Page 1
1
ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN
CUSTOMER SERVICE PT. BANK BRI SYARIAH Tbk
KANTOR CABANG MALANG SOEKARNO – HATTA
Oleh:
Patriarkhi Nurul Anisa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
[email protected]
Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Nur Prima Waluyowati, MM.
Abstract : The background of this research is the long queueing time in the customer
service desks in PT Bank BRI Syariah Tbk branch of Malang Soekarno-Hatta. The queue
length and time can be minimized through a queueing method, which can show the
performance of server, total queueing cost, and optimal service level. The objectives of
this study are to measure the performance of the customer service and to compare it with
the proposed model. The data of this study was obtained from observations and
interviews and was analyzed using queueing method by calculating the customers’ visit,
service level, service cost, and customer down time cost. The result of the data
calculation shows that the current queueing model is (M/M/2):(FCFS/∞/∞). The result of
the data analysis shows that the service performance for two customer service desks is
still efficient. The queueing method can also help the company to identify the number of
customers to be served per hour to achieve optimal service and maximize the existing
service level.
Keywords: customer service, queueing method, service performance, total queueing cost,
optimal service level.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh antrean yang terjadi pada customer service PT. Bank
BRI Syariah Tbk Kantor Cabang Malang Soekarno – Hatta dengan waktu tunggu yang
cukup lama. Panjang antrean dan waktu tunggu dapat diminimalkan dengan diterapkan
metode antrean (queueing), yang mana dapat menunjukkan ukuran kinerja server
pelayanan, total biaya antrean, dan tingkat pelayanan optimal. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja pelayanan customer service yang ada dan
membandingkannya dengan model yang diusulkan. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik observasi dan wawancara, sedangkan metode analisis data menggunakan metode
antrean (queueing) dengan memperhitungkan tingkat kedatangan nasabah, tingkat
pelayanan nasabah, biaya pelayanan, dan biaya menunggu nasabah. Hasil perhitungan
data menunjukkan model antrean yang digunakan adalah (M/M/2):(FCFS/∞/∞). Hasil
analisis data menunjukkan ukuran kinerja pelayanan untuk 2 customer service masih baik
dan efektif untuk melayani nasabah. Metode antrean juga dapat membantu perusahaan
untuk mengetahui berapa jumlah nasabah yang harus dilayani per jamnya untuk mencapai
tingkat pelayanan optimal, sehingga bisa memaksimalkan tingkat pelayanan saat ini.
Kata Kunci : customer service, metode antrean, kinerja pelayanan, total biaya antrean,
tingkat pelayanan optimal.
Page 2
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jasa atau layanan memiliki banyak
arti, mulai dari pelayanan personal
(personal service) sampai jasa
sebagai produk misalnya perbankan,
keuangan, asuransi, transportasi,
komunikasi, kesehatan dan
sebagainya (Heizer & Render, 2006).
Perkembangan bisnis di sektor jasa
yang semakin meningkat seiring
dengan perkembangan zaman, dapat
dilihat dari pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Data dari Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) pada tahun 2018 kuartal
ke II menggambarkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia sebesar 5,27%
diikuti dengan pertumbuhan sektor
jasa dan diiringi pertumbuhan tenaga
kerja di sektor tersebut. Data tersebut
juga menggambarkan lapangan usaha
industry jasa mengalami pertunbuhan
positif, yang terdiri dari jasa industri
lainnya tumbuh sebesar 9,22% year
of year (yoy), jasa perusahaan
tumbuh sebesar 8,89% yoy, serta
transportasi dan pergudangan
tumbuh sebesar 8,59% yoy.
Perbankan adalah salah satu
perusahaan yang bergerak dibidang
jasa, dan merupakan sektor penting
dalam perekonomian negara. Bank
merupakan salah satu lembaga
keuangan yang melakukan aktivitas
keuangan yaitu menghimpun dana,
perkreditan dan berbagai transaksi
jasa keuangan untuk melancarkan
mekanisme perusahaan, badan usaha
pemerintah atau swasta, maupun
perorangan (Ginting, 2014).
Pengertian Bank menurut Undang –
Undang No. 10 Tahun 1998 adalah
badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk
simpan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Bank umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Ratumaerissa
(2014) mengklasifikasi bank umum
dilihat dari status kepemilikan terdiri
dari bank milik negara, bank milik
swasta nasional, bank swasta asing,
bank pembangunan daerah, dan bank
campuran.
Page 3
3
Industri keuangan syariah di
Indonesia menunjukkan
pertumbuhan yang positif mulai
tahun 2016. Data dari Otoritas Jasa
Keuangan (2017) menunjukkan hal
market share perbankan syariah telah
menembus 5% dari bank
konvensional. Otoritas Jasa
Keuangan (2017) menyebutkan Bank
Umum Syariah (BUS) memberikan
sumbangan terbesar pada
peningkatan market share dengan
jumlah 69,52% untuk tahun 2016.
Market share perbankan syariah
mencapai 5,33% pada tahun 2016 hal
ini menunjukkan peningkatan
sebesar 0,46% dari tahun 2015 yang
market share perbankan syariah
hanya mencapai 4,87%.
PT. Bank BRI Syariah Tbk Kantor
Cabang Malang Soekarno – Hatta
adalah salah satu Kantor Cabang BRI
Syariah di Kota Malang yang
melayani kegiatan menghimpun
dana, menyalurkan dana, dan
memberikan jasa – jasa perbankan
lainnya kepada nasabah dengan jam
operasi pukul 08.00 – 15.00 WIB
setiap hari Senin – Jumat.
Permasalahan yang terjadi pada
PT. Bank BRI Syariah Tbk Kantor
Cabang Malang Soekarno – Hatta
yaitu terdapat waktu tunggu yang
cukup lama pada bagian customer
service dengan rata – rata waktu
tunggu ± 20 – 25 menit disaat jam
sibuk. Jumlah customer service
untuk Kantor Cabang hanya
berjumlah 2 saja selain itu PT. Bank
BRI Syariah Tbk Kantor Cabang
Malang Soekarno – Hatta adalah satu
– satunya Kantor Cabang di Kota
Malang.
Penanganan untuk permasalahan
antrean perlu diperhatikan karena
panjang dan lamanya antrean
membuat pelanggan merasa tidak
nyaman sehingga mengakibatkan
pelanggan akhirnya keluar dari
sistem antrean. Hal ini dapat
membuat pelanggan memberikan
nilai yang buruk terhadap pelayanan
yang diberikan, selain itu perusahaan
atau organisasi tentunya akan
mengalami kerugian karena
kehilangan pelanggan akibat keluar
dari sistem antrean.
Metode antrean (queueing) sering
digunakan untuk mengetahui berapa
lama waktu tunggu pelanggan dalam
antrean, panjang antrean, bagaimana
kesibukan petugas pelayanan dan apa
Page 4
4
yang akan terjadi apabila waktu
pelayanan atau pola permintaan
berubah (Handayani, 2013). Hasil
analisis dengan menggunakan
metode antrean dapat
menggambarkan indikator tingkat
pelayanan terhadap pelanggan
dengan memperhatika total biaya
antrean yang ada, total biaya antrean
adalah penjumlahan antara biaya
pelayanan server / petugas dengan
biaya menunggu pelanggan. Hasil ini
dapat digunakan manajer sebagai
pengambilan keputusan masalah
antrean dalam suatu kegiatan operasi
(Aditya, 2015).
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah tingkat
pelayanan sudah optimal dan
mengetahui keterkaitan antara sistem
pelayanan dengan total biaya
antrean.
KAJIAN TEORI
Manajemen Operasi
Heizer & Render (2015)
menyebutkan bahwa manajemen
operasional adalah kegiatan yang
berhubungan dengan penciptaan
barang dan jasa melalui adanya
pengubahan dari input menjadi
output.
Manajemen Operasional menurut
Stevenson (2015) adalah sebuah
sistem manajemen atau serangkaian
proses dalam suatu pembuatan
produk atau penyedia jasa.
Russel & Taylor (2011) juga
menerangan tentang manajemen
operasional merupakan kegiatan
untuk merancang, mengoperasikan,
dan meningkatkan sistem untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Jasa
Heizer & Render (2015)
menyatakan bahwa kegiatan operasi
jasa memiliki kesamaan dengan
kegiatan operasi desain barang
seperti memilih, mendesain,
memproduksi sesuai dengan jadwal
sehingga permintaan konsumen
dapat terpenuhi.
Wright & Race (2004) meyatakan
bahwa manajemen operasi jasa
didefinisikan sebagai fungsi di dalam
sebuah organisasi jasa yang
beriteraksi dengan pelanggan dan
memberikan pelayanan kepada
pelanggan, sementara manajemen
operasi memiliki tugas untuk
Page 5
5
mengatur sumber daya seefisien
mungkin agar kepuasan pelanggan
dapat tercapai sesuai dengan aturan
dan ketersediaan sumber daya.
Karakteristik Jasa
Heizer & Render (2015)
mengidentifikasi karakteristik jasa
sebagai berikut :
1) Jasa biasanya tidak nyata.
2) Jasa biasanya diproduksi dan
dikonsumsi secara langsung,
tidak ada persediaan.
3) Jasa bersifat khas.
4) Jasa memiliki interaksi yang
tinggi demgan pelanggan.
5) Jasa mempunyai definisi produk
tidak konsisten.
6) Jasa sering berdasarkan pada
pengetahuan.
7) Jasa sering kali tersebar.
Front – Office
Front – Office adalah sebuah
proses pelayanan secara langsung
terhadap pelanggan atau konsumen.
Johnston & Clark (2012)
menyebutkan beberapa proses yang
terdapat dalam proses pelayanan
front – office sebagai berikut:
1) Tatap muka (face – to – face)
2) Telepon (telephone)
3) Layanan internet dan interaksi
jarak jauh lainnya (internet
service and other remote
interaction)
Mengelola Sumber Daya
Pelayanan
Deasler (2010) menyebutkan ada
beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam meramalkan
kebutuhan tenaga kerja untuk jangka
waktu yang panjang, yaitu:
1) Rencana pemasaran dan
penjualan barang atau jasa yang
akan dihasilkan.
2) Rencana produksi mengenai
barang atau jasa apa yang akan
dihasilkan.
3) Rencana keuangan mengenai
analisis berapa biaya yang
diperlukan apabila ada
penambahan tenaga kerja
Perbankan Syariah
Undang – Undang No. 21 Tahun
2008 Bab 1 Pasal 1 dan Ayat 7
menyebutkan bahwa Bank Syariah
adalah bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah dan menurut jenisnya
terdiri dari:
Page 6
6
1) Bank Umum Syariah (BUS),
adalah bank syariah yang
kegiatannya memberikan jasa
lalu lintas pembayaran.
2) Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS), adalah bank
syariah yang hampir sama
dengan Bank Umum Syariah,
bedanya Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) tidak
menerima simpanan berupa giro.
3) Unit Usaha Syariah (UUS),
adalah unit kerja dari kantor
pusat Bank Konvensional yang
bertugas sebagai unit
pelaksanaan kegiatan
berdasarkan prinsip syariah.
Teori Antrean
Teori antrean pertama kali
ditemukan dan di kembangkan oleh
A.K. Erlang, seorang insyinyur dari
Denmark, yang bekerja pada
perusahaan telepon di Kopenhagen
pada tahun 1910.
Antrean menurut Heizer & Render
(2006) adalah orang – orang atau
barang dalam sebuah barisan yang
sedang menunggu untuk dilayani.
Russel & Taylor (2011)
mendefinisikan antrean terbentuk
karena tingkat kedatangan pada
pelayanan (server) melebihi
kecepatan server dalam melayani
pelanggan.
Heizer & Render (2006)
menyebutkan bahwa hasil dari
analisis sistem antrean menghasilkan
beberapa ukuran kinerja dalam suatu
sistem antrean yaitu:
1) Rata – rata waktu yang
dihabiskan pelanggan dalam
mengantre.
2) Rata – rata waktu yang
dihabiskan pelanggan di dalam
sistem (mulai mengantre hingga
selesai dilayani).
3) Rata – rata panjang antrean atau
jumlah pelanggan yang
mengantre.
4) Rata – rata jumlah pelanggan di
dalam sistem (yang mengantre
dan yang dilayani).
5) Probabilitas tidak ada
kedatangan pada fasilitas
pelayanan atau kosong.
6) Tingkat utilitas sistem.
7) Probabilitas berapa jumlah
pelanggan yang ada di dalam
sistem.
Page 7
7
Tingkat Kedatangan
Kedatangan merupakan proses
pelanggan masuk ke dalam suatu
sistem antrean untuk memperoleh
pelayanan dari fasilitas pelayanan.
Distribusi kedatangan diasumsikan
dengan kecepatan rata – rata yang
konstan dan bebas satu sama lain,
maka kejadian tersebut akan sesuai
dengan distribusi probabilitas
poisson (Hapsari, 2013).
Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan atau distibusi
waktu pelayanan menggambarkan
waktu yang dibutuhkan untuk
melayani pelanggan, jika waktu
pelayanan kosntan maka waktu yang
diperlukan untuk melayani setiap
orang sama. Distribusi waktu
pelayanan juga membahas pola
kedatangan di mana pola ini konstan
maupun acak, namun banyak kasus
yang terjadi dapat diasumsikan
bahwa waktu pelayanan acak
dijelaskan oleh distribusi
eksponensial negatif (Hapsari, 2013).
Struktur Antrean
Struktur antrean adalah banyaknya
jumlah saluran pelayanan yang ada
dari jumlah kasir dan tahapannya
(Heizer & Render, 2005). Terdapat
empat struktur antrean yaitu:
1) Single Channel – Singgle Phase
2) Single Channel – Multiple Phase
3) Multiple Channel – Single Phase
4) Multiple Channel – Multiple
Phase
Disiplin Antrean
Disiplin antrean merupakan
peraturan antrean yang mengatur
urutan menunggu pelanggan yang
akan dilayani pada server (Aditya,
2016). Jacobs & Chase (2015)
menyebutkan ada empat disiplin
antrean yang biasa digunakan:
1) First Come First Server (FCFS)
2) Last Come First Serve (LCFS)
3) Service In Random Order
(SIRO)
4) Priority Service (PS)
Model Antrean
Model antrean digunakan untuk
menganalisis beberapa sistem
antrean atau permasalahan yang ada
dalam jalur antrean dengan sistem
yang berbeda. Empat model antrean
yang biasa digunakan dalam sistem
antrean beserta karakteristiknya
adalah sebagai berikut:
Page 8
8
Sumber: Data diolah, 2019.
Gambar 1
Model Antrean
Biaya Antrean
Biaya total antrean merupakan
penjumlahan dari total biaya
pelayanan server dengan biaya
menunggu nasabah. Biaya pelayanan
dan biaya menunggu akan
membentuk sebuah kurva biaya total,
yang menunjukkan biaya pelayanan
meningkat bersamaan dengan uasaha
memperbaiki tingkat pelayanan,
dengan meningkatnya tingkat
pelayanan maka biaya yang
digunakan untuk menunggu dalam
antrean akan berkurang (Heizer &
Render, 2006)
Sumber: Heizer & Render, 2006.
Gambar 2
Kurva Biaya Total
Tingkat Pelayanan Optimal
Heizer & Render (2006)
menyebutkan Tingkat pelayanan
optimal adalah tingkat pelayanan
yang diharapkan dari sebuah sistem
pelayanan untuk menghasilkan Biaya
Total Antrean yang minimum.
IBM SPSS Versi 21
SPSS adalah singkatan dari
Statistical Package for the Social
Sciences yang digunakan dalam
penelitian untuk mengolah dan
menganalisis data statistik. Software
SPSS pertama kali dibuat dan
dimiliki oleh perusahaan SPSS Inc,
namun semenjak tahun 2009 SPSS
telah diakuisisi oleh perusahaan IBM
hingga saat ini. Versi terbaru SPSS
diluncurkan pada tahun 2016 dengan
nama IBM SPSS versi 23. Analisis
yang dapat dikerjakan dengan
software SPSS antara lain uji
deskriptif, analisis faktor, uji
normalitas, regresi linear, regresi
logistik,uji keselarasan dan lain –
lain.
WINQSB
Software QSB (Quantity System
for Business) atau yang biasa disebut
WINQSB (QSB yang berjalan di
Page 9
9
aplikasi windows) merupakan
software yang mengandung
algoritma problem solving untuk
riset operasi dan ilmu manajemen,
dengan 19 modul.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif yang
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk memberikan solusi terhadap
permasalahan yang terjadi pada
objek penelitian dan
mengimplementasikan solusi
berdasarkan perhitungan analisis
data.
Jenis dan Sumber Data
Data primer adalah sumber data
yang dikumpulkan secara langsung
oleh peneliti (Sekaran, 2017) pada
profil perusahaan, struktur
organisasi, data jumlah kedatangan,
data waktu pelayananm dan biaya
yang diperlukan untuk customer
service diperoleh melalui proses
wawancara dan observasi. Data
sekunder adalah data yang
didapatkan dari sumber yang telah
ada oleh lembaga atau orang lain
(Sekaran, 2017). Data sekunder
dalam penelitian ini yakni studi
literatur dari jurnal, buku, penelitian
terdahulu, serta data kedatangan
periode 1 – 22 Maret 2019, peralatan
yang diperlukan, biaya pengadaan
peralatan, data gaji customer
service,dan UMR Kota Malang.
Metode Analisis Data
Analisis Ukuran Steady-State
Data Customer Service
Steady–state adalah keadaan
dimana nilai tingkat kegunaan atau
utilitas fasilitas pelayanan kurang
dari 1 atau rata – rata waktu
kedatangan nasabah lebih kecil dari
rata – rata waktu yang dibutuhkan
untuk pelayanan nasabah (Sari,
2016).
Rumus yang digunakan untuk
mencari rata – rata pelanggan yang
datang ( ) dan rata – rata pelanggan
yang telah dilayani persatuan waktu
(µ) adalah:
Page 10
10
Uji Keselararasan
Uji keselarasan atau uji Goodness
Of Fit digunakan untuk mengetahui
apakah jumlah kedatangan
berdistribusi poisson, dan tingkat
pelayanan berdistribusi eksponensial
atau umum. Software yang
digunakan untuk melakukan uji
Goodness Of Fit adalah IBM SPSS
SPSS 21 menggunakan kolmogorov
smirnov.
Hipotesis diterima ketika hasil
nilai signifikan (Asymp.Sig) lebih
besar dari nilai (taraf nyata) yang
telah ditetapkan yaitu 0.05.
Hipotesis pengujian kecocokan
distribusi kedatangan:
: pola kedatangan nasabah ke
bagian customer service ber-
distribusi poisson
: pola kedatangan nasabah ke
bagian customer service tidak
berdistribusi poisson
Hipotesis pengujian kecocokan
distibusi pelayanan:
: pola pelayanan nasabah oleh
customer service berdistribusi
eksponensial
: pola pelayanan nasabah oleh
customer service tidak
berdistribusi eksponensial
Analisis Ukuran Kinerja Antrean
Analisis ukuran kinerja antrean
dilakukan dengan bantuan software
WINQSB menggunakan modul
queueing analysis dengan
memasukan data rata – rata
kedatangan dan pelayanan nasabah
per jam yang telah dihitung. Hasil
perhitungan menggunakan software
WINQSB akan memberikan output
sebagai berikut:
= rata – rata jumlah nasabah yang
ada dalam barisan antrean
= rata – rata jumlah nasabah yang
berada dalam sistem antrean
= waktu rata – rata yang
dihabiskan seorang nasabah
untuk menunggu dalam antrean
sampai dilayani
= waktu keseluruhan rata – rata
yang dihabiskan nasabah dalam
keseluruhan sistem antrean
= probabilitas tidak ada pelanggan
dalam suatu sistem antrean
Page 11
11
Sumber: Data diolah, 2019.
Gambar 3
Tampilan Hasil Analisis Ukuran
Kinerja Antrean WINQSB
Analisis Biaya Antrean
1. Total Biaya Antrean
( ) ( )
Keterangan:
= biaya total antrean
= biaya pelayanan server
= jumlah petugas yang
melayani
= biaya menunggu nasabah
dalam antrean
= jumlah rata – rata nasabah
dalam sistem
2. Tingkat Pelayanan Optimal
√
Keterangan:
= tingkat pelayanan optimal
= tingkat kedatangan
= biaya pelayanan server
= biaya menunggu nasabah
dalam antrean
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Ukuran Steady – State
Tabel 1
Data Kedatangan dan Pelayanan
Nasabah Tanggal 18 Maret 2019
Sumber: Data diolah, 2019.
Hasil perhitungan dari tabel diatas
menunjukkan rata – rata tingkat
kedatangan nasabah
( ) per jam dan rata – rata
nasabah terlayani ( ) 795 per
jam.
Hasil steady – state berdasarkan
hasil tingkat kedatangan dan
Waktu Kedatangan Pelayanan
08.00 – 08.59 6 4
09.00 – 09.59 4 3
10.00 – 10.59 5 6
11.00 – 11.59 7 7
12.00 – 12.59 5 5
13.00 – 13.59 7 3
14.00 – 14.59 3 5
15.00 – 15.59 0 4
Jumlah 37 37
Page 12
12
pelanggan terlayani adalah sebagai
berikut:
Uji Keselarasan
Sumber: Data diolah, 2019.
Gambar 4
Hasil Uji Distribusi Kedatangan
Nasabah
Hasil uji keselarasan (Goodnes Of
Fit) dengan Kolmongorov – Smirnov
menunjukkan kedatangan
berdistribusi poisson dengan nilai
Asymp. Sig. > 0,05.
Sumber: Data diolah, 2019.
Gambar 5
Hasil Uji Distribusi Pelayanan
Nasabah
Hasil uji keselarasan (Goodnes Of
Fit) dengan Kolmongorov – Smirnov
menunjukkan pelayanan berdistribusi
eksponensial dengan nilai Asymp.
Sig. > 0,05.
Perbandingan Ukuran Kinerja
Antrean
Tabel 2
Perbandingan Ukuran Kinerja
Model Antrean
Sumber: Data diolah, 2019.
Hasil analisis perbandingan
ukuran kinerja menunjukkan bahwa
penambahan customer service akan
mengurangi waktu tunggu nasabah,
namun tingkat kesibukan server akan
menurun dan probabilitas server
Karakteristik
Antrean
Jumlah Petugas
2 3
55,1095% 36,7397%
0,4807 ≈ 1 0,0669 ≈ 1
1,5829 ≈ 2 1,1691 ≈ 2
1,2276 ≈ 2 0,5808 ≈ 1
0,0910 ≈
5,46
0,0127 ≈
1,18
0,2995 ≈
18,37
0,2212 ≈
13,27
0,2323 ≈
14,34
0,1099 ≈
6,59
28,9412% 32,6545%
39,1601% 11,5194%
Page 13
13
menganggur akan semakin
meningkat, artinya penambahan
customer service tidak akan
menyelesaikan permasalahan karena
utilitas tingkat kesibukan untuk 2
customer service hanya 55,1095%
jika ada penambahan customer
service akan menjadi 36,7397%,
sehingga mengakibatkan probabilitas
server menganggur akan meningkat
menjadi 32,6545% hal ini tentunya
tidak efektif bagi kinerja customer
service karena akan mengakibatkan
waktu luang semakin banyak
sementara utilitas kesibukannya
rendah.
Perbandingan Total Biaya dan
Tingkat Pelayanan
Tabel 3
Peralatan yang Diperlukan
Customer Service
Peralatan Umur
Ekonomis Harga Beli
Meja 5 Rp 2.200.000
Kursi
Petugas 5 Rp 380.000
Kursi
Nasabah
(2)
5 Rp 640.000
Personal
Computer 5 Rp 5.600.000
Rak
Kabinet 5 Rp 540.000
(bersambung)
Brangkas 5 Rp 450.000
Printer
Passbook 5 Rp 7.450.000
Total Harga Rp 17.260.000
Sumber: Data diolah, 2019.
Tabel 3 menunjukkan peralatan
yang dibutuhkan customer service
untuk melayani nasabah dengan
biaya totalnya sebesar Rp
17.260.000.
Biaya Pelayanan
Biaya Tenaga Kerja 2 Customer
Service
Biaya Tenaga Kerja 3 Customer
Service
Biaya Peralatan
Biaya Peralatan Untuk 2
Customer Service
Total biaya perlatan yang
diperlukan untuk 2 customer service
adalah Rp 34.520.000 dengan umur
ekonomis untuk setiap perlatan
adalah 5 tahun.
Page 14
14
Jadi besarnya biaya pelayanan
untuk 2 Customer service adalah Rp
26.667 + Rp 11.822 = Rp 38.489 per
jam.
Biaya Peralatan Untuk 3
Customer Service
Total biaya perlatan yang
diperlukan untuk 3 customer service
adalah Rp 51.780.000 dengan umur
ekonomis untuk setiap perlatan
adalah 5 tahun.
Jadi besarnya biaya pelayanan
untuk 3 customer service adalah Rp
40.000 + Rp 17.733 = Rp 57.733 per
jam.
Biaya Menunggu Nasabah
Biaya menunggu diperoleh atas
dasar perkiraan pendapatan yang
diterima setiap nasabah per jam
yang dihitung dari UMR Kota
Malang tahun 2019 sebesar Rp
2.600.000. Berikut perhitungan total
biaya menunggu nasabah per jam
( ):
Total Biaya Antrean
Total Biaya Antrean 2 Customer
Service
( ) ( )
( )
Total Biaya Antrean 3 Customer
Service
( ) ( )
( )
Tabel 4
Perbandingan Total Biaya
Antrean Petugas ( ) ( )
2 Rp 38.489 Rp 17.148 Rp 55.637
3 Rp 57.733 Rp 12. 665 Rp 70.398
Sumber: Data diolah, 2019.
Tabel 4 memberikan informasi
mengenai perbandingan biaya
pelayanan dan biaya menunggu
nasabah. Hasil dari perbandingan
diatas menunjukkan bahwa biaya
pelayanan untuk penambahan
customer service sebesar Rp 57.733
per jamnya, sementara total biaya
antrean sebesar Rp 70.398 per jam.
Hasil perhitungan tingkat
pelayanan optimal PT. Bank BRI
Page 15
15
Syariah Tbk Kantor Cabang Malang
Soekarno – Hatta menunjukkan hasil
analisis , yaitu 4,795 <
9,618.
√
√ ( )
Hasil ini menunjukkan pelayanan
dengan 2 customer service belum
dapat memenuhi tingkat pelayanan
optimal karena tingkat pelayanan rata
– rata saat ini ( ) hanya memenuhi
49,85% dari tingkat pelayanan
optimal per jamnya, hal ini
dipengaruhi oleh kebutuhan setiap
nasabah yang berbeda sehingga lama
waktu pelayanan yang diberikan juga
berbeda.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan saat ini
masih memiliki banyak kekurangan
dan keterbatasan, diantaranya
sebagai berikut:
1) Data yang digunakan untuk
menghitung biaya menunggu
nasabah adalah UMR Kota
Malang yang tidak dibedakan
berdasarkan cluster pendapatan
sesuai profesi nasabah.
2) Observasi yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat kedatangan
dan pelayanan nasabah adalah
selama satu hari sehingga hasil
hasil analisis mungkin akan
berubah jika waktu observasi
lebih lama.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan terkait analisis sistem
pelayanan customer service pada PT.
Bank BRI Syariah Tbk Kantor
Cabang Malang Soekarno – Hatta,
menggunakan metode antrean
(queueing), maka kesimpulan yang
diambil diantaranya adalah sebagai
berikut:
1) Hasil analisis ukuran kinerja
sistem customer service PT.
Bank BRI Syariah Tbk Kantor
Cabang Malang Soekarno –
Hatta untuk 2 customer service
dapat dikatakan masih dalam
keadaan baik dan efektif dalam
melayani nasabah.
2) Penambahan jumlah customer
service berdampak pada waktu
Page 16
16
tunggu yang semakin menurun
namun biaya pelayanan dan total
biaya antrean semakin
meningkat.
Saran
Beberapa saran yang dapat
diberikan dari penelitian ini dapat
dijadikan bahan pertimbangan atau
acuan dalam analisis sistem
pelayanan menggunakan metode
antrean, khusunya untuk PT. Bank
BRI Syariah Tbk Kantor Cabang
Malang Soekarno – Hatta:
1) PT. Bank BRI Syariah Tbk
Kantor Cabang Malang
Soekarno – Hatta dapat
memberikan informasi kepada
nasabah mengenai SOP standar
antrean customer service dalam
menlayani nasabah.
2) Customer service dapat
mempercepat pelayanan yang
diberikan, sehingga waktu
tunggu menjadi lebih singkat.
3) PT. Bank BRI Syariah Tbk
Kantor Cabang Malang
Soekarno – Hatta perlu
mempertimbangkan antara
tambahan biaya dan kepuasan
konsumen jika akan menambah
customer service. Penambahan
customer service akan
mengakibatkan waktu tunggu
menjadi lebih singkat namun
biaya pelayanan dan total biaya
antrean akan meningkat.
4) PT. Bank BRI Syariah Tbk
Kantor Cabang Malang
Soekarno – Hatta dapat melihat
hari sibuk untuk membuat
keputusan kapan customer
service perlu ditambah.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Kerry Putra. 2016. Analisis
Kinerja Pelayanan Bongkar
Muat Pada Terminal Jamrud
Berdasarkan Model Sistem
Antrean. Malang: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Brawijaya.
Azwar, Saifudin. 2013. Metode
Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistika. 2018.
“Jumlah Bank dan Kantor
Bank Indonesia, tahun 2010 –
2017”. Dalam
http://www.bps.go.id.
Diunduh pada 16 Maret 2018
pukul 14.17 WIB.
Dessler, Garry. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia, buku
Page 17
17
1 edisi 10. Jakarta: PT.
Indeks.
Fadlilah, Sugito, dan Rahmawati.
2017. Sistem Antrean Pada
Pelayanan Customer service
PT. Bank X. Semarang:
Fakultas Sains dan
Matematika, Universitas
Diponegoro.
Fahmi, Irham. 2015. Manajemen
Perbankan Konvensional dan
Syariah. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Ginting, Petrus Lajor. 2013.
Analisis Sistem Antrean dan
Optimalisasi Layanan Teller
pada Bank X di Kota
Semarang. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan
Bisnis, Universitas
Diponegoro.
Hapsari, Parmita Nurul. 2013.
Penerapan Metode Waiting
Line Untuk Meningkatkan
Layanan Perusaha Pada PT.
Pos Indonesia Persero
Cabang Sisingamangaraja
Semarang. Semaranag:
Fakuktas Ekonomika dan
Bisnis, Universitas
Diponegoro.
Handayani. 2013. Analisis Antrean
Pada Mini Market Dengan
Menggunakan Teori Antrean
Untuk Menentukan
Pelayanan Yang Optimal.
Depok: Fakultas Ekonomi,
Universitas Gunadarma.
Heizer, Jay., dan Berry Render.
2006. Manajemen Operasl,
buku 1 edisi 7. Jakarta:
Salemba Empat.
Heizer, Jay., dan Berry Render.
2015. Manajemen Operasi,
buku 1 edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat.
Indrianto, Agus. 2008. Analisis
Antrean Pada Pelayanan
Jasa Gadai Studi Kasus
Perum Pegadaian Cabang
Condong Catur Yogyakarta.
Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata
Dharma.
Irzani dan Astuti. 2012.
Optimalisasi Kualitas
Layanan Melalui Analisis
Antrean Pada Pusat
Pelayanan Mahasiswa di
Fakultas Tarbiyah IAIN
Mataram. Mataram: Fakultas
Tarbiyah, Mataram.
Page 18
18
Jacobs, F. Robert, dan Richard B.
Chase. 2016. Manajemen
Operasi dan Rantai Pasokan.
Jakarta: Salemba Empat.
Johnston, Robert., Clark, Graham.,
and Shulver, Michael. 2012.
Service Operations
Management. England:
Pearson.
Latumaerissa, Julius R. 2014.
Manajemen Bank Umum.
Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Otoritas Jasa Keuangan. 2018.
“Statistik Perbankan
Syariah”. dalam
https://www.ojk.go.id.
Diunduh pada 24 Maret 2019
pukul 00.21 WIB.
Otoritas Jasa Keuangan. 2019.
“Roadmap Pengembangan
Keuangan Syariah Indonesia
2017 – 2019”. dalam
https://www.ojk.go.id.
Diunduh pada 25 Maret 2019
pukul 23.39 WIB.
Subekti, Retno., dan Binatari,
Nikensih. “Modul Praktikum
Teori Antrean”. dalam
http://www.staffnew.uny.ac.i
d. Diunduh pada 23 Februari
2019 pukul 15.44 WIB.
Sugiartha, I Komang. 2016.
“Pengenalan WINQSB”.
dalam
http://www.staff.gunadarma.a
c.id. Diunduh pada 26
September 2018 pukul 09.14
WIB.
Russel, Roberta S. and Taylor III,
Bernard W. 2011. Operations
Management. Hoboken: John
Wiley and Sons, Inc.
Sekaran, Uma. 2017. Metodologi
Penelitian Untuk Bisnis, buku
1 edisi 6. Jakarta: Salemba
Empat.
Stevenson, William J. 2015.
Operations Management.
New York: McGraw – Hill.
Taha, H.A. 1996. Riset Operasi,
buku 1 jilid 2. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Wright, J. Nevan, and Race, Peter.
2004. The Management Of
Service Operations. London:
Thomson Learning.