Top Banner
1 ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO PASAR, DAN MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi Perbandingan pada Bank Domestik dan Bank Asing di Indonesia Periode 2004-2008) Nama : Anisa Nursatyani Dosen Pembimbing : Drs. H. Prasetiono, M.Si ABSTRACT This study aimed to examine effect of operational efficiency (BOPO), credit risk (Non Performing Loan/NPL), market risk (Net Interest Margin/NIM), and capital (Capital Adequacy Ratio/CAR) toward financial performance (Return on Asset/ROA). The data in this study was collected from Indonesian Banking Directory of 2004-2008. Sampling technique using purposive sampling. The collected sample was 26 banks of 19 domestics and 7 foreign banks. The data is analyzed by using method of multiple linear regression to determine effect of operational efficiency (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) and Chow Test to determine differences of operational efficiency (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) between domestic and foreign banks. T-test result shows operational efficiency (BOPO) affected negatively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Credit risk (NPL) affected negatively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Market risk (NIM) affected positively significant toward financial performance (ROA) of domestics and foreign banks. Capital (CAR) affected positively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Based of Chow Test results, it concluded that existed different operational efficiency effect (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) between domestic and foreign banks. This study result is hoped to be a consideration for shareholders, government, management, investors, and public community. Keywords: operational efficiency, credit risk, market risk, capital, financial performance
28

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

Apr 17, 2019

Download

Documents

vancong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

1

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO

PASAR, DAN MODAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

(Studi Perbandingan pada Bank Domestik dan Bank Asing di Indonesia

Periode 2004-2008)

Nama : Anisa Nursatyani

Dosen Pembimbing : Drs. H. Prasetiono, M.Si

ABSTRACT

This study aimed to examine effect of operational efficiency (BOPO), credit risk (Non Performing Loan/NPL), market risk (Net Interest Margin/NIM), and capital (Capital Adequacy Ratio/CAR) toward financial performance (Return on Asset/ROA). The data in this study was collected from Indonesian Banking Directory of 2004-2008. Sampling technique using purposive sampling. The collected sample was 26 banks of 19 domestics and 7 foreign banks. The data is analyzed by using method of multiple linear regression to determine effect of operational efficiency (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) and Chow Test to determine differences of operational efficiency (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) between domestic and foreign banks. T-test result shows operational efficiency (BOPO) affected negatively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Credit risk (NPL) affected negatively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Market risk (NIM) affected positively significant toward financial performance (ROA) of domestics and foreign banks. Capital (CAR) affected positively significant toward financial performance (ROA) of domestic and foreign banks. Based of Chow Test results, it concluded that existed different operational efficiency effect (BOPO), credit risk (NPL), market risk (NIM), and capital (CAR) toward financial performance (ROA) between domestic and foreign banks. This study result is hoped to be a consideration for shareholders, government, management, investors, and public community. Keywords: operational efficiency, credit risk, market risk, capital, financial performance

Page 2: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

2

PENDAHULUAN

Perbankan terus meningkatkan kinerja dan memelihara tingkat kesehatan untuk memulihkan

kembali kepercayaan masyarakat terutama setelah krisis tahun 1997-1998. Lewat Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 1999, bank asing diperbolehkan memiliki saham sampai dengan 99%,

hal ini untuk memberi sinyal Indonesia menarik untuk investasi ketika sedang krisis (Infobank,

September 2009, h.12). Latar belakang dibukanya kesempatan bank asing beroperasi di Indonesia

berkaitan dengan kebutuhan modal asing serta diharapkan mampu mendorong perbankan dan

perekonomian nasional.

Perbedaan bank domestik dan bank asing ada pada bentuk badan hukum dan pengaturan

modal. Bank domestik berbadan hukum Indonesia dan modal usaha tercatat sebagai modal disetor

pada neraca bank. Sedangkan bank asing tetap berbadan hukum mengikuti kantor pusatnya di luar

negeri dan modal usaha tercatat pada pos antar kantor di neraca dan disebut sebagai dana usaha

(Hadad, dkk 2004).

Pemilihan bank domestik dan bank asing dalam penelitian ini karena bank domestik dan

bank asing dari segi kepemilikan berbeda, namun ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan

pengaturan bank berlaku juga bagi bank asing, seperti GWM, kewajiban penyedian modal

minimum, LDR, dan ketentuan lain terkait tingkat kesehatan bank (Siamat, 2005). Selain itu bank

domestik dan bank asing bersaing dalam memperoleh pangsa pasar. Salah satu strategi dengan

mendirikan kantor cabang di seluruh wilayah Indonesia. Perubahan jumlah kantor bank domestik

dan bank asing di Indonesia periode 2004-2008 adalah sebagai berikut :

Jumlah Kantor Bank Domestik dan Bank Asing di Indonesia Periode 2004-2008

No Kelompok bank 2004 2005 2006 2007 2008 1 Bank domestik

Jumlah kantor Perubahan

7.870

-

8.164 1,04%

8.996 1,10%

9.538 1,06%

10.683 1,12%

2 Bank asing Jumlah kantor Perubahan

69 -

72

1,04%

114

1,58%

142

1,24%

185

1,30% Sumber : www.bi.go.id (diolah)

Tabel di atas menunjukkan jumlah kantor bank domestik dan bank asing periode 2004-2008

terus meningkat. Hal ini mengindikasikan persaingan bisnis dunia perbankan cukup ketat. Tujuan

pendirian kantor adalah untuk mempermudah akses nasabah, menjamin stabilitas pertumbuhan

usaha, menjaga service level quality, dan mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan.

Page 3: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

3

Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan yang nota bene

profit motif (Mawardi, 2005). Rasio profitabilitas menunjukkan seberapa efektif perusahaan

dikelola dalam penggunaan aktiva perusahaan (Mabruroh, 2004). Rasio profitabilitas yang

digunakan adalah Return on Asset (ROA) yang merupakan perbandingan laba sebelum pajak

terhadap total aset. Semakin besar ROA maka semakin besar profitabilitas yang berarti kinerja

perusahaan semakin baik.

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank adalah efisiensi operasi,

risiko kredit, risiko pasar, dan modal. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (Almilia

dan Herdiningtyas, 2005). Semakin kecil BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang

dikeluarkan bank, yang berarti kinerja keuangan bank semakin meningkat. Hal ini menunjukkan

bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.

Risiko kredit merupakan risiko yang mungkin diderita bank akibat dari tidak dilunasinya

kredit yang telah diberikan bank kepada debitur. Rasio yang digunakan dalam menghitung risiko

kredit adalah Non Performing Loan (NPL) yang merupakan perbandingan total kredit bermasalah

dengan total kredit yang diberikan. NPL yang meningkat mengindikasikan kinerja perbankan

semakin buruk (Nugraheni dan Hapsoro, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa NPL berpengaruh

negatif terhadap ROA.

Menurut Mawardi (2005) salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku bunga, yang diukur

dari selisih antara suku bunga pendanaan dengan suku bunga pinjaman yang diberikan atau dalam

bentuk absolut adalah selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total biaya bunga pinjaman

dimana dalam istilah perbankan disebut Net Interest Margin (NIM). Semakin tinggi NIM maka

pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti kinerja keuangan bank semakin

meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA.

Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan permodalan bank yaitu sejauh mana modal

mampu menyerap aktiva bank yang mengandung risiko. Jika modal yang dimiliki mampu menyerap

kerugian-kerugian yang tidak terhindarkan, maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara

efisien, yang berarti kinerja keuangan bank semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa CAR

berpengaruh positif terhadap ROA.

Data rata-rata rasio ROA, BOPO, NPL, NIM dan CAR bank domestik dan bank asing di

Indonesia periode 2004-2008 adalah sebagai berikut :

Page 4: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

4

Rata-Rata Rasio Keuangan Bank Domestik Periode 2004-2008 (dalam persen)

Periode Bank domestik

ROA BOPO NPL NIM CAR 2004 3,27 77,74 4,2 6,8 20,52 2005 2,47 86,41 5,62 5,95 19,94 2006 2,75 85,41 4,54 6,21 22,04 2007 2,87 82,39 2,86 6,14 21,15 2008 2,55 85,4 2,33 6,18 19,07

Sumber : www.bi.go.id (diolah)

Rata-Rata Rasio Keuangan Bank Asing Periode 2004-2008 (dalam persen)

Periode Bank asing

ROA BOPO NPL NIM CAR

2004 5,22 75,71 5,99 4,4 16,51

2005 2,9 82,2 4,5 4,78 21,94

2006 4,35 81,18 3,64 4,91 24,48

2007 3,83 79,98 5,23 4,7 24,01

2008 3,89 83,38 5,83 4,29 29,06 Sumber : www.bi.go.id

Dalam Infobank (Juni 2009, h.20) BOPO menurut standar Bank Indonesia adalah di bawah

92%. Tabel di atas menunjukkan selama periode penelitian rata-rata rasio BOPO tidak pernah lebih

dari 92% yang artinya termasuk dalam kategori baik. Yang menarik, rata-rata BOPO bank asing

tahun 2007 yang turun dari 81,18% menjadi 79,98%, sedangkan rata-rata ROA mengalami

penurunan dari 4,35% menjadi 3,83%. Tahun 2008 rata-rata BOPO bank asing naik dari 79,98%

menjadi 83,38%, sedangkan rata-rata ROA naik dari 3,83% menjadi 3,89%. Hal ini tidak sesuai

dengan teori bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.

Dalam Infobank (Juni 2009, h.19) angka terbaik NPL adalah di bawah 5%, yang artinya

NPL bank domestik tahun 2005, NPL bank asing tahun 2004, 2007, dan 2008 dirasa bermasalah

karena di atas 5%. Rata-rata NPL bank domestik tahun 2008 turun dari 2,86% menjadi 2,33%,

sedangkan rata-rata ROA mengalami penurunan dari 2,87% menjadi 2,55%. Rata-rata NPL bank

asing tahun 2005 turun dari 5,99% menjadi 4,5%, sedangkan rata-rata ROA turun dari 5,22%

menjadi 2,9%. Tahun 2008 rata-rata NPL bank asing naik dari 5,23% menjadi 5,83%, sedangkan

rata-rata ROA naik dari 3,83% menjadi 3,89%. Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa NPL

berpengaruh negatif terhadap ROA.

Dalam Infobank (Juni 2009, h.20) angka terbaik NIM adalah di atas 6%. NIM bank

domestik tahun 2005 dan NIM bank asing tahun 2004-2008 dirasa bermasalah karena di bawah 6%.

Page 5: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

5

Rata-rata NIM bank domestik tahun 2007 mengalami turun dari 6,21% menjadi 6,14%, sedangkan

rata-rata ROA mengalami naik dari 2,75% menjadi 2,87%. Tahun 2008 rata-rata NIM bank

domestik naik dari 6,14% menjadi 6,18%, sedangkan rata-rata ROA turun dari 2,87% menjadi

2,55%. Rata-rata NIM bank asing tahun 2005 naik dari 4,4% menjadi 4,78%, sedangkan rata-rata

ROA turun dari 5,22% menjadi 2,9%. Tahun 2008 rata-rata NIM bank asing turun dari 4,7%

menjadi 4,29%, sedangkan rata-rata ROA naik dari 3,83% menjadi 3,89%. Hal ini tidak sesuai

dengan teori bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA.

Dalam Infobank (Juni 2009, h.19) ukuran CAR adalah minimal 8%, maka CAR selama

periode penelitian tidak bermasalah karena di atas 8%. Rata-rata CAR bank domestik tahun 2007

turun dari 22,04% menjadi 21,15%, sedangkan rata-rata ROA naik dari 2,75% menjadi 2,87%.

Tahun 2005 rata-rata CAR bank asing naik dari 16,51% menjadi 21,94%, sedangkan rata-rata ROA

turun dari 5,22% menjadi 2,9%. Hal ini tidak sesuai dengan teori bahwa CAR berpengaruh positif

terhadap ROA.

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran pengaruh BOPO, NPL,

NIM, dan CAR terhadap ROA. Penelitian Purwana (2009), Hayat (2008), dan Mawardi (2005)

menunjukkan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian

Mabruroh (2004) menunjukkan BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Penelitian

Nugraheni dan Hapsoro (2007) dan Mawardi (2005) menunjukkan NPL berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA. Sedangkan hasil penelitian Mabruroh (2004) menunjukkan NPL

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Penelitian mengenai pengaruh NIM terhadap ROA yang dilakukan Mawardi (2005) dan

Mabruroh (2004) menunjukkan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan

penelitian Suyono (2005) menunjukkan NIM tidak berpengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian

Hayat (2008), Nugraheni dan Hapsoro (2007), Mabruroh (2004), dan Werdaningtyas (2002)

menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian

Mawardi (2005) menunjukkan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA.

Melihat ketidakkonsistenan yang ditunjukkan di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk

memberikan hasil yang lebih memadai dengan data yang lebih relevan dengan kondisi saat ini

mengenai pengaruh efisiensi operasi (BOPO), risiko kredit (NPL), risiko pasar (NIM), dan modal

(CAR) terhadap kinerja keuangan (ROA) bank domestik dan bank asing.

Page 6: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

6

TELAAH TEORI

Definisi Bank

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak.

Kinerja Keuangan Bank (Diproksi dengan Return on Asset/ROA)

Analisis profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan yang nota

bene profit motif (Mawardi, 2005). Rasio ROA mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang

dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya (Siamat, 2005). Sesuai SE No.6/23/DPNP

tanggal 31 Mei 2004 rasio ROA dirumuskan sebagai berikut :

ROA = laba sebelum pajak disetahunkan

rata-rata total aset

Efisiensi Operasi (Diproksi dengan BOPO)

Tingkat efisiensi adalah pengukuran seberapa besar kemampuan bank dalam melakukan

kegiatan operasionalnya. Rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur efisiensi operasi adalah

BOPO yang merupakan rasio antara biaya operasi dibagi pendapatan operasi. Sesuai SE

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio BOPO dirumuskan sebagai berikut :

BOPO = total beban operasional

total pendapatan operasional

Risiko Kredit (Diproksi dengan Non Performing Loan/NPL)

Pengertian risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009,

adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank.

Rasio keuangan yang digunakan dalam mengukur risiko kredit adalah Non Performing Loan (NPL).

Sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio NPL dirumuskan sebagai berikut :

NPL = kredit dalam kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet

total kredit

Page 7: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

7

Risiko Pasar (Diproksi dengan Net Interest Margin/NIM)

Menurut Mawardi (2005) salah satu proksi dari risiko pasar adalah suku bunga, yang diukur

dari selisih antara suku bunga pendanaan (funding) dengan suku bunga pinjaman yang diberikan

(lending) atau dalam bentuk absolut adalah selisih antara total biaya bunga pendanaan dengan total

biaya bunga pinjaman dimana dalam istilah perbankan disebut Net Interest Margin (NIM). Sesuai

SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio NIM dirumuskan sebagai berikut :

NIM = pendapatan bunga bersih

rata-rata aktiva produktif

Modal (Diproksi dengan Capital Adequacy Ratio/CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank

yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, dan tagihan pada bank lain) yang ikut

dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber di luar bank (Almilia dan

Herdiningtyas, 2005). Sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio CAR dirumuskan

sebagai berikut :

CAR = modal

ATMR

Kerangka Pemikiran

bank domestik bank asing

- + +

+ +

Sumber : Purwana (2009), Hayat (2008), Nugraheni dan Hapsoro (2007), Mawardi (2005), Suyono (2005), Mabruroh, (2004), Werdaningtyas (2002)

kinerja keuangan (ROA)

efisiensi operasi (BOPO)

modal (CAR)

risiko pasar (NIM)

risiko kredit (NPL)

efisiensi operasi (BOPO)

risiko kredit (NPL)

risiko pasar (NIM)

modal (CAR)

kinerja keuangan (ROA) Uji

Chow Test

Page 8: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

8

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi operasional Rumus Skala

Dependen : ROA Rasio laba sebelum pajak

dibagi total aset ROA = laba sebelum pajak disetahunkan

rata-rata total aset

Rasio

Independen : 1. BOPO Rasio beban operasional dibagi

pendapatan operasional

BOPO = total beban operasional total pendapatan operasional

Rasio

2. NPL Rasio kredit bermasalah dibagi total kredit

NPL =

kredit dalam kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet

total kredit

Rasio

3. NIM Rasio pendapatan bunga bersih dibagi aktiva produktif

NIM = pendapatan bunga bersih rata-rata aktiva produktif

Rasio

4. CAR Rasio modal dibagi Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

CAR = modal ATMR

Rasio

Sumber : rumus rasio sesuai SE No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh bank domestik dan bank asing yang tercatat pada

Direktori Perbankan Indonesia 2004-2008, yaitu 121 bank domestik dan 11 bank asing.

Pengambilan sampel dengan purposive sampling dan diperoleh sampel sebagai berikut :

Sampel Penelitian No Bank domestik No Bank asing 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Eksekutif Internasional Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Kesawan Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Swadesi Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT PAN Indonesia Bank Tbk

1 2 3 4 5 6 7

ABN Amro Bank The Bangkok Bank Comp. Ltd Citibank, N.A Deutsche Bank AG The Hongkong & Shanghai B.C The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd Standard Chartered Bank

Sumber : Direktori Perbankan Indonesia

Page 9: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

9

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Sumber data dari laporan keuangan perbankan

yang diperoleh melalui situs www.bi.go.id dan Direktori Perbankan Indonesia.

Metode Analisis

1. Uji Asumsi Klasik

1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu (residual)

memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal.

1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara

variabel bebas (independen) (Ghozali, 2006). Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antara variabel independen.

1.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)

(Ghozali, 2006). Regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.

1.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2006).

Regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau

lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

(Ghozali, 2006). Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Y = α + β1BOPO + β2NPL + β3NIM + β4CAR + e

Keterangan :

Y = kinerja keuangan (ROA)

Page 10: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

10

α = konstanta

β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi

BOPO = biaya operasi dibagi pendapatan operasi

NPL = Non Performing Loan

NIM = Net Interest Margin

CAR = Capital Adequecy Ratio

e = error term

3. Pengujian Hipotesis

3.1 Uji Goodness of Fit (Uji F)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2006).

3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik

dalam analisis regresi, hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) (Ghozali, 2006).

3.3 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).

4. Uji Chow Test

Chow Test merupakan alat untuk menguji test for equality of coefficients atau uji kesamaan

koefisien (Ghozali, 2006). Rumus dalam uji Chow Test adalah :

F = (RSSr - RSSur) / k

(RSSur) / (n1 + n2 - 2k)

Keterangan :

RSSr = Restricted residual sum of squares

RSSur = unRestricted residual sum of squares

k = jumlah parameter yang diestimasi

n = jumlah observasi

Page 11: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

11

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Sebelum Outlier Dihilangkan) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 130

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .93772885

Most Extreme Differences Absolute .187

Positive .187

Negative -.176

Kolmogorov-Smirnov Z 2.129

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) (Setelah Outlier Dihilangkan)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 125

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .62160093

Most Extreme Differences Absolute .109

Positive .056

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z 1.219

Asymp. Sig. (2-tailed) .102

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 2,219 dan tingkat probabilitas 0,000 yang lebih

kecil dari 0,05. Hal ini berarti data residual terdistribusi secara tidak normal, karena nilai

signifikansinya lebih kecil dari 5%. Tabel 4.4 menunjukkan setelah outlier dihilangkan sebanyak 5

data maka nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,219 dan tingkat probabilitas menjadi sebesar 0,102.

Tingkat probabilitas yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan data residual terdistribusi secara

normal.

Page 12: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

12

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.370 1.228 1.931 .056 lnBOPO -1.120 .195 -.419 -5.753 .000 .843 1.187

lnNPL -.132 .067 -.133 -1.984 .050 .989 1.011

lnNIM .419 .168 .181 2.488 .014 .846 1.181

lnCAR .883 .161 .407 5.480 .000 .808 1.237

a. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Hasil uji multikolinearitas menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai

tolerance < 0,10 dan hasil perhitungan VIF menunjukkan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai VIF > 10. Jadi dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dengan DW Test Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .682a .465 .447 .63188 2.026

a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO

b. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Dari uji autokorelasi diketahui nilai DW adalah 2,026. Nilai ini akan dibandingkan dengan

nilai tabel menggunakan tingkat signifikasi 5%, jumlah sampel 125, dan jumlah variabel

independen 4, nilai du adalah 1,758, dan nilai dl adalah 1,592. Nilai DW lebih besar dari du dan

kurang dari 4-du, maka tidak ada autokorelasi.

Page 13: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

13

Uji Autokorelasi dengan BG Test Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.052 1.286 -.040 .968

lnBOPO .008 .206 .004 .040 .968

lnNPL .002 .069 .003 .033 .974

lnNIM -.010 .175 -.006 -.058 .954

lnCAR .010 .167 .006 .062 .951

Res_2 -.020 .098 -.020 -.203 .839

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Koefisien parameter untuk residual lag 2 (Res_2) memberikan angka probabilitas sebesar

0,839 dimana nilainya jauh diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pada model ini tidak terjadi

autokorelasi, sesuai dengan uji DW test yang juga menyatakan tidak adanya autokorelasi.

4. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Titik-titik tidak membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang atau melebar

kemudian menyempit). Tidak adanya pola yang jelas dimana titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 14: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

14

Hasil Pengujian Hipotesis

1. Hasil Pengujian pada Bank Domestik

1.1 Uji Goodness of Fit (Uji F) pada Bank Domestik

Uji Goodness of Fit (Uji F) pada Bank Domestik ANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 36,877 4 9,219 28,134 ,000a Residual 28,181 86 ,328

Total 65,058 90

a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO b. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Nilai F hitung sebesar 28,134 dengan tingkat probabilitas 0,000. Karena tingkat probabilitas

< 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi ROA atau variabel BOPO, NPL,

NIM, dan CAR secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA bank domestik.

1.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) pada Bank Domestik

Uji Koefisien Determinasi (R2) pada Bank Domestik Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate 1 ,753a ,567 ,547 ,57244 a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO b. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Besarnya Adjusted R Square adalah 0,547. Hal ini berarti 54,7% variasi ROA pada bank

domestik dapat dijelaskan oleh variabel BOPO, NPL, NIM, dan CAR. Sedangkan sisanya sebesar

45,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model regresi.

Page 15: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

15

1.3 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) pada Bank Domestik

Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) pada Bank Domestik Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.140 1.319 -.864 .390

lnBOPO -.696 .204 -.274 -3.408 .001

lnNPL -.322 .077 -.300 -4.185 .000

lnNIM .774 .213 .290 3.641 .000

lnCAR 1.291 .195 .479 6.623 .000

a. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Persamaan regresi adalah sebagai berikut :

lnROA = -1,140 - 0,696 lnBOPO - 0,322 lnNPL + 0,774 lnNIM + 1,291 lnCAR

Konstanta sebesar -1,140 menunjukkan bahwa jika variabel independen BOPO, NPL, NIM, dan

CAR dianggap konstan, maka ROA adalah sebesar -1,140%.

Dari hasil persamaan regresi linear berganda dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Koefisien regresi BOPO sebesar -0,696 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif terhadap

ROA. Nilai signifikasi 0,001 < 0,05 menunjukkan BOPO berpengaruh signifikan terhadap

ROA. Jadi BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank domestik.

2. Koefisien regresi NPL sebesar -0,322 menunjukkan NPL berpengaruh negatif terhadap ROA.

Nilai signifikasi 0,000 < 0,05 menunjukkan NPL berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi

NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank domestik.

3. Koefisien regresi NIM sebesar 0,774 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap ROA.

Nilai signifikasi 0,000 < 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi

NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA bank domestik.

4. Koefisien regresi CAR sebesar 1,291 menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap ROA.

Nilai signifikasi 0,000 < 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi

CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA bank domestik.

Page 16: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

16

2. Hasil Pengujian pada Bank Asing

2.1 Uji Goodness of Fit (Uji F) pada Bank Asing

Uji Goodness of Fit (Uji F) pada Bank Asing ANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 2,617 4 ,654 4,600 ,005a Residual 4,125 29 ,142

Total 6,742 33

a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO b. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Nilai F hitung sebesar 4,600 dengan tingkat probabilitas 0,000. Karena tingkat probabilitas

< 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi ROA atau variabel BOPO, NPL,

NIM, dan CAR secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA bank asing.

2.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) pada Bank Asing

Uji Koefisien Determinasi (R2) pada Bank Asing Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate 1 ,623a ,388 ,304 ,37715 a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Besarnya Adjusted R Square adalah 0,304. Hal ini berarti 30,4% variasi ROA pada bank

asing dapat dijelaskan oleh variabel BOPO, NPL, NIM, dan CAR. Sedangkan sisanya sebesar

69,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model regresi.

2.3 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) pada Bank Asing

Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) pada Bank Asing Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.226 1.964 3.680 .001

lnBOPO -1.422 .392 -.596 -3.624 .001

lnNPL .083 .067 .183 1.234 .227

lnNIM .032 .160 .033 .201 .842

lnCAR -.075 .163 -.082 -.462 .647

a. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Page 17: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

17

Persamaan regresi adalah sebagai berikut :

lnROA = 7,226 - 1,422 lnBOPO + 0,083 lnNPL + 0,032 lnNIM - 0,075 lnCAR

Konstanta sebesar 7,226 menunjukkan bahwa jika variabel independen BOPO, NPL, NIM, dan

CAR dianggap konstan, maka ROA adalah sebesar 7,226%.

Dari hasil persamaan regresi linear berganda dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Koefisien regresi BOPO sebesar -1,422 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif terhadap

ROA. Nilai signifikasi 0,001 < 0,05 menunjukkan BOPO berpengaruh signifikan terhadap

ROA. Jadi BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank asing.

2. Koefisien regresi NPL sebesar 0,083 menunjukkan NPL berpengaruh positif terhadap ROA.

Nilai signifikasi 0,227 > 0,05 menunjukkan NPL berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA.

Jadi NPL berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA bank asing.

3. Koefisien regresi NIM sebesar 0,032 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap ROA.

Nilai signifikasi 0,842 > 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA.

Jadi NIM berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA bank asing.

4. Koefisien regresi CAR sebesar -0,075 menunjukkan CAR berpengaruh negatif terhadap ROA.

Nilai signifikasi 0,647 > 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA.

Jadi CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA bank asing.

3. Hasil Pengujian Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing

3.1 Uji Goodness of Fit (Uji F) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing

Uji Goodness of Fit (Uji F) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 41.616 4 10.404 26.058 .000a

Residual 47.912 120 .399 Total 89.528 124

a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO

b. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Nilai F hitung sebesar 26,058 dengan tingkat probabilitas 0,000. Karena tingkat probabilitas

< 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi ROA atau variabel BOPO, NPL,

NIM, dan CAR secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA bank domestik.

Page 18: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

18

3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing

Uji Koefisien Determinasi (R2) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .682a .465 .447 .63188

a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO

b. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Besarnya Adjusted R Square sebesar 0,447. Hal ini berarti 44,7% variasi ROA bank

domestik dan bank asing dapat dijelaskan oleh variabel BOPO, NPL, NIM, dan CAR. Sedangkan

sisanya sebesar 55,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model regresi.

3.3 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) Gabungan Bank Domestik dan

Bank Asing

Uji t Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.370 1.228 1.931 .056

lnBOPO -1.120 .195 -.419 -5.753 .000

lnNPL -.132 .067 -.133 -1.984 .050

lnNIM .419 .168 .181 2.488 .014

lnCAR .883 .161 .407 5.480 .000

a. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Persamaan regresi adalah sebagai berikut :

lnROA = 2,370 - 1,120 lnBOPO - 0,132 lnNPL + 0,419 lnNIM + 0,883 lnCAR

Konstanta sebesar 2,370 menunjukkan bahwa jika variabel independen BOPO, NPL, NIM, dan

CAR dianggap konstan, maka ROA adalah sebesar 2,370%.

Dari hasil persamaan regresi linear berganda dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Koefisien regresi BOPO sebesar -1,120 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif terhadap

ROA. Nilai signifikasi 0,000 < 0,05 menunjukkan BOPO berpengaruh signifikan terhadap

ROA. Jadi BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank domestik dan bank

asing.

Page 19: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

19

2. Koefisien regresi NPL sebesar -0,132 menunjukkan NPL berpengaruh negatif terhadap ROA.

Nilai signifikasi 0,050 tidak lebih besar dari 0,05 menunjukkan NPL berpengaruh signifikan

terhadap ROA. Jadi NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank domestik dan

bank asing.

3. Koefisien regresi NIM sebesar 0,419 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap ROA.

Nilai signifikasi 0,014 < 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi

NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA bank domestik dan bank asing.

4. Koefisien regresi CAR sebesar 0,883 menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap ROA.

Nilai signifikasi 0,000 < 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi

CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA bank domestik dan bank asing.

4. Uji Chow Test

Uji ANOVA Bank Domestik ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 36.877 4 9.219 28.134 .000a

Residual 28.181 86 .328 Total 65.058 90

a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO

b. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Uji ANOVA Bank Asing

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.617 4 .654 4.600 .005a

Residual 4.125 29 .142 Total 6.742 33

a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO

b. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

Page 20: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

20

Uji ANOVA Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 41.616 4 10.404 26.058 .000a

Residual 47.912 120 .399 Total 89.528 124

a. Predictors: (Constant), lnCAR, lnNPL, lnNIM, lnBOPO

b. Dependent Variable: lnROA

Sumber : output SPSS, data sekunder yang diolah

F = (RSSr - RSSur) / k

(RSSur) / (n1 + n2 - 2k)

F = (47,912 - 32,306) / 4

32,306 / 117

F = 14,1307

Dengan besarnya df = 4 dan 117 nilai signifikan 0,05 didapat nilai F tabel 2,4499. Hasil

perhitungan menunjukkan F hitung sebesar 14,1307. Karena nilai F hitung > F tabel yaitu 14,1307

> 2,4499 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh variabel BOPO, NPL, NIM,

dan CAR terhadap ROA antara bank domestik dan bank asing.

Pembahasan Hasil

1. Pengujian Hipotesis Pertama

1) Bank Domestik

Koefisien regresi BOPO sebesar -0,696 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif

terhadap ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan BOPO

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan BOPO berpengaruh

negatif terhadap ROA diterima. Pengaruh signifikan BOPO terhadap ROA menunjukkan bank

domestik memiliki efisiensi dalam menjalankan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap

profitabilitas.

2) Bank Asing

Koefisien regresi BOPO sebesar -1,422 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif

terhadap ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan BOPO

Page 21: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

21

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan BOPO berpengaruh

negatif terhadap ROA diterima. Pengaruh signifikan BOPO terhadap ROA menunjukkan

bahwa sama halnya dengan bank domestik, bank asing juga memiliki efisiensi dalam

menjalankan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap profitabilitas.

3) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing

Koefisien regresi BOPO sebesar -1,120 menunjukkan BOPO berpengaruh negatif

terhadap ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan BOPO

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan BOPO berpengaruh

negatif terhadap ROA diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwana (2009),

Hayat (2008), dan Mawardi (2005) yang menunjukkan BOPO berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA, namun tidak sejalan dengan penelitian Mabruroh (2004) yang

menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Adanya pengaruh yang negatif dan signifikan antara BOPO terhadap ROA

mengindikasikan bahwa semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisien biaya operasional

yang dikeluarkan bank, yang berarti kinerja keuangan bank semakin meningkat. Sebaliknya

semakin besar rasio BOPO maka bank kurang mampu menekan biaya operasional yang

menimbulkan bank kurang efisien mengelola sumber daya yang ada di perusahaan dan

berpengaruh pada menurunnya kinerja keuangan bank.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

1) Bank Domestik

Koefisien regresi NPL sebesar -0,322 menunjukkan NPL berpengaruh negatif terhadap

ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan NPL berpengaruh

signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NPL berpengaruh negatif terhadap

ROA diterima. Pengaruh signifikan NPL terhadap ROA menunjukkan bahwa semakin tinggi

risiko kredit mengindikasikan bahwa semakin tinggi kredit bermasalah dalam pengelolaan

kredit bank, hal ini akan berpengaruh terhadap menurunnya kinerja keuangan bank domestik.

2) Bank Asing

Koefisien regresi NPL sebesar 0,083 menunjukkan NPL berpengaruh positif terhadap

ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,227 lebih besar dari 0,05 menunjukkan NPL berpengaruh

tidak signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NPL berpengaruh negatif

terhadap ROA ditolak. Pengaruh tidak signifikan NPL terhadap ROA bank asing karena fungsi

Page 22: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

22

intermediasi masih kurang, penyebabnya adalah penyaluran kredit kepada debitur masih kecil.

Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran dari pihak bank jika kredit yang diberikan menjadi

bermasalah. Sehingga bank asing lebih berhati-hati menyalurkan kredit dengan tujuan untuk

memperkecil timbulnya risiko kredit.

3) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing

Koefisien regresi NPL sebesar -0,132 menunjukkan NPL berpengaruh negatif terhadap

ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,050 tidak lebih besar dari 0,05 menunjukkan NPL

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NPL berpengaruh

negatif terhadap ROA diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nugraheni dan

Hapsoro (2007) dan Mawardi (2005) yang menunjukkan NPL berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA, namun tidak sejalan dengan penelitian Mabruroh (2004) yang

menunjukkan bahwa NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Adanya pengaruh yang negatif dan signifikan antara NPL terhadap ROA

mengindikasikan bahwa semakin besar risiko kredit yang ditanggung pihak bank maka akan

berpengaruh pada menurunnya kinerja keuangan bank. Sebaliknya semakin kecil risiko kredit

yang ditanggung pihak bank maka akan berpengaruh pada meningkatnya kinerja keuangan

bank.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

1) Bank Domestik

Koefisien regresi NIM sebesar 0,774 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap

ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh

signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NIM berpengaruh positif terhadap

ROA diterima. Pengaruh signifikan NIM terhadap ROA menunjukkan bahwa bank domestik

memiliki kemampuan dalam mengelola aktiva produktif untuk menghasilkan pendapatan bunga

bersih. Semakin besar NIM menunjukkan semakin efektif bank dalam penempatan aktiva

perusahaan dalam bentuk kredit, sehingga profitabilitas bank akan meningkat yang berarti

kinerja keuangan bank meningkat.

2) Bank Asing

Koefisien regresi NIM sebesar 0,032 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap

ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,842 lebih besar dari 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh

tidak signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NIM berpengaruh positif

Page 23: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

23

terhadap ROA diterima. Pengaruh tidak signifikan NIM terhadap ROA karena manajemen

bank asing belum mampu mengelola aktiva produktifnya dalam bentuk kredit untuk

menghasilkan pendapatan pendapatan bunga bersih, sehingga peningkatan NIM tidak

mempengaruhi kinerja keuangan bank.

3) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing

Koefisien regresi NIM sebesar 0,419 menunjukkan NIM berpengaruh positif terhadap

ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,014 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan NIM berpengaruh

signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan NIM berpengaruh positif terhadap

ROA diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mawardi (2005) dan Mabruroh

(2004) yang menunjukkan NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, namun tidak

sejalan dengan penelitian Suyono (2005) yang menunjukkan NIM tidak berpengaruh terhadap

ROA

Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara NIM terhadap ROA

mengindikasikan bahwa semakin tinggi pendapatan bunga atas aktiva produktif maka akan

berpengaruh pada meningkatnya kinerja keuangan bank. Sebaliknya semakin kecil rasio NIM

akan berpengaruh pada menurunnya kinerja keuangan bank.

4. Pengujian Hipotesis Keempat

1) Bank Domestik

Koefisien regresi CAR sebesar 1,291 menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap

ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh

signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan CAR berpengaruh positif terhadap

ROA diterima. Pengaruh signifikan CAR terhadap ROA mengindikasikan bahwa bank

domestik mempunyai kemampuan dalam hal permodalan yaitu untuk menjaga kemungkinan

timbulnya risiko kerugian dari kegiatan usahanya yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerja

keuangan bank. Selain itu juga dapat diasumsikan bahwa bank domestik yang menjadi obyek

penelitian mempunyai dana yang dapat menutupi risiko kerugian yang akibat kegiatan

operasional bank.

2) Bank Asing

Koefisien regresi CAR sebesar -0,075 menunjukkan CAR berpengaruh negatif terhadap

ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,647 lebih besar dari 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh

tidak signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan CAR berpengaruh positif

Page 24: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

24

terhadap ROA ditolak. Pengaruh tidak signifikan CAR terhadap ROA mengindikasikan bahwa

bank asing tidak mampu mengelola permodalannya dengan baik sehingga tidak mampu

menjaga kemungkinan timbulnya resiko kerugian dari kegiatan usahanya yang akhirnya

berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank.

3) Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing

Koefisien regresi CAR sebesar 0,883 menunjukkan CAR berpengaruh positif terhadap

ROA. Nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan CAR berpengaruh

signifikan terhadap ROA. Jadi hipotesis yang menyatakan CAR berpengaruh positif terhadap

ROA diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hayat (2008), Nugraheni dan

Hapsoro (2007), Mabruroh (2004), dan Werdaningtyas (2002) yang menunjukkan CAR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, namun tidak sejalan dengan penelitian

Mawardi (2005) yang menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap ROA.

Adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara CAR terhadap ROA

mengindikasikan bahwa semakin tinggi CAR, maka akan berpengaruh pada meningkatnya

kinerja keuangan bank. Sebaliknya semakin kecil rasio CAR akan berpengaruh pada

menurunnya kinerja keuangan bank karena kerugian-kerugian yang ditanggung bank tidak

dapat diserap oleh modal yang dimiliki bank tersebut

5. Pengujian Hipotesis Kelima

Karena nilai F hitung > F tabel (14,1307 > 2,4499) maka dapat disimpulkan terdapat

perbedaan pengaruh BOPO, NPL, NIM, dan CAR terhadap ROA antara bank domestik dan bank

asing, jadi hipotesis kelima diterima. Adanya perbedaan pengaruh variabel BOPO, NPL, NIM, dan

CAR terhadap ROA antara bank domestik dan bank asing menunjukkan bahwa perbedaan

kepemilikan antara bank domestik dan bank asing sangat berpengaruh karena pemilik memiliki

kewenangan besar untuk memilih siapa yang akan duduk dalam manajemen dan selanjutnya

menentukan arah kebijakan bank.

Page 25: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

25

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Simpulan

1. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Bank Domestik

1. Efisiensi operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)

bank domestik.

2. Risiko kredit (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank

domestik.

3. Risiko pasar (NIM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank

domestik.

4. Modal (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank

domestik.

2. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Bank Asing

1. Efisiensi operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)

bank asing.

2. Risiko kredit (NPL) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)

bank asing.

3. Risiko pasar (NIM) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)

bank asing.

4. Modal (CAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank

asing.

3. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Gabungan Bank Domestik dan Bank Asing

1. Efisiensi operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA)

bank domestik dan bank asing.

2. Risiko kredit (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank

domestik dan bank asing.

3. Risiko pasar (NIM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank

domestik dan bank asing.

4. Modal (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) bank

domestik dan bank asing.

Page 26: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

26

4. Hasil Uji Chow Test

Berdasarkan hasil uji Chow Test diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pengaruh

efisiensi operasi (BOPO), risiko kredit (NPL), risiko pasar (NIM), dan modal (CAR) terhadap

kinerja keuangan (ROA) antara bank domestik dan bank asing.

Keterbatasan Penelitian

1. Uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa 44,7% variasi ROA pada gabungan bank

domestik dan bank asing dapat dijelaskan oleh variabel BOPO, NPL, NIM, dan CAR.

Sedangkan sisanya sebesar 55,3% dijelaskan faktor lain di luar model regresi.

2. Jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih sangat sedikit dan yang diteliti

dalam penelitian ini hanya faktor fundamental.

3. Terbatasnya sampel bank domestik karena dalam penelitian ini hanya mengamati bank umum

domestik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Periode penelitian yang digunakan terlalu pendek yaitu hanya lima tahun.

Saran

1. Modal berpengaruh paling tinggi terhadap kinerja keuangan bank domestik. Oleh karena itu

bank domestik diharapkan dapat mempertahankan CAR minimal 8% serta memperkuat struktur

permodalan agar modal yang dimiliki dapat menyerap kerugian-kerugian yang ditanggung

bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Efisiensi operasi

merupakan variabel yang berpengaruh paling tinggi terhadap kinerja keuangan bank asing.

Oleh karena itu bank asing diharapkan dapat menggunakan faktor produksinya dengan efektif

dan efisien agar dapat menghasilkan laba yang maksimal sehingga kinerja keuangan yang

dicapai akan meningkat.

2. Jumlah variabel yang dimasukkan dalam model sebaiknya ditambah, baik berupa faktor

fundamental maupun faktor non fundamental.

3. Jumlah sampel penelitian sebaiknya ditambah tidak hanya bank umum domestik yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia namun seluruh bank domestik di Indonesia.

4. Periode penelitian untuk penelitian selanjutnya disarankan lebih panjang agar hasil penelitian

lebih optimal.

Page 27: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

27

REFERENSI (DAFTAR PUSTAKA)

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio CAMEL terhadap Prediksi

Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002 ”. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.7, No.2, hlm.131-147.

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. 2006. Bank & Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:

Salemba Empat. Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Direktori Perbankan Indonesia 2004. Direktori Perbankan Indonesia 2005. Direktori Perbankan Indonesia 2006. Direktori Perbankan Indonesia 2007. Direktori Perbankan Indonesia 2008. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hadad, Muliaman dkk. 2004. Fungsi Intermediasi Bank Asing dalam Mendorong Pemulihan

Sektor Riil di Indonesia. Available at: http://www.bi.go.id Hayat, Atma. 2008. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Rentabilitas Perusahaan

Perbankan yang Go Public di Pasar Modal Indonesia”. Jurnal Ekonomi Pembangunan Manajemen dan Akuntansi (JEPMA), Vol.7, No.1, hlm.112-125.

Infobank. 2009. “Bagaimana Menentukan Rating 120 Bank?”. No.363, Juni, hlm.19-20. Infobank. 2009. “Kepemilikan Bank : Asing, Aseng, atau Asep, Bagaimana Konsep API yang

Baru?”. No.366, September, hlm.12-15. Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Mabruroh. 2004. “Manfaat dan Pengaruh Rasio Keuangan dalam Analisis Kinerja Keuangan

Perbankan”. BENEFT, Vol.8, No.1, hlm.37-51. Mawardi, Wisnu. 2005. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank

Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Assets Kurang dari 1 Triliun)”. Jurnal Bisnis Strategi, Vol.14, No.1, hlm.83-94.

Page 28: ANALISIS PENGARUH EFISIENSI OPERASI, RISIKO KREDIT, RISIKO ...eprints.undip.ac.id/28656/1/ANISA_NURSATYANI_-_RESUME.pdf · pendapatan bunga atas aktiva produktif meningkat, yang berarti

28

Nugraheni, Fitri dan Dody Hapsoro. 2007. “Pengaruh Rasio Keuangan CAMEL, Tingkat Inflasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta”. Wahana, Vol.10, No.2, hlm.63-80.

Purwana, Edward Gagah. 2009. Analisis pengaruh Capital Adequecy Ratio (CAR), Loan to

Deposit Ratio (LDR), Size, dan BOPO terhadap Profitabilitas (Studi Perbandingan pada Bank Domestik dan Bank Asing Periode Januari 2003-Desember2007). Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Available at: http://eprints.undip.ac.id/17254/

Rose, Peter S. dan Milton H. 2006. Money and Capital Markets. New York: The McGraw-Hill

Companies, Inc. Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik secara Profesional. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo. Susilo, Y. Sri, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat. Suyatno, Thomas dkk. 1997. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Suyono, Agus. 2005. Analisis Rasio-Rasio Bank yang Berpengaruh terhadap Return on Asset

(Studi Empiris: pada Bank Umum di Indonesia Periode 2001-2003). Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Available at: http://eprints.undip.ac.id/14659/

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Statistik Perbankan Indonesia 2008. Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan. Available at:

http://www.bi.go.id Werdaningtyas, Hesti. 2002. “Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger

di Indonesia”. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.1, No.2, hlm.24-39.