1 ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP VOLUNTARY CORPORATE GOVERNANCE DISCLOSURE ANYTA Universitas Diponegoro Semarang SITI MUTMAINAH Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT The focus of this research is to test a set of corporate governance mechanisms that include ownership structure and control mechanisms of the organ of the company to the level of voluntary corporate governance disclosure in Indonesia. Ownership structure features and control mechanism over corporate organs, including (1) the concentration of ownership, (2) institutional ownership, (3) the percentage of tradable shares, (4) the proportion of independent commissioners, and (5) the independence of the audit committee. The determination of samples in this study using purposive sampling method. A total of 74 annual reports of companies analyzed and determined the relative disclosure index. Regression analysis showed that the percentage of tradable shares (public ownership) is the only independent variable that has a positive and significant, while the other independent variables showed no significant effect. This study provides empirical evidence for policy makers and regulators of Indonesia to improve the corporate governance mechanisms and transparency of public companies. These findings also contribute to improving the understanding of disclosure behavior among companies listed in Indonesia Stock Exchange (BEI). Keywords: Corporate Governance Mechanism, Voluntary Disclosure, Annual Report, Relative Disclosure Index
28
Embed
ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE …eprints.undip.ac.id/26929/1/Jurnal_Anytax.pdf · commissioners, and (5) ... Transparansi dan distribusi informasi yang merata di kalangan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP VOLUNTARY CORPORATE GOVERNANCE DISCLOSURE
ANYTA
Universitas Diponegoro Semarang
SITI MUTMAINAH
Universitas Diponegoro Semarang
ABSTRACT
The focus of this research is to test a set of corporate governance
mechanisms that include ownership structure and control mechanisms of the
organ of the company to the level of voluntary corporate governance disclosure in
Indonesia. Ownership structure features and control mechanism over corporate
organs, including (1) the concentration of ownership, (2) institutional ownership,
(3) the percentage of tradable shares, (4) the proportion of independent
commissioners, and (5) the independence of the audit committee.
The determination of samples in this study using purposive sampling
method. A total of 74 annual reports of companies analyzed and determined the
relative disclosure index. Regression analysis showed that the percentage of
tradable shares (public ownership) is the only independent variable that has a
positive and significant, while the other independent variables showed no
significant effect.
This study provides empirical evidence for policy makers and regulators of
Indonesia to improve the corporate governance mechanisms and transparency of
public companies. These findings also contribute to improving the understanding
of disclosure behavior among companies listed in Indonesia Stock Exchange
komisaris independen (INDs), dan independensi komite audit (INDAC) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat VCGD (IPR).
22
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .035 .065 .530 .598
TS 1.015 .070 .928 14.562 .000 .325 3.077
TOP10 .028 .049 .028 .570 .571 .561 1.784
PI -.050 .054 -.055 -.935 .353 .375 2.664
INDs .015 .055 .010 .281 .779 .957 1.045
INDAC .062 .039 .061 1.614 .111 .928 1.077
a. Dependent Variable: IPR
Variabel konsentrasi kepemilikan (Top10) memiliki probabilitas signifikansi
sebesar 0,571. Hal ini menunjukkan bahwa probabilitas signifikan lebih besar dari
0,05, sehingga H1 gagal diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
VCGD. Kepemilikan institusional (PI) memiliki probabilitas signifikansi 0,353
(> 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H2 gagal diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap tingkat VCGD.
Probabilitas signifikansi tradable share (TS) yang sebesar 0,000 (< 0,05),
menunjukkan bahwa tradable share berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat VCGD. Maka kesimpulannya adalah H3 gagal ditolak. Pada variabel
propors i komisaris independen (INDs) diperoleh probabilitas signifikansi sebesar
0,779. Dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa H4 gagal diterima. Artinya adalah ukuran dewan komisaris
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat VCGD. Probabilitas
signifikansi independensi komite audit (INDAC) yang sebesar 0,111 atau lebih
besar dari 0,05 menunjukkan bahwa independensi komite audit juga tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat VCGD. Maka kesimpulannya
adalah H5 gagal diterima.
23
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan 37 kuesioner penelitian yang kembali, diperoleh data bahwa
seluruh item VCGD (34 item) yang digunakan dalam penelitian ini memiliki skor
di atas 4, dan skor IPR maksimum yang mungkin diperoleh perusahaan sebesar
5,59 . Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebutuhan akan informasi terkait
pengungkapan tata kelola perusahaan yang bersifat sukarela (VCGD) di Indonesia
terbilang tinggi. Selain itu, hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-
rata IPR dalam penelitian ini adalah sebesar 0,3967. Ini menandakan bahwa
perusahaan publik di Indonesia telah memiliki tingkat VCGD yang cukup baik
apabila dibandingkan dengan tingkat VCGD di China dalam penelitian Yuen, et
al. (2009) yang hanya sebesar 0,214.
Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat
ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Variabel konsentrasi kepemilikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat VCGD. Arah yang berlawanan antara kepemilikan
manajerial (negatif) dengan kepemilikan asing, institusional dan
pemerintah (positif), menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan perlu
diklasifikasi.
2. Kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat VCGD. Arah yang berlawanan dalam hasil penelitian ini
kemungkinan dikarenakan tidak terdapat pengklasifikasian kepemilikan
oleh institusi yang memiliki hubungan afiliasi atau tidak. Hal ini juga
menunjukkan masih rendahnya tingkat kesadaran perusahaan untuk
melakukan pengungkapan terkait pelaksanaan tata kelola perusahaan yang
bersifat sukarela, meskipun persentase kepemilikan saham oleh institusi
atau lembaga dalam perusahaan publik di Indonesia tergolong cukup
tinggi.
24
3. Tradable shares yang mencerminkan proporsi kepemilikan publik
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat VCGD. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan dengan proporsi kepemilikan publik yang
tinggi memiliki tingkat VCGD yang tinggi pula.
4. Variabel proporsi komisaris independen tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap tingkat VCGD. Keputusan mengenai luas
pengungkapan maupun item-item pengungkapan apa saja yang akan
diungkapkan perusahaan lebih didasarkan pada pertimbangan strategis
manajemen, sehingga komposisi komisaris independen yang tinggi dalam
perusahaan tidak otomatis menghasilkan tingkat VCGD yang tinggi pula.
5. Variabel independensi komite audit juga tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap tingkat VCGD. Hal ini berarti tingginya komposisi
anggota komite audit independen juga tidak menjamin bahwa perusahaan
akan melakukan pengungkapan tata kelola perusahaan yang lebih luas.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang kemungkinan
dapat mempengaruhi hasil penelitian, antara lain:
1. Sampel dalam penelitian ini tergolong kecil, yaitu hanya 75 perusahaan
dari total populasi 406 perusahaan.
2. Tingkat VCGD (Indeks Pengungkapan Relatif atau IPR) masing-masing
perusahaan dalam penelitian ini ditentukan atas dasar interpretasi peneliti
setelah melakukan content analysis, yaitu membaca keseluruhan isi
laporan tahunan (annual report) perusahaan yang menjadi sampel
penelitian. Hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan penilaian antar
perusahaan karena kondisi subyektifitas dan kecermatan atau ketelitian
peneliti.
3. Karena keterbatasan waktu, adalah sangat sulit untuk meningkatkan
jumlah responden dalam penelitian ini. Penelitian ini mendasarkan tingkat
25
kepentingan item VCGD di Indonesia pada pendapat 37 orang responden,
dari total 100 kuesioner yang disebar.
Saran
Dengan memperhatikan beberapa keterbatasan penelitian yang telah
disampaikan, maka dapat diberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu
sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah besaran sampel
penelitian, sehingga diharapkan hasil penelitian selanjutnya dapat lebih
digeneralisasi dengan baik.
2. Penilaian IPR dapat dilakukan dengan melibatkan beberapa peneliti
sehingga dapat memperkecil tingkat subyektifitas penilaian indeks
pengungkapan corporate governance.
26
DAFTAR PUTAKA
Arifin. 2005. “Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan Di Indonesia (Tinjauan Perspektif Teori Keagenan)”. Disampaikan Pada Sidang Senat Guru Besar Universitas Diponegoro Dalam Rangka Pengusulan Jabatan Guru Besar. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Donaldson, Thomas and Lee E. Preston. 1995. “The Stakeholder Theory of The Corporation: Concepts, Evidence, and Implications”. Vol.20, No.1; pp. 65-91. Academy of Management Review.
Ekomadyo, Agus.S. 2006. “Prospek Penerapan Metode Analisis Isi (Content Analysis) Dalam Penelitian Media Arsitektur”. Jurnal Itenas: Jurnal Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni. Vol.2, No.10, Agustus 2006, hal. 51-57.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi ke-3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gray, Sidney.J and L.H.Radebaugh. 2009. International Accounting and Multinational Enterprises. John Wiley&Sons,Inc.
Hadi, Noor. dan Arifin Sabeni. 2002. “Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Go Publik di BEJ”. Jurnal Maksi, Vol. 1, hal. 90-105.
Healy, P. and Palepu K. 2001. “Information Asymmetry, Corporate Disclosure, and the Capital Markets: A Review of the Empirical Disclosure Literature”, Journal of Accounting and Economics, 31(1-3), pp. 405-440. http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=258514. Diakses tanggal 17 Januari 2011. Hrasky, Sue and Peter Collet. 2005. “Voluntary Disclosure of Corporate Governance Practices by Listed Australian Companies”. Vol.13, No.2; March 2015. USA: Blackwell Publishing Ltd. Ho, S.S.M., & Wong, K.S. (2001). “A study of the relationship between corporate governance structures and the extent of voluntary disclosure”. Journal of International Accounting, Auditing & Taxation. Vol.10, No.2, pp.139-157.
Jensen, M.C and William H. Meckling. 1976. “Theory of The Firm: Managerial Behaviour, Agency Costs, and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360. http:// www.ssrn.com. Diakses tanggal 15 Agustus 2010.
27
Jensen, Michael C. 2001. “Value Maximization, Stakeholder Theory, and the Corporate Objective.Function”. Monitor Company and M.C. Jensen 2002. Dapat diakses melalui http://papers.ssrn.com/abstract=220671. Diakses tanggal 9 Januari 2011. Kieso, Donald E, Jerry J.Weygant, and Terry D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting. Twelfth Edition. Asia: John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd.
Kamal, Miko. 2010. “Corporate Governance and State-Owned Enterprises: A Study of Indpnesia’s Code of Corporate Governance”. Journal of International Commercial Law and Technology. Vol. 5, Issue 4. pp. 206-224.
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia, Jakarta. Kusumawati, Dwi Novi 2007. “Profitability and Corporate Governance Disclosure: An Indonesian Study”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 10, No. 2, Hal. 131-146.
Maingot, Michael and Daniel Zeghal. 2008. “An Analysis of Corporate Governance Information By Canadian Banks”. Corporate Ownership & Control. Vol.5, Issue 2. Winter 2008.
Mohamad and Sulong. 2010. “Corporate Governance Mechanisms and Extent of Disclosure: Evidence from Listed Companies in Malaysia”. International Business Research. Vol. 3, No. 4; October 2010. pp.216-228. http://www.ccsenet.org/ibr. Diakses tanggal 15 Agustus 2010.
OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). 2004. OECD Principles of Corporate Governance. OECD Publications Service. France: 9-19.
Rini, Amalia Kartika. 2010. “Analisis Luas Pengungkapan Corporate Governance Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Publik di Indonesia”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Safitri, Ayu. 2008. “Pengaruh Profitabilitas Terhadap Tingkat Pengungkapan Corporate Governance. Studi empiris pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Simanjuntak, Lidya Kristina. 2009. “Hubungan Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela di Indonesia (Studi pada perusahaan manufaktur dan non-manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
28
Subroto, Vivi Kumalasari. 2009. “Hubungan Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela di Indonesia (Studi pada perusahaan manufactur yang listing di BEI)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Vasthi, Kartika. 2009. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Struktur Kepemilikan, dan Mekanisme CG Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2007)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Walsh, James P. and James K. Seward. 1990. “On the Efficiency of Internal and External Corporate Control Mechanism”. Academy of Management Review. Vol.15, No.3, pp. 421-458.
Wijayanti, Deshinta. 2009. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Perusahaan (Studi pada perusahaan sektor keuangan dan non-keuangan yang listing di BEI 2006-2007)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Yuen, C.Y. Desmond, M.Liu, Xu Zhang, and Chan Lu. “A Case Study of Voluntary Disclosure by Chinese Enterprises”. Asian Journal of Finance & Accounting. Vol. 1, No. 2: E6. pp. 118-145. http://www.macrothink.org/ajfa. Diakses tanggal 10 Agustus 2010.