MANAJEMEN STRATEGIK ANALISIS KASUS COCA-COLA COMPANY Dosen Pengampu: Lilik Wahyudi, S.E., M.Si. Kelompok H 1. Fatania Latifa F0307049 2. Hermin Arifianti F0307055 3. Jarmiatun F0307059 4. Ratih Indah F0307075 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Sekarang ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti
dengan banyaknya
industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Dengan demikian,
kebutuhan akan
faktor-faktor produksi menjadi bertambah banyak.
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempa
t, mulai dari
warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan ma
syarakat dari
berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Dengan konsumsi minuman
ringan yang
sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan
barang biasa.
Saat ini, Indonesia mencatat tingkat konsumsi produk-produk Coca-Cola
terendah (hanya 13
porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun), dibandingkan dengan Malaysia (33),
Filipina (122)
dan Singapura (141). Karena minuman ringan merupakan barang yang perminta
annya elastis
terhadap harga, berbagai upaya dilakukan agar harga produk-produk minuman
ringan tetap
terjangkau. Elastisitas harga minuman ringan terhadap permintaan adalah -1.19 yang
berarti bahwa
saat terjadi kenaikan harga, volume penjualan akan berkurang dengan prosentase
yang lebih besar
daripada prosentase kenaikan harga tersebut.
Ditinjau dari segi penciptaan kesempatan kerja, industri minuman ringan
memiliki efek
multiplier yang besar pada tenaga kerja. Dengan rasio sebesar 4,025, industri min
uman ringan
menduduki pringkat ke - 14 dari 66 sektor industri lainya di seluruh Indonesia. Ini
berarti bahwa
untuk setiap peluang pekerjaan yang tercipta, atau hilang, di industri minuman ri
ngan, empat
kesempatan kerja akan tercipta, atau hilang, di tingkat nasional.
Delapan puluh persen penjualan minuman ringan di
lakukan oleh
pengecer dan pedagang grosir dimana 90% diantaran
ya termasuk
dalam kategori pengusaha kecil. Bagi para pengusaha k
ecil tersebut,
produk minuman ringan merupakan barang daganga
n terpenting
mereka dengan kontribusi sebesar 35% dari total penjualan dan nilai keuntungan
sebesar 34%.
Industri-industri penunjang lainnya yang terkena dampak kegiatan industri min
uman ringan
meliputi gelas, tutup botol, transportasi dan media.
1
K
elompok H
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen
dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesi
a. Perusahaan
ini memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
berlisensi dari
The Coca-Cola Company.
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama
dagang yang
terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan antara
perusahaan-
perusahaan lokal yang dimiliki oleh
pengusaha-pengusaha
independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang mer
upakan salah
satu produsen dan distributor terbesar produk-produk
Coca-Cola di
dunia.
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola
Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini
terdapat 10 pabrik
pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Walaup
un kebijakan
dan pengembangan produksi diarahkan oleh National
Office yang
berkedudukan di Cibitung, Bekasi, setiap pabrik
memiliki manajemen
yang memiliki pengalaman luas dan kualifikasi yang tinggi dalam memproduksi d
an mengelola
berbagai aspek teknis dan pengawasan mutu.
Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui berba
gai ketentuan
internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur
melaksanakan
audit di bidang pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Selama ini pabrik-pabrik kami di Indonesia telah menerima berbagai
penghargaan dari The
Coca-Cola Company atas pencapaian standar yang melampaui standar yang ditet
apkan untuk
pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di dunia.
PEMBUATAN COCA-COLA
Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan
baku pilihan
berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan:
2
K
elompok H
1. Tahap pertama untuk menhasilkan Coca-Cola sangat
sederhana, yaitu membuat sirup yang
terdiri dari gula
dan air. Airnya disaring dengan seksama
karena bagi
"Coca-Cola" bahan baku berkualitas ti
nggi sangat
mutlak diperlukan.
2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk
produk botol dan kaleng benar-benar bersih
dan murni,
air tersebut disaring. Para teknisi penga
wasan mutu
menguji air tersebut berkali-kali sebelum
digunakan
untuk membuat produk akhir.
3. Pemeriksaan dan pengujian berlanjut.Perangkat
canggih membantu para teknisi memeriksa
segala segi
proses, mulai dari kondisi tiap kemasan h
ingga kadar
karbondioksida, rasa dan kandungan sirup.
Pada tahap
ini, campuran sirup diperiksa.
3
Kelo
mpok H
4. Sirup kemudian ditambahkan dengankonsentrat
"Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-Cola
ini dibuat di
pabrik-pabrik The Coca-Cola Company
dan hingga
kini tetap merupakan rahasia dagang
terbesar di dunia.
Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa
dan mencatat
campuran setiap batch sirup dengan seksa
ma. Setelah
pencampuran, cairan siap untuk diberi
tambahan
karbondioksida. Pengawasan mutu yang
amat ketat
adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dike
nal sebagai
minuman yang memiliki kadar soda y
ang paling
sempurna.
5. Rangkaian botol dari gelas atau
plastik PET
(Polyethelyne terephthalate) maupun kalen
g sekarang
dalam jumlah sangat besar siap untuk d
iisi dengan
produk akhir. Botol-botol harus melalui p
emeriksaan
yang amat teliti. Pertama-tama dicuci d
an dibasuh
kemudian diperiksa secara elektronik d
an manual.
Barulah boto-botol tersebut siap untuk d
iisi dengan
minuman ringan paling popular di dunia
saat ini.
6. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar
dapat terisi secara otomatis. Cara tersebu
t menjamin
jumlah dalam tiap botol akurat, dan penu
tupan botol
secara otomatis menjamin kadar
higienis yang
sempurna pula.
7. Akhirnya, botol-botol diberi label, kode pr
oduksi dan
dikemas dalam karton-karton atau dim
asukkan ke
dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan
siap untuk
mengirimkan produk-produk "Coca-Cola
menuju lebih
dari 420.000 gerai (outlet) yang menju
al produk-
produk "Coca-Cola" di Indonesia.
4
K
elompok H
ISI
Identifikasi Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan yang Ada
Visi, misi, maupun nilai-nilai yang ada merupakan cerminan dari apa yan
g dicari oleh
perusahaan untuk dicapai serta bagaimana mencapai hal tersebut. Semuanya memb
erikan arahan
atau petunjuk yang jelas pada perusahaan dan membantu perusahaan untuk mema
stikan bahwa
mereka yang ada di dalam perusahaan itu bekerja untuk tujuan yang sama. B
erikut adalah
penjabaran dari visi, misi, dan nilai Coca-cola Company:
Our Vision Our vision serves as the framework for our Roadmap and guides every aspect of our business by describing what we need to accomplish in order to continue achieving sustainable, quality growth.
• People: Be a great place to work where people are inspired to be the best they can be.
• Portfolio: Bring to the world a portfolio of quality beverage brands that anticipate and satisfy people's desires and needs.
• Partners: Nurture a winning network of customers and suppliers, together we create mutual, enduring value.
• Planet: Be a responsible citizen that makes a difference by helping build and support sustainable communities.
• Profit: Maximize long‐term return to shareowners while being mindful of our overall responsibilities.
• Productivity: Be a highly effective, lean and fast‐moving organization.
Our Mission
Our Roadmap starts with our mission, which is enduring. It declares our purpose as a company and serves as the standard against which we weigh our actions and decisions.
• To refresh the world... • To inspire moments of optimism and happiness... • To create value and make a difference.
Live Our Values Our values serve as a compass for our actions and describe how we behave in the world.
• Leadership: The courage to shape a better future • Collaboration: Leverage collective genius • Integrity: Be real • Accountability: If it is to be, it's up to me • Passion: Committed in heart and mind • Diversity: As inclusive as our brands • Quality: What we do, we do well
5
K
elompok H
Mengembangkan Pernyataan Visi dan Misi bagi Organisasi
Dunia sedang mengalami perubahan, sehingga untuk terus maju sebagai usaha
selama sepuluh
tahun dan seterusnya, Coca-cola harus melihat ke depan, memahami tren, dan
kekuatan yang akan
membentuk bisnisnya di masa yang akan datang dan bergerak cepat untuk
mempersiapkan apa yang
akan datang. Visi Coca-cola adalah menciptakan sebuah tujuan jangka panjang untuk
bisnis Coca-
cola.
Visi Coca-cola merupakan kerangka bagi perusahaan dan memandu setiap as
pek bisnisnya
dengan menjelaskan apa yang diperlukan untuk mencapai dan melanjutkan kualitas
pertumbuhan
beberapa aspek. Coca-cola Company ingin menjadi tempat yang tepat untuk bekerja di
mana orang-
orang terinspirasi untuk melakukan pekerjaan sesuai kemampuan terbaiknya.
Perusahaan juga ingin
memaksimalkan laba jangka panjang dan memiliki produktivitas yang sangat efektif
dan efisien.
Sedangkan misi Coca-cola Company menjadi awal proses bisnisnya.
Misi tersebut
menyatakan tujuannya sebagai perusahaan dan menyajikan sebagai standar yang dap
at digunakan
sebagai pertimbangan untuk menetapkan tindakan dan keputusan untuk mempe
rbarui dunia,
memberikan inspirasi untuk meningkatkan optimisme dan kebahagiaan, dan
menciptakan nilai serta
membuat perbedaan.
Identifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal bagi Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman
perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu ling
kungan jauh,
lingkungan industri, dan lingkungan operasional.
Lingkungan jauh terdiri dari dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan
biasanya tidak
berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu, yaitu faktor ekonomi, s
osial-budaya,
teknologi, demografi, politik-hukum, dan ekologi.
Lingkungan industri terdiri dari persaingan di antara anggota industri, ham
batan masuk,
produk substitusi, daya tawar pembeli, dan daya tawar pemasok.
Lingkungan operasional meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi situas
i persaingan
perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan
pasar tenaga
kerja.
Ketiga faktor tesebut memunculkan peluang dan ancaman dalam mem
asarkan dan
mengembangkan produk. Berikut ini adalah analisis dari ketiga lingkungan tersebu
t yang dapat
digunakan untuk menentukan peluang dan ancaman bagi Coca-cola.
6
K
elompok H
A. Analisis Lingkungan Jauh
Berdasarkan analisis lingkungan jauh, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Semakin meningkatnya pendapatan disposabel, penjualan Coca-Cola akan
meningkat.
Pendapatan disposable adalah sisa pendapatan perseorangan ya
ng meliputi
pembayaran transfer setelah pembayaran semua pajak langsung dan sumban
gan asuransi
nasional. Pendapatan disposable merupakan faktor penentu tingkat penge
luaran untuk
konsumsi dan tabungan dalam suatu perekonomian. Pada hakikatnya
pendapatan disposable
digunakan oleh para penerimanya yaitu semua rumah tangga yang ada dalam
perekonomian,
untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka ingini. Hal ini me
njadi peluang
bagi perusahaan Coca-cola.
2. Konsumsi minuman ringan berbanding terbalik dengan usia seseorang. Artinya
semakin tua,
semakin berkurang minum minuman ringan, sebaliknya kelompok muda yang
paling banyak
minum minuman ringan.
3. Teknologi membuat dunia semakin sempit, sehingga dapat menciptakan
segmen pasar baru
kemudian munculnya pasar “kaum muda” baru yang lebih mudah dijangkau.
B. Analisis Lingkungan Industri
Berdasarkan analisis lingkungan industri, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar untuk
dikembangkan.
Hal ini didukung dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih
rendah dan
penduduk berusia muda yang sangat besar. Dengan konsumsi minuman
ringan yang
sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah mela
inkan barang
biasa.
2. Minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat.
Coca-cala merupakan salah satu minuman ringan yang mudah
diperoleh mulai dari
warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua
lapisan masyarakat
dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.
3. Coca-Cola mendapat persaingan yang kuat dari Pepsi dan Cadburry.
Coca-Cola Company mempunyai dua pesaing utama yaitu: PepsiCo
dan Cadbury
Schweppes PLC. PepsiCo mempunyai jumlah karyawan dua kali lebih bany
ak dari Coca-
Cola Company. Sedangkan Cadbury Schweppes PLC mempunyai diversifikasi
produk yang
mana tidak dimiliki oleh dua pesaingnya. Diversifikasi itu meliputi: indust
ry minuman,
coklat dan permen karet.
7
K
elompok H
KO CSG PEP Industri
Market Cap $111.18B $26.33B $103.10B $2.21B
Employees 71,000 70,000 168,000 1.40K
Qtrlly Rev Growth 6.90% 7.80% 2.80% 6.60%
Revenue $24.09B $14.57B $35.14B $1.43B
Gross Margin 66.12% 14.00% 55.14% 40.48%
EBITDA $7.86B $2.43B $8.46B $152.55M
Oper Margins 26.97% 13.24% 18.33% 5.26%
Net Income $5.18B $1.03B $5.63B $23.24M
EPS $2.162 $4.39 $3.344 $0.63
P/E $22.21 $11.56 $18.82 $23.01
PEG (5Yr Expected) 2.34 2.48 1.75 2.34
P/S 4.63 1.82 2.96 1.27
CGS= Cadbury Schweppes PLC
PEP = PepsiCo, Inc.
Industry= Beverages-Soft Drinks
Perbandingan Coca-Cola Company dengan kompetitornya
4. Ada banyak minuman substitusi dari minuman ringan yang populer.
Minuman sitrus (citrus beverage) dan sari buah (fruit juice) merup
akan produk
pengganti dan memiliki harga yang cenderung lebih murah daripada produk
Coca-cola.
C. Analisis Lingkungan Operasional
Berdasarkan analisis lingkungan industri, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan bahan baku.
Air merupakan bahan utama dalam industri minuman ringan. Keterb
atasan air di
beberapa bagian dunia menyebabkan system pemurnian air harus dilaku
kan sehingga
menyebabkan biaya produksi yang dibebankan akan lebih tinggi.
2. Bahan pendukung utama Coca-cola mudah diganti dengan bahan lain yang
mudah didapat.
Bahan utama Coca-Cola adalah sirup jagung berkadar fruktosa tinggi,
sejenis gula,
untuk di Amerika Serikat dapat dipasok oleh sebagian besar sumber domistik.
Untuk di luar
Amerika Serikat dapat diganti sukrosa. Bahan lain adalah aspartam, bahan
pemanis yang
digunakan dalam produk minuman ringan rendah kalori diperoleh dari The
Nutra Sweet
Company.
8
K
elompok H
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal bagi Perusahaan
Analisis lingkuangan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan
perusahaan.
Analisis Internal Perusahaan dikenal juga dengan nama Analisis Profil Perusahaan.
Analisis ini
menggambarkan kekuatan perusahaan, baik kuantitas maupun kualitas pemasaran,
sumberdaya
manusia, sumberdaya fisik, operasi, keuangan, manajemen dan organisasi.
Kekuatan dan kelemahan pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan,