ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT HIV/AIDS DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK( Studi Kasus di RSU DR.PIRNGADI ) SKRIPSI AMARULLAH SAIF 150823025 PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT HIV/AIDS DENGAN METODE
REGRESI LOGISTIK( Studi Kasus di RSU DR.PIRNGADI )
SKRIPSI
AMARULLAH SAIF
150823025
PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT HIV/AIDS DENGAN METODE
REGRESI LOGISTIK( Studi Kasus di RSU DR.PIRNGADI )
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar
Sarjana Sains
AMARULLAH SAIF
150823025
PROGRAM STUDI EKSTENSI MATEMATIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT HIV/AIDS DENGAN
METODE REGRESI LOGISTIK
Kategori : SKRIPSI
Nama : AMARULLAH SAIF
Nim : 150823025
Prodi : EKSTENSI MATEMATIKA-S1
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Medan, Oktober 2017
Komisi Pembimbing:
Pembimbing
Dr. Pasukat Sembiring, M.Si
NIP. 19531113 198503 1 002
Disetujui oleh:
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,
Dr. Suyanto, M.Kom
NIP. 19590813 198601 1 002
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN
ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT HIV/AIDS DENGAN METODE
REGRESI LOGISTIK
SKRIPSI
Penulis mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan ringkasan yang masing-masing disebutkan.
Medan, Oktober 2017
AMARULLAH SAIF
150823025
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Skripsi ini dengan judul Analisis Faktor Risiko Penyakit HIV/AIDS dengan
Metode Regresi Logistik ( Studi Kasus di RSU DR. PIRNGADI ).
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Pasukat Sembiring,
M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan
Skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan
Bapak Drs. Gim Tarigan, M.Si selaku dosen pembanding atas masukan dan saran
yang membangun dalam penyempurnaan Skripsi ini. Terima kasih kepada Bapak
Drs. Gim Tarigan, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Ekstensi Matematika
FMIPA USU, Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si
selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak
Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staf dan
Dosen Program Studi S1 Ekstensi Matematika FMIPA USU, Pegawai FMIPA
USU, dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda
tersayang Najaruddin dan Ibunda tersayang Rosidahuri Harahap serta keluarga
yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Medan, Oktober 2017
Penulis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi.
HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) sangat berakibat pada penderitanya. AIDS
merupakan sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah
sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Regresi logistik adalah bentuk khusus analisis regresi dengan variabel dependen
bersifat kategori dan variabel independen bersifat kategori, kontinu, atau
gabungan antara keduanya. Tulisan ini menganalisis faktor risiko penyakit
HIV/AIDS di mana variabel dependennya yang bersifat kategori yaitu HIV/AIDS.
Variabel independennya adalah Sex, Jarum Suntik, Transfusi dan Ibu ke anak.
Faktor risiko seorang yang terkena HIV/AIDS yang melalui Sex ( sebesar
0,9898, HIV/AIDS yang melalui Jarum suntik ( sebesar 0,9125, HIV/AIDS
yang melalui Transfusi ( sebesar 0,7727, HIV/AIDS yang melalui Ibu ke anak
( sebesar 0,9457. Faktor yang paling berpengaruh terkena HIV/AIDS adalah
faktor risiko melalui sex ( sebesar 0,9898. Tingkat akurasi model sebesar
96,6% artinya model regresi yang terbentuk sudah dapat menggambarkan
hubungan variabel independen terhadap variabel dependen.
Kata kunci: HIV/AIDS, Regresi logistik, Sex, Jarum Suntik, Transfusi dan Ibu ke
anak.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
HIV/AIDS has caused concern in many parts of the world. HIV/AIDS is one of
the diseases to watch out for because Acquired Immunodeficiency Syndrome
(AIDS) is very affecting on the sufferer. AIDS is a collection of symptoms of the
disease that attacks the human body after its immune system is damaged by the
HIV virus (Human Immunodeficiency Virus). Logistic regression is a special
form of regression analysis with dependent variables being category and
independent variables are categorical, continuous, or combined between the two.
This paper analyzes the risk factors for HIV/AIDS diseases in which the
dependent variable is a category that is HIV/AIDS. The independent variables are
Sex, Syringe, Transfusion and Mother to child. The risk factors of a person
infected with HIV/AIDS through Sex ( of 0.9898, HIV/AIDS through needle
syringe ( of 0.9125, HIV / AIDS through Transfusion ( of 0.7727,
HIV/AIDS through mother to child ( of 0.9457. The most influential factor of
HIV/AIDS is risk factor through sex ( of 0.9898. Level accuracy of 96.6%
model means that the regression model that is formed can describe the
relationship of independent variables to the dependent variable.
keywords: HIV/AIDS, Logistic regression, Sex, Syringe, Transfusion and Mother
to child.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN
i
PERNYATAAN
ii
PENGHARGAAN
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
3
1.3 Batasan Masalah
3
1.4 Tujuan Penelitian
3
1.5 Manfaat Penelitian
3
1.6 Tinjauan Pustaka
3
1.7 Metode Penelitian
5
BAB 2 LANDASAN TEORI
7
2.1 Data
7
2.2 Skala Pengukuran Data
7
2.3 Pengertian Variabel
8
2.4 Macam-Macam Rancangan
Penelitian dalam Bidang
Kesehatan
9
2.5 Pengertian HIV/AIDS
9
2.6 Analisis Regresi
10
2.6.1 Analisis Regresi Logistik 10
2.6.2 Uji Model Persamaan Regresi Logistik 13
2.7 Negerkerke atau Korelasi Determinasi (
14
BAB 3 PEMBAHASAN
15
3.1 Pengumpulan Data
15
3.2 Pengolahan Data
16
3.2.1 Menguji atau Menilai Kelayakan Model
Regresi 16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.2.2 Menguji Keselurah Model 17
3.2.3 Menbentuk Persaman Regresi Logistik
dengan bantuan SPSS 23 20
3.2.4 Menguji Koefisen Regresi 21
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
24
4.1 Kesimpulan
24
4.2 Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Data Pasien HIV/AIDS di RSU Dr. Pirngadi Medan 14
Tabel 3.2 Uji Hosmer dan Lemeshow 15
Tabel 3.3 Nilai -2 Log Likehood awal 16
Tabel 3.4 Nilai -2 Log Likehood akhir 16
Tabel 3.5 Uji Omnibus dari Model Koefisien 17
Tabel 3.6 Tabel Klasifikasi 17
Tabel 3.7 Ringkasan Model 18
Tabel 3.8 Variabel dalam Persamaan 20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Masukan variabel kedalam kolom dependent dan
covariates 20
Gambar 3.2 Menceklis di Predicated Values dan Residuals 20
Gambar 3.3 Menceklis di Statistic and Plots 21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh dan biasanya menyerang sel CD4 sehingga mengakibatkan
penurunan sistem pertahanan tubuh. Kecepatan produksi HIV berkaitan dengan
status kesehatan orang yang terjangkit infeksi tersebut.
HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi.
HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena AIDS sangat
berakibat pada penderitanya. AIDS merupakan sekumpulan gejala penyakit yang
menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV.
HIV/AIDS, penyakit ini telah menjadi pandemi yang mengkhawatirkan
masyarakat dunia, karena disamping belum ditemukan obat dan vaksin
pencegahan penyakit ini juga memiliki (window periode) dan fase asimtomatik
(tanpa gejala) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal tersebut
menyebabkan pola perkembangannya seperti fenomena gunung es (iceberg
phenomena).
Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus
meningkat meskipun berbagai upaya preventif terus dilaksanakan. Dari beberapa
cara penularan tersebut, masing-masing penularan memiliki resiko penularan
cukup besar. Oleh karena itu, penularan HIV harus diberi pengobatan agar
penyebaran mengalami perlambatan.
HIV tidak dapat disembuhkan karena tidak ada obat yang dapat
sepenuhnya menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat
diperlambat namun tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Kombinasi yang tepat
antara berbagai obat-obatan anti retroviral dapat memperlambat kerusakan yang
diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda awal terjadinya
AIDS.
Kualitas tidur secara signifikan berhubungan dengan kesehatan dan
kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS. Kualitas tidur yang buruk dapat
berkontribusi pada peningkatan morbiditas dan disabilitas individu dengan infeksi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HIV. Selain itu kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan kemerosotan mutu
hidup karena dapat menyebabkan kelelahan pada siang hari dan mempengaruhi
status fungsional.
Patofisiologi gangguan tidur di antara orang yang terinfeksi HIV masih
belum jelas. Namun hal ini dapat di hubungkan dengan kemampuan virus HIV
menginfeksi Sistem Saraf Pusat (SSP), pengaruh dari pengobatan anti retroviral,
infeksi oportunistik pada sistem saraf pusat, isu kesehatan jiwa, dan
ketergantungan zat.
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan merupakan salah satu unit
pelayanan kesehatan di kota Medan yang berstatus milik pemerintah Kota Medan.
Tugas pokok bidang keperawatannya adalah menyusun rencana kegiatan kerja,
melakukan penyusunan standar asuhan, melakukan pelayanan keperawatan,
melakukan etika profesi keperawatan dan peningkatan mutu keperawatan,
melakukan pengembangan sumber daya manusia keperawatan, serta
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala badan sesuai dengan
bidang tugasnya. Menyatakan bahwa dalam upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi
Medan perlu perbaikan pengelolaan manajemen rumah sakit dan perlu perbaikan
pada kinerja pelayanan rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi juga menyediakan layanan untuk
pemeriksaan seseorang positif atau negatif terjangkit virus HIV/AIDS. Klinik
VCT menyediakan pemeriksaan tersebut. Pasien yang datang ke klinik VCT
bervariasi ada dari kota medan ada juga yang berasal dari luar kota.
Hair et al (Santoso, 2012) membagi berbagai teknik multivariat dimulai
dengan melihat hubungan antar variabel. Untuk mengetahui bagaimana hubungan
diantara variabel tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
interdependensi dan depedensi. Interdependensi adalah variabel-variabel yang
tidak saling bergantung dengan yang lain. Ciri pentingnya adalah tidak adanya
variabel dependen dan variabel independen, semua variabel bersifat independen.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor, cluster, MDS, dan CA.
Sedangkan dependensi adalah variabel-variabel yang saling ketergantungan. Ciri
penting dependensi adalah adanya dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
variabel independen. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda,
Regresi logistik, analisis diskriminan, SEM, Manova dan korelasi kanonikal.
Regresi Logistik adalah bentuk khusus analisis regresi dengan variabel
dependen bersifat kategori dan variabel independen bersifat kategori, kontinu,
atau gabungan antara keduanya. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “Analisis Faktor Risiko Penyakit HIV/AIDS
dengan Metode Regresi Logistik ( Studi Kasus di RSU DR. PIRNGADI )”.
1.2 Perumuasan Masalah
Berdasarkan uraian yang di kemukakan di atas, bahwa risiko penyakit HIV/AIDS
sangat berpengaruh dalam ke hidupan bermasyarakat. Maka masalah yang akan di
bahas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
risiko penyakit HIV/AIDS.
1.3 Batasan Masalah
Supaya untuk mengarahkan pembahasan dalam Tugas Akhir ini agar tidak
menyimpang dari sasaran yang akan diteliti, maka sebaiknya perlu dibuat batasan
ruang lingkup permasalahan. Sebagai batasan masalah adalah masyarakat yang
mengidap penyakit HIV/AIDS di RSU Dr. Pirngadi Medan 2016.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang lebih dominan
mempengaruhi risiko penyakit HIV/AIDS.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca,
utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang HIV/AIDS, sehingga
dengan demikian semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu
yang bisa saja menyebabkan penyakit HIV/AIDS.
1.6 Tinjauan Pustaka
Regresi logistik adalah suatu model matematik yang digunakan untuk
mempelajari hubungan antara satu atau beberapa variabel independen dengan satu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
variabel dependen yang bersifat dikotomus (binary). Variabel yang bersifat
dikotomus adalah variabel yang hanya memiliki dua nilai, misalnya hidup/mati,
sakit/sehat, dan sebagainya. Menurut Hosmer dan Lemeshow (1989) metode
regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendiskripsikan
hubungan antara variabel dependen yang memiliki dua kategori dengan variabel
independen berskala kategori atau interval maupun numerik. Regresi logistik
dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen oleh sebuah atau beberapa
variabel independen; untuk menentukan persentase varians dalam variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen; serta untuk
menentukan peringkat kepentingan relatif variabel independen terhadap variabel
dependen.
Persamaan regresi Logistik dengan "k" variabel bebas adalah:
) = Probalitas terjadinya peristiwa pada kelompok ke-i
e = basis dari logaritma natural: 2,718282
i = 1,2,...,n
koefisien regresi pada model logistik
, , ..., = variabel indenpenden
Model ini merupakan model peluang suatu kejadian yang dipengaruhi
oleh faktor–faktor , ,..., . Persamaan ini bersifat nonlinier dalam
parameter. Tidak seperti pada regresi linier dengan metode Ordinary Least
Squares atau kuadrat terkecil, regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan
linier antara variabel dependen dengan variabel independen. Akan tetapi, variabel
independen memiliki hubungan linier dengan logit variabel dependen.
Selanjutnya, untuk menjadikan model tersebut linier proses yang dinamakan logit
transformation perlu dilakukan seperti berikut ini:
+
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Estimasi koefisien dalam model regresi logistik tidak dapat dilakukan
dengan metode Ordinary Least Square atau metode kuadrat terkecil. Metode yang
bisa digunakan adalah metode Maximum Likelihood. Regresi logistik membentuk
variabel dependen [logit (p( )/(1-p( ))] yang merupakan kombinasi linier dari
variabel independen. Nilai variabel dependen ini kemudian ditransformasikan
menjadi probabilitas dengan fungsi logit. Regresi logistik menghasilkan rasio
peluang atau biasa disebut odds ratio, yang terkait dengan nilai setiap variabel
independen. Ratio peluang (odds ratio) dari suatu kejadian diartikan sebagai
peluang hasil yang muncul (p) dibagi dengan peluang suatu kejadian tidak muncul
(1 - p). Interpretasi hasil regresi logistik dari variabel independen tidak secara
langsung dilihat dari koefisien regresinya tetapi diamati dari bentuk odds ratio-
nya atau likelihood ratio dengan kemungkinan terbesar nilai peluang adalah 1.
Likelihood adalah pengukuran seberapa besar data yang ada mendukung nilai
parameter menurut model probabilitas. Likelihood berarti juga peluang atau
probabilitas untuk hipotesis tertentu. Seperti yang diketahui pada kurva regresi
linier dapat dilihat adanya hubungan linier, peningkatan pada sumbu Y akan
diikuti dengan peningkatan pada sumbu X dan sebaliknya. Tetapi pada regresi
logistik dengan nilai Y antara 0 dan 1, pendekatan linier tidak bisa digunakan.
Untuk menguji kelayakan model regresi dapat dilihat dari tabel Hosmer and
Lemeshow dari hasil olah data. Dan uji hipotesisnya seperti berikut ini:
: Model sesuai (Model mampu menjelaskan data empiris)
: Model tidak sesuai (Model tidak mampu menjelaskan data empiris)
Kriteria Pengujian adalah:
: ditolak bila probabilitas ≤ 0,05
: diterima bila probabilitas > 0,05
1.7 Metode Penelitian
Urutan proses dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data
tersebut didapat dari RSU DR. PIRNGADI MEDAN.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Pengumpulan data merupakan aktivitas yang dilakukan guna mendapatkan
informasi yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan dari suatu
penelitian. Adapun tujuan penelitian adalah jawaban dari rumusan masalah
ataupun hipotesis penelitian, untuk dapat menjawabnya diperlukan data atau
informasi yang diperoleh melalui tahapan pengumpulan data.
3. Tabulasi Data bertujuan untuk agar data bisa disusun, dijumlah dan
mempermuda penataan data untuk disajikan serta dianilisa.
4. Analisa merupakan sekumpulan kegiatan, aktivitas dan proses yang saling
berkaitan untuk memecahkan masalah atau memecahkan komponen menjadi
lebih detail dan digabungkan kembali lalu ditarik kesimpulan. Bentuk dari
kegiatan analisa salah satunya yaitu merangkum data mentah menjadi sebuah
informasi yang bisa disampaikan.
5. Memisahkan variabel ke dalam faktor dependen dan independen.
6. Menguji model apakah menunjukkan model regresi yang baik.
7. Menilai kelayakan model regresi atau menganalisis seberapa penting variabel
independen didalam model dengan Uji Hosmer and Lemeshow dengan melihat
nilai goodness of fit yang diukur dengan nilai chi–square pada tingkat
signifikansi 5%.
8. Memperlihatkan tingkat akurasi model dan menguraikan persentase variabel
dependen dilihat dari tabel Overall Classification.
9. Membentuk persamaan regresi Logistik dengan bantuan SPSS 23 .
10. Menghitung faktor resiko HIV/AIDS.
11. Membuat kesimpulan apakah model yang diteliti sudah baik (sesuai) sehingga
dapat diperlihatkan besar pengaruh masing–masing variabel independen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Data
Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang
sesuatu keadaan. Informasi yang di peroleh memberikan keterangan, gambaran,
atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategori, huruf, atau bilangan.
Data digunakan untuk menyediakan informasi bagi suatu penelitian, pengukuran
kinerja, dasar pembuatan keputusan dan menjawab rasa ingin tahu. Jenis-jenis
data berdasarkan cara memperolehnya yaitu:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari
individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau pengisian kuisioner
yang biasa dilakukan oleh peneliti. Biasanya data primer, peneliti melakukan
observasi sendiri baik di lapangan maupun di laboratorium.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data
primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data
primer atau pihak lain yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel
atau diagram-diagram (Sugiarto, dkk, 2001).
2.2 Skala Pengukuran Data
Pengetahuan mengenai skala pengukuran data sangat penting di dalam statistika.
Terdapat empat skala pengukuran data, diurutkan mulai dari tingkatan terendah
hingga tertinggi seperti berikut ini:
1. Nominal, tipe data ini digunakan untuk mengklasifikasikan informasi/data.
Contoh: Data jenis kelamin yaitu Laki-laki dan Perempuan. Biasanya, saat
analisis data tipe seperti ini dilambangkan dengan bilangan numerik. Laki–laki
dilambangkan dengan angka 1, sedangkan perempuan dilambangkan dengan
angka 2. Tidak berarti angka 1 lebih rendah dari angka 2, hanya melambangkan
saja.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Ordinal, tipe data ini digunakan untuk mengklasifikasikan serta memiliki
tingkatan. Tipe data ordinal lebih tinggi dari nominal karena kemampuannya
untuk membentuk tingkatan. Contoh: Jabatan di dalam perusahaan ada
karyawan, manager, dan direktur utama. Misal karyawan dilambangkan dengan
1, manager dengan 2 dan direktur utama dengan 3. Pada tipe data ini, angka 1
dianggap lebih rendah dari angka 2 dan seterusnya.
3. Interval, ciri khas dari tipe data ini selain memiliki kemampuan mengklasifikasi
dan membentuk tingkatan adalah tidak adanya nilai nol mutlak. Artinya, angka
nol yang digunakan bukan berarti tidak ada. Contoh: Derajat suhu. Di dalam
skala celcius misalnya, Nol derajat celcius bukan berarti tidak ada suhu. Nol
derajat itu memiliki suhu, hanya saja dilambangkan nol.
4. Rasio, tipe data ini memiliki kemampuan dari ketiga tipe data sebelumnnya dan
angka nol dianggap mutlak. Contoh: data berat badan (kg). Angka nol kg
berarti memang tidak ada berat.
2. 3 Pengertian Variabel
Variabel merupakan objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti
dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan.
Secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu objek atau sifat
atau atribut atau nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai bermacam-
macam variasi antara satu dengan yang lainnya yang ditetapkan oleh peneliti
dengan tujuan untuk dicari dan ditarik kesimpulan. Adapun tipe-tipe variabel
terbagi atas:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas ataupun variabel independen merupakan variabel stimulus atau
variabel yang memepengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan yang
variabilitasnya diukur atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang memberikan
reaksi atau respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel dependen
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
adalah variabel yang variabilitasnya diamati dan diukur untuk menentukan
pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
2.4 Macam–macam Rancangan Penelitian dalam Bidang Kesehatan
Secara garis besar, penelitian dalam bidang kesehatan dapat dibagi berdasarkan
beberapa aspek sebagai berikut:
1. Berdasarkan tujuan, penelitian kesehatan dapat dibagi menjadi penelitian
eksploratif, penelitian deskriptif, penelitian analitik (prospektif dan
retrospektif) dan penelitian eksperimental.
2. Berdasarkan pendekatan yang digunakan maka penelitian dapat dibagi menjadi
penelitian cross sectional dan longitudinal.
3. Berdasarkan keterlibatan peneliti dapat dikelompokkan menjadi penelitian
observasional dan penelitian intervensional.Konsep penelitian ini adalah