Industrial Engineering Journal Vol.8 No.1 (2019) 22-29 ISSN 2302 934X ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KARYAWAN DI BAGIAN OPERASI-1 PT. PUPUK ISKANDAR MUDA, KRUENG GEUKUH, ACEH UTARA Amri, Cut Ita Erliana, Rizki Aidil Fairuza Lubis Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh-Indonesia * Corresponding Author: [email protected]Abstrak - Bagian Operasi-1 adalah salah satu pusat produksi dan mengghasilkan bunyi yang sangat bising pada PT.Pupuk Iskandar Muda khususnya di kawasan Compressor House Urea-1. Lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat seperti kebisingan melebihi ambang batas dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Permasalahan dalam penelitian melihat pengaruh kebisingan terhadap kelelahan Pada karyawan di bagian operasi-1 khususnya di kawasan Compressor House Urea. Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan perhitungan tingkat kebisingan. Penyebaran kuisioner kepada karyawan di dibagian operasi-1 khususnya dikawasan Compressor House Urea-1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan berpengaruh terhadap kelelahan karyawan. Pengukuran tingkat kebisingan dengan menggunakan Sound Level Meter. Sampel yang menjadi objek penelitian adalah semua anggota populasi yang berjumlah 30 orang orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui karakteristik responden,. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji statistik menggunakan program komputer SPSS versi 16.0. Hasil analisis dengan menggunakan program komputer SPSS, uji pengaruh kebisingan terhadap kelelahan diketahui bahwa nilai Sig. sebesar 0,693 yang artinya korelasi kuat. hasil uji ini yang dilakukan adanya pengaruh kebisingan yang sangat signifikan terhadap kelelahan karyawan Kata Kunci : Kebisingan, Kelelahan, Regresi, Korelasi, 1. Pendahuluan Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di lingkungan kerja. Kebisingan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan industrilisasi karena hampir semua proses produksi di lingkungan yang berbasis tenaga mesin akan menimbulkan kebisingan. Dalam kehidupan sehari-hari tingkat kebisingan itu memiliki tingkatan yang berbeda-beda, baik dalam lingkungan kerja, lingkungan belajar ataupun lingkungan istirahat, dimana pengaruh kebisingan tersebut dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan secara berkala, seperti gangguan fisiologis yang dapat menyerang peredaran darah, gangguan tidur, gangguan pada sistem saraf dan otot menjadi tegang, sedangkan gangguan psikologis dapat mengakibatkan cepat marah, jenuh, tidak konsentrasi, tidak nyaman berada di tempat tersebut dan produktivitas kerja menurun. PT. Pupuk Iskandar Muda merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan mesin dan menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu kenyamanan karyawan pada saat melakukan aktivitas. PT. Pupuk Iskandar Muda memiliki beberapa area/lokasi kerja, yaitu GE House, Package Boiler, Compressor
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Abstrak -BagianOperasi-1adalahsalahsatupusatproduksidanmengghasilkanbunyiyangsangatbisingpadaPT.PupukIskandarMudakhususnyadikawasanCompressorHouseUrea-1.Lingkungankerjayangtidakmemenuhisyaratsepertikebisinganmelebihiambangbatasdapatmenimbulkangangguankesehatan.Permasalahandalampenelitian melihat pengaruh kebisingan terhadap kelelahan Pada karyawan di bagian operasi-1 khususnya dikawasan Compressor House Urea. Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan perhitungan tingkatkebisingan. Penyebaran kuisioner kepada karyawan di dibagian operasi-1 khususnya dikawasan CompressorHouse Urea-1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan berpengaruh terhadap kelelahankaryawan.Pengukuran tingkatkebisingandenganmenggunakanSoundLevelMeter.Sampelyangmenjadiobjekpenelitian adalah semuaanggotapopulasi yangberjumlah30orangorang. Pengambilandatadilakukandenganmenggunakan kuesioner untuk mengetahui karakteristik responden,. Teknik pengolahan dan analisis datadilakukan dengan uji statistik menggunakan program komputer SPSS versi 16.0. Hasil analisis denganmenggunakan program komputer SPSS, uji pengaruh kebisingan terhadap kelelahan diketahui bahwa nilai Sig.sebesar 0,693 yang artinya korelasi kuat. hasil uji ini yangdilakukan adanya pengaruh kebisingan yang sangatsignifikanterhadapkelelahankaryawanKata Kunci : Kebisingan, Kelelahan, Regresi, Korelasi,
1. Pendahuluan
Kebisinganmerupakan salah satu faktorbahaya fisik yang sering dijumpai dilingkungan kerja. Kebisingan tidak dapatdipisahkan dari perkembangan industrilisasikarena hampir semua proses produksi dilingkunganyangberbasistenagamesinakanmenimbulkan kebisingan. Dalam kehidupansehari-hari tingkat kebisingan itu memilikitingkatan yang berbeda-beda, baik dalamlingkungankerja,lingkunganbelajarataupunlingkungan istirahat, dimana pengaruhkebisingan tersebut dapat menyebabkanbeberapa gangguan kesehatan secaraberkala, seperti gangguan fisiologis yang
dapat menyerang peredaran darah,gangguantidur,gangguanpadasistemsarafdan otot menjadi tegang, sedangkangangguan psikologis dapat mengakibatkancepatmarah, jenuh,tidakkonsentrasi,tidaknyaman berada di tempat tersebut danproduktivitas kerja menurun. PT. PupukIskandar Muda merupakan salah satuperusahaan yang menggunakan mesin danmenimbulkan kebisingan yang dapatmengganggu kenyamanan karyawan padasaatmelakukanaktivitas.PT.PupukIskandarMuda memiliki beberapa area/lokasi kerja,yaituGEHouse,PackageBoiler,Compressor
House Urea 1, Centrifuge, Control RoomUrea, Comp. House NH, Area Gudang,Cooling Water. Dari bebarapa area/lokasikerjatersebutberdasarkanhasipengukuran/pemantauan Departemen KeselamatanKerja dan Lingkungan Hidup (K3&LH) adabeberapa lokasiyangmelebihinilaiambangbatasyangdipersyaratkanyaitu85Db8jamkerja normal sesuai dengan peraturankebisingan menteri Tenaga Kerja,Transmigrasi, Koperasi No. SE01/MEN/1978. Area/lokasi CompressorHouse Urea-1 yang merupakan salah satufaktor pengganggu kenyamanan karyawanyangmelakukanaktivitaspadaareatersebutdan karyawan seringkali mengeluh denganmerasa tidak nyaman di akibatkan tingkatkebisinganya sudah mencapai 97 Db danmelebihi ambang batas kebisingan yangsudah di tetapkan pada perusahaan(NAB>85) dan dengan keadaan kebisinganyang melebihi ambang batas yang telah ditetapkanpastiakanmempengaruhiaktivitaskaryawanpadaareatersebut,makadariitudapat dikatakan tidak memiliki standartperaturankebisinganmenteriTenagaKerja,Transmigrasi, Koperasi No. SE01/MEN/1978.Makamengingatpentingnyalingkungan kerja yang terhindar darikebisingan,makaperludilakukanpenelitianterkait dengan studi kasus ini berdasarkandata yang diteliti di perusahaan ini.Mengingat pentingnya kenyamanan didalam lingkungan kerja yang terhindar darikebisingan di area kerja dan kebisinganlingkungan sekitarCompressor HouseUrea-1, maka dengan itu perlu dilakukanpenelitianyangberjudul“AnalisisPengaruhTingkat Kebisingan Terhadap KelelahanKaryawan di Bagian Operasi-1” PT. PupukIskandar Muda., Krueng Geukuh AcehUtara”.
2. LandasanTeori
2.1PengertianKebisingan
Kebisinganmerupakan salah satu faktorfisik lingkungan kerja yang dapatmenimbulkan dampak pada gangguanpendengaran (audiotory) dan extraaudiotory seperti stress kerja ataupsikologik, hipertensi, kelelahan kerja danperasaantidaksenang.Secaraumumbisingadalahbunyiyangtidakdiinginkan[1].
2.2 NilaiAmbangBatasKebisingan
Nilaiambangbataskebisinganadalah85dB yang dianggap aman untuk sebagianbesar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hariatau 40 jam/minggu. Nilai ambang batasuntuk kebisingan di tempat kerja adalahintensitastertinggidanmerupakanrata-ratayang masih dapat diterima tenaga kerjatanpamengakibatkanhilangnyadayadengaryangtetapuntukwaktuterus-menerustidaklebih dari dari 8 jam sehari atau 40 jamseminggunya.NilaiambangbataskebisinganlamakerjayangdiizinkandalamseharidapatdilihatpadaTabel1.
menyatakan tingkat kebisingan pada sianghari. Sesuai ketentuan dari menteri negaralingkungan hidup, data tingkat kebisinganekuivalen pada setiap titik dan waktudiklasifikasi dalam 2 jenis, yakni tingkatkebisingan siang hari dan malam hari.Interval waktu sesuai peraturan KEP-48/MENLH/11/1996 dengan waktupengukuran dilakukan selama aktifitas 24jam (LSM) dengan cara pada siang haritingkataktifitasyangpalingtinggiselama16jam (LS) pada selang waktu 06.00-22.00.Tingkat kebisingan yang mewakili waktusiang hari diperoleh dari pengukurankebisinganselama14jampadapukul09:00,11:00,13:00,15:00,17:00dan21:00.
Model matematis untuk tingkatkebisingan siang hari disajikan menurutpersamaan:
2.TingkatKebisinganEkuivalenTotalTingkat kebisingan ekuivalen total
dimaksudkan untuk mengetahui rata-ratatingkat kebisingan pada setiap titikpengukurandarirentangwaktupengukuran. Model matematis untuk tingkatkebisingan siang hari disajikan menurutpersamaan:
f = fraksi waktu dengan pengukuran(yaitu=1/f)Ln=TingkatKebisinganke-n
3. TingkatKebisinganSiang
Sesuai ketentuan dari menteri negaralingkungan hidup, data tingkat kebisinganekuivalen pada setiap titik dan waktudiklasifikasi dalam 2 jenis, yakni tingkatkebisingan siang hari dan malam hari.Interval waktu sesuai peraturan KEP-48/MENLH/11/1996 dengan waktupengukuran dilakukan selama aktifitas 24jam (LSM) dengan cara pada siang haritingkataktifitasyangpalingtinggiselama16jam (LS) pada selang waktu 06.00-22.00.Tingkat kebisingan yang mewakili waktusiangharidiperolehdariperhitungantingkatkebisinganekuivalen.
2.4PemetaandanKontur(NoiseMapping)
Pemetaan diartikan sebagaipenggambaran secara visual yangmenghasilkan sebuah peta, sedangkanpemetaankebisinganberartipenggambaransecara visual dari tingkat kebisingan yangditimbulkanpadatiap-tiaptitikpengamatandimana pengukuran ini akan menghasilkansebuahpetakonturkebisingan.Pengukurandengan membuat peta kontur sangatbermanfaat dalam mengukur kebisingan,karena peta tersebut dapat menentukangambar tentang kondisi kebisingan dalamcakupan area.. Biasanya dibuat kodepewarnaanuntukmenggambarkankeadaankebisingan, warna hijau untuk kebisingandengan intensitas dibawah 84 dBA warnamerah untuk tingkat kebisingan yang tinggidiatas 90 dBA, warna kuning untukkebisingan dengan intensitas antara 85-87dBA. Pembuatan peta kontur kebisinganpada penelitian ini menggunakan aplikasiSurfer15.Surferadalahsebuahaplikasiyangdapat digunakan untuk proses pemetaan(prosesmembuatpeta)berupapetakonturdan3D[2].2.5 KelelahanKerja
Lelah bagi setiap orang mempunyaiarti tersendiri dan tentu saja subjektif
sifatnya. Lelah merupakan suatu perasaan.Kelelahandisiniadalahanekakeadaanyangdisertai penurunan efisiensi dan ketahanandalam bekerja. Kata lelah menunjukankeadaan yang berbeda-beda, tetapisemuanya berakibat kepada pengurangankapasitaskerjadanketahanantubuh[3].
Kelelahan kerja merupakanpenurunan efisiensi dan ketahanan tubuh.Kelelahan kerja adalah kelelahan yangterjadipadamanusiaolehkarenakerjayangdilakukan. Lelah seperti itumempunyai artiyang lebih luas dari pada kelelahan ototyangdirasakansebagaisakitataunyeripadaotot-otot, kelelahan seperti itu adalahkelelahan yang bersifat umum. Banyakdefinisi yang diberikan pada kelelahan initetapisecaragarisbesarnyadapatdikatakanbahwa kelelahan ini merupakan suatu polayang timbul pada suatu keadaan, yangsecara umum terjadi pada setiap individu,yang telah tidak sanggup lagi untukmelakukanaktivitasnya[4].
2.6 Hubungan Kebisingan denganKelelahanKerja
Ketika tenaga kerja lama terpaparbising, maka tenaga kerja tersebut akanmengalami beberapa gangguan. Adapungangguan tersebut salah satunya adalahkelelahan. Kelelahan tersebut disebabkanoleh monotoni pekerjaan, intensitas danlamanya kerja mental dan fisik, keadaanlingkungan. Sebab-sebab mental sepertitanggung jawab, kekhawatiran dan konflik.Jika kelelahan tersebut sudah merupakankeadaan penyakit, maka bersifat medisdengan gejala seperti pusing, sesak nafas,hilang nafsu makan, gangguan pencernaandansulittidur. Suara yang terlalu bising danberlangsung lama dapat menimbulkanstimulasi daerah di dekat area penerimaanpendengaran primer yang akan
menyebabkan sensasi suara gemuruh danberdering. Kelelahan adalah reaksi fungsionaldari pusat kesadaran yaitu cortex cerebriyang dipengaruhi oleh dua sistemantagonistik yaitu sistem penghambat(inhibisi) dan sistem penggerak (aktivasi)dimana keduanya berada pada susunansyaraf pusat. Sistem penghambat terdapatdalam thalamus yang mampu menurunkankemampuan manusia bereaksi danmenyebabkan kecenderungan untuk tidur.Sistem penggerak terdapat dalam formatioretikularis yang dapat merangsang pusatvegetatif untuk konversi ergotropis daridalamtubuhkearahbekerja.Makakeadaanseseorang pada suatu saat sangattergantung pada hasil kerja diantara duasistemantagonistersebut.[5].
2.7 RegresidanKorelasiSederhanaUntuk mencari analisis pengaruh,
dapat digunakan pengukuran danperbandingan statistika regresi dan korelasisebagaiberikut:1. Regresi
Regresi linear adalah alat statistik yangdipergunakan untuk mengetahuipengaruh antara satu atau beberapavariabel terhadap satu buah variabel.Variabel yang mempengaruhi seringdisebut variabel bebas, variabelindependen atau variabel penjelas.Variabel yang dipengaruhi seringdisebut dengan variabel terikat atauvariabeldependen.Regresilinearhanyadapatdigunakanpadaskalaintervaldanratio.Secaraumumregresi linear terdiridaridua, yaitu regresi linear sederhanayaitu dengan satu buah variabel bebasdan satu buah variabel terikat danregresi linear berganda denganbeberapavariabelbebasdansatubuahvariabel terikat. Rumus regresi linearsederhanasebagiberikut:
Nilai-nilai a dan b dapat dihitungdenganmenggunakanrumusdibawahini:
Untukmencarinilaiadenganmenggunakanrumus:
a=_y –b
_x
Keterangan:n=jumlahtitik(pasanganpengamatan)
_x =meandarivariabelx
_y =meandarivariabely
2. KorelasiKorelasi sederhana merupakansuatuteknik statistikyangdipergunakan untuk mengukurkekuatan hubungan 2 variabel danjuga untuk dapatmengetahui bentukhubungan antara 2 variabel tersebutdenganhasilyangsifatnyakuantitatif.Kekuatanhubunganantara2variabelyang dimaksud disini adalah apakahhubungan tersebut erat, lemahataupuntidakerat sedangkanbentukhubungannya adalah apakah bentukkorelasinya linear positif ataupunlinear negatif. Koefisien korelasimerupakanindeksataubilanganyangmenyatakankeeratanhubunganantarvariabel. Koefisien memiliki nilaiantara-1dan1.Jikakoefisienkorelasibernilaipositif,makavariabel-variabelberkorelasi positif. Jika koefisienkorelasi bernilai negatif, maka
variabel-variabel berkorelasi negatif.Jikakoefisienkorelasibernilai0,makavariabel-variabel tidak memilikikorelasi. Jika nilai korelasi bernilai +1atau -1, maka variabel-variebelberkorelasi positif atau negatif yangsempurna. korelasi sederhana adalahsebagaiberikut:
])(][)([
))((2222∑ ∑ ∑∑
∑ ∑ ∑−−
−=
YYNXXN
YXXYNr
Keterangan:N=BanyaknyapasangandataXdanY∑X=TotaljumlahdarivariabelX∑Y=TotaljumlahdarivariabelY∑X2=KuadratdaritotaljumlahvariabelX∑Y2=KuadratdaritotaljumlahvariabelY∑XY=Hasil perkalian dari total jumlahvariabelXdanY
Untuk melihat seberapa erathubungan antar variabel, kita dapatmelihatnyadaripedomanderajathubungansepertipadaTabel2berikut[6].
Adapun teknik pengumpulan data yangyangfilakukandalampenelitianiniadalah:Pengumpulan data dengan cara memberiseperangkatpertanyaantertulis kepadaresponden untuk dijawab dengan jeniskuesioner.Kuesionerdibagikan kepadaresponden yaitu karyawan perusahaan danwawancara langsung dengan bagian yangberkepentinga di perusahaan tentangtingkatkebisingandanpengaruhkebisinganyang dialami karyawan pada kawasanCompressor House Urea-1.
Pengukuran tingkat kebisingandilakukan di 30 titik di bagian Operasi-1pengukurandimulaidenganpenandaantitikpengukuran di lokasi penelitian kemudiandilanjutkan pengukuran tingkatkebisingandengan menggunakan SoundLevel Master (SLM) selama 5 hari denganselama jam kerja dengan fraksi waktu daripukul 8.00-21.00 pengukuran di lakukan dibagian operasi-1 yaitu di kawasanCompressor HouseUrea, GEHouse, ControlRoomUtilitydanGudang.Hasilpengukurantingkatkebisingan.Layout pengukuran dapat dilihat padaGambar1.
di lakukan maka tingkat kebisinganekuivalen total di bagian operasi-1khususnya dikawasan Compressor HouseUrea, Ge House, Control room utility areagudangsecara keseluruhan berada di atasNilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkanoleh pemerintah Kep-51/MEN/1999 yaituUntuk tingkat kebisingan siang hariberdasarkanpengumpulandanpengolahandata yang telah dilakukan, tingkatkebisingan yang terendah berada pada titikpengukuranke30sebesar85,63dantingkatkebisingan tertinggi berada pada titikpengukuran 19 sebesar 92,67 Db. Selisihtingkat kebisingan yang akan direduksisebesar 7,69 Db. Kebisingan di bagianoperasi-1 ini ditimbulkan oleh mesin-mesincompressor yang beroperasi setiap harinyasehingga suara yang ditimbulkan mesincompressor tersebut merambat kelingkungan sekitarnya seperti area gudang,GE house, dan Control Room Utility.Makauntuk tingkat kebisinganyangmelebihi NABtersebutpastinyaakanmembawadampakbagi tenaga kerja yang setiap harinya yangmelakukan aktivitas di area yang terpaparkebisingantersebut. Dari hasil pengukuran kelelahantenagakerjadibagianoperasi-1makadapatdiketahui bahwa dari populasi 30 tenagakerja pada area ini 60% mengalamikelelahan berat,23% mengalami kelelahan
sedangdan17%mengalamikelelahanberat.Hal ini menunjukkan bahwasebagian besartenaga kerja mengalami kelelahan sedangdan kelelahan berat. Dari menggunakananalisis regresi linear sederhana. Hasilanalisis regresi linear sederhanamenunjukanpersamaansebagaiberikut:Y’=a+bXY=-181.763+2.502
Koefisien (a) sebesar -1.81.763artinya jika tingkat kebisingan (X) nilainyaadalah0makakelelahan (Y)nilainyanegatifyaitu sebesar -1.81.763. koefisien b tingkatkebisingan (X) sebesar 2.502 artinya jikatingkat kebisingan mengalami kenaikansebesar 1 dB maka kelelahan (Y) akanmengalami peningkatan sebesar 2.502.Koefisien (b) bernilai positif artinya terjadihubungan positif antara tingkat kebisingandengan kelelahan, sehingga semakin tinggikebisingan maka semakin meningkat pulatingkat kelelahan. Dari hasil perhitungankorelasididapatkanr=0,693bernilaipositif,artinya terdapat hubungan atau korelasiyang kuat antara kebisingan dengankelelahan kerja. Semakin tinggi tingkatkebisingan maka semakin tinggi tingkatkelelahankerjapadakaryawan.
1khususnyapadakawasanCompressorHouse Urea berdasarkan dari 30 titikpengukuran diperoleh kebisingantertinggi sebesar 92,69 dba, hal ini inidapat dikatakan sudah melewatiambang batas yang sudah ditentukanolehKep.48/MENLH/11/1996tentangkebisinganpadakawasanindustri
2. Berdasarkanhasil pengolahandatadananalisis korelasi sederhana yang telah
dilakukan sebelumnya maka bahwatingkat kebisingan berpengaruhterhadap kelelahan sebesar r = 0,693yang berarti hubungan kebisingan dankelelahan kuat dan semakin semakintinggi tingkat kebisinganmaka semakinmeningkatkelelahan
3. Pengaruhkebisingandilihatdaritingkatkelelahan responden sebagian besarmengalami kelelahan sedang dankelelahan berat. Bahwa tingkatkebisingan dapat mengganggukesehatan tenaga kerja yang bekerjapadabagianoperasi-1terutamadiareaCompressorHouseUrea
5.2Saran
Adapun saran yang ingin dilakukanperusahaanadalahsebagaiberikut:1. Padabagianoperasi-1khususnyadi
2. Dilakukan penanaman pohon dilingkungan yang terpapar kebisingandarimesinCompressorHouseUrea.
3. Dilakukan pemeriksaan kesehatanberkala khususnya audiometriterhadapseluruhtenagakerjadibagianyang tingkat kebisingannya melebihiNABuntukmemantau kondisi ambangdengartenagakerja.
6. DAFTARPUSTAKA
[1] Sukmono, Daniel haris., 2010.
Pengaruh Kebisingan TerhadapTingkat Kelelahan Kerja DiPenggilinganPadiDesaGriyanKeluranBaturan kecamatan ColomaduKab.Karangnyar, Jurnal FakultasKedokteranUniversitasSebelasMaret,Surakarta.