Top Banner
ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG THE ANALYSIS OF CASHIER QUEUEING SYSTEM ON SUPERMARKET KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Obar Kinan Arighi Mahasiswa Jurusan Manajemen Konsentrasi Manajemen Operasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email : [email protected] Dosen Pembimbing : Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem antrian kasir pada toserba KPRI Universitas Brawijaya. Penelitian ini mengukur performa sistem antrian melalui observasi dengan pendekatan deskriptif. Setelah data diperoleh maka dilakukan uji distribusi dengan software SPSS untuk mengetahui model antrian menurut Notasi Kendall, menganalisa performa sistem antrian dan utilisasi sistem antrian menurut Rumus Teori Antrian Law Averill (2007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model antrian yang diterapkan oleh toserba KPRI Universitas Brawijaya adalah M/M/2:FIFO/~/~ ; performa sistem antrian menunjukkan bahwa rata-rata kedatangan pelanggan setiap jam adalah sebanyak 35 orang, rata-rata pelanggan yang dilayani setiap jam adalah sebanyak 41 orang ; dan utilisasi sistem antrian menunjukkan kondisi steady state dengan 43.4%. Saran bagi perusahaan apabila ingin mengejar efisiensi maka gunakan 1 kasir sehingga utilisasi sistem antrian mencapai 85.3%. Kata Kunci : Sistem Antrian, Notasi Kendall, Law Averill, Toserba. ABSTRACT This research aims to know the cashier queueing system on Supermarket KPRI Universitas Brawijaya Malang. This research use observation to measure queueing system performance with a descriptive approach. After data collection, the researcher conducts a distribution test with SPSS software to analyze the queue model according to Kendall Notation, analyze queueing system performance and queue system utilization according to Law Averill Queueing System Theory Formula (2007). This research result indicates that the queueing model on Supermarket KPRI Universitas Brawijaya is M/M/2: FIFO/~/~; queueing system performance indicates that average customer arrival every hour is 35 person, average customer served every hour is 41 person, and queueing system utilization indicates steady-state condition with 43.4%. Suggestion for supermarket if want to achieve efficiency is using 1 cashier as of queueing system utilization approaching 85.3%. Keywords: Queueing System, Kendall Notation, Law Averill, Supermarket.
17

ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

THE ANALYSIS OF CASHIER QUEUEING SYSTEM ON

SUPERMARKET KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Obar Kinan Arighi

Mahasiswa Jurusan Manajemen Konsentrasi Manajemen Operasional Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Email : [email protected]

Dosen Pembimbing : Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem antrian kasir pada toserba KPRI

Universitas Brawijaya. Penelitian ini mengukur performa sistem antrian melalui observasi

dengan pendekatan deskriptif. Setelah data diperoleh maka dilakukan uji distribusi dengan

software SPSS untuk mengetahui model antrian menurut Notasi Kendall, menganalisa

performa sistem antrian dan utilisasi sistem antrian menurut Rumus Teori Antrian Law Averill

(2007). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model antrian yang diterapkan oleh toserba

KPRI Universitas Brawijaya adalah M/M/2:FIFO/~/~ ; performa sistem antrian menunjukkan

bahwa rata-rata kedatangan pelanggan setiap jam adalah sebanyak 35 orang, rata-rata

pelanggan yang dilayani setiap jam adalah sebanyak 41 orang ; dan utilisasi sistem antrian

menunjukkan kondisi steady state dengan 43.4%. Saran bagi perusahaan apabila ingin

mengejar efisiensi maka gunakan 1 kasir sehingga utilisasi sistem antrian mencapai 85.3%.

Kata Kunci : Sistem Antrian, Notasi Kendall, Law Averill, Toserba.

ABSTRACT

This research aims to know the cashier queueing system on Supermarket KPRI

Universitas Brawijaya Malang. This research use observation to measure queueing system

performance with a descriptive approach. After data collection, the researcher conducts a

distribution test with SPSS software to analyze the queue model according to Kendall Notation,

analyze queueing system performance and queue system utilization according to Law Averill

Queueing System Theory Formula (2007). This research result indicates that the queueing

model on Supermarket KPRI Universitas Brawijaya is M/M/2: FIFO/~/~; queueing system

performance indicates that average customer arrival every hour is 35 person, average customer

served every hour is 41 person, and queueing system utilization indicates steady-state condition

with 43.4%. Suggestion for supermarket if want to achieve efficiency is using 1 cashier as of

queueing system utilization approaching 85.3%.

Keywords: Queueing System, Kendall Notation, Law Averill, Supermarket.

Page 2: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

1. PENDAHULUAN

Bisnis Ritel pada skala nasional

berdasarkan web Trading Economics,

Retail Sales Indonesia per tahun

mencapai 3.6 persen per Oktober 2019

dan rata-rata penjualan mulai dari

tahun 2006 sampai 2019 pada angka 9.4

persen. Hal ini mengindikasikan bahwa

bisnis ritel masih sangat diminati dan

memiliki pasar yang berkompetisi.

Pasar yang berkompetisi ini

membuat bisnis ritel perlu

meningkatkan pelayanan dalam toko.

Hal ini diikuti oleh perkembangan

zaman dan semakin sadarnya

konsumen terhadap kualitas layanan.

Menurut Levy, Michael & Weitz

(2014) jika bisnis ritel memiliki

kualitas layanan yang bagus tentunya

berpengaruh pada pemasukan

maksimal (maximal revenue). Salah

satu layanan yang dipertimbangkan

oleh konsumen untuk memilih tempat

untuk berbelanja adalah pelayanan

kasir. Pelayanan kasir dalam bisnis ritel

juga perlu dipahami sebagai salah satu

kriteria penting dalam mencapai

pelayanan terbaik. Salah satu cara

memahami praktik terbaik untuk

melayani konsumen salah satunya

dengan pendekatan operasional internal

yaitu bagaimana manajer operasional

memahami sistem antrian.

Antrian menurut Taylor III

(2005) terjadi karena orang atau jasa

tiba pada fungsi pelayanan atau server

lebih cepat dibandingkan waktu untuk

memberikan pelayanan pada mereka.

Kesimpulannya antrian disebabkan

tingkat kedatangan yang lebih besar

dari kapasitas sistem. Dampak dari hal

tersebut adalah deretan orang atau item

yang menunggu untuk dilayani.

Antrian dapat ditemui di supermarket

ketika para konsumen sedang

menunggu giliran untuk dilayani dalam

pengecekan barang yang dibeli di kasir.

Deretan antrian yang terlalu

panjang membuat konsumen

menunggu. Hal ini tidak bisa

ditoleransi oleh para konsumen

sehingga menyebabkan beberapa

konsumen kurang puas dengan

pelayanan kasir. Menurut Randolph W

Hall (1991) kurang puasnya konsumen

ada yang tertahan sehingga si

konsumen tetap bertahan dalam antrian,

tapi ada juga yang akhirnya memilih

meninggalkan antrian (reneging)

karena menunggu terlalu lama. Hal ini

Page 3: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

selain dapat mempengaruhi citra

pelayanan kasir, dapat mengurangi

pemasukan karena ketidakpuasan

terhadap pelayanan kasir bisa berakibat

pada konsumen memilih tempat belanja

lain yang lebih cepat sistem antriannya

atau hanya membeli produk dalam

jumlah yang sedikit.

Antrian yang dapat teratasi

dengan baik membuat konsumen

bertahan dalam antrian. Sehingga hal

ini dapat memberikan citra baik

pelayanan kasir dan dapat

mempengaruhi kenaikan pemasukan

(revenue) dan mengurangi biaya (cost)

untuk mencapai keuntungan jangka

panjang (long term maximum profit).

Kebutuhan manajemen untuk

memahami konsep antrian inilah yang

peneliti baca sebagai keperluan para

manajer untuk memahami aspek

operasional internal bisnis ritel,

sebagaimana fokus pada obyek yang

diobservasi oleh peneliti yaitu pada

sistem antrian.

KPRI UB didirikan tahun 12

Mei 1969 dan secara resmi berdiri

sebagai badan hukum bernomor

148/11/BH/17-69 pada tanggal 12 Mei

1969. Fungsi dan peran KPRI UB yaitu

membangun dan mengembangkan

potensi dan kemampuan ekonomi

anggota. KPRI UB memiliki 3 divisi

usaha yaitu divisi perdagangan umum,

divisi simpan pinjam dan divisi usaha

lain.Dalam peneilitian ini, peneliti

meneliti divisi perdagangan umum

KPRI UB yang dapat disebut juga

sebagai Toserba KPRI UB. Toserba

KPRI UB memiliki jam kerja buka

pada pukul 8 pagi dan tutup pada jam 9

malam.

Peneliti memilih Toserba KPRI

UB sebagai obyek penelitian

dikarenakan berdasarkan wawancara

dengan manajer operasional yang

bertugas pada toserba KPRI UB,

manajer operasi belum mengetahui

bagaimana sistem antrian bekerja dan

bagaimana cara mengukur kinerja

optimal sistem antrian pada kasir.

Toserba KPRI UB menurut manajer

memiliki masa ramai sekitar pagi, siang

dan sore. Selain itu peneliti juga ingin

mengetahui bagaimana sistem antrian

pada kasir supermarket bekerja

berdasarkan teori antrian yang selama

ini dipelajari dari Notasi Kendall dan

Law Averill (2007) dan Taylor III

(2005) dan alat analisis yang digunakan

Page 4: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

dalam penelitian ini relevan

berdasarkan penelitian terdahulu

sehingga digunakan sebagai laporan

manajemen terkait manajemen

operasional sistem antrian kasir

supermarket.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk model

antrian kasir yang diterapkan

oleh toserba KPRI UB Malang?

2. Bagaimana performa sistem

antrian kasir Toserba KPRI UB

Malang pada saat harian

berjalan?

3. Bagaimana utilisasi sistem

antrian kasir Toserba KPRI UB

Malang?

2. LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Berikut adalah Penelitian

mengenai pemodelan antrian : Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Diah

Ayu Purnasari (2018), Yuriko Prastiyo

(2017) dan Zetra Pratama (2015) model

antrian pada supermarket adalah

bernotasi Kendall (M/M/s): (FIFO

/∞/∞)

Berikut adalah penelitian

mengenai performa sistem antrian :

Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Nur Sakinah (2019), Diah Ayu

Purnasari (2018), dan Yuriko Prastiyo

(2017) penghitungan performa sistem

antrian menggunakan formula turunan

analitis operasi model pelayanan

tunggal seperti dalam Taylor III (2005)

dan menggunakan software simulasi

antrian dan software uji kolmogorov

smirnov.

Berikut adalah penelitian

mengenai utilisasi sistem antrian :

Dalam penelitian yang dilakukan oleh

Nur Sakinah (2019), Zetra Pratama

(2015) dan Yanti Budiasih (2015)

tingkat utilisasi pada sistem antrian

supermarket mengalami steady state

dan dapat diketahui dari nilai U < 1

2.2 Industri Ritel : Supermarket

Menurut Levy, Michael &

Weitz (2014) Supermarket adalah

kategori bisnis ritel yang memiliki luas

fasilitas 1000 m2 sampai dengan 4.999

m2 dan sebuah toko yang menjual

kebutuhan sehari-hari seperti bahan

makanan, minuman dan bahan

sembako lainnya. Dalam istilah

Indonesia supermarket biasa disebut

dengan “toserba” karena diketahui dari

Page 5: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

kelengkapan lini produknya yang

beragam terkait kebutuhan rumah

tangga.

2.3 Sistem Antrian

Menurut Randolph W Hall

(1991:3-4) Sistem Antrian adalah

sistem yang terdiri atas elemen utama

yaitu : Konsumen (Costumer), Pelayan

(Server) dan Antrian (Queue).

Konsumen (costumer) adalah

orang atau benda yang menunggu untuk

dilayani. Dalam kontek konsumen

sebagai orang, contohnya di konter

checkout supermarket, konsumen dapat

dikatakan adalah pembeli yang sedang

menunggu dalam antrian atau item

yang dibeli, tergantung pada point of

view. Pelayan (server) adalah orang

atau benda yang menyediakan layanan.

Contohnya seperti dalam antrian pos,

server tidak hanya dikatakan pegawai

pos, tetapi dalam perspektif lebih luas

bisa jadi cash register atau benda lain

yang dapat melayani konsumen sesuai

kebutuhan. Antrian (queue) adalah grup

konsumen yang menunggu untuk

dilayani. Antrian tidak berarti harus

barisan yang berurutan. Tidak harus

terlihat. Antrian sesimpel grup

konsumen yang telah meminta. Tapi

belum mendapatkan layanan.

Permintaan layanan dapat berbentuk

berbagai hal : orang yang terlihat

datang pada barisan, panggilan telepon,

pengumpulan karya, dan seterusnya.

2.4 Sistem Antrian Supermarket

Menurut Randolph W Hall (

1991:6), Supermarket menjual banyak

variasi produk terdiri dari bahan

produksi sampai makanan kemasan

sampai alat tulis. Supermarket

beroperasi pada dasar self service.

Pembeli mengambil troli belanja pada

waktu mereka masuk ke toko dan

berjalan melewati lorong, mengambil

barang setiap berjalan. Setelah memilih

barang, pembeli ikut dalam antrian dari

salah satu konter checkout dan

menunggu pengecek untuk menghitung

tagihan, menerima pembayaran dan

membungkus barang grosir.

Konsumen dari supermarket

adalah pembeli maupun set item yang

dibeli (bersama dengan transaksi).

Dalam kasus akhir, diagram antrian

mungkin lebih detil dan penghitung

tagihan belanja untuk antrian muncul

dalam bentuk peralatan (seperti

Page 6: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

timbangan versus laser scan)

Sedangkan server dari supermarket

adalah pengecek bersamaan cash

register, scanner dan timbangan. Ketika

digunakan pembungkus adalah bagian

dari server.

Gambar 1 : Gambaran Layout supermarket

(sumber : Randolph W Hall, 1991)

2.5 Analisis sistem dalam antrian

Menurut Randolph W Hall (

1991), salah satu hal yang jadi

pertimbangan adalah 2 perspektif

dalam mengukur performa dari sistem

antrian. Satu dari perspektif konsumen,

perhatian utama adalah kualitas jasa

yang diberikan. Satu dari perspektif

penyedia jasa, perhatian utama adalah

biaya menyediakan jasa dan akibat dari

kualitas jasa pada bisnis (itulah

pendapatan). Measure of Performance

(MOP) mengizinkan perhatian ini

diukur. Dasar dari Measure of

Performance berasal dari komponen

sebagai berikut:

a) Arrival time (Waktu/Jam

kedatangan) : waktu/jam

dimana konsumen datang pada

antrian

b) Departure time (waktu/jam

kepergian) : waktu/jam dimana

konsumen menyelesaikan jasa

dan meninggalkan sistem

antrian

c) Departure time from queue :

waktu/jam dimana konsumen

meninggalkan antrian unruk

memasuki jasa.

d) Time in queue : Departure time

from queue – Arrival time

e) Service time : Departure time –

departure time from queue

f) Time in system : departure time

– arrival time = time in queue +

service time

Page 7: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

Dalam situasi mengukur MOP,

fokus dari manajer dapat didapat dari

dua perspektif. Yaitu Perspektif

Konsumen dan Perspektif Server.

Berikut MOP Fokus Perspektif

Konsumen : Time in queue, Service

time, Waiting cost, Proportion of work

dan Tardiness. Berikut MOP Fokus

Perspektif Server: Service time,

Proportional Utilization, Throughput,

Arrival rate, Reneging proportion dan

Queue length

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis

penelitian deskriptif. Menurut Ir.

Sofyan Siregar. (2016 : 108) penelitian

deskriptif adalah penelitian yang

menggunakan prosedur pemecahan

masalah dengan cara menggambarkan

objek penelitian pada saat keadaan

sekarang berdasarkan fakta-fakta

sebagaimana adanya, kemudian

dianalisis dan diinterpretasikan,

bentuknya berupa survey atau studi

perkembangan. . Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan studi penelitian

deskriptif dengan menjelaskan

bagaimana penerapan teori antrian pada

sistem pembayaran di supermarket

melalui observasi secara langsung

bagaimana pola antrian/sistem antrian

yang ada pada kasir supermarket mulai

dari awal masuk antrian, dilayani oleh

kasir sampai selesai dilayani oleh kasir.

Sifat Penelitian ini adalah

penelitian replikasi. Menurut Sing et al

(2003:534) penelitian replikasi adalah

duplication of a previously published

empirical study to determine whether

the findings of that study are

repeatable.

3.1 Tempat dan Periode Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di

Supermarket KPRI UB Malang Jl. MT

Haryono no 169 Lowokwaru Kota

Malang, Jawa Timur. Adapun Waktu

penelitian dilakukan selama 2 bulan

yaitu pada tanggal 20 April 2019-20

Juni 2019. Dengan rincian 6 hari

sebagai waktu observasi mulai tanggal

22 April 2019 sampai 27 Juni 2019.

Dan sisa waktu digunakan sebagai

waktu untuk mewawancarai manajer

operasional Toserba KPRI UB.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi yang menjadi bagian

dalam penelitian ini adalah seluruh

konsumen supermarket KPRI UB

Page 8: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

Malang untuk melakukan pembayaran

barang belanjaan pada pukul 7:00 –

21:00. Teknik yang digunakan untuk

penarikan sampel adalah penarikan

sampel aksidental. Menurut Sugiyono

(2017) penarikan sampel aksidental

adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data.

Berdasarkan penelitian dari

Diah Ayu Purnasari (2018), Yuriko

Prastiyo (2017) dan Zetra Pratama

(2015) data yang diambil sebagai

sampel adalah rentang waktu dimana

konsumen datang paling ramai atau jam

tersibuk bagi server. Maka sampel yang

diambil adalah konsumen yang datang

untuk mengantri pada jam 9:00-11:00 ;

jam 12:00-14:00 ; dan jam 15:00-17:00

per hari selama 6 hari berdasarkan

keterangan dari manajer operasional

kasir supermarket KPRI UB sebagai

asumsi kedatangan pelanggan pada

high season.

3.3 Tahap Penelitian

Gambar 2 : Bagan Tahap Peelitian

(sumber : data diolah, 2019)

4. HASIL PENELITIAN

4.1 Pemodelan Sistem Antrian

Analisis data dapat kita mulai dari

menggunakan rumus model sistem

antrian yang diambil dari Notasi

Kendall yaitu dengan pemaparan

sebagai berikut :

Asumsi awal untuk antrian kasir

supermarket : M/M/s:FIFO/~/~

Page 9: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

A. Distribusi Waktu Antar

Kedatangan

Penghitungan untuk sampel

menggunakan software SPSS

dengan modul Kolmogorov

Smirnov. Hasil uji Kolmogorov-

Smirnov untuk pengujian data

berdistribusi eksponensial, dengan

taraf nyata 5% dapat disimpulkan

ada 3 data yang tidak berdistribusi

eksponensial. Yaitu data pada hari

ke-4 server 1, dan hari ke-6 server 1

dan 2. Ini dapat dilihat pada baris

kiri Asymp Sig 2 tailed.

Lalu kita dapat melihat dari

Histogram/Grafik yang merupakan

grafik distribusi waktu antar

kedatangan dengan x axis sebagai

representasi dari Fungsi (t) Waktu

Antar Kedatangan dan y axis

sebagai representasi dari (t) Waktu

Antar Kedatangan.Dari grafik

distribusi yang telah didapatkan,

dapat disimpulkan bahwa masih

ada grafik yang tidak berdistribusi

eksponensial. Yaitu data pada hari

ke-4 server 1, dan hari ke-6 server 1

dan 2. Ini dapat dilihat dari

histogram/grafik yang cenderung

tidak turun secara sempurna slope-

nya.

Meskipun hanya ada 3 data

yang tidak berdistribusi

eksponensial, namun secara

keseluruhan dari 12 sampel diatas

dapat dibuktikan bahwa 9 sampel

berdistribusi eksponensial. Sifat

natural antrian supermarket terlihat

meskipun banyak atau sedikit dari

sampel distribusi selama masih

terlihat ada yang memiliki

distribusi eksponensial.

Tabel 1 : Analisis Kolmogorov Smirnov

Sampel Distribusi Waktu Antar

Kedatangan

(Sumber : data diolah, 2019)

Page 10: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

Gambar 3 : Histogram Fungsi Distribusi

Waktu Antar Kedatangan

(sumber : data diolah, 2019)

B. Distribusi Waktu Pelayanan

Penghitungan untuk sampel

menggunakan software SPSS

dengan modul Kolmogorov

Smirnov. Hasil uji Kolmogorov-

Smirnov untuk pengujian data

berdistribusi eksponensial, dengan

taraf nyata 5% dapat disimpulkan

ada 4 data yang berdistribusi

eksponensial Yaitu data pada hari

ke-1 server 2, hari ke-2 server 1 dan

2, serta hari ke-3 server 2.

Selainnya tidak berdistribusi

eksponensial. Ini dapat dilihat pada

baris kiri Asymp Sig 2 tailed.

Lalu kita dapat melihat dari

Histogram/Grafik yang merupakan

grafik distribusi waktu Pelayanan

dengan x axis sebagai representasi

dari Fungsi (t) Waktu Pelayanan

dan y axis sebagai representasi dari

(t) Waktu Pelayanan.Dari grafik

distribusi yang telah didapatkan,

dapat disimpulkan bahwa masih

ada grafik yang tidak berdistribusi

eksponensial. Yaitu data pada hari

ke-1 server 2, hari ke-2 server 1 dan

2, serta hari ke-3 server 2.. Ini dapat

dilihat dari histogram/grafik yang

cenderung tidak turun secara

sempurna slope-nya.

Meskipun hanya ada 4 data

yang berdistribusi eksponensial,

namun dapat dibuktikan bahwa

masih ada bagian dari sampel yang

menunjukkan sifat natural antrian

supermarket meskipun banyak atau

Page 11: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

sedikit dari distribusi sampel

selama masih terlihat ada yang

memiliki distribusi eksponensial.

Tabel 2 : Analisis Kolmogorov Smirnov

Sampel Distribusi Waktu Pelayanan

(Sumber : data diolah, 2019)

Gambar 4 : Histogram Fungsi Distribusi

Waktu Antar Kedatangan

(sumber : data diolah, 2019)

C. Jumlah Server

Berdasarkan pengamatan

(observasi) pada 6 hari efektif yang

diteliti terdapat 2 server yang aktif.

D. Disiplin Antrian

Berdasarkan pengamatan

(observasi) pada 6 hari efektif yang

diteliti disiplin yang digunakan

adalah First In First Out (FIFO)

yaitu siapa yang masuk ke dalam

server maka segera dilayani terlebih

dahulu. Menurut Randolph W Hall

(1991), FIFO terjadi pada antrian

kasir supermarket dikarenakan

disimulasikan sebagai apabila

dalam server yang tersedia ada yang

Page 12: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

kosong, maka pelanggan/barang

dapat memilih server mana saja

yang dapat dimasuki. Konsumen

pertama yang masuk ke dalam

server adalah konsumen yang akan

dilayani pertama kali.

E. Jumlah Maksimal Pengantri dalam

Sistem

Berdasarkan pengamatan

(observasi) pada 6 hari efektif yang

diteliti jumlah maksimal pengantri

dalam sistem tidak dibatasi oleh

manajemen. Maka notasi kendall

yang digunakan adalah simbol ~

F. Jumlah Sumber Kedatangan

Berdasarkan pengamatan

(observasi) pada 6 hari efektif yang

diteliti jumlah sumber kedatangan

dalam sistem tidak dibatasi oleh

manajemen. Maka notasi kendall

yang digunakan adalah simbol ~

4.2 Analisis Performa Sistem Antrian

Analisis data dapat kita mulai

dari menggunakan rumus model sistem

antrian yang diambil dari Law Averill

(2007) yaitu dengan pemaparan sebagai

berikut :

Diketahui : Model Antrian adalah

M/M/2:FIFO/∞/∞ ; Waktu Penelitian :

Penelitian dilakukan selama 30 jam 52

menit atau selama 1852 menit.

Jawab :

1. Tingkat kedatangan rata-rata

( )

= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

= 1110

30,866667= 35,96112

2. Tingkat Pelayanan Pelanggan

Rata-Rata

3. Tingkat Kegunaan Fasilitas

𝜌 =

2𝜇= 0,4343

4. Probabilitas bahwa tidak ada

konsumen dalam sistem

(semua sistem menganggur)

5. Probabilitas bahwa seorang

konsumen memasuki sistem

dan harus menunggu untuk

dilayani (probabilitas semua

server sibuk)

\

6. Rata-rata jumlah konsumen

dalam sistem

Page 13: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

7. Rata-rata jumlah konsumen

dalam antrian

8. Waktu menunggu yang

diperkirakan dalam antrian

9. Waktu menunggu yang

diperkirakan dalam sistem

10. Jumlah pelayanan sibuk yang

diperkirakan dalam antrian

11. Presentase pemanfaatan

sejumlah c pelayan

5. PEMBAHASAN DAN

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis di atas

maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Model Sistem Antrian

Model Sistem Antrian yang

diterapkan oleh Toserba KPRI UB

adalah M/M/2:FIFO/~/~

2. Performa Sistem Antrian

a) Rata-rata kedatangan pelanggan

setiap jam adalah sebanyak 35.9

= 35 orang

b) Rata-rata pelanggan yang

dilayani setiap jam adalah

sebanyak 41.379 = 41 orang

c) Peluang bahwa tidak ada

konsumen dalam sistem adalah

0.394. Artinya kemungkinan

bahwa dalam sistem ada

konsumen lebih besar. Hal ini

dapat dilihat dari meskipun

angka pada 0.3 = 30% maka

masih mungkin ada pelanggan

(tidak mencapai 0)

d) Peluang seorang konsumen

masuk ke dalam sistem dan

harus menunggu untuk dilayani

sebesar 0.26 = 26 %. Maka

konsumen tidak harus

menunggu untuk dilayani. Hal

ini dapat dilihat dari tidak

tercapainya angka 26% untuk

mencapai 100% peluang untuk

menunggu bagi konsumen.

Page 14: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

e) Rata –rata jumlah konsumen

dalam sistem adalah 1,07 ≈1

orang

f) Rata – rata konsumen dalam

antrian adalah 0,2 orang atau

hampir tidak ada orang yang

mengantri

g) Waktu menunggu yang

diperkirakan dalam antrian

sebesar 0,0056 jam atau 20

detik

h) Waktu menunggu yang

diperkirakan dalam sistem

sebesar 0,029 jam atau 1 menit

47 detik

i) Jumlah pelayanan sibuk yang

diperkirakan dalam antrian 0,87

≈ 1 layanan/server

3. Utilisasi Sistem Antrian

Presentase pemanfaatan

fasilitas/utilisasi sistem antrian

pada Toserba KPRI UB 43,453 %.

Kondisi utilisasi sistem antrian ini

mengalami steady state karena

seperti yang diketahui bahwa rata-

rata kedatangan pelanggan lebih

sedikit daripada rata-rata

pelayanan. Kondisi steady state ini

menurut Taylor III dapat terjadi

apabila laju pelayanan lebih besar

daripada laju kedatangan dengan

asumsi Utilisasi < 1 atau λ/(s.μ)<1

. Menurut analisis data, sistem

antrian kasir Toserba KPRI UB

diartikan sebagai tidak ada antrian

yang begitu mengganggu bagi

sistem antrian kasir Toserba KPRI

UB dengan gambaran bahwa

35,96/2.41,37 < 1atau 0.43453 < 1

atau 43% dari 100% utilisasi. Selain

itu berdasarkan presentase

pemanfaatan fasilitas dan utilisasi

sistem antrian di atas dapat

menggambarkan tingkat kesibukan

server untuk melayani pelanggan

sehingga dapat dikatakan server

hanya menggunakan 43% dari

100% jam kerjanya untuk melayani

konsumen. Maka berdasarkan hal

itu dapat dibuat 2 alternatif

keputusan :

a) Tidak perlu adanya

penambahan kasir karena pada

dasarnya sedemikian adanya

sudah bagus bagi kinerja sistem

antrian kasir Toserba KPRI UB

b) Jika ingin mengejar hanya

efisiensi sehingga karyawan

selalu sibuk bekerja tanpa

waktu menganggur maka dapat

Page 15: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

digunakan hanya satu server

saja sehingga dapat dihitung

dengan 𝜆

1.𝜇 sehingga didaptkan

utilisasi sebesar 85.3%

6. SARAN

1) Toserba KPRI UB dapat

menerapkan penggunaan

fasilitas kasir untuk

meningkatkan efisiensi dengan

utilisasi sebesar 85.3% utilisasi

sistem antrian

2) Dalam rangka menghadapi

peningkatan jumlah pelanggan

setiap hari dan khususnya hari

pembagian SHU maka perlu

penambahan server sesuai

kebutuhan dan waktu.

3) Untuk meningkatkan kecepatan

pelayanan, Toserba KPRI UB

dapat membedakan kasir untuk

pelanggan anggota KPRI UB

dan kasir untuk pelanggan

umum (non anggota KPRI UB)

DAFTAR PUSTAKA

Amirin , Tatang M. 2009. Populasi dan

Sampel Penelitian 3: Pengambilan

Sampel dari Populasi tak-terhingga

dan tak-jelas. diakses September 2019.

<https://tatangmanguny.wordpress.co

m/2009/06/30/sampel-sampling-dan-

populasi-penelitian-bagian-ii-teknik-

sampling-ii/>

Averill, Law. 2007. Simulation Model

and Analysis. McGrawHill

Berman & Evans. 1992. Retail

Management : A strategic Approach

Fifth Edition International Edition.

Macmillan, New York.

Budiasih,Yanti. 2015. ‘Optimalisasi

Kasir dan Minimasi Biaya Studi Kasus

pada Swalayan PSFJ di Jakarta

Selatan.’ Jurnal. STIE Ahmad Dahlan

Jakarta

Dikendrias, Fahrizal. 2017. ‘Simulasi

Antrian Pelanggan Samsat Corner di

MALL OLYMPIC GARDEN Malang

dengan model antrian Multi Phase

Single Server.’ Skripsi. FMIPA

Universitas Brawijaya

Djati, Bonett Satya Lelono. 2007.

Simulasi : Teori dan Aplikasinya.

ANDI, Yogyakarta.

Hall, Randolph W. 1991. Queueing

Methods for Services and

Manufacturing. Prentice Hall

International

Page 16: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

KPRI UB. 2017. PROFIL Koperasi

Pegawai Republik Indonesia

Universitas Brawijaya. KPRI

UB,Malang

KPRI UB. 2017. Laporan Akhir Tahun

& Laporan Audit 2017. KPRI

UB,Malang

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode

Riset untuk Bisnis dan Ekonomi

Bagaimana meneliti dan menulis Tesis

edisi 3. Yogyakarta : Penerbit

ERLANGGA

Levy, Michael & Weitz. 2014.

Retailing Management. McGrawHill

Purnasari, Diah Ayu. 2018. ‘Simulasi

Pelayanan Antrian Kasir Minimarket

REA 1 Surakarta.’ Jurnal. Teknik

Industri Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Puspitasari, Selvy Dwi. 2017. ‘Analisa

Antrian Pelayanan Kasir di Samudra

Swalayan Tuban.’ Jurnal. Fakultas

Teknik Universitas PGRI Ronggolawe

Tuban

Rudyanto. 2007. Riset Replikasi .

diakses 19 Januari 2020 .

<https://rudyanto62.blogspot.com/200

7/12/riset-replikasi.html>

Sakinah, Nur. 2019. ‘Penerapan Sistem

Antrian pada Pelayanan Peserta Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Kantor Cabang Makassar.’

Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri ALAUDDIN

Makassar

Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi

Penelitian Bisnis cetakan kelima.

Salemba Empat, Jakarta.

Siagian, P. 1987. Penelitian

Operasional : Teori dan Praktik. UI

Press, Jakarta

Siregar, Sofyan. 2016. Statistika

Deskriptif untuk Penelitian . Rajawali

Press, Jakarta

Sugiyono (2017) . Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Alfabeta, Bandung

Taylor III, Bernard W. 2005.

Introduction to Management Science

Terjemah Bahasa Edisi 8 Buku Dua.

Salemba Empat

Trading Economics. 2019. Indonesia

Retail Sales YoY 2006-2019 Data.

Diakses September 2019. <

https://tradingeconomics.com/indonesi

a/retail-sales-annual>

Page 17: ANALISIS SISTEM ANTRIAN KASIR PADA TOSERBA KPRI ...

Prastiyo,Yuriko. 2017. ‘Evaluasi

Penerapan Sistem Antrian pada

Swalayan FITRINOF Lampung

Selatan.’ Skripsi. FEB Universitas

Lampung

Pratama,Zetra. 2015. ‘Analysis Of

Queueing Theory Application On The

Payment Systems Of At Supermarket

Saga Swalayan Padang Pariaman.’

Jurnal. FT Universitas Mercubuana