ANALISIS SISTEM KONTRAK KEMITRAAN BISNIS AYAM BROILER TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETERNAK Studi Kasus PT. RUKUN MITRA BERSAMA di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi Oleh: Maria Fransiska Uda Beo Nim: 162314006 PROGRAM STUDI EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
Embed
ANALISIS SISTEM KONTRAK KEMITRAAN BISNIS AYAM BROILER …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS SISTEM KONTRAK KEMITRAAN BISNIS AYAM BROILER
TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETERNAK
Studi Kasus PT. RUKUN MITRA BERSAMA di Kecamatan Saptosari,
Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Ekonomi
Oleh:
Maria Fransiska Uda Beo
Nim: 162314006
PROGRAM STUDI EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS SISTEM KONTRAK KEMITRAAN BISNIS AYAM BROILER
TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETERNAK
Studi Kasus PT. RUKUN MITRA BERSAMA di Kecamatan Saptosari,
Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Ekonomi
Oleh:
Maria Fransiska Uda Beo
Nim: 162314006
PROGRAM STUDI EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Halaman Persembahan
~Tuhan Yesus Kristus~
~Penyelamat Manusia Citra-Nya~
“Aku Percaya, Yesusku Sanggup Meredakan Badai Dalam Hidupku”
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
Kedua orang tuaku
Bapak Lodovikus Wago dan Mama Adelfina Magi Talo
Untuk Kk Charles Ebu dan Adikku bertujuh Anna Maria, Bayu Ogo, Putri Nago, Virgo
Mithe, Istin Dhaja, Johan Bobe dan Ria Wea Pau
Dan seluruh keluarga besar Boawae Raja dan keluarga besar Loli Sumba Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah menyatakan bahwa skripsi berjudul:
ANALISIS SISTEM KONTRAK KEMITRAAN BISNIS AYAM BROILER
TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETERNAK: STUDI
KASUS PT. RUKUN MITRA BERSAMA DI KECAMATAN SAPTOSARI,
KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
Dibuat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Ekonomi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bukan merupakan tiruan dari
skripsi ataupun penelitian lain yang telah dipublikasikan, kecuali kebutuhan
keilmiahan karya sebagaimana tercantum dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian
hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia
menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 30 Juni 2021
Penulis
Maria Fransiska Uda Beo
Nim: 162314006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Fransiska Uda Beo
NIM : 162314006
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS SISTEM KONTRAK KEMITRAAN BISNIS AYAM BROILER
TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETERNAK: STUDI
KASUS PT. RUKUN MITRA BERSAMA DI KECAMATAN SAPTOSARI,
KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
dialihmediakan serta dipublikasikan guna kepentingan akademis dan pengembangan
ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilakukan tanpa perlu meminta izin selama
nama saya dicantumkan sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 30 Juni 2021
Yang menyatakan
Maria Fransiska Uda Beo
Nim: 162314006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain puji dan syukur penulis haturkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan penyertaan-Nya yang tiada henti,
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Sistem Kontrak
Kemitraan Bisnis Ayam Broiler Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Peternak: Studi
Kasus PT. Rukun Mitra Bersama di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul,
Provinsi D.I. Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat pelajaran, dukungan,
motivasi, dan bantuan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang terlibat dengan tulus hati memberikan kemurahan hati
yakni:
1. Allah Bapa di surga, Tuhan Yesus, Bunda Maria, Santo Yosep atas rahmat,
berkat dan kasih karunia dalam perjalanan hidup penulis.
2. Ine Ame Ebu Kajo atas berkat yang dilimpahkan kepada penulis.
Tabel 4.1 Hak Peternak Plasma dan Perusahaan Inti ............................................ 67
Tabel 4.2 Kewajiban Perusahaan Inti dan Peternak Plasma .................................. 68
Tabel 4.3 Harga Kontrak Ayam Hidup .................................................................. 70
Tabel 5.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Kemitraan Ayam Broiler di Kecamatan Saptosari................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Landasan Teori .................................................................. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Pihak Perusahaan ........................................... 121
Lampiran 2. Pedoman Wawancara Pihak Peternak Ayam ..................................... 124
Lampiran 3. Transkrip Wawancara 1 Pada Informan 1 ......................................... 127
Lampiran 4. Transkrip Wawancara 1 Pada Informan 2 Dan Informan 3............... 148
Lampiran 5. Transkrip Wawancara 1 Pada Informan 4 Dan Informan 5............... 166
Lampiran 6. Kategorisasi Data Wawancara 1 Informan 1 ..................................... 186
Lampiran 7. Kategorisasi Data Wawancara 1 Informan 2 Dan 3 .......................... 205
Lampiran 8. Kategorisasi Data Wawancara 1 Informan 4 Dan 5 .......................... 221
Lampiran 9. Surat Kontrak Kerja Sama Mitra PT Rukun Mitra Bersama ............ 237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
ANALISIS SISTEM KONTRAK KEMITRAAN BISNIS AYAM BROILER TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETERNAK
Studi Kasus PT. RUKUN MITRA BERSAMA di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta
Maria Fransiska Uda Beo NIM : 162314006
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem kontrak kemitraan pada PT. Rukun Mitra Bersama terhadap peningkatan kesejahteraan para peternak ayam broiler di Kecamatan Saptosari. Upaya pembentukan program bisnis kemitraan diharapkan mampu menangani dan mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia. Keberadaan sistem kemitraan sepenuhnya telah membuka lapangan pekerjaan baru dan memberikan manfaat pada masyarakat yang menjalankan usaha kemitraan bersama. Namun, dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa upaya program kemitraan belum sepenuhnya maksimal memberikan manfaat yang baik antar pihak yang terlibat dan berkesinambungan. Untuk itu, dalam studi ini peneliti menganalisis tentang sistem kontrak kemitraan dan mekanisme penegakan dengan menggunakan teori kontrak dalam Ilmu Ekonomi Kelembagaan dan pandangan Rettig dan Bubolz sebagai indikator pengukuran kesejahteraan pada peternak ayam broiler. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus berbasis wawancara yang mendalam, observasi serta dokumentasi kepada pihak perusahaan yakni PT RMB dan para peternak ayam broiler di Kecamatan Saptosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem kontrak dan mekanisme penegakan dalam usaha kemitraan ayam broiler di Kecamatan Saptosari antara PT RMB dan para peternak telah efektif memberikan keuntungan secara seimbang bagi pihak yang terlibat. Melalui sistem kontrak dan mekanisme penegakan yang jelas para peternak ayam broiler di Kecamatan Saptosari memperoleh keuntungan berupa uang yang kemudian digunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, keberlanjutan usaha dan tabungan untuk masa depan. Berdasarkan hasil penelitian, pihak perusahaan disarankan untuk memberikan mekanisme penegakan atau kebijakan dalam kontrak untuk pihak perusahaan sendiri apabila melanggar kesepakatan. Selain itu, kesepakatan dalam pemberian obat tradisional pada ayam sakit sebaiknya dicantumkan dalam kontrak tertulis. Hal ini digunakan untuk mengantisipasi masalah kerugian pada kematian ayam dengan pemberian tanggung jawab resiko yang jelas dalam kesepakatan. Kata Kunci: Kemitraan, Kontrak dan Mekanisme Penegakan, Indikator Pengukuran Kesejahteraan menurut pandangan Rettig dan Bubolz
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF BROILER CHICKEN BUSINESS PARTNERSHIP
CONTRACT SYSTEM FOR FARMER’S WELFARE ENHANCEMENT
A Case study of PT. RUKUN MITRA BERSAMA in Saptosari District, Gunung
Kidul Regency, D.I. Yogyakarta
Maria Fransiska Uda Beo NIM : 162314006
University of Sanata Dharma
This study aims to analyze the partnership contract system run by PT. Rukun Mitra Bersama (RMB) in enhancing broiler chicken breeders’ welfare in Saptosari District. The business partnership program’s goal is to deal with and reduce the number of underprivileged people in Indonesia. The existence of a partnership system actually opens new jobs and provides benefits to the community who run such partnership businesses. However, regarding its implementation, there are several struggling issues related to the creation of sustain benefits to those who are involved in the partnership program. Therefore, this study analyzes the partnership contract system and the enforcement mechanisms in terms of broiler breeding business using Contract Theory linked to Institutional Economics and welfare measurement indicator according to Rettig and Bubolz. This study uses a case study method based on in-depth interview, observation, and documentation to the company, namely PT. RMB, and several broiler breeders in Saptosari District. The result of the study indicates that the contract system and enforcement mechanisms related to broiler chicken partnership business in Saptosari District has been effective in encouraging benefits creation to those who are involved. Through the contract system and clear enforcement mechanisms, the broiler breeders get benefits, which is money, utilized to fulfill various family needs, to sustain the business, and to maximize savings for the future. Based on the result, this study recommends that the company needs to create an enforcement mechanism preventing the company’s violation to the agreement between the company and the breeders. Furthermore, it also recommends that the agreement on administering traditional medicine to the unhealthy chickens should be stated in a written contract, expressing clear risk responsibility, to anticipate the emergence of future disadvantages. Keywords: Partnership, Contracts and Enforcement Mechanisms, Welfare Measurement Indicators according to Rettig and Bubolz's view
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kemiskinan merupakan persoalan yang dihadapi oleh setiap negara di
seluruh dunia. Menurut Isnan Murdiansyah (2014) fenomena kemiskinan pada
dasarnya ditandai dengan pengangguran, keterbelakangan, dan keterpurukan.
Pandangan Isnan Murdiansyah sebenarnya mengarah pada gambarkan masyarakat
miskin yang sangat lemah dalam kemampuan untuk berusaha dan mempunyai
akses yang terbatas pada kegiatan sosial ekonomi.
Isnan Murdiansyah (2014) juga mengatakan bahwa masalah kemiskinan
menyangkut dengan kesejahteraan sosial. Untuk itu, perlu adanya usaha-usaha
kesejahteraan sosial dalam mengentaskan masalah kemiskinan tersebut. Fokus
utama yang harus dilaksanakan terhadap penanganan masalah kemiskinan adalah
bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan
sehingga setiap negara dapat mengurangi atau menurunkan angka kemiskinan.
Berikut adalah pandangan Rizki Bunga Lestari dkk (2019) yang mengatakan
bahwa penanggulangan masalah kemiskinan menjadi agenda kebijakan
terpenting, bahkan telah menjadi komitmen nasional dan komitmen global. Hal
tersebut sejalan dengan pandangan Didi Rasdi dan Teguh Kurniawan (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terkait persoalan kemiskinan menggerakkan masyarakat dunia untuk terlibat
dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s) dengan salah satu kunci
kesuksesannya adalah negara tanpa kemiskinan. Konsep Sustainable
Development Goals (SDG’s) merupakan kelanjutan dari gerakan sebelumnya
yaitu Millenium Development Goals (MDGs). The Smeru Institute dalam (Didi
Rasdi dan Teguh Kurniawan, 2018) menyatakan bahwa “The Sustainable
Development Goals (SDGs) are recognized as the global development agenda
with a wider and more inclusive mandate than the Millennium Development
Goals (MDGs) which ended in 2015”. Diharapkan dengan dilaksanakannya dan
diadakannya gerakan pembaharuan melalui SDG’s, upaya setiap negara menjadi
lebih terfokus dan sejalan untuk menanggulangi masalah kemiskinan.
Sadar bahwa isu masalah kemiskinan merupakan masalah krusial yang
menjadi tantangan bagi setiap negara di dunia maka jumlah penduduk miskin
yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi tantangan terbesar negara dalam
mengatasi kemiskinan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah
penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2019 sebesar 25,144.72 juta penduduk,
atau dalam persentase sebesar 9,41 % dari jumlah penduduk Indonesia. Data BPS
menunjukkan 3 provinsi dengan sebaran persentase penduduk miskin terbesar di
Indonesia, di mana Papua menduduki provinsi pertama termiskin di Indonesia
dengan tingkat kemiskinan sebesar 27,53 %, Papua Barat berada di posisi kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dengan tingkat kemiskinan sebesar 22,17 %, Nusa Tenggara Timur menempati
posisi ketiga dengan tingkat kemiskinan sebesar 21,09 %.
Berdasarkan data jumlah penduduk miskin tersebut program kemitraan
diharapkan mampu menangani dan mengurangi jumlah penduduk miskin di
Indonesia. Roni Ekha Putra (2007) dalam penelitiannya mengatakan sistem
kemitraan menjadi salah satu potensi dan dukungan dari berbagai aktor baik dari
pihak pemerintah, swasta maupun masyarakat sebagai strategi untuk pengentasan
kemiskinan. Dalam pola kemitraan tersebut pemerintah, swasta dan masyarakat
diharapkan mampu menciptakan program kemitraan yang dapat memberikan
manfaat bagi pihak yang bermitra. Selanjutnya, Isnan Murdiansyah (2014)
mengemukakan program penanggulangan kemiskinan dari pihak pemerintah
berupa Rencana Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial yakni melalui
pemberdayaan masyarakat, kemitraan dan partisipasi. Ketiga strategi dan
kebijakan tersebut menjadi landasan dan acuan untuk perencanaan pembangunan
kesejahteraan sosial.
Kemitraan sendiri adalah strategi bisnis untuk mendorong upaya yang saling
mensejahterakan antara kedua belah pihak ataupun lebih, yang tujuannya adalah
menunjang keberhasilan usaha (Hafsah dalam Pastika Pramita, 2017). Dalam
penelitian Dewi, dkk (2013) salah satu faktor yang menunjang keberhasilan usaha
pada program kemitraan adalah adanya benefit sharing yang jelas antara pihak
KUD “BATU” dan para peternak sapi perah. Pembagian keuntungan yang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tentunya memberi dampak positif terhadap kinerja pihak-pihak yang terlibat
sehingga keduanya merasa diuntungkan. Keberadaan sistem kontrak juga sangat
mendukung pelaksanaan program kemitraan. Hal ini dapat dilihat pada penelitian
Cepriadi (2010) bahwa faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha kemitraan
peternak ayam ras pedaging adalah adanya perjanjian kontrak kerja sama.
Kesepakatan dalam kontrak perjanjiannya berupa ketentuan pada proses
penjualan dan kesepakatan harga. Sama halnya pada penelitian Suwarta, dkk
(2010) bahwa penentuan keberhasilan kemitraan ayam ras pedaging (broiler)
tidak hanya dipengaruhi oleh perjanjian kontrak, tetapi didukung dengan faktor
pelaksanaan kerja sama dan motivasi. Dari ketiga faktor tersebut akan
menciptakan perubahan melalui sikap terhadap kemitraan yang kemudian
memberikan dampak positif kepada peternak untuk meningkatkan skala usahanya
agar terpenuhinya kebutuhan primer maupun sekunder.
Meskipun demikian, dalam prakteknya program kemitraan tidak selalu
berhasil. Penelitian dari Syarifa Mahila (2017) mengatakan bahwa suatu hal yang
menyebabkan program kemitraan gagal adalah pihak masyarakat tidak terlibat
secara langsung dalam penyusunan kontrak karena kontraknya bersifat top down
dari pemerintah dan dalam penegakan kontrak pihak masyarakat kurang
berkontribusi atau kurang berpartisipasi secara penuh dalam menjalankan
kesepakatan kontrak. Ketidakberhasilan program kemitraan juga terjadi dalam
penelitian Fahmy, Amri Yulian dkk (2013) kegagalan terjadi dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kurangnya kinerja dalam proses pendampingan dan pengarahan kepada
masyarakat di Desa Sengguruh. Selain itu, masyarakat sebagai elemen utama
belum mengetahui secara menyeluruh esensi dari program PLP–BK. Masyarakat
di setiap wilayah Desa Sengguruh mengajukan aspirasinya akan kebutuhan
infrastruktur. Hal tersebut mengakibatkan ketimpangan, karena masing–masing
pihak memiliki persepsi yang berbeda akan pembangunan sehingga proses
pelaksanaan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas
menjadi terhambat dikarenakan konflik di dalam pemahaman atas perencanaan
pembangunan.
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis tentang bentuk kerja sama
kemitraan bisnis ayam broiler PT. Rukun Mitra Bersama (PT. RMB) dengan para
peternak ayam broiler di Kecamatan Saptosari. Beberapa alasan yang membuat
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kecamatan Saptosari dikarenakan
sebagian besar penduduk Kecamatan Saptosari bermatapencaharian sebagai
petani dan peternak. Selain itu, di Kecamatan Saptosari memiliki lokasi yang
strategis dan banyak lahan kosong yang mendukung untuk dijadikan usaha
peternakan. Kemudian yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
di PT RMB adalah teknik pembudidayaan ayam broiler dalam perusahaan RMB
menggunakan sistem modern yakni closed house. Yang dimaksud dengan closed
house adalah pembuatan kandang ayam yang tertutup yang bisa menciptakan
iklim tersendiri sehingga tidak terpengaruh dengan kondisi lingkungan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
perubahan cuaca yang berubah-ubah serta adanya pengaturan sirkulasi udara yang
maksimal yang memicu pertumbuhan ayam sehat.
Selain itu, bentuk kemitraan yang diselenggarakan oleh PT RMB tidak
terfokus pada masyarakat yang berprofesi sebagai peternak ayam tetapi terbuka
untuk semua kalangan masyarakat. Namun, ada pertimbangan dan syarat-syarat
khusus yang diperhatikan dari kalangan masyarakat umum yang mau bekerja
sama usaha ayam broiler. Alasan lainnya, karena belum banyak penelitian yang
mengangkat kasus tentang kontrak perjanjian dengan menggunakan teori ekonomi
kelembagaan dalam sistem kemitraan, maka peneliti terdorong untuk
menganalisis bentuk perjanjian kontrak kerja sama kedua pelaku ekonomi
tersebut. Hal lainnya adalah masalah kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia
dapat dijadikan alasan bagi peneliti untuk menganalisis sejauh mana usaha kerja
sama kemitraan ini mengurangi tingkat kemiskinan sehingga daerah atau wilayah
dengan potensi kemiskinan terbesar dapat melakukan prinsip yang sama untuk
mengurangi kemiskinan.
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh peneliti, melalui hasil wawancara
dengan Pak Ade selaku Kepala Produksi PT RMB Cabang Gunung Kidul
menyampaikan bahwa pola kemitraan di bidang peternakan ayam broiler di
Kecamatan Saptosari merupakan salah satu bentuk jalinan kerja sama antara
peternak sebagai plasma dan perusahaan sebagai inti. Dalam kemitraan ini ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak agar bisnis ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dapat berjalan. Syarat-syarat tersebut tercantum dalam perjanjian kontrak secara
tertulis yang telah disepakati bersama. Pada surat perjanjian kontrak perusahaan
inti PT. RMB bertanggung jawab dalam memberikan pendampingan bagi para
peternak sekaligus sebagai marketing atau pemasaran ayam broiler. Perusahaan
juga sebagai penyedia SAPRONAK (Sarana Produksi Ternak) berupa bahan-
bahan pokok seperti DOC (bibit ayam), pakan, medicine (obat-obatan) dan
vaksin. Sedangkan para peternak sebagai plasma tugasnya menyediakan kandang
dan lahan, menyiapkan kebutuhan kandang seperti perlengkapan alat-alat makan
minum, dan tenaga kerja budidaya. Sistem kemitraan dalam usaha bisnis
peternakan ayam broiler ini dilakukan dengan beberapa perjanjian kontrak yang
bertujuan untuk mengatur jalannya kemitraan serta mengurangi terjadinya
kekeliruan satu sama lain dan meminimalisir terjadinya kecurangan.
Surat perjanjian kontrak kemitraan pada dasarnya disediakan oleh perusahaan
inti. Surat atau dokumen kontrak perjanjian tersebut berisi tentang hak dan
kewajiban dari masing-masing pihak terkait syarat-syarat pendaftaran bagi
peternak, penyediaan bahan-bahan pokok, penyediaan lahan dan kandang,
kesepakatan harga jual, kesepakatan dalam pembagian hasil, bonus prestasi, serta
penanggungan resiko kerugian. Untuk mencapai kesepakatan pihak perusahaan
menawarkan dokumen perjanjian kontrak tersebut kepada peternak agar
dipertimbangkan dan dikalkulasi secara mendalam. Setelah melalui proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
tersebut barulah kedua belah pihak mengambil keputusan persetujuan dalam
kesepakatan yang dituang dalam dokumen perjanjian kontrak kemitraan.
Penggunaan ilmu ekonomi kelembagaan yang cocok untuk menganalisis
kasus tersebut adalah dengan menggunakan konsep teori kontrak kesepakatan
otomatis. Furubotn dan Richter (2008) mendefinisikan teori kesepakatan otomatis
sebagai kontrak yang berisi kesepakatan yang ditegakkan secara otomatis, tanpa
ada intervensi dari pihak ketiga atau hukum. Artinya hanya pihak-pihak yang
terlibat yang dapat menentukan dilanggar atau tidaknya sebuah perjanjian, dan
hanya mereka yang bisa memberikan penegakan dengan menghentikan perjanjian
tersebut.
Keberadaan sistem kontrak sangat besar peranannya untuk membantu
mendesain aturan main dalam usaha bisnis kemitraan tersebut. Dari contoh kasus
yang diangkat pelaksanaan bentuk kerja sama sistem kontrak kemitraan
sepenuhnya telah dituangkan dalam dokumen kontrak yang telah disepakati
bersama. Kesepakatan dalam perjanjian kontrak yang dilakukan bertujuan untuk
mengontrol semua kegiatan produksi mulai dari proses persiapan budidaya ayam,
proses pemeliharaan, proses pemasaran, hingga pembagian upah. Kesepakatan
dalam perjanjian kontrak yang dilakukan oleh PT. RMB dan peternak ayam
broiler merupakan mekanisme penegakan atau institusi bagi pihak yang terlibat
untuk melindungi hak dan menjalankan kewajiban pada bisnis usaha tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Berdasarkan latar belakang dan fenomena ekonomi yang diangkat, peneliti
tertarik untuk membahas lebih mendalam tentang “Analisis Dampak Sistem
Kontrak Kemitraan Bisnis Ayam Broiler terhadap Peningkatan Kesejahteraan
Peternak di Kecamatan Saptosari’’. Studi Kasus: PT. RMB (Rukun Mitra
Bersama) di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I.
Yogyakarta”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang ada, sejumlah studi menyatakan
bahwa banyak faktor yang mendukung keberhasilan sistem kontrak kemitraan.
Faktor-faktornya itu berupa ada benefit sharing, perjanjian kontrak, pelaksanaan
kerja sama dan motivasi. Selain itu, ada beberapa faktor yang menghambat
keberhasilan sistem kontrak kemitraan. Misalnya faktor kurangnya partisipasi
dalam pembuatan kontrak dan kontribusi dari pihak yang melakukan kerja sama,
kurangnya kinerja dalam proses pendampingan dan pengarahan dalam sistem
kemitraan, serta pemahaman atas isi kontrak yang minim dari pihak masyarakat.
Oleh karena itu, dari beberapa faktor yang telah dituliskan tersebut akan menjadi
pertimbangan bagi setiap pelaku ekonomi untuk menjalankan sistem kontrak
kemitraan di setiap usaha mereka.
PT. Rukun Mitra Bersama (PT. RMB) merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang peternakan ayam broiler. PT. RMB sebagian besar telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia dan kantor pusat perusahaan untuk
Provinsi Jawa Tengah berada di kota Semarang. PT. RMB memiliki banyak
cabang usahanya di berbagai wilayah Indonesia salah satunya di Kabupaten
Gunung Kidul. Usaha sistem kemitraan bisnis ayam broiler di Kabupaten Gunung
Kidul pertama kali dibuka pada tahun 2018 dan sekarang sudah berjalan selama
tiga tahun. Untuk daerah Kabupaten Gunung Kidul ada sekitar tujuh Kecamatan
yang bergabung dalam bisnis kemitraan ini yakni kecamatan Saptosari, Paliyan,
Semanu, Karangmojo, Ngawen, dan Patuk. Jumlah peternak yang terlibat sekitar
20an dan menyebar pada tujuh Kecamatan tersebut. Pola kemitraan yang dibagun
dalam perusahaan ini adalah pola inti plasma. Yakni peternak sebagai plasma dan
perusahaan sebagai inti. Studi ini menganalisis tentang sistem kontrak kemitraan,
dan mekanisme penegakan antar pihak yang bermitra dengan menggunakan
pandangan Ilmu Ekonomi Kelembagaan. Kemudian menganalisis seperti apa
dampak dari sistem kontrak perjanjian dalam meningkatkan kesejahteraan pihak-
pihak yang terlibat agar masalah kemiskinan yang ada di Indonesia dapat diatasi.
Rumusan masalah dalam studi ini adalah ‘’Bagaimana sistem kontrak kemitraan
bisnis ayam broiler PT. RMB dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
peternak di Kecamatan Saptosari?’’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini berfokus pada sistem kontrak dan mekanisme penegakan serta
dampaknya pada kesejahteraan peternak yang terlibat dalam kerja sama kemitraan
bisnis ayam broiler PT Rukun Mitra Bersama.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak sistem kontrak perjanjian
pada PT. RMB terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat peternak di
Kecamatan Saptosari. Dalam mencapai tujuan tersebut, peneliti menganalisis dan
mengemukakan beberapa pembahasan yakni pertama, penelitian ini mengkaji
apakah sistem kontrak yang dijalankan dalam kemitraan tersebut sesuai dengan
teori kontrak Ekonomi Kelembagaan dan seperti apa mekanisme penegakan yang
diterapkan. Kedua, penelitian ini mengkaji faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keberhasilan dan menghambat kegiatan usaha sistem kontrak
kemitraan. Ketiga, penelitian ini menganalisis dan mengkaji apakah sistem
kontrak perjanjian yang telah dijalankan dapat meningkatkan kesejahteraan
peternak di Kecamatan Saptosari.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi
semua pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1. Bagi PT. Rukun Mitra Bersama, penelitian ini menjadi sarana bagi
manajemen, pengawas dan pihak pengambil keputusan untuk mengamati
kinerja dan memantau perkembangan usaha bersama, dalam hal menjalankan
hak dan kewajiban yang telah tertuang dalam perjanjian kontrak. Selain itu,
penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengidentifikasi
persoalan-persoalan yang terjadi dalam usaha bersama terkait sistem kontrak
kemitraan. Kedua hal tersebut dapat menjadi masukan bagi PT RMB untuk
menentukan strategi dan kebijakan yang dapat mendukung peningkatan
kinerja usaha perusahaan pada waktu selanjutnya.
2. Bagi masyarakat umum dan pedagang, penelitian ini menjadi sarana untuk
pemenuhan kebutuhan informasi sehingga masyarakat umum dan pedagang
mengetahui sistem kontrak dan mekanisme penegakan dalam usaha tersebut.
Informasi lainnya berupa kenyamanan dan kondisi kesehatan dari program
kerja sama usaha bisnis ayam broiler terkait dengan apakah program itu layak
untuk memicu masyarakat umum dan pedagang melakukan kerja sama
bermitra atau tidak.
3. Bagi para peternak, penelitian ini menjadi sarana perolehan informasi tentang
perkembangan usaha dari waktu ke waktu terkait sistem kontraknya,
keamanan, dan kenyamanan usaha bersama serta sebagai media penghubung
untuk peternak dalam menyampaikan gagasan kepada perusahaan terkait
perkembangan usaha yang dialami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4. Bagi perkembangan ilmu dan kepustakaan, penelitian ini merupakan salah
satu bentuk penerapan teori dan konsep dari ilmu Ekonomi Kelembagaan.
Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memberi
sumbangan bagi pengembangan ilmu Ekonomi Kelembagaan tentang sistem
kontrak kemitraan. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat
informasi untuk penelitian selanjutnya.
5. Bagi Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan masukan terkait upaya-upaya apa saja yang dapat
dilakukan dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi dan
penanggulangan kemiskinan melalui program kemitraan atau usaha bersama.
Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk
pembuatan kebijakan berdasarkan hasil yang telah ditemukan.
6. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
mengetahui dengan jelas bagaimana sistem kontrak kemitraan bisnis ayam
broiler dapat meningkatkan kesejahteraan antara pihak peternak dan pihak
perusahaan di Kecamatan Saptosari. Manfaat lainnya berupa pengalaman dan
motivasi untuk hidup bermasyarakat di kemudian hari dan bermanfaat dalam
dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian tentang teori dan konsep yang dipergunakan dalam
penelitian untuk menjelaskan masalah penelitian yang mendalam, dan pada akhirnya
mengarah pada kedalaman pengkajian penelitian. Konsep dan teori yang dijelaskan
sekaligus sebagai pendukung dalam rangka memahami makna dibalik realitas yang
ada. Berdasarkan judul penelitian, maka bab ini peneliti mengemukakan beberapa
konsep yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu: kemitraan, teori kontrak dan
konsep kesejahteraan.
2.1 Tinjauan Literatur
2.1.1 Kemitraan
Menurut Hafsah (dalam Pastika dkk, 2016) kemitraan merupakan
strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu
tertentu, untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling
membutuhkan, saling menguntungkan dan saling menguatkan dengan
memperhatikan tanggung jawab moral dan etika bisnis. Kemitraan secara
etimologis berasal dari kata partnership yang berasal dari suku kata partner
yang berarti kawan, sekutu atau mitra. Sulistiyani (dalam Dewi dkk, 2013)
memaknai kemitraan sebagai suatu bentuk persekutuan antara dua belah
pihak atau lebih yang membentuk suatu ikatan kerja sama atas dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kesepakatan dan rasa saling membutuhkan dalam rangka meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas di suatu bidang usaha tertentu sehingga
memperoleh hasil yang baik. Pengertian lainnya dikemukakan oleh
Kartasismita (dalam Asiati Devi dan Nawawi, 2016) kemitraan usaha adalah
hubungan antar pelaku usaha yang didasarkan pada ikatan usaha yang saling
menguntungkan dalam hubungan kerja yang sinergis. Sama halnya dengan
Jafar (dalam Zakaria, 2015: 13) kemitraan usaha merupakan kerja sama
antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar dengan
memperhatikan prinsip yang saling memerlukan, memperkuat dan saling
menguntungkan.
Dalam upaya mewujudkan kemitraan, pemerintah menetapkan suatu
kebijakan terkait kemitraan usaha yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan kemudian dijabarkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan. Definisi
kemitraan menurut Undang undang Nomor 9 tahun 1995 adalah kerja sama
usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau usaha besar disertai
pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan usaha besar
dengan memperlihatkan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan
saling menguntungkan. Sementara itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah kemudian dijabarkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
UU No 20 Tahun 2008, sebagaimana diatur dalam Pasal 1, butir 4
menyatakan bahwa: kemitraan adalah kerja sama dalam keterkaitan usaha,
baik langsung maupun tidak langsung atas dasar prinsip saling memerlukan,
mempercayai, memperkuat dan menguntungkan yang melibatkan pelaku
usaha mikro, kecil, dan menengah dengan usaha besar. Dalam Undang-
Undang tersebut disebutkan bahwa dalam kemitraan mencakup
pemberdayaan terhadap usaha kecil melalui proses alih keterampilan bidang
produksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan, sumber daya manusia,
dan teknologi sesuai dengan pola kemitraan (Asiati Devi dan Nawawi,
2016).
Kemitraan, dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan sebagai
hubungan kerja sama antarpelaku ekonomi dalam membantu meningkatkan
kemampuan pihak yang bermitra agar menjadi tangguh dan mandiri
sehingga dapat meraih keuntungan dan kesejahteraan bersama. Salah satu
prinsip yang harus ditanamkan dan dipegang pada kegiatan bermitra adalah
tidak ada pihak yang dirugikan dan masing-masing pihak akan menerima
manfaat dari kerja sama tersebut jika keduanya menanamkan dan
menjalankan etika bisnis yang baik.
Sistem kemitraan juga bertujuan untuk menunjang keberhasilan usaha.
Penelitian Key dan Rusten (dalam Pramita dkk, 2017) mengatakan bahwa
manfaat dari dibentuknya sistem kemitraan yaitu pengembangan akses pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang lebih baik, adanya kredit dan teknologi, manajemen risiko yang lebih
baik, dan memberikan kesempatan kerja yang lebih baik. Manfaat kemitraan
usaha antara pengusaha kecil dan pengusaha besar adalah sangat besar
manfaatnya bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi penyerapan tenaga
kerja, pemerataan pendapatan dan mengembangkan pertumbuhan
pembangunan regional ( Zakaria, 2015: 14).
Kemitraan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu melalui model–
model dalam penerapan kemitraan itu sendiri. Menurut Sulistiyani (dalam
terbuka dan melihat hal-hal yang oleh partisipan atau subjek peneliti
kurang disadari, memperoleh data tentang hal-hal yang karena
berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek peneliti dalam
wawancara, serta memungkinkan peneliti merefleksi dan bersikap
introspektif terhadap penelitian yang dilakukannya. Pada usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kemitraan bisnis ayam broiler di Kecamatan Saptosari peneliti
menggunakan metode observasi untuk menjelaskan fenomena yang
diteliti. Kegiatan observasi yang dilaksanakan berupa pengamatan
pada praktik kontrak kerja dalam proses pemeliharaan ayam broiler
apakah sesuai dengan SOP yang disepakati atau tidak, lalu
pengamatan pada bentuk pelayanan dan proses pendampingan antara
PT RMB dengan peternak, serta melakukan pengamatan pada perilaku
atas ketaatan isi kontrak oleh kedua belah pihak. Penggunaan metode
observasi secara keseluruhan membantu peneliti untuk lebih
memahami dan menemukan informasi terselubung terkait proses
kontrak kerja kemitraan yang terjadi yang tidak diperoleh pada saat
wawancara.
b. Wawancara berupa pertanyaan terbuka dan teliti hasil tanggapan yang
mendalam tentang pengalaman, persepsi, pendapat, perasaan,
pandangan dan pengetahuan seseorang. Teknik wawancara bermaksud
untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang
dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti. (Banister dkk
dalam Poerwandari Kristi 2001:146) Dalam wawancara kualitatif
menurut Patton (dalam Poerwandari Kristi, 2001) terdapat tiga
pendekatan dasar wawancara yakni wawancara informal, wawancara
dengan pedoman umum dan wawancara dengan pedoman standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pada saat melakukan wawancara, peneliti membawa pedoman yang
berisi poin-poin pertanyaan untuk menggali informasi tentang
kesepakatan kontrak kemitraan antara PT RMB dengan para peternak
ayam broiler. Kemudian dalam pedoman wawancara peneliti juga
menggali informasi tentang bagaimana pengaruh sistem kontrak dan
mekanisme penegakan dalam memenuhi kesejahteraan para peternak
ayam broiler.
c. Dokumen yaitu berupa bahan-bahan tertulis tentang organisasi, catatan
program, publikasi dan laporan resmi, catatan harian pribadi, surat-
surat, karya-karya artistik, foto, memorabilia dan tanggapan tertulis
untuk survei terbuka. Sementara itu, Poerwandari Kristi (2001)
memisahkan teknik pengumpulan data dengan metode dokumen dan
materi audio visual. Dokumen berupa dokumen publik dan dokumen
pribadi misalnya surat, buku harian. Sedangkan materi audio visual
berupa buku, foto, video, berbagai bentuk karya seni, program
komputer, film dan lain-lain. Dalam proses pengumpulan data, peneliti
mendapatkan informasi data dengan metode dokumentasi berupa hasil
rekaman wawancara yang sebelumnya sudah memiliki konfirmasi
persetujuan rekaman oleh informan, dokumentasi dari hasil observasi
berupa foto yang menguatkan hasil penelitian, dokumentasi berupa
surat kontrak perjanjian kerja sama oleh kedua belah pihak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3.5 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemitraan, kontrak dan
peningkatan kesejahteraan menurut pandangan Rettig dan Bubolz (dalam Yulhendri
dan Nora Susanti, 2017). Indikator pengukuran kesejahteraannya berupa bentuk kasih
sayang (love), layanan (services), dan uang (money).
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh melalui wawancara mendalam,
catatan lapangan, bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami, dan hasil temuannya
dapat disampaikan pada orang lain (Sugiyono dalam Djamal, 2015:138). Pada
penelitian kualitatif yang melakukan analisis data adalah peneliti yang sejak awal
terjun ke lokasi penelitian berinteraksi dengan latar dan subjek penelitian dalam
rangka pengumpulan data. Menurut Lexy J. Moleong (dalam Ghoni,M. Djunaidi dan
Fauzan Almanshur, 2014: 245-246) proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, baik data wawancara, pengamatan
yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan di lokasi penelitian, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah dibaca secara cermat,
dipelajari dan ditelaah langkah berikutnya mengadakan reduksi data dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
melakukan abstraksi.1 Langkah selanjutnya menyusunnya dalam satuan-satuan yang
kemudian dikategorikan sambil melakukan koding. Tahap terakhir pada proses
analisis data ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini,
mulailah pada tahap penafsiran data dalam mengelola hasil.
Secara ringkas Miles dan Huberman (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:
209) mengemukakan tiga tahapan dalam melakukan analisis data penelitian kualitatif
yakni, tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan terakhir penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Berdasarkan pandangan tersebut, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik analisis data dari pandangan Miles dan Huberman. Tahap-tahap
analisis data tersebut berupa:
1) Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,
pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan.
Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan, dari awal sampai
akhir penelitian. Reduksi data berfungsi untuk menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, memilah data dan membuang data
yang tidak perlu. Hal ini dilakukan agar memudahkan peneliti dalam
pengklasifikasian data sehingga peneliti dapat memberikan gambaran
yang jelas tentang realitas yang dialami. Dalam proses reduksi ini 1 Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya. (Lexy J. Moleong dalam Ghony, M. Djunaidi dan Fauzan Almanshur 2015:245)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
peneliti benar-benar mencari data yang benar-benar valid sehingga
peneliti dapat melakukan pengecekan ulang kebenaran data dengan
informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahui.
2) Penyajian Data
Adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan
untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk
penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan,
dan bagan. Tujuannya adalah untuk memudahkan membaca dan
menarik kesimpulan. Oleh karena itu, sajiannya harus tertata secara
apik. Penyajian data juga merupakan bagian dari analisis, bahkan
mencakup pula reduksi data. Dalam proses ini peneliti
mengelompokkan hal-hal yang serupa menjadi kategori atau kelompok
satu, kelompok dua, kelompok tiga, dan sebagainya. Masing-masing
kelompok tersebut menunjukkan tipologi yang ada sesuai dengan
rumusan masalahnya. Dalam tahap ini peneliti juga melakukan display
(penyajian) data secara sistematik, agar lebih mudah untuk dipahami
interaksi antar bagian-bagiannya dalam konteks yang utuh. Dalam
proses ini, data diklasifikasikan berdasarkan tema-tema inti.
3) Menarik Kesimpulan atau Verifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Penarikan kesimpulan dalam penelitian merupakan langkah akhir
untuk menjawab fokus penelitian berdasarkan analisis data yang ada.
Proses kesimpulan atau verifikasi dapat dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, melakukan pengujian kebenaran dan kesesuaian pada makna-
makna yang muncul dari data sehingga validitasnya terjamin. Kedua,
menjelaskan hasil temuan penelitian yakni dengan melaporkan hasil
penelitian lengkap, dengan ‘temuan baru’ yang berbeda dengan
temuan sebelumnya. Ketiga, membuat kesimpulan dari temuan
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
Penelitian ini berfokus pada sistem kontrak dan mekanisme penegakan dalam
usaha bisnis ayam broiler. Dalam kasus yang diangkat terdapat dua pihak yang
terlibat yakni pihak PT Rukun Mitra Bersama dan para peternak ayam broiler. Dalam
bab ini peneliti memberi gambaran singkat tentang proses berlangsungnya kontrak
antara pihak yang terlibat. Pada bagian awal bab ini, peneliti menjelaskan gambaran
umum tentang PT Rukun Mitra Bersama Cabang Gunung Kidul. Kemudian peneliti
menjelaskan tentang mekanisme sistem kontrak perjanjian PT Rukun Mitra Bersama
dengan peternak ayam broiler.
4.1 Gambaran Umum PT Rukun Mitra Bersama Cabang Gunung Kidul
PT Rukun Mitra Bersama (PT RMB) merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang peternakan ayam broiler. PT Rukun Mitra Bersama memiliki
cabang usaha di berbagai wilayah Indonesia yakni Kalimantan, Sumatra, Jawa Barat,
Jawa Timur dan Jawa Tengah. Untuk cabang Jawa Tengah, saat ini ada sekitar 14
unit kantor yang tersebar di setiap kota. Cabang Jawah Tengah juga meliputi wilayah
D.I Yogyakarta yang salah satu kantor unitnya ada di Kabupaten Gunung Kidul.
Usaha sistem kemitraan bisnis ayam broiler di Kabupaten Gunung Kidul pertama kali
dibuka pada tahun 2018 di awal bulan Maret dan sekarang sudah berjalan dua tahun
lebih. Untuk daerah Kabupaten Gunung Kidul ada sekitar tujuh Kecamatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
bergabung dalam bisnis kemitraan ini yakni Kecamatan Saptosari, Paliyan, Semanu,
Karangmojo, Ngawen, dan Patuk. Jumlah peternak yang terlibat sekitar 20an orang
dan menyebar pada tujuh Kecamatan tersebut.
PT Rukun Mitra Bersama membuka cabang usahanya di Provinsi D.I Yogyakarta
dengan dua kantor unit yakni kantor unit cabang Gunung Kidul dan kantor unit di
Kabupaten Sleman. Kedua kantor unit tersebut bernaung di bawah kantor pusat PT
RMB di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan, PT RMB untuk Provinsi D.I
Yogyakarta belum ada. Kantor Pusat PT Rukun Mitra Bersama wilayah Jawa Tengah
beralamat di jalan Puri Anjasmoro blok D 3 No 17, Kecamatan Semarang Barat, Kota
Semarang. Sedangkan kantor unit cabang Gunung Kidul berlokasi di jalan
Tegalmulyo, Kepek, Wonosari. Kantor unit Cabang Gunung Kidul dalam masa
pembangunan sehingga untuk saat ini adminnya masih bergabung dengan kantor unit
di Kabupaten Sleman. Alasan pendirian PT RMB di Kabupaten Gunung Kidul
dikarenakan Kabupaten Gunung Kidul memiliki lahan kering yang cukup luas dan
untuk masyarakatnya sendiri banyak yang berprofesi sebagai petani dan peternak.
Kondisi seperti ini, memicu PT RMB untuk membuka kerja sama kemitraan dalam
pengembangan dan pengelolaan ayam broiler. Karena bagi pihak PT RMB kondisi
wilayah dan profesi masyarakat tersebut merupakan potensi sebagai modal untuk
pengembangan usaha kemitraan bisnis tersebut.
Tujuan pembukaan PT Rukun Mitra Bersama Cabang Gunung Kidul adalah untuk
melayani para peternak yang tidak memiliki modal usaha dan menciptakan peternak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
yang unggul secara keterampilan dan dapat meningkatkan kesejahteraan bersama.
Visi PT Rukun Mitra Bersama Cabang Gunung Kidul adalah menjadikan perusahaan
unggas yang unggul dan berdaya saing yang sehat serta menjadikan Kabupaten
Gunung Kidul sebagai pengembangan budidaya ayam broiler yang semakin maju.
Sedangkan misinya, yaitu mengembangkan kapasitas perusahaan dengan
memperbanyak mitra, menjadikan peternak ayam Cabang Gunung Kidul yang
semakin maju dan unggul dalam pembudidayaan ayam broiler, meningkatkan
kesejahteraan bersama dan meningkatkan citra yang baik di mata peternak dengan
memberi pelayanan terbaik dan penyediaan kualitas SAPRONAK yang berkualitas
tinggi.
Dalam menjalankan usaha kemitraan bisnis ayam broiler, PT Rukun Mitra
Bersama Cabang Gunung Kidul memiliki organisasi untuk pencapaian sasaran
perusahaan. Berikut ini uraian jabatan PT Rukun Mitra Bersama Cabang Gunung
Kidul.
Kepala Unit : Supriyanto
Kepala Produksi : Grestianto Ade Kurniawan
Admin Produksi : Aida Ariani
Admin Logistik : Tika
Admin Sales : Wisnu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Marketing Sales : Desita Pertiwi
Petugas Lapangan : Irwita dan Arif Pambudi
Bagian Umum : Suwarno
Pembagian tugas, peran dan tanggung jawab dalam kantor unit cabang Gunung Kidul
bertujuan untuk mempermudah menjalankan usaha dan mengurangi penyimpangan
yang timbul.
4.2 Gambaran Umum Mekanisme Kontrak Kemitraan Bisnis Ayam Broiler
PT Rukun Mitra Bersama Cabang Gunung Kidul dengan para Peternak di
Kecamatan Saptosari.
Bentuk kemitraan yang dibangun dalam usaha bisnis ayam broiler antara PT
RMB dan para peternak ayam di Kecamatan Saptosari adalah pola inti plasma, yakni
peternak sebagai plasma dan perusahaan sebagai inti. Yang dimaksud dengan
perusahaan sebagai inti adalah perusahaan sebagai penyedia dalam pemenuhan
kebutuhan sarana produksi atau modal awal untuk para peternak. Modal awalnya
berupa bibit DOC (Day Of Chicken), pakan, obat-obatan dan vaksin yang kemudian
dipelihara ke kandang-kandang peternak sebagai plasma. Selain itu, perusahaan
sebagai inti memiliki tanggung jawab dalam proses pendampingan pembudidayaan
ayam broiler hingga masa panen dan berhak untuk penjualan ayam. Disini peternak
tidak perlu membawa ayam ke pasar atau mencari pembeli karena itu sudah menjadi
tanggung jawab perusahaan sebagai inti. Jadi untuk memproduksi ayam broiler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
perusahaan inti membutuhkan kandang-kandang peternak sebagai mitra untuk bekerja
sama menjalankan usaha. Selanjutnya untuk peternak sebagai plasma tugas dan
tanggung jawabnya adalah menyiapkan kandang atau lahan, menyiapkan kebutuhan
kandang dari perlengkapan makan minum, listrik, air, sekam, penghangat ruangan
serta menyiapkan tenaga untuk budidaya. Untuk praktek kerja sama kemitraan PT
RMB dengan para peternak semuanya mengikuti panduan dalam surat perjanjian
kontrak kerja sama yang telah disepakati. Surat perjanjian kontrak kemitraan pada
dasarnya disediakan oleh perusahaan inti. Surat atau dokumen kontrak perjanjian
tersebut berisi tentang hak dan kewajiban dari masing-masing pihak terkait, syarat
menjadi mitra, kesepakatan harga jual, kesepakatan dalam pembagian hasil, bonus
prestasi, serta penanggungan resiko kerugian.
Sebelum kedua pihak sepakat menjalankan kerja sama kemitraan ayam broiler,
ada beberapa ketentuan dan prosedur yang harus dilalui dan dipenuhi dalam surat
perjanjian kontrak yaitu:
1. Bagi peternak yang ingin bekerja sama dalam kemitraan harus memenuhi
beberapa persyaratan. Syarat menjadi plasma yaitu peternak harus memiliki
kandang, gudang pakan, dan peralatan pemeliharaan sesuai dengan standar
yang telah ditentukan oleh PT RMB. Peternak harus menyerahkan fotocopy
KTP, KK, fotocopy buku rekening dan pemberian jaminan ke perusahaan
serta mentaati semua peraturan yang ada dengan menandatangani surat
perjanjian kontrak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Untuk jaminannya tersendiri biasanya dapat berupa BPKB motor, sertifikat
tanah dan barang berharga lainnya. Jaminan akan diserahkan ke peternak
plasma apabila terjadi pemutusan hubungan kerja sama dengan catatan tidak
ada kecurangan dan pihak plasma tidak memiliki hutang dengan perusahaan.
peternak yang dapat dipercaya, bertanggung jawab, jujur, serta menggali
informasi tentang pengalaman peternak yang sebelumnya pernah bergabung
dengan perusahaan lain terkait seperti apa dan bagaimana pengalamannya
dengan perusahaan sebelumnya, apakah punya catatan khusus atau tidak,
kemudian semuanya akan dipertimbangkan oleh pihak perusahaan.
4. Selanjutnya akan dilakukan survei dari perusahaan inti ke kandang peternak
plasma untuk mengetahui kelayakan kandang dan kondisi lingkungan apakah
layak untuk ditempati ayam atau tidak.
5. Setelah melalui proses survei, proses selanjutnya adalah penandatanganan
surat perjanjian kontrak kerja samanya. Sebelum menandatangani kontrak
peternak plasma diberi kesempatan untuk memahami isi kontrak.
6. Ketika proses administrasi sudah terpenuhi dan kontrak disepakati maka
mulai dilaksanakan proses pemeliharaan ayam dan peternak mengikuti
panduan yang diberikan oleh PT RMB. Dalam proses pemeliharaan ayam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
akan didampingi oleh pihak perusahaan yakni petugas lapangan hingga masa
panen ayamnya.
Dalam proses pelaksanaan kerja sama kontrak kemitraan antara PT RMB dan para
peternak menimbulkan perjanjian kontrak kesepakatan terkait hak dan kewajiban
yang harus dipenuhi antara kedua belah pihak. Keberadaan atas terbentuknya hak dan
kewajiban ini bertujuan untuk memberi kejelasan terkait tugas dan tanggung jawab
dan sebagai penggerak atau jaminan atas berjalannya pengembangan produksi ayam
broiler di Kecamatan Saptosari. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang hak
peternak sebagai plasma dan hak perusahaan sebagai inti.
Tabel 4.1
Hak Peternak Plasma dan Perusahaan Inti
No Perusahaan Inti Peternak Plasma 1 Perusahaan mempunyai hak untuk memberi
teguran, sanksi dan menghentikan sepihak atas kerja sama kemitraan apabila peternak melanggar kesepakatan.
Mempunyai hak untuk mendapatkan hasil dari kerja sama tersebut berupa laba.
2 Perusahaan punya hak untuk menentukan populasi ayamnya berapa sesuai dengan ukuran kandang peternak.
Mempunyai hak atas kepemilikan kandang dan perabotan kandang.
3 Perusahaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi perkembangan ayam dari peternak.
Mempunyai hak untuk memperoleh SAPRONAK dari perusahaan.
4 Perusahaan mempunyai hak untuk memutuskan panen ayamnya kapan dan punya hak untuk menjual ayamnya.
Hak untuk mendapatkan pendampingan dari pihak perusahaan.
5 Mempunyai hak untuk mendapatkan hasil dari kerja sama tersebut berupa laba.
Memiliki hak untuk mendapatkan rincian transaksi jual beli dari pihak perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Selanjutnya adalah kewajiban dari pihak perusahaan sebagai inti dan peternak sebagai
plasma.
Tabel 4.2
Kewajiban Perusahaan Inti dan Peternak Plasma
No Perusahaan Inti Peternak Plasma
1 Perusahaan menyediakan
SAPRONAK untuk peternak.
Peternak wajib memenuhi dan
mentaati semua peraturan dan dalam
proses pemeliharaan ayam wajib
mengikuti panduan dari perusahaan.
2 Melakukan pendampingan kepada
peternak dari proses pemeliharaan
hingga masa panen.
Sebagai peternak plasma kandang
yang di bangun sesuai dengan desain
yang ada yang ditawarkan dari
perusahaan.
3 Memberikan rincian transaksi jual beli
kepada peternak sebagai bukti.
Peternak wajib menerima atau
membeli DOC, pakan dan obat-obatan
dari perusahaan sesuai kesepakatan
kontrak.
4 Membayar keuntungan sesuai dengan
perhitungan hasil pemeliharaan
ayamnya
Peternak wajib menjual ayam besar ke
perusahaan sesuai harga kontrak yang
sudah disepakati.
5 Membeli ayam dari peternak plasma
sesuai harga kontrak kesepakatan.
Peternak juga wajib mengisi recording
dan memberikan informasi kondisi dan
perkembangan ayam kepada
perusahaan.
Kontrak kerja sama kemitraan yang ditawarkan PT RMB kepada peternak
plasma terkait kesepakatan harga terbagi menjadi dua bagian yakni kesepakatan harga
SAPRONAK dan kontrak harga jual ayam hidup. Untuk kesepakatan harga
SAPRONAK (Sarana Produksi Ternak) berupa harga DOC non vaksin sebesar Rp
7.400/ekor, DOC vaksin Rp 7.900/ekor, PRE STARTER Rp 8.650/kg, STARTER Rp
8.350/kg, obat-obatan harga pricelist + 10%. Sedangkan harga kontrak jual ayam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
hidup meliputi perbedaan bobot badan dengan harganya masing-masing. Semakin
kecil bobot ayam harganya semakin tinggi dengan maksimal bobotnya kurang dari
sama dengan 0.90 kg begitupun sebaliknya semakin berat bobot ayamnya harganya
semakin rendah. Pemberian harga kontrak yang tinggi dengan bobot ayam yang
semakin rendah yang mencapai batas maksimal 0,90 kg merupakan strategi yang
dilakukan oleh PT RMB untuk memperbanyak mitra. Alasan lainnya adalah dalam
penetapan harga kontrak ayam yang tinggi dengan bobot maksimal terendah 0,90 kg
mengacu pada pembagian berdasarkan wilayah. Khusus untuk daerah Gunung Kidul
ayam kecil cenderung dikasih dengan harga yang tinggi. Hal tersebut berdasarkan
hitungan di PT RMB untuk ayam kecil sendiri, HPP (Harga Pokok Peternak) yang
beli DOC, pakan dan obat-obatan masih tinggi untuk pemakaiannya di bobot satu
koma karena peternak belum mendapatkan untung maka PT RMB memberi kontrak
harga tinggi agar peternak mendapat untung. Hitungan lainnya terkait harga kontrak
ayam yang tinggi di bobot satu koma adalah strategi dalam penekanan pemakaian
jumlah pakan yang semakin besar pada ayam. Jika ayam semakin besar maka
kebutuhan akan pemakaian pakan dan lain-lain semakin besar pula untuk proses
menjadi daging. Jadi dalam situasi seperti itu, pihak peternak cenderung panen
ayamnya di bobot 1,8 sampai 0,90 agar mendapat untung. Untuk kisaran umur ayam
panen biasanya di umur 33-35 hari dengan bobot yang kurang dari sama dengan 0,90
kg harga kontraknya Rp 20.600 dan bobot ayam yang lebih dari 2,20 kg harga
kontraknya Rp 19.300. Berikut dijelaskan rincian harga kontrak penjualan ayam
hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 4.3
Harga Kontrak Ayam Hidup
No Berat badan Nilai (Rp/kg)
1 ≤ 0,90 Rp 20.600
2 0,91-1,20 Rp 20.400
3 1,21-1,30 Rp 20.100
4 1,31-1.40 Rp 19.850
5 1,41-1,50 Rp 19.700
6 1,51-1,60 Rp 19.525
7 1,61-1,70 Rp 19.500
8 1,71-1,80 Rp 19.850
9 1,81-2,00 Rp 19.480
10 2,01-2,20 Rp 19.425
11 >2,20 Rp 19.300
Selanjutnya dalam kesepakatan kontrak kerja sama kemitraan ayam broiler
PT RMB dengan peternak juga membahas tentang kesepakatan dalam penjualan
harga ayam yang afkir atau sakit. Untuk ayam sakit atau afkir akan dibeli dengan
harga pasar, apabila harga pasar ≤ harga kontrak terendah. Dan jika harga pasar >
harga kontrak terendah, maka ayam yang dibeli tetap menggunakan harga kontrak
terendah. Selain itu, ayam yang bobotnya ≤ 0,90 harga jualnya mengikuti ketentuan
harga ayam afkir atau sakit. Ketentuan ayam afkir dan sakit dapat dilihat pada kondisi
fisik ayamnya yang cacat yakni berupa kaki yang pincang, sayap yang patah dan
kondisi fisik lainnya yang tidak sempurna. Sedangkan ayam yang sakit dapat
diketahui melalui gejala-gejala yang nampak pada kondisi ayam yang ngorok, kurang
bersemangat dan juga dapat diketahui melalui pemeriksaan dalam proses bedah
ayamnya. Selain itu, ketentuan penjualan harga ayam yang mengikuti kontrak harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
ayam afkir dan sakit berlaku pada ayam yang bobotnya kurang dari 0,90 kg atau
beratnya di bawah 0,90 kg dan harga tersebut tidak berlaku pada ayam yang bobot
batas maksimal ≤ 0,90 kg dengan ketentuan bahwa ayam tersebut sehat normal tidak
afkir dan tidak mempunyai gejala sakit maka ayamnya mengikuti harga kontrak
tertinggi.
Perjanjian kesepakatan kontrak dalam kemitraan bisnis ayam broiler antara
PT RMB dengan para peternak tidak hanya membahas tentang kesepakatan harga jual
dan beli. Selanjutnya akan dibahas tentang kesepakatan pembagian upah dan
tanggung jawab resiko kerugian serta bonus performa yang akan diperoleh oleh
peternak. Pertama, untuk pembagian upahnya pihak perusahaan akan mendapat
keuntungan dari harga penjualan SAPRONAK kepada peternak. Sedangkan peternak
memperoleh upah dari selisih hasil penjualan ayam hidup dikurangi harga
SAPRONAK. Kedua, jika terjadi kerugian, perusahaan inti menanggung maksimal
Rp 1.000/ekor dan sisanya menjadi tanggungan plasma tercatat sebagai hutang
plasma ke inti. Ketiga soal bonus performa yang diberikan perusahaan kepada
peternak. Bonus performa dibagi menjadi dua yakni bonus pasar 20% dari selisih
harga diberikan kepada peternak dan bonus BOP yang diberikan pada akhir
pemeliharaan sebesar Rp 200/ekor jika IP ≥ 300. Untuk bonus performa sendiri
merupakan salah satu bentuk apresiasi perusahaan kepada peternak dan sebagai
pemicu untuk peternak bekerja dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PT RMB juga menerapkan mekanisme sanksi kepada peternak apabila terjadi
pelanggaran peraturan yang telah disepakati bersama. Tujuan dibuatnya mekanisme
sanksi ini sebenarnya mau mengarahkan para peternak untuk memiliki tanggung
jawab dan kinerja yang baik. Pemberian saksi diberikan berdasarkan ukuran
pelanggaran yang dibuat oleh peternak. Sanksi ringan biasanya berupa teguran dan
diselesaikan secara kekeluargaan, lalu sanksi yang menyebabkan kerugian dalam
batas wajar terkait harga maka peternak harus ganti rugi dua kali lipat dari harga asli.
Dan apabila sanksi yang sudah masuk taraf berat biasanya langsung berurusan dengan
pihak hukum dan akan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan catatan pihak
peternak harus mengganti semua kerugian dua kali lipat berdasarkan kesepakatan
awal yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian awal bab ini peneliti mengkaji analisis tentang kesesuaian sistem
kontrak dan mekanisme penegakan pada kerja sama kemitraan bisnis ayam broiler
dengan teori kontrak Ekonomi Kelembagaan. Kemudian bagian kedua, peneliti
mengkaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan faktor
penghambat kegiatan usaha sistem kontrak kemitraan. Selanjutnya bagian ketiga,
peneliti menganalisis dan mengkaji pengaruh sistem kontrak terhadap peningkatan
kesejahteraan bagi para peternak ayam broiler.
5.1 Kesesuaian Sistem Kontrak dan Mekanisme Penegakan pada Kerja Sama
Kemitraan Bisnis Ayam Broiler dengan Teori Kontrak Ekonomi
Kelembagaan
Kontrak secara umum dapat menggambarkan kesepakatan satu pelaku untuk
melakukan tindakan yang memiliki nilai ekonomi kepada pihak lain, tentunya
dengan konsekuensi adanya tindakan balasan atau pembayaran (Yustika, 2013:
78). Tindakan untuk membuat kontrak tersebut tergambar dalam sistem kemitraan
usaha bisnis ayam broiler di Kecamatan Saptosari. Pelaku ekonomi dalam
kegiatan kontrak kemitraan bisnis ayam broiler ini adalah pihak perusahaan yakni
PT RMB dan para peternak di Kecamatan Saptosari. Tindakan yang memiliki
nilai ekonomi dalam usaha kemitraan ini adalah pihak perusahaan PT RMB yang
memberikan kemudahan bagi peternak yang tidak memiliki modal usaha. Bantuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
modal berupa pinjaman hutang Sarana Produksi Ternak seperti bibit DOC (Day
Of Chicken), pakan, obat-obatan dan vaksin dengan ketentuan harga yang telah
disepakati pada kontrak perjanjian kerja sama. Kegiatan semacam ini tentunya
ada tindakan balasan berupa pembayaran kembali harga dari masing-masing
sarana produksi yang dilakukan pihak peternak kepada PT RMB setelah ayamnya
laku terjual.
Ilmu ekonomi kelembagaan baru atau New Institutional Economics (NIE),
menurut Richter (dalam Yustika, 2013: 78) konsep kontrak adalah konsep
mengenai hak kepemilikan (property right). Dalam usaha kemitraan bisnis ayam
broiler antara PT RMB dan para peternak di Kecamatan Saptosari terdapat hak-
hak yang harus diakui dan diterima keberadaannya.
“Kalau untuk peternaknya sendiri haknya apa saja? Ya mereka punya hak atas kepemilikan kandang dan perabotan kandang, lalu punya hak untuk memperoleh SAPRONAK (Sarana Produksi Ternak) dari perusahaan, mendapatkan pendampingan, mendapatkan rincian transaksi jual beli dan mendapatkan keuntungan atas kerja sama kemitraan ini. (I1.W1.62).
Perusahaan punya hak untuk menentukan populasi ayamnya berapa sesuai informasi perkembangan ayam dari peternak, punya hak untuk memutuskan panen ayamnya kapan, punya hak untuk ngejual ayam dan menegur atau memberi sanksi kepada peternak apabila melanggar kesepakatan. Kalau untuk kewajibannya sendiri ya perusahaan tadi menyediakan SAPRONAK untuk peternak, melakukan pendampingan kepada peternak, memberikan rincian transaksi jual beli kepada peternak sebagai bukti dan membayar keuntungan sesuai dengan perhitungan hasil pemeliharaan ayamnya. (I1.W1.60)”
Berdasarkan data di atas hubungan kontrak antara kedua belah pihak didasarkan pada
pertukaran property right sebagai transaksi yang mengatur kontrak. Perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
memberikan property right berupa SAPRONAK kepada peternak sebagai hutang
yang akan dibayar oleh peternak saat ayamnya sudah laku terjual. Sedangkan
property right milik peternak berupa jasa tenaga kerja budidaya ayam broiler. Terkait
lahan, kandang dan perlengkapan makan minum tetap diakui sebagai hak milik
peternak.
“Jadi untuk memproduksi ayam kita sebagai perusahaan inti membutuhkan peternak-peternak ayam untuk bekerja sama, nah peternak tersebut yang kami anggap sebagai mitra yang akan menjalankan usaha. (I1.W1.16)”
Informasi di atas dapat dikatakan bahwa untuk memproduksi ayam broiler
perusahaan membutuhkan kandang-kandang peternak untuk bekerja sama
menjalankan usaha. Bagi peternak-peternak yang telah diterima untuk bekerja sama
tersebut dianggap sebagai mitra perusahaan dalam usaha bisnis ayam broiler. Jadi
dalam kesepakatan kontrak antara PT RMB dengan peternak ayam di Kecamatan
Saptosari hal yang dipertukarkan adalah jasa tenaga kerja dari peternak sebagai
tenaga budidaya dan SAPRONAK (Sarana Produksi Ternak) dari PT. Pertukaran
sumber daya antara PT RMB dengan peternak menciptakan nilai ekonomi berupa
pembayaran upah tenaga kerja dan pembayaran harga SAPRONAK sesuai dengan
kesepakatan harga kontrak setelah ayamnya laku terjual. Kesepakatan ini yang
menjadi dasar dari isi kontrak antara perusahaan PT RMB dengan para peternak di
Kecamatan Saptosari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
“Bagaimana sistem kontrak kerja sama ini dibentuk? Dan siapa saja yang terlibat dalam pembentukan kontrak perjanjian tersebut?
Secara umum kontrak dan aturan kerja sama bermitra disusun oleh perusahaan, kemudian peternak sebagai mitra tidak terlibat secara langsung dalam pembuatan kontrak. Nah untuk mencapai kesepakatan, peraturan tersebut ditawarkan kepada peternak. Tugas peternak hanya menyetujui isi kontrak perjanjian saja dengan membaca dan mempertimbangkan sebagaimana mestinya apakah mereka mau bergabung atau tidak. Setelah melalui proses promosi dan pertimbangan tadi, kalau setuju, ya kita lanjut dengan tanda tangan kontrak perjanjian. (I1.W1.54)
Mas kenapa pembuatan kontrak tidak di rembuk atau dibuat secara bersama?
Ya gimana e Mba, kalau di pikir-pikir kita sebenarnya tuh hadir untuk memberi kemudahan bagi peternak dengan bantuan modal, menyediakan SAPRONAK untuk peternak dan kita yang bakalan tuntun damping mereka dari segi persiapan modalnya sampai pemasaran. Kalau dihitung pengeluaran modal punya kita yang lebih besar dan kalau nggak dirawat dengan baik kita yang malah rugi kan, lalu nggak semua peternak itu apa yoo, tau betul memelihara ayam broiler ini, beda kalau sama ayam kampung Mba jadi peternaknya perlu diarahkan gitu. Lalu untuk efisien soal waktu dalam proses pembuatan kontrak kalau masih ngumpulin peternak juga ya buang-buang waktu Mba kan banyak perdebatan yang butuh proses lama untuk mengambil keputusan jadi untuk menghemat waktu kontrak kerja sama ini sepenuhnya dibuat oleh PT RMB. (I1.W1.56)
Apakah Bapak berdua terlibat dalam pembuatan kontrak perjanjian? Nggak Mba. (I2.W1.62)
Peternak tidak terlibat dalam pembuatan kontrak Mba, semuanya dibuat sama perusahaan kita yang menyetujui isi kontrak yang ditawarkan. (I3.W1.63)
Apakah Mas berdua terlibat dalam pembuatan kontrak perjanjian? Nggak Mba(I4.W1.53)
Nggak Mba semuanya dari perusahaan yang buat Mba.(I5.W1.54)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berkaitan dengan mekanisme penegakan, data yang ditemukan menunjukkan
bahwa surat perjanjian kontrak kemitraan pada dasarnya disediakan oleh perusahaan
PT RMB. Pembuatan surat perjanjian kontrak tersebut didasarkan pada pandangan
Yustika (2013) tentang sistem penegakan yang dibuat secara formal oleh organisasi
resmi seperti perusahaan untuk menyelesaikan masalah. Kejelasan dalam pembuatan
kontrak perjanjian tentunya akan memberikan informasi yang baik bagi peternak
sehingga biaya transaksi dalam mencari informasi dapat diatasi dengan baik. Terkait
dengan biaya transaksi Furubotn dan Pejovich (dalam Yustika, 2013: 120)
mengatakan bahwa kejelasan kontrak pada dasarnya mau memberikan kepastian pada
pertukaran dan perlindungan hak kepemilikan agar biaya untuk mencari informasi
semaksimal mungkin dihilangkan. Dalam surat kontrak perjanjian yang ditawarkan
oleh PT RMB sepenuhnya telah memberi informasi yang jelas dan tepat sasaran.
Surat perjanjian yang ditawarkan oleh PT RMB berupa Kontrak harga jual dan beli,
serta kontrak surat kerja sama terkait tanggung jawab masing-masing pihak dan
mekanisme penegakan. Kejelasan pada surat kontrak perjanjian pula, tentunya akan
mempermudah pihak ketiga (lembaga hukum) dalam menyelesaikan persoalan
kemitraan yang terjadi jika malah tersebut tidak dapat diselesaikan secara sepihak.
Hal tersebut berkaitan dengan pandangan North (1990) tentang mekanisme third
party-enforced contracts apabila terjadi proses pertukaran yang rumit yang harus
melibatkan pihak ketiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hubungan kontrak yang dijalankan oleh PT RMB dan peternak di Kecamatan
Saptosari secara umum telah mengikuti prinsip teori kontrak kesepakatan otomatis
(self-enforcing agreements theory). Kerja sama yang dijalankan oleh PT RMB dan
para peternak ayam di Kecamatan Saptosari berlangsung dalam jangka panjang dan
tanpa ada batasan waktu. Para peternak diberi kebebasan untuk tetap bekerja sama
atau mau beralih ke perusahaan ayam lainnya jika kurang puas dengan pelayanan PT
RMB. Namun, dalam kesepakatan kontrak apabila peternak ingin memutuskan
hubungan kerja sama dengan PT RMB maka yang berkaitan dengan hutang harus
dilunasi terlebih dahulu. Kerja sama kemitraan dengan jangka waktu yang panjang
untuk mengurangi biaya resiko dalam penyelesaian sengketa terkait hak kepemilikan
seperti yang dikatakan Yustika (2013).
“Dalam situasi atau kondisi seperti apa pihak perusahaan memutuskan hubungan kerja sama dengan peternak?
Perusahaan dapat menghentikan hubungan kerja sama dengan peternak kalau peternak tidak mengikuti atau melanggar prosedur dan tata cara yang dianjurkan dari perusahaan sesuai kesepakatan. Kalau persoalan seperti peternak nakal kayak jual ayam tanpa sepengetahuan perusahaan dan penjualan pakan diam-diam kalau terus meneruskan perusahaan bisa bangkrut dan tidak berkembang maka langkah yang diambil memutuskan hubungan dengan peternak. Disamping itu peternak harus melunasi hutang dan kewajibannya terlebih dahulu sesuai kesepakatan. (I1.W1.68)
Dalam situasi atau kondisi seperti apa bapak sebagai peternak memutuskan hubungan kerja sama dengan perusahaan Pak?
Dalam kesepakatan kontrak kita juga diberi kebebasan untuk memilih perusahaan yang lain. Semuanya tergantung peternak senyamannya gimana, tapi sebelum beralih ke perusahaan lainnya kita harus menyelesaikan persyaratan-persyaratan tanggungan karo kantor. Misalnya mau pindah perusahaan lain yaaa biasanya konsultasi sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PPL lalu menyelesaikan hutang yang masih ada dengan perusahaan sebelumnya lalu pembebasan jaminan juga. (I3.W1.58)
Sebenarnya tergantung peternaknya maunya gimana Mba. Kita diberi kebebasan untuk berpindah ketempat yang lain asalkan administrasinya sudah lunas dengan PT RMB dan buat pengajuan ke PPL mengambil jaminan dan yang jelas nggak punya hutang sama PT sudah clear pokoknya.(I5.W1.50)
Kalau dari perusahaan yang memutuskan hubungan itu biasanya ada kesalahan dari peternak yang menyebabkan kerugian yang besar misalnya tadi Mba yang jual pakan berkarung-karung atau punya masalah yang berat yang nggak bisa dikompromi lagi biasanya diputus hubungan jaminan ditahan lalu dilaporkan ke pihak hukum untuk ganti rugi. (I4.W1.51)”
Sistem penegakan dalam kontrak kerja sama kemitraan bisnis ayam broiler di
Kecamatan Saptosari dapat berlangsung dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Usaha kemitraan yang berlangsung lama mengharuskan kontrak dan mekanisme
penegakan dibuat secara otomatis oleh pihak yang terlibat. Hasil temuan peneliti
dalam usaha kontrak kemitraan tersebut sejalan dengan kesepakatan otomatis yang
dikemukakan oleh Furubotn dan Richter (dalam Yustika (2013: 81). Untuk sistem
penegakan dalam kemitraan tersebut, sepenuhnya dibuat oleh PT RMB. Pemberian
sanksi dan hukuman bagi pihak yang melanggar diselesaikan secara sepihak oleh PT
RMB dan peternak. Mekanisme penegakan dalam pemberian sanksi yang disediakan
oleh PT RMB adalah sanksi ringan berupa teguran, pembayaran denda berupa uang
sesuai dengan pelanggaran yang dibuat, sanksi pemutusan hubungan kerja dan hukum
pidana bagi pihak yang melanggar aturan dengan biaya resiko yang sangat besar.
Dalam pembuatan kontrak dan pemberian kebijakan terkait sistem penegakan dalam
memberikan keputusan akhir atas pelanggaran kontrak pihak ketiga tidak sepenuhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
terlibat secara langsung untuk pengambilan keputusan. Pihak ketiga yakni badan
hukum atau pengadilan hanya berperan kecil dalam kontrak kerja sama tersebut yakni
sebagai pihak yang mengadili apabila terjadi persoalan tidak bisa diselesaikan secara
sepihak dari PT RMB dan para peternak. Jadi secara keseluruhan kontrak tersebut
yang berperan aktif dan penuh adalah PT RMB dan peternak, sedangkan intervensi
atau campur tangan dari pihak ketiga dibutuhkan apabila masalah yang dihadapi
sangat rumit yang mengharuskan bantuan dari pihak hukum.
“Perusahaan punya hak untuk menegur atau memberi sanksi kepada peternak apabila melanggar kesepakatan (I1.W1.60).
Berdasarkan surat perjanjian kerja samanya perusahaan mempunyai hak untuk memberi teguran, sanksi dan menghentikan sepihak atas kerja sama kemitraan apabila peternak melanggar kesepakatan. Semuanya ada di surat perjanjian kerja sama kemitraan, kalau dari perusahaan yang melanggar kesepakatan atau berbuat curang, yang nggak bisa diselesaikan secara bersama peternak boleh melaporkan ke pihak hukum untuk diselesaikan.(I1.W1.52)
Kalau seandainya ada kelalaian dari pihak perusahaan kita dapat menyelesaikan dengan sistem kekeluargaan tapi kalau melebih itu biasanya kita lapor ke polisi. (I2.W1.58)”
Tujuan dari adanya Kontrak kesepakatan dalam usaha bisnis ayam broiler di
Kecamatan Saptosari adalah untuk mencegah terjadi kecurangan dalam kemitraan
tersebut. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Furubotn dan Richter dalam teori
kesepakatan otomatis apabila terjadi kecurangan pihak yang melanggar harus
menanggung resiko yang sangat besar dengan biaya yang tinggi. Maka dari itu pihak
yang bermitra dan yang menjalani aturan harus mentaati aturan kontrak yang telah
disepakati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Kontrak kemitraan yang dijalani oleh PT RMB dengan peternak di Kecamatan
Saptosari sebenarnya mengikuti pandangan Cheung tentang bentuk-bentuk kontrak
pada sektor pertanian, yaitu kontrak bagi hasil (share contract) dan kontrak upah
(wage contract). Kedua bentuk kontrak ini tergambar dalam data yang ditemukan
peneliti di lapangan yakni untuk kontrak bagi hasilnya sendiri perusahaan
memperoleh keuntungan dari hasil penjualan SAPRONAK terkait total keseluruhan
dari harga DOC, harga pakan, harga obat dan vaksin yang dihabiskan di kandang
peternak. Sedangkan peternak penghasilannya diperoleh dari selisih harga jual bobot
ayamnya dikurangi harga SAPRONAK yang sisanya menjadi hak peternak.
“Bagaimana sistem kontrak perjanjian dalam pelaksanaan pembagian upah dan pemasaran? Karena harga daging di pasar berubah-ubah maka itu menjadi tanggung jawab PT dan peternak acuanya ada pada harga pembelian SAPRONAK. SAPRONAK sendiri kepanjangannya adalah Sarana Produksi Ternak, yang mana SAPRONAK ini disediakan oleh perusahaan inti untuk peternak plasma seperti DOC vaksin, DOC non vaksin/bibit ayam, pakan starter untuk ayam umur sehari sampai 21 hari, pakan pre starter untuk ayam umur di atas 21 hari dan obat-obatan. Untuk hitungannya sendiri harga SAPRONAK akan dikali dengan jumlah ayam yang akan masuk ke kandang. Ini akan menjadi modal awal bagi peternak untuk mengembangkan usaha peternakan ayam broiler. Saya misalkan ayam yang masuk 2000 ekor kemudian dikali dengan DOC Vaksinya 7.900 ditotalkan. Nah begitupun dengan hitungan lainnya seperti pakan satu saknya 50 kg jadi per kg dikali dengan harga pakan Starter 8.350. Setelah semua dikalkulasi total dari pakan, bibit, obat-obatan dan vaksin habis berapa peternaknya itu menjadi hutang peternak ke inti. Selanjutnya, kita kan sudah sepakat harga jual dalam kontrak dengan melihat bobot atau berat ayam saat ditimbang kita tentukan harga per kilogramnya sekian. Maka untuk mendapatkan keuntungan peternak harus benar-benar memelihara ayam sehat dengan bobot yang sesuai dengan standar kontrak tertinggi, agar penghasilannya besar tentu semuanya itu ada dampingan dan bimbingan dari PT pada saat pembudidayaan ayam sehingga kedua-duanya sama-sama mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
keuntungan. Misalnya bobot ayamnya 2 kg, lalu harga /kg 19.425 kalau ditotalkan 2x19.425 sama dengan 38.850/ekor. Maka pembagian hasilnya itu dilihat pada harga penjualan daging dikurangi modal pembelian SAPRONAK dan sisanya menjadi milik peternak. (I1.W1.42)
Sistem pembagian upahnya itu mengikuti kesepakatan kontrak yang di awalnya. Di mana harga DOC, pakan, obat dan vaksin sudah ditentukan harga kesepakatan sekian. Begitu pula dengan harga ayamne sesuai dengan jumlah bobotnya berapa semuanya ada hitung-hitungan dalam kontrak yang sudah disepakati. Nanti hitung-hitungan pembagian upah itu dilihat dari harga DOC, pakan, obat, dan vaksin habisnya berapa kemudian kita hitung dengan bobot ayamne. Untuk perusahaan sendiri keuntungan diambil dari harga DOC, pakan, obat dan vaksin. Sedangkan peternak penghasilannya diperoleh dari harga jual bobot ayamnya dikurangi harga SAPRONAK. (I2.W1.48)
Gampangan ne total harga penjualan bobot ayam dikurangi harga SAPRONAK hasilnya menjadi milik peternak gitu Mba. Kalau terjadi kerugian, perusahaan menanggung maksimal 1000 per ekor sisanya tanggungan peternak Mba. (I3.W1.49)
Ohh kalau sistem pembagian upahnya seperti apa ya Mas terkait untung dan rugi? Untuk sistem bagi hasilnya itu, kita kan sudah ada harga kontraknya sebelum fix bergabung kita sudah ada kesepakatan perjanjian kontrak semuanya bertahap Mba. Ayam dengan bobot sekian harganya sekian lalu bobotnya di atas sekian harganya juga beda Mba semuanya sudah ada di kontrak itu. Nah untuk penghasilan peternak hitungannya harga jual ayamnya di total berapa lalu dikurangi dengan harga total dari DOC, pakan, obat-obatan dan vitamin semuanya dan hasilnya itu jadi milik peternak. Beberapa dipotong untuk pajak gitu Mba soalnya kita masuk ada NPWP juga Mba kalau nggak ada mungkin kita nggak ada potongan juga Mba. Untuk perusahaan hasil yang mereka peroleh adalah hitungan dari keseluruhan total harga DOC, pakan obat-obatan dan vaksin.(I4.W1.39)”
Selain itu, terkait kontrak upah dalam usaha kemitraan ayam broiler antara PT RMB
dengan peternak ada kesepakatan dalam pemberian upah tambahan atau sering
disebut sebagai bonus tambahan. Kesepakatan dalam pemberian bonus pasar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
bonus performa kepada peternak tercatat dalam surat perjanjian kontrak yang telah
disepakati. Berikut informasi yang diperoleh peneliti di lapangan:
‘’Jika harga pasarnya naik melebihi harga kontraknya maka keuntungan lebihnya akan menjadi milik siapa Mas?
Oh kalau itu kita namakan bonus pasar Mba. Dalam perjanjian kontrak untuk memicu semangat dan kinerja peternak perusahaan juga menyediakan bonus performance dan bonus harga pasar. Jadi gini Mba, untuk bonus pasarnya kita bakalan ngasih ke peternak 20% jika harga jual ayam pada saat panen lebih tinggi dari harga kontrak. Kalau untuk bonus performance kita ngasih pada akhir pemeliharaan sebesar 200 rupiah per ekor jika indeks prestasi lebih besar sama dengan 300. Itu liatnya dari tingkat keberhasilan ayam jadi dan semakin efisien dalam penggunaan pakan Mba. Hitungannya kita menghitung habis pakan satu periode berapa dibagi dengan total bobot ayamne berapa. Ini tujuannya untuk mengetahui penggunaan pakan berapa kilo yang menghasilkan bobot ayam berapa kilo. Kalau hasilnya bagus pakan yang digunakan efektif peternak dapat bonuse Mba. (I1.W1.48)’’
Kesepakatan kontrak yang dijalankan oleh PT RMB dan peternak tidak hanya
membahas atau menjalankan kesepakatan kontrak bagi hasil dan kontrak upah.
Melainkan, ada beberapa bentuk kesepakatan kontrak lainnya yang mengikuti
pandangan Menard (2000:236) yakni kontrak harga tetap (fixed-price contracts) dan
kontrak jual beli (buy-and-sell contracts).
“Ada Mba, peternak itu wajib menerima atau membeli DOC, pakan dan obat-obatan dari perusahaan sesuai kesepakatan kontrak tadi, lalu peternak harus memelihara ayam sesuai dengan panduan perusahaan, peternak wajib menjual ayam besar ke perusahaan sesuai harga kontrak yang sudah disepakati, peternak juga wajib mengisi recording dan memberikan informasi kondisi dan perkembangan ayam kepada PT. (I1.W1.36)’’
Berdasarkan data tersebut, kegiatan kontrak terkait kesepakatan kontrak jual beli dari
sistem kemitraan tersebut adalah perusahaan menjual SAPRONAK berupa bibit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
ayam, pakan, dan obat-obatan ke pihak peternak dan dari peternaknya sendiri
diwajibkan untuk membeli SAPRONAK pada perusahaan RMB. Selain itu, peternak
wajib menjual ayam besar ke perusahaan dan perusahaan RMB juga diwajibkan
membeli ayam besar pada peternak yang diajak sebagai mitra sesuai dengan
kesepakatan harga jual beli yang telah ditetapkan.
Data yang ditemukan peneliti terlampir dalam bagian akhir tulisan ini, yakni
kontrak kerja sama kemitraan bisnis ayam broiler, terkait kesepakatan harga tetap
tergambar jelas pada kesepakatan harga SAPRONAK dan kontrak harga jual ayam
hidup yang ditetapkan oleh perusahaan RMB. Untuk kesepakatan harga SAPRONAK
(Sarana Produksi Ternak) berupa harga DOC non vaksin sebesar Rp 7.400/ekor,
DOC vaksin Rp 7.900/ekor, PRE STARTER Rp 8.650/kg, STARTER Rp 8.350/kg,
obat-obatan harga pricelist + 10%. Sedangkan harga kontrak jual ayam hidup
meliputi perbedaan bobot badan dengan harganya masing-masing. Semakin kecil
bobot ayam harganya semakin tinggi dengan maksimal bobotnya 0,90 kg harga
kontraknya Rp 20.600 kg begitupun sebaliknya semakin berat bobot ayamnya
harganya semakin rendah. Bobot terberat sesuai harga kesepakatan ayam hidup harga
terendahnya adalah sebesar Rp 19.300 dengan bobot 2,20 kg. Pemberian harga
kontrak yang tinggi dengan bobot ayam yang semakin rendah yang mencapai batas
maksimal 0,90 kg merupakan strategi yang dilakukan oleh PT RMB untuk
memperbanyak mitra. Alasan lainnya adalah dalam penetapan harga kontrak ayam
yang tinggi dengan bobot maksimal terendah 0,90 kg mengacu pada pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
berdasarkan wilayah. Khusus untuk daerah Gunung Kidul ayam kecil cenderung
dikasih dengan harga yang tinggi. Hal tersebut berdasarkan hitungan di PT RMB
untuk ayam kecil sendiri, HPP (Harga Pokok Peternak) yang beli DOC, pakan dan
obat-obatan masih tinggi untuk pemakaiannya di bobot satu koma karena peternak
belum mendapatkan untung maka PT RMB memberi kontrak harga tinggi agar
peternak mendapat untung. Hitungan lainnya terkait harga kontrak ayam yang tinggi
di bobot satu koma adalah strategi dalam penekanan pemakaian jumlah pakan yang
semakin besar pada ayam. Jika ayam semakin besar maka kebutuhan akan pemakaian
pakan dan lain-lain semakin besar pula untuk proses menjadi daging. Jadi dalam
situasi seperti itu, pihak peternak cenderung panen ayamnya di bobot 1,8 sampai 0,90
agar mendapat untung.
“Mas apakah ada perbedaan harga ayam sehat normal dengan ayam cacat atau afkir? Kan dikontrak ada Mba, itu kalau tidak salah akan dijual dengan harga terendah dalam kontrak Mba.(I4.W1.41)
Seingat saya Mba, untuk ayam afkir atau sakit ya kita bakalan ngikut harga pasar kalau harganya pasarnya itu turun di bawah harga kontrak terendah Mba. Ayam yang sakit atau afkir tadi akan tetap dijual dan perusahaan beli ke peternak dengan harga bobot ayam terendah pada harga kontrak kecuali harga pasar lebih besar dari harga kontrak.(I5.W1.42)
Oh ya Mba sama ayam yang bobotnya di bawah 0,90 kg akan mengikuti harga ayam afkir atau sakit juga Mba. Hitungannya sama kayak yang dijelaskan Mas Sulis tadi.(I4.W1.43)’’
Selanjutnya dalam kesepakatan kontrak kerja sama kemitraan ayam broiler
PT RMB dengan peternak juga membahas tentang kesepakatan dalam penjualan dan
pembelian harga ayam yang afkir atau sakit. Berdasarkan informasi yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dipaparkan peneliti di atas, untuk ayam sakit atau afkir akan dibeli dengan harga
pasar, apabila harga pasar ≤ harga kontrak terendah. Dan apabila harga pasar > harga
kontrak terendah, maka ayam yang dibeli tetap menggunakan harga kontrak terendah.
Selain itu, ayam yang bobotnya < 0,90 harga jualnya mengikuti ketentuan harga ayam
afkir atau sakit. Ketentuan ayam afkir dan sakit dapat dilihat pada kondisi fisik
ayamnya yang cacat yakni berupa kaki yang pincang, sayap yang patah dan kondisi
fisik lainnya yang tidak sempurna. Sedangkan ayam yang sakit dapat diketahui
melalui gejala-gejala yang nampak pada kondisi ayam yang ngorok, kurang
bersemangat dan juga dapat diketahui melalui pemeriksaan dalam proses bedah
ayamnya. Selain itu, ketentuan penjualan harga ayam yang mengikuti kontrak harga
ayam afkir dan sakit berlaku pada ayam yang bobotnya kurang dari 0,90 kg atau
beratnya di bawah 0,90 kg dan harga tersebut tidak berlaku pada ayam yang bobot
batas maksimal ≤ 0,90 kg dengan ketentuan bahwa ayam tersebut sehat normal tidak
afkir dan tidak mempunyai gejala sakit maka ayamnya mengikuti harga kontrak
tertinggi.
Usaha kemitraan yang dijalankan oleh PT RMB dengan peternak di Kecamatan
Saptosari sering dijumpai dengan berbagai persoalan yang dihadapi. Berikut
informasi yang diperoleh peneliti di lapangan:
“Kadang-kadang ada kelalaian dari peternak dalam mengurus ayam, peternak nakal, dan perubahan harga yang berubah-ubah di pasar juga kalau anjlok perusahaan bisa rugi. (I1.W1.70)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kasus yang paling banyak terjadi di kandang-kandang itu yang nakal-nakal itu kayak pakan yang hilang dipakai peternak untuk dijual lagi Mba, kan kita dari PT dikasih hutang gitu Mba terus kalau peternak yang nakal begini mungkin saat itu nggak ada duit atau apa bisa-bisa mereka jual pakan. (I4.W1.47)
Pernah kejadian pas pakan hilang di wilayah kita Mba tapi pelakunya si bukan kita. Itu saat truk pakan datang untuk antar pakan dan bongkar pakan ke kandang kalau dah selesai dan truk pakan sudah pulang dan jalan itu pasti ada mobil yang ngikut dari belakang untuk muat lagi ntuk dijual gitu Mba. Sistemnya yang kayak gitu biasanya sama peternak yang cari untungnya sekali gitu Mba setelah itu langsung di blacklist. Ya kadang perilaku yang kayak gitu dampaknya bakalan kena sama peternak yang lain contohnya di daerah sini kemarin nih kan banyak kandangnya yang buat gitu satu dua orang peternak tapi nanti yang dicap jelek itu satu wilayah gitu Mba pada hal nggak semuanya. (I5.W1.48)’’
Dari informasi yang diperoleh persoalan-persoalan yang dihadapi pada usaha
kemitraan tersebut adalah adanya kelalaian dalam penanganan ayam, adanya peternak
nakal yang menjual pakan tanpa sepengetahuan pihak perusahaan serta perubahan
harga yang terjadi di pasar. Persoalan tersebut terjadi karena adanya sikap oportunis
dari pihak peternak yang mempunyai kepentingan pribadi dalam mencari keuntungan
secara sepihak. Kemudian karena adanya informasi yang asimetris terkait perubahan
harga yang terjadi di pasar membuat pihak perusahaan harus menanggung resiko
kerugian dalam penjualan ayam. Menard (dalam Yustika, 2013: 83) menyimpulkan
bahwa kontrak berhubungan dengan mitra untuk tujuan saling menguntungkan
(mutual advantage), tetapi pada waktu yang bersamaan kontrak juga menyimpan
risiko kerugian melalui sikap oportunis (opportunism): entah disebabkan oleh kontrak
yang tidak lengkap maupun kondisi pelaksanaan yang berbeda dengan situasi pada
saat negosiasi, atau bisa karena keduanya. Pandangan Menard terhadap sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
oportunis menggambarkan situasi yang terjadi waktu awal dibukanya usaha
kemitraan bisnis ayam broiler di Kecamatan Saptosari. Pada awal bergeraknya usaha
tersebut terdapat persoalan yang dihadapi yakni peternak nakal yang menjual pakan
secara diam-diam yang melanggar kesepakatan kontrak yang telah disepakati pada
awal perjanjian. Persoalan ini muncul dikarenakan mekanisme kontrak dalam sistem
penegakan belum sepenuhnya memberikan dampak yang efektif. Pada saat awal
dibuka usaha ini, pelaksanaanya dalam pengantaran pakan ke kandang-kandang
peternak terkait bentuk pengawasan dari pihak PT RMB saat itu mengalami
keterbatasan untuk proses controlling. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu
mekanisme penegakan terkait aturan dan saksi telah memberikan efek yang baik bagi
kegiatan usaha tersebut. Untuk mengetahui bahwa adanya permainan dalam usaha ini
pihak PT lebih gencar dan tertib dalam melakukan controlling terhadap peternak dan
memberikan sanksi yang besar terhadap pihak yang melanggar kesepakatan. Pihak PT
mempunyai hitungan tersendiri jika adanya perbedaan bobot ayam dengan pemakain
jumlah pakan serta melakukan bedah ayam sebagai sampel untuk mengetahui
perkembangan ayam dari waktu ke waktu. Hal tersebut dilakukan pihak PT untuk
mengetahui adanya perilaku menyimpang yang dapat merugikan usaha kemitraan
bisnis ayam broiler.
Seperti yang dikutip dalam Menard (2000:240), keberadaan praktek oportunis
mengharuskan prosedur penegakan menjadi kunci untuk menentukan berhasil atau
tidaknya sebuah kesepakatan dalam melindungi dan mengatur hak-hak kepemilikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Terkait dengan persoalan tersebut sistem penegakan dalam kontrak kesepakatan
antara PT RMB dan peternak ayam broiler di Kecamatan Saptosari telah memberikan
mekanisme penegakan yang baik. Mekanisme penegakan dalam kontrak tersebut
adalah pemberian sanksi berupa teguran secara lisan apabila pelanggaran yang dibuat
tidak menanggung biaya resiko yang besar misalnya; persoalan penanganan ayam
sakit yang kurang tepat, telat memberi makan, kondisi kandang yang kurang bersih,
peternak tidak mengikuti prosedur atau panduan pemeliharaan dari PT. Selanjutnya
sanksi berupa pembayaran denda atau ganti rugi apabila terjadi pelanggaran
kesepakatan berupa peternak nakal menjual pakan atau ayam hidup tanpa
sepengetahuan PT. Apabila ini terjadi maka peternak harus mengganti biaya tersebut
dua kali lipat dari harga asli dalam kontrak yang telah disepakati. Sanksi berikutnya
adalah pemberian resiko biaya jika terjadi gagal panen dan resiko penjualan ayam di
pasar. Berdasarkan kesepakatan kontrak jika terjadi gagal panen, PT RMB akan
menanggung maksimal seribu rupiah per ekor dan sisanya menjadi tanggung jawab
plasma. Kesepakatan kontrak ini berlaku apabila kerugian tersebut dipengaruhi oleh
faktor alam, cuaca dan penanganan yang kurang tepat dari pihak peternak maupun
PT. Namun, kesepakatan tersebut tidak berlaku apabila kerugian tersebut sepenuhnya
terjadi dari kesalahan peternak yang melanggar kesepakatan. Terkait penjualan ayam
di pasar jika ayam tidak laku terjual dan harga ayamnya turun maka perusahaan
sepenuhnya menanggung resiko tersebut. Hal tersebut dikarenakan dalam
kesepakatan kontrak pihak PT yang bertanggung jawab untuk menjual ayamnya di
pasar dan pihak PT harus membeli ayam di peternak sesuai harga kontrak yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
disepakati. Mekanisme penegakan yang terakhir adalah pemutusan hubungan kerja
sama kemitraan. Sanksi ini dapat diberikan apabila peternak melakukan pelanggaran
yang sangat berat yang bisa merugikan pihak perusahaan misalnya menjual
SAPRONAK dalam jumlah besar. Dan peternak dapat memutuskan hubungan kerja
sama jika pelayanan dari pihak PT kurang maksimal serta ada kecurangan lain dalam
pembagian upah. Biasanya dalam sanksi ini jika tidak dapat diselesaikan secara
bersama, kedua pihak dapat memberi pengajuan persoalannya ke badan hukum untuk
mengatasi persoalan tersebut.
“Berdasarkan surat perjanjian kerja samanya perusahaan mempunyai hak untuk memberi teguran, sanksi dan menghentikan sepihak atas kerja sama kemitraan apabila peternak melanggar kesepakatan. Semuanya ada di surat perjanjian kerja sama, kalau peternak menjual ayam tanpa sepengetahuan perusahaan peternak wajib menggantikan uang penjualan, peternak harus ganti rugi 2x lipat jika terjadi kehilangan SAPRONAK sesuai harga kontrak jual beli yang sudah disepakati, kalau seandainya peternak ingin memutuskan hubungan kerja sama dengan perusahaan peternak wajib melunasi hutang-hutangnya di perusahaan kemudian jaminan akan diberikan kembali ke peternak. Kalau dari perusahaan yang melanggar kesepakatan atau berbuat curang, yang nggak bisa diselesaikan secara bersama peternak boleh melaporkan ke pihak hukum untuk diselesaikan begitupun sebaliknya. (I1.W1.52)
Perusahaan dapat menanggung resiko kegagalan apabila harga ayam hidup di pasar jatuh di bawah harga kesepakatan kontrak. Kalau harganya jatuh kayak gitu kita tetap bayar ke peternak sesuai harga kontrak yang disepakati .Karena sudah tertulis dalam perjanjian kontrak di awal maka perusahaan inti yang menanggung resiko secara penuh. (I1.W1.64)
Kalau terjadi gagal panen yang disebabkan oleh faktor alam itu menjadi tanggung jawab kantor khusus pada SAPRONAK dan tidak sepenuhnya membantu peternak secara keseluruhan paling bantuan untuk biaya operasionalnya saja. Tapi kalau kecelakaan yang menjadi kelalaian peternak yoo kita yang ganti rugi. Contohnya pengawasan peternak yang kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
saat melakukan pemanasan ruang kalau apinya jatuh ke sekam padi yaaah resiko semuanya kita yang tanggung. (I2.W1.54)
Kalau ada peternak nakal sanksi yang diberikan perusahaan biasanya itu kita contohkan saja peternak jual ayam, jual pakan itu bisa ketahuan Mba dilihat dari perselisihan ayam dan habis pakan Mba, kalau panennya 2500 an sedangkan pakan habis dan bobot ayam tidak sesuai hitungan, kondisi ayam sehat nah ini peternaknya langsung ketahuan kalau ada permainan yang tidak wajar. Sanksi berupa teguran dan harus ganti rugi berdasarkan ayam hilang. Ya kalau misalkan kerugian nggak wajar mesti dari perusahaan dah mengira kalau peternak itu ora jujur gitu, sama itu Mba kalau selisih pakan biasanya disuruh nanggung kerugiannya. Untuk selisih ayam misalnya kontrak 3000 kematiannya sekian tapi pas dipanen nggak ada hasilnya biasanya diganti kerugiannya dua kali lipat dari harga ayam begitupun dengan pakan. Semuanya itu sudah tertulis dalam kesepakatan kontrak dan sudah ditandatangani sejak awal kontrak Mba. Semuanya kerugian akan diganti dua kali lipat dari harga aslinya. (I3.W1.56)
Kalau ada peternak nakal dan lalai menjalankan tugas pasti dapat sanksi Mba kan kita punya perjanjian kontrak yang sudah kita tandatangani di atas materai yaaa kemungkinan langsung ke jalur hukum kalau pelanggarannya sangat berat tapi kalau ada masalah yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan mungkin bisa kita selesaikan bersama antara PT dan peternak. Kasus yang paling banyak terjadi di kandang-kandang itu yang nakal-nakal itu kayak pakan yang hilang dipakai peternak untuk dijual lagi Mba, kan kita dari PT dikasih hutang gitu Mba terus kalau peternak yang nakal begini mungkin saat itu nggak ada duit atau apa bisa-bisa mereka jual pakan. Nanti bakal ketauan Mba dari bobot ayam soalnya petugas lapangan itu sudah hafal baik hitung-hitungannya gitu Mba kok pakannya habis bobot ayamnya sekian saat dicek ayamnya sehat itu bakalan ketauan pasti ada permainan nih. Nah untuk sanksinya sendiri kita liatnya gini kalau masih batas wajar kita ganti rugi harganya dua kali lipat, tapi kalau banyak perusahaan rugi biasanya langsung putus hubungan dan peternaknya harus ganti rugi semua dua kali lipat harga pakan dan harga bobot ayamnya gitu Mba, biasanya yang kayak gini langsung dipenjara orangnya Mba.(I4.W1.47)
Bahas tentang isi kontrak kalau ada yang nakal jual pakan sistem ganti ruginya itu langsung berurusan dengan kepala unitnya harus ganti dua kali lipat Mba. Untuk gagal panennya sendiri kita kembali ke isi kontraknya Mba kalau kerugian di atas 1000 per ekor nanti dibagi dua sama PT misalnya hitung-hitungan kalau ruginya 1500 ya PT tanggungnya 1000 sisanya peternak Mba. Untuk saya sendiri selama ikut RMB jarang rugi Mba yaaa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
mudah-mudahan ke depannya nggak sampai rugi ya Mba tetap lancar dan hasilnya tetap baik.(I5.W1.48)”
Mas kalau ayamnya tidak laku terjual siapa yang akan menanggung resikonya?
Sebenarnya itu semua menjadi tanggung jawab perusahaan kan mereka yang punya hak untuk jual kita ngikut perjanjian kontrak yang kemarin Mba kalau nggak laku itu resiko perusahaan.(I5.W1.45)
Penegakan kesepakatan yang dilaksanakan oleh PT RMB dan para peternak
sebenarnya menggambarkan mekanisme penegakan kontrak yang disampaikan oleh
North (1990) yakni mekanisme self-enforcing dan mekanisme third party-enforced
contracts. Bentuk penyelesaian masalah dalam usaha kemitraan tersebut pihak PT
telah memberikan mekanisme penegakan yang menciptakan kondisi yang taat atas
kontrak dengan pemberian resiko biaya pengorbanan yang harus ditanggung jika
melakukan pelanggaran kesepakatan. Kemudian adanya keterlibatan dalam
penyelesaian masalah oleh pihak ketiga jika persoalanya tidak bisa ditangani oleh
kedua belah pihak.
Kesepakatan kontrak perjanjian pada usaha kemitraan ayam broiler di Kecamatan
Saptosari menggunakan jaminan sebagai penguat kontrak. Sebagai penguat kontrak
menurut Furubotn dan Richter (2000) suatu instrumen tambahan semacam jaminan
ekstralegal (extralegal guarantee) sangat dibutuhkan untuk terjaminnya setiap hak
kepemilikan. Furubotn dan Richter (2000) mengatakan bahwa setiap perancang
kelembagaan harus menyusun kesepakatan jaminan sebelum kontrak dilakukan (ex-
ante guarantee) untuk menghadapi dan mencegah perilaku oportunistik atau perilaku-
perilaku menyimpang setelah kontrak disepakati (noncooperative behavior).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Berdasarkan pandangan tersebut PT RMB mengharuskan peternak yang mau bekerja
sama dapat memberikan jaminan sebelum kontrak dijalankan. Jaminan yang
disediakan oleh peternak biasanya dalam berupa bpkb motor atau mobil, dalam
bentuk uang, sertifikat tanah dan barang berharga lainnya.
”ada jaminan biasanya bpkb motor, sertifikat tanah dan barang berharga lainnya.(I1.W1.28)
Untuk jaminan itu sendiri dengan pihak RMB lebih mudah urusannya, cukup BPKB aja sudah bisa bergabung kita sangat dipermudah kalau soal jaminan. Selain BPKB motor jaminan juga dapat berupa sertifikat tanah dan surat berharga lainnya ini pokoknya hampir sama dengan sistem bank gitu Mba. Ada yang bisa diuangkan juga Mba kalau di RMB mah bebas asalkan ada jaminan yang dipegang sama pihak PT. Kalau untuk jaminan kandang open ini sendiri satu BPKB motor bisa masuk pokoknya komunikasi awal itu sama petugas lapangan. (I5.W1.23)
Mas tujuan untuk dikasih jaminan dari peternak ke PT untuk apa ya?
Jaminan ini dibuat untuk menghindari dan mencegah terjadinya kecurangan dari pihak peternak yang melakukan penjualan ayam sendiri tanpa sepengetahuan PT istilahnya kasarnya kayak mencuri. Dan jika terjadi kecurangan dari peternak yang nakal untuk PT sendiri mengambil tindakan sesuai dengan kesepakatan bersama dengan meminta ganti rugi. Jika masalah ini sulit untuk diatasi dan nggak bisa ditangani secara kekeluargaan ya mau tak mau pihak perusahaan melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian setempat untuk mengatasi masalah tersebut. Ya seperti itu Mba jalan terakhirnya kita minta bantuan dari badan hukum. (I1.W1.30) “
5.2 Faktor Penentu Keberhasilan dan Faktor Penghambat dalam Usaha
Kemitraan Ayam Broiler di Kecamatan Saptosari
Kemitraan sendiri adalah strategi bisnis untuk mendorong upaya yang saling
mensejahterakan antara kedua belah pihak ataupun lebih, yang tujuannya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
menunjang keberhasilan usaha (Hafsah dalam Pastika Pramita, 2017). Dalam usaha
kemitraan bisnis ayam broiler antara PT RMB dengan peternak ayam di Kecamatan
Saptosari terdapat beberapa faktor yang menunjang keberhasilan usaha bersama.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha kemitraan
kemitraan ayam broiler di Kecamatan Saptosari.
‘’Kalau untuk faktor pendukungnya itu tentunya harus ada kerja sama yang baik dari perusahaan dan peternak, peternak mengikuti proses pembudidayaan ayam sesuai dengan panduan dari perusahaan, pemberian reward atau bonus prestasi dalam kesepakatan kontrak bagi peternak yang berkontribusi positif kepada PT, adanya dukungan dari perusahaan dua bulan sekali secara rutin dengan melakukan sosialisasi pelatihan budidaya ayam yang baik dan benar kepada peternak. Proses pendampingan dan pengawasan yang berkala selama proses pemeliharaan ayam sampai proses penjualan. Untuk proses pengawasan dan pengecekan petugas lapangan melakukan controlling 4 hari sekali untuk kunjungan awal. Yang dicek pertama kali adalah fokus pada pencernaan terlebih dahulu. Kalau sudah bagus lanjut kebobot ayam sama manajemen. Jadi kita kerjanya menyeluruh cek kebersihan kandang, pencernaan ayam, bobot ayam, manajemen diperhatikan kalau ada yang salah atau keliru diperbaiki kita seperti bekerja sambil penyuluhan. (I1.W1.70)
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan usaha ini ya dilihat dari bibit ayamnya, kualitas pakan, cuaca, kinerja peternaknya seperti apa lalu sama pendampingan dari perusahaan ke peternak pada saat pemeliharaan ayam. (I2.W1. 84)
Adanya kerja sama peternak dan perusahaan gitu Mba dan yang paling penting dorongan peternak itu sendiri harus sungguh-sungguh untuk bekerja keras. (I3.W1. 85)
Kalau dari pihak perusahaan sendiri seperti apa bentuk dukungannya dalam membantu meningkatkan keberhasilan usaha peternak?
Ya kita dikasih bantuan modal DOC, pakan, obat-obatan dan vaksin dengan kualitas yang bagus kan membantu usaha Mba. (I2.W1.87)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kita selalu mendapat bimbingan dari petugas PPL untuk proses pemeliharaan ayamnya juga, lalu kontrak yang diberikan sudah sangat jelas kayak sanksi, aturan denda gitu Mba kalau nggak ada mungkin dah hancur ya usahanya. (I3.W1.88)
Yaaa faktor yang mendukung keberhasilan usaha ternak yang kayak gini sebenarnya bukan hanya pada peternak, perusahaan dan lingkungan, cuaca yang paling penting itu kepada Tuhan Yang Maha Esa walaupun kita sudah berusaha dengan sebaik mungkin kalau nggak ada bantuan yang dari kuasa ya sama ajakan Mba. Ohnya Mba sama itu, menurut saya pendampingan yang baik dari perusahaan juga sangat mendukung keberhasilan usaha saya Mba. (I4.W1.74)
Faktor lainnya itu keluarga Mba sebagai pemicu untuk motivasi. Saya punya tanggung jawab sebagai kepala keluarga mau tidak mau harus berusaha untuk bekerja keras bertanggung jawab agar hasilnya selalu baik Mba. Apa lagi kita kandangnya open gini Mba jadi kerjanya harus maksimal karena kita patokannya sama kondisi alam dari awal ayam masuk harus perhatikan makan minumnya penghangat ruangan, umur sekian sekamnya harus dikasih turun ayamnya mau dibuat gimana tetap konsultasi sama petugas lapangan jadi kerja sama juga sangat mendukung keberhasilan usaha ini Mba. (I5.W1.75)
Kalau dari pihak perusahaan sendiri seperti apa bentuk dukungannya dalam membantu meningkatkan keberhasilan usaha peternak?
Untuk kinerja dari pihak perusahaan menurut saya sudah sangat maksimal dalam proses pendampingan ayam masuk sampai masa panen, untuk pengawasannya juga sangat baik dan ketat jadi selama 1,5 tahun ini saya sudah merasa nyamanlah dengan RMB. Selain itu, saya senangnya sama RMB itu harga kontrak penjualan dagingnya tinggi itu yang membedakan dengan PT lainnya dan jarang juga sih Mba ada PT yang harga kontraknya di atas 17000.(I4.W1.77)
Selama ini kalau kita membutuhkan mereka yaa mereka selalu ada yang penting ada komunikasi yang baik aja Mba. Butuh dan tidak petugas lapangan selalu mengunjungi peternak karena mereka juga punya catatan tersendiri dan data untuk dilaporkan ke perusahaannya nanti, pokoknya pihak perusahaan selalu punya respon yang baik untuk peternak contohnya kita butuh pakan karena sudah habis itu pihak kantor dan petugas lapangan langsung bergerak cepat Mba. Begitupun dengan obat ini kalau ayamnya kondisi kurang baik kita langsung hubungi pihak kantor dan petugas lapangan dan hari itu juga pegawai lapangan terjun langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
ke lokasi gitu Mba untuk pengecekan dikasih obat dan lain-lain. Paling dari pihak perusahaan cuma pencairan dana agak lambat hari ini panen belum tentu saat itu juga kita terima uangnya kan masih ada proses dan tahapannya paling lama seminggu lebih. Hal itu yang buat peternak terhambat jika kita punya kebutuhan yang mendesak gitu Mba, sedangkan telat panen saya belum mengalaminya sejauh ini ayam yang di kandang saya panennya selalu tepat waktu. (I4.W1.69)’’
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di lapangan, peneliti akan menjabarkan
informasi tersebut dalam tabel sehingga mempermudah pembaca untuk mengetahui
faktor-faktor pendukung keberhasilannya.
Tabel 5.1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Kemitraan Ayam
Broiler di Kecamatan Saptosari
No Faktor Keterangan
1 Kerja Sama PT RMB dan peternak ayam di Kecamatan
Saptosari bekerja keras dan sungguh-sungguh
untuk menjaga kerja sama yang telah
disepakati untuk mencapai target yang
diinginkan. Hal tersebut dapat dilihat pada
tanggung jawab masing-masing pihak dalam
menjalankan hak dan kewajibannya.
2 Komunikasi PT RMB dan peternak ayam di Kecamatan
Saptosari mempunyai hubungan komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
yang baik dalam hal pemberian informasi
terhadap perkembangan ayam. Selain itu,
pihak peternak dapat menyampaikan keluhan
ketika mengalami persoalan dalam
penanganan ayam sakit kepada PT RMB.
Dengan masalah yang tersampaikan tersebut
pihak RMB segera turun ke lapangan menuju
kandang peternak yang mengalami kendala.
3 Motivasi Selain memperoleh keuntungan bersama,
kepercayaan akan campur tangan Tuhan
dalam usaha ini menjadi motivasi bagi salah
satu peternak untuk berusaha menjalankan
usaha. Motivasi lainnya adalah tanggung
jawab dalam menghidupi keluarga juga
sebagai pemicu untuk peternak bekerja dengan
giat dan tekun dalam menjalankan usaha
kemitraan ayam broiler.
4 Kontrak Adanya kejelasan dalam pembuatan kontrak
terkait: kesepakatan kontrak harga jual ayam
yang menurut beberapa peternak kontrak yang
diberikan termasuk bagus karena pihak PT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
RMB memberikan harga kontrak penjualan
ayam dengan harga yang tinggi, kesepakatan
dalam pemberian bonus prestasi, kejelasan
dalam memberikan panduan dan pemberian
sistem penegakan yang jelas dengan sanksi
yang berat sesuai dengan pelanggaran yang
dibuat dari kedua belah pihak. Hal tersebut
tentunya menjadi faktor pendukung
keberhasilan usaha kemitraan ayam broiler di
Kecamatan Saptosari.
5 Pengadaan Sarana
Produksi Ternak
(SAPRONAK)
Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak
PT telah memberikan Sarana Produksi Ternak
yang berkualitas terkait bibit ayam, pakan dan
obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan
peternak ayam.
6 Pengawasan Bentuk pengawasan yang rutin dari pihak PT
RMB terhadap perkembangan ayam di
kandang peternak dan pengawasan terhadap
kinerja peternak pada dasarnya mendukung
keberhasilan usaha bersama tersebut. Hal
tersebut sesuai dengan informasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
ditemukan peneliti di lapangan yakni untuk
proses pengawasan dan pengecekan petugas
lapangan melakukan controlling 3 hari sekali
untuk kunjungan awal saat ayamnya masih
kecil. Yang dicek pertama kali adalah fokus
pada pencernaan terlebih dahulu. Kalau sudah
bagus lanjut ke bobot ayam sama manajemen.
Jadi kita kerjanya menyeluruh cek kebersihan
kandang, pencernaan ayam, bobot ayam,
manajemen diperhatikan kalau ada yang salah
atau keliru diperbaiki. Kegiatan pengawasan
yang dilakukan sekaligus seperti pemberian
penyuluhan kepada peternak.
7 Bimbingan atau
pendampingan
Adanya dukungan PT RMB dalam
memberikan bimbingan atau pendampingan
dalam pembudidayaan ayam broiler yang baik
dan benar pada peternak secara berkala juga
memberi dampak positif pada pengembangan
usaha ini. Dari data yang diperoleh adanya
dukungan dari perusahaan dua bulan sekali
secara rutin dengan melakukan sosialisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
pelatihan budidaya ayam yang baik dan benar
kepada peternak. Proses pendampingan dan
pengawasan yang berkala selama proses
pemeliharaan ayam sampai proses penjualan.
Dalam usaha kemitraan bisnis ayam broiler di Kecamatan Saptosari tidak
hanya membahas faktor pendukung keberhasilan kemitraan. Disisi lain terdapat
faktor yang menghambat keberhasilan usaha.
“Untuk faktor penghambatnya sendiri lebih ke orangnya yang susah untuk diatur dan kadang-kadang ada kelalaian dari peternak dalam mengurus ayam, peternak nakal, masalah covid19 beberapa bulan terakhir ini harga ayam turun. Perubahan harga yang berubah-ubah di pasar juga kalau anjlok perusahaan bisa rugi. (I1.W1.70)
Kalau penghambatnya paling cuacanya aja Mba. (I2.W1. 84)
Ya kalau peternaknya males-malesan ya sama aja Mba nggak jalan usahanya. (I3.W1. 85).
Kalau yang penghambatnya paling cuaca aja Mba yang nggak menentu gitu Mba. (I4.W1.74)
Faktor penghambat keberhasilan usaha itu kembali ke ayamnya sendiri Mba. Kalau ayamnya kena penyakit atau trouble jadi semua kena Mba hasil panen terpengaruhi. Pokoknya kembali ke DOC ayam bibitnya bagus, lalu dari pakannya sendiri gimana bermutu apa nggak, trus faktor cuacanya sama penanganan yang kurang tepat dan terlambat juga sangat berpengaruh gitu Mba. Untuk saat ini DOC pakan itu sudah sangat mendukung nah untuk cuacanya sendiri ini kadang kita nggak tau kan Mba hari ini besok nggak bisa ketebak.(I5.W1.75)
Saat proses pemeliharaan kendala yang sering dihadapi biasanya perubahan cuaca panas dan dingin, hujan yang buat ayam itu gampang stres, ngorok dan mati sehingga pertumbuhannya lambat. Nah belajar dari pengalaman kemarin dalam keadaan seperti itu, untuk mengatasinya biasanya saya langsung menghubungi pihak perusahaan dari perusahaan yakni petugas PPL lalu kita bekerja sama untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
pemberian obat dan vaksin sesuai dengan gejala yang dialami ayam, melakukan penghangatan ruangan jika cuacanya dingin dan sebagainnya. (I2.W1.37)
Kalau sama ayamnya itu paling dari peternaknya harus betul-betul teliti kadang ayam juga rewel malas bangun untuk makan itu kita harus keliling putar-putar biar ayamnya aktif dan tidak pasif agar ayamnya tetap sehat. Kalau ayam ini sendiri kan ada yang aktif dan pasif Mba jadi kita perlu bagunin yang pasif ini untuk makan minum gitu Mba, kita harus muter-muter bangunin kalau nggak makan kan ayamnya nggak jadi ni, ini buat kita capek kan sendiri yang ngurusin tiap hari harus gitu terus kadang kalau capek sering teledor Mba yaa gitu Mba kendala juga ada dalam diri sendiri. (I5.W1.70)’’
Dari data yang diperoleh secara garis besar faktor penghambat keberhasilan yang
ditemukan adalah masalah perubahan cuaca yang tidak menentu dan faktor
manusianya. Akan tetapi dari persoalan tersebut, pihak perusahaan dan para peternak
telah menemukan solusi terbaik ketika menghadapi situasi demikian. Untuk soal
cuacanya sendiri biasanya peternak selalu sedia dalam penanganan pemberian
pemanas ruangan ketika hujan, membuka ruang sirkulasi udara jika kondisi cuaca
yang sangat panas serta memberi obat atau vaksin kalau ayamnya mengalami trouble
saat perubahan cuaca. Sedangkan terkait faktor manusianya kembali dalam soal
kontrak dan mekanisme sanksinya jika ayam panennya jelek, peternak akan rugi
karena harus mengganti biaya resiko akibat kesalahan sendiri. Bagi peneliti untuk
faktor penghambatnya sudah diatasi dengan baik oleh peternak dan pihak perusahaan
PT RMB. Kembali pada faktor-faktor keberhasilan yang ditemukan peneliti pada
usaha kemitraan di Kecamatan Saptosari bagi peneliti usaha bersama tersebut telah
menciptakan pola kemitraan yang sangat baik, berkesinambungan dan berkelanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
5.3 Pengaruh Sistem Kontrak terhadap Kesejahteraan Peternak Ayam Broiler
di Kecamatan Saptosari
Hubungan kerja sama yang dijalani oleh PT RMB dengan para peternak di
Kecamatan Saptosari secara umum telah memberi manfaat yang baik bagi kedua
pelaku tersebut. Pemberian manfaat pada kesejahteraan peternak di Kecamatan
Saptosari terlihat pada pembagian keuntungan yang diperoleh dari masing-masing
peternak. Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada pemenuhan
kesejahteraan peternak di Kecamatan Saptosari. Berdasarkan data yang ditemukan di
lapangan pemenuhan kesejahteraan adalah pemanfaatan keuntungan yang digunakan
untuk tabungan masa depan, keberlanjutan usaha, membayar hutang dan pemenuhan
kebutuhan keluarga dari masing-masing peternak. Berikut informasi yang ditemukan
peneliti:
“Kalau untuk 3000 ekor ayam ini pendapatannya nggak mesti Mba, yaahh tergantung ayamne. Kalau ayamnya bagus kita bisa dapat 15 sampai 18 juta, sebaliknya kalau jelek kita nggak dapat apa-apa Mba. (I2.W1.75)
Ya pas ayam bagus 15 17 juta itu dapat dan itu masih kotor Mba belum biaya operasionalnya gitu yaa kalau mau dihitung bersih itu sekitar 8 sampai 10 juta Mba. Ini pas ngomong berhasilnya Mba kalau pas minusnya juga ngeri Mba jadi kita betul-betul bekerja dengan maksimal mungkin agar dapat ayam yang bagus Mba. (I2.W1.76)
Oh ya Pak mohon maaf sebelumnya nih, saya mau nanya kalau dapat keuntungan dari hasil ini uangnya digunakan untuk apa saja? Apakah pendapatan sudah benar-benar mencukupi kebutuhan bapak bersama keluarga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Selama satu tahun lebih bergabung dengan RMB alhamdulilah yoo penghasilannya lumayan bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan nyicil pinjaman karena saya juga masih ada hutang dengan perusahaan Mba, karena saya beberapa kali pernah mengalami gagal panen jadi saya harus ganti rugi. Untuk saat ini saya belum ada tabungan biasanya kalau sekali panen uangnya saya putar lagi untuk biaya operasional kandang kayak bayar listrik, beli air, sekam padi dan penggantian perabotan lainnya kalau ada yang rusak dan lain-lain. Kalau untuk biaya operasionalnya sendiri ini kita hitung saja 1.500 per ekor kira-kira habisnya itu 4,5 juta lah kasarannya Mba. Itu diluar biaya perawatan anak kandang gitu Mba kalau jaga sendiri ya paling keluarnya 4,5 juta untuk biaya operasional. (I2.W1.78)
Yaaa gimana ya Mba kalau dibilang kurang ya kurang, kalau dibilang cukup ya cukup adanya cuma segitu Mba. Pokoknya seberapa hasil disyukuri. Ngurus keluarga dan anak sekolah Mba anak pertama saya SD kelas lima dan yang kedua sekarang SD kelas satu Mba. Pembuatan kandang ini kita habis duitnya 80 juta sampai 100 an juta Mba jadi saya juga masih ngurus hutang juga. Untuk kembali modal ni kita bisnisnya hitungannya paling lama tiga tahun sudah bisa kembali modal. Kan ini juga kayak sistem bank Mba ada pinjaman modalnya dengan perusahaan gitu. Biaya operasionalnya mahal Mba sekam sekarung 6500 kita butuhnya 80 karung, belum kayu api satu engkel itu 1,2 juta belum air kalau satu periode habisnya 150an dan listrik satu periode habisnya 200 an Mba. Saya juga dapat keuntungan lain dari ternak ini yaitu jualan pupuk hasil limbah ayamnya Mba sekarung 4 ribu, tapi kalau musim hujan nggak laku Mba paling dikasih ke orang aja Mba. (I2.W1.78)
Kalau pas untung nih Mba kita 3000 ekor ayam ini dapatnya yaa tergantung ayamnya juga kita nggak bisa menentukan ya kita berusaha agar bobot ayamnya bagus dan ayamnya sehat Mba. Bedakan kalau sama pedagang belinya sekian jualnya sekian kita dah tau keuntungan pastinya, kalau inikan susah Mba panenan periode ini sama besok to pasti beda hasilnya. Kalau mau dirata-rata untuk nggak banyak juga Mba tapi cukup lah buat kehidupan sehari-hari.(I5.W1.63)
Saya sudah gabung sama RMB 1.5 tahun alhamdulillah belum pernah gagal panen Mba semuanya masih lancar-lancar dan aman cuma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
pengalaman pertama ikut kemitraan dengan PT lain saya pernah gagal panen yaa gagal karena faktor-faktor tadi lalu saya juga baru belajar istilahne pemula Mba jadi gitu Mba ada penanganan yang kurang tepat dan pendampingan yang kurang memadai seperti itu. Yaaa untungnya juga lumayan Mba untuk kapasitas 7000 ekor kandang close yang satu lantai dirata-ratain bisa sampai 35 juta Mba satu periode itu kotornya masih gabung sama punya PT juga kalau bersihnya diluar biaya operasional sekitar 15 an juta Mba dapatnya. Kalau ditempat bapak saya yang close itu dua lantai 18000 ekor panjang 54 meter lebarnya 12 meter. Yang manual cuma ngedar pakan aja Mba yang lainnya semua serba otomatis. (I4.W1.64)
Oh ya Mas mohon maaf sebelumnya nih, saya mau nanya kalau dapat keuntungan dari hasil ini uangnya digunakan untuk apa saja? Apakah pendapatan sudah benar-benar mencukupi kebutuhan Mas bersama keluarga?
Kalau saya sendiri yang di rumah sudah 4 kali panen Mba untuk memenuhi kebutuhan keluarga alhamdulilah sudah mencukupi tapi belum pas-pas amat juga Mba karena masih ada hutang di bank. Kalau saya saat ini belum kembali modal soalnya masih baru, paling 2 tahun gitu baru bisa kembali modal. Saat ini belum bisa nabung Mba biasanya selesai panen uangnya diputar lagi untuk biaya operasional dan kebutuhan keluarga tadi. (I5.W1.66)
Karena belum menikah jadi kalau dapat uangnya saya nabung soalnya punya rencana buat kandang sendiri kandang close Mba.(I4.W1.67)
Dari data tersebut pendapatan bersih yang diperoleh peternak dari sistem
kemitraan ayam broiler sejumlah 10 juta di luar dari biaya operasional kandang
ayamnya. Perolehan keuntungan tersebut tidak selalu tetap dikarenakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha bisnis ayam
broiler yakni faktor cuaca, bibit ayam dan faktor manusianya yang malas atau
susah diatur saat proses pemeliharaan ayam. Karena adanya faktor-faktor tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
setiap peternak dalam memperoleh keuntungannya tidak pasti. Ketidakpastian
dalam memperoleh pendapatan tentunya berpengaruh pada pemenuhan
kesejahteraan peternak. Hal ini sejalan dengan pemikiran Yulhendri dan Nora
Susanti (2017) tentang konsep kesejahteraan.
Berdasarkan informasi yang ditemukan peneliti, sejumlah peternak selama
bekerja sama dengan PT RMB belum pernah mengalami gagal panen.
Keuntungan yang diperoleh pada dasarnya telah memenuhi kebutuhan keluarga
masing-masing baik kebutuhan makan minum maupun kebutuhan sekolah anak
dan kebutuhan lainnya, sebagian digunakan untuk simpanan, membayar hutang
dan lainnya digunakan untuk keberlanjutan usaha. Hal ini menunjukkan bahwa
kemitraan ayam broiler di Kecamatan Saptosari antara PT RMB dengan peternak
telah memberikan manfaat yang baik. Penerimaan manfaat yang baik oleh
peternak tergambar jelas pada pemenuhan tingkat kepuasan atas kerja sama
tersebut. Berkaitan dengan perolehan manfaat dengan pengukuran tingkat
kepuasan tersebut tercermin pada pemikiran Sawidak (dalam Sunarti, 2006)
tentang konsep kesejahteraan. Yakni, para peternak selalu mensyukuri setiap
manfaat yang diperoleh dari kerja sama ini.
Pada kasus kemitraan bisnis ayam broiler di Kecamatan Saptosari peneliti
mengukur tingkat kesejahteraan peternak dengan menggunakan pandangan Rettig dan
Bubolz (dalam Yulhendri dan Nora Susanti, 2017). Indikator pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
kesejahteraannya berupa bentuk kasih sayang (love), layanan (services), dan uang
(money).
a. Kasih Sayang (love) merupakan ekspresi dari penghargaan yang
positif atau kenyamanan atas komunikasi yang saling terbuka seperti
kontak mata, sentuhan, persalaman, kedekatan dan ekspresi. Dalam
kasus PT RMB dan peternak ayam di Kecamatan Saptosari bentuk
kasih sayang yang ditemukan peneliti di lapangan adalah pemberian
bonus atau insentif oleh PT RMB kepada peternak sebagai bentuk
penghargaan yang positif atas prestasi yang diperoleh. PT RMB dan
para peternak mempunyai hubungan komunikasi yang baik dalam hal
pemberian informasi terhadap perkembangan ayam. Peternak dapat
menyampaikan keluhan ketika mengalami persoalan dalam
penanganan ayam sakit kepada PT RMB. Dengan adanya komunikasi
yang baik dari kedua pihak tentunya akan membangun kedekatan
kekeluargaan yang saling terbuka satu sama lain.
“Selama ini kalau kita membutuhkan mereka yaa mereka selalu ada yang penting ada komunikasi yang baik aja Mba. Butuh dan tidak petugas lapangan selalu mengunjungi peternak karena mereka juga punya catatan tersendiri dan data untuk dilaporkan ke perusahaannya nanti, pokoknya pihak perusahaan selalu punya respon yang baik untuk peternak contohnya kita butuh pakan karena sudah habis itu pihak kantor dan petugas lapangan langsung bergerak cepat Mba. Begitupun dengan obat ini kalau ayamnya kondisi kurang baik kita langsung hubungi pihak kantor dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
petugas lapangan dan hari itu juga pegawai lapangan terjun langsung ke lokasi gitu Mba untuk pengecekkan dikasih obat dan lain-lain”. (I4.W1.69)
b. Layanan (services) merupakan keterlibatan sesama anggota keluarga
sehingga menjadi lebih terbantu dan saling membutuhkan antara satu
dengan yang lainnya, meningkatkan kenyamanan dan hemat energi.
Pada kasus yang diangkat antara PT RMB dan peternak ayam di
Kecamatan Saptosari menunjukkan bentuk pelayanan yang baik untuk
meningkatkan keberhasilan usaha. Hal tersebut dapat dilihat pada
tanggung jawab masing-masing pihak dalam menjalankan hak dan
kewajibannya. Hubungan kerja sama kemitraan ini menunjukkan sikap
yang saling membutuhkan. Untuk memproduksi ayam broiler
perusahaan membutuhkan kandang-kandang peternak sebagai mitra
untuk bekerja sama menjalankan usaha. Begitupun sebaliknya
peternak membutuhkan modal awal berupa SAPRONAK dari
perusahaan untuk beternak ayam broiler. Terkait dengan bentuk
pelayanan sebagai dukungan untuk meningkatkan usaha bersama PT
RMB memberikan bimbingan pendampingan selama proses
pembudidayaan ayam broiler hingga masa panen. Sedangkan pihak
peternak memberikan kinerja yang baik sesuai panduan PT RMB agar
tujuan usaha bersama dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
c. Uang (money) merupakan stimulant atas peningkatan kesejahteraan, di
mana uang menjadi alat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan simbol
perhatian antara sesama anggota keluarga. Pada usaha kemitraan ayam
broiler di Kecamatan Saptosari kedua pihak sama-sama memperoleh
keuntungan berupa uang dari hasil penjualan ayam. Keuntungan
tersebut digunakan peternak untuk pemenuhan kebutuhan keluarga,
pembayaran hutang dan tabungan masa depan serta modal untuk
keberlanjutan usaha ayam broiler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji analisis tentang kesesuaian sistem
kontrak dan mekanisme penegakan pada kemitraan bisnis ayam broiler dalam
teori kontrak Ekonomi Kelembagaan. Selanjutnya, penelitian ini mengkaji faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan maupun faktor-faktor yang
memperhambat usaha kemitraan ayam broiler. Kemudian, penelitian ini juga
bertujuan untuk mengkaji pengaruh atau dampak sistem kontrak perjanjian dan
mekanisme penegakan dalam usaha kemitraan ayam broiler terhadap peningkatan
kesejahteraan peternak di Kecamatan Saptosari. Berikut kesimpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sesuai dengan tujuan penelitian yang pertama, hubungan kerja sama
kontrak kemitraan bisnis ayam broiler antara PT RMB dengan para
peternak ayam di Kecamatan Saptosari memiliki kesesuaian dengan teori
kontrak dalam Ilmu Ekonomi Kelembagaan. Kesesuaian tersebut terlihat
pada bentuk-bentuk dari kesepakatan kontrak yang digunakan yakni
kontrak jual beli, kontrak bagi hasil dan kontrak upah. Kemudian adanya
kesesuaian pada mekanisme pelaksanaan kontrak berupa pertukaran hak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
kepemilikan sebagai transaksi yang mengatur kontrak, adanya jangka
waktu dari masa kontrak, dan mekanisme penegakan. Secara umum
mekanisme kontrak dan sistem penegakan yang disepakati oleh PT RMB
dengan peternak ayam broiler di Kecamatan Saptosari efektif telah
menciptakan keuntungan bersama secara seimbang. Hal ini dikarenakan
adanya kejelasan pada kontrak, proses pengawasan yang ketat dari pihak
PT RMB dan mekanisme penegakan sehingga dapat mengurangi atau
mencegah adanya tindakan oportunis.
2. Terkait dengan tujuan penelitian yang kedua, faktor penentu
keberhasilan usaha kemitraan ayam broiler adalah adanya kerja sama
yang baik, komunikasi, motivasi, kontrak, pengadaan SAPRONAK dan
pengawasan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah perubahan cuaca
yang tidak menentu dan faktor dari perilaku manusianya. Faktor
penghambat tersebut, sepenuhnya telah ditangani secara baik oleh pihak
PT dengan memberikan buku panduan pemeliharaan dan pendampingan
langsung pada peternak serta mekanisme sanksi dan penanggung jawab
resiko kerugian yang tepat bagi pihak yang melanggar kesepakatan.
3. Terkait dengan tujuan penelitian yang ketiga, sistem kontrak kemitraan
yang dijalani oleh PT RMB dengan para peternak di Kecamatan
Saptosari secara umum telah berhasil memberi manfaat yang baik bagi
peningkatan kesejahteraan peternak ayam broiler. Mengacu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
pengukuran tingkat kesejahteraan Rettig dan Bubolz (dalam Yulhendri
dan Nora Susanti, 2017) berikut akan dijelaskan penjelasannya:
a. Pengukuran tingkat kesejahteraan dalam bentuk kasih sayang
(love) tergambar jelas pada hubungan komunikasi antar pihak
yang terlibat dan pemberian bonus prestasi oleh PT RMB pada
peternak ayam broiler.
b. Dalam bentuk layanan (services), pada kasus yang diangkat PT
RMB dan peternak ayam di Kecamatan Saptosari menunjukkan
bentuk pelayanan yang baik untuk meningkatkan keberhasilan
usaha. Hal tersebut tergambar jelas pada hubungan kerja sama
yang menunjukkan sikap yang saling membutuhkan satu sama
lain, adanya tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pihak
dalam menjalankan hak dan kewajibannya, serta adanya proses
pendampingan dari PT RMB.
c. Pengukuran kesejahteraan dalam bentuk uang (money) dapat
ditemukan dalam penerimaan keuntungan oleh masing-masing
pihak pada penjualan dan pembelian ayam broiler. Berdasarkan
data yang diperoleh penulis uang yang diterima oleh peternak
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, tabungan,
membayar hutang dan keberlanjutan usaha bisnis ayam broiler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh sistem kontrak kemitraan
ayam broiler terhadap peningkatan kesejahteraan peternak di Kecamatan
Saptosari, maka terdapat beberapa saran yang bisa dijadikan bahan pertimbangan
yakni:
1. Bagi perusahaan
a. Perusahaan disarankan untuk memberikan mekanisme penegakan atau
kebijakan dalam kontrak untuk pihak perusahaan sendiri apabila
melanggar kesepakatan.
b. Terkait dengan kesepakatan kontrak sebaiknya pihak perusahaan
mempertimbangkan pemberian obat dengan ramuan tradisional ke
dalam kontrak tertulis sehingga ada kejelasan dalam penentuan
penanggung jawab resiko kematian.
2. Bagi peternak
a. Faktor kerja sama perlu diformalkan yakni dengan dibentuk sebuah
komunitas atau paguyuban antar sesama peternak plasma untuk
meningkatkan bargaining power para peternak dalam mengajukan
aspirasi ke perusahaan inti dan sebagai kekuatan dalam perlindungan
hak peternak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
b. Peternak diharapkan untuk lebih memahami isi kontrak dalam surat
perjanjian.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh sistem
kontrak bisnis kemitraan pada peningkatan kesejahteraan pihak-pihak yang
terlibat dengan menggunakan teori-teori kontrak dalam Ilmu Ekonomi
Kelembagaan agar penelitian akan semakin kaya dengan beragam informasi
yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
DAFTAR PUSTAKA
Asiati, Devi dan NFN Nawawi.,‘’Kemitraan di Sektor Perikanan Tangkap: Strategi
Untuk Kelangsungan Usaha dan Pekerjaan’’., Jurnal: Kependudukan Indonesia,