Top Banner
ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI SYARIAH UKHUWAH PONDOK MELATI KOTA BEKASI Skripsi : Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh : Abdul Manaf NIM 11150530000054 KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020/1442
128

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

May 05, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA

KOPERASI SYARIAH UKHUWAH PONDOK MELATI

KOTA BEKASI

Skripsi :

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh :

Abdul Manaf

NIM 11150530000054

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN

SYARIAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020/1442

Page 2: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA

KOPERASI SYARIAH UKHUWAH PONDOK

MELATI KOTA BEKASI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh :

Abdul Manaf

NIM 11150530000054

Dosen Pembimbing

Khaeron Sirin, M.A.

NIP. 197510172005011004

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN

SYARIAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021/1442 H

Page 3: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...
Page 4: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...
Page 5: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...
Page 6: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...
Page 7: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

i

ABSTRAK

Abdul Manaf, 11150530000054, Analisis Pembiayaan Murabahah Pada

Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi. Dosen

Pembimbing: Khaeron Sirin. M.A.

Pembiayaan Murabahah merupakan akad jual beli barang pada harga

asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Namun persoalannya

adalah dari mana masyarakat mendapatkan pinjaman untuk membeli barang

yang dibutuhkan, sedangkan sulit untuk mendapatkan akses pembiayaan pada

lembaga keuangan formal. Dampak dari sulitnya mendapatkan pinjaman

banyak masyarakat yang tergiur dengan jasa renternir yang dalam prakteknya

tidak melalui proses yang rumit namun menetapkan bunga yang justru

mempersulit si peminjam. Maka dari itu Koperasi Syariah memberikan solusi

untuk masyarakat agar mendapatkan dana pinjaman untuk membeli barang

yang dibutuhkan tanpa harus riba (bunga) dengan sistem akad jual beli yaitu

dengan pembiayaan murabahah. Dengan prosedur yang cukup mudah.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur

pembiayaan murabahah Pada Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota

Bekasi apa saja pertimbangan pemberian pembiayaan murabahah di Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi. Metode yang digunakan

peneliti adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan

teknik pengumpulan data yakni wawancara, observasi dan dokumentasi pada

Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi.

Berdasarkan hasil penelitian, prosedur yang diterapkan di Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi tidak begitu rumit. Dan untuk

pertimbangan pemberian pembiayaan Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Kota Bekasi menganalisa dengan menggunakan prinsip 5C (Character,

Capacity, Capital, Collateral, Condition) bagi anggota.

Kata kunci: Analisis, Pembiayaan Murabahah, Koperasi Syariah

Page 8: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat

serta salam selalu tercurah kepada manusia yang paling mulia yaitu Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari alam kegelapan menuju

alam yang terang benderang, serta keluarga, sahabat, dan kaum muslimin yang

senantiasa berjuang untuk ajaran islam.

Atas izin Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul : “Analisis Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi”. Dalam penyusunan skripsi ini

penulis banyak mengalami hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan dari

berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan

kali ini, penulis mengucapkan terimakasih setulus-tulusnya kepada :

1. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Sugiharto, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Amirudin, M. Si selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Khaeron Shirin, M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

dengan sabar membimbing dan memberikan motivasi, arahan,

saran serta masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Page 9: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

iii

5. Kepada tim penguji skripsi dalam sidang munaqasyah, sehingga

penulis mendapatkan masukan dan perubahan demi perbaikan

penulisan skripsi ini.

6. Seluruh dosen prodi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

mencerahkan pemikiran dan khazanah pengetahuan.

7. Teristimewa kepada keluarga besar penulis, ayahanda yang sudah

meninggal Alm Bapak Mawih dan ibunda Ma’wah, yang selalu

memberikan do’a, semangat, motivasi dan kasih sayang yang tak

ternilai harganya kepada penulis , saudara penulis yaitu abang

Madanih, abang Mahfurullah dan kaka ipar serta keponakan

penulis yang telah memberi dukungan, semangat serta perhatian

kepada penulis.

8. Alwin Fajri Siregar, SE selaku Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati.

9. Chandra Gunawan, M. Sos selaku account officer Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati yang telah memberi masukan,

motivasi, arahan serta saran sehingga penulis bisa menyelsaikan

skripsi ini.

10. Sahabat penulis, Muhammad Fauzan S.Sos, Wahyu Firdaus S.Sos,

Burhanuddin Hidayat S.Sos, Irfan Kahfie S.Sos, Fadel Andhika,

Feby Rachman, Haikal Muhtadi, Fathur Rahman, yang telah rela

dan ikhlas memberi dukungan, dan motivasi serta pengertian dan

memberi semangat.

11. Sahabat terbaik saya, Emet, Ipul, Idrus, Iksal, Oky, Jibon, Ucok,

Rajif, Icek yang selalu ada untuk memberikan dukungan, motivasi,

serta selalu membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

12. Seluruh Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah Angkatan 2015.

Page 10: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

iv

Page 11: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

v

DAFTAS ISI

ABSTRAK …………………………………………………… i

KATA PENGANTAR .............................................................. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………. v

DAFTAR GAMBAR ……………………………………….... viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………... 8

D. Metodologi Penelitian …………………………………. 9

1. Metode Penelitian ………………………………….. 9

2. Subjek ……………………………………………... 10

3. Tempat penelitian…………………………………... 10

4. Sumber data ……………………………………….. 11

5. Teknik Pengumpulan Data …………………………. 11

6. Teknik Analisis Data ……………………………….. 13

7. Teknik Penulisan …………………………………… 14

E. Tinjauan Pustaka ……………………………………….. 14

F. Sistematika Penulisan …………………………………... 16

BAB II TEORI DAN PROSEDUR PEMBIAYAAN MURABAHAH

A. Pembiayaan ……………………………………………. 19

1. Pengertian Pembiayaan …………………………….. 19

2. Pengertian Analisis Kelayakan Pembiayaan ……….. 23

3. Prinsip Analisis Pembiayaan ……………………….. 25

4. Tujuan Pembiayaan ………………………………… 32

Page 12: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

vi

5. Prosedur Pembiayaan ……………………………….. 34

B. Pembiayaa Murabahah ……………………………….. 37

1. Pengertian Murabahah ……………………………… 37

2. Landasan Hukum Pembiayaan Murabahah ………… 41

3. Jenis-Jenis Pembiayaan Murabahah ………………... 42

4. Syarat dan Rukun Pembiayaan Murabahah ……….... 44

5. Skema Pembiayaan Murabahah …………………….. 45

6. Manfaat dan Resiko Pembiayaan Murabahah ………. 47

C. Koperasi Syariah ………………………………………. 48

1. Pengertian Koperasi …………………………………. 48

2. Pengertian Koperasi Syariah ………………………… 50

3. Fungsi dan Tujuan Koperasi Syariah ………………... 51

4. Landasan Hukum Koperasi Syariah …………………. 53

5. Prinsip Koperasi Syariah …………………………….. 54

6. Bentuk Koperasi Syariah …………………………….. 54

BAB III GAMABARAN UMUM KOPERASI SYARIAH UKHUWAH

PONDOK MELATI KOTA BEKASI

A. Sejarah Berdirinya Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota

Bekasi ……………………………………………………. 56

B. Produk-Produk Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota

Bekasi…………………………………………………….. 65

BAB IV PROSEDUR DAN STRATEGI PEMBIAYAAN MURABAHAH

PADA KOPERSASI SYARIAH UKHUWAH PONDOK MELATI

BEKASI

A. Pembiayaan Murabahah …………………………………. 69

1. Pengertian Pembiayaan Murabahah di Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Kota Bekasi…………………………... 69

Page 13: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

vii

2. Tujuan Pembiayaan Murabahah di Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Kota Bekasi…………………………... 70

3. Sasaran Pembiayaan Murabahah di Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Kota Bekasi…………………………... 71

4. Persayaratan Pembiayaan Murabahah di Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi………………... 71

5. Data Perkembangan Jumlah Anggota……………….... 72

6. Data Perkembangan Keuangan Pembiayaan Murabahah

………………………………………………………… 73

7. Plafon Pembiayaan Murabahah……………………….. 74

8. Nilai Aspek Kelayakan Pembiayaan Murabahah……... 74

9. Nilai Bagi Hasil……………………………………….. 75

10. Pelanggaran…………………………………………… 76

BAB V ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI

SYARIAH UKHUWAH PONDOK MELATI BEKASI

A. Prosedur Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Bekasi ......................................................... 77

B. Pertimbangan Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi …………... 80

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………...... 90

B. Saran …………………………………………………….... 91

DAFTAR PUSTKA ……………………………………………... 92

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pembiayaan Murabahah………… 45

Gambar 4.1 Data Perkembangan Jumlah Anggota…... 72

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profile Perusahaan……………………… 61

Tabel 4.1 Keuangan Pembiayaan Murabahah…….. 74

Tabel 5.1 Prosedur Pembiayaan Murabahah……… 78

Page 15: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umat islam dalam kehidupan modern ini menghadapi

tantangan yang cukup berat. Di satu sisi harus mengikuti

perkembangan global dibidang ekonomi dan teknologi,

sementara itu disisi lain juga harus berpegang teguh pada

ketentuan yang ada dalam syariah. Dengan kata lain umat

islam harus mampu bertahan di era globalisasi dengan tetap

berpedoman pada nilai-nilai syariah.

Perkembangan global dibidang ekonomi terutama

dengan munculnya bank syariah yang saat ini sudah mulai

tumbuh dan berkembang, sangat membantu masyarakat

khususnya orang-orang islam yang tidak ingin melakukan

kegiatan yang mengandung unsur ribawi seperti yang ada

di perbankkan konvensional.

Bank syariah adalah bank atau lembaga perbankkan

yang menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan Al-

Qur’an dan Hadits, dan mengacu pada prinsip-prinsip

syariah.1

Secara filosofi bank syariah adalah bank yang

aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Dengan demikian,

penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah

satu tantangan yang dihadapi dunia islam. Belakangan ini

1 Andi Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta:

Kencana, 2001), h. 61

Page 16: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

2

ekonomi muslim telah mencurahkan perhatian besar

guna menemukan cara untuk menggantikan sistem bunga

dalam tranksaksi perbankkan dan keuangan yang lebih

sesuai dengan etika islam.

Islam dalam tegas melarang praktik riba, sehingga mau

tidak mau maka orang-orang islam harus mencari jalan lain

untuk menghindarinya yaitu dengan cara menggunakan

mekanisme perbankkan bebas bunga yang ada di

perbankkan syariah. Sesuai pada kitab suci Al-Qur’an

dalam surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi:2

ما ك

ال

ومون

يق

بوا ل

الر ون

لكذين يأ

له ا

ط ب

خ

ذي يت

وم ال

يق

س

ن من ال

يط

الش

لك

ذ

هم با ا ن

ا ق

و

ما ل

بيع ان

ل ال

بوا مث

الر

ه حل وا

بيع الل

م ال بواال وحر

ر

من ءه ف

جا

ة

ن موعظ

م ه ب ا ر

ف

هىته ن

ل ما ف

ف

سل

وا

ى مره ه ال

الل

د عا ومن

ائك ف

ول

صحبا را ا

لن فيها هم

لدون

خ

Artinya: “orang-orang yang makan (mengambil) riba

tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang

kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan

mereka berkata (berpendapat) sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual

beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat

2 Al-Hanan Al-Qur’an dan Terjemah, (Raja Qur’any, 2012), h. 43

Page 17: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

3

peringatan dari tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang

telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya

(terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka

mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.”

(Q.S. Al- Baqarah: 275).

Lembaga keuangan syariah di Indonesia saat ini

mengalami perkembangan sangat pesat. Hal itu ditandai

dengan banyak bermunculan lembaga keuangan syariah

yang turut andil dalam perkembangan perekonomian

Indonesia. Banyaknya lembaga keuangan syariah tersebut

mengindikasikan adanya antusias masyarakat (nasabah)

yang tinggi, sehingga kehadirannya sudah mendapatkan

sambutan yang hangat.3

Sebagai lembaga keuangan syariah, mempunyai peran

yang penting untuk menumbuhkan dan meningkatkan

sektor rill melalui penyaluran kredit. Lembaga keuangan

syariah adalah lembaga intermediary (perantara) antara

pihak surplus dana kepada pihak minus dana. Kemudian

tugas utamanya dilihat dari fungsi lembaga keuangan

syariah yaitu pengumpulan dana (funding), penyaluran

dana (financing) dan pelayanan jasa (services) dalam

kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat.

Pada saat ini, lembaga keuangan syariah yang paling

terkenal adalah perbankkan syariah. Perbankkan syariah

3 M. Luthfi Hamidi, Jejak-Jejak Ekonomi Syariah, (Jakarta: Senayan

Abadi Publishing,2003), h. 79.

Page 18: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

4

sangat berkembang pesat namun, perkembangan tersebut

tidak lepas dari peran lembaga keuangan mikro syariah

(LKMS). kedudukan lembaga keuangan mikro syariah

antara lain dipersentasikan dengan Bank Perkereditan

Rakyat Syariah (BPRS), Baitulmal Wa-Tamwil (BMT),

Koperasi Pesantren (KOPONTREN) sangat viral

menjangkau transaksi syariah di daerah yang tidak bisa

dilayani oleh Bank umum maupun Bank syariah.

Pada tahun 1975 berdiri Islamic Development Bank

(IDB) yang juga berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Kegiatan-kegiatan usaha Islamic Development Bank (IDB)

memberikan pembiayaan antara lain untuk trade financing

dan pembiayaan proyek-proyek di masing-masing negara

anggota.

Bentuk pembiayaan murabahah sampai saat ini masih

merupakan pembiayaan yang dominan pada perbankkan

syariah, kegiatan yang dilakukan oleh Islamic Development

Bank (IDB) masih terfokus pada skim murabahah yang

cenderung merupakan pembiayaan jangka pendek dan

memiliki dampak positif terhadap perekonomian meskipun

lebih kecil dibandingkan dengan skim mudhorabah.4

Koperasi merupakan lembaga yang berbadan hukum

yang siap melakukan dan membantu anggotanya dalam

menjalankan ekonomi dengan melakukan simpan pinjam

tersebut dengan syarat dan ketentuannya. Koperasi

4 Antonio, M. Syafi’I, dkk. Bank Syariah (Analisis Kekuatan,

Kelemahan dan Ancaman), Ekonosia Yogyakarta, 2004, cet 3, hal 3.

Page 19: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

5

bertindak untuk membantu orang-orang dengan kondisi

ekonomi tingkat ke bawah agar bisa menjalankan usahanya.

Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, koperasi

memberikan kontribusi yang positif.

Koperasi termasuk gerakan ekonomi rakyat yang telah

mendapatkan tempat sebagai salah satu pilar ekonomi yang

diharapkan dapat memenuhi harapan tersebut. Pemerintah

baik pusat maupun daerah dalam upaya mengurangi

pengangguran dan mengentaskan kemiskinan, terus

mendorong adanya pemberdayaan ekonomi rakyat melalui

koperasi. Peran koperasi makin besar dalam meningkatkan

produksi maupun income masyarakat serta memberikan

konstribusi nilai tambah dalam ekonomi dan pembangunan

wilayah.5

Salah satu produk koperasi syariah adalah pembiayaan

murabahah, pembiayaan murabahah yaitu suatu jasa atau

produk pembiayaan yang diberikan oleh suatu lembaga

keuangan syariah berdasarkan prinsip syariah kepada

anggota yang membutuhkan dan memesan suatu barang

tertentu. Dalam hal ini lembaga keuangan syariah seperti

koperasi memberikan fasilitas dengan mendasarkan pada

pembelian yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh

lembaga tersebut dari pemasok barang. Setelah secara

yuridis kepemilikan barang tersebut beralih dari tangan

pemasok ke tangan lembaga syariah tersebut, maka

5 Pariaman Sinaga, dkk. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2008) h. 194.

Page 20: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

6

selanjutnya lembaga keuangan syariah tersebut menjual

barang kepada anggotanya.6 Karakteristik murabahah

adalah si penjual harus memberitahu pembeli tentang harga

pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan

yang ditambahkan pada biaya tersebut. Biaya-biaya

tersebut dapat berupa biaya langsung maupun biaya tidak

langsung yang berkaitan dengan pekerjaan ataupun hal-hal

yang berguna dalam mendapatkan barang yang diinginkan

anggota.

Sesuai dengan kaidah fiqh muamalah yang tertuang

dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Indonesia (DSN MUI) dikatakan bahwa bank membeli

barang yang diperlukan nasabah atas nama bank dan bank

kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah

(pemesan) dengan harga jual senilai harga beli ditambahkan

keuntungannya.7

Salah satu koperasi yang ada di Bekasi yaitu Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati mempunyai anggota yang

berjumlah 3000 anggota. Dimana beberapa nasabah

menggunakan produk pembiayaan murabahah untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya

pembiayaan murabahah tersebut yang dilakukan anggota

koperasi, saya selaku peneliti tertarik untuk menganalisis

6 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan(Jakarta: Sinar Grafika,

2009), h. 193 7 Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000

Tentang Murabahah

Page 21: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

7

pembiayaan murabahah pada koperasi syariah ukhuwah

pondok melati bekasi.

Dilihat dari latar belakang diatas maka dari itu penulis

memberikan judul skiripsi ini “ANALISIS

PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI

SYARIAH UKHUWAH PONDOK MELATI KOTA

BEKASI”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis membatasi

masalah yang akan dibahas mengenai Analisis

Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan

diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti ialah:

a. Bagaimana Prosedur Pembiayaan Murabahah Pada

Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota

Bekasi?

b. Apa saja pertimbangan pemberian pembiayaan

murabahah di Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Kota Bekasi?

Page 22: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan

murabahah di Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Kota Bekasi.

b. Untuk mengetahui pertimbangan pemberian

pembiayaan murabahah di Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini berharap dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak:

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan atau pemahaman tentang

Pembiayaan Murabahah Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi.

b. Bagi Lembaga

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan

dapat berguna untuk dijadikan acuan dalam

merumuskan pemikiran atau pertimbangan bagi

Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota

Bekasi dalam memecahkan masalah yang berkaitan

dengan Analisis Pembiayaan Murabahah.

c. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan memberikan kajian yang

menarik dan menambah khazanah keilmuan bagi

para pembaca khususnya mahasiswa Manajemen

Page 23: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

9

Dakwah dan dapat berguna bagi banyak pihak

sebagai referensi atau perbandiangan bagi kajian

ilmu dimasa mendatang.

d. Bagi Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

wawasan baru dan memeberikan motivasi bagi para

praktisi terhadap pengembangan penyelenggaraan

ekonomi syariah.

D. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode

penelitian kualitatif. Metode kualitatif merupakan

sebuah metode yang digunakan untuk mengungkapkan

masalah dalam organisasi pemerintah, swasta,

kemasyarakatan, kepemudaan, seni dan budaya

sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan untuk

dilaksanakan demi kesejahteraan bersama. Adapun

menurut Creswell (1995) sebagaimana dikutip dalam

buku metode penelitian kualitatif karangan Imam

Gunawan, penelitian kualitatif ialah penelitian yang

dibimbing oleh paradigma kualitatif didefinisikan

sebagai suatu proses penelitian untuk memahami

masalah-masalah manusia atau sosial dengan

menciptakan gambaran menyeluruh dan kompleks yang

disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan

Page 24: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

10

terinci yang diperoleh dari para sumber informasi, serta

dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah.8

Dengan memilih metode penelitian kualitatif ini,

penulis berusaha untuk menggambarkan secara jelas

seg ala hal yang terjadi dilapangan dan kemudian

dianalisa untuk mendapatkan hasil berdasarkan tujuan

penelitian. Pendekatan kualitatif ini menitik beratkan

pada data-data penelitian yang dihasilkan berupa kata-

kata melalui wawancara dan pengamatan.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah pihak Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Bekasi yang terkait

dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan data yang

akurat. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah

Analisis Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Bekasi.

3. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan bertempat di

Kantor Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati

Bekasi yang beralamat di Jl. Si Bayak Blok D22,

Rt.05/05 No. 4 Jatiwarna Pondok Melati-Kota Bekasi

17415.

8 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal 80-83

Page 25: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

11

4. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data itu

diperoleh.9 Adapun macam data pada penelitian ini

terbagi menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data

sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data asli atau yang didapatkan

secara langsung dari narasumber yaitu Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Bekasi melalui

proses wawancara10

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari

catatan-catatan, dokumen yang terkait dengan

penelitian, atau referensi dari buku-buku yang

terdapat pembahasan sesuai dengan penelitian. Juga

melakukan kunjungan ke perpustakaan dan jurnal

guna menambah data..11

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama

dari penelitian adalah mendapatkan data.12 Untuk

9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 274. 10 J. Vrendenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat,

(Jakarta: PT. Gramedia, 1980) Hal. 34 11 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta: Bandung, 2010).

Hal. 103. 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), hal. 11.

Page 26: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

12

mendapatkan data yang objektif, penulis melakukan

teknik sebagai berikut :

a. Observasi atau Pengamatan

Observasi atau pengamatan adalah usaha untuk

memperoleh data dengan melakukan pengamatan

secara langsung dilapangan terhadap suatu kegiatan

secara akurat, serta mencatat fenomena yang

muncul dan mempertimbangkan hubungan antar

aspek dalam fenomena tersebut.13 Dalam hal ini

penulis melakukan pengamatan dan pencatatan

secara langsung ke Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Bekasi untuk mendapatkan data

yang dibutuhkan.

b. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan

cara berkomunikasi secara langsung dengan

narasumber. Wawancara bertujuan untuk

mendapatkan data yang konkrit dari hasil

pertanyaan yang diajukan.14 Dalam metode ini

penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada

pihak lembaga dan anggota Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Bekasi.

c. Dokumentasi

13 Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:

Logos,1997, cet.Ke-1 , hal.24) 14 Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Cet.Ke-1, hal.24

Page 27: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

13

Dokumentasi adalah pengambilan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen.15 merupakan

pelengkap dari penggunaan observasi dan

wawancara dalam penelitian kualitatif. Pada

penelitian ini penulis mengumpulkan, membaca,

memproleh, dan mempelajari berbagai macam

bentuk data melalui pengumpulan foto-foto, buku,

dan dokumen yang ada di Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi.

6. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperoleh diperlukan terkumpul,

langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Pada

penulisan skripsi ini penulis menggunakan analisis data

pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif, untuk

kemudian di analisis sesuai dengan rumusan masalah

dan tujuan penelitian, kemudian setelah itu disajikan

dalam laporan ilmiah.

7. Teknik Pengolahan data

Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langkah

selanjutnya adalah menganalisis data untuk dibuat

kesimpulan. Penulisan skripsi ini menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif, untuk dianalisis

sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian,

kemudian disajikan dalam laporan ilmiah.

15 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi

Contoh Analisis Statistik (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002) Hal. 240

Page 28: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

14

8. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini, penulis

mengacu kepada keputusan rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Nomor : 507 Tahun 2017 tentang

“Pedomana Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017”.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini peneliti telah melakukan

tinjauan pustaka untuk memastikan judul penelitian ini

pernah di uji sebelumnya dan untuk menambah referensi

mengenai Analisis Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Bekasi. Namun penulis

memastikan bahwa skripsi ini akan berbeda dengan yang

sudah tercantum pada penelitian sebelumnya. Adapun

beberapa skripsi tersebut yaitu:

1. Inayah, mahasiswi jurusan Perbankkan Syariah UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul skripsi

“Kesesuaian Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Ke

Perusahaan Ditinjau Dari Hukum Islam (Dari Bank

Muamalat Indonesia Ke Pt. Lintas Utama Persada).”

Skripsi ini membahas mengenai Kesesuaian

Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Ke Perusahaan

Ditinjau Dari Hukum Islam (Dari Bank Muamalat

Indonesia Ke Pt Lintas Utama Persada). Skripsi ini

memiliki kesamaan objek penelitian namun memiliki

tempat dan tahun penelitian yang berbeda.

Page 29: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

15

2. Aswad Addu Ali Humad Al Alim, mahasiswa jurusan

SI Perbankkan Syariah Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, dengan judul skripsi “Analisis

Prosedur Pembiayaan Dan Dampaknya Terhadap

Kepuasan Nasabah (Studi Kasus Di Bmt Tumang, Bmt

Anda, Bmt Al Islah Dikota Salatiga” Skripsi ini

membahas mengenai bagaimana Prosedur Pembiayaan

Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi

Kasus Di Bmt Tumang, Bmt anda, Bmt Al Islah Dikota

Salatiga. Yang membedakan skripsi ini adalah objek,

tempat dan tahun penelitian.

3. Ulfi Sayyidatul Fitria, mahasiswi Ekonomi Dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan,

dengan judul skripsi, “Pengaruh Pembiayaan

Murabahah Dan Mudharabah Terhadap Return On

Asset (ROA) (Studi Kasus Bmt Bermasyarakat Madani

Sumut Periode 2013-2017).” Skripsi ini sama-sama

membahas mengenai Pengaruh Pembiayaan Murabahah

Dan Mudharabah Terhadap Return On Asset(Roa)

(Studi kasus Bmt Bermasyarakat Madani Sumut

Periode 2013-2017). Skripsi ini memiliki satu objek

yang sama, namun tempat dan tahun penelitian berbeda.

4. Firda Rini Fauziyah, mahasiswi jurusan Dakwah Dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo

Semarang, dengan judul skripsi “Pengaruh Kualitas

Pelayanan Pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

Syariah (KSPPS) Bmt Dana Li Mardhatillah (Damar)

Page 30: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

16

Semarang Terhadap tingkat Kepuasan Anggota.”

Skiripsi ini membahas mengenai pengaruh kualitas

pelayanan pada koperasi simpan pinjam pembiayaan

syariah (KSPPS) Bmt dana li Mardhatilah (Damar)

semarang terhadap tingkat kepuasan anggota. Yang

membedan skripsi ini adalah objek, tempat dan tahun

penelitian.

5. Dewi Rika Koesnaini, mahasiswi jurusan Perbankan

Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul

skripsi “Analisis Akad Murabahah Dalam Produk

Pembiayaan Huniyan Syariah (Perspektif Hukum

Perpajakan Dan perlindungan Konsumen).” Skiripsi ini

membahas akad murabahah dalam produk pembiayaan

huniyan syariah (Perspektif Hukum Perpajakan Dan

Perlindungan Konsumen). Skirpsi ini memiliki objek

penelitian yang sama, namun tempat dan tahun

penelitian berbeda.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih terarah dalam pembahasan dan gambaran

sederhana agar memudahkan penulisan skripsi ini maka

penulis membuat sistematika penulisan yang tersusun

dalam lima (5) bab yang masing-masing memiliki sub-sub

dengan susunan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bagian pendahuluan merupakan acuan untuk

pembahasan pada bab-bab berikutnya sekaligus

mencerminkan isi global skripsi yang berisi latar belakang

Page 31: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

17

masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini penulis menjelaskan landasan teori

mengenai: pengertian pembiayaan, pengertian analisis

kelayakan pembiayaan,tujuan pembiayaan, prosedur

pembiayaan, jenis-jenis pembiayaan, prinsip analisis

pembiayaan, pengertian murabahah, landasan hukum

pembiayaan murabahah, jenis-jenis pembiayaan

murabahah, syarat dan rukun pembiayaan murabahah,

skema pembiayaan murabahah, manfaat dan resiko

pembiayaan, pengertian koperasi, pengertian koperasi

syariah, fungsi dan tujuan koperasi syariah, landasan

hukum koperasi syariah, prinsip koperasi syariah, bentuk

koperasi syariah.

BAB III : Gambaran Umum

Bab ini akan menjelaskan serta memaparkan tentang

profil koperasi syariah ukhuwah pondok melati bekasi,

sejarah singkat berdirinya koperasi syariah ukhuwah

pondok melati bekasi, visi, misi, struktur organisasi,

produk-produk koperasi syariah ukhuwah pondok melati

bekasi.

BAB IV : Data dan Temuan Penelitian

Bab ini membahas pengertian pembiayaan murabahah,

prosedur pembiayan murabahah, dan strategi pembiayaan

murabahah

Page 32: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

18

BAB V : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini merupakan inti pembahasan yang berisi tentang

analisis pembiayaan murabahah pada koperasi syariah

ukhuwah pondok melati bekasi.

BAB VI : Penutup

Bab ini merupakan bab akhir dari proses hasil penelitian

yang berpijak pada bab-bab sebelumnya yang didalamnya

terdiri dari kesimpulan, saran, dan lampiran-lampiran yang

berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan.

Page 33: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

19

BAB II

PENDAHULUAN

A. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan berasal dari kata biaya yang berarti

uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan,

melakukan, dan sebagainya). Jadi pembiayaan adalah

segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya.1

Pembiayaan menurut Kasmir adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujan atau kesepakatan antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut

setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil.2

Pembiayaan menurut Muhammad adalah

pendanaan yang diberikan oleh satu pihak lain untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

yang dilakukakan sendiri ataupun lembaga. Dengan

kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang

dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan. Dengan kesepakatan antara bank dan

pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

1 Departemen Pemdidikan dam Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, cet-3 Jakarta, Balai Pustaka, 2007, hal.113 2 Kasmir, Dasar-dasar Perbankkan, Jakarta, Raja Grafindo Persada,

2004, hal. 102

Page 34: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

20

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.3

Sedangkan dalam UU No. 10 Tahun 1998 tentang

perbankkan menyatakan “pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan

yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan

uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.4

Pengertian pembiayaan menurut M. Syafi’I Antonio

bahwa pembiayaan adalah salah satu tugas pokok yaitu

memberikan fasilatas dana untuk memenuhi kebutuhan

pihak-pihak yang merupakan deficit unit.5

Menurut M. Syafi’I Antonio berdasarkan sifat

pengunaannya dapat dibagi menjadi dua yaitu:6

a. Pembiayaa Produktif

Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi

dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik

usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

b. Pembiayaan Konsumtif

3 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta,

UPPAMP YKPN, 2005, hal. 17 4 UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankkan 5 Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta, Gema

Insani, 2001, hal. 160 6 Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta, Gema

Insani, 2001, hal. 161

Page 35: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

21

Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis

digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif

dapat dibagi menjadi dua hal yaitu: 7

a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan

untuk memenuhi kebutuhan:

a) Peningkatan produksi secara kuantitatif,

yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara

kualitatif yaitu peningkatan secara kualitas

dan mutu hasil produksi.

b) Untuk keperluan perdagangan atau

peningkatan utility of place dari suatu

barang.

c) Pembiayaan investasi diperuntukkan bagi

nasabah untuk keperluan investasi, yaitu

keperluan penambahan modal guna

mengadakan rehabilitas, perluasan usaha

ataupun pendirian proyek baru. Ciri-ciri

pembiayaan ini adalah untuk pengadaan

barang-barang modal, mempunyai

perencanaan alokasi dana yang matang dan

terarah, dan berjangka waktu panjang.

7 Hejazziey, Djawahir, Perbankkan Syariah dalam Teori dan Praktik,

hal. 144

Page 36: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

22

b. Pembiayaan berdasarkan sektor usaha yang

dibiayai:

a) Pembiayaan sektor perdagangan (contoh:

pasar, toko kelontong, warung sembaku dan

lain-lain.)

b) Pembiayaan sektor industri (contoh: home

industri, konfeksi, dan sepatu)

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I Believe,

atau I Trust, ‘saya percaya’ atau ‘say menaruh

kepercayaan’. Perkataan pembiayaan yang artinya

kepercayaan, berarti lembaga pembiayaan selaku

shahibul mal menaruh kepercayaan kepada seorang

untuk melaksanakan amanah yang diberikan.8

Kata pembiayaan/ kredit itu sendiri berasal dari

bahasa latin yaitu credere, yang berarti percaya. Oleh

karena itu dasar pemikiran persetujuan pembiayaan

oleh suatu lembaga keuangan atau badan usaha

berlandaskan kepercayaan.9

Pembiayan dalam arti luas artinya financing yaitu

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukakn

sendiri maupun dijalankan orang lain. Dalam arti

sempit, pembiayaan yaitu pendanaan yang dilakukan

oleh lembaga keuangan, seperti Bmt kepada nasabah.

8 Veitzhal Rivai dan Andrian Permata Veitzhal, Islamic Financial

Management, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), h. 3 9 Moh Tjoekom, Perkreditan Bisnis Inti Perbankkan: Konesp, Teknik

dan Kasus, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999), Edisi I, h. 1

Page 37: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

23

Jadi yang dimaksud dengan pembiayaan adalah

menyediakan dana guna membiayai kebutuhan nasabah

yang memerlukannya dan layak memperolehnya.10

Dari pengertian-pengertian diatas penulis

mengambil kesimpulan bahwa pembiayaan merupakan

pendanaan berupa uang atau barang modal yang

diberikan oleh suatu pihak, baik bank maupun lembaga

keuangan lain untuk mendukung kegiatan investasi atau

usaha seseorang yang dengan itu mewajibkan

pengembalian yang disertakan dengan imbalan atau

bagi hasil pada waktu yang telah disepakati oleh kedua

belah pihak.

2. Pengertian analisis kelayakan pembiayaan

Kelayakan pembiayaan adalah suatu kegiatan

penelitian secara mendalam terhadap suatu kegiatan,

bisnis, atau usaha yang akan dijalankan, untuk

mengetahui layak atau tidaknya suatu usaha tersebut

dijalankan dan menentukan seberapa besar keuntungan

dan kerugian yang akan timbul dari usaha tersebut.11

Dalam melakukan pendanaan kepada nasabah dalam

pemberian kredit, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan berkaitan dengan penilaian kredit, oleh

karena layak tidaknya kredit yang diberikan akan sangat

mempengaruhi stabilitas keuangan.

10 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta:

Pustaka Alvabet, 2005), Cet III, h.185 11 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007), h.242

Page 38: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

24

Sebagaimana telah diatur dalam pasal 29 ayatt (3)

undang-undang perbankkan menentukan bahwa “dalam

memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya,

bank wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan

Bank Syariah atau Uus dan kepentingan nasabah yang

mempercayakan dananya kepada bank”.12

Agar penyaluran dana tidak menimbulkan kerugian

bagi Bank Syariah atau Uus dan kepentingan nasabah

yang mempercayakan dananya, Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2008 secara khusus menetapkan

pedoman analisis kelayakan penyaluran dana kepada

nasabah penerima fasilitas. Pedoman pembiayaan

perbankkan syariah ditentukan dalam pasal 23 Undang-

Undang Nomer 21 Tahun 2008.

Menurut ketentuan dalam pasal 23 Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2008, Bank Syariah atau Uus harus

mempunyai keyakinan atas kemauan dan kemampuan

calon nasabah penerima fasilitas untuk melunasi

seluruh kewajiban pada waktunya, sebelum Bank

Syariah atau Uus menyalurkan dana kepada nasabah

penerima fasilitas. Untuk memperoleh keyakinan yang

dimaksud, Bank Syariah dan Uus wajib melakukan

penilaian yang saksama terhadap watak, kemampuan,

12 Veitzhal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking Sebuah Teori,

Konsep dan aplikasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h.74

Page 39: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

25

modal, agunan, dan prospek usaha dari calon nasabah

penerima fasilitas.13

Dengan demikian, dari ketentuan dalam pasal 23

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, jelas bahwa

sebelum Bank Syariah dan Uus menyalurkan dana

kepada nasabah, harus mempunyai keyakinan, yakni

kemauan dan kemampuan calon nasabah penerima

fasilitas melunasi seluruh kewajiban dan utang pada

waktunya sesuai dengan yang telah disepakati.

Kemauan berkaitan dengan i’tikad baik dari nasabah

untuk membayar kembali penggunaan dana yang

disalurkan oleh Bank Syariah atau Uus. Sementara itu,

kemampuan berkaitan dengan keadaan atau aset

nasabah, sehingga mampu untuk membayar kembali

penggunaan dana yang disalurkan oleh Bank Syariah

atau Uus.14Prinsip Analisis Pembiayaan

3. Prinsip analisis pembiayaan

Prinsip adalah suatu yang dijadikan pedoman dalam

melaksanakan suatu tindakan. Prinsip analisis

pembiayaan adalah pedoman-pedoman yang harus

diperhatikan oleh pejabat pembiayaan bank syariah

pada saat melakukan analisis pembiayaan.

Sebelum melakukan analisis dalam memutuskan

kelayakan pembiayaan calon nasabah, ada beberapa

13 Jundiani, Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia,

(Malang: UIN Malang Press Anggota IKAPI, 2009), h.169 14 Rahmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia,

(Jakarta: Sinar Grafik, 2012), h.33

Page 40: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

26

prinsip yang dijadikan pedoman dan harus diperhatikan

oleh pembiayaan di bank saat melakukan analisis

pembiayaan. Secara umum, prinsip analisis pembiayaan

didasarkan pada 5C yaitu:15

a. Character (watak/kepribadian)

Character (watak/ kepribadian) adalah watak/

sifat dari debitur, baik dalam kehidupan pribadi

maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari

penelitian terhadap karakter ini ada lah untuk

mengetahui sampai sejauh mana dari itikad/

kemauan debitur untuk memenuhi kewajibannya

(willignes to pay) sesauai dengan perjanjian yang

telah ditetapkan. Pemberian kredit didasari atas

dasar kepercayaan yang berasal dari pihak bank

bahwa peminjam mempunyai moral, watak,

maupun sifat-sifat pribadi yang positif dan

koperatif.

Penilaian watak calon nasabah penerima

fasilitas terutama didasarkan pada hubungan yang

telah terjalin antara bank syariah dan nasabah atau

calon nasabah yang bersangkutan atau informasi

yang diperoleh dari pihak lain yang dapat dipercaya

sehingga bank syariah dapat menyimpulkan bahwa

calon nasabah penerima fasilitas mempunyai sikap

15 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007),

h.101

Page 41: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

27

jujur, beritikad baik, dan tidak menyulitkan bank

syariah dikemudian hari.

Sebagai alat untuk memperoleh gambaran

tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat

ditempuh melalui upaya antara lain:16

1. Meneliti riwayat hidup calon nasabah

2. Menilai reputasi calon nasabah tersebut

dilingkungan usahanya

3. Memienta bank to bank information (Sistem

Infomasi Debitur)

4. Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi

usaha dimana calon nasabah berada

5. Mencari informasi apakah calon nasabah suka

berjudi

6. Mencari informasi apakah calon nasabah

memiliki hobi berfoya-foya

Idealnya, karakter calon nasabah yang baik

mempunyai nilai-nilai kepribadian yang baik, yang

berimbang dalam diri pribadinya.

b. Capacity (kemampuan)

Capacity (kemampuan) adalah kemampuan

yang dimiliki calon debitur dalam menjalankan

usahanya guna memperoleh labah yang

diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah

untuk mengetahui/ mengukur sampai sejauh

16 Veithzal Rivai dan Andri Soemita, Credit Manajemen Handbook,

(Jakarta: Rajawali Press, 2013), Cet. Ke-III, h. 251

Page 42: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

28

mana calon debitur mampu untuk melunasi

utang-utangnya (ability to pay) secara tepat

waktu dari usaha yang diperolehnya.

Pengukuran capacity tersebut dapat

dilakukan melalui berbagai pendekatan, antara

lain yaitu:17

1. Pendekatan historis, yaitu menilai pasr

perfomance, apakah menunjukan

perkembangan yang baik dari waktu

kewaktu.

2. Pedekatan finansial, yaitu menilai latar

belakang pendidikan para pengurus. Hal ini

sangat penting untuk perusahaan yang

menggunakan keahlian teknologi tinggi atau

perusahaan yang memerlukan

profesionalisme tinggi seperti rumah sakit,

biro konsultan dan lain-lain.

3. Pendekatan yuridis, secara yuridis apakah

calon debitur mempunyai kapasitas untuk

mewakili badan usaha yang diwakilinya

untuk mengadakan perjanjian kredit dengan

bank.

4. Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh

mana kemampuan dan keterampilan

17 Veithzal Rivai dan Andri Soemita, Credit Manajemen Handbook,

(Jakarta: Rajawali Press, 2013), Cet. Ke-III, h. 251

Page 43: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

29

nasabah dalam melaksanakan fungsi-fungsi

manajemen dalam memimpin perusahaan.

5. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai

sejauh mana kemampuan calon debitur

mengelola faktor-faktor produksi seperti

tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-

peralatan/ mesin-mesin, administrasi dan

keuangan sampai pada kemampuan merebut

pasar

Dalam penilaian kemampuan calon nasabah

penerima fasilitas, bank harus meneliti keahlian

nasabah penerima fasilitasn dalam bidang usaha

ataupun kemampuan menajemen calon nasabah

sehingga pihak bank syariah merasa yakin

bahwa usaha yang akan dibiayai dikelola oleh

orang yang tepat.18

c. Capital (modal)

Pembiayan suata proyek yang akan

dijalankan debitur tidak seluruhnya berasal dari

bank, tetapi dibiayai bersama antara bank dan

debitur. Semakin besar modal sendiri dalam

perusahaan tentu semakin tinggi kesungguhan

calon debitur dalam menjalankan usahanya dan

18 Lukman Dendrawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2009), h. 89

Page 44: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

30

bank akan merasa lebih yakin dalam

memberikan kredit.19

Dalam penilaian terhadap modal yang

dimiliki calon nasabah penerima fasilitas, bank

syariah harus melakukan analisis terhadap posisi

keuangan secara keseluruhan, baik untuk masa

yang telah lalu maupun perkiraan untuk masa

yang akan datang sehingga dapat diketahui

kemampuan permodalan calon nasabah

penerima fasilitas dalam menunjang

pembiayaan proyek atau usaha calon nasabah

yang bersangkutan. Penilaian atas besarnya

modal sendiri merupakan hal yang penting

mengingat kredit bank hanya sebagai

pembiayaan tambahan dan bukan untu

membiayai seluruh modal yang diberikan.20

d. Collateral (jaminan atau anggunan)

Collateral merupakan jaminan yang

diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik

maupun non fisik.21 Jaminan hendaknya

melebihi jumlah kredit yang dibutuhkan.

Jaminan juga harus diteliti keabsahannya,

sehingga jika terjadi suatu masalah, jaminan

19 Veithzal Rivai dan Andri Soemita, Credit Manajemen Handbook,

(Jakarta: Rajawali Press, 2013), Cet. Ke-III, h. 253 20 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen, YKPN, 2011), h. 131 21 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kenaca, 2011), h. 119

Page 45: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

31

yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat

mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai

pelindung bank dari resiko kerugian.

Dalam melakukan penilaian terhadap

agunan, bank syariah harus menilai barang,

proyek atau hak tagih yang dibiayai dengan

fasilitas pembiayaan yang bersangkutan dan

barang lain. Surat berharga atau garansi risiko

yang ditambahkan sebagai agunan tambahan,

apakah sudah cukup memadai sehingga apabila

nasabah penerima fasilitas kelak tidak dapat

melunasi kewajibannya, agunan tersebut dapat

digunakan untuk menanggung pembayaran

kembali pembiayaan dari bank syariah yang

bersangkutan.

e. Condition of Economy (kondisi ekonomi)

Conditio of Economy yaitu situasi dan

kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang

memengaruhi keadaan perekonomian pada

suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi

kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk

mendapat gambaran mengenai hal tersebut,

perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal

antara lain:22

a) Keadaan konjungtur

22 Siswanto Sutojo, Strategi Manajemen Kredit Bank Umum, (Jakarta:

Damar Mulia Pustaka, 2000), h. 82

Page 46: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

32

b) Peraturan pemerintah (pusat dan daerah)

c) Situasi, politik dan perekonomian dunia

d) Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran

4. Tujuan pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

adalah untuk meningkatkan kesepakatan kerja dan

kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai islam.

Pembiayaan tersebut harud dapat dinikmati oleh

sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak

dibidang industri, petani, dan perdagangan untuk

menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi

dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka

memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.23

Tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua

kelompok besar, yaitu tujuan pembiayaan untuk tingkat

makro, dan tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro.24

Secara makro pembiayaan bertujuan untuk:

a. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat

yang tidak dapet akses secara ekonom, dengan

adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses

ekonomi. Dengan demikian, dapat meningkatkan

taraf ekonominya.

23 Yusuf, Ayus Ahmad Aziz, 2009, Manajemen operasional Bank

Syariah, Cirebon : STAIN Press, hal. 68 24 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,(Yogyakarta:

Unit Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2005), cet. 1, hal,

16

Page 47: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

33

b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya

untuk pengembangan usaha membutuhkan dana

tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh

melakukan aktivitas pembiayaan.

c. Meningkatkan produktifitasnya, artinya adanya

pembiyaan memberikan peluang bagi masyarakat

usaha agar mampu meningkatkan daya

produksinya.

d. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan

dibukanya sektor-sektor usaha melalui penambahan

dana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut akan

menyerap tenaga kerja.

e. Terjadi distribusi pendapatan, artinya masyarakat

usaha produtif mampu melakukan aktifitas kerja,

berarti mereka akan memperoleh pendapatan dari

hasil usahanya.

Adapun secara mikro pembiayaan diberikan dalam

rangka untuk:25

a. Upaya mengoptimalkan laba, artinya setiap usaha

yang dibuka memiliki tujuan tinggi, yaitu

menghasilkan laba usaha.

b. Uapaya meminimalkan resiko, artinya usaha yang

dilakukan agar mampu menghasilkan laba

maksimal, maka pengusaha harus mampu

menimimalkan resiko yang mungkin timbul.

25 Veitzhal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori,

Konsep, dan Aplikasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal.681

Page 48: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

34

c. Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sember

daya ekonomi dapat dikembangkan dengan

melakukan mixing antara sumber daya alam dan

sumber daya manusia yang ada, dan sumber daya

modal tidak ada.

d. Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam

kehidupan masyarakat ini pihak yang memiliki

kelebihan sementara ada pihak yang kekurangan

sehingga dapat menjadi jembatan dalam

penyeimbang dan penyaluran kelebihan dana dari

pihak yang kelebihan (surplus) kepada pihak yang

kekurangan (minus) dana.

5. Prosedur pembiayaan

Prosedur merupakan rangkaian aktifitas atau

kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara

yang sama. Prosedur penting dimiliki suatu organisasi

agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam,

yang pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman

bagi suatu organisasi dalam menentukan aktifitas apa

saja yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu

fungsi tertentu.

a. Pengertian prosedur

Prosedur (procedures) merupakan metode atau

cara yang baku untuk melaksanakan pekerjaan

tertentu (Allen,1990:147).26 Prosedur diperlukan

26 Ismail Solihin, Pengantar Manajemen,(Jakarta:Penertbit

Erlangga,2002), hal.71

Page 49: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

35

agar pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan menurut

metode tertentu sehingga diperoleh hasil yang

seragam.

Menurut Syamsi, prosedur adalah suatu

rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap

dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan

suatu kebulatan.27

Sedengkan menurut Kamaruddin prosedur pada

dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari

kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan

prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan

dan memumadahkan kegiatan utama dari suatu

organisasi.28

Prosedur adalah urutan untuk kegiatan klerikal

biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu

departmen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin

penanganan secara seragam tranksaksi perusahaan

yang terjadi berulang-ulang.29

b. Manfaat prosedur

Sesuatu prosedur dapat memberikan manfaat yaitu:

a) Lebih mudah dalam lankah-langkah kegiatan

yang akan datang.

27 Ibnu Syamsi, System dan Prosedur Kerja, (PT Bumi Aksara:

Jakarta, 2004), hal. 16 28 Kamaruddin, Loc. Cit. h. 305 29 Mulyadi.Sistem Akutansi, Ed. Ke-3 (Jakarta:Penerbit Salemba

Empat, 2001), hal.5

Page 50: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

36

b) Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang

menjadi rutin dan terbatas, sehingga

menyederhanakan dan untuk selanjutnya

mengerjakan yang perlunya saja.

c) Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang

jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

d) Membantu dalam usaha meningkatkan

produktivitas kerja yang efektif dan efesien.

e) Mencegah terjadinya penyimpangan dan

memudahkan dalam pengawasan, bila terjadi

penyimpangan akan dapat segera diadakan

perbaikan-perbaikan sepenjang dalam tugas dan

fungsinya masing-masing.30

c. Karakteristik prosedur

Berikut ini adalah beberapa karakteristik

prosedur, diantaranya adalah:

a) Prosedur menunjang tercapainya tujuan

organisasi.

b) Prosedur mampu menciptakan adanya

pengawasan yang baik dan menggunakan biaya

seminimal mungkin.

c) Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis

dan sederhana.

d) Prosedur menunjukan adanya penetapan

keputusan dan tanggung jawab.

30 https://brainly.co.id/tugas/7787209

Page 51: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

37

B. Murabahah

1. Pengertian Murabahah

Secara bahasa Murabahah diambil dari kata rabiha

– yarbahu – rabhan – warabahan yang berarti

beruntung atau memberikan keuntungan. Sedangkan

kata ribh itu sendiri berarti suatu kelebihan yang

diproleh dari produksi atau modal (profit). Murabahah

berasal dari mashdar yang berarti “keuntungan, laba

atau faedah”. Secara istilah murabahah ini banyak

didefinisikan oleh para fuqoha. Murabahah adalah jual

beli barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati.31

Jadi arti murabahah adalah saling mengambil

keuntungan. Maksudnya menjual barang dagangan

sesuai harga modal ditambah laba tertentu.

Murabahah adalah jual-beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara

pihak bank dan nasabah. Pada murabahah, penjual

menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli,

kemudian mensyaratkan atas laba dan jumlah tertentu.

Pada perjanjian murabahah, bank membiayai pembelian

barang yang dibutuhkan nasabah dengan membeli

barang tersebut dari pemasok, dan kemudian menjual

kepada nasabah dengan harga yang ditambah

keuntungan atau di mark-up dengan kata lain penjual

31Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015),hal.4

Page 52: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

38

barang kepada nasabah dilakukan atas dasar cost plus

profit.32

Pengertian Murabahah dalam terminologi:

a. Menurut Muhammad Syafi’I Antonio

menjelaskan bai’al murabahah adalah jual beli

barang pada harga asal dengan tambahan

keuntungan yang disepakati. Dalam juakl beli

murabahah penjual harus memberitahukan

produk yang dibeli dan menentukan suatu

tingkat keuntungan sebagai tambahannya.33

b. Sedangkan menurut Warqum Sumitro

pengertian murabahah adalah persetujan jual

beli suatu barang dengan harga sebesar harga

pokok ditambah dengan keuntungan yang

disepakati bersama dengan pembayaran yang

ditangguhkan satu bulan sampai satu tahun.

Persetujuan tersebut juga meliputi cara

pembayaran sekaligus.34

c. Menurut Ibnu Rusyd, jual beli murabahah ialah

jika penjual menyebutkan harga pembelian

barang kepada pembeli, kemudian ia

32 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,

(Yogyakarta: Ekonisia Yogyakarta, 2003), h. 69 33 Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Suatu Pengenalan

Umum. (Jakarta: Tazkia institut, 2000), cet II hal. 145 34 Warkum Sumitro, Asas asas perbankan islam dan lembaga terkait:

BMI dan Takaful di Indonesia, (Jakarta: PT. Grafindo Persada , 2004), Edisi

Revisi, hal. 37

Page 53: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

39

mensyaratkan atasnya laba dalam jumlah

tertentu, dinar atau dirham.35

d. Menurut Adiwarman Karim, murabahah adalah

suatu penjualan baran seharga barang tersebut

ditambah keuntungan yang disepakati. Misalnya

seorang membeli barang kemudian menjualnya

kembali dengan keuntungan tertentu. Berapa

besar keuntungan tersebut dapat dapat

dinyatakan dalam nominal rupiah tertentu atau

dalam bentuk persentase dari harga

pembeliannya, misalnya 10% atau 20%.36

e. Menurut Zaenul Arifin, murabahah adalah jual-

beli dimana harga dan keuntungan disepakti

antara penjual dan pembeli. Aplikasi dalam

lembaga keuangan pada sisi aset, murabahah

dilakukan antara nasabah sebagai pembeli dan

bank sebagai penjual, dengan harga dan

keuntungan disepakati diawal. Pada sisi

liabilitas, murabahah ditetapkan untuk deposito,

yang dananya dikhususkan untuk pembiayaan

murabahah saja.37

35 Ibnu Rusyd, Biyadatul Mujtahid (Analisa Fiqh Para Mujtahid),

(Jakarta: Pustaka Amani, 2007), h. 45 36 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis fiqh dan Keuangan,

(Jakarta: IIIT Indonesia, 2003), h. 103 37 Zainuk Arifin, Memahami Bank Syariah Lingkup Peluang,

Tantangan dan Prospek, (Jakarta: Alvabet, 2000), h. 200

Page 54: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

40

Pada penyaluran pembiayaan berdasarkan akad

murabahah, undang-undang perbankan syariah

membrikan penjelasan bahwa yang dimaksud dengan

akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang

dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan

pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai

keuntungan yang disepakati.38

Murabahah adalah persetujan jual-beli suatu barang

dengan harga sebesar harga pokok ditambah dengan

keuntungan yang disepakati bersama dengan

pembayaran ditangguhkan satu bulan sampai satu

tahun. Persetujuan tersebut juga meliputi cara

pembayaran sekaligus.39

Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara

tunai atau cicilan serta diperkenankan adanya

perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran

yang berbeda.40

Murabahah merupakan akad jual beli atau barang

tertentu, dimana penjual menyebutkan dengan jelas

barang yang diperjual belikan, termasuk harga

38 Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramdia

Pustaka Utama, 2012), h. 200 39 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga

Terkait: BMI dan Tafakul di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2004), h. 37 40 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis fiqh dan Keuangan,

(Jakarta: IIIT Indonesia, 2003), h. 163

Page 55: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

41

pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia

mensyaratkan atas keuntungan dalam jumlah tertentu.

2. Landasan Hukum Pembiayaam Murabahah

Murabahah merupakan bagian terpenting jual beli

dan akad ini mendominasi pendapatan bank dari

produk-produk yang ada di bank syariah. Jual beli

dalam islam sebagai sarana tolong-menolong antara

sesama umat manusia yang diridhai Allah SWT, dalam

jual beli sangat diharapkan adanya unsur suka sama

suka, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan

Hadits Nabi Muhammad Saw sebagai berikut:

a. Al-Qur’an

1. Q.S An Nisaa ayat 29

منوا ذين ا

ها ال ي

ـابا طل ي

م با ل

م بينك

ـك

موا ل

ا ا

و

لكأ ت

ل

منك

را ض م عن ت

ون تجا رة

ك

ن ت

ا

ال

ا ول

و

قتل

ت

مـفسك

ن ا

ه ان

ا الل

م ن ك

رحيما بك

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah

kamu saling memakan harta sesamamu dengan

jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam

perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama

suka di antara kamu. Dan janganlah kamu

Page 56: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

42

membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha

Penyayang kepadamu."41 2. Q.S Al Baqarah ayat 275

حل بواوا

م الر بيع وحره ال

الل

Artinya:

“Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba.42

b. Hadits (HR Ibnu Majah)

Artinya:

Dari Suhaib ar-rumi r.a. bahwa Rasulullah saw.

Bersabda, “tiga hal yang didalamnya terdapat

keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah

(mudharabah), dan mencampurkan gandum dengan

tepung untuk keperluan rumah bukan untuk

dijual”.43

3. Jenis-Jenis Murabahah

Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a. Murabahah dengan pesanan

Murabahah berdasarkan pesanan bisa bersifat

mengikat ataupun tidak mengikat. Murabahah

berdasarkan pesanan yang bersifat terikat

maksudnya apabila barang (produk) sudah dipesan

maka nasabah harus membelinya. Murabahah

41 Al- Hanan Al-Qur’an dan Terjemah, (Raja Qur’any, 2012), hal. 83 42 Al- Hanan Al-Qur’an dan Terjemah, (Raja Qur’any, 2012), hal.43 43 Ash Shan’ani, Subul as Salam,(Indonesia: Maktabah Dahlan,tth),

Jilid 3, hal.76

Page 57: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

43

berdasarkan pesanan yang tidak mengikat,

maksudnya nasabah sudah memesan barang tetapi

nasabah tidak terikat, nasabah dapat menerima atau

membatalkan barang tersebut.44

Dalam akad murabahah berdasarkan pesanan

ini, penjual melakukan pembelian barang setelah

ada pemesanan dari nasabah. Untuk menunjukan

keseriusan pembeli, penjual boleh meminta uang

tanda jadi ketika ijab qabul.45 Murabahah dengan

pesanan ini dapat mengikat dan pembeli tidak dapat

membatalkan pesananya bila kemudian pembeli

membatalkan akad ini, maka uang muka ini dapat

digunakan untuk menutupi kerugian penjual. Bila

kerugian ini lebih besar dari uang muka maka si

penjual akan dapat meminta kerugian itu pada

pembeli dan sebaliknya jika kerugian itu lebih kecil

dari uang muka maka penjual harus mengembalikan

kepada pembeli.46

b. Murabahah tanpa pesanan

Murabahah tanpa pesanan yaitu penyedian

barang pada murabahah ini tidak terpengaruh atau

terikat langsung dengan ada atau tidaknya pesanan

44 Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta: UII Press,

Vol,1.2005), h.38 45 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis fiqh dan Keuangan,

(Jakarta: IIIT Indonesia, 2003), h. 163 46 Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta: UII Press,

Vol,1.2005), h.17

Page 58: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

44

pembeli. Murabahah tanpa pesanan ini tidak

mengikat.

4. Syarat dan rukun murabahah

a. Syarat murabahah47

1) Syarat yang berakad

a) Cakap hukum

b) Sukarela (ridha)

2) Objek yang diperjual belikan

a) Tidak termasuk yang dilarang/diharamkan

b) Bermanfaat dan penyerahan dari penjual ke

pembeli, dapat dilakukan

c) Merupakan hak milik penuh pihak yang

berakad

d) Sesuai spesifikasinya antara yang

diserahkan

e) Penjual yang diterima pembeli.

b. Rukun murabahah

1) Pihak yang berakal

a) Penjual

b) Pembeli

2) Objek yang diadakan

a) Barang yang diperjual belikan

b) Harga

47 Tim pengembangan Perbankan Syari’ah Institut Bankir Indonesia,

Bank Syariah: Konsep, Produk dan Implementasi Oparasional, (Jakarta,

Djambatan, 2001), hal 77

Page 59: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

45

3) Akad 48

a) Serah (ijab)

b) Terima (Kabul)

5. Skema pembiayaan murabahah49

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan Murabahah

(Sumber Perbankan Syariah karya Ismail)

Keterangan:

48 Zulkifli Sutarno, Panduan Praktis Tranksaksi Perbankkan Syariah,

(Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), h. 40 49 Drs. Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: PT Kharisma Putra

Utama, 2011), h. 139

Bank Nasabah

3. Akad jual beli

6. Baayar

Supplier penjual 2. Beli 4. kirim

5.

Terima

barang

dan

dokume

n

1. Negosiasi dan

persyaratan

Page 60: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

46

a. Ada tiga pihak yang terlibat dalam tranksaksi:

1. Nasabah

2. Penjual barang (toko, dealer, pemasok)

3. Lembaga keuangan (Bank)

b. Keterangan skema dari gambar diatas:

1. Terjadinya negosisasi dan persyaratan antara bank

dengan nasabah dimana semua harga dan

ketentuan-ketentuan lainnya disepakati disini.

2. Nasabah harus melakukan wa’ad (janji) beli yang

dibuat dalam sebuah kertas dimana nasabah harus

menyatakan benar-benar barang tersebut.

3. Terjadinya akad wakalah bil ujroh (mewakilkan

dengan upah) dan disini bank mewakilkan

nasabah untuk membeli ke toko atau pemasok

barang. Atau sebaliknya, terjadinya akad wakalah

bil ujroh (mewakilkan dengan upah) dan disini

nasabah mewakilkan bank untuk langsung

membeli barang ke pemasok atau toko tersebut.

4. pengiriman barang dari toko atau pemasok ke

bank

5. Terjadinya terima barang dari bank untuk

mengasihkan barang

kenasabah, sekaligus menandatangani akad jual

beli antara bank dan nasabah.

Page 61: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

47

6. Setelah barang diterima nasabah, nasabah

berkewajiban membayar cicilan kepada bank.50

6. Manfaat dan resiko murabahah

Sesuai dengan sifat bisnis (tijaroh), tranksaksi jual-

beli murabahah memiliki beberapa manfaat, demikian

juga resiko yang harus diantisipasi. Jual-beli murabahah

memberi banyak manfaat kepada bank syariah. Salah

satunya adalah keuntungan yang muncul dari selisih

harga beli dari penjual dengan harga jual kepada

nasabah. Selain itu, sistem jual beli murabahah juga

sangat sederhana. Hal tersebut juga dapat memudahkan

penanganan administrasinya di bank syariah. Diantara

kemungkinan resiko yang harus diantisipasi antara lain:

a. Gagal atau kalalaian; nasabah sengaja tidak

membayar angsuran.

b. Pergerakan harga komparatif, ini terjadi bila harga

satu barang dipasar naik setelah bank

membelikannya untuk nasabah, Bank tidak bisa

mengubah harga jual beli tersebut.

c. Penolakan nasabah barang yang dikirim bisa saja

ditolak oleh nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi

rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau

menerimanya. Karena itu, sebaiknya dilindungi

dengan asuransi. Kemungkinan lain karena nasabah

meresa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan

50 Drs. Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: PT Kharisma Putra

Utama, 2011), h. 140

Page 62: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

48

yang ia pesan. Bila bank menandatangani kontrak

pembelian dengan penjualnya, barang tersebut akan

menjadi milik bank. Dengan demikian bank

mempunyai resiko untuk menjualnya dengan pihak

lain.51

d. Dijual karena bai’ almurabahah ini bersifat jual beli

dengan utang, maka ketika kontrak ditanda tangani ,

barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah bebas

melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut,

termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian,

resiko untuk default akan besar.

C. Koperasi Syariah

1. Pengertian Koperasi

koperasi berasal dari kata cooperation (bahasa

inggris) yang artinya kerja sama. Sedangkan menurut

istilah yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu

perkumpulan yang dibentuk oleh para anggota peserta

yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan para

anggotanya dengan harga yang relatif rendah dan

bertujuan memajukan tingkat hidup bersama.52

Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang

perkoperasian. Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

51 Veithzal Rivai dan Rifki Ismail, Islamic Risk Manajemen For

Islamic Bank, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 64 52 Drs. Hendi Suhendi, M.Si, Fiqh Muamalah , Membahas Ekonomi

Islam, (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002) h. 291

Page 63: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

49

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas berkeluargaan.

Menurut R.M. Margono Djojohadikoesoemo dalam

buku yang berjudul “sepuluh tahun koperasi:

penerangan tentang koperasi oleh pemerintah 1930-

1940”, menyatakan bawha: koperasi adalah

perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan

sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan

ekonominya,53

Menurut Prof. Marvin, A Schaars (guru besar Fak.

Pertanian, University of Wiconsin, Madison, USA)

merumuskan ekonomi koperasi adalah sebagai berikut:

“ A cooperative is a business voluntarilly owned and

controlled by its member patrons and operated for them

and by them on a non-profit or cost basis” (koperasi

adalah suatu badan usaha ekonomi yang secara sukarela

dimiliki dikendalikan oleh anggota yang

melangganinya dan dioperasikan untuk dan oleh

mereka berdasarkan nirlaba atau biaya).54

Dari beberapa definisi diatas, penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa koperasi adalah badan

usaha ekonomi yang beranggotakan orang yang

memiliki tujuan yang sama dalam melakukan kegiatan

ekonomi untuk kesejahteraan bersama dengan asas

53 M. Firdaus, S.P., MM dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian

Sejarah, Teori dan Praktek, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004 54 Bahri Nurudin, SE. MS., Perkenalan dengan Beberapa Konsep

Ekonomi Koperasi, (jakarta: t,t 1993) h. 11-12

Page 64: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

50

kekeluargaan. Dengan modal dan keuntungan diatur

bersama.

2. Pengertian Koperasi Syariah

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor

91/Kep/M.KUKM/1X/2004, tanggal 10 September

2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Koperasi Jasa dan Keuangan Syariah (KJKS) sebagai

payung hukum pengelolaan lembaga keuangan mikro

syariah, seperti Baitul Maal Wa-Tamwil (BMT),

Koperasi Syariah, Koperasi Pondok Pesantren atau

lembaga-lembaga keuangan mikro lainnya yang

beroperasi secara syariah. Berikut beberapa hal

mengenai pengertian dan ketentuan pengelolaan

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) sebagai

berikut:55

a. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

yang berdasar atas dasar kekeluargaan.

b. Koperasi Jasa Keuangan Syariah selanjutnya

disebut KJKS adalah koperasi yang kegiatan

usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi,

55 Djoko Muljono, Buku Pintar Akuntansi Perbankan dan Lembaga

Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Andi, 2015), hal. 473

Page 65: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

51

produksi, perdagangan dan simpanan sesuai dengan

pola layanan syariah.

c. Unit Jasa Keuangan Syariah selanjutnya disebut

UJKS, adalah unit koperasi yang bergerak di bidang

usaha pembiayaan, investasi dan simpanan dengan

pola bagi hasil (syariah) sebagai bagian dari

kegiatan koperasi yang bersangkutan.

3. Fungsi dan Tujuan Koperasi Syariah

a. Fungsi koperasi syariah:

1. Sebagai manajer investasi

Koperasi syariah merupakan manajer

investasi dari pemilik dana yang dihimpunnya.

Besar kecilnya hasil usaha koperasi tergantung

dari keahlian, kehati-hatian, dan

profesionalisme koperasi. Penyaluran dana yang

dilakukan Koperasi Syariah memiliki implikasi

langsung kepada berkembang sebuah Koperasi

Syariah. Koperasi Syariah melakukan fungsi ini

sebagai lembaga yang menginvestasikan dana-

dana anggotanya pada usaha-usaha yang

menguntungkan. Jika terjadi kerugian karna

faktor Force major maka Koperasi Syariah tidak

boleh meminta imbalan sedikit pun karena

kerugian dibebankan pada pemilik dana.

2. Sebagai investor

Koperasi syariah menginvestasikan dana

yang dihimpun dari anggota maupun pihak lain

Page 66: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

52

dengan pola investasi yang sesuai dengan

syriah. Investasi yang sesuai meliputi akad jual

beli secara tunai (Al Musawamah) seperti

pendirian waserda dan jual beli tidak tunai (Al

Muabahah), sewa- menyewa (Ijaroh), kerjasama

penyertaan sebagai modal seluruhnya

(Mudharabah). Keuntungan yang diperoleh

dibagi secara proposional ( sesuai kesepakatan

nisab) pada pihak yang memberikan dana

seperti tabungan sukarela atau investasi pihak

lain sisanya dimasukan pada pendapatan operasi

koperasi syariah.

3. Fungsi sosial

Konsep koperasi syariah mengharuskan

memberikan pelayanan sosial baik kepada

anggota yang membutuhkan maupun kepada

masyarakat dhu’afa. Kepada anggota yang

membutuhkan pinjaman darurat dapat diberikan

pinjaman kebajikan dengan pengembalian

pokok (Al Qard) yang sumber dananya berasal

dari modal maupun laba yang dihimpun.Dimana

anggota tidak dibebankan bunga dan sebagainya

seperti di koperasi konvensional. Sementara

bagi anggota masyarakat dhuafa dapat diberikan

pinjaman kebijakan dengan atau tampak

pengembalian pokok (Qardhul hasan) yang

Page 67: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

53

sumber dananya dari dana ZIS(zakat, infak,

shodaqoh).

b. Tujuan Koperasi Syariah56

Tujuan sistem koperasi syariah yaitu

Mensejahterakan ekonomi anggotanya sesuai

norma dan moral Islam, Menciptakan persaudaraan

dan keadilan sesama anggota, Pendistribusian

pendapatan dan kekayaan yang merata sesama

anggota berdasarkan kontribusinya, Kebebasan

pribadi dalam kemaslahatan social yang didasarkan

pada pengertian bahwa manusia diciptakan hanya

untuk tunduk kepada Allah, Meningkatkan

kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya serta turut membangun

tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai

dengan prinsip-prinsip Islam.

4. Landasan Hukum Koperasi Syariah57

a. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor:

35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman

Standar Operasional Manajemen Koperasi

JasaKeuangan Syariah.

56 Nur S Buchori, Koperasi Syariah, (Jawa Timur: Mashun, 2009), cet

1 hal.18

57 Panduan Praktis Koperasi Syariah Indonesia, hal.7

Page 68: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

54

b. Koperasi syariah berlandaskan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.

c. Koperasi syariah berazaskan kekeluargan.

d. Koperasi syariah berlandaskan syariah Islam yaitu

al-quran dan as-sunnah dengan saling tolong

menolong (ta’awun) dan saling menguatkan

(takaful).

5. Prinsip Koperasi Syariah

Pada prinsipnya, operasional Koperasi Syariah tidak

berbeda dengan BMT (Baitul Maal Wattamwil), Bank

Umum Syariah (BUS) atau Unit Usaha Syariah (UUS),

dan BPR Syariah, hanya skalanya saja yang berbeda. Di

Koperasi Syariah ini justru dapat lebih luas lagi

pengembangannya terutama dalam mempraktekan

akad-akad muamalat yang sulit dipraktekan di

perbankan Syariah karena adanya keterbatasan PBI

(Peraturan Bank Indonesia).58

6. Bentuk Koperasi Syariah

Berbeda dengan koperasi konvensional, salah satu

bentuk koperasi syariah yaitu: Koperasi usaha simpan

pinjam syariah / koperasi jasa keuangan syariah, berikut

pola pembiayaan, tranksaksi dan produknya:

a. Pola pembiayaan koperasi syariah

1. Pinjaman sosial

2. Pembiayaan sesuai syariah

58 Panduan Praktis Koperasi Syariah Indonesia, hal.13

Page 69: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

55

a) Berbasis kerja sama bagi hasil

b) Berbasis beli tangguh

b. Tranksaksi pendirian koperasi syariah59

1. Tranksaksi perkongsian ( syirkah dan

mudharabah).

2. Tranksaksi sosial ( shadaqoh, infak, dan hibah)

c. Tranksaksi operasional koperasi syariah

1. Pembiayaan konsumtif

2. Pembiayaan produktif

3. Sosial

4. Jasa

59 Siti Irma Fatimah, “Analisa Strategi Koperasi Pondok Pesantren

dalam Pemberdayaan Ekonomi Rakyat” (Studi Pada Koperasi Pondok

Pesantren Al-Ikhlas Subang Jawa Barat). Skripsi Fakultas Syariah dan

Hukum, Muamalah, Perbankan Syariah, UIN Jakarta, 2006, h. 28

Page 70: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

56

BAB III

GAMBARAN UMUM KOPERASI

SYARIAH UKHUWAH PONDOK MELATI KOTA BEKASI

A. Sejarah Berdirinya Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Bekasi

1. Sejarah Berdirinya Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

melati Bekasi

Yayasan Ukhuwah melalui unit U-Care Power telah

menginisiasi program pemberdayaan ekonomi keluarga

kurang mampu dengan membentuk Lembaga Keuangan

Mikro berbasis Syari’ah melalui mekanisme kelompok

(Grameen Bank) pada tahun 2011 yang diberi nama Pro

IBU (Program Indonesia Berdaya Ukhuwah).1 Tahun

pertama digunakan untuk uji coba dan pembelajaran

dengan menangani sekitar 100 Kartu Keluarga (KK).2

Pada tahun kedua, 2012, setelah melihat

perkembangan yang ada dimana hasilnya sangat

memuaskan yayasan memutuskan untuk mengaplikasi

program ini di beberapa tempat dengan sebelumnya

belajar kepada lembaga-lembaga yang

mengembangkan pola sejenis. Pada tahun ini pula

diputuskan untuk membentuk lembaga yang memiliki

legalitas formal yang diakui oleh pemerintah yaitu

1Wawancara Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak Alwin Fajri

Siregar SE pada tanggal 25-10-2019 di Koperasi Syariah 2PPT Annual Meeting pro IBU 2019 di Hotel Amaris 25-10-2019

Page 71: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

57

koperasi. Sehingga, pada tanggal 28 Mei 2012

Koperasi Syariah Ukhuwah berdiri.3

Koperasi Syariah Ukhuwah lahir dari keprihatinan

Yayasan Ukhuwah terhadap semakin terpuruknya

perekonomian masyarakat lemah yang selama ini

menjadi binaan. Banyak diantara mereka yang terjebak

rentenir dengan bunga yang mencekik. Saat ini anggota

koperasi syariah ukhuwah berjumlah 2.700 orang yang

tersebar di 6 kecamatan di Kota Bekasi yang

beranggotakan semua anggotanya adalah kaum ibu.

Program pemberdayaan ekonomi keluarga menjadi

salah satu prioritas agar masalah pendidikan, kesehatan,

dan lingkungan dapat teratasi dengan lebih baik. Untuk

itu para anggota koperasi membangun semangat untuk

saling tolong menolong sesama anggota. Aset sebesar

Rp. 3 Miliar saat ini dikelola berasal dari tabungan

anggota dan sepenuhnya tidak menggunakan dana bank.

Membentuk Lembaga Keuangan Mikro menjadi pilihan

yang logis untuk mengatasi permasalahan di atas.

Untuk itu, Yayasan Ukhuwah belajar kepada

lembaga lain yang telah berpengalaman menjalankan

program pemberdayaan ekonomi keluarga seperti

Tazkia Micro Finance Centre dengan Baitut Tamkin

Tazkia Madani di Sentul, Bogor. Juga belajar kepada

Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). Dengan

3PPT Annual Meeting pro IBU 2019 di Hotel Amaris 25-10-2019

Page 72: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

58

demikian, diharapkan Koperasi Syariah Ukhuwah dapat

memberikan pemberdayaan ekonomi terhadap keluarga

yang ekonominya lemah.4

2. Visi dan Misi Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Bekasi5

a. Visi

Menjadi sebuah institusi jasa keuangan mikro

yang menguatkan ekonomi dan memberdayakan

masyarakat berpenghasilan rendah, dengan

perpaduan ciri:

a) Berbadan hukum koperasi

b) Berbasis komunitas-teritorial (kewilayahan)

c) Pendekatan kelompok

d) Setiap transaksi berdasarkan prinsip muamalah

islam menggunakan akad bisnis (tijari)

e) Setiap aksi (interaksi sosial dan transaksi

ekonomi) yang dijalankan senantiasa

mengandung pesan pendidikan yang

mencerahkan (da’wah bilisaanil haal)

b. Misi6

Mendorong terpenuhinya hak-hak ekonomi,

sosial dan budaya keluarga berpenghasilan rendah

melalui entry point keuangan mikro sehingga

mereka mampu:

4 PPT Annual Meeting pro IBU 2019 di Hotel Amaris 25-10-2019 5 PPT Profile Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Bekasi 6 Wawancara Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak Alwin Fajri

Siregar SE pada tanggal 25-10-2019 di Koperasi Syariah

Page 73: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

59

a) Memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri,

mengelola summber daya keluarga dan

membangun kemampuan kewirausahaannya.

b) Bekerja sama dengan berbagai pihak secra aktif

untuk mengurangi masalah kemiskinan, seperti

kecukupan gizi, pendidikan anakm kesehatan

lingkungan, pengembangan usaha, dan lain-lain.

c) Mewujudkan kepedulian sosial dalam semangat

persaudaraan, termasuk menyelenggarakan

sistem jaminan sosial dan sistem mikro-takaful

diantara anggota/komunitas.

3. Sturuktur Organisasi Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Bekasi7

Pengawas :

Achmad Ridwan SE, Ak,

MM (Ketua)

Asep Didi Kurnia, SE

(Anggota)

Anwar Mughni, SH (

Sekretaris)

Ketua Koperasi : Alwin Fajri Siregar, SE

Manager : Andri Sukmawan, SE.Sy

Supervisor : Rahman (Unit Bekasi Timur Melati)

Abdul Qodir (Unit Pondok Melati)

7 Wawancara Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak Alwin Fajri

Siregar SE pada tanggal 25-10-2019 di Koperasi Syariah

Page 74: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

60

Atabiq Luthfi (Unit Bekasi Utara)

Admin : Oktaviani Nurfarida (Bekasi Timur)

Dian Risnawati (Pondok Melati )

Milda Firdiani (Unit Bekasi Utara)

Kasir : Neneng F (Bekasi Timur )

Dwi Sartika (Pondok Melati )

Fitria Eva Quasi (Unit Bekasi Utara)

Account Officer : Ahmad Fauzi (Bekasi Timur)

Tri Ardiansyah (Bekasi Timur)

Chandra Gunawan, M. Sos (Pondok

Melati)

Unit Bekasi Timur : M. K. Rizky

Ari Saputra

M. Abdul Aziz

M. Zaky Gufron

M. Fatih

Pondok Melati : Eka Pradana Septian

Muhammad Ali Hamzah

Farhan

Fahri

Ayuni

Nursobah

Bekasi Utara : Fitri Eva Quasi

Page 75: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

61

4. Profile Perusahaan8

Tabel 3.1

Nama Koperasi Syariah Uhuwah

Alamat kantor Jl. Sibayak Blok D22 Rt 05/05

No.4 Jatiwarna Pondok melati

Kota Bekasi, Kode pos 17415,

No Telpon 02184988726.

Phone 02184988726

Fax 02184988726

Website www.ukhuwah.org

Email [email protected]

Tanggal pendirian

perusahaan

Oktober 2012

Bidang usaha

Status dasar hokum Ijin usaha sebagai koperasi

syariah menggunakan peraturan

menteri Negara koperasi dan

usaha kecil dan menengah

republik Indonesia nomor:

35.2/PER/M.KUKM/X/2007

Ijin usaha sebagai koperasi

menggunakan undang-undang

No.25 tahun 1992 tentang

perkoperasian.

8 PPT Profile Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Bekasi

Page 76: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

62

5. Program Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati

Bekasi9

a. Pembinaan dakwah dan himpunan

Pembinaan dakwah dihimpunan dilakukan

secara rutin di setiap kegiatan pelayanan

dihimpunan setiap minggunya. Materi yang

diberikan disesuaikan dengan dinamika dan

permasalahan yang senantiasa muncul di masing-

masing himpunan.

Dakwah dalam himpunan inipun dilakukan

denhan metode dan sarana yang dinamis

disesuaikan dengan kebutuhan yang ada dimasing-

masing himpunan. Pemberi materi bisa dari

pendamping, keluarga dan bisa juga ditunjuk

anggota himpunan.

Pembelajaran atau materi dakwah diberikan

dalam durasi 30-45 menit setelah semua proses

keuangan dilakukan. Kadangkala proses ini juga

dilakukan secara bersamaan dengan proses

keuangan bila pembicara dari anggota atau dari

keluarga yang telah bekerjasama dengan lembaga.

b. Kedisiplinan

Anggota diwajibkan datang tepat waktu,

berbaris sesuai dengan kelompok yang sudah

ditentukan, sendal harus diletakkan secara rapih

9 Wawancara Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Bpk Alwin Fajri

Siregar SE pada tanggal 25-10-2019 di Koperasi Syariah

Page 77: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

63

dan ada sanksi bagi yang melanggar kesepakatan

ini.10

c. Menghafal Al-qur’an dan Asmaul Husna

Beberapa himpunan sudah diberikan kewajiban

menghafal Al-qur’an dan Asmaul husna. Hal ini

dilakukan pada saat petugas sedang melaksanakan

perhitungan keuangan. Beberapa surat yang dihafal

antara lain Al-mulk, Al-waqi’ah dan Ar-rahman.

d. Bimbingan baca Qur’an (BBQ)

Peserta bimbingan baca qur’an (BBQ) sangat

bervariasi, ada dari kalangan pria-wanita, tua-

muda, dan anak-anak. Tempat bimbingan baca

qur’an (BBQ) hanya terdapat di beberapa titik yang

sudah memiliki kesiapan dalam bekerja sama, salah

satu titik itu adalah Masjid Baitul Haq, Masjid Al

Hidayah, Himpunan Cempaka, Himpunan Siti

Khodijah, Himpunan Miftahul Jannah, dan

himpunan lain-lainnya.

e. Pelatihan bisnis

Dalam rangka meningkatkan kepasitas usaha

dan pendapatan, maka anggota akan didorong

untuk bertranksaksi bisnis dengan koperasi.11 Bila

priode 1 (6 bulan awal) anggota baru memiliki hak

mendapatkan qordh, maka pada tahap selanjutnya

10 Wawancara Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Bpk Alwin Fajri

Siregar SE pada tanggal 25-10-2019 di Koperasi Syariah 11 Wawancara Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Bpk Alwin Fajri

Siregar SE pada tanggal 25-10-2019 di Koperasi Syariah

Page 78: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

64

apabila lulus akan menjadi anggota koperasi,

anggota selain mendapatkan qordh juga dapat

melakukan pembiayaan bisnis dengan koperasi.

Dimana pembiayaan ini ditunjukan hanya untuk

pengembangan usaha yang telah dimiliki anggota.

Untuk itu dilakukan sosialisasi dan pelatihan akad

bisnis, tujuannya adalah agar anggota dapat

memahami berbagai akad dalam muamalah yang

sesuai dengan syariat islam.

f. Rihlah anggota12

Salah satu program koperasi syariah ukhuwah

pondok melati bekasi yang banyak diminati oleh

para anggotanya adalah rihlah. Program ini sudah

berjalan sejak tahun 2016. Anggota sangat antusias

mengikuti program ini, hal ini dibuktikan dengan

jumlah peserta kurang lebih sebanyak 2000

anggota.

g. Bakti sosial (bantuan anggota kebakaran, anggota

meninggal, suami meninggal, keluarga sakit, dan

lain-lain.)

h. Grobak gratis

Program grobak gratis koperasi syariah

ukhuwah pondok melati bekasi diperuntukan bagi

anggota yang sudah memiliki usaha, selain itu juga

12 Wawancara Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Bpk Alwin Fajri

Siregar SE pada tanggal 25-10-2019 di Koperasi Syariah

Page 79: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

65

diberikan modal tambahan untuk mengembangkan

usahanya.

B. Produk-Produk Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Bekasi13

Koperasi syariah ukhuwah pondok melati bekasi

mempunyai beberapa produk yang digunakan dalam

pembiayaan yaitu:

1. Murabahah

Murabahah adalah pembiayaan akad jual beli yang

diajukan oleh anggota untuk membeli barang pesanan

dengan mengajukannya ke koperasi, kemudian

koperasi membelikan barang tersebut dan menjualnya

kepada anggota dengan menegaskan harga belinya

kepada anggota dan anggota membayarnya dengan

harga yang lebih sebagai keuntungan yang telah

disepakati antara koperasi dan anggota. Dikoperasi

syariah ukhuwah pondok melati bekasi pembayaran

akad jual beli murabahah dapat dilakukan secara

berangsur-angsur atau setiap seminggu sekali dengan

jangka waktu 4 bulan. Ada persyaratan-persyaratan

murabahah yang dilakukan di koperasi syariah

ukhuwah pondok melati yaitu:

a. Sudah menjadi anggota koperasi syariah ukhuwah

pondok melati bekasi

b. Harus ibu-ibu yang sudah menikah

13 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 80: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

66

c. Harus mengikuti latihan wajib kelompok selama 5

hari berturut turut, latihan wajib kelompok untuk

perkenalan sistem simpan pinjam,

memperkenalkan produk-produk koperasi.

d. Sudah masuk pinjaman qardul hasan sebesar Rp.

800.000.00.

Apabila ada persyaratan yang tidak dipenuhi oleh

pihak koperasi, maka anggota memiliki kedua pilihan,

terus melanjutkan transaksi atau membatalkannya.

2. Mudharabah14

Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara

koperasi syariah ukhuwah pondok melati selaku

pemilik dana dengan anggota yang bertindak sebagai

pengelola usaha yang produktif dan halal. Dikoperasi

syariah ukhuwah pondok melati bekasi anggota yang

bisa mengajukan pembiayaan mudharabah yang

memiliki kemampuan berusaha, skill yang layak dan

bertanggung jawab dalam mengelola usaha. Pembagian

keuntungan dibagi hasil sesuai nisbah yang disepakati

antara koperasi syariah ukhuwah pondok melati bekasi

dan anggota.

Dikoperasi syariah ukhuwah pondok melati bekasi

ada beberapa syarat untuk melakukan akad

mudharabah yaitu:

14 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 81: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

67

a. Adanya dua pelaku atau lebih, yaitu antara si

pemilik modal (pihak koperasi) dan si pengelola

(anggota).

b. Berbentuk uang yaitu modal harus berbentuk uang

dan tidak boleh berbentuk barang, karena

mudharabah dengan menggunakan barang dapat

menimbulkan kesamaran.

c. Jumlah modal harus diketahui dengan jelas

d. Modal diserahkan sepenuhnya kepada pengelola

secara langsung tidak boleh diwakilkan saat

menyerahkan modal.

e. Keuntungan harus dibagi untuk kedua belah pihak

sesuai yang telah disepakati.

3. Ijarah Multi Jasa15

Ijarah multi jasa adalah pemindahan hak guna dan

jasa. Anggota dan koperasi syariah ukhuwah pondok

melati melakukan kontrak ijarah dalam bentuk sewa

jasa seperti, jasa pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.

Koperasi mendapat upah dari anggota yang mengacu

pada kesepakatan kontrak ijarah yang dilakukan.

4. Ijarah Muntahiah Bit Tamlik (IMBT)

Ijarah muntahiah bit tamlik (IMBT) adalah

pemindahan hak guna dan jasa. Anggota dan koperasi

syariah melakukan kontrak ijarah dalam sewa barang

15 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 82: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

68

dengan jangka waktu sesuai kesepakatan dalam akad.

Pada akad persewaan yang berakhir dengan

kepemilikan, anggota dapat memiliki barang yang

disewa bila dapat memenuhi ketentuan yang telah

disepakati.

5. Rahn

Rahn adalah pembiayaan untuk konsumtif dengan

memberikan barang kepada koperasi sebagai jaminan.

Koperasi mendapat upah dari hasil sewa penitipan

barang sesuai kesepakatan dalam akad.16

16 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 83: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

69

BAB IV

PROSEDUR DAN STRATEGI PEMBIAYAAN

MURABAHAH PADA KOPERASI SYARIAH UKHUWAH

PONDOK MELATI KOTA BEKASI

A. Pembiayaan Murabahah

1. Pengertian Pembiayaan Murabahah

Koperasi syariah ukhuwah pondok melati bekasi

mempunyai beberapa produk pembiayaan salah

satunya adalah pembiayaan murabahah. Dijelaskan

oleh bapak Chandra Gunawan, M. Sos selaku Account

Officer, bahwa pembiayaan murabahah adalah

pembiayaan akad jual beli yang diajukan oleh anggota

untuk membeli barang pesanan dengan mengajukannya

ke koperasi, kemudian koperasi membelikan barang

tersebut dan menjualnya kepada anggota dengan

menegaskan harga belinya kepada anggota dan anggota

membayarnya dengan harga yang lebih sebagai

keuntungan untuk koperasi yang telah disepakati antara

koperasi dan anggota.1

Dikoperasi syariah ukhuwah pondok melati bekasi

pembiayaan murabahah yang diajukan hanya untuk

anggota koperasi, selain anggota koperasi dan calon

anggota koperasi tidak bisa mengajukan pembiayaan

1 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 84: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

70

karena belom memenuhi syarat yang tertera

dikoperasi syariah ukhuwah pondok melati bekasi.

Anggota koperasi hanya khusus untuk ibu-ibu.

Pembiayaan murabahah dikoperasi syariah

ukhuwah pondok melati bekasi memiliki jangka waktu

yang diberikan yaitu 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

Pembayaran dapat diangsur setiap seminggu sekali

sesuai jadwal himpunan yang telah dilaksanakan,

dimana nanti petugas lapangan yang akan datang untuk

mengambil angsuran pembiayaan. Apabila minggu

pertama anggota tidak membayar angsuran tidak akan

dikenakan denda tetapi menjadi 2 kali pembayaran

pada minggu kedua yaitu pembayaran angsuran yang

minggu pertama dan angsuran yang minggu kedua.

2. Tujuan pembiayaan murabahah2

Berdasarkan data yang didapet dari hasil

wawancara dengan bapak Chandra Gunawan, M. Sos.

Tujuan pembiayaan murabahah koperasi syariah

ukhuwah pondok melati bekasi yang dijelaskan oleh

bapak Chandra Gunawan, M. Sos selaku Account

Officer yaitu untuk membantu anggota yang tidak

memiliki ekonomi lebih agar bisa membeli barang yang

dibutuhkan untuk keperluannya, mendapatkan

keuntungan yaitu saling menguntungkan antara

2 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 85: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

71

anggota dan koperasi, anggota mendapatakan barang

yang diinginkan dengan cara mengajukan pembiayaan

murabahah kepada koperasi dan koperasi mendapatkan

keuntungan dari harga barang yang dibayar lebih sesuai

kesepakatan.

3. Sasaran pembiayaan murabahah

Berdasarkan data yang didapet dari hasil

wawancara dengan bapak Chandra Gunawan, M. Sos.

Sasaran pembiayaan murabahah koperasi syariah

ukhuwah pondok melati bekasi yang dijelaskan oleh

bapak Chandra Gunawan, M. Sos selaku Account

Officer yaitu ibu-ibu anggota koperasi syariah

ukhuwah pondok melati bekasi yang berkumpul 15-20

orang pada setiap pertemuan seminggu sekali ditempat

yang sudah ditentukan dan berkumpul dalam waktu 1

jam, ditempat perkumpulan itu atau bisa disebut

himpunan terdapat proses simpan pinjam uang,

pengajuan pinjaman qard, dan pengajuan pembiayaan

seperti pembiayaan murabahah.3

4. Persyaratan pembiayaan murabahah

Berdasarkan data yang didapet dari hasil

wawancara dengan bapak Chandra Gunawan, M. Sos

selaku Account Officer. Persyaratan pembiayaan

3 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 86: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

72

murabahah dikoperasi syariah ukhuwah pondok melati

bekasi yaitu:

a. Sudah menjadi anggota koperasi syariah ukhuwah

pondok melati bekasi

b. Harus ibu-ibu yang sudah menikah

c. Harus mengikuti latihan wajib kelompok selama 5

hari berturut turut, latihan wajib kelompok untuk

perkenalan sistem simpan pinjam,

memperkenalkan produk-produk koperasi.

d. Sudah masuk pinjaman qardul hasan sebesar Rp.

800.000.00.4

5. Data perkembangan jumlah anggota yang

menggunakan pembiayaan murabahah5

4 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah 5 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

864

41

98

data perkembangan jumlah anggota yang menggunakan pembiayaan murabahah

2016 2017 2018 2019

Page 87: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

73

(Sumber data diolah dari hasil wawancara dengan bapak Chandra

Gunawan, M. Sos selaku Acoount Officer koperasi syariah ukhuwah

pondok melati bekasi)

Data diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2016

sampai tahun 2019 jumlah angota yang menggunakan

pembiayaan murabahah mengalami kenaikan dan

penurunan satu kali. Pada tahun 2016 anggota yang

menggunakan pembiayaan murabahah berjumlah 8

orang, pada tahun 2017 mengalami kenaikan anggota

yang menggunakan pembiayaan yaitu bertamabah 64

orang, tetapi ditahun berikutnya pada tahun 2018

mengalami penurunan anggota yang bertamabah hanya

41 orang saja lebih sedikit dari tahun sebelumnya, dan

pada tahun 2019 mengalami kenaikan yang pesat

karena anggota yang menggunakan pembiayaan

murabahah bertambah 98 orang lebih banyak dari

tahun-tahun sebelumnya. Jika diambil kesimpulan

anggota koperasi syariah ukhuwah pondok melati

bekasi, memiliki minat yang tinggi dalam

menggunakan pembiayaan murabahah.

6. Data perkembangan keuangan pembiayaan

murabahah6

6Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 88: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

74

Tabel 4.1

Keuangan Pembiayaan Murabahah

2016 Rp. 507.469.000

2017 Rp. 1.067.981. 000

2018 Rp. 1.312.683.000

2019 Rp. 123.029.000

(Sumber data diolah dari hasil wawancara dengan bapak Andri

Sukmawan, SE.Sy selaku Manajer koperasi Syariah ukhuwah

pondok melati bekasi)

7. Plafon pembiayaan murabahah

Pada koperasi syariah ukhuwah pondok melati

bekasi plafon pembiayaan murabahah mempunya

tahapan. Tahapan yang pertama harus sudah

mengajukan pembiayaan qardul hasan sebesar Rp.

800.000. setelah mengajukan qardul hasan baru bisa

mengajukan pembiayaan murabahah yang pertama

maksimal akan mendapatkan dana sebesar Rp.

2.500.000. setelah itu seiring jalannya waktu apabila

track record dalam pembayaran bagus bisa mengajukan

pembiayaan murabahah sebanyak Rp. 25.000.000.

sampai Rp. 30.000.000.7

8. Nilai aspek kelayakan pembiayaan murabahah

Dalam pembiayaan murabahah tidak ada kriteria

khusus untuk memberikan pembiayaan murabahah di

7 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 89: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

75

koperasi syariah ukhuwah pondok melati bekasi.

Apabila sudah menjadi anggota kemudian mempunyai

usaha yang berjalan selama 6 sampai 12 bulan atau ada

pemasukan keuangan dalam perbulannya maka

anggota itu sudah layak untuk mengajukan pembiayaan

murabahah. Kenapa harus punya usaha atau ada

pemasukan keuangan dalam perbulan? Karena anggota

biar bisa membayar angsurannya. Setelah itu di analisa

lagi keuangan dari pendapatannya setiap bulan, apabila

dalam sebulan pengeluaran keuangannya masih ada

sisah maka sudah layak mengajukan pembiayaan

murabahah.8

9. Nisbah bagi hasil

Pada dasarnya dikoperasi syariah ukhuwah pondok

melati bekasi presentase pembiayaan murabahah atau

keuntungan tidak ada ketentuan, hanya saja di koperasi

syariah ukhuwah pondok melati bekasi mempunyai

minimal pembagian nisbah untuk margin koperasi

syariah ukhuwah pondok melati bekasi minimal 2%.

Apabila disaat akad dari pihak anggota yang

mengajukan ingin memberikan margin lebih dari 2%

untuk koperasi itu diperbolehkan.9

8 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah 9 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 90: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

76

10. Pelanggaran

Apabila ada anggota yang telat dalam membayar

angsuran maka tidak ada denda ataupun sanksi tapi

pihak koperasi akan bertindak tegas yaitu:

a. Anggota akan ditegur apabila lalai dalam

pembayaran angsuran.

b. Petugas datang kerumah anggota untuk silaturahmi

dengan menanyakan kenapa tidak bisa membayar

angsuran, apabila anggota tersebut ada kepentingan

yang urgent jadi tidak bisa bayar angsuran maka

pihak koperasi akan memakluminya.

c. Apabila anggota males membayar angsuran dengan

sengaja maka akan diberi sanksi hanya

pengambilan ktp

d. Apabila masih belom mau bayar juga dengan

sengaja petugas koperasi akan dateng kerumahnya

setiap hari

e. Apabila masih belom ada itikat baik dari anggota

untuk membayar angsuran maka terpaksa pihak

koperasi akan serahkan kepihak berwajib10

10 Wawancara Acount Officer Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak

Chandra Gunawan, M. Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 91: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

77

BAB V

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA

KOPERASI SYARIAH UKHUWAH PONDOK MELATI

BEKASI

A. Prosedur Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Bekasi

Pembiayaan Murabahah merupakan pembiayaan yang

diperuntukkan untuk anggota yang sudah memenuhi syarat

untuk pengajuan pembiayaan murabahah. Berikut

merupakan persyaratan untuk mengajukan pembiayaan

murabahah yaitu sudah menjadi anggota Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Bekasi, harus ibu ibu yang sudah

menikah yang bisa mengajukan pembiayaan murabahah,

sudah mengikuti latihan wajib kelompok selama 5 hari

berturut-turut, dan yang terpenting sudah mendapatkan

pinjaman qardul hasan sebesar Rp. 800.000,-

Dalam memberikan pembiayaan murabahah Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Bekasi menerapkan

prosedur pengajuan pembiayaan dengan cara-cara yang

sudah ditentukan untuk meminimalisasi risiko serta

menghindarkan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung

jawab. Setiap pengajuan pembiayaan murabahah yang

dlakukakan, anggota harus mengikuti prosedur yang telah

diterapkan oleh Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati

Bekasi sebagai berikut:

Page 92: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

78

Tabel 5.1

(Sumber data diolah oleh penulis)

1. Anggota koperasi mengajukan permohonan

pembiayaan murabahah kepada petugas lapangan

koperasi syariah ukhuwah pondok melati saat

dihimpunan

2. Anggota harus mengisi form pengajuan pembiyaan

yang ditanda tangani oleh suami, ketua kelompok,

ketua himpunan dan diketahui oleh seluruh anggota

Pengajuan/Permohonan

Pembiayaan Murabahah

Analisa Pembiayaan dan

Cek Persyaratan Berkas Masuk

Rapat Komite

Verivikasi Barang

sebelum barang dibeli

Ditolak

Beli Barang

Akad dan Serah Terima

Barang

Bayar Angsuran

Page 93: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

79

kelompok himpunan. Kemudian form pengajuan

diserahkan kepada petugas lapangan.

3. Petugas AO Menganalisa pembiayaan yang

diajukan oleh anggota dan mengecek persyaratan

yang telah ditetapkan oleh kekoperasi

4. Setelah berkas lengkap maka diadakan rapat komite

dalam bagian pembiayaan oleh Ketua Yayasan,

Ketua koperasi, Manager, Supervisor, Acount

Officer untuk membahas apakah pengajuan yang

di acc atau ditolak.

5. Kemudian petugas pembiayaan memverifikasi

sebelum membeli barang barang yang diajukan

oleh anggota.

6. Petugas lapangan menyiapkan akad dan barang

yang sudahh dibeli untuk di tanda tangani dan di

serahkan oleh anggota.

7. Anggota membayar angsuran setiap seminggu

sekali atau sebulan sekali.

Sehingga dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa

persyaratan dan prosedur yang telah diterapkan oleh

Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi

memudahkan anggota untuk mengajukan pembiayaan

murabahah, tanpa membuat ribet persyaratan dan prosedur.

Agar bisa membuat anggota Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati merasa nyaman dan bisa membuat anggota

menjadi lebih banyak menggunakan produk pembiayaan

murabahah.

Page 94: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

80

B. Pertimbangan pemberian pembiayaan di Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi

Pertimbangan pemberian pembiayaan di Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi adalah

dengan menggunakan prinsip analisis pembiayaan. Prinsip

analisis pembiayaan merupakan pedoman-pedoman yang

harus diperhatikan oleh pejabat pembiayaan koperasi

syariah pada saat melakukan analisis pembiayaan.

Koperasi syariah harus merasa yakin terlebih dahulu bahwa

pembiayaan yang diberikan bener-bener akan kembali.

Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian

pembiayaan sebelum disalurkan untuk mendapatkan

keyakinan tentang anggotanya, seperti melalu prosedur

penilaian yang benar dan sungguh-sungguh.

Analisis pembiayaan dengan menggunakan prinsip 5C

yang merupakan salah satu langkah tahap preventif yang

paling penting dan dilaksanakan dengan profesional yang

berperan sebagai saringan pertama dalam mangajukan

pembiayaan layak atau tidaknya.

Konsep 5C ini dapat memberikan informasi mengenai

I’tikad baik dan kemampuan membayar anggota tersebut.

Prinsip analisis pembiayaan tersebut sebagai berikut:

1. Character (Penilaian Watak)

Penilaian character di Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Kota Bekasi merupakan salah satu

penilaian yang sangat penting untuk mengetahui sifat

atau watak anggota / calon anggota. Karena dalam

Page 95: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

81

memberikan pembiayaan Koperasi harus mengetahui

anggota / calon anggota tersebut benar-benar dapat

dipercaya atau tidak.

Untuk membaca watak atau sifat dari anggota /

calon anggota dapat dilihat dari latar belakang si

anggota, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan

maupun yang bersifat pribadi (cara hidup atau gaya

hidup yang dianutnya).1 Untuk menilainya dilakukan

melalui proses wawancara, yang dimana dilihat dari

komunikasinya dalam menjawab pertanyaan –

pertanyaan yang diajukan oleh surveyor atau tim

pembiayaan yang pada Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Kota Bekasi ini dilakukan account

officer. Pada saat anggota menjawab pertanyaan

wawancara biasanya dapat diamati dari mimik muka,

cara berbicara dan tingkah laku.

Untuk mengamati mimik muka, cara berbicara dan

tingkah laku anggota pada saat wawancara yaitu jika

wajahnya senyum, rileks, santai dengan wawancara

tersebut biasanya anggota / calon anggota tersebut

jujur. Akan tetapi jika sebaliknya, anggota / calon

anggota gugup, pipinya merah tiba – tiba, tidak tenang,

tergesa – gesa dalam pembicaraan, mengalihkan

pembicaraan, berkedip cepet hingga menarik napas

dalam – dalam katika berbicara tandanya anggota /

1 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, … hlm. 136

Page 96: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

82

calon anggota tersebut sedang berbohong atau ada yang

sedang ditutupi.

Kemudian tim surveyor atau account officer

Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota

Bekasi juga melihat dari sejarah masa lalu anggota /

calon anggota seperti apakah pernah bermasalah

dengan bank lain dalam angsuran pembiayaan atau

tidak. Biasanya ditelusuri oleh Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi dengan cara BI

Checking.2 Dan menggali informasi dari masyarakat

sekitar anggota tinggal, karena jika informasi yang

didapat bertentangan maka petugas penilaian

kelayakan harus cerdas dalam memberikan penilaian

kepada anggota.

2. Capacity (kemampuan)

Penilaian capacity dilakukan untuk mengetahui

bagaimana tingkat kemampuan anggota dalam

membayar pembiayaan / angsuran. Dalam menilai

capacity account officer Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Kota Bekasi menganalisa kemampuan

anggota / calon anggota dalam pengalamannya

menggerakan usaha, pengalaman dalam mengelola

bisnis untuk memperoleh laba yang dihasilkan, apakah

laba yang diperoleh dapat mengembalikan pembiayaan

/ pinjaman.

2 Wawancara Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak Chandra Gunawan, M.

Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 97: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

83

Kemampuan anggota / calon anggota dapat dilihat

dengan menghitung dari pendapatan bersih yaitu

pendapatan – pengeluaran (biaya – biaya), jika

pendapatan bersih lebih besar dari jumlah pengeluaran

maka anggota / calon anggota layak untuk diberikan

pembiayaan yang ia ajukan, karena memiliki

kemampuan angsuran. Dan dilihat juga dari

pembukuan belanja usaha anggota / calon anggota

apabila dalam sebulan dapat belanja 6 kali maka dinilai

usahanya lancar, namun jika sebaliknya dalam sebulan

hanya 1 kali belanja maka dinilai usahanya tersebut

tidak lancar. Dengan menilai kemampuan anggota /

calon anggota menggerakan atau mengelola usaha yang

dijalankan, akan terlihat kemampuan daya angsur dari

anggota atas pembiayaan tersebut.

3. Capital (Permodalan)

Adalah kondisi kekayaan yang dimiliki anggota

ataupun yang sedang dikelola oleh anggota. Dalam

penilaian ini Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Kota Bekasi menganalisa aset dan kekayaan

yang dimiliki oleh anggota / calon anggota.

Kasmir menjelaskan dalam bukunya bahwa analisis

capital juga harus menganalisis dari sumber mana saja

modal yang ada sekarang ini, termasuk presentase

modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang

Page 98: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

84

akan dijalankan, berapa modal sendiri dan berapa

modal pinjaman.3

Penilaian tentang modal yang telah dimiliki oleh

anggota / calon anggota, Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok Melati Kota Bekasi melihat dari aset yang

dimiliki oleh anggota / calon anggota seperti tanah,

rumah, kendaraan, stok barang dan lain – lain. Dari

menganalisa ini Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Kota Bekasi dapat mengetahui apakah modal

yang dimiliki anggota lebih besar dari jumlah pinjaman

pembiayaan, karena jika anggota / calo anggota tidak

bisa membayar angsuran / jatuj tempo, pembayaran

angsuran dapat diambil dari tabungan yang dimiliki

anggota Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati

Kota Bekasi.

Penilaian capital yang dilakukan Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi mendapatkan

porsi yang sedikit dibandingkan penilaian character,

capacity, collateral, dan condition, karena hanya

sebagai penunjang saja.

4. Collateral (Jaminan)

Dalam Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati

Kota Bekasi tidak memberlakukannya jaminan seperti

barang atau yang lainnya untuk mendapatkan

pengajuan pembiayaan.

3 Kasmir, Dasar – Dasar Perbankan, …hlm. 136

Page 99: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

85

Apabila ada anggota yang telat membayar angsuran

maka tidak ada denda ataupun sanksi tapi pihak

koperasi akan bertindak tegas yaitu:4

a. Anggota akan ditegur apabila lalai dalam

pembayaran angsuran.

b. Petugas datang kerumah anggota untuk

silaturahmi dengan menayakan kenapa tidak

bisa membayar angsuran, apabila anggota

tersebut ada kepentingan yang urgent jadi tidak

bisa bayar angsuran maka pihak koperasi akan

memakluminya.

c. Apabila anggota males membayar angsuran

dengan sengaja maka akan diberi sanksi hanya

pengambilan ktp.

d. Apabila masih belom membayar juga dengan

sengaja petugas koperasi akan datang

kerumahnya setiap hari.

e. Apabila masih belom ada itikad baik dari

anggota untuk membayar angsuran maka

terpaksa pihak koperasi akan serahkan kepihak

berwajib.

Tujuan diberlakukannya tindakan tegas untuk

mendorong atau memberikan rasa tanggung jawab

4 Wawancara Ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Bapak Chandra Gunawan, M.

Sos. pada tanggal 10-11-2019 di Koperasi Syariah

Page 100: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

86

lebih kepada anggota untuk memenuhi kewajibannya

kepada koperasi.

5. Condition (Kondisi)

Pada Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati

Kota Bekasi menganalisa pembiayaan yang akan

diberikan kepada anggota dengan mempertimbangkan

kondisi ekonomi yang ada dengan mempertimbangkan

kondisi ekonomi yang ada dengan usaha anggota

tersebut. Karena usaha anggota sangat bergantung pada

kondisi perekonomian disuatu daerah. Jadi, analisis

condition Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati

Kota Bekasi melihat usaha anggota apakah prospek

untuk kedepannya atau sebaliknya, penilaian kondisi

atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya

benar – benar memiliki prospek yang baik, sehingga

kemungkina pembiayaan tersebut bermasalah relatif

kecil.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati Kota Bekasi dalam

pertimbangan pemberian pembiayaan telah melakukan

analisis kelayakan terhadap anggota yang mengajukan

pembiayaan berdasarkan prinsip 5C, dengan tujuan

memvalidkan data, memberikan keyakinan bagi pihak

koperasi sendiri dalam memberikan pembiayaan, dan

sebagai upaya mencegah timbulnya hal – hal yang tidak

diinginkan dikemudian hari, seperti pembiayaan

bermasalah atau macet.

Page 101: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

87

Contoh anggota yang melakukan pembiayaan

murabahah :

a. Ibu Wijiastuti melakukakn pembiayaan murabahah

memesan laptop untuk kebutuhan anaknya. Dengan

plafound yang diajukan sebesar Rp. 2.500.000,-

dengan jangka waktu 3 bulan.

Berikut adalah analisis 5C terhadap kasus diatas :

1. Character (Watak)

Ibu Wijiastuti adalah salah satu anggota

Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati

Kota Bekasi sampai sekarang. Beliau

mempunyai karakter yang cukup baik terlihat

dari komunikasinya, tingkah laku, mimik muka

dengan menjawab pertanyaan dari surveyor

atau tim pembiayaan. Ibu Wijiastuti terlihat

antusias dan terbuka menceritakan tentang

kondisi keluarganya.

2. Capasity (Kemampuan)

Yaitu melihat bagaimana ibu Wijiastuti dalam

mengelola usahanya. Usaha yang dijalankan

ibu Wijiastuti adalah berjualan nasi uduk dan

setiap harinya pasti ada pembeli. Dapat dilihat

dari penghasilan yang diperoleh, pembukuan

belanja usaha beliau. Dan ibu Wijiastuti juga

memili tabungan di Koperasi Syariah Ukhuwa

Pondok Melati Kota Bekasi dengan saldo Rp.

3.500.000,- dilihat dari mutasi tabungan

Page 102: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

88

tersebut beliau dianggap mampu

mengembalikan pembiayaan dengan sistem

angsuran atau mingguan.

3. Yaitu melihat dari segi modal atau aset – aset

yang dimiliki ibu Wijiastuti, apakah jumlah

modal lebih besar dari pinjaman ibu Wijiastuti.

Dalam penilaian ini bisa dilihat dari ibu

Wijiastuti memiliki rumah sendiri dan tidak

mengontrak, memiliki kendaraan bermotor.

Dari sinilah koperasi dapat melihat bahwa aset

yang dimiliki ibu Wijiastuti lebih besar dari

pada pinjaman.

4. Collateral (Jaminan)

Pada Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Kota Bekasi tidak memberlakukan

jaminan untuk bisa mengajukan pembiayaan.

Untuk memperkecil resiko ibu Wijiastuti

memberikan keyakinan terhadap koperasi

apabilah saya telat bayar angsuran pihak

koperasi boleh motong atau ambil dari tabungan

saya.

5. Condition

Yaitu melihat kondisi usaha yang dijalankan ibu

Wijiastuti yakni berjualan nasi uduk dipinggir

jalan. Nasi uduk merupakan sarapan pagi orang

orang dan setiap orang pasti akan membelinya.

Analisis ini dapat menjadi pertimbangan

Page 103: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

89

koperasi tentang situasi dan kondisi ekonomi

tentang prospek usaha yang dijalankan anggota.

Page 104: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

90

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya

maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Prosedur

pembiayaan murabahah di Koperasi Syariah Ukhuwah

Pondok melati Bekasi cukup selektif tahapannya hampir

tidak memiliki resiko bagi pihak Koperasi Syariah

Ukhuwah Pondok Melati Bekasi.

Pertimbangan pemberian pembiayaan di Koperasi

Syariah Ukhuwuah Pondok Melati Kota Bekasi

menggunakan prinsip analisis pembiayaan yaitu prinsip

5C, sebagai berikut :

a. Character (Watak) Koperasi Syariah Ukhuwuah

Pondok Melati Kota Bekasi akan melakukan analisis

meliputi : watak / sifat anggota dari cara hidup / gaya

hidupnya. Lalu komunikasi / cara berbicara anggota

dalam menjawab pertanyaan dari surveyor, mimik

muka dan tingkah laku anggota pada saat wawancara.

b. Capacity (Kemampuan) Koperasi Syariah Ukhuwuah

Pondok Melati Kota Bekasi menganalisis kemampuan

anggota dalam pengalamannya menggerakkan usaha,

pengalaman dalam mengelola bisnis untuk

memperoleh laba yang dihasilkan.

c. Capital (Permodalan) Koperasi Syariah Ukhuwuah

Pondok Melati Kota Bekasi menganalisis aset dan

Page 105: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

91

d. kekayaan yang dimiliki oleh anggota. Untuk

mengetahui seberapa besar aset yan dimiliki anggota.

e. Collateral (Jaminan) Koperasi Syariah Ukhuwuah

Pondok Melati Kota Bekasi tidak memberlakukan

jaminan bagi anggota yang mengajukan pembiayaan

f. Condition (Kondisi) Koperasi Syariah Ukhuwuah

Pondok Melati Kota Bekasi melihat usaha anggota

apakah prospek untuk kedepannya atau sebaliknya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas,

penulis memberikan saran yang perlu disampaikan kepada

Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok Melati Bekasi,

mempertahankan kepercayaan anggota dengan cara

meningkatkat pelayanan terhadap anggota koperasi.

Harus lebih teliti dalam memberikan pembiayaan

dengan menggunakan prinsip 5C agar tidak terjadi

pembiayaan bermasalah dan tidak mengalami kerugian.

Page 106: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

92

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Bulan Bintang.

Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori Praktik. Jakarta: Gema

Insani.

Ayus Ahmad Aziz, Yusuf. 2009. Manajemen Operasional Bank Syariah.

Cirebon: STAIN Press.

Assauri, Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Arifin, Zainuk. 2000. Memahami Bank Syariah Lingkup Peluang, Tantangan,

dan Prospek. Jakarta: Alvabet.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

Arifin, Zainul. 2005. Dasar – Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta:

Pustaka Alvabet.

Bachtiar, Wardi. 1997. Metode Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos.

Drs. Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama.

Dendrawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hamidi, M, Luthfi. 2003. Jejak – Jejak Ekonomi Syariah. Jakarta: Senayan

Abadi Publishing.

Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kenaca.

J. Vrendenbergt. 1980. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta:

PT. Gramedia.

Jundiani. 2009. Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Malang:

UIN Malang Press Anggota IKAPI.

Page 107: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

93

Janwari, Yadi. 2015. Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Kasmir. 2004. Dasar – Dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

______. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

______. 2007. Pemasaran Bank. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Karim, Adiwarman. 2003. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:

HIT Indonesia.

Kotler, P., & Kevin, L, K. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

KartaJaya, Hermawan. 20 05. Positioning Diferensiasi dan Brand. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Lupiyadi, R., & A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:

Salemba Empat

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:

UPPAMP YKPN.

__________. 2011. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Sekolah Tinggi

Ilmu Manajemen, YKPN

__________. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: Unit

Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Muljono, Djoko. 2015. Buku Pintar Akutansi Perbankan dan Lembaga

Keuangan Syariah. Yogyakarta: Andi.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

M. Firdaus, S.P., MM., & Agus E, S. 2004. Perkoperasian Sejarah, Teori dan

Praktek. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rahmat, Jalaludin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh

Analisis Statistik. Bandung: PT. Rosdakarya.

Rivai, V., & Andrian, P, V. 2008. Islamic Financial Management. Jakarta:

Raja Grafindo.

Page 108: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

94

_______., & Arfiyan, A. 2010. Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep dan

Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

_______., & Andri, S. 2013. Credit Manajemen Handbook. Jakarta: Rajawali

Press.

Rusyd, Ibnu. 2007. Biyadatul Muftahid (Analisa Fiqh Para Muftahid).

Jakarta: Pustaka Amani.

Soemitra, Andi. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:

Kencana.

Syafi’I, M, Antonio, dkk. 2004. Bank Syariah (Analisis Kekuatan, Kelemahan

dan Ancaman). Yogyakarta: Ekonosia.

Sinaga, Pariaman. 2008. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sunaryo. 2009. Hukum Lembaga Pembiayaan. Jakarta: Sinar Grafika.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sutojo, Siswanto. 2000. Strategi Manajemen Kredit Bank Umum. Jakarta:

Damar Mulia Pustaka.

Solihin, Ismail. 2002. Pengantar Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Syamsi, Ibnu. 2004. System dan Prosedur Kerja. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:

Ekonosia.

Usman, Rahmadi. 2012. Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia.

Jakarta: Sinar Grafik.

Wangsawidjaja. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Wiroso. 2005. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: UII Press.

Page 109: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

LAMPIRAN

Page 110: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...
Page 111: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...
Page 112: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...
Page 113: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

HASIL WAWANCARA

Account Officer

A. Identitas Diri

Nama : Bapak Chandra Gunawan, M. Sos.

Umur : 40 tahun

Alamat : Jl. Raya Hankam Sasak Jikin RT. 01/05

Kelurahan Jati Murni, Kecamatan

Pondok Melati, Kota Bekasi

B. Wawancara tentang Murabahah

Pertanyaan : Bagaimana syarat – syarat pengajuan

pembiayaan murabahah?

Jawaban : persyaratan untuk bisa mengajukan

pembiayaan murabahah yaitu sudah

menjadi anggota, harus ibu-ibu, harus

sudah mengikuti latihan wajib kelompok,

dan sudah masuk pinjaman qardul hasan

sebesar Rp. 800,000-

Pertanyaan : Aspek apa saja yang dinilai dalam

kelayakan pemberian pembiayaan

murabahah?

Page 114: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Jawaban : Dalam pembiayaan murabahah tidak ada

kriteria khusus untuk memberikan

pembiayaan murabahah , apabila sudah

menjadi anggota kemudia mempunyai

usaha yang berjalan selama 6 sampai 12

bulan atau ada pemasukan keuangan

dalam perbulannya maka anggota sudah

layak untuk mengajukan pembiayaan

murabahah.

Pertanyaan : Bagaimana akad yang digunakan dalam

pembiayaan murabahah?

Jawaban : Akad yang digunakan yaitu akad jual-beli

dimana anggota mengajukan barang

pesanan, kemudian koperasi membelikan

barang tersebut dan menjualnya kepada

anggota dengan menegaskan harga

belinya kepada anggota, lalu anggota

membayarnya dengan harga yang lebih

sebagai keuntungan koperasi yang telah

disepakti antara pihak koperasi dan

aggota.

Pertanyaan : Apa sanksi yang diberikan apabila ada

anggota yang telat bayar angsuran?

Jawaban : tidak ada sanksi ataupun denda apabila

ada anggota ada yang telat bayar

angsuran, kami dari pihak koperasi hanya

Page 115: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

bertindak tegas dengan menegur anggota

yang lalai dalam pembayaran angsuran.

HASIL WAWANCARA

Anggota I

A. Identitas Diri

Nama : Ibu Wijiastuti

Umur : 38 tahun

Alamat : Jl. H. Bori RT. 01/09 Jatiluhur Jatiasih

Kota Bekasi

Himpunan : Cempaka

B. Wawancara tentang Murabahah

Pertanyaan : Mengapa Ibu mengambil pembiayaan

murabahah di Koperasi Syariah

Ukhuwah? Apakah sangat membantu

ekonomi Ibu?

Jawaban : Saya mengambil pembiayaan murabahah

di Koperasi Syariah Ukhuwah agar lebih

mudah dan dapat dipercaya. Serta mampu

memperlancar putaran perekonomian

saya dan mampu menekan terjadinya

inflasi karena tidak adanya ketetapan

bunga yang harus dibayarkan ke

Koperasi.

Page 116: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Petanyaan : Bagaimana dengan prosedur pembiayaan

murabahah? Apakah menyulitkan?

Jawaban : Dengan prosedur pembiayaan yang

sekarang diterapkan oleh Koperasi

Syariah Ukhuwah Saya rasa tidak

menyulitkan tapi malah memudahkan

Pertanyaan : Barang apa yang Ibu jadikan sebagai

jaminan untuk mendapatkan pembiayaan

tersebut?

Jawaban : Alhamdulillah di Koperasi Syariah

Ukhuwah tidak memita jaminan untuk

bisa mengajukan pembiayaan

murabahah, jadi tidak memberatkan kami

sebagai anggota.

Pertanyaan : Sejauh ini bagaimana angsuran ibu?

Apakah ada hambatan atau lancar –

lancar saja?

Jawaban : Angsuran saya berproses dengan baik,

tidak ada hambatan apapun dan berjalan

dengan lancar.

Page 117: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

HASIL WAWANCARA

Anggota II

A. Identitas Diri

Nama : Ibu Janah

Umur : 42 tahun

Alamat : Jl. Saar RT. 09/08 Jatiluhur Jatiasih

Kota Bekasi

Himpunan : Asmawiyah

B. Wawancara tentang Murabahah

Pertanya Mengapa Ibu mengambil pembiayaan

murabahah di Koperasi Syariah

Ukhuwah? Apakah sangat membantu

ekonomi Ibu?

Jawaban : saya mengajukan pembiayaan murabahah

karena saya membutuhkannya untuk

keluarga saya

Petanyaan : Bagaimana dengan prosedur pembiayaan

murabahah? Apakah menyulitkan?

Jawaban : sebenernya gak ribet mas prosedurnya

tapi kadang suka lama mas menunggu

apakah pengajuan saya di acc atau tidak.

Page 118: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Pertanyaan : Barang apa yang Ibu jadikan sebagai

jaminan untuk mendapatkan pembiayaan

tersebut?

Jawaban : disini tidak menggunakan jaminan

apapun mas, kalo udah menggunakan

qardul hasan baru bisa mengajukan

pembiayaan murabahah

Pertanyaan : Sejauh ini bagaimana angsuran ibu?

Apakah ada hambatan atau lancar –

lancar saja?

Jawaban : Angsuran saya aman mas karena bisa di

bayar tiap seminggu sekali ataupun satu

bulan sekali

Page 119: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

HASIL WAWANCARA

Anggota III

A. Identitas Diri

Nama : Ibu Eti

Umur : 45 tahun

Alamat : Jl. Dukuh I RT. 07/09 Jati Rahayu

Pondok Gede Kota Bekasi

Himpunan : Al-Jannah

B. Wawancara tentang Murabahah

Pertanya Mengapa Ibu mengambil pembiayaan

murabahah di Koperasi Syariah

Ukhuwah? Apakah sangat membantu

ekonomi Ibu?

Jawaban : saya mengajukan pembiayaan murabahah

karena untuk kebutuhan hidup keluarga

saya

Petanyaan : Bagaimana dengan prosedur pembiayaan

murabahah? Apakah menyulitkan?

Jawaban : untuk prosdur pembiayaan murabahah

tidak menyulitkan sama sekali

Page 120: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Pertanyaan : Barang apa yang Ibu jadikan sebagai

jaminan untuk mendapatkan pembiayaan

tersebut?

Jawaban : tidak diminta barang jaminan untuk bisa

mengajukan pembiayaan murabahah

Pertanyaan : Sejauh ini bagaimana angsuran ibu?

Apakah ada hambatan atau lancar –

lancar saja?

Jawaban : Angusan alhamdulillah lancar

Page 121: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

DOKUMENTASI

Page 122: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Gambar 1. Staf karyawan Koperasi Syariah Ukhuwah Pondok

Melati Bekasi

Page 123: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Gambar 2. Program Pembinaan Dakwah

Aa

Gambar 3. Program Menghafal Al-Qur’an dan Asmaul Husna

Page 124: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Gambar 4. Program Pelatihan Bisnis

Gambar 5. Program Bimbingan Baca Al-Qur’an (BBQ)

Page 125: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Gambar 6. Program Rihlah Anggota

Gambar 7. Program Sosial

Page 126: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Gambar 8. Program Gerobak Berkah

Page 127: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Gambar 9. Wawancara Dengan Account Officer Bpk. Chandra

Gunawan, M. Sos.

Page 128: ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI ...

Gambar 10. Proses Wawancara Dengan Anggota Koperasi

Syariah Ukhuwah Pondok Melati