ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK UDANG PADA INDUSTRI RUMAHAN DI KECAMATAN NIPAH PANJANG I SKRIPSI Oleh : MUSDALIFAH Nim : EES.150773 PEMBIMBING : H. SISSAH,M. HI ANZU ELVIA ZAHARA, SE,ME.Sy PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1440 H/2019M
98
Embed
ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK UDANG PADA …repository.uinjambi.ac.id/2980/1/Bookmarsk_Skripsi...lain pembuatan terasi udang, pembuatan udang kering, dan kerupuk udang. Pembuatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK UDANG PADA
INDUSTRI RUMAHAN DI KECAMATAN NIPAH PANJANG I
SKRIPSI
Oleh :
MUSDALIFAH
Nim : EES.150773
PEMBIMBING :
H. SISSAH,M. HI
ANZU ELVIA ZAHARA, SE,ME.Sy
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1440 H/2019M
PERSEMBAHAN
Rasa syukur mendalam atas kehadirat Allah SWT karena berkatnya lah
saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat
beriring salam kuhadiahkan untuk Rasulullah SAW
Karya ilmiah ini penulis persembahkan khusus kepada :
Ayahanda Mase Hude yakni seorang ayah yang selalu memberikan
do’anya kepada saya, tak pernah mengeluh dalam mendidik saya, tak pernah
bosan untuk memberikan motivasi semangat serta pembelajaran selalu. Serta
ibunda tercinta Dalima yakni seorang ibu yang selalu memberikan cinta dan
kasih sayang di setiap do’a , di setiap langkah yang saya jalani, yang selalu
berjuang dan berkerja keras untuk membahagiakan saya dan tak pernah putus
asa demi cita-cita saya , dan ntuk Adik saya Lisa Amelia yang kusayangi.
Untuk teman-teman seperjuangan jurusan Ekonomi Syari’ah angkatan
2015 khususnya kelas pejuang toga Ei yang sudah 3 th belajar bersama, dan
telah membantu dalam memberikan masukan ataupun kritikan hingga skripsi
ini selesai. Semoga Allah mengabulkan harapan dan cita-cita kita.
Untuk yang telah berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Rizky Safrizal
Putra, Robiatul Adawiyah, Heri Antoni, dan Suwandi terimakasih telah
banyak membantu saya. Nursia, Eka Nurjanah, , Nurul Almariah, Aruwa ,
Isna Wati dan Cindi Yolanda, yang selalu bersama-sama dalam suka maupun
duka selalu memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan perkuliahan ini
dan telah banyak memberikan saran maupun kritik hingga skripsi ini selesai.
Untuk sahabat ku dari Five Angel Wawa, Mia, Riska, Yaya. Terima
kasih selalu menemani dalam suka maupun duka selama mencari ilmu selama
10 tahun ini. Terimakasih atas do’a dan dukungan kalian.
Untuk sahabat posko 16 KSB Muslimah, Dwi ramadhani, Messy
Kurniati, Lia Ul Insan, Novi Safitri, Enda Aryani, Bayu Anggi saputra,
Rahman Sen yang sudah menjadi keluarga baru dan selalu memberikan
kebahagiaan. Semoga semua kebaikan ini menjadi amal baik dan mendapat
pahala dari Allah SWT. Aamiin yaa rabbal’alaamiin.
MOTTO
Artinya : Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan
siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari
sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur
kepada-Nya. (Q.S Al- Qasas :73)1
1 Al-Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan kerupuk
udang dan untuk menganalisis besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari kerupuk
udang pada industri rumahan di Kecamatan Nipah Panjang I . Nilai tambah
menjadi sangat penting dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu
cara untuk meningkatkan nilai tambah adalah melalui proses pengolahan bahan
baku menjadi barang baru. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan cara wawancara ,observasi,
dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses
pengolahan udang menjadi kerupuk udang pada skala industri rumah tangga
masih tergolong sederhana karena masih menggunakan alat produksi manual yang
sederhana dan tradisional, nilai tambah atau keuntungan yang diperoleh dari
pengolahan kerupuk udang pada skala industri rumah tangga, dan keseluruhan
jumlah pendapatan 35 orang pemilik usaha kerupuk udang, 5 orang para pekerja
industri kerupuk udang, dari 40 informan yang diperhitungkan kurang lebih
sebesar Rp.74.700.000 atau mencapai 58,5% tergolong tinggi karena lebih dari
50% dan dalam pengumpulan data sudah mencapai titik jenuh .
Kata Kunci : Produksi, Nilai Tambah, Strategi Peningkatan Nilai Tambah
ABSTRACT
This study aims to find out how the process of making shrimp crackers and to
analyze the amount of added value produced from shrimp crackers in home
industries in Nipah Panjang I District. Added value is very important in
increasing people's income. One way to increase added value is through
processing raw materials into new goods. This research was conducted with a
qualitative descriptive research method. Data collection by interview,
observation, documentation and literature study. The results showed that the
processing of shrimp into shrimp crackers on a home industry scale is still
relatively simple because it still uses simple and traditional manual production
tools, added value or benefits obtained from processing shrimp crackers on a
home industry scale, and the total amount of income 35 Shrimp cracker business
owners, 5 shrimp cracker industry workers, from 40 informants who accounted
for approximately Rp.74,700,000 or reached 58.5% were classified as high
because more than 50% and in data collection had reached a saturation point.
Keywords: Production, Added Value, Added Value Improvement Strategy
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah
memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis haturkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul “Analisis Nilai Tambah Produk Kerupuk Udang
Pada Industri Rumahan di Kecamatan Nipah Panjang I “ Adapun tujuan dari
penyusunan skripsi ini adalah sebagai tugas akhir yang menerapkan syarat untuk
meraih gelar sarjana jenjang Strata 1 Jurusan Ekonomi Syariah pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Dalam
penyusunan skripsi ini, tidak luput dari keterbatasan dan kekurangan. Penulis
menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanapa adanya
dukungan, usaha dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya penulis menghaturkan terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada
kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Mase hude dan ibunda Dalima yang tidak
pernah lelah memberikan do’a, dukungan,semangat, cinta dan kasih sayang.
Berikut ucapan terimakasih kepada Bapak H. Sissah,M.HI, dan Ibu Anzu Elvia
Zahara,SE,ME.Sy selaku pembimbing I dan II saya. Selaku kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A Selaku Rektor UIN Sultha Thaha
Saifuddin Jambi
2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah,SE., M.EI, selaku Wakil Dekan I bidang
Akademik dan Perkembangan Lembaga.
4. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE., ME, selaku Wakil Dekan II bidang
Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan.
5. Ibu Dr. Halimah Djafar, M.Fil.I selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama Luar.
6. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA dan Ibu G.W.I Awal Habibah, SE.,
M.E.Sy selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten, dan seluruh Civitas Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan demi perbaikan skripsi ini
kepada Allah SWT kita memohon ampunan-Nya dan kepada manusia kita
memohon kemaafannya, semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah
SWT.
Jambi, 2019
Penulis
Musdalifah
NIM:EES.150773
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... i
NOTA DINAS .............................................................................................. ii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ............................................................................................... .. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 11
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 11
D. Tujuan Masalah ........................................................................................ 11
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 12
F. Kerangka Teori ......................................................................................... 12
G. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 36
H. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 39
BAB II METODE PENELITIAN
A. Waktu Dan Tempat Penelitian ................................................................. 40
B. Pendekatan Penelitian .............................................................................. 40
C. Jenis dan Sumber data .............................................................................. 41
D. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 42
E. Teknis Analisis Data ................................................................................ 44
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 45
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Industri Rumahan Produk Kerupuk Udang ................................. 47
B. Letak Geografis Kecamatan Nipah Panjang ............................................ 48
C. Struktur Organisasi Industri Rumahan Produk Kerupuk Udang .............. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Proses pengelolahan udang menjadi kerupuk udang ................................ 52
B. Nilai tambah yang dihasilkan dari pengelolahan udang
menjadi kerupuk udang ............................................................................ 55
C. Strategi Peningkatan Nilai Tambah dalam produk kerupuk udang di
Kecamatan Nipah Panjang I .................................................................... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 67
B. Saran ......................................................................................................... 68
C. Penutup ..................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 70
Potensi sumber daya perikanan laut terutama udang laut sangat besar di
Indonesia yakni sekitar 78.800 ton per tahun. Udang merupakan komoditas
unggulan perikanan Indonesia karena tingginya harga udang dan terus
meningkatnya permintaan udang baik di pasar domestik maupun di pasar
internasional. Udang memegang peran penting dalam ekspor hasil perikanan
Indonesia, sehingga berperan penting dalam meningkatkan devisa negara. Udang
yang biasanya diekspor adalah udang besar yang merupakan udang ekonomis
tinggi sedangkan udang kecil memiliki nilai ekonomis rendah.Udang ini tidak
dijual dipasar internasional, namun dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara
diolah menjadi berbagai jenis olahan hasil perikanan sehingga dapat
meningkatkan nilai jual. Namun dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara
diolah menjadi berbagai jenis olahan hasil perikanan sehingga dapat
meningkatkan nilai jual.2
Provinsi Jambi terbentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-undang
No. 61 tahun 19
2 Aisyah Nurhasanah, Skripsi sarjana,Analisis nilai tambah kerupuk udang dan pempek
udang di sungsang Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin Sumatra Selatan,(Universitas
Sriwijaya,2017)hlm 1
58 tanggal 25 juni 1958 yang terletak pada Pantai Timur Pulau Sumatera
berhadapan dengan laut Cina Selatan dan Lautan Pasific, pada alur lalu lintas
Internasional dan Regional.
Secara geografis Propinsi Jambi terletak antara 0º 45¹ 2º 45¹ LS dan 101º
0¹ - 104º 55 BT dengan wilayah keseluruhan seluas 53.435.72 KM² dengan luas
daratan 51.000 Km2 , luas lautan 425,5 Km2 dan panjang pantai 185 Km. Luas
perairan laut jambi lebih kurang 44.49 km, dengan panjang pantai kurang lebih
210 km. Potensi perikanan tangkap yang terkandung didalamnya sekitar 114,036
ton/ tahun, dengan potensi lestari sekitar 71.820 ton/tahun, terdiri atas jenis-jenis
ikan ekonomis penting seperti ikan tenggiri, bawal, senangin,kembung, udang
ketak, dan berbagai jenis udang lain.3
Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai potensi sumber daya alam
pada sektor perikanan yang cukup besar. Dengan panjang garis pantai 191 km
yang membentang dari pembatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
sampai dengan perbatasan Provinsi Sumatera Selatan, mempunyai potensi
perikanan tangkap laut dengan luas areal 77.752 hektar. Hasil perikanan tangkap
yang terdiri dari perikanan laut dan udang produksinya mencapai 23.491,54 ton,
perairan umum mencapai 130,86 ton. Dari berbagai jenis perairan di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur ini dengan penghasil utama terdapat di Kecamatan
Mendahara, Nipah Panjang, Sadu, Kuala Jambi Dan Muara Sabak Timur.4
3https://www.academia.edu/23433879/Makalah_Potensi_Perairan_di_Provinsi_Jambi 4http://tanjabtimkab.bps.go.id.diakses pada 08 desember 2018, pukul 16:10 .
kerupuk udang lebih banyak menerima pesanan dibandingkan dengan produksi
untuk persediaan. Data mengenai permintaan kerupuk udang secara kualitatif
sudah dilakukan, sehingga permintaan lebih banyak karena para pengusaha setiap
hari berproduksi dengan setelah menajdi kerupuk udang kering sudah datang para
pemesan dan pedagang yang akan membawa produk mereka keluar daerah.12
Tabel 1.1
Perkembangan Harga Kerupuk Udang
Tahun
Bentuk
Kerupuk Harga
2009 Bulat Rp. 15.000
2010 Bulat Rp.20.000
2012 Bulat Rp.23.000 2013 Bulat Rp.25.000
2014 Bulat Rp.30.000
2015 Bulat Rp.35.000 2016 Bulat Rp.40.000
2017 Bulat Rp.45.000
2018 Bulat Rp.50.000
2019 Bulat
Rp.55.000-
Rp.60.000 Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tanjung
Jabung Timur.
Perkembangan industri kerupuk udang menjadikan para nelayan yang
mendapatkan hasil laut seperti udang, mudah untuk memasarkan karena setiap
hari hasil laut yang didapat langsung dapat di pasarkan atau diperjual belikan
kepada para pengrajin kerupuk udang. Di Kecamatan Nipah panjang I merupakan
salah satu sentra industri kerupuk dengan hasil olahan berupa kerupuk udang.
Karena mayoritas para ibu rumah tangga disana memproduksi kerupuk udang, hal
12 Ibid,Bank Indonesia,hlm 7
ini menunjukkan bahwa usaha kerupuk udang yang di produksi oleh para ibu
rumah tangga tersebut merupakan salah satu industri yang potensial dan mampu
bertahan di tengah persaingan dengan industri pengolahan kerupuk lain. Udang
merupakan salah satu bahan baku yang memiliki sifat tidak tahan lama, sehingga
cara penanganan yang efektif dengan pengolahan menjadi produk yang memiliki
masa simpan. Udang merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk
pengolahan produk kerupuk. Adanya industri yang mengubah bentuk primer
menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses
pengolahan, maka akan dapat memberikan nilai tambah karena dikeluarkannya
biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungannya
lebih besar bila dibandingkan tanpa melalui proses pengolahan. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk melakukan penelitian sehingga dapat mengetahui lebih
lanjut mengenai pendapatan dan nilai tambah yang diperoleh dari usaha
pengolahan kerupuk udang.
Teknologi yang dipergunakan dalam pembuatan kerupuk udang ini juga
masih menggunakan teknologi yang sederhana terutama dalam proses
pencampuran bahan-bahan dan pengolahan bahan hanya denganmempergunakan
tenaga manusia.
Tabel 1.2
Data Pengrajin/ Industri Rumahan Kerupuk Udang Di Kecamatan
Nipah Panjang I Tahun 2019
No
Pengrajin
Kerupuk
Jumlah
Hasil
Perminggu
Harga/Kg Pekerja Merek
1. A1 50 Kg Rp.60.000 1 orang Udang kembar
2 A2 10 Kg Rp.65.000 - Usaha Maju
3 A3 20 Kg Rp.60.000 1 orang Putra Dua
4 A4 30 Kg Rp.60.000 1 orang Dua Putra
5 A5 20 Kg Rp.60.000 1 orang -
6 A6 50 Kg Rp.60.000 2 orang -
7 A7 20 Kg Rp.50.000 1 orang Permata Cahaya
8 A8 10 Kg Rp.50.000 - -
9 A9 20Kg Rp.50.000 1 Orang
10 A10 50 Kg Rp.55.000 1 Orang
11 A11 10 Kg Rp.50.000 1 Orang -
12 A12 30 Kg Rp.55.000 - -
13 A13 10 Kg Rp.50.000 - -
14 A14 20 Kg Rp.55.000 1 Orang -
15 A15 40 Kg Rp.60.000 1 Orang -
16 A16 30 Kg Rp.55.000 2 Orang -
17 A17 40 Kg Rp.55.000 1 Orang -
18 A18 20kg RP.50.000 - -
19 A19 20Kg Rp.50.000 - -
20 A20 20 Kg Rp.55.000 - -
21 A21 20 Kg Rp.55.000 1 Orang -
22 A22 30 Kg Rp.65.000 2 Orang Cita Rasa
23 A23 10Kg Rp.55.000 1 Orang -
24 A24 10 Kg Rp.50.000 1 Orang -
25 A25 10 Kg Rp.50.000 - -
26 A26 20 Kg Rp.55.000 - -
27 A27 10 Kg Rp.50.0000 - -
28 A28 20 Kg Rp.50.000 - -
29 A29 20 Kg Rp.55.000 - -
30 A30 20 Kg Rp.55.000 - -
31 A31 20 Kg Rp.55.000 - -
32 A32 10 Kg Rp.55.000 - -
33 A33 10 Kg Rp.50.000 - -
Sumber :Hasil Wawancara Pengusaha Industri Rumahan
Tabel diatas adalah data para pengarajin yang membuat produk kerupuk
udang di Kecamatan Nipah Panjang I, A1- A35 adalah nama- nama informan
yang dirahasiakan dan hasil produksi jumlah per Kg dalam seminggu , ada pula
yang memakai pekerja , beserta merek masing-masing produk kerupuk udang
mereka dan ada juga yang tidak memakai merek.
Teknologi yang dipergunakan adalah pada proses penghancuran udang
yaitu dengan menggunakan penggilingan udang. Dalam proses pengeringan masih
mengandalkan sinar matahari,belum mempergunakan kekuatan mesin pengering.
Industri rumahan dapat mengalami perkembangan atau dapat menjadi usaha besar
jika industri ini selalu memberi nilai tambah yang tinggi bagi produk tersebut dan
para pelaku industri yang terlibat.
Menurut Aisyah Nurhasnah peneliti terdahulu,sebagian besar bahan baku
udang mudah didapat di lokasi responden sehingga produk olahan udang
dijadikan sebagai komoditas yang dikembangkan di suatu daerah. Sebaran produk
pangan olahan sangat terkait erat dengan potensi ketersediaan bahan baku
utama.Produk tersebut sangat potensial untuk dikembangkan dalam upaya
pemberdayaan masyarakat dan kemandirian pangandan memberikan informasi
34 A34 10 Kg Rp.50.000 - -
35 A35 50 Kg Rp.55.000 1 Orang -
dan gambaran kepada masyarakat, pengolah kerupuk serta pemerintah untuk
keberlanjutan usaha di masa mendatang.13
Menurut A. Anindita jenis kerupuk beranekaragam berdasarkan bahan
bakunya seperti kerupuk ikan dan kerupuk udang. Penambahan bahan-bahan
seperti udang, ikan, telur, dan lain-lain adalah untuk memperbaiki cita rasa dan
meningkatkan nilai gizi. Kerupuk udang adalah kerupuk yang bahannya terdiri
dari adonan tepung dan udang, bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah udang segar, ubi jalar ungu kualitas baik, tepung tapioka, garam, bawang
putih, air bersih dan minyak goreng. Udang yang digunakan adalah udang yang
masih segar jenis windu yang diperoleh dari Pasar. Dalam industri pengolahan
makanan serta dapat meningkatkan nilai gizi pada produk kerupuk udang.14
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut salah satu
tempat yang ada di provinsi jambi tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Kecamatan Nipah panjang I untuk melakukan penelitian dengan judul :’’Analisis
Nilai Tambah Produk Kerupuk Udang Pada Industri Rumahan Di
Kecamatan Nipah Panjang I ’’
13 Aisya Nurhasnah“Analisis Nilai Tambah Kerupuk Udang Dan Pempek Udang Di
Sungsang Kecamatan Banyuasin Ii Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan ” 2017. Hlm 19 14A.Anindita.”Pengembangan Produk Kerupuk Udang Melalui Substitusi Tepung Ubi
Jalar UnguDengan Variasi Lama Penggorengan” 2016. Hlm 135-136
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,yang dapat saya jabarkan
rumusan masalah pokok sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pengolahan udang menjadi kerupuk udang di
Kecamatan Nipah Panjang I ?
2. Seberapa besar nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan udang
menjadi kerupuk udang di Kecamatan Nipah panjang I ?
3. Bagaimana strategi peningkatan nilai tambah dalam produk kerupuk udang
di Kecamatan Nipah Panjang I?
C. Batasan Masalah
Agar peneliti ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembatasan masalah
yang akan diteliti. Penelitian ini difokuskan kepada analisis nilai tambah produk
kerupuk udang pada industri rumahan di Kecamatan Nipah Panjang I dilihat dari
peluang keuntungan yang menjadi sumber pendapatan para pengrajin kerupuk
udang .
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitin ini adalah
1. Mengetahui proses pengelolahan udang menjadi Kerupuk udang di
Kecamatan Nipah Panjang I
2. Mengetahui seberapa nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan udang
menjadi kerupuk udang di Kecamatan Nipah Panjang I
3. Mengetahui strategi meningkatkan nilai tambah pada produk kerupuk
udang di Kecamatan Nipah Panjang I
E. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat yang diberikan dari penelitian ini adalah
1. Penelitian skripsi ini di harapkan dapat memberikan kontribusi berupa
buku bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
2 Bagi penulis,menambah wawasan mengenai permasalahan yang penulis
teliti
4. Bagi perguruan tinggi, dapat menajadi sumber rujukan refrensi sebagai
penelitian selanjutnya.
5. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar
kajian selanjutnya yang berhubungan dengan analisis nilai tambah produk
kerupuk udang.
6. Bagi masyarakat, Sebagai sumber atau refrensi tentang pengetahuan
mengenai nilai tambah pada suatu produk industri rumahan
F. Kerangka Teori
1. Teori Nilai Tambah
Menurut Hayami sebagaimana dikutip dalam Siti Rahmatia, definisi nilai
tambah adalah pertambahan nilai yang terjadi karena adanya input fungsional
yang dilakukan pada komoditi yang bersangkutan. Input fungsional tersebut
berupa proses mengubah bentuk, memindahkan tempat, maupun
menyimpan.15Nilai tambah yaitu nilai seorang produser tambahkan ke dalam nilai
bahan baku atau pembelian (selain tenaga kerja) sebelum produk baru atau
produk jasa yang telah ditingkatkan tersebut dijual.Artinya input ( bahan baku,
transportasi,sewa, iklan dan sebagainya) yang di beli orang dibayar upah untuk
bekerja dan ketika saat barang akhir atau jasa dijual menyisakan keuntungan. Jadi
nilai tambah yaitu nilai keuntungan atau nilai yang ada dalam suatu produk
berupa keunikan dan kelebihan pada suatu produk tersebut. Dapat dilihat dari sisi
aditifnya (upah ditambah keuntungan) atau sisi bentuk substruktur (output
dikurangi input). Nilai tambah = upah+ laba = Output- input. 16
Menurut Hayami et al ada dua cara untuk menghitung nilai tambah yaitu
nilai tambah untuk pengolahan dan nilai tambah untuk pemasaran. Faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai tambah pengolahan dapat dikategorikan menjadi dua
yaitu faktor teknis dan faktor pasar. Faktor teknis yang berpengaruh adalah
kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja. Faktor
pasar yang berpengaruh adalah harga output, upah tenaga kerja, harga bahan baku
dan nilai input lain selain bahan baku dan tenaga kerja. Besarnya nilai tambah
karena proses pengolahan didapat dari pengurangan biaya bahan baku dan input
lain terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja.
15Siti Rahmatia, ”Analisis Nilai Tambah Produk Kerupuk Udang Pada Industri Rumahan
Di Desa Muara Pantuan Kabupaten Kutai Kartanegara” eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa faktor teknis dan faktor pasar
sangat mempengaruhi untuk mengetahui nilai tambah.17
Menurut Umar dikutip dari buku karya Umar nilai tambah bagi konsumen
dapat diperoleh dengan membandingkan antara manfaat dan biayanya.Manfaat
tidak hanya meliputi fungsi barang itu saja, tetapi juga kepuasan yang didapatkan
konsumen dengan memiliki barang tersebut. Sementara biaya terdiri dari biaya
eksplisit seperti harga beli dan ongkos kirim, dan biaya implisit seperti waktu dan
tenaga yang telah dikorbankan pembeli untuk memperoleh barang tersebut.18
Dalam industri modern, yang berada dalam pasar global yang amat sangat
kompepetitif, aktivitas berproduksi bukan sekedar dipandang sebagai aktivitas
penciptaan nilai tambah (Value Added). Pemahaman terhadap nilai tambah ini
penting agar dalam setiap aktivitas berproduksi selalu menghindari pemborosan
(waste). Pemborosan adalah segala aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah
tetapi hanya mengeluarkan biaya atau dapat dikatakan sebagai manfaat yang
diperoleh dari aktivitas itu lebih rendah dari pada biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai aktivitas itu. Dengan demikian produksi dapat dikatakan sebagai suatu
aktivitas dalam perusahaan industri berupa penciptaan nilai tambah dari input
menjadi output secara efektif dan efisien sehingga produk sebagai output dari
proses penciptaan nilai tambah itu dapat dijual dengan harga yang kompepetitif di
pasar global.19
17Hayami Y, Kawagoe T, Morooka Y, Siregar.Agricultural Marketing and Processing in
Upland Java A Perspective From A Sunda Village”.Bogor :CPGRT Centre. 1987 18Umar, Husein. Studi Kelayakan Bisnis. Nilai Tambah(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.2003)hlm,50 19Vincent Gaspersz,”Ekonomi Manajerial,Pembuatan Keputusan Bisnis”(Jakarta :PT
Gramedia Pustaka Utama )hlm 167
Dalam pengembangan produk bernilai tambah,harus ditemukan teknologi
pengolahan teknologi udang yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
1) Memungkinkan untuk menggunakan semua jenis ukuran dan bentuk udang.
2) Meningkatkan konsumsi udang, baik secara jumlah maupun gizi.
3) Menambah nilai jual
4) Mudah dipasarkan
5) Mempunyai umur simpan yang panjang.20
Penciptaan nilai tambah merupakan produk tercipta karena serangkaian
kegiatan sejak dari penerimaan bahan bakuhingga ke penyerahan barang ke
customer. Kegiatan itu meliputi:
1) Pemeriksaan dan pengetesan kualitas bahan saat diterima dari supplier
(inspection),
2) Penyimpanan di gudang untuk menunggu pengolahan (waiting),
3) Pemeriksaan kualitas saat akan diolah dan diproses pertama kali (Inspection)
4) Pemeriksaan kualitas dalam tahapan-tahapan pengolahan (inspection)
5) Pemindahan bahan dari pengolahan pertama ke pengolahan lanjutan
(conveyance)
6) Penyimpanan bahan yang telah diolah tapi belum selesai (work in process)
untuk menunggu olahan selanjutnya (waiting)
7) Pemindahan kegudang setelah pengolahan akhir (conveying).
8) Pemeriksaan barang sebelum dikirim kekonsumen (inspection).
9) Pengiriman kekonsumen(conveyance)21
20 Ir.Endang Supraptiningsih,V. Vony Rorong,A.Pi, pengolahan hasil
perikanan,(Yogyakarta,PT Intan sejati:2008)hlm,1
Untuk melihat nilai tambah yang dapat dihasilkan dari suatu usaha
diperlukan adanya perhitungan-perhitungan yang antara lain meliputi perhitungan
biaya produksi dan keuntungan. Harga-harga yang tercantum dalam analisis usaha
ini dapat berubah setiap waktu, sesuai dengan kondisi pasar setempat .22
Nilai tambah yaitu selisih antara nilai Output dan nilai input antara. Untuk
mengetahui besarnya nilai tambah di gunakan rumus sebagai berikut:
NT = nilai tambah
NO = nilai Output
NI = nilai Input antara.23
2. Teori Strategi Peningkatan Nilai Tambah
Nilai tambah = upah+ laba = Output- input.Dalam meningkatkan strategi
nilai tambah dilihat dari faktor upah dan laba.
Upah adalah biaya yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan
didasarkan pada jumlah jam kerja, pembayarannya bisa dilakukan mingguan atau
pembayarannya dapat didasarkan pada unit yang dihasilkan. Upah biasanya
digunakan oleh tenaga kerja langsung atau yang langsung berhubungan dengan
21 Drs.T.Hani Handoko ,M,B.A.,Ph.D,Dasar-dasar manajemen produksi dan
operasi,(Yogyakarta,Cetakan keduapuluh satu,:2017) 22N.Edy Soetanto,B E, Membuat Patilo Dan Kerupuk Ketela,(Yogyakarta: Penerbit
Kansius,2001)hlm 45 23Bambang widjanjanta,”Mengasah kemampuan Ekonomi”(Bandung: Citra Praya,
2007)Hlm 103
NT = NO - NI
pembuatan produk. Yang mempengaruhi upah adalah kinerja kerja. Upah bisa
meningkat jika kinerja suatu karyawan dinilai baik.24
Laba adalah penjualan dikurangi biaya. Jadi semakin naik hasil penjualan
semakin meningkat pula laba yang diperoleh dengan asumsi biaya tidak
berubah.Cara untuk meningkatkan laba ialah, dengan meningkatkan penjualannya,
baik volume penjualannya maupun harga jualnya. Dan cara lainnya adalah dengan
menurunkan biaya, walaupun hasil penjualannya tetap. Jadi yang mempengaruhi
laba adalah biaya- baiya.25 Meningkatnya nilai tambah jika upah dan laba juga
meningkat.
Peningkatan nilai tambah merupakan salah satu usaha untuk memajukan
industri-industri pengolahan hasil perikanan, metode analisis nilai tambah
merupakan metode untuk memperkirakan sejauh mana bahan baku yang mendapat
perlakuan mengalami perubahan nilai. Sumber-sumber nilai tambah dapat
diperoleh dari pemanfaatan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal,
sumberdaya alam dan manajemen), untuk menjamin agar proses produksi terus
berjalan secara efektif dan efisien maka nilai tambah yang diciptakan perlu
didistribusikan secara adil.26
3. Teori Industri
Menurut sadono sukirno, industri mempunyai dua pengertian yaitu
pengertian secara umum dimana industri diartikan sebagai perusahaan yang
24V.Wiratna Sujarweni,”Akuntansi Biaya Teori Penerapannya” (Yogyakarta: Pustaka
baru press.2018 ) Hlm46 25Kuswadi, ”Meningktkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan Akuntansi
Oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk menganalisis nilai tambah kerupuk
sehingga dapat ketahui nilai gizi kerupuk udang serta nilai tambah yang
dihasilkan.30
Jasa industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain.
Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak
pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah
uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon), misalnya perusahaan
penggilingan padi yang melakukan kegiatan menggiling padi/gabah petani dengan
balas jasa tertentu.
Industri mempunyai dua arti.Pertama, industri adalah himpunan perusahaan-
perusahaan sejenis, seperti industri kosmetik yang terdiri dari perusahaan
penghasil produk kosmetik.Kedua industri sebagai suatu sektor ekonomi yang
melakukan kegiatan produktif untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
atau barang setengan jadi, atau sering disebut sebagai industri pengolahan.
Perusahaan Industri Pengolahan dibagi dalam 4 golongan yaitu :
a. Industri Besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih
b. Industri Sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
c. Industri Kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
d. Industri Rumah Tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
Penggolongan perusahaan industri pengolahan ini semata-mata hanya
didasarkan kepada banyaknya tenaga kerja yang bekerja, tanpa memperhatikan
30Aisyah Nurhasanah,Skripsi Sarjana.”Analisis Nilai Tambah Kerupuk Udang dan
pempek udang di sungsang kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin Sumatra
Selatan“.(Universitas Sriwijaya,2017) hlm 4
apakah perusahaan itu menggunakan mesin tenaga atau tidak, serta tanpa
memperhatikan besarnya modal perusahaan.31
Tercantum dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri sendiri,
berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan
berbentuk badan usaha perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Home
Industri juga dapat berarti industri rumah tangga, karena termasuk dalam kategori
usaha kecil yang dikelola keluarga.32
4. Teori Produksi
a. Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai
guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Produksi tidak hanya terbatas pada pembuatannya saja
tetapi juga penyimpanan,distribusi, pengangkutan, pengeceran, dan pengemasan
kembali atau yang lainnya.33
Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input
diubah menjadi barang-barang dan jasa-jasa lain yang disebut output. Banyak
jenis-jenis aktifitas yang terjadi di dalam proses produksi, yang meliputi
perubahan-perubahan bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.
Masing-masing perubahan-perubahan ini menyangkut penggunaan input untuk
menghasilkan output yang diinginkan. Produksi dapat didefinisikan sebagai suatu
proses yang menciptakan atau menambah nilai atau manfaat baru.Guna atau
manfaat mengandung pengertian kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi
31http:// tanjabtimkab .bps.go .id.Diakses pada 22 desember 2018. Pukul 14.48 32http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_9_1995.pdf 33Miller, dan Roger E,Meiners.2000. hlm 279
kebutuhan manusia.Jadi produksi meliputi semua aktifitas menciptakan barang
dan jasa.34
Produksi adalah sebuah proses yang terlahir dimuka bumi semenjak manusia
menghuni planet ini, produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga
peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari
menyatunya manusia dengan alam.Maka untuk menyatukan manusia dan alam ini,
Allah telah menetapkan bahwa manusia berperan sebagai khalifah. Bumi adalah
lapangan dan medan,sedang manusia adalah pengelola segala apa yang terhampar
dimuka bumi untuk dimaksimalkan fungsi dan kegunaanya. Apa yang di
ungkapkan oleh para ekonom tentang modal dan sistem tidak akan keluar dari
unsur kerja dan upaya manusia. Sistem atau aturan tidak lain adalah perencanaan
dan arahan.35
Berproduksi dalam lingkaran halal merupakan prinsip etika dalam produksi
yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim baik individu ataupun komunitas
adalah berpegang pada semua yang dihalalkan Allah dan tidak melewati batas.
Benar bahawa daerah halal itu luas, tetapi mayoritas jiwa manusia yang ambisius
merasa kurang puas dengan hal itu walaupun banyak jumlahnya. Maka kita
temukan jiwa manusia tergiur kepada sesuatu yang haram dengan melanggar
hukum-hukum Allah.36
Nilai universal lain dalam Ekonomi Islam tentang produksi adalah perintah
untuk mecari sumber-sumber yang halal dan baik bagi produksi dan
34Ari Sudarman, ” Teori Ekonomi Mikro Jilid I” (Yogyakarta BPFE,UGM :1999) 35 Adiwarman Karim ” Ekonomi Mikri Islami” Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2010,
Hlm102 36Yusuf Qardhawi,” Norma dan Etika Ekonomi Islam” Jakarta: Gema Insani
Press.2011.hlm 117
memanfaatkan output produksi pada jalan kebaikan dan tidak menzalimi pihak
lain. Dengan demikian penentuan input dan output dari produksi harus sesuai
dengan ekonomi Islam dan tidak mengarahkan kepada kerusakan yang
menyebabkan sesuatu menjadi haram.37
b. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakan.Faktor-faktor produksi yang diciptakan terdiri dari
tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawan.Dalam teori ekonomi,
menganalisis mengenai produksi selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi
(tanah, modal, keahlian keusahawan) adalah tetap jumlahnya.Hanya tenaga kerja
yang dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Hubungan
antara faktor-faktor produksi dengan tingkat output yang dihasilkan apabila input
yang digunakan adalah tenaga kerja, modal dan kekayaan alam dapat dirumuskan
melalui persamaan berikut ini :
Dimana:
Q adalah Output
K adalah Input capital (input keseluruhan)
L adalah Input tenaga kerja
c. Tujuan Produksi dalam Islam
Produksi adalah kegiatan menciptakan suatu barangatau jasa,sementara
konsumsi adala pemakaian atau pemanfaatan hasil produksi tersebut. Kegiatan
37Adiwarman Karim , “ Ekonomi Mikro Islami” (Jakarta : PT Raja Grapindo
Persada,2007)Hlm 103
Q = f (K, L)
produksi dan konsumsi merupakan sebuah mata rantai yang saling berkait satu
dengan yang lainnya. Oleh karena itu, kegiatan produksi harus sepenuhnya sejalan
dengan kegiatan konsumsi. Apabila keduanya tidak sejalan, maka tentu saja
kegiatan ekonomi tidak akan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan
seorang konsumen dalam mengonsumsi barang dan jasa dalam perspektif
ekonomi islam adalah mencari mashlahah maksimum dan produsen pun juga
harus demikian. Dengan kata lain, tujuan kegiatan produksi adalah menyediakan
barang dan jasa yang memberikan mashlahah maksimum bagi kosumen. Secara
lebih spesifik tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkan kemaslahatan yang
bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya:
1. Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkat moderat
2. Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya.
3. Menyiapkan persediaan barang/jasa dimasa depan
4. Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah swt. 38
Produksi, yaitu bagaimana komoditas yang dibutuhkan itu dihasilkan agar
mashlahah tercapai. Masyarakat harus memutuskan siapakah yang akan
memproduksi, bagaimana teknologi produksi yang digunakan dan bagaimana
mengelola sumber daya sehingga mashlahah dapat terwujud.39
Fasilitas produksi dan peralatan yang diperlukan dalam memproduksi
kerupuk udang adalah antara lain :
Tabel 1.3
Fasilitas Produksi Dan Peralatan
38Pusat Pengkajian dan Pengembangan ,”Ekonomi islam” Jakarta: PT. Rajagrafindo
persada.2008,Hlm, 231-233 39Ibid. hlm 10
No. Alat Fungsi
I Fasilitas Produksi
1.Bangunan Tempat proses produksi
2.Meja Tempat mengaduk bahan baku dan
Memotong batang kerupuk udang
3. Alas/ terpal Tempat menjemur kerupuk udang
4.Kulkas Tempat menyimpan udang segar
II Peralatan
1. Kipas
Untuk mendinginkan batangan
kerupuk udang
2. Wajan besar bertutup Untuk mengukus batangan kerupuk
udang
3.
4. Kompor
Untuk mengukus batangan kerupuk
udang
5. Pisau Untuk memotong batangan kerupuk
udang
6. Penggiling Untuk menggiling udang
7. Baskom Tempat mengaduk bahan baku
8. Mixer Untuk mengahaluskan udang giling
9. Sealer Untuk pengemasan
Sumber : Bank Indonesia Pola pembiayaan usaha kecil,Industri kerupuk udang.
Bahan baku utama industri kerupuk udang adalah udang dan tepung sagu.
Untuk bahan baku udang diperoleh atau dibeli dari para nelayan yang baru pulang
dari laut dan langsung memasarkan udangnya dalam bentuk udang kupas, namun
ada juga para nelayan menjual udang belum dikupas kepada beberapa pengrajin
kerupuk udang. Untuk menjaga mutu kerupuk udang yang dihasilkan, maka bahan
baku kerpuk udang pada umumnya berupa udang segar dan tepung sagu yang
memiliki kualitas baik. Kerena kualitas dari udang dan tepung sagu sangat
mempengaruhi kualitas dari kerupuk udang itu sendiri. Adapun bahan penolong
dari kerupuk udang ini adalah Bumbu- bumbu seperti bawang putih,garam, gula,
penyedap rasa, dan cabai.
Untuk penyimpanan udang segar harus disimpan dalam wadah yang baik dan
tetap dipertahankan suhunya dengan menggunakan es sehingga suhu bahan baku
mencapai suhu maksimal 5℃, saniter dan higienis.40
Pendinginan dan pembekuan merupakan teknologi pengawetan pangan yang
didasarkan pada pengambilan panas dari bahan. Pengambilan suhu dari produk
menyebabkan suhu produk menurun. Secara umum, penurunan suhu
mengakibatkan penundaan seluruh perubahan yang dapat terjadi selama
penyimpanan. Akibatnya, reaksi biokimia dan perubahan akibat pertumbuhan
mikroba menjadi lambat atau menurun. Dampaknya adalah daya simpan produk
menjadi lebih panjang. Semakin lama penyimpanan yang diinginkan penurunan
suhu semakin rendah. Teknik pengawetan pangan dengan pendinginan
merupakan teknik yang telah diterima baik oleh konsumen.41
d. Manajemen Produksi danPengembangan Produk
Menurut Fahmi manajemen produksi merupakan suatu ilmu yang membahas
secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan
40Bank Indonesia,Pola Pembiayaan Usaha Kecil,Industri Kerupuk
Udang(Jakarta:Desember 2008)hlm,14
41 Dr.Teti Estiasih,”Teknologi pengolahan pangan”, (Jakarta: Bumi Aksara,2014)hlm,110
mempergunakan ilmu dan seni yang dimilliki dengan mengarahkan dan mengatur
orang-orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan. Manajemen
produksi dan operasi adalah sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan
efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai
sumberdaya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.42
Produk merupakan seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak
berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik,nama
baik toko yang menjual (pengecer) dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer
yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.
Kotler menyatakan “ A product is anything that can be offered to a market to
satisfy a want or need. Product that are marketed include physical goods,
dan ide. Jadi produk itu bukan hanya berbentuk susuatu yang berwujud saja,
seperti makanan pakaian dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak
berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukan bagi pemuasan kebutuhan
dan keinginan (needs and wants) dari konsumen.43
Dari sudut pandang produsen atau pemasar, produk merupakan segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,
42 Irham Fahmi. 2014. “Manajemen Produksi dan Operas”. Definisi Produksi. Bandung:
Alfabeta, cv. 43H. Buchari Alma,Bank Indonesia,Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa
(Bandung: Penerbit Alfabeta 2007) hal 139
dibeli, digunakan atau di konsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar bersangkutan. Berdasarkan perspektif konsumen, produk adalah
segala sesuatu yang diterima pelanggan dari sebuah pertukaran dan pemasar.
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif produsen atas sesuatu
yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli pasar.44
Jelas disini bahwa harga (dari faktor-faktor produksi) hanya merupakan satu
dari dua faktor penting yang menentukan distribusi pendapatan antar warga
masyarakat. Faktor yang lain, yaitu pola pemilikan faktor-faktor produksi yang
ada, merupakan faktor penentu distribusi pendapatan yang sangat penting. Harga
faktor-faktor produksi (tanah, barang modal, tenaga kerja dan kepengusahaan)
ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan untuk masing-masing faktor
produksi.45
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi itu terdiri atas:
1) Tanah
Hal yang dimaksud dengan istilah land atau tanah disini bukanlah sekedar
tanah untuk ditanami atau untuk ditinggali saja, tetapi termasuk pula didalamnya
segala sumber daya alam (natural resources). itulah sebabnya faktor produksi
yang pertama ini sering kali pula disebut dengan sebutan natural resources
disamping juga sering disebut land. Dengan demikian, istilah tanah atau land ini
44Fandy Tjiptono,Ph.D,Strategi Pemasaran edisi-4 (Yogyakarta:CV.ANDI 2015) hal 231 45Boediono. “Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Ekonomi Mikro”Yogyakarta:BPFF-
YOGYAKARTA.2016. Hlm 170-171
maksudnya adalah segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi dan berasal
dan atau tersedia dialam ini tanpa usaha manusia, yang antara lain meliputi:
1) Tenaga penumbuh yang didalam tanah, baik untuk pertanian, perikanan,
maupun pertambangan.
2) Tenaga air, baik untuk pengairan, pegaraman, maupun pelayaran, termasuk
juga disini adalah, misalnya, air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh
perusahaan Air Minum.
3) Ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat (sungai, danau, tambak, kolam
dan sebagainya) maupun ikan dan mineral laut.
4) Tanah yang diatasnya didirikan bangunan.
Pendek kata yang dimaksudkan dengan istilah tanah (land) maupun sumber
daya alam (natural resources) disini adalah segala sumber asli yang tidak berasal
dari kegiatan manusia dan bisa diperjual belikan.
2) Tenaga kerja
Didalam ekonomi, yang dimaksud dengan istilah tenaga kerja manusia
bukanlah semata-mata kekuatan manusia untuk mencangkul, menggergaji,
bertukang dan segala kegiatan fisik lainnya. Hal yang dimaksudkan disini
memang bukanlah sekedar tenaga kerja saja, tetapi luas lagi, yaitu human
resources (sumber daya manusia).Didalam istilah human resources atau sumber
daya manusia itu, tercakuplah tidak saja tenaga fisik atau tenaga jasmani manusia
tetapi juga kemampuan mental atau kemampuan nonfisiknya. Pengertian human
resources itu terkumpullah semua atribut atau kemampuan manusia yang dapat
disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya proses produksi barang dan
jasa. Oleh karena itu benarlah jika ada orang yang berkata bahwa kualitas atau
mutu sumber daya manusia sesuatu bangsa itu tergantung pada kualitas atau mutu
ketaqwaan, kesehatan, kekuatan fisisk, pendidikan, serta kecakapan penduduknya.
Tenaga kerja perlu kita ketahui dimana dari segi kuantitas, tenaga kerja
bukanlah suatu hal yang sulit, untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan
bertanggung jawab. Sedangkan mutu tenaga kerja yang diperlukan dalam proses
produksi sangat penting untuk menjamin agar penempatan tenaga kerja yang
direkrut sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dalam suatu jenis pekerjaan.46
3) Modal
Modal (real capital goods) meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk
menunjang kegiatan produksi barang-barang lain serta jasa-jasa. Inilah yang kita
sebut sebagai barang-barang investasi. Termasuk kedalam bilangan barang-barang
modal semacam itu misalnya adalah mesin-mesin, pabrik-pabrik, jalan-jalan raya
pembangkit tenaga listrik, gudang serta semua peralatannya. Modal juga
mencakup arti uang yang tersedia dalam perusahaan untuk membeli mesin-mesin
serta faktor produksi lainnya.
4) Kecakapan tata laksana
Faktor produksi yang keempat ini adalah yang terpenting antara semua
faktor produksi, justru karena faktor ini adalah intangible factor of production.
Memang faktortersebut tidak bisa dilihat, tetapi seseorang diantara kita
46 Sa’id Intan 2004, Hlm 44
mengetahui danmerasakan bahwa ,entrepreneurship atau managerial skill itu,
adalah amat penting peranannya sehubungan dengan hasil yang dihasilkannya.47
5) Bahan Baku
Bahan baku juga disebut bahan dasar yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang. Bahan baku merupakan bagian yang integral dari produk dihasilkan
oleh suatu perusahaan.48 Bahan baku merupakan salah satu faktor yang
menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan. Adanya pemilihan bahan baku
yang digunakan akan memperkecil resiko kegagalan produk akibat bahan baku
juga kana membantu dalam mempertahankan mutu produk. Oleh karena itu,
seorang pengusaha harus mampu mengenal dan memilih bahan baku yang
berkualitas tinggi.49
6) Bahan Bakar
Pembangkit tenaga diperlukan untuk menjalankan mesin dan peralatan
produksi yang berada didalam industri tertentu. Terjaminnya kelangsungan
sumber tenaga ini berarti terjaminnya pelaksana kegiatan produksi dalam industri
yang bersangkutan.50 Untuk mengkonverensi bahan bakar minyak tanah menjadi
bahan bakar gas yang digunakan dalam memproduksi suatu usaha ini yang relatif
lebih aman. Akan tetapi penggunaan kompor gas yang kurang benar masih
berpotensi berbahaya. Menggunakan peralatan masak yang cepat merambat panas
47Suherman Rosyidi. “Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan Kepada Teori Ekonomi
Mikro Dan Makro”.Jakarta:Rajagrafindo Persada.2017. hlm 483-484
48 Sadono Sukirno. ”Pengantar Teori Ekonomi Mikro” (Jakarta: PT Raja Grafindo