Page 1
ANALISIS SEMIOTIK MAKNA KASIH SAYANG DALAM FILM
AYAH MENYAYANGI TANPA AKHIR
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
INNE PUJIANTI
NIM: 11140510000241
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018
Page 5
i
ABSTRAK
Inne pujianti
11140510000241
Analisis Semiotik Makna Kasih Sayang Dalam Film “Ayah Menyayangi Tanpa
Akhir”
Menjadi orang tua tentunya bukanlah hal yang mudah, karena orang tua
mempunyai kewajiban yang besar untuk menjaga, melindungi serta merawat anak
mereka. Terlebih lagi seorang single parent yang harus menjadi bapak sekaligus ibu
bagi anak mereka. Banyak sekali kasus-kasus seperti kekerasan terhadap anak, orang
tua yang menelantarkan anaknya, serta orang tua yang membunuh darah dagingnya
sendiri. Sebagai orang tua tentunya harus menjalankan kewajibannya dengan baik
serta memberi kasih sayang lebih terhadap anaknya. Seperti kasih sayang seorang
Ayah dalam film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”. Walaupun tokoh Juna dalam
film tersebut merupakan single parent, ia mampu untuk memberikan kasih sayang
dan perhatian lebih kepada anaknya yang menderita penyakit kanker otak.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana makna kasih
sayang pada tokoh Juna secara konotasi, denotasi, dan mitos dalam film “Ayah
Menyanyangi Tanpa Akhir” ?
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan model
deskriptif serta menggnakan teori semiotik yang dikembangkan oleh Roland Barthes
meliputi makna denotasi, konotasi serta mitos. Unit analisis yang dilakukan peneliti
yaitu menggunakan potongan gambar adegan dalam film tersebut yang berkaitan
dengan rumusan masalah penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terdapat banyak adegan-adegan
yang mengandung makna kasih sayang Ayah kepada anaknya dalam film tersebut.
Seorang Ayah yang baik mampu menjalankan kewajiban serta tanggung jawab
terhadap anaknya. Walaupun demikian, kewajiban serta tanggung jawab Ayah kepada
anak harus dibarengi dengan kasih sayang yang tulus. Melalui kasih sayang, anak
akan merasa bahwa dirinya memiliki peran penting bagi orang tuanya sehingga
walaupun seorang anak memiliki penyakit yang mematikan, berkat kasih sayang yang
didapatkan dari sang Ayah membuatnya memiliki semangat yang tinggi untuk
melawan penyakit tersebut. Hingga akhirnya takdir berkehendak lain, anak
tersebutpun meninggal dunia.
Kata kunci: Kasih sayang, Ayah, Anak, dan Orang tua
Page 6
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
beribu-ribu nikmat diantaranya nikmat iman, nikmat islam, serta kesehatan sehingga
penulis dapat menulis skripsi ini. Dengan segala usaha, dan doa peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa pula sholawat serta
salam selalu tercurahkan untuk Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang menderang seperti
sekarang ini.
Tanpa adanya doa, dukungan serta semangat dari berbagai pihak, peneliti
tidak dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Semiotik Makna Kasih
Sayang Dalam Film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”. Skripsi ini terselesaikan
berkat dukungan, arahan, serta motivasi dari berbagai pihak. Dengan demikian
peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bapak Dr. H. Arief
Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
beserta Suparto,M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik,
Dra. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi,
dan Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs. Masran, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
serta Ibu Fita Fathurrahmah, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
Page 7
iii
3. Dra. Rochimah Imawati, M.Psi, selaku dosen Pembimbing Skripsi, atas
nasihat dan bimbingan Beliau penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa memberikan masukan-masukan dan nasihat dalam bimbingan
akademik.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan Ilmu bermanfaat kepada penulis. Semoga ilmu yang diberikn
bermanfaat bagi penulis serta masyarakat luas.
6. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Terimakasih
atas bantuan serta kerjasamanya.
7. Orang tua yang penulis cintai Mamah alm.Muisah dan Ayah Abdul Basri,
terimakasih atas kasih sayang, doa, semangat, dukungan, serta motivasi
yang telah diberikan.
8. Ketiga kakaku yaitu Sigit Basmalah, Miftah Huljannah dan Nina
muthmainnah serta Omah Mila dan tanteku Nadhira Zaini yang telah
memberika cinta, serta semangat kepada penulis.
9. Khususnya kepada Chen EXO (Kim Jong Dae) dan personel EXO
lainnya, yang secara tidak langsung memberikan motivasi kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat seperjuangan dari awal masuk kuliah hingga akhir yaitu
Prabamurti Kunarni Handayani, Safira Firstiani Hidayat, Wafa, Izzah
Page 8
iv
Dinillah, dan Hilmi Mokhsen yang sudah menemani masa-masa bahagia
penulis di kampus, sehingga kenangan tersebut tidak akan dilupakan.
11. Dellia Wilhilmina karena sudah menemani penulis dari kecil hingga
sekarang, serta Vebby Novita sari sahabat yang selalu ada untuk penulis.
12. ORSUH yaitu Dewi Sartika, Yusni Afrida, Yoan Fucshy wardhani,
Khalfiatun Nabila, Resa Siti Budiyarti, Yusela. Terimakasih sudah
menjadi sahabat penulis.
13. Teman-teman KPI A tahun 2014. Terimakasih sudah membuat hari-hari
yang menyenangkan bersama penulis.
14. Ibu Aidha selaku Dosen Pembing KKN SKYLINE. Serta teman-teman
KKN SKYLINE 2017 Desa Carenang Cisoka Tangerang khususnya
kepada Alifah Nur Rizka Handayani (Honda) yang sudah menjadi sahabat
penulis ketika masih di Sekolah Menengah Pertama (SMP), Nabila Nur
Annisa (Nabila Zayn) yang sudah menemani penulis makan Indomie,
Maulaya Arinilhaq (Umi) selalu memberi masukan positif kepada penulis,
serta kepada Amaliya Assyifa (Cipo)
15. Serta kepada seluruh pihak yang secara tidak langsung telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membalas
kebaikan kalian.
Jakarta, 16 july 2018
Inne Pujianti
Page 9
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………………………………….... i
KATA PENGANTAR ………………………….………………………………….... ii
DAFTAR ISI …………………………………………………..……………...……. vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………….. 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ……………………………………………... 9
C. Tujuan …………………………………………………………………...…... 9
D. Manfaat Penelitian ……………………………………..…………………... 10
E. Metodologi Penelitian …………...…………………………………………. 10
F. Tinjauan Terdahulu ……………………………………………………….... 13
BAB II KERANGKA TEORI
A. Kasih Sayang ……………………..………………………………………... 15
B. Film ……………………..…………...……………………………………... 22
C. Film Sebagai Dakwah ……………………..………………...……………... 29
D. Pengertian Semiotik ……………………..…………...……...……………... 30
E. Teori Semiotik Roland Barthes ……………………..……………………... 31
F. Kerangka Berpikir ……………………..………….....……...……………... 33
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sinopsis Film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir …………..………………... 35
B. Biodata Sutradara ……………………..…………...……...………………... 39
C. Daftar Film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir …………..…………………... 40
Page 10
vi
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Data Penelitian …………………….……………………………...………... 41
B. Aspek-aspek Kasih Sayang Ayah …………………….………….….……... 43
1. Kelembutan dan sentuhan kasih sayang …………………………… 42
2. Menjelaskan yang baik dan buruk …………………………………. 51
3. Memberi perhatian dan menghargai bakat anak ……………….….. 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………….…….……………………………...………... 57
B. Saran ………………….…….………………..…………………...………... 58
Page 11
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Peta Roland Barther ………………….…….………………………... 32
Tabel 3.1 Karya dan Penghargaan Hanny R Saputra ………………...………... 39
Tabel 3.2 Daftar Pemain Film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir ……..………... 40
Tabel 4.1 Cut Of Shot dan Dialog dari Adegan 1 ……..….………...………….. 43
Tabel 4.2 Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam Adegan 1 ……..…….... 44
Tabel 4.3 Cut Of Shot dan Dialog dari Adegan 2 ……..…………...……….….. 45
Tabel 4.4 Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam Adegan 2 ……..…….... 45
Tabel 4.5 Cut Of Shot dan Dialog dari Adegan 3 ……..…………...……….….. 47
Tabel 4.6 Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam Adegan 3 ……..…….... 48
Tabel 4.7 Cut Of Shot dan Dialog dari Adegan 4 ……..…………...……….….. 49
Tabel 4.8 Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam Adegan 4 ……..…….... 50
Tabel 4.9 Cut Of Shot dan Dialog dari Adegan “Menjelaskan yang Baik dan
Buruk ……………………………………………………………………….….. 52
Tabel 4.10 Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam Adegan “Menjelaskan
yang Baik dan Buruk …………………………………………………………... 54
Tabel 4.11 Type Of Shot dan Dialog dari Adegan “Memberi Perhatian dan
Menghargai Bakat serta Potensi Anak ………………………..………………... 56
Tabel 4.12 Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos dalam Adegan “Memberi
Perhatian dan Menghargai Bakat serta Potensi Anak ………...………………... 57
Page 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menjadi Orang tua merupakan masa alamiah yang akan terjadi di kehidupan
manusia. Seiring berjalannya waktu, manusia mempunyai keinginan untuk
mempunyai Anak dari hasil pernikahan mereka. pada masa lalu, menjadi Orang tua
cukup dengan cara meniru dan memperhatikan cara Orang tua pada masa sebelumnya
memperlakukan Anak mereka. tetapi seiring berjalannya waktu muncul istilah
Parenting yang memiliki konotasi lebih berpengaruh dari Parenthood. Peran
Parenting bukan hanya sekedar memperlakukan Anak dengan baik, tetapi perlunya
untuk menjamin kesehatan dan keselamatan fisik Anak, mengelola perekonomian
keluarga dengan baik, dan mengajarkan Anak tentang nilai-nilai budaya, akhlak serta
memberikan kasih sayang yang cukup kepada Anak mereka1.
Dalam Islam Anak merupakan perhiasan dunia yang harus dijaga, maka dari itu
pentingnya bagi Orang tua untuk mendidik Anak dengan qalbu karena qalbu
merupakan pangkal perasaan batin, hati yang suci (murni), dan merupakan dasar dari
pemikiran anak itu sendiri. Dengan kata lain anak bukan hanya membutuhkan ilmu
1Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai Dan Penanganan Konflik Dalam
Keluarga, (Jakarta, Kencana Prenanda Media Group, 2012), h.35-36.
Page 13
2
untuk potensi otak Anak, tetapi juga harus dibarengi dengan qalbu yang diajarkan
dari Orang tuanya2.
Anak merupakan titipan dari Allah kepada Orang tua, oleh karena itu Orang tua
harus memberi kasih sayang kepada Anak karena kasih sayang merupakan bagian
terpenting dari cinta Orang tua.
Zaman sekarang ini banyak orang tua termasuk ayah yang membesarkan anaknya
sendiri dan menelantarkannya serta tidak melaksanakan kewajibannya sebagai orang
tua. Salah satunya yaitu kasusnya yang dimuat Wartakota pada10 April 2016 berjudul
“Ayah yang Telantarkan Anak Karena Kawin Lagi, Sering Marah-Marah”, pada
artikel tersebut dikatakan Ayah menelantakan 7 anaknya, semenjak 3 tahun kepergian
istri yang melahirkan 7 anak tersebut dan menikah lagi dengan wanita lain. Dimna
Ayah dari 7 Anak tersebut membiarkan Anak kandungnya tinggal bersama sang
Neneknya dan hanya sesekali menjenguk Anak-anaknya3.
Artikel lainnya dimuat Kompas pada tanggal 5 Maret 2018 berjudul “Tersulut
Emosi, Seorang Ayah Bunuh Anak Kandungnya secara Sadis”. Artikel ini
mengatakan bahwa seorang Ayah di Dukuh Balebatur, Desa Temboro, Kecamatan
Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Ahmad Kohir (44) tega menghabisi nyawa
Muhammad Aziz (17), Anak kandungnya sendiri, dengan cara sadis di bagian kepala
korban. bermula saat terjadi cekcok adu mulut dengan Ayah kandungnya. Tak kuasa
menahan emosi, Kohir langsung menghantamkan palu hingga berakibat korban
2 Irhayati Harun, Sukses mendidik Anak Dengan Qalbu, (Jakarta, PT Bhuana Ilmu Populer,
2013), h.3. 3 “Ayah yang Telantarkan Anak Karena Kawain lagi, Sering Marah-Marah”, artikel diakses
pada 10 April 2016 oleh Theo Yonathan Simon L dari
http://wartakota.tribunnews.com/2016/04/10/ayah-yang-telantarkan-anak-karena-kawin-lagi-sering-
marah-marah.
Page 14
3
meninggal dunia. Saat berada di lokasi kejadian, korban ditemukan di sebuah kamar
telah meninggal dunia dengan luka terbuka di atas kening berdiameter 12 sentimeter
dan luka lebam di dada kiri dengan diameter 5 sentimeter4.
Walaupun banyak kasus tentang sosok Ayah yang tidak bertanggung jawab, tetapi
ada juga sosok Ayah yang rela melakukan apasaja demi Anaknya. Salah satunya yaitu
artikel dimuat oleh Kompas.com pada tanggal 13 juni 2014 berjudul “Mugiyono, Si
Pengayuh Becak yang Jadikan Putrinya Wisudawati Terbaik”. Mugiyono rela pensiun
lebih awal dari tempat kerjanya yaitu perusahaan kayu lapis demi mendapatkan uang
pesangon yang ia gunakan untuk membeli laptop sebagai kebutuhan kuliah Anaknya,
lalu sisa uang tersebut ia gunakan untuk membeli becak untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari keluarganya. Hasil jerih payah sang Ayah terbalaskan, Anaknya yang
bernama Raeni berhasil menjadi Wisudawati terbaik di Universitas Negeri Semarang
dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,6. Bahkan ketika Putrinya wisuda,
Mugiyono mengantarkannya dengan menggunakan becak5.
Berdasarkan kasus-kasus yang dipaparkan sebelumnya, kisah-kisah antara Orang
tua dan Anak dapat menginspirasi para pembuat film untuk mewarnai dunia
perfilman dengan berbagai macam kisah mengharukan tentang perjuangan Orang tua.
Salah satunya yaitu Negeri gingseng Korea Selatan terdapat beberapa film keluarga
yang berkisah tentang kasih sayang Ayah terdap anaknya seperti cerita dalam film
4 ” Tersulut Emosi, Seorang Ayah Bunuh Anak Kandungnya secara Sadis”, artikel diakses
pada 5 Maret 2018 oleh Muhlis Al Alawi dari
https://regional.kompas.com/read/2018/03/05/22274381/tersulut-emosi-seorang-ayah-bunuh-anak-
kandungnya-secara-sadis. 5 “Mugiyono, Si Pengayuh Becak yang Jadikan Putrinya Wisudawati Terbaik”, artikel diakses
pada 13 juni 2014, oleh Dian Fath Risalah El Anshari, dari
https://regional.kompas.com/read/2014/06/13/1230523/Mugiyono.Si.Pengayuh.Becak.yang.Jadikan.Pu
trinya.Wisudawati.Terbaik
Page 15
4
“Miracle In Cell No.7” berkisahkan tentang seorang Ayah bernama lee Yong Goo
yang memiliki keterbelakangan mental dan harus merawat putrinya yaitu Ye Sung
seorang diri. Walaupun demikian, ia memiliki rasa kasih sayang yang besar kepada
anaknya. Dengan keterbelakangan mental tersebut tidak menghalangi kewajibannya
sebagai Ayah untuk memenuhi kehidupan sehari-hari serta memberi pendidikan yang
layak untuk anaknya.
Selanjutnya yaitu film Hollywood berjudul “The Road” film tersebut
menceritakan tentang perjuangan seorang Ayah yang melindungi anaknya ketika
bencana besar melanda bumi. Hingga pada akhirnya ketika Ayah sudah tidak mampu
untuk melanjutkan perjalanan, ia harus merelakan anak tersayangnya melanjutkan
hidup bersama orang lain karena sang Ayah sudah tidak mampu untuk bertahan
hidup. Film tersebut terlihat semangat seorang Ayah memberikan yang terbaik untuk
anaknya walaupun dengan sebuah perpisahan.
Perfilman di indonesia sendiri lebih banyak berkisah tentang seorang ibu dan
anak seperti film yang berjudul “Emak Ingin Naik Haji” pada tahun 2009, “Ummi
Aminah” pada tahun 2012, dan lain sebagainya. Pada tahun 2013 Maxima Pictures
merilis film lokal yang berjudul “Tampan Tailor” film tersebut bercerita tentang
penjahit yang baru saja ditinggal sang istri dan mengalami kebangkrutan pada usaha
jahitnya. Walaupun demikian, ia rela bekerja apa saja demi mendapatkan uang untuk
sekolah anaknya dan ia selalu mencoba agar menjadi Ayah terbaik bagi anaknya.
Berbeda dengan film karya Maxima Pictures, pada tahun 2015 Multi Dimensia
Entertaiment (MD Entertaiment) memberikan warna baru dengan merilis film “Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir” yang berkisah tentang perjuangan seorang Ayah merawat
Page 16
5
anaknya yang menderita penyakit mematikan. Film tersebut memberi warna baru
untuk dunia perfilman Indonesia, karena pada film tersebut mengajarkan kita bahwa
kasih sayang Orang tua dapat membentuk karakter pada anak secara psikologis.
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, peneliti tertarik untuk
meneliti film yang berjudul “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir” (AMTA). Ada yang
berbeda dari film produksi Multi Dimensia Entertaiment (MD Eentertaiment) kali
ini. Manoj Punjabi selaku produser sekaligus CEO MD Corp. memberi kepercayaan
kepada Hanny R. Saputra sebagai sutradara sekaligus produser dalam film AMTA.
Film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir” (AMTA) tayang perdana pada tanggal 29
Oktober 2015 dan diangkat dari buku berjudul serupa karya Kirana Kejora ini
bergenre drama. Film AMTA diperankan oleh Fedi Nuril yang berperan sebagai Juna
yaitu seorang Ayah yang sangat menyayangi Anaknya dan didukung juga oleh
artis berbakat lainnya seperti Naufal Azhar, Kelly Tandiono, Amanda Rawles, Niken
Anjani, Ade Firman Hakim dan Niniek L. Karim6.
Film tersebut mendapat tanggapan positif dari berbagai macam kalangan seperti
penyanyi jebolan Indonesian Idol yaitu Ikhsan Tarore sebagai pengisi soundtrack film
”Ayah Menyayangi Tanpa Akhir” yang berjudul “sampai ku pergi” ikut menangis dan
terharu ketika menonton film tersebut, "Nonton film ini bikin saya inget Bapak saya.
6 “Kisah Nyata Ayah Menyayangi Tanpa Akhir Rilis 29 Oktober”, artikel diakses pada 19
oktober 2015 oleh Andriyanto Wisnuwidodo, dari
https://lifestyle.sindonews.com/read/1054368/158/kisah-nyata-ayah-menyayangi-tanpa-akhir-rilis-29-
oktober-1445249030
Page 17
6
Seperti apapun kondisinya, dia selalu nemenin saya ikut festival, antar jemput saya,
sampai saya akhirnya bisa seperti ini," tuturnya7.
Dari video yang berdurasi 00.43 yang diunggah tanggal 27 oktober 2015 oleh MD
picrure ketika premiere film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”, perwakilan Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yaitu bapak IzmirEka Wijaya & Imam Taufiq
mengatakan bahwa filmnya keren, sangat menyentuh, bahkan Izmie Eka mewajibkan seorang
Ayah untuk menonton film tersebut karena dapat mencontohkan sosok Ayah yang sangat
menyayangi Anaknya8.
Salah satu mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault.
Mengatakan bahwa film tersebut wajib ditontoh oleh para Ayah khususnya bagi Ayah
yang sangat sibuk dan kurang perhatian kepada anaknya. Karena film “Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir dapat memberikan contoh bagi para Ayah untuk lebih banyak
membagi waktu untuk Anaknya 9,
Berbagai macam tanggapan lainnya juga muncul dari kalangan masyarakat, salah
satunya yaitu seorang penulis Blog bernama Bilqis Afifah yang merekomendasikan
film tersebut kepada pembaca blognya, ia menuliskan film layar lebar produksi anak
bangsa yang bagus untuk ditonton. Bagus dalam arti kata tidak hanya menghibur, tapi
7 “Nonton 'AYAH: MENYAYANGI TANPA AKHIR' Bikin Ihsan Tarore Sedih”, artikel
diakses pada tanggal 28 oktober 2015 oleh Fitrah Ardiyanti dari
https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/nonton-ayah-menyayangi-tanpa-akhir-bikin-ihsan-
tarore-sedih-78e798.html 8 Diunggah pada tanggal 27 Oktober oleh MD Picture melalui
http://www.videomoviles.com/Ba2P2vYHRQE/ayah-menyayangi-tanpa-akhir-testimonial-perwakilan-
hipmi/ 9 Artikel diakses pada tanggal 28 Oktober 2015 oleh Fitrah Ardiyanti dari
https://www.kapanlagi.com/foto/berita-foto/indonesia/41253ichsan_tarore-20151027-002-busan.html
Page 18
7
sarat nilai-nilai moral yang bisa kita ambil sebagai pelajaran, yang berjudul Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir (AMTA)10
.
Bukan hanya Bilqis yang merekomendasikan film tersebut kepada pembaca
blognya, lalu temannya bernama Adelva Solusindo juga mengatakan bahwa kekuatan
cerita sepertinya menjadi hal yang utama dari film ini, karena film tersebut bisa
memberikan motivasi sekaligus pesan yang positif bagi para penontonnya. Banyak
momen-momen haru yang ditunjukan yang membuat sahabat nonton sepertinya harus
sedia tissue saat menyaksikan filmnya11
.
Walaupun banyak mendapat respon positif dari berbagai kalangan, namun film
“Ayah Menyayangi Tanpa Akhir” hanya mendapat perolehan penonton sebanyak
33.524 penonton12 dan hanya mendapatkan nominasi pendatang baru pria versi
BlackWhite Movie Award 201513
. Film AMTA terinspirasi dari sebuah kisah nyata,
film tersebut masuk dalam 5 film keluarga yang wajib untuk ditonton. Bercerita
tentang Juna (Fedi Nuril) yang jatuh cinta kepada gadis Jepang bernama Keisha
diperankan oleh (Kelly Tandiono), dimana hubungan tersebut tidak disetujui oleh
10
“Siapkan Tisu Bila Menonton Ayah Menyayangi Tanpa Akhir” artikel diakses pada 22
oktober 2015 oleh Bilqis Afifah dari http://muslimahdaily.com/entertainment/film/item/249-siapkan-
tisu-bila-menonton-ayah-menyayangi-tanpa-akhir.html. 11
“Ayah Menyayangi Tanpa Akhir: Seorang Pria dengan Kekuatan Cintanya” artikel diakses
pada 29 oktober 2015 oleh Adelva Solusindo dari http://www.21cineplex.com/review/ayah-
menyayangi-tanpa-akhir-mempertahankan-keluarga-dengan-kekuatan-cinta,3163.htm. 12
“3 Film Drama Keluarga Yang Bikin Mewek Sukses Duduki Box Office” artikel diakses
pada 09 November 2015 oleh Fitrah Ardiyanti dari
https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/3-film-drama-keluarga-yang-bikin-mewek-sukses-
duduki-box-office-59cb00.html 13
“Daftar Lengkap Nominasi BlackWhite Movie Award 2015”, artikel diakses pada 9
november 2015 oleh Raja Lubis dari https://rajablackwhite.wordpress.com/2015/11/09/daftar-lengkap-
nominasi-blackwhite-movie-award-2015/.
Page 19
8
pihak keluarga Juna yang orang Jawa tulen masih keturunan ningrat. Bagi Juna, tak
ada satu hal pun yang mampu menghentikan cintanya terhadap Keisha, sekalipun
keluarga. Mereka tetap menikah dan membina rumah tangga secara mandiri. Kisah
cinta keduanya berbuah manis dan dikaruniai seorang anak laki-laki
bernama Mada yang diperankan oleh (Naufal Azhar). Saat malam kelahiran Mada,
Juna harus merelakan kepergian Keisha untuk selamanya. Juna lah yang
harus merawat dan membesarkan anaknya seorang diri. Seluruh cinta dan kasih
sayang ia curahkan untuk anak semata wayangnya ini. Setelah Mada beranjak remaja,
lagi-lagi Juna dihadapkan pada kenyataan pahit dan menyakitkan, Mada divonis
mengidap penyakit yang mematikan. Ketika Mada sedang berjuang untuk melawan
penyakitnya, Juna sebagai Ayah yang baik meluangkan wakunya untuk memberikan
dukungan serta semangat kepada Anaknya agar sang Anak dapat sembuh kembali.
Karena banyaknya respon positif, peneliti ingin memahami lebih mendalam
tentang makna tanda-tanda yang terdapat dalam film tersebut, dalam kajian media
dan budaya ternyata media dapat dianalisa dengan menggunakan teori Roland
Barthes dan pesan yang terdapat dalam film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”. Dari
penjelasan diatas, maka peneliti memberikan judul “Analisis Semiotik Makna
Kasih Sayang Dalam Film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”.
Page 20
9
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Penulis membatasi analisa penelitian pada cuplikan gambar dalam film Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir pada adegan-adegan yang terdapat makna kasih
sayang pada tokoh Juna sebagai Ayah dalam film tersebut.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan oleh peneliti di atas,
maka rumusan masalahnya yaitu:
a. Bagaimana makna denotasi kasih sayang pada tokoh Ayah dalam film Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir?
b. Bagaimana makna konotasi kasih sayang pada tokoh Ayah dalam film Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir?
c. Bagaimana mitos makna kasih sayang pada tokoh Ayah dalam film Ayah
Menyayangi Tanpa Akhir?
C. Tujuan
Berdasarkan pemikiran dan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui makna denotasi kasih sayang pada tokoh Ayah dalam film
Ayah Menyayangi Tanpa Akhir.
2. Untuk mengetahui makna konotasi kasih sayang pada tokoh Ayah dalam film
Ayah Menyayangi Tanpa Akhir.
3. Untuk mengetahui mitos makna kasih sayang pada tokoh Ayah dalam film
Ayah Menyayangi Tanpa Akhir.
Page 21
10
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan menjadi karya ilmiah yang
dapat berkontribusi dalam pemahaman semiotika pada film, dan dapat menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan terkait
dengan tema penelitian yang sama.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peneliti serupa
dalam menangkap pesan moral yang ada di dalam film dan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat luas bahwa film bisa dijadikan sebagai salah satu
media dakwah yang efektif.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini metode menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat
analisis desktiptif yaitu merupakan bentuk penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan suatu femomena, dengan menggambarkan pesan-pesan
yang ada dalam film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”.
2. Teknik analisa data
Analisa data merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
pengelompokkan, penafsiran dan verifikasi data agar suatu fenomena
Page 22
11
tersebut memiliki nilai-nilai sosial, akademis dan ilmiah14
. Pada
penelitian ini menggunakan analisis semiotik yaitu ilmu yang mengkaji
tanda yang ada dalam kehidupan manusia15
, dengan menggunakan teori
Roland Barthes tentang denotasi, konotasi dan mitos16
.
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah tanda-tanda kasih sayang dalam
film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir’ melalui adegan-adegan yang
diperankan oleh tokoh Juna sebagai Ayah pada film tersebut dengan
menggunakan analisis Semiotika Roland Barthes dengan menggunakan
konsep Analisa Data.
3. Subjek dan objek penelitian
a. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah film “Ayah Menyayangi
Tanpa Akhir” produksi MD Picture.
b. Objek penelitian adalah tanda kasih sayang yang sering terlihat film
“Ayah Menyayangi TanpaAkhir” melalui tokoh yang diperankan oleh
Juna yang berperan sebagai seorang ayah. Penelitian ini mengambil
adalah beberapa adegan yang merupakan tanda-tanda kasih sayang
dalam film baik bahasa verbal yang berupa tulisan maupun bahasa
nonverbal yang berupa gambar atau visual.
14
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif,: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004). H.180. 15
Benny Hoed, Semiotik & Dinamika Sosial Budaya, (Depok, Komunitas Bambu, 2011), h.3 16
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi (Jakarta, Penerbit Mitra Wacana
media, 2013), h.21.
Page 23
12
4. Sumber data
Peneliti menggunakan video film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir” untuk
memperoleh data sebagai sarana utama dalam peneliti tanpa melakukan
wawancara.
5. Tehnik pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai antara lain :
a. Observasi adalah mengamati secara langsung suatu objek untuk
melihat kegiatan apa saja yang dilakukan oleh objek17
. Peneliti
menonton serta mengamati adegan-adegan yang menunjukan makna
kasih sayang baik berupa kata-kata atau gambar.
b. Dokumentasi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan Video film
“Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”. Serta mengumpulkan data-data
yang ada hubungannya dengan bahan penelitian, kemudian dijadikan
bahan argumentasi. Seperti buku, artikel Koran, arsip, kamus istilah,
internet dan sebagainya.
6. Analisa data
Analisa data merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
pengelompokkan, penafsiran dan verifikasi data agar suatu fenomena
tersebut memiliki nilai-nilai sosial, akademis dan ilmiah18
. Pada penelitian
17
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana: Analisis
Semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 127-128. 18
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif,: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan
Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004). H.180.
Page 24
13
ini, peneliti menggunakan analisis semiotik model Roland Barthes dengan
menggunakan konsep tentang denotasi, konotasi dan mitos19
.
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Tinjuan pustaka yang mengispirasi peneliti dari skripsi-skripsi terdahulu
diantaranya:
1. “Semiotika Makna Arti Kasih Ibu Dalam Film Semesta Mendukung”
oleh Ania Febriani Fasya, tahun 2013, jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Persamaan peneliti sebelumnya
dengan penelitian yaitu sama-sama menggunakan objek film,
menggunakan teori yang sama yaitu teori semiotik Roland Barthes, dan
makna yang diteliti juga sama-sama mengambil makna kasih sayang.
Akan tetapi ada banyak perbedaan diantara penelitian kami. Jika
penelitian sebelumnya meneliti tentang kasih ibu melalui unsur grafis dan
interpretasinya dan menggunakan teori Roland Barthes untuk memahami
makna konotasi, denotasi dan mitos dalam film tersebut, sedangkan
penelitian hanya memfokuskan kepada makna konotasi, makna denotasi
serta mitos milik Roland Barthes dalam hal kasih sayang seorang ayah
saja. tokoh serta film yang kami gunakan juga berdeda, sehingga
penelitian kami jelas berbeda.
19
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi (Jakarta, Penerbit Mitra Wacana media,
2013), h.21.
Page 25
14
2. “Analisis Semiotik Makna Cinta Dalam Komunikasi Antar Budaya
Pada Film Assalamualaikum Beijing” oleh Indra Dita puspito, S. sos.I,
tahun 2017, program Studi Magister Komunikasi dan penyiaran Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Persamaan penelitian dengan penelitian sebelumnya adalah sama-
sama meneliti tentang film dan menggunakan teori Roland Barthes.
Sedangkan perbedaannya yaitu jika penelitian sebelumnya membahas
tentang cinta yang ada dalam komunikasi antar budaya, sedangkan
penelitian membahas tentang makna kasih sayang antar ayah dengan
anaknya. Film serta tokoh yang kami teliti juga berbeda sehingga akan
menghasilkan penelitian yang berbeda pula.
3. “Analisis Semiotika Rasa Kasih Sayang Dalam Film Grave Torture”
oleh Mohamad Iqbal Zulfahmi, tahun 2014, Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada penelitan ini
sangat berbeda dengan penelitian yaitu penelitian sebelumnya lebih
kepada rasa sayang seorang anak kepada ayahnya ketika melihat ayahnya
disiksa kubur, sedangkan penelitian lebih kepada kasih sayang seorang
ayah kepada anaknya. Persamaan peneliti sebelumnya dengan penelitian
saya yaitu sama-sama menggunakan teori semioik Roland Barthes.
Page 26
15
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kasih Sayang
1. Kasih Sayang dalam Keluarga
Kasih sayang merupakan kekuatan atau energi yang mampu membuat
seseorang menjadi tenang dan nyaman. Kasih sayang adalah penyeimbang
emosi yang membuat manusia mampu berpikir jernih untuk mengambil sebuah
keputusan15
. Kasih sayang juga dapat diartikan sebagai kepedulian terhadap diri
sendiri, orang lain, dan keperdulian terhadap lingkungan dalam mewujudkan
kedamaian, ketentraman dan kebahagiaan dalam hidup16
.
Sayyid Quthb menjelaskan, “keluarga adalah „panti asuhan‟ alami bertugas
memelihara dan menjaga tunas-tunas muda yang sedang tumbuh, serta
mengembangkan fisik, akal dan jiwanya. Di bawah naungannya mereka
mendapatkan rasa cinta, kasih sayang, dan senasib sepenanggungan. Di dalam
keluarga ini pula mereka menguak kehidupan dan berinteraksi dengan
kehidupan”17
.
Seorang Anak membutuhkan cinta kasih dari Orang tuanya karena jika cinta
kasih Orang tua kurang tidak dirasakan, situasi tempat Orang tua tidak baik,
15
Sumartono, Komunikasi Kasih Sayang, (Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 2004), h.5. 16
Sumartono, Komunikasi Kasih Sayang, h.9. 17
Dedhi Suharto, keluarga Qur’an, (Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2011), h.25.
Page 27
16
bercerai atau meninggal dunia, hal tersebut akan merusak perkembangan jiwa
Anak18
.
“Allah memberi rahmat kepada Ayah yang membantu Anaknya untuk berbakti
kepadanya” (H.R. Abu Saikh)
“sungguh Allah mencintai kelemahlembutan dalam segala urusan” (HR.
Bukhari).
Setiap Orang tua tentu mempunyai keinginan untuk membuat Anak berbakti
dengannya, oleh karena itu kewajiban Orang tua memperlakukan Anaknya
dengan lembut dan kasih sayang agar Anak patuh dan berbakti kepada Orang
tua karena perilaku Orang tua sangat berpengaruh kepada Anak, jika Orang tua
memperlakukan Anaknya dengan baik maka Anak akan menjadi Anak yang
baik, begitupun sebaliknya jika Orang tua memperlakukan Anaknya secara
tidak baik, maka Anak tidak akan patuh terhadap Orang tua19
. Salah satu bentuk
kasih sayang Orang tua kepada Anak berupa:
a. Memberikan sosialisasi dan pendidikan
Ketika Anak sudah dapat bergaul dengan orang-orang diluar lingkungan
keluarga, maka Orang tua wajib untuk memperhatikan dengan siapa Anak
bergaul. Karena teman bergaul Anak dapat berpengaruh terhadap perilaku dan
kepribadian Anak.
18
M. Quraish Shihab, Pengantin Al-Qur’an. Kalung Permata Buat Anak-anakku, (Tangerang,
Lentera Hati, 2007), h.166-168 19
Drs.M. Thalib, 40 Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak, (Jakarta, Pustaka Al-
Kautsar, 1993), h.64-65.
Page 28
17
هن فأعشض آياتا في يخىضىى الزيي سأيت وإرا ع حذيث في يخىضىا حت
ا غيش سيك وإه كشي بعذ تقعذ فل الشيطاى ي الظالويي القىم هع الز
”Dan apabila kamu melihat Orang-orang memperolok-olokkan Ayat-ayat
Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan
pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan
larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim
itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (QS. Al-An‟am [6]: 68)
Ayat tersebut memperingatkan kita untuk mencari teman yang baik dan
menjauhi teman yang memberi pengaruh buruk. Oleh sebab itu pentingnya
peran Orang tua untuk memperhatikan dengan siapa Anak berteman dan
Orang tua jga harus mendidik Anak dengan baik karena sifat dan akhlak Anak
tergantung kepada didikan dari Orang tua dan lingkungannya.
Dalam hadist dikatakan “Tiada seorangpun yang dilahirkan kecuali
dilahirkan pada fitrah (Islam)-nya. Kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
b. Melindungi
فسكن قىا آهىا الزيي أيها يا غلظ هلئكت عليها والحجاسة الاس وقىدها اسا وأهليكن أ
يعصىى ل شذاد يؤهشوى ها ويفعلىى أهشهن ها للا
“Hai Orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
Page 29
18
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim [66]: 6)
Tidak seorang pun yang bisa berlindung dari siksa api neraka, karena itu
semasih di dunia kita berupaya dan memohon perlindungan dari siksa api
neraka dan bencana duniawi juga perlindungan ukhrawi melalui upaya
membimbing keluarga dengan baik sehingga memiliki sifat-sifat terpuji agar
terhindar dari ancaman tersebut20
.
2. Kerjasama Antara Ibu dan Ayah Dalam Mendidik Anak
Dalam mendidik anak, kedua orang tua harus konsisten untuk mendidik anak
mereka. Melihat perbedaan sikap yang dimiliki oleh kedua orang tua yaitu
sosok Ibu yang cenderung menunjukkan sikap lembut kepada anak, serta sosok
Ayah yang cenderung mimiliki sikap keras atau tegas terhadap anak. Perbedaan
tersebut akan menyakiti kejiwaan anak yaitu anak akan memiliki sikap labil.
Oleh karena itu pentingnya kerjasama dan kekompakan antara Ibu dan Ayah
dalam mendidik anak agar terciptanya suatu kesepakatan mengenai cara yang
paling ideal dalam menyikapi perilaku anak21
.
3. Tokoh Ayah
a. Kasih Sayang Ayah
Kepala keluarga mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap Anak
mereka salah satunya dengan memberikan kasih sayang dan menjadikan
20
Drs.M. Thalib, 40 Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak , h.168-169 21
Dr. Musthafa Abu Sa‟ad, 30 Strategi Mendidik Anak: Cerdas Emosi, Spiritual, Intelektual, (Jakarta, Maghfira Pustaka, 2007), h.270.
Page 30
19
Anak merasa bahwa ia dicintai dan disayangi. Kasih sayang seorang Ayah
kepada Anak bisa berupa:
1) Kelembutan dan Sentuhan kasih sayang
Orang tua yang mendidik Anak melalui kelembutan senyuman, tatapan
dan bisikannya akan membangun keharmonisan antara Orang tua dan
Anak. Seorang Ayah yang baik akan mendekap Anaknya, mencium,
bercanda dengan Anak, serta sabar atas kesalahan-kesalahan yang dibuat
oleh Anak22
.
2) Menjelaskan yang baik dan buruk
Dasar untuk menjelaskan apa saja yang baik dan buruk yaitu dengan
membangun pikiran sebab-akibat pada Anak. Cara tersebut akan
membuat Anak berpikir rasional, sistematis dan mendidik Anak untuk
memahami segala sesuatu di dunia ini saling berkait23
.
3) Memberi perhatian
Paran Ayah perlu meluangkan waktu untuk duduk bersama Anak dirumah
atau bermain keluar rumah bersama Anak, hal tersebut membantu
mewujudkan kecintaan, rasa kasih sayang Anak kepada Orang tua24
.
Waktu yang berkulitas dengan Anak akan membuat pengalaman dan
22
Dr. Abdul Karim Bakkar, 75 Langkah Cemerlang Melahirkan Anak Unggul, (Jakarta,
Robbani Pers, 2001) h.112-114. 23
Abdul Karim Bakkar, 75 Langkah Cemerlang Melahirkan Mnak Unggul, (Jakarta, Robbani
Pers, 2001), h. 172-173. 24
Adil Fatih Abdullah, Menjadi Ayah Ideal, (Jakarta, Pustaka Al-kautsar, 2004),, h. 97-98.
Page 31
20
kenangan yang membuat hubungan antara Orang tua dan Anak
harmonis25
.
4) Menghargai bakat dan potensi Anak
Sesungguhnya setiap Anak memiliki kecintaan, bakat, potensi dan
kecenderungan yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah Ayah mampu
untuk menggali potensi, bakat, dan kecenderungan yang dimiliki oleh
Anak. Jika Orang tua sudah mengetahui, kemudian arahkan Anak untuk
menggali potensi, kemampuan, bakat dan kecenderungan yang
dimilikinya26
.
4. Peran Ayah dalam keluarga
Seorang Ayah sebagai kepala keluarga berkwajiban memenuhi kebutuhan
hidup keluarga, namun sosok Ayah juga mempunyai kewajiban yang besar
dalam mendidik Anak mereka serta mengamati jalan hidupnya agar tidak
menyimpang. Sosok Ayah mempunyai peran tersendiri untuk Anaknya,
diantaranya:
a. Ayah yang menjadi panutan
Seorang Ayah belum dikatakan sukses mendidik Anak secara baik apabila ia
sendiri telah menjadi teladan bagi Anaknya.
سىى بالبش الاس أتأهشوى فسكن وت تن أ تعقلىى أفل الكتاب تتلىى وأ
25
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai San Penanganan Konflik Dalam
Keluarga, (Jakarta, Kencana Prenanda Media Group, 2012), h. 25 26
Adil Fatih Abdullah, Menjadi Ayah Ideal, (Jakarta, Pustaka Al-kautsar, 2004), h.63-66.
Page 32
21
“Mengapa kamu suruh Orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab
(Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?” (Al-Baqarah: 44)
Karena manusia membutuhkan seorang figur yang dapat dicontoh dan untuk
mengoreksi langkahnya, oleh sebab itu Allah mengutus para Rasul yang
diperuntukkan untuk manusia sebagai contoh yang baik untuk diikuti.
سسىل في لكن كاى لقذ يشجى كاى لوي حست أسىة للا وركش الخش واليىم للا كثيشا للا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21).
Sesungguhnya teladan dengan perbuatan lebih berpengaruh dibandingkan
hanya sekedar dengan ucapan, karena banyak orang yang hanya pandai
bicara tetapi sedikit berbuat. Seorang Anak lebih suka meniru sesuatu sesuai
dengan kehendak hatinya, oleh sebab itu Orang tua khususnya Ayah untuk
menjadi panutan yan baik bagi Anaknya27
.
b. Sikap tegas sang Ayah
Kecintaan seorang Ayah kepada Anaknya bukan berarti membiarkan Anak
perilaku diluar dari batas yang wajar. Hukuman dan sikap tegas Ayah
kepada Anak merupakan pendidikan agar Anak tidak melakukan hal-hal
diluar batas wajarnya. Hal yang paling penting dilakukan seorang Ayah
27
Adil Fatih Abdullah, Menjadi Ayah Ideal, (Jakarta, Pustaka Al-kautsar, 2004), h.101-105.
Page 33
22
kepada Anak adalah tidak memberikan hukuman kepada Anak didepan
orang lain atau mencela Anak dihadapan Orang lain.
c. Memiliki sifat sabar
Anak sering sekali tidak mendengarkan Orang tuanya dan bandel, sehingga
membuat Orang tua kesal, maka disitulah kesabaran Orang tua sedang
diuji28
.
Sifat sabar didapatkan dengan hasil perjuangan dan latihan mental. Jika kita
memiliki sifat yang mudah emosi, maka Orang tua harus lebih banyak
belajar tentang makna sabar sedikit demi sedikit hingga akhirnya akan
menjadi kebiasaan di dalam diri Orang tua29
.
B. Film
1. Pengertian Film
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film merupakan lakon atau cerita
gambar hidup dengan suara, gambar hidup tidak bersuara dan film merupakan
gambar hidup yang berwarna30
.
“Menurut UU No 8 tahun 1992, film merupakan karya cipta dan budaya yang
merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan
asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan
video, atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk,
jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses
28
Adil Fatih Abdullah, Menjadi Ayah Ideal, (Jakarta, Pustaka Al-kautsar, 2004), h.99. 29
Adil Fatih Abdullah, Menjadi Ayah Ideal, (Jakarta, Pustaka Al-kautsar, 2004), h.100 30
W.J.S. Poerwadarmita, KBBI (Jakarta, Balai Pustaka, 2003), h. 330.
Page 34
23
lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan atau
ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau lainnya31
,”
“Menurut UU No 23 tahun 2009 pasal 1, film adalah karya seni budaya yang
merupakan pranata social dan media komunikasi massa yang dibuat
berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat
dipertunjukkan32
.”
Film merupakan media massa yang berbentuk audio visual yang dapat dijadika
sebagai alat informasi, alat penghibur, alat propaganda, dan juga alat politik.
Bukan hanya itu, film juga dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi, edukasi dan
media untuk penyebarluasan nilai-nilai kebudayaan baru33
.
Film juga dapat diartikan sebagai sebuah genre karena di dalam film kita dapat
menemukan berbagai macam seni yang terekam. Film merupakan sebuah karya
yang mengandung unsur keindahan dan memerlukan keahlian khusus untuk
membuatnya.
2. Sejarah Singkat Film
Menurut cangara (1998:36) perkembangan penemuan film baru terlihat setelah
abad ke-18 dengan menggunakan cahaya lampu dan lensa padat.Tetapi masih
jauh dari kata yang sempurna yaitu hanya berbentuk gambar hidup yang bisa
bergerak.
31
Heru Effendy, Mari Membuat Film (Yogyakarta, Panduan, 2006), h. 22. 32
Teguh Triatno, Film Sebagai Media Belajar (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013), h.1. 33
Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wancana, Analisis
Semiotik dan Aanalisi Framing (Bandung, PT. Rosdakarya, 2001), h.30.
Page 35
24
Kemudian Eadweard Muybridge (1873) menciptakan semuah alat yaitu
zoopraxiscope merupakan sebuah mesin yang berhasil menampilkan gambar
sebuah kuda sedang berlari. Dilanjutkan dengan George Estman berhasil
menemukan Kodak yang bisa mengambil 40 gambar dalam sekian detik dengan
alat Kinetograph. Lois Daguerre (1839) mempeperkanalkan sebuah alat plat
logam yang berfungsi untuk merekam gambar bernama Daguerretype. William
Henry Fox Talbot memperkenalkan film kertas dengan menggunakan film
negatif yang hanya membutuh waktu pemaparan gambar beberapa detik.Serta
Thomas Edision memperkenalkan Kinetoscop yaitu sebuah alat yang mampu
memproyeksikan gambar. Seiring berjalannya waktu, Thomas Edison (1896)
menemukan Vitacope yang diputar perdana di New York, pada masa itulah
industry film dimulai34
.
3. Kategori Film 35
Pada dasarnya film dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu film cerita dan
film noncerita atau bisa juga dikatakan film fiksi dan film nonfiksi. Seiring
berkembangnya, film cerita dan noncerita saling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya sehingga melahirkan berbagai jenis film yang memiliki cirri khas
masing-masing, salah satunya seperti:
34
Apriandi Tamburaka Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), h.60-61. 35
Marselli Sumarno, Dasar-dasar Apresiasi Film, (Jakarta, Gramedia Widiasarana Indonesia,
1996), h.
Page 36
25
a. Film Cerita
Film cerita merupakan kemasan dimana pembuat film melahirkan realitas
rekaan yang disesuaikan oleh realitas nyata di kehidupan sehari-hari
masyarakatnya.
b. Film Noncerita
Merupakan film yang mengambil kenyataan sebagai subyeknya, yaitu
merekam kenyataan dari pada fiksi tentang kenyataan seperti film berita,
documenter, pariwisata, film iklan, dan film tentang pendidikan
c. Film Eksperimental
Film eksperimentai yaitu film yang dibuat dengan tidak menggunakan
kaidah-kaidah pembuatan film selayaknya. Film jenis ini tidak memiliki plot
namun tetap memiliki struktur seperti gagasan, ide, serta pengalaman
batinnya.
d. Film Animasi
Film animasi merupakan film yang memanfaatkan gambar (lukisan) atau
benda mati lainnya seperti boneka, meja, kursi yang bisa dihidupkan dengan
teknik animasi.
4. Proses Pembuatan Film36
Membuat film yang baik tentunya membutuhkan tahapan-tahapan tertentu,
yaitu:
a. Pra Produksi : biasanya dilakukan untuk menentukan lokasi, pengambilan
shot-shot lokasi yang akan digunakan, break down scenario, reading, jadwal
36
Hafied Cangara, pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta, RajaGrafindo, 2009), h. 137.
Page 37
26
shooting, serta menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan untuk
shooting.
b. Produksi : menerapkan semua jadwal yang sudah ditentukan oleh pemimpin
produksi agar semua kegiatan yang sudah dibuat ketika pra produksi
terlaksana semua.
c. Pasca produksi: biasanya berkaitan dengan proses editing yang dilakukan
oleh editor dengan memasukan semua hasil shooting dari suara, gambar, dan
musik. Jika proses eiting selesai semua, film sudah bisa dipasarkan ke
masyarakat.
5. Teknik Pengambilan Gambar
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar
suatu film, diantaranya yaitu:
a. Sudut Pengambilan Gambar37
Salah satu hal terpenting dalam pembuatan sebuah film yaitu tentang sudut
pengambilan gambar yang tepat, berikut ini merupakan sudut pengambilan
gambar dalam sebuah film:
1. High Angle
Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil. Sudut pengambilan
gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti
yang dramatik yaitu kecil/kerdil.
37
Yannes Irawan Mahendra, Dari Hobi jadi prfesional, (Jakarta, Andi, 2010), h. 49-50.
Page 38
27
2. Low Angle
Pengambilan gambar dari bawah objek, sudut pengambilan gambar ini
merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut
pandang ini adalah keagungan atau kejayaan.
3. Normal Angle atau Eye level
Sudut standar atau normal. Pada sudut ini, kamera diletakkan sejajar
dengan objek. Efek yang ditimbulkan dari sudut pandang ini adalah
pandangan normal atau seperti kita melihat langsung ke objek dengan
mata kita.
4. Bird Eye View
Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga
memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda
lain yang tampak dibawah sedemikian kecil, sehingga terlihat seperti
burung terbang yang melihat ke bawah.
5. Frog Eye Level
Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat
objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.
Disebut frog eye karena dengan sudut ini maka seperti penglihatan seekor
katak.
Page 39
28
b. Jenis-Jenis Ukuran Gambar38
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan dengan tujuan seperti tingkat
emosi, situasi dan kondisi objek, diantaranya:
1. Extreme long shot, menampilkan jarak kamera yang sangat jauh dari
objeknya. Teknik ini biasanya untuk menggambarkan sebuah objek
panorama yang luas.
2. Long shot, memperlihatkan tubuh atau fisik manusia yang jelas tetapi
masih memiliki latar belakang yang dominan.
3. Medium long shot, teknik pengambilan gambar yang memperlihatkan
seseorang dari kepala hingga lutut.
4. Medium shot, jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari atas hingga
pinggang.
5. Medium close up, pada teknik ini hanya memperlihatkan bagian tubuh
manusia dari dada ke atas.
6. Close-up, biasanya teknik ini memperlihatkan objek kecil seperti wajah.
Teknik ini dapat memperlihatkan ekspresi wajah secara mendetil.
7. Extreme close-up, teknik ini mampu memperlihatkan lebih detail bagian
dari sebuah objek. Seperti telinga, mata, hidung dan lainnya.
38
Himawan Prasista, Memahami Film, (Yogyakarta, Homerian Pustaka, 2008), h. 104-106.
Page 40
29
C. Film Sebagai Media Dakwah
Secara etimologis “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang artinya panggilan,
ajakan dan seruan. Sedangkan secara terminologis dakwah merupakan suatu proses yang
sering dilakukan oleh para pendakwah untuk mengubah cara pandang seseorang secara
bertahap menuju kehidupan yang islami39
.
Komponen-komponen dakwah terdiri dari Da‟i (orang yang memberikan dakwah),
Mad‟u (sasaran dakwah), materi (pesan dakwah), metode dakwah, media (alat atau
saluran yang digunakan untuk berdakwah. Banyak media yang digunakan untuk
berdakwah, salah satunya yaitu film.
Sebagai senias muslim, sudah sepatutnya menjadikan film sebagai media untuk
memperjuangkan islam dan membuat film sebagai media dakwah yang efektif.
Sebagai seniman muslim bukan hanya memikirkan kewajiban-kewajibannya di dunia
yang fanah ini, tetapi juga memikirkan kehidupan kelak mereka di ahirat.
Sesungguhnya Allah menciptakan dunia untuk manusia dan manusia untuk akhirat.
Kewajiban kita sebagai sineas muslimin marilah kita mengabdikan diri untuk
membuat karya-karya dan mengabdikan diri kepada Allah dengan menjadikan film
sebagai alat yang ampuh untuk menyebarkan agama islam dan berdakwah40
.
39
A.Hasmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an (Jakarta: Bulan Bintang,1997), hal. 18. 40
Umar Ismail, Umar Ismail Mengupas Film, (Jakarta, Sinar Agape Press, 1983), h.98-102.
Page 41
30
D. Pengertian Semiotik
Secara etimologis, semiotik berasal dari kata yunani semeion yang artinya “tanda”.
Secara terminologis semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
objek-objek, peristiwa, dan kebudayaan sebagai tanda. Dengan kata lain semiotik
dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari suatu tanda41
. Orang sering
mengatakan bahwa semiotic merupakan upaya untuk menemukan makna tersembunyi
dibalik sebuah peristiwa42
.
Luxembung menyatakan bahwa semiotic adalah ilmu yang secara sistematis
mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem-sistemnya dan proses
perlambangan43
.
Semiotika sendiri merupakan ilmu yang bertujuan mempelajari prilaku yang
berkaitan dengan tanda, bukan sebagai alat untuk mengkritik sistem politik atau
sosial. Tujuan utama dari semiotika media yaitu mempelajari bagaimana media massa
mencpitaan atau membentuk kembali sebuah tanda untuk sebuah tujuan44
.
Semiotika digunakan sebagai pendekatan untuk menganalisis media, bisa dikataka
bahwa media tersebut dikomunikasikan dengan perangkat tanda. Kenyataannya teks
media memiliki ideology yang dominan terbentuk melalui tanda itu sendiri45
. tujuan
41
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.95-96. 42
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta, Mitra Wacana Media,
2013) h.8. 43
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
SemiotiK dan Analisis Framing (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006), h. 95. 44
Marcel Danesi, Semiotika Media, (Yogyakarta, Jalasutra, 2010), h.40. 45
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta, Mitra Wacana Media,
2013), h.11.
Page 42
31
dari semiotika media yaitu untuk mempelajari bagaimana media massa membuat
tanda-tandanya tersendiri46
.
Menurut DeFleur dan Ball-Rokeach mengatakan, media mempunyai berbagai cara
untuk mempengaruhi bahasa dan makna seperti mengembangkan kata-kata baru
beserta makna asosiatifnya, memperluas suatu makna dari istilah yang ada,
mengganti arti atau makna lama denganakna baru, serta menetapkan kesepakatan
makna yang ada47
.
E. Teori Semiotik Roland Barthes
Roland Barthes lahir pada tahun 1915, ia dikenal sebagai seorang pemikir
strukturalis yang aktif untuk mempraktekan model linguistic sehingga tidak terlepas
dari semiologi yang sebelumnya ditemukan oleh Ferdinand De Saussure. Barthes juga
dikenal sebagai seseorang yang memiliki intelektual dan kritikus sastra perancis
ternama48
.
Barthes mengembangkan dua tingkatan pertanda yang digunakan untuk
menghasilkan sebuah makna bertingkat, yaitu tingkat konotasi dan denotasi. Ia
menggunaka istilah “orders of signification”. First of signification yang berarti
makna denotasi. Sedangkan second order of signification merupakan makna konotasi.
Urutan yang pertama merupakan penanda dan petanda yang berbentuk sebuah tanda.
46
Marcel Danesi, Semiotika Media, (Yogyakarta, Jalasutra Anggota IKAPI, 2010) h.40. 47
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.90. 48
Alex Soubur, Sistematika Komunikasi, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006), h. 63.
Page 43
32
Tanda tersebutlah yang dinamakan sebagai makna denotasi. Kemudian dari tanda
tersebut muncullah pemaknaan lain yang disebut makna konotasi49
.
Tabel 2.1
Peta Roland Barthes50
1. penanda
(Sifnifier)
2. petanda
(Signified)
3. Tanda Denotatif
(Denotatif Sign)
4. Penanda Konotatif
(Connotatif Signifier)
5. Petanda Konotatif
(Connotatif Signified)
6. Tanda Konotatif (Connotatif Sign)
Dari peta Barthes tersebut terlihat bahwa tanda denotative (3) terdiri atas penanda
(1) dan petanda (2), akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotative adalah juga
penanda konotatif (4).
Jadi dalam konsep Barthes dapat dikatakan bahwa tanda konotatif bukan hanya
memiliki makna tambahan, tetapi juga mengandung makna denotatif. Sebenarnya
inilah sumbanga Barthes yang sangat berpengaruh bagi penyempurnaan semiologi
Sausure, yang berhenti pada penandaan dalam tataran denotatif.
49
Pappilo Marunung, Metodologi penelitian Komunikasi (Yogyakarta, Gitanyali, 2004), h.
56-57. 50
Sobur, Semiotika Komunikasi, h.70.
Page 44
33
Denotasi merupakan suatu pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda
dan petanda, atau antara tanda dan rujukannya pada realitas yang melahirkan makna
yang tidak langsung atau tidak pasti. Konotasi adalah tingkat pertandaan yang
menjelaskan hubungan antara petanda dan penanda yang didalamnya melahirkan
makna lainnya jika petanda dikaitkan dengan berbagai aspek seperti aspek psiklogis,
perasaan, emosi atau keyakinan51
.
Makna denotasi merupakan sebuah makna yang mudah dipahami atau juga bisa
dikatakan makna yang dijelaskan dalam kamus, dengan kata lain denotasi adalah
makna yang sesungguhnya.
Makna konotasi yaitu makna yang mengandung arti tambahan, atau dengan kata
lain konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya atau berupa kata kiasan.
Sedangkan mitos merupakan hubungan antara satu mytheme dengan mytheme yang
lain sehingga membentuk suatu cerita yang lama-kelamaan menjadi kepercayaan
budaya tertentu52
.
F. Kerangka Berpikir
Kewajiban Orang tua adalah melindungi, menjaga serta merawat anaknya dengan
baik. Anak merupan titipan dari Allah, kelak dihari akhir nanti Orang tua akan diberi
pertanggung jawaban atasnya. Namun dewasa ini banyak Orang tua yang
menelantarkan Anak mereka karena faktor tertentu seperti perceraian Orang tua dan
51
Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
SemiotiK dan Analisis Framing (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006), h.68 & 15. 52
M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta,
Perpustakaan nasional RI: Katalog Dalam Terbitan, 2004), h.56-60.
Page 45
34
kedua Orang tua menikah kembali serta memiliki kehidupan baru sehingga
menelantarkan Anak dari hasil pernikahan sebelumnya, Orang tua yang memiliki
kekurangan ekonomi atau fakor lainnya.
Seorang Anak membutuhkan kasih sayang yang cukup dari Orang tua mereka,
karena dengan kasih sayang tersebut Anak akan merasa bahwa kehadirannya
dibutuhkan. Bentuk kasih sayang yang ada dalam film “Ayah Menyayangi Tanpa
Akhir” membuat saya tertarik untuk menelitinya, terlebih lagi cerita dalam film
tersebut diangkat dari novel dengan judul sama ditulis oleh Kirana Kejora
berdasarkan kisah nyata. Atas dasar tersebut membuat peneliti tertarik untuk
membahas lebih dalam makna kasih sayang dalam film “Ayah Menyayangi Tanpa
Akhir”
Kasih sayang yang saya ambil untuk penelitian yaitu kasih sayang seorang Ayah
kepada Anak berupa: Kelembutan dan sentuhan kasih sayang, menjelaskan yang baik
dan buruk, memberi perhatian, dan menghargai bakat dan potensi Anak. Maka
demikin peneliti tertarik untuk menganalisa makna kasih sayang tersebut
menggunakan teori Roland Barthes yang terdiri dari makna konotsi, makna denotasi
dan mitos.
Peneliti tertarik untuk menganalisa menggunakan teori Roland Barthes karena
makna kasih sayang yang ada dalam film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir” memiliki
makna tersembunyi, sehingga teori yang digunakan cocok dengan hasil temuan
penelitian.
Page 46
35
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sinopsis Film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir
Film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir dirilis pada tanggal 29 oktober 2015 yang
berdurasi 88 menit ini bercerita tentang Juna yang merupakan apoteker dan
keturunan Jawa Ningrat yang jatuh cinta kepada gadis Jepang bernama Keisha.
Dimana hubungan keduanya ditentang kedua pihak keluarga, tetapi hal tersebut tidak
menghalangi rasa cinta Juna kepada Keisha hingga keduanya menikah dan dikaruniai
seorang anak laki-laki bernama Mada. Cobaan yang dihadapi juna tidak sampai
disitu saja. Ketika malam kelahiran Mada, Keisha meninggal dunia hingga Juna
harus menerima kenyataan bahwa sang Istri meninggalkannya untuk selama-
lamanya.
Dengan penuh kasih sayang dan kelembutan seorang Ayah, Juna membesarkan
anaknya seorang diri. Walaupun sebelumnya ia tidak mengetahui cara merawat
Anak, tetapi seiring berjalannya waktu Juna mengerti cara merawat Anaknya hingga
Mada dewasa.
Pekerjaannya sebagai apoteker tidak menghalangi Juna untuk membagi waktunya
dengan Mada. Disela-sela waktunya yang padat, Ayah menemani Mada untuk
bermain Gokart yang merupakan hobi sang Anak. Ayah selalu mendukung hobi
Anak karena baginya kebahagian Anak merupakan kebahagiaannya juga.
Page 47
36
Suatu malam, Mada mengalami sakit pada bagian kepalanya. Ia mengira bahwa
dirinya hanya mengalami sakit kepala biasa. Ketika Mada sedang bertanding gokart,
ia mengalami sakit sekali di bagian kepalanya hingga ia tidak bisa menahannya dan
tidak bisa menyelesaikan pertandingan tersebut. Ayah yang melihat hal tersebut
langsung memberikan pertolongan pertama untuk Mada dan segera melarikan Mada
ke rumah sakit.
Dokter memberitahu Ayah bahwa Mada postitif mengidap penyakit kanker otak.
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh yang tidak normal. Kanker dapat menyerang semua bagian tubuh,
karena itu jenis-jenis kanker dapat dikenal berdasarkan organ tubuh yang terkena51
.
Salah satunya yaitu kanker otak, pada kanker otak yang menjadi masalah yaitu
ruangan, yaitu meningginya tekanan di dalam tengkorak sehingga menimbulkan
nyeri kepala, mual, muntah, gangguan penglihatan serta rasa mengantuk52
.
Gejala bagi penderita yaitu kurangnya fungsi neurologis karena kehilangan
jaringan otak adalah berkurangnya fungsi motoris seperti kelumpuhan pada otot
tertentu atau sekumpulan otot. Berkurangnya fungsi sensoris, kehilangan rasa di
dalam daerah tertentu. Berkurangnya fungsi dapat terjadi karena pertumbuhan masuk
tumor ke dalam pusat-pusat fungsi yang berkaitan di dalam otak seperti
pendengaran, keseimangan, penciuman, penglihatan, gangguan bicara serta bahasa
51
Yellia Mangan, Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker, (Jakarta, Argomedia
Pustaka, 2009), h.1. 52
Wim De Jong, Kanker, Apakah Itu?: Pengobatan, Harapan Hidup, dan Dukungan
Keluarga, (Jakarta, Arcana Penerbit, 2002), h.390
Page 48
37
dalam arti membaca, memahami, menulis, memahami apa yang dikatakan atau
ditulis, tentunya sangat menggangu komunikasi penderita53
.
Saat itu juga Dokter menyarankan agar Mada sesegera mungkin di operasi, hal
tersebut tidak disetujui oleh Ayah karena sebagai apoteker ia mengetahui efek
samping dari operasi dan Ayah belum siap untuk menerimanya.
Juna yang merupakan seorang Ayah yang sangat menyayangi Anaknya dan juga
seorang apoteker, ia berusaha keras untuk menyembuhkan Mada dengan meracik obat
sendiri dengan menggunakan bahan-bahan herbal yang ia pelajari dari internet, buku
dan informasi dari seniornya.
Ketika Mada mengetahui penyakit yang ia derita, mada mencari tahu sendiri
lewat internet cara untuk menyembuhkan penyakitnya itu hingga akhirnya pada suatu
hari ketika makan malam, Mada memberi tahu Ayahnya bahwa ia ingin menjalankan
operasi agar tetap bisa bertahan hidup. Juna sebagai Ayah merasa terkejut ketika
Mada ingin menjalankan oprasi kanker otak yang dideritanya. Sampai pada akhirnya
Ayah mngizinkan dan mendukung Mada menjalankan operasi untuk kesembuhan
Anaknya.
Selesainya Mada melakukan operasi, Ayah selalu ada disamping Mada untuk
menemani, menjaga serta mendukung Mada. Ketika Mada kehilangan fungsi
sensorisnya serta mengalami hilangnya rasa pada bagian tertentu sehingga ia sulit
untuk berbicara, berjalan, dan menulis karena efek samping dari operasi yang
53
Wim De Jong, Kanker, Apakah Itu?: Pengobatan, Harapan Hidup, dan Dukungan
Keluarga, (Jakarta, Arcana Penerbit, 2002), h.391.
Page 49
38
dijalaninya, Ayah dengan penuh semangat membantu Mada untuk berbicara, berjalan,
serta menulis hingga fungsi sensoris pada diri mada pulih kembali.
Seiring berjalannya waktu dengan bantuan Ayah yang tak pernah letih untuk
mendukung dan memberikan semanagat, Mada sudah bisa berbicara, menulis, serta
berjala kembali hingga ketika hari ulang tahun Mada Ayah mengajak teman-teman
sekolah Mada untuk merayakan ulang tahunnya di rumah sakit. Mada memberi tahu
kepada Ayah sesuatu yang ia inginkan sebagai hadia ulangtahunnya, yaitu ia ingin
pergi ke kampung halaman Ayah yaitu Solo untuk bertemu keluarga Ayahnya.
Semenjak ia lahir sampai ia dewasa Mada tidak pernah bertemu dengan nenek atau
pamannya, mada meminta perjalanan ke Solo sebagai hadiah ulang tahunnya karena
ia ingin bertemu dengan nenek serta pamannya.
Sesampainya di Solo ia bertemu dengan pamannya yang merupakan kakak dari
Ayahnya. Sang paman masih belum bisa menerima pernikahan kedua orang tuanya
karena SARA antara Orang tua Mada yaitu Ayah yang merupakan keturunan Solo
Ningrat dan Ibunya yang merupakan gadis Jepang. Ketika itu Mada juga sempat
bertemu dengan neneknya seklas, walaupun ia dan sang nenek tidak saling mengenal
satu sama lain.
Sepulangnya Mada dan Ayah dari solo, pada suatu malam Ayah berterimakasih
kepada Mada karena sudah bertahan melawan penyakitnya serta Ayah juga
mengatakan bahwa dirinya sangat bangga mempunyai Anak seperti Mada. Sang Anak
hanya tersenyum haru menanggapi ucapan Ayah. Hingga akhirnya saat itu juga Mada
menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir kalinya.
Page 50
39
Dengan berat hati juna harus merelakan Anak tersayangnya pergi untuk
selamanya. Atas kasih sayang Ayah terhadap Mada yang tiada henti, akhirnya Ayah
memutuskan untuk menjadi salah satu anggota laskar kemanusiaan. Ia ingin menjadi
Ayah bagi semua Anak dan membantu orang yang membutuhkan pertolonyannya.
B. Biodata Sutradara54
Hanny R Saputra lahir di Salatiga, Indonesia pada tanggal 11 Mei 1965. Ia
merupakan lulusan dari Institut Kesenian Jakarta. Hanny mengawali kariernya di
dunia hiburan Indonesia dengan menjadi seorang sutradara dalam sebuah film pendek
yang berjudul Lelaki Tua (1991).
Kariernya semakin menanjak di dunia hiburan Indonesia. Hal ini dibuktikan
dengan beberapa film yang telah ia sutradarai pada tahun 2011 diantaranya film
Virgin 3 : Satu Malam Mengubah Segalanya (2011), film Love Story (2011), Milli &
Nathan (2011), dan film Di Bawah Lindungan Ka’bah (2011).
Tabel 3.155
Karya dan Penghargan Hanny R Saputra
Karya Filmografi 56
Karya lain Penghargaan
Virgin: Ketika
Keperawanan
Dipertanyakan (2004)
Mirror (2005)
Heart (2006)
Lelaki Tua (film
pendek) (1991)
HB Jassin, yang
Duduk di Kursi
Imajinasi (film
Nominasi
Sutradara
Terbaik Festival
Film Indonesia
2005
54
Hanny R Saputra, Artikel diakses pada 3 Agustus 2015 oleh Dewanti, dari
https://filmbor.com/profile/hanny-r-saputra/ 55
Hanny R. Saputra, artikel diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Hanny_R._Saputra#Karya_lain 56
Hanny R. Saputra, artikel diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Hanny_R._Saputra#Karya_lain
Page 51
40
Love is Cinta (2006)
The Real
Pocong (2009)
Virgin 2: Bukan Film
Porno (2009)
Sweetheart (2010)
Love Story (2011)
Virgin 3: Satu Malam
Mengubah
Segalanya (2011)
Milli &
Nathan (2011)
Di Bawah Lindungan
Ka'bah (2011)
Love is U (2012)
12 Menit (2014)
Dejavu: Ajian Puter
Giling (2015)
dokumenter)
Sepanjang Jalan
Kenangan (Sinetro
n TV) (1996)
Nyanyian Burung
(1999)
Nominasi
Sutradara
Terbaik Festival
Film Indonesia
2006
C. Daftar Pemain Film Ayah Menyayangi Tanpa Akhir
Tabel 3.257
Daftar Pemain Film Ayah menyayangi Tanpa Akhir
Pemain Peran yang dimainkan
Fedi Nuril Berperan sebagai Juna yang merupakan
seorang Ayah yang memiliki kasih
sayang yang sangat besar kepada
Anaknya.
Naufal Azhar Berperan sebagai Mada yang merupakan
seorang Anak dari Juna dan memiliki
semangat yang sangat besar untuk
bertahan hidup
Kelly Tandiono Sebagai Keisha, sosok Istri dari Juna dan
sosok Ibu dari mada. Keisha meninggal
dunia ketika melahirkan Anak
tercintanya.
Amanda Rawles Berperan sebagai Diva yang merupakan
57
Diakses oleh Salsa Fdhlh pada 26 Mei 2016 dari http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-
a024-15-258688_ayah-menyayangi-tanpa-akhir#.W073cNIzbMx
Page 52
41
teman sekolah yang teman yang paling
dekat dengan Mada.
Niken Anjani Berperan sebagai bu Jati yaitu guru Mada
di sekolah, ia selalu mendukung potensi
serta bakat yang dimiliki Anak didiknya.
Ade Firman Hakim Berperan sebagai Dean, ia merupakan
sahabat baik Juna sekaligus seorang
Dokter. Dean selalu membantu Juna
ketika Juna kesulitan.
Karlina Inawati Berperan sebagai Mbok Jum, ia
membantu pekerjaan Juna di rumah.
Niniek L. Karim Berperan sebagai Ibu kandung Juna,
walaupun ia sangat rasis tetapi di dalam
lubuk hatinya yang terdalam ia sangat
menyayangi Juna dan Cucunya.
Dwi A. P Berpran sebagai Sauqi yang merupakan
Ayah dari Diva. Ia tidak suka jika
Anaknya Diva dekat dengan Mada.
Page 53
42
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Data Penelitian
Orang tua terutama seorang Ayah memiliki tanggung jawab yang sangat besar
untuk mendidik serta membesarkan Anak mereka dengan baik. Karena Anak
merupakan titipan dari Allah yang harus kita syukuri dan kita jaga. Walaupun
demikian, tidak sedikit orang tua yang membesarkan Anaknya seorang diri lebih
memilih kehidupan baru mereka dan menelantarkan anak-anaknya.
Berbeda halnya dengan sosok Juna dalam film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”,
ia harus membesarkan putranya seorang diri karena sang Istri meninggal dunia
sehabis melahirkan Anaknya. Walaupun pada awalnya terasa berat untuk
membesarkanAanaknya seorang diri, tetapi karena rasa tanggung jawab dan kasih
sayang yang ada pada dirinya ia berusaha untuk menjadi Ayah terbaik untuk
Anaknya.
B. Aspek-aspek Kasih Sayang Ayah
1. Kelembutan dan sentuhan kasih sayang
Cara didik orang tua serta perlakuannya terhadap Anak akan berpengaruh pada
kepribadianAanak tersebut dimasa yang akan datang. Bukan hanya materi yang
dibutuhkan oleh seorang Anak, tetapi Anak juga memerlukan kelembutan serta
Page 54
43
kasih sayang dari orang tua mereka. karena jika Anak kekurang kelembutan
kasih sayang dari orang tuanya, maka akan berpengaruh bagi kejiwaan Anak.
Scene 1
Scene pertama terlihat Ayah sedang mencium dan bermain dengan anaknya
ketika sang anak masih BATITA. Salah satu bentuk kelembutan & sentuhan
kasih sayang Ayah terhadap Anak salah satunya dengan ciuman, karena dengan
ciuman Anak akan merasakan kasih sayang Ayahnya. Bentuk kelembutan dan
kasih sayang selanjutnya yaitu terlihat ketika Ayah menggendong serta
mengajak Anak bermain, hal tersebut dilakukan seorang Ayah agar Anaknya
merasa bahagia.
Tabel 4.1
Cut of shot dan dialog dari adegan 1 “kelembutan dan sentuhan kasih
sayang Ayah”
Visual Dialog/Suara Type Of Shot
Gambar 1
Gambar 2
Alunan musik
Alunan musik
Medium close up, untuk
mepertegas profil seseorang
sehingga penonton jelas.
Medium close up, untuk
mepertegas profil seseorang
sehingga penonton jelas.
Page 55
44
Tabel 4.2
Makna denotasi, konotasi dan mitos dalam adegan 1 ” Kelembutan dan
sentuhan kasih sayang”
Makna denotasi Gambar di atas menunjukkan Juna yang sedang mencium dan
bermain dengan anaknya yaitu mada ketika Mada masih balita.
Hal tersebut diperjelas dengan adanya mainan helikopter serta
pesawat terbang yang tergantung disekeliling mereka.
Makna konotasi Medium close up pada kedua gambar tersebut terlihat wajah Juna
yang sangat senang memiliki seorang anak. Dalam gambar
tersebut juga mengungkapkan bahwa Juna sendiri bangga dengan
anaknya.
Adegan Juna mencium anaknya Mada, jelas terlihat bahwa Juna
memiliki kasih sayang yang sangat besar kepada Anaknya.
Mitos Orangtua biasanya memberikan mainan kepada Anaknya sebagai
salah satu ungkapan kasih sayang agar anak tersebut merasa
senang, sehingga kesenangannya itu juga berimbas ke
orangtuanya.
Bentuk mainan yang diberikan orang tua kepada anak bagian dari
suatu harapan. Seperti pada gambar diatas Juna memberikan
mainan pesawat terbang, sambil membangun cita-cita bersama
sang anak agar kelak menjadi seorang pilot.
Setiap orang tua tentunya ingin anaknya mempunyai pendidikan
yang tinggi dan berhasil menggapai cita-citanya. Dalam QS. Al-
'Ankabuut (Al-'Ankabut: 43), dikatakan “Dan perumpamaan-
perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”
Scene 2
Ketika Mada merasakan kesakitan di bagian kepala, Ayah memeluk Mada
hingga tenang. Setelah rasa sakit yang dialami Mada berkurang, sebagai tanda
kasih sayang kepada Anaknya Ayah mencium kening Mada.
Page 56
45
Tabel 4.3
Cut of shot dan dialog dari adegan 2 “kelembutan dan sentuhan kasih
sayang Ayah”
Visual Dialog/Suara Type of shot
Gambar 1
Gambar 2
Suara teriakan mada
yang menahan sakit
Ayah: jangan dipukulin
nak, jangan dipukul
Suara alunan musik
Medium close up,
untuk mepertegas
profil seseorang
sehingga penonton
jelas.
Medium close up,
untuk mepertegas
profil seseorang
sehingga penonton
jelas.
Tabel 4.4
Makna denotasi, konotasi dan mitos dalam adegan 2 ” Kelembutan dan
sentuhan kasih sayang”
Makna denotasi Gambar pertama terlihat juna memeluk Anaknya dengan ekspresi
sedih. Gambar tersebut juga memperlihatkan Mada sedang
memejamkan matanya.
Gambar selanjutnya terlihat Juna yang sedang mencium Anaknya
yang tertidur pulas.
Makna konotasi Raut wajah Juna terlihat sangat khawatir serta sedih melihat Mada
menahan sakit yang amat menyiksa. Jika bisa, Juna ingin
menggantikan posisi Anaknya sehingga Mada tidak mengalami
penderitaan yang sangat menyiksa itu.
Mitos Sebuah pelukan dan belaian kasih sayang dapat meredakan amarah
seseorang. Bukan hanya amarah saja yang dapat diredakan oleh
pelukan, tetapi rasa sakit yang dirasakan seseorang juga perlahan
akan menghilang jika dibarengi oleh pelukan dan kelembutan
Page 57
46
kasih sayang.
Dalam Islam kasih sayang Ayah kepada anak bukan hanya
memenuhi kebutuhan materi saja, tetapi juga harus memberikan
kasih sayang kepada anak. Sebuah pelukan yang dilakukan
seorang Ayah kepada anak merupakan salah satu bentuk kasih
sayang antara Orang tua dengan anak. Dalam hadist dikatakan
“sungguh Allah mencintai kelemahlembutan dalam segala urusan”
(HR. Bukhari)
Scene 3
Seselesainya Mada melakukan operasi, Ayah menemani Mada sepanjang
waktu. Walaupun operasi Mada berjalan lancar, tetapi menimbulkan efek
tertentu seperti kehilangan keseimangan, gangguan bicara, memahami, menulis,
memahami apa yang dikatakan atau ditulis. Sehingga dengan senang hati Ayah
membantu Mada hingga Mada bisa berjalan, berbicara, memahami, dan
menulis kembali.
Tabel 4.5
Cut of shot dan dialog dari adegan 3 “kelembutan dan sentuhan kasih
sayang Ayah”
Visual Dialog/Suara Type Of Shot
Gambar 1
Suara musik
Long shot, digunakan untuk
menunjukkan objek dengan
latar belakangnya
Page 58
47
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Suara musik
Suara musik
Suara musik
Full shot, Pengambilan
gambar penuh objek dari
kepala hingga kaki.
Fungsinya memperlihatkan
objek beserta
lingkungannya.
Medium shot, untuk
memperlihatkan sosok objek
secara jelas
Medium shot, untuk
memperlihatkan sosok objek
secara jelas
Tabel 4.6
Makna denotasi, konotasi dan mitos dalam adegan 3 ” Kelembutan dan
sentuhan kasih sayang”
Makna denotasi Potongan-potongan gambar di atas terlihat Juna selalu berada di
sisi Mada ketika berada di rumah sakit, Juna tidak pernah
meninggalkan Mada sendirian di rumah sakit.
Gambar pertama Juna sedang tertidur lelap dalam ruangan Mada,
selanjutnya Juna terlihat sedang membantu Mada untuk berjalan,
gambar ketiga terlihat Juna sedang mengajarkan Mada menulis,
serta gambar terakhir menunjukkan ekspresi wajah Juna yang
tersenyum ketika Mada sedang belajar untuk bicara.
Page 59
48
Mana konotasi Seletih apapun Ayah ketika merawat serta menjaga anaknya di
rumah sakit, ia tetap semangat untuk memberi dukungan kepada
anak serta berusaha memberikan yang terbaik untuk Anak.
Mitos Ketika seorang anak mengalami kesulitan serta beban yang
sangat besar, kehadiran orang tua sangatlah penting. Karena
dengan adanya orang tua disisinya dapat menambah semangat
Anak sehingga Anak tersebut jadi termotivasi.
dalam pandangan Islam, Al-Quran menggambarkan anak-anak
sebagai perhiasan hidup. “Harta dan anak adalah perhiasan
dunia...” (QS.Al-Kahfi: 46)
Scene 4
Pada scene ini Ayah mengungkapkan isi hatinya kepada Mada bahwa Ayah
sangat bangga mempunyai Anak seperti Mada, begitupun Mada yang juga
merasa menjadi Anak yang paling beruntung karena mempunyai Ayah yang
sangat menyayanginya. Pada malam itu juga Mada meninggal dunia dan Ayah
harus ikhlas atas kepergian Anaknya. Kasih sayang Ayah tidak sampai disitu, ia
mengantarkan Mada hingga ke tempat peristirahatan terakhir Anaknya. Bahkan
setelah kehilangan Anaknya untuk selama-lamanya, Ayah memutuskan untuk
menjadi relawan sehingga ia bisa menjadi Ayah bagi semua Anak.
Page 60
49
Tabel 4.7
Cut of shot dan dialog dari adegan 4 “kelembutan dan sentuhan kasih
sayang Ayah”
Visual Dialog/Suara Type Of Shot
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Ayah: ayah
bangga punya
kamu
Back sound
Back sound
Close up, Ukuran gambar sebatas
hanya dari ujung kepala hingga
leher. Fungsinya untuk memberi
gambaran jelas terhadap objek.
Close up, Ukuran gambar sebatas
hanya dari ujung kepala hingga
leher. Fungsinya untuk memberi
gambaran jelas terhadap objek.
Long shot, digunakan untuk
menunjukkan objek dengan latar
belakangnya.
Long shot, digunakan untuk
menunjukkan objek dengan latar
belakangnya
Page 61
50
Tabel 4.8
Makna denotasi, konotasi dan mitos dalam adegan 4 ” Kelembutan dan
sentuhan kasih sayang”
Makna denotasi Pada gambar pertama terlihat Juna yang sedang menahan air matanya agar
tidak jatuh.
Gambar kedua Mada yang sedang tersenyum sambil berbaring di kasur.
Gambar selanjutnya terlihat Juna yang menebar bunga diatas makam Mada.
Terakhir terlihat gambar Juna yang membantu pasiennya untuk berbaring.
Makna konotasi Potongan-potongan gambar diatas menunjukkan kasih sayang Ayah yang
sangat besar kepada Anaknya. Ia terharu sekaligus merasa bangga
mempunyai Anak sehebat dan sekuat Mada. Saking besarnya rasa sayang
juna kepada anaknya, ketika mada meninggal dunia ia memutuskan untuk
menjadi relawan sekaligus menjadi Ayah bagi seluruh Anak.
Bukan hanya Juna, Mada pun merasa bangga kepada Ayahnya. Dari raut
wajah Mada pada gambar kedua terlihat bahwa ia merasa menjadi seorang
Anak yang paling beruntung memiliki sosok Ayah seperti Juna di dalam
hidupnya.
Mitos Menaburkan bunga di atas makam seseorang agar makam tersebut menjadi
harum seperti bunga dan agar arwah yang berada di dalamnya ikut
mencium wangi bunga tersebut sehingga merasa tenang di alam kubur.
Ketika seseorang mengingat orang yang sudah meninggal ketika
melakukan suatu kebaikan, maka orang tersebut berharap arwah orang yang
meninggal merasakan kebaikan tersebut.
Islam menyuruh kita untuk membaca do’a saat hendak berziarah ke
kuburan. Dalam hadist dikatakan:
“Berziarah-kuburlah, karena ia dapat mengingatkanmu akan akhirat” (HR.
Ibnu Maajah)
“Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu kami dan yang akan
datang”. (HR. Muslim)
Page 62
51
2. Menjelaskan yang baik dan buruk
Ayah yang baik bukan berarti membiarkan saja ketika seorang Anak berbuat
salah atau bertindak diluar batasnya. Jika Anak berbuat demikian maka Ayah
mempunyai kewajiban untuk memarahi, menasehati dengan cara memberitahu
bahwa tindakankan yang dilakukan olehnya tidak baik. Ayah yang baik akan
menasihati anaknya ketika mereka sedang berdua saja, tidak didepan orang
banyak. Biasanya seorang Anak setelah dimarahi oleh ayahnya ia akan
mengurung diri, dan disitulah tugas seorang Ayah untuk mengambil kembali
hati Anaknya sehabis ia nasihati agar Anak tidak terlalu lama berlarut dalam
amarahnya.
Ketika Ayah mengetahui bahwa Mada mengajak temannya bermain gocard
dengan menggunakan sekateboard di sekolah, Ayah memarahi serta menasehati
Mada. Ayah menasehati Mada ketika mereka berada di dalam mobil dalam
perajalan pulang menju rumah tidak didepan orang banyak. Walaupun Ayah
sedang dalam keadaan marah kepada Mada, tetapi Ayah tetap mengunjungi
kamar Mada sebelum tidur untuk memastikan bahwa Anaknya tidur dengan
nyenyak.
Page 63
52
Tabel 4.9
Cut of shot dari adegan “Menjelaskan yang baik dan buruk”
Visual Dialog/Suara Type Of Shot
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Back sound dan suara
kendaraan
Juna: Gokard bukan
direplika buat jadi
mainan di sekolah.
Juna: pokoknya
(ketika juna berbicara
langsung diselak oleh
mada)
Mada: mada Cuma
mau temen-temen
merasakan serunya
Juna : apanya yang
seru?, bukan pada
tempatnya, bahaya!
Mada: yah, bu jeti
aja ngerti !
Juna: gokard itu
safetynya banyak.
Ada helm, pengaman.
Mada: kan tadi Cuma
kateboard. Masa
pake helm segala.
Juna: oke cukup.
Mada, sekarang
kamu yang harus
ngerti, jangan egois.
Gak bener.
Long shot, digunakan
untuk menunjukkan
objek dengan latar
belakangnya.
Close up, Ukuran
gambar sebatas hanya
dari ujung kepala
hingga leher.
Fungsinya untuk
memberi gambaran
jelas terhadap objek.
Close up, Ukuran
gambar sebatas hanya
dari ujung kepala
hingga leher.
Fungsinya untuk
memberi gambaran
jelas terhadap objek.
Page 64
53
Gambar 4
Gambar 5
Suara musik, suara
pintu terbuka
Suara musik
Medium shot, untuk
memperlihatkan sosok
objek secara jelas.
Long shot, digunakan
untuk menunjukkan
objek dengan latar
belakangnya.
Tabel 4.10
Makna denotasi, konotasi dan mitos dalam adegan “Menjelaskan yang
baik dan buruk”
Makna denotasi Pada table di atas menggunakan long shot yang digunakan untuk
mengetahui bahwa Ayah dan Anaknya Mada sedang berada
dalam perjalanan.
Gambar kedua dan ketiga memperlihatkan wajah Mada yang
sedang serius mendengarkan Ayahnya bicara. Semakin diperjelas
melalui pengmbilan gambar close up, sehingga ekspresi wajah
Mada dan Ayah yang sedang menasehati Mada terlihat jelas.
Gambar ketiga memperlihatkan Ayah yang sedang membuka
sebuah pintu, dan diperjelas oleh gambar kelima dengan
menggunakan teknik pengambilan gambar long shot sehingga
latar pada gambar terlihat jelas bahwa Ayah sedang berada di
dalam kamar Mada dan terlihat sedang merapihkannya.
Makna konotasi Ayah memarahi dan menasehati Anaknya hanya ketika Ayah
sedang berdua saja dengan Anaknya, tidak di depan orang
banyak.
Walaupun sebelumnya Ayah marah kepada Anaknya. Tetapi
selesai ia memarahi & menasehati Mada, ia melihat kondisi
Mada dengan mengunjungi kamar Mada sebelum Ayah tidur.
Ketika Ayah melihat Juna yang sedang tidur dengan kondisi
Page 65
54
kamar yang berantakan, Ayah langsung merapihkan kamar
tersebut.
Mitos Semarah dan sebenci apapun Orang tua kepada Anaknya, kasih
sayang Orang tua tetap mengiringinya. Karena kasih sayang
Orang tua kepada Anaknya tida akan terhitung oleh waktu.
Islam menyuruh Orang tua bersikap bijak terhadap anak bahkan
ketika sedang marah terhadap anak.
Al-Qur’an surah al-Anfal ayat 28 yang berbunyi:
Artinya: ”Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu
hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah lah
pahala yang besar.” (QS.al-Anfal ayat 28).
3. Memberi perhatian dan menghargai bakat serta potensi Anak
Kasih sayang Ayah kepada anaknya bisa dengan member perhatian seperti
ketika hari libur mengajak anak berpergian keluar rumah atau main bersama
Anak. Setiap Anak memiliki bakat dan potensi yang berbeda-beda. Sebagai
Orang tua harus memberi kebebasan sang Anak untuk berkembang dan
mengasah setiap potensi yang dimiliki oleh Anak mereka.
Ketika hari libur Ayah meluangkan waktunya untuk menemani Mada
berkompetisi gocard, bukan hanya menemani saja tetapi Ayah menyemangati
Mada agar Mada memenangkan kompetisi gocard. Hobi Mada bermain gocard
didukung oleh Ayah, karena Ayah ingin Mada dapat mengembangkan hobinya
tersebut.
Page 66
55
Tabel 4.11
Type of shot dan dialog dalam adegan “Memberi perhatian dan
menghargai bakat serta potensi Anak”
Visual Dialog/Suara Type Of Shot
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Ayah: savety first
Mada: oke
Pelatih gocard: siap.
satu.. dua.. tiga…
Ayah: mada… ayoo
mada
Close up, Fungsinya
untuk memberi
gambaran jelas terhadap
objek.
Long shot, digunakan
untuk menunjukkan
objek dengan latar
belakangnya
Medium close up, untuk
mepertegas profil
seseorang sehingga
penonton jelas.
Page 67
56
Tabel 4.12
Makna denotasi, konotasi dan mitos dalam adegan “Memberi perhatian
dan menghargai bakat serta potensi Anak”
Makna denotasi Gambar pertama terlihat juna yang sedang memberikan helm
kepada anaknya.
Gambar kedua telihat mada dan temannya yang sedang berkopetisi
gocard.
Gambar terakhir terlihat juna sedang meneriaki anaknya dngan
penuh semangat.
Makna kontasi Juna selalu menyisihkan waktu luangnya bersama sang Anak
dengan cara bermain atau menemani anak untuk mengasa potensi
dan hobi Anak.
Dalam potongan gambar tersebut terlihat Ayah yang sangat
mendukung kegiatan Anaknya.
Mitos Dukungan Orang tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
Anak karena sesungguhnya ridha Allah terletak pada Ridha orang
tua. Dalam hadist dikatakan “Ridha Allah tergantung pada ridha
orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”
(Hasan. at-Tirmidzi, HR al-Hakim, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam
al-Kabiir, al-Bazzar).
Page 68
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
peneliti menemukan tanda-tanda kasih sayang yang ada pada film “Ayah
menyayangi Tanpa Akhir” pada tokoh Juna sebagai seorang Ayah berupa
kelembutan dan sentuhan kasih sayang, menjelaskan antara baik dan buruk,
perhatian, menghargai bakat serta potensi Anak. Maka peneliti menyimpulkan:
1. Makna denotasi kasih sayang Ayah dalam film “Ayah Menyayangi Tanpa
Akhir” berupa sosok Ayah yang memiliki kasih sayang kepada anak
berupa memenuhi kebutuhan sehari-hari, memberikan pendidikan yang
layak untuk anak, serta memfasilitasi hobi yang dimiliki anak.
2. Makna konotasi kasih sayang pada film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”
berupa pelukan hangat yang diberikan oleh Ayah sehingga membuat anak
merasakan kasih sayang dari orang tua, menyisihkan waktu luang untuk
anak sehingga anak akan merasa bahwa dirinya diakui oleh orang tuanya,
memotivasi agar anak memiliki semangat untuk mencapai segala
keinginan dan cita-cita anak, mencium, dan berkata halus terhadap anak.
3. Mitos dari film ini adalah pesan bahwa meski orang tercinta sudah
meninggal dunia, bukan berarti kasih sayang berhenti, tetapi dapat terus
diungkapkan melalui doa-doa yang dikirimkan bagi almarhum.
Page 69
58
B. Saran-saran
Saran yang ingin disampaikan peneliti terkait penelitian ini adalah:
1. Saran Akademik
Diharapkan pada penelitian selanjutnya bidang Komunikasi dan Penyiaran
Islam, lebih memperdalam atau memperluas aspek-aspek dari suatu
tayangan perfilm-an baik secara teoritk ke-ilmuan Barat dan sisinilai-nilai
religiusitas ke-Islaman.
2. Saran Praktis
a. Untuk film “Ayah Menyayangi Tanpa Akhir”
Pengemasan film ini akan lebih menarik jika dibuat lebih dramatis,
agar penonton lebih tersentuh secara emosional. Misal ketika Ayah
membaca surat dari Mada, jika isi surat dikemas lebih panjang dan
lebih sedih akan membuat penonton bertambah tersentuh.
b. Untuk penonton dan masyarakat umum
Masyarakat diharapkan mampu mencermati pesan-pesan yang
terkandung dalam film. Masyarakat juga harus pintar memilih film
yang sesuai dengan usia mereka, Karena dewasa ini banyak sekali
anak kecil yang menonton film remaja dan sangat tidak sesuai dengan
usia mereka. orang tua juga harus berperan penting untuk
mendampingi Anaknya ketika menonton film dan memilih film yang
layak ditonton untuk seusia Anaknya.
Page 70
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. f. (2004). Menjadi Ayah Ideal. Jakarta: Pustaka Al-kutsar.
Bakkar, D. A. (2001). 75 Langkah Cemerlang Melahirkan Anak Unggul.
jakarta: Rabbani Pers.
Birowo, M. A. (2004). Metode Penelitian Komunikasi Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan.
Cangara, H. (2009). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo.
Danesi, M. (2010). Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.
Effendy, H. (2006). Mari Membuat Film. Yogyakarta: 2006.
Harun, I. (2013). Sukses Mendidik Anak Dengan Qalbu. jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer.
hasmy, A. (1997). Dustur Dakwah Menurut Al-Qur'an . jakarta: Bulan
Bintang.
Hoed, B. (2011). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. depok: Komunitas
Bambu.
ismail, U. (1983). Umar Ismail Mengupas Film . Jakarta: Sinar Agape Press.
Jong, W. D. (2002). Kanker? APakah Itu?: PENGOBATAN, HARAPAN
HIDUP, DAN DUKUNGAN KELUARHA. Jakarta: Arcana Penerbit.
Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga Penanaman Nilai Dan Penanganan
Konflik Dalam Keluarga. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Mahendra, Y. I. (2010). Dari Hobi Jadi Profesional. Jakarta: Andi.
Mangan, Y. (2009). Solusi Sehat Mencegah Dan Mengatasi Kanker. Jakarta:
Argomedia Pustaka.
Marunung, P. (2004). Metodologi Penelitian Komunikasi. Yogyakarta:
Gitanyali.
Mulyana, D. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. bandung: Remaja Rosdakarya.
Page 71
60
Mulyana, D. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Poerwadarmita, W. (2003). KBBI. Jakarta: Balai Pustaka.
Prasista, h. (2008). memahami Film. Yogyakarta: HHomerian Pustaka.
Shihab, M. Q. (2007). Pengantin Al-Qur'an, Kalung Permata Buat Anak-
anakku. Tangerang: lentera Hati.
Sobur, A. (2006). Analisis Teks media Suatu Pengantar Untuk Analisa
Wacana: Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suharto, D. (2011). Keluarga Qur'an. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sumarno, M. (1996). Dasar-Dasar Apresiasi Film . Jakarta: Gramedia
Widiarsana Indonesia.
Sumartono. (2004). Komunikasi Kasih Sayang. Jakarta: PT Elex Media
KomPutindo.
Tamburaka, A. (2013). Literasi Media. Jakarta: Rajawali Pers.
Thalib, D. M. (1993). 40 Tanggung Jawab orang Tua terhadap anak. Jakarta:
Pustaka Al-kautsar.
Triatno, T. (2013). Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wahyu, I. S. (2013). Semiotika Komunikasi. jakarta: Penerbit Mita Wacana
Media.
Page 72
61
ARTIKEL
“Ayah yangTelantarkanAnakKarenaKawainlagi, Sering Marah-Marah”,
artikeldiaksespada 10 April 2016 oleh Theo Yonathan Simon L
darihttp://wartakota.tribunnews.com/2016/04/10/ayah-yang-telantarkan-anak-karena-
kawin-lagi-sering-marah-marah.
” TersulutEmosi, Seorang Ayah BunuhAnakKandungnyasecaraSadis”,
artikeldiaksespada 5 Maret 2018 olehMuhlis Al Alawi
darihttps://regional.kompas.com/read/2018/03/05/22274381/tersulut-emosi-seorang-
ayah-bunuh-anak-kandungnya-secara-sadis.
“Mugiyono, Si PengayuhBecak yang JadikanPutrinyaWisudawatiTerbaik”,
artikeldiaksespada 13 juni 2014, oleh Dian FathRisalah El Anshari,
darihttps://regional.kompas.com/read/2014/06/13/1230523/Mugiyono.Si.Pengayuh.B
ecak.yang.Jadikan.Putrinya.Wisudawati.Terbaik
“KisahNyata Ayah MenyayangiTanpaAkhirRilis 29 Oktober”,
artikeldiaksespada 19 oktober 2015 olehAndriyantoWisnuwidodo,
darihttps://lifestyle.sindonews.com/read/1054368/158/kisah-nyata-ayah-menyayangi-
tanpa-akhir-rilis-29-oktober-1445249030
“Nonton 'AYAH: MENYAYANGI TANPA AKHIR'
BikinIhsanTaroreSedih”, artikeldiaksespadatanggal 28 oktober 2015
olehFitrahArdiyantidarihttps://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/nonton-
ayah-menyayangi-tanpa-akhir-bikin-ihsan-tarore-sedih-78e798.html
Diunggahpadatanggal 27 Oktoberoleh MD Picture
melaluihttp://www.videomoviles.com/Ba2P2vYHRQE/ayah-menyayangi-tanpa-
akhir-testimonial-perwakilan-hipmi/
Artikeldiaksespadatanggal 28 Oktober 2015
olehFitrahArdiyantidarihttps://www.kapanlagi.com/foto/berita-
foto/indonesia/41253ichsan_tarore-20151027-002-busan.html
“SiapkanTisuBilaMenonton Ayah MenyayangiTanpaAkhir”
artikeldiaksespada 22 oktober 2015
olehBilqisAfifahdarihttp://muslimahdaily.com/entertainment/film/item/249-siapkan-
tisu-bila-menonton-ayah-menyayangi-tanpa-akhir.html.
“Ayah MenyayangiTanpaAkhir: SeorangPriadenganKekuatanCintanya”
artikeldiaksespada 29 oktober 2015
olehAdelvaSolusindodarihttp://www.21cineplex.com/review/ayah-menyayangi-
tanpa-akhir-mempertahankan-keluarga-dengan-kekuatan-cinta,3163.htm.
Page 73
62
“3 Film Drama Keluarga Yang BikinMewekSuksesDuduki Box Office”
artikeldiaksespada 09 November 2015
olehFitrahArdiyantidarihttps://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/3-film-
drama-keluarga-yang-bikin-mewek-sukses-duduki-box-office-59cb00.html
Hanny R Saputra, Artikeldiaksespada 3 Agustus 2015 olehDewanti,
darihttps://filmbor.com/profile/hanny-r-saputra/
Hanny R. Saputra, artikel diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Hanny_R._Saputra#Karya_lain
Page 74
63
LAMPIRAN-LAMPIRAN