1 ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO PASAR, DAN MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi Perbandingan pada Bank Domestik dan Bank Asing di Indonesia Periode 2004-2008) Nama : Anisa Nursatyani Dosen Pembimbing : Drs. H. Prasetiono, M.Si ABSTRACT This study aimed to examine effect of operational efficiency (BOPO), credit risk (Non Performing Loan/NPL), market risk (Net Interest Margin/NIM), and capital (Capital Adequacy Ratio/CAR) toward financial performance (Return on Asset/ROA). The data in this study was collected from Indonesian Banking Directory of 2004-2008. Sampling technique using purposive sampling. The collected sample was 26 banks of 19 domestics and 7 foreign banks. The data is analyzed by using method of multiple linear regression to determine effect of operational efficiency (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) and Chow Test to determine differences of operational efficiency (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) between domestic and foreign banks. T-test result shows operational efficiency (BOPO) affected negatively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Credit risk (NPL) affected negatively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Market risk (NIM) affected positively significant toward financial performance (ROA) of domestics and foreign banks. Capital (CAR) affected positively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Based of Chow Test results, it concluded that existed different operational efficiency effect (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) between domestic and foreign banks. This study result is hoped to be a consideration for shareholders, government, management, investors, and public community. Keywords: operational efficiency, credit risk, market risk, capital, financial performance
28
Embed
ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO
PASAR, DAN MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
(Studi Perbandingan pada Bank Domestik dan Bank Asing di Indonesia
Periode 2004-2008)
Nama : Anisa Nursatyani
Dosen Pembimbing : Drs. H. Prasetiono, M.Si
ABSTRACT
This study aimed to examine effect of operational efficiency (BOPO), credit risk (Non Performing Loan/NPL), market risk (Net Interest Margin/NIM), and capital (Capital Adequacy Ratio/CAR) toward financial performance (Return on Asset/ROA). The data in this study was collected from Indonesian Banking Directory of 2004-2008. Sampling technique using purposive sampling. The collected sample was 26 banks of 19 domestics and 7 foreign banks. The data is analyzed by using method of multiple linear regression to determine effect of operational efficiency (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) and Chow Test to determine differences of operational efficiency (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) between domestic and foreign banks. T-test result shows operational efficiency (BOPO) affected negatively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Credit risk (NPL) affected negatively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Market risk (NIM) affected positively significant toward financial performance (ROA) of domestics and foreign banks. Capital (CAR) affected positively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Based of Chow Test results, it concluded that existed different operational efficiency effect (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) between domestic and foreign banks. This study result is hoped to be a consideration for shareholders, government, management, investors, and public community. Keywords: operational efficiency, credit risk, market risk, capital, financial performance
2
PENDAHULUAN
Perbankan terus meningkatkan kinerja dan memelihara tingkat kesehatan untuk memulihkan
kembali kepercayaan masyarakat terutama setelah krisis tahun 1997-1998. Lewat Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 1999, bank asing diperbolehkan memiliki saham sampai dengan 99%,
hal ini untuk memberi sinyal Indonesia menarik untuk investasi ketika sedang krisis (Infobank,
September 2009, h.12). Latar belakang dibukanya kesempatan bank asing beroperasi di Indonesia
berkaitan dengan kebutuhan modal asing serta diharapkan mampu mendorong perbankan dan
perekonomian nasional.
Perbedaan bank domestik dan bank asing ada pada bentuk badan hukum dan pengaturan
modal. Bank domestik berbadan hukum Indonesia dan modal usaha tercatat sebagai modal disetor
pada neraca bank. Sedangkan bank asing tetap berbadan hukum mengikuti kantor pusatnya di luar
negeri dan modal usaha tercatat pada pos antar kantor di neraca dan disebut sebagai dana usaha
(Hadad, dkk 2004).
Pemilihan bank domestik dan bank asing dalam penelitian ini karena bank domestik dan
bank asing dari segi kepemilikan berbeda, namun ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan
pengaturan bank berlaku juga bagi bank asing, seperti GWM, kewajiban penyedian modal
minimum, LDR, dan ketentuan lain terkait tingkat kesehatan bank (Siamat, 2005). Selain itu bank
domestik dan bank asing bersaing dalam memperoleh pangsa pasar. Salah satu strategi dengan
mendirikan kantor cabang di seluruh wilayah Indonesia. Perubahan jumlah kantor bank domestik
dan bank asing di Indonesia periode 2004-2008 adalah sebagai berikut :
Jumlah Kantor Bank Domestik dan Bank Asing di Indonesia Periode 2004-2008
No Kelompok bank 2004 2005 2006 2007 2008 1 Bank domestik
Jumlah kantor Perubahan
7.870
-
8.164 1,04%
8.996 1,10%
9.538 1,06%
10.683 1,12%
2 Bank asing Jumlah kantor Perubahan
69 -
72
1,04%
114
1,58%
142
1,24%
185
1,30% Sumber : www.bi.go.id (diolah)
Tabel di atas menunjukkan jumlah kantor bank domestik dan bank asing periode 2004-2008
terus meningkat. Hal ini mengindikasikan persaingan bisnis dunia perbankan cukup ketat. Tujuan
pendirian kantor adalah untuk mempermudah akses nasabah, menjamin stabilitas pertumbuhan
usaha, menjaga service level quality, dan mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan.
3
Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan yang nota bene
profit motif (Mawardi, 2005). Rasio profitabilitas menunjukkan seberapa efektif perusahaan
dikelola dalam penggunaan aktiva perusahaan (Mabruroh, 2004). Rasio profitabilitas yang
digunakan adalah Return on Asset (ROA) yang merupakan perbandingan laba sebelum pajak
terhadap total aset. Semakin besar ROA maka semakin besar profitabilitas yang berarti kinerja
perusahaan semakin baik.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank adalah efisiensi operasi,
risiko kredit, risiko pasar, dan modal. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (Almilia
dan Herdiningtyas, 2005). Semakin kecil BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan bank, yang berarti kinerja keuangan bank semakin meningkat. Hal ini menunjukkan
bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
Risiko kredit merupakan risiko yang mungkin diderita bank akibat dari tidak dilunasinya
kredit yang telah diberikan bank kepada debitur. Rasio yang digunakan dalam menghitung risiko
kredit adalah Non Performing Loan (NPL) yang merupakan perbandingan total kredit bermasalah
dengan total kredit yang diberikan. NPL yang meningkat mengindikasikan kinerja perbankan
semakin buruk (Nugraheni dan Hapsoro, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa NPL berpengaruh
negatif terhadap ROA.
Menurut Mawardi (2005) salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku bunga, yang diukur
dari selisih antara suku bunga pendanaan dengan suku bunga pinjaman yang diberikan atau dalam
bentuk absolut adalah selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman
dimana dalam istilah perbankan disebut Net Interest Margin (NIM). Semakin tinggi NIM maka
pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti kinerja keuangan bank semakin
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA.
Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan permodalan bank yaitu sejauh mana modal
mampu menyerap aktiva bank yang mengandung risiko. Jika modal yang dimiliki mampu menyerap
kerugian-kerugian yang tidak terhindarkan, maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara
efisien, yang berarti kinerja keuangan bank semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa CAR
berpengaruh positif terhadap ROA.
Data rata-rata rasio ROA, BOPO, NPL, NIM dan CAR bank domestik dan bank asing di
Indonesia periode 2004-2008 adalah sebagai berikut :
4
Rata-Rata Rasio Keuangan Bank Domestik Periode 2004-2008 (dalam persen)
Rata-Rata Rasio Keuangan Bank Asing Periode 2004-2008 (dalam persen)
Periode Bank asing
ROA BOPO NPL NIM CAR
2004 5,22 75,71 5,99 4,4 16,51
2005 2,9 82,2 4,5 4,78 21,94
2006 4,35 81,18 3,64 4,91 24,48
2007 3,83 79,98 5,23 4,7 24,01
2008 3,89 83,38 5,83 4,29 29,06 Sumber : www.bi.go.id
Dalam Infobank (Juni 2009, h.20) BOPO menurut standar Bank Indonesia adalah di bawah
92%. Tabel di atas menunjukkan selama periode penelitian rata-rata rasio BOPO tidak pernah lebih
dari 92% yang artinya termasuk dalam kategori baik. Yang menarik, rata-rata BOPO bank asing
tahun 2007 yang turun dari 81,18% menjadi 79,98%, sedangkan rata-rata ROA mengalami
penurunan dari 4,35% menjadi 3,83%. Tahun 2008 rata-rata BOPO bank asing naik dari 79,98%
menjadi 83,38%, sedangkan rata-rata ROA naik dari 3,83% menjadi 3,89%. Hal ini tidak sesuai
dengan teori bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
Dalam Infobank (Juni 2009, h.19) angka terbaik NPL adalah di bawah 5%, yang artinya
NPL bank domestik tahun 2005, NPL bank asing tahun 2004, 2007, dan 2008 dirasa bermasalah
karena di atas 5%. Rata-rata NPL bank domestik tahun 2008 turun dari 2,86% menjadi 2,33%,
sedangkan rata-rata ROA mengalami penurunan dari 2,87% menjadi 2,55%. Rata-rata NPL bank
asing tahun 2005 turun dari 5,99% menjadi 4,5%, sedangkan rata-rata ROA turun dari 5,22%
menjadi 2,9%. Tahun 2008 rata-rata NPL bank asing naik dari 5,23% menjadi 5,83%, sedangkan
rata-rata ROA naik dari 3,83% menjadi 3,89%. Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa NPL
berpengaruh negatif terhadap ROA.
Dalam Infobank (Juni 2009, h.20) angka terbaik NIM adalah di atas 6%. NIM bank
domestik tahun 2005 dan NIM bank asing tahun 2004-2008 dirasa bermasalah karena di bawah 6%.
5
Rata-rata NIM bank domestik tahun 2007 mengalami turun dari 6,21% menjadi 6,14%, sedangkan
rata-rata ROA mengalami naik dari 2,75% menjadi 2,87%. Tahun 2008 rata-rata NIM bank
domestik naik dari 6,14% menjadi 6,18%, sedangkan rata-rata ROA turun dari 2,87% menjadi
2,55%. Rata-rata NIM bank asing tahun 2005 naik dari 4,4% menjadi 4,78%, sedangkan rata-rata
ROA turun dari 5,22% menjadi 2,9%. Tahun 2008 rata-rata NIM bank asing turun dari 4,7%
menjadi 4,29%, sedangkan rata-rata ROA naik dari 3,83% menjadi 3,89%. Hal ini tidak sesuai
dengan teori bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA.
Dalam Infobank (Juni 2009, h.19) ukuran CAR adalah minimal 8%, maka CAR selama
periode penelitian tidak bermasalah karena di atas 8%. Rata-rata CAR bank domestik tahun 2007
turun dari 22,04% menjadi 21,15%, sedangkan rata-rata ROA naik dari 2,75% menjadi 2,87%.
Tahun 2005 rata-rata CAR bank asing naik dari 16,51% menjadi 21,94%, sedangkan rata-rata ROA
turun dari 5,22% menjadi 2,9%. Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa CAR berpengaruh positif
terhadap ROA.
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran pengaruh BOPO, NPL,
NIM, dan CAR terhadap ROA. Penelitian Purwana (2009), Hayat (2008), dan Mawardi (2005)
menunjukkan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian
Mabruroh (2004) menunjukkan BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Penelitian
Nugraheni dan Hapsoro (2007) dan Mawardi (2005) menunjukkan NPL berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA. Sedangkan hasil penelitian Mabruroh (2004) menunjukkan NPL
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Penelitian mengenai pengaruh NIM terhadap ROA yang dilakukan Mawardi (2005) dan
Mabruroh (2004) menunjukkan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan
penelitian Suyono (2005) menunjukkan NIM tidak berpengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian
Hayat (2008), Nugraheni dan Hapsoro (2007), Mabruroh (2004), dan Werdaningtyas (2002)
menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian
Mawardi (2005) menunjukkan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA.
Melihat ketidakkonsistenan yang ditunjukkan di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk
memberikan hasil yang lebih memadai dengan data yang lebih relevan dengan kondisi saat ini
mengenai pengaruh efisiensi operasi (BOPO), risiko kredit (NPL), risiko pasar (NIM), dan modal
(CAR) terhadap kinerja keuangan (ROA) bank domestik dan bank asing.
6
TELAAH TEORI
Definisi Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
Kinerja Keuangan Bank (Diproksi dengan Return on Asset/ROA)
Analisis profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan yang nota
bene profit motif (Mawardi, 2005). Rasio ROA mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang
dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya (Siamat, 2005). Sesuai SE No.6/23/DPNP
tanggal 31 Mei 2004 rasio ROA dirumuskan sebagai berikut :
ROA = laba sebelum pajak disetahunkan
rata-rata total aset
Efisiensi Operasi (Diproksi dengan BOPO)
Tingkat efisiensi adalah pengukuran seberapa besar kemampuan bank dalam melakukan
kegiatan operasionalnya. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur efisiensi operasi adalah
BOPO yang merupakan rasio antara biaya operasi dibagi pendapatan operasi. Sesuai SE
No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio BOPO dirumuskan sebagai berikut :
BOPO = total beban operasional
total pendapatan operasional
Risiko Kredit (Diproksi dengan Non Performing Loan/NPL)
Pengertian risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009,
adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank.
Rasio keuangan yang digunakan dalam mengukur risiko kredit adalah Non Performing Loan (NPL).
Sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio NPL dirumuskan sebagai berikut :
NPL = kredit dalam kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet
total kredit
7
Risiko Pasar (Diproksi dengan Net Interest Margin/NIM)
Menurut Mawardi (2005) salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku bunga, yang diukur
dari selisih antara suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman yang diberikan
(lending) atau dalam bentuk absolut adalah selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total
biaya bunga pinjaman dimana dalam istilah perbankan disebut Net Interest Margin (NIM). Sesuai
SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio NIM dirumuskan sebagai berikut :
NIM = pendapatan bunga bersih
rata-rata aktiva produktif
Modal (Diproksi dengan Capital Adequacy Ratio/CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank
yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, dan tagihan pada bank lain) yang ikut
dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank (Almilia dan
Herdiningtyas, 2005). Sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio CAR dirumuskan
sebagai berikut :
CAR = modal
ATMR
Kerangka Pemikiran
bank domestik bank asing
- + +
+ +
Sumber : Purwana (2009), Hayat (2008), Nugraheni dan Hapsoro (2007), Mawardi (2005), Suyono (2005), Mabruroh, (2004), Werdaningtyas (2002)
kinerja keuangan (ROA)
efisiensi operasi (BOPO)
modal (CAR)
risiko pasar (NIM)
risiko kredit (NPL)
efisiensi operasi (BOPO)
risiko kredit (NPL)
risiko pasar (NIM)
modal (CAR)
kinerja keuangan (ROA) Uji
Chow Test
8
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi operasional Rumus Skala
Dependen : ROA Rasio laba sebelum pajak
dibagi total aset ROA = laba sebelum pajak disetahunkan
rata-rata total aset
Rasio
Independen : 1. BOPO Rasio beban operasional dibagi
pendapatan operasional
BOPO = total beban operasional total pendapatan operasional
Rasio
2. NPL Rasio kredit bermasalah dibagi total kredit
NPL =
kredit dalam kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet
total kredit
Rasio
3. NIM Rasio pendapatan bunga bersih dibagi aktiva produktif
NIM = pendapatan bunga bersih rata-rata aktiva produktif
Rasio
4. CAR Rasio modal dibagi Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
CAR = modal ATMR
Rasio
Sumber : rumus rasio sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh bank domestik dan bank asing yang tercatat pada
Direktori Perbankan Indonesia 2004-2008, yaitu 121 bank domestik dan 11 bank asing.
Pengambilan sampel dengan purposive sampling dan diperoleh sampel sebagai berikut :
Sampel Penelitian No Bank domestik No Bank asing 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Swadesi Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT PAN Indonesia Bank Tbk
1 2 3 4 5 6 7
ABN Amro Bank The Bangkok Bank Comp. Ltd Citibank, N.A Deutsche Bank AG The Hongkong & Shanghai B.C The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd Standard Chartered Bank
Sumber : Direktori Perbankan Indonesia
9
Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data dari laporan keuangan perbankan
yang diperoleh melalui situs www.bi.go.id dan Direktori Perbankan Indonesia.
Metode Analisis
1. Uji Asumsi Klasik
1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu (residual)
memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal.
1.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara
variabel bebas (independen) (Ghozali, 2006). Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antara variabel independen.
1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)
(Ghozali, 2006). Regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.
1.4 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2006).
Regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
(Ghozali, 2006). Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Y = α + β1BOPO + β2NPL + β3NIM + β4CAR + e
Keterangan :
Y = kinerja keuangan (ROA)
10
α = konstanta
β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi
BOPO = biaya operasi dibagi pendapatan operasi
NPL = Non Performing Loan
NIM = Net Interest Margin
CAR = Capital Adequecy Ratio
e = error term
3. Pengujian Hipotesis
3.1 Uji Goodness of Fit (Uji F)
Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2006).
3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik
dalam analisis regresi, hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) (Ghozali, 2006).
3.3 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)
Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).
4. Uji Chow Test
Chow Test merupakan alat untuk menguji test for equality of coefficients atau uji kesamaan
koefisien (Ghozali, 2006). Rumus dalam uji Chow Test adalah :
F = (RSSr - RSSur) / k
(RSSur) / (n1 + n2 - 2k)
Keterangan :
RSSr = Restricted residual sum of squares
RSSur = unRestricted residual sum of squares
k = jumlah parameter yang diestimasi
n = jumlah observasi
11
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Sebelum Outlier Dihilangkan) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 130
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .93772885
Most Extreme Differences Absolute .187
Positive .187
Negative -.176
Kolmogorov-Smirnov Z 2.129
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah
Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Setelah Outlier Dihilangkan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 125
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .62160093
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .056
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z 1.219
Asymp. Sig. (2-tailed) .102
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah
Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 2,219 dan tingkat probabilitas 0,000 yang lebih
kecil dari 0,05. Hal ini berarti data residual terdistribusi secara tidak normal, karena nilai
signifikansinya lebih kecil dari 5%. Tabel 4.4 menunjukkan setelah outlier dihilangkan sebanyak 5
data maka nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,219 dan tingkat probabilitas menjadi sebesar 0,102.
Tingkat probabilitas yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan data residual terdistribusi secara
Konstanta sebesar 2,370 menunjukkan bahwa jika variabel independen BOPO, NPL, NIM, dan
CAR dianggap konstan, maka ROA adalah sebesar 2,370%.
Dari hasil persamaan regresi linear berganda dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Koefisien regresi BOPO sebesar -1,120 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif terhadap
ROA. Nilai signifikasi 0,000 < 0,05 menunjukkan BOPO berpengaruh signifikan terhadap
ROA. Jadi BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank domestik dan bank
asing.
19
2. Koefisien regresi NPL sebesar -0,132 menunjukkan NPL berpengaruh negatif terhadap ROA.
Nilai signifikasi 0,050 tidak lebih besar dari 0,05 menunjukkan NPL berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Jadi NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank domestik dan
bank asing.
3. Koefisien regresi NIM sebesar 0,419 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap ROA.
Nilai signifikasi 0,014 < 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi
NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA bank domestik dan bank asing.
4. Koefisien regresi CAR sebesar 0,883 menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap ROA.
Nilai signifikasi 0,000 < 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi
CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA bank domestik dan bank asing.
4. Uji Chow Test
Uji ANOVA Bank Domestik ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 36.877 4 9.219 28.134 .000a
Residual 28.181 86 .328 Total 65.058 90
a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO
b. Dependent Variable: lnROA
Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah
Uji ANOVA Bank Asing
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.617 4 .654 4.600 .005a
Residual 4.125 29 .142 Total 6.742 33
a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO
b. Dependent Variable: lnROA
Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah
20
Uji ANOVA Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 41.616 4 10.404 26.058 .000a
Residual 47.912 120 .399 Total 89.528 124
a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO
b. Dependent Variable: lnROA
Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah
F = (RSSr - RSSur) / k
(RSSur) / (n1 + n2 - 2k)
F = (47,912 - 32,306) / 4
32,306 / 117
F = 14,1307
Dengan besarnya df = 4 dan 117 nilai signifikan 0,05 didapat nilai F tabel 2,4499. Hasil
perhitungan menunjukkan F hitung sebesar 14,1307. Karena nilai F hitung > F tabel yaitu 14,1307
> 2,4499 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh variabel BOPO, NPL, NIM,
dan CAR terhadap ROA antara bank domestik dan bank asing.
Pembahasan Hasil
1. Pengujian Hipotesis Pertama
1) Bank Domestik
Koefisien regresi BOPO sebesar -0,696 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif
terhadap ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan BOPO
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan BOPO berpengaruh
negatif terhadap ROA diterima. Pengaruh signifikan BOPO terhadap ROA menunjukkan bank
domestik memiliki efisiensi dalam menjalankan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap
profitabilitas.
2) Bank Asing
Koefisien regresi BOPO sebesar -1,422 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif
terhadap ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan BOPO
21
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan BOPO berpengaruh
negatif terhadap ROA diterima. Pengaruh signifikan BOPO terhadap ROA menunjukkan
bahwa sama halnya dengan bank domestik, bank asing juga memiliki efisiensi dalam
menjalankan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap profitabilitas.
3) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing
Koefisien regresi BOPO sebesar -1,120 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif
terhadap ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan BOPO
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan BOPO berpengaruh
negatif terhadap ROA diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwana (2009),
Hayat (2008), dan Mawardi (2005) yang menunjukkan BOPO berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA, namun tidak sejalan dengan penelitian Mabruroh (2004) yang
menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Adanya pengaruh yang negatif dan signifikan antara BOPO terhadap ROA
mengindikasikan bahwa semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisien biaya operasional
yang dikeluarkan bank, yang berarti kinerja keuangan bank semakin meningkat. Sebaliknya
semakin besar rasio BOPO maka bank kurang mampu menekan biaya operasional yang
menimbulkan bank kurang efisien mengelola sumber daya yang ada di perusahaan dan
berpengaruh pada menurunnya kinerja keuangan bank.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
1) Bank Domestik
Koefisien regresi NPL sebesar -0,322 menunjukkan NPL berpengaruh negatif terhadap
ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan NPL berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NPL berpengaruh negatif terhadap
ROA diterima. Pengaruh signifikan NPL terhadap ROA menunjukkan bahwa semakin tinggi
risiko kredit mengindikasikan bahwa semakin tinggi kredit bermasalah dalam pengelolaan
kredit bank, hal ini akan berpengaruh terhadap menurunnya kinerja keuangan bank domestik.
2) Bank Asing
Koefisien regresi NPL sebesar 0,083 menunjukkan NPL berpengaruh positif terhadap
ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,227 lebih besar dari 0,05 menunjukkan NPL berpengaruh
tidak signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NPL berpengaruh negatif
terhadap ROA ditolak. Pengaruh tidak signifikan NPL terhadap ROA bank asing karena fungsi
22
intermediasi masih kurang, penyebabnya adalah penyaluran kredit kepada debitur masih kecil.
Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran dari pihak bank jika kredit yang diberikan menjadi
bermasalah. Sehingga bank asing lebih berhati-hati menyalurkan kredit dengan tujuan untuk
memperkecil timbulnya risiko kredit.
3) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing
Koefisien regresi NPL sebesar -0,132 menunjukkan NPL berpengaruh negatif terhadap
ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,050 tidak lebih besar dari 0,05 menunjukkan NPL
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NPL berpengaruh
negatif terhadap ROA diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nugraheni dan
Hapsoro (2007) dan Mawardi (2005) yang menunjukkan NPL berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA, namun tidak sejalan dengan penelitian Mabruroh (2004) yang
menunjukkan bahwa NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Adanya pengaruh yang negatif dan signifikan antara NPL terhadap ROA
mengindikasikan bahwa semakin besar risiko kredit yang ditanggung pihak bank maka akan
berpengaruh pada menurunnya kinerja keuangan bank. Sebaliknya semakin kecil risiko kredit
yang ditanggung pihak bank maka akan berpengaruh pada meningkatnya kinerja keuangan
bank.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
1) Bank Domestik
Koefisien regresi NIM sebesar 0,774 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap
ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NIM berpengaruh positif terhadap
ROA diterima. Pengaruh signifikan NIM terhadap ROA menunjukkan bahwa bank domestik
memiliki kemampuan dalam mengelola aktiva produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga
bersih. Semakin besar NIM menunjukkan semakin efektif bank dalam penempatan aktiva
perusahaan dalam bentuk kredit, sehingga profitabilitas bank akan meningkat yang berarti
kinerja keuangan bank meningkat.
2) Bank Asing
Koefisien regresi NIM sebesar 0,032 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap
ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,842 lebih besar dari 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh
tidak signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NIM berpengaruh positif
23
terhadap ROA diterima. Pengaruh tidak signifikan NIM terhadap ROA karena manajemen
bank asing belum mampu mengelola aktiva produktifnya dalam bentuk kredit untuk
menghasilkan pendapatan pendapatan bunga bersih, sehingga peningkatan NIM tidak
mempengaruhi kinerja keuangan bank.
3) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing
Koefisien regresi NIM sebesar 0,419 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap
ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,014 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NIM berpengaruh positif terhadap
ROA diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mawardi (2005) dan Mabruroh
(2004) yang menunjukkan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, namun tidak
sejalan dengan penelitian Suyono (2005) yang menunjukkan NIM tidak berpengaruh terhadap
ROA
Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara NIM terhadap ROA
mengindikasikan bahwa semakin tinggi pendapatan bunga atas aktiva produktif maka akan
berpengaruh pada meningkatnya kinerja keuangan bank. Sebaliknya semakin kecil rasio NIM
akan berpengaruh pada menurunnya kinerja keuangan bank.
4. Pengujian Hipotesis Keempat
1) Bank Domestik
Koefisien regresi CAR sebesar 1,291 menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap
ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan CAR berpengaruh positif terhadap
ROA diterima. Pengaruh signifikan CAR terhadap ROA mengindikasikan bahwa bank
domestik mempunyai kemampuan dalam hal permodalan yaitu untuk menjaga kemungkinan
timbulnya risiko kerugian dari kegiatan usahanya yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja
keuangan bank. Selain itu juga dapat diasumsikan bahwa bank domestik yang menjadi obyek
penelitian mempunyai dana yang dapat menutupi risiko kerugian yang akibat kegiatan
operasional bank.
2) Bank Asing
Koefisien regresi CAR sebesar -0,075 menunjukkan CAR berpengaruh negatif terhadap
ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,647 lebih besar dari 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh
tidak signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan CAR berpengaruh positif
24
terhadap ROA ditolak. Pengaruh tidak signifikan CAR terhadap ROA mengindikasikan bahwa
bank asing tidak mampu mengelola permodalannya dengan baik sehingga tidak mampu
menjaga kemungkinan timbulnya resiko kerugian dari kegiatan usahanya yang akhirnya
berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank.
3) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing
Koefisien regresi CAR sebesar 0,883 menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap
ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan CAR berpengaruh positif terhadap
ROA diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hayat (2008), Nugraheni dan
Hapsoro (2007), Mabruroh (2004), dan Werdaningtyas (2002) yang menunjukkan CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, namun tidak sejalan dengan penelitian
Mawardi (2005) yang menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap ROA.
Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara CAR terhadap ROA
mengindikasikan bahwa semakin tinggi CAR, maka akan berpengaruh pada meningkatnya
kinerja keuangan bank. Sebaliknya semakin kecil rasio CAR akan berpengaruh pada
menurunnya kinerja keuangan bank karena kerugian-kerugian yang ditanggung bank tidak
dapat diserap oleh modal yang dimiliki bank tersebut
5. Pengujian Hipotesis Kelima
Karena nilai F hitung > F tabel (14,1307 > 2,4499) maka dapat disimpulkan terdapat
perbedaan pengaruh BOPO, NPL, NIM, dan CAR terhadap ROA antara bank domestik dan bank
asing, jadi hipotesis kelima diterima. Adanya perbedaan pengaruh variabel BOPO, NPL, NIM, dan
CAR terhadap ROA antara bank domestik dan bank asing menunjukkan bahwa perbedaan
kepemilikan antara bank domestik dan bank asing sangat berpengaruh karena pemilik memiliki
kewenangan besar untuk memilih siapa yang akan duduk dalam manajemen dan selanjutnya
menentukan arah kebijakan bank.
25
SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
Simpulan
1. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Bank Domestik
1. Efisiensi operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)
bank domestik.
2. Risiko kredit (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank
domestik.
3. Risiko pasar (NIM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank
domestik.
4. Modal (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank
domestik.
2. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Bank Asing
1. Efisiensi operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)
bank asing.
2. Risiko kredit (NPL) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)
bank asing.
3. Risiko pasar (NIM) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)
bank asing.
4. Modal (CAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank
asing.
3. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing
1. Efisiensi operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)
bank domestik dan bank asing.
2. Risiko kredit (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank
domestik dan bank asing.
3. Risiko pasar (NIM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank
domestik dan bank asing.
4. Modal (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank
domestik dan bank asing.
26
4. Hasil Uji Chow Test
Berdasarkan hasil uji Chow Test diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pengaruh
efisiensi operasi (BOPO), risiko kredit (NPL), risiko pasar (NIM), dan modal (CAR) terhadap
kinerja keuangan (ROA) antara bank domestik dan bank asing.
Keterbatasan Penelitian
1. Uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa 44,7% variasi ROA pada gabungan bank
domestik dan bank asing dapat dijelaskan oleh variabel BOPO, NPL, NIM, dan CAR.
Sedangkan sisanya sebesar 55,3% dijelaskan faktor lain di luar model regresi.
2. Jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih sangat sedikit dan yang diteliti
dalam penelitian ini hanya faktor fundamental.
3. Terbatasnya sampel bank domestik karena dalam penelitian ini hanya mengamati bank umum
domestik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Periode penelitian yang digunakan terlalu pendek yaitu hanya lima tahun.
Saran
1. Modal berpengaruh paling tinggi terhadap kinerja keuangan bank domestik. Oleh karena itu
bank domestik diharapkan dapat mempertahankan CAR minimal 8% serta memperkuat struktur
permodalan agar modal yang dimiliki dapat menyerap kerugian-kerugian yang ditanggung
bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Efisiensi operasi
merupakan variabel yang berpengaruh paling tinggi terhadap kinerja keuangan bank asing.
Oleh karena itu bank asing diharapkan dapat menggunakan faktor produksinya dengan efektif
dan efisien agar dapat menghasilkan laba yang maksimal sehingga kinerja keuangan yang
dicapai akan meningkat.
2. Jumlah variabel yang dimasukkan dalam model sebaiknya ditambah, baik berupa faktor
fundamental maupun faktor non fundamental.
3. Jumlah sampel penelitian sebaiknya ditambah tidak hanya bank umum domestik yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia namun seluruh bank domestik di Indonesia.
4. Periode penelitian untuk penelitian selanjutnya disarankan lebih panjang agar hasil penelitian
lebih optimal.
27
REFERENSI (DAFTAR PUSTAKA)
Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio CAMEL terhadap Prediksi
Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002 ”. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.7, No.2, hlm.131-147.
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. 2006. Bank & Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:
Salemba Empat. Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Direktori Perbankan Indonesia 2004. Direktori Perbankan Indonesia 2005. Direktori Perbankan Indonesia 2006. Direktori Perbankan Indonesia 2007. Direktori Perbankan Indonesia 2008. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hadad, Muliaman dkk. 2004. Fungsi Intermediasi Bank Asing dalam Mendorong Pemulihan
Sektor Riil di Indonesia. Available at: http://www.bi.go.id Hayat, Atma. 2008. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Rentabilitas Perusahaan
Perbankan yang Go Public di Pasar Modal Indonesia”. Jurnal Ekonomi Pembangunan Manajemen dan Akuntansi (JEPMA), Vol.7, No.1, hlm.112-125.
Infobank. 2009. “Bagaimana Menentukan Rating 120 Bank?”. No.363, Juni, hlm.19-20. Infobank. 2009. “Kepemilikan Bank : Asing, Aseng, atau Asep, Bagaimana Konsep API yang
Baru?”. No.366, September, hlm.12-15. Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Mabruroh. 2004. “Manfaat dan Pengaruh Rasio Keuangan dalam Analisis Kinerja Keuangan
Perbankan”. BENEFT, Vol.8, No.1, hlm.37-51. Mawardi, Wisnu. 2005. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank
Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Assets Kurang dari 1 Triliun)”. Jurnal Bisnis Strategi, Vol.14, No.1, hlm.83-94.
28
Nugraheni, Fitri dan Dody Hapsoro. 2007. “Pengaruh Rasio Keuangan CAMEL, Tingkat Inflasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta”. Wahana, Vol.10, No.2, hlm.63-80.
Purwana, Edward Gagah. 2009. Analisis pengaruh Capital Adequecy Ratio (CAR), Loan to
Deposit Ratio (LDR), Size, dan BOPO terhadap Profitabilitas (Studi Perbandingan pada Bank Domestik dan Bank Asing Periode Januari 2003-Desember2007). Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Available at: http://eprints.undip.ac.id/17254/
Rose, Peter S. dan Milton H. 2006. Money and Capital Markets. New York: The McGraw-Hill
Companies, Inc. Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik secara Profesional. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo. Susilo, Y. Sri, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat. Suyatno, Thomas dkk. 1997. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Suyono, Agus. 2005. Analisis Rasio-Rasio Bank yang Berpengaruh terhadap Return on Asset
(Studi Empiris: pada Bank Umum di Indonesia Periode 2001-2003). Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Available at: http://eprints.undip.ac.id/14659/
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Statistik Perbankan Indonesia 2008. Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan. Available at:
http://www.bi.go.id Werdaningtyas, Hesti. 2002. “Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger
di Indonesia”. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.1, No.2, hlm.24-39.