Analisis Laporan Keuangan komparatifAnalisis laporan keuangan
komparatif dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba
rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke
periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan
saldo tiap-tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa
tahun. Informasi terpenting yang didapat dari analisis laporan
keuangan komparatif adalah kecenderungan atau tren (trend).
ANALISIS KOMPARATIFAnalisis komparatif adalah teknik analisis
yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen
(laporan keuangan) yang sama untuk beberapa periode yang
berurutan.Tujuan analisis komparatif adalah untuk mempe-roleh
gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi) tentang
perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan
keuangan di masa yang akan datang.Informasi hasil analisis
komparatif bermanfaat untuk memperediksi tentang kemungkinan yang
akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan
datang.ANALISIS KOMPARATIFPerbandingan dapat dilakukan dengan dua
pendekatan, yaitu Year-to-year Changes Analysis dan Index-Number
Trend Series Analysis.Dalam pendekatan year-to-year changes
analysis, per-bandingan dibuat dengan cara menghitung perubahan
absolut dan perubahan relatif (persentase) dari tahun ke tahun
setiap elemen laporan keuangan.Perubahan absolut diperlukan untuk
memperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid tentang
perubahan yang terjadi.Perubahan relatif (persentase) diperlukan
untuk menentukan berarti tidaknya (signifikansi) dari setiap
perubahan yang terjadi.Kesimpulan (komparatif)Dari sisi neraca,
pada tahun 2009 aktiva perusahaan mengalami peningkatan sebesar
33%. Kenaikan itu disebabkan oleh adanya kenaikan baik pada aktiva
lancar maupun aktiva tetap. Hal itu mengindikasikan bahwa pada
tahun 2010 perusahaan telah melakukan perluasan usaha untuk
meningkatkan aktiva lancarnya untuk mendukung peningkatan
penjualan.Dari sisi neraca, pada tahun 2010 utang dan modal
perusahaan juga mengalami peningkatan dalam jumlah yang sama dengan
peningkatan aktiva (33%). Hal itu bisa disebabkan karena perusahaan
mendanai kegiatan perluasan usahanya.KesimpulanDari sisi laba-rugi,
pada tahun 2010 penjualan dan laba komprehensif juga mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 30% dan 32%. Hal itu menunjukkan
bahwa perusahaan dapat memanfaatkan perluasan usaha yang telah
dilakukan.Dari sisi laba-rugi juga nampak bahwa sebagai akibat
adanya perluasan usaha perusahaan meningkatkan efisiensi kegiatan
produksinya. Hal itu tercermin pada peningkatan HPP (25%) yang
diperlukan untuk mendukung peningkatan penjualan yang lebih kecil
daripada peningkatan penjualannya (30%), sehingga peningkatan laba
komprehensif yang terjadi (32%) jauh lebih besar daripada
peningkatan penjualan (30%).KesimpulanDengan kata lain, berbagai
keputusan yang diambil oleh perusahaan pada tahun 2010 untuk
melakukan perluasan uasaha nampaknya cukup tepat karena perusahaan
dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan perolehan laba.Namun
demikian, karena perluasan usaha tersebut didanai dengan
menggunakan tambahan utang dan tambahan modal, maka di masa yang
akan datang perusahaan harus dapat lebih efektif dan efisien lagi
operasinya. Hal itu disebabkan karena beban keuangan (bunga) yang
harus ditanggung oleh perusahaan di masa yang akan datang juga
semakin berat.ANALISIS COMMON-SIZEAnalisis common-size adalah
teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan
antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai komponen
dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama.Tujuan
analisis common-size adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang:1.
Komposisi dan proporsi investasi pada setiapjenis aktiva.2.
Struktur modal dan pendanaan.3. Distribusi hasil penjualan pada
biaya dan laba.ANALISIS COMMON-SIZEInformasi hasil analisis
bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan (operasi,
investasi, dan pendanaa) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu,
serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan
perusahaan di masa yang akan datang.Persentase per komponen setiap
elemen laporan keuangan dapat dihitung dengan rumus sbb:1. Elemen2
Aktiva = Elemen ybs / Total Aktiva2. Elemen2 Pasiva = Elemen ybs /
Total Pasiva3. Elemen2 Laba/Rugi = Elemen ybs / PenjualanKesimpulan
(common-size)dari sisi laporan posisi keuangan pada tahun 2010
komposisi aset lancar sebagian besar berupa persediaan (15% dari
total aktiva atau 42,25% dari total aset lancar). Hal itu
mengindikasikan adanya kemungkinan kesulitan perusahaan dalam
melakukan penjualan barang dagangan.dari sisi laporan laba rugi,
secara absolut maupun relatif peusahaan mengalami peningkatan laba
dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar Rp 27.000.000 atau
0,11%.Laporan persentase per komponen (common size statement)
Berguna untuk mengetahui besarnya persentase investasi di
masing-masing aktiva, mengetahui komposisi beban, struktur
permodalan yang dikaitkan dengan jumlah penjualannya.
Analisa perbandingan laporan keuangan
Analisa ini akan melakukan perbandingan laporan keuangan dalam
dua periode atau lebih dengan cara menunjukkan:
- Data absolut (jumlah-jumlah satuan mata uang)
- Kenaikan dan penurunan pada satuan mata uang
- Kenaikan dan penurunan pada persentase
- Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio
- Persentase total
Metode ini akan membantu dalam mengetahui perubahan yang terjadi
dan perubahan mana yang perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut.
Analisis Horizontal (Horisontal analysis)Analisa horizontal
(Horisontal analysis), yang disebut juga analisis tren (Trend
analysis), yang merupakan suatu teknik untuk mengevaluasi
serangkaian data laporan keuangan selama periode tertentu. Analisis
horizontal melakukan penelitian dalam laporan keuangan komparatif.
Dibutuhkan dua langkah dalam analisis horizontal.1. Menghitung
jumlah rupiah perubahan dari periode dasar ke periode akhir.2.
Membagi jumlah rupiah perubahan dengan jumlah periode dasar.Dalam
analisis horizontal, perubahan hasil kegiatan perusahaan dan posisi
keuangan dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam persentase
atau jumlah (rupiah). Metode ini sering digunakan dalam laporan
laba rugi.b. Analisis Vertikal (Vertical Analysis)Adalah teknik
yang digunakan untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang
menggambarkan setiap pos dalam laporan keuangan dari segi
persentase dan jumlah rupiah. Analisis ini dipakai untuk
perbandingan laporan keuangan dari berbagai periode, trend atau
perubahan hubungan diantara pos-pos lebih mudah untuk
diidentifikasi. Laporan keuangan hanya dinyatakan dalam presentase
aja disebut laporan ukuran bersama (Common Size Statement). Dalam
analisis vertikal terhadap neraca, setiap pos dinyatakan sebagai
suatu persentase dari neraca atau suatu persentase dari jumlah
kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Dalam analisis vertikal
terhadap laporan laba rugi, adalah lazim untuk menyatakan pos-pos
pada laporan laba rugi sebagai suatu persentase dari angka
penjualan bersih.c. Analisis Rasio (Ratio analysis)Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical
relationship) antara suatu jumlah tertentu terhadap jumlah yang
lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan
dapat menjelaskan atau member gambaran kepada penganalisa tentang
baik atau buruknya keadaaan atau posisi keuangan suatu perusahaan
terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan rasio
pembanding yang digunakan sebagai standart. (Henry Simamora,
2000:522).
https://gazelsyahnandia.wordpress.com/2012/12/16/pengertian-manfaat-analisis-laporan-keuangan-dan-tehnik-analisa-laporan-keuangan/
ANALISIS KOMPARATIFAnalisis komparatif adalah teknik analisis
yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen
(laporan keuangan) yang sama untuk beberapa periode yang
berurutan.Tujuan analisis komparatif adalah untuk mempe-roleh
gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi) tentang
perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan
keuangan di masa yang akan datang.Informasi hasil analisis
komparatif bermanfaat untuk memperediksi tentang kemungkinan yang
akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan
datang.Perbandingan dapat dilakukan dengan dua pendeka-tan,
yaituYear-to-year Changes AnalysisdanIndex-Number Trend Series
Analysis.Dalam pendekatanyear-to-year changes analysis,
per-bandingan dibuat dengan cara menghitung perubahan absolut dan
perubahan relatif (persentase) dari tahun ke tahun setiap elemen
laporan keuangan.Perubahan absolut diperlukan untuk memperoleh
perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid tentang perubahan
yang terjadi.Perubahan relatif (persentase) diperlukan untuk
me-nentukan berarti tidaknya (signifikansi) dari setiap perubahan
yang terjadi.Fokus perhatianyear-to-year changes analysisadalah
besarnya perubahan yang terjadi beserta penyebab-nya.Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada
elemen-elemenneracapada dasar-nya adalah: 1. Laba bersih dan
pembagian dividen 2. Penarikan dan pelunasan utang jangka panjang
3. Penerbitan dan penarikan kembali saham 4. Perubahan modal kerja
5. Perubahan bentuk aktivaFaktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya perubahan pada elemen-elemenLaporanLaba-Rugipada
dasarnya adalah: 1. Perubahan volume penjualan 2. Perubahan harga
pokok penjualan 3. Perubahan biaya operasi 4. Perubahan pendapatan
& biaya di luar operasi 5. Perubahan pendapatan & biaya
luar biasa 6. Perubahan pajak penghasilan Rekening2009 (Rp000)2008
(Rp000) Perubahan Absolut Perubahan Relatif (%)
Kas2.4002.600(200)(7,69)
Piutang Dagang2.0002.400(400)(16,67)
Persediaan7.1004.4002.70061,36
Tanah8.5004.6003.90084,78
Gedung8.0008.00000
Akum Dep Gedg(1.000)(750)25033,33
Mesin10.0008.0002.00025
AkumDep.Mesin(2.000)(1.250)75060
Total Aktiva35.00028.0007.00025
Rekening2009(Rp000)2008 (Rp000)Perubahan AbsolutPerubahan
Relatif (%)
Utang Lancar4.4005.000(600)(12)
Utang Jk Pjg12.0009.0003.00033,33
Modal Saham7.5007.50000
Agio Saham2.5002.50000
Laba Ditahan8.6004.0004.600115
Total Ut & Mdl35.00028.0007.00025
Rekening2009(000)2008(000) Perubahan Absolut Perubahan Relatif
(%)
Penjualan40.00030.00010.00033,33
HPP(12.000)(10.000)2.00020
Laba Kotor28.00020.0008.00040
Biaya Ad & Um(6.800)(5.000)1.80036
Biaya Penjualan(5.600)(4.000)1.60040
Laba Usaha15.60011.0004.60041,81
Biaya Bunga(2.800)(2.000)80040
Laba Sblm Pajak12.8009.0003.80042,22
Pajak Penghsln(1.920)(1.350)57042,22
Laba Stlh Pajak10.8807.6503.23042,22
ContohKesimpulanDari sisi laba-rugi, pada tahun 2009 penjualan
dan laba perusahaan juga mengalami peningkatan masing-masing
sebesar 33% dan 42%. Hal itu me-nunjukkan bahwa perusahaan
benar-benar dapat memanfaatkan perluasan usaha yang telah
dilaku-kan.Dari sisi laba-rugi juga nampak bahwa sebagai aki-bat
adanya perluasan usaha perusahaan meningkat-kan efisiensi kegiatan
produksinya. Hal itu tercermin pada peningkatan HPP (20%) yang
diperlukan un-tuk mendukung peningkatan penjualan lebih kecil
daripada peningkatan penjualannya (33%), sehingga peningkatan laba
yang terjadi (42%) jauh lebih be-sar daripada peningatan penjualan
(33%).Dengan kata lain, berbagai keputusan yang diambil oleh
perusahaan pada tahun 2009 untuk melakukan perluasan uasaha
nampaknya cukup tepat karena perusahaan benar-benar dapat
memanfaatkannya untuk meningkatkan perolehan laba.Namun demikian,
karena perluasan usaha tersebut didanai dengan menggunakan tambahan
utang jangka panjang dan tambahan modal, maka di masa yang akan
datang perusahaan harus dapat lebih efektif dan efisien lagi lagi
operasinya. Hal itu disebabkan karena beban keuangan (bunga dan
dividen) yang harus ditanggung oleh perusahaan di masa yang akan
datang juga semakin berat.
http://farrashallodyo.blogspot.com/2013/11/analisis-laporan-keuangan.html
Analisis Common-Size (Persentase Per-Komponen)
Analisis common-sizeialah analisis yang disusun dengan
menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca
menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi)
atau dari total aktiva (untuk neraca).
Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size
statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas
dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini
disebutteknik analisis common-sizedan termasukmetode analisis
vertikal.Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen
(Common-size statement) dapat memberikan informasi sebagai
berikut:Komposisi investasi (aktiva)suatu perusahaan dapat
memberikan gambaran tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap
aktiva tak lancar.Struktur modal (komposisi pasiva),yang dapat
memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang perusahaan
terhadap modal sendiri.Apabila Neraca dalam persentase per-komponen
disusun secara komparatif (misalnya dua tahun berturut-turut),
dapat memberikan informasi mengenaiperubahan komposisi,
baikkomposisi investasimaupunstruktur modal.
Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen
(Common-size percentage) dapatmenggambarkan distribusi/alokasi
setiap Rp 1,00 penjualan kepada masing-masing elemen biaya dan
laba. Apabila disusun secara komparatif, dapatmenggambarkan
perubahan distribusi tersebut.
Contoh Analisis Common-Size:
PT. BAGAS PERKASA JAYANeraca Komparatif dalam Persentase
Per-KomponenPer 31 Desember 2009 dan 2010(Dalam Ribuan
Rupiah)NERACA31 DesemberCommon-Size (%)
2009201020092010
AKTIVA
Aktiva Lancar
KasRp1.300Rp1.2009,297,50
Piutang DagangRp1.200Rp1.0008,576,25
PersediaanRp2.200Rp2.60015,7116,25
Total Aktiva LancarRp4.700Rp4.80033,5730,00
Aktiva Tetap
TanahRp2.300Rp3.70016,4323,13
GedungRp4.000Rp4.00028,5725,00
MesinRp4.000Rp5.00028,5731,25
Akumulasi DepresiasiRp(1.000)Rp(1.500)(7,14)(9,38)
Total Aktiva TetapRp9.300Rp11.20066,4370,00
Total AktivaRp14.000Rp16.000100%100%
PASIVA (UTANG & MODAL)
Utang LancarRp2.500Rp2.20017,8613,75
Utang Jangka PanjangRp4.500Rp6.00032,1437,50
ModalRp7.000Rp7.80050,0048,75
Total Utang & ModalRp14.000Rp16.000100%100%
Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos di
dalam neraca dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva.
Masing-masing kategori ini (total aktiva dan total pasiva)
dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk
pada masing-masing kategori dinyatakan dalam persentase atas dasar
total aktiva atau pasiva (kategori).
% Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% = (Rp 1.300/Rp 14.000) x
100% = 9,92% Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.
Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut,
tampak bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada
komposisi, baik aktiva (misalnya kas, persediaan) maupun pasiva
(misalnya utang jangka panjang).PT. BAGAS PERKASA JAYALaporan
Laba-Rugi Komparatif dalam Persentase Per-KomponenPer 31 Desember
2009 dan 2010(Dalam Ribuan Rupiah)LABA-RUGITahunCommon-Size (%)
2009201020092010
PenghasilanRp150.000Rp200.000100%100%
Harga Pokok PenjualanRp(50.000)Rp (60.000)(33,33)(30,00)
Laba KotorRp100.000Rp140.00066,6770,00
Biaya PemasaranRp(25.000)Rp (34.000)(16,67)(17,00)
Biaya AdministrasiRp(20.000)Rp (28.000)(13,33)(14,00)
Biaya BungaRp(10.000)Rp (14.000)(6,67)(7,00)
Laba Sebelum PajakRp45.000Rp64.00030,0032,00
Pajak (15%)Rp(6.750)Rp(9.600)(4,50)(4,80)
Laba BersihRp38.250Rp54.40025,5027,20
Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos dalam
perhitungan laba-rugi yang dinyatakan dalam persentase per-komponen
atas dasar total penghasilan (total penghasilan dinyatakan sebesar
100%).
% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total
Penghasilan) x 100%= Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%= 30% Yang lainnya
dihitung dengan cara yang sama.
Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp
1,00 penjualan kepada harga pokok penjualan misalnya mengalami
penurunan, meskipun distribusi untuk biaya lainnya (pemasaran,
administrasi, dan bunga), secara total mengalami kenaikan.
Referensi:Darminto, Dwi P. 2011.Analisis Laporan Keuangan:
Konsep dan Aplikasi.Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.Hanafi,
Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005.Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Kedua. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
http://tugas-alk.blogspot.com/2014/04/analisis-common-size-persentase-per.html
Pengertian Persentase common sizeMenurut Djarwanto (1999: 71),
persentase per komponen adalah persentase dari masing-masing unsur
aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva
terhadap total pasivanya, dan masing-masing unsur laba-rugi
terhadap jumlah penjualan netonya. Laporan yang demikian disebut
common-size statement.Menurut Jusuf (2000: 75), common size
analysis adalah menganalisis laporan keuangan untuk satu periode
tertentu dengan cara membanding-bandingkan pos yang satu dengan pos
lainnya. Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan
persentase di mana salah satu pos ditetapkan patokan 100%.Analisis
common size disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening
dalam laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk
neraca).Dalam laporan common size, seluruh akun dinyatakan dalam
presentase dan tidak ditunjukkan jumlah moneternya. Dalam laporan
keuangan common size (laporan yang berukuran sama) adalah karena
total jumlah akun-akun dalam kelompok yang bersangkutan adalah
100%.Prosedur dalam analisis common size disebut sebagai analisis
vertikal karena melakukan evaluasi akun dari atas ke bawah (atau
dari bawah ke atas).Analisis laporan keuangan common size berguna
dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Laporan laba
rugi common size dapat memberikan perspektif yang lebih baik untuk
mengevaluasi upaya pemangkasan biaya. Pengecualian berlaku untuk
pajak penghasilan yang terkait dengan laba sebelum pajak, bukan
penjualan. Laporan keuangan common size juga berguna untuk
perbandingan antar perusahaankarena laporan keuangan perusahaan
yang berbeda dibuatdalam format common size.
Rumus Analisis Common Size:Neraca: (item-item dalam Neraca /
Tot. Aktiva) x 100%Rugi/Laba: (item -item dalam Lap. Rugi laba /
Tot. Penjualan) x 100%
CaraPerhitungan Persentase Common SizeMetode mengubah
jumlah-jumlah rupiah dari masing-masing unsur laporan keuangan
menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai berikut
(Djarwanto, 1999: 71) :Nyatakan total aktiva, total pasiva (total
utang plus modal sendiri), dan jumlah penjualan netto dengan
100%.Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan
dengan totalnya, dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing
unsur laporan keuangan itu dengan totalnya.Contoh Soal :Analisislah
laporan keuangan dibawah ini dengan menggunakan analisis Common
Size?Neraca PT. XYZ
Tgl 31 desember 2009 dan 2010(dalam jutaan rupiah)
AktivaPasiva (Kewajiban)
Aktiva lancar20092010Kewajiban Lancar20092010
KasRp. 22Rp. 25Hutang DagangRp. 91Rp. 89
Surat Berharga1015Hutang Wesel4020
Piutang170176Hutang Pajak3032
Persediaan117112Hutang Bank120120
Total Aktiva LancarRp.319Rp.328Tot. Kewajiban
LancarRp.281Rp.261
Aktiva Tetap( bruto)Rp.700Rp.700Hutang
Jk.PanjangRp.200Rp.100
Akm. Penyusutan(100)(150)Modal Sendiri :Saham300300
Aktiva TetapRp.600Rp.550Laba yang ditahan138217
Total AktivaRp.919Rp.878Tot. Pasiva (Kewajiban)Rp.919Rp.878
Laporan Rugi Laba PT.XYZ
Th.2009 dan 2010
20092010
PenjualanRp. 2.200Rp.3.000
HPP1.5002.000
Laba KotorRp. 700Rp.1.000
Biaya-biaya400550
Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT)Rp. 300Rp. 450
Bunga5655
Laba sebelum pajak (EBT)Rp. 244Rp. 395
Pajak7888
Laba setelah pajak (EAT)Rp. 166Rp. 310
Penyelesaian :
Analisis Common Size Neraca PT. XYZ
Tgl 31 desember 2009 dan 2010
AktivaPasiva (Kewajiban)
Aktiva lancar20092010Kewajiban Lancar20092010
Kas2,1 %2,8 %Hutang Dagang9,9 %10.1 %
Surat Berharga1,1 %1,7 %Hutang Wesel4,4 %2,3 %
Piutang18,5 %20 %Hutang Pajak3,2 %3,6 %
Persediaan12,8 %12,8 %Hutang Bank13,1 %13,7 %
Total Aktiva Lancar34,6 %37,3 %Tot. Kewajiban Lancar30,6 %29,7
%
Aktiva Tetap( bruto)76,2 %79,7 %Hutang Jk.Panjang21,8 %11,4
%
Akm. Penyusutan10,8 %17 %Modal Sendiri :Saham32,6 %34,2 %
Aktiva Tetap65,4 %62,7 %Laba yang ditahan15 %24,7 %
Total Aktiva100 %100 %Tot. Pasiva (Kewajiban)100 %100 %
Laporan Rugi Laba PT.XYZ
Th.2009 dan 2010
20092010
Penjualan100 %100 %
HPP68,2 %66,7 %
Laba Kotor31,8 %33,3 %
Biaya-biaya18,2 %18,3 %
Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT)13,6 %15 %
Bunga2,3 %1,8 %
Laba sebelum pajak (EBT)11,1 %13,2 %
Pajak3,5 %2,9 %
Laba setelah pajak (EAT)7,6 %10,3 %
Evaluasi Persentase per KomponenPersentase per Komponen dari
NeracaPersentase per komponen dari neraca menunjukkan persentase
dari masing-masing unsur aktiva dari total aktivanya dan persentase
dari masing-masing unsur passiva dari total passivanya (Djarwanto,
1999: 74).Hasil perbandingan dalam persentase tersebut menunjukkan
(Jusuf, 2000:79): 1). Peran dari masing-masing account terhadap
total aktiva, 2). Peran dari masing-masing pos pembiayaan (utang
atau modal sendiri) dalam membiayai aktiva, 3). Analisis ini juga
memberikan indikasi mengenai karakteristik bisnis yang
bersangkutan.Persentase per Komponen dari laporan
laba-rugiPersentase per komponen dari laporan laba-rugi menunjukkan
besarnya persentase masing-masing unsur laba-rugi dari nilai
penjualan nettonya (Djarwanto, 1999: 78).Hasil perbandingan dalam
persentase tersebut menurut (Djarwanto, 1999:78) menunjukkan bagian
dari penjualan netto yang telah terserap oleh unsur-unsur seperti
beban pokok penjualan, berbagai macam biaya usaha, biaya non
operating, pajak perseroan, dan pendapatan bersih sebagai
sisanya.
Referensi:http://ddebussy.blogspot.com/2011/04/resum-2-analisis-common-size.htmlhttp://hadiborneo.wordpress.com/2010/10/08/analisis-trend-dan-persentase-per-komponen-common-size/.Hery.2012.Analisis
Laporan Keuangan.Jakarta: Bumi AksaraM. Hanafi, Mahduh, dkk.
(2009).Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
http://amrihasanah.blogspot.com/2014/04/analisis-laporan-keuangan-common-size.html