Analisis Pembahasan Sifat Amfoter Protein
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat keasaman
pada larutan protein yang diuji yaitu susu dan putih telur ayam
kampung. Percobaan ini dilakukan dengan dua pengujian yaitu
pengujian pertama untuk mengetahui sifat asam. Langkah awal yang
dilakukan adalah 3mL larutan susu yang berupa larutan berwarna
putih dan putih telur yang berupa larutan tak berwarna
masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
ditambahkan dengan 1 tetes HCl 1N yang merupakan larutan tak
berwarna. Penambahan ini tidak memberikan perubahan. Kemudian
dimasukkan kertas lakmus merah dan biru pada kedua tabung,
menghasilkan perubahan warna pada kertas lakmus. Lakmus biru
menjadi merah dan lakmus merah tidak mengalami perubahan. Perubahan
warna ini terjadi pada kedua tabung, baik larutan susu maupun
larutan putih telur. Percobaan kedua dilakukan pengujian pada
suasana basa. Langkah pertama yang dilakukan adalah dimasukkan 3mL
larutan protein yaitu larutan susu yang berupa larutan berwarna
putih dan larutan putih telur yang berupa larutan tak berwarna ke
dalam dua tabung reaksi yang berbeda. Kemudian pada masing-masing
tabung rekasi ditembahkan 3mL NaOH encer yang merupakan larutan tak
berwarna, pemnambahan ini tidak terjadi perubahan pada kedua
larutan protein. Kemudian ditambahkan 1 tetes larutan PP, larutan
tak berwarna pada kedua tabung reaksi. Setelah penambahan PP
terjadi perubahan pada larutan menjadi larutan berwarna merah muda.
Dari percobaan pada kedua pengujian sifat amfoter protein dapat
disimpulkan bahwa larutan protein bersifat amfoter. Pada suasana
asam dengan penambahan HCl dan setelah diuji dengan kertas lakmus
menunjukkan bahwa protein juga bersifat asam karena memerahkan
lakmus biru. Dalam suasana basa, dengan penambahan NaOH encer dapat
bersifat basa ditunjukkan dengan penambahan PP mengalami perubahan
warna menjadi merah muda. Sifat keamfoteran protein ini dikarenakan
suatu asam amino sebagai penyusun protein mengandung baik suatu ion
karboksilat (-CO-2) maupun suatu ion amonium (-NH3+) dalam setiap
molekulnya. Asam amino dapat bereaksi dengan asam maupun dengan
basa. Masing-masing dapat menghasilkan suatu kation dan suatu
anion. Dengan reaksi sebagai berikut :
DokumentasiNo.DokumentasiKeterangan
Percobaan sifat amfoter protein
1.
Diambil sebanyak 3mL aquades
2.3mL aquades dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi berbeda,
kemudian ditambahkan dengan 1 tetes HCl 1N. Lalu diuji dengan
kertas lakmus.
3.
Pada tabung 1 ditambahkan larutan susu dan tabung 2 ditambahkan
larutan putih telur. Kemudian diuji dengan kertas lakmus. Lakmus
biru menjadi berwarna merah
4.2mL larutan NaOH encer dimasukkan ke dalam tabung reaksi
5.
NaOH encer ditambahkan 2 tetes PP. Dari tek berwarna menjadi
berwarna merah muda.
6.
Diambil sebanyak 3mL larutan susu, kemudian dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
7.
Larutan protein ditambahakan dengan larutan NaOH sehingga
mengalami perubahan warna menjadi merah muda.
8.
sehingga mengalami perubahan warna menjadi merah muda
9.
3mL larutan putih telur tak berwarna dimasukkan ke dalam tabung
reaksi. Ditambahkan dengan 3mL larutan NaOH
10.Campuran dalam gelas kimia diuji dengan 1 tetes larutan
PP.
11.
Setelah diuji dengan larutan PP, campuran menjadi larutan
berwarna ungu
Percobaan Reaksi Warna
1.Reaksi biuret
3mL larutan protein (susu dan putih telur) dimasukkan ke dalam
tabung reaksi berbeda
2.
Larutan protein (susu dan putih telur) ditambahkan 1mL NaOH 40%
tak berwarna
3.
Larutan susu ditambahkan setetes demi setetes CuSO4 menjadi
larutan berwarna ungu
4.
Larutan putih telur ditambahkan dengan setetes demi setetes
CuSO4 menjadi larutan berwarna ungu (+)
5.Reaksi Ksanthoprotein
3mL larutan putih telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi
6.
3mL larutan susu dimasukkan ke dalam tabung reaksi
7.
Larutan protein(susu dan putih telur) ditambahkan dengan 1mL
HNO3 pekat
8.
Larutan protein (susu dan putih telur) dipanaskan dalam penangas
air
9.
Larutan protein menjadi berwarna kekuningan
10.
Larutan protein (susu dan putih telur) ditambahkan amonia
menjadi larutan berwarna jingga
11.Reaksi Ninhidrin
1mL larutan protein (susu dan putih telur) dimasukkan ke dalam
tabung reaksi. Ditambahkan 10 tetes ninhidrin, kemudian dipanaskan
dalam penangas air.
12.
Larutan protein (susu dan putih telur) menjadi larutan berwarna
ungu.
13.Reaksi Millon
2mL larutan protein (susu dan putih telur) dimasukkan ke dalam
tabung reaksi berbeda, kemudian ditambahkan 1mL pereaksi millon.
Lalu dipanaskan, didinginkan dengan air.
14.Larutan ditambahkan dengan NaNO2 kemudian dipanskan lagi.
Larutan menjadi berwarna merah.
15.Reaksi Hopkin-Cole
1mL larutan protein (susu dan putih telur) ditambahkan 1 tetes
formaldehid encer, ditambahkan 1 tetes pereaksi merkuri sulfat,
ditembahkan 1mL asam sulfat. Terbentuk dua lapisan.
16.Hidrolisis Protein dan test adanya belerang
1mL larutan putih telur dimasukkan ke dalam tabung reaksi
17.
1mL larutan susu dimasukkan ke dalam tabung reaksi
18.
Larutan protein (susu dan putih telur) ditambahakan 1mL larutan
NaOH 40%
19.
Larutan dipanaskan selama 1 menit dalam penangas air
20.
Larutan protein susu ditambakan dengan 1 tetes Pb-asetat
21.Larutan putih telur ditambahkan dengan 1 tetes Pb-asetat
22.
Kedua larutan setelah ditambahkan Pb-asetat