ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD AL-SHARF PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP MAKASSAR UNISMUH SKRIPSI Oleh IKRA MIFTAHUL JANNAH NIM 105731132016 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020
78
Embed
ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD ......ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD AL-SHARF PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP MAKASSAR UNISMUH SKRIPSI Oleh IKRA MIFTAHUL
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD AL-SHARF PADA PT. BANK SYARIAH
MANDIRI KCP MAKASSAR UNISMUH
SKRIPSI
Oleh IKRA MIFTAHUL JANNAH
NIM 105731132016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD AL-SHARF PADA PT. BANK SYARIAH
MANDIRI KCP MAKASSAR UNISMUH
SKRIPSI
Oleh
IKRA MIFTAHUL JANNAH
NIM 105731132016
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan
Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah sederhana ini penulis persembahkan Kepada:
1. Kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang selalu
membimbing dan mendoakan disetiap perjalanan hidup dan
kemudahan urusanku.
2. Teman-teman yang selalu mendukung, memberi motivasi dan
bantuannya kepadaku.
3. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar, yang selalu
memberikan pelayanan yang baik selama proses
perkuliahanku.
MOTTO HIDUP
Libatkan Allah Dalam Setiap Kondisi Yakin Dan Percaya Akan
Semua Takdir-Nya.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Penelitian : “Analisis Sistem Pertukaran Valuta Asing Akad
Al-Sharf Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh”.
Nama Mahasiswa : Ikra Miftahul Jannah
No. Stambuk/ NIM : 105731132016
Program Studi : AKUNTANSI
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diujiankan serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi
yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2020 di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis di Ruangan IQ 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Makassar, Oktober 2020
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Moch. Aris Pasigai,SE.,MM Ramly, SE., M.Si
NIDN 0008056301 NIDN 0924048703
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. Ismail Badollahi, SE. M. Si.Ak.CA.CSP NBM. 1 07 428
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama IKRA MIFTAHUL JANNAH, NIM : 105731132016,
diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor:..... / Tahun: ...... H/ .....,
Tanggal 31 Oktober 2020 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
15 Rabiul Awal 1442 H
Makassar,
31 Oktober 2020 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag (………….)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...………..)
(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...………..)
(WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (………….)
2. Abd. Salam, SE, M. Si., Ak., CA., CSP (………….)
3. Ramly, SE., M. Si (………….)
4. Basri Basir MR, SE., M. Ak., CBC (………….)
v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Ikra Miftahul Jannah
Stambuk : 105731132016
Jurusan : Akuntansi
Dengan judul : “Analisis Sistem Pertukaran Valuta Asing Akad Al-
Sharf Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh”.
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya
bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar
Makassar, 31 Oktober 2020
Yang Membuat Pernyataan
Ikra Miftahul Jannah NIM.105731132016
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ismail Rasulong, SE.,MM NBM. 903 078
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi,SE,M.Si.Ak.CA.CSP
NNBM. 1 073 428
vi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
ABSTRAK
Ikra Miftahul Jannah, 2020. Analisis Sistem Pertukaran Valuta Asing Akad Al-Sharf Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Pembimbing I Moch. Aris Pasigai Dan Pembimbing II Ramly.
Penelitian ini dilakukan untuk Mekanisme Pertukaran Valuta Asing Akad Al-Sharf Dan Kesesuaian Tranksaksi Pertukaran Valuta Asing Berdasarkan Prinsip Syariat Islam Yang Telah Dihimpun Dalam Akad Al-Sharf. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, mekanisme pertukaran valuta asing akad Al-Sharf dilakukan dengan kedatangan langsung pihak nasabah ke Bank, dilakukan dengan pendebitan rekening nasabah, dan dilakukan dengan kunjungan pihak Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh ke tempat manasik haji atau umroh, tranksaksi pertukaran valuta asing akad Al-Sharf diperuntukkan oleh nasabah perindividu maupun perusahaan (Travel Rekanan Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh) serta, sistem pertukaran valuta asing akad Al-Sharf telah sesuai dengan prinsip syariat Islam yang telah dihimpun dalam akad Al-Sharf.
Kata Kunci : Valuta Asing, Akad Al-Sharf.
vii
ABSTRACT
Ikra Miftahul Jannah, 2020. Analysis of the Al-Sharf contract foreign exchange system at the independent Islamic PT. Bank KCP Makassar Unismuh, Thesis of the Accounting Program at the Faculty Economics and Business University of Muhammadiyah Makassar, guided by supervisor I Moch. Aris Pasigai and Supervisor II Ramly. This research was conducted for the foreign exchange mechanism of the Al-Sharf contract and the suitability of foreign exchange trancsactions based on Islamic principles that have been regulated in the Al-Sharf contract. The type of the research used is qualitative techniquies. Data collection is done by observation and interviews. The result of this study state that the foreign exchange mechanism of the Al-Sharf contract is carried out by direct visits of the customer to the Bank or is carried out by debiting the customer’s account, and carried out by visits the Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unsimuh, foreign exchange contract trancsactions for the Al-Shraf contract are intended by individuals and company (travel partner of the Islamic Shariah Bank Mandiri KCP Makassar Unismuh) and the foreign exchange system of the Al-Sharf contract is in accordance with the principles of Islamic Shariah which have been regulated in the Al-Sharf contract.
Key Words : Foreign Exchange, Al-Sharf Contract.
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillaah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta ‘ala atas segala Rahmat dan Hidayah yang tiada henti fiberikan kepada
hamba-Nya. Salawat dan Salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullaah
Sallallaahu ‘alaihi Wa Sallam beserta para keluarga, sahabat dan para
pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan Skripsi
yang berjudul “Analisis sistem Pertukaran Valuta Asing Akad Al-Sharf Pada PT.
Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Muh. Ilyas dan ibu St. Asminah yang
senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa yang
tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta dan senantiasa mendukung
dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar
atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan dengan
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
ix
penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan
hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makaasar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si. Ak. CA. CSP., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Moch. Aris Pasigai, SE., MM., selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
Skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Ramly, SE., M.Si., selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan Skripsi ini hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angakatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang
telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
x
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua
pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billaahi fii sabilil Haq, Fastabiqul Khoirat, Wassalaamu ‘alaikum Wa
Rahmatullaahi Wa Barakatuh.
Makassar, Maret 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ....................................................................................... 7
C. Tujuan penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat penelitian ...................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9
A. Sistem Pertukaran Valuta Asing ................................................................ 9
B. Tinjauan Empiris ...................................................................................... 31
C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITAN ........................................................................ 36
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 36
B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 36
C. Lokasi Dan Situs Penelitian ....................................................................... 36
D. Sumber Data ............................................................................................. 37
E. Pengumpulan Data ................................................................................... 37
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 38
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 39
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 41
A. Deskripsi Tempat Penelitian ...................................................................... 41
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 45
C. Pembahasan ............................................................................................. 51
BAB V PENTUP ............................................................................................. 58
A. Kesimpulan ............................................................................................... 58
B. Saran ........................................................................................................ 58
Daftar Pustaka ............................................................................................... 59
valuta asing pada perbankan syariah dilakukan dengan:
a. Nasabah pribadi atau lembaga dapat membawa rupiah ke Bank atau
dapat juga dilakukan dengan mendebet rekening nasabah.
b. Tidak ada persyaratan khusus yang diberikan kepada nasabah.
c. Pertukaran yang dilakukan harus secara tunai.
d. Dapat dilakukan dengan pertukaran Bank notes atau telegraphic
transfer (TT).
2. Al-Sharf
a. Pengertian Al-Sharf
Menurut (Fatriani, 2018) sharf secara bahasa diartikan sebagai
penambahan, penukaran, penghindaran, pemalingan, dan tranksaksi jual
beli, sedangkan secara istilah, sharf diartikan sebagai perjanjian jual beli
mata uang dengan mata uang lainnya.
Menurut (Widiarty et al, 2017) perdagangan valuta asing akad Al-Sharf
dianalogikan dengan pertukaran emas dan perak dalam artian, mata
uang rupiah tidak boleh dipertukarkan dengan mata uang rupiah kecuali
memiliki nilai yang sama apabila jenisnya berbeda maka harus dilakukan
dengan tunai.
b. Landasan hukum tranksaksi sharf
Berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI No. 28/DSN-
MUI/III/2002 ada beberapa landasan mengenai tranksaksi Al-Sharf,
yakni;
11
1. Dalam al-quran
Firman Allah, QS. Al-Baqarah (2): 275
Artinya:“…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba….”.
2. Dalam hadis
Berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 28/DSN-MUI/III/2002 dijelaskan
ada beberapa hadis dari Sabda Rasulullaah Sallallaahu ‘alaihi wa
sallam mengenai hukum As-Sharf diantaranya:
1. Hadis dari riwayat al-Baihaqi dan ibnu majah dari abu sa’id al-khudriy:
Artinya: “Rasulullaahui sollallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda; “Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas
dasar kerelaan (antara dua belah pihak)”. (Hr. Al-Baihaqi dan Ibnu
Majah, dan dinilai sahih oleh Ibnu Hibban).
2. Hadis Nabi riwayat Muslim, Abu Dawud, at-tirdmizi, an-nasa’iy, dan
ibnu majah, dengan teks muslim dari ‘ubadah bin ash-shamit, nabi
sallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
12
Artinya: “juallah emas dengan emas, perak dengan perak,
gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma,
dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta
tunai. Jika sejenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan
secara tunai”.
3. Hadis Nabi riwayat Muslim, At-tirdmizi, An-nasa’I, Abu dawud, Ibnu
Majah, dan Ahmad, daru ‘umar bil Al-khatab, Nabi Sallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
Artinya: “(jual beli) emas dengan perak adalah riba kecuali
dilakukan secara tunai”.
4. Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu sa’id al-khudriy, Nabi Sallalaahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya: “janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali
sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian
yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama
(nilainya), dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang
lain; dan janganlah menjual emas dengan perak tersebut yang tidak
tunai dengan yang tunai”.
13
5. Hadis Nabi Riwayat Muslim dari Bara’ bin ‘Azib dan Zayd bin Arqam:
Artinya: “Rasulullaah Sallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda
melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai)”.
6. Hadis Nabi riwayat at-Tirdmizi dari ‘amr bin ‘Awf al-Muzaniy, Nabi
Sallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya: “shulh (penyelesaian sengketa melalui musyawarah
untuk mufakat) dapat dilakukan diantara kaum muslimin, kecuali shulh
yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan
kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka, kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”. (HR. At-
tirdmizi dari ‘Amr bin ‘Awf).
c. Tranksaksi valas dalam perdagangan Islam
Tranksaksi-tranksaksi valas dalam Islam tidak boleh mengandung
unsur:
1. Riba atau bunga
Secara syariat, riba bisa terjadi dalam jual-beli barang ataupun
jasa. Secara bahasa, riba berarti pertambahan (nilai atau harga).
Dalam syariat Islam, riba adalah suatu jenis tranksaksi jual-beli yang
menggambarkan adanya kelebihan dengan cara tertentu yang
14
bertentangan dengan dasar-dasar penetapan syariat Islam (Al-Bugha,
2018:274).
Menurut (Umam, 2017) terdapat dua pandangan mengenai bunga
bank dan riba hal ini disebut dengan interest dan usury, interest dan
usury merupakan konsep yang satu jiwa pada dasarnya termasuk
dalam kategori riba yang menghasilkan adanya tambahan
keuntungan. Bertranksaksi dengan cara riba merupakan salah satu
dosa besar. Dalil pokok keharaman riba adalah firman Allah
Subhanahu Wata’ala:
Artinya:“…padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba…”.(QS. Al-Baqarah: 275).
Dalil lainnya adalah hadis-hadis yang menjelaskan tentang
keharaman riba, antara lain hadis yang diriwayatkan oleh Jabir R. A.
yang menuturkan:
Artinya: “rasulullah sallallaahu ‘alaihi wa sallam. Melaknat orang
yang memakan riba, perantaranya, penulisannya, dan dua orang
yang menjadi saksinya. Beliau bersabda, “mereka sama (dalam dosa
dan maksiat)”. (Muslim, Al-Muqasat, Bab “lu’ina Akil al-Riba wa
Mukiluhu”, hadis no. 1598) (Dr. Mustafa Dib Al-Bugha, 2018:275).
15
2. Tidak boleh melakukan jual beli yang mengandung penipuan (gharar)
Dalil tentang masalah ini adalah riwayat Muslim dari Abu Hurairah
Radiyallaahu ‘anhu yang mengatakan:
Artinya: Rasulullaahi sollallaahu ‘alaihi wa sallam melarang jual-
beli dengan lemparan kerikil. (bai’ al-hashat) dan jual-beli yang
mengandung unsur tipuan (bai’ al-gharar). (Muslim, Al-Buyu’, Bab
“Buthlan Bai’ al-hashat wa al-bai’ alladzi fihi gharar”, hadis no.
1513;abu dawud, al-buyu’, bab fi bai’ al-gharar” hadis no. 3376; at-
tirdmizi, al-buyu’, bab ma ja’a fi karahiyah bai’ al-gharar, hadis no.
1230;al-nasa’I, al-buyu’, bab “bai’ al-hashat, hadis no. 4518;ibnu
khairin minhu”, hadis no. 2089; Muslim, Al-Musaqat, bab “bai’ al-
Tha’am Mitslan bi-Mitslin”, hadis no. 1593) (Dr. Mustafa Dib Al-Bugha
2018:279).
Maksud dari dilarang menjual atau membeli barang dengan
lemparan kerikil adalah karena tidak jelasnya lemparan itu dimana
lemparan tersebut akan jatuh, kerikil tersebut tidak diketahui apakah
jatuhnya ditempat yang hendak dituju atau dengan tempat yang salah
tapi kerikil itu sudah jatuh ditempat tersebut maka harus dilakukan
pembelian ataupun penjualan ditempat kerikil itu jatuh, artinya
pembelian dan penjualan yang ada unsur penipuan didalamnya
adalah perkara yang tidak dibolehkan dalam Islam karena menzalimi
salah satu pihak.
16
3. Prinsip maysir
Maysir merupakan perjudian atau qimar (spekulasi). Tranksaksi
jual beli mata uang saat ini mengeluarkan jumlah yang besar dengan
harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang tanpa
bekerja dan berusaha (Sah, 2018).
4. Prinsip juhala
Juhala merupakan prinsip ketidakpastian. Unsur juhala dalam
tranksaksi jual beli mata uang terjadi jika, kurs harga jual atau beli
belum ditentukan pada saat akad berlangsung sehingga tranksaksi
ini mengandung unsur juhala yang hal ini dilarang dalam bisnis Islam
(Sah, 2018).
Dalam artian prinsip ini harus dilakukan dengan tunai sebelum
keduanya berpisah badan, oleh sebab itu, apabila salah satu pihak
mensyaratkan adanya tenggang waktu, maka akad ini tidak sesuai
dengan akad sharf karena tidak adanya kejelasan waktu yang
dilakukan antara orang yang bertranksaksi tersebut.
d. Model jual-beli dalam islam
Model jual-beli yang diharuskan dalam Islam ada tiga ketentuan
yakni:
1. Jual-beli barang bisa dilihat mata. Hukumnya boleh (Al-Bugha
2018:271).Dalil pokok tentang jual-beli yang bisa dilihat beberapa ayat
Al-Quran dan Hadits Rasulullaah Sallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah:
17
Artinya: “wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu
melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu
menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka
hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu
mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan
janganlah dia mengurangi sedikit pun darinya.jika orang yang berutang
itu akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan
sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan
persaksikanlah dua orang saksi laki-laki diantara kamu jika tidak ada
saksi dua orang laki-laki, maka boleh seorang laki-laki dan dua orang
perempuan diantara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi yang
ada, agar jika yang seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya.
Dan janganlah saksi-saksi itu... (QS. AL-Baqarah: 282).
Artinya:“…padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan
mengharamkan riba…(QS AL-Baqarah: 275).
Diantara dalil hadis Nabi Sallallaahu ‘alaihi wa sallam, adalah
riwayat Al-Hakim dari Abu Burdah dan Rafi’in bin khadij radiyallaau ‘anhu
yang mengatakan, Rasulullaah Sallallaahu “alaihi wa sallam pernah
ditanya, usaha apakah yang paling baik? Beliau menjawab, ‘pekerjaan
18
seseorang dengan tangannya sendiri setiap jual-beli yang baik”.
Maksudnya, jual beli yang tidak mengandung tipuan dan pemalsuan. (Al-
Hakim, Al-Mustadrak, Al-Buyu’, juz 2, hal. 10).
2. Jual-beli barang yang digambarkan didalam jaminan. Hukumnya boleh
jika, gambaran itu sesuai dengan barangnya (Al-Bugha, 2018:271).
3. Jual-beli barang yang gaib (tidak dapat dilihat mata). Hukumnya tidak
boleh (Al-Bugha, 2018:271). Jual-beli barang yang gaib mengandung
tipuan dan kecurangan. Abu hurairah Radiyallaahu ‘anhu mengatakan:
Rasulullah Sallallaahu ‘alaihi wa sallam, “melarang jual-beli yang
mengandung unsur penipuan”. (Muslim, Al-Buyu’, Bab “Buthlan Bai’ al-
Hashat wa al-Bai’ al-ladzi fihi gharar”, hadis no. 3376; Al-Tirdmizi, Al-
Buyu’, Bab Ma Ja’a fi Karahiyah Bai’ al-gharar, hadis no. 1230; Al-Nasa’I,
Al-buyu, bab bai’ al-hashat, hadis no. 4158;ibnu majah, al-hashat wa ‘an
bai’ al-gharar, hadis no. 2149).
3. Perlakuan Akuntansi Untuk Tranksaksi Mata Uang Asing
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan pada perbankan syariah
didasarkan pada pedoman akuntansi perbankan syariah Indonesia (PAPSI)
tahun 2013. PAPSI mengatur penerapan valuta asing PSAK 10 tentang
“Pengaruh perubahan kurs valuta asing”, yang bertujuan untuk mengatur
prosedur akuntansi untuk piutang dan utang dengan mata uang asing yaitu,
tranksaksi yang membutuhkan pembayaran ataupun menerima pembayaran
dalam mata uang asing, PSAK 50 tentang “instrument keuangan: penyajian”
dan PSAK 55 tentang “instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran”
mengatur prosedur akuntansi untuk instrument keuangan khususnya
19
tranksaksi derivatif dengan tujuan untuk melakukan lindung nilai atau hedging
(Baker et al, 2017:2).
Menurut (pedoman akuntansi perbankan syariah Indonesia-IAI 2013:11)
tranksaksi valuta asing yang dilakukan pada perbankan syariah harus sesuai
dengan metode pencatatan tranksaksi mata uang asing menurut PAPSI.
Adapun metode pencatatannya sebagai berikut:
1. Tranksaksi mata uang asing harus dijabarkan kedalam mata uang rupiah
dengan menggunakan kurs pentupan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia, yakni kurs tengah dari rata-rata kurs pembelian dan kurs
penjualanmengacu pada kurs reuters pukul 16.00 WIB setiap hari.
2. Pencatatan tranksaksi dapat dilakukan dengan dua metode yakni:
a. Satu jenis mata uang (single currency) merupakan tranksaksi mata uang
asing dengan membukukan secara langsung terhadap mata uang yang
digunakan perbankan Indonesia yakni rupiah.
b. Lebih dari satu jenis mata uang (multi currency) merupakan tranksaksi
mata uang asing dengan membukukan secara langsung ke dalam mata
uang asal pada saat tranksaksi dilakukan.
3. Pengakuan laba atau rugi dari jual beli (trading) dilakukan pada saat terjadi
tranksaksi atau saat revaluasi. Revaluasi dapat dilakukan pada akhir hari
maupun bulan atau berdasarkan pada kebijakan bank yang bersangkutan.
4. Pencatatan beban dan pendapatan mata uang asing dilakukan apabila
menggunakan single currency maka, seluruh beban dan pendapatan
dalam mata uang asing dicatat dalam rupiah. Apabila menggunakan multi
currency maka, seluruh pendapatan dan beban dicatat dalam rupiah, untuk
tidak menimbulkan selisih kurs revaluasi maka, setiap akhir hari saldo
20
rekening beban dan pendapatan dalam mata uang asing dipindahbukukan
ke rekening beban dan pendapatan rupiah.
4. Perhitungan kurs mata uang asing
a. Menurut (Baker et al, 2017:3) Kurs mata uang asing ditentukan setiap hari
oleh pedagang mata uang asing yang bertindak sebagai agen untuk individu
atau Negara yang memperdagangkan mata uang asing dengan
memperhatikan:
1. Penentuan kurs
Banyak faktor ekonomi yang membuat mata uang mengalami
penguatan atau pelemahan sehingga mempengaruhi permintaan
contohnya, jika suatu Negara sedang mengalami tingkat inflasi yang tinggi
maka, daya beli masyarakat akan mengalami penurunan. Penurunan nilai
mata uang dicerminkan oleh penurunan posisi mata uang Negara tersebut
yang cenderung kepada mata uang dari Negara lain. Faktor lain yang
mempengaruhi fluktuasi kurs adalah laporan posisi keuangan pembayaran,
perubahan suku bunga, tingkat investasi Negara, dan tata kelola
perusahaan.
Contohnya, apabila di Indonesia memiliki rata-rata suku bunga yang
lebih tinggi daripada Amerika maka, tidak menutup kemungkinan
masyarakat Internasional akan menginvestasikan modalnya ke Indonesia.
2. Kurs langsung dan kurs tidak langsung (Direct exchange rate-DER)
Kurs langsung merupakan jumlah banyaknya unit mata uang lokal
yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing (foreign
currency unit-FCU). Kurs langsung digunakan dalam akuntansi untuk
operasi dan tranksaksi-tranksaksi asing karena, akun-akun dalam mata
21
uang asing harus ditranslasikan ke dalam mata uang rupiah. Adapun rumus
kurs langsung sebagai berikut:
DER =Setara Rupiah
1 FCU
Contoh kasus, jika nilai Rp. 13. 500 dapat diperoleh 1 Dollar Amerika
Serikat maka, kurs langsung dari rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat
senilai Rp. 12.400 adapun perhitungannya:
DER =13. 500
1
Kurs tidak langsung (indirect exchange rate-IER) merupakan
banyaknya unit mata uang asing yang dibutuhkan untuk memperoleh satu
unit mata uang local. Adapun rumus kurs tidak langsungsebagai berikut:
𝐼𝐸𝑅 =1 𝐹𝐶𝑈
Nilai Setara Rupiah
Contoh kurs tidak langsung dari mata uang Dollar AS
1
Rp. 13.500= 0, 0000740741
Oleh karena itu, banyaknya nilai mata uang asing yang dibutuhkan
untuk memperoleh mata uang local kurs tidak langsungnya sebesar
$.0, 00000740741 =Rp. 1.
22
3. Perubahan kurs
Menguatnya rupiah dalam artian, tingginya nilai mata uang local untuk
memperoleh mata uang asing berarti, lebih sedikitnya mata uang rupiah
yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing dan nilai satu
rupiah dapat memperoleh lebih banyak unit mata uang asing.
Melemahanya rupiah dalam artian, tingginya nilai mata uang asing
untuk memperoleh mata uang local berarti, banyaknya mata uang Indonesia
yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing dan satu
rupiah akan memperoleh sedikit unit mata uang asing.
4. Kurs spot dan kurs kini
PSAK 10 mengatur penggunaan kurs spot dan kurs kini, kurs spot
(spot rate) merupakan kurs yang digunakan untuk penyerahan segera atau
langsung suatu mata uang sedangkan, kurs kini ditafsirkan secara
sederhana sebegai kurs spot pada tanggal laporan keuangan suatu entitas.
5. Kurs forward
kurs forward dapat dimisalkan pada perusahaan Indonesiamempunyai
utang dalam riyal berjatuh tempo 30 hari daripada, menunggu sampai waktu
30 hari untuk membeli riyal dan akan mengalami resiko melemahnya nilai
dolar relative terhadap riyal maka, pihak pembeli mata uang riyal dapat
datang ke pedagang mata uang asing tersebut untuk mengadakan kontrak
jual beli mata uang asing di masa depan, dalam jangka waktu satu bulan
menggunakan kurs forward yang berlaku saat kontrak dibuat, kontrak
tersebut memungkinkan pembeli untuk menerima riyal dari pedagang mata
uang 30 hari dari tangal kontrak dengan nilai harga yang tetap pada saat
kontrak dilakukan.
23
b. Tranksaksi mata uang asing
Tranksaksi mata uang asing merupakan tranksaksi yang didominasi
oleh mata uang dari Negara lain, kegiatan yang dapat menimbulkan
tranksaksi ini terjadi seperti:
1. Tranksaksi yang menimbulkan pinjaman dana yang penyelesaiannya
dilakukan dalam mata uang asing.
2. Tranksaksi pembelian dan penjulan baik barang maupun jasa yang
harganya didenominasi oleh mata uang asing.
3. Perusahaan yang terikat dalam satu perjanjian, yang berkaitan dengan
valuta asing seperti, melakukan tujuan lindung nilai.
4. Tranksaksi mendapatkan atau melepaskan aktiva yang jumlahnya
didenominasi oleh mata uang asing (Baker, et al, 2017: 13).
5. Valuta Asing
a. Uang
Uang merupakan alat yang digunakan sebagai alat tukar menukar untuk
memperoleh barang maupun jasa atau sebagai alat untuk bertranksaksi.
Namun, pada kenyataannya uang bukan hanya menjadi alat untuk
bertranksaksi, tetapi juga menjadi komoditi tersendiri yang justru
diperdagangkan. Jual beli uang ini dilakukan dengan memperdagangkan
berbagai macam mata uang dari berbagai penjuru Dunia, seperti dollar
Amerika, yen, euro, poundsterling dan sebagainya (Hidayat 2010:263).
Uang dalam syariat Islam dasarnya memiliki standar jujur dan nyata,
Rasulullaah Sallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam menetapkan emas dan perak
sebagai dasar nilai uang, dengan pijakan tersebut emas dan perak
24
digunakan sebagai standar untuk dapat bertranksaksi berdasarkan nilainya
masing-masing (Pandoman, 2019).
b. Valuta Asing
Valuta asing merupakan mata uang yang digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah di Negara lain. Valuta asing mempunyai nilai apabila
dipertukarkan dengan valuta lainnya tanpa adanya pembatasan nilai
(Muniroh, 2015).
Menurut (Istutik dan Rofifah, 2017) valuta asing tidak bertentangan
dengan syariat Islam, apabila dilakukan dengan tujuan untuk berjaga-jaga
dan untuk melakukan keperluan bisnis. Tranksaksi valas dapat dilakukan
dengan menggunakan kontrak spot dan forward agreement (kebutuhan yang
tidak dapat dihindari).
Menurut (Sembodo, 2019) Bank Syariah untuk sementara waktu
mengaplikasikan instrumen lindung nilai dalam bentuk forward agreement
yang berguna hanya untuk mengelola risiko nilai tukar.
c. Tranksaksi mata uang asing (foreign currency trancsactions)
Nilai tukar sering disebut dengan kurs merupakan harga satu unit mata
uang asing dalam mata uang domestik. Tranksaksi mata uang asing
merupakan aktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang selain mata
uang fungsional (Baker et al, 2017:9).Tranksaksi mata uang asing tersebut
meliputi:
1. Pembelian atau penjualan barang atau jasa (impor dan ekspor) yang
harganya ditentukan dalam mata uang asing.
2. Utang dan piutang dalam mata uang asing.
25
3. Pembelian atau penjualan forward exchange contract (kontrak yang
dilakukan dengan prinsip spekulasi dimasa mendatang).
4. Pembelian dan penjualan unit mata uang asing.
Salah satu pihak dalam tranksaksi mata uang asing harus menukarkan
mata uang lokalnya dengan mata uang Negara lain. Untuk tujuan laporan
keuangan yang berbeda nilai mata uangnya harus ditranslasikan kedalam
mata uang perusahaan induk itu berada berdasarkan nilai mata uang yang
berlaku pada saat itu, contohnya apabila perusahaan di Indonesia memiliki
perusahaan anak di luar Negeri, perushaan anak tersebut harus melakukan
penjabaran (translasi) nilai mata uang untuk diubah kedalam mata uang
Indonesia (Baker et al, 2017:9).
d. Macam-macam cara yang dapat dilakukan untuk bertranksaksi valas
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam bertranksaksi valas yakni:
1. Investasi fisik
Investasi dalam bentuk fisik berarti memegang lembaran mata uang asing
secara fisik. Cara bertranksaksi dalam bentuk fisik, pada umumnya
dilakukan melalui tempat penukaran uang (money changer). Pertukaran
mata uang tersebut didasarkan pada harga jual atau beli yang berlaku pada
saat itu (Hidayat, 2010: 264).
2. Surat berharga
Investasi valas dalam bentuk fisik memiliki banyak resiko seperti hilang,
kotor, rusak atau lebih parahnya lagi tidak bernilai karena sudah ditarik
peredarannya (Hidayat, 2010: 270).Terdapat beberapa jenis surat berharga
yang sering di perdagangkan, diantaranya:
26
1) Deposito berjangka valas
Pada dasarnya deposito berjangka valas sama dengan produk
deposito berjangka rupiah, hanya saja diterbitkan dalam mata uang asing.
Jangka waktu produk ini biasanya adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12
bulan yang tidak bisa diambil dalam jangka waktu yang sudah ditentukan
pada deposito berjangka valas, dengan pemilihan mata uang seperti dollar
amerika (USD), euro (EUR), yen jepang (JPY), poundsterling inggris
(GBP), dollar australia (AUD), franch swiss (CHF), dan dollar canada
(CAD), serta menetapkan dana awal yang berbeda-beda antara bank satu
dengan bank lain saat membukanya (Hidayat 2010:268).
2) Reksa dana valas
Berbeda dengan deposito berjangka valas, dalam depositi berjangka
valas ada beberapa pilihan mata uang asing, dalam reksa dana valas,
sebelum melakukan tranksaksi ini terlebih dahulu harus menyetor modal
investasi dalam mata uang dollar maupun mata uang lainnya (Hidayat,
2010: 269).
3) Tranksaksi Margin
Tranksaksi dengan margin adalah tranksaksi non-fisik dimana tidak
ada pertukaran secara fisik. Tranksaksi tersebut tidak harus dilakukan
melalui bursa sebagaimana perdagangan saham.
e. Jenis-jenis pasar valas
Forex market (foreign exchange market) adalah suatu pasar keuangan
yang memperdagangkan atau mentranksaksikan berbagai valuta asing
(valas). Sama seperti mekanisme pada pasar tradisional, harga yang
terbentuk di forex market ini merupakan hasil dari permintaan (demand) dan
27
penawaran (supply) valas (Hidayat, 2010:274). Berikut ini jenis-jenis forex
market tersebut yakni:
1. Spot market
Pasar spot adalah pasar untuk melakukan tranksaksi pembelian dan
penjualan valas dilakukan berdasar nilai tukar yang terjadi pada saat
tranksaksi (spot rate) dan dilakukan secara tunai (Hidayat, 2010:274).
2. Forward market
Pasar forward adalah pasar dimana tranksaksi pembelian dan penjualan
valas dilakukan berdasar kurs forward. Kurs forward merupakan kurs yang
harganya ditetapkan pada saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu yang
akan datang (30, 90, 180, dan 360 hari) kurs forward biasanya dilakukan
untuk bersepekulatif (Hidayat, 2010:274).
3. Futures Market
Pasar futures adalah bentuk khusus dari pasar forward dimana tranksaksi
pembelian dan penjualan valas dilakukan pada suatu bursa resmi.
Tranksaksi yang dilakukan di bursa futures merupakan tranksaksi yang telah
distandarisasi oleh suatu regulasi atau aturan tertentu (Hidayat, 2010: 275).
f. Pelaku-pelaku perdagangan valas
Pelaku perdagangan valuta asing dapat dilakukan di beberapa tempat,
diantaranya;
1. Bank Sentral
Bank sentral suatu Negara berkepentingan terhadap forex market dengan
tujuan untuk menstabilkan posisi nilai tukar. Aktivitas ini dilakukan terutama
pada Negara yang menganut fixed exchange rate (nilai tukar tetap) dan
managed floating (berubah-ubah).Nilai tukar harus terus dipantau karena
28
perubahan yang terjadi bisa membuat dampak yang luar biasa bagi
perekonomian suatu Negara, (Hidayat, 2010:275).
Bank Sentral di Indonesia yang dimaksud adalah Bank Indonesia, Bank
Indonesia mengatur segala kebijakan mengenai alat tukar atau uang.
2. Perusahaan dan individu
Individu memiliki kebutuhan terhadap tranksaksi valas untuk melakukan
perjalanan ke Luar Negeri sedangkan, perusahaan membutuhkan tranksaksi
valas untuk melakukan kegiatan ekspor impor (Hidayat, 2010:276).
3. Investor dan spekulan
Investor yang memerlukan valas adalah para investor yang pada
umumnya berinvestasi pada efek atau surat berharga dalam mata uang
asing, sedangakan aktivitas yang dilakukan spekulan di pasar uang adalah
semata-mata untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan mata uang
(Hidayat, 2010: 277).
4. Dealer
Dialer bank dan non bank sebagai penyedia valuta asing, untuk
mendapatkan keuntungan keuntungan dari selisih nilai jual dan nilai beli
valas (Hidayat, 2010: 277).
5. Commercial Bank
Bank komersial merupakan Bank yang beroperasi bukan hanya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam Negeri tapi juga melakukan
pelayanan jasa untuk kebutuhan tranksaksi luar Negeri, Bank komersial
memerlukan valuta asing dengan menyediakan produk atau jasa yang
berkaitan dengan valas, seperti tabungan valas, deposito valas, transfer
valas, dan letter of credit (Hidayat, 2010: 277).
29
6. Bank Syariah
Bank Syariah merupakan perbankan yang memiliki ciri khas yang
berbeda dengan Bank Konvesional. Salah satu ciri khas dari Bank Syariah
adalah memiliki akad sebagai pondasi untuk seluruh kegiatan tranksaksinya
yang telah diatur dalam syariat Islam dan sejalan dengan Fatwa Dewn Syariah
Nasional-Majelis Ulama Indonesia (Annisa, 2019).
Jenis-jenis perbankkan berdasarkan Undang-Undang perbankkan No. 10
tahun 1998 merupakan revisi dari Undang-Undang No. 7 tahun 1992 bahwa
bank berdasarkan kegiatan operasionalnya terdiri atas dua jenis yakni:
1. Bank konvensional
Bank konvensional melakukan kegiatan operasionalnya
berdasarkan kebiasaan yang sudah dipakai sejak dahulu, seperti metode
bunga yang sudah menjadi penerapan sejak waktu-waktu yang lalu
dibandingkan dengan metode bagi hasil yang lahir setelah diterapkannya
metode “bunga” (Erna, 2017).
2. Bank syariah
Bank Syariah merupakan Bank yang dalam melakukan kegiatan
operasinya berlandaskan pada prinsip syariat Islam, ada beberapa julukan
yang populer di masyarakat untuk menyebut Bank Syariah diantaranya,
Bank tanpa riba, Bank tanpa bunga, da Bank syariah. Bank syariah dalam
mengembangkan produknya berlandaskan pada prinsip Al-Quran dan
Hadist dari Nabi Muhammad Sallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam (Khusairi,
2015).
30
Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an, pendirian
Bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis UlamaIndonesia (MUI)
pada tanggal 18-20 1990. Bank syariah menjalankan kegiatan
operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, artinya bank
syariah dalam kegiatan operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah
Islam, khususnya menyangkut tata cara bermualah secara Islam sesuai
dengan prinsip Al-Quran, Al-hadisserta kesepakatan para Ulama (Erna,
2017).
Menurut (Erna, 2017) falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang
menjiwai seluruh hubungan tranksaksinya adalah efisiensi, keadilan, dan
kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara
sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin, Keadilan
mengacu pada hubungan yang tidak dicurigai, ikhlas, dengan persetujuan
yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya, Kebersamaan
mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling
meningkatkan produktivitas.
Menurut (Erna, 2017) kegiatan bank syariah dalam hal penentuan
harga produknya berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi
bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara pihak Bank dengan
nasabah, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan
diterima pihak nasabah.
Berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal
20, terkhusus untuk melakukan unit usaha syariah dan Bank pembiayaan
rakyat syariah memperbolehkan melakukan kegiatan tranksaksi valuta asing
31
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam (Saputra, 2017). Adapun Prinsip-prinsip
yang berlaku pada Bank Syariah Menurut (Erna, 2017) menyatakan bahwa
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya bank syariah memiliki prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni (ijarah).
5. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Menurut (Erna, 2017) Dalam rangka menjalankan kegiatan
operasionalnya Bank Syariah harus berlandaskan pada Al-Quran dan Al-
Hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya
dengan bunga. Bagi bank syariah bunga adalah haram.
B. Tinjauan Empiris
Berdasarkan peneltian yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat
beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya:
32
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Judul Metode Hasil
1. Bakhrul huda (2018)
Etika pertukaran valas dalam pasar valuta asing perspektif fiqih
Studi pustaka
Etika pertukaran valas hendaknya diniatkan untuk memenuhi kebutuhan, tidak menjadikan uang sebagai komoditas perdagangan yang berakibat terjadinya ekonomi mengambang seperti yang terjadi dalam pasar derivatif yang membahayakan perekonomian.
2. Abdul Wahhab (2016)
Keterlibatan Bank Syariah dalam aplikasi perdagangan foreign exchange (forex)
kualitatif Bank syariah harus patuh dan tunduk kepada ketentuan-ketentuan syariah yang berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Bank syariah diharapkan terus melakukan inovasi-inovasi dalam produknya, terutama dalam bidang jasa-jasa, seperti perdagangan valuta asing, karena jasa foreign exchange ini belum banyak mendapatkan perhatian dari elemen Bank Shariah dalam penciptaan inovasi produk. Diharapkan dengan inovasi produk valuta asing dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kinerja Bank Shariah di Indonesia.
3. Muhammad Nazieh
Konsep pertukaran
Kualitatif Pertukaran mata uang dalam Islam
33
Ibadillah (2019)
mata uang asing dalam Islam
diperbolehkan sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Mejelis Ulama Indonesia No. 28/DSN-MUI/III/2002 tentang jual beli mata uang akad Al-Sharf. Pengawasan mengenai pertukaran valuta asing dilakukan dengan kerjasama antara DSN-MUI dengan Bank Indonesia berupa pengawasan mengenai kegiatan usaha dan kurs jual beli valuta asing.
4. M. Zaidi Abdad (2019)
Signifikansi fatwa DSN MUI terhadap perkembangan Ekonomi syariah di Indonesia
Studi pustaka
Fatwa-fatwa DSN-MUI mempunyai peran sebagai pedoman dalam aktivitas ekonomi syariah, sehingga lebih memberikan kepastian hukum bagi pihak yang berkepentingan. Para praktisi ekonomi syariah, masyarakat dan pemerintah membutuhkan fatwa-fatwa tersebut untuk melaksanakan kegiatan ekonomi secara syariah berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam.
5. Halil khusairi (2015)
Hukum perbankkan syariah
Studi pustaka
Bank syariah sebagai lembaga finansial yang memiliki misi (risalah) dan metodologi (manhaj) yang ekslusif, kerangka syariat dan kaidah-kaidahnya bersumber pada etika dan nilai-nilai syariat Islam yang
34
komprehensif dan universal, sebagai bank syariah yang harus tunduk dan patuh pada prinsip syariat Islam yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) menerapkan beberapa akad dalam kegiatan operasionalnya yakni; murabahah, salam, istishna’, ijarah, mudharabah, dan musyarakah. Dalam aktivitas jasa Bank syariah menerapkan akad kafalah (bank garansi), hawalah (pengalihan utang), sharf (jual beli valuta asing) dan wakalah. Kegiatan-kegiatan operasional tersebut harus dijalankan berdasarkan prinsip syariat Islam yang telah diatur oleh Dewan Standar Nasional-Majelis Ulama Indonesia.
35
C. Kerangka Pikir
Kerangka pemikiran disajikan untuk menggambarkan kerangka
penelitian yang akan dilakukan peneliti. Adapun penelitian ini dibangun
dengan kerangka pikir sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh
Tranksaksi Valas
Dasar Hukum
syariat Islam
Mekanisme
Tranksaksi
valas secara
syariah
Kesesuaian
tranksaksi
valas dengan
prinsip
syariat Islam
Hasil Penelitian
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif
pendekatan deskriptif. Adapun alasanpeneliti menggunakan jenis
penelitian kualitatif pendekatan deskriptif karena,penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan situasi yang sebenarnya terjadi mengenai sistem
pertukaran valuta asing syariahakad Al-Sharf, data yang dihasilkan
tersebut berupa penjelasan-penjelasan, tulisan-tulisan, kata-kata atau
kalimat-kalimat yang berasal dari hasil pengamatan di tempat penelitian
sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realita
yang terjadi.
B. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan menelitimengenai
mekanisme pertukaran valuta asing syariah dan membandingkan
kesesuaian pelaksanaan kegiatan tranksaksi valuta asing dengan prinsip
syariat Islam yang telah diatur dalam akad Al-Sharf.
C. Lokasi Dan Situs Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh, tempat penelitian ini beralamat di Lantai Dasar