Analisis Kejadian Rangkaian Gempa Bumi Morotai 18 – 27 November 2017 Sesar Prabu Dwi Sriyanto Stasiun Geofisika Kelas I Winangun, Manado Pada hari Sabtu, 18 November 2017 pukul 23:07:02 WIB telah terjadi gempa bumi di wilayah Pulau Morotai, Maluku Utara. Berdasarkan hasil analisis BMKG, diketahui bahwa gempa bumi ini memiliki kekuatan M=5,8 dengan posisi episenter 2,56 LU dan 128,19 BT pada kedalaman 10 km, tepatnya sekitar 60 km barat laut Kota Daruba yang merupakan ibukota Kabupaten Pulau Morotai, provinsi Maluku Utara. Menurut pernyataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Morotai, hingga Minggu (19/11/2017) malam mencatat bahwa guncangan gempa bumi merusak bangunan di enam desa yaitu Desa Posi-Posi, Desa Leo-Leo Rao, Desa Aru Burung, Desa Lou Madoro, Desa Saminya Mao, dan Desa Waya Bula di Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Gempa bumi ini secara keseluruhan menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 294 bangunan rusak dengan rincian 160 rumah rusak berat, 11 rumah rusak sedang, 108 rumah rusak ringan, 1 pustu rusak berat, 12 gereja dan satu sekolah dasar rusak ringan. Pada Gambar 1 ditampilkan salah satu foto bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Morotai Selatan Barat. Gambar 1. Kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa bumi 18 November 2017 di Kecamatan Morotai Selatan Barat (sumber : http://www.vsi.esdm.go.id)
8
Embed
Analisis Kejadian Rangkaian Gempa Bumi Morotai 18 27 ...€¦ · Halmahera dari arah barat dan subduksi lempeng Filipina menunjam di bawah lempeng mikro Halmahera dari arah timur,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Analisis Kejadian Rangkaian Gempa Bumi Morotai 18 – 27 November 2017
Sesar Prabu Dwi Sriyanto
Stasiun Geofisika Kelas I Winangun, Manado
Pada hari Sabtu, 18 November 2017 pukul 23:07:02 WIB telah terjadi gempa bumi di
wilayah Pulau Morotai, Maluku Utara. Berdasarkan hasil analisis BMKG, diketahui bahwa
gempa bumi ini memiliki kekuatan M=5,8 dengan posisi episenter 2,56 LU dan 128,19 BT
pada kedalaman 10 km, tepatnya sekitar 60 km barat laut Kota Daruba yang merupakan
ibukota Kabupaten Pulau Morotai, provinsi Maluku Utara.
Menurut pernyataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Pulau Morotai, hingga Minggu (19/11/2017) malam mencatat bahwa guncangan gempa
bumi merusak bangunan di enam desa yaitu Desa Posi-Posi, Desa Leo-Leo Rao, Desa Aru
Burung, Desa Lou Madoro, Desa Saminya Mao, dan Desa Waya Bula di Kecamatan Morotai
Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Gempa bumi ini secara
keseluruhan menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 294 bangunan rusak dengan
rincian 160 rumah rusak berat, 11 rumah rusak sedang, 108 rumah rusak ringan, 1 pustu
rusak berat, 12 gereja dan satu sekolah dasar rusak ringan. Pada Gambar 1 ditampilkan
salah satu foto bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Morotai Selatan
Barat.
Gambar 1. Kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh gempa bumi 18 November 2017 di
Kecamatan Morotai Selatan Barat (sumber : http://www.vsi.esdm.go.id)
Hasil monitoring BMKG, hingga tanggal 27 November 2017 menunjukkan telah
terjadi gempa bumi susulan sebanyak 33 kejadian dengan magnitudo bervariasi antara
M=3,2 hingga M=5,4. Rangkaian gempa bumi susulan yang terjadi juga termasuk gempa
bumi dangkal dengan variasi kedalaman antara 1 – 47 km. Gempa bumi susulan dengan
M=5,4 yang terjadi pada hari Minggu, 19 November 2017 pukul 01:36:42 WIB dengan
episenter terletak pada koordinat 2,45 LU dan 128,15 BT juga dirasakan kuat hingga skala
intensitas IV MMI di Morotai. Selain itu, terjadi pula 3 gempa bumi susulan dengan M < 5,0
yang juga dirasakan hingga skala intensitas III MMI. Ketiga gempa bumi tersebut masing-
masing memiliki magnitudo 4,9, 4,7, dan 4,1. Pada Gambar 2 ditunjukkan peta sebaran
episenter gempa bumi yang terjadi, sedangkan pada Gambar 3 ditunjukkan hasil
pemodelan tingkat guncangan 5 gempa bumi yang dirasakan. Selanjutnya pada Tabel 1
disajikan daftar parameter gempa bumi dan keterangan gempa bumi yang dirasakan.
Gambar 2. Peta sebaran episenter rangkaian gempa bumi di wilayah Morotai yang terjadi
mulai tanggal 18 hingga 27 November 2017. Simbol bintang warna merah merupakan lokasi 5 episenter gempa bumi yang dirasakan dan simbol lingkaran adalah lokasi episenter
gempa lainnya.
a)
d) c)
b)
Gambar 3. Pemodelan peta guncangan (shakemap) dari gempa bumi tanggal a) 18
November 2017 pukul 23:07:02 WIB, b) 19 November 2017 pukul 01:36:41 WIB, c) 19 November 2017 pukul 02:13:03 WIB, d) 19 November 2017 pukul 20:12:30 WIB, dan e) 27
November 2017 pukul 12:01:17 WIB
Tabel 1. Paramater gempa bumi dan keterangan dirasakan (sumber : Stasiun Geofisika