Top Banner
1 Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee Berdasarkan Nilai Received Signal Strength Indicator Rozana 1 , Mokhammad Nurkholis Abdillah 2 , Sirojul Hadi 3 Universitas Bumigora Mataram Artikel Info Kata-kata kunci XBee RSSI Akurasi Jarak Mikrokontroler ABSTRAK RSSI (Receive Signal Strength Indicator) merupakan sebuah ukuran kekuatan sinyal radio yang diterima oleh receiver. Dengan mengumpulkan nilai RSSI, maka dapat ditentukan jarak antara transmitter dan receiver. Pentingnya pengukuran jarak menggunakan RSSI untuk mengetahui akurasi pada jarak antar pengirim data dan penerima data, mengetahui error pada jaraknya seberapa, kemudian pada bagian model dapat mengetahui error ketika pengiriman data statis. Penelitian ini melakukan pengukuran jarak menggunakan perangkat wireless yaitu Xbee untuk mengetahui tingkat akurasi pengukuran jaraknya menggunakan nilai RSSI. XBee relative dalam pengukuran jaraknya bisa lebih jauh tergantung seri nya. Seri yang digunakan pada penelitian ini bisa mengukur jarak sampai 100 meter. Sedangkan jika menggunakan Bluetooth hanya bisa sampai 30 meter. Pada penelitian ini akan mensimulasikan komunikasi antar Xbee dan pengukuran jarak menggunakan Xbee berdasarkan nilai RSSI. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian jarak antar Xbee pengirim dan penerima secara statis (tanpa berpindah posisi). Hasil pengambilan data yaitu jarak maksimal untuk berkomunikasi antar xbee 1 dengan xbee 2 yaitu 105 meter. Jika jarak lebih dari 105meter maka data tidak dapat diterima oleh receiver. Dan nilai akurasi yang didapatkan dalam pengukuran jarak menggunakan nilai RSSI sudah sangat baik karena error pengukuran jarak dalam satuan meter (m) sebesar 0,93 dan akurasi untuk error pengukuran jarak dalam persen (%) sebesar 2,31. Article Info Keywords Xbee RSSI Accuracy Distance Microcontroler ABSTRACT RSSI (Receive Signal Strength Indicator) is a measure of the strength of the radio signal received by the receiver. By collecting RSSI values, the distance between the transmitter and receiver can be determined. The importance of measuring distance using RSSI is to determine the accuracy of the distance between data senders and data receivers, knowing the error at what distance, then the model can find out errors when sending static data. This study conducted distance measurements using a wireless device, namely Xbee, to determine the accuracy of the distance measurement using the RSSI value. XBee relative in measuring the distance can be further depending on the series. The series used in this study can measure distances up to 100 meters. Meanwhile, if you use Bluetooth it can only be up to 30 meters. This research will simulate communication between Xbee and distance measurement using Xbee based on the RSSI value. In this research, the distance between Xbee sender and receiver will be tested statically (without changing positions). The results of data collection are the maximum distance to communicate between xbee 1 and xbee 2, which is 105 meters. If the distance is more than 105 meters, the data cannot be received by the receiver. And the accuracy value obtained in measuring distance using the RSSI value is very good because the distance measurement error in meters (m) is 0.93 and the accuracy for distance measurement error in percent (%) is 2.31.
12

Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

Jan 15, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

1

Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee

Berdasarkan Nilai Received Signal Strength Indicator

Rozana1, Mokhammad Nurkholis Abdillah2, Sirojul Hadi3 Universitas Bumigora Mataram

Artikel Info

Kata-kata kunci

XBee

RSSI

Akurasi

Jarak

Mikrokontroler

ABSTRAK

RSSI (Receive Signal Strength Indicator) merupakan sebuah ukuran kekuatan

sinyal radio yang diterima oleh receiver. Dengan mengumpulkan nilai RSSI, maka dapat

ditentukan jarak antara transmitter dan receiver. Pentingnya pengukuran jarak

menggunakan RSSI untuk mengetahui akurasi pada jarak antar pengirim data dan

penerima data, mengetahui error pada jaraknya seberapa, kemudian pada bagian model

dapat mengetahui error ketika pengiriman data statis.

Penelitian ini melakukan pengukuran jarak menggunakan perangkat wireless

yaitu Xbee untuk mengetahui tingkat akurasi pengukuran jaraknya menggunakan nilai

RSSI. XBee relative dalam pengukuran jaraknya bisa lebih jauh tergantung seri nya. Seri

yang digunakan pada penelitian ini bisa mengukur jarak sampai 100 meter. Sedangkan jika

menggunakan Bluetooth hanya bisa sampai 30 meter. Pada penelitian ini akan

mensimulasikan komunikasi antar Xbee dan pengukuran jarak menggunakan Xbee

berdasarkan nilai RSSI. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian jarak antar Xbee

pengirim dan penerima secara statis (tanpa berpindah posisi).

Hasil pengambilan data yaitu jarak maksimal untuk berkomunikasi antar xbee 1

dengan xbee 2 yaitu 105 meter. Jika jarak lebih dari 105meter maka data tidak dapat

diterima oleh receiver. Dan nilai akurasi yang didapatkan dalam pengukuran jarak

menggunakan nilai RSSI sudah sangat baik karena error pengukuran jarak dalam satuan

meter (m) sebesar 0,93 dan akurasi untuk error pengukuran jarak dalam persen (%) sebesar

2,31.

Article Info

Keywords

Xbee

RSSI

Accuracy

Distance

Microcontroler

ABSTRACT

RSSI (Receive Signal Strength Indicator) is a measure of the strength of the radio

signal received by the receiver. By collecting RSSI values, the distance between the

transmitter and receiver can be determined. The importance of measuring distance using

RSSI is to determine the accuracy of the distance between data senders and data receivers,

knowing the error at what distance, then the model can find out errors when sending static

data.

This study conducted distance measurements using a wireless device, namely Xbee,

to determine the accuracy of the distance measurement using the RSSI value. XBee relative

in measuring the distance can be further depending on the series. The series used in this

study can measure distances up to 100 meters. Meanwhile, if you use Bluetooth it can only

be up to 30 meters. This research will simulate communication between Xbee and distance

measurement using Xbee based on the RSSI value. In this research, the distance between

Xbee sender and receiver will be tested statically (without changing positions).

The results of data collection are the maximum distance to communicate between

xbee 1 and xbee 2, which is 105 meters. If the distance is more than 105 meters, the data

cannot be received by the receiver. And the accuracy value obtained in measuring distance

using the RSSI value is very good because the distance measurement error in meters (m)

is 0.93 and the accuracy for distance measurement error in percent (%) is 2.31.

Page 2: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

2

1. PENDAHULUAN

RSSI merupakan sebuah ukuran kekuatan sinyal radio yang diterima oleh receiver. Dengan

mengumpulkan nilai RSSI, maka dapat ditentukan jarak antara transmitter dan receiver [1]. RSSI merupakan

salah satu parameter yang digunakan untuk mencari jarak atau distance (d) antara transmitter (Tx) dengan

receiver (Rx). Nilai RSSI yang diterima oleh antena penerima menunjukkan kuat daya sinyal (Rx power) yang

dinyatakan dalam dB (desibel). Untuk membaca nilai RSSI dapat digunakan aplikasi pendukung pihak ketiga

yang dikembangkan di sistem operasi yang berjalan di smartphone [2].

Pentingnya pengukuran jarak menggunakan RSSI untuk mengetahui akurasi pada jarak antar pengirim

data dan penerima data, mengetahui error pada jaraknya seberapa, kemudian pada bagian model dapat

mengetahui error ketika pengiriman data statis. Contoh penerapan RSSI pada aplikasi yaitu Analisis Dan

Pemodelan Posisi Access Point Pada Jaringan Wi-Fi Menggunakan Metode Simulate Annealing [3], Analisis

RSSI (Receive Signal Strength Indicator) Terhadap Ketinggian Perangkat Wi-Fi Di Lingkungan Indoor [4],

Penentuan Optimalisasi Jarak Antara Mobile Robot Dengan Menggunakan Nilai RSSI [5].

Pada penelitian [6] yang berjudul “Leader-Follower Formation System of Multi-Mobile Robots for Gas

Source Searching” membahas tentang Membuat formasi mobile robot untuk mencari sumber kebocoran gas.

Komunikasi antar robot menggunakan Xbee dan untuk menentukan jarak antar robot menggunakan nilai RSSI.

Peneliti mengambil data jarak pada saat robot diam. Tetapi pada saat penerapannya ketika robot mencari

sumber gas, pergerakan robot secara dinamis (berpindah posisi). Dalam penelitian tersebut robot bergerak

untuk membentuk suatu formasi dan ketika membuat formasi masing-masing robot membentuk huruf V.

Penelitian ini melakukan pengukuran jarak menggunakan perangkat wireless yaitu Xbee untuk

mengetahui tingkat akurasi pengukuran jaraknya menggunakan nilai RSSI. XBee relative dalam pengukuran

jaraknya bisa lebih jauh tergantung seri nya. Seri yang digunakan pada penelitian ini bisa mengukur jarak

sampai 100 meter. Sedangkan jika menggunakan Bluetooth hanya bisa sampai 30 meter. Pada penelitian ini

akan mensimulasikan komunikasi antar Xbee dan pengukuran jarak menggunakan Xbee berdasarkan nilai

RSSI. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian jarak antar Xbee pengirim dan penerima secara statis

(tanpa berpindah posisi).

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Modul XBee

Xbee merupakan sebuah modul RF transceiver menggunakan standart protocol zigbee dan bekerja dalam

jangkauan frekuensi 2.4 GHz. Antarmuka komunikasi xbee menggunakan serial komunikasi UART (Universal

Asynchronous Receiver Transmitter). Modul tersebut memberi solusi konektivitas endpoint nirkabel untuk

perangkat embedded. Xbee memiliki daya pancar 2dBm dengan sensitivitas minimum -96 dBm [7]. XBee yang

digunakan dalam penelitian ini adalah XBee S2C. Gambar XBee S2C dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. XBee S2C

(Sumber: [8])

2.2 Received Signal Strength Indicator (RSSI)

RSSI merupakan teknologi yang digunakan untuk mengukur indikator kekuatan sinyal yang diterima oleh

sebuah perangkat nirkabel. Namun pemetaan langsung nilai RSSI berdasarkan jarak memiliki banyak

keterbatasan. Karena pada dasarnya RSSI rentan terhadap noise, multi-path fading, gangguan, dan lain-lain

yang mengakibatkan fluktuasi besar dalam kekuatan yang diterima [9].

𝒅 = 𝟏𝟎(𝑨−𝑹𝑺𝑺𝑰)

(𝟏𝟎𝒏)

Sumber: [10]

Page 3: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

3

Path loss eksponent merupakan parameter n yang sangat berpengaruh dalam menentukan batas kritis dari

cakupan wilayah. Parameter tersebut dapat dicari berdasarkan pada data pengukuran yang tergantung dari

kondisi lingkungan sekitar. Secara umum, parameter dapat di kelompokkan sesuai kondisi pada daerahnya,

seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 [11].

Tabel 1. Nilai Path Loss Exponent

n Lingkungan

2.0 Free Space

1.6 to

1.8

Inside a building, line of sight

1.8 Geocery store

1.8 Paper/cereal factory building

2.09 A typical 15m x 7.6m conference room with

table and chairs

2.2 Retail store

2 to 3 Inside a factory, no line of sight

2.8 Indoor residential

2.7 to

4.3

Inside a typical office building, no line of sight

Sumber [11]

2.3 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional yang terkandung di dalam sebuah chip.

Dengan kata lain, mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digit yang mempunyai input dan output I/O

yang dapat dikendalikan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus. Salah satu

mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini adalah mikrokontroller AVR [12].

2.4 IDE Arduino

IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk

mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload hasil

kompilasi dan uji coba secara terminal serial [13].

2.5 Network Development Life Cyle (NDLC)

Metodologi yang digunakan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah Network Development Life

Cyle (NDLC). NDLC merupakan suatu metode yang digunakan dalam mengembangkan atau merancang

jaringan infrastruktur yang memungkinkan terjadinya pemantauan jaringan untuk mengetahui statistik dan

kinerja jaringan. Ada 6 tahapan dari NDLC, yaitu analysis, design, simulation prototyping, implementation,

monitoring dan management [14]. Pada penelitian ini menggunakan tiga tahapan pada metodologi NDLC,

yaitu:

2.5.1 Analysis

Pada tahap analysis yang dilakukan adalah menganalisa kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak

yang akan digunakan pada saat penelitian pada pengukuran jarak dalam pengiriman data.

2.5.2 Design

Pada tahap ini melakukan perancangan mengenai hasil analisa yang sudah dilakukan, Rancangan

Wireless XBee dan Arduino. Perancangan alat diawali dengan perancangan diagram blok sistem secara

keseluruhan. Blok Diagram merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan suatu alat dari blok

diagram rangkaian ini lah dapat diketahui cara kerja rangkaian keseluruhan.

Page 4: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

4

1) Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perancangan perangakat keras (Hardware) yaitu alat yang akan di buat diawali dengan

pembuatan diagram blok sistem secara keseluruhan. Dengan tujuan mengetahui bentuk umum.

Gambar 2. Diagram Blok Sistem

Gambar 2 di atas merupakan diagram blok sistem. Cara kerja sistem pada gambar tersebut yaitu

XBee 1 sebagai transmitter, Komputer mengirim data ke Mikrokonroller Arduino Mega, selanjutnya

data yang diterima oleh Arduino kemudian dikirim melalui XBee 1 dengan frekuensi 2,4GH.

Selanjutnya XBee 2 sebagai receiver, dimana XBee 2 menerima data dari XBee 1 kemudian

mendapatkan nilai RSSI atau kekuatan sinyal yang diterima, setelah itu data diterima oleh

Mikrokontroller Arduino Mega dan menerjemahkan nilai RSSI berupa jarak kemudian diterima oleh

komputer untuk dibaca.

2) Perancangan Sistem

Pada proses perancangan sistem diharapkan sistem ini nantinya dapat digunakan dalam proses

pengujian dan bekerja dengan baik. Cara kerja dari sistem ini dapat dilihat dari diagram alir pada

gambar berikut:

a. Alur kerja sistem pada software XCTU

Gambar 3. Alur Kerja Sistem pada software XCTU

Page 5: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

5

Gambar 3 merupakan gambar perancangan alur kerja sistem pada sistem software XCTU. Proses

pertama yang dilakukan yaitu mengkoneksikan Xbee pada pc atau laptop. Kemudian Langkah

selanjutnya dilakukannya proses pengiriman data melalui software XCTU. Selanjutnya data akan

dikirim ke penerima melalui perangkat Xbee transmitter. Apabila proses pengiriman tidak berhasil,

maka akan kembali ke proses memasukan data dari XCTU. Jika data berhasil dikirimkan maka akan

diterima oleh XBee receiver.

b. Alur Kerja sistem pada Mikrokontroller Arduino

Gambar 4. Alur Kerja sistem pada Mikrokontroller Arduino

Gambar 4 merupakan gambar perancangan alur kerja sistem pada sistem mikrokontroller

Arduino. proses pertama yang dilakukan yaitu mengkoneksikan mikrokontroller Arduino ke laptop,

kemudian dilakukan proses untuk mencari nilai rssi dilakukan di IDE Arduino, didalam IDE Arduino

dilakukannya serial monitoring yang akan menampilkan nilai rssi. Jika nilai RSSI tampil maka proses

pencarian nilai berhenti. Sedangkan jika data RSSI tidak tampil maka proses serial monitoring tidak

berhasil.

3) Perancangan Arduino Mega dengan XBee S2C

1. Perancangan Arduino dengan XBee sebagai Reveiver

Skema sistem board Arduino dengan XBee S2C untuk receiver dapat dilihat seperti pada gambar

5.

Gambar 5. Skema Arduino dengan Xbee untuk Receiver

Page 6: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

6

Pada gambar 5 diatas merupakan skema Arduino Mega dengan XBee S2C sebagai receiver.

Garis yang berwarna merah merupakan pin VCC, garis berwarna hijau untuk pin Ground (GND),

garis berwarna kuning untuk Pin 3 (RX), garis berwarna orange untuk Pin 4 (TX) dan garis yang

berwarna putih untuk Pin pwm (RSSI).

2. Perancangan Arduino dengan XBee sebagai Transmitter

Skema sistem board Arduino dengan XBee S2C untuk transmittter dapat dilihat seperti pada

gambar 6.

Gambar 6. Perancangan Arduino dengan XBee sebagai Transmitter

(Sumber: [15])

Pada gambar 6 diatas merupakan skema Arduino Mega dengan XBee S2C sebagai transmitter.

Garis yang berwarna merah merupakan pin VCC, garis berwarna hijau untuk pin Ground (GND),

garis berwarna kuning untuk Pin 3 (RX) dan garis berwarna orange untuk Pin 4 (TX).

2.5.3 Simulation Prototyping

1. Skenario Jalur Pengukuran Secara Statis

Jalur pengukuran secara statis untuk mencari data, dilakukan dengan cara mengukur jarak dari titik

satu ke titik dua tanpa melakukan pergerakan. Tempat untuk pengukurannya jarak dilakukan dilapangan

yang cukup luas dengan cuaca yang cerah. Dimana pada penelitian ini pengukuran jaraknya dimulai

dari 5 meter sampai 100 meter dengan kelipatan 5 meter. Jalur pengukuran secara statis dapat dilihat

dari gambar 7 berikut:

Gambar 7. Jalur Pengukuran Statis

(Sumber: [1])

Page 7: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

7

2. Analisis Data

Pada saat pengambilan data jarak menggunakan pengujian secara statis, data jarak yang sudah

didapatkan akan dianalisis akurasi dan errornya untuk mengetahui seberapa besar error yang didapatkan

terhadap jarak sebenarnya.

Rumus Error:

𝑬𝒓𝒓𝒐𝒓 = 𝒂 − 𝒔

𝒂 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan : a = Jarak Sebenarnya

s = Jarak Pengukuran Wireless Xbee

Rumus Akurasi:

𝑨𝒌𝒖𝒓𝒂𝒔𝒊 = 𝟏𝟎𝟎% − 𝑬𝒓𝒓𝒐𝒓

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengujian Komunikasi Data Menggunakan XBee

Hasil dari pengujian pengambilan data menggunakan Xbee dilakukan dengan cara pengiriman data dari

transmitter ke receiver dengan kelipan 5 meter. Hasil pengiriman data antar XBee dari XBee router ke XBee

coordinator dapat dilihat pada tabel 2 dan Hasil pengiriman data antar XBee dari XBee coordinator ke XBee

router dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 2. Hasil pengujian pengukuran jarak dari XBee router

ke XBee coordinator

No. Jarak (m) Data terkirim

(XBee 1)

Data Terima

(XBee 2)

Keterangan

1. 5m tes123 tes123 Berhasil

2. 10m tes12 tes12 Berhasil

3. 15m tes1234 tes1234 Berhasil

4. 20m tes123 tes123 Berhasil

5. 25m tes12345 tes12345 Berhasil

6. 30m tes12 tes12 Berhasil

7. 35m tes123 tes1 Berhasil

8. 40m tes1234 tes1234 Berhasil

9. 45m tes12345 tes12345 Berhasil

10. 50m tes1234 tes1234 Berhasil

11. 55m tes123 tes123 Berhasil

12. 60m tes12345 tes12345 Berhasil

13. 65m tes12 tes12 Berhasil

14. 70m tes123 tes123 Berhasil

15. 75m tes1234 tes1234 Berhasil

16. 80m tes123 tes123 Berhasil

Page 8: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

8

Tabel 3. Hasil pengujian pengukuran jarak dari XBee coordinator

ke XBee router

17. 85m tes1234 tes1234 Berhasil

18. 90m tes123 tes123 Berhasil

19. 95m tes12345 tes12345 Berhasil

20. 100m tes123 tes123 Berhasil

21. 105m tes123 tes123 Berhasil

22. 110m Tes1234 - Gagal

No. Jarak (m) Data terkirim

(XBee 1)

Data Terima

(XBee 2)

Keterangan

1. 5m tes12 tes12 Berhasil

2. 10m tes1234 tes1234 Berhasil

3. 15m tes123 tes123 Berhasil

4. 20m tes1234 tes1234 Berhasil

5. 25m tes12 tes12 Berhasil

6. 30m tes123 tes123 Berhasil

7. 35m tes12345 tes12345 Berhasil

8. 40m tes123 tes123 Berhasil

9. 45m tes12 tes12 Berhasil

10. 50m tes123 tes123 Berhasil

11. 55m tes12345 tes12345 Berhasil

12. 60m tes1234 tes1234 Berhasil

13. 65m tes123 tes123 Berhasil

14. 70m tes12 tes12 Berhasil

15. 75m tes12345 tes12345 Berhasil

16. 80m tes1234 tes1234 Berhasil

17. 85m tes12 tes12 Berhasil

18. 90m tes12345 tes12345 Berhasil

19. 95m tes123 tes123 Berhasil

Page 9: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

9

Kesimpulan dari pengambilan data ini yaitu jarak maksimal untuk berkomunikasi antar Xbee 1 dengan

Xbee 2 yaitu 105 meter. Jika jarak lebih dari 105 meter maka data tidak dapat diterima oleh receiver.

3.2 Pengujian dan Analisis Jarak Menggunakan Nilai RSSI

Berdasarkan hasil pengujian nilai RSSI terhadap jarak, didapatkan hasil bahwa semakin jauh jarak antar

laptop maka nilai RSSI (-dBm) yang di dapatkan oleh penerima akan semakin kecil karena kekuatan sinyal

yang didapatkan oleh laptop penerima akan semakin lemah begitupan sebaliknya jika laptop pengirim memiliki

jarak yang dekat dengan penerima maka sinyal yang di dapatkan akan semakin kuat sehingga nilai RSSI akan

semakin besar. Tabel 4 didapatkan hasil bahwa pengukuran jarak dekat antara pengirim dan penerima yaitu di

dibawah 15 meter memiliki error yang cukup besar sedangkan untuk jarak yang melebihi 15meter memiliki

error yang relative kecil. Pengukuran jarak menggunakan nilai RSSI memiliki jarak minimal 1meter antara

pengirim dan penerima akan dianggap memiliki jarak 1 meter. Pengukuran jarak menggunakan nilai RSSI

menunjukan tinggkat kelinieran data yang cukup bagus yaitu 0,9998 yang berarti sudah mendekati nilai

sebenarnya.

Tabel 4. Hasil Pengukuran jarak menggunakan XBee berdasarkan nilai RSSI

Jarak

Sebenarnya

(m)

RSSI (-

dBm)

Waktu Tunggu

Untuk

Mendapatkan

Nilai RSSI

Jarak

Menggunakan

Xbee Berdasarkan

RSSI (m)

Error

Pengukuran

Jarak (m)

Error

Pengukuran

Jarak (%)

1 0 5 detik 1,00 0,00 0,000

5 13 ±10 menit 4,83 0,17 3,400

10 18 ±10 menit 8,86 1,14 11,400

15 22 ±10 menit 14,38 0,62 4,133

20 24 ±10 menit 19,83 0,17 0,850

25 25 ±10 menit 24,52 0,48 1,920

30 28 ±10 menit 29,76 0,24 0,800

35 29 ±10 menit 33,83 1,17 3,343

40 30 ±10 menit 39,33 0,67 1,675

45 32 ±10 menit 43,82 1,18 2,622

50 33 ±10 menit 48,54 1,46 2,920

55 35 ±10 menit 54,35 0,65 1,182

60 36 ±10 menit 59,12 0,88 1,467

65 37 ±10 menit 64,27 0,73 1,123

70 39 ±10 menit 69,25 0,75 1,071

20. 100m tes12 tes12 Berhasil

21. 105m tes12345 tes12345 Berhasil

22. 110m Tes123 - Gagal

Page 10: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

10

75 40 ±10 menit 73,85 1,15 1,533

80 41 ±10 menit 78,93 1,07 1,337

85 43 ±10 menit 82,78 2,22 2,612

90 44 ±10 menit 87,58 2,42 2,689

95 46 ±10 menit 93,66 1,34 1,411

100 47 ±10 menit 98,93 1,07 1,070

Tabel 4 merupakan hasil pengukuran jarak menggunakan Xbee berdasarkan nilai RSSI. Pada tabel diatas

peneliti mengukur jarak dari 5 meter sampai 100 meter dengan kelipatan 5 meter. Pada pengukuran jarak

berdasarkan nilai RSSI yang didapatkan tidak berbeda jauh dari jarak sebenarnya. Waktu tunggu untuk

mendapatkan nilai RSSI ini kurang lebih 10 menit. Error pengukuran jarak (m) didapatkan dari selisih antara

jarak sebenarnya (m) dengan jarak menggunakan Xbee berdasarkan nilai RSSI (m). Nilai akurasi pengukuran

jarak berdasarkan nilai RSSI sudah sangat baik karena error pengukuran jarak dalam satuan meter (m) sebesar

0,93 dan akurasi untuk error pengukuran jarak dalam persen (%) sebesar 2,31.

Gambar 8. Pengujian nilai RSSI terhadap jarak antar Xbee

Pada gambar 8 diatas merupakan grafik pengujian nilai RSSI terhadap jarak antar XBee. Pengujian jarak

dilakukan mulai dari jarak 5 meter sampai 100 meter dan nilai RSSI yang didapatkan dari jarak masing-masing

kelipatan 5 meter yaitu dari 13 sampai 47 (dBm).

Page 11: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

11

Gambar 9. Pengukuran jarak antar xbee menggunakan nilai RSSI

Pada gambar 9 merupakan grafik pengukuran jarak menggunakan nilai RSSI menunjukan tinggkat

kelinieran data yang cukup bagus yaitu 0,9998 yang berarti sudah mendekati nilai sebenarnya. Gambar tersebut

menunjukkan hasil yang diperoleh tidak jauh menyimpang dari garis linear. Dengan mengukur nilai RSSI,

jarak sebenarnya dengan jarak yang diperoleh dari analisa RSSI memiliki perbedaan yang cukup kecil.

4. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Jarak maksimal untuk berkomunikasi dengan menggunakan XBee saja antar xbee 1 dengan xbee 2 yaitu

105 meter. Jika jarak lebih dari 105 meter maka data tidak dapat diterima oleh receiver.

2. Nilai akurasi yang didapatkan dalam pengukuran jarak menggunakan nilai RSSI sudah sangat baik karena

error pengukuran jarak dalam satuan meter (m) sebesar 0,93 dan akurasi untuk error pengukuran jarak

dalam persen (%) sebesar 2,31.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih terhadap pihak-pihak yang telah berperan penting dalam penulisan

skripsi ini yaitu kepada:

1. Bapak Ir. Anthony Anggrawan, M.T., Ph.D selaku Rektor Universitas Bumigora.

2. Ibu Ni Gusti Ayu Dasriani, M.Kom, selaku Wakil Rektor I Universitas Bumigora

3. Bapak Ahmat Adil, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Desain.

4. Ibu Lilik Widyawati, M.Kom, selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer.

5. Bapak Mokhammad Nurkholis Abdillah S. T, M.Eng selaku Dosen Pembimbing satu dan Bapak Sirojul

Hadi S.T. MT selaku Dosen Pembimbing dua dalam mengerjakan Skripsi ini.

6. Ibu Ismarmiaty, ST., MMSI selaku Dosen Wali.

7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan pelajaran, bimbingan serta ilmu pengetahuan selama peneliti

menempuh pendidikan di Universitas Bumigora Mataram.

8. Seluruh keluarga khususnya kedua orang tua, Cik saya dan adik-adik saya tercinta yang senantiasa selalu

memberikan semangat serta mendoakan saya sehingga mampu mencapai titik ini.

9. Sahabat-sahabat saya, teman-teman seperjuangan, yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan

kepada saya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Kepada Nurma, terima kasih untuk supportnya selama masa kuliah ini. Terima kasih udah jadi sahabatku

yang selalu memberikan semangat dan dukungan penuh dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Tiara Fitriana dan Zaurarista Dyarbirru terima kasih banyak sudah memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 12: Analisis Sistem Pengukuran Jarak Menggunakan Wireless Xbee ...

12

REFRENSI [1] T. I. N. Ahmad Deny Andika, Poltak Sihombing, “Perancangan Sistem Pengukur Jarak Antara 2 Titik Wireless

Xbee Pro Berdasarkan Nilai RSSI,” pp. 3–8.

[2] J. Grafika and N. Yogyakarta, “PENGARUH KEBERADAAN OBJEK MANUSIA TERHADAP STABILITAS

RECEIVED SIGNAL STRENGTH INDICATOR ( RSSI ) PADA BLUETOOTH LOW ENERGY 4 . 0 ( BLE ),”

vol. 13, no. 01, pp. 11–16, 2016.

[3] W. S. Anjar Wanto, Jaya T. Hardinata, Herlan F Silaban, “ANALISIS DAN PEMODELAN POSISI ACCESS

POINT PADA JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN METODE SIMULATE ANNEALING Anjar,” J-SAKTI

(Jurnal Sains Komput. dan Inform., vol. 1, no. 1, p. 134, 2017, doi: 10.30645/j-sakti.v1i1.35.

[4] N. F. Puspitasari, “Analisis Rssi ( Receive Signal Strength Indicator ) Terhadap Ketinggian Perangkat Wi-Fi Di

Lingkungan Indoor Nila Feby Puspitasari Pendahuluan Latar Belakang Masalah Batasan Masalah Tujuan dan

Manfaat Penelitian Dasar Teori Wi-Fi ( Wireless Fidelity ) Ars,” J. Ilm. Dasi, vol. 15, no. 04, pp. 32–38, 2011.

[5] R. H. Muhammad Maulana Aditya, Ade Silvia Handayani, “Penentuan Optimalisasi Jarak Antara Mobile Robot

Dengan Menggunakan Nilai RSSI,” pp. 320–324, 2017.

[6] S. Hadi, M. Rivai, and D. Purwanto, “Leader-Follower Formation System of Multi-Mobile Robots for Gas Source

Searching Leader-Follower Formation System of Multi-Mobile Robots for Gas Source Searching,” 2019, doi:

10.1088/1742-6596/1201/1/012002.

[7] U. J. Shobrina, R. Primananda, and R. Maulana, “Analisis Kinerja Pengiriman Data Modul Transceiver NRF24l01

, Xbee dan Wifi ESP8266 Pada Wireless Sensor Network,” vol. 2, no. 4, pp. 1510–1517, 2018.

[8] G. S. Guide, “XBee S2C DigiMesh 2 . 4 Kit Getting Started Guide.”

[9] S. Turuy, “Evaluasi Perangkat IQRF Padad Topologi Ad-Hoc Untuk Mengetahui RSSI,” Positif, vol. 1, no. 2, pp.

48–57, 2016.

[10] S. Hadi, P. D. Widayaka, R. P. M. D. L, and R. Diharja, “Pengukuran Jarak Pada Mobile Robot Menggunakan

Xbee Berdasarkan Nilai Receive Signal Strength Indicator ( RSSI ) Jurnal BITe : Jurnal Bumigora Information

Technology Jurnal BITe : Jurnal Bumigora Information Technology,” vol. 2, no. 1, pp. 67–71, 2020, doi:

10.30812/bite.v2i1.813.

[11] L. F. A. Yessi Alfrida Syahputri, Muh. Yamin, “Analisis Perbandingan Rssi Pada Access Point Linksys Wap54G,

Tp - Link Wa5110G Dan D - Link Dwl - G700Ap,” semanTIK, vol. 3 No 1, no. 1, p. 19, 2017.

[12] I. G. M. N. Desnanjaya and I. K. D. Gandhika Supartha, “Rancang Bangun Alat Praktikum Mikrokontroler Di

Stmik Stikom Indonesia,” S@Cies, vol. 7, no. 1. pp. 61–68, 2016, doi: 10.31598/sacies.v7i1.118.

[13] A. R. L. Francisco, “IDE Arduino,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013, doi:

10.1017/CBO9781107415324.004.

[14] M. T. K. Nolanda Indria, “REDUNDANCY LINK PADA INFRASTRUKTUR WAN YAYASAN KESEHATAN

( YAKES ) TELKOM BANDUNG MENGGUNAKAN METODOLOGI NETWORK DEVELOPMENT LIFE

CYCLE ( NDLC ) WIRELESS NETWORK DESIGN AS REDUNDANCY LINK IN WAN

INFRASTRUCTURE OF YAYASAN KESEHATAN ( YAKES ) TELKOM BANDUNG,” pp. 178–186, 2017.

[15] dan F. I. Bustanul Arifin, Muhammad Khosyi’in, “JARINGAN SENSOR WIRELESS PADA GEDUNG

DENGAN MENGGUNAKAN XBEE SERI-2,” vol. 3, pp. 86–97, 2017.