Top Banner
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV. LIE SON SENG SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S 1) Fakultas Ekonomi Universitas Semarang Disusun Oleh: Ike Malyvana NIM. B.231.15.0448 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2019
134

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS

PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA

CV. LIE SON SENG SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S 1)

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Disusun Oleh:

Ike Malyvana

NIM. B.231.15.0448

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2019

Page 2: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...
Page 3: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...
Page 4: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...
Page 5: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...
Page 6: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...
Page 7: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

viii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di CV. Lie Son Seng Semarang. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui bahwa sistem pengendalian internal atas pengelolaan

persediaan barang dagang pada perusahaan yang diobservasi sudah berlangsung

dengan baik atau belum.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan

triangulasi sumber data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi berdasarkan

pengumpulan data serta fakta yang relevan. Penelitian informan didasarkan pada

prinsip informan didalam penelitian ini ada 3 orang.

Dari hasil penelitian pengendalian internal di CV. Lie Son Seng belum

diterapkan secara maksimal dan mengenai pengelolaan perediaannya masih rentan

akan bahaya dan resiko, karena dari prosedur pembelian, penyimpanan barang,

pencatatan hingga penjualan barang dagang, perusahaan masih menggunakan

pengisian data secara manual. CV. Lie Son Seng mengalami permasalahan seperti

: selisih stok, kerusakan barang, hambatan permasalahan dari supplier dan

customer.

Adapun saran yang diberikan adalah mengenai metode pencatatan

pengelolaan persediaan kedepannya sudah menggunakan sistem modern yang

sudah terkomputerisasi, mengenai permasalahan selisih stok harus melakukan

stock opname secara berkala, melakukan komunikasi yang baik agar tidak

terjadinya kedoubelan stok, mengenai hambatan eksternal harus melakukan

komunikasi dan perjanjian di awal proses transaksi.

Kata kunci : Sistem, pengendalian internal, pengelolaan, persediaan barang

dagang.

Page 8: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

ix

ABSTRACT

The Research is done at CV. Lie Son Seng - Semarang. The aim of the

research is to observe about Internal Controlling Systems of goods supplies.

Qualitative Method was chosen as the method for the research, by using

triangular data base which are observation, interviewing and documentation

based on the compilation of data’s and relevant fact. The information gets from

three employees of CV. Lie Son Seng.

Based on the result of my observation, the Internal Controlling Systems at

CV Lie Son Seng still need to be improve due to the manual process for all the

procedures such as the purchase order, goods savings, selling process etc. The

problem that need to be concern of such as: unmatched stocks, the conditions of

the goods (rejected), customers and suppliers problems etc.

Thus, the suggestions are changing the stocks management method into

the computerized system, apply the real time inventory management, improving

the communication inside the organization to avoid piled up stock, and related

with external obstacle must have a written agreement on the beginning of each

transaction.

Key Words : Systems, Internal Controlling, Processing, goods supplies, goods

items

Page 9: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul “Analisis

Sistem Pengendalian Internal Atas Pengelolaan Persediaan Barang Dagang

Pada CV. Lie Son Seng Semarang” dapat diselesaikan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan

Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Semarang. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada almamater Universitas Semarang, karena dalam penulisan ini, penulis

mendapat bimbingan, dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, dengan segala hormat dan ketulusan hati penulis hendak menyampaikan

ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Andy Kridasusila, SE, MM, selaku Rektor Universitas Semarang.

2. Bapak Yohanes Suhardjo, SE, Akt, Msi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Semarang.

3. Ibu Ardiani Ika, S, SE, MM, Akt, CA, CPA, selaku Ketua Jurusan dan

Dosen Pembimbing yang telah memberikan petunjuk, dan arahan dalam

penulisan skripsi ini.

4. Ibu Surjawati, SE,MM,Akt selaku Dosen Wali Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Semarang.

Page 10: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

xi

5. Bapak Nirsetyo Wahdi SE, M.Si, Akt, CA, BKP, CPA, selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah memberikan petunjuk dan arahan dalam

penulisan skripsi ini.

6. Segenap staf pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas

Semarang yang telah memberikan dukungan dan membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Leoni selaku manajer perusahaan dan Ibu Devina Ardiansyah selaku

wakil manajer perusahaan CV. Lie Son Seng yang sudah memberikan izin

dalam pelaksanaan penelitian.

8. Segenap karyawan CV. Lie Son Seng yang telah membantu dalam

pelaksanaan penelitian.

9. Kedua orang tuaku yang tiada hentinya mendoakan dan memberikan

dukungan selama penyusunan skripsi ini.

10. Keluarga saya tercinta, Yupan adikku tersayang, kak ita, kak sari, dan

keluarga besar saya, yang telah memberikan doa dan semangat selama

penyusunan skripsi ini.

11. Oneeep (Cowok Baik Sedunia) yang selalu menemani dan tidak pernah

bosan memberikan semangat.

12. Sahabat - sahabat tersayangku Putri Andiyani, Husni Ghozali, Ihda Laila

F, Agil Ardiyanto, Abraham Reynldi, Hilda Ayu G, Ahsin Zuhdi, dan

Riska Novita S yang selalu memberikan motivasi dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 11: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

xii

13. Sahabatku, Riska Ayu Saputri, Adinda Nurul, Eunike Agustine, Cici Lea

Mbk Fitri yang baik, yang selalu memberikan motivasi dalam penyusunan

skripsi ini.

14. Ciwi - Ciwiku tersayang, Conny florida N dan Bella Anindya terimakasih

atas doa dan motivasinya selama penyusunan skripsi ini.

15. Sahabat GS Squadku, Risky AD, Yeni P, Sopie, Churfian terimakasih atas

motivasi dan dukungannya.

16. Teman-teman mahasiswa akuntansi angkatan 2015 yang telah membantu

dalam proses skripsi ini.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan. Kritik

dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan penelitian di masa mendatang.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan berbagai

pihak lain yang memerlukan skripsi ini.

Semarang, 26 Juli 2019

( Ike Malyvana )

Page 12: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................. ii

PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................. iii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN................................................................ iv

PENGESAHAN REVISI UJIAN ............................................................................ v

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI..........................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 10

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................................... 11

1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 11

1.3.2 Kegunaan Penelitian.................................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 14

2.1 Telaah Literatur ............................................................................................... 14

2.1.1 Pengertian Sistem .................................................................................... 14

2.1.2 Pengertian Sistem Pengendalian Internal ................................................ 15

2.1.3 Unsur - Unsur Pengendalian Internal ...................................................... 17

2.1.4 Prinsip - Prinsip Pengendalian Internal ................................................... 21

2.1.5 Tujuan Sistem Pengendalian Persediaan ................................................. 22

2.1.6 Persediaan ............................................................................................... 24

Page 13: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

xiv

2.1.8 Jenis - Jenis Persediaan ........................................................................... 26

2.1.9 Pengukuran Persediaan ........................................................................... 27

2.1.10 Sistem Pencatatan Persediaan .................................................................. 28

2.1.11 Metode Penilaian Persediaan ................................................................... 28

2.1.12 Perencanaan dan Pengendalian Persediaan ............................................. 31

2.1.13 Manajemen Persediaan ............................................................................ 32

2.1.14 Fungsi Yang Terkait ............................................................................... 33

2.1.15 Dokumen Yang Terkait ........................................................................... 35

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya........................................................................... 36

2.3 Alur Penelitian ................................................................................................ 39

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 40

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 40

3.2 Jenis Data Penelitian ...................................................................................... 40

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 41

3.4 Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................................ 41

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 43

3.6 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 48

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................................. 48

4.1.2 Sejarah Umum Perusahaan ....................................................................... 49

4.1.2 Struktur Organisasi ................................................................................... 50

4.1.3 Gambaran Produk CV. Lie Son Seng ....................................................... 54

4.2 Analisis Data ................................................................................................... 56

4.3 Pembahasan ..................................................................................................... 62

4.3.1 Penerapan Sistem Pengendalian Internal dan Sistem Informasi Akuntansi

CV.Lie Son Seng Semarang ...................................................................... 62

4.3.1.1 Sistem Pengendalian Internal.......................... .................................... 62

4.3.1.2 Sistem Informasi Akuntansi.......................... ...................................... 71

4.3.1.3 Sistem Pencatatan Persediaan.......................... ................................... 72

4.3.1.4 Metode Penilaian Persediaan.......................... .................................... 73

4.3.2 Pengelolaan Persediaan Barang Dagang Pada CV. Lie Son Seng ............ 73

4.3.2.1 Prosedur Pembelian Persediaan Barang Dagangan ............................. 74

Page 14: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

xv

4.3.2.2 Prosedur Pencatatan Persediaan Barang Dagangan ............................ 77

4.3.2.3 Prosedur Penjualan Persediaan Barang Dagangan .............................. 79

4.3.3 Pengendalian Internal Atas Pengelolaan Persediaan Barang .................... 81

4.3.3.1 Pengendalian Terhadap Prosedur Pembelian ...................................... 81

4.3.3.2 Pengendalian Terhadap Prosedur Pencatatan...................................... 83

4.3.3.3 Pengendalian Terhadap Prosedur Penjualan ....................................... 84

4.3.5 Identifikasi Masalah Pengendalian Internal Atas Pengelolaan Persediaan

Barang Dagang Pada CV. Lie Son Seng ................................................... 86

4.3.6 Rancangan Alternatif Pengendaliann Internal Atas Pengelolaan Persediaan

Barang Dagang Pada CV. Lie Son Seng ................................................... 87

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 89

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 89

5.2 Saran ............................................................................................................... 90

5.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 91

5.4 Agenda Penelitian Selanjutnya ....................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 93

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya .................................................... 36

Tabel 3.1 Nama - Nama Informan ............................................................ 43

Tabel 3.2 Tabulasi Pertanyaan Wawancara .............................................. 46

Tabel 4.1 Tabulasi Hasil Wawancara ....................................................... 56

Page 16: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Penelitian........................................................................... 39

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Lie Son Seng...................................... 50

Gambar 4.2 Gambaran Produk CV. Lie Son Seng........................................ 54

Gambar 4.3 Flowchart Pembelian Persediaan .............................................. 77

Gambar 4.4 Flowchart Pencatatan Persediaan .............................................. 79

Gambar 4.5 Flowchart Penjualan Persediaan................................................ 81

Page 17: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Informan 1

Lampiran 2 Hasil Wawancara Informan 2

Lampiran 3 Hasil Wawancara Informan 3

Lampiran 4 Form Pengajuan Permintaan Pembelian Barang

Lampiran 5 Form Penawaran Barang

Lampiran 6 Purchase Order Pembelian

Lampiran 7 Surat Jalan Pembelian Dari Supplier

Lampiran 8 Purchase Order Penjualan (Dari Customer)

Lampiran 9 DO Gudang (Untuk Pengambilan Barang di Gudang)

Lampiran 10 Nota Penjualan Eceran (Pembelian Kontan)

Lampiran 11 Surat Jalan Penjualan

Lampiran 12 Invoice Penjualan

Lampiran 13 Foto Proses Pemotongan Besi

Lampiran 14 Foto Tempat Penyimpanan Persediaan

Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 16 Surat Keterangan Riset CV. Lie Son Seng

Page 18: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang

cukup ketat, baik dalam bidang industri barang maupun jasa. Persaingan

tersebut salah satunya disebabkan oleh kemajuan teknologi yang

berkembang pesat, munculnya pesaing-pesaing baru yang berpotensi

dalam mengembangkan produk-produk yang beraneka ragam dan

berkualitas. Oleh karena itu perusahaan terus dituntut untuk dapat

meningkatkan seluruh aktivitasnya agar mampu bersaing dalam

mempertahankan hidup perusahaan, sehingga tujuan perusahaan akan

tercapai. Setiap perusahaan, khususnya perusahaan dagang selalu

membutuhkan persediaan. Dunia usaha terjadi banyak persaingan yang

ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Sehingga

pemimpin perusahaan masing-masing berusaha mempertahankan

kelangsungan perusahaannya. Salah satu cara dengan pengelolaan

seoptimal mungkin sumber daya yang dimilikinya. Persediaan barang

dagangan merupakan salah satu sumber daya yang dimiliki oleh

perusahaan, maka dari itu persediaan harus dikelola dengan baik.

Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya diperlukan adanya manajemen

perusahaan yang baik dengan ditunjang oleh personil yang berkualitas

agar dapat berkarya secara efisien dan efektif, perlu adanya stuktur

organisasi yang memadai, yang menciptakan suasana kerja yang sehat

Page 19: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

2

karena setiap staff mengetahui dengan jelas dan pasti apa wewenang dan

tanggung jawabnya masing-masing. Dan selain itu hal yang harus

diperhatikan oleh perusahaan adalah faktor sumber daya manusia karena

sumber daya mausia didalam suatu perusahaan merupakan faktor yang

penting dalam mencapai tujuan perusahaan, untuk menghindari terjadinya

penyimpangan pada perusahaan maka diperlukan adanya sistem

pengendalian internal.

Sistem Pengendalian Internal Persediaan barang dagang

merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Pihak manajemen

perusahaan menyadari walaupun sistem pencatatan terhadap persediaan

barang dagang di gudang masih menggunakan pencatatan manual, akan

tetapi pengendalian internal sangat diperlukan oleh perusahaan untuk

menjamin ketersediaan barang di gudang apabila barang tersebut

diperlukan oleh masyarakat. Pengendalian internal seharusnya menjadi

perhatian bagi setiap perusahaan yang tengah melakukan perbaikan dan

pengembangan sistem pengendalian internal agar setiap barang yang

digunakan untuk operasional perusahaan dapat dimanfaatkan secara bijak

dan tanggung jawab.

Mulyadi (2014:163) sistem pengendalian internal yaitu

pengawasan internal meliputi struktur organisasi dan semua prosedur serta

alat-alat yang dikoordinasikan yang dignuakan dari dalam organisasi

dengan tujuan untuk mejaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa

ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi dalam

operasi, dan menjaga dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi sistem

Page 20: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

3

pengendalian internal tersebut menekan tujuan yang hendak dicapai

dengan demikian, pengertian pengendalian internal tersebut berlaku baik

dalam perusahaan yang mengelola informasinya secara manual, dengan

mesin pembukuan, maupun dengan komputer. Sistem pengendalian

internal dalam perusahaan mempunyai beberapa tujuan yaitu menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Pengendalian internal merupakan suatu alat bagi manajemen

untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan atau organisasi telah

berjalan sesuai kebijakan dan prosedur yang ada sehingga operasi

perusahaan atau organisasi dapat berjalan dengan lancar, aktiva

perusahaan dapat terjamin keamananannya, kecurangan serta pemborosan

dapat dicegah. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan pada

perusahaan maka sitem pengendalian internal (SPI) harus dilaksanakan

dengan baik dan tepat. Untuk itu pihak perusahaan harus menerapkan

unsur-unsur sistem pengendalian internal yaitu struktur organisasi yang

memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem wewenang

dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup

terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, praktik yang sehat dalam

melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, karyawan yang

mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Pengendalian internal atas sistem

akuntansi persediaan dengan membuat pembagian jenis transaksi kegiatan

dan dibagi dalam pemisahan bagian yang mempunyai fungsi dan tanggung

jawab masing-masing karyawan, sistem otorisasi yang dilakukan atas

Page 21: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

4

setiap transaksi kegiatan, dokumen dan pencatatan, pengedalian fisik serta

pengendalian yang dilakukan secara independen terhadap transaksi

pembelian yang dilakukan. Pengendalian internal atas sistem akuntansi

persediaan mencakup kegiatan perusahaan yang dirancang dalam suatu

metode, jaringan dan prosedur dalam perusahaan atas pengendalian

persediaan.

Pentingnya pengendalian internal ini adalah semakin besar dan

kompleksnya operasi perusahaan, juga karena pengendalian internal

merupakan suatu metode dan prosedur yang secara langsung maupun

tidak langsung dapat meminimalkan segala bentuk kecurangan dan

penyelewengan yang mungkin dapat merugikan perusahaan. Tujuan

pengendalian internal dapat tercapai jika unsur-unsur pengendalian

internal itu sendiri benar-benar dipenuhi dan agar pengendalian itu

berjalan secara efektif dan efisien, diperlukan suatu bagian tertentu yang

mengawasi dan mengevaluasi pengendalian internal.

Pengendalian persediaan merupakan suatu tindakan untuk

menentukan tingkat dan bagian dari persediaan, sehingga perusahaan

dapat melindungi kelancaran dalam penjualan serta kebutuhan

pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien serta serangkaian

kebijakan dengan sistem pengendalian yang memonitor tingkat persediaan

yang harus dijaga kapan persediaan harus diisi dan berapa pesanan yang

harus dilakukan. Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa pengertian pengendalian persediaan

merupakan suatu usaha memonitor dan menentukan tingkat komposisi

Page 22: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

5

barang yang optimal dalam menunjang kelancaran dan efektifitas serta

efisiensi dalam kegiatan perusahaan.

Persediaan merupakan barang dagangan yang dibeli kemudian

disimpan untuk selanjutnya dijual kembali dalam operasi. Persediaan

sangan rentan terhadap kerusakan maupun pencurian, pengendalian

internal dapat dilakukan dengan melakukan tindakan pengamanan untuk

mencegah terjadinya kerusakan, pencurian maupun tindakan

penyimpangan lainnya. Persediaan dalam perusahaan dagang umumnya

terjadi dari beraneka jenis barang dengan jumlah yang relatif banyak.

Persediaan barang dagangan yang beraneka ragam ini merupakan salah

satu karakteristik dan bisnis eceran.

Pada prinsipnya persediaan harus mencatat selengkap-

lengkapnya tentang pemasukan dan pengeluaran barang. Sistem

persediaan akan menghasilkan berbagai macam laporan tentang status

persediaan. Maka dari itu bentuk pengendalian internal persediaan ini

harus dilaksanakan secara teliti dan seksama sehingga tidak terjadi

penyimpangan dan kesalahan terhadap informasi tentang data persediaan

untuk meminimalkan resiko-resiko yang dapat terjadi, disamping tuntutan

persaingan bisnis yang menghendaki penyediaan informasi secara tepat.

Perusahaan yang membeli barang dari pihak lain kemudian

dijualnya kembali kepada pihak lain yang memerlukan atau langsung

dijual kepada masyarakat umum, biasanya berupa retail atau grosir dan

distributor. Sedangkan barang yang siap dijual kembali inilah yang

Page 23: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

6

disebut sebagai persediaan. Tanpa persediaan barang dagangan

perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan penjualan. Penjualan pun akan

terpengaruhi pula atas tersedianya barang dagangan atau perserunan

begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu persediaan sangat perlu dijaga

untuk kelangsungan kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Baik

prosedur penerimaan, pengeluaran, dan pencatatannya.

Salah satu perusahaan yang membutuhkan sistem pengendalian

internal persediaan dan sistem informasi akuntansi persediaan yang efektif

dalam menghasilkan informasi bagi perusahaan adalah CV. Lie Son Seng

- Semarang. Perusahaan perdagangan eceran khusus baja/besi untuk bahan

konstruksi di dalam bangunan. seperti CV. Lie Son Seng - Semarang

sangat bersaing dalam memberikan pelayanan ke pelanggan baik dalam

harga maupun mutu barang yang akan dijual dan memiliki jumlah

persediaan yang sangat banyak, karena perusahaan distributor berfungsi

sebagai penyuplai kepada pihak pengecer (swalayan, toko, dan lain-lain).

Banyak perusahaan yang memandang sebelah mata terhadap sistem

persediaan. Padahal seharusnya sistem persediaan menjadi hal yang sangat

penting dalam sebuah persahaan baik perusahaan dagang.

Kesulitan yang biasanya ditemukan pada perusahaan adalah

bagaimana cara menangani sistem pesediaan barang atau yang lebih

sering kita kenal dengan istilah stock barang, karena barang-barang yang

masuk ke perusahaan sangat bervariasi dan waktu yang dimiliki sangat

terbatas, sehingga kegiatan operasional sering terganggu, misalnya

pengiriman barang yang terlambat atau stok barang yang tidak tersedia

Page 24: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

7

saat adanya pemesanan barang dan juga informasi yang tidak sesuai atas

persediaan barang dagang yang dimiliki.

CV. Lie Son Seng merupakan perusahaan swasta yang bergerak

dibidang perdagangan barang atau perdagangan eceran khusus baja / besi

untuk bahan konstruksi di dalam bangunan yang terletak di Jln. Pekojan

No.33 Semarang. CV. Lie Son Seng buka setiap hari senin - sabtu pada

pukul 08.00 – 16.00 WIB. Sedangkan saat hari sabtu buka pada pukul

08.00 – 15.00 WIB.

CV. Lie Son Seng sebagai perusahaan dagang sangat memerlukan

informasi atas persediaan barang dagang yang tepat, valid dan relevan,

karena sistem informasi persediaan ini nantinya akan berpengaruh besar

pada perusahaan, pemasok dan juga pada konsumen. Karena apabila

terjadi informasi yang tidak valid maka akan berakibat pada pendapatan

secara lagsung terlihat ketika pembeli yang membeli barang mendapati

barang yang dicarinya habis, pembeli yang mendapati barang yang

dicarinya tidak tersedia akan mencari barang tersebut ke tempat sejenis

yang lain. Padahal saat dicek pada sistem masih tersedia sedangkan pada

stok fisiknya kosong. Peluang pendapatan yang seharusnya masuk

perusahaan menjadi berkurang. Pengaruh tidak langsung terjadi pada

tingkat kepercayaan pembeli yang berkurang terhdap kelengkapan

barang dagang dan kesiapan CV. Lie Son Seng dalam menyediakannya

kepada para pembeli. Dengan anggapan yang negatif ini CV. Lie Son

Seng akan kehilangan pelanggan-pelanggannya.

Page 25: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

8

Dalam pengelolaan persediaan yang telah dilakukan di CV. Lie

Son Seng sering mengalami penumpukan barang serta pergeseran stok.

Akibat kesalahan perbedaan stok barang dengan jumlah fisik akan sangat

mempengaruhi laba perusahaan. Pengendalian internal atas persediaan di

CV. Lie Son Seng belum bisa dikatakan baik apabila dalam persediaan

tersebut masih mengalami kesalahan. Kesalahan yang terjadi di dalam

persediaan yaitu ketidaksesuaian antara jumlah stok yang tercatat dengan

jumlah fisik barang. Hal ini tentunya menyebabkan kerugian yang

mempengaruhi laba perusahaan.

Tidak dipungkiri di dalam sebuah bisnis pasti terjadi penumpukan

maupun kehilangan atas persediaan baik itu kelalaian, kerusakan,

penyusutan dan juga dari kehilangan atau pencurian yang berakibat

ketidaksesuaian data dengan stok sebenarnya. Belum diterapkannya

Sistem Pengendalian Internal memang sangat berpengaruh dalam proses

pengecekan barang, karena tanpa pengendalian internal maka perusahaan

akan mengalami ketidakpastian dalam persediaan barang dagang yang

akan mereka keluarkan, karena banyaknya penumpukan barang serta

pergeseran stok dan kekeliruan packing barang yang akan membuat

rancau sehingga dapat merugikan perusahaan, terjadinya hal tersebut

memang selalu terjadi, sehingga pengendalian internal dari para anggota

manajemen sangat diperlukan untuk meminimalisir kerugian tersebut,

setidaknya kerugian yang dialami oleh CV. Lie Son Seng sendiri tidak

mengalami kerugian yang cukup besar karena jika hal tersebut sering

terjadi maka perusahaan akan mengalami kerugian yang terus menerus

Page 26: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

9

dan mengganggu mutasi persediaan yang ada di gudang, arus keluar

masuknya barang juga harus diperhatikan karena pengeluaran barang

harus sesuai dengan catatan data atau pengendalian internal dalam proses

keluar masuknya barang sangat berpengaruh untuk kelangsungan hidup

perusahaan.

Bentuk pengendalian atas persediaan yang diterapkan di CV. Lie

Son Seng yaitu Pembagian tugas, Otorisasi transaksi, Catatan transaksi,

Pengendalian akses, Menggunakan sistem perpektual. Di CV. Li Son

Seng untuk pembagian tugasnya dilakukan dengan jelas sesuai dengan

jabatannya, hal ini sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran

aktivitas perusahaan agar karyawan lebih fokus dan bertanggung

terhadap pekerjaannya, karena apabila tidak ada pembagian tugas yang

jelas maka akan mengakibatkan karyawan semena-mena dalam

melakukan pekerjaan, tentunya hal ini secara langsung berakibat pada

persediaan barang. CV. Lie Son Seng terbagi menjadi beberapa jabatan

yang meliputi Manager toko, Wakil manager toko, Administrasi, Bagian

penjualan, Bagian pengiriman, Mandor dan Helper. Namun, pada saat

pembeli yang datang banyak, sering terjadi perangkapan pekerjaan dalam

pelaksanaan operasional perusahaan. Hal ini bisa menyebabkan fokus

karyawan menjadi terganggu.

Pengendalian internal di CV. Lie Son Seng juga diperlukan

sebagai pengawasan, sebagai contoh di CV. Lie Son Seng ini dalam

melakukan pengawasan pemesanan barang dagang yaitu adanya otorisasi

transaksi dari manajer toko berupa tanda tangan order pembelian barang

Page 27: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

10

dan tanpa adanya otorisasi ini tidak dapat melakukan proses pembelian.

Dengan demikian otorisasi ini berfungsi untuk melakukan kontrol

terhadap masuknya persediaan. Karena tanpa adanya pengawasan ini

akan membuat karyawan bekerja tanpa persetujuan atasan dan tentunya

akan berakibat kesalahan order persediaan.

Sehubungan dengan permasalahan yang terjadi di CV. Lie Son

Seng, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian untuk

menganalisis sistem pengendalian internal (SPI), yang kemudian akan

dibandingkan antara teori yang diterima oleh penulis dengan praktik

yang sebenarnya terjadi di perusahaan, serta menyimpulkan hasil

penelitian ini dalam sebuah laporan kerja praktik yang berjudul :

“Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Pengelolaan Persediaan

Barang Dagang Pada CV. Lie Son Seng Semarang”

1.2 Rumusan Masalah

Prosedur pengendalian internal atas persedian barang dagang pada

CV. Lie Son Seng Semarang belum bisa dikatakan baik apabila terdapat

kesalahan dalam melakukan pengendalian internal perusahaan yang

berdampak pada persediaan. Salah satu contoh dampak yang terjadi di

CV. Lie Son Seng yaitu pada perbedaan stok persediaan di gudang dan

pada kartu stok di sistem. Dampak dari kesalahan tersebut juga dirasakan

atas keuntungan yang seharusnya didapatkan oleh perusahaan.

Rumusan masalah diatas dapat diturunkan dalam beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

Page 28: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

11

1. Bagaimana analisis penerapan sistem pengendalian internal atas

persediaan barang dagangan pada CV. Lie Son Seng?

2. Bagaimana pengelolaan persediaan barang dagang yang diterapkan

pada CV. Lie Son Seng ?

3. Bagaimana solusi pengendalian internal yang baik guna mengatasi

permasalahan yang terjadi pada CV. Lie Son Seng ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengendalian internal atas

pengelolaan persediaan barang dagang pada CV. Lie Son Seng Semarang.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian

internal atas persediaan barang dagangan pada CV. Lie Son Seng?

2. Untuk mengetahui apakah pengelolaan persediaan barang dagang

sudah terkendali dengan baik atau tidak pada CV. Lie Son Seng.

3. Untuk memberikan solusi dan saran untuk sistem pengendalian

internal persediaan yang baik bagi CV. Lie Son Seng

Page 29: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

12

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

a. Bagi Peneliti

1) Mendapatkan pengetahuan dan praktik dalam proses penelitian

tentang kelengkapan dokumen dalam pengendalian internal atas

pengelolaan persediaan barang dagang.

2) Mendapatkan pemahaman dan pengetahuan tentang prosedur

dalam melakukan pengendalian internal atas pengelolaan

persediaan barang dagang dengan baik.

b. Bagi Instansi Terkait Penelitian

Dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi dalam penerapan

langsung di lapangan dan dapat digunakan dalam proses pelaksanaan

pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada CV. Lie Son

Seng Semarang.

Page 30: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

13

c. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah literatur dan pengembangan ilmu terkait

pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada CV. Lie Son

Seng Semarang.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sebuah referensi untuk penelitian yang ada kaitannya

dengan sistem pengendalian intern persediaan barang dagangan dan

tentang analisa persediaan barang dagang dan berguna untuk penelitian

selanjutnya,

Page 31: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah Literatur

2.1.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau

instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap

kinerja perusahaan atau instansi pemerintahan, baik yang berskala kecil

maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama

diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.

Istilah sistem sekarang ini banyak dipakai, banyak orang berbicara

mengenai sistem perbankan, sistem akuntans, sistem persediaan, sistem

pemasaran, sistem pendidikan, sistem perangkat lunak, sistem tata surya,

sistem teologi dan masih banyak lagi. Sebuah sistem terdiri atas bagian-

bagian atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan. Model dasar dari

bentuk sistem ini adalah adanya masukan, pengolahan dan keluaran. Akan

tetapi, sistem ini dapatdikembangka hingga menyertakan media

penyimpaan.

Menurut Mulyadi (2014:5), sistem adalah suatu jaringan yang

dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan

perusahaan, sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal.

Page 32: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

15

Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih,

yang dibuat untuk menjamin penugasan secara seragam transaksi

perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

2.1.2 Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut Slamat Sugiri (2012:1), sistem pengendalian intern

meliputi struktur organisasi, semua cara, dan alat-alat terkoordinasi yang

digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan aset

perusahaan, meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayainya data

akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi dan mendorong dipatuhinya

kebijakan manajemen.

Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur

yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak bagi manajemen,

bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Manajemen

memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian intern

yang efektif, yaitu keandalan pelaporan keuangan, efisiensi dan efektivitas

operasi serta ketaatan pada hukum dan peraturan, (Hery, 2011:87).

Sistem pengendalian intern adalah semua rencana organisasional,

metode dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk

mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan keandalan

data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional dan

mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan,

(Anastasia Diana dan Lilis Setiawati, 2011:82).

Page 33: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

16

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2014:70), sistem pengendalian

intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,

manajemen dan personil lain, yang didesain untuk memberikan keyakinan

memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, yaitu efektivitas dan

efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap

hukum dan peraturan yang berlaku.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem

pengendalian internal merupakan suatu proses yang dilakukan oleh

pimpinan dan karyawan dalam perusahaan untuk mencapai tujuan

organisasi. Setiap entitas berangkat pada sebuah misi, sambil menetapkan

yang ingin dicapai dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan

dapat ditetapkan sebagai suatu keseluruhan, atau ditujukan pada kegiatan-

kegiatan spesifik dalam entitas. Tujuan yang umum bagi semua entitas

mencapai dan memelihara manipulasi positif dalam bisnis dan komunitas

konsumen, menyediakan laporan keuangan yang handal kepada

stakeholder, dan beroperasi dengan mematuhi hukum dan regulasi.

Tujuan-tujuan tersebut termasuk dalam tiga kategori :

1) Operasi; berhubungan dengan penggunaan sumber entitas secara

efisien dan efektif.

2) Pelaporan keuangan; berhubungan dengan persiapan laporan

keuangan yang diterbitkan secara handal.

3) Kepatuhan; berhubungan dengan kepatuhan entitas pada hukum dan

regulasi (Murtanto,2015:24).

Page 34: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

17

2.1.3 Unsur - unsur Pengendalian Internal

Menurut AICPA (American Institute of Certified Public

Accountants) No.78 yang terdapat dalam Standar Profesi Akuntan

Publik menyatakan bahwa “komponen pengendalian internal terdiri

dari :

1. Lingkungan Pengendalian Internal

Lingkungan pengendalian inetrn adalah hal yang mendasar

dalam komponen pengendalian intern. Lingkungan

pengendalian terdiri dari tindakan, kebijakan, prosedur yang

mencerminkan sikap menyeluruh manajemen puncak, direktur

dan dewan komisaris dan pemilik suatu satuan usaha tersebut

(Arens dan James,2000:261). Dari pengertian lingkungan

pengendalian intern tersebut, dapat diketahui bahwa efektifitas

pengendalian dalam suatu organisasi terletak pada sikaf

manajemen. Lingkungan pengendalian merupakan landasan

untuk semua unsur pengendalian intern lainnya yang

membentuk disiplin dan struktur organisasi.

Faktor – faktor yang terkait dengan sikap dimaksud adalah :

a. Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi

Falsafah manajemen adalah seperangkat bagi

perusahaan dan karyawan. Falsafah perusahaan

mengandung peraturan yang seharusnya dikerjakan dan

Page 35: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

18

tidak dikerjakan. Manajemen melalui aktivitasnya,

memberikan tanda yang jelas kepada pegawai tentang

pentingnya pengendalian. Gaya operasi mencerminkan

ide manajer tentang bagaimana operasi suatu perusahaan

harus dilakukan.

b. Struktur Organisasi

Dengan adanya struktur organisasi, karyawan dapat

mengerti tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-

masing bagian. Pada struktur organisasi terkandung alur

perintah yang mengidentifikasi jabatan pekerjaan yang

harus dipertanggung jawabkan oleh masing-masing

karyawan atas berbagai kegiatan serta komunikasinya

dengan bagian yang lainnya. Pembagian tugas dan

wewenang dari setiap bagian yang ada di perusahaan

membuat sistem pengendalian dapat dilakukan lebih

baik.

c. Komite Audit

Komite audit mempunyai tanggung jawab mengenai

laporan keuangan, mencakup struktur pengendalian

intern, dan ketaatan terhadap peraturan dan undang-

undang.

Page 36: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

19

d. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab

Perusahaan dikatakan baik dalam pengendalian internal

salah satu faktornya adanya penetapan wewenang dan

tanggung jawab. Dengan adanya penetapan wewenang

dan tanggung jawab, karyawan dapat mengerti tugas dan

tanggung jawabnya.

e. Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan metode yang

digunakan manajemen untuk memantau aktivitas setiap

fungsi dan anggota organisasi.

f. Fungsi Audit Intern

Fungsi audit intern dibuat untuk memantau efektivitas

kebijakan dan prosedur lain yang berkaitan dengan

pengendalian.

g. Praktek Kebijakan Karyawan

Berkembangnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh

beberapa faktor, salah satunya adalah faktor Sumber

Daya Manusia (SDM).

Page 37: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

20

h. Pengaruh Eksternal

Faktor Eksternal yang dihadapi perusahaan adalah

banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang yang

sama.

2. Penilaian resiko.

Semua perusahaan pasti menghadapi resiko, yaitu dalam

kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu

aktivitas perusahaan. Resiko yang telah diidentifikasi dapat

dianalisis dan dievaluasi sehingga bisa diperkirakan intensitas

dan tindakan apa untuk meminimalkannya.

3. Informasi dan komunikasi.

Informasi dan komunikasi dalam perusahaan merupakan salah

satu hal yang sangat penting. Karena semua aktivitas

perusahaan tidak bisa dilakukan secara individu. Semua

aktivitas perusahaan dilakukan berdasarkan sistem yang saling

berhubungan satu dengan yang lain.

4. Pengawasan.

Pengawasan terhadap sistem pengendalian persediaan barang

akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas

pengendalian. Pengawasan merupakan tugas yang sangat

penting dalam perusahaan. Manajemen harus selalu melakukan

Page 38: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

21

pemantauan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan salah

satunya adalah penyimpangan.

5. Aktivitas pengendalian.

Setiap perusahaan memiliki alur dan prosedur dalam

pengendalian. Alur dan prosedur ini bertujuan untuk

memudahlan dan memantau jalannya pengedalian.

2.1.4 Prinsip - prinsip Pengendalian Internal

Untuk mengamankan aset dn meningkatkan keakuratan catatan

(informasi) akuntansi, organisasi perusahaan biasanya menerapkan

prinsip-prinsip pengendalian internal. Lima prinsip pengendalian

internal menurut Hery (2014b:15) dan Jusup (2011:6-12) sebagai

berikut :

1. Penetapan tanggung jawab

Prinsip yang paling utama dalam pengendalian internal adalah

penetapan tanggung jawab ke masing-masing kayawan secara spesifik.

Hal ini meliputi pemberian otorisasi untuk menyetujui suatu transaksi.

2. Pemisahan tugas

Pada umumnya ada dua bentuk pemisahan tugas yaitu :

a. Pekerjaan yang berbeda seharusnya dikerjakan oleh karyawan

yang berbeda pula.

Page 39: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

22

b. Adanya pemisahan tugas antara karyawan yang menangani

pekerjaan pencatatan aset dengan karyawan yang menangani

langsung aset secara fisik (operasional).

3. Prosedur dokumentasi

Perusahaan harus membangun prosedur untuk

mendokumentasi setiap transaksi. Prusahaan seharusnya

menomorkan setiap dokumen transaksi sehingga dapat dihindari

pencatatan dua kali transaksi.

4. Pengendalian secara fisik

Pengendalian secara fisik berhubungan dengan penjagaan

aset dan memastikan ketepatan dan reliabilitas catatan akuntansi.

Beberapa pengendalian secara fisik seperti safety deposit box

untuk penempatan kas, fasilitas komputer dengan password,

pemantauan dengan CCTV, penggunaan alarm, time clock untuk

mencatat waktu kerja.

5. Verifikasi Internal yang Independen

Prinsip ini melibatkan pemeriksaan data yang diperiksa

oleh karyawan. Pemeriksaan catatan secara berkala atau secara

mendadak seharusnya dilakukan oleh perusahaan.

2.1.5 Tujuan Sistem Pengendalian Persediaan

Menurut Tujuan dari pengendalian internal menurut Institut

Akuntan Publik Indonesia (2011:319) adalah sebagai berikut :

Page 40: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

23

1. Keandalan laporan keuangan Umumya, pengendalian yang relevan

dengan suatu audit adalah berkaitan dengan tujuan entitas dalam

membuat laporan keuangan bagi pihak luar yang disajikan secara

wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia.

2. Efektivitas dan efisiensi operasi Pengendalian yang berkaitan

dengan tujuan operasi dan kepatuhan mungkin relevan dengan suatu

audit jika kedua tujuan tersebut berkaitan dengan data yang

dievaluasi dan digunakan auditor dalam prosedur audit. Sebagai

contoh, pengendalian yang berkaitan dengan data non keuangan

yang digunakan oleh auditor dalam prosedur analitik.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Suatu

entitas umumnya mempunyai pengendalian yang berkaitan dengan

tujuan yang tidak relevan dengan suatu audit dan oleh karena itu

tidak perlu dipertimbangkan.

Menurut Mulyadi (2014:163), tujuan sistem pengendalian internal adalah:

1) Menjaga kekayaan organisasi.

2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

3) Mendorong efisiensi, dan

4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Page 41: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

24

Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu :

a) Pengendalian Intern Akuntansi

Pengendalian intern akuntansi, yang merupakan bagian dari

sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan

organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

b) Pengendalian Intern Administratif

Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk

mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajamen.

2.1.6 Persediaan

Menurut Handri Mulya, (2010:214) Persediaan dalam sebuah

perusahaan merupakan aset yang cukup besar nilainya. Keberadaannya

dalam sebuah perusahaan juga mengandung berbagai implikasi dilihat

dari ada atau tidaknya persediaan tersebut. Jika persediaan dalam

perusahaan ada dan jumlahnya cukup besar, maka implikasi biaya untuk

menjaga keberadaan persediaan tidak dapat dihindari. Sebaliknya jika

persediaan dalam perusahaan tidak tersedia, maka proses produksi dan

penjualan tentu akan menjadi terganggu. Perusahaan yang baik dalam

mengelola persediaan adalah perusahaan yang tidak memiliki persedian

barang dagang.

Page 42: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

25

Menurut Warren, et all (343:2016) persediaan adalah sisa barang

(belum terjual) pada akhir periode.

Menurut Kieso, et all (402:2015) persediaan (Inventory) adalah

pos-pos aktiva yang dimiliki perusahaan untuk di jual dalam operasi

bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam

memproduksi barang yang akan dijual.

Handri Mulya (2010:214) menjelaskan bahwa: “Persediaan

menurut Standar Akuntansi adalah aktiva yang tersedia untuk dijual

dalam kegiatan usaha normal perusahaan, aktiva dalam proses produksi

dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan

(supplies ) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”.

Hery, (2011:153) menjelaskan bahwa: “Persediaan adalah

komponen yang sangat signifikan ( Material ) dibandingkan dengan nilai

keseluruhan aktiva lancar“.

Martiani Dwi, et all (2012:245) menjelaskan bahwa : Persediaan

merupakan entitas perusahaan bagian salah satu aset yang penting bagi

perusahaan ritel, manufaktur, jasa, maupun entitas lainnya.

Jadi persediaan merupakan salah satu aktiva yang paling aktif

dalam operasi kegiatan perusahaan dagang. Persediaan juga merupakan

aktiva lancar terbesar dari perusahaan manufaktur maupun dagang.

Pengaruh persediaan terhadap laba lebih mudah terlihat ketika kegiatan

bisnis sedang berfluktuasi.

Page 43: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

26

2.1.7 Pengelolaan Persediaan

Pengelolaan persediaan barang dagangan dapat dikatakan efektif

apabila di dalamnya terdapat unsur-unsur pengelolaan persediaan barang

dagangan, yaitu :

1. Prosedur pembelian persediaan barang dagangan.

2. Prosedur penerimaan persediaan barang dagangan.

3. Prosedur penyimpanan persediaan barang dagangan.

4. Prosedur pengeluaran persediaan barang dagangan.

5. Prosedur pencatatan persediaan barang dagangan.

6. Prosedur penilaian persediaan barang dagangan.

7. Prosedur pengendalian persediaan barang dagangan.

2.1.8 Jenis – Jenis Persediaan

Jenis-jenis persediaan akan berbeda sesuai dengan bidang atau

kegiatan normal usaha perusahaan tersebut. Berdasarkan bidang usaha

perusahaan dapat berbentuk perusahaan industri (manufacture),

perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Untuk perusahaan industri

maka jenis persediaan yang dimiliki adalah persediaan bahan baku,

barang dalam proses, persediaan barang jadi, serta bahan pembantu yang

akan digunakan dalam proses produksi. Dan perusahaan dagang maka

hanya satu yaitu barang dagang.

Page 44: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

27

2.1.9 Pengukuran Persediaan

Persediaan diukur berdasarkan biaya, berikut merupakan unsur

biaya yang terdapat pada persediaan. Biaya-biaya terbagi atas tiga bagian

pokok, adalah sebagai berikut :

1. Biaya pemesanan (ordering cost/procurement cost), adalah biaya

yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan barang

yang dimulai dari penempatan pemesanan hingga tersedianya

barang tersebut. Biaya ini mencakup biaya-biaya antara lain :

a) Biaya administrasi dan penempatan order.

b) Biaya pemilihan vendor.

c) Biaya pengangkutan dan bogkar muat.

d) Biaya penerimaan dan pemeriksaan barang.

2. Biaya penyimpanan (holding cost atau carrying cost) adalah biaya

yang dikeluarkan berkaitan dengan diadakannya persediaan barang.

Dan biaya penyimpanan ini dinyatakan dalam 2 bentuk yakni

sebagai persentase dai nilai rata-rata persediaan per tahun dan

dalam bentuk rupiah per tahun per unit barang. Yang termasuk

dalam biaya ini adalah :

a) Biaya sewa gudang, biaya administrasi pergudangan.

b) Biaya gaji pelaksana gudang.

c) Biaya listrik, air , dan telepon.

Page 45: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

28

d) Biaya modal yang ditanam dalam persediaan.

e) Biaya asuransi.

f) Biaya kerusakan / kehilangan dan penyusutan persediaan.

3. Biaya kekurangan persediaan (shortage cost/stock cost) adalah

biaya yang timbul karena tidak tersedianya barang persediaan pada

waktu diperlukan. Yang termasuk dalam biaya ini adalah antara

lain biaya kesempatan yang timbul karena terhentinya proses

produksi, biaya administrasi tambahan, biaya kehilangan

pelanggan.

2.1.10 Sistem Pencatatan Persediaan

Metode pencatatan persediaan ada dua, yaitu metode perpetual dan

metode periodik. Metode perpetual disebut juga metode buku, karena

setiap jenis persediaan mempunyai kartu persediaan, sedangkan metode

periodik disebut juga metode fisik. Dikatakan demikian karena pada akhir

periode dihitung fisik barang untuk mengetahui persediaan akhir yang

nantinya akan dibuat jurnal penyesuaian.

2.1.11 Metode Penilaian Persediaan

Ada beberapa macam metode penilaian persediaan yang umum

digunakan, yaitu : Alokasi Harga Pokok, Masuk Pertama Keluar Pertama

(FIFO), Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO), dan Metode Rata-rata

(Average).

Page 46: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

29

1) Alokasi Harga.

Pada metode ini, biaya dapat dialokasikan kebarang yang

terjual selama periode berjalan dan ke barang yang ada di tanagn

pada akhir periode berdasarkan biaya aktual dari unit tersebut.

Metode ini diperlukan untuk mengidentifikasi biaya historis dari

unit persediaan. Dengan mengidentifikasi khusus, arus biaya yang

di catat disesuaikan dengan arus fisik barang.

2) Metode Masuk Pertama Keluar Pertama

Metode masuk pertama keluar pertama atau First In First

Out. Dibuat dengan asumsi bahwa barang yang pertama dibeli,

barang itu pula yang terlebih dahulu dikeluarkan jika terjadi

penjualan. Tetapi dalam akuntansi persediaan, yang diperhitungakan

sebagai unsur masukdan keluar tersebut buka fisik tetapi nilai

perolehan persediaannya. Untuk menilai barang yang paling

terdahulu pembeliannya, dari sekian banyak yang masih ada

digudang. Nilai persediaan barang yang masih ada digudang diambil

dari harga beli barang yang terakhir dibeli. Metode FIFO dapat

dianggap sebagai sebuah pendekatan logis dan realistis terhadap

arus biaya terhadap penggunaan metode identifikasi khusus adalah

tidak memungkinkan atau tidak praktis. FIFO mengasumsikan

bahwa arus biaya yang mendekati pararel yang mengdekasi arus

fisik dari barang yang terjual. Beban yang dikenakan pada nilai

Page 47: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

30

melekat pada barangyang terjual. FIFO memberikan kesempatan

kecil untuk memanipulasi keuntungan karena pembebanan biaya

ditentukan oleh urutan terjadinya biaya. Selain itu, didalam FIFO

unit yang tersisa pada persediaan akhir adalah unit yang paling akhir

dibeli, sehingga biaya yang dilaporkan akan mendekati atau sama

dengan biaya penggantian di akhir periode.

3) Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama

Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama atau Last In First

Out. Metode ini merupakan kebalikan dari metode FIFO. Dalam

metode ini nilai persediaan akhir diambil dari harga barang yang

lebih dahulu dibeli. Nilai harga pokok penjualan diambil dari hasil

perhitungan atau akumulasi harga beli barang yang terakhir dibeli.

Seperti halnya metode FIFO, metode ini juga dapat dibuat dalam

metode fisik dan metode perpetual.

4) Metode Biaya Rata-rata

Metode ini membebankan biaya rata-rata yang sama ke

setiap unit. Metode biaya rata-rata, nilai persediaan

diperhitungankan sama untuk semua iem persediaan sepanjang

periode pencatatan. Nilai per uni persediaan dapat dihitung dengan

menjumlahkan semua nilai perolehan persediaan awal dan

pembelian pada periode berjalan kemudian di bagi dengan total

volumenya. Hasil pembagiannya merupakan nilai rata-rata

persediaan per unit.

Page 48: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

31

2.1.12 Perencanaan dan Pengendalian Persediaan

Menurut Hansen dan Mowen (2005), perencanaan

merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup

keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif

penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan pada masa

yang akan datang. Menurut Heizer dan Render (2014) mengatakan

semua organisasi memiliki beberapa jenis sistem perencanaan dan

sistem pengendalian persediaan, karena pada hakekatnya perencanaan

dan pengendalian persediaan perlu diperhatikan. Dari pengertian

diatas dapat diartikan bahwa pengendalian persediaan merupakan hal

yang perlu diperhatikan dimana untuk menjaga keseimbangan antara

besarnya persediaan dengan biaya yang ditimbulkan dari persediaan

Adapun beberapa unsur pengendalian internal persediaan menurut

Mulyadi (2010:427-428) antara lain :

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab

fungsional secara tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang,

pendapatan dan biaya.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

unit dan organisasi.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Page 49: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

32

Diantara ke empat unsur pengendalian tersebut, unsur

mutu karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya merupakan

unsur pengendalian yang paling penting. Karena apabila karyawan

yang ditempatkan tidak sesuai dengan kemampuannya maka

seluruh aktivitas tidak akan berjalan lancar dan apa yang telah

dilakukan tidak akan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena

itu, unsur manusia atau karyawan harus benar-benar ditempatkan

sesuai dengan bidang dan kemampuannya serta memiliki tugas

yang telah ditetapkan agar apa yang menjadi tujuan perusahaan

dapat tercapai dengan baik.

2.1.13 Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan adalah kemampuan suatu

perusahaan dalam mengatur dan mengelola setiap kebutuhan

barang baik barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi

agar selalu tersedia baik dalam kondisi pasar yang stabil dan

berfluktuasi (Fahmi, 2012). menurut Riskatania dalam Sakkung

(2011), mendefinisikan manajemen persediaan sebagai berikut :

manajemen persediaan meliputi perencanaan, koordinasi dan

pengendalian kegiatan yang berkaitan dengan aliran persediaan

masuk, melalui, dan keluar dari sebuah organisasi.

Page 50: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

33

2.1.14 Fungsi yang Terkait

Tanggung jawab setiap fungsi yang terkait dalam siklus

persediaan barang dagang diuraikan sebagai berikut (Mulyadi,

2014: 119-120 & 242-243) :

a) Fungsi gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan

permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di

gudang, menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi

penerimaan, dan menyiapkan barang yang dipesan oleh customer,

kemudian menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.

b) Fungsi pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh

informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang

dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order

pembelian kepada pemasok yang dipilih.

c) Fungsi penerimaan barang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan

pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang

diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang

tersebut diterima oleh perusahaan.

Page 51: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

34

d) Fungsi pencatat utang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi

pembelian ke dalam register bukti kas keluar dan untuk

menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti kas keluar) yang

berfungsi sebagai catatan utang atau menyelenggarakan buku

pembantu utang.

e) Fungsi akuntansi biaya

Dalam transaksi pembelian, fungsi akuntansi biaya

bertanggung jawab untuk mencatat kos persediaan barang yang

dibeli ke dalam buku pembantu persediaan. Dalam sistem

perhitungan fisik persediaan, fungsi ini bertanggung jawab untuk

mencantumkan kos satuan persediaan yang dihitung dalam daftar

hasil perhitungan fisik persediaan (inventory summary sheet) dan

adjustment buku pembantu persediaan berdasarkan hasil

perhitungan fisik persediaan.

f) Fungsi pengiriman barang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang

atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi

penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa

tidak ada barang yang keluar tanpa ada otorisasi dari yang

berwenang.

Page 52: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

35

g) Fungsi perhitungan fisik persediaan

Tujuan perhitungan fisik persediaan adalah untuk

meminta pertanggungjawaban atas barang yang disimpan oleh

fungsi gudang dan pertanggungjawaban atas ketelitian dan

keandalan data persediaan yang dicatat pada kartu persediaan oleh

fungsi akuntansi biaya. Perhitungan fisik persediaan harus

dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari fungsi pemegang kartu

perhitungan fisik, fungsi penghitung, dan fungsi pengecek.

h) Fungsi akuntansi umum

Dalam sistem perhitungan fisik persediaan, fungsi ini

bertanggung jawab untuk mencatat jurnal adjustment sebagai hasil

perhitungan fisik persediaan ke jurnal umum.

2.1.15 Dokumen yang Terkait

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi

persediaan barang dagang adalah :

1) Nota penjualan barang.

2) Bukti penerimaan barang.

3) Kartu persediaan.

4) Surat order pembelian.

5) Catatan akuntansi yang dignakan.

Page 53: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

36

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian mengenai pengendalian internal atas barang dagang

telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Penulis akan

mencantumkan beberapa penelitian terdahulu yang pernah penulis baca

sebagai refrensi dan bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya

yang dilakukan. Adapun penelitian terdahulu sebagai berikut :

Tabel 2.1

Hasil Kajian Empiris

No Peneliti dan Tahun Judul Permasalahan Hasil Penelitian

1

Maulina, Asri Noer

Rahmi - Tahun 2016

Peranan

Pengendalian

Internal Persediaan

Terhadap

Pengelolaan

Persediaan Barang

Pada Toserba

Berkah Baru

Cibadak

Untuk mengetahui

peranan

pengendalian internal

terhadap pengelolaan

persediaan barang

dagang di Toserba

Berkah Baru Cibadak

dengan

menggunakan

pendekatan kualitatif

deskriptif

Prosedur

pengendalian

internal persediaan

barang Toserba

Berkah Baru ini

terbilang baik

terlaksananya

komponen-

komponen

pengendalian

internal dan

pengelolaan barang

dengan baik.

2 Juwita Natalia

Samuna, Harijanto

Sabijono, Stanley

Kho Walandouw -

Tahun 2017

Evaluasi Penerapan

Sistem

Pengendalian Intern

Persediaan Barang

Dagangan Pada

Toko Mahkota

Diesel Manado

Untuk mengetahui

penerapan sistem

pengendalian intern

barang dagangan

pada Toko Mahkota

Diesel Manado

Sistem

pengendalian intern

barang dagang

Toko Mahkota

Diesel belum

berjalan efektif.

3 Fitri Nur Wildana,

Erni Unggul Sedya

Analisis Sistem

Pengendalian

Persediaan Atas

Untuk menganalisis

sistem pengendalian

persediaan atas

Pengendalian Intern

pada CV. Sumber

Alam Sejahtera

Page 54: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

37

Utami - Tahun 2017 Barang Dagang

Pada CV. Sumber

Alam Sejahtera -

Tegal

barang dagang di

CV. Sumber Alam

Sejahtera-Tegal

sudah baik , namun

untuk pemisahan

tugas kurang baik,

karena masih ada

perangkapan tugas.

4 Thorman

Lumbanraja - Tahun

2017

Analisis

Pengendalian Intern

Persediaan Atas

Barang Dagangan

Pada PT. Enseval

Putra Megatrading

Untuk mengetahui

apakah pengendalian

Internal persediaan

atas barang dagangan

di PT. Enseval Putra

Megatrading sudah

berjalan efektif

PT Enseval Putera

Megatrading

memiliki sistem

pengendalian intern

atas persediaan

barang dagang yang

sangat baik.

5 Kenny Regina

Karongkong, Ventje

Ilat, Victorina Z.

Tirayoh. Tahun

2018

Penerapan

Akuntansi

Persediaan Barang

Dagang Pada UD.

Muda-Mudi

ToliToli

Untuk mengetahui

penerapan akuntansi

persediaan barang

dagang pada UD.

Muda-Mudi ToliToli

UD. Muda-Mudi

ToliToli

menggunakan

tujuan persediaan

untuk mengurangi

resiko kenaikan

harga, mempunyai

satu jenis barang

yaitu barang jadi.

2.3 Alur Penelitian

Alur penelitian yang akan dilakukan penelitian ini yaitu untuk

mengetahui dan mengevaluasi bagaimana sistem pengendalian internal

persediaan barang dagangan pada CV. Lie Son Seng Semarang.

Identifikasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mencari

tahu bagaimana pengelolaan persediaan barang dagang yang diterapkan di

CV. Lie Son Seng. Bagaimana penerapan sistem pengendalian internal

atas persediaan barang dagangan pada CV. Lie Son Seng. Dan bagaimana

analisis sistem pengendalian internal yang sudah berjalan di CV. Lie Son

Seng. Serta solusi dari permasalahan yang terjadi di CV. Lie Son Seng

dalam pengelolaan dan pengendalian internal atas persediaan barang

Page 55: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

38

dagang. Berdasarkan alur penelitian ini membentuk pemikiran tentang

analisis sistem pengendalian internal atas pengelolaan persediaan barang

dagang pada CV. Lie Son Seng Semarang.

Page 56: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

39

Gambar 2.1 Alur Penelitian

Evaluasi

Solusi Untuk Pengendalian

Internal Yang Baik Diterapkan di

CV. Lie Son Seng - Semarang

Kesalahan Dalam Pelaksanaan

Pengendalian Internal Atas

Persediaan Barang Dagang Pada

CV. Lie Son Seng - Semarang.

Penerapan Sistem Pengendalian

Internal Atas Persediaan Barang

Dagangan Pada CV. Lie Son

Seng.

Pengelolaan persediaan barang

dagang yang diterapkan di CV.

Lie Son Seng - Semarang

Page 57: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penilitian deskriptif kualitatif,

yang berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh

saat penelitian dilakukan. Sanusi (2011) dalam Manengkey (2014)

mendefinisikan, desain penelitian deskriptif adalah desain penelitian yang

disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistemastis tentang

informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian.

Karakteristik penelitian deskriptif adalah dilakukan pada kondisi yang

alamiah langsung ke sumber data dan peneliti adalah sumber instrumen

kunci, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga

tidak menekankan pada angka.

3.2 Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

yaitu memperoleh informasi secara langsung dengn melakukan

wawancara meminta data secara langsung kepada pihak-pihak yang

berhubungan dengan obyek penelitian. Data penelitian dapat berasal dari

berbagai sumber, dikumpulkan menggunakan berbagai teknik selama

proses penelitian berlangsung. Sumber data dapat dikelompokan menjadi

2 yaitu :

Page 58: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

41

1. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari

perusahaan atau data yang terjadi di lapangan yang diperoleh dari

observasi dan wawancara.

2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari perusahaan

dalam bentuk dokumen yang sudah jadi, seperti : struktur

organisasi, laporan pembelian barang dari pemasok, kartu stok

dan dokumen barang keluar.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang analisis pengendalian internal atas pengelolaan

persediaan barang dagang dilaksanakan pada CV. Lie Son Seng di Jln.

Pekojan No.33 Semarang

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Mei 2019 sampai dengan

tanggal 31 Juli 2019

3.4 Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek Penelitian

Metode penelitian deskriptif adalah dilakukan pada kondisi yang

alamiah langsung ke sumber data dan peneliti adalah sumber instrumen

kunci, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga

tidak menekankan pada angka.

Page 59: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

42

Obyek Penelitian

Obyek penelitian dilaksanakan oleh penulis pada salah satu

perusahaan dagang yang terdapat di Kota Semarang yaitu CV. Lie Son

Seng Semarang. Penulis memilih CV. Lie Son Seng berdasarkan

pertimbangan bahwa CV. Lie Son Seng mempunyai mutasi persediaan

yang cukup besar dan siklus keluar masuknya barang dan cepat, sehingga

masalah pengendalian internal dalam pengelolaan persediaan menjadi

sangat penting diperusahaan CV. Lie Son Seng, tetapi setelah dilakukan

penelitian perusahaan belum mempunyai sistm pengendalian internal

yang memadai maka penulis terttarik untuk menerapkan sistem

pengendalian internal agar perusahaan antinya akan berjalan dengan baik

sesuai tujuan yang telahh ditentukan.

Objek penelitian dalam penulisan ini adalah analisis sistem

pengendalian interal atas pengelolaan persediaan terhadap persediaan

barang dagang yang ada di perusahaan CV. Lie Son Seng untuk

meminimalisir kerugian atas proses keluar masuk barang dan pengiriman

barang kepada pelanggan. Penulis memilih persediaan barang pada CV.

Lie Son Seng. Berdasarkan pertimbangan bahwa CV. Lie Son Seng

memiliki persediaan yang relatif banyak, terbatasnya waktu dan biaya

dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk penelitian ini, seta

masalah pada saat proses keluar masuk barang dan persediaan barang

dagang yang lebih banyak pada CV. Lie Son Seng, dalam hal ini penulis

menganalisis bahwa jenis penelitian yang diambil adalah jenis penelitian

Page 60: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

43

deskriptif kualitatif, karena penulis mengamati secara langsung pada

perusahaan yang diteliti.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa informan yang merupakan

beberapa pihak yang bersangkutan dengan pengendalian internal atas

pengelolaan persediaan barang dagang di CV. Lie Son Seng Semarang.

Tabel 3.1

Nama - Nama Informan

Berikut pertanyaan wawancara dengan metode Triangulasi

No. Nama Informan Tugas

1. Devina Ardiansyah Wakil Manager Toko, Kasir dan Administrasi

2. Yuges Bagian Gudang (Persediaan)

3. Nike Bagian Penjualan Barang Dagang

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik metode pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini dikelompokan menjadi 2 yaitu, data utama dan data

pendukung. Data utama adalah data yang diperoleh dari para informan,

sedangkan informan sendiri adalah orang-orang yang terlibat langsung

dalam kegiatan sebagai fokus penelitian. Sedangkan data pendukung

bersumber dari dokumen-dokumen yang berisi catatan, rekaman, gambar

serta bahan-bahan lain yang mendukung dalam penelitan ini.

Berikut metode yang dilakukan dalam penelitian ini:

Page 61: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

44

1. Wawancara, adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden untuk memperoleh informasi, dalam

penelitian ini wawancara dilakukan dengan cara mengajukan

pertanyaan secara lisan kepada pihak yang terkait dengan pokok

permasalahan. Wawancara ini dilakukan dengan cara berdialog

langsung dengan Ibu Ong Leoni Santoso (Manajer Perusahaan),

Yuges (Bagian Gudang), Nike (Bagian Penjualan). kemudian dicatat

seperlunya guna memperoleh informasi tertulis atau lisan mengenai

prosedur kerja dan arus kerja dalam CV. Lie Son Seng. Dan hasil

wawancara kemudian dicatat oleh penulis untuk memperoleh

informasi tertulis atau lisan mengenai prosedur sistem pengendalian

internal atas pengelolaan persediaan pada CV. Lie Son Seng.

2. Dokumentasi, adalah mengumpulkan data dengan cara menganalisis

atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi

yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini,

dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip

dalam lembaga yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat, majalah dsb.

Mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen pentimg dan

catatan penting yang berhubungan dengan sistem pengendalian

internal persediaan barang dagang dan penerapan akuntansi CV. Lie

Son Seng Semarang.

3. Observasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. Tujuannya

Page 62: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

45

adalah pendapatkan data yang berkaitan dengan subyek data

penelitian.

Setelah semua data dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah

meganalisis data, sehingga data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan.

Teknik analisis data skrpsi studikasus terdiri dari Uji Kredibilitas data dan

Narasi data.

A. Uji Kredibiltas Data

Uji kredibilitas data dalam penelitian studi kasus menggunakan

teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengujian kredibiltas data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data itu. Teknik

triangulasi yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini adalah

triangulasi sumber dan triangulasi metode.

1. Triangulasi Sumber, adalah pengecekan kembali data-data yang

diperoleh dari informan dengan cara membandingkan data atay

informasi yang diperoleh dari informan kunci dan informan

pendukung. Peneliti mengajukan butir pertanyaan yang sama kepada

seluruh informan.

3.5 Teknik Analisis Data

Page 63: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

46

Tabel 3.2

Tabulasi Pertanyaan Wawancara

Berikut pertanyaan wawancara dengan metode Triangulasi

Pertanyaan

Apakah fasilitas gudang untuk penyimpanan barang sudah memadai ?

Apakah ada prosedur khusus dalam sistem barang yang keluar dari gudang ?

Apakah CV. Lie Son Seng sudah memiliki struktur organisasi sesuai tugas,

wewenang, tanggung jawab masing-masing karyawan ?

Apakah ada pengendalian manajemen untuk karyawan dan permasalahan yang

terjadi dalam pengelolaa persediaan?

Resiko apa saja yang sering terjadi dalam pengendalian atas pengelolaan persediaan

barang dagang?

Apakah informasi dan komunikasi antar kayawan sudah berjalan dengan baik?

Bagaimana aktivitas pengendalian persediaan barang dagang di CV. Lie Son Seng ?

Bagaimana alur kerja dalam penerimaan dan pengeluaran barang dagang di CV. Lie

Son Seng Semarang ?

Metode apa yang digunakan saat siklus keluar masuknya persediaan barang dagang

yang ada pada CV. Lie Son Seng ?

Permasalahan-permasalahan apa saja yang dialami oleh CV. Lie Son Seng terkait

dengan persediaan?

Apa penyebab dari masalah-masalah yang terkait dengan persediaan di CV. Lie Son

Seng ?

Solusi apa yang dilakukan CV. Lie Son Seng agar masalah-masalah tersebut dapa

terselesaikan ?

2. Triangulasi Metode, adalah dengan melakukan pengecekan hasil

penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda yakni,

Page 64: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

47

wawancara, observasi, dan dokumentasi sehingga derajat

kepercayaan data dapat valid.

Page 65: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan

CV. Lie Son Seng merupakan perusahaan swasta yang bergerak di

bidang perdagangan eceran khusus baja/besi untuk bahan konstruksi di

dalam bangunan. Perusahaan ini merupakan usaha keluarga, Awal

berdirinya CV. Lie Son Seng ini didirikan oleh kakak Ong Tjie Song yang

bernama Ong Tjoe Liang, Beliau adalah merupakan perantauan asli dari

Negara china yang mencoba peruntungan di Indonesia, beliau datang

bersama adiknya dan bekerja sama mendirikan CV. Lie Son Seng ini yang

berlokasi di Jln. Pekojan No.33 Semarang.

Pada tahun 1966, Bapak Ong Tjoe Liang meninggal dunia, maka

CV.Lie Son Seng diambil alih oleh Bapak Ong Tjie Song yang

merupakan adik kandung dari beliau. Bapak Ong Tjie Song yang sukses

memimpin perusahaan hingga tahun 2016. Tepat di tahun 2016 Bapak

Ong Tjie Song meninggal dunia, dan saat ini perusahaan di pimpin oleh

salah satu anaknya yaitu bernama Ong Leoni Santoso hingga saat ini.

CV. Lie Son Seng menjual peralatan dan perlengkapan khususnya

untuk bidang konstruksi di dalam bangunan, misal mesin dan peralatan

pabrik-pabrik besar. CV. Lie Son Seng juga memiliki produk

berdasarkan pesanan yang banyak dilakukan oleh konsumen yang datang

Page 66: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

49

langsung ke Toko. Dalam proses transaksi penjualan, pemilik

perusahaan dan wakil pimpinan ikut ambil bagian dalam melakukan

interaksi dan komunikasi secara langsung dengan calon konsumen

dengan cara menjelaskan informasi produk yang diinginkan konsumen

secara rinci, mulai dari spesifikasi, ukuran barang yang diinginkan oleh

konsumen.

Kesuksesan CV. Lie Son Seng tidak lepas dari sumber daya

manusianya yang mampu mengkoordinir kinerja dengan arahan atau

dengan keinginan pemimpin, kelengkapan jenis barang banyak dengan

hargaa yang relatif lebih murah karena banyaknya pesaing dan membuat

manajemen CV. Lie Son Seng berpatisipasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan oleh kesepakatan manajemen itu sendiri. Dengan

berbagai tipe barang yang telah disesuaikan dengan keinginan pelanggan

CV. Lie Son Seng berinisiatif untuk memberikan inovasi-inovasi terbaru

untuk barang yang diperdagangkan sehingga mampu menjangkau

konsumen dari berbagai kalangan. Dan kemampuan karyawan untuk bisa

menghasilkan barang yang sesuai dengan keinginan sangat dibutuhkan

dengan kemampuan masing-masing personil dalam suatu perusahaan.

CV. Lie Son Seng memiliki beberapa pelanggan dan ada beberapa

pelanggan yang proses pembelian barang dagangnya tidak semua sama,

ada yang mengambil barang dagang pesanannya sendiri dan ada pula

yang meminta untuk dikirim , ada beberapa pelanggan yang hanya

meminta nota dan bukti pembayarannya saja dan ada juga pelanggan

Page 67: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

50

yang meminta invoice dan kwitansi, jadi tidak semua pelanggan

mempunyai prosedur yang sama.

4.1.2 Struktur Organisasi

1. Struktur

Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem yang

dalam penggunaannya sering dapat di pertukarkan dengan kata-

kata. Indentifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif,

karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-

bagian, dan hubungan mereka. Karenanya identifikasi kognitif

suatu struktur berorientasi tujuan, dan tergantung pada pengetahuan

yang ada.

2. Struktur Organisasi

Perusahaan guna mencappai tujuan yang telah ditetapkan

memerlukan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang

baik diharapkan mampu memberikan dan mengarahkan dalam

menjalankan aktivitas usahanya sesuai dengan tanggung jawab

yang telah diberikan oleh pimpinan. Saat ini CV. Lie Son Seng

Semarang mempunyai 25 karyawan termasuk supir, dan definisi

struktur organisasi yang terdapat di CV. Lie Son Seng Semarang

adalah sebagai beikut :

Page 68: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

51

STRUKTUR ORGANISASI

CV. Lie Son Seng

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Lie Son Seng

PEMILIK

PERUSAHAAN

WAKIL PEMIMPIN

PERUSAHAAN

GUDANG ACCOUNTING PURCHASING

PENGIRIMAN

BARANG

PENJUALAN

Page 69: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

52

Adapun struktur organisasi pada CV. Lie Son Seng adalah struktur

organisasi yang mengikuti perkembangan usaha dengan melihat situasi

dan keadaan dari perusahaan. Dalam hal pembagian tugas bukan saja

perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh tetapi juga dalam rangka

mewujudkan penempatan orang yang tepat dalam rangka pengawasan dari

atasan.

1. Pemilik Perusahaan / Pimpinan Perusahaan

Membuat rencana kerja untuk kegiatan operasi perusahaan,

mengawasi dan mengevaluasi jalannya kegiatan operasi perusahaan

dan kemudian mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Secara

terperinci tugas dan tanggung jawab Pimpinan adalah :

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan secara

keseluruhan sehingga semua kegiatan usaha dan pekerjaan tidak

menyimpang dari tugas rutin yang telah ditentukan

b. Menandatangani dan memberi persetujuan terhadap usulan kontrak

dan surat penting menyangkut perusahaan.

c. Mengkoordinir secara langsung seluruh kegiatan sehari-hari para

staff

d. Menetapkan program kerja dan anggaran pembelanjaan

perusahaan secara keseluruhan melalui masukan dan usulan para

staff

e. Ikut serta dalam pengurusan dan berusaha untuk mendapatkan

penawaran kerja

Page 70: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

53

2. Wakil Pimpinan Perusahaan

Bagian ini yang bertanggung jawab atas kelancaran pembukuan

pemesanan barang dagang dan penjualan.

3. Administrasi / Keuangan

Bagian ini mengatur dan melaksanakan pemeriksaan catatan-catatan

keuangan dan melaporkan posisi keuangan kepada Pimpinan/Atasan.

Bagian ini juga bertanggung jawab terhadap pembukuan keuangan

dan menyediakan data mengenai kegiatan bidang keuangan dalam

rangka menyusun laporan keuangan yang baik bagi pihak intern

maupun ekstern perusahaan. Dalam bagian administasi keuangan ini

ada orang yang diberi wewenang untuk menagih penjualan kredit

kepada para pembeli apabila jatuh masa tempo piutang tersebut.

4. Purchasing

a. Proses pemilihan pemasok atau supplier untuk mencari barang

yang terbaik.

b. Melakukan pemesanan barang

c. Menindaklanjuti dan memantau perkembangan pesanan barang.

d. Penerimaan barang dan pemeriksaan

e. Pemeliharaan dokumen pembelian

5. Administrasi Gudang

a. Mangawasi dan mengontrol operasional gudang

b. Memastikan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan

Page 71: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

54

c. Memastikan keluar masuk aktifitas barang

d. Melaporkan semua transaksi keluar masuk barang dari dan ke

gudang.

6. Penjualan

a. Melayani pelanggan.

b. Membuat nota penjualan.

c. Menyiapkan barang.

7. Pengiriman

a) Menerima surat pengiriman barang.

b) Mengirim barang.

c) Menyerahkan copyan surat jalan ke pelanggan.

d) Surat pengiriman barang disahkan dan diserahkan ke bagian

pencatatan.

4.1.3 Gambaran Produk CV. Lie Son Seng Semarang

CV. Lie Son Seng Semarang menyediakan beberapa tipe

barang dagangannya dengan beraneka ragam, produk yang dihasilkan

juga sangat diperlukan masyarakat dan perusahaan lain saat ini,

dengan beraneka ragam produk CV. Lie Son Seng Semarang juga

menawarkan produknya dengaan bermacam-macam variasi tipe unit

sesuai dengan kebutuhan pembeli , adapun contoh beberapa

persediaan barang dagang CV. Lie Son Seng sebagai berikut :

Page 72: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

55

AS Besi ST 40 Mild Steel Plat Lubang SS 304

AS Besi ST 60 AS SS Segi Empat Type 304

Electric Motor 4 HP Selang Nylon

Gambar 4.2 Gambaran Produk CV. Lie Son Seng

Page 73: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

56

4.2 Analisis Data

Untuk menunjang penelitian ini maka dalam proses analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi. Triangulasi

bertujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk lebih mudah di baca

dan diinterpretasi yang sering kali menggunakan deskriptif kualitatif

sebagai alatnya. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan metode Triangulasi :

Tabel 3.2

Tabulasi Hasil Wawancara

Berikut hasil wawancara dengan metode Triangulasi

No Pertanyaan

Devina Ardiansyah Yuges Nike

(Wakil Manajer ) (Bagian Gudang) (Bagian Penjualan)

1 Apakah fasilitas

gudang untuk

penyimpanan barang

sudah memadai ?

Tempat penyimpanan barang

saya rasa kurang baik, Ya

kondisi gudang itukan

lembab, sedangkan barang

yang dijual itukan rata-rata

besi mudah berkarat. Jka tidak

ada kontrol stok yang baik

barang akan mudah berkarat.

Saya rasa kurang baik,

karena kondisi di gudang

itu terlalu lembab dan

barang-barang yang

berbahan besi kalau tidak

cepat terjual pasti seringnya

mengalami kerusakan

(karat).

Kurang besar ya menurut

saya kalo dilihat

banyaknya stok barang di

CV. Lie Son Seng.

2 Apakah ada prosedur

khusus dalam sistem

barang yang keluar

dari gudang ?

Di CV. Lie Son seng

mempunyai prosedur untuk

barang keluar yaitu

dijalankannya pengecekan

kembali oleh administrasi

gudang sebelum barang

keluar. Hal ini untuk

mencegah adanya kesalahan

dalam pengiriman barang ke

customer.

Ada, saat barang keluar itu

pasti pihak adm gudang

selalu mengecek kembali

sesuai atau tidak dengan

surat DO, agar tidak salah

saat dikirim ke customer

dan mengecek kembali saat

terjadinya pemotongan

barang seperti as besi dll.

Pihak gudang selalu

mengecek setiap barang

keluar sih, jadi pihak

gudang selalu memastikan

barang yang keluar sesuai

atau tidak dengan surat DO

yang dibuat oleh bagian

penjualan, kalau sesuai ya

barang siap dibawa oleh

customer.

Page 74: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

57

3 Apakah CV. Lie Son

Seng sudah memiliki

struktur organisasi

sesuai tugas,

wewenang, tanggung

jawab masing-masing

karyawan ?

Sudah, CV. Lie Son Seng

sudah memiliki struktur

organisasi sesuai dengan tugas

dan tanggung jawab setiap

karyawan.

CV. Lie Son Seng sudah

memiliki sruktur organisasi

yang jelas hanya saja

kadang ada beberapa

karyawan yang melakukan

pekerjaan ganda.

Sudah mempunyai struktur

organisasi yang cukup baik

untuk setiap karyawannya.

4 Apakah ada

pengendalian

manajemen untuk

setiap karyawan dan

mengenai

permasalahan yang

terjadi dalam

pengelolaa

persediaan?

Iya, di CV Lie Son Seng

selalu mengadakan evaluasi

mingguan untuk karyawan-

karyawan yang terkait dengan

persediaan. Dan untuk akses

keluar masuk gudang hanya

diperbolehkan bagian adm

gudang dan helper saja serta

sudah diawasi dengan CCTV.

Ada, evaluasi mingguan

yang ditangani oleh

pimpinan langsung,

biasanya hari sabtu dan

untuk akses masuk gudnag

juga dibatasi, tidak semua

karyawan boleh.

Iya itu evaluasi mingguan,

kadang gak semua

karyawan, hanya karyawan

- karyawan tertentu saja.

5 Resiko apa saja yang

sering terjadi dalam

pengendalian atas

pengelolaan

persediaan barang

dagang?

Resikonya sih ya kerusakan

barang, barang hilang dan

penumpukan barang, karena

kan rata-rata barang yang

dijual di CV. Lie Song

berbahan besi yang

mempunyai resiko mudah

berkarat.

Kerusakan barang sama

barang hilang., dengan

banyaknya jenis barang di

CV. Lie Son Seng sangat

rentan akan masalah

tersebut.

Kerusakan Barang sih ya

seringnya. Mungkin karena

kan rata-rata barang yang

dijual di CV. Lie Son Seng

berbahan besi.

6 Apakah informasi dan

komunikasi antar

kayawan sudah

berjalan dengan baik?

Informasi dan komunikasi

antar karyawan disini sih

sudah berjalan dengan baik.

Sudah sesuai dengan alur-

alurnya.

Informasi dan komunikasi

di CV. Lie Son Seng sudah

cukup baik. Hal ini terlihat

dari Alur penerimaan

barang dibutuhkan

komunikasi antara

purchasing dan administrasi

gudang, alur penjualan

barang dagang dibutuhkan

informasi dari penjualan,

admin gudang dan admin

pengiriman, bagian

keuangan dan accounting

untuk alur permintaan

barang diperlukan

informasi dan komunikasi

dari admin gudang,

purchasing dan pimpinan

untuk keputusannya.

Iya sudah berjalan dengan

baik, saat terjadinya

transaksi mulai dari

penerimaan barang,

penjualan barang,

permintaan barang pun

sudah melakukan

informasi dan komunikasi

yang baik.

Page 75: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

58

7 Bagaimana aktivitas

pengendalian

persediaan barang

dagang di CV. Lie

Son Seng ?

Aktivitas yang terjadi di CV.

Lie Son Seng mengenai

pengendalian persediaan sih

ya melalui prosedur order

barang, prosedur penerimaan

barang dan penjualan barang.

Aktivitasnya ya CV. Lie

Son Seng sudah memiliki

standart prosedur mengenai

pengendalian persediaan

yang cukup baik dari

prosedur order barang,

penerimaan barang dan

penjualan barang.

Mengenai aktivitas

pengendalian persediaan

cukup baik, semua sudah

ada prosedurnya masing-

masing.

8 Bagaimana alur kerja

dalam penerimaan dan

pengeluaran barang

dagang di CV. Lie

Son Seng Semarang ?

SP atau PO dari customer –

pemesanan barang ke suplier

apabila barang tersebut tidak

ready – penerimaan barang

oleh bagian gudang –

penginputan barang ke stok

barang – pembuatan surat

jalan / invoice – pengiriman

barang ke customer

Penerimaan barang: admin

gudang membuat pengajuan

pembelian-bagian

pembelian mengjajukan

penawaran harga dan cek

stok barang ke supplier -

melakukan pemesanan

barang - mengirim pesanan-

pesanan tiba di perusahaan-

admin gudang menerima

pesanan-admin gudang

melakukan pengecekan-jika

sesuai barang diterima

kemudian dimasukan ke

gudang, jika tidak sesuai

barang dikembalikan.

Pengeluaran barang: SP /

orderan dari customer-

melakukan kesepakatan

harga dan pengecekan stok

barang - bag penjualan

membuatkan surat

permintaan barang dan

invoice - customer beralih

ke gudang dengan

membawa surat permintaan

barang beserta invoice

untuk ditujukan ke admin

gudang-admin gudang

menerima dan mengecek

nota serta surat permintaan

barang setelah pengecekan

adm gudang menyiapkan

barang-barang dipacking

oleh staff pengiriman-

barang siap dikirim

SP dari marketing (sp

didapat dari customer –

pemesanan barang ke

supplier jika di gudang

kosong – barang yang

masuk di cek oleh bagian

gudang – kalau tidak

sesuai, maka dikembalikan

ke supplier – kalau sesuai

maka masuk gudang –

bagian pengiriman akan

melakukan packing jika

ada permintaan atau

pesanan dari pelanggan.

Page 76: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

59

9 Metode apa yang

digunakan saat siklus

keluar masuknya

persediaan barang

dagang yang ada pada

CV. Lie Son Seng ?

Untuk metode yang di pakai

dalam keluar masuknya

barang menggunakan metode

FIFO, (metode msuk pertama

keluar pertama) yang artinya

barang yang datang duluan

akan segera di tawarkan dan

dijual duluan.

Kalo disini ya barang yang

masuk duluan dan masuk

stok duluan yang nantinya

akan kita keluarkan terlebih

dahulu, untuk mengurangi

kerusakan barang dan

penumpukan barang.

Metodenya ya pas barang

datang nanti masuk stok

dan nanti bagian penjualan

langsung proses ke

customer.

10 Permasalahan-

permasalahan apa saja

yang dialami oleh CV.

Lie Son Seng terkait

dengan persediaan?

Selisih stok barang, kerusakan

barang / penumpukan stok

barang, itu permasalahn yang

sering terjadi di CV. Lie Son

Seng.

kerusakan barang /

penumpukan barang yang

sering terjadi karena CV.

Lie Son Seng menjual

barang dengan rata-rata

bahan besi, sedangkan

bahan besi sangat rentan

terhadap kerusakan barang,

seperti mudah berkarat.

Selisih stok barang, stok di

pencatatan buku berbeda

dengan stok fisik.

11 Apa penyebab dari

masalah-masalah yang

terkait dengan

persediaan di CV. Lie

Son Seng ?

Selisih stok terjadi karena

kurangnya ketelitian saat

pencatatn stok barang,

kerusakan/penupukan barang

terjadi karena kedoubelan

order, karena kurangnya

komunikasi riskan terjadi

(penumpukan stok barang).

kurangnya komunikasi saat

melakukan pengoderan

barang sehingga terjadinya

penumpukan barang yang

akan menyebabkan

kerusakan barang dan

membuat nilai jual barang

turun.

Kurang teliti saat

melakukan pencatatan

dibuku stok persediaan.

12 Solusi apa yang

dilakukan CV. Lie

Son Seng agar

masalah-masalah

tersebut dapa

terselesaikan ?

Lebih teliti saat melakukan

pencatatan dibuku stok dan

menghitung dengan baik saat

melakukan stok opname.

untuk penumpukan barang /

kerusakan barang seharusnya

lebih mengutamakan

komunikasi yang baik agar

tidak sering terjadi

kedoubelan order.

harus ada komunikasi yang

baik saat melakukan

pengorderan barang agar

tidak terjadi penumpukan

stok yang berakibat

terjadinya kerusakan

barang.

lebih sering melakukan

stok opname

Dalam tabel hasil wawancara didalam penelitian ini, semua informan

dapat memberikan jawaban yang ditanyakan oleh peneliti. Berdasarkan hasil

wawancara dengan metode triangulasi dapat disimpulkan bahwa CV. Lie Son

Seng Semarang yang beralamat di Jln. Pekojan No.33 Semarang, Perusahaan ini

Page 77: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

60

bergerak dibidang perdagangan eceran khusus baja/besi untuk bahan konstruksi

di dalam bangunan. Dalam fasilitas gudang penyimpanan barang dagang, tempat

penyimpanan barangnya kurang baik dikarenakan kondisi gudang tersebut

lembab, sedangkan CV. Lie Son Seng rata-rata menjual barang-barang berbahan

besi mudah berkarat, jika tidak ada kontrol stok yang baik barang akan muah

berkarat. Adapun prosedur khusus dalam sistem barang yang keluar dari gudang

yaitu dilakukannya pengecekan kembali saat keluarnya barang dari gudang untuk

mengantisipasi adanya kesalahan saat barang keluar.

Struktur organisasi di CV. Lie Son Seng sudah berjalan dengan baik

sesuai dengan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan hanya saja ada

beberapa karyawan yang melakukan pekerjaan ganda. Pengendalian manajemen

yang dilakukan CV. Lie Son Seng adalah adanya evaluasi mingguan dan

pembatasan karyawan tertentu yang boleh masuk gudang, dan terpasangnya

kamera CCTV. Resiko yang terjadi dalam pengendalian atas pengelolaan

persediaan barang adalah adanya kerusakan barang, barang hilang dan

penumpukan barang. Mengenai informasi dan komunikasi antar karyawan sudah

berjalan dengan baik sudah sesuai dengan alur prosedur yang sudah berjalan.

Aktivitas pengendalian persediaan barang di CV. Lie Son Seng sudah memiliki

standart prosedur yang cukup baik dari prosedur order barang, penerimaan barang

hingga penjualan barang.

Metode yang digunakan saat siklus keluar masuknya persediaan

menggunakan metode FIFO , metode masuk pertama keluar pertama yang artinya

barang yang masuk duluan dan masuk stok duluan yang nantinya akan kita

Page 78: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

61

keluarkan terlebih dahulu guna untuk mengurangi kerusakan dan penumpukan

barang.

Di CV. Lie Son Seng permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam

pengendalian internal di CV. Lie Son Seng dalam pengelolaan persediaan barang

dagang terjadi akibat selisih stok, kerusakan barang dan penumpukan barang.

Permasalahan selisih stok yang terjadi yaitu jumlah barang dagang yang ada di

buku stok tidak sama dengan jumlah fisik barang, bisa jumlah fisik barangnya

lebih sedikit dari buku stok atau bisa lebih banyak dari buku stok. Penyebab dari

masalah selisihnya antara buku stok dengan fisik barang yaitu dikarenakan salah

pencatatan atau pendataan yang kurang baik sehingga jumlah barang sekian dan

dari barang yang masuk dan barang yang keluar ternyata kurang teliti sehingga

barang bisa berlebih atau kurang dan ada barang yang mengalami kerusakan.

Penyebab saat terjadinya kerusakan barang itu terjadi diakibatkan

penumpukan stok yang terlalu banyak ini karena adanya kedoubelan pesanan

barang. Kurangnya komunikasi yang baik akhirnya riskan terjadi penumpukan

stok barang atau terlalu lamanya barang tersimpan sehingga mengakibatkan

penumpukan barang, sedangkan sebagian besar barang-barang yang terjual di

CV. Lie Son Seng ini adalah barang-barang dengan bahan besi, barang besi

sangat rentan terhadap kerusakan barang misalnya barang-barang mudah

berkarat.

Solusi selanjutnya dalam masalah selisih stok adalah karyawan harus

lebih teliti dalam pencatatan dibuku stok persediaan dan melakukan stok opname

2 minggu sekali. Solusi untuk masalah kerusakan barang sebaiknya lebih

Page 79: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

62

memperbaiki komunikasi mengenai pemesanan barang ke supplier agar nantinya

tidak terjadi penumpukan barang yang menyebabkan terjadinya kerusakan

barang.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal dan Sistem

Informasi Akuntansi CV. Lie Son Seng Semarang

4.3.1.1 Sistem Pengendalian Internal

1. Lingkungan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang

CV. Lie Son Seng adalah salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang perdagangan baja/besi untuk kontruksi bangunan. Dalam

menjalankan aktivitasnya, perusahaan mendatangkan barang melalui

prosedur permintaan barang, pengecekan, penerimaan, penginputan,

penyimpanan dan pengeluaran persediaan yang semua kegiatan tersebut

memerlukan pengawasan terhadap persediaan. Lingkungan pengendalian

persediaan barang dagang CV. Lie Son Seng akan dianalisa dan dievaluasi

berdasarkan fakto-faktor yang menyusun lingkungan pengendalian

persediaan barang dagang dari perusahaan.

Faktor-faktor yang terkait dengan sikap dimaksud adalah :

a. Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi

CV. Lie Son Seng sudah menerapkan falsafah dan gaya

manajemen operasi khususnya dalam persediaan. Falsafah yang

diterapkan di CV. Lie Son seng adalah dijalankannya pengecekan

kembali oleh administrasi gudang sebelum barang keluar. Hal itu dapat

Page 80: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

63

terlihat disaat melakukan transaksi penjualan barang, sebelum barang

dikirim ke customer, barang harus di cek ulang oleh bagian adminstrasi

gudang. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan barang yang akan

dikirim benar, dan untuk barang yang melalui proses pemotongan tidak

dapat dikembalikan atau diretur.

Untuk manajemen operasi, CV. Lie Son Seng lebih condong

manajer otokratik, yaitu pemimpin yang memberikan kendali yang ketat

agar tugas dilakukan secara efektif. Semua tindakan perusahaan harus

sesuai dengan keputusan pimpinan, salah satunya dalam hal pemesanan

barang. Memang tidak semua pemesanan barang harus mendapatkan

persetujuan dari pimpinan, tetapi sebagian besar harus sesuai persetujuan

pimpinan. Hal ini sudah dilakukan dengan baik oleh manajemen.

Dengan adanya kendali dari pimpinan dapat meningkatkan efektivitas

persediaan barang dagang perusahaan.

b. Struktur Organisasi

CV. Lie Son Seng sudah memiliki struktur organisasi. Struktur

organisasi yang dianut CV. Lie Son Seng adalah struktur organisasi linie.

Kayawan bertanggung jawab kepada atasan sesuai dengan jenjang

kepemimpinan dan hanya mengenal satu atasan sebagai sumber

kewenangan dalam memberikan perintah atau intruksi. Dengan adanya

struktur organisasi, pemisahan tugas, wewenang dan tanggung jawab,

dapat dipisahkan dengan jelas.

Namun dalam faktanya masih ada beberapa karyawan yang

memiliki pekerjaan ganda, yaitu accounting merangkap dengan audit

Page 81: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

64

internal persediaan barang dagang dan purchasing merangkap dengan

keuangan. Dengan kata lain belum ada pemisahan pekerjaan yang jelas

antara satu bagian dengan bagian lainnya. Banyak pekerjaan yang

seharusnya dikerjakan oleh 2 orang yang berbeda, tetapi masih

dikerjakan oleh 1 orang. Hal ini dapat berakibat kurang baik bagi

perusahaan dan karyawan. Akibat bagi perusahaan yaitu tujuan

pengendalian persediaan barang tidak maksimal, dan sangat rentan

terhadap tindak kecurangan. Sedangkan akibat bagi karyawan yaitu

karyawan kurag maksimal dalam menjalankan pekerjaannya, karena

banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

c. Komite Audit

CV. Lie Son Seng belum memiliki komite audit, untuk

pengendalian internal barang dagang masih dirangkap dengan bagian

accounting. Dengan tidak adanya komite audit sendiri maka efektifitas

pengendalian barang dagang kurang maksimal.

d. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab

CV. Lie Son Seng sudah menetapkan wewennang dan tanggung

jawab masing-masing karyawan. Di dalam gudang CV. Lie Son Seng

memiliki bagian administrasi dan mandor gudang yang bisa membantu

saat terjadinya keluar masuk barang dagang.

e. Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen dalam persediaan barang dagang di CV.

Lie Son Seng sudah dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa

kebijakan yang dilakukan perusahaan, yang pertama adanya program

Page 82: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

65

evaluasi mingguan untuk bagian penjualan, helper, dan untuk bagian

administrasi. Evaluasi untuk administrasi salah satunya adalah

membahas tentang persediaan dan stock opname. Untuk stock opname

dilakukan saat terjadinya perbedaan antara stok dibuku persediaan

dengan stok fisik, saat itu pula manajer perusahaan meminta bagian

administrasi gudang untuk melakukan stock opname. Dan jika ada

masalah dengan persediaan barang dagang agar dapat segera

diselesaikan. Dengan diadakannya evaluasi bulanan ini diharapkan dapat

mengevaluasi dan memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan.

Yang kedua melakukan pembatasan karyawan tertentu yang boleh

mengakses gudang barang, jika ada karyawan lain yang masuk gudang

harus ditemani oleh administrasi gudang, jadi hanya administrasi gudang

dan helper yang boleh mengakses keluar masuk gudang. Selain hal

tersebut digudang sudah di pasang kamera CCTV, tujuannya untuk

mengetahui siapa saja yang melakukan aktivitas digudang. Jika

dikemudian hari ditemukan adanya barang hilang atau penyelewengan.

Jadi untuk pengendalian manajemen sudah efektif.

f. Fungsi Audit Intern

Fungsi audit intern dibuat untuk memantau efektivitas kebijakan

dan prosedur lain yang berkaitan dengan pengendalian. CV. Lie Son

Seng belum memiliki audit internal secara terpisah. Tugas audit internal

persediaan barang dagang dirangkap oleh bagian admin gudang. Bagian

admin gudang yang memantau dan mengawasi alur keluar masuk

barang. Hasil dari pemantauan tersebut dilaporkan ke pimpinan setiap 1

Page 83: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

66

bulan sekali. Fungsi audit internal di CV. Lie Son Seng sebelum cukup

efektif. Jadi secara garis besar fungsi audit internal CV. Lie Son Seng

masih dikendalikan oleh manajer utama (pemilik perusahaan)

g. Praktek dan Kebijakan Karyawan

Secara umum CV. Lie Son Seng sudah menjalankan praktek dan

kebijakan karyawan, hal ini dapat dilihat dari jam kerja perusahaan

sudah mengikuti aturan 8 jam kerja dalam sehari, yaitu masuk kerja jam

08.00 dan selesai kerja jam 16.00 WIB. Terdapat cuti tahunan bagi

karyawan yaitu 12 hari dalam 1 tahun kerja. Terdapat insentif bagi

karyawan yang lembur kerja dan bagi penjualan yang bisa mencapai

target penjualan.

Dalam pengendalian internal persediaan barang dagang CV. Lie

Son Seng sudah membuat kebijakan. Kebijakan tersebut berhubungan

dengan siapa yang harus bertanggung jawab jika terjadi kesalahan

potong barang. Jika terjadi kesalahan potong barang yang bertanggung

jawab adalah admin gudang, helper dan penjualan toko sebesar harga

pokok barang tersebut. Jika terjadi barang hilang, adalah dengan

langsung melakukan stock opname, jika di buku persediaan ada stok 5

sedangkan saat pengecekan fisik hanya terdapat 4 , maka 4 itulah yang

nantinya dijadikan sebagai stok utama. Hal ini dilakukan supaya semua

karyawan ikut serta dalam pengendalian persediaan barang dagang.

h. Pengaruh Eksternal

Munculnya pesaing bagi perusahaan membuat CV. Lie Son Seng

bersiaga karena bisa saja perusahaan tersebut mengambil konsumen

Page 84: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

67

perusahaan. Pesaing yang semakin ketat membuat perusahaan semakin

kuat dalam memelihara kualitas produk agar tidak terkalahkan oleh

perusahaan lain dengan bidang perdagangan yang sama. Dalam

mengatasi pengaruh eksternal CV. Lie Son Seng melakukan berbagai

macam kebijakan. Yang pertama adalah jika membeli barang utuh (tidak

potongan) harga lebih sangat murah. Yang kedua semisal jika tersedia

barang potongan, 12cm dan customer membutuhkan 10cm, biasanya

12cm itu akan ditawarkan dengan harga yang lebih murah. Dengan

adanya beberapa kebijakan tersebut sebagian besar konsumen masih

setia mempercayakan pembeliannya kepada CV. Lie Son Seng.

2. Penilaian Resiko Persediaan Barang Dagang

CV. Lie Son Seng memiliki banyak jenis barang yang tersimpan di

gudang sebagai persediaan. Banyaknya produk yang masih tersimpan di

gudang sebagian merupakan barang-barang persediaan lama yang belum

terjual. Hal ini sangat membebani keuangan bisnis perusahaan. Barang

persediaan lama memiliki kualitas dan hasil gambar lebih rendah jika

dibandingkan dengan barang persediaan baru. Barang-barang yang dijual di

CV. Lie Son Seng adalah rata-rata barang besi yang sangat rentan terhadap

kerusakan , seperti mudah berkarat. Jadi kualitas barang keluaran baru

dengan barang keluaran lama memiliki kesenjangan yang cukup signifikan.

Hal ini menyebabkan harga jual persediaan lama mengalami penurunan.

Selain banyaknya barang lama yang belum terjual, resiko lain

dalam persediaan barang dagang CV. Lie Son Seng adalah barang hilang dan

rusak, hal ini dikarenakan banyaknya barang yang tersimpan di gudang serta

Page 85: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

68

kontrol keluar masuk barang belum maksimal. Untuk mengatasi masalah

persediaan barang lama yang belum terjual CV. Lie Son Seng melakukan

kebijakan penjualan produk dengan harga yang lebih murah. Dengan

berbagai cara semisal menawarkan barang tersebut melalui langsung maupun

melalui whatsaap atau biasa kita juga melakukan penjualan yang kita display

ditempat khusus agar terlihat bahwa barang-barang tersebut adalah barang

“sale”.

3. Informasi dan Komunikasi Persediaan Barang Dagang

Informasi dan komunikasi di CV. Lie Son Seng sudah cukup baik.

Hal ini terlihat dari Alur penerimaan barang dibutuhkan komunikasi antara

purchasing dan administrasi gudang, alur penjualan barang dagang

dibutuhkan informasi dari penjualan, admin gudang dan admin pengiriman,

bagian keuangan dan accounting untuk alur permintaan barang diperlukan

informasi dan komunikasi dari admin gudang, purchasing dan pimpinan

untuk keputusannya.

Namun jika barang dibutuhkan mendadak masih menyebabkan

kesalahpahaman atau kurangnya komunikasi , hal ini terjadi karena

pemesanan barang yang seharusnya dilakukan purchasing dilakukan oleh

penjualan sendiri. Sekarang sudah mulai diperbaiki dengan cara, semua

pembelian barang harus lewat purchasing dan penjualan barang dengan

penjualan, jadi alurnya jelas dan tidak menyebabkan kesalahpahaman atau

kurangnya komunikasi.

Page 86: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

69

4. Pengawasan Persediaan Barang Dagang

Pengawasan persediaan barang dagang sudah dilakukan CV. Lie

Son Seng. Hal ini dapat dilihat dari adanya prosedur permintaan barang ke

supplier, prosedur penerimaan barang, prosedur penjualan barang. Dari

semua aktivitas tersebut dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang tidak

rekayasa dan bisa dipertanggung jawabkan. Pengawasan dalam gudang CV.

Lie Son Seng dilengkapi dngan kamera pemantau yaitu kamera CCTV, serta

adanya batasan karyawan-karyawan tertentu saja yang bia mengakses gudang

persediaan. Dengan adanya pemantauan pengendalian persediaan barang

dagang, CV. Lie Son Seng berharap dapat meningkatkan efektivitas

pengendalian internal atas persediaan barang dagang, sehingg harapan dan

tujuan perusahaan dapat tercapai.

5. Aktivitas Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang

CV. Lie Son Seng menetapkan beberapa kebijakan dalam

pengendalian persediaan barang dagang yaitu :

1) Standar Prosedur Order Barang Supplier

Prosedur order barang supplier dimulai dari pengecekan

stok barang oleh administrasi gudang. Pengecekan dilakukan di buku

stok dan fisik, jika stok barang kosong atau tinggal sedikit, administrasi

gudang melakukan pengajuan order barang ke bagian purchasing.

Bagian purchasing membuatkan purchase order melakukan order barang

ke supplier dengan membuat dokumen permintaan order barang (PO).

Dokumen tersebut diajukan ke pimpinan untuk mendapatkan

Page 87: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

70

persetujuan, jika pengajuan dokumen PO disetujui pimpinan, selanjutnya

PO di kirim ke supplier sebagai dokumen permintaan order barang.

2) Standar Prosedur Barang Masuk

Penerimaan barang dimulai dari supplier mengirimkan

barang sesuai permintaan pembelian disertai dengan surat pengiriman

barang dan invoice serta faktur pembelian. Setalah barang datang,

administrasi gudang melakukan pengecekan barang dimulai dari jumlah

barang, tipe barang dan harga barang. Pengecekan jumlah barang, tipe

barang dan harga barang harus sama antara fisik barang, surat

permintaan order barang (PO), surat pengiriman barang, dan invoice

serta faktur pembelian. Setelah pengecekan benar, barang di catat dibuku

persediaan. Jika barang tersebut barang pesanan, administrasi gudang

bisa langsung melakukan prosedur penjualan barang, tetapi jika barang

tersebut sebagai stok gudang, maka barang disimpan di gudang sebagai

persediaan.

3) Standar Prosedur Penjualan Barang

Alur penjualan barang dimulai dari permintaan pembelian

dari konsumen, pada bagian permintaan pembelian, ada yang

menggunakan surat permintaan order barang (PO) secara resmi dan

permintaan pembelian barang tidak menggunakan PO. Permintaan

pembelian menggunakan PO sebagian besar digunakan untuk barang-

barang proyek. Barang-barang proyek adalah pembelian barang dan jasa

pemotongan besi. Sedangkan permintaan pembelian tanpa PO biasanya

Page 88: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

71

unuk customer yang datang langsung ke toko untuk pembelian unit saja

secara tunai.

Setelah bagian penjualan menerima order pembelian

barang dagang, bagian penjualan melakukan info ke administrasi gudang

untuk melakukan pengecekan barang, apakah barang yang di order

tersedia digudang atau tidak. Jika barang yang di order tersedia di

gudang maka administrasi gudang memberi info ke bagian penjualan,

dan bagian penjualan menyiapkan dokumen transaksi pembelian.

Dokumen transaksi pembelian (nota penjualan) terdiri dari nota eceran,

adalah pembeli yang datang ke toko dengan pembelian tunai. Dan bagian

penjualan membuatkan nota 3 rangkap yaitu warna putih untuk

customer, warna hijau untuk arsip accounting, dan warna putih buram

untuk bagian keuangan. Setelah transaksi selesai, bagian penjualan

menyerahkan uang dan nota penjualan ke bagian kasir lalu untuk

diberikan kembali ke bagian accounting, nota tersebut di catat di laporan

penjualan barang.

Semua prosedur tersebut sudah dijalankan dengan baik oleh

karyawan terkait. Dokumen-dokumen yang berhubungan dengan prosedur

sudah ada dan dibuat berdasarkan yang sebenarnya dan bisa dipertanggung

jawabkan. Untuk nomor dokumen sudah menggunakan nomor urut yang

tercetak. Jadi untuk pengendalian persediaan sudah efektif sesuai prosedur.

Page 89: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

72

4.3.1.2 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi persediaan barang pada CV. Lie Son

Seng Semarang memiliki dua kegiatan yaitu prosedur pengeluaran barang

dan prosedur perhitungan fisik persediaan untuk perhitungan fisik persediaan

pada CV. Lie Son Seng masih menggunakan manual, dan untuk perhitungan

penerimaaan persediaan, penjualan barang dagang dan perhitungan

persediaan barang dagang masih menggunakan sistem manual, dengan cara

menghitung barang yang datang keluar dan yang ada di gudang. Prosedur

penjualan barang merupakan bagian dari prosedur penjualan barang dagang

mulai dari pemesanan dari pelanggan hingga barang dikirim ke pelanggan.

Perhitungan fisik persediaan merupakan proses pencocokan jumlah fisik

barang yang ada di gudang agar dapat dilaporkan pada bagian administrasi

yang nantiya akan dilaporkan pada pimpinan. Pihak-pihak yang terlibat

dalam pengelolaan persediaan adalah manajer toko, bagian gudang dan

bagian pengiriman.

Aktivitas persediaan masuk dipacu oleh aktivitas pembelian.

Aktivitas pembelian muncul berdasarkan kondisi ketersediaan dan kebutuhan

barang dagang. Order pembelian mendapat persetujuan dari manajer toko

termasuk penambahan item – item baru. Penerimaan pesanan pembelian dari

pemasok ditangani oleh administrasi. gudang, dengan mengecek jumlah

pesanan, pesanan pembelian dan faktur pembelian. Pembayaran kepada

pemasok ditangani oleh bagian administrasi yang tidak lain juga merangkap

sebagai bagian pembelian melalui tunai (cash) atau cek. Bagian administrasi

gudang melakukan pencatatan persediaan barang masuk.

Page 90: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

73

4.3.1.3 Sistem Pencatatan Persediaan

Metode yang dipakai untuk pencatatan persediaan pada CV. Lie

Son Seng menggunakan metode menggunakan sistem pencatatan persediaan

dengan metode perpetual untuk setiap mutasi persediaan baik penambahan

maupun pengurangan. Metode ini digunakan dengan alasan, apabila suatu

waktu ingin mengetahui jumlah persediaan yang ada, maka hal itu dapat

diketahui dengan melihat buku persediaan. Dengan pencatatan perpetual

yang dilakukan terus-menerus diharapkan perusahaan dapat mengawasi atau

memantau jumlah barang baik fisik maupun secara pencatatan setiap saat,

karena metode pencatatan ini dilakukan setiap hari tidak berperiode,

sehingga diharapkan perusahaan akan dapat mengawasi barang dagang dna

mengetahui angka kehilangan barng maupun penumpukan barang setiap

saatnya, sehingga perusahaan dapat menjadikan metode pencatatan ini

sebagai tolak ukur dalam meminimalisasi angka penumpukan dan

kehilangan barang.

4.3.1.4 Metode Penilaian Persediaan

CV. Lie Son Seng menggunakan metode penilaian persediaan

yaitu metode masuk pertama keluar pertama (FIFO). Metode masuk pertama

keluar pertama (First in First Out) adalah metode yang mengasumsuikan

bahwa unit yang terjual adalah unit yang terlebih dahulu masuk. FIFO

memberikan urutan terjadinya biaya. Sehingga biaya yang dilaporkan

mendekati atau sama dengan penggantian di akhir periode.

Page 91: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

74

4.3.2 Pengelolaan Persediaan Barang Dagang Pada CV. Lie Son Seng

Pengambilan keputusan manajemen yang akurat dan tepat

terhadap kebijakan pengelolaan persediaan barang sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan usaha perusahaan. Hal itu disebabkan karena bisnis

utama CV. Lie Son Seng bergerak dalam bisnis retail yang memiliki

persediaan yang banyak. Berikut adalah prosedur pengelolaan persediaan

barang pada CV. Lie Son Seng :

4.3.2.1 Prosedur Pembelian Persediaan Barang Dagangan.

Prosedur pembelian persediaan barang dimulai pada saat

persediaan barang yang terdapat di gudang sudah menipis dan perlu untuk

menambah stok persediaan barang. Bagian administrsi gudang mengetahui

stok menipis, dan melaporkan persediaan barang yang sudah sesuai buku

persediaan. Administrasi gudang membuat surat permintaan barang dengan

persetujuan manajer perusahaan untuk segera dikirmkan ke bagian

pembelian. Bagian pembelian mulai memproses permintaan penambahan

persediaan barang dengan cara membuat purchase order dan mengirimkan

ke supplier melalui fax , telepon atau email. Bagian pembelian menunggu

respon dari supplier untuk memastikan ketersediaan barang, setelah barang

dipastikan ada, supplier mengirim barang-barang ke CV. Lie Son Seng

dengan disertakan faktur pembelian dan purchase order kepada perusahaan.

Setelah barang sampai diperusahaan, Bagian administrasi gudang

memeriksa kondisi barang dan kecocokan barang dengan purchase order

serta faktur pembelian yang dikirimkan bersama dengan persediaan barang.

Page 92: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

75

Bagian gudang mencatat barang yang diterima tersebut kedalam buku

persediaan barang. Faktur pembelian diserahkan ke bagian accounting

untuk urusan pembayaran utang pembelian persediaan.

Bagian-bagian yang Terkait Prosedur Pembelian

Adapun bagian yang terkait adalah:

a. Bagian Pembelian, berfungsi untuk memesan barang-barang yang

dibutuhkan perusahaan kepada supplier, dan bertanggung jawab

untuk mendapatkan informasi tentang barang-barang seperti model

terbaru, membandingkan harga dari beberapa supplier, serta

melakukan pemesanan.

b. Bagian Gudang, bertanggung jawab untuk memeriksa keadaan barang

setiap bulan dengan mencatat data-data barang masuk dan keluar

gudang, melaporkan apabila persediaan barang sudah menipis, serta

melakukan pencatatan dan pengecekan barang yang diterima

disesuaikan dengan PO dari bagian pembelian.

c. Bagian Accounting, bertugas untuk mengecek faktur pembelian atau

invoice yang diterima dari pihak supplier, laporan penerimaan

barang, dan melakukan proses pembayaran sesuai waktu yang

ditentukan.

Dokumen-dokumen yang Digunakan di Prosedur Pembelian

Perusahaan CV. Lie Son Seng sudah memiliki dokumen - dokumen yang

digunakan dalam kegiatan pembelian dan penyimpanan barang. adapun

Page 93: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

76

dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian di CV. Lie Son Seng

adalah:

a. Surat order pembelian, order pembelian berfungsi sebagai bukti

permintaan untuk memesan barang. Jika order pembelian sudah

diteruskan ke manajer dan disetujui maka peristiwa pembelian sudah

terjadi. Selain itu order pembelian digunakan sebagai dasar

pengecekan barang yang diterima dari supplier. Bagian pembelian

mengirimkan order pembelian ke supplier melalui teleon, fax atau

email.

b. Formulir pembelian pesanan, formulir ini hanya dibuat 1 lembar

untuk supplier.

c. Buku Persediaan barang, buku yang diisi bagian gudang sebagai

catatan persediaan barang.

d. Faktur Pembelian, faktur pembelian dianggap sebagai bukti barang

yang datang dari supplier. Faktur pembelian diberikan oleh supplier

ketika menyerahkan barang yang dipesan. Fungsi dari faktur

pembelian yaitu sebagai dasar pencatatan penerimaan barang,

pengecekan kondisi barang, pencatatan persediaan, dan pencatatan

hutang. Faktur pembelian terdiri dari satu rangkap ditambah faktur

pajak ketika menerimaa barang sebagai bukti barang telah diterima.

e. Bukti kas keluar, bukti pembayaran yang dilakukan accounting atas

pembelian persediaan barang kepada supplier.

Page 94: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

77

Gambar 4.1 Flowchart Pembelian Persediaan Paa CV. Lie Son Seng.

4.3.2.2 Prosedur Pencatatan Persediaan Barang Dagangan.

Prosedur pencatatan barang dimulai saat barang telah sampai ke

gudang perusahaan. Bagian gudang mencatat barang kedalam buku

persediaan barang sebelum dipisahkan sesuai pesanan atau dilakukan display

produk. Metode peniliaian barang yang digunakan adalah metode FIFO.

Metode ini digunakan karena metode FIFO ini memberikan kesempatan kecil

dalam memanipulasi keuntungan karena pembebanan biaya ditentukan oleh

urutan terjadinya biaya. Metode ini perhitungannya sangat sederhana baik

sistem fisik maupun sistem perpetual akan menghasilkan penilaian

persediaan yang sama.

Page 95: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

78

Barang-barang yang sudah dicatat kedalam buku persediaan barang dan

membuat salinan untuk diberikan ke bagian accounting untuk dicatat

kedalam buku persediaan barang. Setelah barang tiba di toko, barang akan

dicatat kedalam buku persediaan barang toko. Barang diberi harga sesuai

dengan ketentuan dari manajer perusahaan atas persentase keuntungan

perusahaan. Bagian accounting menerima buku penjualan dan buku

penyesuaian barang dari toko untuk dicatat kedalam jurnal penjualan dan

jurnal penyesuaian barang.

Bagian-bagian yang Terkait Prosedur Pencatatan

Adapun bagian-bagian yang terkait adalah :

a. Bagian gudang, bagian ini mencatat persediaan barang ke dalam buku

persediaan barang dan mencatat bukti barang keluar.

b. Bagian penjualan toko, bagian ini mencatat barang ke dalam buku

persediaan toko.

c. Bagian accounting, menerima catatan persediaan barang.

Dokumen-dokumen yang Digunakan di Prosedur Pencatatan

Dokumen – dokumen yang digunakan dalam prosedur pencatatan persediaan

barang sudah lengkap dan tertata dengan baik .

Adapun dokumen-dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Bukti barang masuk, bukti bahwa barang telah masuk gudang dan

kecocokan dengan surat permintaan barang.

b. Bukti barang keluar, bukti bahwa barang yang telah keluar gudang.

c. Bukti persediaan barang, mencatat persediaan barang.

Page 96: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

79

Gambar 4.2 Flowchart Pencatatan Persediaan Pada CV. Lie Son Seng.

4.3.2.3 Prosedur Penjualan Persediaan Barang Dagangan.

Barang-barang yang telah masuk toko akan dicatat kedalam buku

persediaan toko, lalu karyawan toko memberikan harga di setiap barang

sesuai peraturan manajer perusahaan dalam penentuan keuntungan

perusahaan dan diskon. Setiap persediaan barang yang telah terjual, kepala

toko mencatat ke dalam buku penjualan dan buku penyesuaian barang secara

manual. Prosedur penjualan tersebut diatas sudah menerapkan prosedur yang

sudah diatur perusahaan. Bagian penjualan toko mencatat penjualan ke dalam

catatan penjualan dan penyesuaian barang dengan mengikuti prosedur yang

ada. Penjualan tunai maupun penjualan kredit yang terjadi dalam suatu

periode merupakan untuk periode yang bersangkutan. Bagian administrasi

gudang mengadakan stock opname yang dilakukan setiap ada perbedaan

Page 97: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

80

antara stok pembukuan dan stok fisik sesuai ketentuan dari manajer

perusahaan. Buku catatan penjualan dan penyesuaian akan diserahkan ke

bagian accounting.

Bagian-bagian yang Terkait Prosedur Penjulan

Adapun bagian - bagian yang terkait adalah :

a. Bagian penjualan toko, menerima orderan dari pelanggan, menyiapkan

barang serta membuatkan nota penjualan.

b. Bagian gudang, memotong stok barang penjualan dengan melihat

berdasarkan nota penjualan harian.

c. Bagian accounting, menerima nota penjualan dan penyesuaian barang dari

bagian gudang yang sudah melakukan pemotongan stok.

d. Customer

Dokumen-dokumen yang Digunakan di Prosedur Penjualan

CV. Lie Son Seng masih menggunakan pengisian data secara manual

sehingga belum menerapkan ketentuan yang dijelaskan oleh PSAK. Adapun

dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan persediaan

baang dagang pada CV. Lie Son Seng, yaitu :

a. Nota penjualan tunai / nota eceran adalah pembelian yang terjadi

saat pembeli datang ke toko dan membeli barang secara tunai dan

surat jalan untuk barang yang dikirim, nota penjualan yang dimiliki

oleh CV. Lie Son Seng terdiri dari 3 rangkap. Ragkap pertama dan

kedua, untuk customer, rangkap ketiga untuk arsip bagian

administrasi. Fungsi dari nota penjualan yaitu sebagai dasar

Page 98: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

81

pencatatan mutasi persediaan, pencatatan kas masuk, dan pencatatan

kuantitas persediaan.

b. Bukti kas masuk, bukti yang diterima apabila terjadi pembayaran

menggunakan kartu debit / kredit.

c. Buku penyesuaian barang, buku yang diisi bagian accounting untuk

menyesuaikan barang yang telah dijual.

Gambar 4.3 Flowchart Penjualan Persediaan Pada CV. Lie Son Seng.

4.3.3 Pengendalian Internal Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

Proses pada pengelolaan persediaan barang sangat rentan terhadap

terjadinya kecurangan yang dapat merugikan perusahaan. Penulis akan

Page 99: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

82

membahas tentang pengendalian yang diterapkan pada prosedur pengelolaan

persediaan barang dagang.

4.3.3.1 Pengendalian Terhadap Prosedur Pembelian

a. Sistem pemisahan fungsi dan tugas

Dalam prosedur pembelian di CV. Lie Son Seng, bagian

pembelian hanya memiliki satu orang dan tidak memiliki bagian lain.

Bagian pembelian lebih baik dibagi menjadi beberapa sub bagian.

Sepeti bagian pembelian hanya memiliki satu orang yang mengatasi

semua proses pembelian.

Adm gudang bertanggung jawab atas permintaan barang,

serta penerimaan barang.

Bagian gudang bertugas untuk mengecek barang dan

mencatat persediaan barang di gudang ke buku persediaan

barang.

Bagian accounting bertanggung jawab atas pencatatan

terhadap transaksi pembelian dan pembayaran.

b. Sistem otorisasi

Sistem otorisasi yang terjadi di CV. Lie Son Seng adalah

sebagi berikut :

Surat permintaan barang diotorisasi oleh adm gudang dan

manajer perusahan.

Page 100: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

83

Purchase order hanya diotorisasi oleh bagian pembelian, hal

ini bisa menyebabkan pemesanan barang yang sama dengan

pemesanan yang sudah dilakukan.

Adm gudang menerima barang dan menandatangani surat

penerimaan barang yang telah dikirim oleh pihak supplier.

Pembayaran biaya pembelian serta biaya angkut diotorisasi

oleh bagian accounting dan manajer perusahaan.

c. Praktik yang sehat

Praktik yaang sehat dalam prosedur pembelian pada CV.

Lie Son Seng sudah terlaksana dengan ketetuan perusahaan yang

telah diatur. Adapun praktik yang terjadi adalah :

Dalam pemilihan supplier, perusahaan melakukan praktik

tersebut dilakukan oleh bagian pembelian dan manajer

perusahaan.

.Bagian gudang , bagian gudang mengadakan stock opname

saat mengetahui persediaan barang yang sudah menipis dan

ditemani dengan administrasi pengiriman.

4.3.3.2 Pengendalian Terhadap Prosedur Pencatatan

a. Sistem pemisahan fungsi dan tugas

Adapun pemisahan fungsi pada CV. Lie Son Seng adalah :

Pencatatan buku persediaan barang dilakukan oleh bagian

gudang dan dipantau oleh manajer perusahaan.

Page 101: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

84

Metode penilaian persediaan barang diatur oleh manajer

perusahaan dan dilaksanakan oleh bagian gudang.

Bagian accounting memposting jumlah persediaan barang

dan penyesuaian barang ke dalam buku besar persediaan

barang.

b. Sistem otorisasi

Pencatatan persediaan pada CV. Lie Son Seng sepenuhnya

diotorisasi oleh adm gudang sesuai dengan peraturan yang telah

ditentukan oleh manajer perusahaan. Kemungkinan terjadinya

kecurangan dan manipulasi data sangat besar.

c. Praktik yang sehat

Adapun praktik yang terjadi pada CV. Lie Son Seng adalah :

Pencatatan buku persediaan barang dilakukan oleh bagian

gudang dan dipantau oleh manajer perusahaan.

Perusahaan melakukan praktik yang sehat dalam pengurutan

formulir. Formulir diurutkan meurut urut cetak pemakaian

dan tanggal transaksi.

Dalam transaksi pembelian belum terlaksana praktik yang

sehat, transaksi dalm pembelian barang hanya dilakukan oleh

bagian pembelian.

Praktik pencatatan persediaan barang yang terjadi di CV. Lie

Son Seng sudah berjalan sesuai dengan peraturan perusahaan.

Page 102: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

85

4.3.3.3 Pengendalian Terhadap Prosedur Penjualan

a. Sistem pemisahan fungsi dan tugas

Berikut adalah pemisahan fungsi dan tugas dalam prosedur

penjualan pada CV. Lie Son Seng adalah :

Manajer toko dan wakil manajer toko sebagai kasir yang

mencatat penjualan barang, menerima pembayaran dari

pelanggan.

Bagian gudang , bagian gudang mengadakan stock opname

saat mengetahui persediaan barang yang sudah menipis dan

ditemani dengan administrasi pengiriman.

Bagian accounting, mencatat transaksi penjualan, mencatat

penyesuaian barang.

b. Sistem otorisasi

Pencatatan penjualan barang dan penyesuaian barang pada

CV. Lie Son Seng sepeuhnya dilakukan dan diotorisasi oleh kepala

toko penjualan serta penjualan secara kredit, laporan dari pencatatan

penjualan akan diserahkan ke bagian gudang untuk dilakukan

pemotongan stok dan setelah selesai dieserahkan ke bagian

accounting.

c. Praktik yang sehat

Prosedur yang terjadi dalam prosedur penjualan pada CV.

Lie Son Seng sudah melakukan praktik yang sehat. Adapun praktik

yang terjadi adalah :

Page 103: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

86

Setiap transaksi penjualan dilaksanakan oleh bagian

penjualan toko, lalu diperiksa kembali oleh accounting dan

manajer perusahaan.

Penyesuaian barang dicatat oleh bagian penjualan toko dan

diperiksa kembali oleh adm gudang.

4.3.4 Identifikasi Masalah Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang

Dagang Pada CV. Lie Son Seng Semarang

Identifikasi masalah merupakan proses analisis masalah yang

dilakukan untuk dapat menggambarkan masalah yang menghambat

tercapainya tujuan dalam suatu sistem. Permasalahan yang diidentifikasi

terbatas pada masalah yang terjadi dalam hubungannya sistem persediaan

dengan pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada CV. Lie

Son Seng. Permasalahn yang terjadi di dalam pengendalian internal atas

persediaan barang dagang pada CV. Lie Son Seng yaitu :

1. Adanya selisih barang antara fisik dan buku stok persediaan

Adanya selisih barang pada persediaan memberikan

masalah yang cukup besar dalam perusahaan. Karena stok persediaan

sangatlah penting dalam proses penjualan. Stok persediaan

digunakan sebagai acuan dalam proses pembelian barang, laporan

keuangan dan masih banyak lagi. Selisih stok ini disebabkan karena

kurangnya ketelitian saat pencatatan stok, terjadinya kesalahan

pencatatan stok terjadi karena CV. Lie Son Seng masih

Page 104: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

87

menggunakan sistem manual yang memungkinkan terjadinya

kesalahan dalam pencatatan.

2. Kerusakan Barang

Terjadinya kerusakan barang disuatu perusahaan menjadi

efek permasalahan persediaan barang, kerusakan ini disebabkan

seperti, kedoubelan order yang berakibat menjadi penumpukan stok

yang terlalu banyak atau terlalu lamanya barang tersimpan sehingga

mengakibatkan terjadinya penurunan nilai jual, dan kesalahan dalam

proses pemotongan barang menjadikan barang yang seharusnya laku

menjadi beban stok dan tempat penyimpanan yang kurang baik,

akibat kondisi gudang di CV. Lie Son Seng mengalami kondisi yang

kurang baik yaitu kelembaban sedangkan CV. Lie Son Seng menjual

barang-barang yang rata-rata berbahan besi mudah berkarat, jika

tidak ada kontrol stok yang baik memungkinkan akan mengalami

kerusakan yaitu barang akan mudah berkarat.

Dagang Pada CV. Lie Son Seng Semarang

Dari beberapa masalah yang dihadapi oleh CV. Lie Son Seng, ada

beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk meminimalisir terjadinya

masalah-masalah tersebut antara lain :

1. Melakukan stok opname secara berkala dan terus menerus. Metode

ini bisa dilakukan untuk berdasarkan siklus perputaran stok atau

volume stok. Melakukan perhitungan stok setiap hari atau setiap

minggu untuk produk yang lebih cepat habis atau lebih sering

4.3.5 Rancangan Alternatif Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang

Page 105: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

88

terjual. Sementara untuk produk yang memiliki volume rendah atau

jarang terjual, bisa menghitung stok produk setiap 1 bulan. Dari sisi

human error harus lebih teliti dan double check dalam melakukan

pencatatan masuk dan keluar barang. Bagian gudang harus

menerima form order pengambilan barang setiap barang yang

diambil untuk dijual.

1. Melakukan komunikasi yang baik agar tidak terjadi kedoubelan

order yang bisa menyebabkan penumpukan stok yang akan

mempengaruhi nilai jual nantinya, karena CV. Lie Son Seng banyak

menjual barang-barang yang berbahan besi yang sangat rentan

terhadap kerusakan yaitu mudah berkarat, sehingga barang tidak

bisa dijual sama sekali dan menjadi modal mati atau tidak laku sama

sekali. Mengenai permasalahan salah potong saat proses

pemotongan barang, seharusnya dilakukan pengecekan kembali

memo permintaan yang dibuat oleh bagian penjualan untuk admin

gudang, dilakukan pengecekan kembali debelum melakukan

pemotongan barang dan mengenai kelembaban tempat penyimpanan

barang, seharusnya dilakukan renovasi secara bertahap agar

mengurangi resiko barang mudah berkarat.

Page 106: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

89

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

CV. Lie Son Seng merupakan perusahaan swasta yang bergerak di

bidang perdagangan baja/besi. Responden yang bersangkutan di penelitian

ini yaitu wakil manajer toko, admin gudang dan penjualan toko. Penelitian

ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berupa studi kasus

pada perusahaan dagang CV. Lie Son Seng.

Pengendalian internal di CV. Lie Son Seng belum diterapkan

secara maksimal dan mengenai pengelolaan persediaannya masih rentan

akan bahaya dan resiko, karena dari prosedur pembelian, penyimpanan

barang, pencatatan hingga penjualan barang dagang, perusahaan masih

menggunakan pengisian data secara manual. Akan tetapi dalam

melakukan pengelolaan persediaan, CV. Lie Son Seng mengalami

beberapa permasalahan. Permasalahan yang dihadapi oleh CV. Lie Son

Seng, yaitu:

1. Selisih Stok, masih menggunakan pencatatan secara manual

memungkinkan terjadinya kesalahan saat perhitungan dan pencatatan

persediaan barang dagang.

2. Kerusakan Barang, Terjadinya kerusakan barang diakibatkan

kedoubelan stok yang berakibat penumpukan stok, barang terlalu

banyak, terlalu lamanya barang tersimpan mengakibatkan penurunan

Page 107: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

90

3. nilai jual dan mengenai tempat penyimpanan barang yang lembab

membuat barang mudah berkarat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan kesimpulan yang diperoleh, maka perlu

adanya saran yang berguna untuk perusahaan CV. Lie Son Seng Semarang.

Adapun saran untuk manajemen perusahaan CV. Lie Son Seng Semarang :

1. Sistem Pengendalian Internal segera diterapkan secara maksimal

dengan cara perlunya penambahan karyawan, agar tidak terjadi

perangkapan tugas. Dan diharapkan mengenai metode pencatatan

pengelolaan persediaan kedepannya sudah menggunakan sistem

modern yang sudah terkomputerisasi.

2. Mengenai permasalahan selisih stok, harus melakukan stock opname

secara berkala dan terus menerus, untuk barang yang lebih cepat

habis atau sering terjual harus melakukan perhitungan stok setiap

hari atau setiap minggu dan untuk barang yang jarang terjual bisa

melakukan stock opname setiap 1 bulan sekali. Dan diharapkan dari

sisi human error harus lebih teliti saat melakukan pencatatan masuk

dan keluarya barang.

3. Melakukan komunikasi yang baik agar tidak terjadinya kedoubelan

stok, melakukan pengecekan kembali saat akan memulai

pemotongan barang dan untuk tempat penyimpanan barang harus

Page 108: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

91

dilakukan renovasi secara bertahap agar mengurangi resiko barang

mudah berkarat.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian kemungkinan hasilnya kurang memuaskan

yang disebabkan karena adanya keterbatasan akses informasi serta waktu

penelitian.

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Tidak ada kotak saran dari pembeli untuk menilai kualitas dan kepuasan

pembeli dari sudut pandang pembeli barang dagang pada CV. Lie Son

Seng Semarang.

2. Keterbatasan dari segi informan. Dalam penelitian ini hanya

menggunakan 3 informan. Untuk penelitian selanjutnya bisa ditambahkan

informan dari manajer utama dan bagian purchasing. Selain informan

waktu penelitian ini sangat terbatas yaitu 3 bulan.

5.4 Agenda Penelitian Selanjutnya

Dengan adanya keterbatasan penelitian dan hasil yang kurang

memuaskan,maka peneliti akan memberikan saran secara khusus untuk

penelitian selanjutnya agar hasilnya menjadi lebih baik. Adapun saran untuk

penelitian selanjutnya adalah :

1. Penelitian di masa mendatang sebaiknya memperhatikan mengenai

waktu wawancara dengan bagian yang berkaitan, karena keterbatasan

Page 109: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

92

waktu dalam wawancara dapat mempengaruhi keakuratan hasil

penelitian.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk mengembangkan

penelitian yang sama, sehingga di masa yang akan datang peneliti lain

dapat melakukan penelitian tentang analisis sistem pengendalian internal

atas pengelolaan persediaan barang dagang dalam upaya meningkatkan

pengendalian internal atas pengelolaan persediaan barang dagang pada

perusahaan lain.

Page 110: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

93

DAFTAR PUSTAKA

Fitri, N. W., & Utami, E. U. (2017). Analisis Sistem Pengendalian Persediaan

Atas Barang Dagang Pada CV. Sumber Alam Sejahtera Tegal. Jurnal

MONEX Vol 6 No.2, 252-255.

Hansen, M. (2005). Management Accounting Buku 2 Edisi ke 7. Jakarta: Salemba

Empat.

Hery. (2014). Akuntansi Dasar 1 & 2 Cetakan Pertama. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Karongkong, K. R., Ilat, V., & Z, V. (2018). Penerapan Akuntansi Persediaan

Barang Dagang Pada UD. Muda-Mudi ToliToli. Jurnal Riset Akuntansi

Going Concern, 13(2), 45-56.

Martiani D. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:

Salemba Empat.

Maulina, A. N. (2016). Peranan Pengendalian Internal Persediaan Terhadap

Pengelolaan Persediaan Barang Dagang Pada Toserba Berkah Baru

Cibadak. 5, 37-54.

Mulya, H. (2010). Memahami Edisi Dasar Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Mulyadi. (2014). Sistem Akuntansi Cetakan Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Samuna, J. N., Sabijono, H., & Walandouw, S. K. (2017). Evaluasi Penerapan

Sistem Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada Toko

Mahkota Diesel Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12, 294-

302.

Sanusi, A. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Thorman, L. (2017). Analisis Pengendalian Intern Persediaan Atas Barang

Dagangan Pada PT. Enseval Putra Megatrading, TBK Permatangsiantar.

STIE Surya Nusantara.

Page 111: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Lampiran 1

Hasil wawancara

Percakapan Wawancara Lengkap

Interviewer : Ike Malyvana

Informan 1 : Devina Ardiansyah

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 26 Tahun

Jabatan : Wakil Manajer Perusahaan

Tempat Wawancara : Ruang Kerja

Peneliti : Selamat pagi bu devina, maaf nih mengganggu waktunya, boleh

meluangkan waktunya sedikit buat saya wawancara ?

Informan 1 : iya, iya silahkan.

Peneliti : Apakah fasilitas gudang untuk penyimpanan barang di CV. Lie Son

Seng sudah memadai ?

Informan 1 : Tempat penyimpanan barang saya rasa kurang baik, karena kondisi

gudang itukan lembab, sedangkan barang yang dijual di CV. Lie Son

Seng itukan rata-rata besi mudah berkarat. Jika tidak ada kontrol stok

yang baik barang akan mudah berkarat.

Peneliti : Oh iya ya bu

Peneliti : Selanjutnya Apakah ada prosedur khusus dalam sistem barang yang

keluar dari gudang ?

Page 112: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Informan 1 : Di CV. Lie Son seng ini mempunyai prosedur untuk barang keluar

yaitu dijalankannya pengecekan kembali oleh administrasi gudang

sebelum barang keluar. Hal ini untuk mencegah adanya kesalahan

dalam pengiriman barang ke customer.

Peneliti : Apakah CV. Lie Son Seng sudah memiliki struktur organisasi

sesuai tugas, wewenang, tanggung jawab masing-masing karyawan ?

Informan 1 : Sudah, CV. Lie Son Seng sudah memiliki struktur organisasi sesuai

dengan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan, semuanya sudah

sesuai.

Peneliti : Apakah ada pengendalian manajemen untuk setiap karyawan dan

mengenai permasalahan yang terjadi dalam pengelolaa persediaan?

Informan 1 : Iya, di CV Lie Son Seng selalu mengadakan evaluasi mingguan

untuk karyawan-karyawan yang terkait dengan persediaan. Dan

untuk akses keluar masuk gudang hanya diperbolehkan bagian adm

gudang dan helper saja serta sudah diawasi dengan CCTV

Peneliti : Resiko apa saja yang sering terjadi dalam pengendalian atas

pengelolaan persediaan barang dagang?

Informan 1 : Resikonya sih ya kerusakan barang, barang hilang dan penumpukan

barang, karena kan rata-rata barang yang dijual di CV. Lie Song

berbahan besi yang mempunyai resiko mudah berkarat.

Peneliti : Apakah informasi dan komunikasi antar kayawan sudah berjalan

dengan baik?

Informan 1 : Informasi dan komunikasi antar karyawan disini sih sudah berjalan

dengan baik. Sudah sesuai dengan alur-alurnya.

Page 113: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Peneliti : Bagaimana aktivitas pengendalian persediaan barang dagang di CV.

Lie Son Seng ?

Informan 1 : Aktivitas yang terjadi di CV. Lie Son Seng mengenai pengendalian

persediaan sih ya melalui prosedur order barang, prosedur

penerimaan barang dan penjualan barang.

Peneliti : Bagaimana alur kerja dalam penerimaan dan pengeluaran barang

dagang di CV. Lie Son Seng ibu?

Informan 1 : Oya jadi pertama gini, kalau ada customer yang pesan itu mereka

akan memberikan kita PO ya (Purchase Order) lalu kita akan

memesan barang ke supplier apabila barang tersebut tidak ready,

kemudian penerimaan barang ya dari bagian gudang kalau saat itu

barang sudah dikirim dan sudah datang, terus stok itu akan di stok

barang masuk itu akkan diinput, kemudian setelah jadi stok toko kita,

itu akan dibikin surat jalan atau invoice lalu barangnya akan dikirim

ke customer.

Peneliti : Oke, untuk metode yang digunakan saat siklus keluar masuknya

persediaan barang dagang itu FIFo atau LIFO bu ?

Informan 1 : Oya, untuk metode yang kita pakai dalam keluar masuknya barang

itu kita menggunakan metode FIFO, (metode msuk pertama keluar

pertama) jadi barang yang pertama masuk itu juga yang akan

pertama keluar, gitu.

Peneliti : Mengenai permasalahan-permasalahan apa saja yang dialami oleh

CV. Lie Son Seng terkait dengan persediaan bisa dijelaskan bu ?

Page 114: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Informan 1 : Oya, jadi permasalahan yang sering terjadi itu adalah selisih stok

barang, terus kemudian kerusakan barang ya, terus bisa juga stok

barangnya tuh menumpuk. nah, hambatan dari eksternal supplier itu

pengiriman terlambat/barangnya kosong. Jadi misalkan kita pesan

terus ternyata stoknya tidak ada atau ternyata gak dikirim-kirim itu,

lalu untuk hambatan dari customer itu misalnya customer yang mau

retur atau tukar barang.

Peneliti : Oh oke, Apa penyebab dari masalah-masalah yang terkait dengan

persediaan di CV. Lie Son Seng ?

Informan 1 : Oya permasalahannya itu misalnya selisih stok ya itu terjadi karena

kurang teliti saat Mencatat stok barang,terus kalau

kerusakan/penumpukan barang/ menumpuknya stok kita itu terjadi

karena kadang bisa kedoubelan order gitu, kedoubelan order itu

disebabkan karena kurang komunikasi yang riskan terjadi gitu

sehingga menyebabkan stok kita menumpuk.

Peneliti : baik, solusi yang dilakukan CV. Lie Son Seng dalam masalah-

masalah tersebut dapat diselesaikan itu dengan solusi yang seperti

apa bu ?

Informan 1 :Yang pertama kita harus lebih teliti supaya stoknya kita itu tepat

gitu, kemudian untuk barang - barang menumpuk itu seharusnya kita

lebih mengtamakan komunikasi ya, jadi memperbaiki saja

komunikasinya supaya tidak sering terjadi kedoubelan order. Dan

untuk solusi hambatan eksternal (supplier)yang pertama itu yang dari

supplier kita itu kita harus lbih sering mengkomunikasikan ya

Page 115: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

followup maksudnya seperti : barangnya sudah sampai dimana ?

apakah barang sudah dikirim atau belum ? . kemudian kalau yang

hambatan eksternal (customer) kami akan mulai menerapkan

kebijakan bahwa tidak semua jenis barang itu bisa diretur karenakan

kadang ada yang belinya itu dalam bentuk potongan jadi misal ya

selang itukan belinya hanya berapa meter tidak beli 1 roll, nah itu

tidak boleh diretur, kemudian bisa juga kita menetapkan batas

pengembalian barang untuk barang - barang yang boleh diatur.

Peneliti : oke, ibu terimakasih banyak ya untuk waktunya yang diluangin ini

Informan 1 : Iya gapapa sama-sama.

Page 116: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Lampiran 2

Hasil wawancara

Percakapan Wawancara Lengkap

Interviewer : Ike Malyvana

Informan 2 : Ibu Yuges

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 35 Tahun

Jabatan : Administrasi Gudang

Tempat Wawancara : Ruang Kerja

Peneliti : Selamat sore ibu yuges, maaf nih mengganggu waktunya, boleh

minta waktunya sedikit untuk saya wawancara ?

Informan 2 : Oh iya, silahkan

Peneliti : Oke bu mau tanya mengenai fasilitas gudang untuk penyimpanan

barang di CV. Lie Son Seng apakah sudah memadai ?

Informan 2 : Saya rasa kurang baik ya, karena kondisi di gudang itu terlalu

lembab dan barang-barang yang berbahan besi kalau tidak cepat

terjual pasti seringnya mengalami kerusakan (karat).

Peneliti : Oke apakah ada prosedur khusus dalam sistem barang yang keluar

dari gudang ?

Informan 2 : Ada, saat barang keluar itu pasti pihak adm gudang selalu

mengecek kembali sesuai atau tidak dengan surat DO, agar tidak

Page 117: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

salah saat dikirim ke customer dan mengecek kembali saat

terjadinya pemotongan barang seperti as besi dll.

Peneliti : Apakah CV. Lie Son Seng sudah memiliki struktur organisasi

sesuai tugas, wewenang, tanggung jawab masing-masing karyawan ?

Informan 2 : CV. Lie Son Seng sudah memiliki sruktur organisasi yang jelas

hanya saja kadang ada beberapa karyawan yang melakukan

pekerjaan ganda.

Peneliti : Apakah ada pengendalian manajemen untuk setiap karyawan dan

mengenai permasalahan yang terjadi dalam pengelolaa persediaan?

Informan 2 : Ada, evaluasi mingguan yang ditangani oleh pimpinan langsung,

biasanya hari sabtu dan untuk akses masuk gudnag juga dibatasi,

tidak semua karyawan boleh.

Peneliti : Resiko apa saja yang sering terjadi dalam pengendalian atas

pengelolaan persediaan barang dagang?

Informan 2 : Kerusakan barang sama barang hilang., dengan banyaknya jenis

barang di CV. Lie Son Seng sangat rentan akan masalah tersebut.

Peneliti : Apakah informasi dan komunikasi antar kayawan sudah berjalan

dengan baik?

Informan 2 : Informasi dan komunikasi di CV. Lie Son Seng sudah cukup baik.

Hal ini terlihat dari Alur penerimaan barang dibutuhkan komunikasi

antara purchasing dan administrasi gudang, alur penjualan barang

dagang dibutuhkan informasi dari penjualan, admin gudang dan

admin pengiriman, bagian keuangan dan accounting untuk alur

Page 118: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

permintaan barang diperlukan informasi dan komunikasi dari admin

gudang, purchasing dan pimpinan untuk keputusannya.

Peneliti : Bagaimana aktivitas pengendalian persediaan barang dagang di CV.

Lie Son Seng ?

Informan 2 : Aktivitasnya ya CV. Lie Son Seng sudah memiliki standart

prosedur mengenai pengendalian persediaan yang cukup baik dari

prosedur order barang, penerimaan barang dan penjualan barang.

Peneliti : Oke, mengenai alur kerja nih bu dalam penerimaan dan

pengeluaran barang dagang di CV. Lie Son Seng sendiri ?

Informan 2 : Untuk penerimaan barang dari admin gudang membuat pengajuan

pembelian setelah itu bagian pembelian mengajukan penawaran

harga dan mengecek stok barang ke supplie, setelah itu melakukan

pemesanan barang, pesanan dikirim, pesanan tiba diperusahaan, adin

gudang menerima pesanan dan admin gudang melakukan

pengecekan, jika barang sesuai diterima kemudian dimasukan ke

gudang, jika tidak sesuai barang dikembalikan ke supplier. Untuk

Pengeluaran Barang, surat orderan atau PO dari customer , lalu

melakukan kesepakatan harga dan pengecekan stok barang, bagian

penjualan membuat surat permintaan barang dan invoice, customer

pergi ke gudang dengan membawa surat permintaan barang beserta

invoice untuk ditunjukan ke admin gudang, lalu admin gudang

menerima dan mengecek surat permintaan barang lalu setelah

pengecekan admin gudang menyiapkan barang-barang dan dipacking

oleh bagian pengiriman barang baru dikirim.

Page 119: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Peneliti : Metode apa ini bu yang digunakan saat siklus keluar masuknya

persediaan barang dagang itu FIFo atau LIFO bu ?

Informan 2 : Kalau disini barang yang masuk duluan dan masuk stok duluan

yang nantinya kita akan keluarkan terlebih dahulu untuk mengurangi

kerusakan barang dan penumpukan barang.

Peneliti : Oke, Mengenai permasalahan-permasalahan apa saja ini yang

dialami oleh CV. Lie Son Seng terkait dengan persediaan ?

Informan 2 : Permasalahan yang dialami, yaitu kerusakan barang atau

penumpukan barang yang sering terjadi di CV. Lie Song Seng,

menjual barang dengan rata-rata bahan besi, sedangkan bahan besi

sangat rentan terhadap kerusakan , seperti mudah berkarat.

Peneliti : Oke, Apa penyebab dari masalah-masalah yang terkait dengan

persediaan di CV. Lie Son Seng ?

Informan 2 : iya tadi banyaknya sisa barang potongan yang belum terjual dan

kurangnya komunikasi saat proses pengoderan barang sehingga

terjadi penumpukan barang yang akan menyebabkan kerusakan

barang dan membuat nilai jual barang menurun.

Peneliti : Untuk solusi nih, solusi apa yang dilakukan CV. Lie Son Seng

dalam masalah-masalah tersebut ?

Informan 2 : Solusinya harus ada komunikasi yang baik agar tidak terjadi

kedoubelan order yang bisa menyebabkan penumpukan barang,

bagian penjualan harus pintar menawarkan barang ke customer

sehingga barang sisa potongan akan cepat laku.

Peneliti : oke, ibu terimakasih banyak ya untuk waktunya.

Page 120: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Lampiran 3

Hasil wawancara

Percakapan Wawancara Lengkap

Interviewer : Ike Malyvana

Informan 3 : Eunike Agustina

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 23 Tahun

Jabatan : Penjualan

Tempat Wawancara : Ruang Kerja

Peneliti : Selamat sore mbk nike, maaf nih mengganggu waktunya, boleh

minta waktunya sedikit untuk saya wawancara sedikit?

Informan 3 : Oh iya, gapapa mbk, tapi tak sambil makan rakpopo (Gapapa) ya

Peneliti : Oh iya mbk, gapapa mbk, maaf ini aku ganggu ya, gapapa ya

Peneliti : Oke gini mbk mau tanya nih mengenai fasilitas gudang untuk

penyimpanan barang sudah memadai ?

Informan 3 : Kurang besar ya menurut saya kalo dilihat banyaknya stok barang

di CV. Lie Son Seng.

Peneliti : Apakah ada prosedur khusus dalam sistem barang yang keluar dari

gudang ?

Informan 3 : Eee, Pihak gudang selalu mengecek setiap barang keluar sih, jadi

pihak gudang selalu memastikan barang yang keluar sesuai atau

Page 121: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

tidak dengan surat DO yang dibuat oleh bagian penjualan, kalau

sesuai ya barang siap dibawa oleh customer.

Peneliti : Apakah CV. Lie Son Seng sudah memiliki struktur organisasi

sesuai tugas, wewenang, tanggung jawab masing-masing karyawan ?

Informan 3 : Sudah mempunyai struktur organisasi yang cukup baik untuk setiap

karyawannya.

Peneliti : Apakah ada pengendalian manajemen untuk setiap karyawan dan

mengenai permasalahan yang terjadi dalam pengelolaa persediaan?

Informan 3 : Iya itu evaluasi mingguan, kadang gak semua karyawan, hanya

karyawan - karyawan tertentu saja.

Peneliti : Resiko apa saja yang sering terjadi dalam pengendalian atas

pengelolaan persediaan barang dagang?

Informan 3 : Kerusakan Barang sih ya seringnya. Mungkin karena kan rata-rata

barang yang dijual di CV. Lie Son Seng berbahan besi.

Peneliti : Apakah informasi dan komunikasi antar kayawan sudah berjalan

dengan baik?

Informan 3 : Iya sudah berjalan dengan baik, saat terjadinya transaksi mulai dari

penerimaan barang, penjualan barang, permintaan barang pun sudah

melakukan informasi dan komunikasi yang baik.

Peneliti : Bagaimana aktivitas pengendalian persediaan barang dagang di CV.

Lie Son Seng ?

Informan 3 : Mengenai aktivitas pengendalian persediaan cukup baik, semua

sudah ada prosedurnya masing-masing.

Page 122: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Peneliti : Oke, mengenai alur kerja nih bu dalam penerimaan dan

pengeluaran barang dagang di CV. Lie Son Seng sendiri ?

Informan 3 : Untuk penerimaan dan pengeluaran barang ya ? itu yang petama

kita kan pasti dapat pesanan dari customer kan , dari customer itu

biasanya kita akan cek dulu barangnya yang ada di gudang atau

kadang-kadang kita kasih sampel ke orangnya cocok atau tidak,

kalau sampelnya cocok akan kita cek kan stok, kalau stoknya tidak

ada, kita akan kita biasanya tawarkan untuk pemesanan barang ke

suplier kurang lebih jangka waktunya sekitar 1 mingguan sih, kalau

memang ada pasti kita langsung ambilkan dari stok. Itu kalau

misalkan eceran atau pembelian kontan langsung datang ke toko,

barang kan langsung diterima tuh sama customernya tapi untuk

customer yang mungkin meminta barang itu dikirim biasanya nanti

kita buatkan surat jalan lalu kita, nanti kita ada bagian

pengirimannya sendiri untuk mengatur pengiriman ke tempat

pelanggan. Kalau penerimaan barang kan barangnya datang, kita cek

dari bagian gudang, apakah itu sesuai dengan yang mereka pesan,

sesuai kita terima, kalau memang tidak ya kita kembalikan lagi ke

supplier.

Peneliti : Oke, terus metode apa ini mbk yang digunakan saat siklus keluar

masuknya persediaan ?

Informan 3 : Kalau kita sih menggunakan sistem First In First Out, eee kenapa ,

karena meskipun disini tuh CV. Lie Son Seng ini penjualannya

produk besi ya, yang tidak kenal kadaluarsa, tapi kita berpacu

Page 123: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

dengan produk-produk yang besi itu gampang karatan. Kita pakai

sistem FIFO untuk menghindari barang itu agar tidak cepat rusak

selama proses penyimpanan , jadi ya yang pertama kali datang itu

yang pertama kali kita usahakan keluar.

Peneliti : Oke, permasalahan-permasalahan apa saja ini yang dialami oleh

CV. Lie Son Seng terkait dengan persediaan ?

Informan 3 : Masalah terkait dengan persediaan ini maksudnya yang seperti

apa? Coba bisa dijelaskan lebih lanjut maksutnya selisih stok atau apa

?

Peneliti : iyaa, selisih stok ya, tadi sih saya wawancara bagian gudangnya sih

iya katanya selisih stok dan penumpukan barang.

Informan 3 : Oh penumpukan stok, jadi gini selisih stok barang itu sering terjadi

kan karena satu itukan salah catat terus yang kedua untuk

barang-barang tertentu saat penyetokan itu menghitungnya kan

kadang-kadang kurang teliti jadi kita salah input. Selisih stok bisa

terjadi salah satunya gara-gara itu, lalu kemungkinan yang lain itu,

stok itu kenapa bisa tumpuk begitu banyak yakan. Maaf tadi sampai

penumpukan stok ya, penumpukan itu bisa saja terjadi gini, saat kita

pesan barang itu yang kita liatkan hanya stoknya saja lah

kadang-kadang fisiknya tuh kita tidak cek, kira-kira ada selisih gak,

antara stok di atas kertas dan kenyataanya, ternyata karena kita hanya

lihat diatas kertasnya fisiknya tuh gatau ternyata masih ada. Terus

kita pesan eh ternyata masih ada, jadi terjadi penumpukan, jadi

karena kita gatau ternyata fisiknya ada , ada selisih stok disitu. Dan

Page 124: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

bisa jadi customer itu tukar barang, jadi gini dia sudah beli gitukan

cuman “aduh mbk” ini ukurannya kekecilan nih saya mau tukar yang

lebih gede gitu, akhirnya ya dia tukar, jadi mau gak mau kan

awalnya barang ini kita kira habis ternyata karena ada tukar kan kita

dapat stok lagi yang tukarannya dia kan, nah kemungkinannya itu

yang terjadi.

Peneliti : Terus, untuk penyebab dari masalah-masalah yang terkait dengan

persediaan di CV. Lie Son Seng, itu penyebabnya apa ya mbk, tadi

kan mbk cerita mengenai selisih stok dan penumpukan stok, tadi

mbk kan bilang masalahnya SDM nyakurang teliti ya?

Informan 3 : Eee gini ya mbk, untuk masalah stok ini sebenernya kan

masalahnya juga kompleks ya, karena di Lie Son Seng sendiri kalau

kita hanya sekedar input nya betul tapi misalkan saat stok opname

kan kita gatau, harusnya itu ada penyetokan secara berkala, stoknya

itu harusnya ada setiap 1 bulan sekali terus terang kalau di lie son

seng ini tidak ada gitu.

Peneliti : Lalu untuk solusinya nih mbk, tadi mengenai selisih stok,

penumpukan barang, solusinya menurut mbk nike bagaimana ?

Informan 3 : Harus ;ebih sering melakukan stok opname sih ya mbk.

Peneliti : oke, mbk ini makasih banyak hlo atas waktunya, maaf mengganggu

makannya.

Informan 3 : Oh gapapa

Page 125: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Lampiran 4 – Form Pengajuan Permintaan Pembelian Barang

Lampiran 5 – Form Penawaran Barang

Page 126: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Lampiran 6– Purchase Order Pembelian

Lampiran 7 – Surat Jalan Pembelian Dari Supplier

Page 127: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Lampiran 8 – Purchase Order Penjualan (Dari Customer)

Lampiran 9 – DO Gudang (Pengambilan Barang di Gudang)

Page 128: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Lampiran 9 – Nota Penjualan Eceran (Pembelian Kontan)

Lampiran 10 – Surat Jalan Penjualan

Page 129: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Lampiran 11 – Invoice Penjualan

Lampiran 12 – Buku Pencatatan Persediaan (Buku Stok Persediaan)

Page 130: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...

Lampiran 13 – Alat Pemotong Besi / Proses Pemotongan Besi

Lampiran 14 – Gudang / Tempat Penyimpanan Persediaan

Page 131: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...
Page 132: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...
Page 133: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...
Page 134: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN ...