i ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Anni Sulthoniyah NIM 132140041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISDALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA
PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OlehAnni SulthoniyahNIM 132140041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2017
ii
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama mahasiswa : Anni Sulthoniyah
NIM : 132140041
Program Studi : Pendidikan Matematika
Dengan ini menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian maupun
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Apabila terbukti/ dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat,
saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh
Universitas Muhammadiyah Purworejo.
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. “Kesuksesan bukan akhir, kegagalan bukan hal yang fatal. Itu adalah
keberanian untuk melanjutkan apa yang penting”
(Winston Churchill)
2. “Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”
((HHRR.. TTuurrmmuuddzzii))
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Kedua orang tua saya yang tercinta, Bapak
Sarwoko (Alm) dan Ibu Sulistyowati
Andayani yang selalu menjadi motivasi
untukku dan selalu memberikan doa terbaik
dan dukungan.
Nenekku tercinta yang selalu memberikan
dukungan dan memberikan doa terbaik.
Adikku tersayang (Dwi Wahyu Saputra)
yang selalu membuat saya termotivasi.
Terimakasih.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir
Kritis dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Aritmetika Sosial” dapat
peneliti selesaikan dengan baik.
Keberhasilan penyusunan skripsi tidak lepas dari bantuan, arahan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Drs. H. Supriyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Purworejo.
2. Yuli Widiyono, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin
penelitian.
3. Riawan Yudi Purwoko, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan
perhatian dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dr. H. Bambang Priyo Darminto, M.Kom, selaku dosen Pembimbing I yang
telah banyak meluangkan banyak waktu, kesabaran serta memberikan arahan
dalam pelaksanaan bimbingan.
5. Nila Kurniasih, M.Si.,selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan banyak waktu, kesabaran serta memberikan arahan dalam
pelaksanaan bimbingan.
vii
viii
ABSTRAK
Anni Sulthoniyah. 132140041. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalamMenyelesaikan Soal Cerita Materi pada Aritmetika Sosial. Skripsi. Progam StudiPendidikan Matematika. FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritissiswa dan untuk memperoleh gambaran profil proses berpikir kritis siswadalam menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial. Metode penelitianini adalah penelitian fenomenologi. Sampel pada penelitian ini adalah siswakelas VII A SMP N 18 Purworejo yang diambil sebanyak 10 siswa. Teknikyang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Datayang dianalisis pada penelitian ini antara lain jawaban tes siswa dan hasilwawancara yang dilakukan peneliti terhadap 10 siswa yang dijadikansampel. Analisa data yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu reduksidata, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan berpikir kritissiswa dalam menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial menunjukkansiswa telah mampu dalam merumuskan pokok-pokok permasalahan dari suatumasalah atau informasi, siswa belum mampu dalam memberikan alasan untukmenghasilkan argumen yang benar, siswa telah mampu menyelesaikan masalahdengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep, dan siswa juga telahmampu dalam menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan,(2) Profil proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalahsiswa sudah dapat merumuskan pokok-pokok permasalahan, siswa belum dapatmemberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar, dapatmenyelesaikan masalah dengan beragam alternative penyelesaian berdasarkankonsep, dan dapat menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasilpenyelidikan.
Kata kunci: berpikir kritis, soal cerita, aritmetika sosial.
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1B. Fokus Penelitian................................................................... 4C. Rumusan Masalah ............................................................... 4D. Tujuan Penelitian ................................................................. 5E. Manfaat Penelitian ............................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKAPIKIR ......................................................................................... 7A. Kajian Teori ......................................................................... 7B. Tinjauan Pustaka ................................................................. 28C. Kerangka Berpikir................................................................ 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 33A. Metode Penelitian ................................................................ 33B. Lokasi Penelitian.................................................................. 33C. Waktu Penelitian.................................................................. 34D. Sampel Penelitian ................................................................ 34E. Sumber Data ........................................................................ 36F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 36G. Instrumen Penelitian ............................................................ 38H. Teknik Analisis Data .......................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... 43A. Deskripsi Data...................................................................... 43B. Analisis Data........................................................................ 44C. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................ 69
BAB V PENUTUP................................................................................... 84A. Simpulan ............................................................................. 84B. Saran ................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 87LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 1. Perbandingan Penelitian......................................................... 29Tabel 2. Jadwal Penelitian.................................................................... 34Tabel 3. Kriteria Pengelompokan Sampel Penelitian........................... 35Tabel 4. Aturan Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis .............. 41Tabel 5. Kategori Persentase Kemampuan Berpikir Kritis .................. 42Tabel 6. Indikator yang Dicapai 10 siswa (sampel) ............................. 69Tabel 7. Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis per Indikator..... 78Tabel 8. Persentase Tes Kemampuan Berpikir Kritis per Indikator..... 79
HalamanLampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian................................... 90Lampiran 2. Surat Balasan Permohonan Izin Penelitian ..................... 91Lampiran 3. Daftar Nilai Ulangan Harian ........................................... 92Lampiran 4. Lembar Validasi Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis . 93Lampiran 5. Surat Kesediaan Menjadi Validator ................................ 99Lampiran 6. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ..................... 102Lampiran 7. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis (1) ....................... 103Lampiran 8. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis (2) ....................... 104Lampiran 9. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan
Berpikir Kritis (1) ........................................................... 105Lampiran 10. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan
Berpikir Kritis (2)............................................................ 109Lampiran 11. Aturan Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis ....... 109Lampiran 12. Pedoman Wawancara Kemampuan Berpikir Kritis ........ 115Lampiran 13. Daftar Siswa Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kelas VII A
SMP N 18 Purworejo ...................................................... 117Lampiran 14. Daftar Siswa Tes dan Wawancara Kemampuan Berpikir
Kritis Kelas VII A SMP N 18 Purworejo ....................... 119Lampiran 15. Lembar Jawab Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas
VII A SMP N 18 Purworejo............................................ 120Lampiran 16. Lembar Jawab Tes Kemampuan Berpikir Kritis Sampel 150Lampiran17. Hasil Wawancara Sampel ............................................... 165Lampiran18. Hasil Catatan Lapangan Sampel ..................................... 186Lampiran19. Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII A
SMP N 18 Purworejo ...................................................... 189Lampiran 20. Daftar Siswa Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Rendah 190Lampiran 21. Daftar Siswa Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Sedang 191Lampiran 22. Daftar Siswa Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi 192Lampiran 23. Perhitungan Persentase Tes Kemampuan Berpikir Kritis per
Indikator .......................................................................... 193Lampiran 24. Kartu Kendali Pembimbingan Skripsi ............................ 194
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan ilmu dasar yang berperan penting dan sering
digunakan di dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya digunakan dalam transaksi
perdagangan, pertukangan, dalam membuat baju yang dilakukan oleh
penjahit, pembelajaran di sekolah, dan lain sebagainya. Matematika juga bisa
dikatakan sebagai sumber dari segala ilmu dan pada perkembangannya tidak
bergantung dengan ilmu lain. Banyak ilmu lain yang penemuan dan
pengembangannya bergantung dari matematika. Contohnya: banyak teori-
teori dan cabang-cabang dari ilmu fisika dan kimia yang ditemukan dan
dikembangkan melalui konsep kalkulus, sehingga inilah alasan mengapa
matematika dijuluki sebagai ratunya ilmu.
Sebagian besar orang menganggap matematika adalah ilmu yang sulit
untuk dipelajari. Namun, ada juga yang menganggap matematika adalah ilmu
yang mudah dan menyenangkan. Dalam pembelajaran matematika, sebagai
guru haruslah pandai dalam menghidupkan suasana. Suasana yang aman,
nyaman, dan tidak pasif.
Salah satu faktor penting yang dapat memaksimalkan anak dalam
pembelajaran matematika yaitu penciptaan lingkungan pembelajaran yang
kondusif. Lingkungan pembelajaran dalam hal ini adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan proses pembelajaran, baik dari lingkungan fisik maupun
1
2
lingkungan sosial. Lingkungan fisik, seperti sarana dan prasarana kelas,
alat/media belajar, dan lain-lain (yang berada di dalam ruang kelas).
Sedangkan lingkungan sosial, seperti interaksi yang terjadi dalam proses
pembelajaran, baik interaksi antar siswa dengan siswa, interaksi guru dengan
siswa, interaksi antar guru dengan guru, dan lain sebagainya. Kondusif dalam
hal ini, maksudnya adalah kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung
berlangsungnya proses pembelajaran. Jadi, sebagai guru diharapkan untuk
bisa menghidupkan suasana kelas agar siswa tidak pasif. Siswa pasif, bisa
juga dikarenakan adanya siswa tidak paham terhadap materi, siswa takut
untuk bertanya, bisa juga dikarenakan adanya penerapan metode
pembelajaran yang terpusat pada guru. Penerapan metode pembelajaran yang
terpusat pada guru mengakibatkan siswa cenderung pasif, karena siswa hanya
menyimak dan menerima penjelasan gurunya dalam memberikan contoh soal
beserta cara dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
pembelajaran matematika. Hal tersebut mengakibatkan bahwa dalam
menyelesaikan soal, siswa cenderung untuk menghafal rumus yang sudah
diberikan, melakukan perhitungan dan langkah-langkah menyelesaikannya
sesuai dengan apa yang guru contohkan atau langkah-langkah penyelesaian
yang sudah ada di buku teks, sehingga mengakibatkan kurangnya
kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa.
Susanto, (2013:121) mengungkapkan bahwa berpikir kritis adalah
suatu kegiatan melalui cara berpikir tentang ide atau gagasan yang berhubung
dengan konsep yang diberikan atau masalah yang dipaparkan. Sedangkan
3
Badawi (2015) mengatakan bahwa berpikir kritis merupakan salah satu
kemampuan yang ingin dikembangkan dalam proses pendidikan, khususnya
pendidikan matematika. Berdasarkan hal tersebut, guru diharapkan untuk
mampu merealisasikan dalam pembelajaran terhadap kemampuan
mengaplikasikan, mengaktifkan dan mengembangkan kemampuan berpikir
kritis pada siswa.
Arah pembelajaran matematika di sekolah saat ini dalam menciptakan
pembelajaran matematika agar lebih bermakna adalah dengan adanya
penggunaan konteks dalam pembelajaran matematika, maksudnya adalah
menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut tentunya seorang guru dalam mengajarkan
matematika masih mengalami kesulitan. Guru masih berpangku tangan
dengan berbagai sumber seperti buku teks maupun LKS yang pada umumnya
belum memuat soal-soal yang memacu siswa pada taraf berpikir kritis,
sehingga sebagai seorang guru harus mampu membuat soal sendiri sesuai
dengan konteks dan kehidupan nyata siswanya serta dapat memacu siswa
pada taraf berpikir kritis. Soal yang sesuai dengan hal tersebut adalah soal
cerita. Guru dalam membuat soal harus melihat taksonomi bloom, agar soal
dapat sesuai dengan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi dan tuntutan
kehidupan sehari-hari. Guru dapat membuat soal sesuai dengan tingkatannya,
mulai dari tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
4
Di dalam prinsip matematika terdapat fungsi aritmetika yaitu suatu
fungsi matematika yang terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian. Di bangku SMP khususnya kelas VII, siswa mulai mengenal
materi aritmetika sosial. Aritmetika sosial merupakan ilmu yang mempelajari
tentang matematika dalam kehidupan sehari-hari mengenai kegiatan yang
terkait dengan dunia perekonomian, antara lain: penjualan, pembelian,
keuntungan, kerugian, bunga, pajak, bruto, neto, tara. Soal yang berkaitan
dengan materi aritmetika sosial adalah soal cerita. Untuk dapat
menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial, diperlukan kemampuan
berpikir kritis yang lebih tinggi, kemampuan berpikir dari siswa untuk
mampu menganalisis soal, mampu mengidentifikasi pertanyaan, dan mampu
menentukan penyelesaian secara sistematis dan benar.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, fokus penelitiannya adalah
kemampuan berpikir kritis siswa. Adapun sub-sub fokus yang terkait dengan
topik penelitian adalah indikator kemampuan berpikir kritis, soal cerita, profil
proses berpikir kritis siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal
cerita materi aritmetika sosial?
5
2. Bagaimana profil proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal
cerita materi aritmetika sosial?
D. Tujuan Penelitian
Ditinjau dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal
cerita materi aritmetika sosial.
2. Untuk memperoleh gambaran profil proses berpikir kritis siswa dalam
menyelesaikan soal cerita materi aritmetika sosial.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi kajian yang bermanfaat.
Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan pengetahuan
tentang kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita
materi aritmetika sosial. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar
dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar selanjutnya, serta dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa terutama dalam
menyelesaikan soal cerita.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan
pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang sudah diperoleh di
6
bangku kuliah terhadap masalah yang dihadapi di bidang pendidikan
agar menjadi guru yang profesional di masa mendatang.
b. Bagi sekolah, diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat
dijadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk dijadikan sebagai
salah satu bahan alternatif dalam kemajuan semua pembelajaran di
sekolah, terutama pembelajaran matematika.
c. Bagi guru, khususnya pada guru matematika diharapkan dengan
adanya hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam
menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan
soal cerita materi aritmetika sosial, agar dikemudian hari guru dapat
menggunakan metode pembelajaran yang tepat guna untuk
meningkatkan kualitas belajar mengajar di kelas.
d. Bagi siswa, yaitu sebagai pengetahuan tentang kemampuan berpikir
kritis agar siswa dapat berlatih dengan matang, ulet serta percaya diri,
dan sungguh-sungguh dalam memecahkan masalah matematika.
e. Bagi peneliti lain, sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.
7
BAB IIKAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA DAN
KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori
1. Berpikir Kritis
a. Berpikir
Arti kata dasar “pikir” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2010:767) adalah akal budi, ingatan, angan-angan. Berpikir artinya
menggunakan akal budi untuk mengingat sesuatu, mempertimbangkan
sesuatu, dan memutuskan sesuatu. Dalam menjelaskan pengertian secara
tepat, beberapa ahli mencoba untuk memaparkan definisi sebagaimana
dikutip oleh Kuswana (2011:2), seperti di bawah ini.
1) Menurut Ross (1955), “Berpikir merupakan aktivitas mental dalam
aspek teori dasar mengenai objek psikologis”.
2) Menurut Valentine (1965), “Berpikir dalam kajian psikologis secara
tegas menelaah proses dan pemeliharaan untuk suatu aktivitas yang
berisi mengenai “bagaimana” yang dihubungkan dengan gagasan-
gagasan yang diarahkan untuk beberapa tujuan yang diharapkan”.
3) Menurut Garret (1966), “Berpikir merupakan perilaku yang sering kali
tersembunyi atau setengah tersembunyi di dalam lambang atau
gambaran, ide, konsep yang dilakukan seseorang”.
4) Menurut Gilmer (1970), “Berpikir merupakan suatu pemecahan
masalah dan proses penggunaan gagasan atau lambang-lambang
7
8
pengganti suatu aktivitas yang tampak secara fisik”. Selain itu, ia
mendefinisikan bahwa berpikir merupakan suatu proses dari penyajian
suatu peristiwa internal dan eksternal, kepemilikan masa lalu, masa
sekarang, dan masa depan yang satu sama lain saling interaksi.
Karya John Dewey (1933) dalam pengantar berpikir klasik How We
Think sebagaimana dikutip oleh Kuswana (2011:5) memberikan gambaran
bagaimana mengistilahkan berpikir.
1) Berpikir sebagai “aliran kesadaran” dan “ketidaksadaran” dalamkehidupan sehari-hari yang dapat dikendalikan, mengalirnya ide-idemelalui otak, termasuk bermimpi dan melamun.
2) Berpikir sebagai imajinasi atau kesadaran yang biasanya dibatasi untukhal-hal yang secara tidak langsung dirasakan, karena kita cenderungmengatakan “aku melihat sebatang pohon” daripada “aku pikir sebatangpohon”, jika di depan mata terdapat sebatang pohon.
3) Berpikir sebagai sinonim dengan keyakinan terhadap sajian datalaporan, “saya pikir besok akan hujan.” Dalam pengertian ini, sangatkontras dengan tingkat pengetahuan dan kepercayaan yangdiekspresikan.
4) Berpikir reflektif sebagai mata rantai pemikiran intelektual, melaluipenyelidikan untuk menyimpulkan.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah
kemampuan seseorang dalam mengingat, mempertimbangkan sesuatu serta
dapat mengambil keputusan suatu masalah yang dihadapi. Manusia dapat
berpikir juga dengan melibatkan kesadaran. Berpikir merupakan kemampuan
yang sangat penting dan diperlukan oleh semua orang. Berpikir tidak terlepas
dari aktivitas manusia, karena berpikir juga merupakan ciri yang digunakan
untuk membedakan antara manusia dengan makhluk hidup lainnya. Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia sangatlah membutuhkan kemampuan
tersebut. Kemampuan tersebut bisa dilakukan dalam berinteraksi. Berinteraksi
9
juga memerlukan kemampuan berpikir. Misalnya, ketika interaksi antara si A
dan si B. Mereka membicarakan mengenai kuliah. Pembicaraan tersebut juga
memerlukan kemampuan berpikir. Berpikir tentang percakapan apa yang
pantas untuk memulai pembicaraan tersebut.
b. Berpikir Kritis
Susanto (2013:121), “berpikir kritis adalah suatu kegiatan melalui cara
berpikir tentang ide atau gagasan yang berhubung dengan konsep yang
diberikan atau masalah yang dipaparkan”. Menurut Tapilouw (1997) dalam
Susanto (2013:122), “berpikir kritis merupakan cara berpikir disiplin dan
dikendalikan oleh kesadaran”. Cara berpikir ini merupakan cara berpikir yang
mengikuti alur, rambu-rambu yang logis dan benar. Rambu-rambu yang logis
dan benar di sini mempunyai arti bahwa cara berpikir ini berdasarkan teori
atau fakta yang ada.
Menurut Ennis (1981) dalam Susanto (2013:121), “berpikir kritis
adalah suatu berpikir dengan tujuan membuat keputusan masuk akal tentang
apa yang diyakini atau dilakukan”. Ennis juga menyebutkan ada enam unsur
dasar dalam berpikir kritis yang disingkat dengan FRISCO, yaitu Focus
Clarity (kejelasan), dan Overview (pandangan menyeluruh).
Menurut Halpen (1966) dalam Susanto (2013:122), “berpikir kritis
adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan
tujuan”. Keterampilan atau strategi kognitif adalah keterampilan yang harus
dikembangkan. Karena keterampilan tersebut sangat berperan penting dalam
10
pembelajaran. Anggelo (1955:6) dalam Susanto (2013:122) juga berpendapat
bahwa berpikir kritis adalah mengaplikasikan rasional, kegiatan berpikir yang
tinggi, yang meliputi kegiatan menganalisis, menyintesis, mengenal
permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan, dan mengevaluasi.
Menurut Beyer (1987) dalam Rasiman (2012), “berpikir kritis sebagai
kegiatan menilai dengan akurat, kepercayaan, dan dengan menggunakan
argumen”. Sedangkan menurut Paul Ernest (1991) dalam Rasiman (2012).
“berpikir kritis sebagai kemampuan membuat kesimpulan berdasarkan pada
observasi dan informasi”. Dari hal tersebut terlihat bahwa seseorang dapat
dikatakan memiliki berpikir kritis apabila dapat menggunakan argumen dan
dapat memberikan alasan dengan benar, serta dapat membuat kesimpulan
berdasarkan informasi atau masalah dengan jelas dan logis.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa berpikir kritis adalah kemampuan menganalisis atau menelaah suatu
ide atau gagasan setelah memahami suatu ide atau gagasan tersebut. Berpikir
kritis juga dianggap sebagai kemampuan yang perlu untuk dikembangkan
agar meningkatnya kualitas apa yang ada pada diri seseorang. Kemampuan
berpikir kritis juga menggunakan logika. Logika sangatlah penting untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan suatu kegiatan
apapun, manusia diperlukan untuk menggunakan logika. Logika merupakan
kemampuan dalam memecahkan suatu masalah dengan menggunakan
pemikiran dan pengetahuan disertai dengan kebenarannya dan pola-pola
tertentu.
11
Beberapa ahli seperti di bawah ini sebagaimana dikutip oleh Susanto
(2013:122) mengungkapkan bahwa berpikir kritis dapat diinterpretasikan
dalam berbagai cara:
1) Menurut Fister (1995) misalnya, mengemukakan bahwa proses berpikir
kritis adalah menjelaskan bagaimana sesuatu itu dipikirkan.
2) Menurut Baron dan Sternberg (1987:10), mengemukakan lima kunci
dalam berpikir kritis, yaitu: praktis, reflektif, masuk akal, keyakinan,
dan tindakan.
3) Menurut Fisher (1995) membagi strategi berpikir kritis ke dalam tiga
jenis, yaitu: strategi afektif, kemampuan makro, dan keterampilan
mikro. Ketiga jenis strategi ini satu sama lain saling berkaitan. Pertama,
strategi afektif bertujuan untuk meningkatkan berpikir independen
dengan sikap menguasai atau percaya diri; misalnya, saya dapat
mengerjakannya sendiri. Kedua, kemampuan makro adalah proses yang
terlibat dalam berpikir, mengorganisasikan keterampilan dasar yang
terpisah pada saat urutan yang diperluas dari pikiran, tujuannya tidak
untuk menghasilkan suatu keterampilan-keterampilan yang saling
terpisah, tetapi terpadu dan mampu berpikir komprehensif. Ketiga,
keterampilan mikro adalah keterampilan yang menekankan pada
kemampuan global.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menginterpretasikan
berpikir kritis itu dengan cara menggunakan logika beserta teori dan fakta-
fakta yang ada, harus bisa menjelaskan bagaimana sesuatu itu dapat
12
dijelaskan dengan baik. Berpikir kritis itu belajar bagaimana bisa bagaimana
bertanya, kapan bertanya, dan metode penalaran apa yang sesuai dengan
suatu pokok masalah. Bisa belajar untuk menghafal, memahami, dan
menganalisis dengan baik.
c. Indikator Berpikir Kritis
Banyak yang berpendapat mengenai indikator berpikir kritis. Menurut
Watson & Glaser (2008:3) sebagaimana dikutip oleh Badawi bahwa indikator
berpikir kritis adalah sebagai berikut:
1) Penarikan kesimpulan, yaitu membedakan antara derajat kebenaran ataukesalahan dari suatu kesimpulan yang diambil dari data yang diberikan.Dalam tes bagian ini, setiap latihan dimulai dengan pernyataan darifakta dianggap benar. Setelah diberikan pernyataan tentang fakta, akanditemukan beberapa kesimpulan yang memungkinkan, yaitukesimpulan yang mungkin akan ditarik oleh beberapa orangberdasarkan fakta yang telah diberikan. Pada tes penarikan kesimpulanini akan diberikan beberapa pilihan jawaban untuk setiap kesimpulanyang diajukan. Pilihan jawaban tersebut meliputi benar, mungkin benar,dibutuhkan informasi tambahan, mungkin salah, dan salah. Benar, jikakesimpulan tersebut benar berdasarkan alasan yang masuk akal.Mungkin benar, jika kesimpulan tersebut mempunyai kemungkinanlebih untuk benar daripada salah tetapi tidak benar berdasarkan alasanyang masuk akal. Dibutuhkan informasi tambahan, jika belum cukupdata untuk membuat keputusan berdasarkan fakta yang disajikan.Mungkin salah, jika kesimpulan tersebut mempunyai kemungkinanlebih untuk salah daripada benar tetapi belum cukup bukti untukmenyalahkan. Salah, jika kesimpulan tersebut benar-benar salah karenasalah dalam menggambarkan fakta yang disajikan.
2) Asumsi, menyadari dugaan atau prasangka tak tertulis dari pernyataanatau premis yang diberikan. Pada tes asumsi ini terdapat dua pilihanuntuk masing-masing asumsi yang diajukan, yaitu asumsi benar danasumsi salah. Asumsi benar, jika asumsi yang diberikan dapat diambiluntuk diberikan dalam pernyataan dan logis untuk dibenarkan. Asumsisalah, jika asumsi tidak perlu diambil untuk diberikan dalam pernyataandan tidak logis untuk dibenarkan.
3) Deduksi, menentukan apakah kesimpulan tertentu harus mengikutiinformasi dari pernyataan atau premis yang diberikan. Dalam bagianini, setiap soal terdiri dari beberapa pernyataan (premis) yang diikutioleh beberapa kesimpulan. Untuk keperluan tes ini, pernyataan dalam
13
setiap soal dianggap benar tanpa pengecualian. Setelah pernyataan,akan diberikan simpulan dengan dua pilihan jawaban, yaitu kesimpulansesuai dan kesimpulan tidak sesuai. Kesimpulan sesuai, jika simpulanyang diberikan sesuai dan mengikuti pernyataan yang disajikan.Kesimpulan tidak sesuai, jika simpulan yang diberikan tidak sesuai dantidak mengikuti pernyataan yang disajikan.
4) Menafsirkan informasi, mengukur bukti-bukti dan memutuskan apakahgeneralisasi atau kesimpulan berdasarkan data yang diberikan benar.Pada indikator ini siswa akan diberikan beberapa pernyataan yangdiikuti oleh beberapa kesimpulan yang disarankan. Kemudian siswadiminta menafsirkan informasi yang terdapat pada kesimpulan apakahmemenuhi atau sesuai dengan pernyataan yang disajikan atau tidak.Kesimpulan sesuai, jika kesimpulan sesuai dengan pernyataan yangdisajikan. Kesimpulan tidak sesuai, jika kesimpulan tidak sesuai denganpernyataan yang disajikan, maka kesimpulan tidak sesuai.
5) Menganalisis argumen, membedakan antara argumen yang kuat danrelevan dengan argumen yang lemah atau tidak relevan dengan isutertentu. Argumen kuat, jika argumen itu penting dan berkaitanlangsung dengan pertanyaan. Argumen lemah, jika argumen itu tidaklangsung berkaitan dengan pertanyaan (meskipun mungkin secaraumum itu penting), atau kurang penting, atau hanya berkaitan denganaspek yang sepele dari pertanyaan.
Menurut Ennis sebagaimana dikutip oleh Susanto (2013:123)
mengklasifikasikan berpikir kritis ke dalam dua bagian, yaitu:
1) Aspek umumYang berkaitan dengan aspek umum, terdiri atas:a) Aspek kemampuan (abilities), yang meliputi:
(1) memfokuskan pada suatu isu spesifik;(2) menyimpan maksud utama dalam pikiran;(3) mengklasifikasi dengan pertanyaan-pertanyaan;(4) menjelaskan pertanyaan-pertanyaan;(5) memerhatikan pendapat siswa, baik salah maupun benar, dan
mendiskusikannya;(6) mengkoneksikan pengetahuan sebelumnya dengan yang baru(7) secara tepat menggunakan pernyataan dan simbol;(8) menyediakan informasi dalam suatu cara yang sistematis,
menekankan pada urutan logis;(9) kekonsistenan dalam pertanyaan-pertanyaan.
b) Aspek disposisi (disposition), yang meliputi:(1) menekankan kebutuhan untuk mengidentifikasikan tujuan
dan apa yang harus dikerjakan sebelum menjawab;(2) menekankan kebutuhan untuk mengidentifikasikan informasi
yang diberikan sebelum menjawab;
14
(3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencariinformasi yang diperlukan;
(4) memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji solusiyang diperoleh;
(5) memberikan kesempatan kepada siswa untukmempresentasikan informasi dengan menggunakan tabel,grafik, dan lain-lain.
2) Aspek yang berkaitan dengan materi pelajaran, meliputi:a) Konsepb) Generalisasic) Algoritmed) Pemecahan masalahBerikut ini merupakan indikator-indikator dari masing-masing aspek
berpikir kritis yang berkaitan dengan dengan materi pelajaran, yaitu:1) Memberikan penjelasan sederhana, yang meliputi:
a) memfokuskan pertanyaan;b) menganalisis pertanyaan;c) bertanya dan menjawab tentang suatu penjelasan atau tantangan.
2) Membangun keterampilan dasar, yang meliputi:a) mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya;b) mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi;
3) Menyimpulkan, yang meliputi:a) mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi;b) menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi;c) membuat dan menentukan nilai pertimbangan.
4) Memberikan penjelasan lanjut, yang meliputi:a) mendefinisikan istilah dan pertimbangan definisi dalam tiga
dimensi;b) mengidentifikasi asumsi.
5) Mengatur strategi dan taktik, yang meliputi:a) menentukan tindakan;b) berinteraksi dengan orang lain.
Menurut Perkins & Murphy sebagaimana dikutip oleh Lestari (2016),
mengklasifikasikan indikator berpikir kritis menjadi 4 tahap, yang meliputi:
Keuntungan terjadi apabila harga penjualan lebih dari harga pembelian.
Harga pembelian 1 kuintal gula = Harga penjualan – Keuntungan
= Rp 500.000,00 – Rp 50.000,00
= Rp 450.000,00
Jadi, harga pembelian 1 kuintal gula adalah Rp 450.000,00.
20
b. Persentase Untung atau Rugi
Besarnya untung atau rugi dapat dinyatakan dalam persen (%).
Persentase keuntungan digunakan untuk mengetahui persentase
keuntungan dari suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.
Sedangkan persentase kerugian digunakan untuk mengetahui persentase
kerugian dari suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.
Keterangan:
PU = Persentase keuntungan
HB = Harga beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)
Contoh:
Pak Dedi membeli sebuah motor bekas dengan harga Rp 4.000.000,00.
Dalam waktu satu minggu, motor tersebut dijual kembali dengan harga
Rp 4.200.000,00. Tentukan persentase keuntungan Pak Dedi!
Jawab:
Diketahui : Harga beli motor Rp 4.000.000,00
Harga jual motor Rp 4.200.000,00
Ditanya : Persentase keuntungan Pak Dedi.
Penyelesaian :
U = HJ – HB
= 4.200.000,00 – 4.000.000,00
= × 100%
21
= 200.000,00
PU = × 100%
=.. . × 100%
= 5%
Jadi, persentase keuntungan yang diperoleh Pak Dedi adalah 5%.
Berikut rumus untuk menentukan persentase kerugian.
Keterangan:
PR = Persentase kerugian
HB = Harga beli (modal)
HJ = Harga jual (total pemasukan)
Contoh:
Pak Rudi membeli sepetak tanah dengan harga Rp 40.000.000,00. Karena
terkendala masalah keluarga, Pak Rudi terpaksa menjual tanah tersebut
dengan harga Rp 38.000.000,00. Tentukan persentase kerugian yang
ditanggung oleh Pak Rudi!
Jawab:
Diketahui : Harga beli tanah Rp 40.000.000,00
Harga jual tanah Rp 38.000.000,00
Ditanya : Persentase kerugian yang ditanggung oleh Pak Rudi.
Penyelesaian :
R = HJ – HB
= × 100%
22
= 40.000.000,00 – 38.000.000,00
= 2.000.000,00
PR = × 100%
=. .. . × 100%
= 5%
Jadi, persentase kerugian yang ditanggung oleh Pak Rudi adalah 5%.
c. Diskon dan Pajak
Diskon adalah potongan atau pengurangan nilai terhadap nilai atau
harga awal. Biasanya di toko, minimarket, supermarket, atau tempat-
tempat jualan lainnya kadang kita menjumpai tulisan diskon 10%, diskon
20%, diskon 50%, dan lain sebagainya. Sedangkan pajak adalah besaran
nilai suatu barang atau jasa yang wajib dibayarkan oleh masyarakat kepada
Pemerintah. Pada materi ini yang perlu dipahami adalah bagaimana cara
menghitung besaran pajak secara sederhana. Biasanya pajak diatur oleh
perundang-undangan sesuai dengan jenis pajak. Dalam transaksi jual beli
terdapat jenis pajak yang harus dibayar oleh pembeli, yaitu Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).
PPN adalah pajak yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada
penjual atas konsumsi/pembelian barang atau jasa. Penjual tersebut
mewakili pemerintah untuk menerima pembayaran pajak dari pembeli
untuk disetorkan ke kas negara. Biasanya besarnya PPN adalah 10% dari
harga jual.
23
Jenis pajak berikutnya yang terkait dengan transaksi jual beli yaitu
pajak UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Besarnya pajak
UMKM sebesar 1% dari nilai omzet. Omzet adalah jumlah uang hasil
penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual (satu hari/satu
bulan/satu tahun).
Contoh:
Pak Agus berhasil menjual bakso setiap hari sebanyak 1.000 mangkok
dengan harga per mangkok Rp 10.000,00. Untuk menarik pelanggan, Pak
Agus memberikan diskon 10% setiap mangkoknya. Berapakah pajak
UMKM yang harus dibayar Pak Agus dalam satu bulan?
Jawab:
Diketahui : Banyak bakso yang dijual adalah 1.000 mangkok per hari
Harga bakso per mangkok Rp 10.000,00
Diskon 10% setiap mangkok
Ditanya : Pajak UMKM yang harus dibayar Pak Agus dalam 1 bulan.
Penyelesaian :
Omzet sehari = 1.000 × (10.000 × (100% – 10%))
= 1.000 × 9.000
= 9.000.000
Omzet sebulan = 9.000.000 × 30
= 270.000.000
Pajak UMKM = Omzet sebulan × Tarif pajak UMKM
= 270.000.000 × 1%
24
= 2.700.000
Jadi, Pak Agus harus menyetor pajak UMKM atas usahanya sebesar
Rp 2.700.000,00 sebulan ke kas negara melalui kantor bank terdekat.
d. Bruto, Neto, dan Tara
Istilah Bruto diartikan sebagai berat dari suatu benda dengan
pembungkusnya. Bruto juga dikenal dengan istilah berat kotor. Misal,
dalam suatu kemasan snack tertuliskan bruto adalah 350 gram. Ini berarti
bahwa berat snack dengan pembungkusnya adalah 350 gram.
Istilah Neto diartikan sebagai berat dari suatu benda tanpa
pembungkus benda tersebut. Neto juga dikenal dengan istilah berat bersih.
Misal dalam bungkus suatu snack tertuliskan neto 300 gram. Ini bermakna
bahwa berat snack tersebut tanpa plastik pembungkusnya adalah 300 gram.
Istilah Tara diartikan sebagai selisih antara bruto dengan neto.
Misal diketahui pada bungkus snack tertuliskan bruto 350 gram,
sedangkan netonya adalah 300 gram. Ini berarti bahwa taranya adalah 50
gram. Atau secara sederhana berat pembungkus dari snack tersebut tanpa
isinya.
Dari penjelasan ketiga istilah di atas, sehingga dapat diperoleh
rumus sebagai berikut:
Bruto = Neto + Tara
Neto = Bruto – Tara
Tara = Bruto – Neto
25
Contoh:
Mega membeli tepung sebanyak satu karung dengan bruto 40 kg, berat
karung ditaksir sebesar 2,5%. Jika harga tepung per kg adalah
Rp 5.000,00, tentukan jumlah uang yang harus dibayar Mega!
Jawab:
Diketahui : Bruto 40 kg
Tara 2,5%
Harga tepung per kg Rp 5.000,00
Ditanya : Jumlah uang yang harus dibayar Mega.
Penyelesaian :
Berat karung (tara) = Persen tara × Bruto
= 2,5% × 40 kg
=,
× 40 kg
= 1 kg
Berat bersih = Bruto – Tara
= 40 kg – 1 kg
= 39 kg
Jumlah uang yang harus dibayar Mega = Berat bersih × Harga tepung
= 39 × Rp 5.000,00
= Rp 195.000,00
Jadi, jumlah uang yang harus dibayar adalah Rp 195.000,00.
26
e. Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga uang yang diperoleh pada setiap akhir
jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi besarnya modal. Modal
dalam hal ini besarnya tetap dan tidak berubah. Besarnya bunga
berbanding senilai dengan persentase dan lama waktunya, dan umumnya
berbanding senilai pula dengan besarnya modal. Jika modal sebesar M
ditabung dengan bunga b% setahun, maka besarnya bunga tunggal (B)
dirumuskan sebagai berikut:
1) Setelah t tahun, besarnya bunga:= × ×2) Setelah t bulan, besarnya bunga:= × ×3) Setelah t hari (satu tahun adalah 365 hari), besarnya bunga:= × ×Contoh:
Pada tanggal 2 Desember 2013, Nurwahid menabung di Bank sebesar
Rp 500.000,00 dengan bunga tunggal 10% per tahun. Enam bulan
kemudian, dia ingin mengambil tabungannya untuk membeli sepeda
seharga Rp 600.000,00, tapi Nurwahid khawatir tabungannya tidak cukup
untuk membeli sepeda tersebut. Apa sebaiknya yang dilakukan Nurwahid?
Apakah dia mampu membeli sepeda itu, atau haruskah dia menunggu
beberapa bulan lagi? Tuliskan cara kalian menentukan berapa uang
Nurwahid setelah 6 bulan menabung?
27
Jawab:
Diketahui : Tabungan Rp 500.000,00
Bunga tunggal 10% per tahun
Harga sepeda Rp 600.000,00
Ditanya : Dengan uang tabungannya, dalam waktu 6 bulan apakah
Nurwahid bisa membeli sepeda. Jika tidak, berapa bulan dia
harus menunggu.
Penyelesaian :
Besar bunga dalam 1 tahun = 10% × Tabungan
= × Rp 500.000,00
= Rp 50.000,00
Dikarenakan Nurwahid menyimpan uang selama 6 bulan, maka besarnya
bunga adalah:
Besar bunga dalam 6 bulan = × Bunga dalam 1 tahun
= × Rp 50.000,00
= Rp 25.000,00
Uang Nurwahid selama 6 bulan = Tabungan + Bunga
= Rp 500.000,00 + Rp 25.000,00
= Rp 525.000,00
Jadi uang Nurwahid selama 6 bulan adalah sebesar Rp 525.000,00. Karena
harga sepeda Rp 600.000,00 maka uang Nurwahid belum cukup untuk
membeli sepeda, yang dilakukan Nurwahid sebaiknya menunggu minimal
1 tahun 6 bulan lagi (karena setiap enam bulan Nurwahid mendapat
28
tambahan uang sebesar Rp 25.000,00. Jadi kalau Nurwahid menunggu 1
tahun 6 bulan lagi maka dia akan dapat membeli sepeda seharga
Rp 600.000,00.
B. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematis tentang informasi-
informasi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini disusun dari
berbagai referensi hasil penelitian terdahulu, diantaranya yaitu:
1. Karim dan Normaya (2015) dengan judul penelitian “Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan
Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama”. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa,
mengetahui respon siswa terhadap penerapan model Jucama dalam
pembelajaran matematika, dan mengetahui hubungan antara kemampuan
berpikir kritis dengan respon siswa terhadap model Jucama.
2. Harlinda Fatmawati, Mardiyana, dan Triyanto (2014) dengan judul
penelitian “Analisis Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah
Matematika Berdasarkan Polya pada Pokok Bahasan Persamaan
Kuadrat”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat
kemampuan berpikir kritis siswa, proses berpikir kritis siswa dalam
pemecahan masalah berdasarkan Polya, dan faktor yang mempengaruhi
proses berpikir kritis siswa.
29
3. Mohammad Faizal Amir (2015) dengan judul penelitian “Proses Berpikir
Kritis Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Berbentuk Soal
Cerita Matematika Berdasarkan Gaya Belajar”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi proses berpikir kritis siswa sekolah dasar dalam
memecahkan masalah berbentuk soal cerita berdasarkan perbedaan gaya
belajar (visual, auditori, dan kinestetik) siswa.
4. Riki Apriyandi Putra, Fransisca Sudargo, Sri Redjeki, dan Adianto
(2014) dengan judul penelitian “The Analysis of Concepts Mastery and
Critical Thinking Skills on Invertebrate Zoology Course”. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan gambaran umum konsep dan penguasaan
keterampilan berpikir kritis siswa di kelas yang diajarkan Zoologi
invertebrata secara konvensional (tidak atau sedikit penyelidikan).
Adapun persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan
Matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit, tidak menarik,
dan menakutkan bagi sebagian siswa. Padahal matematika merupakan ilmu
yang sangat penting dan berguna di dalam kehidupan sehari-hari. Pada
umumnya, permasalahan terbesar siswa ada pada penyelesaian soal
matematika, terutama soal cerita. Sebagian besar siswa menganggap soal
cerita tersebut rumit.
Dalam menyelesaikan soal cerita dibutuhkan proses kemampuan
berpikir. Salah satunya adalah berpikir kritis. Berpikir kritis adalah
kemampuan menganalisis atau menelaah suatu ide atau gagasan setelah
memahami suatu ide atau gagasan tersebut. Berpikir kritis juga dianggap
sebagai kemampuan yang perlu untuk dikembangkan agar meningkatnya
kualitas apa yang ada pada diri seseorang.
Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari penyelesaian
masalah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita secara runtut
sesuai dengan indikator. Adapun indikator berpikir kritis meliputi
merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), kemampuan
memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar (assessment),
menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan
konsep (strategi dan taktik), serta menarik kesimpulan dengan jelas dan logis
dari hasil penyelidikan (inferensi). Merumuskan pokok-pokok permasalahan
(klarifikasi) dalam soal cerita, artinya siswa dapat menuliskan apa yang
diketahui dengan tepat berdasarkan masalah atau informasi yang ada pada
32
soal. Kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang
benar (assessment) dalam soal cerita, artinya siswa dapat memahami maksud
dari informasi yang ditulisnya, mampu memberikan argumen yang tepat
berdasarkan masalah atau informasi yang ada serta dapat memberikan alasan
yang jelas dan logis. Menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif
penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik) yang dimaksudkan
dalam soal cerita adalah siswa dapat menyelesaikan masalah dengan tidak
hanya menggunakan satu cara saja, melainkan dengan lebih dari satu cara.
Menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi)
dalam soal cerita, artinya siswa dapat menarik kesimpulan dengan jelas dan
logis dari suatu masalah atau informasi yang terdapat pada soal. Apabila
siswa menyelesaikan soal tersebut sesuai dengan indikator, maka dapat
dikatakan siswa tersebut memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam
diagram sebagai berikut.
Soal Cerita
Indikator berpikir kritis, mengacu pada indikator berpikir kritis menurut Perkins & Murphy, yaitu meliputi:1. Klarifikasi, artinya siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dengan tepat atau merumuskan pokok-
pokok permasalahan.2. Assessment, artinya siswa dapat memahami maksud dari informasi yang ditulisnya atau kemampuan siswa
dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar.3. Strategi dan taktik, artinya siswa dapat menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
berdasarkan konsep.4. Inferensi, artinya siswa dapat menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan.
Bagan 1. Kerangka Berpikir
Siswa memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi
Berpikir Kritis
33
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan dengan judul, tujuan, dan manfaat penelitian ini, maka
metode penelitiannya adalah metode fenomenologi. Penelitian tersebut
termasuk dalam jenis penelitian kualitatif, yang artinya adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode ilmiah (Moleong, 2012:6). Pendekatan kualitatif dipilih dengan tujuan
mengungkap secara lebih jelas dan rinci mengenai bagaimana kemampuan
berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 18 Purworejo yang terletak di
Kecamatan Kemiri. Alasan memilih pelaksanaan di sekolah tersebut karena
peneliti memilih sekolah yang termasuk kategori favorit di kalangan
masyarakat Kecamatan Kemiri. Peneliti juga melihat jurnal untuk mendaftar
di sekolah tersebut tahun ajaran 2015/2016 bahwa nilai UAN SD yang
dijadikan sebagai syarat masuk sekolah tersebut termasuk dalam kategori
yang tinggi, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti di sekolah tersebut
sesuai dengan judul penelitian yaitu mengenai kemampuan berpikir kritis.
33
34
C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilaksanakan di SMP N 18 Purworejo yaitu
mulai dari bulan November 2016 – Juni 2017, dengan rincian sebagai berikut.
Berdasarkan paparan data di atas, S1 hanya mampu merumuskan
pokok-pokok permasalahan (klarifikasi) saja untuk semua soal. Hal
tersebut dikarenakan S1 merasa pesimis terlebih dahulu sebelum
mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis dan pada saat kegiatan
wawancara dilaksanakan S1 sering diam ketika sedang diberi pertanyaan
serta merasa bingung. Berikut hasil wawancara yang menunjukkan
bahwa S1 merasa tidak bisa mengerjakan dan kebingungan.
P : Birrul, tadi kamu ngerjainnya 2 soal ya?S1 : iya.P : la itu menurut kamu kategorinya mudah, sedang, apa sulit?S1 : mudah.P : mudah?S1 : iya.P : kenapa?S1 : ehm karena….. (diam)P : kamu sudah bisa?S1 : belum.P : belum?S1 : iya.P : terus nomor 1 itu ya? Informasi apa saja yang kamu dapat dari
masalah tersebut?S1 : (diam)
2. Sampel 2 (S2)
S2 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori
rendah. Jawaban S2 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S2 hanya
mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal
tersebut ditunjukkan adanya S2 benar dalam menjawab dan memaparkan
semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut
47
paparan jawaban S2 yang menunjukkan bahwa S2 hanya mampu
jawaban S3 yang kurang lengkap dalam memaparkan informasi sesuai
dengan masalah pada soal dan paparan jawaban yang menunjukkan tidak
mampu dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang
benar (assessment), menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif
penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan menarik
kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi).
50
Pada saat wawancara S3 juga selalu bilang kalau tidak tahu dan
tidak bisa mengerjakan. Berikut hasil paparan wawancara S3.
P : ini informasi apa saja dik yang kamu dapat dari masalahtersebut?
S3 : (diam) nggak bisa mbak (tertawa)P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat apa belum?S3 : nggak tahu mbak.P : nggak tahu?S3 : iya.P : kenapa? Nggak bisa?S3 : iya.P : kemudian yang c kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S3 : satu. Ini nggak tahu mbak.P : kenapa?S3 : susah.
4. Sampel 4 (S4)
S4 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori
sedang. Jawaban S4 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S4 hanya
mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal
tersebut ditunjukkan adanya S4 benar dalam menjawab dan memaparkan
semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut
paparan jawaban S4 yang menunjukkan bahwa S4 hanya mampu
Pada kemampuan dalam memberikan alasan untuk menghasilkan
argumen yang benar (assessment), S4 sudah bisa menghasilkan argumen
yang benar namun salah dalam memberikan alasan. Berikut paparan
jawaban S4 yang salah dalam memberikan alasan.
Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S4 tidak bisa
memberikan alasan yang jelas mengenai argumennya.
P : ehm itu yang b itu kan ada argumen ya? Benar atau salah ya? Ituargumennya sudah benar atau belum?
S4 : nggak tahu (bingung).P : yang 1b, kamu jawabannya apa? Bukan? Kalau bukan
argumennya apa? Benar apa salah?S4 : salah.P : ya, kamu alasannya apa jawab salah?S4 : karena soto per mangkok turun menjadi Rp 6.300,00.P : nomer 1b dik.S4 : oh 1b. karena tiap bulan bukan 0,5%.
Pada soal nomor 2, jawaban S4 menunjukkan bahwa S4 mampu
merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), kemampuan
memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar
(assessment), dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil
penyelidikan (inferensi). S4 dikatakan mampu merumuskan pokok-
pokok permasalahan (klarifikasi), karena S4 benar dalam menjawab dan
memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada
soal. S4 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk
52
menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S4 benar dalam
menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S4 dikatakan mampu
menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan
(inferensi), karena S4 benar dalam menarik kesimpulan berdasarkan soal.
Jawaban S4 yang menunjukkan bahwa S4 tidak mampu menyelesaikan
masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep
(strategi dan taktik), dikarenakan hanya menggunakan satu cara saja.
Berikut paparan jawaban S4.
Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S4 hanya
menggunakan satu cara saja.
P : kemudian yang nomer c kamu mengerjakannya pakai berapacara?
S4 : satu.P : kenapa?S4 : karena cuma itu.P : ada cara lain nggak?S4 : ada. Tapi nggak ingat.
5. Sampel 5 (S5)
S5 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori
sedang. Jawaban S5 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S5 mampu
53
merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu dalam
memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar
(assessment), dan menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil
penyelidikan (inferensi). S5 dikatakan mampu merumuskan pokok-
pokok permasalahan (klarifikasi), karena S5 benar dalam menjawab dan
memaparkan semua informasi yang sesuai dengan masalah yang terdapat
pada soal. S5 dikatakan mampu menyelesaikan masalah dengan beragam
alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena
S5 benar dalam menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu
cara yaitu dengan dua cara. S5 dikatakan mampu menarik kesimpulan
dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S5
benar dalam menarik kesimpulan berdasarkan masalah yang terdapat
pada soal dengan jelas dan logis. Berikut paparan jawaban S5.
Dari paparan jawaban di atas, jawaban S5 menunjukkan bahwa S5
tidak mampu dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen
54
yang benar (assessment). Hal tersebut ditunjukkan karena S5 sudah bisa
menghasilkan argumen yang benar namun salah dalam memberikan
alasan. Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S5 tidak bisa
menghasilkan alasan yang tepat untuk argumennya.
P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat apa belum?S5 : sudah (mengangguk).P : yang b itu.S5 : belum belum (menggelengkan kepala)P : kenapa?S5 : soalnya ketika 5% dibagi 12 bulan itu hasilnya 0,6%.P : yakin?S5 : yakin.
Dari hasil wawancara di atas, S5 sudah benar cara dalam menghitung
bunga per bulannya, namun perhitungannya yang salah.
Pada soal nomor 2, jawaban S5 menunjukkan bahwa S5 mampu
dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar
(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif
penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu
menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan
(inferensi). S5 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk
menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S5 benar dalam
menjawab soal dan memberikan alasan dengan tepat. S5 dikatakan
mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S5 benar dalam
menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu
dengan dua cara. S5 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas
dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S5 benar dalam
55
menarik kesimpulan berdasarkan soal dengan jelas dan logis. Jawaban S5
yang menunjukkan bahwa S5 tidak mampu merumuskan pokok-pokok
permasalahan (klarifikasi), karena S5 menuliskan semua informasi
dengan tidak lengkap. Berikut paparan jawaban S5.
Lanjutan dari paparan jawaban di atas:
6. Sampel 6 (S6)
S6 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori
sedang. Jawaban S6 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S6 hanya
56
mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi). Hal
tersebut ditunjukkan adanya S6 benar dalam menjawab dan memaparkan
semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. Berikut
paparan jawaban S6 yang menunjukkan bahwa S6 hanya mampu
Pada kemampuan dalam memberikan alasan untuk menghasilkan
argumen yang benar (assessment), S8 sudah bisa menghasilkan argumen
61
yang benar namun salah dalam memberikan alasan. Berikut paparan
jawaban S8 yang salah dalam memberikan alasan.
Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S8 tidak bisa
menghasilkan alasan yang tepat untuk argumennya.
P : kemudian itu yang nomer b ya, argumennya sudah benar apasalah?
S8 : salah.P : alasannya apa?S8 : karena dalam dalam satu tahun mendapat 5% dan 5% : 12 =
0,41%.P : oh gitu ya?S8 : iya.
Dari hasil wawancara di atas, S8 sudah benar cara dalam menghitung
bunga per bulannya, namun perhitungannya yang salah.
Pada kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan beragam
alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), S8
hanya menggunakan satu cara saja dan hasilnya salah, sehingga pada
kemampuan dalam menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil
penyelidikan (inferensi), S8 menyimpulkan dengan jawaban yang salah.
Berikut paparan jawaban S8.
62
Berdasarkan paparan jawaban di atas, S8 hanya menggunakan satu
cara saja karena lupa dengan cara lainnya. Kemudian, S8 salah dalam
penulisannya yang seharusnya bulan tetapi ditulis tahun, padahal
perhitungannya sudah benar. Itu yang menyebabkan S8 dikatakan tidak
mampu menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil
penyelidikan (inferensi), karena S8 menyimpulkan dengan jawaban yang
salah. Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S8 lupa
dengan cara lainnya.
P : kemudian nomer c itu kamu mengerjakannya berapa cara?S8 : satu.P : yang kamu ketahui cuma satu ya caranya ya?S8 : iya.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S8 : ada.P : apa? Kenapa nggak ditulis kalau ada?S8 : ehm..lupa.P : lupa? Mau dikerjakan nggak?S8 : nggak.P : kenapa?S8 : kelamaan (tersenyum).P : boleh nggak kalau aku minta tolong buat dikerjakan sekarang?S8 : hmm….nggak (tertawa).
Pada soal nomor 2, jawaban S8 menunjukkan bahwa S8 sudah
mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu
dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar
(assessment), dan mampu menarik kesimpulan dengan jelas dan logis
dari hasil penyelidikan (inferensi). S8 dikatakan mampu merumuskan
pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), karena S8 benar dalam
menjawab dan memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah
pada soal. S8 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk
63
menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S8 benar dalam
menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S8 dikatakan mampu
menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan
(inferensi), karena S8 benar dalam menarik kesimpulan berdasarkan soal.
S8 tidak mampu dalam menyelesaikan masalah dengan beragam
alternatif penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena
hanya menggunakan satu cara saja. Berikut paparan jawaban S8.
S8 hanya menggunakan satu cara saja pada soal nomor 2c karena
hanya mengetahui satu cara tersebut. Berikut hasil wawancaranya.
P : kemudian yang c, kamu mengerjakannya dengan berapa cara?S8 : satu.P : kenapa cara itu yang kamu gunakan?S8 : karena lebih mudah.P : ada cara lain nggak?S8 : nggak tahu.
9. Sampel 9 (S9)
S9 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori tinggi.
Jawaban S9 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S9 sudah mampu
64
merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu
menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu menarik
kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi). S9
dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi),
karena S9 benar dalam menjawab dan memaparkan semua informasi
sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. S9 dikatakan mampu
menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S9 benar dalam
menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu
dengan dua cara. S9 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas
dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S9 benar dalam
menarik kesimpulan berdasarkan soal. Jawaban S9 yang menunjukkan
bahwa S9 tidak mampu memberikan alasan untuk menghasilkan
argumen yang benar (assessment), dikarenakan S9 sudah bisa
menghasilkan argumen yang benar namun salah dalam memberikan
alasan. Berikut paparan jawaban S9.
65
Dari paparan jawaban di atas, S9 memang salah pada cara mencari
bunga per bulannya, sehingga menghasilkan jawaban yang salah.
Berikut hasil wawancara yang menunjukkan bahwa S9 tidak bisa
memberikan alasan yang jelas mengenai argumennya.
P : ya,, jadi itu ya konsepnya bunga sama lama menabung. lhakemudian yang B itu argumennya udah tepat apa belum .
S9 : belum.P : alasanya kenapa?S9 : yaa ada yang kurang
Pada soal nomor 2, jawaban S9 menunjukkan bahwa S9 sudah
mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu
dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar
(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif
penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu
menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan
(inferensi). S9 dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok
permasalahan (klarifikasi), karena S9 benar dalam menjawab dan
memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada
soal. S9 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk
menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S9 benar dalam
menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S9 dikatakan mampu
menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S9 benar dalam
menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu
dengan dua cara. S9 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas
66
dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S9 benar dalam
menarik kesimpulan berdasarkan soal dengan jelas dan logis. Berikut
paparan jawaban S9.
10. Sampel 10 (S10)
S10 dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kategori
tinggi. Jawaban S10 untuk soal nomor 1, menunjukkan bahwa S10 sudah
mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu
menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu menarik
kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi). S10
dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi),
karena S10 benar dalam menjawab dan memaparkan semua informasi
sesuai dengan masalah yang terdapat pada soal. S10 dikatakan mampu
menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
67
berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S10 benar dalam
menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu
dengan dua cara. S10 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas
dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S10 benar dalam
menarik kesimpulan berdasarkan soal. Jawaban S10 yang menunjukkan
bahwa S10 tidak mampu memberikan alasan untuk menghasilkan
argumen yang benar (assessment), dikarenakan S10 sudah bisa
menghasilkan argumen yang benar namun salah dalam memberikan
alasan. Berikut paparan jawaban S10.
Pada soal nomor 2, jawaban S10 menunjukkan bahwa S10 sudah
mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu
dalam memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar
(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif
penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu
menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan
(inferensi). S10 dikatakan mampu merumuskan pokok-pokok
permasalahan (klarifikasi), karena S10 benar dalam menjawab dan
memaparkan semua informasi sesuai dengan masalah yang terdapat pada
68
soal. S10 dikatakan mampu dalam memberikan alasan untuk
menghasilkan argumen yang benar (assessment), karena S10 benar dalam
menjawab soal dan memberikan alasan yang tepat. S10 dikatakan mampu
menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
berdasarkan konsep (strategi dan taktik), karena S10 benar dalam
menjawab soal dan dengan menggunakan lebih dari satu cara yaitu
dengan tiga cara. S10 dikatakan mampu menarik kesimpulan dengan jelas
dan logis dari hasil penyelidikan (inferensi), karena S10 benar dalam
menarik kesimpulan berdasarkan soal dengan jelas dan logis. Berikut
paparan jawaban S10.
Lanjutan dari paparan jawaban di atas:
Dari paparan jawaban di atas, terlihat bahwa S10 sudah mampu
menguasai soal nomor 2 dengan baik dan teliti karena sudah mampu
merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi), mampu dalam
memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang benar
(assessment), mampu menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif
69
penyelesaian berdasarkan konsep (strategi dan taktik), dan mampu
menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan
(inferensi). Hal ini dapat dilihat pula dari cuplikan hasil wawancara
berikut.
P : yakin sama jawaban kamu itu?S10 : yakin.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan data yang telah disampaikan pada sub bab sebelumnya,
indikator-indikator berpikir kritis yang dicapai 10 siswa yang menjadi sampel
Berpikir kritis dapat dipahami sebagai menganalisis ide-ide atau
gagasan ke arah yang lebih spesifik dan mengidentifikasi ide tersebut
untuk bisa menjadi suatu informasi ke arah yang lebih sempurna,
sehingga ketika siswa mampu mengidentifikasikan ide untuk menjadi
informasi dari suatu masalah maka siswa dikatakan memiliki
kemampuan berpikir kritis. Dalam penelitian ini siswa sudah dapat
menemukan dan mengidentifikasikan semua informasi dari masalah
yang dihadapi. Hal tersebut sejalan dengan hasil pembahasan dari
penelitian Mohammad Faizal Amir (2015) yaitu siswa dapat
menyebutkan fokus permasalahan.
2. Kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang
benar (assessment)
Menurut Beyer (1987) dalam Rasiman (2012), menggambarkan
berpikir kritis sebagai kegiatan menilai dengan akurat, kepercayaan, dan
82
dengan menggunakan argumen. Sehingga ketika siswa bisa dalam
mengambil keputusan yang tepat untuk memutuskan suatu argumen dan
memberikan alasan yang tepat dan jelas dari suatu argumen tersebut,
maka siswa menggunakan proses berpikir kritis. Hal tersebut diperkuat
dengan adanya pendapat menurut Fister (1995) dalam Susanto
(2013:122), “proses berpikir kritis adalah menjelaskan bagaimana
sesuatu itu dipikirkan”. Hal yang dipikirkan ini akan dipertimbangkan
untuk mengambil suatu argumen dengan tepat serta dapat memberikan
suatu penjelasan secara jelas. Namun, dalam penelitian ini tidak ada
siswa yang mampu dalam memberikan alasan untuk menghasilkan
argumen yang benar, sehingga siswa dapat dikatakan belum
menggunakan proses berpikir kritis.
3. Menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
berdasarkan konsep (strategi dan taktik)
Menurut Gilmer (1970) dalam Kuswana (2011:2), “berpikir
merupakan suatu pemecahan masalah dan proses penggunaan gagasan
atau lambang-lambang pengganti suatu aktivitas yang tampak secara
fisik”. Dalam menyelesaikan masalah harus menggunakan suatu
aktivitas berpikir dan menyelesaikannya dengan menggunakan konsep
matematika. Pada penelitian ini siswa sudah dapat menyelesaikan
masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep,
sehingga siswa sudah menggunakan aktivitas berpikir.
83
4. Menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan
(inferensi)
Menurut Paul Ernest (1991) dalam Rasiman (2012),
mendefinisikan berpikir kritis sebagai kemampuan membuat kesimpulan
berdasarkan pada observasi dan informasi. Dari suatu informasi dapat
diambil ide-ide, kemudian mengambil kesimpulan secara jelas dan logis.
Pada penelitian ini, siswa sudah dapat menarik kesimpulan dengan jelas
dan logis dari hasil penyelidikan. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa
siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sudah menggunakan
kemampuan berpikir kritis.
84
BAB VPENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dapat diambil
beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita
materi aritmetika sosial menunjukkan siswa telah mampu dalam
merumuskan pokok-pokok permasalahan dari suatu masalah atau
informasi, siswa belum mampu dalam memberikan alasan untuk
menghasilkan argumen yang benar, siswa telah mampu menyelesaikan
masalah dengan beragam alternatif penyelesaian berdasarkan konsep,
dan siswa juga telah mampu dalam menarik kesimpulan dengan jelas
dan logis dari hasil penyelidikan.
2. Profil proses berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal cerita
adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan pokok-pokok permasalahan (klarifikasi)
Siswa dapat menemukan dan mengidentifikasikan semua informasi
dari masalah yang dihadapi untuk semua soal.
b. Kemampuan memberikan alasan untuk menghasilkan argumen yang
benar (assessment)
Siswa belum bisa dalam mengambil keputusan yang tepat untuk
memutuskan suatu argumen dan memberikan alasan yang tepat dan
jelas dari suatu argumen tersebut untuk semua soal.
84
85
c. Menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif penyelesaian
berdasarkan konsep (strategi dan taktik)
Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif
penyelesaian berdasarkan konsep untuk semua soal.
d. Menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil penyelidikan
(inferensi)
Siswa dapat menarik kesimpulan dengan jelas dan logis dari hasil
penyelidikan untuk semua soal.
B. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat dianjurkan saran-
saran sebagai berikut:
1. Bagi guru hendaknya perlu mengetahui seberapa jauh kemampuan
berpikir kritis siswa untuk dimaksimalkan, agar pada pembelajaran yang
akan datang bisa mendapatkan proses pembelajaran dengan hasil yang
maksimal. Soal-soal yang diberikan kepada siswa hendaknya juga selalu
diarahkan pada kemampuan berpikir kritis agar siswa nantinya mampu
menerapkan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki untuk mengambil
keputusan dan memecahkan masalah yang terkait dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Bagi siswa hendaknya terus mengasah cara berpikir kritisnya agar pada
proses pembelajaran bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa
menerapkan cara berpikir kritisnya untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
86
3. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian yang sejenis dengan
sampel yang lebih banyak agar dapat memperkuat hasil penelitian.
87
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. F. 2015. Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar dalamMemecahkan Masalah Berbentuk Soal Cerita Matematika Berdasarkan GayaBelajar. Jurnal Math Educator Nusantara. Vol 1 No. 2 Tahun 2015. Diunduhdari umsida.academia.edu [diakses 18-03-2017].
Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: BumiAksara.
As’ari, A.R., Tohir, M., Valentino, E. 2016. Matematika untuk SMP/MTS KelasVII Semester 2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,Kemdikbud.
Badawi, Ahmad. 2015. Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar dan KemampuanBerpikir Kritis dalam Matematika pada Siswa SMP Kelas VII. Skripsi.Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Budiyono. 2008. Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam PembelajaranMatematika. Paedagogia. 11(1): 1-8. Diunduh dari www.eprints.uns.ac.id[diakses 16-11-2016].
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofisdan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Depdiknas. 2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untukSatuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
Fatmawati, Harlinda. dkk. 2014. Analisis Berpikir Kritis Siswa dalam PemecahanMasalah Matematika Berdasarkan Polya pada Pokok Bahasan PersamaanKuadrat. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. Vol. 2 No. 9 Tahun2014:899-910. Diunduh dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id [diakses 18-03-2017]
Hartini. 2008. Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita pada Kompe-tensi Dasar Menemukan Sifat dan Menghitung Besaran-besaran Segi EmpatSiswa Kelas VII Semester II SMP IT Nur Hidayah Surakarta Tahun
87
88
Pelajaran 2006/2007. Tesis. Surakarta: Program Pasca Sarjana UniversitasSebelas Maret. Diunduh dari www.digilib.uns.ac.id [diakses 27-11-2016].
Karim & Normaya. 2015. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam PembelajaranMatematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah MenengahPertama. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 3 No. 1 Tahun 2015:92-104.Diunduh dari ppjp.unlam.ac.id [diakses 18-03-2017].
Krismanto, Al dan Rochmitawati. 2009. Modul Matematika SMP ProgramBermutu: Kapita Selekta Pembelajaran Aljabar di Kelas VII SMP. Sleman:PPPPTK Matematika. Diunduh dari p4tkmatematika.org [diakses 27-11-2016].
Lestari, S.W. 2016. Analisis Proses Berpikir Kritis Siswa dalam PemecahanMasalah Matematika pada Pokok Bahasan Himpunan Ditinjau dari TipeKepribadian Ekstrovert dan Introvert Siswa Kelas VII SMP N 2 SumberCirebon. Skripsi. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo. Diunduhdari eprints.walisongo.ac.id [diakses 27-11-2016].
Rasiman. 2012. Penelusuran Proses Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan MasalahMatematika bagi Siswa dengan Kemampuan Matematika Tinggi. JurnalPendidikan Matematika. Diunduh dari download.portalgaruda.org [diakses18-03-2017]
Stanley, William B. 1991. Tinjauan tentang Penelitian dalam Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Prenadamedia Group.
89
Wagiyo, A., Surati, F., & Supradiarini, I. 2008. Pegangan Belajar Matematikauntuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Depdiknas.
90
Lampiran 1
91
Lampiran 2
92
Lampiran 3
93
Lampiran 4
94
95
96
97
98
99
Lampiran 5
100
101
KISI-KISI TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Satuan Pendidikan : SMP N 18 Purworejo Materi Pokok : Aritmetika SosialKelas/Semester : VII/II Alokasi Waktu : 2 × 40 menitMata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : UraianKurikulum : 2013 Jumlah Soal : 2 (dua)
Kompetensi Dasar Indikator Berpikir Kritis Indikator Soal Nomor SoalMenyelesaikanmasalah berkaitandengan aritmetikasosial
a. Merumuskan pokok-pokokpermasalahan (Klarifikasi)
b. Kemampuan memberikanalasan untuk menghasilkanargumen yang benar(Assessment)
c. Menyelesaikan masalahdengan beragam alternatifpenyelesaian berdasarkankonsep (Strategi danTaktik)
d. Menarik kesimpulandengan jelas dan logis darihasil penyelidikan(Inferensi)
Siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan diskon danpendapatan.
2
Siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan bunga tunggal.
10 Apa kesimpulan yang anda dapat dari soal tersebut? Menarikkesimpulandengan jelas danlogis dari hasilpenyelidikan(Inferensi)
11 Apakah anda yakin dengan jawaban yang telah anda
selesaikan?
Menarikkesimpulandengan jelas danlogis dari hasilpenyelidikan(Inferensi)
Catatan:
Wawancara dapat berkembang selama di lapangan.
102
Lampiran 13
117
103118
104
Lampiran 14
119
105
Lampiran 15
120
106121
107122
108123
109124
110125
111126
112127
113128
114129
115130
116131
117132
118133
119134
120135
121136
122137
123138
124139
125140
126141
127142
128143
129144
130145
131146
132147
133148
134149
135
Lampiran 16
150
136151
137152
138153
139154
140155
141156
142157
143158
144159
145160
146161
147162
148163
149164
150
WAWANCARA BIRRUL WALIDAIN ( S1)
P : Birrul, tadi kamu ngerjainnya dua soal ya?S1 : iya.P : la itu menurut kamu kategorinya mudah, sedang, apa sulit?S1 : mudah.P : mudah?S1 : iya.P : kenapa?S1 : ehm karena….. (diam)P : kamu sudah bisa?S1 : belum.P : belum?S1 : iya.P : terus nomor 1 itu ya? Informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah
tersebut?S1 : (diam)P : ini lho ini kan jawaban kamu (nunjuk ke jawaban S1) la ini informasinya
ya? La berarti ini kan jawabannya kan? Apa?S1 : soal.P : iya ini informasinya apa yang kamu dapat dari masalah tersebut? (nunjuk
lembar jawab S1)S1 : (diam)P : dibaca dik, ini kan jawaban kamu kan?S1 : apa sih? (bingung)P : informasi apa yang kamu dapat dari masalah tersebut? Ini kan jawaban
1a ya, dibaca dek informasi apa yang kamu tulis dari masalah tersebut?S1 : dibaca?P : iya.S1 : ibu Nur menabung sebesar Rp 24.000.000,00 (sambil terbata-bata).P : yang lantang bacanya dek.S1 : (melanjutkan jawaban) dengan suku bunga 5% tiap tahun, pada saat
diambil tabungan ibu Nur menjadi Rp 26.000.000,00. Udah.P : udah?S1 : iya.P : itu nomor b itu argumennya sudah benar apa belum?S1 : belum.P : kenapa?S1 : karena saya tidak tahu.P : tapi ini jawabannya salah ya yang b ya?S1 : iya.P : itu nomor c kamu ngerjainnya pakai berapa cara?
Lampiran 17
165
151
S1 : satu.P : ada cara lain nggak?S1 : nggak.P : kenapa cara itu?S1 : karena cuma ini.P : yang kamu bisa?S1 : heem.P : kesimpulan yang kamu dapat apa?S1 : (diam)P : kesimpulan yang kamu dapat apa?S1 : dibaca lagi mbak?P : iya.S1 : Rp 24.000.000,00 – Rp 26.000.000,00= Rp 18.000.000,00. Udah.P : oke. Terus nomor 2. Informasi apa yang kamu dapat?S1 : (diam)P : dibaca lagi. Ini nomor a informasi apa yang kamu dapat?S1 : Aminah berhasil menjual (diam)P : menjual apa? Soto?S1 : heem.P : selama berapa?S1 : tiap hari. Banyak 400 mangkok dengan harga Rp 7.000,00 dan diberikan
diskon 10%.P : itu yang b argumennya sudah tepat apa belum?S1 : belum.P : kenapa?S1 : belum bisa.P : kemudian yang c ada berapa cara kamu mengerjakan?S1 : satu.P : yang d kamu kesimpulannya apa?S1 : (diam) belum tahu.P : kemudian yakin sama jawaban kamu?S1 : nggak yakin (senyum)P : kenapa? Nggak bisa?S1 : nggak bisa.P : yaudah makasih.S1 : iya.
166
152
WAWANCARA RAHMATUN NISA (S2)
P : dek Nisa, tadi udah ngerjain dua soal ya? Itu kategori mudah, sedang apasulit?
S2 : ada yang sulit ada yang susah.P : ada yang sulit ada yang susah? Sulit sama susah bedanya apa?S2 : oh ada yang sulit ada yang gampang.P : kemudian pertanyaan yang kaitan dengan nomor 1 ya?S2 : iya.P : informasi apa yang kamu dapat dari soal itu?S2 : ibu Nur menabung di bank Rp 24.000.000,00 dengan bunga 5% tiap
tahun dan diambil menjadi Rp 26.000.000,00.P : itu yang nomor b argumennya sudah benar apa salah?S2 : salah.P : kenapa?S2 : harusnya bukan 5%.P : kemudian yang nomor c kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S2 : nggak tahu.P : nggak tahu?S2 : iya.P : terus kesimpulan yang kamu dapat apa?S2 : kesimpulannya ibu Nur menabung selama satu tahun.P : yang nomor 2, informasi yang kamu dapat apa?S2 : Aminah menjual soto, soto yang dijual sebanyak 400 mangkok dengan
harga 7.000 per mangkok. Untuk menarik pelanggan, Aminahmemberikan diskon 10%.
P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat belum?S2 : sebenarnya salah, tapi nggak tahu caranya, jadi ngerjainnya benar.P : la ini benar apa salah? (menunjuk ke lembar jawab)S2 : sebenarnya salah tapi ini kurang teliti jadi nulisnya benar.P : yang nomor c ini kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S2 : satu.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S2 : nggak.P : kesimpulan yang kamu dapat apa?S2 : Aminah mendapat uang sebesar 2.480.000.P : yakin dengan jawaban kamu?S2 : sebenarnya nggak.P : kenapa?S2 : kurang teliti.P : makasih ya.S2 : iya.
167
153
WAWANCARA UNGGUL SUDRAJAT (S3)
P : Unggul, tadi kamu ngerjain dua soal ya?S3 : iya.P : itu kategori mudah, sedang, apa sulit?S3 : mudah.P : kenapa?S3 : karena nggak bisa mbak (tertawa)P : kemudian ini nomor 1 ya pertanyaan kaitan nomor 1.S3 : iya.P : ini informasi apa saja dik yang kamu dapat dari masalah tersebut?S3 : (diam) nggak bisa mbak (tertawa)P : tinggal dibaca aja jawaban kamu. Ini informasinya yang a ya? Tinggal
dibaca aja.S3 : ini? (menunjuk pada lembar jawabnya).P : iya.S3 : dibaca semua?P : ya kamu tadi jawabnya apa? Tinggal dibaca aja.S3 : ibu Nur menabung di bank sebesar 24.000.000 dengan suku bunga
tunggal 5% tiap tahun.P : kemudian kamu dapat informasi itu darimana?S3 : dari soal sini.P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat apa belum?S3 : nggak tahu mbak.P : nggak tahu?S3 : iya.P : kenapa? Nggak bisa?S3 : iya.P : kemudian yang c kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S3 : satu. Ini nggak tahu mbak.P : kenapa?S3 : susah.P : yang d kesimpulan yang kamu dapat apa?S3 : kesimpulan berdasarkan soal c.P : iya apa kesimpulannya?S3 : dibaca mbak?P : iya dibaca.S3 : ibu Nur menabung selama 20 tahun.P : kemudian yang nomor 2 ya? Informasi apa yang kamu dapat?S3 : Aminah menjual soto setiap hari 400 mangkok dengan harga 7.000.P : nomor b itu argumennya sudah tepat belum?S3 : (diam)P : tahu nggak?S3 : nggak tahu.P : kemudian yang nomor c kamu ngerjainnya pakai berapa cara dik?S3 : nggak tahu.
168
154
P : ini kamu ngerjainnya ada berapa cara?S3 : (diam)P : bisa nggak?S3 : nggak (menggelengkan kepala).P : terus kesimpulan yang kamu dapat apa?S3 : (diam)P : ini jawaban kamu kesimpulannya apa?S3 : pendapatan Aminah dalam sehari Rp 800.000,00.P : yakin sama jawaban kamu itu?S3 : yakin.P : yaudah makasih ya.S3 : iya.
169
155
WAWANCARA AHMAD ALBAR (S4)
P : kamu namanya siapa? Ahmad Albar ya?S4 : iya (mengangguk).P : kamu kan tadi mengerjakan dua soal ya? Itu kategorinya apa? Mudah,
sedang, tinggi?S4 : (diam, bingung).P : kategori apa? Mudah, sedang, apa sulit?S4 : nggak sulit (menggelengkan kepala), cuma caranya kurang paham.P : kurang paham? Sama apa? Kata-katanya apa gimana?S4 : nggak. Cuma nomor 1c.P : 1c? oh nggak paham ya sama caranya?S4 : tapi udah tau jawabannya.P : udah tau jawabannya? Tapi?S4 : caranya nggak saya tulis.P : o ya kenapa?S4 : takut salah.P : takut salah? (senyum)S4 : (tertawa).P : kemudian ini pertanyaan kaitan dengan nomor 1 ya?S4 : (mengangguk)P : informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah tersebut?S4 : ibu Nur menabung Rp 24.000.000,00 dan diambil menjadi Rp
26.000.000,00.P : kenapa bisa jadi Rp 26.000.000,00?S4 : karena ada bunga tunggalnya 5%.P : oh ya. Itu 5%nya tiap bulan apa tiap tahun?S4 : tiap tahun.P : iya tiap tahun. Kemudian kamu mendapat informasi itu darimana?S4 : dari soal.P : diapakan soalnya?S4 : ditulis lagi.P : oh dibaca dulu berarti terus ditulis lagi?S4 : (mengangguk sambil tersenyum).P : ehm itu yang b itu kan ada argumen ya? Benar atau salah ya? Itu
argumennya sudah benar atau belum?S4 : nggak tahu (bingung).P : yang 1b, kamu jawabannya apa? Bukan? Kalau bukan argumennya apa
benar apa salah?S4 : salah.P : ya, kamu alasannya apa jawab salah?S4 : karena soto per mangkok turun menjadi Rp 6.300,00.P : nomer 1b dek.S4 : oh 1b. karena tiap bulan bukan 0,5%.P : oh ya. Kemudian, nomer c itu kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S4 : dua cara.
170
156
P : dua cara?S4 : nggak tahu (tertawa).P : ini kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S4 : nggak tahu.P : ini (menunjuk pada jawaban S4).S4 : satu.P : satu? Kenapa satu?S4 : karena nggak tahu yang lain (tertawa).P : oh. Kenapa cara ini yang digunakan?S4 : lebih mudah.P : kemudian yang nomor D ini, kesimpulannya yang kamu dapat apa?S4 : ibu Nur menabung di bank selama satu tahun dengan tabungan Rp
24.000.000,00 dan mendapat Rp 26.000.000,00.P : yakin dengan jawaban kamu itu?S4 : nggak.P : kenapa?S4 : nggak tahu.P : bingung ya?S4 : iya.P : ini kaitan dengan soal nomor 2 ya?S4 : (mengangguk).P : informasi apa sajakah yang diperoleh berdasarkan masalah di atas?S4 : ibu Aminah menjual 400 mangkok tiap hari dan diskon 10%.P : sudah itu thok?S4 : iya.P : kemudian kamu dapet informasi ini darimana?S4 : dari soal.P : terus ditulis ulang lagi?S4 : iya.P : pengetahuan apa saja yang kamu dapat untuk mengerjakan nomer 2 ini?S4 : pengetahuan tentang aritmetika sosial.P : tentang apa? Aritmetikanya tentang apa?S4 : tentang diskon, pendapatan.P : kemudian yang nomer b itu argumennya sudah benar atau salah?S4 : salah.P : salah, kenapa?S4 : karena Rp 6.300,00 bukan Rp 6.200,00.P : kemudian yang nomer c kamu mengerjakannya pakai berapa cara?S4 : satu.P : kenapa?S4 : karena cuma itu.P : ada cara lain nggak?S4 : ada. Tapi nggak ingat.P : kemudian kesimpulan yang kamu dapat apa?S4 : ibu Aminah menjual soto tiap mangkok dengan diskon 10% dan
mendapatkan uang Rp 2.520.000,00.
171
157
P : oh ya. Yakin dengan jawaban kamu itu?S4 : yakin.P : oh ya terimakasih.S4 : iya.
172
158
WAWANCARA DEAN SUKMA PRATIWI (S5)
P : itu tadi ada 2 soal? Itu kategori mudah, sedang apa sulit?S5 : hmm sedang.P : sedang? Kenapa?S5 : soalnya ada yang sulit ada yang mudah.P : oh ya, kemudian ini pertanyaan kaitan nomor 1 ya?S5 : iya.P : informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah tersebut?S5 : ibu Nur menabung di bank, lalu dia mendapat suku bunga tunggal
sebesar 5%. Ketika diambil uangnya bertambah sebesar Rp 2.000.000,00.P : sudah?S5 : iya.P : bagaimana kamu mendapatkan informasi itu?S5 : karena ketika ibu Nur menabung sebesar Rp 24.000.000,00. Ketika ia
ambil uangnya menjadi Rp 26.000.000,00.P : informasinya kamu dapat darimana?S5 : dari soal.P : ya berarti dibaca dulu ya?S5 : iya.P : kemudian ditulis ulang?S5 : iya.P : kemudian yang b itu argumennya sudah tepat apa belum?S5 : sudah (mengangguk).P : yang b itu.S5 : belum belum (menggelengkan kepala)P : kenapa?S5 : soalnya ketika 5% dibagi 12 bulan itu hasilnya 0,6%.P : yakin?S5 : yakin.P : kemudian yang nomer c itu, kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S5 : dua.P : dua? Kenapa?S5 : yang pertama kan belum diketahui berapa bulannya jadi diganti . per
1 tahun. 1 tahun itu kan ada 12 bulan. Jadi per 12 kali persennya(5/100) kali modalnya Rp 24.000.000,00 hasilnya 100.000 . lalu yanghasil selisih dari modal sama yang bertambah itu. Rp 26.000.000 –Rp 24.000.000,00 hasilnya Rp 2.000.000,00 = 100.000 . terus 2.000.000dibagi 100.000 = . Berarti hasilnya hmm ibu Nur menabung selama 20bulan.
P : ada lagi nggak cara yang kamu ketahui?S5 : sama satu lagi. /12 kali modal yang ditabung hasilnya 2.000.000 . terus
yang 5% dikalikan 2.000.000 = 100.000 . kemudian 2.000.000 dibagi100.000 hasilnya 20 bulan.
P : kamu kan udah mengerjakan dua cara? Ada cara lain nggak?S5 : nggak ada.
173
159
P : lalu kesimpulan yang kamu dapat apa?S5 : ibu Nur menabung selama selama 20 bulan lamanya. Selama menabung
ibu Nur mendapat bunga tunggal sebesar Rp 2.000.000,00.P : yakin?S5 : yakin.P : yang nomor 2 ya?S5 : iya.P : informasi apa yang kamu dapat?S5 : informasi yang didapat adalah Aminah berjualan soto. Hal yang
dilakukan oleh Aminah yaitu dengan memberikan diskon sebesar 10%tiap mangkoknya.
P : hmm kamu dapet darimana informasinya?S5 : soalnya.P : oh ya. Itu yang b argumennya sudah tepat atau belum?S5 : belum.P : belum? kenapa?S5 : karena harga soto per mangkoknya setelah diberikan diskon 10% itu
adalah Rp 6.300,00 bukan Rp 6.200,00.P : kamu yakin?S5 : iya.P : itu yang nomer c kamu ada berapa cara?S5 : dua.P : dua?S5 : iya.P : Kamu kenapa pakai cara itu?S5 : karena lebih mudah aja.P : ada cara lain nggak?S5 : nggak.P : kemudian nomer d itu, kesimpulannya apa yang kamu dapat?S5 : dengan memberikan diskon 10% tiap mangkok, Aminah dapat menjual
sebanyak 400 mangkok. Dia mendapat uang dari hasil menjual sotonyadalam sehari yaitu Rp 2.520.000,00.
P : kamu yakin dengan jawaban kamu itu?S5 : iya.P : yaudah makasih.S5 : iya.
174
160
WAWANCARA INDRA BAYU LAKSONO (S6)
P : Indra, tadi kamu mengerjakan dua soal? Itu kategori mudah, sedang, apasulit?
S6 : sedang.P : sedang?S6 : iya.P : kenapa?S6 : tapi yang ini (menunjuk ke lembar jawabannya) susah.P : kenapa?S6 : ya gitulah (senyum)P : terus ini pertanyaan yang kaitannya dengan nomor 1 ya?S6 : iya.P : informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah tersebut?S6 : ibu Nur menabung sebesar Rp 24.000.000 dengan suku bunga tunggal
5% per tahun. Saat diambil tabungannya menjadi 26.000.000.P : kemudian kamu bagaimana cara mendapatkan informasi itu?S6 : dari sini (menunjuk ke soal)P : dibaca lalu ditulis lagi ya?S6 : iya.P : pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu dapat?S6 : (diam)P : kamu mengerjakannya pakai konsep apa saja si?S6 : bingung.P : ini materi apa dik?S6 : bunga.P : berarti konsepnya bunga ya?S6 : iya.P : sama?S6 : lama menabung.P : terus nomor b, itu argumennya sudah benar apa belum?S6 : sudah.P : oh. Kemudian yang ini c kamu ada berapa cara mengerjakannya?S6 : satu.P : kenapa?S6 : bingung.P : ada cara lain nggak?S6 : nggak.P : kemudian yang nomor d itu kesimpulan yang kamu dapat apa?S6 : jadi ibu Nur menabung selama 18 bulan dan mendapat uang tambahan
menjadi 26.000.000.P : kamu yakin dengan jawaban itu?S6 : (diam)P : yakin nggak?S6 : nggak begitu.P : kemudian yang nomor 2, informasi apa saja yang kamu dapat dari soal
175
161
tersebut?S6 : Aminah menjual soto sebanyak 400 mangkok dengan harga 7.000 per
porsi.P : kemudian apalagi?S6 : Aminah memberi diskon tiap mangkok 10% untuk menarik pelanggan.P : dah itu?S6 : iya.P : kamu dapetin informasi itu darimana?S6 : dari baca ini (menunjukkan soal)P : baca soal ya?S6 : iya.P : kemudian yang nomor b itu argumennya sudah tepat apa belum?S6 : belum.P : kenapa?S6 : ya karena yang benar itu seporsi harganya 6.300.P : sudah ya?S6 : iya.P : kemudian yang nomor c itu kamu ngerjainnya pakai berapa cara?S6 : dua.P : kenapa?S6 : karena yang saya bisa.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S6 : nggak tahu.P : kemudian yang nomor d itu kesimpulannya apa?S6 : jadi berdasarkan soal c, Aminah mendapat pendapatan sebesar 2.800.000
tetapi setelah didiskon per mangkok pendapatan Aminah menjadiRp 2.520.000,00. Harga semua porsi setelah didiskon berkurang 280.000.Jadi dari 2.800.000 dikurangi 280.000 sama dengan 2.520.000.
P : udah yakin sama jawaban kamu itu?S6 : udah.P : makasih ya.S6 : iya.
176
162
WAWANCARA YAYUK PRANANINGRUM (S7)
P : dik Yayuk, tadi udah ngerjain dua soal ya? Itu kategotinya mudah,sedang, apa sulit?
S7 : kalau menurut saya yang nomor 1 agak sulit, kalau yang nomor 2 mudah.P : itu nomor 1 informasi apa saja yang kamu dapat dari masalah tersebut?S7 : ibu Nur menabung Rp 24.000.000 suku bunganya 5% hasil tabungannya
Rp 26.000.000.P : kemudian kamu dapatin informasi ini darimana?S7 : dari soal.P : dibaca ya?S7 : iya.P : ini nomor b ini, argumennya sudah tepat apa belum?S7 : belum.P : ini jawabannya yang benar apa? Ini? (menunjuk pada jawaban S7).S7 : kayaknya sebenarnya jawabannya bukan itu. Tapi ya…P : nggak tahu caranya ya?S7 : iya.P : kemudian yang c itu kamu mengerjakannya ada berapa cara?S7 : dua.P : kenapa pakai cara itu?S7 : bisanya cuma itu.P : ad cara lain nggak yang kamu tahu?S7 : nggak.P : yang d kesimpulannya apa yang kamu dapat?S7 : ibu Nur menabung di bank selama 12 bulan atau 1 tahun dan
memperoleh uang 26.000.000.P : terus nomor 2 ya? informasi apa saja yang kamu dapat?S7 : informasinya banyak soto yang dijual 400 mangkok. Harga per mangkok
Rp 7.000. kemudian Aminah memberikan diskon sebesar 10% untukmenarik pelanggan.
P : kemudian yang nomor b argumennya sudah tepat apa belum?S7 : sudah.P : sudah? Yang nomor b ini lho (menunjuk ke soal)S7 : oh belum..P : kenapa?S7 : karena harusnya itu 6.300 bukan 6.200.P : kemudian yang c kamu mengerjakannya pakai berapa cara?S7 : dua.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S7 : belum.P : kamu bisanya itu?S7 : iya.P : kemudian, kesimpulannya yang kamu dapat apa?S7 : jadi penghasilan Aminah dalam satu hari adalah Rp 2.520.000,00.P : yakin sama jawaban kamu itu?
177
163
S7 : yakin.P : iya makasih ya.S7 : iya.
178
164
WAWANCARA ALWI KIPRASETYO (S8)
P : Alwi, tadi kamu ngerjain dua soal ya? La itu kategori mudah, sedang, apasulit?
S8 : mudah.P : mudah. Yakin mudah?S8 : iya.P : kenapa?S8 : karena tidak ada soal yang membingungkan.P : oh ya, kemudian kaitan dengan nomer 1 ya. Informasi apa saja yang
kamu dapat dari masalah tersebut?S8 : kesimpulan dari ibu Nur menabung.P : informasinya apa saja?S8 : ibu Nur menabung sebesar Rp 24.000.000,00 dengan suku bunga tunggal
5% tiap tahun dan pada saat diambil tabungan ibu Nur menjadiRp26.000.000,00.
P : kemudian apa saja yang ditanyakan pada soal tersebut?S8 : menanyakan tentang apakah benar bunga dalam satu bulan tabungan ibu
Nur 0,5%?P : ada lagi tidak yang ditanyakan?S8 : ada.P : apa?S8 : mencari lama menabung ibu Nur?P : terus ada lagi nggak?S8 : ada.P : apa?S8 : menyimpulkan jawaban soal c.P : oh ya. Kemudian, pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu gunakan
untuk mengerjakan soal tersebut?S8 : konsepnya dengan cara membaca soal berulang-ulang.P : membaca soal berulang-ulang?S8 : iya.P : terus konsep apa saja yang kamu gunakan untuk menghitung itu?S8 : konsep aritmetika.P : tentang apa?S8 : tentang menghitung bunga atau diskon.P : nomor 1 menghitung apa?S8 : tentang cara menghitung bunga dan lama menabung.P : oh ya berarti konsepnya itu yaa…S8 : iya.P : kemudian itu yang nomer b ya, argumennya sudah benar apa salah?S8 : salah.P : alasannya apa?S8 : karena dalam dalam satu tahun mendapat 5% dan 5% : 12 = 0,41%.P : oh gitu ya?S8 : iya.
179
165
P : kemudian nomor c itu kamu mengerjakannya berapa cara?S8 : satu.P : yang kamu ketahui cuma satu ya caranya?S8 : iya.P : ada cara lain nggak yang kamu ketahui?S8 : ada.P : apa? Kenapa nggak ditulis kalau ada?S8 : ehm..lupa.P : lupa? Mau dikerjakan nggak?S8 : nggak.P : kenapa?S8 : kelamaan (tersenyum).P : boleh nggak kalau aku minta tolong buat dikerjakan sekarang?S8 : hmm….nggak (tertawa).P : yaudah. Itu kesimpulan apa yang kamu dapat dari soal itu?S8 : kesimpulannya ibu Nur menabung Rp 24.000.000,00 kemudian suku
bunga tunggal 5% tiap tahun. Ketika diambil tabungan ibu Nur menjadiRp26.000.000,00.
P : kemudian yang nomer 2, informasi apa saja yang kamu dapat?S8 : ibu Aminah menjual soto setiap hari 400 porsi dengan harga per porsi
Rp7.000,00 , untuk menarik harga memberikan diskon 10% tiapmangkok.
P : kamu cara dapetin informasi itu bagaimana?S8 : dengan membaca soal secara berulang-ulang.P : kemudian yang b, itu argumen sudah benar apa belum?S8 : belum.P : kenapa?S8 : karena setelah mendapat diskon 10% harga soto bukan Rp 6.200,00
tetapi Rp 6.300,00.P : kemudian yang c, kamu mengerjakannya dengan berapa cara?S8 : satu.P : kenapa cara itu yang kamu gunakan?S8 : karena lebih mudah.P : ada cara lain nggak?S8 : nggak tahu.P : kemudian apa kesimpulan yang kamu dapat?S8 : kesimpulannya Aminah menjual soto satu mangkok Rp 7.000,00 dengan
diskon 10%, harga setelah didiskon menjadi Rp 6.300,00. Jadipendapatan ibu Aminah selama satu hari Rp 2.520.000,00.
P : sudah yakin dengan jawaban kamu?S8 : sudah.P : terimakasih ya..S8 : iya.
180
166
WAWANCARA DEVANDA CAHYANINGRUM (S9)
P : itu tadi kan kamu mengerjakan dua soal ya? itu kategori mudah, sedangatau susah?
S9 : sedangP : kenapa?S9 : karena sudah pernah di pelajariP : o ya nomor 1 ya. informasi apa saja yang pernah kamu dapat dari
masalah tersebut?S9 : ibu Nur menabung di Bank sebesar Rp 24.000.000,00 dengan bunga
5% tiap tahun setelah diambil sisanya menjadi Rp 26.000.000,00.P : lha kemudian bagaimana cara anda itu mendapat informasi itu dengan
cara apa?S9 : dengan cara membaca.P : dengan cara membaca itu tok?S9 : iya.P : kemudian pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu gunakan untuk
mengerjakan soal tersebut nomer satu itu?S9 : konsepnya….(bingung)P : kan katanya sudah pernah dipelajari. Konsepnya pakai apa saja?S9 : konsep bunga sama lama menabung.P : ya,, jadi itu ya konsepnya bunga sama lama menabung. lha kemudian
yang B itu argumennya sudah tepat apa belum.S9 : belum.P : alasanya kenapa?S9 : yaa ada yang kurangP : kemudian yang C itu kamu mengerjakan dengan berapa cara?S9 : dengan 2 cara.P : 2? kenapa?S9 : hm karena lebih mudah.P : ada cara lain nggak?S9 : nggak.P : kemudian yang D itu kamu kesimpulannya apa si yang kamu dapat dari
itu?S9 : saya menyimpulkan bahwa ibu Nur menabung di bank selama 20 bulan.P : 20 bulan?S9 : iya.P : yakin nggak kamu dengan jawaban itu?S9 : insyaAllah yakin.P : kemudian yang nomor 2 ya, itu kategori mudah, sedang atau sulit?S9 : sedang.P : yaa, kemudian informasi apa sajakah yang kamu dapat dari itu.S9 : Aminah menjual soto setiap sebanyak 400 mangkok dengan harga per
mangkok Rp 7000,00. Aminah memberikan diskon 10% tiap mangkokuntuk menarik pelanggan.
P : kemudian konsep apa sajakah yang di gunakan dalam mengerjakan soal
181
167
tersebut?S9 : diskon sama pendapatan.P : kemudian yang C itu kamu mengerjakan dengan berapa cara?S9 : dua.P : ada cara lain nggak?S9 : nggak.P : kenapa kamu pakai cara itu?S9 : karena lebih mudah.P : kesimpulannya yang kamu dapat itu apa?S9 : saya menyimpulkan bahwa pendapatan Aminah dalam 1 hari
Rp 2.520.000,00.P : yakin dengan jawaban itu?S9 : nggak.P : kenapa?S9 : hm karena salah tulis ini seharusnya Rp 2.520.000,00 tapi malah
Rp1.520.000,00.P : oh ya diganti ya angka 2.S9 : iya.
182
168
WAWANCARA HAYATUL HUSNAH SOPIANI (S10)
P : dik Hayatul, tadi kamu kan udah ngerjain dua soal ya? Nah dua soal itutermasuk kategori apa? mudah, sedang apa sulit?
S10 : sedang.P : kenapa?S10 : karena lebih gampang dihitungnya.P : oh ya kan ada dua soal ya. Nah sekarang pertanyaannya kaitannya
dengan nomor 1. Nah apa informasi yang anda dapat dari soal tersebut?S10 : informasinya tentang permasalahan tentang mendapatkan menghitung
berapa lama ibu Nur menabung dan cara menghitung bunga perbulannya.
P : tadi kamu jawabannya apa yang ada pertanyaan apa informasi yang kamuperoleh dari masalah itu?
S10 : ehm.. tabungan ibu Nur yang ditabung sebesar Rp 24.000.000,00, sukubunga tunggal per tahunnya 5%. Setelah diambil tabungan ibu Nurmenjadi Rp 26.000.000,00.
P : oh ya. Kemudian kamu dapat informasi itu darimana?S10 : dari soalnya.P : diapakan?S10 : ehm.. (diam)P : dibaca?S10 : (mengangguk)P : dibaca atau dipahami atau bagaimana?S10 : dipahami.P : dibaca dan dipahami, gitu ya?S10 : iya.P : kemudian apa saja yang ditanyakan dalam soal tersebut?S10 : ehm..informasi dari masalah tersebut, apakah betul bunga per bulannya
5%, lama ibu Nur menabung, dan kesimpulan berdasarkan lama ibu Nurmenabung.
P : oh ya. Kemudian pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu perolehdari masalah tersebut untuk menyelesaikan masalah tersebut?
S10 : (diam)P : pengetahuan atau konsep apa saja yang kamu butuhkan untuk
menyelesaikan soal tersebut?S10 : (diam, bingung)P : nah ini kan nomor 1 ya? La tadi kan pertanyaannya apa? Mencari berapa
lama menabung ya? Sama bunga per bulan ya?S10 : iya.P : nah disitu pengetahuan atau konsep apa saja si yang kamu gunakan untuk
mencari itu? Jadi apa?S10 : ehm… tabungan per tahunnya..P : heem. Sama?S10 : tabungan awal dan tabungan pada saat diambil.P : heem berarti konsepnya menabung itu ya?
183
169
S10 : iya.P : kemudian bagaimana cara anda untuk bisa menjawab soal ini? Misal
yang soal B ini, caranya gimana ini? Argumennya sudah tepat belumyang B ini?
S10 : belum.P : belum? Alasannya apa?S10 : ehm harusnya itu bunga per bulannya 0,6%.P : 0,6%?S10 : iya.P : kemudian yang C itu bagaimana cara anda menjawab soal itu?S10 : ehm..dengan bunga per tahunnya itu setelah dihitung 5/100, eh 5% dikali
24.000.000 itu hasilnya 1.200.000. Terus dicari bunga per bulannya.1.200.000 dibagi 12 sama dengan 100.000. Jadi lama menabungnya,tabungan pada saat diambil dikurangi tabungan awal dibagi 100.000hasilnya 20 bulan.
P : oh.. apakah semua informasi yang telah anda sebutkan tadi bisa untukmenyelesaikan soal tersebut?
S10 : bisa.P : hm yang C kamu pakai berapa cara?S10 : dua.P : dua? Mengapa cara ini yang kamu pakai?S10 : karena lebih mudah caranya.P : ada cara lain nggak selain itu?S10 : nggak.P : nggak? Oh ya. Kamu yakin sama jawaban kamu itu?S10 : yakin.P : kemudian apa kesimpulan yang kamu dapat dari soal tersebut?S10 : ibu Nur menabung selama 20 bulan dan pada saat diambil setelah
mendapat suku bunga tunggal itu jadi 26.000.000.P : oh ya. Yakin dengan jawaban anda?S10 : yakin.P : kemudian ini pertanyaan yang kaitan dengan soal nomor 2 ya?S10 : iya.P : nomor 2 ini termasuk kategori apa?S10 : sedang.P : kenapa?S10 : hmm… hitungannya jadi lebih rumit.P : lebih rumit ya?S10 : iya.P : kemudian informasi apa saja yang kamu dapat dari soal tersebut?S10 : ehm… Aminah menjual 400 mangkok soto setiap hari. Harga satu
mangkok soto 7.000. setiap satu mangkok soto itu mendapat diskon 10%.P : kemudian apa yang ditanyakan dalam soal tersebut?S10 : emm…informasi terus harga soto per mangkok setelah didiskon,
pendapatan Aminah dalam sehari, dan kesimpulan berdasarkanpendapatan Aminah dalam sehari.
184
170
P : pengetahuan atau konsep apa saja yang digunakan dalam menyelesaikansoal tersebut?
S10 : emm..harga per mangkoknya, pendapatan Aminah dalam sehari sertadiskon.
P : bagaimana cara anda bisa menjawab soal tersebut?S10 : emm….berdasarkan harga per mangkoknya, jumlah penjualan, terus
diskonnya.P : terus soal yang nomor b, argumennya sudah tepat apa belum?S10 : belum.P : kenapa?S10 : harusnya kalau harga soto setelah didiskon 10% itu harga setelah
didiskonnya 6.300.P : oh gitu ya?S10 : iya.P : kemudian itu nomor c kamu jawabnya pakai berapa cara?S10 : pakai tiga cara.P : ada cara lain nggak?S10 : nggak.P : kenapa kamu pakai cara itu?S10 : pakai cara yang mudah dipahami.P : apa kesimpulan yang kamu dapat dari masalah tersebut?S10 : emm…pendapatan Aminah setelah menjual 400 mangkok setiap hari itu
Rp 2.520.000,00.P : udah?S10 : iya.P : yakin sama jawaban kamu itu?S10 : yakin.P : yaudah, makasih ya.S10 : iya.