ANALISIS KESESUAIAN ZONASI AGROKLIMAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT Laporan Disusun untuk memnuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Geografi Pertanian Diampu oleh : 1. Prof. Dr. Ir. Dede Rohmat, M. T. 2. Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M. Pd. Disusun oleh: Rodhia Izati 1202820 Reynold Andhika 1202826 Maryam Susana O. S. 1204438 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
analisis mengenai kesesuaian lahan di kabupaten pangandaran yang berisikan mengenai bagaiaman kondisi iklim dan lahan pada kabupaten tersebut.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS KESESUAIAN ZONASI AGROKLIMAT DAERAH
KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT
Laporan
Disusun untuk memnuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Geografi Pertanian
Diampu oleh :
1. Prof. Dr. Ir. Dede Rohmat, M. T.
2. Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M. Pd.
Disusun oleh:
Rodhia Izati 1202820
Reynold Andhika 1202826
Maryam Susana O. S. 1204438
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
A. PENDAHULUAN
Analisis mengenai kesesuain zonasi agroklimat ini
merupakan salah satu tugas dari Mata Kuliah Geografi
Pertanian. Dalam tugas ini setiap kelompok di tugaskan untuk
mengaanalisis salah satu Kabupaten yang ada di Sekitaran
Jawabarat yang jika dilihat wilayah di Kabupaten tersebut
memiliki ke khasan pada komoditas pertaniannya, baik
Pertanian dalam arti sempit maupun Pertanian dalam arti luas.
Kelompok kami menganalisi mengenai kesesuaian zonasi
agroklimat di Kabupaten Pangadaran, dalam laporan ini di
bahas mengenai letak dari kabupaten pangandaran, keadaan
iklim di kabupaten pangandaran, macam komoditas di
kabupaten pangandaran serta komoditas unggulan kabupaten
pangandaran dan bagaimana kesesuaian antara komoditas di
kabupaten pangandaran dengan kesesuaian iklim berdasarkan
iklim oldeman.
B. KABUPATEN PANGANDARAN
Kabupaten Pangandaran merupakan kabupaten yang baru
saja terbentuk, berada di perbatasan antara Jawa Barat dengan
Jawa Tengah. Daerah yang sekarang menjadi Kabupaten
Pangandaran ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Ciamis.
Dahulunya kabupaten pangandaran menyatu dengan Kabupaten
Ciamis. Kabupaten Pangandaran resmi menjadi sebuah
Kabupaten pada tahun 2012 dengan ibu kota kabupaten yaitu
Parigi dan memiliki Sepuluh (10) Kecamatan, yaitu Kecamatan
Mangunjaya, Kecamatan Padaherang, Kecamatan
Pangandaran, kecamatan kalipucang, kecamatan cigugur,
kecamatan parigi, kecamatan cijulang, Kecamatan cimerak,
Kecamatan langkap lancar.
Secara Administrasi Kabupaten Pangadaran, sebelah
utara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten
Majalengka, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Tasikmalaya, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Cilacap (Provinsi Jawa Tengah) dan sebelah selatan berbatasan
dengan Samudera Hindia.
Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Pangandaran
Secara Geografis Kabupaten Pangandaran terletak pada -7.710439 LS
dan 108.48346 BT. Terletak pada daerah tropis, dengan dipengaruhi oleh
iklimlaut karena terletak pada Selatan Pulau Jawa dan berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia. Dalam laporan ini kondisi iklim yang ada di
kabupaten pangandaran akan di analisis kesesuaiannya dengan penerapan
iklim menurut oldeman berdasarkan hasil perhitungan curah hujan di
beberapa pos hujan yang terdapat di Kabupaten Pangandaran.
C. RANCANGAN TATA RUANG DAN WILAYAH KABUPATEN
PANGANDARAN
1. Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Tengah
Sub Wilayah Pengembangan Tengah I dengan pusat kota
Padaherang mempunyai fungsi pengembangan pertanian lahan
basah (lumbung padi), pertanian tanaman pangan lahan kering,
kawasan budidaya hutan (agroforestry), hutan produksi, industri
kecil, pusat perdagangan dan jasa, perikanan darat dan rawa,
peternakan unggas, serta pengembangan perumahan dan
permukiman;
Sub Wilayah Pengembangan Tengah II dengan pusat kota
Pamarican mempunyai fungsi pengembangan pertanian lahan
basah, pertanian tanaman pangan lahan kering, kawasan
budidaya hutan (agroforestry), hutan produksi, pertambangan,
pengembangan perumahan dan permukiman baik perkotaan
maupun pedesaan, dan industri kecil.
2. Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Selatan
Sub Wilayah Pengembangan Selatan I dengan pusat Kota
Kalipucang mempunyai fungsi pusat transportasi darat,
kawasan pariwisata (pusat wisata bahari), kawasan lindung
(suaka alam dan cagar alam), perikanan laut dan perikanan
darat (tambak);
Sub Wilayah Pengembangan Selatan II dengan pusat Kota
Parigi mempunyai fungsi pengembangan pertanian tanaman
pangan lahan kering, hortikultura, perikanan, kawasan
pariwisata, pusat kenelayanan, hutan produksi;
Sub Wilayah Pengembangan Selatan III dengan pusat Kota
Cijulang mempunyai fungsi kawasan pariwisata, pusat