Top Banner
ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN SYARIAH TERHADAP MARKET SHARE ASET PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Periode Januari 2012 September 2016 Tesis Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Peryaratan Memperoleh Gelar Master Ekonomi (M.E) Program Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan Oleh: ERWIN SAPUTRA SIREGAR NIM: 21140850100027 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
139

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

Mar 17, 2019

Download

Documents

lamkien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

PERBANKAN SYARIAH TERHADAP MARKET SHARE ASET

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Periode Januari 2012 – September 2016

Tesis

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Salah Satu Peryaratan Memperoleh

Gelar Master Ekonomi (M.E)

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Diajukan Oleh:

ERWIN SAPUTRA SIREGAR

NIM: 21140850100027

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada
Page 3: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada
Page 4: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

PERI\TYATAAI\

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini adalah benar-benar merupakan

hasil karya pribadi saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang

lain pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis dikutip dalam tesis ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jakarta,4 Apf,l20l7

Yang menyatakan

(Erwin Saputra Siregar)

Page 5: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of internal and external

factors of Islamic banking to market share of Islamic banking assets in

Indonesia. The data used is data time series period January 2012 - September

2016, sourced from Indonesia Banking Statistics and Islamic Banking

Statistics. To analyze, the author uses the method of ordinary least squares

(OLS).

The results of this study indicate that the variable inflation and non-

performing financing (NPF) a significant negative effect, while third party

funds (DPK) and the number of offices partial positive significant effect on the

market share of Islamic banking assets in Indonesia. Found with Adjusted R

Square value of 85.26%, while the remaining 15.74 influenced by other

factors. Simultaneously, with significant values of 0.000000 then the entire

independent variables have a significant influence on the market share of

Islamic banking assets in Indonesia.

Keywords: Market Share Assets, Inflation, Third Party Fund (DPK), Total Office and

Non Performing Financing (NPF).

Page 6: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor internal

dan eksternal perbankan syariah terhadap market share aset perbankan syariah

di Indonesia. Data yang digunakan adalah data time series periode Januari

2012 – September 2016, yang bersumber dari Statistik Perbankan Indonesia

dan Statistik Perbankan Syariah. Untuk menganalisis, penulis menggunakan

metode Ordinary Least Square (OLS).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi dan non

performing financing (NPF) berpengaruh signifikan negatif, sedangkan dana

pihak ketiga (DPK) dan jumlah kantor berpengaruh signifikan positif secara

parsial terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia. Ditemukan

dengan nilai Adjusted R Square 85,26%, sedangkan sisanya 15,74 dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain. Secara simultan, dengan nilai signifikan sebesar

0,000000 maka keseluruhan variabel independen memiliki pengaruh

signifikan terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia.

Kata kunci: Market Share Aset, Inflasi, Dana Pihak Ketiga (DPK), Jumlah Kantor,

dan Non Performing Financing (NPF).

Page 7: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala yang telah memberikan

penulis kesehatan dan keselamatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perbankan Syariah

terhadap Market Share Aset Perbankan Syariah di Indonesia” sebagai salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan Program Pascasarjana (S2) Jurusan Magister

Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Besar Muhammad Shallallahu „Alaihi Wa Sallam sebagai pembawa risalah,

penyampai amanah, dan pemberi nasihat kepada umat manusia serta para sahabat,

keluarga, dan orang-orang sholeh maupun sholehah yang diridhoi Allah

Subhanahu Wa Ta‟ala.

Dalam penyusunan tesis ini banyak pihak yang memberi bantuan,

motivasi, dan do‟a kepada penulis. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada banyak pihak. Yang paling utama penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada kedua orangtua penulis, Zulkifli Siregar dan Nurlimaiyah

Harahap, orangtua paling luar biasa yang telah membimbing penulis dengan

penuh kasih sayang yang tulus. Keluarga yang dicintai dan disayangi penulis,

kakanda Ida Murni Siregar, kedua adinda penulis Khairul Anwar Abidin Siregar

Page 8: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

ii

dan Putri Annisa‟ Siregar serta ketiga keponakan penulis Rafa Andriansyah, Ayu

Ramadhani, dan Sumardi yang telah memberi semangat dan do‟a kepada penulis.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

penyusunan tesis ini:

1. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis dan Dosen Pembimbing Tesis I yang dengan kerendahan hatinya

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan ilmu yang

bermanfaat seta masukan yang sangat berarti selama mengerjakan tesis ini.

2. Bapak Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., BKP selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag., MH selaku Wakil Dekan

II Bidang Administrasi Umum, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, MA

selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan yang telah memberikan

masukan kepada penulis dalam mengerjakan tesis ini.

3. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM selaku Ketua Prodi Magister Perbankan

Syariah dan Bapak Ade Suherlan, SE, MM., MBA selaku Sekretaris Prodi

Magister Perbankan Syariah.

4. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM. Hah. Slm selaku Dosen

Pembimbing II dan sebagai penemu H Theory serta Rumus Total Qur‟an

1587 × 4 = 112 + 6236 yang dengan kerendahan hatinya bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan ilmu yang bermanfaat

serta masukan yang sangat berarti selama mengerjakan tesis ini.

Page 9: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

iii

5. Terimakasih kepada teman-teman satu kontrakan “Green House Apartment”,

Riskon Fauzi Nasution dan Sammy Damara yang telah memberi motivasi

kepada penulis.

6. Terimakasih kepada sahabat-sahabat Padangsidimpuan Bang M. Ribai

Subhanda Lubis, Bang Zulhamdi Bakri Tanjung, Bang Fakhruddin Ali M.H,

Mora Syamsuddin Harahap, Syafriwan Nasution, dan lain lain yang telah

memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada penulis.

7. Terimakasih kepada teman-teman Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara

(KMSU) Jabodetabek yang telah memberi bimbingan dan motivasi kepada

penulis.

8. Sahabat-sahabat Magister Perbankan Syariah Angkatan II (2015), Mba Sri,

Mba Rini, Mba Ratih, Fitri, Jannah, Frizan, Syauzi, Brian, dan Alfian yang

memberi bimbingan, motivasi, dan semangat kepada penulis.

9. Terimakasih kepada Bapak Haeru Rokhman selaku atasan penulis di PT.

Metropolitan Linggajaya (Hotel Kristal) yang memberi dukungan dan

bimbingan kepada penulis.

10. Rekan-rekan kerja di PT. Metropolitan Linggajaya (Hotel Kristal) Pak Narso,

Pak Januar, Pak Dida, Pak Salim, Pak Wasikan, Pak Yani, Pak Tiko, Bang

Latif, Mas Agus, Mas Andi, Bang Udin, Bu Nani, Bu Lia, Mba Icha, Mba

Nadya, Mba Tri, dan Mba Ningsih yang memberi semangat dan dukungan

kepada penulis.

Page 10: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

iv

11. Sahabat-sahabat Liqo‟ Pondok Ranji Ustadz Fuzi, Pak Elan, Akh Rayando,

Akh Faisal, Akh Ajat, Akh Ezzy, Akh Ridwan, Akh Bayu, dan Bang Parwis

yang memberi semangat dan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak lepas dari kekurangan dan

keterbatasan, semoga tesis ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak,

khususnya dalam bidang perbankan syariah.

Jakarta, 4 April 2017

Erwin Saputra Siregar

Page 11: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

v

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 9

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 10

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 10

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 11

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 12

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

A. Filosofi Ekonomi Islam .......................................................................... 13

B. Perbankan Syariah .................................................................................. 17

C. Market Share Aset ................................................................................. 20

a. Pengertian Market Share ................................................................. 20

b. Indikator Market Share .................................................................... 23

c. Faktor yang Mempengaruhi Market Share ....................................... 24

d. Pengertian Aset ............................................................................... 26

Page 12: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

vi

e. Kualitas Aset ................................................................................... 27

D. Inflasi ..................................................................................................... 28

a. Pengertian Inflasi ............................................................................. 28

b. Tingkat Inflasi ................................................................................. 30

c. Metode Pengukuran Inflasi .............................................................. 30

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi ....................................... 31

e. Inflasi dalam Perspektif Islam .......................................................... 32

E. Dana Pihak Ketiga ................................................................................. 33

a. Simpanan Giro ................................................................................. 33

b. Tabungan ......................................................................................... 34

c. Deposito ........................................................................................... 34

F. Jumlah Kantor ........................................................................................ 36

G. Non Performing Financing (NPF) .......................................................... 39

a. Pengertian Non Performing Financing (NPF) .................................. 39

b. Penilaian Kesehatan Non Performing Financing (NPF) ................... 45

H. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 46

I. Ringkasan Pemikiran Terdahulu ............................................................. 50

J. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 55

K. Hipotesis ................................................................................................ 59

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 60

B. Teknik Penentuan Sampel ...................................................................... 60

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 61

Page 13: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

vii

D. Metode Analisis Data ............................................................................. 62

1. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 63

a. Uji Normalitas .......................................................................... 63

b. Uji Multikolinieritas ................................................................. 64

c. Uji Heteroskedastisitas.............................................................. 65

d. Uji Autokorelasi ....................................................................... 67

2. Uji Statistik ..................................................................................... 69

a. Uji Parsial (Uji-t) ...................................................................... 69

b. Uji Fisher (Uji-F) ...................................................................... 70

3. Uji Koefisien Determinasi ............................................................... 71

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 71

a. Variabel Dependen (Y) .................................................................... 71

b. Variabel Independen (X) ................................................................. 71

F. Pendekatan Metodologi Ekonomi Islam ................................................. 73

BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 77

a. Sejarah Perkembangan Bank Syaiah ............................................... 77

b. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia ....................................... 78

c. Perkembangan Market Share Aset Perbankan Syariah di Indonesia . 81

d. Perkembangan Inflasi di Indonesia .................................................. 84

e. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah di

Indonesia ........................................................................................ 85

f. Perkembangan Jumlah Kantor Perbankan Syariah di Indonesia ....... 87

Page 14: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

viii

g. Perkembangan Non Performing Financing (NPF) di Indonesia ....... 89

B. Analisis Data .......................................................................................... 91

1. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 92

a. Uji Normalitas........................................................................... 92

b. Uji Multikolinieritas .................................................................. 93

c. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 94

d. Uji Autokorelasi ........................................................................ 95

2. Uji Statistik ..................................................................................... 96

a. Uji Parsial (Uji-t) ...................................................................... 98

b. Uji Fisher (Uji-F) .................................................................... 100

4. Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 100

C. Pembahasan ......................................................................................... 101

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 106

B. Implikasi .............................................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 108

LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan

1.1 Perkembangan Market Share Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), Jumlah

Kantor, Non Performing Financing (NPF), dan Inflasi periode

Desember 2012 – Oktober 2016 ............................................................. 4

2.1 Perhitungan Non Performing Financing (NPF) Berdasarkan Kemampuan

Bayar Nasabah (Debitur) di Bank Syariah ............................................ 45

2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 50

3.1 Menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson ...... 68

4.1 Hasil Uji Correlation Matrix ................................................................ 93

4.2 Hasil Uji White Heteroskedasticity Test ................................................ 94

4.3 Hasil Uji Langrange Multiple Test ....................................................... 95

4.4 Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS) ............................ 97

Page 16: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan

2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 57

4.1 Perkembangan Market Share Aset Perbankan Syariah di Indonesia

Periode Januari 2012 – September 2016 ............................................... 82

4.2 Perkembangan Inflasi di Indonesia Periode Januari 2012 - September

2016 ..................................................................................................... 84

4.3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah di

Indonesia Periode Januari 2012 - September 2016 ................................ 86

4.4 Perkembangan Jumlah Kantor Perbankan Syariah di Indonesia Periode

Januari 2012 - September 2016 ............................................................ 88

4.5 Perkembangan Non Performing Financing (NPF) di Indonesia Periode

Januari 2012 - September 2016 ............................................................ 90

4.6 Uji Normalitas Jarque-Bera (J-B) ........................................................ 92

Page 17: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Data Sebelum di Ln ..................................................................... 112

Lampiran 2: Data Setelah di Ln ....................................................................... 115

Lampiran 3: Analisis Regresi ........................................................................... 112

Lampiran 4: Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 118

Page 18: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awalnya keberadaan bank syariah di Indonesia ditandai dengan

adanya atau berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992.

Dengan adanya UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992

yang mengakui keberadaan bank syariah dan bank konvensional serta

memperkenankan bank konvensional membuka kantor cabang syariah. Undang-

undang tersebut telah meletakkan dasar bagi terwujudnya dual banking system di

Indonesia, yaitu sistem bagi hasil (bank syariah) dan bank yang beroperasi dengan

sistem bunga (bank konvensional). Upaya untuk mengembangkan bank dengan

sistem bagi hasil semakin kuat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya keinginan

masyarakat guna memperoleh layanan perbankan dengan prinsip syariah

(Soemitra, 2010:64).

Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia sejak tahun 1997 sampai

1998 telah menyadarkan semua pihak bahwa perbankan dengan sistem

konvensional bukan merupakan satu-satunya sistem yang dapat diandalkan, tetapi

ada sistem perbankan lain yang lebih tangguh karena menanamkan prinsip

keadilan dan keterbukaan, yaitu perbankan syariah. Meskipun pada waktu itu

hanya ada satu lembaga keuangan perbankan syariah, namun diakui oleh banyak

kalangan bahwa sistem yang dianut dapat menjawab tantangan krisis yang terjadi

pada tahun 1997 sampai 1998. Sejak saat itu perbankan syariah lahir dan dapat

dikenal oleh masyarakat muslim maupun non muslim sehingga sekarang ini

Page 19: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

2

banyak bank-bank konvensional yang mempunyai unit khusus bank syariah (Ulfa,

2008:2).

Perbankan syariah dalam melakukan operasionalnya menerapkan prinsip

bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

perbankan nasional, bank syariah mempunyai peranan yang penting dalam

perekonomian. Penerapan perbankan syariah dalam aktivitas ekonomi Indonesia

tidak jauh berbeda dengan perbankan konvensional. Pemahaman sistem ekonomi

yang Islami senantiasa mengacu pada konsep Islam menyeluruh atau kaffah.

Pendekatan Islam kaffah ini mengandung makna adanya ekspos mengenai iman,

Islam, dan ihsan. Tiga hal diskursus ini diperkuat oleh rukun Islam yaitu: 1)

Syahadat, 2) Shalat, 3) Zakat dan keempat Puasa serta kelima Haji. Resultan dari

tiga pilar dalam Islam ini terejawantahkan pada teori dasar ekonomi Islam yang

terdiri dari: 1) Teori Tauhid, 2) Teori Ibadah, 3) Teori Maslahah. Implementasi

dari pilar utama ekonomi ini sejalan dengan pekembangan perbankan yang ada di

Indonesia. Grand Building Theory berupa bangunan teori dari Islam Dan

Pengetahuan (IDP) atau Islam And Science (IAS) adalah Teori TIM atau Tauhid-

Ibadah-Maslahah yang bersal dari (Q.S Al Bayyinah [98] : 5) sehingga

memunculkan konsep utama dari pembagian struktur ekonomi, sosial, ilmu,

pengetahuan maupun perbankan syariah (Aziz, 2015).

Peran perbankan syariah di dalam tatanan perekonomian nasional hingga

saat ini masih sangat kecil. Padahal jika dilihat dari jumlah penduduk yang

beragama Islam, menurut data Badan Pusat Statistik dari total 255 juta orang, 87%

beragama Islam. Bank Indonesia sebagai bank sentral menargetkan aset

Page 20: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

3

perbankan syariah pada akhir tahun 2008 akan mencapai 5% dari keseluruhan aset

perbankan nasional merupakan implementasi Visi Cetak Biru Pengembangan

Perbankan Syariah di Indonesia. Dalam penelitian Bambang tahun 2014

berdasarkan Outlook Perbankan Syariah 2013, perkembangan market share aset

perbankan syariah di Indonesia sampai dengan bulan Desember 2012 tercatat

sebesar 4,3%. Dari data Statistik Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan

Syariah yang bersumber dari Otoritas Jasa Keuangan ditinjau dari total aset, per

September 2016 perbankan syariah hanya menyumbang 5,13% dari total aset

perbankan nasional artinya target 5% sejak tahun 2008 baru tercapai pada

September 2016 tetapi angka market share aset perbankan syariah masih

berfluktuatif. Kondisi ini menyebabkan perbankan syariah belum dapat menjadi

alternatif bagi permasalahan perekonomian nasional. Oleh karena itu,

pertumbuhan aset perbankan syariah harus dapat mengimbangi perbankan

konvensional demi menjawab kebutuhan masyarakat dan menunjukkan

efektifitasnya dalam memberikan solusi perekonomian nasional.

Dalam Laporan Perkembangan Perbankan Syariah (LPPS) tahun 2012

oleh Bank Indonesia, sepanjang tahun 2012, kinerja industri perbankan syariah

nasional yang masih didominasi struktur asetnya sekitar 98% oleh Bank Umum

Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) relatif cukup baik, tercermin dari:

(i) fungsi intermediasi berada pada tingkat yang optimal dengan rata-rata FDR

sebesar 97,16%; (ii) tingkat kecukupan modal (CAR) masih jauh di atas minimum

8% dengan rata-rata CAR sebesar 15,17%; dan (iii) tingkat pembiayaan

bermasalah (non performing financing) masih di bawah 5% dengan rata-rata

Page 21: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

4

sebesar 2,72% dan bahkan untuk posisi Desember 2012 mencapai 2,22%.

Walaupun begitu, dari sisi pertumbuhan aset, terjadi perlambatan aset industri

yang relatif signifikan pada bulan Maret sampai dengan bulan September 2012,

lebih karena penurunan dana pihak ketiga (DPK) yang cukup tajam. Penurunan ini

disebabkan antara lain karena penarikan dana simpanan milik pemerintah

(Kementerian Agama) dari bank syariah yang cukup besar, dimana dialihkan ke

Sukuk Dana Haji Indonesia guna memenuhi target pendanaan pembangunan.

Namun pada bulan berikutnya, dana pihak ketiga (DPK) dan aset bank syariah

mengalami peningkatan kembali. Dengan demikian, pelambatan pertumbuhan

industri perbankan syariah lebih akibat kondisi domestik. Perkembangan

perbankan syariah selama satu tahun terakhir cukup menggembirakan, dimana

total asetnya meningkat menjadi Rp. 199,72 Triliun dan melebihi proyeksi

moderat tahun sebelumnya sebesar Rp.187,2 Triliun.

Tabel 1.1

Perkembangan Market Share Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), Jumlah

Kantor, Non Performing Financing (NPF), dan Inflasi periode Desember

2012 – September 2016

Tahun Market

Share Aset DPK

Jumlah

Kantor NPF Inflasi

2012 4,58% 147.512.000.000.000 2.262 2,22% 4,30%

2013 4,71% 183.534.000.000.000 2.588 2,62% 8,38%

2014 4,85% 217.858.000.000.000 2.471 4,33% 8,36%

2015 4,83% 231.175.000.000.000 2.301 3,19% 3,35%

2016 5,13% 263.522.000.000.000 2.210 2,49% 3,07%

Data diolah, 2017

Page 22: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

5

Pada tahun 2012 market share aset perbankan syariah berada pada posisi

4,58%. Desember 2013 market share aset perbankan syariah menunjukkan

peningkatan yaitu 4,71%. Desember 2014 market share aset perbankan syariah

konsisten mengalami kenaikan di angka 4,85%, namun Desember 2015 market

share aset perbankan syariah menurun pada angka 4,83% serta pada September

2016 market share aset naik di angka 5,13%. Jadi, perbankan syariah dari tahun

2015 sampai tahun 2016 telah mengalami fluktuatif yang berakhir pada kenaikan

pada September 2016. Dari porsi aset yang dimiliki, perbankan syariah belum

mampu menjadi pemain besar dalam tatanan perbankan secara nasional.

Pada Desember 2012 inflasi relatif normal di angka 4,30%. Desember

tahun 2013 inflasi mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dari tahun

sebelumnya di angka 8,38%, artinya perekonomian secara nasional lagi terganggu

karena menjelang tahun politik di Indonesia. Desember 2014 inflasi mengalami

penurunan walaupun kecil pada tahun ini yaitu pada angka 8,36%, tensi dunia

politik Indonesia sudah mulai turun sehingga gejolak ekonomi mulai berkurang.

Desember tahun 2015 pemerintah fokus untuk menjaga kestabilan ekonomi

sehingga inflasi pada tahun ini turun drastis pada angka 3,35%. September 2016

pemerintah rezim baru sudah mendapatkan ritmenya yang berimplikasi pada

inflasi menurun pada angka 3,07%.

Dana pihak ketiga (DPK) merupakan salah satu indikator yang sangat

penting untuk perkembangan perbankan syariah. Dana pihak ketiga (DPK) dapat

meningkatkan penyaluran dana yang berimplikasi pada laba. Pada Desember

tahun 2012 dana pihak ketiga (DPK) 147,51 Triliun. Pada Desember tahun 2013

Page 23: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

6

dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan di angka 183,53 Triliun, kenaikan

ini akan berpengaruh terhadap peningkatan penyaluran dana perbankan syariah.

Tahun 2014 adalah tahun politik di Indonesia, Bank Indonesia sebagai bank

sentral membatasi perputaran keuangan perbankan yang cepat dengan menaikkan

Suku Bunga Bank Indonesia. Hal ini berdampak pada simpanan masyarakat di

bank mengalami kenaikan yaitu pada angka 217,86 Triliun. Dunia politik

Indonesia mulai stabil, Desember tahun 2015 dana pihak ketiga (DPK) tetap

konsiten mengalami kenaikan di angka 231,18 Triliun. Situasi rezim

pemerintahan baru yang sudah mulai normal dan peningkatan pertumbuhan

ekonomi secara nasional, September tahun 2016 dana pihak ketiga (DPK) terus

mengalami kenaikan di angka 263,52 Triliun.

Desember tahun 2012 jumlah kantor bank syariah 2.262 kantor, yang

berarti keberadaan perbankan syariah sudah tersebar di Indonesia. Desember

tahun 2013 perbankan syariah semakin ekspansif, hal ini tergambar dari jumlah

kantor bank syariah yang mengalami kenaikan yaitu 2.588 kantor. Desember

tahun 2014 perbankan syariah menekankan efisiensi, banyak kantor yang kurang

produktif ditutup sehinggga jumlah kantor bank syariah mengalami penurunan

yaitu 2.471 kantor. Desember tahun 2015 masih terus melakukan efisiensi untuk

peningkatan produktifitas, jumlah kantor bank syariah terus mengalami penurunan

yaitu 2.301 kantor. September tahun 2016 perbankan syariah terus

memaksimalkan efisiensi sehingga jumlah kantor bank syariah terus berkurang

yaitu 2.210 kantor.

Page 24: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

7

Desember tahun 2012 non performing financing (NPF) perbankan syariah

relatif kecil yaitu 2,22%. Namun pada Desember 2013 angka non performing

financing (NPF) naik di angka 2,62%, hal ini implikasi dari pada tahun ini

perbankan syariah juga produktif dalam menyalurkan dana. Desember tahun 2014

non performing financing (NPF) mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu

4,33%, perbankan syariah mulai mengalami masalah dalam kriteria pemilihan

nasabah pembiayaan. Desember tahun 2015 perbankan syariah lebih memperketat

persyaratan nasabah pembiayaan, pada tahun ini non performing financing (NPF)

turun dibanding tahun 2014 yaitu 3,19%. September tahun 2016 non performing

financing (NPF) mulai stabil lagi di angka 2,49%.

Pergerakan market share aset perbankan syariah ini tidak lepas dari

beberapa indikator yang mempengaruhinya yaitu inflasi, dana pihak ketiga

(DPK), jumlah kantor, dan non performing financing (NPF). Inflasi tidak lepas

dari perkembangan market share aset perbankan syariah, karena inflasi

menggambarkan kondisi ekonomi secara nasional. Jika inflasi tinggi, maka

masyarakat pada umumnya tidak akan tertarik untuk menggunakan produk-

produk perbankan syariah begitu juga sebaliknya. Jika inflasi rendah maka daya

beli masyarakat akan tinggi sehingga peluang untuk menggunakan jasa perbankan

syariah akan semakin tinggi dan berimplikasi pada market share aset perbankan

syariah.

Perkembangan market share aset perbankan syariah juga tidak lepas dari

variabel dana pihak ketiga (DPK) karena dana pihak ketiga (DPK) merupakan

dana yang paling dibutuhkan dalam penyaluran pembiayaan kepada nasabah

Page 25: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

8

perbankan syariah. Semakin banyak dana pihak ketiga (DPK), maka semakin

banyak pula peluang untuk menyalurkan dana kepada nasabah. Di sisi lain,

semakin besar dana pihak ketiga (DPK) yang bisa dihimpun bank syariah maka

perbankan syariah juga bisa membiayai proyek skala besar. Jika dana pihak ketiga

(DPK) besar maka peluang penyaluran dana yang bisa dilakukan perbankan

syariah akan besar, begitu juga sebaliknya. Jika penyaluran dana besar, maka

produktifitas perbankan syariah akan meningkat pula dan berimplikasi pada

peningkatan laba dan terakhir peningkatan market share aset perbankan syariah.

Dalam sosialisasi dan pemasaran bank syariah, sangat diperlukan

pembukaan kantor-kantor baru untuk daerah yang potensial. Masyarakat pada

umumnya lebih tertarik bertransaksi langsung dengan bank. Jumlah kantor yang

semakin banyak akan membantu pergerakan bank syariah dalam meningkatkan

produktifitas. Tetapi jumlah kantor juga harus disesuaikan dengan potensi bisnis

daerahnya supaya pembukaan kantor baru efektif dan efisien. Produktifitas

meningkat dan efisiensi tetap dimaksimalkan akan meningkatkan market share

aset perbankan syariah.

Perkembangan market share aset perbankan syariah juga tidak lepas dari

non performing financing (NPF) untuk melihat bagaimana kinerja kesehatan

kredit macet perbankan syariah, maka dapat digunakan indikator non performing

financing (NPF) sebagai acuan. Besar kecilnya non performing financing (NPF)

dapat mempengaruhi kinerja perbankan syariah. Semakin rendah nilai non

performing financing (NPF) maka kinerja perbankan syariah semakin baik.

Sebaliknya, jika nilai non performing financing (NPF) semakin tinggi maka

Page 26: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

9

kinerja perbankan syariah semakin buruk. Non performing financing (NPF) bisa

dijaga dan ditekan, maka peluang untuk memperoleh laba dari pembiayaan akan

semakin besar dan akan meningkatkan market share aset perbankan syariah.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas bahwa inflasi, dana pihak

ketiga (DPK), jumlah kantor, dan non performing financing (NPF) mempunyai

dampak atau pengaruh terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia.

Oleh karena itu penulis memilih judul “ANALISIS PENGARUH FAKTOR

INTERNAL DAN EKSTERNAL PERBANKAN SYARIAH TERHADAP

MARKET SHARE ASET PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE JANUARI 2012 – SEPTEMBER 2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas

masalah dapat diidentifikasi. Bank Indonesia sebagai bank sentral menargetkan

aset perbankan syariah pada akhir tahun 2008 akan mencapai 5% dari keseluruhan

aset perbankan nasional, merupakan implementasi Visi Cetak Biru Pengembangan

Perbankan Syariah di Indonesia. Tetapi target ini baru terealisasi pada September

2016, artinya perbankan syariah membutuhkan waktu 8 tahun untuk target

tersebut. Dilihat dari Laporan Perkembangan Perbankan Syariah (LPPS) dari

tahun 2004 sampai dengan 2011 aset perbankan syariah cenderung mengalami

pertumbuhan, tetapi pada tahun 2012 terjadi perlambatan aset perbankan syariah,

lebih karena penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup tajam. Penurunan

ini disebabkan antara lain karena penarikan dana simpanan milik pemerintah

(Kementerian Agama) dari bank syariah yang cukup besar, dimana dialihkan ke

Page 27: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

10

Sukuk Dana Haji Indonesia guna memenuhi target pendanaan pembangunan. Hal

ini menarik penulis untuk melakukan penelitian tentang analisis pengaruh faktor

internal dan eksternal perbankan syariah terhadap market share aset perbankan

syariah di Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, agar penelitian dalam

tesis ini terfokus pada permasalahan yang akan dibahas, maka penulis membatasi

masalah yang akan dikaji sebagai berikut:

a. Materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah analisis pengaruh faktor

internal dan eksternal perbankan syariah terhadap market share aset

perbankan syariah di Indonesia.

b. Objek penelitian ini dilakukan pada seluruh Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha syariah di Indonesia.

c. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan dari Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha syariah di Indonesia periode Januari 2012

– September 2016.

d. Inflasi (X1), dana pihak ketiga (DPK) (X2), jumlah kantor (X3), dan non

performing financing (NPF) (X4) sebagai variabel independen, market

share aset perbankan syariah di Indonesia (Y) sebagai variabel dependen.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah yang sangat penting karena

langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Perumusan

masalah pada dasarnya adalah merumuskan pertanyaan yang jawabannya akan

Page 28: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

11

dicari melalui penelitian berdasarkan seputar keadaan faktor internal dan eksternal

perbankan syariah terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia

periode Januari 2012 – September 2016.

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, pembahasan yang akan

dilakukan, dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh positif faktor internal dan eksternal perbankan

syariah terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia periode

Januari 2012 – September 2016?

2. Apakah terdapat pengaruh positif faktor internal dan eksternal perbankan

syariah terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia periode

Januari 2012 – September 2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakan

penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal perbankan

syariah secara parsial terhadap market share aset perbankan syariah di

Indonesia periode Januari 2012 – September 2016.

2. Untuk menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal perbankan

syariah secara simultan terhadap market share aset perbankan syariah di

Indonesia periode Januari 2012 – September 2016.

Page 29: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

12

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademisi

Untuk mengimplementasikan ilmu yang penulis peroleh selama kuliah pada

program S2 Prodi Magister Perbankan Syariah.

2. Bagi Perbankan Syariah

Penulis ingin memberikan sumbangan pikiran dari hasil penelitian ini dan

semoga dapat dijadikan gambaran serta menambah wawasan dalam bidang

market share aset perbankan syariah.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Penelitian ini akan ditambahkan ke perpustakaan Magister Perbankan

Syariah dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang berisikan suatu

studi perbandingan yang bersifat karya ilmiah untuk menambah wawasan

dan pengetahuan, khususnya tentang market share aset perbankan syariah.

Page 30: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Filosofi Ekonomi Islam

Ontologi dari konsep kaffah adalah Islam, bahwa sistem kehidupan yang

ada pada diri sendiri, lingkungan sekitar, dan alam semesta berawal dari konsep

Islam. Dengan kata lain konsep penciptaan awal adalah Islam.

Kata Islam memiliki akar kata dari 3 huruf, yaitu “s” atau sin, huruf “l”

atau lam, dan huruf “m” atau mim (Aziz, 2015). Ada ayat yang mendukung

makna ontologi dari Islam pada Q.S Ali Imran [3] : 19, yang berbunyi:

Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (Q.S

Ali Imran [3] : 19).

Secara ontologis, ilmu ekonomi Islam membahas dua disiplin ilmu secara

bersamaan, yaitu ilmu ekonomi murni dan ilmu fiqh mu‟amalat. Sumber fiqh

mu‟amalat adalah wahyu yang didasarkan pada petunjuk Al Qur‟an, Hadits Nabi

dan sumber ilmu ekonomi Islam adalah pemikiran manusia (akal). Wahyu dalam

Islam merupakan sumber ilmu pengetahuan dan sekaligus penuntun (guide) dalam

kehidupan manusia, karena ia merupakan emanasi kebenaran yang bersumber dari

kebenaran yang sejati. Sedangkan akal merupakan instrumen untuk mencapai

pengetahuan, alat untuk mempersepsi, memahami, mengamati, menerima,

membedakan, dan menimbang mashlahat serta mafsadat (Aziz, 2008). Dalam

Page 31: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

14

ontologi dari semua ciptaan atau makhluk atau alam semesta adalah sistem dan

sistem dasar yang bernama Islam. Pada dasar dari sistem ini (Islam) maka unsur

sub sistem yang ada telah diciptakan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia atau

makhluk lainnya (Aziz, 2015).

Islam dimaknai sebagai suatu sistem yang holistik, komprehensif atau

menyeluruh. Dan kemudian Islam yang menyeluruh inilah yang menjadi

epistemologi dari konsep institusi keuangan yang dikembangkan, yaitu kaffah.

Institusi keuangan yang kaffah merupakan epistemologi yang muncul karena

beranggapan bahwa konsep dasar kehidupan adalah Islam dan Islam dianggap

sebagai suatu sistem (Aziz, 2015). Epistemologi ini didukung oleh Q.S Al

Baqarah [2] : 208, yang berbunyi:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam

keseluruhan dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya

syaitan itu musuh yang nyata bagimu (Q.S Al Baqarah [2] : 208).

Secara epistemologi, ekonomi berasal oikonomia (Yunani), kata

oikonomia berasal dari dua kata oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang

berarti aturan. Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu mengatur rumah tangga, yang

dalam bahasa inggris disebut economics (Samuelson, 2004:3). Kata economics ini

tidak ditemukan dalam Al Qur‟an. Menurut Hans Wehr (1961) yang diedit oleh J.

Page 32: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

15

Milton Cowan, dijumpai kata dasar “qa sha da”, yang dilahirkan “qasd” (yang

berarti; endeavor, aspiration, intentions, intent, design, purpose, resolution,

object, goal, aim, end, frugality, thrift, economy), “qasdan” (intentional,

intended), “qasid” (aspired, desired, aimed at, intended), “maqsid” atau

“maqasid” (destination), dan “iqtishad” (saving, economization, retrenchment,

thriftiness, thrift, providence, economy). Dari sini lahirlah istilah „ilm al iqtishadi

(ilmu ekonomi) dan ”al iqtishadiyah” (the economy).

Secara teminologi, Samuelson merumuskan, “ilmu ekonomi didefinisikan

sebagai kajian tentang perilaku manusia dalam hubungan dengan pemanfaatan

sumber-sumber prospektif yang langka untuk memproduksi barang-barang dan

jasa-jasa serta mendistribusikannya untuk dikonsumsi (Samuelson, 2004:3).

Berdasarkan ruang lingkup ekonomi tersebut, maka Islam sebagai sebuah

agama yang mengatur segala aspek kehidupan, tentu saja mempunyai cara untuk

berekonomi. Dalam kaitan ini Yusuf Halim al Alim (1975) mendefenisikan ilmu

ekonomi Islam sebagai; “ilmu tentang hukum-hukum syariat aplikatif yang

diambil dari dalil-dalil yang terperinci terkait dengan mencari, membelanjakan,

dan cara-cara membelanjakan harta.” Definisi ini menunjukkan bahwa fokus

kajian ekonomi Islam adalah mempelajari perilaku mu‟amalah masyarakat Islam

yang sesuai Al Qur‟an, Sunnah, Qiyas, dan Ijma‟ dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya untuk mencari ridha Allah.

Diawali dari ontologis berupa Islam sebagai alasan kehidupan termasuk

ekonomi, kemudian epistemologi yang digunakan adalah kaffah sebagai suatu

Page 33: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

16

sistem dalam institusi keuangan dan terakhir adalah aksiologi yang lebih

sederhana berupa penerapan dalam pengembangan institusi, yaitu adanya

keseimbangan dari dua hal. Dalam aksiologi ini, hubungan tersebut selalu ada dua

hal yang merupakan hubungan antara fungsi horizontal dan struktur vertikal.

Munculnya Islam, membentuk konsep kaffah yang memiliki dua sisi

berdampingan secara fitrah. Dua hal ini dianalogikan sebagai hal yang berbeda

seperti laki-laki dan perempuan, terang dan gelap (Aziz, 2015). Sesuai Q.S Yasin

[36] : 36 menyatakan dua hal:

Artinya: Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,

baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa

yang tidak mereka ketahui (Q.S Yasin [36] : 36).

Ditinjau dari aspek aksiologi, tujuan ekonomi Islam adalah bahwa setiap

kegiatan manusia didasarkan kepada pengabdian kepada Allah dan dalam rangka

melaksanakan tugas dari Allah untuk memakmurkan bumi, maka dalam

berekonomi Islam harus mengutamakan keharmonisan dan pelestarian alam.

Kebahagiaan yang dikejar dalam Islam bukan semata-mata di dunia saja,

tetapi juga kebahagiaan di akhirat (Karim, 2002:22). Dengan demikian, ilmu

ekonomi Islam harus mempunyai sistem ekonomi yang dapat memakmurkan

Page 34: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

17

bumi, mampu membahagiakan manusia baik selama hidup di dunia maupun di

akhirat kelak.

B. Perbankan Syariah

Istilah bank syariah sendiri merupakan khas Indonesia, tidak dijumpai di

negara-negara lain. Di tempat lain, istilah tersebut dikenal dengan bank Islam

(Karim, 2011). Al Jarhi dan Iqbal mendefinisikan bank Islam sebagai lembaga

perbankan yang melakukan semua kegiatan perbankan termasuk pinjaman dan

pembiayaan tanpa bunga (Hassine dan Limani, 2014). Perbankan Islam

berpedoman pada sistem perbankan yang secara konsisten memegang prinsip-

prinsip syariah (hukum atau ketentuan yang berlaku dalam Islam). Prinsip-prinsip

syariah salah satunya adalah pelarangan adanya unsur riba.

Salah satu fitur yang paling membedakan bank Islam adalah produk

keuangan yang didasarkan pada larangan bunga, dengan demikian desain produk

yang dimiliki bank Islam adalah dengan kemitraan dan berbagi risiko (risk

sharing). Selain dari itu, sifat dari kontrak suatu modal dalam bentuk

mudharabah, dimana salah satu pihak menyediakan modal dan pihak lain

memberikan enterpreunership, dengan demikian risiko informasi yang asimetris

dapat diminimalisir, karena sifat kontrak yang membagi imbalan dan risiko secara

sama (Onour dan Abdalla, 2011).

Bank-bank Islam bertujuan menyediakan jasa-jasa perbankan, yang sesuai

dengan prinsip-prinsip dan syariah Islam didalam sistem keuangan Islam secara

menyeluruh, yang bertujuan untuk membawa sebagian besar manfaat kepada

masyarakat dalam kepemilikan dan kesejahteraan, sehingga tidak semata-mata

Page 35: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

18

menciptakan keuntungan maksimum dari penggunaan modalnya (Zaher dan

Hassan, 2001).

Dalam operasionalnya, ada beberapa target dan tujuan yang ingin diraih

oleh perbankan syariah yang membuat adanya perbedaan dengan perbankan

konvensional. Perbankan syariah memiliki beberapa keistimewaan yang berbeda

dengan perbankan lainnya:

a. Pertumbuhan ekonomi. Tujuan utama perbankan syariah adalah

mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Untuk

merealisasikan hal tersebut kegiatan perbankan terfokus pada kegiatan

produksi baik dalam perindustrian, pertanian ataupun perdagangan, seperti

impor, pembiayaan pembelian alat-alat produksi, dan lain-lain. Adapun

perbankan konvensional hanya konsen terhadap fluktuasi bunga tanpa

memperhatikan faktor yang lain.

b. Mencegah Capital Flight. Seperti yang kita lihat capital yang dimiliki oleh

seorang muslim dilarikan ke negara-negara non-muslim untuk

mendapatkan interest rate pada level tertentu. Fenomena tersebut akan

memperlemah pertumbuhan ekonomi di negara setempat. Lain halnya

dengan perbankan syariah, kegiatan yang ada terfokus pada kegiatan

produksi yang dapat menumbuhkan perekonomian.

c. Jaminan sosial dan pemerataan kekayaan. Dengan adanya pengelolaan

zakat diharapkan dana yang telah terkumpul dapat didistribusikan kembali

kepada pihak-pihak yang berhak menerima. Dengan demikian kebutuhan

fakir miskin bisa tetap terjaga dan dapat meminimalisasir tindak kejahatan.

Page 36: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

19

Selain itu, pembiayaan investasi konsen terhadap sektor-sektor yang

dibutuhkan masyarakat.

d. Prinsip operasional perbankan syariah menggunakan nilai-nilai syariah

sehingga memungkinkan untuk menciptakan kemaslahatan bagi kehidupan

masyarakat.

e. Dalam perbankan syariah terdapat dewan pengawas atas keabsahan

kegiatan atau transaksi yang ada.

f. Memberikan peluang bagi masyarakat untuk melakukan bisnis, karena

adanya prinsip musyarakah.

Seiring dengan keistimewaan dan keberhasilan perbankan syariah terdapat

beberapa faktor dan kondisi yang dapat menghambat pertumbuhan perbankan

syariah:

a. Tidak adanya pemahaman komprehensif dari masyarakat tentang

mekanisme atau operasional perbankan syariah.

b. Belum terdapat undang-undang independen yang mengatur tentang

operasional perbankan syariah. Perbankan syariah masih menggunakan

undang-undang perbankan konvensional di beberapa negara.

c. Adanya hegemoni perbankan konvensional dalam pasar. Market share

perbankan syariah relatif masih kecil.

d. Skim yang ditawarkan oleh perbankan syariah masih memerlukan

adjusment (penyesuaian) terhadapa kondisi yang ada.

e. Minimnya sumberdaya insani sebagai tenaga pengelola perbankan syariah.

Page 37: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

20

f. Masyarakat belum bisa menerima sepenuhnya skim-skim yang ditawarkan

seperti murabahah dan mudharabah yang masih terdapat perdebatan.

g. Terkadang masih terdapat tindakan yang tidak konsisten dari perbankan

syariah dari operasionalnya.

h. Banyaknya perbankan konvensional membuka cabang syariah, dan

terkadang banyak sekali penyimpangan, sehingga Islam tinggal nama.

Dengan adanya hambatan dan tantangan tersebut akan memicu perbankan

syariah untuk melangkah lebih baik dengan melakukan pembenahan dan

pengembangan pelayanan.

C. Market Share Aset

a. Pengertian Market Share

Pasar didefinisikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan

untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.

Pasar ditetapkan oleh kondisi permintaan yang mewujudkan daerah pilihan

konsumen atas barang. Pasar terbagi menjadi dua dimensi, jenis produk dan

area geografis. Dalam kasus nyata produk yang berbeda dijual di daerah yang

terpisah secara geografis (Swastha, 2002:33).

Pangsa pasar (market share) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang

dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan

terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat

tertentu (Stanton, 2000). Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu

mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan

total produk-produk sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1.000 unit,

Page 38: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

21

maka perusahaan tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan

sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai

dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari

suatu produk ke produk lain (Lamb, 2001).

Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam

melakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya, sub budaya, dan kelas

sosial), faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi

(umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor

psikologis (pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap). Proses keputusan

membeli seorang pengguna melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku

pasca pembelian (Kotler, 2001).

Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang

diperoleh suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu:

1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang

dikuasai berada pada kisaran 40% atau lebih.

2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar

yang dikuasai berada pada kisaran 30%.

3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang

dikuasai berada pada kisaran 20%.

4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa

pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.

Page 39: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

22

Relative Market Power (RMP) menegaskan bahwa hubungan positif

antara struktur dan kinerja timbul karena perusahaan dengan market share

yang besar dan produk yang baik menguji kekuatan pasar dalam harga produk

mereka dan karenanya mendapatkan keuntungan normal (Shepherd, 1982;

Berger, 1995). Kegiatan merger dimotivasi oleh manfaat dari kekuatan pasar

yang lebih besar dibuat oleh meningkatnya konsentrasi yang menggabungkan

perusahaan. Teori ini dibangun di atas asumsi sebagai berikut:

1. Market share adalah variabel eksogen, tingkat market share yang

tinggi mengarah ke keuntungan yang lebih besar.

2. Ada hubungan searah positif antara market share dan profitabilitas.

3. Market share diasumsikan mewakili Relative Market Power (RMP)

dari perusahaan dengan saham besar.

4. Profit dan nasabah prioritas hanya hubungan terkait karena kedua

variabel tersebut berkorelasi dengan pasar nilai.

5. Market share secara positif berhubungan dengan kekuatan pasar,

ceteris paribus.

Berdasarkan hipotesis Relative Market Power (RMP), market share

adalah variabel eksogen. Perusahaan dengan market share yang besar

memiliki produk yang dibedakan karena iklan, lokasi, atau keuntungan lain

yang dapat menguji kekuatan pasar dalam harga produk mereka. Oleh karena

itu, hubungan positif market share dengan laba terjadi karena market share

mempengaruhi harga dan ini pada gilirannya mempengaruhi keuntungan (Ejoh

dan Sackey, 2014).

Page 40: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

23

b. Indikator Market Share

Indikator market share dapat dibagi menjadi tiga kategori (Seyed

Javadin & Ebrahimi 2010):

a. Indikator Berdasarkan Simpanan

Indikator berdasarkan simpanan menunjukkan market share

melalui proporsi sistem bank lokal di pasar perbankan. Berarti, semakin

banyak indikator, menunjukkan market share bank lebih tinggi di pasar

uang. Karena pentingnya simpanan dalam evaluasi market share bank,

maka dapat dievaluasi berdasarkan jumlah dan biaya. Menurut ahli

perbankan, biaya, dan jumlah simpanan signifikan dalam mempengaruhi

market share bank. Nasabah sebagai dapat secara empiris mengevaluasi

jumlah dan informasi statistik yang disediakan oleh bank dan dimuat di

internet untuk mendapatkan informasi tentang jumlah dan biaya simpanan

bank (Nopasand dkk, 2012).

b. Indikator Kantor Cabang

Kantor cabang merupakan faktor yang efektif untuk titik kontak

nasabah. Kantor cabang sebagai titik kontak memainkan peran penting

dalam menangkap market share. Lebih banyak kantor cabang market

share akan lebih bagi bank. Namun, harus dipertimbangkan bahwa jumlah

kantor cabang tidak memiliki pengaruh pada kekuatan daya saing

perbankan karena harus ada hubungan linear langsung antara indikator ini

dan indikator simpanan.

Page 41: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

24

c. Indikator Layanan

Indikator ini menunjukkan market share layanan perbankan. Selain

itu, indikator ini menunjukkan market share dari layanan simpanan

perbankan. Dunia yang kompetitif saat ini tergantung pada meluasnya

penggunaan e-banking, tujuan utama e-banking adalah menjawab

kebutuhan masyarakat untuk layanan perbankan dan menghubungkan

sistem bank sentral melalui sistem otomatisasi antar bank. Pengembangan

layanan e-banking termasuk internet banking, mobile banking, sms

banking, dan jaringan ATM yang menunjukkan kualitas tinggi dari bank.

Nasabah lebih suka terhadap bank yang mengutamakan kecepatan,

keamanan, ketepatan, dan kemudahan penggunaan layanan perbankan.

Nasabah tertarik dengan market share bank yang tinggi dan cabang yang

terletak di pusat komersial, ATM di beberapa hotel, publik, dan

perusahaan swasta (Nopasand, 2012).

c. Faktor yang Mempengaruhi Market Share

Elemen dalam pemasaran produk meliputi produk, harga, distribusi

dan motivasi karyawan, proses dan fasilitas fisik sebagai faktor tertentu yang

terkait dengan pemasaran bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

pangsa pasar bank dibagi menjadi faktor kualitatif dan kuantitatif. Faktor

kualitatif yang berhubungan dengan pandangan, perasaan, dan pendapat dari

nasabah sedangkan faktor kuantitatif adalah hasil dari kinerja keuangan

perbankan yang tercatat di rekening keuangan dan tidak berhubungan dengan

pedapat nasabah atau karyawan.

Page 42: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

25

a. Kerangka Konseptual Market Share

1. Motivasi

Gabungan iklan di media dan face to face, berperan aktif dalam

pertemuan-pertemuan profesional dan menyediakan imbalan.

2. Karyawan

Meningkatkan gaji dan tunjangan, memberi penghargaan

berdasarkan produktifitas, dan manajemen sumber daya manusia

dalam perekrutan karyawan.

3. Proses

Menyediakan teknologi baru untuk mempercepat, memfasilitasi

layanan nasabah, dan memperpendek proses produksi.

4. Produk

Layanan yang beragam, layanan yang berbeda, meningkatkan

kualitas layanan, keuangan, dan nasihat profesional.

5. Harga

Meningkatkan minat simpanan, menurunkan minat pinjaman,

inovasi akad, mengurangi biaya-biaya, dan meningkatkan

produktifitas.

6. Distribusi

Memilih lokasi terbaik untuk kantor cabang, hadir di daerah

terpencil, dan memberikan fasilitas spesial untuk nasabah khusus.

Page 43: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

26

Faktor-faktor ini merupakan rasio kinerja utama dari sistem

perbankan. Jika manajer tidak memperhatikan faktor-faktor ini dalam

pemasaran, bank akan berada dalam bahaya, sementara peningkatan market

share tidak memiliki efek pada peningkatan pendapatan dari pemegang

saham yang mengakibatkan tidak baik dalam ekonomi, sosial, dan iklan (Tash

dkk, 2014).

Dalam jurnal Bahrami dan Haery (2014) disebutkan bahwa

peningkatan market share dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1. Human Factors

2. Teknologi

3. Fasilitas Bank

4. Jasa Bank

5. Aksesibilitas Bank

6. Marketing Plans

7. Documentations and Physical Equipments

8. General Factors

d. Pengertian Aset

Dalam PSAK No. 16 Revisi Tahun 2011 disebutkan bahwa aset

merupakan semua kekayaan yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan

baik berwujud maupun tak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan

mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut. Manfaat

ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset

Page 44: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

27

tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak

langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan.

Ada beberapa definisi yang menjelaskan tentang aset. Dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia

disebutkan bahwa aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan

sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan akan menghasilkan

manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan. Dalam International

Financial Reporting Standards (2008) disebutkan bahwa “an asset is a

resource controlled by the enterprise as a result of past events and from which

future economic benefits are expected to flow to the enterprise.” Dari berbagai

definisi aset di atas dapat ditarik beberapa karakteristik dari aset, yaitu:

1. Aset merupakan manfaat ekonomi yang diperoleh di masa depan,

2. Aset dikuasai oleh perusahaan, dalam artian dikendalikan oleh

perusahaan, dan

3. Aset merupakan hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu.

e. Kualitas Aset

Kualitas aset manajemen bank yang melibatkan penilaian modal

perusahaan untuk memfasilitasi pengukuran volume risiko kredit terkait

dengan kegiatannya. Hal ini meninggalkan neraca perbankan dan berfokus

pada kualitas kredit yang menyediakan pendapatan bank. Kualitas aset dan

kualitas kredit adalah dua kata dengan arti yang sama yang dikelola oleh

sektor perbankan dianggap sangat penting. Artinya bahwa kualitas aset publik

Page 45: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

28

harus tunduk kepada regulasi keuangan di suatu negara di dunia (Masooleh

dkk, 2016).

Studi tentang kualitas aset dan efisiensi bank tidak langsung berkaitan

dengan masalah kualitas pinjaman (Berger dan Udell, 1996). Kinerja tersebut

berurusan dengan keterlibatan bank dalam meningkatkan atau mengurangi

tingkat efisiensi di antara bank-bank yang terkena dampak. Menurut Ezeoha

(2011), struktur peraturan memastikan kepatuhan terhadap aturan, panduan

perilaku tata kelola perusahaan dari bank, dan perilaku khusus manajemen

bank.

Kredit yang diberikan kepada nasabah adalah komponen utama dari

total aset bagi bank. Namun, bank dapat melakukan diversifikasi aset dengan

tujuan menghasilkan keuntungan yang besar, kinerja dan/atau keamanan yang

lebih baik, (Nzongang dan Atemnkeng, 2006). Kualitas aset yang dimiliki

oleh bank tergantung pada eksposur risiko tertentu, kecenderungan non

performing loans, kelayakan dan profitabilitas peminjam (Baral,

2005). Semua ini adalah gejala dari tingkat efisiensi bank dan akhirnya kita

dapat menyatakan kualitas aset mempengaruhi efisiensi operasional bank

(Odunga, 2016:137).

D. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga

barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Menurut para pakar

beberapa pengertian mengenai inflasi: Definisi singkat dari inflasi adalah

Page 46: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

29

kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus

menerus dalam jangka waktu yang lama. Kenaikan harga dari satu atau dua

barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada

(atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain

(Boediono, 2000:161).

Proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus

menerus selama periode tertentu. Inflasi dinyatakan sebagai kenaikan harga

secara umum (Nopirin, 2000:77).

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-

harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan

mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,

konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang

memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya

ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan

proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari

suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga

yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator

untuk melihat tingkat perubahan dan dianggap terjadi jika proses kenaikan

harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi.

Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang

yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Page 47: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

30

b. Tingkat Inflasi

Kondisi inflasi menurut Nopirin (2000:79), berdasarkan sifatnya

inflasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Merayap (Creeping Inflation)

Laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% pertahun), kenaikan

harga berjalan lambat dengan persentase yang kecil serta dalam jangka

waktu yang relatif lama.

b. Inflasi Menengah (Galloping Inflation)

Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-

kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat

akselerasi yang artinya harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari

minggu/bulan lalu dan seterusnya.

c. Inflasi Tinggi (Hyper Inflation)

Inflasi yang paling parah dengan ditandai dengan kenaikan harga

sampai 5 atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam. Biasanya

keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran

belanja.

c. Metode Pengukuran Inflasi

Suatu kenaikan harga dalam inflasi dapat diukur dengan

menggunakan indeks harga. Ada beberapa indeks harga yang dapat

digunakan untuk mengukur laju inflasi (Nopirin, 2000:79) antara lain:

Page 48: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

31

a. Consumer Price Index (CPI)

Indeks yang digunakan untuk mengukur biaya atau pengeluaran

rumah tangga dalam membeli sejumlah barang bagi keperluan kebuthan

hidup:

CPI = (Cost of market basket in given year : Cost of market basket in

base year) x 100%

b. Produsen Price Index dikenal dengan Whosale Price Index

Indeks yang lebih menitikberatkan pada perdagangan besar seperti

harga bahan mentah (raw material), bahan baku atau barang setengah

jadi. Indeks PPI ini sejalan dengan indeks CPI.

c. GNP Deflator

GNP deflator ini merupakan jenis indeks yang berbeda dengan

indeks CPI dan PPI, dimana indeks ini mencakup jumlah barang dan jasa

yang termasuk dalam hitungan GNP, sehingga jumlahnya lebih banyak

dibanding dengan kedua indeks di atas:

GNP Deflator = (GNP Nominal : GNP Riil) x 100

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi

Menurut Nopirin (2000:82), ada beberapa faktor yang menyebabkan

timbulnya inflasi:

a. Demand Pull Inflation

Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat

dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, menarik harga ke

atas untuk menyeimbangkan penawaran dan pemintaan agregat.

Page 49: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

32

b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation

Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode

pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif.

e. Inflasi dalam Perspektif Islam

Dalam Islam sesungguhnya tidak mengenal inflasi karena mata uang

yang digunakan adalah dinar dan dirham yang merupakan logam mulia.

Ekonom muslim, Taqiuddin Ahmad bin Al Maqrizi (1364M – 1441M), salah

satu murid Ibnu Khaldun, menggolongkan inflasi menjadi dua golongan yaitu:

a. Natural Inflation

Menurut Ibn Al Maqrizi, natural inflation adalah inflasi yang

diakibatkan oleh sebab-sebab alamiah yang tidak mampu dikendalikan

manusia. Inflasi ini diakibatkan oleh turunnya penawaran agregatif (AS)

atau naiknya permintaan agregatif (AD).

b. Human Error Inflation

Di luar penyebab yang tergolong natural inflation, inflasi yang

terjadi tergolong human error inflation atau false inflation. Human error

inflation disebabkan tiga hal berikut:

1. Korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and bad

administration).

2. Pajak yang berlebihan (excessive tax).

3. Percetakan uang dengan maksud menarik keuntungan secara

berlebihan (excessive seignorage).

Page 50: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

33

E. Dana pihak ketiga (DPK)

Dana pihak ketiga (DPK) berdasarkan UU Perbankan No. 10 tahun 1998

adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan

perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito,

tabungan, dan bentuk lainnya (Veithzal, 2007:413). Dana pihak ketiga (DPK)

yang dihimpun dari masyarakat luas merupakan sumber dana terpenting bagi

operasional bank.

Menurut Ismail, dana pihak ketiga (DPK) biasanya lebih dikenal dengan

dana masyarakat, merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari

masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu, maupun badan usaha

(Ismail, 2010:43). Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas, disebabkan

sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama

bagi bank. Sumber dana yang disebut juga sumber dana pihak ketiga (DPK) ini di

samping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di masyarakat. Kemudian

persayaratan untuk mencarinya juga tidak sulit (Kashmir, 2014:71).

Sumber dana yang berasal dari pihak ketiga antara lain:

a. Simpanan Giro

Simpanan giro merupakan simpanan yang diperoleh dari masyarakat

atau pihak ketiga yang sifat penarikannya adalah dapat ditarik setiap saat

dengan menggunakan cek dan bilyet giro atau sarana perintah bayar lainnya

atau pemindahbukuan (Ismail, 2010:48). Menurut Undang-Undang

Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 november 1998 adalah simpanan

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,

Page 51: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

34

bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara

pemindahbukuan (Kashmir, 2014:76).

b. Tabungan

Jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang penarikannya

dilakukan menurut syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dan pihak

nasabah. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998,

tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu

(Kashmir, 2014:93).

c. Deposito

Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, deposito adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank (Kashmir,

2014:102). Jenis simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan

jangka waktu yang telah diperjanjikan antara bank dan nasabah.

Menurut Mudrajat Kuncoro dan Suharjono, deposito adalah simpanan

berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat

dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang

telah diperjanjikan sebelumnya (Ismail, 2010:45). Dana tersebut dapat berupa

mata uang rupiah ataupun valuta asing. Dari beberapa pengertian di atas

dapat disimpulkan bahwa deposito adalah simpanan berjangka yang

Page 52: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

35

penarikannya dapat diambil sesuai dengan perjanjian berdasarkan jangka

waktu tertentu. Kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana merupakan

fokus utama kegiatan bank syariah. Oleh karena itu, untuk dapat

menyalurkan dana secara optimal, bank harus memiliki kemampuan dalam

menghimpun dana pihak ketiga (DPK) karena merupakan sumber utama

pembiayaan bank syariah.

Dalam sistem perbankan syariah produk penghimpunan dana pihak ketiga

(DPK) terbagi dalam dua kategori, yaitu:

1. Produk titipan (wadi’ah), dalam bentuk giro, yaitu titipan murni dari satu

pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus

dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendakinya. Prinsip

yang diterapkan pada rekening giro adalah wadi’ah yad dhamanah yang

diperbolehkan untuk dimanfaatkan. Implikasi hukum wadi’ah yad

dhamanah ini sama dengan qardh, dimana nasabah sebagai yang

meminjamkan uang, dan bank bertindak sebagai yang dipinjami uang

(Karim, 2011:94). Berikut ayat Al Qur‟an dan Hadits yang berhubungan

dengan wadi’ah:

”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat

(titipan) kepada yang berhak menerimanya.” (Q.S An Nisa [4] : 58)

”Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang

dipercaya itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaknya ia

bertakwa kepada Allah. (Q.S Al Baqarah [2] : 283)

Page 53: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

36

2. Produk mudharabah yaitu partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi

risiko (non guaranted deposit).

Bank syariah mempunyai kewajiban yang berbeda-beda sesuai dengan

karakteristik dana. Dalam sistem bank syariah, tidak mengenal adanya cost of

fund. Bagi bank syariah, bagian yang menjadi hak nasabah penabung ataupun

deposan merupakan bagi hasil dari keuntungan ataupun kerugian dari hasil

pengelolaan dana untuk jenis dana tabungan dan deposito mudharabah.

Sedangkan untuk dana wadi’ah, nasabah mendapatkan bonus. Faktor yang

mempengaruhi kenaikan dana pihak ketiga (DPK) antara lain adalah jumlah

jaringan kantor bank syariah, fatwa MUI tentang haramnya bunga, Suku Bunga

Bank Indonesia, pemanfaatan jaringan ATM bersama, penyediaan kartu debit

syariah, suku bunga bank konvensional, tingkat bagi hasil bank syariah, gross

domestic product (GDP), dan kebijakan office channeling.

F. Jumlah Kantor

Jumlah kantor bank berkaitan dengan kemudahan fasilitas serta pelayanan

yang ditawarkan pada masyarakat. Untuk meraih minat masyarakat pada bank

harus dikembangkan jaringan kantor cabang dan cabang pembantu yang cukup

luas yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Makin banyaknya

jumlah kantor bank maka kesempatan masyarakat untuk menabung semakin

banyak dan meningkat. Dengan kondisi yang seperti ini maka akan semakin

membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhannya di

bidang perbankan. Dalam hal ini adalah menabung atau menyimpan dananya pada

lembaga perbankan, tanpa adanya alasan yang disebabkan lokasi bank yang jauh

Page 54: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

37

dari tempat tinggal, sehingga mereka malas dan enggan untuk menabungkan

uangnya di bank karena tidak memiliki waktu luang (Latumaerrisa, 1999:150).

a. Office Channeling

Hingga saat ini, publik perbankan belum begitu familiar dengan

istilah office channelling. Beberapa bankir menilai office channelling mirip

dengan sistem perbankan dua jendela (two windows system) yang berlaku di

Malaysia. Padahal terdapat perbedaan yang mendasar antara office

channelling dengan two windows system. Two windows system yang

digunakan di Malaysia, memperbolehkan bank umum (konvensional) yang

tidak memiliki unit usaha syariah atau kantor cabang syariah untuk

melakukan semua transaksi dengan skim syariah dalam satu kantor termasuk

dalam hal kebijakan manajemen dan sumber daya manusia. Dengan kata lain,

dalam satu bank terdapat dua sistem layanan sekaligus, skim syariah dan

konvensional.

Sedangkan office channelling yang dimaksudkan Bank Indonesia

adalah penggunaan kantor bank umum (konvensional) dalam melayani

transaksi-transaksi dengan skim syariah, dengan syarat bank bersangkutan

telah memiliki unit usaha syariah. Kemudian, bank yang memiliki unit usaha

syariah hanya dapat memanfaatkan tempat yang ada pada kantor

konvensional untuk melakukan transaksi dengan skim syariah. Dalam hal ini

Bank Indonesia hanya mengizinkan transaksi penghimpunan dana pihak

ketiga (DPK) saja. Sedangkan untuk transaksi pembiayaan, tetap harus

dilakukan di kantor unit usaha syariah atau kantor cabang syariah dan untuk

Page 55: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

38

kebijakan manajemen dan sumber daya manusia tetap ditentukan oleh kantor

pusat bank bersangkutan.

Pola two windows system yang selama ini diterapkan di Malaysia

masih diperdebatkan (debatable) keberadaanya oleh para syariah scholars

baik di Timur Tengah, maupun di Malaysia sendiri. Inti yang diperdebatkan

adalah kehalalan praktik mencampuradukkan antara praktik syariah dan

praktik konvensional dalam “satu keranjang”. Karena pola office chanelling

ini ada kemiripan dengan two windows system di Malaysia, maka aspek

kehalalan produk dan praktik perbankan yang sesuai syariah harus

diutamakan.

Dari sisi hukum Islam, para pengamat menganggap bahwa

penggunaan office channelling lebih murni syariah dibandingkan dengan two

windows system, karena dalam office channelling proses pembukuan,

akuntansi, serta manajemennya lebih bebas dari kontaminasi bank

konvensional yang menjadi induknya dibandingkan dalam two windows

system (Hasan, 2007).

Menurut pasal 1 ayat 20 Peraturan Bank Indonesia No. 8/3/2006

menerangkan bahwa: “Layanan Syariah adalah kegiatan penghimpunan dana

yang dilakukan di Kantor Cabang dan atau di bawah kantor cabang untuk dan

atas nama Kantor Cabang Syariah pada bank yang sama.”

Sederhananya, office channeling adalah kegiatan yang dilakukan oleh

bank konvensional yang memiliki unit usaha syariah dalam upaya

Page 56: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

39

meningkatkan market share dengan memperluas jaringan dan menggunakan

kantor cabang konvensional dan atau kantor di bawah kantor cabang yang

menginduk pada kantor cabang syariah yang sama (Yunita, 2007).

Untuk menerapkan office channelling pada unit usaha syariah ada

beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya adalah (Pasal 38 (2)

PBI 8/3/PBI/2006):

1. Dalam satu wilayah kerja Kantor Bank Indonesia dengan Kantor

Cabang Syariah induknya;

2. Menggunakan pola kerja sama antar Kantor Cabang Syariah induknya

dengan Kantor Cabang dan atau Kantor Cabang Pembantu;

3. Mempergunakan SDM sendiri Bank Konvensional yang telah

memiliki pengetahuan mengenai produk dan operasional perbankan

syariah;

4. Wajib memiliki pencatatan dan pembukuan yang terpisah dari Kantor

Cabang dan/atau Kantor Cabang Pembantu;

5. Menggunakan standar akuntansi keuangan yang berlaku bagi

perbankan syariah;

6. Laporan keuangan layanan syariah wajib digabungkan dengan laporan

keuangan Kantor Cabang Syariah induknya pada hari yang sama.

G. Non Performing Financing (NPF)

a. Pengertian Non Performing Financing (NPF)

Pembiayaan bermasalah berarti pembiayaan yang dalam

pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang diinginkan

Page 57: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

40

pihak bank seperti pengembalian pokok atau bagi hasil yang bermasalah,

pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari

bagi bank, pembiayaan yang termasuk golongan perhatian khusus, diragukan

dan macet serta golongan lancar yang berpotensi terjadi penunggakan dalam

pengembalian (Veithzal, 2007).

Menurut Sudarsono (2007) pembiayaan non lancar atau yang juga

dikenal dengan istilah non performing financing (NPF) dalam perbankan

syariah adalah jumlah kredit yang tergolong lancar yaitu jumlah kredit yang

tergolong lancar yaitu dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet

berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas aktiva produktif.

Non performing financing (NPF) merupakan rasio yang menunjukkan

jumlah pembiayaan yang bermasalah. Non performing financing (NPF) yang

tinggi dapat mempengaruhi permodalan karena bank harus memenuhi PPAP

yang terbentuk. Jika hal tersebut terjadi terus menerus maka modal bank akan

semakin berkurang karena bank harus mengeluarkan biaya untuk membayar

PPAP. Nilai non performing financing (NPF) yang rendah akan

meningkatkan profitabilitas bank syariah.

Menurut Siswanto Sutojo (2000:186) faktor penyebab timbulnya

kredit bermasalah dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:

a. Faktor Internal Bank

Penyebab internal bank pertama atas terjadinya kredit bermasalah

adalah penyelenggaraan analisis kredit yang kurang sempurna. Hal itu

Page 58: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

41

disebabkan karena account officer dan credit analys yang ditugaskan

kurang mampu, atau karena pimpinan bank mendapat tekanan pihak luar

untuk memutuskan kredit.

Faktor internal lain yang dapat menjadi sebab munculnya kredit

bermasalah adalah pimpinan bank terlalu agresif menyalurkan kredit. Hal

tersebut antara lain disebabkan karena telah berhasil mengumpulkan

deposito dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu singkat. Akibatnya

beban biaya deposito mereka terlalu besar. Untuk menutupi beban

deposito yang besar itu mereka berusaha keras menyalurkan kredit dan

mendapatkan bunga sebanyak dan secepat mungkin. Strategi penyaluran

kredit seperti itu dapat menurunkan ketajaman analisis kredit sehingga

permintaan kredit dengan mutu kurang memadai pun diluluskan.

Faktor internal bank ketiga yang dapat meningkatkan risiko

munculnya kredit bermasalah adalah lemahnya sistem pemantauan mutu

kredit dan kredibilitas debitur. Karena lemahnya sistem pemantauan

tersebut, pimpinan bank tidak mampu mengawasi secara sempurna

penggunaan kredit oleh debitur serta perkembangan kinerja usaha bisnis

dan keuangan mereka. Bank baru dapat mengidentifikasi kinerja debitur

menurun, setelah mereka menunggak pembayaran bunga dan/atau

pelunasan kredit yang jatuh tempo.

Faktor internal keempat adalah campur tangan pemegang saham

yang berlebihan dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit.

Page 59: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

42

Hal itu dapat menyebabkan pimpinan bank menyimpang dari kebijakan

penyaluran kredi yang telah digariskan.

Faktor internal kelima adalah pemberian kredit tambahan tanpa

analisis kredit yang tajam dan tambahan jaminan kredit.

1. Ketidaklayakan Debitur

Kredit bank dapat diberikan kepada debitur perorangan dan

debitur badan usaha. Sumber pembayaran bunga dan pelunasan kredit

kebanyakan debitur perorangan adalah penghasilan tetap mereka.

Oleh karena itu, apabila penghasilan tetap mereka terganggu biasanya

pembayaran kredit mereka juga terganggu. Penyebab kredit

perorangan bermasalah lainnya adalah debitur menderita sakit berat,

kecelakaan, bercerai berai atau meninggal dunia.

b. Pengaruh Faktor Eksternal

Banyak faktor eksternal mempunyai pengaruh besar terhadap

kelancaran kegiatan usaha perusahaan. Apabila pengaruh tersebut bersifat

negatif, profitabilitas dan likuiditas keuangan maupun kemampuan

mereka membayar pinjaman dapat terganggu.

Salah satu faktor eksternal yang dapat menganggu kelancaran

usaha perusahaan adalah penurunan kondisi ekonomi moneter negara atau

sektor usaha. Bagi banyak perusahaan dampak langsung memburuknya

kondisi ekonomi moneter negara adalah menurunnya hasil penjualan

barang atau jasa. Selanjutnya profitabilitas dan likuiditas keuangan

menurun sehingga kemampuan membayar pinjaman berkurang. Hal itu

Page 60: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

43

disebabkan karena sumber dana internal perusahaan untuk membayar

hutang adalah laba sesudah pajak dan alokasi dana penyusutan.

Faktor eksternal kedua adalah adanya bencana alam yang merusak

atau memusnahkan fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan. Walaupun

fasilitas produksi tersebut dapat dilindungi dengan kontrak asuransi namun

kerusakan atau kemusnahan fasilitas produksi tersebut dapat mengganggu

kelangsungan produksi dan pemasaran produk. Akibatnya likuiditas

keuangan perusahaan dapat terganggu.

Peraturan pemerintah dapat menjadi sebab lain merosotnya

kemampuan debitur bank dalam mengembalikan kredit. Sebagai contoh,

peraturan pemerintah Indonesia pada masa orde baru yang

memperbolehkan kapal-kapal asing menyinggahi banyak pelabuhan dalam

negeri telah menimbulkan persaingan berat bagi perusahaan pelayaran

nasional. Perusahaan pelayaran nasional yang kalah bersaing dengan

perusahaan pelayaran asing banyak kehilangan muatan barang dan

menurun kinerja bisnisnya. Penurunan kinerja bisnis tersebut dapat

mempengaruhi kemampuan perusahaan pelayaran nasional

mengembalikan kredit.

Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan debitur membayar

bunga dan mengembalikan kredit adalah melemahnya kurs nilai tukar

mata uang nasional terhadap mata uang asing. Faktor kurs nilai tukar

tersebut makin besar pengaruhnya terhadap debitur yang meminjam kredit

Page 61: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

44

dalam mata uang asing dan memasarkan produk mereka di dalam negeri

dengan harga mata uang nasional. Pada dekade 1990-an banyak kredit

perusahaan Indonesia dalam denominasi mata uang asing mendadak naik

jumlahnya karena nilai tukar rupiah merosot. Hal ini menyebabkan beban

bunga dan pembayaran kembali kredit meningkat sampai di luar batas

kemampuan debitur.

Melakukan analisis masalah terhadap pembiayaan bermasalah

dalam penyelamatan kredit bertujuan untuk memahami jenis masalah dan

sejauh mana tingkat keparahan masalahnya. Hal ini perlu karena hasil

diagnosa tersebut akan menentukan strategi penyelamatan yang akan

diambil. Melakukan analisis masalah dapat dimulai dengan melihat gejala-

gejala yang menyebabkan menurunnya klasifikasi nasabah. Misalnya,

timbulnya kesulitan cash flow, kemorosotan kondisi keuangan nasabah,

kurangnya perhatian manajemen terhadap jalannya usaha, lesunya kondisi

ekonomi, peraturan-peraturan/undang-undang dan sebagainya.

Bank syariah sebagai bagian dari pemain ekonomi juga ikut

berpartisipasi dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan

perekonomian nasional. Bukan menjadi jaminan bahwa aspek syariah

yang sudah diterapkan bank syariah dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya, membuat bank syariah tidak akan terkena dampak

pembiayaan bermasalah yang terjadi. Kondisi makroekonomi yang kurang

kondusif dalam mendukung rencana dan target pertumbuhan yang

dicanangkan bank syariah, membuat bank syariah juga ikut terpuruk,

Page 62: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

45

walaupun dampak yang ditimbulkan tidak sebesar yang terjadi pada bank

konvensional. Prinsip kehati-hatian merupakan suatu hal yang penting

diaplikasikan dalam setiap transaksi dan kegiatan yang dilakukan oleh

perbankan syariah.

Tabel 2.1

Perhitungan Non Performing Financing (NPF) Berdasarkan

Kemampuan Bayar Nasabah (Debitur) di Bank Syariah

(Ihsan, 2011:23)

b. Penilaian Kesehatan Non Performing Financing (NPF)

Besarnya non performing financing (NPF) yang diperbolehkan Bank

Indonesia adalah maksimal 5%, jika melebihi 5% akan mempengaruhi

penilaian tingkat kesehatan bank yang bersangkutan yaitu akan mengurangi

Jenis

Pembiayaan

Kategori yang Diperhitungkan Dalam Non

Performing Financing (NPF)

Kurang Lancar Diragukan Macet

Murabahah,

Istshna,

Ijarah, Qard

Tunggakan lebih

dari 90 hari s.d.

180 hari

Tunggakan lebih

dari 180 hari s.d.

270 hari

Tunggakan lebih

270 hari

Salam

Telah jatuh

Tempo s.d. 60

hari

Telah jatuh tempo

s.d. 90 hari

Lebih dari 90

hari

Mudharabah,

Musyarakah

Tunggakan s.d.

90 realisasi bagi

hasil di atas 30%

s.d. 90% dari

proyek

pendapatan.

Tunggakan lebih

dari 90 hari s.d.

180 hari realisasi

bagi hasil kurang

dari 3%

Tunggakan lebih

dari 180 hari,

realisasi

pendapatan

kurang dari 30%

dari proyeksi

pendapatan lebih

dari 3 periode

pembayaran

Page 63: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

46

nilai skor yang diperoleh. Variabel ini mempunyai bobot nilai 20%, skor nilai

non performing financing (NPF) ditentukan sebagai berikut:

1. Lebih dari 8%, skor nilai = 0

2. Antara 5% - 8%, skor nilai = 80

3. Antara 3% - 5%, skor nilai = 90

4. Kurang dari 3%, skor nilai = 100

Bila resiko pembiayaan meningkat, margin/bunga kredit akan

meningkat pula. Sementara itu, dalam ekonomi Islam sektor perbankan tidak

mengenal instrumen bunga, sistem keuangan Islam menerapkan sistem

pembagian keuntungan dan kerugian, bukan kepada tingkat bunga yang telah

menetapkan tingkat keuntungan di muka.

H. Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa faktor

internal dan eksternal perbankan syariah mempengaruhi market share perbankan

syariah diantaranya;

Penelitian Bambang Saputra (2014), menganalisis Faktor-faktor keuangan

yang mempengaruhi market share perbankan syariah di Indonesia (Januari 2010 –

Desember 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ROA,

CAR, FDR, NPF, dan ROE terhadap market share perbankan syariah. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa variabel ROA berpengaruh signifikan positif,

CAR berpengaruh signifikan positif, FDR berpengaruh signifikan positif, NPF

berpengaruh signifikan negatif, dan REO berpengaruh signifikan negatif.

Page 64: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

47

Penelitian Aulia Rahman (2016), tentang Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi market share bank syariah (Januari 2010 – Desember 2015). Hasil

penelitian menunjukkan di awal pengamatan, variabel BOPO memiliki pengaruh

yang sangat dominan sekali dibanding dengan variabel lainnya dibanding dengan

variabel lainnya yakni sebesar 7,18%. Sedangkan pada akhir pengamatan, variabel

NPF memiliki variance yang sangat dominan dalam mempengaruhi market share

bank syariah yaitu sebesar 29,02%. Jadi dapat kita simpulkan bahwa, variabel

BOPO dominan dalam mempengaruhi market share bank syariah dalam jangka

panjang, sedangkan CAR dalam mempengaruhi market share bank syariah dalam

jangka waktu pendek.

Penelitian Mohammad Nabi Shahiki Tash, Kamlan Mahmodpour, dan

Zahra Saravani (2014), Evaluation of bank market share and its affective

determinants (Sepah Bank). Hipotesis untuk semua variabel tidak dapat ditolak.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tidak statis. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa market share tidak stabil selama ini. Dengan

kata lain faktor yang mempengaruhi market share bank yang terdiri dari aset,

sight deposits, saving deposits, dan lain-lain dievaluasi di Bank Sepah

mengungkapkan market share yang tidak statis. Akhirnya, ketidakstabilan dalam

market share dan upaya pesaing untuk menaikkan market share akan difasilitasi

melalui mekanisme pergerakan pasar yang kompetitif.

Penelitian Robert M. Odunga (2016), Specific performance indicators,

market share and operating efficiency for commercial banks in Kenya. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa model mampu menjelaskan lebih dari setengah

Page 65: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

48

dari variasi dalam efisiensi operasional yang dibuktikan R2 = 53% dan R

2

(keseluruhan) = 64%. Variabilitas keseluruhan dalam efisiensi operasi dijelaskan

secara signifikan seperti yang ditunjukkan oleh nilai p- model = 0,000 < 0,05,

menyiratkan bahwa model itu sangat cocok. Efisiensi operasional adalah positif

signifikan pada p -nilai = 0,001 < 0,05. Ini berarti bahwa efisiensi operasional dari

perusahaan saat ini secara signifikan mempengaruhi efisiensi operasional setahun

kemudian dan kinerja perusahaan pasti akan mempengaruhi bagaimana suatu

perusahaan bergerak maju dalam upaya untuk merampingkan strategi operasional.

Secara statistik, karena banyak variabel independen yang signifikan dalam

menjelaskan variasi dalam efisiensi operasional, ada indikasi dari peningkatan

efisiensi di sektor perbankan Kenya, yang bisa karena reformasi besar-besaran

ditingkatkan di sektor ini dan pengurangan kredit bermasalah.

Maziar Askari Zad Masooleh, Muhammad Doostar, dan Sina Kheradyar

(2016), The impact of credit risk on bank profitability and asset quality (A study

on Ghavamin Bank). Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko kredit dan

kualitas aset mempengaruhi profitabilitas bank. Selain itu, peningkatan kualitas

risiko kredit dan aset disebabkan penurunan profitabilitas, risiko tidak ada

pembayaran dan rasio biaya operasional terhadap total rasio pinjaman sebagai

indikator risiko kredit serta investor properti untuk indikator kualitas aset adalah

dampak terbesar profitabilitas bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk

mengurangi dampak dari peningkatan risiko kredit karena meningkatnya biaya

profitabilitas bank dan kualitas aset adalah dengan mengurangi dampak

peningkatan profitabilitas karena berkurangnya likuiditas bekerja.

Page 66: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

49

Penelitian Ndifon Ojong Ejoh dan Jacob Acquah Sackey (2014), The

impact of market share on deposit money banks profitability in Nigeria. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa market share memainkan peran penting dalam

menjelaskan return on assets (ROA) bank yang merupakan ukuran profitabilitas

bank. Yang kuat, positif, dan hubungan yang signifikan antara market share

dengan profitabilitas bank menunjukkan bahwa margin keuntungan bank

meningkat lebih besar dengan market share. Dianjurkan bahwa bank harus

meningkatkan market share mereka dengan memberikan jasa yang lebih menarik

termasuk menawarkan pinjaman yang menarik dan suku bunga simpanan.

Penelitian Hamid Reza Bahrami dan Fariddedin Allameh Haery (2014),

Insvestigated the effective factors in the process of market share increase among

branches of Bank Saderat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa yang

disebutkan di atas delapan faktor dalam hipotesis berpengaruh pada peningkatan

market share Bank Saderat, pertanyaan ini diajukan bahwa faktor-faktor memiliki

efek tertinggi dan untuk mengarahkan manajemen bank untuk meningkatkan

market share Bank Saderat. Dengan demikian, efek dari semua faktor ini pada

market share Bank Saderat diperiksa dalam sepuluh hipotesis. Nilai F-statistik

(8,134) dan p-value (<0,001) maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas berbagai

faktor pada market share Bank Saderat tidak sama. Atas dasar hasil uji Dunkan,

semua faktor ini diklasifikasikan menjadi empat kelas. Faktor-faktor dalam satu

kelas memiliki efek yang sama pada peningkatan market share bank dengan

tingkat signifikansi 0,05. Menurut temuan ini empat kelas adalah sebagai berikut

dalam hal terendah untuk efek tertinggi:

Page 67: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

50

1. Kelas satu: dokumentasi dan peralatan fisik, general factors, dan

aksesibilitas bank

2. Kelas dua: aksesibilitas bank, teknologi, dan pemasaran

3. Kelas tiga: pemasaran, fasilitas bank, dan jasa bank

4. Kelas empat: jasa bank dan human factors

I. Ringkasan Pemikiran Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Model

Analisis

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Hasil

1

Bambang

Saputra

(2014)

Regresi

Linear

Berganda

Market

Share

ROA, CAR,

FDR, NPF,

dan ROE

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel ROA berpengaruh

signifikan positif, CAR

berpengaruh signifikan

positif, FDR berpengaruh

signifikan positif, NPF

berpengaruh signifikan

negatif, dan REO

berpengaruh signifikan

negatif.

2

Aulia

Rahman

(2016)

Analisis

VAR

Market

Share

NPF, BOPO,

CAR, dan

SBIS

Di awal pengamatan,

variabel BOPO memiliki

pengaruh yang sangat

dominan sekali dibanding

dengan variabel lainnya

dibanding dengan variabel

lainnya yakni sebesar

7.18%. Sedangkan pada

akhir pengamatan, variabel

NPF memiliki variance

yang sangat dominan dalam

mempengaruhi market

share bank syariah yaitu

sebesar 29.02%. Jadi dapat

kita simpulkan bahwa,

variabel BOPO dominan

dalam mempengaruhi

market share bank syariah

dalam jangka panjang,

sedangkan CAR dalam

mempengaruhi market

share bank syariah dalam

Page 68: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

51

jangka waktu pendek.

3

Mohammad

Nabi Shahiki

Tash,

Kamlan

Mahmodpour

, dan Zahra

Saravani

(2014)

Regresi

ADF-Test

Statistic

Market

Share

Assets, Sight

Deposits,

Saving

Deposits,

Long Term

Deposits,

Short Term

Deposits,

ATM,

PINPAD,

Debit Cards,

POS, dan

Profit or Loss

Hipotesis untuk semua

variabel tidak dapat ditolak.

Namun, hasil penelitian

menunjukkan bahwa

variabel tidak statis.

Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa market

share tidak stabil selama

ini. Dengan kata lain faktor

yang mempengaruhi market

share bank yang terdiri dari

aset, sight deposits, saving

deposits, dan lain-lain

dievaluasi di Bank Sepah

mengungkapkan market

share yang tidak statis.

Akhirnya, ketidakstabilan

dalam market share dan

upaya pesaing untuk

menaikkan market share

akan difasilitasi melalui

mekanisme pergerakan

pasar yang kompetitif.

4

Robert M.

Odunga

(2016)

Regresi

Market

Share dan

Efisiensi

Operasional

Modal, Risiko

Kredit,

Likuiditas,

Prifitabilitas,

dan Kualitas

Aset

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa model

mampu menjelaskan lebih

dari setengah dari variasi

dalam efisiensi operasional

yang dibuktikan R2 = 53%

dan R2 (keseluruhan) =

64%. Variabilitas

keseluruhan dalam efisiensi

operasi dijelaskan secara

signifikan seperti yang

ditunjukkan oleh nilai p-

model = 0,000 < 0,05,

menyiratkan bahwa model

itu sangat cocok. Efisiensi

operasi adalah positif

signifikan pada p -nilai =

0,001 < 0,05. Ini berarti

bahwa efisiensi operasional

dari perusahaan saat ini

secara signifikan

mempengaruhi efisiensi

operasi setahun kemudian

dan kinerja perusahaan

pasti akan mempengaruhi

bagaimana suatu

perusahaan bergerak maju

dalam upaya untuk

merampingkan strategi

operasional. Secara

Page 69: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

52

statistik, karena banyak

variabel independen yang

signifikan dalam

menjelaskan variasi dalam

efisiensi operasional, ada

indikasi dari peningkatan

efisiensi di sektor

perbankan Kenya, yang

bisa karena reformasi

besar-besaran ditingkatkan

di sektor ini dan

pengurangan kredit

bermasalah.

5

Maziar

Askari Zad

Masooleh,

Muhammad

Doostar, dan

Sina

Kheradyar

(2016)

OLS Profitabilitas

Risiko Kredit

dan Kualitas

Aset

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa risiko

kredit dan kualitas aset

mempengaruhi

profitabilitas bank. Selain

itu, peningkatan kualitas

risiko kredit dan aset

disebabkan penurunan

profitabilitas, risiko tidak

ada pembayaran dan rasio

biaya operasional terhadap

total rasio pinjaman sebagai

indikator risiko kredit serta

investor properti untuk

indikator kualitas aset

adalah dampak terbesar

profitabilitas bank. Hasil

penelitian menunjukkan

bahwa untuk mengurangi

dampak dari peningkatan

risiko kredit karena

meningkatnya biaya

profitabilitas bank dan

kualitas aset adalah dengan

mengurangi dampak

peningkatan profitabilitas

karena berkurangnya

likuiditas bekerja.

6

Ndifon

Ojong Ejoh

dan Jacob

Acquah

Sackey

(2014)

Regresi

Linear

Berganda

Profitabilitas

ROA, ROE,

Likuiditas,

Economic

Growth,

Inflasi, dan

Rate

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

market share memainkan

peran penting dalam

menjelaskan return on

assets (ROA) bank yang

merupakan ukuran

profitabilitas bank. Yang

kuat, positif, dan hubungan

yang signifikan antara

market share dan

profitabilitas bank

menunjukkan bahwa

Page 70: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

53

margin keuntungan bank

meningkat lebih besar

dengan market share.

Dianjurkan bahwa bank

harus meningkatkan market

share mereka dengan

memberikan jasa yang lebih

menarik termasuk

menawarkan pinjaman yang

menarik dan suku bunga

simpanan.

7

Hamid Reza

Bahrami dan

Fariddedin

Allameh

Haery (2014)

Uji Dunkan Market

Share

Human

Factors,

Teknologi,

Fasilitas Bank,

Jasa Bank,

Aksesibilitas

Bank,

Marketing

Plans,

Documentatio

ns and

Physical

Equipments,

dan General

Factors

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa bahwa

yang disebutkan di atas

delapan faktor dalam

hipotesis berpengaruh pada

peningkatan market share

Bank Saderat, pertanyaan

ini diajukan bahwa faktor-

faktor memiliki efek

tertinggi dan untuk

mengarahkan manajemen

bank untuk meningkatkan

market share Bank

Saderat. Dengan demikian,

efek dari semua faktor ini

pada market share Bank

Saderat diperiksa dalam

sepuluh hipotesis. Nilai F-

statistik (8,134) dan p-value

(<0,001) maka dapat

disimpulkan bahwa

efektivitas berbagai faktor

pada market share Bank

Saderat tidak sama. Atas

dasar hasil uji Dunkan,

semua faktor ini

diklasifikasikan menjadi

empat kelas. Faktor-faktor

dalam satu kelas memiliki

efek yang sama pada

peningkatan market share

bank dengan tingkat

signifikansi 0,05. Menurut

temuan ini empat kelas

adalah sebagai berikut

dalam hal terendah untuk

efek tertinggi:

1. Kelas satu:

dokumentasi dan

peralatan fisik,

general factors,

dan aksesibilitas

bank

Page 71: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

54

2. Kelas dua:

aksesibilitas bank,

teknologi, dan

pemasaran

3. Kelas tiga:

pemasaran,

fasilitas bank, dan

jasa bank

4. Kelas empat: jasa

bank dan human

factors

Diolah dari berbagai referensi

Dari ringkasan penelitian terdahulu, penulis memperoleh persamaan dan

perbedaan penelitian yang akan dilakukan. Persamaan dalam penelitian ini yaitu

variabel dependen yang diteliti adalah market share. Market share sebagai

variabel dependen dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal perbankan.

Faktor internal seperti rasio-rasio keuangan dalam perbankan seperti ROA, ROE,

BOPO, FDR, CAR, NPF, dan lain-lain. Faktor internal dari sisi informasi dan

teknologi seperti, ATM, Debit Cards, dan jaringan kantor serta faktor internal

yang lain seperti simpanan dan human factors. Sedangkan dari faktor eksternal

seperti inflasi, rate, dan economic growth. Jadi, persamaan penelitian ini adalah

faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi market share digunakan

kembali yaitu inflasi, simpanan, jaringan kantor, dan non performing financing

(NPF) terhadap market share.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah fokus variabel

independen yang diteliti. Penelitian terdahulu lebih melihat faktor internal dan

eksternal perbankan yang mempengaruhi market share secara umum. Sementara

penelitian ini, sesuai dengan latar belakang lebih melihat dari sisi nasabah.

Variabel inflasi menjelaskan tentang harga yang akan ditawarkan perbankan

Page 72: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

55

syariah, sehingga mempengaruhi nasabah untuk menggunakan jasa perbankan

syariah. Variabel simpanan atau lebih dikenal dana pihak ketiga (DPK)

merupakan gambaran dari seberapa besar antusias masyarakat untuk menjadi

nasabah dan menyimpan dananya di perbankan syariah. Variabel jaringan kantor

menjelaskan tentang ekspansi perbankan syariah dalam sosialisasi produk-

produknya dan memberikan kemudahan akses untuk nasabah. Variabel non

performing financing (NPF) menjelaskan tentang adanya pembiayaan bermasalah.

Artinya ada dana yang disalurkan kepada nasabah, tetapi nasabah terlambat atau

bahkan tidak bisa lagi untuk mengembalikan dana yang diperoleh. Keempat

variabel ini merupakan representasi dari masyarakat Indonesia yang mayoritas

beragama Islam sebagai nasabah potensial perbankan syariah dalam

mempengaruhi market share aset perbankan syariah di Indonesia.

J. Kerangka Pemikiran

Salah satu parameter yang paling umum dijadikan landasan pengukuran

pertumbuhan perbankan adalah aset perbankan. Penambahan aset perbankan

merupakan indikasi utama pertumbuhan perbankan dengan perkembangan bank

syariah di Indonesia sejak berdirinya menunjukkan tingginya pertumbuhan aset

bank syariah di dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu,

peneliti juga dikuatkan dengan penelitian terdahulu untuk meneliti lebih lanjut

dengan judul analisis pengaruh faktor internal dan eksternal perbankan syariah

perbankan syariah terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia

periode Januari 2012 – September 2016.

Page 73: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

56

Faktor internal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dana pihak

ketiga (DPK), jumlah kantor, dan non performing financing (NPF). Sedangkan

faktor eksternal adalah inflasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh

perubahan variabel independen bebas yaitu pengaruh inflasi, dana pihak ketiga

(DPK), jumlah kantor, dan non performing financing (NPF) terhadap variabel

dependen yaitu market share aset perbankan syariah yang dalam realisasinya tidak

lepas dari kondisi internal maupun eksternal. Data dari masing-masing variabel

dari situs resmi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yaitu Statistik

Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan pada

Laporan Publikasi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Data yang

digunakan adalah data bulanan dari setiap variabel independen dan variabel

dependen.

Setelah memperoleh data disetiap variabel, data kemudian dikumpulkan

dalam program Microsoft Excel 2007 kemudian peneliti mulai melakukan analisis

regresi berganda menggunakan software Eviews 7 dengan metode Ordinary Least

Square (OLS) dan dilakukan uji asumsi klasik (uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi), uji statistik, dan uji

koefisien determinasi agar penelitian dapat diuji dengan baik dan benar sesuai

metodologi penelitian. Dalam uji asumsi klasik, jika salah satu uji terdapat

masalah maka data-data yang diperoleh dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa

Keuangan akan dilakukan logaritma natural untuk setiap variabel independen dan

variabel dependen. Jika hal ini terjadi, maka data yang digunakan dalam uji

statistik dan uji koefisien determinasi adalah data yang telah dilakukan logaritma

Page 74: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

57

natural. Selanjutnya melakukan analisis tersebut untuk mengambil hasil

interpretasi data yang akan menghasilkan kesimpulan penelitian ini.

Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, berikut ini adalah kerangka

pemikiran dari penelitian yang akan dilakukan. Untuk mewujudkan kerangka

pemikiran dalam penelitian ini jika divisualisasikan dalam bentuk skema atau

model sederhana adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Analisis pengaruh faktor internal dan eksternal perbankan syariah terhadap

market share aset perbankan syariah di Indonesia periode Januari 2012 –

September 2016

Inflasi (X1)

[Ejoh & Sackey

(2014), tidak

berpengaruh]

DPK (X2)

[Shahiki dkk

(2014),

berpengaruh]

Jumlah Kantor

(X3)

[Bahremi & Haery

(2014),

berpengaruh]

NPF (X4)

[Bambang (2014),

berpengaruh

signifikan negatif]

Market Share

Aset

(Y)

Page 75: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

58

Model Ekonometrika

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji Multikolinearitas

Uji Heteroskedastisitas

Uji Autokorelasi

Uji Statistik

Uji Parsial (Uji-t)

Uji Fisher (Uji-F)

Uji Koefisien Determinasi

Hasil dan Interpretasi

Kesimpulan dan Implikasi

Page 76: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

59

K. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah

yang diajukan dan jawaban itu masih diuji secara empiris kebenarannya. Adapun

perumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara faktor

internal dan eksternal perbankan syariah terhadap market share aset

perbankan syariah di Indonesia periode Januari 2012 – September 2016.

H1 : Terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan antara faktor internal

dan eksternal perbankan syariah terhadap market share aset perbankan

syariah di Indonesia periode Januari 2012 – September 2016.

2. H0 : Tidak terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan antara faktor

internal dan eksternal perbankan syariah terhadap market share aset

perbankan syariah di Indonesia periode Januari 2012 – September 2016.

H1 : Terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan antara faktor

internal dan eksternal perbankan syariah terhadap market share aset

perbankan syariah di Indonesia periode Januari 2012 – September 2016.

Page 77: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memfokuskan variabel dependen yaitu market

share aset perbankan syariah dan variabel independennya difokuskan pada inflasi,

dana pihak ketiga (DPK), jumlah kantor, dan non performing financing (NPF).

Penelitian ini merupakan penelitian analisis pengaruh karena tujuan penelitian ini

adalah meneliti hubungan pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel independen

(inflasi, dana pihak ketiga (DPK), jumlah kantor, dan non performing financing

(NPF)) dengan variabel dependen (market share aset).

Data operasionalnya yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

data runtun waktu (time series). Semua data dalam bulanan yaitu periode bulan

Januari 2012 hingga September 2016 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan

Otoritas Jasa Keuangan serta dari sumber-sumber lainnya yang terkait.

B. Teknik Penentuan Sampel

Menurut Kuncoro (2009:105) sampel adalah suatu himpunan bagian

(subset) dari unit populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian.

Sampel yang baik umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan

yang berhubungan dengan besarnya sampel untuk memperoleh jawaban

yang dikehendaki.

Page 78: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

61

2. Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit

analisis untuk menjadi sampel.

3. Sampel yang baik dengan menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya

kesalahan) dalam pemilihan sampel.

4. Sampel yang baik dengan menghitung derajat kepercayaan yang

diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika.

Sampel dalam penelitian ini adalah market share aset, inflasi, dana pihak

ketiga (DPK), jumlah kantor, dan non performing financing (NPF) pada

perbankan syariah di Indonesia periode Januari 2012 – September 2016.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya. Data yang digunakan dalam

penelitian ini mengambil data Statistik Perbankan Indonesia dan Statistik

Perbankan Syariah dari website Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Data

yang digunakan merupakan data angka-angka (kuantitatif) bulanan dari periode

Januari 2012 – September 2016.

Dalam studi kepustakaan, penulis membaca, mempelajari, dan

menganalisis bahan-bahan tertulis seperti jurnal, buku, artikel, dan informasi

tertulis lainnya yang berhubungan dengan pembahasan dalam tesis ini.

Page 79: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

62

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk mengetahui analisis pengaruh inflasi, dana

pihak ketiga (DPK), jumlah kantor, dan non performing financing (NPF) terhadap

market share aset perbankan syariah di Indonesia dengan menggunakan metode

data kuantitatif, yaitu data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka

dengan menggunakan alat analisis Ordinary Least Square (OLS) digunakan untuk

mencapai penyimpangan atau error yang minimum dengan menggunakan analisis

regresi berganda yaitu digunakan lebih dari dua variabel indpenden.

Menurut Ajija (2011:23) Ordinary Least Square (OLS) merupakan metode

estimasi yang sering digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi populasi dari

fungsi regresi sampel. Untuk analisis data akan dilakukan dengan bantuan aplikasi

komputer yaitu program Microsoft Excel 2007 dan program Eviews 7. Hubungan

variabel market share aset dengan variabel inflasi, dana pihak ketiga (DPK),

jumlah kantor, dan non performing financing (NPF) diformulasikan sebagai

berikut:

Y = f (X1, X2, X3,X4)

Sedangkan model ekonometrika ditulis:

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e

Market Share Aset = β0 + β1 Inflasi + β2 DPK + β3 Jumlah Kantor + β4 NPF + e

Page 80: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

63

Dimana:

β0 : Constanta

β1, β2, β3, β4 : Koefisien Regresi dari masing-masing variabel

yang mempengaruhi Market Share Aset

Market Share Aset : Market Share Aset

Inflasi : Inflasi

DPK : Dana Pihak Ketiga (DPK)

Jumlah Kantor : Jumlah Kantor

NPF : Non Performing Financing (NPF)

e : Error Terms (variabel di luar model tetapi tidak

ikut berpengaruh terhadap variabel dependen)

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendeteksi apakah terdapat

normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji

asumsi klasik penting dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier

tidak bias dengan varian yang minimum BLUE (Best Linier Unbiased

Estimator), yang berarti model regresi tidak mengandung masalah. Untuk itu

diperlukannya pendeteksian lebih lanjut diantaranya:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi antara variabel dependen, variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji

Page 81: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

64

normalitas menjadi sangat populer dan tercakup di beberapa komputer

statistik (Gujarati, 2006:164).

Menurut Gujarati (2006:165) uji normalitas residual metode

Ordinary Least Square (OLS) secara formal dapat dideteksi dari metode

yang dikembangkan oleh Jarque-Bera (JB). Deteksi dengan melihat

Jarque-Bera (JB) yang merupakan asimtotis (sampel besar dan didasarkan

atas residual Ordinary Least Square). Uji ini dengan melihat probabilitas

Jarque-Bera (JB) sebagai berikut:

Langkah-langkah pengujian normalitas data sebagai berikut:

Hipotesis: H0: Model berdistribusi normal

H1: Model tidak berdistribusi normal

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → Signifikan, H0 diterima

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Tidak Signifikan, H0 ditolak

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna

atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan

(independen) dari model regresi (Gujarati, 2006:184).

Sedangkan menurut Nachrowi (2008:95) jika tidak korelasi antara

kedua variabel tersebut, maka koefisien pada regresi majemuk akan sama

Page 82: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

65

dengan koefisien pada regresi sederhana. Hubungan linier antar variabel

bebas inilah yang disebut dengan multikolinearitas.

Dalam penelitian ini penulis akan melihat multikolinearitas dengan

menguji koefisien korelasi (r) berpasangan yang tinggi diantara variabel-

variabel penjelas. Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika

koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah di atas 0.8 maka diduga

terjadinya multikolinearitas dalam model. Sebaliknya jika koefisien

korelasi di bawah 0.8 maka diduga model tidak mengandung

multikolinearitas.

Uji koefisien korelasinya yang mengandung unsur kolinearitas,

misalnya variabel X1 dan X2. Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Bila r < 0.8 (model tidak terdapat multikolinearitas)

Bila r > 0.8 (model terdapat multikolinearitas)

Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah adanya

multikolinearitas, antara lain melihat informasi sejenis yang ada,

mengeluarkan variabel dan mencari data tambahan (Nachrowi, 2008:104).

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi Ut tidak konstan atau

sering berubah-ubah seiring dengan berubahnya nilai variabel independen

(Gujarati, 2006:146).

Page 83: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

66

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain itu tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah

disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Nachrowi,

2008:108).

Untuk melacak keberadaan heteroskedastisitas dalam penelitian ini

digunakan uji white. Dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis: H0: Model tidak terdapat heteroskedastisitas

H1: Model terdapat heteroskedastisitas

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → Signifikan, H0 diterima

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Tidak Signifikan, H0 ditolak

Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka model

tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas. Sebaliknya jika probabilitas

Obs*R2 lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut dipastikan terdapat

heteroskedastisitas. Model tersebut harus ditanggulangi melalui

transformasi logaritma natural dengan cara membagi persamaan regresi

dengan variabel independen yang mengandung heteroskedastisitas.

Page 84: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

67

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi diantara anggota

observasi yang diurut menurut waktu (seperti deret berkala) atau ruang

(seperti data lintas-sektoral)” (Gujarati,2006:147).

Menurut Nachrowi (2008:183) dalam berbagai studi ekonometrika,

data time series sangat banyak digunakan. Namun dibalik pentingnya data

tersebut, ternyata data time series menyimpan berbagai permasalahan,

salah satunya yaitu autokorelasi. Autokorelasi merupakan penyebab yang

akibat data menjadi tidak stasioner, sehingga bila data dapat distasionerkan

maka autokorelasi akan hilang dengan sendirinya, karena metode

transformasi data untuk membuat data yang tidak stasioner sama dengan

tranformasi data untuk menghilangkan autokorelasi.

Dalam Gujarati (2006:147) untuk melihat ada tidaknya penyakit

autokorelasi dapat juga digunakan uji langrange multiplier (LM Test) atau

yang disebut uji breusch-goldfrey dengan membandingkan nilai

probabilitas R-Squared dengan α = 0.05. Langkah-langkah pengujian

sebagai berikut:

Hipotesis: H0: Model tidak terdapat autokorelasi

H1: Model terdapat autokorelasi

Bila probabilitas Obs*R2 > 0.05 → Signifikan, H0 diterima

Bila probabilitas Obs*R2 < 0.05 → Tidak Signifikan, H0 ditolak

Page 85: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

68

Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka model

tersebut tidak terdapat autokorelasi. Apabila probabilitas Obs*R2 lebih

kecil dari 0.05 maka model tersebut terdapat autokorelasi.

Dalam Gujarati (2006:147) selain itu, ada salah satu cara lagi yang

digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah uji durbin-watson (D-W).

Deteksi adanya autokorelasi dapat menggunakan besaran durbin-watson

(D-W). Berikut ini tabel yang digunakan untuk menentukan ada tidaknya

autokorelasi dengan uji Durbin-Watson:

1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2. Angka D-W di bawah -2 sampai +2, sampai tidak ada autokorelasi.

3. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

Tabel 3.1

Menentukan ada tidaknya autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson

Ada

autokorelasi

positif

Tidak dapat

diputuskan

(ragu-ragu)

Tidak ada

autokorelasi

Tidak dapat

diputuskan

(ragu-ragu)

Ada

autokorelasi

negative

0 dL du 2 4-du 4-dt 4

1.10 1.54 2.46 2.90

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Hipotesis: H0: Model tidak terdapat autokorelasi

H1: Model terdapat autokorelasi

Bila nilai D-W tidak berada antara 1.54 – 2.46 → H0 ditolak

Bila nilai D-W berada antara 1.54 – 2.46 → H0 diterima

Page 86: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

69

2. Uji Statistik

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel-

variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel

2007 dan Eviews 7. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi

Uji-t dan Uji-F.

a. Uji Parsial (Uji-t)

Menurut Nachrowi (2008:17) uji-t digunakan untuk menguji

apakah setiap variabel bebas (independen) secara masing-masing parsial

atau individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat

(dependen) pada tingkat signifikan 0.05 (5%) dengan menganggap

variabel bebas bernilai konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan

dengan uji-t yaitu dengan pengujian, yaitu:

Hipotesis:

H0: βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak ada

pengaruh yang signifikan dari variabel terikat.

H1: βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh

yang signifikan dari variabel terikat.

Bila probabilitas α > 5% → variabel bebas tidak signifikan atau

tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (H0 terima, H1

tolak).

Page 87: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

70

Bila probabilitas α < 5% → variabel bebas signifikan atau

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (H0 tolak, H1

terima).

b. Uji Fisher (Uji-F)

Menurut Nachrowi (2008:16) uji fisher (Uji-F) digunakan untuk

mengetahui apakah seluruh variabel bebas (independen) secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat

signifikan 0.05 (5%). Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-

sama dilakukan dengan uji-F dengan pengujian, yaitu:

Hipotesis:

H0: βi = 0 artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel

terikat.

H1: βi ≠ 0 artinya secara bersama-sama ada pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Bila probabilitas α > 5% → variabel bebas tidak signifikan atau

tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Bila probabilitas α < 5% → variabel bebas signifikan atau

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Page 88: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

71

3. Uji Koefisien Determinasi

Menurut Ajija (2011:34) uji koefisien determinasi koefisien R2

(adjusted R-squared). Koefisien determinasi ini menunjukkan kemampuan

garis regresi menerangkan variasi variabel terikat Y yang dapat dijelaskan

oleh variabel bebas X. Nilai koefisien R2 (adjusted R-squared) berkisar

antara 0 sampai 1, semakin mendekati 1 maka akan semakin baik.

E. Operasional Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen (Y)

Aset adalah kekayaan atau harta yang dimiliki oleh perbankan, yang

diharapkan memberikan manfaat usaha dikemudian hari meliputi kas,

persediaan, penempatan pada Bank Indonesia, pembiayaan yang diberikan,

aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan lain-lain. Data operasional market share

aset yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia dan

Otoritas Jasa Keuangan yaitu Statistik Perbankan Indonesia dan Statistik

Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2012

sampai September 2016 dalam persentase perbandingan aset perbankan

syariah dengan aset perbankan nasional.

b. Variabel Independen (X)

Variabel independen identik dengan variabel bebas, penjelas,

explanatory variable. Variabel ini biasanya dianggap sebagai variabel

prediktor atau penyebab karena memprediksi atau menyebabkan variabel

dependen (Kuncoro, 2009). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

independen sebagai berikut:

Page 89: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

72

a. Inflasi (X1)

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya

harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan

mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,

konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar

yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga

akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Data operasional yang

digunakan dalam penelitian ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yaitu Statistik Perbankan

Syariah berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2012 –

September 2016 yang dinyatakan dalam bentuk persentase (%).

b. Dana Pihak Ketiga (DPK) (X2)

Dana pihak ketiga (DPK) merupakan sumber dana bank yang

berasal dari masyarakat terdiri dari tabungan, deposito, dan giro. Data

operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yaitu

Statistik Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari

Januari 2012 – September 2016 yang dinyatakan dalam bentuk nominal.

c. Jumlah Kantor (X3)

Jumlah kantor adalah seluruh kantor bank syariah mulai dari

kantor paling bawah sampai atas yang beroperasional di berbagai daerah

Indonesia. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil

Page 90: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

73

dari data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa

Keuangan yaitu Statistik Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan

bulanan, yaitu dari Januari 2012 – September 2016 yang dinyatakan

dalam bentuk nominal.

d. Non Performing Financing (NPF) (X4)

Non performing financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan

yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank

syariah. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari

data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan

yaitu Statistik Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu

dari Januari 2012 – September 2016 yang dinyatakan dalam bentuk

persentase (%).

F. Pendekatan Metodologi Ekonomi Islam

Definisi teori H dari kata Hahslm menurut Aziz (2015) adalah:

a. Secara sempit teori H diartikan sebagai teori pola dasar tiga dominan

dengan konteks tertentu dalam lima dimensi susunan invarian.

b. Secara luas untuk penggunaan paling umum teori H dapat diartikan

sebagai teori konsep dasar pola penciptaan dengan hubungan tertentu. H

berasal dari rumus Hahslm, Q.S Hijr, juga singkatan dari Huda atau

Hidup.

Page 91: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

74

Sedangkan makna teori H antara lain:

a. Sebuah himpunan utuh / sistem menyeluruh / bagian terintegrasi akan

terdiri dari 3 unsur utama yaitu primer (pencipta/intermediari), sekunder

(ciptaan/penerima), tertier (ibadah/pemancar) yang bisa bermuatan positif

atau negatif.

b. Tiga unsur tersebut akan memenuhi pernyataan bahwa sekunder dibawah

primer akan melakukan tertier. (Manusia diciptakan Tuhan untuk Ibadah).

Hahslm dalam rumus yaitu H = A.h (S, L, M) apabila dianalogikan adalah

sebagai berikut:

H = Huda / Hidup

A = mencerminkan hubungan komunitas

h = mencerminkan hubungan dengan sesama manusia

S = mencerminkan dengan hubungan diri sendiri

L = mencerminkan hubungan dengan lingkungan

M = mencerminkan hubungan etika

Dalam Aziz (2015) metodologi memiliki fleksibilitas dalam penentuan

variabel yang akan diuji. Hal ini untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi

interpretasi dari hasil olah data yang dilakukan.

Secara prosedural proses rekayasa metodologi H ini dilakukan dari

pengumpulan data dari obyek yang dijadikan sampel dalam implementasi teori

ini.

Page 92: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

75

1. Pertama, melakukan pendataan untuk memperoleh besaran dari obyek

yang akan ditinjau dalam nilai, harga, indeks, persentase, atau nominal

yaitu dalam bentuk harga asli.

2. Kedua, meninjau laju besaran dari obyek yang akan dihitung dalam skala

persentase berupa selisih dari harga awal dengan harga berikutnya atau

perbedaan dari besaran pertama dengan besaran kedua dan selanjutnya.

3. Ketiga, membuat pola rata-rata dari obyek yang akan ditinjau dengan

perspektif teori ini dibandingkan dengan obyek-obyek lain yang sejenis

atau meninjau posisi obyek dikomparasi dengan rata-rata obyek yang

sejenis.

4. Setelah memperoleh nominal, laju, dan rata-rata laju, selanjutnya

dibutuhkan data lain dari obyek yang sama berupa data yang bersifat

intangible atau berkaitan dengan nilai religiusitas untuk didapatkan

besaran bobotnya dibandingkan dengan obyek lain. Cara melakukan nilai

bobot yaitu:

a. Membuat rasio bobot berdasarkan data lain dari obyek yang sama

kemudian dibandingkan dengan bobot dari obyek lain dengan data

yang untuk diperoleh ranking atau urutan bobot antara obyek utama

dengan obyek pembanding yang lain.

b. Selain menggunakan sumber data dari obyek yang diteliti,

dikombinasikan dengan expert adjustment / wawancara terstruktur

dengan pakar sains yang memiliki otoritas untuk menilai bobot suatu

obyek.

Page 93: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

76

c. Kemudian melakukan perangkingan obyek berdasarkan bobot yang

diperoleh dari berbagai sumber data tersebut, sehingga urutan tersebut

juga mempresentasikan besaran bobot dari obyek yang diteliti tersebut.

5. Selanjutnya setelah diperoleh data nominal, laju, dan bobot maka

dilakukan penghitungan berupa perkalian berupa perkalian dari data obyek

tersebut berupa: nominal × laju × bobot.

6. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan dari obyek yang diteliti maka

dilakukan perlakuan matriks untuk memperoleh kategori hasil sesuai

format dalam hal ini obyek akan dikategorikan dalam formasi straight,

loads, dan impact:

a. Jika hasil positif adalah straight (jika minus adalah turun).

b. Jika hasil lebih besar dari 0,1 adalah loads.

c. Jika hasil lebih besar dari rata-rata nilai berarti impact.

Page 94: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

77

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Sejarah Perkembangan Bank Syariah

Berdasarkan sejarah kemunculannya, bank syariah secara umum

dikenal sebagai bank Islam itu mengalami tiga tahapan perkembangan. Tahap

pertama, periode kemunculan bank dan likuiditas besar di Timur Tengah.

Masa ini merupakan puncak kesadaran masyarakat muslim untuk

mengembangkan lembaga keuangan Islam.

Beroperasinya Mit Ghamr Local Saving Bank di Mesir pada tahun

1963 merupakan tonggak sejarah perkembangan sistem perbankan Islam.

Pada Tahun 1968 pengoperasian Mit Ghamr Local Saving Bank diambil oleh

National Bank of Egypt dan Bank Sentral Mesir disebabkan adanya

kekacauan politik. Di Yordania berdiri Bank Islam Yordania dan kemudian

disusul berdirinya Nassher Social Bank di Mesir pada tahun 1971. Pada tahun

1975 berdiri juga Islamic Development Bank (IDB) dan Bank Islam Dubai di

Arab Saudi, berdiri atas prakarsa dari sidang menteri luar negeri yang mana

dalam sidang tersebut diusulkan penghapusan sistem keuangan berdasarkan

bunga dan menggantinya dengan sistem bagi hasil.

Tahapan kedua, periode perkembangan di tahun 1976 sampai awal

1980-an, ditandai dengan menyebarnya perbankan dari wilayah Teluk Arab

ke Asia (Timur) dan selanjutnya ke Eropa (Barat). Pada tahapan ketiga,

Page 95: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

78

periode dimana perbankan Islam telah mengalami kemajuan yaitu sekitar

tahun 1983 hingga kini. Pada tahun 1983 di Malaysia berdiri Bank Islam

Malaysia Berhad lalu disusul dengan berdirinya Lembaga Keuangan

perseroan perbaikan investasi (Al-Rajhi) di Arab Saudi dan Al-Barakah

Turkish Finance House di Turki pada tahun 1985.

b. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Pendirian Bank Syariah di Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun

1998, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober

(Pakto) yang mengatur deregulasi industri perbankan di Indonesia. Para

ulama juga telah berusaha mendirikan bank bebas bunga, tetapi tidak ada

satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali adanya penafsiran dari

peraturan perundang-undangan yang ada bahwa perbankan dapat saja

menetapkan bunga sebesar 0 persen. Setelah adanya lokakarya ulama tentang

bunga bank dan perbankan di Bogor Agustus 1990, kemudian diikuti dengan

diundangkannya UU No.7/1992 tentang perbankan dimana perbankan bagi

hasil mulai diakomodasi, maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia (BMI),

yang merupakan Bank Umum Islam pertama di Indonesia (Arifin, 1999:26).

Dalam Soemitra (2009:62) pada tahun 1998 keluar UU No. 10 Tahun

1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 yang mengakui keberadaan

bank syariah dan bank konvensional serta memperkenalkan bank

konvensional membuka kantor cabang syariah. Hingga pada tahun 2008

tentang Perbankan Syariah disahkan yang memberikan landasan hukum

industri perbankan syariah nasional dan diharapkan mendorong

Page 96: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

79

perkembangan bank syariah yang selama lima tahun terakhir asetnya tumbuh

65% per tahun namun pasarnya (market share) secara nasional masih di

bawah 5%. Undang-undang secara khusus mengenai perbankan syariah, baik

secara kelembagaan maupun kegiatan usaha. Beberapa lembaga hukum baru

diperkenalkan dalam UU No. 21/2008, antara lain yakni menyangkut

pemisahan (spin-off) unit usaha syariah baik secara sukarela maupun wajib

dan komite perbankan syariah. Terdapat beberapa PBI (Peraturan Bank

Indonesia) yang secara khusus merupakan peraturan pelaksana dari Undang-

Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dan telah

diundangkan hingga saat ini antara lain:

1. PBI No. 10/16/PBI/2008 tentang Perubahan Atas PBI No.

9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan

Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank

Syariah.

2. PBI No. 10/17/PBI/2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah.

3. PBI No.10/18/PBI/2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi

Bank Syariah.

4. PBI No. 10/23/PBI/2008 tentang Perubahan Kedua Atas PBI No.

6/21/PBI/2004 tentang Giro Wajib Minimum dalm Rupiah dan Valuta

Asing bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Prinsip Syariah.

Page 97: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

80

5. PBI No. 10/24/PBI/2008 tentang Perubahan Kedua Atas PBI No.

8/21/PBI/2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang

Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

6. PBI No. 10/32/PBI/2008 tentang Komite Perbankan Syariah.

7. PBI No. 11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah.

Dalam Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015 -2019 dijelaskan

bahwa berbagai macam isu strategis yang dihadapi dan berdampak terhadap

pengembangan perbankan syariah nasional mesti menjadi perhatian

pemangku kepentingan. Isu-isu strategis dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Belum selarasnya visi dan kurangnya koordinasi antar pemerintah

dan otoritas dalam pengembangan perbankan syariah.

b. Modal yang belum memadai, skala industri dan individual bank yang

masih kecil serta efisiensi yang rendah.

c. Biaya dana yang mahal yang berdampak pada keterbatasan segmen

pembiayaan.

d. Produk yang tidak variatif dan pelayanan yang belum sesuai

ekspektasi masyarakat.

e. Kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum

memadai serta teknologi informasi (TI) yang belum dapat

mendukung pengembangan produk dan layanan.

f. Pemahaman dan kesadaran masyarakat yang masih rendah.

g. Pengaturan dan pengawasan yang masih belum optimal.

Page 98: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

81

Berdasarkan kondisi dan isu strategis yang dihadapi oleh industri

perbankan syariah nasional, maka disusunlah visi pengembangan perbankan

syariah nasional yaitu “Mewujudkan perbankan syariah yang berkontribusi

signifikan bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, permerataan

pembangunan, dan stabilitas sistem keuangan serta berdaya saing tinggi”.

Visi pengembangan tersebut kemudian dijabarkan dalam arah bentuk

kebijakan beserta program kerja dan rencana waktu pelaksanaannya yang

terdiri dari tujuh arah kebijakan, yaitu:

1. Memperkuat sinergi kebijakan antara otoritas dengan pemerintah dan

stakeholder lainnya.

2. Memperkuat permodalan dan skala usaha serta memperbaiki

efisiensi dengan program kerjanya.

3. Memperbaiki struktur dana untuk mendukung perluasan segmen

pembiayaan.

4. Memperbaiki kualitas layanan dan keragaman

5. Memperbaiki kuantitas dan kualitas SDM & TI serta infrastruktur

lainnya.

6. Meningkatkan literasi dan preferensi masyarakat.

7. Memperkuat serta harmonisasi pengaturan dan pengawasan.

c. Perkembangan Market Share Aset Perbankan Syariah di Indonesia

Aset adalah kekayaan atau harta yang dimiliki oleh perbankan, yang

diharapkan memberikan manfaat usaha dikemudian hari meliputi kas,

persediaan, penempatan pada Bank Indonesia, pembiayaan yang diberikan,

Page 99: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

82

aktiva tetap, aktiva tak berwujud dan lain-lain. Data operasional market share

aset yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia dan

Otoritas Jasa Keuangan yaitu Statistik Perbankan Indonesia dan Statistik

Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2012

sampai September 2016 dalam persentase perbandingan aset perbankan

syariah dengan aset perbankan nasional. Di bawah ini adalah gambar

perkembangan market share aset perbankan syariah di Indonesia periode

Januari tahun 2012 sampai dengan September tahun 2016.

Gambar 4.1

Perkembangan Market Share Aset Perbankan Syariah di Indonesia

Periode Januari 2012 – September 2016

Data diolah, 2017

Dapat dilihat dari gambar 4.1 di atas perkembangan market share aset

perbankan syariah secara umum di Indonesia terus mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan indikasi positif yang ditinjau dari

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

Jan-1

2

May

-12

Sep

-12

Jan-1

3

May

-13

Sep

-13

Jan-1

4

May

-14

Sep

-14

Jan-1

5

May

-15

Sep

-15

Jan-1

6

May

-16

Sep

-16

Market Share Aset

Market Share Aset

Page 100: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

83

kemajuan pencapaian visi pengembangan yang ditetapkan Bank Indonesia.

Sehingga percepatan pertumbuhan market share aset perbankan syariah akan

lebih mudah untuk tercapai. Kemudian perkembangan market share aset

yang stabil dengan pola kenaikan yang konsisten menunjukkan

perkembangan market share aset perbankan syariah merupakan keunggulan

bagi performa bank syariah di Indonesia.

Pada tahun 2012, menurut Laporan Perkembangan Perbankan Syariah

(LPPS) market share aset perbankan syariah mengalami kenaikan yaitu

Januari 2012 pada angka 4,00% dan pada Desember 4,58%, akan tetapi dari

sisi pertumbuhan aset mengalami perlambatan aset industri yang relatif

signifikan. Tahun 2013 market share aset terus mengalami kenaikan sampai

pada Juni 2013 target yang selama ini dicanangkan Bank Indonesia hampir

tercapai yaitu pada angka 4,90%. Tahun 2014 market share aset juga semakin

naik dan semakin dekat dengan angka 5%, yaitu Maret 2014 mencapai angka

4,95%. Tahun 2015 yang merupakan tahun transisi rezim, market share aset

perbankan syariah terus tergerus sempat menyentuh angka 4,56% pada

Agustus 2015. Angka itu tidak bertahan lama, akhirnya pada Desember 2015

market share aset pada angka 4,83%. Tahun 2016 market share aset

perbankan syariah relatif stabil pada angka 4,80% dan puncaknya tercapainya

target perbankan syariah menembus market share aser sebesar 5% pada bulan

September 2016 yaitu 5,13%. Walaupun dari sisi waktu, perbankan syariah

memerlukan waktu yang cukup lama sekitar 8 tahun.

Page 101: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

84

d. Perkembangan Inflasi di Indonesia

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum

dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang

meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau

bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran

distribusi barang. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diambil dari data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa

Keuangan yaitu Statistik Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan

bulanan, yaitu dari Januari 2012 sampai dengan September 2016. Di bawah

ini adalah gambar perkembangan inflasi di Indonesia periode Januari tahun

2012 sampai dengan September tahun 2016.

Gambar 4.2

Perkembangan Inflasi di Indonesia

Periode Januari 2012 - September 2016

Data diolah, 2017

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

Jan-1

2

Ap

r-1

2

Jul-

12

Oct

-12

Jan-1

3

Ap

r-1

3

Jul-

13

Oct

-13

Jan-1

4

Ap

r-1

4

Jul-

14

Oct

-14

Jan-1

5

Ap

r-1

5

Jul-

15

Oct

-15

Jan-1

6

Ap

r-1

6

Jul-

16

Inflasi

Inflasi

Page 102: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

85

Dapat dilihat dari gambar 4.2 di atas perkembangan inflasi di

Indonesia terus mengalami fluktuatif yang dinamis setiap tahunnya. Hal ini

menunjukkan indikasi tidak stabilnya perekonomian di Indonesia. Keadaan

ini juga merupakan cerminan politik, hukum, dan keamanan di Indonesia

yang tidak stabil. Tetapi seiring berjalannya waktu dan dengan kebijakan-

kebijakan pemerintah, inflasi sudah mulai terkontrol.

Pada tahun 2012, inflasi di Indonesia perlahan-lahan naik dari Januari

dari angka 3,65% hingga Oktober menyentuh angka 4,61%. Agustus tahun

2013 inflasi semakin menjadi-jadi dan meyentuh 8,79%. Agustus 2014 inflasi

sempat turun pada angka 3,99%, tetapi mengalami Desember 2014 naik lagi

pada angka 8,36%. Setelah tahun politik selesai, pada tahun 2015 pemerintah

pun berbenah dengan kebijakan-kebijakan yang menurunkan inflasi pada

angka 6% - 7% dan pada Desember tahun 2015 inflasi turun pada angka

3,35%. Pada tahun 2016, angka inflasi relatif normal berada di sekitar 3% -

4%.

e. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah di

Indonesia

Dana pihak ketiga (DPK) adalah dana yang diperoleh dari

masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu, rumah tangga,

perusahaan, pemerintah, koperasi, yayasan, dan lain-lain. Dana pihak ketiga

(DPK) merupakan sumber dana bank yang berasal dari masyarakat terdiri

dari tabungan, deposito, dan giro. Data operasional yang digunakan dalam

penelitian ini diambil dari data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan

Page 103: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

86

Otoritas Jasa Keuangan yaitu Statistik Perbankan Syariah berdasarkan

perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2012 sampai dengan September 2016

yang dinyatakan dalam bentuk nominal. Di bawah ini adalah gambar

perkembangan dana pihak ketiga (DPK) di Indonesia periode Januari tahun

2012 sampai dengan September tahun 2016.

Gambar 4.3

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah di

Indonesia

Periode Januari 2012 - September 2016

Data diolah, 2017

Berdasakan gambar 4.3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah

penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah di Indonesia yang

berhasil dihimpun oleh perbankan syariah di Indonesia cenderung mengalami

peningkatan. Setiap tahunnya terus bertambah walaupun pertumbuhannya

ada perlambatan.

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

Jan

-12

Jun

-12

No

v-1

2

Ap

r-1

3

Sep

-13

Feb

-14

Jul-

14

Dec

-14

May

-15

Oct

-15

Mar

-16

Au

g-1

6Dana Pihak Ketiga

Dana Pihak Ketiga

Page 104: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

87

Pada awal tahun 2012 dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah

Indonesia menghimpun dana sebesar 116,518 Triliun. Desember 2012

perbankan syariah berhasil menghimpun dana sebesar 147,512 Triliun. Tahun

2013 dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah juga terus mengalami

peningkatan, Desember 2013 dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah

183,534 Triliun. Januari 2014 dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah

mengalami penurunan pada angka 177,930 Triliun. Desember 2014 dana

pihak ketiga (DPK) naik lagi pada angka 217,858 Triliun. Tahun 2015

kejadian yang sama seperti di awal tahun 2014 terulang, dana pihak ketiga

(DPK) perbankan syariah mengalami penurunan lagi pada angka 210,761

Triliun. Desember 2015 dana pihak ketiga (DPK) naik lagi di angka 231,175

Triliun. Awal tahun 2016 dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah

mengalami penurunan lagi pada angka 229,094 Triliun. September 2016 dana

pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan lagi pada angka 263,522 Triliun.

f. Perkembangan Jumlah Kantor Perbankan Syariah di Indonesia

Jumlah kantor adalah seluruh kantor bank syariah mulai dari kantor

paling bawah sampai atas yang beroperasional di berbagai daerah Indonesia.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yaitu Statistik

Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2012

sampai dengan September 2016 yang dinyatakan dalam bentuk nominal. Di

bawah ini adalah gambar perkembangan jumlah kantor bank syariah di

Indonesia periode Januari tahun 2012 sampai dengan September tahun 2016.

Page 105: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

88

Gambar 4.4

Perkembangan Jumlah Kantor Perbankan Syariah di Indonesia

Periode Januari 2012 - September 2016

Data diolah, 2017

Jumlah kantor perbankan syariah secara keseluruhan mengalami

peningkatan. Walaupun pada akhirnya perbankan syariah melakukan efisiensi

dengan membatasi pembukaan kantor yang tidak berpotensi produktif. Dalam

upaya ekspansi, perbankan syariah juga menggunakan fasilitas office

channelling.

Pada awal tahun 2012 jumlah kantor bank syariah berjumlah 1.813

kantor. Ekspansi perbankan syariah meningkatkan jumlah kantor pada

Desember 2012 sebanyak 2.262 kantor. Tahun 2013 perbankan syariah

melanjutkan ekspansinya dengan terus mengembangkan pembukaan kantor-

kantor baru. Kantor bank syariah terus meningkat pada tahun ini, Desember

2013 jumlah kantor perbankan syariah berjumlah 2.588 kantor. Pada awal

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Jan-1

2

May

-12

Sep

-12

Jan-1

3

May

-13

Sep

-13

Jan-1

4

May

-14

Sep

-14

Jan-1

5

May

-15

Sep

-15

Jan-1

6

May

-16

Sep

-16

Jumlah Kantor

Jumlah Kantor

Page 106: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

89

tahun 2014 jumlah kantor perbankan syariah turun pada angka 2.554 kantor.

Namun pada Juli 2014 jumlah kantor perbankan syariah mengalami kenaikan

pada angka 2.592 kantor. Desember 2014 jumlah kantor terus mengalami

penurunan pada angka 2.471 kantor. Awal 2015 jumlah kantor perbankan

syariah sempat naik pada angka 2.479 kantor dan menaik lagi pada angka

2.480 kantor. Sepanjang tahun 2015 jumlah kantor perbankan syariah terus

mengalami penurunan sampai pada Desember 2015 berjumlah 2.301 kantor.

Awal tahun 2016 jumlah kantor perbankan syariah mengalami penurunan lagi

pada angka 2.282 kantor sampai Agustus 2016 terus menurun pada angka

2.104 kantor. September 2016 dengan dikonversinya Bank Aceh menjadi

bank syariah jumlah kantor perbankan syariah meningkat pada angka 2.210

kantor.

g. Perkembangan Non Performing Financing (NPF) di Indonesia

Non performing financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan

yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yaitu Statistik

Perbankan Syariah berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari 2012

sampai dengan September 2016 yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Di

bawah ini adalah gambar perkembangan non performing financing (NPF) di

Indonesia periode Januari tahun 2012 sampai dengan September tahun 2016.

Page 107: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

90

Gambar 4.5

Perkembangan Non Performing Financing (NPF) di Indonesia Periode

Januari 2012 - September 2016

Data diolah, 2017

Non performing financing (NPF) merupakan hal yang selalu

ditemukan dalam setiap kegiatan lembaga keuangan syariah. Non performing

financing (NPF) bukan merupakan suatu hal yang harus dihindari, karena

setiap nasabah menjalankan kegiatan ekonominya dengan kondisi dan tingkat

keberhasilan yang berbeda-beda.

Pada awal tahun 2012 non performing financing (NPF) pada angka

2,68%. Sepanjang tahun sempat naik turun dan pada Mei 2012 menyentuh

angka 2,93%. Desember 2012 angka non performing financing (NPF) turun

jauh pada angka 2,22%. Januari 2013 non performing financing (NPF) naik

lagi pada angka 2,49% dan terus naik. November 2013 non performing

financing (NPF) mencapai angka 3,08%. Desember 2013 angka non

performing financing turun lagi pada angka 2,62%. Januari 2014 angka non

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

Jan-1

2

May

-12

Sep

-12

Jan-1

3

May

-13

Sep

-13

Jan-1

4

May

-14

Sep

-14

Jan-1

5

May

-15

Sep

-15

Jan-1

6

May

-16

Sep

-16

Non Performing Financing

Non Performing

Financing

Page 108: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

91

performing financing (NPF) naik lagi sebesar 3,01% dan memuncak pada

November 2014 sebesar 4,86%. Februari 2015 non performing financing

(NPF) turun ke angka 4,00%. Pada akhir tahun 2015 non performing

financing (NPF) turun 3,19%. Februari 2016 non performing financing (NPF)

naik ke angka 3,76%. Akhirnya pada September 2016 non performing

financing (NPF) turun lagi ke 2,49%.

B. Analisis Data

Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder

deret waktu (time series) yang berbentuk manual mulai Januari tahun 2012 -

September tahun 2016. Penelitian ini menggunakan data market share aset

perbankan syariah di Indonesia sebagai variabel dependen (variabel tidak bebas).

Sedangkan variabel independen terdiri dari inflasi, dana pihak ketiga (DPK),

jumlah kantor, dan non performing financing (NPF). Keseluruhan dari data yang

digunakan sebagai bahan penelitian diperoleh dari laporan bulanan Bank

Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya model yang digunakan

oleh peneliti sebagai alat analisis regresi berganda adalah Ordinary Least Square

(OLS). Model Ordinary Least Square (OLS) merupakan metode estimasi yang

sering digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi populasi dari fungsi regresi

sampel (Ajija, 2011:23). Pengolahan data dilakukan secara elektronik dengan

menggunakan Microsoft Excel 2007 dan Eviews 7 untuk mempercepat hasil yang

dapat menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti. Pembahasan dilakukan

dengan uji asumsi klasik, uji statistik, dan uji determinasi.

Page 109: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

92

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan uji Jarque Bera (J-B) dengan melihat nilai probability.

Jika probability lebih besar dari nilai derajat α = 0.05, maka penelitian ini

tidak ada permasalahan normalitas atau dengan kata lain data terdistribusi

normal. Sebaliknya, jika nilai probability lebih kecil dari nilai derajat

kesalahan α = 0.05, maka dalam penelitian ini ada permasalahan

normalitas atau dengan kata lain data tidak terdistribusi normal.

Gambar 4.6

Uji Normalitas Jarque-Bera (J-B)

Data diolah, 2017

Berdasarkan gambar 4.6 menggambarkan bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal. Terlihat dari nilai probability sebesar

0.252587 yang lebih besar dari derajat kepercayaan 0.05 (5%) maka data

dapat dikatakan hasil regresi tersebut sudah berdistribusi normal.

0

1

2

3

4

5

6

7

-0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04

Series: Residuals

Sample 2012M01 2016M09Observations 57

Mean 3.79e-16Median 0.003736Maximum 0.052816Minimum -0.051258Std. Dev. 0.025824Skewness 0.096180Kurtosis 1.940881

Jarque-Bera 2.751995Probability 0.252587

Page 110: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

93

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan (korelasi) yang signifikan diantara dua atau lebih variabel

independen dalam model regresi. Deteksi adanya multikolinearitas

dilakukan dengan menggunakan uji korelasi parsial antar variabel

independen. Dengan melihat nilai koefisien korelasi (r) antar variabel

independen dapat diputuskan apakah data terkena multikolinearitas atau

tidak, yaitu dengan menguji koefisien korelasi antar variabel independen.

Jika terjadi korelasi, maka terdapat multikolinearitas dimana model

regresi yang baik adalah tidak terjadi multikolinearitas antar variabel

independen dengan variabel dependen. Hasil pengujian multikolinearitas

menggunakan uji korelasi (r) dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Uji Correlation Matrix

Variabel

Independen Inflasi DPK Jumlah Kantor NPF

Inflasi 1.000000 0.052682 0.695179 0.136042

DPK 0.052682 1.000000 0.498005 0.605753

Jumlah Kantor 0.695179 0.498005 1.000000 0.462593

NPF 0.136042 0.605753 0.462593 1.000000

Data diolah, 2017

Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat hasil analisis uji

multikolinearitas dengan Correlation Matrix menunjukkan bahwa

korelasi antar variabel independen Inflasi dan DPK maupun sebaliknya

sebesar 0.052682, antara Inflasi dan Jumlah Kantor maupun sebaliknya

Page 111: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

94

sebesar 0.695179, antara Inflasi dan NPF maupun sebaliknya sebesar

0.136042, antara DPK dan Jumlah Kantor maupun sebaliknya sebesar

0.498005, antara DPK dan NPF maupun sebaliknya sebesar 0.605753,

serta antara Jumlah Kantor dan NPF 0.462593.

Terlihat dari tabel 4.1 di atas nilai korelasi dari masing-masing

variabel independen di bawah atau lebih kecil dari 0.8 sehingga dapat

disimpulkan H0 ditolak, bahwa data tersebut terbebas dari

multikolinieritas dan model Ordinary Least Square (OLS) yang

dilakukan dapat dikatakan terbebas dari gejala multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika variance tidak konstan atau berubah-ubah disebut denfan

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Nachrowi, 2008:109). Metode yang

digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas pada penelitian

ini adalah uji white.

Tabel 4.2

Hasil Uji White Heteroskedasticity Test

F-Statistic 1.629086 Prob. F 0.1143

Obs*R-Squared 18.80941 Prob. Chi Square 0.1291

Data diolah, 2017

Page 112: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

95

Dari tabel 4.2 di atas diketahui bahwa nilai Obs*R2 sebesar

0.251917 dan Probabilitas Chi-Square sebesar 0.1291 yang lebih besar

dari tingkat kepercayaan sebesar 0.05 (5%) sehingga dapat disimpulkan

bahwa data tersebut tidak bersifat heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi untuk mengetahui apakah dalam model regresi

ada korelasi antara kesalahan pada periode waktu yang lain. Untuk

mendeteksi masalah autokorelasi digunakan uji Langrange Multiplier

(LM-Test).Uji ini sangat berguna untuk mengidentifikasi masalah

autokorelasi tidak hanya pada derajat pertama (first order) tetapi juga

digunakan pada tingkat derajat.

Uji autokorelasi dapat dilihat dari nilai probabilitas Chi-Square.

Jika probabilitas Chi-Square lebih besar dari tingkat signifikan 5% maka

tidak terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika probabilitas Chi-Square

lebih kecil dari 5% maka terdapat autokorelasi.

Tabel 4.3

Hasil Uji Langrange Multiple Test

F-Statistic 16.19549 Prob. F 0.0000

Obs*R-Squared 22.40884 Prob. Chi Square 0.0000

Data diolah, 2017

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa nilai Obs*R2 sebesar

16.19549 dan nilai Probabilitas Chi-Square 0.0000 yang lebih kecil dari

Page 113: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

96

nilai 0.05 maka dapat disimpulkan data tersebut terdapat masalah

autokorelasi.

Untuk tetap dapat menggunakan model regresi, maka digunakan

uji lain yaitu dengan metode Newey, Whitney dan Kenneth (HAC) agar

uji t dan F tetap bisa dipercaya (Widarjono, 2009:109).

Sementara itu menurut penelitian Rachmawati dan

Sumarminingsih (2013) disebutkan bahwa metode standard error Newey,

Whitney dan Kenneth (HAC) dapat mengoreksi standard error yang

didapatkan dari Ordinary Least Square (OLS) sehingga standard error

tidak akan understimate.

Setelah dilakukan uji HAC, hasil yang didapatkan adalah sekarang

data telah mempunyai standard error yang konsisten dibandingkan

sebelum dilakukan uji HAC, sehingga bisa dilakukan evaluasi terhadap

uji t maupun uji F terhadap model meskipun model terkena autokorelasi.

2. Uji Statistik

Hasil pengolahan data atau hasil estimasi yang dilakukan dengan

menggunakan program aplikasi komputer Eviews 7 dengan menggunakan

metode regresi linier berganda atau Ordinary Least Square (OLS) yang

ditampilkan pada tabel berikut:

Page 114: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

97

Tabel 4.4

Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS)

Variabel Koefisien t-Statistic Probabilitas

C -8.365932 -12.10662 0.0000

INFLASI -0.058601 -2.463730 0.0171

DPK 0.161886 5.675478 0.0000

JUMLAH_KANTOR 0.621742 6.876713 0.0000

NPF -0.115734 -4.152712 0.0001

F-Statistic

Probabilitas(F-stat)

Adjusted R-squared

Durbin-Watson stat

81.95732

0.000000

0.852565

0.766917

Data diolah, 2017

Dari tabel 4.4 di atas, maka dapat disusun persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut:

MARKET_SHARE = -8.36593182033 - 0.0586013883792*INFLASI +

0.161885647041*DPK + 0.621742256161*JUMLAH_KANTOR -

0.115734061895*NPF

Dimana:

MARKET_SHARE = Market share aset

INFLASI = Inflasi

DPK = Dana Pihak Ketiga (DPK)

JUMLAH_KANTOR = Jumlah Kantor

NPF = Non Performing Financing (NPF)

Page 115: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

98

1. Jika variabel-variabel independen dianggap konstan atau bernilai nol,

artinya variabel independen tidak terjadi kenaikan atau penurunan

maka besarnya market share aset adalah sebesar -8.37%.

2. Nilai koefisien regresi inflasi sebesar -0.058601 yang berarti setiap

peningkatan inflasi sebesar 1 persen maka akan menurunkan market

share aset sebesar 0.06%.

3. Nilai koefisien regresi dana pihak ketiga (DPK) sebesar 0.161886

yang berarti setiap peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 1

persen maka akan meningkatkan market share aset sebesar 0.16%.

4. Nilai koefisien regresi jumlah kantor sebesar 0.621742 yang berarti

setiap peningkatan jumlah kantor sebesar 1 persen maka akan

meningkatkan market share aset sebesar 0.62%.

5. Nilai koefisien regresi non performing financing (NPF) sebesar -

0.115734 yang berarti setiap peningkatan non performing financing

(NPF) 1 persen maka akan menurunkan market share aset sebesar

0.12%.

a. Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial

(individu) variabel-variabel independen (INFLASI, DPK,

JUMLAH_KANTOR, NPF) terhadap variabel dependen yaitu

MARKET_SHARE. Salah satu cara untuk melakukan uji-t adalah

dengan melihat nilai probabilitas pada tabel uji statistik t. Apabila nilai

Page 116: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

99

probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan α = 0.05 berarti variabel

independen secara parsial (individu) mempengaruhi variabel dependen.

Dari hasil tabel 4.4 bahwa didapatkan dari uji statistik t yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Nilai t-statistik variabel INFLASI sebesar -2.463730 dengan

memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi α

= 5% (0.0171 < 0.05) yang berarti H0 ditolak. Artinya, secara

parsial variabel INFLASI berpengaruh negatif signifikan

terhadap market share aset.

2. Nilai t-statistik variabel DPK sebesar 5.675478 dengan memiliki

nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5%

(0.0000 < 0.05) yang berarti H0 ditolak. Artinya, secara parsial

variabel DPK berpengaruh positif signifikan terhadap market

share aset.

3. Nilai t-statistik variabel JUMLAH_KANTOR sebesar 6.876713

dengan memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat

signifikansi α = 5% (0.0000 < 0.05) yang berarti H0 ditolak.

Artinya, secara parsial variabel JUMLAH_KANTOR

berpengaruh positif signifikan terhadap market share aset.

4. Nilai t-statistik variabel NPF sebesar -4.152712 dengan memiliki

nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5%

(0.0001 < 0.05) yang berarti H0 ditolak. Artinya, secara parsial

Page 117: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

100

variabel NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap market

share aset.

b. Uji Fisher (Uji-F)

Uji-F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen (INFLASI, DPK, JUMLAH_KANTOR, NPF) secara

simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen yaitu

MARKET_SHARE.

Dari hasil regresi diperoleh nilai probabilitas F-statistik lebih

kecil dari tingkat signifikansi α = 5% (0.0000 < 0.05) yang berarti H0

ditolak. Maka secara simultan variabel independen yaitu inflasi, dana

pihak ketiga (DPK), jumlah kantor, dan non performing financing (NPF)

berpengaruh signifikan terhadap market share aset.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik.

Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan lebih darisatu variabel

independen.

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai

Adjusted R-Squared sebesar 0.852565, hal ini menunjukkan bahwa variasi

variabel dependen (MARKET_SHARE) secara bersama-sama mampu

dijelaskan oleh variasi variabel independen (INFLASI, DPK,

Page 118: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

101

JUMLAH_KANTOR, NPF) sebesar 85.26%. Sedangkan sisanya sebesar

14.74% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

C. Pembahasan

Dari serangkaian proses pengolahan data diperoleh bahwa model regresi

yang dihasilkan cukup baik untuk menjelaskan analisis pengaruh faktor internal

dan eksternal perbankan syariah terhadap market share aset perbankan syariah di

Indonesia periode januari 2012 – September 2016. Hal ini dapat dilihat dari

variabel bebas yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.

Variabel dana pihak ketiga (DPK) dan jumlah kantor berpengaruh signifikan

positif sedangkan variabel inflasi dan non performing financing (NPF)

berpengaruh signifikan negatif terhadap market share aset perbankan syariah di

Indonesia.

Dana pihak ketiga (DPK) sangat diperlukan dalam pengembangan

kegiatan usaha bank syariah. Dana pihak ketiga (DPK) merupakan salah satu

komponen yang bisa membuat penyaluran dana meningkat dan pada akhirnya

akan berpengaruh positif terhadap market share aset perbankan syariah di

Indonesia. Tetapi perbankan syariah dalam kaitannya dengan dana pihak ketiga

(DPK) belum bisa menghimpun dana murah yang lebih besar dibandingkan dana

mahal. Dana murah yang dimaksud adalah tabungan dan giro, sedangkan dana

mahal adalah deposito. Dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah masih

cenderung masih bisa menghimpun dana mahal karena dana murah masih

dominan dikuasai perbankan konvensional. Makanya pengaruh positif dana pihak

ketiga (DPK) terhadap market share aset perbankan syariah bukan yang paling

Page 119: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

102

dominan. Deposito merupakan sumber dana mahal bank karena imbal hasil yang

diberikan jauh lebih besar dibandingkan tabungan dan giro. Akhirnya dana pihak

ketiga (DPK) yang disalurkan untuk pembiayaan, kemudian menghasilkan laba,

tetapi pada akhirnya ada pengembalian dana yang cukup besar kepada nasabah

terkait imbal hasil deposito.

Dalam penelitian Mufraini (2016), dana pihak ketiga (DPK) dari sektor

dana haji merupakan dana potensial untuk meningkatkan pendapatan perbankan

syariah serta berpengaruh positif terhadap market share aset perbankan syariah.

Kepercayaan calon jemaah haji terhadap Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) adalah upaya besar untuk menentukan

tingkat stabilitas operasional bank. Kepercayaan investor mungkin membangun

formatif stabilitas operasional oleh proxy CAMEL mungkin membangun reflektif.

Gabungan faktor formatif dari kepercayaan investor adalah dana haji

dibandingkan dengan dana pihak ketiga (DPK).

Sementara itu gabungan faktor reflektif dari stabilitas adalah rasio

kecukupan modal (CAR) dan rasio aset (ROA). Hubungan yang ditunjukkan dari

penelitian ini adalah hubungan positif antara konsentrasi kepercayaan dana haji

dengan tingkat stabilitas operasional bank syariah. Stabilitas bank syariah lebih

tercermin melalui dana haji lewat aset dan stabilitas modal pendapatan dan

likuiditas.

Kehadiran kantor-kantor bank syariah di seluruh wilayah Indonesia

memang sangat diperlukan untuk meningkatkan market share aset. Selain

Page 120: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

103

sosialisasi bank syariah ke daerah, kantor-kantor bank syariah juga mempermudah

nasabahnya untuk mengakses fasilitas dan layanan perbankan syariah. Kantor

pada awalnya dilihat dari jumlahnya dalam mempengaruhi market share aset

perbankan syariah di Indonesia. Tetapi semakin majunya informasi dan teknologi

membuat anggapan ini menjadi memudar. Kantor tidak lagi dilihat dari jumlahnya

tapi pembukaan dan pengurangan kantor lebih dilihat dari segi potensi. Kantor

harus efektif dan efisien dalam manghimpun dan menyalurkan dana di daerah

tersebut. Berbagai daerah di Indonesia juga banyak yang belum tahu tentang

perbankan syariah, masyarakat di daerah juga ingin merasakan layanan fisik

langsung dibanding layanan berbasis informasi dan teknologi. Dalam penelitian

ini, variabel jumlah kantor merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh

positif terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia.

Inflasi merupakan faktor ekonomi yang sering terjadi terutama karena

wilayah Indonesia adalah negara kepulauan. Hal ini dikarenakan harga barang dan

jasa meningkat dengan cepat sehingga menyebabkan biaya produksi dan

operasional meningkat pula. Jika tingkat inflasi tinggi, bank syariah akan

mengalami kesulitan dalam memperoleh dana pihak ketiga (DPK) karena

masyarakat justru butuh dana segar untuk melanjutkan kegiatan ekonominya.

Bank syariah harus menanggung biaya-biaya dan beban-beban dari dana yang

tersedia. Keadaan seperti ini akan menimbulkan risiko yang tinggi pada bank

syariah, selanjutnya berdampak pada penurunan profitabilitas bank dan

berimplikasi negatif pada market share aset perbankan syariah di Indonesia.

Page 121: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

104

Peningkatan dana pihak ketiga (DPK) meningkatkan pembiayaan yang

disalurkan perbankan syariah juga. Semakin besar pembiayaan yang disalurkan,

semakin tinggi kemungkinan laba dan rugi yang akan diperoleh. Non performing

financing (NPF) merupakan kemungkinan kerugian atau mengurangi laba yang

akan diperoleh perbankan syariah di Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena

ekspansi penyaluran dana perbankan syariah yang tidak dibarengi dengan

penyeleksian nasabah pembiayaan yang ketat. Pada akhirnya non performing

financing (NPF) juga akan mengurangi ataupun menghambat pertumbuhan market

share aset perbankan syariah di Indonesia. Dalam penelitian ini, variabel non

performing financing (NPF) merupakan variabel yang paling dominan

berpengaruh negatif terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia.

Dalam penelitian Ndifon Ojong Ejoh dan Jacob Acquah Sackey (2014)

menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh tehadap profitabilitas bank.

Profitabilitas ini dipengaruhi oleh market share bank, hal ini berarti inflasi tidak

berpengaruh juga terhadap market share. Sementara dalam penelitian ini variabel

inflasi berpengaruh signifikan negatif terhadap market share aset perbankan

syariah di Indonesia. Peningkatan persentase inflasi sebesar 1 persen akan

menyebabkan penurunan market share aset perbankan syariah di Indonesia

sebesar 0.06%. Inflasi yang tinggi akan mengakibatkan minat masyarakat untuk

berinvestasi dan berproduksi menjadi berkurang.

Dalam penelitian Mohammad Nabi Shahiki Tash, Kamlan Mahmodpour,

dan Zahra Saravani (2014), menunjukkan bahwa sight deposits, saving deposits,

long term deposits, and short term deposits berpengaruh terhadap market share.

Page 122: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

105

Dalam penelitian ini variabel dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh signifikan

positif terhadap market share aset perbankan syariah di Indonesia. Peningkatan

persentase dana pihak ketiga (DPK) sebesar 1 persen akan menyebabkan

penningkatan market share aset perbankan syariah di Indonesia sebesar 0.16%.

Dalam penelitian Hamid Reza Bahrami dan Fariddedin Allameh Haery

(2014) menunjukkan bahwa aksesibilitas bank masuk dalam kelas satu dari empat

kelas yang dihasilkan dalam penelitian ini. Artinya kemudahan dalam mengakses

fasilitas dan layanan bank merupakan salah satu hal yang penting dalam

meningkatkan market share bank. Hal ini sejalan dengan penelitian ini, dimana

variabel jumlah kantor berpengaruh signifikan positif terhadap market share aset

perbankan syariah di Indonesia. Peningkatan persentase jumlah kantor sebesar 1

persen akan menyebabkan penningkatan market share aset perbankan syariah di

Indonesia sebesar 0.62%.

Dalam penelitian Aulia Rahman (2016) menunjukkan bahwa non

performing financing (NPF) memiliki variance yang sangat dominan dalam

mempengaruhi market share bank syariah yaitu sebesar 29.02%. Penelitian

Bambang Saputra (2016) menunjukkan bahwa non performing financing (NPF)

berpengaruh signifikan negatif terhadap market share perbankan syariah di

Indonesia. Hasil penelitian Bambang sejalan dengan hasil penelitian ini, variabel

non performing financing (NPF) berpengaruh signifikan negatif terhadap market

share aset perbankan syariah di Indonesia. Peningkatan persentase non

performing financing (NPF) sebesar 1 persen akan menyebabkan penurunan

market share aset perbankan syariah di Indonesia sebesar 0.12%.

Page 123: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpuan sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel independen inflasi, dana pihak

ketiga (DPK), jumlah kantor, dan non performing financing (NPF)

dengan tingkat signifikan sebesar 0.000000 secara simultan atau bersama-

sama berpengaruh signifikan terhadap market share aset perbankan

syariah di Indonesia.

2. Hasil uji regresi ditemukan bahwa variabel independen inflasi dengan

tingkat signifikan negatif sebesar 0.0171, dana pihak ketiga (DPK)

dengan tingkat signifikan positif sebesar 0.0000, jumlah kantor dengan

tingkat signifikan positif sebesar 0.0000, dan non performing financing

(NPF) dengan tingkat signifikan negatif sebesar 0.0001 secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap market share aset perbankan syariah di

Indonesia.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi memiliki nilai

koefisien sebesar -0.0586013883792, dana pihak ketiga (DPK) memiliki

nilai koefisien sebesar 0.161885647041, jumlah kantor memilki nilai

koefisien sebesar 0.621742256161, dan non performing financing (NPF)

memiliki nilai koefisien sebesar -0.115734061895. Hal ini menunjukkan

Page 124: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

107

bahwa variabel jumlah kantor memiliki pengaruh positif dominan

terhadap market share aset dan variabel non performing financing (NPF)

memiliki pengaruh negatif dominan terhadap market share aset.

B. Implikasi

1. Bagi Pemerintah

Dalam hal ini sekiranya pemerintah lebih mempertimbangkan regulasi

tentang aset perbankan syariah di Indonesia yang diantaranya mengontrol,

menghitung, mengawasi, dan melihat pertumbuhan atau perkembangan

aset perbankan syariah agar market share di Indonesia terus mengalami

peningkatan setiap tahunnya.

2. Bagi Perbankan Syariah

Perbankan syariah di Indonesia agar meningkatkan kinerja keuangannya

dengan baik sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan market share

aset. Perbankan syariah juga harus lebih memperhatikan kepada variabel

dana pihak ketiga (DPK) dan jumlah kantor karena memberikan pengaruh

signifikan positif terhadap market share aset.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian yang lebih

luas dan komprehensif. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi

studi lanjutan, khususnya penelitian mengenai market share aset

perbankan syariah di Indonesia sehingga dapat memberikan hasil

penelitian yang lebih akurat.

Page 125: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

108

DAFTAR PUSTAKA

Ajija, Shochrul Rohamtul, Dyah W. Sari, Rahat H. Setianto, & Martha R.

Primanti. (2011). Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba

Empat.

Arief Mufraini, M. (2016). Impact of Investor Confidence Towards Operational

Stability (An Evidence From Sharia Banking as The Deposit Beneficiary

of Hajj Fund In Indonesia). Ijaber, Vol. 14, No. 11, 7609-7629.

Arifin, Zainul. (1999). Memahami Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet.

Aziz, Roikhan Mochamad. (2006). Integrasi Ilmu Ekonomi Islam: Pendekatan

Filosofi dan Simbolik. Integrasi Kelilmuan, Jakarta: UIN Press.

Aziz, Roikhan Mochamad. (2010). New Paradigma In On Sinlamim Kaffah In

Islamic Economics. Jurnal Signifikan, Vol. 9, No. 2, Mei – Agustus.

Aziz, Roikhan Mochamad. (2011). New Paradigma On System Thinking.

Ekonotika, Fakultas Ekonomi Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan (IESP).

Aziz, Roikhan Mochamad. (2012). Sinlammim: Kode Tuhan. Jakarta: Esa Alam.

Aziz, Roikhan Mochamad. (2015). Teori H dalam Islam Sebagai Wahyu dan

Turats. Module 1, Jurnal UIN Syarif Hidayatullah.

Bahrami, Hamid Reza & Fariddedin Allameh Haery. (2014). Insvestigated The

Effective Factors in The Process of Market Share Increase Among

Branches of Bank Saderat. International Journal of Academic Research in

Economics and Management Sciences, Vol. 3, No. 1, January, 51 – 60.

Boediono. (2000). Ekonomi Moneter, Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Ejoh, Ndifon Ojong & Jacob Acquah Sackey. (2014). The Impact of Market Share

On Deposit Money Banks Profitability in Nigeria. European Journal of

Business and Management, Vol. 6, No. 19, 81-89.

Gujarati, Damodar N. (2006). Dasar-Dasar Ekonometika, Jilid I, Alih Bahasa

Julius Mulyadi. Jakarta: Erlangga.

Hassine, Mustapha Ben & Ratiba Limani. (2014). The Impact of Bank

Characteristics on the Efficiency : Evidence from MENA Islamic Banks.

Journal of Applied Finance and Banking, Vol. 4, No 3, 237-253.

Ismail. (2010). Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Edisi

Pertama, Cetakan Pertama. Jakarta: Prenadamedia.

Page 126: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

109

Karim, Adiwarman A. (2002). Ekonomi Islam Suatu Tujuan Ekonomi Makro.

Jakarta: The International Institute of Islamic Thought.

Karim, Adiwarman A. (2011). Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Kasmir. (2014). Dasar-Dasar Perbankan, Edisi Revisi 2014, Cetakan

Keduabelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Kotler, Philip. (2001). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

Implementasi, dan Kontrol, Jilid 1 (Edisi Bahasa Indonesia dari

Principles of Marketing). Jakarta: PT. Prenhalindo.

Lamb, Charles W., Joseph F. Hair, & Carl Mcdaniel. (2001). Pemasaran, Edisi

Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Latumaerissa, R. Julius. (1999). Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum,

Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Masooleh, Maziar Askari Zad, Muhammad Doostar, & Sina Kheradyar. (2016).

The Impact of Credit Risk On Bank Profitability And Asset Quality (A

study on Ghavamin Bank). International Journal of Research in

Management, Issue 6, Vol. 4, July, 45-55.

Nachrowi, Nachrowi D. dan Hardius Usman. (2008). Pendekatan Populer dan

Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta:

FEUI.

Nopasand Asil, M., Ebrahimpor. (2012) A. The Role of Relationship Marketing

Strategies on Banks‟ Market Share. Fourth International Conference on

Marketing of Banking Services”, Tehran.

Nopirin. (2000). Ekonomi Moneter, Buku I dan II. Yogyakarta: BPFE – UGM.

Odunga, Robert M. (2016). Specific Performance Indicators, Market Share and

Operating Efficiency for Commercial Banks in Kenya. International

Journal of Finance and Accounting, 5(3), 135-145.

Onour, Ibrahim & Abdelgadir Abdalla. (2011). Scale and Technical Efficiency of

Islamic Banks in Sudan : Data Envelopment Analysis. MPRA Paper No.

29885.

Rahman, Aulia. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Market Share Bank

Syariah. Analytica Islamica, Vol. 5, No. 2, 291-314.

Rachmawati, Dian Suci & Eni Sumarminingsih. (2014). Metode Standard Error

Newey West Untuk Mengatasi Heteroskedastisitas dan Autokorelasi pada

Analisis Regresi Linear Berganda. Jurnal Mahasiswa Statistik Universitas

Brawijaya, Vol 2, No. 2, 65-68.

Page 127: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

110

Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. (2004). Ilmu Makroekonomi, Edisi Ketujuhbelas. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Saputra, Bambang. (2014). Faktor-Faktor Keuangan yang Mempengaruhi Market

Share Perbankan Syariah di Indonesia. Akuntabilitas, Vol. VII, No. 2,

Agustus, 123-131.

Seyed Javadin, R., A Model for explanation of Iranian Banks Market Share in

Competitiveness. Fourth International Conference on Marketing

Management, Tehran.

Soemitra, Andri. (2010). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Stanton, William J. (2000). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Sudarsono, Heri. (2007). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekonisia- Kampus FE UII

Swastha DH, Basu & Ibnu Sukotjo. (2002). Pengantar Bisnis Modern, Edisi 3.

Yogyakarta: Liberty.

Tash, Mohammad Nabi Shahiki, Kamlan Mahmodpour, & Zahra Saravani.

(2014). Evaluation of Bank Market Share and its Affective Determinants

(Sepah Bank). Kuwait Chapter of Arabian Journal of Business and

Management Review, Vol. 3, No. 12A, August, 240-248.

Ulfah, Maria. (2008). Analisa Perkembangan Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan

Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia. Tesis. Jakarta: Universitas

Gunadarma.

Veithzal, Rivai. (2007). Bank dan Financial Institution Management

(Conventional and Sharia System). Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Widarjono, Agus. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Edisi

Ketiga. Yogyakarta: Ekonesia.

Yunita, Patria. (2007). Pengaruh Suku Bunga SBI, Tingkat Inflasi, dan Kurs US

Dollar terhadap Kinerja Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Perbankan

Syariah. Tesis. Jakarta: Program Studi Timur Tengah dan Islam

Universitas Indonesia.

Zaher, Tarik S. & M. Kabir Hasan. (2001). A Comparative Literature Survey of

Islamic Finance and Banking. Financial Markets Institutions and Finance

Vol 10, Issue 4, 155-199.

Page 128: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

111

Website:

Bank Indonesia. (2012). Laporan Perkembangan Perbankan Syariah.

http://www.bi.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2012). Statistik Perbankan Indonesia. Januari –

Desember, http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2013). Statistik Perbankan Indonesia. Januari –

Desember, http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2014). Statistik Perbankan Indonesia. Januari –

Desember, http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Statistik Perbankan Indonesia. Januari –

Desember, http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Statistik Perbankan Indonesia. Januari –

September, http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2012). Statistik Perbankan Syariah. Januari – Desember,

http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2013). Statistik Perbankan Syariah. Januari – Desember,

http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2014). Statistik Perbankan Syariah. Januari – Desember,

http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Statistik Perbankan Syariah. Januari – Desember,

http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Statistik Perbankan Syariah. Januari –

September, http://ojk.go.id, Diakses pada tanggal 17 Februari 2017.

Page 129: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

112

Lampiran 1: Data sebelum di Ln

Tahun

/ Bulan Inflasi DPK

Jumlah

Kantor NPF

Market Share

Aset

Jan-12 3.65 116,518,000,000,000 1,813 2.68 4.00

Feb-12 3.56 114,616,000,000,000 2,006 2.82 4.01

Mar-12 3.97 119,639,000,000,000 1,887 2.76 4.09

Apr-12 4.50 114,018,000,000,000 1,891 2.85 3.85

May-12 4.45 115,206,000,000,000 1,946 2.93 3.85

Jun-12 4.53 119,279,000,000,000 1,999 2.88 3.99

Jul-12 4.56 121,018,000,000,000 2,038 2.92 3.99

Aug-12 4.58 123,673,000,000,000 2,096 2.78 4.12

Sep-12 4.31 127,678,000,000,000 2,150 2.74 4.21

Oct-12 4.61 134,453,000,000,000 2,188 2.58 4.32

Nov-12 4.32 138,671,000,000,000 2,220 2.50 4.38

Dec-12 4.30 147,512,000,000,000 2,262 2.22 4.58

Jan-13 4.57 148,731,000,000,000 2,301 2.49 4.59

Feb-13 5.31 150,795,000,000,000 2,325 2.72 4.65

Mar-13 5.90 156,964,000,000,000 2,341 2.75 4.86

Apr-13 5.57 158,519,000,000,000 2,396 2.85 4.76

May-13 5.47 163,858,000,000,000 2,416 2.92 4.88

Jun-13 5.90 163,966,000,000,000 2,420 2.64 4.90

Jul-13 8.61 166,453,000,000,000 2,431 2.75 4.86

Aug-13 8.79 170,222,000,000,000 2,473 3.01 4.88

Sep-13 8.40 171,701,000,000,000 2,495 2.80 4.81

Oct-13 8.32 174,018,000,000,000 2,526 2.96 4.87

Nov-13 8.37 176,292,000,000,000 2,530 3.08 4.84

Page 130: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

113

Dec-13 8.38 183,534,000,000,000 2,588 2.62 4.71

Jan-14 8.22 177,930,000,000,000 2,554 3.01 4.78

Feb-14 7.75 178,154,000,000,000 2,558 3.53 4.79

Mar-14 7.32 180,945,000,000,000 2,561 3.22 4.95

Apr-14 7.25 185,508,000,000,000 2,564 3.48 4.94

May-14 7.32 190,783,000,000,000 2,571 4.02 4.94

Jun-14 6.70 191,470,000,000,000 2,575 3.90 4.86

Jul-14 4.53 194,299,000,000,000 2,592 4.31 4.92

Aug-14 3.99 195,959,000,000,000 2,577 4.58 4.93

Sep-14 4.53 197,141,000,000,000 2,571 4.67 4.80

Oct-14 4.83 207,121,000,000,000 2,519 4.58 4.78

Nov-14 6.23 209,644,000,000,000 2,501 4.86 4.75

Dec-14 8.36 217,858,000,000,000 2,471 4.33 4.85

Jan-15 6.96 210,761,000,000,000 2,479 3.81 4.69

Feb-15 6.29 210,297,000,000,000 2,480 4.00 4.66

Mar-15 6.38 212,988,000,000,000 2,475 3.81 4.64

Apr-15 6.79 213,973,000,000,000 2,470 3.69 4.65

May-15 7.15 215,339,000,000,000 2,460 3.85 4.67

Jun-15 7.26 213,477,000,000,000 2,454 3.62 4.61

Jul-15 7.26 216,083,000,000,000 2,446 3.72 4.60

Aug-15 7.18 216,356,000,000,000 2,413 3.49 4.56

Sep-15 6.83 219,313,000,000,000 2,367 3.40 4.59

Oct-15 6.25 219,478,000,000,000 2,330 3.33 4.61

Nov-15 4.89 220,635,000,000,000 2,316 3.40 4.63

Dec-15 3.35 231,175,000,000,000 2,301 3.19 4.83

Jan-16 4.14 229,094,000,000,000 2,282 3.67 4.72

Page 131: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

114

Feb-16 4.42 231,820,000,000,000 2,238 3.76 4.75

Mar-16 4.45 232,657,000,000,000 2,230 3.62 4.83

Apr-16 3.60 233,808,000,000,000 2,183 3.67 4.78

May-16 3.33 238,366,000,000,000 2,157 3.59 4.77

Jun-16 3.45 241,336,000,000,000 2,129 3.73 4.81

Jul-16 3.21 243,184,000,000,000 2,127 3.21 4.81

Aug-16 2.79 244,843,000,000,000 2,104 3.19 4.78

Sep-16 3.07 263,522,000,000,000 2,210 2.49 5.13

Page 132: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

115

Lampiran 2: Data setelah di Ln

Tahun

/ Bulan Inflasi DPK

Jumlah

Kantor NPF

Market Share

Aset

Jan-12 1.29 32.39 7.50 0.99 1.39

Feb-12 1.27 32.37 7.60 1.04 1.39

Mar-12 1.38 32.42 7.54 1.02 1.41

Apr-12 1.50 32.37 7.54 1.05 1.35

May-12 1.49 32.38 7.57 1.08 1.35

Jun-12 1.51 32.41 7.60 1.06 1.38

Jul-12 1.52 32.43 7.63 1.07 1.38

Aug-12 1.52 32.45 7.65 1.02 1.42

Sep-12 1.46 32.48 7.67 1.01 1.44

Oct-12 1.53 32.53 7.69 0.95 1.46

Nov-12 1.46 32.56 7.71 0.92 1.48

Dec-12 1.46 32.62 7.72 0.80 1.52

Jan-13 1.52 32.63 7.74 0.91 1.52

Feb-13 1.67 32.65 7.75 1.00 1.54

Mar-13 1.77 32.69 7.76 1.01 1.58

Apr-13 1.72 32.70 7.78 1.05 1.56

May-13 1.70 32.73 7.79 1.07 1.59

Jun-13 1.77 32.73 7.79 0.97 1.59

Jul-13 2.15 32.75 7.80 1.01 1.58

Aug-13 2.17 32.77 7.81 1.10 1.59

Sep-13 2.13 32.78 7.83 1.03 1.57

Page 133: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

116

Oct-13 2.12 32.79 7.83 1.09 1.58

Nov-13 2.13 32.84 7.84 1.12 1.58

Dec-13 2.13 32.84 7.86 0.96 1.55

Jan-14 2.11 32.81 7.85 1.10 1.56

Feb-14 2.05 32.81 7.85 1.26 1.57

Mar-14 1.99 32.83 7.85 1.17 1.60

Apr-14 1.98 32.85 7.85 1.25 1.60

May-14 1.99 32.88 7.85 1.39 1.60

Jun-14 1.90 32.89 7.85 1.36 1.58

Jul-14 1.51 32.90 7.86 1.46 1.59

Aug-14 1.38 32.91 7.85 1.52 1.60

Sep-14 1.51 32.91 7.85 1.54 1.57

Oct-14 1.57 32.96 7.83 1.52 1.56

Nov-14 1.83 32.98 7.82 1.58 1.56

Dec-14 2.12 32.01 7.81 1.47 1.58

Jan-15 1.94 32.98 7.82 1.34 1.55

Feb-15 1.84 32.98 7.82 1.39 1.54

Mar-15 1.85 32.99 7.81 1.34 1.53

Apr-15 1.92 33.00 7.81 1.31 1.54

May-15 1.97 33.00 7.81 1.35 1.54

Jun-15 1.98 32.29 7.81 1.29 1.53

Jul-15 1.98 33.01 7.80 1.31 1.53

Aug-15 1.97 33.01 7.79 1.25 1.52

Sep-15 1.92 33.02 7.77 1.22 1.52

Page 134: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

117

Oct-15 1.83 33.02 7.75 1.20 1.53

Nov-15 1.59 33.03 7.75 1.22 1.53

Dec-15 1.21 33.07 7.74 1.16 1.57

Jan-16 1.42 33.07 7.73 1.30 1.55

Feb-16 1.49 33.08 7.71 1.32 1.56

Mar-16 1.49 33.08 7.71 1.29 1.57

Apr-16 1.28 33.09 7.69 1.30 1.56

May-16 1.20 33.10 7.68 1.28 1.56

Jun-16 1.24 33.12 7.66 1.32 1.57

Jul-16 1.17 33.12 7.66 1.17 1.57

Aug-16 1.03 33.13 7.65 1.16 1.56

Sep-16 1.12 33.21 7.70 0.91 1.64

Page 135: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

118

Lampiran 3: Analisis Regresi

Dependent Variable: MARKET_SHARE

Method: Least Squares

Date: 03/07/17 Time: 00:03

Sample: 2012M01 2016M09

Included observations: 57

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -8.365932 0.633572 -13.20440 0.0000

INFLASI -0.058601 0.017892 -3.275296 0.0019

DPK 0.161886 0.021678 7.467859 0.0000

JUMLAH_KANTOR 0.621742 0.071934 8.643288 0.0000

NPF -0.115734 0.025189 -4.594578 0.0000

R-squared 0.863096 Mean dependent var 1.532131

Adjusted R-squared 0.852565 S.D. dependent var 0.069794

S.E. of regression 0.026799 Akaike info criterion -4.317278

Sum squared resid 0.037346 Schwarz criterion -4.138063

Log likelihood 128.0424 Hannan-Quinn criter. -4.247629

F-statistic 81.95732 Durbin-Watson stat 0.766917

Prob(F-statistic) 0.000000

Estimation Command:

=========================

LS(COV=HAC) MARKET_SHARE C INFLASI DPK JUMLAH_KANTOR

NPF

Estimation Equation:

=========================

MARKET_SHARE = C(1) + C(2)*INFLASI + C(3)*DPK +

C(4)*JUMLAH_KANTOR + C(5)*NPF

Substituted Coefficients:

=========================

MARKET_SHARE = -8.36593182033 - 0.0586013883792*INFLASI +

0.161885647041*DPK + 0.621742256161*JUMLAH_KANTOR -

0.115734061895*NPF

Page 136: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

119

Lampiran 4: Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinieritas

Variabel Independen Inflasi DPK Jumlah Kantor NPF

Inflasi 1.000000 0.052682 0.695179 0.136042

DPK 0.052682 1.000000 0.498005 0.605753

Jumlah Kantor 0.695179 0.498005 1.000000 0.462593

NPF 0.136042 0.605753 0.462593 1.000000

0

1

2

3

4

5

6

7

-0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04

Series: Residuals

Sample 2012M01 2016M09Observations 57

Mean 3.79e-16Median 0.003736Maximum 0.052816Minimum -0.051258Std. Dev. 0.025824Skewness 0.096180Kurtosis 1.940881

Jarque-Bera 2.751995Probability 0.252587

Page 137: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

120

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.629086 Prob. F(13,43) 0.1143

Obs*R-squared 18.80941 Prob. Chi-Square(13) 0.1291

Scaled explained SS 7.364394 Prob. Chi-Square(13) 0.8824

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 03/07/17 Time: 00:11

Sample: 2012M01 2016M09

Included observations: 57

Collinear test regressors dropped from specification

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.270413 3.405904 -0.373003 0.7110

INFLASI -0.169241 0.146863 -1.152374 0.2555

INFLASI^2 0.000456 0.002278 0.200297 0.8422

INFLASI*DPK 0.005798 0.004354 1.331671 0.1900

INFLASI*JUMLAH_KANTOR -0.002166 0.015680 -0.138126 0.8908

INFLASI*NPF -0.003834 0.003890 -0.985479 0.3299

DPK 0.053718 0.138685 0.387337 0.7004

DPK*JUMLAH_KANTOR -0.007538 0.018183 -0.414566 0.6805

DPK*NPF -0.002698 0.007593 -0.355292 0.7241

JUMLAH_KANTOR 0.121288 0.452488 0.268047 0.7899

JUMLAH_KANTOR^2 0.008032 0.039503 0.203317 0.8398

JUMLAH_KANTOR*NPF 0.000265 0.023520 0.011264 0.9911

NPF 0.085011 0.320402 0.265326 0.7920

NPF^2 0.002797 0.004127 0.677648 0.5016

R-squared 0.329990 Mean dependent var 0.000655

Adjusted R-squared 0.127428 S.D. dependent var 0.000641

S.E. of regression 0.000599 Akaike info criterion -11.79348

Sum squared resid 1.54E-05 Schwarz criterion -11.29168

Log likelihood 350.1143 Hannan-Quinn criter. -11.59847

F-statistic 1.629086 Durbin-Watson stat 2.377856

Prob(F-statistic) 0.114322

Page 138: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

121

4. Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 16.19549 Prob. F(2,50) 0.0000

Obs*R-squared 22.40884 Prob. Chi-Square(2) 0.0000

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 03/07/17 Time: 00:12

Sample: 2012M01 2016M09

Included observations: 57

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.060551 0.503532 0.120253 0.9048

INFLASI 0.007419 0.014315 0.518243 0.6066

DPK 0.007551 0.017286 0.436804 0.6641

JUMLAH_KANTOR -0.041943 0.057784 -0.725851 0.4713

NPF 0.003676 0.020023 0.183576 0.8551

RESID(-1) 0.482961 0.138007 3.499552 0.0010

RESID(-2) 0.211777 0.138777 1.526026 0.1333

R-squared 0.393138 Mean dependent var 3.79E-16

Adjusted R-squared 0.320314 S.D. dependent var 0.025824

S.E. of regression 0.021290 Akaike info criterion -4.746556

Sum squared resid 0.022664 Schwarz criterion -4.495654

Log likelihood 142.2768 Hannan-Quinn criter. -4.649047

F-statistic 5.398498 Durbin-Watson stat 1.868623

Prob(F-statistic) 0.000231

Page 139: ANALISIS PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36592/1/ERWIN... · memberi motivasi dan bantuan materi maupun non materi kepada

122

a. Uji HAC (Newey-West)

Dependent Variable: MARKET_SHARE

Method: Least Squares

Date: 03/07/17 Time: 00:13

Sample: 2012M01 2016M09

Included observations: 57

HAC standard errors & covariance (Bartlett kernel, Newey-West

fixed

bandwidth = 4.0000)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -8.365932 0.691021 -12.10662 0.0000

INFLASI -0.058601 0.023786 -2.463730 0.0171

DPK 0.161886 0.028524 5.675478 0.0000

JUMLAH_KANTOR 0.621742 0.090413 6.876713 0.0000

NPF -0.115734 0.027870 -4.152712 0.0001

R-squared 0.863096 Mean dependent var 1.532131

Adjusted R-squared 0.852565 S.D. dependent var 0.069794

S.E. of regression 0.026799 Akaike info criterion -4.317278

Sum squared resid 0.037346 Schwarz criterion -4.138063

Log likelihood 128.0424 Hannan-Quinn criter. -4.247629

F-statistic 81.95732 Durbin-Watson stat 0.766917

Prob(F-statistic) 0.000000