// 'I f'/Gt /r/,, .. · ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PEMBIAYAAN PADA PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) SYARIAH Oleh: DEDY AKHMADI KONSENTRASI PERBANKAN SYARI' AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKON<)MI ISLAM) FAKULTAS SYARI'AH DAN HUICUM UIN SYARIF HIDAYATULLAlfI JAKARTA 1427 HI 2006
105
Embed
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17144/1/DEDY... · perpustakaan, buku - buku dan literatur yang sm1gat banyak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
// 'I
1~YJ-/ f'/Gt /r/,, .. ·
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PEMBIAYAAN PADA
PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) SYARIAH
Oleh:
DEDY AKHMADI
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI' AH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKON<)MI ISLAM)
FAKULTAS SYARI'AH DAN HUICUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAlfI
JAKARTA
1427 HI 2006
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN
VOLUME PEMBIAYAAN PADA PT FEDERAL INTJE:RNATIONAL
FINANCE (FIF) SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakulatas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Islam
Oleh:
DEDY AKHMA
10216 25323
// Di
1Bawa Bimbingan
/
I -n Dr/ H. Anw bbas MM M.A .
I
\__ 131 273 007
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI'AH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOJVll ISLAM)
FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1427 HI 2006
PENGESAHAN P ANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PEMBIAYAAN PADA PT FEDERAL
INTERNATIONAL FINANCE (FIF) SY ARIAH" telah diujikan dalam Sidang
Munaqasyah Fakultas Syari'ah dan Hukum VIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada
tanggal 23 November 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Program Studi Muamalat
dilakukan dengan baik, maka pelanggan akan "terikat" dengan perusahaan, sehingga
laba jangka panjang bisa terjamin.
Pemasaran internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan dalam
rangka melatih dan memotivasi para karyawan (sebagai asset utama perusahaan dan
ujung tombak pelayanan) agar dapat melayani para pelanggan dengan baik. Yang tak
kalah pentingnya adalah pemberian penghargaan dan pengakuan yang sepadan dan
manusiawi. Aspek ini bisa membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga,
loyalitas dan rasa "memiliki" setiap orang dalarn organisasi, yang pada gilirannya
dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang
dilayani.
Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi antara pelanggan dan karyawan.
Diharapkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan
(empowered) dapat memberikan Total Quality Service kepada setiap pelanggan dan
calon pelanggan. Bila ini terealisasi, maka pelanggan yang puas akan menjalin
hubungan berkesinambungan dengan personil dan perusaham1 yang bersangkutan.
Secara garis besar, strategi pemasaran jasa yang pokok berkaitan dengan tiga hal
berikut:
1. Melakukan diferensiasi kompetitif
2. mengelola kualitas jasa
3. mengelola produktivitas
Melalmkan Diferensisasi Kompetitif
Perusahaan jasa perlu melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat
15
pre-emptive dalam jangka panjang. Pre-emptive disini maksudnya adalah
implementasi suatu strategi yang baru bagi bisnis tertentu, karena merupakan yang
pertama maka dapat menghasilkan keterampilan atau asset yang dapat merintangi,
mencegah atau menghalangi pesaing untuk melakukan duplikasi atau membuat
tandingannya.
Perusahaan jasa dapat mendiferensiasi dirinya melalui citra di mata
pelanggan, misalnya melalui simbol-simbol dan merek yang digunakan. Selain itu
perusahaan dapat melakukan diferensiasi kompetitif dalam penyampaian jasa (service
delivery) melalui tiga aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam pemasaran jasa,
yaitu melalui :
I. Orang (People)
Perusahaan jasa dapat membedakan dirinya dengan cara merekrut dan melatih
karyawan yang lebih mampu dan lebih dapat diandalkan dalam berhubungan
dengan pelanggan, daripada karyawan pesaingnya.
2. Lingkungan Fisik (Physical Environment)
Perusahaan jasa dapat mengembangkan lingkungan fisik yang lebih atraktif.
3. Proses (Process)
Perusahaan jas dapat merancang proses penyampaian jasa yang supenor,
misalnya home banking yang dibentuk oleh bank tertentu.
Mengelola Knalitas Jasa
Cara lain untuk melakuan diferensiasi adalah konsisten memberikan kualitas
yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat tercapai dengan memenuhi atau
16
bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan oleh pelanggan. Kualitas jasa
sendiri di~engaruhi oleh dua variable, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service)
dan jasa yang diharapkan (expected service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil
daripada jasa yang diharapkan, maka pelanggar1 menjadi tidak tertarik lagi pada
penyedia jasa yang bersangkutan. Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya,
maka ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan penyediajasa itu lagi.
Mengelola Produktivitas
Ada enam pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
produktivitas jasa yaitu :
I. Penyedia jasa bekerja lebih keras atau lebih cekatan daripada biasanya
2. Meningkatkan kuantitas jasa dengan mengurangi sebagian kualitasnya.
3. Mengindustrialisasikan jasa tersebuut dengan menambah perlengkapan dan
melakukan standarisasi produksi.
4. Mengurangi atau menggantikan kebutuhan terhadap suatu jasa tertentu dengan
jalan menemukan suatu solusi berupa produk, seperti halnya TV
menggantikan hiburan luar rumah, pakaian wash and wear mengurangi akan
commercial laundries.
5. Merancang jasa yang lebih efektif.
6. Memberikan insentif kepada para pelannggan untuk melakukan sebagian
tugas perusahaan.
17
B. Pengertian Strategi Pemasaran Islami
Menurut Sufjan Assauri, strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh,
terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan paduan tentang kegiatan
yang akan di jalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.2
Sedangkan menurut Muhammad Syakir Sula bahwa pemasaran Islami haruslah
dilakukan oleh pelaku pemasaran atau marketer yang Islami dan memiliki moral dan
etika yang baik. Hal ini sangat penting karena itulah yang membedakan antara
pema5aran Islami dan konvensional. Aspek moral dan etika i:ni kemudian tidak hanya
berguna bagi hubungan bermuamalat di dunia saja namun juga lebih dari itu akan
berimbas pada akhirat nanti, yaitu dengan pahala yang diterimanya.
Strategi pemasaran dalam Islam termasuk kepada lingkup Muarnalat, yaitu
hubungan antara manusia dengan manusia yang lainnya. HU:kum asal dari muamalat
dalam kaidah Ushuliyah adalah jaiz/boleh, selama ticlak ada hukum yang
melarangnya. Apabila terdapat hukum yang melarangnya maka hal tersebut menjadi
haram. Hal ini membuat strategi pemasaran yang dilakukan oleh konvensional dapat
dilakukan pada usaha syariah selama tidak bertentangan dengan kaidah - kaidah
Islam.
Strategi pemasaran yang masuk ke dalam sebuah perekonomian yang diatur
secara islami bila diterapkan dengan disiplin, tidak akan pemah ada pralctek yang
tidak sehat dalam bisnis karena tidak bertentangan dengan ajaran - ajaran Islam yang
2 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), eel. 7, Hal.168
18
dibawa Rasulullah Saw. Prinsip bertransaksi atau berdagang menurut Islam bahwa
dalam setiap transaksi perdagangan harus menjauhi hal - ha! yang mengandung unsur
- unsur penipuan, riba, judi, ketidakpastian, keraguan, eksploitasi, pengambilan
untung yang berlebihan, dan pasar gelap. 3
Islam melarang umatnya mengeksploitasi orang lain d1~ngan menggunakan cara
yang curang untuk mendapatkan sesuatu. Tetapi Islam mengizinkan seseorang untuk
menggunakan strategi/ cara yang baik untuk memperoleh tujuan yang ingin diraih.
Dengan kata lain, Islam tidak menghalangi cara orang memperoleh harta dan menjadi
kaya dengan jalan yang adil dan halal. Namun Islam melarang menggunakan jalan
yang salah dan tidak adil untuk mendapatkan kekayaan atau keuntungan.
Islam telah menentukan dengan jelas cara - cara tertentu yang dianggap
berbahaya. Dalam hukum Islam minuman keras adalah salaht satu penyebab kejahatan
maka minuman keras dinyatakan haram bahkan para penjual, pembeli, dan
pemiliknya juga dinyatakan ikut berdosa/haram. Islam melarang transaksi yang
menguntungkan individu, tetapi menimbulkan penderitaan dan kerugian kepada pihak
lain, atau masyarakat secara keseluruhan.
Setiap pencurian, perjudian, spekulasi, penipuan, penimbunan harta, penimbunan
kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya dengan niat untuk mengacaukan harga, dan
memonopoli sarana produksi oleh seseorang atau lebih, adalah cara - cara yang
dilarang. Untuk menjaga dari kegiatan - kegiatan yang terlarang, maka seorang
3 Muhammad Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjaya Kusuma, Menggagas Btsnis lslami, (Jakarta: Gema Jnsani Press, 2002), hal. 170
19
muslim yang profesional haruslah memiliki sifat amanah,'1 yakni terpercaya dan
bertanggungjawab. Sikap amanah pada diri seseorang timbul karena menyadari
bahwa aktifitas apapun yang dilakukan, tennasuk pada saat dia bekerja, dia merasa
yakin bahwa segala perilaku dan tindakan harus dipertanggungjawabkan dan yakin
Tuhan selalu mengetahui apa yang dilakukan hambanya. Sifat amanah pada masa
sekarang telah menjadi barang langka, banyak orang yang ahli serta memiliki etos
kerja yang tinggi, tapi karena tidak memiliki sifat amanalt, justru memanfaatkan
keahliannya untuk melakukan berbagai tindak kejahatan atau melakukan tindakan
yang menguntungkan diri sendiri. Bagi perusahaan, sikap tidak amanah akan
menimbulkan kerugian dan inefisiensi, timbul konflik dengar: mitra usaha dan hilang
kepercayaan dari konsumen. Kalau ha! ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin
perusahaan itu akan berakhir bangkrut (pailit).
Sifat amanah bisa diterapkan pada setiap bidang kegiatan dan aktivitas - aktivitas
apapun, misalnya amanah dalam proses manajemen yaitu strategi, sumber daya
manusia (SDM), operasi keuangan, pemasaran yang meliputi input seperti energi,
material, tenaga kerja, informasi dan modal. Begitu pula output seperti barang, jasa,
kualitas, kuantitas. Bila diterapkan system amanah tentunya tidak ada sikap zalim,
tindak korupsi, penipuan, suap, proses input dan proses output bebas dari barang atau
jasa yang diharamkan, ingkar janji, makan riba, memberi hadiah, komisi, sebagai
pelican atau !obi bisnis seperti memberi uang, hadiah, dan sebagainya.
Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus berusaha keras agar tidak terlibat dalam
4 Ibid, hal. 105
20
praktek - praktek semacam itu, hanya karena sekadar demi kelancaran urusan bisnis.
Karena dalam pandangan Islam, memberi dan menerima kekayaan yang haram adalah
dosa.
C. Karakteristik, dan Tujuan Strategi Pemasarau Islami
Karakteristik Pemasaran Islami
Karakteristik pemasaran yang Islami menurut Jafril Khalil pada Republika. Com
adalah sebagai berikut :
I. Theistis (Rabbaniyyah), yaitu bersifat religius dan berpandangan dunia
akbirat. Sehingga tidak hanya demi untuk memenuhi kebutuhan saja akan
tetapi lebih daripada itu sebagai bekal untuk akbirat nanti. Keadaan tersebut
menjadikan para pelaku pemasaran dapat menyeimbangkan antara kehidupan
di dunia dan akbirat nanti. Y aitu melakukan pemasaran untuk mendapatkan
untung secara materi untuk kebutuhan di dunia dan juga berbuat dengan
baik secara syariah dalam pemasarannya untuk mendapatkan pahala di
akbirat nanti. Dengan terpenuhinya kebutuhan dunia akhirat ini maka pelaku
pemasaran dapat bekerja dengan tenang dan ba.ik serta mendapatkan
ketenteraman hati. Tentunya hal ini dapat membuat kinerja perusahaan
menjadi semakin baik sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Hal ini pula membuat pelaku pemasaran menghindari hal - hal yang tidak
baik dalam pemasaran.
2. Elis (Akhlaqiyyah), memperhatikan dan menonjolkan masalah akhlak (moral,
21
etika) sehingga dapat dihindari ha! - ha! yang dapat merugikan dalam
kegiatan muamalat. Dengan ha! ini maka hal - hal yang seharusnya dihindari
dalam pemasaran dapat dihindari oleh para pelaku pemasaran. Seperti
pempuan, gharar, kata - kata promosi yang mefljebak, dan perbuatan -
perbuatan marketer yang buruk lainnya. Hal pastinya dapat menjadi nilai
tambah bagi perusahaan karena masyarakat pasti akan lebih respect dan suka
dengan perusahaan tersebut. Maka selain keuntungan perusahaan yang di
dapat nilai tam bah perusahaan juga di dapat dari ha! terse but.
3. Realistis (Waqi'iyyah), yaitu bersifat fleksibel dan luwes dalam tafsir hukum
dan implementasinya karena didasarkan pada kaidah "memudahkan urusan
dan menghapus bahaya". dengan ini maka sebenarnya pemasran Islami
tersebut merupakan hal yang fleksibel I luwes Karena tujuannya pun
memenuhi kebutuhan seseorang dengan baik. Kaluwesan tersebut dibalut
dengan moral dan etika maka akan semakin mempertegas ciri Islaminya.
4. Humanistis (Insaniyyah), yaitu dapat menciptakan marketer yang memiliki
akhlak, etika dan moral terhormat. Pemasaran Islami juga memiliki peran
dalam menciptakan pelaku pemasaran yang baik, memiliki akhlak dan moral,
serta bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan Agama Islam. Hal ini
juga mendorong terciptanya masyarakat yang bermora1 dan beretika.
Tujuau Strategi Pemasaran Islami
Adapun tujuan dari strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan arah tujuan dari kegiatan perusahaan yang mencakup analisis
22
pasar produk, segmentasi pasar, analisis persaingan dan system informasi.
2. Sarana untuk mengantisispasi berbagai permasalahan dan keadaan yang
berubah dimasa mendatang, agar dapat membentuk dan menyempurnakan
usaha dan produk perusahaan sehingga meme:nubi tujuan !aha dan
pertumbuhan.
3. Membantu perusahaan dalam mencapai peningkatan volume penjualan.
4. Memberi kemudahan perusahaan dalam mengevaluasi, dan mengontrol
kegiatan pemasaran. 5
Selain daripada ha! - ha! tersebut di atas dalam Islam strategi pemasaran juga
dapat digunakan sebagai media dakwah. Yaitu dakwah selain sebagai syi'ar Islam
juga sebagai media silaturahmi Hablumminannas. Karena sdain menggunakan cara
- cara yang sesuai dengan arah kemajuan bisnis, strateg;i pemasaran Islam juga
menitikberatkan pada etika dan kaidah Islami. Sehingga setiap perilaku marketer
islami akan selalu seiring dengan prinsip - prinsip Islam. Dengan demikian ha! ini
akan semakin menegaskan bahwa agama Islam memang sebagai Rahmatan Lil
'Alamin, dan dapat memberikan citra yang positif bagi umat Islam itu sendiri.
Tujuan dakwah tersebut juga dilandasi dengan semangat kekeluargaan, dengan tidak
memandang ras, suku, golongan dan agama yang dianut.
' David W Cravens, Pemasaran Strategis, Lina Salim (terj.), (Jakarta, Erlangga, 1996), edisi 4, cet. 3, jilid I, hal. 94
23
D. Analisa Situasi Pemasaran
Sebelum perusahaan memiliki strategi pemasaran yang mereka sepakati
sebelumnya, strategi pemasaran dilalui melalui tahapan - tahapan antara lain adalah
menganalisa situasi pemasaran. Dalam menganalisis situasi pemasaran, tanggung
jawab utama pemasar setidak - tidaknya perlu memperhatikan tiga ha! penting :
analisis lingkungan, analisis perilaku konsumen dan analisis perilaku pesaing. Untuk
membantu menganalisis ketiga ha! tersebut, pemasar hams melakukan riset.
I. Analisis Lingkungan
Dalam analisis lingkungan, tanggung jawab utama pemasar adalah
mengidentifikasi perubahan signifikan dalam lingkungan makro yang terkait
dengan perusahaan. Pemasar paling sedikit hams m.emantau enam kekuatan
utama Iingkuangan yaitu demografi, ekonomi , alarn, teknologi, politik, social
dan budaya.6
2. Analisis perilaku konsumen
Engel, Black Well, dan Miniard mendefinisikan pe:rilaku kosumen sebagai
tindakan - tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh, menggunakan, dan menentukan produk dan jasa termasuk
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan -
tindakan tersebut. 7 Terdapat tiga faktor yang utama yang berpengamh
6 Ibid, hal. 81 7 James F Engel, (et.all), Consumer Behavior (Ford worth: The Dryden Press, 1995), hal.4
24
terhadap para konsumen, yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan
proses psikologis.
3. Analisis perilaku pesaing
Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali perilaku pesaingnya
sebaik mungkin seperti yang dilakukannya terhadap para konsumen. Analisis
dan situasi perilaku pesaing akan membantu manajer untuk memutuskan
tempat akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi menghadapi
pesaingnya pada setiap pasar sasaran. 8
Untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang efoktif, perusahaan harus
mempelajari pesaing aktual dan potensialnya. Perusahaan perlu mengidentifikasi
strategi, tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing. Perusahaan juga perlu
mengetahui bagaimana merancang system intelligent kompetitif yang efektif, pesaing
mana yang akan dihadapi dan yang mana akan dihindari.
E. Desain Strategi Pemasaran
Mendesain strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga langkah secara
sistematis. Bermula dari strategi segmentasi pasar, kemudian strategi penentuan pasar
sasaran dan yang terakhir adalah strategi penentuan posisi pasar.
I. Segmentasi pasar
Pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar dengan
'David W Cravens, Pemasaran Strategis, Lina Salim (terj.), Loe. Cit.
25
cara pengelompokan pembeli aktual maupun potensial yang berbeda, yang
mungkin meminta produk atau bauran pemasaran tersendiri.
2. Penentuan pasar sasaran
Penentuan pasar sasaran dilakukan untuk memilih satu atau lebih segmen
pasar yang akan dilayani, oleh karan itu perusahaan atau pemasar harus dapat
membedakan pasarnya antara pasar jangka pendek (menghasilkan penjualan
dalam waktu dekat) dan pasar jangka panjang/pasar masa depan, yaitu pasar
tiga atau lima tahun kemudian, Karena adanya perubahan produk, mengubah
pasar dan pertimbangan ha! lainnya.
3. Penentuan posisi pasar
Setelah dilakukan penentuan pasar sasaran, langkah selanjutnya adalah
penentuan posisi pasar yaitu membentuk clan mengkomunikasikan manfaat
utarna yang membedakan produk dalam pasar.9 Dan merupakan tindakan
untuk merancang penawaran dan citra pemsahaan, agar menempati posisi
kompetitif yang berarti.
F. Bauran Pemasaran Islami
Tinjauan ekonomi Islam terhadap strategi pemasaran yang meliputi bauran
pemasaran adalah sebagai berikut :
I . Strategi Produk
9 David W Cravens, Pemasaran Strategis, Lina Salim (terj.), (Jakarta, Erlangga, 1996), edisi 4, cet. 3, jilid 2, hal. 3
26
Dalam ajaran Islam semua aspek kehidupan manusia diatur dengan sempurna
tennasuk bidang ekonomi yang di antaranya adalah produksi. Dalam
perusahaan memproduksi barang adalah ha! yang utama karena dengan
pergerakan produksi yang baik akan menjaga keseimbangan produk di pasar
tetap terjaga, dan permintaan konsumen pun akan tetap terpenuhi, dengan
begitu sirkulasi produk yang ada akan berjalan dengan baik.
Produk merupakan elemen pertama dan paling penting dalam bauran
pemasaran. Produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar
sasaran dan memberi manfaat serta kepuasan dalam bentuk barang, jasa,
organisasi, tempat, orang, ide, dan segalanya. 10 Strategi produk sendiri itu
terdiri dari strategi lini produk dan strategi bauran produk. Strategi produk
membutuhkan pengambilan keputusan yang terkoordinir atas bauran produk,
lini produk, merek, pengemasan dan pelabelan.
Seorang muslim agar dalam meajalankan aktivitas ekonomi senantiasa
berpegang teguh pada prinsip keadilan dan kebajikan. Firman Allah Swt. :
{ 8:5/ ;;~WI }
10 Philip Kotler, Manqjemen Pe1nasaran :Analisis, Perencanaan dan pengendalian, 1-Ierujati Purwoko dan Jaka Wasana (terj.), (Jakarta, Erlangga, 1987), edisi 5 jilid II,, ha!. 89
27
Artinya: Hai orang - orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang - orang
yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali - kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu keljakan. (al-Maidah/5:8)
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha, memerlukan
strategi pemasaran yang pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran
pemasaran dari produk yang dihasilkan tersebut dapat tercapai. Produk adalah
ha! penting yang perlu diperhatikan dalam strategi bauran pemasaran, karena
tanpa adanya produk strategi bauran pemasaran lainnya tidak dapat
dilakukan. 11 Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. 12
Setelah mendesain strategi pemasaran, langkah selanjutnya adalah
mengembangkan program pemasaran yang terdiri dari. strategi produk, strategi
harga strategi promosi dan strategi distribusi.
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk
yang menawarkan mutu, kinerja, dan pelengkap inovasi yang terbaik. Manajer
yang berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk
11 C.M. Lingga Pumama, Strategic Marketing Plan: Panduan lengkap dan Praktis menyusun Rencana Pemasaran yangSstrategis dan Efektif, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), ha!. I 09
12 David W. Craven, Strategic Marketing, (Burr Ridge, Illinois, Richard D. Irwin Inc., tth.), hal.416
28
menghasilkan produk yang unggul dan terns menyempumakannya. 13 Firman
Allah Swt.:
Artinya: Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan
air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hiijan itu berbagai buah-buahan merifadi rezki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai··sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan Dia telah memberikan kepadamu {keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni 'mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni 'mat Allah). (lbrahim/14:32-34)
Implementasi syariah dalam variabel - variabel pemasaran, khususnya
pada strategi produk adalah bahwa Islam melarang produk - produk yang
memiliki ke mudharatan untuk dijual, baik itu barang maupun jasa seperti
13 Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli~ Manajemen Pe111asaran: Ana/isis, Perencanaan, lmplementasi dan Kontrol, (Jakarta, PT Prenhallindo, 1997), ha!. 16
29
minuman keras, narkoba, produk rokok seperti Gudang Garam, Sampoema
dan lain - lain, serta pembunuh bayaran dan lainnya. Disamping itu, Islam
melarang pemalsuan produk serta penipuan pengemasan produk yang dijual. 14
Produk yang didukung oleh ajaran Islam adalah produk yang mempunyai
manfaat, bersih dari zat - zat yang dihararnkan. Penampilan kualitas dan
kuantitas serta manfaat produk harus sesuai dengan apa yang telah dijanjikan
oleh sebuah perusahaan, bila perlu produk diberi garansi untuk meyakinkan
konsumen akan kebenaran dari manfaat produk yang ditawarkan. Adapun
syarat - syarat suatu produk dalam Islam termuat pada sabda Rasulullah Saw.
Yang berbunyi :
Artinya: Dari Jabir Bin Abdullah, Rasulullah Saw. Berkata, "sesungguhnya
Allah mengharamkan menjual arak dan bangkai begitu juga babi dan berhala. "Pendengar bertanya, "Bagaimana dengan lemak bangkai, ya Rasulullah? Karena lemak babi itu berguna buat cat perahu, buat minyak kulit dan minyak lampu. ''jawab beliau, "Tidak semua itu haram, celakalah
14 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro fs/ami, (Jakarta, llIT Indonesia, 2002), edisi pertama, cet. l, hal. 127
30
bagi orang - orang yahudi tatkala Allah mengharamkan lemak bangkai, mereka hancurkan lemak itu sampai menjadi minyak, kemudian mereka menjual minyaknya, lalu mereka makan uangnya." (Mutafak 'Alaih)
Adakalanya perusahaan perlu mempertahankan produk lama agar dapat
tetap bersaing dengan produk - produk baru yang beredar di pasaran. Karena
selain untuk menekan biaya produksi, produk lama pun kadang - kadang
masih dapat dipasarkan, tentunya dengan strategi tertentu. Strategi tersebut
antara lain :
a. Penurunan biaya, biaya rendah memberikan perusahaan keunggulan dalam
persaingan. Biaya produk dapat dikurangi dengan mengubah desain,
perbaikan produksi, dan peningkatan produktifitas. Produk dapat
dikembangkan pula dengan mengubah ciri, kualitas, dan gaya.
b. Ciri. Salah satu untuk membedakan suatu merek dari pesaingnya adalah
dengan ciri yang unik.
c. Mutu. Suatu strategi penting untuk meningkatkan keunggulan bersaing
adalah perbaikan atau peningkatan mutu.
d. Gaya. Walaupun mutu produk mungkin lebih penting, gaya mungkin
menawarkan suatu keunggulan bersaing yang penting untuk produk -
produk tertentu. Selain itu gaya mungkin dapat merupakan cermin mutu
dalam beberapa kategori produk.
e. Perubahan strategi pemasaran. Beberapa perubahan dalam penentuan
sasaran dan posisi pasar sering kali merupakan ha! penting dalam daur
31
hidup produk tersebut. Masalah yang timbul dan adanya kesempatan
kadang memerlukan penyesuaina strategi pemasaran.
f. Eliminasi produk. Membuang suatu produk bermasalah mungkin perlu
dilakukan apabila strategi penurunan biaya, perbaikan produk, atau
perubahan bauran pemasaran tidak tepat. 15
Setiap tindakan pembelian suatu produk dapat dipastikan hanya akan
mendatangkan dua sikap, yakni puas atau tidak puas. Sikap pasca pembelian
ini bergantung pada kesesuaian harapan dan keinginan pembeli dengan
performasi dan kinerja produk yang dibeli. Kepuasa.n akan berdampak positif
berupa keinginan untuk membeli produk yang sama suatu saat nanti bila
kebutuhan yang sama kembali muncul. Di sisi lain, kepuasan yang
dimunculkan dalam perbincangan keseharian ol.eh si pembeli, sengan
sendirinya akan membawa efek promosi yang efektif buat calon pembeli
lainnya.
Sementara itu, ketidakpuasan akan membawa setidaknya dua dampak
buruk. Pertama, si pembeli akan mengambil keputusan untuk tidak pemah lagi
membelinya di masa mendatang. Kedua, mempengaruhi sikap calon pembeli
lainnya untuk berpikir ulang atau bahkan membatalkan keputusan
pembeliannya. Untuk menjaga kepuasan para konsumen, maim solusi terbaik
perusahaan adalah menjaga produksi barang yang berkualitas.
Penetapan harga hampir selalu merupakan masalah bagi setiap perusahaan
karena penetapan harga bukan merupakan kekuasaan atau kewenangan yang
mutlak dari seorang penguasa. Dengan penetapan harga, perusahaan dapat
menciptakan hasil penerimaan penjualan dari produk yang dihasilkan dan
dipasarkan .
Dalam penetapan harga perlu diperhatikan factor - factor yang
mempengaruhi secara langsung, adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya
pemasaran, peraturan - peraturan pemerintah, dan factor lainnya. Factor yang
tidak langsung namun era! hubungannya dalam penetapan harga adalah harga
produk sejenis yang dijual pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara
produk subtitusi dan produk komplementer, serta potongan untuk para penyalur
dan konsumen. 18 Oleh karena itu seorang produsen hams memperhatikan dan
memperhitungkan factor - factor tersebut dalam penetuan kebijakan harga
produk yang dipasarkan.
Penetapan harga oleh perusahaan terhadap produk yang dihasilkan hams
didasarkan pada konsep harga Islami dalam artian harga yang ditetapkan tidak
menjerat konsumen. Disamping itu penetapan harga yang dilakukan oleh
perusahaan harus bebas dari praktek kecurangan dan kezaliman, seperti
mengeksploitasi kebutuhan konsumen dengan menetapkan harga yang tinggi
17 Ibid. 18 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, Op. Cit., haL 224
34
ketika produk tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen. Penetapan harga juga
harus diwarnai dengan prinsip - prinsip ekonomi Islam yang terdiri dari :
a. Prinsip Ketuhanan
Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berlandaskan ketuhanan, system ini
bertolak dari Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat
Allah. 19
Firman Allah Swt.:
15:67 .ill.JI} '..JJ~~.~l\
Artinya: Dia/ah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah
di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (al-Mulk/67:15)
Prinsip ini memberikan pandangan kepada perusahaan untulc tidak
mengambil keuntungan yang berlebihan terhadap penetapan harga
konsumen dan menghindari dari segala macam bentuk eksploitasi harga
terhadap konswnen. Dikarenakan ha! ha! tersebut akan
dipertanggungjawabkan pada hari akhir.
b. Prinsip Keseimbangan
Prinsip ini mengajarkan kepada perusahaan agar tidak melakukan
19 Zainal Arifin dan Dahlia Husin, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta, Gema lnsani Press, 1997), cet. Ke 2, hat. 31
35
monopoli dan pemusatan kegiatan ekonomi pada satu tangan saja, sesuai
dengan firman Allah Swt. :
{ 7·.59 I . ··-I\ } '-t~ - l:J.·'· \tl -. ,. ti ::i -. ~") ' < ~ • • • ~ y __ ic ~~ .J (..).J - '.r' ...
Artinya: ..... Supaya harta itu jangan hanya beredar diantara orang - orang
kaya saja diantara kamu ... (al-Hasyr/59:7)
Hal yang dapat mengganggu plinsip keseimbangan adalah penimbunan
barang dengan maksud untuk mendapatkan kcuntungan yang lebih,
penimbunan yang dimaksud adalah menahan barang yang dijual dengan
niat untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan membuat
kelangkaan barang.
c. Prinsip kebebasan
Dalam Islam segala jenis usaha tidak dibatasi, pembatasan hanya
diberikan pada pelaksanaannya saja agar tidak menjalaukan usaha yang
haran1 dan yang mengandung unsur kebatilan.
Artinya: Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain
diantara kamu denganjalan yang batil. (al-Baqarah/2:188)
d. Prinsip Tanggung Jawab
Prinsip ini membelikan batasan pada kebebasan perusahaan dalam
36
menetapkan harga dengan tidak menguntungkan pihaknya saja. Karena
nanti akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Swt. :
Artinya: Barang siapa yang menge1jakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (al-Zalzalah/99:7-8)
Setiap harga yang ditetapkan oleh perusahaan memiliki tujuan tertentu,
tujuan tersebut adalah :
I) Memperoleh keuntungan
Dalam Islam memperoleh keuntungan (yang tidak berlebih - lebihan
sehingga menjerat para konsumen) dalam bisnis pada prinsipnya
merupakan perkara yang jaiz (boleh) dan dibenarkan oleh syara' .20
Oleh karena itu Islam memberikan pedoman hidup untuk umatnya
dalam bermuamalat, bagaimana cara jual beli yang baik didasarkan
pada suka sama suka(ikhlas) sesuai Firman Allah Swt.:
{ 29:4 I ~w1 } ~ ~1:;
Artinya: Hai orang - orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu .. . (an-Nisa/4:29)
Juga sesuai dengan hadist Nabi yang diriwayatkan oleh al-Bazar :
Artinya: Dari Rif;ah Jbnu Rafi': sesungguhnya Nabi Saw. Ditanya :
"sumber pendapatan mana yang paling baik? Nabi Saw. Menjawab : "setiap perbuatan seseorang yang dilakukan dengan tangnnya sendiri dan laba dari perdagangan yang mabrur ". (HR. Bazar dan dibenarkan oleh Hakim).
Ibnu Taimiyah juga mengakui gagasan berupa hak atas keuntungan
dan hak atas pembeli. Ia menganjurkan mereka berhak memperoleh
keuntungan yang diterima secara unmm, tanpa merusak
kepentingannya dan kepentingan konsumen.21
Menurut Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin yang dikutip
oleh Dr. Setiawam Budi Utomo :
Beliau menganjurkan perilaku yang benar clalam berbisnis sebagai
sumber keberkahan yakni mengambil keuntur1gan rasional yang lazim
berlaku pada bisnis tersebut di tempat itu. Beliau juga menegaskan
bahwa siapapun yang qana'ah (puas) dengan kaclar keuntungan yang
sedikit maka niscaya akan meningkatkan volume penjualan dengan
21 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Js/ami, Op. Cit., ha!. 143
38
frekuensi yang berulang - ulang (sering) maka justru akan
mendapatkan margin keuntungan banyak dan akan menimbulkan
?2 berkab.-
2) Memperoleh citra
Tujuan dari ditetapkan harga jual pada produk yang dihasilkan adalab
memperoleh citra. Dalam membangun citra baik dari konsumen,
perusabaan harus menyesuaikan dengan kiat membangun citra uswab
Rasulullab Saw.,yaitu:
a) Penampilan
Tidak membohongi pelanggan, baik menyangkut besaran
(kuantitas) maupun kualitas. Sesuai dengan Firman Allah Swt:
{ 26 :181
Artinya: Sernpurnakanlah takaran dan jangnlah karnu terrnasuk orang
orang yang rnerugikan, dan tirnbanglah dengan tirnbangan yang lurus. Dan janganlah karnu rnerugikan rnanusia pada hak -haknya dan janganlah karnu rnerajalela dirnuka burni dengan rnarnbuat kerusakan. (asy-Syu 'ara/26: 181-183)
b) Pelayanan
Pelanggan yang tidak sanggup membayar kontan hendaknya diberi
Artinya: Hudzaifah nr. Berkata : ketika dihadapkan kepada
Allah seorang hamba yang telah diberinya kekayaan dan ditanya : apakah yang kau lakukan terhadap kekayaan yang telah aku berikan kepada kamu di dunia? Hudzaifa berkata : dan mereka ketika itu tidak dapat menyembunyikan sesuatu apapun dari Allah. Maka jawab orang itu kepada Allah : Tuhanku saya dahulu telah mendapat karunia berupa harta, maka saya telah melakukan hubungan dagang dengan orang -orang yang tidak punya. Maka Allah berjirman (jawab) : saya lebih suka berhak dari padamu untuk demikian. Maajkanlah hambaKu. Keterangan ini disambut oleh Uqbah bi Amir dan Abu Mas'ud bahwa kedua orang ini telah mendengar keterangan itu dari Rasulullah Saw. (HR Muslim)
c) Persuasi
Menjauhi sumpah yang berlebihan dalam menjual barang. Dalam
hadits riwayat H.R. Bulchari dan Muslim diklatakan bahwa sumpah
dengan maksud melariskan barang dagangan adalah penghapusan
40
berkah.
Maksudnya adalah ketika perusahaan atau seorang pedagang ingin
produknya terjual habis maka ia menggunakan kata sumpah
serapah untuk melariskan barang dagangannya contohnya, demi
Allah panic ini terbuat dari baja atau ketika ingin menjual
produknya sang pedagang memuji - muji pembeli dengan niat
agar konsumen mau membeli barangnya.
d) Pemuasan
Harga ditetapkan hanya dengan kesepakatan bersama antara
penjual dan pembeli.23 Harga yang telah ditetapkan oleh seorang
manajer terhadap produk yang dihasilkan perusahaan akan
menimbulkan reaksi yang berbeda di pasatran. Apakah harga yang
telah ditetapkan tersebut telah diterima atau tidak, disinilah
terdapat unsur ketidakpastian, maka seorang manajer perusahaan
dalam menetapkan harga haruslah toleran dan berlandaskan pada
syariat Islam.
3. Strategi Distribusi
Strategi distribusi merupakan strategi yang terkait erat dengan upaya produsen
untuk mendistribnsikan atau meuyalurkan produknya kepada konsumen. Oleh
karena itu peranan saluran distribusi atau saluran pemasaran sebagai perantara
23 Muhammad Ismail Yusanto dan Karebet Widjaya Kusuma, Menggagas Bisnis Jslami, Op. Cit., hal. 168
41
produk dari produsen ke konsumen sangat penting.
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling terlibat dalam
usaha menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau
dikonsumsi. 24 Saluran distribusi yang digunakan olch perusahaan biasanya
melalui grosir, distributor, pengecer dan lain - lain. Saluran distribusi
memiliki fungsi - fungsi utama seperti informasi, promosi, negosiasi,
dan hak milik. Oleh karena itu saluran distribusi sangat penting, karena
memiliki keunggulan efisiensi dalam membuat barang - barang tersedia luas
dan mudah diperoleh di pasar sasaran.
Dalam operasi distribusi pertama - tama barang diambil di gudang kemudian
barang di kirim dengan transportasi dan logistic dengan tingkat pelayanan
yang tinggi dan terakhir barang beredar dan siap dikonsumsi. 25
Prinsip utama strategi distribusi dalan1 pandangan Islam adalah adil dan baik
pada saluran distribusi pelaku bisnis muslim sekali - kali tidak akan pemah
melakukan tindakan kezaliman terhadap pesaing lain, melakukan suap untuk
melicinkan saluran pasamya, dan tindakan menghalalkan segala cara lainnya.
Sebagaimana baginda Rasulullah Saw. Memberikan ketauladanannya kepada
umatnya dalam berbuat dan bersikap, dalan1 ha! ini Rasulullah melarang orang
yang bertindak zalim kepada orang lain. Dalam hadits Rasulullah Saw.
24 Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli, Op. Cit., hal. 48 25 M Ismail Yusanto, Op. Cit., hal. 171
42
Bersabda:
Artinya: Dari Ibnu Abbas ra. Bahwa Rasulullah Saw. Bersabda : ''janganlah kamu mencegat orang - orang yang akan ke pasar di' jalan sebelum mereka mencapai di pasar" (mutafaq 'alaih)
Hal ini tidak diperbolehkan karena dapat merngikan gerakan pemasaran dan
barang tidak sampai di pasaran. Oleh karena itu, ketika perusahaan
memutuskan pilihan jaringan distribusi yang dipandang efektif dan efisien
untuk menghubungkan produsen dan konsumen tanpa harus menzalimi
pesaing lain.
4. Strategi promosi
Promosi adalah alat bauran pemasaran ke empat, meliputi semua kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan
produknya kepada pasar sasaran atau masyarakat luas. Pemasaran modem
memerlukan lebih dari sekedar pengembangan produk yang baik, menetapkan
harga yang menarik, dan membuat produk mudah dijangkau oleh pelanggan
sasaran, karena itu perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan
yang ada sekarang dan pelanggan yang potensial, pengecer, pemasok, pihak -
pihak yang berkepentingan lainnya, dan masyarakat umum. Bauran
komunikasi pemasaran terdiri dari empat model komunikasi utama yaitu
periklanan, promosi penjualan, dan publisitas, penjualan personal, dan
43
pemasaran langsung.26
Strategi promosi adalah tindakan perencanaan, implementasi dan
pengendalian komunikasi dari organisasi kepada pelimggan dan target sasaran
lainnya. Strategi promosi mengkombinasikan periklanan, penjualan personal,
promosi penjualan, publisitas dalam hubungan masyarakat, dan hubungan
langsung dalam program terkoordinasi untuk berkomunikasi dengan pembeli
dan pihak lainnya yang mempengaruhi keputusan pembelian. Aktivitas
promosi memberi pengaruh yang penting untuk keberhasilan penjualan
perusahaan.
Promosi digunakan untuk memberikan informasi kepada orang - orang
tentang produk dan mempersuasi pembeli/target pasar., saluran distribusi dan
public untuk membeli mereknya. Masing - masing bentuk promosi memiliki
kekuatan dan kelemahannya, sehingga diperlukan strategi yang terintegrasi
untuk dapat meningkatkan kekuatan masing - masing komponen dalam
berpromosi dan mendesain bauran promosi yang efektif dan efisien.
Dalam strategi pemasaran, perusahaan harus memilih dengan tepat bauran
promosi apa yang sesuai dengan strategi yang ditetapkan perusahaan, karena
setiap perusahaan biasanya mempunyai cara tersendiri untukn mengenalkan
produknya kepada masyarakat luas, baik melalui presentasi maupun melalui
media elektro atau cetak. Oleh karena itu ada beberapa pertanyaan yang harus
26 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran :Ana/isis, Perencanaan dan pengendalian, I-Ierujati Purwoko dan Jaka Wasana (terj.), edisi 5 jilid II, hal. 236 - 237
44
dijawab perusahaan tentang factor - factor promosi.
Adapun pertanyaan yang berhubungan dengan factor promosi adalah :
a. Prioritas promosi dan pendekatan bagaimana yang akan dipilih?
b. Media promosi mana yang paling tepat digunakan?
c. Bagaimana kaitan isi iklan dengan moral dan etika?
d. Pembiayaan bagaimana yang perlu diberikan dalam menunjang
promosi '?
e. Siapa sasaran iklan yang dituju?27
Promosi lebih luas dari sekedar iklan, keputusannya dapat berupa salah satu
kombinasi dari penggunaan ke empat elemen berikut :
a. Promosi penjualan diantaranya melalui perta:ndingan, kontes, contoh
gratis, pameran perdagangan, harga promosi.
b. Iklan cetak, iklan tayangan, iklan billboard, serta logo infmmasi pada
kemasan.
c. Publisitas, seperti mencetak atau menayangkan berita di media,
laporan tahunan, juga pidato karyawan.
d. Penjualan personal, seperti presentasi penjualan secara perorangan
atau pemasaranjarakjauh.28
Islam mempunyai pendapat yang bijaksana yang rnemberikan contoh yang
27 1-lusain Umar, StrategicManagenzent in Action : Konsep Teori dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis, Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David dan Wheelen-Hunger, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 200 I), ha!. 321
45
mendidik bagaimana mempromosikan suatu produk dengan benar, Islam
mendukung segala sesuatu kegiatan promosi yang telah dijelaskan diatas
selama semua elemen promosi diatas jauh dari tindakan kebohongan,
penipuan, ilusi, serta publikasi produk yang menghalalkan segala cara, serta
tindakan tercela lainnya.
Islam mempunyai pedoman pada keamanahan di segala bidang. Dalam hadits
yang dijelaskan seorang pedagang harus menjauhi sumpah yang berlebihan
dalam menjual produknya, sumpah yang dimaksud adalah untuk melariskan
barang dagangannya dan disinilah nilai keberkahan dari suatu usaha akan
hilang. Tindakan tersebut adalah tennasuk pada tinclakan ketidakjujuran dari
seorang pedagang karena berusaha menipu pembeli agar mau membeli barang
dagangannya dan ha! inilah yang dilarang dalam Islam, yaitu unsur penipuan
atau ketidalgujuran karena sudah berusaha menipu pembeli agar mau
membeli barang dagangannya.
BAB III
GAMBARAN UMUM PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF)
A. Sejarah Singkat dan Perkembangan
Pada tahun 1989 berdirilah PT Mitra Pusaka Artha Finance, yang menjadi awal
berdirinya FIF. Kemudian pada tahun berubah menjadi !PT Federal International
Finance, bergerak dalam pembiayaan umum. Baru kemudian pada tahun 1996 FIF
fokus pada pembiayaan motor roda dua langsung kepada konsumen.
Selama ini lembaga keuangan syari'ah yang banyak berdiri adalah perbankan,
karena dari BI sendiri belum banyak mengeluarkan UU sebagai dasar hukum
berdirinya lembaga keuangan syariah lainnya. Undang - undang tentang perbankan
syariah pun belum secara rinci mengatur tentang pelaksanaannya. Namun pada
pertengahan 2005 terdapat satu kemajuan yang cnknp menarik dari lembaga
keuangan syari 'ah. Kalan saat ini lembaga kenangan syari 'ah non Bank yang kita
ketahni adalah pegadaian juga pasar modal, maka saat ini telah berdiri lembaga
leasing syariah, yaitu FIF syari'ah anak perusahaan dari PT Federal International
Finance (FIF). Yang bergerak pada bidang pembiayaan leasing nntuk kendaraan
motor roda dua khususnya motor dengan merk Honda, karena FIF merupakan
perusahaan kredit resmi sepeda motor Honda. Di Indonesia ha! ini merupakan ha!
yang barn. FIF Syari' ah, sampai saat ini adalah satu-satunya perusahaan pembiayaan
motor yang berbasis syari 'ah di Indonesia. Dengan segala keterbatasan Perundang
46 I Fi
47
Undangan untuk usaha leasing syari'ah, bahkan untuk leasing konvensional
sekalipun, FIF syari'ah tetap dapat berdiri sampai saat ini.
FIF syari'ah merupakan suatu bentuk usaha pembiayaan kendaraan roda yang
merupakan anak perusahaan dari PT Astra International, yang bertujuan untuk
mendongkrak daya beli masyarakat terhadap produk Sepeda motor Honda khususnya.
Sebelum FIF syari'ah berdiri, FIF yang konvensional telah lama berdiri dan terbukti
telah berhasil sebagai perusahaan pembiayaan. Berdirinya FIF syari' ah tidak le pas
dari perkembangan industri kendaraan bermotor roda dua di Indonesia yang dari
tahun ke tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setelah mengalami
penurunan tajam ketika krisis ekonomi berlangsung, kini industri ini mampu
memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia. Di tengah kondisi
perekonomian yang kurang stabil, industri kendaraan bermotor roda dua Indonesia
mampu memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi pertumbuhan
perekonomian Indonesia yang secara umum masih buruk.
Maka seiring dengan makin menggeliatnya sektor industri kendaraan bermotor
roda dua di Indonesia dampak yang paling nyata adalah semakin berkembangnya
bisnis pembiayaan kendaraan bermotor roda dua. Dari tahun ke tahun semakin
banyak perusahaan yang bermunculan. Seperti halnya FIF yang membuka FIF
syari'ah, selain karena ekonomi syariah sedang berkembang pesat juga untuk
membidik pangsa pasar syari 'ah yang memang potensial. F'IF Syariah juga melirik
kalangan syariah loyalis dan kalangan masyarakat yang analitis. Kepada golongan
48
syariah loyalis, FIF Syariah adalah jalan keluar bagi mereka yang mengidamkan
motor, tapi terbebas dari riba bunga yang haram. Sedangkan bagi golongan analitis,
pembiayaan motor berbasis syariah ini memiliki beberapa kelebihan dibanding
pembiayaan konvesional. Yaitu dua keuntungan, di antaranya. adalah bebas denda dan
akan mendapat bagi hasil dari premi asuransi yang telah termasuk ke dalam cicilan
pembayaran motor konsumen. Dengan dua target ini, FIF Syari'ah membidik semua
kalangan dan golongan ekonomi. Tidak terbatas pada kalangan ekonomi menengal1
atau bawah. Selain itu, alasan kehadiran FIF Syari'ah ini adalah tanggapan FIF atas
masukkan nasabah FIF konvensional yang menginginkan perusahaan pembiayaan
yang halal dan menenangkan. 1
Dengan luasnya wilayah Indonesia, maka FIF dituntut untuk dapat menjangkau
seluruh wilayah Indonesia jika ingin berkembang dengan pesat. Jaringan Kantor FIF
saat ini telah ada di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini memudahkan FIF untuk
melakukan ekspansi bisnis dan distribusi. Apalagi ditambah dengan jaringan
kerjasama dengan dealer yang juga tersebar di seluruh Indonesia. Berikut daftar area
jaringan kantor FIF di seluruh Indonesia :
Area: Padang Cirebon Lamongan SUMBAGUT Bukittinggi Jatibarang Gresik Medan Aceh Subang Sidoarjo Pematangsiantar Dumai Kadi paten Mojokerto Rantauprapat Binjai Tasikmalaya Tuban Pekanbaru Bojonegoro Rengat Area : JABAR I Area: JATIM I Ba tam Bandung Surabaya
1 www .republika.com
49
Area : SUMBAGSEL Area: JATENG Area: JATIM Ill Area: BALI& Palembang Semarang Kediri LOMBOK Pangkal Pinang Solo Madiun Denpasar Bengkulu Kudus Malang Tabanan Lampung Purwodadi Probolinggo Singaraja BandarJaya Jepara Kupang Gianyar Jambi Pekalongan Klungkung MuaraBungo Tega! Area: Mataram Lubuk Linggau Blora KALil\.iANTAN Bima Bangko Area: DIY Banjarmasin Selong Batu Raja Yogyakarta Sampit Sumbawa KotaBumi Magclang Samarinda Pangkalanbun Purwokerto Pontianak Area : IRJA
Cilacap Balikpapan Jayapura Area: JATACI Singkawang Jakarta 1 Area: JATIM II Palangkaraya Jakarta 2 Jember Tanjung Tangerang Banyuwangi Sanggau Cilegon Lumajang
Tabel 3.1
B. Kegiatan Usaha
PT Federal International Finance (FIF) adalah perusahaan pembiayaan, yaitu
badan usaha diluar Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank, yang kbusus didirikan
untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan
dimana kegiatan usaha perusahaan Pembiayaan adalah :
I. Sewa guna U saha I Leasing
50
2. Anjak piutang I Factoring
3. U saha K.artu kredit
4. Pembiayaan Konsumen
Dari usaha - usaha perusahaan pembiayaan diatas FIF Fokus: pada usaha pembiayaan
konsumen, lebih khususnya lagi pembiayaan Motor Honda untuk End User, baik baru
maupun bekas.
C. Visi dan Misi
Visi dari FIF adalah : "Menawarkan solusi keuangau yang terbaik bagi
pelanggan secara individual" (I'o offer the best financial solutions to retail
customers.)
Perifelasannya : Yang dimaksud dengan Solusi Keuangan yang terbaik adalah
fasilitas pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen
dengan prinsip Mudah, Aman,dan Menguntungkan.
Mudah:
1. Proses pengajuan permohonan pembiayaan sederhana dengan persyaratan
yang standar Seperti identitas diri ( KTP I SIM I Keterangan Domisili ).
2. Proses persetujuan cepat dimana pada hari yang sama sudah dapat
diketahui keputusan persetujuan tsb tergantung dari prasyarat yang telah
ditentukan.
3. Proses pembayaran angsuran dapat dilakukan dibanyak tempat seperti
51
Dealer, Kantor Pos, Kantor FIF, Bank dan ATM
Aman:
1. Barang yang dibiayai diasuransikan ke perusabaan asuransi Astra.(
Asuransi Astra Buana )
2. BPKB disimpan dalam tempat yang aman di kantor Cabang FIF dan tidak
dij aminkan ke pihak lain.
Menguntungkan :
I. Diikutkan program - program loyalti Konsumen , ( seperti Temu
Konsumen , program berhadiah )
2. Apabila repeat order maka akan mendapatkan fasilitas kredit yang lebih
menarik seperti bunga yang lebih rendab, dan tidak perlu melampirkan
Prasyarat ulang .
3. Pake! Kredit yang kompetitif ( Uang Muka, Angsuran, Jangka waktu)
Misi dari FIF adalah sebagai berikut :
I. (Nimble but prudent operation with balanced risk)
Beroperasi secara lugas dengan tetap mengindahkan aspek kehati-hatian.
Penjelasannya adalah : Menjalankan bisnis dengan prosedur dan aturan main
yang simple, efisien dan cepat tetapi tetap menjalankan fungsi kontrol untuk
meminimalisasi resiko bisnis
2. (Leverage and add value to Astra motorcycle distributionship)
52
Berkontribusi dalam meningkatkan distribusi sepeda motor produk Astra,
yaitu mendukung peningkatan penjualan sepeda motor merek Honda sebagai
produk Astra melalui penyediaan jasa pembiayaan.
3. To offer affordable and beneficial financial products to lower customer
segment
Memberikan produk berupa keuntungan finasial atau jasa keuangan kepada
konsumen kelas bawah.
4. Leverage FIF irifi'astructure for micro credit and unsecured loan
FIF Memperkuat dan melebarkan infrastuktur (fasilitas) untuk mendukung
kredit mikro (kredit untuk kebutuhan yang sifatnya konsumstif) dan kredit
tanpa jaminan.
5. Mencapai harapan para konsumen, karyawan, pemegang saham, kreditur
dan pemerintah (J'o meet the required return to stakeholders)
Mencapaiharapan
a. Konsumen
b. Karyawan
: Memberikan pelayanan yang memuaskan
: - Kesinambungan pekerjaan dan lingkungan kerja
yang baik
- Pengembangan karir
- Kesejahteraan
c. Pemegang saham : Peningkatan nilai pemsahaan
d. Kreditur : Kelancaran pembayaran kewajiban
e. Pemerintah : - Penyerapan tenaga kerja
- Pendapatan negara
D. Stiruktur Organisasi Dan Manajemen
Pemegang saham
53
FIF adalah anak perusahaan Astra International denga:n komposisi Pemegang
Saham sebagai berikut :
I. PT Astra International, Tbk : 99,99%
2. PT Arya Kharisma : 0,01%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemilikan FIF mayoritas bahkan mutlak
adalah PT Astra International dan hanya 0,01 % persennya merupakan milik PT Arya
Kharisma.
Komisaris
Komisaris adalah pihak yang ditunjuk untuk mewakili pemegang saham dalam
mengawasi berjalannya suatu perusahaan. Adapun susunan Komisaris dan Direktur
pada FIF adalah Sebagai berikut :
1. Presiden Komisaris
2. Komisaris
3. Komisaris
4. Komisaris
5. Komisaris Independen
: Gunawan Geniusahardja
: Michael Dharmawan Ruslim
: Johanes Hermawan
: Angky Utarya Tisnadisastra
: Buyung Syamsudin
54
Direksi
1. Presiden Direktur : Ida Purwaningsih Lunardi
2. Wakil Presiden Direktur : Suhartono
3. Direktur Biz. Support : Thaufik Noograha
4. Direktur Operation : Rusdimin Adikarta
5. Direktur Finance : Arietta Adrianti
Tabet Struktur Organisasinya adalah sebagai berikut :
Struktur Organisasi FIF
Board of Commisioners I
I Board of Directors I President Directors I
-1 AUDIT I
I I MKT.
I OP. DIRECTOR l BIZ. SUP.
DIRECTOR DIRECTOR
MKT. OP. DIVISION ~ DIVISION - IT.
- DIVISION
REM& COORPORATE ~ >---
LEGAL DIV FIN. DEV. DIV.
- DIVISION
~ COORPORATE COMM.
Tabel 3.2
55
Struktur Organisasi Syariah Pada Kantor Pusat
President _ • _ • _ . _ [ Dewan Pengawas Direktur Syariah (DPS)
Direktur Marketing
Syariah t I I
Divisi Motor ! Divisi Others I Baru (NMC) I
I I I UMC/ I Electronic
I Kaw ii MotorBekas
Tabel 3.3
Struktur Organisasi Syariah Pada Kantor Cabang
MFM -(NMC) & (UMC) -------I J Ka.Cab.
j - - ...... -
I - - I I
Account Officer (AO)
Syariah
Dept. AIR Dept. Credit J Dept. Remedial
Tabel 3.4
56
E. Produk- Produk
Saat ini produk - produk atau pembiayaan yang dilakukan pada FIF adalah:
I. Pembiayaan Motor Barn (New Motor Cycle)
2. Pembiayaan Motor Bekas (Used Motor Cycle)
3. Pembiayaan Barang- Barang Electronic
Yang terakhir disebut merupakan produk pembiayaan barn dari FIF sebagai bentuk
mengikuti tren yang sedang berkembang pada masyarakat dan untuk menambah daya
saing FIF dan juga untuk meningkatkan jumlah pembiayaan.
Untuk produk pembiayaan motor barn (NMC) dan motor bekas (UMC) FIF
mengkhususkan diri pada Motor dengan merk Honda. Karena FIF memang
merupakan Iembaga pembiayaan resmi sepeda motor Honda
F. FIF Syariah Dan Konvensional
Saal ini FIF dan FIF Syariah masih berada dalam satu m:ap manajemen, karena
FIF Syariah masih berupa departemen pada FIF sebagai induknya. Ibaratnya bayi
yang baru lahir maka ia pun belum waktunya untuk dilepas, harns dipersiapkan
terlebih dahulu segala sesuatunya terutama yang menyangkut regulasi yang memang
belum ada. Walaupun belum ada regulasi yang mendukung usaha FIF Syariah, akan
tetapi mereka di dukung penuh oleh DSN MUI sehingga FIF :Syariah dapat memiliki
Dewan Pengawas Syariah (DPS), yang bertugas untuk mengawasi jalannya prinsip -
prinsip Syariah yang ada.
57
Latar belakang berdirinya FIF Syariah :
1. Konversi bank tugu menjadi "Bank Syariah Mega Indonesia". Selanjutnya
BSMI menjadi Funding tunggal dari pembiayaan Murabahah FIF Syariah.
Dengan akad kerjasama Wakalah dengan FIF.
2. Diversifikasi produk. Hal ini lazim dilakukan perusabaan - perusahaan untuk
menambah daya saing, apalagi FIF Syariah merupakan satu - satunya
perusahaan pembiayaan/leasing berdasarkan Syariah. Tentunya hal ini
merupakan suatu kekuatan tersendiri bagi FIF Syariah.
3. Prospek ke depan :
a. Segmentasi pasar.
Y aitu untuk menggali segmen pasar Emosional yang memang memiliki
potensi yang besar.
b. Diferensiasi produk ( daya saing dibanding konvensional).
Dengan masih sedikitnya produk syariah dibandingkan dengan
konvensional yang sudah banyak, maka hal ini mempakan suatu kekuatan
saing tersendiri buat FIF Syariah.
c. Kesadaran akan moral
Y aitu semakin religius dan mendekatkan diri pada nilai - nilai dan moral
agama
d. Sumber pendanaan (investor syariah).
58
Tidak dipWlgkiri juaga makin menjamurnya Bank Syariah semakin
menambah peluang Wltuk mendapatkan FWlding dana Wltuk pembiayaan
yang dilakukan FIF Syariah. Sehingga terbuka kemWlgkinan Wltuk
menambahjumlah pembiayaan kedepannya.
4. Fatwa MUI perihal "Haramnya" BWlga Bartle Dengan dikeluarkannya fatwa
MUI mengenai haramnya bWlga Bank, mau tidak mau hal ini sedikit banyak
mempengaruhi pertimbangan orang (khususnya beragama Islam) dalam
memilih pembiayaan. Maka FIF Syariah hadir Wltuk menjawab dan
menampWlg aspirasi tersebut.
5. Dukungan dari management FIF dan Astra International. DukWlgan yang kuat
dari induk FIF yaitu PT Astra International rnerupakan salah satu kekuatan
tersendiri sehingga dapat terbentuknya FIF Syariah.
Dengan peraturan dan regulasi yang terbatas FIF Syariah dapat terbentuk.
Saat ini regulasi yang menjadi acuan terbentuknya FIF Syariah adalah sebagai
berikut, Regulasi :
a. KMK No : 448/KMK.017/2000 pasal 7 ayat I (dalam rnenjalankan
kegiatan usahanya, perusahaan pembiayaan dapat rnelakukan pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah)
b. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No : 04/DSN
MUI/IV /2000 tentang Murabahah
59
c. Surat Keputusan MUI tanggal 4 Desember 2003, No U-208/DSN-
MUUXII/2003
Prinsip - prinsip pembiayaan yang dianut oleh FIF Syariah adalah :
I. Prinsip Jual Beli Syariah
Y aitu menempatkan nilai - nilai religi saat menjalankan idealisme usaha
dalam bingkai semangat yang dilandasi nilai - nilai universal untuk
kemaslahatan ummat dalam mewujudkan transaksi yang adil dan mencegah
kerugian atau beban yang memberatkan di kemudian hari.
2. Universal
Tidak membeda - bedakan latar belakang suku, agama, ras dan golongan
dalam memberikan pelayanan.
3. Jelas
Prinsip ini tercermin dari penyampaian informasi dalam kontrak mengenai
tanggungjawab dari kondisi pembiayaan yang disepakati bersama.
4. Bersih
Hanya menggunakan tata cara pembiayaan Syariah untuk menjamin semua
transaksi dilakukan dengan cara yang sesuai dengan syariah.
5. Terbuka
Penawaran harga disampaikan secara detail dan transparan mengenai harga
pokok produk dan margin keuntungan yang diinginkan oleh FIF sebagai total
60
biaya yang harus ditanggung oleh pembeli sesuai dengan kesepakatan
bersama.
6. Adil
Melalui pembiayaan syariah, FIF menempatkan nasabah pengguna dana
dalam hak, dan kewajiban, keuntungan dan resiko yang berimbang.