Top Banner
ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING INDEKS PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
140

ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

Sep 17, 2018

Download

Documents

VũMinh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY BERDASARKAN ISLAMIC SOCIAL

REPORTING INDEKS PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Taufik Akbar

NIM. 1111082000038

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

ii

Page 3: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 8 Juni 2015 telah dilakukan ujian komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Taufik Akbar

2. NIM : 1111082000038

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance

Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Berdasarkan Islamic Social

Reporting Indeks Pada Bank Syariah di Indonesia

Page 4: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 22 September 2015 telah dilakukan ujian skripsi atas

mahasiswa:

1. Nama : Taufik Akbar

2. NIM : 1111082000038

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance

Terhadap Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Berdasarkan Islamic Social

Reporting Indeks Pada Bank Syariah di Indonesia

Page 5: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Taufik Akbar

No. Induk Mahasiswa : 1111082000038

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggung jawab

atas karya ini.

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

memalui pembukuan yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Demikian pernyataan

ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 22 September 2015

Taufik Akbar

Page 6: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Taufik Akbar

2. Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 8 September 1993

3. Agama : Islam

4. Alamat : Tanjung Bayang, Makassar

5. Telepon : 082310492960

6. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri Bayang Makassar Tahun 1999-2005

2. MTS Negeri Model Makassar Tahun 2005-2008

3. MAN Insan Cendekia Gorontalo Tahun 2008-2011

4. S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Tahun 2011-2015

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. SEMINAR DAN TRAINING

1. Peserta dalam seminar nasional “The eurozone crisis and the

depressed US economy: Their impact on global economy and

Indonesia” di Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.2011.

2. Peserta Seminar Pasar Modal “Invest Now Retire Rich” Lab Pojok

Bursa FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011.

3. Diskusi Enterpreneurship Chairul Tanjung & Joko Widodo. 2013. Di

SMESCO Convention Hall

4. Peserta pada Seminar Nasional Accounting Fair 2014 “Kredibilitas

Seorang Akuntan dalam Menghadapi Perkembangan Perbankan

Syariah di Indonesia” di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Peserta pada Seminar dalam Safari Ramdhan OJK 2014 “Edukasi

Produk dan Jasa Keuangan Gerakan Literasi Keuangan” di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta”.

Page 7: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

vii

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Suharto

2. Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 21 Januari 1965

3. Ibu : Hj. Sohrah

4. Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 12 Januari 1968

5. Alamat : Kampung Lette, Tanjung Bayang RT

D RW 4 Kelurahan Tanjung Mardeka

Kecamatan Tamalate Kota Makassar

6. Anak ke Dari : 1 dari 3 bersaudara

Page 8: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

viii

ABSTRACT

This study aims to analyze the characteristic factors of Islamic

Corporate Governance in Islamic Banks in Indonesia that can affect the

disclosure of Islamic Social Reporting in the Annual Reports of Islamic

Banks. These characteristic factors are Islamic Governance including the size

of supervisory board, the size of board of commissioners, board of

commissioners meeting, size of the audit commitee, and audit meeting.

This research used 33 annual reports of syariah banking in Indonesia

from 2012-2014. Sample was selected using purposive sampling method.

Disclosure of Islamic Social Reporting is measured by content analysis

method. Data analysis was performed with the classical assumption test and

hypothesis testing using multiple linear regression method.

The result of this study shows that there is an increase of Islamic Social

Reporting index in 2012, 2013, and 2014. The size of supervisory board affect

significantly on Islamic Social Reporting disclosure of sharia banking in

Indonesia, while the four independent variable (Commissioners Board size,

board of commissioners meeting,audit commite size, and audit commite

meeting) does not affect Islamic Social Reporting of sharia banking in

Indonesia.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Islamic Social Reporting,

characteristics of ICG, Islamic Bank

Page 9: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor Islamic

Corporate Governance pada Bank Umum Syariah di Indonesia yang terdapat

di dalam laporan tahunan perusahaan dan pengaruhnya terhadap Islamic

Social Reporting. Faktor-faktor Islamic Governance tersebut seperti ukuran

anggota DPS, ukuran Dewan Komisaris, rapat Dewan Komisaris, ukuran

Komite Audit, dan rapat Komite Audit.

Penelitian ini menggunakan 33 laporan tahunan Bank Umum Syariah di

Indonesia pada tahun 2012-2014. Sampel dipilih dengan menggunakan

metode purposive sampling. Pengungkapan Islamic Social Reporting diukur

dengan menggunakan metode analisis content. Analisis data dengan

menggunakan asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan metode

regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan indeks Islamic

Social Reporting pada tahun 2012,2013, dan 2014. Ukuran Dewan Pengawas

Syariah secara signifikan berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic

Social Reporting. Sedangkan 4 variabel bebas yaitu ukuran Dewan

Komisaris, rapat Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan rapat Komite

Audit tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting pada perbankan syariah di Indonesia.

Kata kunci: Corporate Social Responsibility, Islamic Social Reporting,

karakteristik ICG, bank syariah

Page 10: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tidak ada kata yang lebih tepat selain ucapan puji

syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ruang, waktu,

kesehatan, dan kesempatan bagi penulis dan atas semua limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance Terhadap Corporate

Social Responsibility Berdasarkan Islamic Reporting Indeks pada Bank

Syariah di Indonesia.”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan

teladan bagi semua umat manusia.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus dielesaikan sebagai

syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak

yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu,

syukura alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah

anugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tuaku, atas semua jasa yang tak ternilai harganya yang telah

diberikan, atas kerja keras, binaan, dukungan, dan didikan selama ini dan

menjadi pelita semangat dalam setiap langkah penulis.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., Msi., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Rini, Ak., CA. selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing

peneliti selama menyusun skripsi. Terima kasih atas segala masukan guna

Page 11: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

xi

penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah

diberikan selama ini.

5. Ibu Putriesty Mandasari, SP., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II

yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan, saran,

motivasi, dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas

segala bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama ini.

6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan bantuan

kepada peneliti selama menuntut ilmu yang menjadi bekal bagi peneliti serta

motivasi yang tidak henti-henti diberikan kepada peneliti.

7. Sahabat seperjuangan seluruh keluarga akuntansi B angkatan 2011 dan

keluarga besar akuntansi angkatan 2011. Terima kasih telah menjadi

sepenggal bagian dari kehidupan peneliti sehingga membuatnya menjadi

lebih berwarna dengan adanya canda dan tawa dari kalian. Semoga kita

semua dipertemukan dengan kesuksesan.

8. Teman-teman dan Abi-abi asrama UICCI Sulaimaniyah yang telah

memberikan dukungan dan semangat dalam kebersamaan selama ini kepada

penulis.

9. Teman-teman Matatta khususnya Matatta Jabodetabek yang telah

memberikan semangat dan memberikan banyak kesan dalam hidup penulis.

10. Teman-teman KKN AKSI yang telah memberikan motivasi dan pengalaman

berharga bersama warga Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Bogor.

11. Nanang Shekar , Norfie Syahri, dan Saepul Sholihin yang telah memberi

arahan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih atas

segala dukungannya.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang

dimiliki peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan segala bentuk saran

serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 22 September 2015

Page 12: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

xii

Taufik Akbar

Page 13: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi ........................................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ...................................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................................. iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya ............................................................................... v

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................................... vi

Abstract .......................................................................................................................... viii

Abstrak ........................................................................................................................... ix

Kata Pengantar ............................................................................................................... x

Daftar Isi ........................................................................................................................ xii

Daftar Tabel ................................................................................................................... xiv

Daftar Gambar ............................................................................................................... xv

Daftar Lampiran ............................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 10

A. Landasan Teori ............................................................................................. 10

1. Teori Stakeholder ..................................................................................... 10

2. Teori Legitimasi ....................................................................................... 11 3. Corporate Social Responsibility (CSR) 14

a. Definisi Corporate Social Responsibility ............................................ 14

b. Prinsip Corporate Social Responsibility ............................................. 15

c. Corporate Social Responsibility dalam Persepektif Islam .................. 17

d. Pengungkapan Islamic Social Reporting ............................................. 18

4. Good Corporate Governance .................................................................... 23

a. Definisi Good Corporate Governance ................................................. 23

b. Implementasi Good Corporate Governance ........................................ 24

c. Struktur Good Corporate Governance ................................................. 28

d. Syariah Governance (Dewan Pengawas Syariah) ............................... 32

B. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................... 37

Page 14: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

xiv

C. Penelitian Sebelumnya ................................................................................. 43

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 52

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 52

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 53

C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 53

D. Metode Analisis Data ................................................................................... 54

E. Operasionalisasi Variabel ............................................................................. 60

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................. 70

A. Analisis Deskriptif........................................................................................ 70

1. Pengungkapan Islamic Social Reporting .................................................. 70

B. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................................... 75

C. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 78

1. Uji Normalitas .......................................................................................... 78

2. Uji Multikolonieritas ................................................................................ 79

3. Uji Heterokedastisitas .............................................................................. 80

4. Uji Autokorelasi ....................................................................................... 82

D. Uji Hipotesis ................................................................................................. 84 1. Hasil Uji Statistik F 84

2. Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 85

3. Hasil Uji t ................................................................................................. 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 93

A. Kesimpulan .................................................................................................. 93

B. Saran ............................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 96

LAMPIRAN.................................................................................................................. 100

Page 15: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan

Halaman

2.1 Penelitian Sebelumnya ............................................................ 44

3.1 Data Bank Umum Syariah ....................................................... 52

3.2 Sampel Penelitian .................................................................... 53

3.3 Klasifikasi nilai DW untuk Autokorelasi ................................. 58

3.4 Predikat Tingkat Pengungkapan Kinerja Sosial BUS .............. 63

4.1 Nilai ISR pada Bank Umum Syariah di Indonesia ................. 71

4.2 Nilai content analysis BUS di Indonesia berdasarkan tema .....

74

4.3 Hasil Statistik Deskriptif .......................................................... 75

4.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ............................................... 79

4.5 Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................... 80

4.6 Hasik Uji Glejser ...................................................................... 82

4.7 Hasil Uji Durbin Watson .......................................................... 82

4.8 Hasil Uji Analisis Durbin Watson ............................................ 83

4.9 Hasil Uji F ................................................................................ 85

4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................. 85

4.11 Hasil Uji t ................................................................................. 87

Page 16: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan

Halaman

2.1 Struktur Board of Directors dalam One Tier System

29

2.2 Struktur Two Tiers System yang berkembang di Indonesia

30

2.3 Kerangka Pemikiran

52

4.1 Perbandingan pengungkapan ISR

72

4.2 Hasil Uji Heterkedastisitas

81

4.3 Daerah Pengambilan Keputusan Durbin Watson

83

Page 17: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan

Halaman

1 Jumlah anggota DPS Bank Umum Syariah .............................. 101

2 Jumlah anggota Dewan Komisaris BUS 2012-2014 ................ 101

3 Jumlah Rapat Dewan Komisaris BUS 2012-2014 ................... 102

4 Jumlah anggota Komite Audit BUS 2012-2014 ....................... 102

5 Jumlah rapat Komite Audit BUS 2012-2014 ........................... 103

6 Pengungkapan ISR Bank Umum Syariah 2012........................ 104

7 Pengungkapan ISR Bank Umum Syariah 2013........................ 109

8 Pengungkapan ISR Bank Umum Syariah 2014........................ 114

9 Hasil Uji SPSS .......................................................................... 115

10 Tabel Nilai Durbin Watson ...................................................... 122

Page 18: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

merupakan gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada nilai

perusahaan yang hanya direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja.

Akan tetapi tanggung jawab perusahaan juga dapat direfleksikan dengan

memperhatikan masalah sosial dan lingkungan. Dewasa ini berkembang suatu konsep

mengenai sustainability development yang bertujuan untuk membatasi eksploitasi

alam ataupun sosial yang dilakukan perusahaan. Konsep pengembangan

keberlanjutan dapat dilihat dari berbagai dimensi antara lain manusia, sosial,

lingkungan, dan ekonomi (Badroen, 2006).

Eklington (1997) dalam Wibisono (2007) berpendapat bahwa jika perusahaan

ingin sustain, maka perusahaan tidak hanya memperhatikan profit ekonomi, namun

juga perlu memperhatian kontribusi positif kepada masyarakat dan ikut aktif dalam

menjaga kelestarian lingkungan.

Konsep Corporate Social Responsibility (CSR) pada umumya menyatakan

bahwa tanggung jawab perusahaan tidak hanya terhadap pemiliknya atau pemegang

saham saja tetapi juga terhadap stakeholder yang terkait dan tidak hanya terbatas

pada konsep pemberian sesuatu yang sifatnya charity. Di Indonesia sendiri, pelaporan

Corporate Social Responsbility (CSR) diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun

Page 19: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

2

2007 pasal 66 dan 74. Pasal 66 ayat 2 bagian c disebutkan bahwa selain

menyampaikan laporan keuangan, perusahaan juga diwajibkan melaporkan

pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sedangkan dalam Pasal 74 ayat 1

Undang-Undang tersebut menyebutkan bahwa laporan tahunan perusahaan harus

mencerminkan tanggung jawab sosial, bahkan perusahaan yang kegiatan usahanya di

bidang dan / atau berkaitan sumber daya alam harus melaksanakan tanggung jawab

sosial. Menteri Badan Usaha Milik Negara melalui Keputusan Nomor KEP-

04/MBU/2007 yang merupakan penyempurnaan dari surat Keputusan Menteri

BUMN Nomor 236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik

Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, memberikan arahan

secara lebih operasional tentang praktik tanggung jawab sosial (social responsibility),

meskipun masih terbatas pada perusahaan BUMN dan perusahaan yang operasinya

bersinggungan dengan eksploitasi sumber daya alam.

Menurut Mulyanita (2009), alasan perusahaan khususnya di bidang perbankan

melakukan pelaporan sosial adalah karena adanya perubahan paradigma

pertanggungjawaban, dari manajemen ke pemilik saham menjadi manajemen kepada

seluruh stakeholder. Sebagai wujud bukti kepedulian para ahli akuntansi di Indonesia

dapat dilihat melalui Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 revisi 2009 paragraf sembilan secara implisit

menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab akan masalah lingkungan dan

sosial.

Page 20: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

3

“Entitas dapat pula menyajikan terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai

lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya

bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi

industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan yang

memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup

Standar Akuntansi Keuangan”.

Industri perbankan termasuk industri yang diwajibkan melakukan CSR.

Coprorate governance menjadi salah satu fokus yang menjadi perhatian dalam

perbankan syariah karena Bank Syariah memainkan peran penting dalam

pengungkapan tanggung jawab sosial. Keberadaan praktik corporate governance

yang baik pun harus menjadi perhatian yang lebih oleh pihak manajemen perbankan

syariah agar menjaga kepercayaan dan harapan masyarakat.

Dalam perspektif Islam, transparansi merupakan salah satu amanah yang

menuntut organisasi untuk melakukan pengungkapan, baik yang bersifat wajib

maupun sukarela. Salah satu bagian dari pengungkapan sukarela adalah

pengungkapan pertanggungjwaban sosial islami bagi perbankan syariah (Haniffa,

2002).

Menurut Meutia (2010), Bank Syariah seharusnya memiliki dimensi spiritual

yang lebih banyak. Dimensi spiritual ini tidak hanya menghendaki bisnis yang non

riba, namun juga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas, terutama

bagi golongan masyarakat ekonomi lemah. Konsep CSR sangat luas dan merupakan

hak dan kewajiban bersama yang dimiliki stakeholders. Sehingga dengan

implementasi CSR, bank syariah tidak hanya mendapatkan keuntungan berupa profit

Page 21: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

4

saja melainkan dapat menambah kepercayaan dan semakin mendekatkan Bank

Syariah dengan masyarakat. Pelaksanaan program CSR Bank Syariah bukan hanya

untuk memenuhi amanah Undang-Undang, akan tetapi lebih jauh dari itu bahwa

tanggung jawab sosial Bank Syariah dibangun atas dasar falsafah dan tasawwur

(Islam) yang kuat untuk menjadi salah satu lembaga keuangan yang dapat

mensejahterakan masyarakat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Maali (2006) dijelaskan bahwa

Bank Syariah tidak sepenuhnya menjalankan peran sosialnya sesuai dengan tuntutan

Islam, melainkan lebih memprioritaskan aspek ekonomi dengan indikasi bahwa

kriteria ekonomi lebih diutamakan dibandingkan dengan kriteria social ketika

mengevaluasi peluang investasi. Oleh karena itu, kerangka corporate governance

dalam suatu perusahaan sangat diperlukan agar kegiatan-kegiatan yang diterapkan

oleh perusahaan dapat diungkapkan sesuai dengan kenyataan yang ada.

Dalam kerangka corporate governance di perbankan syariah, sebuah dewan

pengawas yaitu Dewan Pengawas Syariah (DPS) dibentuk untuk bertanggungjawab

menjalankan praktik syariah governance yang menjadi hal esensial dalam model

corporate governance keuangan islam dengan tujuan untuk membangun dan menjaga

kepercayaan semua pemangku kepentingan bahwa seluruh transaksi dan aktivitas

perbankan syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Selain memiliki Dewan Pengawas Syariah, perbankan syariah juga mempunyai

struktur dalam Good Corporate Governance yang diantaranya meliputi Direksi,

komposisi Dewan Komisaris, dan Komite Audit. Agustini dan Aggraeni (2012)

Page 22: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

5

berpendapat bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance di Indonesia sangat

terlambat dibandingkan dengan negara-negara lain. Dalam situasi kompetisi global

seperti saat ini, Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu keharusan

dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan berkelanjutan.

Sejauh ini pengukuran CSR disclosure pada perbankan syariah masih mengacu

kepada Global Reporting Initiative Indeks (Indeks GRI) (Haniffa, 2002). Padahal,

terkait dengan adanya kebutuhan mengenai pengungkapan CSR tersebut, terdapat

indeks yang masih jarang digunakan oleh perbankan syariah yaitu indeks Islamic

Social Reporting (ISR). Indeks ISR merupakan tolak ukur pelaksanaan kinerja sosial

perbankan syariah yang berisi kompilasi item-item standar CSR yang ditetapkan oleh

AAOIFI (Acconting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions)

yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh para peneliti mengenai item-item

CSR yang seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas Islam (Othman et al, 2009).

Pentingnya pengungkapan ISR menunjukkan akuntabilitas perusahaan kepada

masyarakat. Namun apa yang sebenarnya mempengaruhi perusahaan untuk

melakukan pengungkapan ISR belum diungkapkan secara empiris. Meskipun studi

tentang pelaporan sosial telah banyak diteliti, namun penelitian tersebut mengabaikan

pentingnya Islamic Social Reporting (ISR).

Terdapat beberapa penelitian tentang pengungkapan praktik CSR antara lain:

Farook dan Lanis (2005) menyelidiki tentang pelaksanaan CSR Bank Syariah dalam

laporan tahunan dan menilai faktor-faktor penting dalam pelaksanaan CSR yang

mungkin ada. Selanjutnya Othman, et.al (2009) menguji karakteristik perbankan

Page 23: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

6

syariah terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial Islami (ISR). Hasil riset

tersebut menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan komposisi

Dewan Komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial

Islam di Malaysia.

Priantina dan Yustian (2011), menjelaskan mengenai pengaruh struktur Good

Corporate Governance (GCG) terhadap pengungkapan Corporate Social

Responsibility (CSR) pada perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Hasilnya kepemilikan manajerial secara individual dan komite audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan yang terdaftar

di BEI. Namun, komposisi Dewan Komisaris secara individual berpengaruh

signifikan positif terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan keuangan yang

terdaftar di BEI. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sudaryati dan Eskadewi

mengenai pengaruh Coorporate Governance terhadap tingkat pengungkapan CSR di

Bank Syariah menjelaskan bahwa Islamic Governance memiliki pengaruh positif

yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility pada

Bank Islam Malaysia Berhad. Charles dan Chariri (2012) meneliti apakah ukuran

Dewan Komisaris dan rapat Komite Audit berpengaruh terhadap pengungkapan CSR,

hasilnya adalah ukuran Dewan Komisaris dan rapat Komite Audit berpengaruh positif

terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh Islamic

Corporate Governance terhadap pengungkapan CSR pada 10 bank syariah dengan

metode analisis regresi linier berganda. Hasilnya adalah Bank Syariah cenderung

melakukan pengungkapan CSR dalam hal mendukung image positif perusahaan dan

Page 24: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

7

cenderung tidak mengungkapkan kegiatan informasi yang dapat menimbulkan efek

negatif, seperti potensi perusakan lingkungan yang dilakukan perusahaan cenderung

tidak diungkapkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pengungkapan CSR berdasarkan

Islamic Social Reproting sangat penting diterapkan oleh perbankan syariah karena

pelaksanaan CSR erat kaitannya dengan hubungan perusahaan dengan stakeholder

dan masyarakat luas.

Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami dan menganalisis pengaruh

Islamic Corporate Governance terhadap pengungkapan CSR berdasarkan Islamic

Social Reporting (ISR) dengan menjawab pertanyaan berikut ini:

1. Apakah ukuran Dewan Pengawas Syariah dapat mempengaruhi pengungkapan

Islamic Social Reporting (ISR)?

2. Apakah ukuran Dewan Komisaris dapat mempengaruhi pengungkapan Islamic

Social Reporting (ISR) ?

3. Apakah jumlah rapat Dewan Komisaris dapat mempengaruhi pengungkapan

Islamic Social Reporting (ISR) ?

4. Apakah ukuran Komite Audit dapat mempengaruhi pengungkapan Islamic

Social Reporting (ISR) ?

5. Apakah jumlah rapat Komite Audit dapat mempengaruhi pengungkapan Islamic

Social Reporting (ISR) ?

Page 25: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap

pengungkapan Islamic Social Reporting pada bank syariah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran Dewan Komisaris terhadap

pengungkapan Islamic Social Reporting pada bank syariah di Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh rapat Dewan Komisaris terhadap pengungkapan

Islamic Social Reporting pada bank syariah di Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Komite audit terhadap pengungkapan

Islamic Social Reporting pada bank syariah di Indonesia.

5. Untuk mengetahui pengaruh rapat Komite Audit terhadap pengungkapan

Islamic Social Reporting pada bank syariah di Indonesia.

Page 26: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

9

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak-pihak yang

membutuhkan informasi ini:

1. Bagi pihak akademisi

Penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi peneliti lain di bidang

akuntansi untuk melakukan penelitian tidak hanya terbatas pada aspek

financial perusahaan saja, melainkan juga dalam aspek sosial yang dapat

menambah nilai perusahaan di mata masyarakat.

2. Bagi pihak praktisi

Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pihak perusahaan dalam

memahami dan menerapkan prinsip-prinsip GCG dan untuk mengukur

sejauh mana pengungkapan program CSR berdasarkan indeks ISR yang

dilakukan oleh perusahaan.

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak

eksternal perusahaan terkait program CSR yang diterapkan oleh perusahaan

dan dapat menjadi nilai tambah di mata masyarakat / nasabah terkait

pelaksanaan dan pengungkapan program CSR perusahaan.

Page 27: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1.Teori Stakeholder

Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun eksternal yang

memiliki hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat

langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan (Reny dan Denies, 2012).

Batasan stakeholder tersebut di atas mengisyaratkan bahwa perusahaan hendaknya

memperhatikan stakeholder, karena mereka adalah pihak yang mempengaruhi dan

dipengaruhi baik secara langsung mapun tidak langsung atas aktivitas serta

kebijakan yang diambil dan dilakukan perusahaan.

Teori ini menunjukkan pengaruh yang dimiliki oleh perusahaan terhadap

seluruh pemangku kepentingan, yaitu pemegang saham, investor, kreditor,

pemasok, hingga rekan bisnis maupun pihak eksternal perusahaan yang memiliki

kepentingan. Semakin kuat posisi stakeholders, semakin besar pula kecenderungan

perusahaan mengadaptasi diri terhadap keinginan para stakeholdersnya

(Sembiring, Rismanda, 2003). Menurut Syuhada (2012), teori stakeholder

menjelaskan pengungkapan CSR perusahaan sebagai cara untuk berkomunikasi

dengan stakeholders. Implikasinya adalah perusahaan akan secara sukarela

melaksanakan CSR, karena pelaksanaan CSR adalah merupakan bagian dari peran

perusahaan ke stakeholders. Teori ini jika diterapkan akan mendorong perusahaan

Page 28: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

11

melaksanakan CSR. Dengan pelaksanaan CSR diharapkan keinginan dari

stakeholder dapat terakomodasi sehingga akan menghasilkan hubungan yang

harmonis antara perusahaan dengan stakeholdernya. Hubungan yang harmonis

akan berakibat pada perusahaan dapat mencapai keberlanjutan atau kelestarian

perusahaannya (sustainability).

Keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang

diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan-perusahaan tersebut. Fenomena

seperti ini terjadi, karena adanya tuntutan dari masyarakat akibat negative

externalities yang timbul serta ketimpangan sosial yang terjadi (Harahap, 2002).

Untuk itu, tanggung jawab perusahaan yang semula hanya diukur sebatas indikator

ekonomi dalam laporan keuangan, kini harus bergeser dengan memperhitungkan

faktor-faktor sosial terhadap stakeholder, baik internal maupun eksternal.

2. Teori Legitimasi

Gray et.al, (1996) dalam Hadi (2011) berpendapat bahwa legitimasi

merupakan “ a system-oriented view of organisation and society, permits us to

focus on the role of information and disclosure in the relationship between

organizations, the state, individuals and group”. Definisi tersebut mengisyaratkan

bahwa legitimasi merupakan sistem pengolahan perusahaan yang berorientasi

pada keberpihakan terhadap masyarakat (society), pemerintah individu dan

kelompok masyarakat. Sedangkan O’Donovan (2002) berpendapat bahwa

legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat

kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari

Page 29: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

12

masyarakat. Dengan demikian legitimasi memiliki manfaat untuk mendukung

keberlangsungan hidup suatu perusahaan (going concern).

Legitimasi dapat diperoleh manakala terdapat kesesuaian antara keberadaan

perusahaaan tidak mengganggu atau sesuai dengan eksistensi sistem nilai yang ada

dalam masyarakat dan lingkungan. Ketika terjadi pergeseran yang menuju

ketidaksesuaian, maka pada saat itu legitimasi perusahaan dapat tercancam.

Terdapat kesenjangan legitimasi antara perusahaan dan stakeholders (O’Donovan,

2002). Kesenjangan tersebut terjadi karena beberapa faktor, seperti:

a. Ada perubahan dalam kinerja perusahaan tetapi harapan masyarakat terhadap

kinerja perusahaan tidak berubah.

b. Kinerja perusahaan tidak berubah tetapi harapan masyarakat terhadap

perusahaan telah berubah.

c. Kinerja perusahaan dan harapan masyarakat berubah ke arah yang berbeda,

atau ke arah yang sama tetapi waktunya berbeda.

Lindblom (1993) dalam Dowling dan Prefer (1975) mengatakan bahwa

terdapat empat strategi legitimasi yang dapat diadopsi organisasi ketika mereka

dihadapkan pada gangguan atas legitimasinya atau jika dipandang terdapat gap

legitimasi. Dalam hal ini suatu organisasi dapat:

a. Merubah outputnya, metode atau tujuan agar sesuai dengan harapan dari

masyarakat yang relevan dan kemudian mereka menginformasikan perubahan

ini kepada kelompok masyarakat tersebut.

Page 30: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

13

b. Tidak mengubah output, metode ataupun tujuan, tapi mendemonstrasikan

kesesuaian dari output, metode dan tujuan melalui pendidikan dan informasi.

c. Mencoba untuk mengubah persepsi dari masyarakat dengan menghubungkan

organisasi dengan simbol-simbol yang memilii status legitimasi yang tinggi.

d. Mencoba untuk mengubah harapan masyarakat dengan menyesuaikan harapan

mereka dengan output, tujuan, dan metode organisasi.

Legitimasi perusahaan dimata stakeholder dapat dilakukan dengan integritas

pelaksanaan etika dalam berbisinis serta meningkatkan tanggung jawab sosial

perusahaan. Wibisono (2007) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial

perusahaan memiliki kemanfaatan untuk meningkatkan reputasi perusahaan,

menjaga image dan strategi perusahaan. Terdapat beberapa upaya yang perlu

dilakukan perusahaan dalam mengelola legitimasi agar efektif (Hadi, 2011), yaitu

dengan cara:

a. Melakukan identifikasi dan komunikasi dialog dengan publik

b. Melakukan komunikasi atau dialog tentang masalah nilai sosial kemasyarakatan

dan lingkungan, serta membangun persepsi tentang perusahaan.

c. Melakukan strategi legitimasi dan pengungkapan terkait dengan CSR.

Dalam konteks ini CSR dipandang sebagai suatu kebijakan yang disetujui

antara perusahaan dengan masyarakat. Masyarakat yang dimaksud adalah

masyarakat yang telah memberikan izin kepada perusahaan untuk

menggunakan sumber daya alam dan manusianya serta izin untuk melakukan

fungsi produksinya. Jadi dalam pelaporan CSR perusahaan harus mengikuti

Page 31: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

14

aturan-aturan yang berlaku di masyarakat. Karena itu, CSR merupakan suatu

kewajiban asasi perusahaan yang tidak bersifat sukarela. Namun harus diingat

bahwa izin tersebut tidaklah tetap sehingga kelangsungan hidup dan pertumbuhan

dari perusahaan bergantung pada bagaimana perusahaan secara terus menerus

berevolusi dan beradaptasi terhadap perubahan keinginan dan tuntutan dari

masyarakat (Syuhada, 2012).

3. Corporate Social Responsibility (CSR)

a. Definisi Corporate Social Responsibility

Sebagai satu konsep yang menjadi populer, Corporate Social Responsibility

(CSR) belum memiliki batasan yang sepadan. Banyak ahli, praktisi dan peneliti

belum memiliki kesamaan dalam memberikan definisi. Eklington (1997) dalam

bukunya yang berjudul Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21th

Century Business mengemukakan bahwa perusahaan yang menunjukkan tanggung

jawab sosialnya akan memberikan perhatian pada kemajuan masyarakat,

khususnya komunitas sekitar (people), serta lingkungan hidup/bumi (planet), dan

peningkatan kualitas perusahaan (profit). ( Mursitama, 2011).

The world Business Council for Suitainable Development (WBCSD)

mendefinisikan Corporate Social Responsibility. “Continuing commitment by

business to behave ethically and contributed to economic development while

improving the quality of life of the workface and their families as well as of the

local community and society at large” (Hadi, 2011).

Page 32: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

15

Definisi tersebut menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan

(Corporate Social Responsibility) merupakan satu bentuk tindakan yang berangkat

dari pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan ekonomi,

yang dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup bagi karyawan berikut

keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan

masyarakat secara lebih luas.

Sementara Bowman dan Haire (1976) dalam Faroek et al. (2005)

mendefinisikan CSR secara luas sebagai “including the concern for the impact of

all of the corporation’s activities on the total welfare of society”. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility merupakan suatu bentuk

komitmen perusahaan untuk dapat menyelaraskan kegiatan usahanya dengan

kepentingan stakeholders serta berkontribusi dalam pengembangan ekonomi

berkelanjutan dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat dan alam di sekitar

lingkungan perusahaan.

b. Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan yang

didasari atas tiga prinsip (Hadi, 2011), yaitu:

1) Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan

aktivitas (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan sumber daya di masa

depan. Keberlanjutan juga memberikan arahan bagaimana penggunaan sumber

daya sekarang tetap memperhatikan dan memperhitungkan kemampuan

generasi masa depan. Dengan demikian, sustainability berputar pada

Page 33: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

16

keberpihakan dan upaya bagaimana society memanfaatkan sumber daya agar

tetap memperhatikan generasi masa datang.

2) Accountability, adalah upaya perusahaan terbuka dan bertanggungjawab atas

aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan, ketika aktiivitas

perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal. Konsep ini

menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan terhadap pihak internal

dan eksternal.

3) Transparancy, merupakan prinsip yang penting bagi pihak eksternal.

Transparansi berperan mengurangi asimetri informasi, kesalahpahaman,

khususnya informasi dan pertanggungjawaban berbagai dampak dan

lingkungan.

Perkembangan CSR semakin berkembang sampai saat ini, John Eklington

(1997) dalam Wibisono (2007) mengemukakan konsep “The Triple Bottom Line”

yang menyatakan bahwa perusahaan harus memperhatikan 3P, yaitu tidak hanya

memikirkan profit tapi juga harus memberikan kontribusi pada masyarakat

(people) serta aktif dalam melestarikan lingkungan (planet).

1) Profit. Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap

kegiatan usaha. Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan

ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.

Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit antara lain dengan

meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi biaya, sehingga

Page 34: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

17

perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan nilai

tambah semaksimal mungkin.

2) People. Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia.

Menyadari bahwa masyarakat sekitar perusahaan merupakan salah satu

stakeholder penting bagi perusahaan, karena dukungan masyarakat sekitar

sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup, dan perkembangan

perusahaan. Maka sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat

lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan

manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat. Misalnya, pemberian beasiswa

bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan,

serta penguatan kapasitas ekonomi lokal.

3) Planet. Hubungan perusahaan dengan lingkungan adalah hubungan sebab

akibat, dimana jika perusahaan merawat lingkungan maka lingkungan akan

memberikan manfaat kepada perusahaan. Sudah kewajiban perusahaan untuk

peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman hayati.

Mislanya, penghijauan lingkungan hidup, perbaikan pemukiman, serta

pengembangan pariwisata.

c. Corporate Social Responsibility dalam Persepektif Islam

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam persepktif Islam menurut

AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions

adalah segala kegiatan yang dilakukan institusi finansial Islam untuk memenuhi

kepentingan religius, ekonomi, hukum, etika dan discretionary responsibilities

Page 35: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

18

sebagai lembaga finansial intermediary baik itu bagi individu maupun bagi

institusi. Tanggung jawab religius yaitu kewajiban bagi institusi finansial Islam

untuk mematuhi hukum Islam pada semua kegiatan operasionalnya. Tanggung

jawab ekonomi yaitu kewajiban bank syariah untuk mematuhi kelayakan ekonomi

secara efisien dan menguntungkan. Tanggung jawab hukum yaitu kewajiban

institusi financial Islam untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku di

negara beroperasinya institusi tersebut. Tanggung jawab etika yaitu menghormati

masyarakat, norma agama dan kebiasaan yang tidak diatur dalam hukum.

Discretionary responsibilities mengacu pada ekspektasi yang diharapkan oleh

pemegang saham bahwa institusi finansial Islam akan melaksanakan peran

sosialnya dalam mengimplementasikan cita-cita Islam (Rizkiningsih, 2012).

d. Pengungkapan Islamic Social Reporting

Konsep CSR juga terdapat dalam ajaran Islam. Lembaga yang menjalankan

bisnisnya berdasarkan syariah pada hakekatnya mendasarkan pada filosofi dasar

Al Qur’an dan Sunah, sehingga menjadikan dasar bagi pelakunya dalam

berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya (Sofyani et al, 2012).

Perbankan syariah merupakan salah satu lembaga bisnis yang menjalankan

operasionalnya sesuai syariah. Dusuki dan Dar (2005) menyatakan bahwa pada

perbankan syariah tanggung jawab sosial sangat relevan untuk dibicarakan

mengingat beberapa faktor yaitu perbankan syariah berlandaskan syariah yang

beroperasi dengan landasan moral, etika dan tanggung jawab sosial dan adanya

prinsip atas ketaaatan pada perintah Allah dan khalifah.

Page 36: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

19

Ada beberapa hal yang penting dalam social reporting menurut perspektif

Islam yaitu pemahaman mengenai akuntabilitas, keadilan sosial, dan kepemilikan

sosial (Maali, 2006). Ketiga hal ini sangat erat kaitannya dengan hubungan sosial

diantara manusia. Islam menunjukkan bahwa akuntabilitas umat dipengaruhi oleh

hubungan antara individu dan perusahaan dengan Allah SWT. Menurut konsep ini,

pencipta dari segala sesuatu itu hanya Allah SWT semata dan segala sesuatu

berasal dari Nya. Adanya konsep keesaan Allah SWT ini menegaskan bahwa

dalam Islam segala sesuatu harus dipertanggung jawabkan hanya kepada Allah

SWT dan segala sesuatu yang dilakukan harus sesuai dengan perintah Nya. Oleh

sebab itu, seorang muslim melakukan kegiatan sosial dan membuat laporannya

bukan untuk keuntungan finansial semata melainkan untuk tujuan yang lebih

utama yaitu mendapatkan ridho Allah SWT.

Keadilan sosial menurut Maali (2006) juga merupakan hal yang penting dalam

Islamic Social Reporting (ISR). Keadilan yang dimaksud disini adalah berlaku

adil kepada siapapun karena seorang muslim tidak boleh melakukan eksploitasi

dan tindakan yang dapat merugikan sesama. Oleh sebab itu konsep keadilan sosial

dalam kegiatan bisnis Islam termasuk keadilan kepada karyawan, pelanggan, dan

seluruh anggota masyarakat.

Konsep terakhir yang juga penting dalam ISR menurut Maali (2006) yaitu

konsep mengenai kepemilikan. Islam mengakui kepemilikan individu, namun

kepemilikan tersebut bukan kepemilikan yang absolut karena segala sesuatu di

dunia ini adalah milik Allah SWT. Oleh sebab itu setiap pemilik bertanggung

Page 37: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

20

jawab untuk menggunakan sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan perintah

Allah SWT dan bertujuan untuk memberi manfaat kepada umat.

Dalam teori pendukung adanya pengungkapan CSR seperti teori legitimasi

dan teori stakeholder berpendapat bahwa perusahaan memberikan informasi CSR

sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan masyarakt luas. Bahkan jika

kegiatan organisasi telah sesuai dengan harapan masyarakat, legitimasi organisasi

dapat terancam jika ia gagal untuk melakukan pengungkapan yang menunjukkan

bahwa kegiatannya memang sudah sesuai dengan harapan masyarakat (Newson

dan Deegan, 2002).

Sama seperti ruang lingkup CSR secara konvensional, perusahaan yang

operasionalnya berbasis pada hukum Islam dan prinsip syariah sudah seharusnya

memiliki standar atau pedoman tersendiri dalam pengungkapan kegiatan CSR.

Namun, pada kenyataannya belum ada standar pelaporan yang baku yang khusus

dijadikan pedoman bagi entitas Islam dalam melakukan pengungkapan atas

kegiatan CSR perusahaan. Othman et al. (2009) mencoba mengembangkan suatu

indeks Islamic Social Reporting (ISR) berdasarkan hasil penelitian-penelitian

sebelumnya terkait dengan poin-poin pengungkapan CSR dalam perspektif Islam.

Penelitiannya didasarkan pada kebutuhan entitas Islam akan suatu standar

pelaporan CSR yang dapat mengungkapkan secara penuh dan memiliki

akuntabilitas sosial sesuai dengan konsep pengungkapan dalam perspektif Islam.

Page 38: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

21

Menurut Meutia (2010), syariah enterprise theory mengajukan beberapa

karakteristik terkait tema dan item yang diungkapkan dalam laporan tanggung

jawab sosial perusahaan perbankansyariah.

Karakteristik-karakteristik ini, adalah:

1) Menunjukkan upaya memenuhi akuntabilitas vertikal terhadap Allah SWT

dan akuntabilitas horizontal terhadap direct stakeholders, indirect

stakeholders, dan alam.

2) Menunjukkan upaya memenuhi kebutuhan material dan spiritual seluruh

stakeholders, sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi konsep

keseimbangan.

3) Mengungkapkan informasi kualitatif dam kuantitatif sebagai upaya untuk

memberikan informasi yang lengkap dan menyeluruh.

Meutia (2010) mengatakan terdapat beberapa dimensi yang ditawarkan oleh

syariah enterprise theory dalam pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan,

terutama oleh perbankan syariah. Dimensi tersebut adalah akuntabilitas vertikal

dan akuntabilitas horizontal. Akuntabilitas vertikal ini, ditujukan hanya kepada

Allah. Beberapa contoh item yang bertujuan menunjukkan akuntabilitas vertikal

kepada Allah menurut syariah enterprise theory adalah adanya opini Dewan

Pengawas Syariah dan adanya pengungkapan mengenai fatwa dan aspek

operasional yang dipatuhi dan tidak dipatuhi beserta alasannya.

Sedangkan akuntabilitas horizontal, ditujukan kepada tiga pihak, yaitu direct

stakeholders, indirect stakeholders, dan alam. Pihak-pihak yang disebut direct

Page 39: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

22

stakeholders menurut syariah enterprise theory adalah nasabah dan karyawan.

Sedangkan pihak yang termasuk indirect stakeholders menurut syariah enterprise

theory adalah komunitas. Beberapa item pengungkapan tanggung jawab sosial

yang menunjukkan akuntabilitas horizontal kepada nasabah menurut syariah

enterprise theory adalah adanya pengungkapan kualifikasi dan pengalaman

anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS), laporan tentang dana zakat dan qardhul

hasan serta audit yang dilakukan terhadap laporan tersebut, informasi produk dan

konsep syariah yang mendasarinya, penjelasan tentang pembiayaan dengan skema

Profit and Loss Sharing (PLS), dan penjelasan tentang kebijakan/usaha untuk

mengurangi transaksi non-syariah di masa mendatang. Sedangkan, beberapa item

yang mengungkapkan adanya akuntabilitas horizontal kepada karyawan menurut

syariah enterprise theory adalah adanya pengungkapan mengenai kebijakan

tentang upah dan renumerasi, kebijakan mengenai pelatihan yang meningkatkan

kualitas spiritual karyawan dan keluarganya, ketersediaan layanan kesehatan dan

konseling bagi karyawan, dan kebijakan non dikriminasi yang diterapkan pada

karyawan dalam hal upah, training, dan kesempatan meningkatkan karir.

Beberapa item yang menunjukkan akuntabilitas kepada indirect stakeholders,

dalam hal ini komunitas, berdasarkan syariah enterprise theory. Item tersebut

antara lain adanya pengungkapan tentang inisiatif untuk meningkatkan akses

masyarakat luas atas jasa keuangan bank Islam, kebijakan pembiayaan yang

mempertimbangkan isu-isu diskriminasi dan HAM, kebijakan pembiayaan yang

mempertimbangka kepentingan masyarakat banyak, dan kontribusi yang dilakukan

Page 40: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

23

untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang agama, pendidikan, dan

kesehatan. Sedangkan item pengungkapan yang menunjukkan akuntabilitas

horizontal kepada alam menurut syariah enterprise theory adalah adanya

pengungkapan tentang kebijakan pembiayaan yang mempertimbangkan isu-isu

lingkungan, menyebutkan jumlah pembiayaan yang diberikan kepada usaha-usaha

yang berpotensi merusak lingkungan dan alasan memberikan pembiayaan tersebut,

dan usaha-usaha untuk meningkatkan kesadaran lingkungan pada pegawai.

4. Good Corporate Governance

a. Definisi Good Corporate Governance

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dalam Yudha Pranata

(2007), mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai sebagai seperangkat

peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola)

perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang

kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan

kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan.

Sementara itu, World Bank dalam (Anggraeni dan Silviana, 2012)

mendefinisikan bahwa Good Corporate Governance merupakan suatu

penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggungjawab

yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah

alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun

Page 41: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

24

administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political

framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Good Corporate

Governance merupakan suatu sistem tata kelola perusahaan yang berisi peraturan-

peraturan serta etika yang wajib dipenuhi untuk meningkatkan kinerja perusahaan

sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap pemegang saham,

pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para

pemegang kepentingan intern dan esktern lainnya.

b. Implementasi Good Corporate Governance

Perbankan Syariah memiliki peraturan tersendiri mengenai pelaksanaan Good

Corporate Governance, yaitu Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor

11/33/PBI/2009. Terbitnya peraturan ini diharapkan mampu memperkuat

industriperbankan syariah menjadi industri yang sehat dan tangguh. Kemudian

peraturan ini juga memperjelas bahwa pelaksanaan GCG di dalam industri

perbankan syariah berbeda dengan pelaksanaan GCG di perbankan konnvensional,

dimana pelaksanaan GCG perbankan syariah harus memenuhi prinsip syariah

(Sharia compliance).

Sharia Compliance merupakan ketaatan bank syariah terhadap prinsip-

prinsip syariah. Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang yang beroperasi

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, artinya bank dalam beroperasinya

mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam khususnya menyangkut tata cara

bermuamalat secara Islam (Antonio, 1999).

Page 42: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

25

Prinsip Good Corporate Governance dalam Islam juga sesuai dengan yang

dirumuskan oleh OECD maupun KNKG. Prinsip-prinsip tersebut adalah

transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan keadilan.

1) Transparansi

Keakuratan juga menjadi prinsip penting dalam pelaksanaan Corporate

Governance yang Islami. Informasi yang akurat dapat diperoleh jika sistem

yang ada di perusahaan dapat menjamin terciptanya keadilan dan kejujuran

semua pihak. Kondisi ini dapat dicapai jika setiap perusahaan menjalankan

etika bisnis yang Islami dan didukung dengan sistem akuntansi yang baik

dalam pengungkapan yang wajar dan transparan atas semua kegiatan bisnis.

(Widiyanti, 2009).

2) Akuntabilitas

Akuntabilitas tidak hanya terbatas pada pelaporan keuangan yang jujur dan

wajar, tetapi yang lebih mengedapankan esensi hidup manusia yang yaitu

merupakan bentuk pertanggungjawaban manusia kepada Allah sebagai zat

pemilik seluruh alam semesta. Konsep Islam yang fundametal meyakini

bahwa alam dan seluruh isinya sepenuhnya milik Allah dan manusia

dipercaya untuk mengelola sebaik-baiknya demi kemaslahatan umat

(Widiyanti, 2009).

3) Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban keuangan perusahaan juga perlu disampaikan dalam

bentuk pengungkapan yang jujur dan wajar atas kondisi keuangan perusahaan.

Page 43: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

26

Sehingga pemegang saham dan stakeholder dapat mengambil keputusan yang

tepat. Pelaporan keuangan yang benar dan akurat, juga akan mengahasilkan

keakuratan dalam pembayaran zakat. Karena dari setiap keuntungan yang

diperoleh muslim dalam kegiatan bisnisnya, setidaknya ada 2,5% yang

menjadi hak kaum fakir miskin. Masalah zakat menjadi penting dalam

perspektif Islam karena merupakan ciri diimplementasikannya Good

Corporate Governance. Pengelolaan perusahaan yang baik tidak hanya

bertujuan untuk memakmurkan manajemen dan pemegang saham, tetapi juga

masyarakat di sekitar perusahaan tersebut khususnya kaum fakir dan miskin

(Widiyanti, 2009).

4) Independensi

Independensi terkait dengan konsistensi atau sikap istiqomah yaitu tetap

berpegang teguh pada kebenaran meskipun harus menghadapi risiko.

5) Keadilan

Prinsip pencatatan yang jujur, akurat dan adil juga telah diatur dalam Al

Quran (2: 282). Al-Quran 2: 283 dan Al Quran 21: 47 juga menekankan

bahwa pencatatan atas transaksi keuangan harus dilakukan dengan baik dan

benar. Orang yang bertanggungjawab atas pencatatan harus dipilih mereka

yang jujur dan adil. Sekali lagi, ini menunjukkan Islam menghendaki

diselenggarakannya bisnis secara adil dan jujur bagi semua pihak (Widiyanti,

2009).

Page 44: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

27

Good Corporate Governance dalam prinsip syariah dijalankan tidak hanya

sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pemilik modal, tetapi

lebih pada kebutuhan dasar setiap muslim untuk menjalankan syariat Islam secara

utuh dan sempurna. Dengan dasar keyakinan kepada Allah maka Good Corporate

Governance akan memotivasi transaksi bisnis yang jujur, adil dan akuntabel.

Isfandayani (2012) menyatakan bahwa GCG mempunyai pilar-pilar

mekanisme supaya sistem GCG efektif. Pilar-pilar tersebut adalah:

1) Peran dan tanggung jawab DPS harus dioptimalkan untuk memberikan

keyakinan bahwa seluruh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan tidak

melanggar kaidah-kaidah syariah.

2) Bank syariah harus memiliki sistem pengawasan internal dan manajemen

resiko yang tangguh untuk mendeteksi dan menghindari terjadinya salahkelola

dan penipuan maupun kegagalan sistem dan prosedur pada bank syariah.

3) Dalam konteks syariah, auditor eksternal tidak saja berperan untuk

memberikan opini bahwa laporan keuangan bank telah disajikan secara wajar

sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Auditor eksternal juga harus

bekerjasama dan mengorelasikan pekerjaannya dengan DPS dan auditor

internal untuk mendapatkan keyakinan bahwa penyajian laporan keuangan

telah memiliki tingkat pengungkapan dan transparansi yang memadai.

4) Transformasi budaya korporasi yang Islami dan peningkatan kualitas SDM

harus menjadi komitmen bagi manajemen bank syariah.

Page 45: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

28

5) Perangkat hukum dan peraturan Bank Indonesia dan pasar modal yang sesuai

dengan karakteristik bank syariah menjadi prasyarat guna terciptanya iklim

pengawasan dan GCG yang sehat bagi perbankan syariah.

c. Struktur Good Corporate Governance

1) Dewan Komisaris

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2006) menyebutkan bahwa

kepengurusan Perseroan Terbatas di Indonesia menganut sistem dua badan yaitu

Dewan Komisaris dan Direksi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang

jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam

anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan

yang berlaku untuk hal ini adalah Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas yang menyebutkan bahwa organ perusahaan terdiri dari RUPS,

Direksi, dan Dewan Komisaris.

Menurut Egon Zehnder (2000) dalam FCGI (2001), Dewan Komisaris

merupakan inti dari corporate governance, yang ditugaskan untuk menjamin

pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola

perusahaan, dan mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Komisaris bersifat

independen, mereka tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan dan diharapkan

mampu melaksanakan tugasnya secara obyektif (Andayani. 2010).

Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk mengawasi dan memberikan

petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Dengan wewenang yang dimiliki,

Dewan Komisaris dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam menekan

Page 46: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

29

manajemen untuk mengungkapkan CSR (Gray et al. dalam Anggraini, 2006).

Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 memiliki ketentuan bahwa

suatu Perseroan Terbatas paling sedikit memiliki dua anggota Dewan Komisaris.

Terdapat dua sistem manajemen yang membedakan mekanisme pengawasan

yang dilakukan oleh Dewan Komisaris yaitu (FCGI, 2001):

a) Sistem satu tingkat atau One Tier System

Sistem ini berasal dari sistem hukum anglo saxon, dalam sistem ini perusahaan

hanya mempunyai satu Dewan Direksi yang pada umumnya merupakan kombinasi

antara manajer atau pengurus senior (Direktur Eksekutif) dan Direktur Independen

yang bekerja dengan paruh waktu (Non Direktur Eksekutif). Negara-negara yang

menganut One Tier System adalah Amerika Serikat dan Inggris.

Gambar 2.1Struktur Board of Directors dalam One Tier System

b) Sistem Dua Tingkat atau Two Tier System

Sistem ini berasal dari sistem hukum kontinental Eropa. Dalam sistem ini

perusahaan mempunyai dua badan terpisah, yaitu Dewan Pengawas (Dewan

Komisaris) dan Dewan Manajemen (Dewan Direksi). Anggota Dewan Direksi

diangkat dan setiap waktu dapat diganti oleh badan pengawas (Dewan Komisaris).

Dewan Komisaris terutama bertanggungjawab untuk mengawasi tugas-tugas

Page 47: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

30

manajemen. Negara negara yang menganut sistem ini adalah Denmark, Jerman,

Belanda, Jepang dan Indonesia.

Gambar 2.2 Struktur Two Tiers System yang berkembang di Indonesia

Secara umum Dewan Komisaris ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas

pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Hal ini

penting mengingat adanya kepentingan dari manajemen untuk melakukan manajemen

laba yang berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor. Untuk mengatasinya

Dewan Komisaris diperbolehkan untuk memiliki akses pada informasi perusahaan.

Dewan Komisaris tidak memiliki otoritas dalam perusahaan, maka Dewan Direksi

bertanggungjawab untuk menyampaikan informasi terkait dengan perusahaan kepada

Dewan Komisaris (KNKG 2006).

Dewan komisaris ada dua jenis yaitu Komisaris independen dan Komisaris non-

independen. Komisaris independen merupakan Komisaris yang tidak berasal dari

pihak terafiliasi, sedangkan Komisaris non-independen merupakan Komisaris yang

terafiliasi yang dimaksud dengan terafiliasi adalah pihak yang mempunyai hubungan

bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota Direksi dan

Page 48: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

31

Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri. Mantan anggota Direksi

dan Dewan Komisaris yang terafiliasi serta karyawan perusahaan, untuk jangka

waktu tertentu termasuk dalam kategori terafiliasi (KNKG 2006).

Sembiring (2005) menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota Dewan

Komisaris, maka semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan pengawasan yang

dilakukan akan semakin efektif. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk

mengungkapkannya.

2) Komite Audit

Dewan Komisaris dapat membentuk komite-komite yang dapat membantu

pelaksanaan tugasnya. Salah satunya adalah Komite Audit, yang memiliki tugas

terpisah dalam membantu Dewan Komisaris untuk memenuhi tanggung jawabnya

dalam memberikan pengawasan secara menyeluruh (FCGI, 2002). Dalam Pedoman

GCG Indonesia (KNKG, 2006) dijelaskan bahwa Komite Audit mempunyai tanggung

jawab pada tiga bidang, yaitu:

a) Laporan Keuangan (Financial Reporting), adalah untuk memastikan bahwa

laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen telah memberikan ganbaran yang

sebenarnya tentang kondisi keuangan, hasil usahanya, serta rencana dan komitmen

jangka panjang.

b) Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance), adalah untuk memastikan

bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai undang-undang dan peraturan yang

berlaku, melaksanakan usahanya dengan beretika, melaksanakan pengawasannya

Page 49: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

32

secara efektif terhadap benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh

karyawan perusahaan.

c) Pengawasan perusahaan (Coprorate Control)

Tanggung jawab Komite Audit untuk pengawasan perusahaan termasuk di

dalamnya pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang berpotensi mengandung

risiko dan sistem pengendalian intern serta memonitor proses pengawasan yang

dilakukan oleh auditor internal. Ruang lingkup audit internal harus meliputi

pemeriksaan dan penilaian tentang kecukupan dan efektifitas sistem pengwasan

intern.

Selain itu, menurut KNKG (2006), jumlah anggota Komite Audit harus

disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas

dalam pengambilan keputusan. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen

dan anggotanya terdiri dari Komisaris dan atau pelaku profesi dari luar perusahaan.

Salah seorang anggota memiliki latar belakang dan kemampuan akuntansi dan atau

keuangan.

d. Syariah Governance (Dewan Pengawas Syariah)

Menurut Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009, Dewan Pengawas

Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada

Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan prinsip syariah.

Dewan Pengawas Syariah merupakan komponen yang hanya dimiliki oleh

perusahaan yang dijalankan sesuai syariah Islam. Laporan DPS dibuat untuk

meyakinkan stakeholder bahwa perusahaan telah menjalankan aktivitas operasinya

Page 50: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

33

sesuai dengan prinsip syariah. Keberadaan pengawasan syariah dalam Bank Syariah

merupakan penentu dalam pelaksanaan seluruh transaksi dan produk yang ditawarkan

sesuai dengan peraturan dan prinsip Islam. Pentingnya keberadaan pengawasan

syariah dalam bank syariah ini sama pentingnya dengan keberadaan corporate

governance dalam suatu perusahaan. Menurut Bhatti dan Bhatti (2010) dalam

Rahman dan Abdullah (2013), struktur corporate governance Islam dalam bank

syariah serupa dengan struktur corporate governance konvensional. Dalam corporate

governance Islam, praktik corporate governance dilakukan dengan pengawasan yang

dilakukan oleh suatu dewan yang disebut dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Tugas dan Tanggung Jawab DPS diatur dalam Peraturan Bank Indonesia

No.11/33/PBI/2009 pada pasal 46 dan 47. Pada pasal 46, Dewan Pengawas Syariah

wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah sebagaimana pada

Pasal 47 meliputi antara lain :

1) Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedomanoperasional

dan produk yang dikeluarkan Bank.

2) Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai denganfatwa

Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.

3) Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesiauntuk

produk baru Bank yang belum ada fatwanya.

Page 51: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

34

4) Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah

terhadapmekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan

jasa bank.

5) Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja bank

dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

Farook et al. (2011) dalam penelitiannya mengenai faktor-faktor penentu

pengungkapan CSR di bank-bank Islam memilih proxy keberadaan Sharia

Supervisory Board (SSB) atau Dewan Pengawas Syariah sebagai atribut pengujian

yang mewakili struktur shariah governance. Menurut pendapatnya, sejumlah bank

Islam membentuk lembaga khusus pengawasan untuk membatasi perbedaan

kepentingan antara investor Islam dengan pengelolaan bank syariah. Dewan

Pengawas Syariah berfungsi untuk meyakinkan investor bahwa bank-bank Islam

patuh pada hukum dan prinsip-prinsip syariah. Faroek et al. (2011) menambahkan

dalam penelitiannya bahwa idealnya masyarakat mengharapkan Dewan Pengawas

Syariah dapat mewakili hukum dan prinsip-prinsip Islam lebih dari manajemen.

Sejauh mana keberadaan Dewan Pengawas Syariah mempengaruhi pengungkapan

CSR tergantung pada fungsi Dewan Pengawas Syariah dalam melakukan pengawasan

dari sudut pandang investor. Faktor penentu dari tingkat pengawasan tersebut yaitu:

1) Keberadaan Dewan Pengawas Syariah

Fungsi Dewan Pengawas Syariah sebagaimana yang dinyatakan oleh AAOIFI

yaitu peran Dewan Pengawas Syariah dalam hal memberikan keyakinan kepada

investor maupun stakeholder bahwa bank Islam dalam menjalankan kegiatannya telah

Page 52: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

35

patuh pada hukum-hukum dan prinsip-prinsip syariah seperti yang tercantum dalam

Alquran dan hadits. Sifat kepatuhan terhadap hukum dan prinsip Islam tidak hanya

dilihat dari kepatuhan dalam menerbitkan laporan syariah saja, namun juga lebih

banyak terlibat dalam kegiatan CSR, termasuk pengungkapan CSR (Farook et al.

2011).

2) Jumlah Anggota Dewan

Standar AAOIFI menyatakan bahwa jumlah minimum anggota Dewan

Pengawas Syariah untuk persyaratan bank-bank syariah paling sedikit tiga anggota.

Semakin besar jumlah anggota dalam sebuah Dewan Pengawas Syariah, semakin

tinggi tingkat pengawasannya, maka menyiratkan semakin tinggi pula tingkat

kepatuhan bank terhadap hukum dan prinsip syariah. DPS akan mampu

mengalokasikan fungsinya dalam kelompok yang memiliki anggota lebih banyak,

yang memungkinkan DPS untuk meninjau lebih banyak aspek dari kegiatan bank

sehingga dapat memastikan tingkat kepatuhan yang lebih tinggi. Salah satu aspek

kepatuhan ini adalah pengungkapan CSR yang lebih luas. Selain itu, dengan jumlah

anggota yang lebih besar, penyatuan ide-ide dan perspektif yang lebih beragam dapat

berdampak pada aplikasi yang lebih baik dari hukum Islam, khususnya dalam hal

pengungkapan. AAOIFI merekomendasikan bahwa sebaiknya anggota yang duduk

dalam DPS berasal dari latar belakang profesi (AAOIFI, 2003).

3) Kualifikasi Pendidikan

Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa latar belakang pendidikan yang

dimiliki oleh direktur atau anggota dewan dalam hal ini DPS juga memengaruhi

Page 53: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

36

tingkat pengungkapan (Farook et al. 2011). Biasanya anggota DPS terdiri dari ahli

hukum Islam yang mungkin tidak berpendidikan tinggi dalam studi sekuler (Farook

et al, 2011). Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka dalam penerapan hukum-

hukum dan prinsip-prinsip Islam secara menyeluruh dikarenakan kurangnya

pengetahuan komersial praktis mereka. Oleh karena itu, para ahli dengan gelar doktor

di bidang ekonomi dan bisnis dapat dikatakan memiliki informasi lebih baik

mengenai implikasi Islam dalam lembaga keuangan, khususnya berkaitan dengan

pengungkapan CSR (Farook et al, 2011).

Tugas pokok dan concern utama dari DPS adalah dalam hal sharia compliant.

Jadi tidak dapat dipungkiri bahwa kompetensi yang dibutuhkan bagi DPS adalah

keahlian dalam hal hukum Islam. Namun perlu disadari pula bahwa keahlian dalam

bidang keuangan / perbankan juga diperlukan bagi DPS (Charles dan Chariri, 2012).

Tentu akan sulit untuk menentukan (istimbat) mengenai halal atau haramnya suatu

aktivitas atau bahkan produk bank, jika DPS hanya mengusai hukum Islam tanpa

memahami praktik perbankan. Lebih lanjut Bakar (2002) dalam Farook et.al (2011)

menyatakan bahwa idealnya penasehat syariah (anggota dewan) harus mempu

memahami bukan saja isu-isu syariah tetapi juga isu-isu mengenai hukum dan

ekonomi, karena isu-isu demikian saling melengkapi.

GSFI No.1 tentang “ Dewan Pengawas Syariah : Penunjukkan, Komposisi, dan

laporan”, secara khusus pada paragraf kedua memberikan rekomendasi tentang

komposisi keahlian DPS. Bank syariah harus menunjukkan dan mengangkat DPS

dengan keahlian utama fiqh muamalah, namun hendaknya diangkat pula seseorang

Page 54: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

37

yang ahli dalam bidang institusi keuangan Islam (ahli keuangan/perbankan) dengan

pengetahuan fiqh muamalah. Dalam kaitan dengan pengungkapan CSR, diduga Bank

Syariah dengan DPS yang memiliki kompetensi dalam bidang keuangan dan

perbankan akan melakukan pengungkapan CSR dengan lebih baik.

3) Reputasi Para Ahli

Menurut Farook et al (2011) beberapa ahli syariah memiliki jumlah yang

signifikan dalam hal pengetahuan tentang penerapan hukum Islam dalam institusi

keuangan. Namun, kualifikasi yang mereka miliki mungkin belum diakui secara

formal atau tidak berasal dari lembaga pendidikan sekuler. Hussain dan Mallin dalam

(2003) dalam Farook et al. (2011) melaporkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi penunjukan direktur pada perusahaan di Bahrain adalah kemampuan

yang relevan, pengalaman bisnis dan reputasi. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan

bahwa reputasi sebagai proxy untuk pengetahuan industri dan oleh karena itu para

ahli memiliki reputasi dengan tingkat pengetahuan tentang prinsip syariah dan bisnis

yang relevan dan banyak menjadi perwakilan bagi Dewan Pengawas Syariah di

lembaga keuangan dan perbankan syariah yang paham akan implikasinya pada

perbankan syariah, khususnya berkaitan dengan pengungkapan CSR. Oleh karena itu,

ahli yang memiliki reputasi lebih memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan CSR

serta pengungkapan informasi CSR kemudian.

Page 55: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

38

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Ukuran Dewan Pengawas Syariah tingkat Pengungkapan CSR

Dewan Pengawas Syariah (DPS) mempunyai peran dalam pengungkapan CSR

berdasarkan Islamic Social Reporting (ISR) perbankan syariah. Hal ini karena

kepatuhan perusahaan terhadap prinsip syariah. Penelitian Farook dan Lanis (2005)

menemukan bahwa Islamic Governance (sebagai proksi corporate governance di

Bank Islam) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial. Dalam variabel Islamic Governance tersebut dibahas mengenai jumlah

Dewan Pengawas Syariah, dimana semakin banyak jumlah DPS dapat meningkatkan

level pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Percy dan Stewart (2010)

dalam Widayuni (2014) menjelaskan bahwa fungsi dan tugas Dewan Pengawas

Syariah bisa dibagi antara anggota, sehingga memungkinkan anggota-anggota

tertentu untuk fokus pada pelaporan perusahaan. Ukuran Dewan Pengawas Syariah

dengan perspektif dan pengalaman yang beragam dapat mengakibatkan kepatuhan

yang lebih baik terhadap hukum syariah pada pelaporan perusahaan. Berdasarkan

uraian di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut:

H1 : Ukuran Dewan Pengawas Syariah berpengaruh positf terhadap pengungkapan

Corporate Social responsibility.

2. Ukuran Dewan Komisaris dengan Pengungkapan CSR

Dewan Komisaris berperan dalam mengawasi pelaksanaan bisnis perusahaan

yang sedang dikelola oleh Dewan Direksi dengan sebaik-baiknya. Pada penelitian

yang dilakukan oleh Said et al (2009) menemukan hubungan yang tidak signifikan

Page 56: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

39

dari kedua variabel tersebut. Sementara itu dalam penelitian yang dilakukan oleh

Sembiring (2003) menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara

Dewan Komisaris dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini

dikarenakan semakin besar ukuran Dewan Komisaris, maka akan semakin mudah

untuk mengendalikan CEO (manajemen puncak) dan pengawasan yang dilakukan

akan semakin efektif. Apabila dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab

sosial, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk

mengungkapkannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai

berikut:

H2 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.

3. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dengan Pengungkapan CSR

Dewan Komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal perusahaan,

memiliki peranan terhadap aktivitas pengawasan. Oleh karena itu Dewan Komisaris

seharusnya dapat mengawasi kinerja Dewan Direksi sehingga kinerja yang dihasilkan

sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Kemandirian Komisaris dalam

pengertian bahwa Dewan Komisaris harus memiliki kemampuan untuk membahas

permasalahan tanpa campur tangan manajemen, dilengkapi dengan informasi yang

memadai untuk mengambil keputusan, dan berpartisipasi secara aktif dalam

penetapan agenda dan strategi (Charles dan Chariri, 2012).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Priantana dan Yustian (2011) menjelaskan

bahwa komposisi dan intensitas rapat Dewan Komisaris berpengaruh signifikan

Page 57: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

40

positif terhadap pengungkapan CSR. Menurut Zehnder (2000) dalam Charles dan

Chariri (2012) menyatakan bahwa Dewan Komisaris merupakan inti dari Corporate

Governance yang ditugaskan menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, dan

mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan. Dalam rangka menjalankan

tugasnya, Dewan Komisaris mengadakan rapat-rapat rutin untuk mengevaluasi

kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Dewan Direksi dan implementasinya.

Dalam rapat tersebut akan membahas masalah mengenai arah dan strategi

perusahaan, evaluasi kebijakan yang telah diambil atau dilakukan oleh manajemen,

dan mengatasi masalah benturan kepentingan (FCGI, 2002). Oleh karena itu, dengan

semakin sering Dewan Komisaris mengadakan pertemuan, maka fungsi pengawasan

terhadap manajemen menjadi semakin efektif. Dengan demikian diharapkan dengan

semakin efektifnya fungsi pengawasan, maka pengungkapan CSR yang dilakukan

perusahaan juga akan semakin luas.

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah

sebagai berikut:

H3 : Frekuensi rapat Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan

CSR.

4. Ukuran Komite Audit dengan Pengungkapan CSR

Sembiring (2003) menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan

antara ukuran Komite Audit dengan pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan. Semakin besar ukuran Komite Audit maka pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan semakin luas. Hal ini dikarenakan semakin semakin besar

Page 58: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

41

ukuran Komite Audit, maka peran Komite Audit dalam mengendalikan dan

memantau manajemen puncak akan semakin efektif.

Hasil yang sama juga diperoleh Murwaningsari (2009), bahwa Komite Audit

mempengaruhi secara signifikan nilai perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa

Komite Audit juga dijadikan instrumen untuk meningkatkan luasnya pengungkapan

Corporate Sosial Responsibility. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis

penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut:

H4 : Ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan CSR.

5. Frekuensi Rapat Komite Audit dengan Pengungkapan CSR

Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit melakukan rapat atau pertemuan

untuk melakukan koordinasi agar dapat menjalankan tugas secara efektif dalam hal

pengawasan laporan keuangan, pengendalian internal, dan pelaksanaan GCG

perusahaan (FCGI, 2012). Dengan semakin sering mengadakan pertemuan, maka

diharapkan koordinasi Komite Audit semakin baik dan dapat menjalankan tugasnya

secara efektif.

Penelitian Putri (2009) yang menemukan adanya hubungan antara jumlah

pertemuan audit yang berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi laba

perusahaan. Hal ini berarti, semakin sering Komite Audit mengadakan pertemuan

maka pengungkapan informasi laba perusahaan semakin tranparan. Dengan demikian,

dengan lebih seringnya terjadi rapat atau pertemuan Komite Audit maka dapat

menambah keefektifan pengawasan manajemen, penerapan prinsip-prinsip GCG oleh

Page 59: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

42

perusahaan dan dapat mendukung peningkatan pengungkapan CSR. Berdasarkan

asumsi tersebut, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H5 : Jumlah rapat Komite Audit berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan

CSR.

Page 60: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

43

C. Penelitian Sebelumnya

PENELITIAN SEBELUMNYA MENGENAI Islamic Governance(X1), Komposisi Dewan Komisaris(X2), Rapat

Dewan Komisaris(X3), Komposisi Komite Audit(X4), Rapat Komite Audit(X5) dan Pengungkapan CSR(Y)

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

No Peneliti /Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian

X1

X2

X3

X4

X5

Y Hasil

1. Charles, Chariri

Analisis Pengaruh

Islamic Corporate

Governance

Terhadap

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility

Diponegoro Journal

Of Accounting, 2012

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: wawancara

dan observasi

Sampel: 10 bank syariah

dengan observasi 50

laporan tahunan

Tahun data: 2006-2010

Metode analisis: Regresi

Linier Berganda

Variable lainnya:-

v

V v V V v

Ukuran Dewan Komisaris,

rapat Dewan Komisaris, ukuran

Komite Audit, secara bersama-

sama mempengaruhi

pengungkapan CSR hanya

sebesar 55%. Dengan demikian

faktor-faktor karakteristik GCG

tersebut diatas masih belum

dapat meningkatkan mekanisme

pengawasan dengan baik untuk

mendorong pengungkapan CSR

secara luas.

Bank Syariah cenderung

melakukan pengungkapan CSR

dalam hal yang mendukung

image positif perusahaan dan

cenderung tidak

mengungkapkan informasi yang

dapat menimbulkan efek

negatif. Mereka banyak

mengungkapkan kegiatan sosial,

43

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 61: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

44

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Peneliti /Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X1

X2

X3

X4

X5

Y

Hasil

amal, zakat, dan sebagainya.

Sebaliknya, informasi yang

berguna untuk pemakai laporan

tahunan tetapi dapat

menimbulkan efek negatif,

seperti potensi perusakan

lingkungan yang dilakukan

perusahaan cenderung tidak

diungkapkan.

Ukuran dewan komisaris dan

rapat komite audit berpengaruh

positif dengan tingkat

pengungkapan CSR, sedangkan

rapat dewan komisaris dan

ukuran komite audit memiliki

koefisien negatif.

2.

Isfandayani

Pengawasan

Perbankan Syariah

untuk Optimalisasi

Good Corporate

Governance melalui

Islamic Corporate

Identity

Jenis penelitian: kualitatif

Sumber data: Annual

report dari masing-

masing Bank syariah,

media cetak, dan BI.

Sampel: 11 bank yang

terdaftar dalam Bank

Usaha Syariah

v v Terdapat beberapa bank yang

sangat minim dalam

mengaplikasikan akad dalam

produk banknya (Maybank

Syariah, Bank Panin Syariah).

Sedangkan pengungkapan

laporan perubahan dan investasi

terikat laporan sumber dari

penggunaan dana zakat, infaq

Bersambung ke halaman selanjutnya

44

Page 62: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

45

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti /Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X1

X2

X3

X4

X5

Y

Hasil

Analisis Penyajuan

Laporan Keuangan

Bank Umum

Syariah

Jurnal Maslahah Vol.

1, No.1, Maret 2012

Tahun data: 2011

Metode analisis: Regresi

Sadaqah dan penggunaan dana

qardhul hasan yang paling

lengkap adalah BSM disusul BRI

Syariah.

3. Riha Dedi Priantana

Ade Yustian

Pengaruh Struktur

GCG Terhadap

Pengungkapan CSR

Pada Perusahaan

Keuangan Yang

Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia

Jurnal Telaah &

Riset Akuntansi Vol 4

No.1 Januari 2011

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: annual

report dari situs resmi idx

Sampel: Perusahaan

keuangan yang terdaftar

di BEI

Tahun data: 2007 & 2008

Metode analisis: -

Variabel lainnya :

kepemilikan manajerial

(x), kepemilikan

institusional (x)

V V v Kepemilkan manajerial secara

individual berpengaruh negatif

terhadap pengungkapan CSR

pada perusahaan keuangan yang

terdaftar di BEI

Komite audit secara individual

tidak berpengaruh signifikan

terhadap pengungkapan CSR

pada perusahaan yang terdaftar

di BEI

Komposisi dewan komisaris

secara individual berepengaruh

signifikan positif terhadap

pengungkapan CSR pada

perusahaan keuangan yang

terdaftar di BEI

Bersambung ke halaman selanjutnya

45

Page 63: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

46

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti /Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X1

X2

X3

X4

X5

Y

Hasil

4. Yasmin Umar

Assegaf, Falikhatun,

Salamah Wahyuni

Bank Syariah Di

Indonesia: Corporate

Governance dan

Pengungkapan

Pertanggungjawaban

Sosial Islami (Islamic

Social Responsibility)

Jurnal CBAM-FE

UNISSULA Vol. 1

No. 1 Dec 2012

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: Industri

Perbankan dan BI, Biro

pusat statistik, laporan

keuangan bank

Sampel: Seluruh BUS dan

UUS dari Bank Devisa di

Indonesia

Tahun data: 2007 - 2010

Metode analisis: regresi

berganda

Variable lainnya: cross

directoship (x),

managerial ownership (x),

v V v Board size tidak berpengaruh

pada variasi pengungkapan,

tetapi berpengaruh terhadap

volume pengungkapan informasi

Islamic Social Responsibility.

Tidak terdapat pengaruh Cross-

directorship terhadap Islamic

Corporate Social Responsibility

baik variasi maupun volume

pengungkapan.

Managerial Ownership

berpengaruh negatif signifikan

terhadap variasi ISRDI, dan tidak

berpengaruh terhadap volume

ISRWC

Bersambung ke halaman selanjutnya

46

Page 64: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

47

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti /Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X1

X2

X3

X4

X5

Y

Hasil

5.

Sari Hardiyanti

Analisis Pengaruh

Sharia Governance

Structures

Terhadap

Pengungkapan CSR

Pada Perbankan

Syariah di

Indonesia

2012

Jenis penelitian: kualitatif

Sumber data: Annual

report

Sampel: BUS yang ada di

Indonesia

Tahun data: 2007-2010

Variable lainnya: struktur

kepemilikan(x), ukuran

perusahaan (variabel

pengendali).

v v Variabel IAH dan ukuran

perusahaan memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap

tingkat pengungkapan CSR

sedangkan IG-Skor tidak

memiliki pengaruh yang

signifikan.

Menggunakan indeks ISR

dalam pengungkapan CSR

6. Dwi Sudaryati,

Yunita Eskadewi

Pengaruh

Corporate

Governance

Terhadap Tingkat

Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility di

Bank Syariah

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: annual

report

Sampel: Bank Islam

Malaysia Berhard

Tahun data: 2010

Metode analisis: regresi

berganda

Variabel lainnya: ukuran

perusahaan (variabel

kontrol)

v v Proporsi IAH (Investment

Account Holder) memiliki

pengaruh negatif yang tidak

signifikan terhadap tingkat

pengungkapan Corporate

Social Responsibility yang

disajikan oleh Bank Islam

Berhad.

Bersambung ke halaman selanjutnya

47

Page 65: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

48

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Peneliti /Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X1

X2

X3

X4

X5

Y

Hasil

Jurnal Ekonomi dan

Bisnis 11. Nomor 01.

September 2012

Islamic Governance memiliki

pengaruh positif yang

signifikan terhadap tingkat

pengungkapan corporate social

responsibility yang disajikan

oleh Bank Islam Malaysia

Berhad.

7. Bassam Maali, Peter

Casson, dan

Christopher Napier

Social Reporting by

Islamic Banks

Abacus, Vol.42, No.2,

2006

Jenis penelitian: kualitatif

Sumber data: annual

report

Sampel:29 bank syariah

di negara-negara muslim

Tahun data: 2000-2002

Metode analisis:

deskriptif

Variable lainnya: -

v v Hanya 11 bank (38%) yang

pengungkapan laporan

pertanggungjawaban sosialnya

sesuai dengan standard yang

ditetapkan oleh AAOIFI

(Accounting and Auditing

Organization for Islamic

Financial Institution).

Belum adanya analisis

mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap tingkat

pengungkapan laporan

pertanggungjawaban sosial di

bank syariah.

Bersambung ke halaman selanjutnya

48

Page 66: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

49

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti /Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X1

X2

X3

X4

X5

Y

Hasil

8. Sayd Farook, Kabir

Hassan dan Roman

Lanis

Determinants of

Corporate Social

Responsibility

Disclosure: The Case

of Islamic Banks

2005

Jenis penelitian: kualitatif

Sumber data: annual report

Sampel:47 bank syariah di

14 negara di dunia.

Tahun data: 2002

Metode analisis: deskriptif

Variable lainnya: -

v v Kondisi Sosial Politikdan

Corporate Governance adalah

dua faktor yangcoba diangkat

dalam penelitian ini. Faktor

kondisi Sosial Politik ini terdiri

dari tingkat kebebasan politik

masyarakat serta proporsi

masyarakat muslim, sedangkan

faktor Corporate Governance

terdiri dari Tata Kelola Islam

(Islamic Governance) dan

struktur kepemilikan saham

IAH (Investment Account

Holders Right). Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa

adapengaruh yang cukup besar

dari faktor Kondisi Sosial

Politik dan Corporte

Governance terhadap tingkat

pengungkapan Corporate

Social Responsibility.

Bersambung ke halaman selanjutnya

49

Page 67: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

50

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Peneliti /Judul/

Sumber

Metodologi Penelitian X1

X2

X3

X4

X5

Y

Hasil

9. Mohd Asri Moh

Ruhayya Hj Atan

The Relationship

Between Corporate

Governance and

Corporate Social

Responsibility

Disclosure: A Case of

High Malaysian

Sustainability

Companies And Global

Sustainability

Companies

South East Journal of

Contemporary Business,

Economic and Law, Vol 3

Jenis penelitian:

kuantitatif

Sumber data: annual

report

Sampel:Malaysia Bank

and Global Company

Tahun data: 2007-2010

Metode analisis: regresi

berganda

Variable lainnya: -

V v Pengungkapan CSR yang

dilakukan leh Malaysia Bank

masih lebih rendah dibandingkan

dengan pengungkapan CSR yang

dilakukan oleh beberapa

perusahan besar di dunia.

Dewan komisaris independen

berpengaruh positif terhadap

pengungkapan CSR. Begitupun

juga dengan ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap

pengungkapan CSR.

50

Page 68: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

51

D. Kerangka Pemikiran

Model kerangka pemikiran pada penelitian ini digambarkan pada gambar 2.3

berikut ini.

Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Corporate

Social Responsibility Berdasarkan ISR Indeks Pada Bank Syariah di Indonesia

Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam

Pengungkapan CSR melalui Islamic Social Reporting

Teori Stakeholder, Teori Legitimasi

Metode Analisis : Regresi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Variabel Independen Varibel Dependen

Luas

Pengungkapan

CSR

Berdasarkan

Islamic Social

Reporting

Ukuran DPS Dewan Pengawas Syariah

Komite Audit Ukuran Komite Audit

Frek Rapat Komite Audit

Ukuran Dewan Komisaris

Frek Rapat Dewan Komisaris

Dewan Komisaris

Variabel Independen Variabel Dependen

Page 69: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang berada di

Indonesia selama periode 2012-2014. Bank Umum Syariah menurut Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) adalah bank yang secara penuh bertransaksi secara syariah dan

bukan merupakan unit usaha. Saat ini, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) yang

beroperasi di Indonesia sebanyak sebelas bank.

Di bawah ini merupakan tabel yang menampilkan daftar Badan Umum Syariah

(BUS) di Indonesia.

Tabel 3.1

Data Bank Umum Syariah

No. Nama Perusahaan Kode

1. Bank Muamalat Indonesia BMI

2 Bank Syariah Mandiri BSM

3 Bank Syariah Mega Indonesia BSMI

4 Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS

5 Bank Syariah Bukopin BSB

6 BNI Syariah BNIS

7 Bank Victoria Syariah BVS

8 BCA Syariah BCAS

9 Bank Jabar Banten Syariah BJBS

10 Panin Bank Syariah PBS

11 Maybank Indonesia Syariah MIS

Page 70: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

53

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel merupakan proses memilih sejumlah elemen secukupnya

dari sebuah populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang

sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat mengeneralisasikan sifat atau

karakteristik tersebut pada elemen populasi (Sekaran, 2006).

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu hanya

data yang memenuhi kriteria yang akan dijadikan sampel. Kriteria tersebut adalah

Bank Umum Syariah yang mengungkapkan laporan ISR dalam annual report serta

struktur Islamic Corporate Governance selama tahun pengamatan dalam laporan

keuangan.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh sebelas unit Bank Umum

Syariah. Karena semua bank yang terdaftar sebagai Bank Umum Syariah

mengungkapkan laporan Islamic Social Reporting (ISR) dalam annual report

perusahaan.

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

Jumlah bank umum syariah di Indonesia 11

Bank umum syariah yang memenuhi kriteria 11

Total sampel (Jumlah bank x 3 tahun) 33

C. Metode Pengumpulan Data

Menurut sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam skala numerik (angka). Data kuantitatif

dalam penelitian ini berupa rasio hasil content analysis Islamic Social Reporting,

Page 71: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

54

ukuran Dewan Pengawas Syariah, ukuran Dewan Komisaris, frekuensi rapat Dewan

Komisaris, ukuran Komite Audit, dan frekuensi rapat Komite Audit.

Menurut sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yaitu data yang sudah diterbitkan dalam bentuk laporan tahunan (annual

report) atau laporan berkelanjutan (sustainability reporting) perusahaan. Data

sekunder tersebut diperoleh dari situs resmi masing-masing Bank Syariah di

Indonesia. Data sekunder merupakan data yang mengacu pada informasi yang

dikumpulkan dari sumber yang telah ada, misalnya catatan atau dokumentasi

perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, internet, dan

seterusnya (Sekaran, 2006).

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode studi

pustaka. Metode studi pustaka adalah sebuah metode yang dilakukan dengan

mengumpulkan data informasi dari artikel, jurnal,literatur, dan hasil penelitian

terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami pembahasan yang

berkaitan dengan penelitian (Sekaran, 2006).

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social

Science). Namun, sebelum melakukan analisis linier regresi berganda terlebih dahulu

dilakukan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji signifikansi.

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan berupa gambaran

mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dalam penelitian

Page 72: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

55

ini akan dianalisis dengan uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi (R2), dan uji

signifikansi.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan suatu analisis yang memberikan deskripsi

mengenai data namun tidak untuk menguji hipotesis penelitian yang dirumuskan.

Analisis statistik deskriptif memiliki tujuan untuk menganalisis data dan menghitung

berbagai karakteristik data yang diteliti. Statistik deskriptif menunjukkan jumlah

sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi (Ghozali,

2011). Nilai minimum digunakan untuk menilai nilai terkecil dari data. Nilai

maksimum digunakan untuk mengetahui nilai terbesar dari data. Nilai rata – rata

merupakan nilai untuk mengetahui rata – rata dari data yang diteliti. Sedangkan

standar deviasi digunakan untuk mengetahui variasi data yang diteliti.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian yang dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis adalah pengujian

asumsi klasik. Tujuan dari uji asumsi klasik adalah untuk mengetahui apakah data

telah memenuhi asumsi klasik dan menjadi data yang dapat diterapkan dalam model

regresi. Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas. dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam regresi terdapat

variabel pengganggu atau residual yang memiliki distribusi normal. Asumsi dalam

model adalah bahwa dalam uji t dan uji F nilai residual mengikuti distribusi normal.

Page 73: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

56

Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil (Ghozali, 2011).

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov

smirnov. Metode ini dilakukan untuk menentukan normalitas data. Uji ini dinilai

dengan melihat hasil nilai signifikansi yang ada. Apabila data menunjukkan

siginifikansi di atas 0,05 maka data residual terdistribusi normal. Sedangkan jika hasil

uji menunjukkan signifikansi di bawah 0,05 maka data residual yang dimiliki

penelitian ini tidak terdistribusi normal (Ghozali, 2011).

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinieritas memiliki tujuan untuk menguji apakah model regresi

menemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) yang satu dengan

yang lainnya. Seharusnya model regresi tidak memiliki korelasi antar varibel

independen (Ghozali, 2011). Uji multikolonieritas dilihat dengan menggunakan nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang tinggi sama

dengan nilai VIF yang rendah. Pengukuran nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan

VIF < 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

Page 74: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

57

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala

heterokedastisitas adalah dengan melihat pada grafik scatter plot. Jika ada pola

tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas maka tidak terjadi gejala

heterokedastisitas (Siregar, 2013). Penelitian ini juga menggunakan uji glejser untuk

mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas. Dalam uji glejser, jika nilai

signifikan semua variabel lebih dari 0,05 maka dapat dinyatakan data telah terbebas

dari masalah heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Imam Ghozali (2011) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah

dalam model regresi linier ada korelasi antar kesalahan penganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka

dinamakan autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual

(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model

regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.

Cara yang dapat digunakan untuk mendikte ada atau tidaknya autokorelasi

dalam penelitian ini yaitu dengan uji Durbin-Watson. Klasifikasi nilai d dapat

digunakan untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi (Iqbal

Hasan, 2001). Berikut adalah nilai DW untuk autokorelasi.

Page 75: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

58

3. Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis statistik regresi berganda. Tujuan dari

analisis ini adalah untuk mempredksi dan mempelajari pengaruh kausal antara

variabel dependen dan beberapa variabel independen. Hasil analisis regresi adalah

berupa koefisien untuk masng – masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh

dnegan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan persamaan (Ghozali, 2011).

Model persamaan yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

ISR = β0 + β1 DPS +β2 DEKOM + β3 RAKOM + β3 KOMDIT+ β3

RAKOMDIT + e

Keterangan :

ISR = Skor indeks pengungkapan CSR Bank Syariah

DPS = Ukuran Dewan Pengawas Syariah

β1 = Koefisien regresi ukuran Dewan Pengawas Syariah

β2 = Koefisien regresi ukuran Dewan Komisaris

UDEKOM = Ukuran Dewan Komisaris

Page 76: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

59

β3 = Koefisien regresi Rapat Dewan Komisaris

RAKOM = Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

β4 = Koefisien regresi Ukuran Komite Audit

KOMDIT = Ukuran Komite Audit

β5 = Koefisien regresi rapat Komite Audit

RAKOMDIT = Rapat Komite Audit

E = error

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan melalui tiga tahap yaitu uji statistik F, uji statistik t, dan

uji koefisien determinasi (R2).

a. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah variabel independen dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila nilai

probabilitas lebih kecil daripada 0,05 maka model regresi akan dapat digunakan

untuk memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2011). Selain dari nilai signifikansinya, model regresi tersebut layak

digunakan dengan melihat nilai F, apabila nilai F lebih besar dari 4 maka semua

variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menggambarkan kemampuan

model dalam menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi (R2) berkisar antara 0 < R2< 1. Nilai koefisien determinasi yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel

Page 77: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

60

dependen terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-vaiabel independen

hampir memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2011).

c. Uji Statistik t

Uji hipotesis dilakukan dengan uji t. Uji statistik t digunakan untuk menguji

signifikansi koefisien variabel independen dalam memprediksi variabel dependen.

Pengujian ini menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual

dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2011). Tingkat signifikansi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 (α=5%). Penerimaan dan penolakan

hipotesis akan dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika nilai siginifikansi (sig) lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.

2) Jika nilai signifikansi (sig) lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka hipotesis

diterima.

E. Operasionalisasi Variabel

1. Ukuran Dewan Pengawas Syariah

Ukuran Dewan Pengawas Syariah merupakan jumlah anggota DPS dalam

suatu perusahaan. Skala pengukuran ini adalah skala nominal yaitu dengan

menghitung jumlah anggota DPS dalam suatu perusahaan yang tercantum pada

laporan tahunan perusahaan.

Page 78: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

61

2. Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran Dewan Komisaris merupakan jumlah Dewan Komisaris dalam suatu

perusahaan. Variabel ini diukur dengan menghitung jumlah anggota Dewan

Komisaris dalam suatu perusahaan yang disebutkan dalam laporan tahunan.

3. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

Jumlah rapat Dewan Komisaris merupakan jumlah pertemuan atau rapat

internal yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dalam waktu satu tahun. Skala

pengukuran untuk variabel ini adalah skala nominal yaitu dengan menggunakan

indikator jumlah rapat Dewan Komisaris yang diukur dengan cara melihat jumlah

rapat yang dilakukan Dewan Komisaris pada laporan tahunan perusahaan yang

tercantum pada laporan tata kelola perusahaan (Charles dan Chariri, 2012).

4. Ukuran Komite Audit

Ukuran Komite Audit merupakan anggota Komite Audit dalam suatu

perusahaan. Variabel ini diukur dengan menghitung jumlah anggota Dewan

Komisaris dalam suatu perusahaan yang disebutkan dalam laporan tahunan.

5. Rapat Komite Audit

Jumlah Rapat Komite Audit merupakan jumlah pertemuan atau rapat yang

dilakukan oleh Komite Audit dalam waktu satu tahun. Skala pengukuran untuk

variabel ini adalah skala nominal yaitu dengan menggunakan indikator jumlah

rapat Komite Audit pada laporan tahunan perusahaan yang tercantum pada laporan

tata kelola perusahaan.

Page 79: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

62

6. Pengungkapan Islamic Social Reporting

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan Islamic Social

Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Variabel ini diukur melalui

mekanisme pemberian skor atas item-item komponen pengungkapan Islamic

Social Reporting dalam laporan tahunan Bank Syariah. Item-item tersebut

berdasarkan nilai-nilai Islam yang diadopsi dari penelitian Haniffa (2002) dan

Othman et al. (2009) dengan beberapa penyesuaian. Adapun komponen utama dari

indeks ISR adalah terdiri dari enam indikator utama yaitu investasi dan keuangan,

produk dan jasa, tenaga kerja, sosial lingkungan dan tata kelola organisasi. Enam

indikator utama tersebut kemudian dikembangkan menjadi 40 item. Berdasarkan

model ISR tersebut dikaukan metode scoring, yaitu nilai 0 untuk item yang tidak

diungkapkan dan nilai 1 untuk setiap item yang diungkapkan. Setelah pemberian

nilai (scoring) pada indeks ISR selesai dilakukan, maka besarnya disclosure level

dapat ditentukan dengan rumus:

Dislosure level = Jumlah 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑑𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 yang dipenuhi

Jumlah Score Maksimum

Setelah diketahui nilai indeks ISR pada tiap-tiap tema atau secara kumulatif, akan

ditentukan predikat tingkat pengungkapan kinerja sosial masing-masing Badan

Usaha Syariah (BUS).

Page 80: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

63

Tabel 3.4

Predikat Tingkat Pengungkapan Kinerja Sosial BUS

Predikat Nilai Indeks (%)

Sangat Informatif 81 s/d 100

Informatif 66 s/d <81

Kurang Informatif 51 s/d 66

Tidak Informatif 0 s/d <51

Berikut ini merupakan item-item yang diungkapkan dalam Islamic Social

Reporting:

a. Investasi dan Keuangan

Konsep dasar pada tema ini adalah tauhid, halal, dan haram. Beberapa

informasi yang diungkapkan pada tema ini menurut Haniffa (2002) adalah praktik

operasional yang mengandung riba, gharar, dan aktivitas pengelolaan zakat. Riba

adalah tambahan, artinya setiap tambahan atas suatu pinjaman baik yang terjadi

dalam transaksi utang piutang maupun perdagangan. Kegiatan yang mengandung

gharar juga merupakan yang terlarang dalam Islam. Gharar menurut Rianto Nur

(2011) adalah ketidakpastian atau terdapat sesuatu yang ingin disembunyikan oleh

sebelah pihak dan menimbulkan rasa ketidakadilan serta penganiayaan kepada pihak

lain.

Aspek lain yang harus diungkapkan oleh entitas syariah adalah praktik

pembayaran dan pengelolaan zakat. Entitas syariah berkewajiban untuk

mengeluarkan zakat dari laba yang dipeorleh. Berdasarkan AAOFI, perhitungan zakat

bagi entitas syariah dapat menggunakan dua metode. Metode pertama, dasar

Page 81: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

64

penghitungan zakat perusahaan dengan menggunakan metode net worth (kekayaan

bersih). Artinya seluruh kekayaan perusahaan termasuk modal dan keuntungan harus

dihitung sebagai sumber yang harus dizakatkan. Metode kedua, dasar perhitungan

zakat adalah keuntungan dalam setahun (Haniffa, 2002). Berikut adalah item yang

diungkapkan dalam laporan sosial perusahaan:

Aktivitas Riba

Terdapat dua sub item yaitu:

Identifikasi aktivitas yang

mengandung riba

0,5 jika aktifitas yang mengandung riba

diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Persen (%) dari profit 0,5 jika persentase profit dari aktifitas riba

diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Gharar

Terdapat dua sub item, yaitu:

Identifikasi aktivitas yang

mengandung gharar

0,5 jika aktifitas yang mengandung gharar

diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Persen (%) dari gharar 0,5 jika persentase profit dari aktifitas gharar

diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Zakat

Terdapat lima sub item, yaitu:

Metode yang digunakan 0,2 jika metode yang digunakan diungkapkan, 0

jika tidak diungkapkan

Sumber Zakat 0,2 jika sumber zakat, 0 jika tidak diungkapkan

Jumlah zakat 0,2 jika jumlah zakat diungkapkan, 0 tidak

diungkapkan

Penerima Zakat 0,2 jika penerima zakat diungkapkan, 0 jika tidak

diungkapkan

Opini DPS mengenai pengumpulan

dan penyaluran zakat

0,2 jika terdapat opini DPS mengenai

pengumpulan dan penyaluran zakat, 0 jika tidak

diungkapkan.

Page 82: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

65

b. Produk dan Jasa

Menurut Othman et al (2009) beberapa aspek yang perlu diungkapkan pada

tema ini adalah status kehalalan produkyang digunakan dan pelayanan atas keluhan

konsumen. Dalam konteks perbankan syariah, status kehalalan produk dan jasa yang

digunakan adalah melalui opini yang disampaikan oleh Dewan Pengawas Syariah.

Selain itu pelayanan atas keluhan nasabah juga harus menjadi prioritas Bank Syariah

dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah. Berikut adalah item yang diungkapkan

dalam laporan sosial perusahaan.

Status halal atau syariah dalam

produk

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Pengembangan produk

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Peningkatan Pelayanan

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

c. Tenaga Kerja

Dalam Islamic Social Reporting, segala sesuatu yang berkaitan dengan

karyawan berasal dari konsep etika amanah dan keadilan. Menurut Haniffa (2002)

memaparkan bahwa masyarakat muslim ingin mengetahui apakah karyawan-

karyawan perusahaan diperlakukan secara adil dan wajar melalui informasi-informasi

yang diungkapkan. Berikut adalah item yang diungkapkan dalam laporan sosial

perusahaan menurut Haniffa (2002), dan Othman et al (2009).

Karakteristik Pekerjaan

Terdapat empat sub item yaitu:

Page 83: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

66

Jumlah jam kerja dan hari libur 0,25 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Remunerasi

0,25 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Rasio gaji

0,25 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Komposisi karyawan

berdasarkan kriteria tertentu

0,25 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Pendidikan dan pelatihan

Terdapat empat sub item yaitu:

Program pendidikan dan

pelatihan bagi karyawan

0,25 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Membangun program dan

jenjang karir karyawan

0,25 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Strategi retensi karyawan

0,25 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Persentase karyawan yang

menerima pengembangan karir

0,25 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

d. Sosial

Konsep dasar yang melandasi tema ini adalah ummah, amanah dan adl. Konsep

tersebut menekankan pada pentingnya saling berbagi dan saling meringankan beban

masyarakat.Islam menekankan kepada umatnya untuk saling tolong menolong antar

sesama. Bentuk saling berbagi dan tolong menolong bagi Bank Syariah dapat

dilakukan dengan sedekah, wakaf, dan qard.

Beberapa aspek pengungkapan tema masyarakat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sedekah, wakaf, dan qard hasan (Haniffa, 2002). Sedangkan

beberapa aspek lainnya yang dikembangkan oleh Othman et al (2009) diantaranya

bantuan kesehatan, pemberian beasiswa di bidang pendidikan, dan dukungan terhadap

kegiatan-kegiatan kesehatan. Berikut adalah item yang diungkapkan dalam laporan

sosial perusahaan.

Page 84: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

67

Terdapat sembilan item yaitu:

Shadaqoh / Donasi 1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Waqaf

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Qard Hasan

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Bantuan kesehatan

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Pemberdayaan ekonomi 1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Kepedulian terhadap anak yatim

piatu

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Pembangunan atau renovasi

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Kegiatan sosial lainnya

(pemberian buku, mudik

bareng, dll).

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Pendidikan

Terdapat 3 sub item yaitu:

Pendirian sekolah 0,33 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Bantuan pada sekolah dalam

bentuk finansial atau non

finansial

0,33 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Beasiswa

0,33 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

e. Lingkungan

Konsep yang mendasari tema ini adalah mizan, khilafah, dan akhirah. Konsep-

konsep tersebut menekankan pada prinsip keseimbangan, kesederhanaan, dan

tanggung jawab dalam menjaga lingkungan. Berikut adalah item yang diungkapkan

dalam laporan sosial perusahaan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Haniffa

(2002), kemudian dikembangkan oleh Othman et al (2009).

Page 85: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

68

Terdapat tiga item yaitu:

Kampanye go green 1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Konservasi Lingkungan

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Perbaikan dan pembuatan

sarana umum

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

f. Tata Kelola Organisasi

Konsep yang mendasari tema ini adalah konsep khilafah. Tema tata kelola

perusahaan dalam Islamic Social Reporting (ISR) merupakan penambahan dari

Othman et al (2009) dimana tema ini tidak bisa dipisahkan dari perusahaan guna

memastikan pengawasan pada aspek syariah perusahaan. Berikut adalah item yang

diungkapkan dalam pelaporan sosial perusahaan.

Terdapat lima belas item yaitu:

Profil dan strategi organisasi 1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Struktur Organisasi

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Direksi

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Kelengkapan dan pelaksanaan

tugas Komite

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab DPS

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Pelaksanaan prinsip syariah

dalam penghimpunan dan

penyaluran dana serta

pelayanan jasa

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Penanganan benturan

kepentingan

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Penerapan fungsi kepatuhan

bank

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Penerapan fungsi audit intern 1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Page 86: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

69

Penerapan fungsi audit ekstern

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Batas maksimum penyaluran

dana

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Transparansi kondisi keuangan

dan non keuangan

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Kebiajakan anti pencucian uang

dan praktik menyimpang

lainnya

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Etika Perusahaan

1 jika diungkapkan, 0 jika tidak diungkapkan

Page 87: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

70

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil dari pengolahan data yang dilakukan. Pengolahan data

yang dilakukan meliputi content analysis untuk menghitung indeks Islamic Social

Reporting (ISR) dan pengolahan data dengan SPSS untuk melihat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

A. Analisis Deskriptif

1. Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)

Pengungkapan tanggung jawab sosial dalam penelitian ini diukur dengan nilai

(score) mengacu pada indeks Islamic Social Reporting (ISR). Nilai ISR diperoleh

dari hasil content analysis terhadap seluruh sampel penelitian. Pengukuran dengan

indeks ISR dipilih karena perusahaan yang diteliti adalah Bank Umum Syariah, jadi

model pengukuran CSR lebih tepat apabila menggunakan indeks ISR karena nilai

ISR diyakini sesuai dengan perspektif Islam. Content analysis dilakukan dengan

memberi nilai pada setiap komponen ISR secara dikotomi, yaitu nilai 1 apabila

komponen tersebut diungkapkan dan nilai 0 apabila tidak diungkapkan. Kemudian

total nilai yang diperoleh dijumlahkan dan dibagi dengan nilai total nilai yang

diharapkan. Berikut adalah hasil perhitungan ISR secara keseluruhan pada Bank

Umum Syariah tahun 2012-2014.

Page 88: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

71

Tabel 4.1

Nilai Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hampir semua Bank Umum Syariah

menujukkan kenaikan indeks ISR setiap tahunnya. Luas pengungkapan ISR rata-rata

yang dilakukan oleh bank sampel adalah 26,68 item atau 66,7% pada tahun 2012.

Kemudian meningkat menjadi 29,69 item atau 74%, dan menjadi 30,90 item atau

77% di tahun 2014. Terdapat beberapa item atau bidang yang masih jarang

diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan seperti di bidang lingkungan dan

investasi keuangan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya peraturan yang jelas dan

detail mengenai kewajiban luas pengungkapan yang berhubungan dengan aspek

syariah di bidang tersebut.

No

Nama Bank Tahun Rasio ISR

2012 2013 2014 2012 2013 2014

1 Bank Muamalat 37,66 37,91 39,41 0,94 0,95 0,99

2 Bank Syariah Mandiri 36,41 36,41 37,91 0,91 0,91 0,95

3 Bank Syariah Mega 30,08 30,08 31,33 0,75 0,75 0,78

4 BRI Syariah 26,25 27,58 30,33 0,66 0,69 0,76

5 Bank Syariah Bukopin 27,75 29,33 30,91 0,69 0,73 0,77

6 BNI Syariah 33,66 35,66 34,33 0,84 0,89 0,86

7 Bank Victoria Syariah 20,00 24,50 24,50 0,50 0,61 0,61

8 BCA Syariah 26,33 28,08 29,33 0,66 0,70 0,73

9 Bank Jabar Banten Syariah 26,66 25,66 28,16 0,67 0,64 0,70

10 Panin Bank Syariah 25,08 23,75 25,08 0,63 0,59 0,63

11 Maybank Indonesia Syariah 25,58 27,58 28,58 0,64 0,69 0,71

Total 315,46 326,54 339,87 Rata-rata 28,68 29,69 30,90

Page 89: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

72

Gambar 4.1

Perbandingan Pengungkapan ISR

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Bank Muamalat merupakan bank yang konsisten memiliki nilai indeks ISR

tertinggi selama tahun 2012-2014. Pada tahun 2012 nilai indeks ISR Bank Muamalat

adalah 37,66 poin atau 94%, kemudian meningkat menjadi 37,91 poin atau 95%

pada tahun 2013, dan 39,41 poin atau 99% pada tahun 2014. Nilai indeks ISR

terendah pada tahun 2012 dimiliki Bank Victoria Syariah dengan poin 20 atau 50%.

Nilai indeks ISR terendah pada tahun 2013 dimiliki Panin Bank Syariah dengan poin

23,75 atau 59% dan nilai ISR terendah pada tahun 2014 kembali dimiliki oleh Bank

Victoria Syariah dengan 24,5 poin atau 61%. Rendahnya nilai indeks ISR yang

dimiliki oleh Bank Victoria Syariah dan Panin Bank Syariah tidak berarti bahwa bank

tersebut tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik, karena ada

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2012

2013

2014

Page 90: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

73

kemungkinan bank tersebut telah melaksanakan tanggung jawab sosial hanya saja

tidak diungkapkan dalam laporan tahunan (annual report).

Hasil analisis di atas juga menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah yang

memiliki nilai indeks ISR tertinggi ditempati oleh Bank Syariah yang sama setiap

tahunnya. Hal ini menunjukkan adanya tindakan yang cukup konsisten dalam

mengungkapkan item-item yang ada dalam ISR setiap tahunnya. Bank Syariah

dengan nilai terendah juga hampir ditempati oleh Bank Syariah yang relatif sama

setiap tahunnya. Bank yang memiliki nilai indeks ISR terendah cenderung hanya

melakukan pengungkapan pada tema Corporate Governance. Namun yang dimaksud

dengan Islamic Social Reporting disini adalah pengungkapan yang dilakukan pada

seluruh aspek perusahaan baik itu peran perusahaan dalam kegiatan ekonomi maupun

dalam hal spiritualitas seperti zakat, wakaf, dana qardh, dan larangan riba. Selain itu

Islamic Social Reporting juga termasuk keadilan yang dilakukan oleh perusahaan

baik itu kepada lingkungan maupun kepada sesama manusia.

Dalam pengungkapan indeks ISR pada Bank Umum Syariah ini, terdapat enam

indikator utama yaitu investasi dan keuangan, produk dan jasa, tenaga kerja, sosial

lingkungan dan tata kelola organisasi. Berikut adalah hasil perhitungan content

analysis berdasarkan tema terhadap sampel tahun 2012-2014.

Page 91: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

74

Tabel 4.2

Nilai content analysis BUS di Indonesia berdasarkan tema

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan jumlah indeks

ISR setiap tahun kecuali pada tema produk dan jasa yang selalu konstan setiap

tahunnya. Produk dan jasa terdiri dari tiga item yang diungkapkan dalam penelitian

ini yaitu status halal atau syariah dalam produk, pengembangan produk, dan

peningkatan pelayanan. Semua Bank Umum Syariah mengungkapkan ketiga item

tersebut di dalam laporan tahunan perusahaan setiap tahunnya. Peningkatan

pengungkapan ISR pada Bank Umum Syariah tersebut menandakan bahwa Bank

Umum Syariah selalu berupaya untuk menaikkan kualitas pengungkapan ISR.

Corporate Governance merupakan tema yang paling sering diungkapkan dalam

laporan tahunan Bank Umum Syariah setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena

adanya peraturan yang cukup mengikat mengenai pengungkapan laporan sosial di

Indonesia di bidang ini. Pelaksanaan Good Corporate Governance oleh Bank Umum

Syariah di Indonesia diatur oleh peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/2009 dan

No Tema 2012 2013 2014

1 Investasi dan Keuangan 10 10,25 10,25

2 Produk dan Jasa 33 33 33

3 Tenaga Kerja 23,5 28,75 31,75

4 Sosial 57,96 56,29 64,62

5 Lingkungan 8 10 11

6 Tata Kelola Organisasi 140 145 146

Total 272,46 283,29 296,62

Page 92: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

75

kegiatan ini akan dievalusi oleh Bank Indonesia. Sedangkan tema dengan niai

terendah adalah tema lingkungan (environment). Hal ini berarti bahwa Bank Umum

Syariah kurang baik dalam melakukan pengungkapan di bidang lingkungan.

B. Analisis Statistik Deskriptif

Berikut adalah hasil analisis statistik deskriptif pada variabel pengungkapan

ISR, ukuran DPS, ukuran Dewan Komisaris, frekuensi rapat dewan komisaris, ukuran

Komite Audit, dan frekuensi rapat Komite Audit.

Tabel 4.3

Hasil Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ISR 33 16,00 34,91 25,8273 4,65432

DPS 33 2 3 2,36 ,489

Dekom 33 2 7 3,91 1,355

Rap_Dekom 33 3 15 9,36 3,180

Komdit 33 2 6 3,67 1,109

Rakom 33 3 31 11,70 7,510

Valid N (listwise) 33

Keterangan :

ISR merupakan Islamic Social Reporting.

DPS merupakan jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah

Dekom merupakan jumlah Dewan Komisaris dalam suatu perusahaan.

Rap_Dekom merupakan frekuensi rapat Dewan Komisaris dalam suatu

perusahaan.

Sumber : Data sekunder yang telah diolah 2015

Page 93: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

76

Komdit merupakan jumlah Komite Audit dalam suatu perusahaan.

Rakom merupakan frekuensi rapat Komite Audit dalam suatu perusahaan.

Tabel 4.3 menjelaskan mengenai hasil statistik deskriptif. Berdasarkan tabel di

bawah dapat terlihat bahwa rata-rata pengungkapan ISR yang dilakukan oleh Bank

Syariah adalah 25,82 dari total 40 komponen yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa

rata-rata pengungkapan ISR yang dilakukan oleh Bank Syariah yang dijadikan

sampel sudah cukup baik karena di atas 50% yaitu sebesar 64%. Nilai simpangan

baku atau standar deviasi ISR yaitu 4,65 jauh lebih kecil dari nilai rata-rata dan

berarti bahwa tingkat penyimpangan datanya kecil. Nilai minimum ISR yaitu 16 yang

merupakan nilai ISR dari Bank Victoria pada tahun 2012. Sedangkan nilai maksimum

ISR yaitu 34,91 yang merupakan nilai ISR dari Bank Muamalat pada tahun 2014.

Perbedaan yang cukup menjauh antara nilai minimum dan maksimum ini dapat

disebabkan karena pengungkapan ISR bukanlah suatu keharusan melainkan sukarela

dilakukan oleh setiap Bank Umum Syariah dan tergantung pada kebijakan Bank

Umum Syariah tersebut.

Variabel ukuran Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang diukur dengan jumlah

anggota DPS mempunyai nilai rata-rata 2,36. Nilai standar deviasi adalah 0,48.

Kemudian DPS memiliki nilai minimum 2 yang berarti bahwa jumlah minimum

anggota DPS Bank Umum Syariah di Indonesia adalah sebanyak 2 orang. Bank

tersebut adalah BRI Syariah, Bukopin Syariah, BNI Syariah, Victoria Syariah, BCA

Syariah, Panin Bank Syariah, dan Maybank Syariah. Nilai maksimum dari variabel

Page 94: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

77

Islamic Governance adalah 3 yang berarti bahwa jumlah maksimum anggota DPS

yang dimiliki oleh Bank Umum Syariah di Indonesia adalah 3 orang. Bank tersebut

adalah Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, dan Bank Syariah Mega, dan Bank

Jabar Banten Syariah.

Variabel ukuran Dewan Komisaris mempunyai nilai rata-rata 3,91 yang

dibulatkan menjadi 4 karena variabel ukuran Dewan Komisaris merupakan jumlah

dari oirang. Nilai standar deviasi sebesar 1,35. Nilai minimum variabel ukuran

Dewan Komisaris adalah 2 yaitu Maybank Indonesia pada tahun 2012 dan 2014.

Sedangkan nilai maksimum variabel ukuran Dewan Komisaris adalah 7 yaitu Bank

Jabar Banten Syariah pada tahun 2014. Kriteria jumlah Dewan Komisaris adalah

minimal 3 anggota dan tidak melampaui jumlah anggota Direksi pada perusahaan

tersebut.

Variabel frekuensi rapat Dewan Komisaris mempunyai nilai rata-rata 9,36 yang

dibulatkan menjadi 9 kali rapat. Nilai standar deviasi sebesar 3,18. Nilai minimm

variabel rapat Dewan Komisaris adalah 3 yaitu Bank Muamalat pada tahun 2012,

sedangkan nilai maksimum variabel rapat Dewan Komisaris adalah 15 yaitu Bank

Syariah Mega Indonesia pada tahun 2014. Dalam peraturan Bank Indonesia Nomor

11/33/PBI/2009 Pasal 14 paragraf 3 menjelaskan bahwa rapat Dewan Komisaris

wajib diselenggarakan paling kurang 1 kali dalam 2 bulan yang berarti bahwa Dewan

Komisaris minimal mengadakan rapat enam kali dalam satu tahun.

Variabel ukuran Komite Audit mempunyai nilai rata-rata 3,67. Nilai standar

deviasi sebesar 1,109. Nilai minimum variabel ukuran Komite Audit adalah 2 yaitu

Page 95: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

78

Bank Bukopin Syariah tahun 2012-2014, sedangkan nilai maksimum variabel ukuran

Komite Audit adalah 6 yaitu Bank Jabar Banten Syariah tahun 2013, 2014, dan Bank

BNI Syariah tahun 2013. Dalam ketentuan yang berlaku ditetapkan bahwa jumlah

anggota Komite Audit sekurang-kurangnya 3 orang, termasuk Ketua Komite Audit.

Variabel rapat Komite Audit mempunyai nilai rata-rata 11,7. Nilai standar

deviasi sebesar 7,51. Nilai minimum variabel rapat Komite Audit adalah 3 yaitu Bank

Muamalat pada tahun 2012, sedangkan nilai maksimum variabel rapat Komite Audit

adalah 31 yaitu Bank Syariah Mandiri pada tahun 2014.

C. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan alat statistik regresi berganda mensyaratkan dilakukannya

pengujian asumsi klasik. Jika asumsi klasik tidak terpenuhi akan menyebabkan bias

pada hasil penelitian. Asumsi klasik yang perlu diuji adalah Uji Normalitas,

Multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Suatu model regresi yang baik

adalah dimana datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Distribusi normal

dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan analisis statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Page 96: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

79

Tabel 4.4

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 33

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,59945687

Most Extreme Differences Absolute ,105

Positive ,081

Negative -,105

Kolmogorov-Smirnov Z ,605

Asymp. Sig. (2-tailed) ,858

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data sekunder yang telah diolah 2015

Berdasarkan hasil dari uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel

4.4 di atas bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,605 dan tidak signifikan pada

0,05 (karena p = 0,858 > 0,05), maka dapat dinyatakan bahwa residual berdistribusi

normal.

2. Uji Multikolonieritas

Hasil uji multikolonieritas berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa tidak ada

satupun variabel independen yang memiliki nilai tolerance dibawah 0,10.

Sedangkan hasil dari pengujian Variance Inflation Factor (VIF) tidak ditemukan

variabel yang mempunyai nilai VIF lebih besar dari 10. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa model regresi ini terbebas dari unsur multikolonieritas.

Page 97: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

80

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolonieritas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 16,311 4,706

DPS 5,142 1,889 ,540 ,563 1,775

Dekom -,321 ,772 -,093 ,438 2,282

Rapdekom -,092 ,268 -,063 ,659 1,517

Komdit -1,208 ,988 -,288 ,400 2,502

Rakom ,334 ,156 ,539 ,349 2,861

a. Dependent Variable: ISR

Sumber : Data sekunder yang telah diolah

3. Uji Heterokedastisitas

Pada gambar uji heterokedastisitas model scatterplot, terlihat bahwa titik-titik

menyebar acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah titik 0 pada sumbu Y.

Dari gambar tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan sementara bahwa tidak

terjadi heterokedastisitas pada persamaan regresi.

Page 98: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

81

Gambar 4.2

Hasil uji heterokedastisitas

Sumber : Data yang telah diolah 2015

Hasil ini diperkuat dengan uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan

hasil pengamatan. Tabel 4.6 merupakan hasil uji glejser yang bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas.

Hasil tampilan output SPSS memberikan koefisien variabel independen tidak

ada yang signifikan. Semua variabel independen mempunyai nilai sig > 0.05.

Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heterokedastisitas.

Page 99: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

82

Tabel 4.6

Hasil Uji glejser

Sumber : Data sekunder yang diolah 2015

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah error antara periode

waktu saling berhubungan. Penelitian ini menggunakan statistik Durbin Watson

untuk menguji autokorelasi.

Tabel 4.7

Hasil Uji Durbin Watson

Sumber : Data yang telah diolah 2015

Hasil uji Durbin Watson pada tabel 4.7 adalah 2,139. Penelitian ini

menggunakan jumlah sampel sebanyak 33, dan jumlah variabel independen

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,195 2,117 ,092 ,927

DPS 1,535 ,850 ,351 1,807 ,082

Dekom ,081 ,347 ,051 ,234 ,817

Rapdekom -,433 ,419 -,220 -1,033 ,311

Komdit ,516 ,444 ,267 1,160 ,256

Rakom -,037 ,070 -,131 -,530 ,601

a. Dependent Variable: res2

Page 100: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

83

sebanyak 5. Pada tabel 4.8 dijelaskan mengenai hasil analisis Durbin Watson

sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Analisis Durbin Watson

Keterangan Nilai

N 33

k' 5

dL (33, 5) 1,127

dU (33,5) 1,813

4-dU 2,187

4-dL 2,873

d-stat 2,139

n = banyaknya observasi

k' = banyaknya variabel bebas

dL = batas bawah tabel DW

dU = batas atas tabel DW Sumber : Hasil olah penulis

Gambar 4.3

Daerah Pengambilan Keputusan Durbin Watson

Sumber : Hasil olah penulis

Korelasi positif

Korelasi negatif

Tidak

tahu Tidak tahu

Tidak ada korelasi

0 1,127 1,813 2, 187 2,873 4

Page 101: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

84

Gambar 4.3 menunjukkan daerah pengambilan keputusan uji Durbin Watson.

Nilai d-stat adalah 2,139 berada pada daerah tidak ada korelasi. Hal ini dikarenakan

2,139 > dU yang memiliki nilai 1,813 dan < 4-dU yang memiliki nilai 2,187. Dengan

demikian, tidak terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

D. Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Statistik F

Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Dari hasil pengujian ini, pada tabel 4.9 dapat dilihat pada nilai F hitung

sebesar 3,629 dan signifikan 0,012. Dengan menggunakan tingkat α (alfa) 0,05

atau 5%, maka H0 gagal ditolak. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan

bahwa nilai sig (0,012) < dari α (alfa) 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel ukuran DPS, ukuran Dewan Komisaris, rapat Dewan Komisaris,ukuran

Komite Audit, dan rapat Komite Audit secara bersama-sama (simultan)

mempengaruhi variabel pengungkapan ISR.

Page 102: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

85

Tabel 4.9

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 278,611 5 55,722 3,629 ,012a

Residual 414,595 27 15,355

Total 693,205 32

a. Predictors: (Constant), Rakom, DPS, Rapdekom, Dekom, Komdit

b. Dependent Variable: ISR

Sumber : Data yang telah diolah 2015

2. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menggambarkan kemampuan model dalam

menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat besar nilai adjusted R2 sebesar 0,291

yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen sebesar 29,1%. Hal ini berarti 29,1% pengungkapan Islamic Social

Responsibility (ISR) dipengaruhi variabel ukuran Dewan Pengawas Syariah, ukuran

Dewan Komisaris, rapat Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan rapat Komite

Audit. Sedangkan sisanya 70,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini seperti profitablitas, kepemilikan manajerial, dan ukuran

perusahaan.

Tabel 4.10

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Data yang telah diolah 2015

Page 103: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

86

Standar Error of the Estimate (SEE) menunjukkan nilai 3,91859 hal ini

menunjukkan nilai yang kecil sehingga dapat disimpulkan model regresi layak

digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Sementara itu, nilai R sebesar

0,634 menunjukkan hubungan antara variabel dependen yaitu pengungkapan Islamic

Social Responsibility dengan variabel independen yaitu ukuran DPS, ukuran Dewan

Komisaris, rapat Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan rapat Komite Audit

cukup kuat.

3. Hasil Uji t

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikansi dari masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan untuk

memeriksa lebih lanjut manakah diantara kelima variabel independen yang

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Responsibility

perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dari kelima variabel independen yang

dimasukkan dalam model dengan signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa hanya

variabel ukuran Dewan Pengawas Syariah yang berpengaruh signifikan terhadap

variabel pengungkapan ISR. Sedangkan variabel ukuran Dewan Komisaris, rapat

Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan rapat Komite Audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel pengungkapan ISR.

Page 104: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

87

Tabel 4.11

Hasil Uji T

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 16,311 4,706 3,466 ,002

DPS 5,142 1,889 ,540 2,722 ,011

Dekom -,321 ,772 -,093 -,415 ,681

Rapdekom -,092 ,268 -,063 -,343 ,734

Komdit -1,208 ,988 -,288 -1,222 ,232

Rakom ,076 ,121 ,123 ,631 ,534

a. Dependent Variable: ISR

Sumber : Data yang telah diolah 2015

Hasil pengujian terhadap hipotesis-hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

a. Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting.

Variabel ukuran Dewan Pengawas Syariah memiliki nilai thitung sebesar

2,722. Nilai sig 0,011 < α (0,05), hal ini berarti variabel ukuran Dewan Pengawas

Syariah signifikan pada level 5%. Dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran

Dewan Pengawas Syariah berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan

ISR pada Bank Umum Syariah. Dengan demikian, H1 “Ukuran Dewan Pengawas

Syariah berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Responsibility”

diterima.

Page 105: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

88

Hasil penelitian ini mendukung beberapa penelitian sebelumnya yang

menyatakan ukuran Dewan Pengawas Syariah memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan sosial perusahaan, diantaranya

adalah penelitian Farook dan Lanies (2005), serta Charles dan Chariri (2012).

Selain itu, pengungkapan Islamic Social Reporting sejalan dengan tugas dari

Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang merupakan komponen dari Islamic

Governance. Dewan Pengawas Syariah sesuai dengan peraturan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah Tahun 2009 Nomor 101, menetapkan bahwa Dewan Pengawas

Syariah sebagai pengawas terhadap produk dan kegiatan penghimpunan dan

pembiayaan dan kegiatan BPRS lainnya, serta memberikan pendapat terkait aspek

pemenuhan prinsip syariah atas produk dan aktivitas baru terkait dengan

pemenuhan prinsip syariah. Dewan Pengawas Syariah mempunyai peran dalam

pengungkapan Islamic Social Reporting perbankan syariah karena DPS

mempunyai wewenang mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap prinsip syariah,

antara lain mengawasi kegiatan menyalurkan dana zakat, infak, sedekah yang bisa

diakui sebagai bentuk ISR perusahaan.

Dewan Pengawas Syariah dalam jumlah yang cukup banyak dengan

beragam perspektif dan pengalaman dapat mengakibatkan review pada pelaporan

perusahaan yang lebih baik terutama dalam hal tata kelola perusahaan dan

pelaporan sosial perusahaan. Dengan demikian, semakin banyak jumlah DPS

dapat meningkatkan level pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sesuai

syariat Islam.

Page 106: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

89

b. Ukuran Dewan Komisaris terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting

Variabel ukuran Dewan Komisaris (Dekom) memiliki nilai thitung sebesar -

0,415. Nilai sig 0,681 > α (0,05), hal ini berarti variabel ukuran Dewan Komisaris

tidak signifikan pada level 5%. Dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran Dewan

Komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan ISR.

Dengan demikian, H2 “ ukuran Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap

pengungkapan Islamic Social Responsibility” ditolak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penemuan Matoussi dan Chakroun

(2008), yang menyatakan bahwa ukuran Dewan Komisaris tidak mempengaruhi

luas pengungkapan sukarela. Ketentuan di Indonesia dalam UU No. 40 tahun 2007

menyebutkan bahwa Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan

menghimpun dan/atau mengelola dana masyarakat, menerbitkan surat pengakuan

utang kepada masyarakat atau Perseroan Terbuka wajib mempunyai sedikit dua

orang anggota Dewan Komisaris. Hal ini berarti besar kecilnya ukuran Dewan

Komisaris tidak dapat menjamin adanya mekanisme pengwasan yang lebih baik,

karena bukan merupakan faktor penentu utama dari efektifitas pengawasan terhadap

manajemen perusahaan. Efektivitas mekanisme pengawasan dan pengendalian yang

dilakukan oleh Dewan Komisaris tergantung pada nilai, norma, dan klepercayaan

yang diterima suatu organisasi. Dengan demikian, untuk mencapai transaparansi dan

pengungkapan ISR yang lebih luas, maka pembentukan Dewan Komisaris harus

memperhitungkan komposisi, kemampuan, dan integrityas anggota, sehingga dapat

Page 107: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

90

melakukan fungsi pengawasan, pengendalian, dan mampu memberikan arahan

kepada manajemen dengan baik demi kepentingan bersama.

c. Rapat Dewan Komisaris terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting

Variabel rapat Dewan Komisaris (Rapdekom) memiliki nilai thitung sebesar -

0,343. Nilai sig 0,734 > α (0,05), hal ini berarti variabel rapat Dewan Komisaris

tidak signifikan pada level 5%. Dapat disimpulkan bahwa variabel rapat Dewan

Komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan ISR.

Dengan demikian, H3 “ rapat Dewan Komisaris berpengaruh positif terhadap

pengungkapan Islamic Social Responsibility” ditolak.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mizrawati (2009) yang

menunjukkan temuan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi pertemuan

Dewan Komisaris dengan tingkat pengungkapan sukarela. Hal ini terjadi

dimungkinkan karena rapat-rapat yang dilakukan oleh Dewan Komisaris kurang

efektif, dikarenakan adanya dominasi suara dari anggota Dewan Komisaris yang

mementingkan kepentingan pribadi atau kelompoknya dan mengesampingkan

kepentingan perusahaan (Muntoro, 2006). Selain itu, rapat yang dilakukan oleh

Dewan Komisaris tidak hanya membahas mengenai masalah pengungkapan

laporan sosial perusahaan, akan tetapi rapat Dewan Komisaris juga bertujuan

untuk membahas masalah mengenai arah dan strategi perusahaan, evaluasi

kebijakan yang telah diambil atau dilakukan oleh manajemen, dan mengatasi

masalah benturan kepentingan (FCGI, 2002). Oleh karena itu, rapat Dewan

Page 108: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

91

Komisaris tidak berkaitan langsung dengan pengungkapan pertanggungjawaban

sosial perusahaan.

d. Ukuran Komite Audit terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting

Variabel ukuran Komite Audit (Komdit) memiliki nilai thitung sebesar -1,222.

Nilai sig 0,232 > α (0,05), hal ini berarti variabel ukuran Komite Audit tidak

signifikan pada level 5%. Dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran Komite Audit

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan ISR. Dengan

demikian, H4 “Ukuran Komite Audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan

Islamic Social Responsibility” ditolak.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Akhtaruddin et.al (2009) yang

menemukan bahwa tidak terdapat pengaruh antara ukuran Komite Audit dengan

tingkat pengungkapan sukarela. Hal ini berarti berapapun jumlah anggota Komite

Audit tidak akan mempengaruhi luas pengungkapan ISR karena belum dapat

menjadikan mekanisme pengawasan yang efektif terhadap manajemen perusahaan.

Dari data yang ada, dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah angota Komite Audit

adalah 3, yang artinya bahwa sebagian besar Bank Umum Syariah mempunyai 3

orang anggota Komite Audit. Hal ini berbanding lurus dengan perarturan Bapepam

nomor IX.1.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja Komite Audit,

tanpa mempertimbangkan efektivitas dan kompleksitas perusahaan. Oleh karena

itu, dimungkinkan bahwa jumlah anggota Komite Audit tersebut hanya sebagai

formalitas untuk memenuhi peraturan Bapepam.

Page 109: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

92

e. Rapat Komite Audit terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting

Variabel rapat Komite Audit (Rapat_Komdit) memiliki nilai thitung sebesar

0,631. Nilai sig 0,534 > α (0,05), hal ini berarti variabel rapat Komite Audit tidak

signifikan pada level 5%. Dapat disimpulkan bahwa variabel rapat Komite Audit

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan ISR. Dengan

demikian, H5 “Rapat Komite Audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan

Islamic Social Responsibility” ditolak.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Rahman dan Ali (2006). Penelitian Rahman dan Ali (2006) menyatakan bahwa

tingkat frekuensi atau jumlah pertemuan yang dilakukan oleh Komite Audit tidak

menjamin bahwa pelaksanaan monitoring terhadap manajemen untuk melakukan

pengungkapan sosial akan berjalan secara efektif. Hal ini disebabkan rapat yang

dilakukan oleh komite audit berfokus pada pembahasan mengenai ruang lingkup

audit, tanggung jawab dan independensi internal auditor sesuai dengan standar

audit yang berlaku, pembahasan mengenai laporan keuangan Bank Umum

Syariah, serta pembahasan atas beberapa temuan audit dan tindak lanjut dari hasil

audit sebelumnya.

Page 110: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) yang dilakukan Bank Umum

Syariah di Indonesia. Selain itu juga, untuk mengetahui pengaruh ukuran DPS,,

ukuran Dewan Komisaris, rapat Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan

rapat Komite Audit. Sampel yang digunakan adalah 11 Bank Umum Syariah pada

tahun 2012-2014.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

beberapa hal, yaitu:

1. Ukuran Dewan Pengawas Syariah berpengaruh positif terhadap pengungkapan

Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Dewan

Pengawas Syariah dalam jumlah yang cukup banyak dengan beragam perspektif

dan pengalaman dapat mengakibatkan review pada pelaporan perusahaan yang

lebih baik terutama dalam hal tata kelola perusahaan dan pelaporan sosial

perusahaan.

2. Ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic

Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Besar kecilnya ukuran

Dewan Komisaris tidak dapat menjamin adanya mekanisme pengawasan yang

Page 111: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

94

lebih baik, karena bukan merupakan faktor penentu utama dari efektifitas

pengawasan terhadap manajemen perusahaan.

3. Frekuensi rapat Dewan Komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan

Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Hal ini

dikarenakan materi yang dibahas dalam rapat yang dilakukan oleh Dewan

Komisaris tidak hanya berfokus pada masalah pengungkapan laporan sosial

perusahaan,

4. Ukuran Komite Audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Hal ini dikarenakan berapapun

jumlah anggota Komite Audit tidak akan mempengaruhi luas pengungkapan ISR

karena belum dapat menjadikan mekanisme pengawasan yang efektif terhadap

manajemen perusahaan

5. Frekuensi rapat Komite Audit tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic

Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Hal ini dikarenakan

tingkat frekuensi atau jumlah pertemuan yang dilakukan oleh Komite Audit tidak

menjamin bahwa pelaksanaan monitoring terhadap manajemen untuk melakukan

kecurangan akan berjalan secara efektif.

Page 112: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

95

B . Saran

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah sampel perusahaan

dan memanjangkan periode penelitian sehingga jumlah observasi penelitian

menjadi lebih banyak.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-variabel

independen lain yang secara teoritis berprngaruh terhadap pengungkapan ISR.

3. Pemerintah hendaknya menetapkan regulasi secara khusus ditujukan bagi

perbankan syariah mengenai praktik dan pengungkapan CSR yang sesuai

dengan prinsip syariah.

Page 113: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

96

DAFTAR PUSTAKA

Agustani dan Anggraeni. 2012. Peranan Corporate Social Responsibility Dalam

Mengimplementasikan Good Corporate Governance. Jurnal Forum Bisnis &

Keuangan I.

Akhtarudin, Mohamed., Alam Hossain., dan Lee Yao. 2009. Corporate Governance

and Voluntary Disclosure in Corporate Annual Reports of Malaysian Listed

Firms. Journal of Applied Management Accounting Research Vol. 7.

Asrori. 2014. Implementasi Islamic Corporate Governance dan Implikasinya

Terhadap Kinerja Bank Syariah. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol.6, No.1.

Badroen, Faisal. 2006. Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Kencana.

Charles dan Chariri. 2012. Analisis Pengaruh Islamic Corporate Governance

Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Diponegoro Journal

of Accounting.

Data Consult. “Perkembangan Sistem Bank Syariah di Indonesia”. Diakses tanggal 8

September 2015, pukul 09.36 dari http://www.datacon.co.id/BankSyariah2.html

Dowling dan Preffer. 1975. Organizational Legitimacy: Social Values and

Organizational Behaviour. Pacific Sociological Review. Vol. 18. 122-136.

Dusuki dan Dar. 2005. Stakeholder’s Perceptions to Corporate Social Responsibility

of Islamic Banks: Evidence From Malaysian Economy. The 6th International

Conference on Islamic Economic and Finance. Jakarta. Vol.1.

Farook, dan Lanies. 2005. Banking on Islam? Determinants of CSR Disclosure.

International Conference on Islamic Economics and Finance.

Farook, dan Lanies. 2011. Determinants of Corporate Social Responsibility

Disclosure: the case of Islamic Banks. Journal of Islamic Accounting and

Business Research, 114-141.

Forum Corporate Governance Indonesia (FCGI). 2002. Peranan Dewan Komisaris

dan Komite Audit dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan (corporate

governance). Jakarta

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19

(edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.

Page 114: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

97

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Haniffa. 2002. Social Reporting Disclosure-An Islamic Perspective. Indonesian

Management Accounting Research, Vol.1 No.2, 128-146.

Harahap, Sofyan. 2002. Menuju Perumusan Akuntansi Islam. Jakarta: Pustaka

Quantum.

Isfandayani. 2012. Pengawasan Perbankan Syariah untuk Optimalisasi Good

Corporate Governance melalui Islamic Corporate Identity: Studi Analisis

Penyajian Laporan Keuangan Bank Umum Syariah. Jurnal Maslahah, Vol.1,

No.1

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum Good

Corporate Governance. Jakarta.

Maali, Bassam. 2006. Social Reporting by Islamic Banks. ABACUS, Vol. 42, No. 2.

Matoussi. Hamadi, dan Chakroum. 2008. Board Composition, Ownership Structure

And Voluntary Disclosure In Annual Reports: Evidence From Tunisia.

Laboratoire Interdisciplinaire De Gestion Universite-Enterprise (LIGUE).

Meutia, Inten. 2010. Menata Pengungkapan CSR di Bank Islam (Suatu Pendekatan

Kritis). Jakarta: Citra Pustaka.

Mizrawati, Alfathira. 2009. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Transparansi

Perusahaan (Tinjauan dari Agency Theory dan Stewardship Theory). Skripsi

Tidak Dipublikasikan. Universitas Diponegoro.

Mulyanita, Sugesty. 2009. Pengaruh Biaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Lampung.

Mursitama, Tirta. 2011. Corporate Social Responsibility di Indoensia (Teori dan

Implementasi). Journal Institute for Development of Economic and Finance.

Murwaningsari, Etty. 2009. Hubungan Corporate Governance, Corporate Social

Responsibility, dan Corporate Financial Performance dalam Satu Continum.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 11, No.1, 30-41.

Page 115: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

98

Newson dan Deegan. 2002. Global Expectations And Their Association With

Corporate Social Disclosure Practices In Australia, Singapore, And South

Korea. The International Journal Of Accounting, 183-213.

O’Donovan. 2002. Environmental Disclosure In The Annual Report: Extending them

Aplicability and Predictive Power of Legitimacy Theory. Accounting, Auditing

& Accountability Journal. Vol.15.No.3. 344-371.

Othman, Thani dan Ghani. 2009. Determinants of Islamic Social Reporting Among

Top Shariah-Approved Companies in Bursa Malaysia. Research Journal of

International Studies, Vol.12.

Priantana, Riha dan Yustian. 2011. Pengaruh Struktur GCG Terhadap Pengungkapan

CSR Pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia.

Jurnal Telaah & Riset Akuntansi Vol 4 No.1.

Putri, Anggi Miharsa. 2009. Pengaruh dan Efektifitas Komite Audit terhadap

Manajemen Laba. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Diponegoro.

Rahman, dan Ali. 2006. Board, Audit Commitee, culture, and earning management:

Malaysian evidence. Managerial Auditing Journal. Vol. 21. Hal. 783-804.

Reny dan Denies. 2012. Pengaruh Corporate Governance Dan Pengungkapan

Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris

Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010).

Jurnal Nominal/Volume I Nomor I.

Rianto, Nur. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: Era Adicitra Intermedia.

Rizkiningsih, Priyesta. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan

Islamic Social Reporting (ISR): Studi Empiris Pada Bank Syariah di Indonesia,

Malaysia, dan Negara-Negara Gulf Cooperation Council. Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Said, Roshima, Zainuddin dan Hasnah Haron. 2009. The Relationship Between

Corporate Social Responsibility And Corporate Governance Characteristics In

Malaysian Public Listed Companies. Social Responsibility Journal. Vo.5, No.2,

212-226.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.

Page 116: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

99

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sembiring dan Edi Rismanda. 2003. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Jurnal Telaah Akuntansi,

Volume: 1 No.1 Juni, hal.1-21.

Sembiring. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial : Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta.

Simposium Nasional Akuntansi 8.

Sofyani, Hafiez, Ihyaul Ulum, Daniel Syam (2012). Islamic Social Reporting Index

Sebagai Model Pengukuran Kinerja Sosial Perbankan Syariah (Studi

Komparasi Indonesia dan Malaysia), Jurnal Dinamika Akuntansi Vol.4, No.1,

36-46.

Sudaryati, Dwi dan Yunita Eskadewi. 2012. Pengaruh Corporate Governance

Terhadap Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Bank

Syariah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis 11. Nomor 01.

Syuhada, Mansur. 2012. Pelaporan Corporate Socila Responsibility Perbankan

Syariah Dalam Persepktif Syariah Enterprise Theory (Studi Kasus pada

Laporan Tahunan PT. Bank Syariah Mandiri). Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Hasanuddin Makassar.

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social

Responsibility. Jatim: Fascho Publishing.

Widayuni, Nisrina. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Corporate Social Responsibility pada Perbankan Syariah di Indonesia dan

Malaysia. Diponegoro Journal of Accounting Vol 3, Nomor 2, 1-11.

Widiyanti, dan Wulandari. 2009. Corporate Governance dalam Pandangan Islam:

Sebuah Konsep Altertantif dalam Penerapan Good Corporate Governance.

Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 7 (2): 104-111.

Yasmin, Falikhatun, dan Wahyuni. 2012. Bank Syariah di Indonesia. Corporate

Governance dan Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Islami (Islamic

Social Responsibility). Jurnal CBAM-FE UNISSULA Vol. 1.

Page 117: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

100

LAMPIRAN PENELITIAN

Page 118: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

101

Lampiran 1

Jumlah Anggota DPS Bank Umum Syariah

No Nama Bank Anggota DPS

2012 2013 2014

1 Bank Syariah Mandiri 3 3 3

2 Bank Muamalat 3 3 3

3 Bank Syariah Mega Indonesia 3 3 3

4 BRI Syariah 2 2 2

5 Bank Syariah Bukopin 2 2 2

6 BNI Syariah 2 2 2

7 Bank Victoria Syariah 2 2 2

8 BCA Syariah 2 2 2

9 Bank Jabar Banten Syariah 3 3 3

10 Panin Bank Syariah 2 2 2

11 Maybank Indonesia Syariah 2 2 2

Lampiran 2

Jumlah Anggota Dewan Komisaris Bank Umum Syariah

No Nama Bank Dewan Komisaris

2012 2013 2014

1 Bank Syariah Mandiri 4 5 5

2 Bank Muamalat 6 6 6

3 Bank Syariah Mega Indonesia 3 3 3

4 BRI Syariah 5 5 5

5 Bank Syariah Bukopin 3 3 3

6 BNI Syariah 3 3 3

7 Bank Victoria Syariah 3 3 4

8 BCA Syariah 3 3 3

9 Bank Jabar Banten Syariah 6 6 7

10 Panin Bank Syariah 4 3 3

11 Maybank Indonesia Syariah 2 3 2

Page 119: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

102

Lampiran 3

Jumlah Rapat Dewan Komisaris Bank Umum Syariah

No Nama Bank Rapat Dewan Komisaris

2012 2013 2014

1 Bank Syariah Mandiri 13 13 15

2 Bank Muamalat 3 6 7

3 Bank Syariah Mega Indonesia 7 15 15

4 BRI Syariah 6 10 11

5 Bank Syariah Bukopin 12 10 12

6 BNI Syariah 9 9 9

7 Bank Victoria Syariah 7 9 6

8 BCA Syariah 7 14 11

9 Bank Jabar Banten Syariah 7 7 8

10 Panin Bank Syariah 13 11 9

11 Maybank Indonesia Syariah 6 6 6

Lampiran 4

Jumlah Anggota Komite Audit Bank Umum Syariah

No Nama Bank Komite Audit

2012 2013 2014

1 Bank Syariah Mandiri 4 5 5

2 Bank Muamalat 3 3 3

3 Bank Syariah Mega Indonesia 3 3 3

4 BRI Syariah 5 4 4

5 Bank Syariah Bukopin 2 2 2

6 BNI Syariah 4 6 5

7 Bank Victoria Syariah 3 3 3

8 BCA Syariah 3 4 3

9 Bank Jabar Banten Syariah 4 6 6

10 Panin Bank Syariah 4 3 3

11 Maybank Indonesia Syariah 3 3 4

Page 120: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

103

Lampiran 5

Jumlah Rapat Komite Audit Bank Umum Syariah

No Nama Bank Rapat Komite Audit

2012 2013 2014

1 Bank Syariah Mandiri 20 21 31

2 Bank Muamalat 3 8 4

3 Bank Syariah Mega Indonesia 7 9 9

4 BRI Syariah 20 20 20

5 Bank Syariah Bukopin 7 7 9

6 BNI Syariah 22 19 23

7 Bank Victoria Syariah 5 5 5

8 BCA Syariah 5 10 11

9 Bank Jabar Banten Syariah 18 18 18

10 Panin Bank Syariah 5 6 6

11 Maybank Indonesia Syariah 5 5 5

Page 121: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

104

Lampiran 6

Pengungkapan ISR Bank Umum Syariah 2012

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

Investasi dan Keuangan

1 Aktivitas Riba

Aktivitas yang mengandung riba 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Gharar

Aktivitas yang mengandung gharar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Zakat

Metode yang digunakan 0 0 0 0 0 0,25 0 0 0 0 0

Sumber zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0 0 0 0

Jumlah zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0 0 0 0

Penerima zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0 0 0 0 0

Produk dan Jasa

4 Status halal atau syariah dalam produk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Pengembangan produk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

103

Page 122: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

105

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

6 Peningkatan Pelayanan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Tenaga Kerja

7 Karekteristik pekerjaan

Jumlah jam kerja & hari libur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Remunerasi 0,25 0,25 0,25 0 0 0,25 0 0 0,25 0,25 0,25

Rasio Gaji 0,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Komposisi karyawan berdasarkan kriteria

tertentu

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0

8 Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan & pelatihan bagi

karyawan

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0

Membangun program dan jenjang karir

karyawan

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0,25

Strategi retensi karyawan 0,25 0,25 0 0 0 0 0 0,25 0 0 0

Persentase karyawan yang menerima

pengembangan karir

0 0 0,25 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

104

Page 123: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

106

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

10 Perekrutan Karyawan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

Sosial

11 Shadaqah / Donasi 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0

12 Wakaf 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Qard Hasan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Pendidikan

Pendirian sekolah 0,33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bantuan sekolah dalam bentuk finansial atau

non finansial

0 0,33 0,33 0 0 0,33 0 0,33 0,33 0,33 0,33

Beasiswa 0,33 0,33 0 0 0 0,33 0 0 0,33 0 0

15 Bantuan Kesehatan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

16 Pemberdayaan ekonomi 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

17 Kepedulian terhadap anak yatim piatu 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

18 Pembangunan atau renovasi masjid 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0

19 Kegiatan kepemudaan 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

20 Kegiatan sosial lainnya 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

105

Page 124: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

107

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

21 Sponsor acara kesehatan, olahraga, dll 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lingkungan

22 Kampanye go green 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

23 Konservasi Lingkungan 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

24 Perlindungan terhadap flora dan fauna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Perbaikan dan pembuatan sarana umum 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0

Tata Kelola Organisasi

26 Profil dan Strategi Organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Struktur Organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab DPS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

29 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab Direksi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Kelengkapan & pelaksanaan tugas Komite 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab Dewan

Komisaris

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 Pelaksanaan prinsip syariah dalam

penghimpunan & penyaluran dana serta

pelayanan jasa

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

106

Page 125: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

108

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012 2012

33 Penanganan benturan kepentingan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

34 Penerapan fungsi kepatuhan bank 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

35 Penerapan fungsi audit intern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36 Penerapan fungsi audit ekstern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 Batas maksimum penyaluran dana 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1

38 Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan

1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1

39 Kebijakan anti pencucian uang dan praktik-

praktik menyimpang lainnya

1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

40 Etika perusahaan 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

TOTAL 33,41 32,16 25,83 22 24,3 29,2 16 22,8 23,2 21,6 22,08

RASIO 0,835 0,804 0,646 0,55 0,61 0,73 0,4 0,57 0,58 0,54 0,552

107

Page 126: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

109

Lampiran 7

Pengungkapan ISR Bank Umum Syariah 2013

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

Investasi dan Keuangan

1 Aktivitas Riba

Aktivitas yang mengandung riba 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Gharar

Aktivitas yang mengandung gharar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Zakat

Metode yang digunakan 0,25 0 0 0 0 0,25 0 0 0 0 0

Sumber zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0 0 0 0

Jumlah zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0 0 0 0

Penerima zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0 0 0 0 0

Produk dan Jasa

4 Status halal atau syariah dalam produk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Pengembangan produk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

108

Page 127: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

110

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

6 Peningkatan Pelayanan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Tenaga Kerja

7 Karekteristik pekerjaan

Jumlah jam kerja & hari libur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Remunerasi 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0 0 0,25 0,25 0,25

Rasio Gaji 0,25 0 0 0,25 0 0 0 0 0 0 0

Komposisi karyawan berdasarkan kriteria

tertentu

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0

8 Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan & pelatihan bagi

karyawan

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0

Membangun program dan jenjang karir

karyawan

0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Strategi retensi karyawan 0,25 0,25 0 0 0 0 0 0,25 0 0 0

Persentase karyawan yang menerima

pengembangan karir

0 0 0,25 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

109

Page 128: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

111

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

10 Perekrutan Karyawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Sosial

11 Shadaqah / Donasi 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1

12 Wakaf 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Qard Hasan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Pendidikan

Pendirian sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bantuan sekolah dalam bentuk finansial atau

non finansial

0,33 0,33 0 0 0,33 0,33 0 0,33 0,33 0 0,33

Beasiswa 0,33 0,33 0,33 0,33 0 0,33 0 0 0,33 0 0

15 Bantuan Kesehatan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

16 Pemberdayaan ekonomi 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0

17 Kepedulian terhadap anak yatim piatu 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

18 Pembangunan atau renovasi masjid 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

19 Kegiatan kepemudaan 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

20 Kegiatan sosial lainnya 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

110

Page 129: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

112

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

21 Sponsor acara kesehatan, olahraga, dll 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lingkungan

22 Kampanye go green 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0

23 Konservasi Lingkungan 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

24 Perlindungan terhadap flora dan fauna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Perbaikan dan pembuatan sarana umum 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Tata Kelola Organisasi

26 Profil dan Strategi Organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Struktur Organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab DPS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

29 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab Direksi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Kelengkapan & pelaksanaan tugas Komite 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab Dewan

Komisaris

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 Pelaksanaan prinsip syariah dalam

penghimpunan & penyaluran dana serta

pelayanan jasa

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

111

Page 130: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

113

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013

33 Penanganan benturan kepentingan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

34 Penerapan fungsi kepatuhan bank 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35 Penerapan fungsi audit intern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36 Penerapan fungsi audit ekstern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 Batas maksimum penyaluran dana 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

38 Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

39 Kebijakan anti pencucian uang dan praktik-

praktik menyimpang lainnya

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

40 Etika perusahaan 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0

TOTAL 33,41 32,2 25,8 23,3 25,8 31,2 20,5 24,6 22,16 20,3 24,08

RASIO 0,835 0,8 0,65 0,58 0,65 0,78 0,513 0,61 0,554 0,51 0,602

112

Page 131: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

114

Lampiran 8

Pengungkapan ISR Bank Umum Syariah 2014

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

Investasi dan Keuangan

1 Aktivitas Riba

Aktivitas yang mengandung riba 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Gharar

Aktivitas yang mengandung gharar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

% dari profit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Zakat

Metode yang digunakan 0,25 0 0 0 0 0,25 0 0 0 0 0

Sumber zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0 0 0 0

Jumlah zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0 0 0 0

Penerima zakat 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0 0 0 0 0

Produk dan Jasa

4 Status halal atau syariah dalam produk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Pengembangan produk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

113

Page 132: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

115

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

6 Peningkatan Pelayanan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Tenaga Kerja

7 Karekteristik pekerjaan

Jumlah jam kerja & hari libur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Remunerasi 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0 0 0,25 0,25 0,25

Rasio Gaji 0,25 0 0 0,25 0 0 0 0 0 0 0

Komposisi karyawan berdasarkan kriteria

tertentu

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0

8 Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan & pelatihan bagi

karyawan

0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0

Membangun program dan jenjang karir

karyawan

0,25 0,25 0,25 0 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25

Strategi retensi karyawan 0,25 0,25 0 0 0 0 0 0,25 0,25 0 0

Persentase karyawan yang menerima

pengembangan karir

0,25 0,25 0,25 0 0 0 0 0 0,25 0 0

9 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

114

Page 133: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

116

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

10 Perekrutan Karyawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Sosial

11 Shadaqah / Donasi 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1

12 Wakaf 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Qard Hasan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Pendidikan

Pendirian sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Bantuan sekolah dalam bentuk finansial atau

non finansial

0,33 0,33 0,33 0 0,33 0,33 0 0,33 0,33 0,33 0,33

Beasiswa 0,33 0,33 0 0,33 0,33 0,33 0 0 0,33 0 0

15 Bantuan Kesehatan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

16 Pemberdayaan ekonomi 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0

17 Kepedulian terhadap anak yatim piatu 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

18 Pembangunan atau renovasi masjid 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

19 Kegiatan kepemudaan 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0

20 Kegiatan sosial lainnya 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

115

Page 134: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

117

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

21 Sponsor acara kesehatan, olahraga, dll 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

Lingkungan

22 Kampanye go green 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0

23 Konservasi Lingkungan 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0

24 Perlindungan terhadap flora dan fauna 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Perbaikan dan pembuatan sarana umum 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Tata Kelola Organisasi

26 Profil dan Strategi Organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Struktur Organisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab DPS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

29 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab Direksi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Kelengkapan & pelaksanaan tugas Komite 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Pelaksanaan tugas & tanggung jawab Dewan

Komisaris

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

32 Pelaksanaan prinsip syariah dalam

penghimpunan & penyaluran dana serta

pelayanan jasa

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

116

Page 135: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

118

Lanjutan

No Item yang diungkap BMI BSM BSMI BRIS BSB BNIS BVS BCAS BJBS PBS MIS

2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014

33 Penanganan benturan kepentingan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

34 Penerapan fungsi kepatuhan bank 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35 Penerapan fungsi audit intern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

36 Penerapan fungsi audit ekstern 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

37 Batas maksimum penyaluran dana 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

38 Transparansi kondisi keuangan dan non

keuangan

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

39 Kebijakan anti pencucian uang dan praktik-

praktik menyimpang lainnya

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

40 Etika perusahaan 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0

TOTAL 34,9 33,7 27,1 26,1 27,4 29,8 20,5 25,8 24,7 21,6 25,08

RASIO 0,87 0,84 0,68 0,65 0,69 0,75 0,51 0,65 0,62 0,54 0,627

117

Page 136: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

119

Lampiran 9

Hasil Uji SPSS

a. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ISR 33 16,00 34,91 25,8273 4,65432

DPS 33 2 3 2,36 ,489

Dekom 33 2 7 3,91 1,355

Rap_Dekom 33 3 15 9,36 3,180

Komdit 33 2 6 3,67 1,109

Rakom 33 3 31 11,70 7,510

Valid N (listwise) 33

b. Hasil Uji Normalitas-Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 33

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,59945687

Most Extreme Differences Absolute ,105

Positive ,081

Negative -,105

Kolmogorov-Smirnov Z ,605

Asymp. Sig. (2-tailed) ,858

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 137: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

120

c. Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 16,311 4,706

DPS 5,142 1,889 ,540 ,563 1,775

Dekom -,321 ,772 -,093 ,438 2,282

Rapdekom -,092 ,268 -,063 ,659 1,517

Komdit -1,208 ,988 -,288 ,400 2,502

Rakom ,334 ,156 ,539 ,349 2,861

a. Dependent Variable: ISR

d. Hasil Uji Scatterplots

Page 138: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

121

e. Hasil Uji Glejser

f. Hasil Uji F

g. Hasil Uji Durbin Watson

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,195 2,117 ,092 ,927

DPS 1,535 ,850 ,351 1,807 ,082

Dekom ,081 ,347 ,051 ,234 ,817

Rapdekom -,433 ,419 -,220 -1,033 ,311

Komdit ,516 ,444 ,267 1,160 ,256

Rakom -,037 ,070 -,131 -,530 ,601

a. Dependent Variable: res2

Page 139: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

122

h. Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 16,311 4,706 3,466 ,002

DPS 5,142 1,889 ,540 2,722 ,011

Dekom -,321 ,772 -,093 -,415 ,681

Rapdekom -,092 ,268 -,063 -,343 ,734

Komdit -1,208 ,988 -,288 -1,222 ,232

Rakom ,076 ,121 ,123 ,631 ,534

a. Dependent Variable: ISR

Page 140: ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE … · Taufik Akbar NIM. 1111082000038 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436

123

n

dL

k’*=1

dU

dL

k’=2

dU

dL

k’=3

dU

dL

k’=4

dU

dL

k’=5

dU

dL

k’=6

dU

dL

k’=7

dU

dL

k’=8

dU

dL

k’=9

dU

dL

k’=10

dU 6 0.610 1.400 ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- 7 0.700 1.356 0.467 1.896 ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- 8 0.763 1.332 0.559 1.777 0.367 2.287 ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- 9 0.824 1.320 0.629 1.699 0.455 2.128 0.296 2.588 ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- 10 0.879 1.320 0.697 1.641 0.525 2.016 0.376 2.414 0.243 2.822 ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- 11 0.927 1.324 0.758 1.604 0.595 1.928 0.444 2.283 0.315 2.645 0.203 3.004 ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- ----- 12 0.971 1.331 0.812 1.579 0.658 1.864 0.512 2.177 0.380 2.506 0.268 2.832 0.171 3.149 ----- ----- ----- ----- ----- ----- 13 1.010 1.340 0.861 1.562 0.715 1.816 0.574 2.094 0.444 2.390 0.328 2.692 0.230 2.985 0.147 3.266 ----- ----- ----- ----- 14 1.045 1.350 0.905 1.551 0.767 1.779 0.632 2.030 0.505 2.296 0.389 2.572 0.286 2.848 0.200 3.111 0.127 3.360 ----- ----- 15 1.077 1.361 0.946 1.543 0.814 1.750 0.685 1.977 0.562 2.220 0.447 2.471 0.343 2.727 0.251 2.979 0.175 3.216 0.111 3.438 16 1.106 1.371 0.982 1.539 0.857 1.728 0.734 1.935 0.615 2.157 0.502 2.388 0.398 2.624 0.304 2.860 0.222 3.090 0.155 3.304 17 1.133 1.381 1.015 1.536 0.897 1.710 0.779 1.900 0.664 2.104 0.554 2.318 0.451 2.537 0.356 2.757 0.272 2.975 0.198 3.184 18 1.158 1.391 1.046 1.535 0.933 1.696 0.820 1.872 0.710 2.060 0.603 2.258 0.502 2.461 0.407 2.668 0.321 2.873 0.244 3.073 19 1.180 1.401 1.074 1.536 0.967 1.685 0.859 1.848 0.752 2.023 0.649 2.206 0.549 2.396 0.456 2.589 0.369 2.783 0.290 2.974 20 1.201 1.411 1.100 1.537 0.998 1.676 0.894 1.828 0.792 1.991 0.691 2.162 0.595 2.339 0.502 2.521 0.416 2.704 0.336 2.885 21 1.221 1.420 1.125 1.538 1.026 1.669 0.927 1.812 0.829 1.964 0.731 2.124 0.637 2.290 0.546 2.461 0.461 2.633 0.380 2.806 22 1.239 1.429 1.147 1.541 1.053 1.664 0.958 1.797 0.863 1.940 0.769 2.090 0.677 2.246 0.588 2.407 0.504 2.571 0.424 2.735 23 1.257 1.437 1.168 1.543 1.078 1.660 0.986 1.785 0.895 1.920 0.804 2.061 0.715 2.208 0.628 2.360 0.545 2.514 0.465 2.670 24 1.273 1.446 1.188 1.546 1.101 1.656 1.013 1.775 0.925 1.902 0.837 2.035 0.750 2.174 0.666 2.318 0.584 2.464 0.506 2.613 25 1.288 1.454 1.206 1.550 1.123 1.654 1.038 1.767 0.953 1.886 0.868 2.013 0.784 2.144 0.702 2.280 0.621 2.419 0.544 2.560 26 1.302 1.461 1.224 1.553 1.143 1.652 1.062 1.759 0.979 1.873 0.897 1.992 0.816 2.117 0.735 2.246 0.657 2.379 0.581 2.513 27 1.316 1.469 1.240 1.556 1.162 1.651 1.084 1.753 1.004 1.861 0.925 1.974 0.845 2.093 0.767 2.216 0.691 2.342 0.616 2.470 28 1.328 1.476 1.255 1.560 1.181 1.650 1.104 1.747 1.028 1.850 0.951 1.959 0.874 2.071 0.798 2.188 0.723 2.309 0.649 2.431 29 1.341 1.483 1.270 1.563 1.198 1.650 1.124 1.743 1.050 1.841 0.975 1.944 0.900 2.052 0.826 2.164 0.753 2.278 0.681 2.396 30 1.352 1.489 1.284 1.567 1.214 1.650 1.143 1.739 1.071 1.833 0.998 1.931 0.926 2.034 0.854 2.141 0.782 2.251 0.712 2.363 31 1.363 1.496 1.297 1.570 1.229 1.650 1.160 1.735 1.090 1.825 1.020 1.920 0.950 2.018 0.879 2.120 0.810 2.226 0.741 2.333 32 1.373 1.502 1.309 1.574 1.244 1.650 1.177 1.732 1.109 1.819 1.041 1.909 0.972 2.004 0.904 2.102 0.836 2.203 0.769 2.306 33 1.383 1.508 1.321 1.577 1.258 1.651 1.193 1.730 1.127 1.813 1.061 1.900 0.994 1.991 0.927 2.085 0.861 2.181 0.796 2.281 34 1.393 1.514 1.333 1.580 1.271 1.652 1.208 1.728 1.144 1.808 1.079 1.891 1.015 1.978 0.950 2.069 0.885 2.162 0.821 2.257 35 1.402 1.519 1.343 1.584 1.283 1.653 1.222 1.726 1.160 1.803 1.097 1.884 1.034 1.967 0.971 2.054 0.908 2.144 0.845 2.236 36 1.411 1.525 1.354 1.587 1.295 1.654 1.236 1.724 1.175 1.799 1.114 1.876 1.053 1.957 0.991 2.041 0.930 2.127 0.868 2.216 37 1.419 1.530 1.364 1.590 1.307 1.655 1.249 1.723 1.190 1.795 1.131 1.870 1.071 1.948 1.011 2.029 0.951 2.112 0.891 2.197 38 1.427 1.535 1.373 1.594 1.318 1.656 1.261 1.722 1.204 1.792 1.146 1.864 1.088 1.939 1.029 2.017 0.970 2.098 0.912 2.180 39 1.435 1.540 1.382 1.597 1.328 1.658 1.273 1.722 1.218 1.789 1.161 1.859 1.104 1.932 1.047 2.007 0.990 2.085 0.932 2.164 40 1.442 1.544 1.391 1.600 1.338 1.659 1.285 1.721 1.230 1.786 1.175 1.854 1.120 1.924 1.064 1.997 1.008 2.072 0.952 2.149 45 1.475 1.566 1.430 1.615 1.383 1.666 1.336 1.720 1.287 1.776 1.238 1.835 1.189 1.895 1.139 1.958 1.089 2.022 1.038 2.088 50 1.503 1.585 1.462 1.628 1.421 1.674 1.378 1.721 1.335 1.771 1.291 1.822 1.246 1.875 1.201 1.930 1.156 1.986 1.110 2.044 55 1.528 1.601 1.490 1.641 1.452 1.681 1.414 1.724 1.374 1.768 1.334 1.814 1.294 1.861 1.253 1.909 1.212 1.959 1.170 2.010 60 1.549 1.616 1.514 1.652 1.480 1.689 1.444 1.727 1.408 1.767 1.372 1.808 1.335 1.850 1.298 1.894 1.260 1.939 1.222 1.984 65 1.567 1.629 1.536 1.662 1.503 1.696 1.471 1.731 1.438 1.767 1.404 1.805 1.370 1.843 1.336 1.882 1.301 1.923 1.266 1.964 70 1.583 1.641 1.554 1.672 1.525 1.703 1.494 1.735 1.464 1.768 1.433 1.802 1.401 1.838 1.369 1.874 1.337 1.910 1.305 1.948 75 1.598 1.652 1.571 1.680 1.543 1.709 1.515 1.739 1.487 1.770 1.458 1.801 1.428 1.834 1.399 1.867 1.369 1.901 1.339 1.935 80 1.611 1.662 1.586 1.688 1.560 1.715 1.534 1.743 1.507 1.772 1.480 1.801 1.453 1.831 1.425 1.861 1.397 1.893 1.369 1.925 85 1.624 1.671 1.600 1.696 1.575 1.721 1.550 1.747 1.525 1.774 1.500 1.801 1.474 1.829 1.448 1.857 1.422 1.886 1.396 1.916 90 1.635 1.679 1.612 1.703 1.589 1.726 1.566 1.751 1.542 1.776 1.518 1.801 1.494 1.827 1.469 1.854 1.445 1.881 1.420 1.909 95 1.645 1.687 1.623 1.709 1.602 1.732 1.579 1.755 1.557 1.778 1.535 1.802 1.512 1.827 1.489 1.852 1.465 1.877 1.442 1.903 100 1.654 1.694 1.634 1.715 1.613 1.736 1.592 1.758 1.571 1.780 1.550 1.803 1.528 1.826 1.506 1.850 1.484 1.874 1.462 1.898 150 1.720 1.747 1.706 1.760 1.693 1.774 1.679 1.788 1.665 1.802 1.651 1.817 1.637 1.832 1.622 1.846 1.608 1.862 1.593 1.877 200 1.758 1.779 1.748 1.789 1.738 1.799 1.728 1.809 1.718 1.820 1.707 1.831 1.697 1.841 1.686 1.852 1.675 1.863 1.665 1.874

Lampiran 10

Tabel Nilai Durbin Watson