Top Banner
59 JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen) Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75 ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG DIMEDIASI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG LISTED DI BEI 2009-2012 Achmad Kautsar Trias Madanika Kusumaningrum Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected] Informasi Artikel Riwayat Artikel Diterima tanggal 19 Februari 2015 Direvisi tanggal 12 Maret 2015 Disetujui tanggal 12 Mei 2015 Klasifikasi JEL M14 Kata Kunci Good Corporate Governance Kinerja Perusahaan Struktur Modal DOI 10.17970/jrem.15.150105.ID ABSTRACT The main objective of the study is to analyze the impact of theseGood Corporate Governance on Firm Performance, which can mediate with Capital Structure. Data is used secondary data that Published on Mining Sector in Indonesian Stock Exchange from 2009-2012. This analisys used Secondary Regression and Sobel Test. Sampling technique used here is purposive sampling, and from the 31 listed companies, only 8 companies that can be sampled. The first result of this study is Good Corporate Governance have not significant on Firm Performance; second result of this study is Good Corporate Governance have not significant on Capital Structure; third result of this study is Capital Structure have significant on Firm Performance. The last result, Capital Structure isn’t proved to be a mediating variable of Good Corporate Governance to Firm Performance. ABSTRAKSI Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisa dampak dari Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan yang dimediasi dengan struktur model. Data sekunder yang digunakan adalah data publikasi dari Bursa Efek Indonesia di sektor pertambangan di Indonesia pada periode 2009-2012. Analisis yang digunakan adalah regresi sekunder dan Sobel Test. Teknik penyampelan yang digunakan adalah penyampelan purposive. Dari 38 perusahaan yang listing, hanya delapan perusahaan yang dapat dijadikan sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama Good Corporate Governance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan; kedua Good Corporate Governance juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal; ketiga struktur modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan; terakhir struktur modal tidak memediasi variabel Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan. PENDAHULUAN Good coorporate governance didefinisikan se- bagai serangkaian teknik yang digunakan untuk mengelola hubungan antar pemangku kepent- ingan untuk menentukan dan mengontrol arah strategis serta kinerja organisasi (Lynall et al , 2007). Isu mengenai good corporate gover- nance mulai mengemuka khususnya di Indo- nesia, ketika Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan pada tahun 1998. Lamanya proses perbaikan di Indonesia disebabkan oleh lemahnya good corporategovernance yang diterapkan perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik pemerintah maupun investor mulai
17

ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

59

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)

Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015,

Halaman 59-75

ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG DIMEDIASI STRUKTUR MODAL PADA

PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG LISTED DI BEI 2009-2012

Achmad KautsarTrias Madanika KusumaningrumUniversitas Negeri SurabayaEmail: [email protected]

Informasi ArtikelRiwayat Artikel Diterima tanggal 19 Februari 2015Direvisi tanggal 12 Maret 2015Disetujui tanggal 12 Mei 2015

Klasifikasi JELM14

Kata KunciGood Corporate GovernanceKinerja PerusahaanStruktur Modal

DOI10.17970/jrem.15.150105.ID

ABSTRACTThe main objective of the study is to analyze the impact of theseGood Corporate Governance on Firm Performance, which can mediate with Capital Structure. Data is used secondary data that Published on Mining Sector in Indonesian Stock Exchange from 2009-2012. This analisys used Secondary Regression and Sobel Test. Sampling technique used here is purposive sampling, and from the 31 listed companies, only 8 companies that can be sampled. The first result of this study is Good Corporate Governance have not significant on Firm Performance; second result of this study is Good Corporate Governance have not significant on Capital Structure; third result of this study is Capital Structure have significant on Firm Performance. The last result, Capital Structure isn’t proved to be a mediating variable of Good Corporate Governance to Firm Performance.

ABSTRAKSITujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisa dampak dari Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan yang dimediasi dengan struktur model. Data sekunder yang digunakan adalah data publikasi dari Bursa Efek Indonesia di sektor pertambangan di Indonesia pada periode 2009-2012. Analisis yang digunakan adalah regresi sekunder dan Sobel Test. Teknik penyampelan yang digunakan adalah penyampelan purposive. Dari 38 perusahaan yang listing, hanya delapan perusahaan yang dapat dijadikan sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama Good Corporate Governance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan; kedua Good Corporate Governance juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal; ketiga struktur modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan; terakhir struktur modal tidak memediasi variabel Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan.

PENDAHULUANGood coorporate governance didefinisikan se-bagai serangkaian teknik yang digunakan untuk mengelola hubungan antar pemangku kepent-ingan untuk menentukan dan mengontrol arah strategis serta kinerja organisasi (Lynall et al , 2007). Isu mengenai good corporate gover-

nance mulai mengemuka khususnya di Indo-nesia, ketika Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan pada tahun 1998. Lamanya proses perbaikan di Indonesia disebabkan oleh lemahnya good corporategovernance yang diterapkan perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik pemerintah maupun investor mulai

Page 2: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

60

Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....

memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktek good corporate governance.

Penelitian ini bertujuan untuk menginves-tigasi keterkaitan good corporate governance yang diterapkan dalam suatu perusahaan den-gan kinerja perusahaan. Menurut Berghe dan Ridder (1999), menghubungkan kinerja perusa-haan dengan good corporate governance tidak mudah dilakukan. Namun, Bowen et al (2005) berpendapat bahwa ada hubungan antara good coorporate governance, akuntansi kebijaksa-naan, dan kinerja perusahaan. Knippenberg et al(2004) dan Schippers et al (2003) menyarank-an jika ada diversifikasi dewan dalam setiap perusahaan, pertukaran pendapat dan ide baru maka akan meningkatkan sebagai hasil kinerja. Carter et al (2003) berpendapat bahwa keraga-man dalam dewan perusahaan telah menjadi sarana untuk membuat nilai dan kinerja perusa-haan lebih baik. Namun, Bauer et al (2008) me-nyatakan hubungan kinerja perusahaan dengan aspek tertentu dari goodcoorporate governance tidak mencerminkan hubungan yang benar, ke-cuali aspek tertentu diawasi oleh aspek-aspek lainnya.

Pada penelitian Jensen dan Meckling (1976), kepemilikan manajerial dan kepe-milikan institusional adalah dua mekanisme corporate governance utama yang membantu mengendalikan masalah keagenan. Kepemi-likan manajerial merupakan kepemilikan sa-ham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang dimil-iki oleh manajemen (Sujono dan Soebiantoro, 2007), sedangkan kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pemerin-tah, institusi keuangan, institusi berbadan hu-kum, institusi luar negeri, dana perwalian serta institusi lainnya pada akhir tahun (Shien, etal, 2006).

Ada dua macam kinerja yang diukur dalam berbagai penelitian, yaitu kinerja operasi peru-sahaan dan kinerja pasar. Kinerja operasi pe-rusahaan diukur dengan melihat kemampuan perusahaan yang tampak pada laporan keuan-

gannya. Untuk mengukur kinerja operasi peru-sahaan menggunakan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusa-haan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu.

Selain itu, penelitian ini juga menguji struktur modal yang dijadikan sebagai variabel intervening antara variabel dependen dengan variabel dependen. Struktur modal atau kapital-isasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Weston & Copeland, 1999). Struktur modal juga dapat diartikan sebagai perimbangan atau perbandin-gan antara jumlah hutang jangka panjang den-gan modal sendiri (Bambang Riyanto, 1990). Pada penelitian Hasan et al (2014) short-term debt to total assets (STDTA), ratio of long-term debt to total assets (LTDTA) dan debt to total assets ratio (DTA) dijadikan sebagai proksi dari struktur modal terhadap kinerja pe-rusahaan. Namun, pada penelitian ini, struktur modal diukur dengan debt to total assets (DTA) sebagai proksi.

Jensen (1986) beralasan bahwa struktur modal yang optimal dari suatu perusahaan di-tentukan oleh minimalnya agency cost. Hal ini menyiratkan bahwa agency cost merupakan salah satu unsur penentu struktur modal. Se-mentara itu, good coorporate governance disu-sun untuk mengurangi masalah keagenan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa good coorpo-rate governance terkait dengan struktur modal melalui agency cost. Adanya hubungan antara good coorporate governance dan struktur mod-al terbukti dalam penelitian Saad (2010) dan Nickmanesh et al (2011). Hasil ini bertolak be-lakang dengan Bodaghi dan Ahmadpour (2010) yang mengumpulkan data dari 50 perusahaan Iran yang terdaftar di Bursa Efek Teheran untuk menguji hubungan antara good coorporate gov-ernance dan struktur modal. Hasilnya adalah ada hubungan negatif antara good coorporate governance dan struktur modal.

Hubungan pengaruh struktur modal ter-

Page 3: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

61

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)

Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015,

Halaman 59-75

hadap kinerja perusahaan ditunjukkan dengan semakin besar tambahan hutang untuk mem-bentuk struktur modal optimal yang ditarget-kan maka semakin baik kinerja perusahaan khususnya dalam menghasilkan profit. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian dari Muly-adi (2012) yang menunjukkan pengaruh posi-tif struktur modal terhadap kinerja perusahaan. Namun, Chinaemerem & Anthony (2012) dan Soumadi & Hayajneh (2011) meneliti dampak struktur modal pada keuangan kinerja perusa-haan. Hasilnya menunjukkan bahwa struktur modal perusahaan memiliki dampak negatif yang signifikan pada kinerja keuangan peru-sahaan. Hal tersebut kontradiktif dengan pene-litian Dissanayake (2012) dan Amidu (2007) yang menyatakan bahwa struktur modal din-yatakan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan profit-abilitas.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Komite Ekonomi Nasional (KEN) memproyeksikan kinerja sektor pertam-bangan di Indonesia tahun 2013 mendatang ma-sih akan tertekan. Hal ini seiring dengan harga komoditas pertambangan di pasar internasional yang tengah turun. Turunnya harga komoditas pertambangan disebabkan permintaan terhadap komoditas pertambangan yang diperkirakan akan melemah karena lemahnya kondisi per-ekonomian global. Indeks harga saham peru-sahaan di sektor pertambangan yang listed di BEI masih menguat sepanjang kuartal pertama dan mulai menurun pada April dan Mei. Indeks harga saham perusahaan di sektor pertamban-gan yang listed di BEI ini sempat naik ke level 2804,1 pada Februari 2012, tetapi mengalami penurunan sebesar 6,6 persen (MoM) pada April 2012 dan sebesar 19,9 persen(MoM) pada Mei 2012.

Sejak awal tahun 2012, komoditas pert-ambangan seperti aluminium, nikel, dan timah putih menunjukkan penurunan harga yang cu-kup signifikan. Harga nikel dari harga rata-rata

20.450 dolar AS per ton pada Februari 2012 turun menjadi 15.658 dolar AS per ton pada Agustus 2012. Harga timah putih dari harga rata-rata sebesar 2.057dolar AS per ton Febru-ari 2012 turun menjadi 1.814 dolar AS per ton Agustus 2012. Pada semester pertama 2012, pertumbuhan PDB sektor pertambangan ma-sih menunjukkan peningkatan. Namun, pada pertengahan ke dua tahun 2012, pertumbuhan sektor pertambangan diperkirakan akan menu-run sehingga sektor pertambangan diperkirakan hanya tumbuh 2,2 persen pada tahun 2012 ini. Penurunan kinerja ini juga bisa disebabkan karena kurangnya good coorporate governance di sektor ini (Fitria, 2012).

RERANGKA TEORITIS DAN HOPOTESISGOOD CORPORATE GOVERNANCETeori yang dapat dikaitkan dengan corporate governance adalah stewardship theory dan agency theory (Chinn,2000). Stewardship the-ory menjelaskan tentang asumsi filosofis sifat manusia bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggungjawab, memiliki integritas dan keju-juran terhadap pihak lain. Hal ini yang dapat menjelaskan hubungan fidusia yang dikehen-daki para pemegang saham.

Stewardship theory memandang manaje-men sebagai dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan pub-lik maupun stakeholder. Sementara itu, agency theory yang dikembangkan oleh Michael John-son memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai “agents” bagi para shareholder. Mer-eka akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri bukan sebagai pi-hak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham.

Inti dari corporate governance yaitu pen-ingkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan ad-anya akuntabilitas manajemen terhadap stake-holder yang lain berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku.

Page 4: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

62

Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....

Kepemilikan ManajerialMenurut Suranta (2005), kepemilikan manaje-rial merupakan mekanisme corporate gover-nance yang baik karena kepemilikan manaje-rial dapat membatasi perilaku opportunistic manajer dalam bentuk manajemen laba yang dapat merugikan kepentingan pihak lain (stake-holder). Kepemilikan manajerial dalam lapo-ran keuangan perusahaan ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham peru-sahaan oleh manajer. Menurut Wahidahwati (2002), kepemilikan presentase saham oleh pi-hak manajemen dari dewan komisaris dan di-reksi yang turut mengambil keputusan kepemi-likan manajerial merupakan kepemilikan mana-jerial yang besarnya dapat dihitung dari periode tertentu dalam satuan persentase sebagai beri-kut (Wardani dan Hermuningsih, 2011) .

Kinerja Keuangan Kinerja merupakan pencapaian atas yang diren-canakan, baik oleh pribadi maupun organisasi. Apabila pencapaian sesuai dengan yang diren-canakan maka kinerja yang dilakukan terlak-sana dengan baik. Apabila pencapaian melebihi dari yang direncanakan dapat dikatakan kiner-janya sangat bagus. Apabila pencapaian tidak sesuai dengan yang direncanakan atau kurang dari yang direncanakan maka kinerjanya jelek. Kinerja keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang menggunakan indikator keuangan.

Analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakuan untuk menilai kinerja di masa lalu dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan yang mewakili re-alitas entitas dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut. Menurut Halim (2001) anali-sis kinerja keuangan adalah usaha mengiden-tifikasi ciri-ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan yang tersedia. Dalam penelitian ini, kinerja keuangan diukur dengan Return on As-set (ROA)

Return on Asset (ROA)Menurut Lestari dan Sugiharto (2007) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggu-naan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Selan-jutnya, ROA akan meningkatkan daya tarik pe-rusahaan kepada investor. ROA diperoleh den-gan membagi laba setelah pajak dengan total aktiva selama periode 2009-2012 dalam satuan presentase. ROA dinyatakan dalam rumus (As-tuti, 2004) :

Struktur ModalStruktur modal menentukan penggunaan utang yang dilakukan oleh manajer keuangan untuk mendanai kegiatan perusahaan. Sartono (2010) menyebutkan bahwa struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Keputusan struktur modal (capital structure) meliputi pe-milihan sumber dana baik yang berasal dari modal sendiri maupun modal asing dalam ben-tuk utang. Dana ini merupakan dana eksternal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Proksi struktur modal yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt to Total Asset Ratio (DTA).

Debt to Total Asset Ratio (DTA)Debt to Total Asset Ratio adalah rasio yang mengukur seberapa besar jumlah aktiva pe-rusahaan dibiayai oleh hutang. Karena semua hutang mengandung risiko maka semakin besar persentasinya makin besar pula risiko yang di-tanggung perusahaan. Aktiva didanai dari dua sumber, yaitu dari investor dan kreditor. Se-buah perusahaan harus membuat para investor senang dengan menghasilkan laba yang tinggi sehingga EPS meningkat (Van Horne, 1995). Perusahaan yang memiliki hutang banyak den-

Page 5: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

63

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)

Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015,

Halaman 59-75

gan beban tetap, akan mengurangi beban pajak dan menyebabkan keuntungan bagi perusa-haan. DTA dihitung dengan rumus (Van Horne, 1995):

HIPOTESISVeronica dan Sidharta (2005) menemukan ad-anya hubungan positif antara Good corporate governance dengan kinerja perusahaan yang di-ukur dengan return on asets (ROA) dan Tobin’s Q. Penemuan penting lainnya adalah penerapan good corporate governance di tingkat perusa-haan lebih memiliki arti pada negara berkem-bang dibandingkan pada negara maju. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan good corporate governance yang baik akan memperoleh manfaat yang lebih be-sar di negara-negara yang lingkungan hukum-nya kurang baik.

Penelitian berikutnya oleh Sayidah (2009) menguji hubungan indeks corporate gover-nancehasil studi IICG tahun 2003, 2004, dan 2005 dan kinerja operasional perusahaan. Uku-ran kinerja operasional diproksikan dengan profit margin, ROA, ROE, dan ROI. Komposisi aktiva perusahaan, kesempatan pertumbuhan, dan ukuran perusahaan digunakan sebagai vari-abel control. Untuk menguji hubungan tersebut digunakan model regresi linier berganda. Hasil penelitian ini tidak memberikan bukti adanya hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan corporate governance dan kinerja perusahaan. Hasil tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan jumlah sampel yang hanyameng-gunakan 22 perusahaan yang termasuk dalam 10 besar peringkat GCG dariIICG.H1: Kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh positif terhadap ROA

Jensen dan Meckling (Wahidawati, 2002) dalam sebuah perusahaan yang manajer memiliki sa-ham yang besar muncul kecenderungan mana-jer tersebut akan mengurangi tingkat hutang se-cara optimal, sehingga akan mengurangi biaya

keagenan hutang. Sebaliknya, menurut Sartono (2010), penggunaan hutang yang semakin besar akan menimbulkan dampak kenaikan risiko ke-bangkrutan, yang berarti meningkatkan risiko yang tidak dapat diversifikasikan oleh manajer, sehingga kepemilikan saham manajemen akan berkurang. Dengan demikian, terdapat hubun-gan yang negatif antara kepemilikan manajerial dengan struktur modal. Hasil penelitian Isma-yanti dan Hanafi (2003) serta Rahayu dan Fais-al (2005) menunjukkan kepemilikan manaje-rial memiliki hubungan positif. Hasil penelitian Wahidawati (2002),Masdupi (2005), Moh’d et Al (1998), dan Jansen et al (1992) menunjuk-kan berhubungan negatif antara kepemilakan manajerial dengan penggunaan utang. Dari ha-sil penemuan-penemuan tersebut, maka hipote-sis yang diajukan adalah sebagai berikut.H2 = Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap DTA

Hutang berdampak buruk terhadap kinerja pe-rusahaan. Hal ini karena tingkat hutang yang semakin tinggi menunjukkan beban bunga se-makin besar, sehingga mengurangi keuntun-gan. Semakin tinggi DTA maka semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar. Hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, pengaruh antara DTA dengan ROA adalah negatif (Brigham & Houston, 2010). Penelitian campbell (2002) dan Bardosa dan Louri (2003) juga menunjuk-kan pengaruh yang negatif antara DER terhadap ROA. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.H3= DTA berpengaruh negatif terhadap ROA

Page 6: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

64

Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....

METODE PENELITIANJenis Dan Sumber DataRancangan penelitian ini adalah (explanatory research) merupakan suatu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab akibat) antara variabel-variabel peneli-tian melalui suatu pengujian hipotesis tertentu (Singarimbun dan Effendi, 1995). Jenis data pada penelitian ini menggunakan data kuantita-tif, yaitu data-data yang dinyatakan dalam ben-tuk angka-angka. Sumber data pada penelitian ini menggunakan data sekunder atau data tidak langsung, yaitu dari laporan keuangan perusa-haan sektor pertambangan tahun 2009-2012.

Populasi Dan Penentuan SampelPopulasi adalah wilayah generalisasi yang ter-diri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetap-kan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono, 2008).Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan pertambangan pada periode 2009 – 2012 yang terdaftar di BEI yaitu 31 perusahaan.

Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling. Adapun kriteria–kriteria dalam pengambilan sampel yaitu :(1) perusa-haan pertambangan yang bertahan pada periode 2009–2012 yang terdaftar di Bursa Efek Indo-nesia, (2) emiten memiliki data rasio keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel lain yang diperlukan dan mempunyai data keuangan lengkap, yaitu laporan keuangan audit per 31 Desember, serta perusahaan sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2012

yang menerbitkan laporan tahunan (annual re-port) secara berturut–turut, (3) emiten memiliki komposisi kepemilikan yang dimiliki oleh jaja-ran manajerial. Dari 31perusahaan yang terdaf-tar hanya 8 perusahaan yang memenuhi semua syarat penelitian untuk dijadikan sampel. Be-berapa sampel digugurkan karena data tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANTeknik analisis yang digunakan dalam peneli-tian ini adalah regresi linear berganda dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics19. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji hipotesis, dan uji sobel test.Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011). Model regresi adalah sebagai berikut.DTA = α2 + β1 Kepemilikan Manajerial + e1ROA = α1 + β1 Kepemilikan Manajerial + β2 DTA + e2

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji dalam sebuah model regresi, variabel depen-den, variabel independen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati normal. Caranya adalah dengan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari

GCG Kapemilikan Manajerial

STRUKTUR MODAL

Debt to Total Aset

KINERJA PERUSAHAAN Return On Assets

Page 7: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

65

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)

Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015,

Halaman 59-75

data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Data yang normal atau mendekati distribusi normal memiliki bentuk seperti lonceng. Alat analisis yang digunakan dalam uji ini adalah uji Kolmogorov – Smirnov dengan koreksi Lilliefors

Dari Tabel uji Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat bahwa angka signifikansi uji kolmogrov-smirnovunstandardized residualsmemiliki nilai signifikan 0,912 dan lebih besar dari 0,050, se-hingga dapat disimpulkan bahwa model regresi terdistribusi secara normal.

Uji MultikolinieritasMultikolinieritas adalah adanya suatu hubun-gan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel independen (Ghozali, 2011). Pada program SPSS, ada beberapa metode yang sering digunakan untuk mendeteksi ad-anya multikolinieritas. Satu diantaranya adalah dengan cara mengamati nilai Variance Inflation Faktor (VIF) dan Tolerance. Batas dari VIF adalah 10. Jika ada variabel independen yang terkena multikolinieritas maka penanggulan-gannya adalah satu diantara variabel tersebut dikeluarkan (Ghozali, 2006). Hasilnya menun-jukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF<10. Dengan demikian, kedua variabel independen tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan selama periode pengamatan.

Uji HeteroskedastisitasUji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk men-guji dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pen-gamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi het-eroskedasitas (Ghozali, 2011). Deteksi ada tida-knya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang sumbu Y’ adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah distudentized (Ghozali, 2011).

Berdasarkan hasil terlihat titik-titik tidak menyebar secara acak baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan juga ter-lihat titik-titik tersebut tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian, dapat disim-pulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi het-eroskedastisitas.

Uji AutokorelasiUji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui dalam suatu model regresi linier terdapat kore-lasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Gho-zali, 2011). Alat analisis yang digunakan adalah uji DurbinWatson Statistic. Untuk mengetahui terjadi atau tidak autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin Watson pada perhitungan regresi dengan statis-tik tabel Durbin Watson pada tabel.

Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai DW sebesar 1,978. Nilai DurbinWatson berdasarkan tabel dengan derajat kepercayaan sebesar 5% adalah dL sebesar 1,309 dan dU sebesar 1,574, sehingga nilai 4-du adalah 2,426. Nilai Durbin Watson pada penelitian ini adalah 1,978, sehingga berada diantara dU<DW<4-dL maka data yang diestimasi tidak terjadi auto-korelasi.

UJI REGRESIBerdasarkan hasil pengujian dengan metode re-gresi linier berganda persamaan pertama untuk menguji pengaruh variabel Kepemilikan Mana-jerial terhadap variabel DTA maka dapat disu-sun sebuah persamaan sebagai berikut.DTA = 52,393 + 0,025Kepemilikan Manajerial + e

Berdasarkan hasil pengujian dengan metode regresi linier berganda persamaan ked-ua untuk menguji pengaruh variabel Kepemi-likan Manajerial dan DTA terhadap variabel ROA maka dapat disusun sebuah persamaan sebagai berikut.ROA = 49,492- 0,006Kepemilikan Manajerial– 0,754 DTA + e

Page 8: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

66

Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....

Koefisien determinasi (R²)Koefisien determinan digunakan untuk men-gukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel-variabel depen-den. Nilai koefisien adalah antara nol sampai dengan satu dan ditunjukkan dengan nilai ad-justed R2. Berdasarkan hasil penelitian ini, di-tunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (R2) persamaan kedua diperoleh sebesar 0,547 atau 54,7%. Hal ini menunjukkan bahwa 54,7% ROA dipengaruhi oleh variabel Kepemilikan manajerial dan DTA. Sedangkan sisanya sebe-sar 46,3% dijelaskan oleh variabel lain.

Uji Kelayakan ModelHasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel independen (Kepemilikan Manajerial dan DTA) mempunyai signifikansi F hitung sebesar 19,696 dengan tingkat signifikansi 0,000 artinya lebih kecil dari batas maksimal tingkat signifikansi 0,050. Dengan demikian, hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan H0 ditolak dan HA diterima, berarti bahwa se-cara bersama-sama variabel independen (Kepe-milikan Manajerial dan DTA) memberikan pengaruh signifikan terhadap ROA.

Uji Sobeldan BootstrappingPendekatan alternatif untuk menguji signifi-kasi mediasi dengan menggunakan teknik boot-strapping yaitu pendekatan non-parametrik yang tidak mengasumsikan bentuk distribusi variabel dan dapat diaplikasikan pada jumlah sampel kecil (Ghozali, 2006). Untuk menguji signifikasi pengaruh tidak langsung maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien mediasi (ab) dan standard error pengaruh tidak lang-sung (sab) dengan rumus sebagai berikut :

Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Dari hasil uji sobel dan bootstrapping menun-

jukkan bahwa signifikansi indirect effect DTA sebagai variabel mediasi Kepemilikan Manaje-rial terhadap ROA adalah sebesar 0,7935. Kare-na nilai signifikansi lebih kecil dari 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa DTA tidak dapat menjadi variabel mediasi Kepemilikan Mana-jerial terhadap ROA.

Uji Hipotesis Dan Pembahasan1) Pengaruh Kepemilikan Manajerial

terhadap ROA

Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program SPSS diketahui bahwa Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap ROA, artinya semakin besar Kepemilikan Manajerial, tidak menentukan besar kecilnya tingkat laba bersih perusahaan dibanding dengan tingkat aset perusahaan (ROA) serta diperoleh hasil statistik bahwa nilai uji t dari Kepemilikan Manajerial terhadap ROAmenunjukkan signifikansi sebesar 0,927; artinya Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,050. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sayidah (2009). Hasil ini terjadi karena kepemilikan manajerial pada perusahaan pertambangan yang listed di BEI masih relatif rendah yaitu 23%-33%. Selain itu, hasil ini dapat terjadi karena besar kecilnya profitabilitas perusahaan pertambangan yang listed di BEI lebih ditentukan oleh kinerja operasional perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan meminimalisasi biaya, sehingga target profitabilitas dapat tercapai daripada karena komposisi saham yang dimiliki manajerial.

2) Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap DTA

Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program SPSS diketahui

Page 9: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

67

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)

Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015,

Halaman 59-75

bahwa Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap DTA. Berarti semakin besar Kepemilikan Manajerial tidak menentukan besar kecilnya tingkat hutang perusahaan dibanding dengan tingkat aset perusahaan (DTA). Hasil statistik diperoleh bahwa nilai uji t dari Kepemilikan Manajerial terhadap DTA menunjukkan signifikansi sebesar 0,795, artinya Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap DTA karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,050. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan olehWahidawati (2002), Masdupi (2005), Moh’d et Al (1998), dan Jansen et al (1992). Hasil ini dapat terjadi karena manajer perusahaan pertambangan di Indonesia bukan sebagai faktor penentu dalam pengambilan kebijakan struktur modal karena jumlah saham yang dimiliki pihak manajer di perusahaan pertambangan yang listed di BEI masih kecil. Dari data menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan manajerial di masing-masing perusahaan pertambangan yang listed di BEI sekitar 23%-33%. Selain itu, naik turunnya persentase kepemilikan manajerial di perusahaan pertambangan yang listed di BEI tidak mempengaruhi naik turunnya struktur modal perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa peran dari manajer untuk mengendalikan struktur modal masih rendah. Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah bahwa perusahaan dalam menentukan komposisi struktur modal tidak ditentukan oleh pendapat manajer, tetapi berdasarkan kebutuhan pendanaan dan history komposisi struktur modal tahun-tahun sebelumnya.

3) Pengaruh DTA terhadap ROA

Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program SPSS, diketahui bahwa DTA memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Berarti semakin besar DTA maka semakin kecil tingkat ROA. Hasil statistik diperoleh bahwa nilai uji

t dari DTA terhadap ROA menunjukkan signifikansi sebesar 0,000. Berarti DTA berpengaruh signifikan terhadap ROA karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,050. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh campbell (2002) dan Bardosa dan Louri (2003). Hasil ini dapat terjadi karena hutang perusahaan pertambangan yang listed di BEI meningkat. Hal ini akan mengakibatkan beban bunga yang tinggi bagi, sehingga pendapatan perusahaan akan tergerus oleh biaya-biaya, sehingga laba perusahaan pertambangan yang listed di BEI akan semakin mengecil.

4) Pengujian DTA sebagai variabel mediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA

Hipotesis ini dijelaskan dengan melakukan Uji Sobel dan Bootstrapping. Uji Sobel dan Bootstrapping adalah pendekatan alternatif untuk menguji signifikasi mediasi dengan menggunakan teknik bootstrapping yaitu pendekatan non-parametrik yang tidak mengasumsikan bentuk distribusi variabel dan dapat diaplikasikan pada jumlah sampel kecil (Ghozali, 2011). Untuk menguji signifikasi pengaruh tidak langsung maka perlu dihitung nilai t dari koefisien mediasi (ab) dan standard error pengaruh tidak langsung (sab). Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi.

Hasil statistik Uji Sobel dan Bootstrappingmenunjukkan hasil signifikansi indirect effect DTA sebagai variabel mediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA adalah sebesar 0,7935. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa DTA tidak dapat menjadi variabel mediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA. Hasil ini menggambarkan bahwa jika manajer mampu mengendalikan

Page 10: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

68

Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....

struktur modal perusahaan, sedangkan struktur modal perusahaan pertambangan secara statistik mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan maka manajer juga dapat menentukan besar kecilnya profitabilitas perusahaan pertambangan yang listed di BEI.

KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN KETERBATASANBerdasarkan hasil analisis maka diperoleh simpulan sebagai berikut.

1) Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap ROA.

2) Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap DTA. Hal ini karena manajer perusahaan pertambangan di Indonesia bukan faktor penentu dalam pengambilan kebijakan struktur modal karena jumlah saham yang dimiliki pihak manajer pada perusahaan pertambangan yang go public di Indonesia masih sangat kecil.

3) DTA memiliki pengaruh negatif terhadap ROA.

4) DTA sebagai variabel tidak terbukti memediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA.

Implikasi dari penelitian ini diharapkan jajaran direksi perusahaan pertambangan di Indonesia mampu untuk mengendalikan struk-tur modal dan kinerja perusahaan, khususnya profitabilitas perusahaan. Penelitian ini hanya menggunakan 8 sampel perusahaan pada sektor pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012, sehingga belum bisa merepresentasikan keadaan perusahaan yang ada. Oleh sebab itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel serta memperpanjang waktu penelitian. Saran yang dapat diberikan kepada peneliti selan-jutnya yaitu dapat menggunakan proksi GCG yang lain, yaitu ukuran dewan komisaris, kepe-milikan institusional, keberadaan komite audit,

kepemilikan asing atau kepemilikan publik.. Proksi profitabilitas dapat menggunakan ROE, NPM, PER atau PBV, sedangkan proksi struk-tur modal dapat menggunakan proksi STDTA atau LTDTA.

DAFTAR PUSTAKAAmidu, Mohammed. 2007. How Does Dividend

Policy Affect Performance of The Firm On Ghana Tock Exchange.Investment Management and Financial Innovations. Volume 4, Issue 2.

Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Bambang, Riyanto. 1990. Dasar-dasar Pembelanjaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.

Barbosa, Natalia and Helen Louri, (2003), “Corporate Performance: Does Ownership Matter? A Comparison of Foreign – and Domestic-Owned Firms in Greece and Portugal,” Working Paper Series, No. 26

Bauer et al (2008). The Impact of Corporate Governance on Corporate Performance: Evidence from Japan. Pacific-Basin Finances Journal.vol 16, pp 235-251.

Berghe, Lutgart Van den, dan Liesbeth de Ridder.1999. International Standardisation of Good Corporate Governance, Best practices for the Board of Directors. Boston, MA: Kluwer.

Bodaghi, Akram dan Ahmad Ahmadpour. 2011. The Effect of Corporate Governance and Ownership Structure on Capital Structure of Iranian Listed Companies.7th International Conference on Enterprise Systems, Accounting and Logistics (7th ICESAL 2010).

Bowen, R.M., Davis, A.K. & Matsumoto, D.A. 2005. Emphasis on Pro Forma VersusGAAP Earnnigs In Quarterly Press Releases: Determinants, SEC Intervention And Market Reactions. The Accounting Review.vol 80(4), 1011-1038.

Page 11: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

69

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)

Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015,

Halaman 59-75

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi11. Jakarta: Salemba Empat.

Campbell, Kevin. 2002. Ownership Structure and The Operating Performance ofHungarian Firms.Working Paper, No.9.

Carter, D. A., Simkins, B. J., & Simpson, W. G. 2003. Corporate Governance, Board Diversity, and firm Value.Financial Review. 38: 33–53

Chinaemerem, Osuji Casmir dan Odita Anthony. 2012. Impact of Capital Structure on The Financial Performance of Nigerian Firms. Arabian Journal of Business and Management Review (OMAN Chapter).Vol. 1, No.12

Chinn, Richard. 2000. Corporate Governance Handbook. Gee Publishing Ltd. London.

Dissanayake. 2012. The Determinants of Return on Equity: Evidences From Sri Lankan Microfinance Institutions. Journal Of Arts, Science & Commerce. Vol.iii, Issue 22.

Faisal. 2005.Analisis Agency Cost, Strukturkepemilikan Dan MekanismeCorporate Governance.Jurnal risetakuntansi indonesia. Vol.8 no.2.

Fitria, Andayani. 2012. 2013 Kinerja Sektor Tambang Indonesia Masih Tertekan. (diakses di http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/12/12/10/metfqg-2013-kinerja-sektor-tambang-indonesia-masih-tertekan)

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.

Ismayanti, Fitri dan Hanafi, Mahduh M. 2004. Struktur Kepemilikan, Risiko, DanKebijakan Keuangan : Analisis Persamaan Simultan. Jurnal Ekonomi

danBisnis Indonesia, Vol. 19, No. 2, 176-196.

Jensen, M. and Meckling, W. 1992.Theory Of The firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics. Vol 3, 305–360.

Jensen, Michael C. 1986. Agency Cost of Free cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers. American Economic Review 76 (2), 323-329.

Knippenberg, Van D., De Dreu, C. K. W. & Homan, A. C. 2004. Work group diversity and group performance: An integrative model and research agenda. Journal of Applied Psychology.vol 89, 1008-1022.

Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. 2007. Kinerja Bank Devisa dan Bank NonDevisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PESAT Vol. 2.

Lynall, M. D., Golden, B. R., and Hillman, A. J. 2003. Board Composition from Adolescence to Maturity: A Multi-Theoretic View. Academy of Management Review, 28, 416-431.

Masdupi. 2005.Analisis dampak strukturkepemilikan pada kebijakan hutangdalam mengontrol konflik keagenan,Jurnal ekonomi dan bisnis indonesia. Vol. 20 no. 1.

Moh’d, M.A., L.G. Perry., dan J.N. Rimbey. 1980. The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt Policy: A Time-series Cross-Sectional Analysis.FinancialReview.(August), Vol.33 : 85-99.

Mulyadi, Martin Surya & Yunita Anwar. 2012.Impact of Corporate Social Responsibility Toward Firm Value and Profitability. The Business Review, Cambridge. Vol. 19 , Num. 2.

Nickmanesh, Shima, Seyeded Zahra Seyedabrishami, Reza Gheshmi, Mahmoud Manafi. 2011. The effect of corporate governance on Malaysian

Page 12: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

70

Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....

listed companies’ capital structure and Performance. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business. Vol 3, No 7

Saad, N. M. (2010). Corporate Governance Compliance and the Effects to Capital Structure in Malaysia.International Journal of Economics and Finance.Vol 2(1), 105-114.

Sartono, Agus. 2001. “ Kepemilikan orang dalam (Insider Ownership), Hutang dan Kebijakan Deviden: Pengujian Empirik Teori Keagenan (AgencyTheory)”. Jurnal Siasat Bisnis, no.6, Vol.2

Sayidah, Nur. 2009. Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik. JAAI, vol. 11, no. 1, hal. 1-19.

Schippers, M. C., Den Hartog, D. N., Koopman, P. L., & Wienk, J. A. 2003. Diversity And Team Outcomes: The Moderating Effects of Outcome Interdependence and Group Longevity And The Mediating Effect of Reflexivity. Journal of Organizational Behavior.vol 24, 779-802.

Singarimbun dan Effendi . 1995. Metode Venelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Soumadi, M. M., & Hayajneh, O. S. (2011). Capital structure and corporate performance: Empirical study on the public Jordanian shareholdings firms listed in the Amman stock market. European Scientific Journal, 8(26), 173-189.

Sujono; Soebiantoro, Ugy. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage, Faktor Intern, dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.9 No.1, Maret 2007

Suranta, Eddy dan Pratana Puspa Midiastuty. 2003. Analisis Hubungan StrukturKepemilikan Manajerial, Nilai Perusahaan dan Investasi dengan ModelPersamaan Linear Simultan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol 6(1), pp:54-68.

Wahidahwati. 2001. Pengaruh Kepemilikan Manaje rial dan Kepemilikan Institusional pada Kebi jakan Hutag Perusahaan: Sebuah Perspektif Agency Theory. Simposium Nasional Akun tansi IV, Hal.1084-1107.

Wardani, D.K. & Hermuningsih, S. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan dan Kebijakan Hutang sebagai Variabel Intervening.Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 15.27-36.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan, Edisi 8, Cetakan Kesepuluh, Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Van Horne, J.C . 1995. Financial Management and Policy: Edisi 10. New York, Prentice-Hall.

Veronika N.P Siregar, Sylvia dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.

LAMPIRAN

TAHUN PRUSH ROA DAR K-MAJ

2009

PKPK 9.36 61 63.23 KKGI 11.73 45 18 ENRG -16.9 83 2.7 ADRO 10.4 59 16.45 BYAN 2.18 66 75.4 CTTH 8.81 67 6.58 ITMG 28 34 2 ARTI -15.35 63 1

2010

PKPK 5.48 61 41.57 KKGI 31.49 42 33 ENRG -0.54 50 7.62 ADRO 5.46 54 15.92 BYAN 9.33 64 65.07 CTTH 6.4 62 6.58 ITMG 18.73 34 1 ARTI 2.01 42 90

2011

PKPK 1.68 59 55.32 KKGI 46.04 33 33 ENRG 1 65 0 ADRO 9.76 57 15.92 BYAN 13.02 55 65.07 CTTH 0.42 65 6.58 ITMG 34.6 32 2 ARTI 0.81 45 21.05

2012

PKPK -4.54 60 55.32 KKGI 22.73 29 33 ENRG 1.33 67 0 ADRO 5.73 55 15.96 BYAN 2.88 63 65 CTTH 1.06 70 6.58 ITMG 28.97 33 3 ARTI 3.62 40 25.93

Page 13: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

71

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)

Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015,

Halaman 59-75

LAMPIRAN

TAHUN PRUSH ROA DAR K-MAJ

2009

PKPK 9.36 61 63.23 KKGI 11.73 45 18 ENRG -16.9 83 2.7 ADRO 10.4 59 16.45 BYAN 2.18 66 75.4 CTTH 8.81 67 6.58 ITMG 28 34 2 ARTI -15.35 63 1

2010

PKPK 5.48 61 41.57 KKGI 31.49 42 33 ENRG -0.54 50 7.62 ADRO 5.46 54 15.92 BYAN 9.33 64 65.07 CTTH 6.4 62 6.58 ITMG 18.73 34 1 ARTI 2.01 42 90

2011

PKPK 1.68 59 55.32 KKGI 46.04 33 33 ENRG 1 65 0 ADRO 9.76 57 15.92 BYAN 13.02 55 65.07 CTTH 0.42 65 6.58 ITMG 34.6 32 2 ARTI 0.81 45 21.05

2012

PKPK -4.54 60 55.32 KKGI 22.73 29 33 ENRG 1.33 67 0 ADRO 5.73 55 15.96 BYAN 2.88 63 65 CTTH 1.06 70 6.58 ITMG 28.97 33 3 ARTI 3.62 40 25.93

Page 14: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

72

Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA DTA KEP_MANJ

N 32 32 32 Normal Parametersa,,b Mean 8.9281 53.5938 26.5578

Std. Deviation 13.58930 13.66620 26.48867 Most Extreme Differences Absolute .176 .154 .189

Positive .176 .112 .189 Negative -.149 -.154 -.158

Kolmogorov-Smirnov Z .993 .870 1.070 Asymp. Sig. (2-tailed) .277 .435 .202 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .048a .002 -.031 13.87625 2.318 a. Predictors: (Constant), KEP_MANJ b. Dependent Variable: DTA ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 13.213 1 13.213 .069 .795a

Residual 5776.505 30 192.550 Total 5789.719 31

a. Predictors: (Constant), KEP_MANJ b. Dependent Variable: DTA Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 52.939 3.502 15.119 .000 KEP_MANJ .025 .094 .048 .262 .795 1.000 1.000

a. Dependent Variable: DTA Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,759a ,576 ,547 9,14908 1,978 a. Predictors: (Constant), KEP_MANJ, DTA b. Dependent Variable: ROA

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 3297,272 2 1648,636 19,696 ,000b Residual 2427,466 29 83,706 Total 5724,738 31

a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), KEP_MANJ, DTA Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 49,492 6,778 7,302 ,000 DTA -,754 ,120 -,758 -6,264 ,000 ,998 1,002 KEP_MANJ -,006 ,062 -,011 -,092 ,927 ,998 1,002

a. Dependent Variable: ROA

Page 15: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

73

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)

Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015,

Halaman 59-75

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 3297,272 2 1648,636 19,696 ,000b Residual 2427,466 29 83,706 Total 5724,738 31

a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), KEP_MANJ, DTA Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 49,492 6,778 7,302 ,000 DTA -,754 ,120 -,758 -6,264 ,000 ,998 1,002 KEP_MANJ -,006 ,062 -,011 -,092 ,927 ,998 1,002

a. Dependent Variable: ROA

Page 16: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

74

Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual N 32

Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation 8,84903090

Most Extreme Differences Absolute ,099 Positive ,085 Negative -,099

Kolmogorov-Smirnov Z ,561 Asymp. Sig. (2-tailed) ,912 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Run MATRIX procedure: ************************************************************************* Preacher And Hayes (2004) SPSS Script For Simple Mediation Written by Andrew F. Hayes, The Ohio State University http://www.comm.ohio-state.edu/ahayes/ VARIABLES IN SIMPLE MEDIATION MODEL Y ROA X KEP_MANJ M DTA DESCRIPTIVES STATISTICS AND PEARSON CORRELATIONS Mean SD ROA KEP_MANJ DTA ROA 8,9281 13,5893 1,0000 -,0473 -,7588 KEP_MANJ 26,5578 26,4887 -,0473 1,0000 ,0478 DTA 53,5938 13,6662 -,7588 ,0478 1,0000 SAMPLE SIZE 32 DIRECT And TOTAL EFFECTS Coeff s.e.t Sig(two) b(YX) -,0243 ,0936 -,2596 ,7969 b(MX) ,0246 ,0941 ,2620 ,7951 b(YM.X) -,7540 ,1204 -6,2640 ,0000 b(YX.M) -,0057 ,0621 -,0919 ,9274 INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL DISTRIBUTION Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two) Effect -,0186 ,0710 -,1578 ,1206 -,2617 ,7935 BOOTSTRAP RESULTS For INDIRECT EFFECT Data Mean s.e. LL 95 CI UL 95 CI LL 99 CI UL 99 CI Effect -,0186 -,0203 ,0698 -,1644 ,1207 -,2070 ,1849 NUMBER OF BOOTSTRAP RESAMPLES 1000 FAIRCHILD ET AL. (2009) VARIANCE IN Y ACCOUNTED FOR BY INDIRECT EFFECT: ,0021 ********************************* NOTES ********************************** ------ END MATRIX -----

Page 17: ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP …

75

JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)

Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015,

Halaman 59-75

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized

Residual N 32

Normal Parametersa,b Mean 0E-7 Std. Deviation 8,84903090

Most Extreme Differences Absolute ,099 Positive ,085 Negative -,099

Kolmogorov-Smirnov Z ,561 Asymp. Sig. (2-tailed) ,912 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Run MATRIX procedure: ************************************************************************* Preacher And Hayes (2004) SPSS Script For Simple Mediation Written by Andrew F. Hayes, The Ohio State University http://www.comm.ohio-state.edu/ahayes/ VARIABLES IN SIMPLE MEDIATION MODEL Y ROA X KEP_MANJ M DTA DESCRIPTIVES STATISTICS AND PEARSON CORRELATIONS Mean SD ROA KEP_MANJ DTA ROA 8,9281 13,5893 1,0000 -,0473 -,7588 KEP_MANJ 26,5578 26,4887 -,0473 1,0000 ,0478 DTA 53,5938 13,6662 -,7588 ,0478 1,0000 SAMPLE SIZE 32 DIRECT And TOTAL EFFECTS Coeff s.e.t Sig(two) b(YX) -,0243 ,0936 -,2596 ,7969 b(MX) ,0246 ,0941 ,2620 ,7951 b(YM.X) -,7540 ,1204 -6,2640 ,0000 b(YX.M) -,0057 ,0621 -,0919 ,9274 INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL DISTRIBUTION Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two) Effect -,0186 ,0710 -,1578 ,1206 -,2617 ,7935 BOOTSTRAP RESULTS For INDIRECT EFFECT Data Mean s.e. LL 95 CI UL 95 CI LL 99 CI UL 99 CI Effect -,0186 -,0203 ,0698 -,1644 ,1207 -,2070 ,1849 NUMBER OF BOOTSTRAP RESAMPLES 1000 FAIRCHILD ET AL. (2009) VARIANCE IN Y ACCOUNTED FOR BY INDIRECT EFFECT: ,0021 ********************************* NOTES ********************************** ------ END MATRIX -----