Page 1
1
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN
WAKTU PUBLIKASI LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
2008-2010)
Alief Fadil Wulantoro
Prof. Dr. Arifin Sabeni, M.Com (Hons), Akt
ABSTRACT
The research aims to prove empirically the factors affecting the timeliness of publication financial reports of manufacturing companies listed on the
Indonesia Stock Exchange. Factors to be analysed in this research are the profitability, solvability, auditor’s reputation (KAP), ownership structure, firm size and auditor opinion.
Sample in this research were 297 manufacturing companies over the period 2008-2010 are consistently listed on Indonesia Stock Exchange and selected using
purposive sampling method. Statistical methods used in this study is the logistic regression at a significance level 5%.
Result of this research indicate that the factor of profitability, solvability, auditor’s reputation (KAP), and insider ownership structure significantly
influence the timeliness of publication of financial statements. Factor of firm size and auditor opinion not indicate any significant effect on the timeliness of
publication of financial statements.
Keywords : timeliness, profitability, solvability, auditor’s reputation (KAP), ownership structure, firm size and auditor opinion.
Page 2
2
PENDAHULUAN
Pelaporan keuangan merupakan proses penyampaian informasi laporan
keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan guna
mendukung pencapaian tujuan ekonomi perusahaan. Tujuan pelaporan keuangan
adalah untuk menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki
kepentingan atas laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan digunakan sebagai
media pengambilan keputusan oleh para investor (IAI, 2007).
Laporan keuangan pada dasarnya harus memenuhi karakteristik kualitatif
informasi. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness)
merupakan salah satu karakteristik kualitatif informasi yang berguna sebagai
pendukung relevansi informasi. Dalam hal ini penyampaian laporan keuangan
tersebut tidak terdapat penundaan yang dapat mengurangi relevansi informasi
laporan keuangan (Annisa, 2004).
BAPEPAM sebagai badan regulasi pasar modal, dalam peraturan nomor
X.K.6 mengenai kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten perusahaan
publik, mewajibkan penyampaian laporan keuangan berkala yang terdiri dari
laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan (Lampiran
Keputusan Nomor : 80/PM/1996). Sebagai penjelas tertera pada peraturan
BAPEPAM X.K.2 (Lampiran Keputusan Nomor : Kep-36/PM/2003) yang berlaku
tahun 2003, mewajibkan penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan
kepada BAPEPAM selambat-lambatnya akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan
keuangan tahunan (90 hari). Apabila terjadi keterlambatan dalam proses
penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan, BAPEPAM telah melakukan
pengawasan dan menerbitkan sanksi bagi perusahaan, contohnya pada tahun 1997
sebanyak 170 perusahaan dikenakan denda Rp 2,98 Miliar untuk denda
keterlambatan penyampaian laporan keuangan (Na’im, 1999).
Pada penelitian-penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, Ali dan Hilmi
(2008) menguji secara empiris beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan, salah satunya menemukan bahwa reputasi
KAP berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
Page 3
3
keuangan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwiyanti
(2010) dan Annisa (2004) yang menemukan bahwa reputasi KAP yang digunakan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan.
Penelitian Respati (2004), Ali dan Hilmi (2008) serta Dwiyanti (2010)
menemukan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh secara signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Namun hasil penelitian ini
berbeda dengan yang dilakukan oleh Saleh (2004) dan Catrinasari (2006) yang
menemukan bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Oktorina dan Suharli (2005) terhadap perusahaan yang terdaftar di BEJ,
menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2004) dan Ali dan Hilmi (2008) yang
menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.
Watts dan Zimmerman (1990) menyatakan bahwa sebuah prestasi dalam
keuangan yang tercermin dalam tingkat keuntungan sering digunakan sebagai
keputusan investasi khususnya pembelian saham. Kim, et. al dalam Catrinasari
(2006) menyatakan bahwa solvabilitas merupakan informasi yang menunjukkan
tingkat ketergantungan perusahaan terhadap utang untuk membiayai aset yang
dimilikinya. Penelitian ini menggunakan faktor rasio keuangan profitabilitas dan
solvabilitas serta menggunakan faktor lain yaitu reputasi KAP yang digunakan,
struktur kepemilikan internal, ukuran perusahaan dan opini auditor
TELAAH PUSTAKA
2.1 Laporan Keuangan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Menurut Bamber, dkk (2000) laporan keuangan merupakan dokumen-
dokumen bisnis yang melaporkan dalam jumlah moneter, yang menyediakan
informasi untuk membantu seseorang dalam membuat keputusan bisnis. Dalam
Page 4
4
hal ini, pembuat keputusan tersebut adalah pengguna laporan keuangan yang
merupakan individu dan manajer binis.
Laporan keuangan biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai
laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral laporan keuangan. Disamping itu juga
termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,
misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga.
Untuk mendukung Undang-undang no. 8 tahun 1995, pada tanggal 17
Januari 1996 Bapepam mengeluarkan ketentuan spesifik mengenai pelaporan
keuangan perusahaan melalui Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor :
KEP-38/PM/2003 tentang Laporan Tahunan. Di tahun 1996, BAPEPAM
memberlakukan KEP-80/PM/1996 yang mewajibkan setiap emiten dan
perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan perusahaan dan
laporan auditor independen kepada BAPEPAM, paling lambat akhir bulan
keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Pada
tanggal 30 September 2003 memperketat peraturan tentang kewajiban
penyampaian laporan keuangan melalui Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM
Nomor : KEP-36/PM/2003, Peraturan Nomor X.K.2 dengan memajukan tanggal
penyampaian laporan keuangan perusahaan dan laporan keuangan tahunan yang
harus disertai dengan pendapat lazim dari auditor independennya yang
disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya akhir bulan ketiga (90 hari)
setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan.
2.2 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi dan
kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Respati (2004) menjelaskan bahwa semakin tinggi profitabilitas maka akan
semakin tinggi laba yang akan dihasilkan perusahaan. Dalam penelitian ini
digunakan rasio ROE (Return On Equity) yang merefleksikan tingkat laba yang
dihasilkan terhadap rata-rata total ekuitas yang digunakan.
Page 5
5
2.3 Solvabilitas
Solvabilitas atau rasio Leverage merupakan rasio yang menggambarkan
seberapa besar ketergantungan perusahaan terhadap utang untuk membiayai aset
dan operasional perusahaan. Owusu Ansah (2000) menjelaskan bahwa gearing
ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage yaitu perbandingan hutang
jangka panjang terhadap total aset yang dimiliki perusahaan. Tingkat kesulitan
keuangan (financial distress) dapat tercermin jika sebuah perusahaan memiliki
rasio leverage yang tinggi yang dikarenakan kewajiban perusahaan. Dalam
penelitian ini menggunakan rasio leverage keuangan yang direfleksikan pada debt
to asset ratio yang menggunakan perbandingan total asset dengan total liabilities.
2.4 Reputasi KAP
Kualitas laporan keuangan auditan yang dilaporkan oleh perusahaan
kepada BAPEPAM tergantung dari Kantor Akuntan Publik yang digunakan.
Kredibilitas yang tinggi dari laporan keuangan yang disampaikan akan tercapai
jika perusahaan menggunakan jasa KAP yang memiliki nama dan reputasi yang
baik. KAP yang universal tersebut merupakan Big Four Worldwide Accounting
Firm atau lebih dikenal dengan nama big4. KAP yang digunakan merupakan
affiliasi dari anggota big4.
De Angelo (2000) memberi kesimpulan bahwa Kantor Akuntan Publik
yang lebih besar, kualitas audit yang dihasilkan juga lebih baik. Auditor
berkualitas merupakan berita baik bagi investor, sehingga manajemen akan segera
menyampaikan laporan keuangan yang diaudit oleh KAP yang memiliki reputasi
yang baik (Dwiyanti, 2010).
2.5 Struktur Kepemilikan Perusahaan
Aspek kepemilikan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu, kepemilikan oleh
pihak dalam perusahaan dan pihak luar perusahaan. Struktur kepemilikan
perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap penentuan nilai perusahaan. Ali dan
Hilmi (2008) menyatakan bahwa dalam struktur kepemilikan bahwa pemilik
perusahaan dari luar mempunyai kekuatan besar dalam mempengaruhi perusahaan
melalui opini dan kritikan publik melaui media massa, sehingga pengelolaan
perusahaan berada dalam tekanan pengawasan publik. Oleh karena itu perusahaan
Page 6
6
akan lebih berhati-hati dalam menyusun laporan keuangan perusahaan sehingga
mereka terdorong untuk menyajikan informasi secara tidak tepat waktu.
Persentase kepemilikan dari pihak luar dan dalam perusahaan menjadi refleksi
dari struktur kepemilikan perusahaan.
2.6 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat direfleksikan dari jumlah total aset yang dimiliki
perusahaan, total jumlah penjualan tiap periode, jumlah total karyawan yang
dimiliki, dan lain-lain. Perusahaan besar memiliki resiko keuangan yang kecil
karena tidak terlalu tergantung pada hutang sebagai sumber dari biaya operasional
dan pembiayaan aset perusahaan. Almilia dan Setiady (2006) menjelaskan bahwa
ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di
dalamnya, dan mencerminkan kesadaran pihak manajemen mengenai pentingnya
informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan dan pihak internal perusahaan.
Penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan yang dapat diukur dengan
market value atau market capitalization.
2.7 Opini Auditor
Dalam proses audit laporan keuangan, auditor akan memberikan opininya
terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Sesuai dengan Standar Akuntan
Publik, PSA 29 SA Seksi 508, Opini auditor tersebut dapat lima jenis, yaitu
pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan bahasa penejelasan (unqualified opiniom with explanatory
language), pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion), pendapat
tidak wajar (adverse opinion), dan pernyataan tidak memberikan pendapat
(disclaimer opinion).
Dalam laporan keuangan auditan, pendapat auditor tentang laporan
keuangan yang telah diauditnya, menurut investor pendapat yang merupakan good
news adalah unqualified opinion. Whittred (1980) dalam Ali dan Hilmi (2008)
menyatakan bahwa laporan keuangan yang memberikan pendapat qualified
opinion mengalami audit delay lebih lama.
Page 7
7
2.8 Teori Keagenan (Agency Theory)
Untuk memahami ekonomi informasi dengan cara perluasan satu individu
menjadi dua individu, yaitu agen dan prinsipal, digunakan teori keagenan. Di
dalam hubungan keagenan terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih
(prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama
prinsipal dan memberi wewenang antara agen untuk membuat keputusan terbaik
bagi prinsipal. Ini menjelaskan tentang hubungan antara agen dan prinsipal
(Meckling, 1976).
Untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal bagi prinsipal,
maka agen dituntut bekerja secara maksimal. Namun, diimbangi dengan
optimalisasi pemenuhan kesejahteraan agen oleh prinsipal. Pengukuran
maksimalisasi kinerja agen, dapat dinilai dari laporan keuangan yang dilaporkan
oleh agen. Prinsipal dapat melakukan pengukuran sebagai dasar dalam
meningkatkan kesejahteraan agen..
2.9 Teori Kepatuhan
Dalam mematuhi sebuah peraturan, seorang individu cenderung akan
terlebih dahulu mengalami penyesuaian dalam psikologis dan sosiologisnya.
Dalam hal ini individu akan menjalani lingkup sosial yang akan mempengaruhi
perilaku sosialis mereka. Menurut Susilowati (2004) terdapat dua perspektif dasar
dalam literatur sosiologi mengenai kepatuhan pada hukum, yang disebut normatif
dan instrumental. Perspektif normatif berhubungan mengenai yang dianggap oleh
seorang individu sebagai moral dan tidak sesuai dengan kepentingan pribadi
mereka. Perspektif instrumental memandang individu secara bagian yang utuh
didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan terhadap perubahan-perubahan
dalam sebuah kenyataan, insentif, dan hukuman yang akan berhubungan dengan
perilaku seorang individu.
2.4 Hipotesis Penelitian
1. Profitabilitas dengan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan
Page 8
8
Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan secara efisiensi dan
kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Semakin tinggi rasio profitabilitas, maka semakin tinggi tingkat efisiensi dan
kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Perusahaan dengan
tingkat perolehan laba yang tinggi cenderung tepat waktu mempublikasikan
laporan keuangannya. Hal ini mengindikasikan bahwa rasio profitabilitas yang
baik merupakan berita baik bagi investor sehingga manajemen perusahaan
tidak menunda proses penyampaian laporan keuangannya. Hal ini sesuai
dengan penelitian Na’im (1999) yang menemukan bahwa profitabilitas secara
signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu publikasi
laporan keuangan.
2. Solvabilitas dengan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan
Solvabilitas atau leverage keuangan merupakan rasio yang
menggambarkan seberapa besar ketergantungan perusahaan terhadap
kewajiban untuk membiayai aset dan operasional perusahaan. Semakin tinggi
rasio leverage, maka semakin besar ketergantungan sebuah perusahaan
terhadap utang dari pihak luar untuk membiayai aset perusahaan. Schwartz
dan Soo (1996) dalam Ali dan Hilmi (2008) menjelaskan bahwa perusahaan
yang mengalami kesulitan keuangan canderung tidak tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangannya dibanding dengan perusahaan yang tidak
mengalami kesulitan keuangan. Tingginya rasio solvabilitas perusahaan
merupakan berita buruk bagi para investor. Oleh karena itu pihak manajemen
perusahaan cenderung menunda publikasi laporan keuangannya.
Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
H2 : Solvabilitas berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu publikasi
laporan keuangan.
3. Reputasi Kantor Akuntan Publik dengan ketepatan waktu publikasi laporan
keuangan
Page 9
9
Perusahaan sebelum menyampaikan laporan keuangan tahunan akan
menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit terhadap
laporan keuangan tahunan perusahaan dan kinerja perusahaan. Guna
menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat kredibilitas tinggi,
perusahaan cenderung menggunakan auditor yang mempunyai reputasi yang
baik. Kantor Akuntan Publik dengan reputasi yang baik dinilai akan lebih
efisien dalam melakukan proses audit dan akan menghasilkan informasi yang
sesuai dengan kewajaran dari laporan keuangan perusahaan. Indikator tersebut
dapat dinilai dengan penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi
dengan Big Four Worldwide Accounting Firm (big4) atau bukan. Penelitian
Ali dan Hilmi (2008) menemukan bahwa Reputasi Kantor Akuntan Publik
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
H3 : Reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh positif terhadap
ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.
4. Struktur kepemilikan perusahaan dengan ketepatan waktu publikasi laporan
keuangan
Struktur kepemilikan perusahaan meliputi proporsi kepemilikan yang
dimiliki oleh pihak dalam perusahaan dan pihak luar. Dalam struktur
kepemilikan perusahaan nilai proporsi kepemilikan menjadi penentuan dari
nilai perusahaan. Kosentrasi kepemilikan dari masing-masing pihak akan
berpengaruh terhadap kontrol terhadap perusahaan. Pihak internal perusahaan
akan melakukan kontrol penuh terhadap manajemen perusahaannya dalam
proses penyusunan hingga publikasi laporan keuangan. Hal ini dilakukan
karena adanya kekhawatiran akan opini negatif yang timbul dari pihak publik
terhadap laporan keuangan perusahaan apabila terjadi kesalahan dalam proses
penyusunan hingga publikasi laporan keuangan. Ali dan Hilmi (2008)
menjelaskan bahwa besarnya kontrol yang dimiliki oleh pihak luar perusahaan
(publik) melalui opini dan kritikan akan berpengaruh besar pada kinerja
penyusunan laporan keuangan, hal ini mengakibatkan perusahaan akan lebih
Page 10
10
berhati-hati dalam penyusunan hingga penyampaian laporan keuangan yang
akan dipublikasi, sehingga perusahaan akan terdorong melakukan publikasi
secara tidak tepat waktu.
Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
H4 : Struktur kepemilikan internal perusahaan berpengaruh negatif terhadap
ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.
5. Ukuran perusahaan dengan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan
Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang
terdapat di dalamnya, dan mencerminkan kesadaran pihak manajemen
mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan dan
pihak internal perusahaan (Almilia dan Setiady, 2006). Perusahaan yang besar
memiliki sumber daya yang lebih banyak guna mendukung proses
penyampaian laporan keuangan disbanding dengan perusahaan kecil. Menurut
Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Oktorina dan Suharli (2005)Perusahaan
yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak sumber
informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih
canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan
dari investor, regulator dan sorotan masyarakat. Dengan adanya sumber daya
yang besar dan komponen-komponen pendukung lainnya, perusahaan
cenderung lebih tepat waktu dalam mempublikasikan laporan keuangan.
H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu
publikasi laporan keuangan.
6. Opini auditor dengan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan
Dalam proses audit laporan keuangan, auditor akan memberikan
opininya terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Sesuai dengan Standar
Akuntan Publik, PSA 29 SA Seksi 508, Opini auditor tersebut dapat lima
jenis, yaitu pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), pendapat
wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penejelasan (unqualified opiniom
with explanatory language), pendapat wajar dengan pengecualian (qualified
opinion), pendapat tidak wajar (adverse opinion), dan pernyataan tidak
memberikan pendapat (disclaimer opinion). Whittred (1980) dalam Ali dan
Page 11
11
Hilmi (2008) menjelaskan bahwa laporan keuangan yang mendapatkan
qualified opinion, akan mengalami audit delay lebih lama. Hal ini dikarenakan
manajemen berusaha melakukan penundaan penyampaian laporan keuangan
karena qualified opinion merupakan bad news bagi investor atau pihak yang
berkepentingan lainnya. Perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion
akan cenderung lebih tepat waktu dalam mempublikasikan laporan
keuangannya.
H6 : Opini auditor berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu publikasi
laporan keuangan.
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel penelitian dan Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Dependen
Variabel dependen penelitian ini adalah ketepatan waktu publikasi
laporan keuangan. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy,
kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk
perusahaan yang tepat waktu. Perusahaan dikatakan tepat waktu jika
menyampaikan tanggal publikasi laporan keuangan auditan kepada
BAPEPAM paling lambat 90 hari setelah tanggal laporan keuangan
perusahaan
b. Variabel Independen
1. Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam efisiensi dan
kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
Indikator yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam penelitian ini
adalah return on equity (ROE).
2. Solvabilitas
Solvabilitas menunjukkan seberapa besar ketergantungan perusahaan
terhadap kewajiban untuk membiayai aset perusahaan. Solvabilitas dalam
penelitian ini diukur dengan debt to asset ratio (DAR).
Page 12
12
3. Reputasi Kantor Akuntan Publik
Variabel reputasi Kantor Akuntan Publik diukur dengan variabel dummy,
dimana kategori dummy 1 untuk perusahaan yang menggunakan KAP yang
berafiliasi dengan the big four dan dummy 0 untuk perusahaan yang tidak
menggunakan KAP yang berafiliasi dengan the big four.
4. Struktur kepemilikan perusahaan
Struktur kepemilikan perusahaan dapat diproyeksikan dalam struktur
kepemilikan saham, yaitu perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki
oleh pihak dalam perusahaan (Insider ownership’s) dengan jumlah saham
yang dimiliki oleh pihak luar (outsider ownership’s). Struktur kepemilikan
perusahaan dalam penelitian ini adalah persentase dalam kepemilikan saham
terbesar oleh pihak dalam (Insider ownership’s) pada perusahaan go public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan tercermin pada besar aset dan sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Sumber daya yang dimaksud dapat berupa jumlah
karyawan, besarnya pendapatan operasional, dll. Untuk menentukan ukuran
perusahaan maka digunakan dengan perhitungan rumus market value atau
market capitalization.
6. Opini auditor
Dalam laporan keuangan auditan, pendapat auditor tentang laporan
keuangan yang telah diauditnya, akan berpengaruh terhadap pandangan
investor yang akan melihat pendapat auditor tersebut sebagai good news atau
bad news. Variabel opini auditor ini akan diukur dengan variabel dummy,
dimana untuk laporan keuangan yang mendapatkan unqualified opinion akan
diberi nilai dummy 1 dan laporan keuangan yang mendapatkan selain
unqualified opinion akan diberi nilai dummy 0.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun pengamatan 2008, 2009, 2010
Page 13
13
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling yaitu pemilihan sampel tidak acak yang informasinya diperoleh dengan
pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002).
Adapun kriteria-kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
secara berturut-turut pada periode 2008, 2009, 2010.
b. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan auditan dan
dipublikasikan pada periode 2008, 2009, 2010
c. Menerbitkan laporan keuangan yang menampilkan data yang mendukung
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu publikasi laporan
keuangan.
3.3 Metode pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
bersumber pada laporan keuangan perusahaan manufaktur pada periode 2008,
2009, 2010. Data sekunder diperoleh melalui pojok BEI Universitas Diponegoro
dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Yang digunakan sebagai
analisis faktor-faktor yaitu profitabilitas, solvabilitas, reputasi KAP, struktur
kepemilikan perusahaan, ukuran perusahaan, dan opini auditor.
3.5 Metode Analisis
Data sekunder yang diperoleh, dianalisis secara kuantitatif dengan metode
statistik deskriptif yang digunakan sebagai deskripsi variabel dengan alat analisis
yaitu standar deviasi dan rata-rata (mean). Kemudian melakukan menilai
kelayakan model regresi yang digunakan, menilai keseluruhan model atau overall
model fit, dan menguji koefisien regresi.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
regresi logistik. Ghozali (2006) menjelaskan bahwa metode ini cocok digunakan
untuk penelitian yang variabel dependennya bersifat kategorikal (nominal atau
non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik.
Regresi logistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji apakah
Page 14
14
variabel-variabel profitabilitas, solvabilitas, reputasi KAP, struktur kepemilikan
perusahaan, ukuran perusahaan dan opini auditor mempengaruhi ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
Model regresi logistik dalam penelitian ini adalah :
ln (TL
TL
1) = a + b1ROE + b2DAR + b3KAP + b4OWN + b5SIZE + b6OA + e
Keterangan:
ln TL
TL
1 = Simbol yang menunjukkan probabilitas ketepatan waktu
publikasi laporan keuangan tahunan
ROE = Profitabilitas (Return on Equity)
DAR = Leverage keuangan (Debt to Asset Ratio)
KAP = Reputasi KAP
OWN = Struktur kepemilikan perusahaan
SIZE = Ukuran Perusahaan
OA = Opini Auditor
e = Error
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.2. Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian
ini disajikan pada tabel berikut ini.
Page 15
15
Tabel 4.1
Deskripsi variabel timeliness
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak tepat waktu 98 33.0 33.0 33.0
Tepat waktu 199 67.0 67.0 100.0
Total 297 100.0 100.0
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011
4.2.1 Ketepatan Waktu (timeliness)
Timeliness (TL) menunjukkan ketepatan waktu publikasi laporan
keuangan tahunan oleh emiten terhitung sejak anggal 31 Desember. Berdasarkan
data yang diperoleh, kondisi variabel timeliness atau ketepatan waktu yang diukur
dengan variabel dummy menunjukkan rata-rata sebesar 0,670. Hal ini dapat
diartikan bahwa secara rata-rata diperoleh bahwa 67,0% perusahaan sampel telah
melakukan publikasi laporan keuangan secara tepat waktu sebagaimana
ditetapkan oleh BAPEPAM yaitu selama 90 hari terhitung dari periode akhir
laporan keuangan, sedangkan sebanyak 33,0% mengalami keterlambatan dalam
publikasi laporan keuangan tahunannya.
Tabel 4.2
Deskripsi variabel Independen
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
ROE Tidak tepat w aktu 98 -0.120 45.959 -154.90 304.39
Tepat w aktu 199 21.119 28.026 .00 323.59
Page 16
16
Total 297 14.111 36.300 -154.90 323.59
DAR Tidak tepat w aktu 98 99.464 79.763 .07 320.86
Tepat w aktu 199 43.338 19.397 9.04 133.60
Total 297 61.858 55.094 .07 320.86
KAP Tidak tepat w aktu 98 0.296 0.459 .00 1.00
Tepat w aktu 199 0.578 0.495 .00 1.00
Total 297 0.485 0.501 .00 1.00
OWN Tidak tepat w aktu 98 54.653 23.652 10.07 99.00
Tepat w aktu 199 54.126 24.036 9.94 99.74
Total 297 54.479 23.871 9.94 99.74
SIZE Tidak tepat w aktu 98 525.051 1172.548 7.00 8585.00
Tepat w aktu 199 9172.397 27003.180 4.00 2.31E5
Total 297 6319.064 22467.653 4.00 2.31E5
OA Tidak tepat w aktu 98 0.837 0.372 .00 1.00
Tepat w aktu 199 1.000 0.000 1.00 1.00
Total 297 0.946 0.226 .00 1.00
4.2.2 Profitabilitas
Variabel profitabilitas yang diukur menggunakan rasio ROE untuk
keseluruhan sampel menunjukkan rata-rata sebesar 14,111% yang berarti bahwa
secara rata-rata diperoleh adanya laba positif dari perusahaan sampel atau secara
umum selama periode penelitian tahun 2008 hingga 2010 diperoleh adanya
kemampuan perusahaan sampel dalam mendapatkan laba bersih hingga mencapai
14,111% dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Pada perusahaan yang tepat
Page 17
17
waktu rata-rata ROE adalah sebesar 21,119% sedangkan pada perusahaan yang
tidak tepat waktu, rata-rata ROE sebesar -0,120%.
4.2.3 Solvabilitas
Solvabilitas yang diukur dengan rasio DAR menunjukkan rata-rata sebesar
61,858% yang berarti bahwa secara rata-rata diperoleh adanya hutang sebesar
61,858% dari total aset yang dimiliki perusahaan. Rata-rata perusahaan cenderung
menggunakan kewajiban sebagai sumber pendanaannya dibanding dengan
memanfaatkan sumber ekuitas atau modal sendiri perusahaan. Pada perusahaan
yang tepat waktu, rata-rata DAR adalah sebesar 43,338% sedangkan pada
perusahaan yang tidak tepat waktu, rata-rata DAR sebesar 99,464%.
4.2.4 Reputasi KAP
Variabel reputasi KAP menunjukkan rata-rata sebesar 0,485 yang berarti
bahwa secara rata-rata diperoleh adanya 48,5% perusahaan sampel diaudit oleh
KAP Big 4, sedangkan selebihnya diaudit oleh KAP non big 4. Dalam hal ini rata-
rata perusahaan sampel mayoritas menggunakan KAP non big 4 untuk mengaudit
laporan keuangan perusahaan. Pada perusahaan yang tepat waktu, sebesar 0,578
atau 57,8% yang diaudit oleh KAP big 4 sedangkan pada perusahaan yang tidak
tepat waktu, sebesar 29,6% diaudit oleh KAP big 4
4.2.5 Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan saham yang menunjukkan besarnya persentase
saham yang dimiliki oleh pihak internal memiliki rata-rata sebesar 54,479. Hal ini
berarti bahwa secara rata-rata kepemilikan saham oleh pihak dalam (insider
ownership) adalah sebesar 54,479%. Pada perusahaan yang tepat waktu, rata-rata
struktur kepemilikan saham internal adalah sebesar 54,126% sedangkan pada
perusahaan yang tidak tepat waktu, rata-rata srtuktur kepemilikan adalah sebesar
54,653%.
Page 18
18
4.2.6 Ukuran Perusahaan
Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan menggunakan market
capitalization dari seluruh sampel penelitian selama tahun penelitian
menunjukkan rata-rata 6319 (dalam milyar rupiah). Pada perusahaan yang tepat
waktu, rata-rata market capitalization adalah 9172, sedangkan pada perusahaan
yang tidak tepat waktu, rata-rata market capitalization adalah 525.
4.2.7 Opini Auditor
Variabel opini auditor menunjukkan rata-rata sebesar 0,946 yang berarti
bahwa secara rata-rata diperoleh adanya 94,6% perusahaan sampel mendapatkan
unqualified opinion oleh KAP, sedangkan selebihnya mendapatkan opini selain
unqualified opinion oleh KAP. Pada perusahaan yang tepat waktu, sebesar 100%
mendapatkan unqualified opinion, sedangkan perusahaan yang tidak tepat waktu,
sebanyak 83,7% perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion.
4.3 Analisis Regresi Logistik
Untuk menguji secara multivariate hipotesis adanya pengaruh beberapa
variabel terhadap timeliness (TL) dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
logistik. Penggunaan analisis regresi logistik ini adalah karena variabel dependen
timeliness (TL) diukur dengan data yang berbentuk nilai dummy, dimana variabel
ini merupakan variabel yang dinyatakan dalam nilai 0 untuk menunjukkan tidak
tepat waktu dan nilai 1 yang menunjukkan tepat waktu.
4.3.2 Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit Test)
Langkah awal untuk mengetahui bahwa suatu model regresi logistik
merupakan sebuah model yang tepat, terlebih dahulu akan dilihat bentuk
kecocokan atau kelayakan model secara keseluruhan. Pada pengujian kelayakan
model regresi logistik dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian ketepatan
antara prediksi model regresi logistik dengan data hasil pengamatan. Pengujian ini
diperlukan untuk memastikan tidak adanya kelemahan atas kesimpulan dari model
yang diperoleh. Hasil pengujian Hosmer Lemeshow test diperoleh sebagai berikut
Page 19
19
Tabel 4.4
Hosmer Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 6.824 8 .556
Hasil pengujian kesamaan model prediksi dengan observasi diperoleh nilai
chi square sebesar 6,824 dengan signifikansi sebesar 0,556. Dengan nilai
signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maka berarti tidak diperoleh adanya
perbedaan antara data estimasi model regresi logistik dengan data observasinya.
Hal ini berarti bahwa model tersebut sudah tepat dengan tidak perlu adanya
modifikasi model.
Untuk memperjelas gambaran atas ketepatan model regresi logistik dengan
data observasi dapat ditunjukkan dengan tabel klasifikasi yang berupa tabel
tabulasi silang antara dari hasil prediksi dan hasil observasi. Tabulasi silang
sebagai konfirmasi tidak adanya perbedaan yang signifikan antara data hasil
observasi dengan data prediksi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.5
Klasifikasi Prediksi Model
Observed
Predicted
TL
Percentage Correct
Tidak tepat waktu Tepat waktu
Step 1 TL Tidak tepat waktu 70 28 71.4
Tepat waktu 11 188 94.5
Overall Percentage 86.9
Page 20
20
Observed
Predicted
TL
Percentage
Correct Tidak tepat
waktu Tepat waktu
Step 1 TL Tidak tepat waktu 70 28 71.4
Tepat waktu 11 188 94.5
Overall Percentage 86.9
a. The cut value is .500
Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 98 sampel yang tidak tepat waktu,
hanya 70 sampel atau 71,4% yang secara tepat dapat diprediksikan oleh model
regresi logistik ini, dan 28 sampel tidak tepat diprediksikan oleh model.
Sedangkan dari 199 sampel yang tepat waktu, 188 sampel atau 94,5% yang
dengan tepat dapat diprediksikan oleh model regresi logistik ini, sedangkan 11
sampel lainnya diperoleh diestimasikan melenceng dari hasil observasinya. Secara
keseluruhan berarti bahwa 70 + 188 = 258 sampel dari 297 sampel atau 86,9%
sampel dapat diprediksikan dengan tepat oleh model regresi logistik ini.
4.3.3 Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit test)
Pada blok awal (beginning block) yaitu pada model hanya dengan
konstanta, diperoleh nilai –2 log likelihood sebesar 376,688. Pada pengujian pada
blok 1 atau pengujian dengan memasukkan seluruh prediktor diperoleh nilai –2
log likelihood sebesar 181,393. Dengan demikian terjadi penururunan –2 log
likelihood yang besar setelah menggunakan 6 variabel. Dengan demikian model
dengan 6 prediktor menunjukkan sebagai model yang lebih baik.
Pengujian kemaknaan prediktor secara bersama-sama dalam regresi
logistik dapat juga dilihat dengan menggunakan nilai chi square dalam omnibus
test of model coefficient sebagai berikut :
Tabel 4.6
Page 21
21
Hasil uji keseluruhan model
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 195.295 6 .000
Block 195.295 6 .000
Model 195.295 6 .000
Pengujian kemaknaan prediktor secara bersama-sama dalam regresi
logistik menunjukkan nilai chi square sebsar 195,295 yang merupakan selisih
antara nilai -2 log likelihood pada hanya menggunakan konstanta dengan nilai -2
log likelihood pada model dengan 6 variabel bebas. Nilai signifikansi uji Omnibus
test diperoleh sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
menunjukkan adanya pengaruh dari 6 variabel tersebut dalam mempengaruhi
ketepatan waktu.
4.3.4 Model Regresi Logistik
Setelah mendapatkan model regresi logistik yang fit yang tidak
memerlukan modifikasi model, maka pengujian hipotesis dapat dilakukan. Hasil
pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji secara parsial. Pengujian
kemaknaan prediktor secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji Wald dan
dengan pendekatan chi square diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil uji regresi logistik
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a ROE .117 .020 33.295 1 .000 1.124
Page 22
22
DAR -.036 .009 17.090 1 .000 .965
KAP .908 .417 4.732 1 .030 2.479
OWN -.030 .009 11.760 1 .001 .971
SIZE .0002 .000 2.815 1 .093 1.000
OA 65.037 1.678E7 .000 1 1.000 1.758E28
Constant -62.228 1.678E7 .000 1 1.000 .000
a. Variable(s) entered on step 1: ROE, DAR, KAP, OWN, SIZE, OA.
Model persamaan regresi diperoleh sebagai berikut :
TL
Ln = -62,228 + 0,117 ROE – 0,036 DAR + 0,908 KAP – 0,030 OWN
1 – TL + 0,0002 SIZE + 65,037 OA
Variabel ROE, KAP, SIZE dan OA memiliki koefisien yang bertanda
positif, sedangkan DAR dan OWN memiliki koefisien yang bertanda negatif. Hal
ini menunjukkan bahwa peningkatan profitabilitas, reputasi KAP, ukuran
perusahaan dan opini auditor akan cenderung meningkatkan probabilitas
ketepatan waktu dalam publikasi laporan keuangan dan sebaliknya peningkatan
DAR dan struktur kepemilikan saham akan cenderung menurunkan probabilitas
ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.
Hasil nilai R-Square dari regresi logistik digunakan untuk mengetahui
besarnya ketepatan waktu yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya.
Page 23
23
Tabel 4.8
Hasil Koefisien Determinasi
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 181.393a .482 .671
a. Estimation terminated at iteration number 20 because
maximum iterations has been reached. Final solution cannot
be found.
Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa bahwa koefisien determinasi yang
ditunjukkan dari nilai Cox & Snell R2 sebesar 0,482. Hal ini berarti bahwa 48,2%
variasi ketepatwaktuan dapat dijelaskan oleh ke-6 prediktor yang digunakan
dalam penelitian ini, sedangkan sisanya sebesar 51,8% ketepatan waktu dapat
dijelaskan oleh variabel lainnya.
4.4 Pengujian Hipotesis
Pengaruh masing-masing variabel tersebut akan diuji sebagai berikut :
1. Pengaruh Profitabilitas terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan
Pengujian pengaruh variabel Profitabilitas (ROE) terhadap ketepatan
waktu dapat dilihat dari nilai Wald, koefisien regresi, dan signifikansinya.
Dalam proses analisis statistik SPSS diperoleh nilai Wald sebesar 33,295 dan
koefisien regresi 0,117 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi
yang berada di bawah tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu 0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel
Profitabilitas (ROE) terhadap ketepatan waktu. Sehingga Hipotesis 1
diterima. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Na’im (199), Respati
(2004), Ali dan Hilmi (2004) dan Dwiyanti (2010). Adanya pengaruh yang
signifikan disebabkan karena rasio profitabilitas yang baik dapat menjadi good
news bagi manajemen perusahaan sebagai agen, untuk tidak melakukan
Page 24
24
penundaan publikasi laporan keuangannya. Good news bagi manajemen
perusahaan dianggap tidak memerlukan penundaan dalam publikasinya karena
agen menunjukkan tingkat kinerja yang baik sesuai yang diharapkan oleh
prinsipal, sehingga akan mendapatkan kepercayaan dalam menangani
perusahaan pada periode berikutnya
2. Pengaruh Solvabilitas terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan
Pengujian pengaruh variabel Solvabilitas (DAR) terhadap ketepatan
waktu dapat dilihat dari nilai Wald, koefisien regresi dan signifikansinya.
Dalam proses analisis statistik diperoleh nilai Wald sebesar 17,090 dan
koefisien regresi -0,036 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi
yang berada di bawah tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian
yaitu 0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel
Solvabilitas (DAR) terhadap ketepatan waktu. Sehingga Hipotesis 2 diterima.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Ali dan Hilmi (2008).
Hal ini menjelaskan bahwa tingkat kewajiban perusahaan, cenderung selalu
mempengaruhi waktu publikasi laporan keuangan. Rasio solvabilitas yang
buruk menunjukkan kondisi resiko finansial yang tinggi. Hal ini dikarenakan
perusahaan memiliki kewajiban yang besar dalam kegiatan ekonomi
perusahaan, kondisi seperti ini merupakan sebuah bad news bagi manajemen
perusahaan sebagai agen. Sehingga manajemen perusahaan dapat melakukan
keputusan penundaan publikasi laporan keuangan karena terdapat sebuah bad
news yang dapat mempengaruhi keputusan investasi oleh investor.
3. Pengaruh Reputasi KAP yang digunakan terhadap ketepatan waktu publikasi
laporan keuangan
Pengujian pengaruh variabel reputasi KAP yang digunakan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dapat dilihat dari nilai Wald,
koefisien regresi, dan signifikansinya. Dalam proses analisis statistik SPSS
diperoleh nilai Wald sebesar 4,732 dan koefisien regresi 0,098 dengan
signifikansi sebesar 0,030. Nilai signifikansi yang berada di bawah tingkat
signifikansi yang digunakan dalam penelitian yaitu 0,05 menunjukkan adanya
Page 25
25
pengaruh yang signifikan dari variabel reputasi KAP terhadap ketepatan
waktu. Sehingga Hipotesis 3 diterima. Hasil ini tidak konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Dwiyanti (2010). Kantor Akuntan Publik
dengan reputasi yang baik (afiliasi dengan big4) dinilai akan lebih efisien
dalam melakukan proses audit dan akan menghasilkan informasi yang sesuai
dengan kewajaran dari laporan keuangan perusahaan. Penyelesaian waktu
audit dalam hal ini dapat menjadi salah satu yang mendorong manajemen
untuk melakukan publikasi laporan keuangan yang lebih cepat
4. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan
keuangan
Pengujian pengaruh variabel Struktur kepemilikan terhadap ketepatan
waktu dapat dilihat dari nilai Wald, koefisien regresi, dan signifikansinya.
Dalam proses analisis statistik SPSS diperoleh nilai Wald sebesar 11,760 dan
koefisien regresi -0,030 dengan signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi
yang berada di bawah tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian
yaitu 0,05 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel
struktur kepemilikan terhadap ketepatan waktu. sehingga Hipotesis 4 diterima.
Hasil uji regresi logistik ini tidak sesuai dengan penelitian Respati (2004).
Publik melalui opini dan kritik dalam media masa dapat memberikan tekanan
yang besar bagi perusahaan mengenai informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan perusahaan perusahaan. Oleh karena itu pihak internal
sangat intensif dalam melakukan kontrol langsung terhadap manajemennya
pada saat proses penyusunan hingga publikasi laporan keuangannya. Prinsipal
melakukan kontrol terhadap agen karena menginginkan agen bekerja secara
optimal agar dalam proses penyusunan hingga publikasi laporan keuangan
tidak terdapat kesalahan yang dapat mengakibatkan kritikan oleh publik dan
pihak-pihak yang menggunakan informasi laporan keuangan tersebut.
Sehingga hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan dalam publikasi laporan
keuangan.
Page 26
26
5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap ketepatan waktu publikasi laporan
keuangan
Pengujian pengaruh variabel Ukuran perusahaan terhadap ketepatan
waktu dapat dilihat dari nilai Wald, koefisien regresi, dan signifikansinya.
Dalam proses analisis statistik SPSS diperoleh nilai Wald sebesar 2,815 dan
koefisien regresi 0,0002 dengan signifikansi sebesar 0,093. Nilai signifikansi
yang berada di atas tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian yaitu
0,05 menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel
Ukuran Perusahaan terhadap ketepatan waktu pada tingkat 5%. Akan tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat signifikansi 10%. Sehingga
Hipotesis 5 ditolak. Hasil uji regresi logistik ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Saleh (2004). Meskipun perusahaan besar cenderung akan
mendapatkan lebih banyak tekanan oleh pengguna laporan keuangan
(investor) dalam ketepatan waktu publikasi laporan keuangan, namun hal
tersebut lebih kecil pengaruhnya dalam mendorong perusahaan besar dalam
publikasi laporan keuangan karena perusahaan memerlukan waktu yang lebih
lama dalam melaporkan item-item yang dimiliki perusahaan.
6. Pengaruh Opini auditor terhadap ketepatan waktu publikasi laporan
keuangan.
Pengujian pengaruh variabel opini auditor terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan dapat dilihat dari nilai Wald, koefisien regresi,
dan signifikansinya. Dalam proses analisis statistik SPSS diperoleh nilai Wald
sebesar 0,000 dan koefisien regresi 65,037 dengan signifikansi sebesar 1,000.
Nilai signifikansi yang berada di atas tingkat signifikansi yang digunakan
dalam penelitian yaitu 0,05 menunjukkan tidak adanya pengaruh yang
signifikan dari variabel opini audit terhadap ketepatan waktu. Sehingga
Hipotesis 6 ditolak. Hasil uji regresi logistik ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ali dan Hilmi (2008). Manajemen sebagai agen prinsipal,
melihat hasil opini audit selain unqualified opinion sebagai sebuah opini yang
kurang baik atas kewajaran laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil
Page 27
27
analisis data, persentase pada perusahaan yang tidak tepat waktu yang
mendapatkan unqualified opinon adalah 83,7%. Tingginya persentase ini
dapat disebabkan manajemen perusahaan yang tidak tepat waktu tersebut
menganggap opini auditor bukan merupakan faktor yang utama yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan invetasi oleh investor. Manajemen
perusahaan lebih menganggap bahwa keputusan investasi tersebut dipengaruhi
oleh informasi yang dimiliki oleh rasio keuangan yang secara langsung
mencerminkan tingkat kinerja ekonomi yang dimiliki perusahaan.
5.2. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini menggunakan jangka waktu periode penelitian yang pendek.
2. Penelitian hanya pada satu jenis perusahaan, yaitu perusahaan manufaktur.
3. Penelitian ini belum menggunakan variabel-variabel lain yang diduga
dapat mempengaruhi ketepatan waktu publikasi laporan keuangan,
misalnya adanya item-item luar biasa, audit delay, dan auditor internal.
5.3. Saran Penelitian Mendatang
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
diajukan saran-saran bagi penelitian mendatang sebagai berikut :
1. Menambah periode dalam penelitian agar lebih panjang sehingga didapatkan
hasil penelitian yang lebih luas.
2. Menggunakan jenis perusahaan lain sehingga didapatkan hasil penelitian yang
lebih luas.
3. Menambah variabel penelitian yang diduga dapat mempengaruhi ketepatan
waktu publikasi laporan keuangan seperti item-item luar biasa, audit delay,
dan auditor internal.
Page 28
28
DAFTAR PUSTAKA Ali, Syaiful dan Utari Hilmi. 2008. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan keuangan (Studi Empiris pada
Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006). Simposium Nasional Akuntansi VIII
Ang, Robert. 1997. The Intelligent to Indonesian Capital Market. Edisi 1.Mediasoft. Indonesia.
Anissa, Nur. 2004. “Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan : Kajian
Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor dan Opini Audit”. Balance No 2 (September), 42-53.
Bandi. Dan Santoso T. Hananto, 2000. “Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi III. Pp.
66-77. Bapepam. 1996.Himpunan Petunjuk Pelaksanaan Undang-undang Pasa Modal,
CV. Novindo Pustaka Mandiri. Jakarta.
Baridwan, Zaki. 1997. Intermediate Accounting. Edisi Tujuh. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Bamber, E.M., L.S. Bamber, dan M.P. Schordebeck. 1993. Audit Structure and other determinants of audit report lag : an empirical analysis. Auditing : A
journal of practice & theory 12 (Spring) : 1-23. Diakses tanggal 15 Desember 2010, dari Elsevhire Science
Catrinasari, Renny. 2006. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek
Jakarta” : Perpustakan FE UII Yogyakarta DeAngelo, L.E. 1981. “Auditor Size and Audit Quality”. Journal of Accounting
Research. December.
Dyer, J. C. IV and A. J. McHugh. 1975. “The Timeliness of The Australian
Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn. Pp. 204-219. Diakses tanggal 20 Desember 2010, dari Elsevhire Science
Dwiyanti, Rini. 2010. “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdafatar
di Bursa Efek Jakarta”. : Perpustakaan FE UNDIP Semarang
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
65
Page 29
29
Hendriksen, Eldon S. 1992. Accounting Theory. 5th Edition. USA : Richard D
Irwin Inc. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1998. “Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi dan Manajemen”. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.
Indonesian Capital Market Directory. 2007
______________________________. 2008
______________________________. 2009
Indonesia Stock Exhange, 2007, website: http://www.idx.co.id.
_____________________ 2008, website: http://www.idx.co.id.
_____________________ 2009, website: http://www.idx.co.id. _____________________ 2010, website: http://www.idx.co.id.
Jensen, M.C. and Meckling, W.H. 1976. “Theory of Firm: Managerial Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics. 3. Pp. 305-360.
Kadir, Abdul. 2007. “Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi Keuangan. Vol 12. No. 1. STIE Indonesia. Banjarmasin
Keputusan Ketua Bapepam No 80/PM/1996
_____________________. No : Kep-36/PM/2003 : 30 September 2003
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., and Warfield, T. D. 2001. Intermediate Accounting (Terjemahan). 12th Edition. New York: John Willey & Sons, Inc.
Made Gede Wirakusuma. 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentang Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik (Studi Empiris Mengenai
Keberadaan Divisi Internal Audit pada Perusahaan-Perusahaan Yang
Page 30
30
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”. Simposium Nasional Akuntansi VII.
(Desember) : pp 1202.1222. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Pertama. Cetakan Keenam. Salemba Empat.
Jakarta.
Na'im, Ainun. 1999. “Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan : Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.14, No.2, 85-100.
Oktorina, Mega dan Suharli, Michell. 2005. “Studi Empiris Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Jakarta.
Owusu, Stephen & Ansah. 2000. “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market : Empirical Evidence From The Zimbabwe
Stock Exchange”. Journal Accounting and Business. Vol 30. Pp. 241 Respati, Novita, Weningtyas. 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi, Vol.4, pp.67-81.
Saleh, Rachmat. 2004. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional
Akuntansi VII.(Desember) : pp 897-910.
Setiady, Lucas dan Luciana Almilia. 2006. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laboran Keuangan Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ”. Jakarta. Seminar Nasional Good Corporate Governance
di Univ. Trisakti Yakarta : pp 121-150
Subalno, 2009. “Analisis pengaruh faktor fundamental dan kondisi ekonomi terhadap return saham.” Universitas Diponegoro.http://eprints.undip.ac.id. diakses 25 Januari 2011.
Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002
Susilowati, Indah. 2004. “Economics of Regulatory Compliance of Fisher in
Demak Regency, Central-Java Indonesia”. Agri-Food, Research and
News. Vol. 1. No. 3. Januari
Ukago, Kristianus dan Imam Ghozali, 2005, “Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan: Bukti Empiris Emiten di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Maksi, Vol.5, pp.13-33
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang peraturan Pasar Modal.
Page 31
31
Watts and Zimmerman, 1990, Positive Accounting Theory : Ten Year Perspective, Accounting Review, Vol. 65,January
Whittered, G., P., 1980. “Audit Qualification and the Timeliness of Corporate Annual Reports”. The Accounting Review, Vol.IV. No.4 (October), h.n.p,
http://www.emeraldsinsight/accounting-review/whittered
www.bapepam.go.id : Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan berkala.