ANALISIS PENGARUH METODE PENGEBORAN TERHADAP KUALITAS HASIL
PENGEBORAN Dini Putri Damayanti,Dio Wiratama Indra
Wahyudi,Hastawati Chrisna Suroso,Indah Ariesanti Kesuma Putri,Rizki
Desiarti,Sherva Rafsanjani,Triya Anisa Yanuari Laboratorium Proses
Produksi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Brawijaya Jalan MT.Haryono 167, Malang 65145, Indonesia Email:
[email protected] ABSTRAK Metode pengeboran yang umumnya
dibedakan menjadi tiga yakni drilling, reaming, dan conterboring
sering menimbulkan pertanyaan : Seberapa jauh perbedaan dari ketiga
metode pengeboran tersebut berkaitan dengan hasil pengeboran? Masih
sedikit penelitian yang telah dilakukan sehingga jawaban dari
pertanyaan diatas masih sulit didapatkan. Jurnal ini mencoba
melihat perbedaan pengertiaan ,tujuan, dan hasil pengeboran dari
masing masing metode pengeboran tersebut. Pendekatan yang kami
pakai adalah percobaan penelitian langsung metode tersebut dengan
menggunakan mesin drilling. Dari eksperimen yang dilakukan
didapatkan hasil bahwa metode pengeboran berpengaruh terhadap hasil
pengeboran yang menunjukan perbedaan kehalusan lubang. Kata Kunci :
drilling,reaming,conterboring PENDAHULUAN Bor adalah salah satu
mesin perkakas, yang secara umum digunakan untuk mengebor suatu
benda kerja. Pada mesin ini juga dapat dilakukan pekerjaan
pekerjaan yang lainnya seperti, memperluas lubang, pengeboran untuk
tirus pada bagian suatu lubang atau pembenaman. Dalam
pelaksanaannya pengeboran sesungguhnya adalah suatu poros yang
berputar, dimana pada bagian ujungnya (bagian bawah) disambungkan
mata bor yang dapat mengebor terhadap benda kerja yang di jepit
pada meja mesin bor. Jadi secara umum dalam pelaksanaan pengeboran
suatu lubang pada benda kerja diperlukan suatu mesin bor yang
bekerja baik dan teliti. Mesin dapat mengebor benda kerja secara
terus menerus dan mempunyai
kecepatan poros yang dapat disetel menurut kebutuhannya dan
dapat dilakukan bermacam macam pengeboran yang sesuai kebutuhan.
Sedangkan pengeboran adalah suatu proses pengerjaan pemotongan
menggunakan mata bor (twist drill) untuk menghasilkan lubang yang
bulat pada material logam maupun non logam yang masih pejal atau
material yang sudah berlubang. Proses menghasilkan lubang dapat
pula dilakukan dengan cara yang lain yaitu dengan proses boring
(memperbesar lubang). Perbedaan proses drilling dan boring :
Drilling mata bor Bisa Boring pahat ISO 8/9 Harus
Alat potong Material
awal
pejal
Ukuran lubang
Alat pencekam
Sama dengan ukuran mata bor Drill chuck, sleeve
sudah berluban g Lebih besar dan dapat diatur Boring head
1. Prinsip dasar gerakan pengeboran Mesin bor mempunyai prinsip
dasar gerakan yaitu gerakan berputar spindel utama (n) dan
gerakan/laju pemakanan (f). a. Putaran mata bor ( n ) Gerakan
putaran mata bor ini merupakan gerakan berputarnya spindel mesin
bor. Gerakan ini sering disebut gerakan utama ( main motion ).
Besarnya putaran spindel ini tergantung oleh material benda kerja,
material mata bor dan diameter mata bor. Gerakan utama ini diukur
dalam m/menit. b. Laju pemakanan ( f ) Laju pemakanan adalah
gerakan turunnya mata bor menuju benda kerja tiap satuan waktu.
Besarnya laju pemakanan ini mempengaruhi kualitas permukaan hasil
lubang. Laju pemakanan diukur dalam mm/putaran. Gerak berputar
spindel utama dihasilkan dari gerak putar motor utama yang
diteruskan melalui beberapa sistem transmisi yaitu : a. Sistem
transmisi sabuk (belt) (1)Biasanya digunakan untuk mesin bor meja
atau mesin yang dayanya kecil. (2)Jika terjadi kelebihan beban
memungkinkan adanya selip sehingga aman tetapi efisiensi dayanya
rendah. b. Sistem transmisi roda gigi (gear) (1)Biasanya digunakan
untuk mesin bor yang dayanya besar.
(2)Efisiensi daya tinggi, tidak memungkinkan adanya selip. c.
Sistem transmisi gabungan sabuk dan roda gigi Ukuran dari mesin bor
ditentukan oleh beberapa hal, yaitu : a. Jarak dari tiang ke poros
utama b. Besarnya mata bor yang dapat dipasang c. Panjang langkah
poros utama d. Jarak dari permukaan meja ke spindel utama
Metode-metode pengeboran yaitu : a. Drilling
Gambar : Drilling Merupakan proses pemesinan untuk membuat
lobang bulat pada benda kerja. Biasanya dilakukan memakai pahat
silindris yang memiliki dua ujung potong yang disebut drill. Pahat
ini diputar pada porosnya dan diumpankan pada benda kerja yang diam
sehingga menghasilkan lobang berdiameter sama dengan diameter
pahat. Lobang yang dihasilkan bisa merupakan lobang tembus maupun
lobang tidak tembus.
b. Reaming (meluaskan lubang)
memperbaiki ukuran lubang, atau keselarasan dan dapat yang
menghasilkan halus.
lubang
Gambar : Reaming Bertujuan untuk sedikit menambah lebar
lubang,menghasilkan toleransi yang lebih baik diameternya. c.
Conterboring
Gambar : Boring f. Countersink (bor benam) Khusus pembesaran
miring
berbentuk kerucut pada akhir lubang untuk mengakomodasi sekrup
versink. Kerucut sudut 60, 82, 90, 100, 110, 120
Gambar : Conterboring Bertujuan untuk menghasilkan lobang
bertingkat, lobang diameter besar diikuti dengan lobang diameter
lebih kecil.Digunakan untuk menyimpan kepala baut agar tidak
menonjol. d. Step DrillProses yang digunakan untuk pembuatan lubang
dengan diameter bertingkat
e. Boring Proses memperluas sebuah
Gambar: Countersink g. Tapping Tapping adalah proses dimana
membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik oleh tangan atau oleh
mesin. Anonimous (2012).
lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat. Boring lebih
disukai karena kita dapat
7. Kemudian jepit bila perlu benda kerja yang akan dibor dengan
menggunakan ragum 8. Apabila benda kerja terlalu besar atau matabor
terlalu dekat jaraknya dengan benda kerja maka kedudukan tabel
dapat diatur dengan menggunakan tabel clampe 9. Atur kecepatan
putar spindel yang sesuai dengan benda kerja B.Saat menjalankan
mesin 1. Tandai dengan garis pada bagian yang akan dibor dengan
menggunakan scriber dengan jarak sesuai dengan gambar kerja. 2.
Pada perpotongan tanda garis tersebut, buatlah titik dengan
menggunakan centre punch. 3. Pasang benda kerja pada tanggem dan
cekam dengan kuat. Pastikan benda kerja terpasang tegak lurus
terhadap sumbu spindel bor. 4. Pasang centre tap pada drill chuck
untuk menepatkan pusat lubang yang akan dibuat. 5. Pasang NC drill
pada drill chuck untuk membuat awalan lubang. NC drill hanya boleh
masuk sampai pada batas sisi potongnya karena pada spiralnya tidak
terdapat sudut bebas sehingga kalau dipaksakan maka NC drill akan
terjepit. 6. Setelah lubang awal dibuat, mulailah pengeboran dengan
menggunakan mata bor. Jika lubang berukuran besar, maka pengeboran
dilakukan bertahap ( kira kira 5 mm ). C. Setelah menjalankan mesin
1. Matikan mesin dengan memutar main switch dan two speed switch 2.
Benda kerja dilepaskan dari mesin
Gambar: Tapping
Dari berbagai metode pengeboran tersebut,jurnal ini akan
menjawab mengenai analisa metode pengeboran yaitu
driling,reaming,dan conterboring. B. Proses pengeboran Urutan
pengeboran yang benar : A. Sebelum menjalankan mesin 1. Periksa
keadaan mesin dan kelengkapannya 2. Siapkan benda kerja maupun
peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengeboran 3. Siapkan benda
kerja (plat/kayu),tandai bagian-bagian yang akan dibor dengan
penitik. 4. Pasang matabor pada drill chuck kemudian jepit dengan
erat matabor dengan menggunakan kunci drill chuck 5. Atur kedudukan
benda kerja pada tabel,sehingga matabor dapat menjangkau bagian
yang akan dibor dengan tepat. 6. Saat posisi mesin mati, turunkan
matabor yang sudah terpasang dengan menggunakan drilling lever
untuk memastikan apakah bagian yang akan dibor sudah tepat
kedudukannya.
3. Bersihkan benda kerja dan mesin dari chips atau geram yang
menempel 4. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
METODE PENELITIAN Dalam Penelitian ini metode yang digunakan
adalah pengujian pada pengeboran dengan pengaruh metode pengeboran
yang digunakan. Metode pengeboran yang digunakan adalah drilling,
reaming, dan conterboring yang termasuk variabel bebas dalam
percobaan ini. Adapun variabel terikat dan terkontrol dalam
percobaan ini, variabel terikatnya adalah hasil pengeboran, dan
variabel terkontrol adalah arus sebesar 380 A, dan kecepatan
pengeboran 315 rpm HASIL PENELITIAN Berikut ini adalah hasil dari
pengujian metode-metode pengeboran yaitu, drilling, reming, dan
conterboring terhadap hasil pengeboran. a. Drilling Tampak depan
Tampak bawah
Pada metode drilling hasil pengeboran menghasilkan permukaan
lubang yang kasar, karena pada metode ini mata bor melakukan
pengeboran atau pembentukan lubang satu kali secara langsung. b.
Reaming Tampak atas
Tampak bawah
Tampak bawah
Pada metode reaming hasil pengeboran menghasilkan permukaan
lubang yang halus, karena proses pengeborannya dilakukan secara
berulang-ulang dan bertahap. c. Conterboring Tampak atas
Pada metode conterboring hasil pengeboran menghasilkan permukaan
diameter lubang yang lebih besar, karena terjadi dua kali
pengeboran dengan diameter mata bor yang berbeda.
KESIMPULAN Dari percobaan yang dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode pengeboran mempengaruhi hasil
pengeboran atau lubang yang dibuat. 2. Drilling akan menghasilkan
lubang yang lebih kasar daripada reaming, sedangkan conterboring
menghasilkan diameter yang lebih lebar pada permukaannya. DAFTAR
PUSTAKA Sumber: Machining. Anonimous (2009)
files.wordpress.com.2010.materi-drilling Modul Petunjuk Praktikum
Proses Manufaktur 1.2011