Top Banner
ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN SEKOLAH KE JENJANG SMK ( Studi Kasus Pada Siswa Yang Sedang Menempuh Pendidikan Pada Jenjang SMK di Desa Cidokom ) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Nikiwan Saputra NIM : 11150150000074 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020
62

ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

Nov 27, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA

MELANJUTKAN SEKOLAH KE JENJANG SMK

( Studi Kasus Pada Siswa Yang Sedang Menempuh Pendidikan

Pada Jenjang SMK di Desa Cidokom )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah

Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Nikiwan Saputra

NIM : 11150150000074

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

Nama

NIM

Jurusan/Konsentrasi

Alamat

SURAT PERNYATAAN KARYA ILⅣ IIAⅡ

Yang bertanda tangall di bawah ini:

Nikiwan Saputra

ll150150000074

Pendidikan IPS/Sosiologl

:Dr.Abdul Rozak,M.Si:196909081996031004

:Dr.H.Nurochm,MM:195907151984031003

KPo Cidokom RT 01/01 Desa Cidokolll Kccalllatan

Gunung Sindur Kabupaten Bogor.

ⅣIENYATAKAN DENGAN SESUNGGUⅡ NYA

Bahwa skHpsi yang beゴ udul Analsis Faktor Pendorong Siswa ⅣIelattutkan

Sekolah Ke Je】 可ang SPIIK adalah benar hasil karya sendi五 di bawah bimbingan

dosen:

Nalna Pembilnbing I

NIP

Nalna Pembilnbing II

NIP

Jualsan/Konsentrasi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan S osial/Sosiolo gi

Dengan surat pernyataan yang saya buat dengan sesunggunya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasii karya

sendiri.

Jakarta,27 Januan 2020

11150150000074

Page 3: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

LEMBAR PERSETUJUAN PEⅣ IBIⅣIBING SKRIPSI

Analsis Faktor Pendorollg Siswa ⅣIelanintkan sekolah Ke Jenjang SⅣIK

(Studi Kasus Pada Siswa Yang Sedang ⅣIenelmpuh Pendidkan Pada Je】 可ang

SⅣIK di Desa Cidokonリ

SkHpsi

Dttukan Kcpada Fakultas lhu Tarbiyah dan Keguruanunmk Melnenuhi Salah

Satu Persyarttan Memperoleh Gelar Sttana PCndidikan(S.Pd)

Oleh:

NШwan SaputraNIⅣI:11150150000074

Menyetujui,

Pembimbing II

Dr.Abdul Rozak,MoSiNIP.196909081996031004

Dro Ho Nurochim.MoM.NIP.195907151984031003

PROGRANIISTUDI TADRIS ILⅣ IU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTASILⅣ IU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITASISLAPI NEGERISYARIF ⅡIDAYATULLAⅡ JAKARTA

2020

Page 4: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi bery'udul "Analisis tr'aktor Pendorong Siswa Melanjutkan Sekolah Ke Jenjang SMK

(Studi Kasus Pada Siswa Yang Sedang Menempuh Pendidikan Pada Jenjang SMK di Desa

Cidokom)" disusun oleh Nikiwan Saputra, NIM 11150150000074, diajukan kepada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah

melalui bimbingan dan telah dinyatakan sah sebagai karya tulis ilmiah yang berhak untuk

diujikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta,27」anual■ 2020

Yang Mengesahkan

Pembimbing Skripsi I Pembimbing Skripsi II

イDro Abdul Rozak.MoSi.

NIP.196909081996031004

Dr.Ho Nurochim.M.M.

NIP.195907151984031003

Page 5: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul

"Analisis Faktor Pendorong Siswa Melanjutkan Sekolah Ke Jenjang SMK

(Studi Kasus Pada Siswa Yang sedang Menempuh Pendidikan pada Jenjang

SMK di Desa Cidokom)" yang disusun oleh Nikiwan Saputra, NIM.

11150150000074, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi.

Jakarta,27 Januan 2020.

Mengetahui,

Pembimbing II

イDro Abdul Rozak,MoSi

NIP.196909081996031004Dr.Ho Nurochim,M.M.

NIP.195907151984031003

Page 6: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul "Analisis Faktor Pendorong Siswa Melanjutkan Sekolah Ke

Jenjang.srirk (Studi. Kasus Pada Siswa Yang Sedang Menempuh pendidikan

Pada Jenjang sMK di Desa cidokom)" oleh Nikiwan Saputra, NIM

11150150000074, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan t.elah dinyatakan lulus

dalam Ujian Munaqosah pada targgal 20 Febru ai 2020 dlhadapan dewan penguji.

Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (sl) dalam bidang

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarta,20「 ebruari 2020

Panitia IIjian ⅣIunaqosah

Tanggal TandaTanganKetua Sidallg(Ketua Jurusan P.IPS)

Dr.IwanPurwalltO.Ⅳ I.PdNIP.197304242008011012

Sekretaris,idang(Sekretari,JuruSan P.IPS)

Andri Noor Ardiansyah.M.SiNIP.198403122015031002

Dosen Pengtti I

Dr.IwanPurwantoo M.PdNIP。 197304242008011012

Dosen Pengull II

Dr.Muhammad Arit M.Pd.NコP.197006061997021002

Dekan FakultasUIN

%t-^'

kO/o,-2020

〔%ぅ

ウ場

dan KegurudnJakarta

Mengetahui

1998032001

Page 7: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

i

ABSTRAK

Nikiwan Saputra, Analisis Faktor Pendorong Siswa Melanjutkan Sekolah Ke

Jenjang Smk (Studi Kasus Pada Siswa Yang Sedang Menempuh Pendidikan

Pada Jenjang SMK di Desa Cidokom). Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Latar belakang penelitian ini adalah karena maraknya siswa yang lebih

tertarik melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMK ketimbang SMA setelah

tamat SMP/MTs. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang

kenapa siswa-siwa tersebut memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke

jenjang SMK dan untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi keputusan seorang siswa melanjutkan pendidikannya ke

jenjang SMK di Desa Cidokom RT 01/01 Kecamatan Gunung Sindur. Informan

dalam penelitian ini berjumlah 5 orang dengan menggunakan purposive sampling.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pengumpulan data

melalui observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa latar belakang siswa

memutuskan melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMK adalah karena adanya

faktor dorogan dari keluarganya dan teman sebayanya. Kemudian didapati bahwa

faktor keluarga adalah faktor utama seorang siswa memutuskan untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMK dan kemudian keputusan seorang

siswa tersebut diperkuat dengan adanya ajakan dari teman sebayanya untuk

melanjutkan pendidikan selanjutnya ke jenjang SMK.

Kata Kunci : Pendidikan, Siswa, Latar Belakang, Faktor

Page 8: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

ii

ABSTRACT

Nikiwan Saputra, Analysis of Factors that Encourage Students to Continue

School to Middle School (Case Study of Students Attending Education at the

Vocational School Level in Cidokom Village). Thesis Department of Social

Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

The background of this study is due to the rise of students who are more

interested in continuing their education to the vocational level rather than high

school after graduating from junior high / MTs. The purpose of this study is to

determine the background why these students decide to continue their education

to the level of vocational school and to find out what are the factors that can

influence a student's decision to continue their education to the level of vocational

school in Cidokom Village RT 01/01 Gunung Sindur District. Informants in this

study amounted to 5 people using purposive sampling. This study uses descriptive

qualitative methods and data collection through observation. The results showed

that the background of students deciding to continue their education to the

vocational level was due to the dorogan factor from their family and peers. Then

it was found that the family factor is the main factor a student decides to continue

his education to the level of vocational school and then the decision of a student is

strengthened by the invitation of his peers to continue further education to the

level of vocational school.

Keywords: Education, Students, Background, Factors

Page 9: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT

karena atas rahmat, hidayah, dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW,

keluarga, sahabat, serta umat-Nya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Atas selesainya

skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Andri Noor Ardiansyah, M.Si, selaku Sekertaris Program Studi Tadris Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Abdul Rozak M.Si, selaku dosen pembimbing satu yang mana telah

meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,

kritik, dan saran bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

5. Dr. Nurochim M.M, selaku dosen pembimbing dua yang juga telah

meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,

kritik, dan saran bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Orang tua yang saya sayangi serta selalu memberikan motivasi dan

mendukung saya dalam mengerjakan skripsi yaitu Bapak Kiyato dan Ibu

Sukini, juga terimakasih kepada adik kandung tercinta saya, Niya Astuti

yang memberikan motivasi serta dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

iv

8. Teman-teman Rispek Mania, Tomi Rizki Akbar, Reza Dian Fadilla,

Faqihudin yang selalu memberikan dukungan dan perhatianya untuk

senantiasa memotivasi penulis mengerjakan skripsi, juga terimakasih selalu

memberikan semangat.

9. Teman-teman Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya

kelas Sosiologi yang selalu memberi warna dalam kegiatan perkuliahan.

10. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS

11. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat

12. Kakak-kakak Senior Jurusan Pendidikan IPS yang selalu memberikan

dukungan dalam penulis mengerjakan skripsi, juga terimakasih sudah

memberikan semangat.

13. Kepada partisipan (Siswa dan Siswi SMK di Desa Cidokom RT 01/01) yang

telah meluangkan waktunya serta mendukung peneliti untuk menyelesaikan

skripsi ini.

14. Teman-teman Kedai Kopiniki yang selalu memberikan dukungan dan

perhatianya untuk senantiasa penulis mengerjakan skripsi, juga terimakasih sudah

memberikan semangat.

15. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan informasi

yang bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para

pembaca pada umumnya dapat memberikan kontribusi dalam pendidikan.

Jakarta, 27 Januari 2020

Penulis

Nikiwan Saputra

Page 11: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

v

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SRKIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SRKIPSI

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

ABSTRAK...............................................................................................................i

ABSTRACT.............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 6

D. Rumusan Masalah ............................................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7

F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7

BAB II .................................................................................................................... 8

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR............................................. 8

A. Kajian Teori ..................................................................................................... 8

1. Pendidikan ................................................................................................... 8

a. Pengertian Pendidikan.........................................................................................8

b. Tingkat Pendidikan Orang Tua.....................................................................10

c. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)..................................12

2. Interaksi Sosial .......................................................................................... 13

3. Remaja ....................................................................................................... 16

4. Minat...........................................................................................................20

B. Penelitian Relevan ......................................................................................... 22

C. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 27

Page 12: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

vi

BAB III ................................................................................................................. 28

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 28

1. Tempat Penelitian........................................................................................28

2. Waktu Penelitian..........................................................................................29

B. Metode Penelitian .......................................................................................... 30

1. Jenis Penelitian.............................................................................................30

C. Sumber Data ................................................................................................... 31

1. Data Primer ............................................................................................... 31

2. Objek Penelitian dan Informan.................................................................. 31

3. Instrumen Penelitian .................................................................................. 32

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 33

1. Observasi ................................................................................................... 33

2. Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) ............................................ 34

3. Dokumentasi .............................................................................................. 35

E. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 35

1. Pengumpulan Data .................................................................................... 35

2. Reduksi Data ............................................................................................. 36

3. Penyajian Data ........................................................................................... 36

4. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan ....................................................... 37

F. Rencana Pengujian Keabsahan Data Penelitian ............................................. 37

1. Meningkatkan ketekunan Pengamatan ...................................................... 37

2. Triangulasi ................................................................................................. 38

3. Member Check .......................................................................................... 38

BAB IV ................................................................................................................. 39

PEMBAHASAN .................................................................................................. 39

A. Data Siswa Yang Sedang Menempuh Pendidikan Jenjang SMK .................. 39

B. Informasi Partisipan ....................................................................................... 42

C. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................................. 43

Page 13: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

vii

1. Latar Belakang Siswa Memutuskan Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke

Jenjang SMK.................................................................................................. 45

2. Faktor Apa Saja Yang Menentukan Seorang Siswa Memutuskan Untuk

Melanjutkan Pendidikan Ke Jenjang SMK .................................................... 48

a. Faktor Keluarga......................................................................................48

b. Faktor Teman Sebaya.............................................................................53

D. Keterbatasan Dalam Penelitian ...................................................................... 62

BAB V ................................................................................................................... 63

PENUTUP ............................................................................................................ 63

A. Kesimpulan .................................................................................................... 63

B. Implikasi..........................................................................................................64

B. Saran .............................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 66

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian.............................................................. 29

Tabel 3.2 Pedoman Kisi-kisi Instrumen Wawancara..................................... 33

Tabel 3.3 Daftar Kegiatan Observasi............................................................. 34

Tabel 4.1 Data Siswa Yang Sedang Menempuh Pendidikan SMK Di RT 01/01

Desa Cidokom................................................................................ 40

Tabel 4.2 Nama Siswa Yang Akan Dijadikan Informan............................... 41

Page 15: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir.................................................................................27

Page 16: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambaran Letak Desa Cidokom........................................................28

Page 17: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Observasi

Lampiran 2 Hasil Observasi Terhadap Siswa SMK Di Desa Cidokom RT 01/01

Lampiran 3 Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Hasil Wawancara

Lampiran 5 Dokumentasi

Lampiran 6 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 7 Lembar Uji Referensi

Lampiran 8 Biodata

Page 18: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia jumlah siswa SMK se-Indonesia sampai dengan tahun ajaran

2017/2018 terdapat 5.020.881 siswa. Dimana Provinsi yang paling banyak

peminatan siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMK

adalah Provinsi Jawa Barat dengan 969.171 Siswa.1 Dan pada Kabupaten

Bogor sendiri terdapat 97.586 siswa kemudian pada daerah yang akan

dilakukan penelitian yaitu Kecamatan Gunung Sindur terdapat 1365 siswa

yang menempuh jenjang pendidikan SMK.2 Oleh sebab itu pada saat ini

banyak dari siswa-siswa yang telah tamat SMP/MTS yang mulai meminati

melanjutkan pendidikannya ke jalur SMK, terutama pada Kabupaten

Bogor. Dengan alasan yang bermacam-macam mereka mulai meminati

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK.

Dengan kata lain ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi

minat siswa yang telah tamat SMP/MTs untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang SMK. Karena itu dalam hal ini bahwa ada banyak faktor yang

dapat mempengaruhi keputusan seorang siswa dalam memutuskan ingin

melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya. Apakah selepas SMP/MTs

akan melanjutkannya ke SMA, SMK, MA atau pun lain sebagainya,

namun dalam hal ini lebih menyangkut pada siswa yang memutuskan ingin

melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMK. Sebab pada masa-masa

memutuskan suatu hal, siswa yang tergolong masih tahapan remaja ini

sangatlah masih amat labil dan mudah sekali terpengaruh. Jadi dalam

tumbuh kembangnya dalam hal memutuskan sesuatu sifat remaja tidak

lepas dari pengaruh faktor internal maupun eksternal.

1 http://datapokok.ditpsmk.net. diakses pada Senin, 15 Januari 2019

2 http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/pd/2/020500. Diakses pada Minggu, 7 April 2019

Page 19: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

2

Pendidikan sendiri adalah suatu tahap yang harus dilalui setiap

anak-anak hingga orang dewasa mencari ilmu serta menggali potensi yang

terdapat dalam diri. Dahulu, dari tahun 1950 sampai sekitar tahun 1960

“Ilmu pendidikan” dianggap sebagai padanan dari konsep “Pedagogik” ,

yaitu “manusia dewasa”. Dan „kedewasaan‟ diartikan sebagai

“kemampuan mengambil keputusan mengenai dirinya sendiri pula”. Istilah

yang sangat terkenal pada waktu itu untuk menyatakan konsep

kedewasaan ini ialah zelfverantwoordelijke zelfberpaling. Pendidikan

sangat berpengaruh terhadap pola pikir dari setiap individu. Karena

melalui pendidikan kita tidak hanya akan menerima pengetahuan namun

lebih dari itu pendidikan pun dapat memberikan kita bagaimana cara

bersopan santun dan hal-hal yang benar. Pendidikan akan melatih kita

untuk berpola pikir luas, berpandangan terbuka, dan membuat individu

lebih dewasa dalam menyikapi berbagai hal. Dengan pendidikan maka tiap

individu akan mampu merencanakan masa depannya seperti apa dan dapat

mengambil keputusan yang tepat dalam hidupnya. Pendidikan sangatlah

penting, sebab melalui pendidikan seorang individu dapat membenarkan

pemikirannya yang salah dan memperkokoh keyakinan atas keputusan

yang telah diambilnya. Kenapa? Sebab melalui pendidikan setiap hal yang

akan diambil dan ditentukan individu telah dipikirkan matang-matang dan

bagaimana kedepannya akan dapat dipertanggung jawabkannya. Karena

melalui pendidikan maka individu tersebut telah mendapatkan gambaran-

gambaran yang akan ia terima atau jalani ketika melakukan suatu hal.

Maka kecil kemungkinan individu yang terdidik dengan baik dan benar

menemui kebingungan pada keputusan yang telah diambilnya. Pendidikan

yang baik pun harus dapat membebaskan anak didik serta memfasilitasi

anak didik guna mengembangkan potensi dan bakat yang dimilikinya.

Karena dengan perlakuan yang baik terhadap anak dalam pendidikan,

maka akan ada pertumbuhan anak yang baik pula. Potensi dan bakat yang

terus berkembang dan terasah menjadikan sang anak dapat menata masa

depannya lebih baik.

Page 20: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

3

Menurut Soekanto dalam buku sosiologi komunikasi, bentuk umum

proses sosial adalah interaksi sosial, sedangkan bentuk khususnya adalah

aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial

yang dinamis menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara

kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan

kelompok manusia.3 Dalam kehidupan masyarakat, interaksi sosial

sangat diperlukan untuk menjaga hubungan baik secara internal maupun

eksternal. Adapun salah satu contoh yaitu pada diri individu masing-

masing dengan membiasakan dan membangun sikap terbuka terhadap

orang lain sehingga memiliki rasa toleransi dalam menjaga hubungan

baik antar sesama dalam kehidupan masyarakat.

Dalam kehidupan bermasyarakat pun tiap individu memerlukan

suatu interaksi untuk menjadi makhluk sosial. Sebab dengan adanya

interaksi sosial, masyarakat dapat lebih mudah dalam memahami

karakteristik perbedaan yang dimiliki masyarakat yang lain sehingga

dengan hal ini, dapat meminimalisir akan adanya konflik sosial atau hal-

hal yang dapat memunculkan suatu pertentangan di dalam masyarakat.

Setuju dengan rumusan H. Bonner dalam bukunya, Social Psichologi,

yang dalam garis besarnya berbunyi sebagai berikut: interaksi sosial

adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana

kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki

kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Definisi ini menggambarkan

kelangsungan timbal-baliknya interaksi sosial antara dua atau lebih

manusia itu.4 Kemudian dapat diketahui bahwa setiap individu dapat

dipengaruhi oleh individu lainnya dan akan terbentuk perilaku individu

dalam kehidupan bermasyarakat yang lahir dari adanya proses interaksi

sosial. Dalam hal ini, sering terjadi terutama antar teman sebaya yang

memiliki solidaritas sosial yang tertanam pada masing-masing individu.

3 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat), (Jakarta: Kencana Prenadamedia Grup, 2006), hlm. 55. 4 W. A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung : Eresco, 1996) Cet. 13, hlm. 57.

Page 21: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

4

Manusia dalam kehidupannya tidaklah bergantung pada diri

sendiri. Oleh sebab itu hakikatnya manusia diwajibkan dapat berinteraksi

soisal dengan lingkungannya agar menciptakan proses adaptasi yang

sempurna. Karena setiap tindakan atau aktifitasnya pasti membutuhkan

bantuan dari orang lain. Seperti yang terkandung dalam ayat Al-Qur‟an

surat At-Taubah ayat 71:

بعضهم أولياء بعض يأمرون بٲلمعروف وٱلمؤمنىن وٱلمؤمنت

وينهىن عه ٱلمنكر ويقيمىن ٱلصلىة ويؤتىن ٱلزكىة ويطيعىن ٱلله

ورسىلهۥ أولئك سيرحمهم ٱلله إن ٱلله عزيز حكيم

Artinya : “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.

Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang

munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah

dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Q.S At-Taubah ayat 71).5

Dari hal di atas bahwasannya kita mengetahui bahwa interaksi

sosial antar manusia sangatlah diperlukan dan sangatlah penting. Karena

pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa

hidup dengan sendirinya. Oleh sebab itu manusia dihadapkan pada kondisi

bahwa meraka harus dapat berinteraksi sosial antar individu dengan

individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok.

Bukan perkara hanya sebatas kewajiban bahwa manusia harus ber interaksi

sosial agar manusia dapat beradaptasi dengan lingkungannya dengan

sempurna dan tidak gagal beradaptasi bahkan dalam Al-Qur‟an pun Allah

SWT sangat menganjurkan bagi manusia saling membantu saudaranya

sesama mukmin dan Allah akan memberikan rahmat dan karunia –Nya.

5 http://khalifahcenter.com/q9.71. diakses pada Senin, 7 Mei 2018.

Page 22: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

5

Oleh karenanya terkadang interaksi sosial dapat mempengaruhi

kepribadian seseorang sampai kepada keputusan seseorang dalam

pengambilan sebuah keputusan dan tak jarang itu adalah keputusan dalam

memilih sekolah. Terlepas interaksi yang bagaimana, terkadang interaksi

sosial berperan penting dalam mempengaruhi seseorang dalam

menentukan pilihannya dalam hal ini berkaitan tentang minat siswa yang

telah tamat SMP/MTs. Dan tak kalah pentingnya ada beberapa individu

yang dapat terdorong kemauannya dalam hal ini minat melanjutkan

pendidikan ke jenjang SMK yang di pengaruhi oleh dirinya sendiri yang

mempunyai cita-cita atau impian yang sudah direncanakan maupun atas

dasar terpengaruh dari lingkungan sekitarnya seperti keluarga, teman

sebaya, maupun lingkungan tempat berosisalisasi lainnya.

Kemudian dari pada itu masa-masa remaja seperti yang diketahui

pun adalah masa-masa dimana proses pengambilan keputusannya masih

sangat labil. Terkadang dapat mengambil dan membuat keputusannya

sendiri namun terkadang pula hasil dari keputusannya tergantung dari luar

(orang lain). Maka dapat dikatakan pada masa-masa remaja faktor-faktor

ini (internal maupun eksternal) sangat tidak dapat ditebak. Tak dapat

dipungkiri pada hal yang menyangkut peminatan melanjutkan sekolah pun

tak terlepas dari kedua faktor tersebut. Entah remaja tersebut memang

sudah merencanakan untuk masuk SMK dan mempunyai cita-cita atau

impian yang sejalur dengan jurusan yang akan Ia ambil di SMK atau bisa

juga minat remaja tersebut dipengaruhi oleh luar dirinya yang mendorong

siswa untuk memutuskan melanjutkan sekolah ke jenjang SMK yaitu

lingkungan sekitarnya, seperti : keluarga, teman sebaya, maupun

lingkungan tempat tinggalnya. Dan oleh sebab itu maka untuk mengetahui

faktor apa saja yang mempengaruhi pendorong siswa memilih melanjutkan

sekolah ke jenjang SMK kita harus memahaminya. Sebab seperti yang

sebelumnya telah dipaparkan masa-masa remaja adalah masa dimana

seorang siswa terkadang masih labil.

Page 23: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

6

Di Desa Cidokom khususnya di RT 01/01 sedang maraknya tingkat

minat siswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK. Maka dari itu

keinginan untuk mengetahui lebih jelas tentang apa faktor yang melatar

belakangi hal tersebut, yang menurut peneliti menarik untuk diteliti dengan

menjadikan sebagai skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR

PENDORONG SISWA MELANJUTKAN SEKOLAH KE JENJANG

SMK”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya edukasi tentang bagaimana pendidikan jenjang selanjutnya

guna mencapai cita-cita seorang siswa.

2. Maraknya fenomena pergaulan yang hanya sebatas lingkup kecil yang

berpengaruh pada pola pikir tentang pengambilan keputusan jalur

pendidikan.

3. Latar belakang mengapa minat siwa dalam melanjutkan sekolah hanya

terbatas pada jenjang sekolah SMK.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dijelaskan di atas,

maka masalah yang diteliti dibatasi pada:

1. Cara pengambilan keputusan siswa dalam menentukan pilihan sekolah

pada tahap selanjutnya apakah ada kaitannya dengan interaksi sosial

dengan lingkungannya atau tidak.

2. Faktor yang melatar belakangi seorang siswa memutuskan untuk

melanjutkan sekolah ke jenjang SMK ?.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

dan pembatasan masalah, maka permasalahan ini dirumuskan sebagai

berikut:

Page 24: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

7

1. Faktor apa saja yang melatar belakangi seorang siswa memutuskan

untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMK ?.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menentukan seorang siswa

memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMK.

2. Untuk mengetahui apakah ada atau tidak faktor yang dominan pada

siswa dalam menentukan keputusan ingin melanjutkan sekolah ke

jenjang SMK.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan sosial khususnya tentang

pengetahuan, dampak dan analisis interaksi sosial dikalangan remaja

dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu mengetahui

faktor apa saja yang menentukan seorang siswa memutuskan untuk

melanjutkan sekolah ke jenjang SMK ?

b. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi

tentang faktor apa saja yang menentukan seorang siswa

memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya.

Page 25: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

8

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kajian Teori

1. Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan. Dari pengertian Kamus terlihat bahwa

melalui pendidikan; satu, orang mengalami pengubahan sikap dan

tata laku; dua, orang berproses menjadi dewasa, menjadi matang

dalam sikap dan tata laku; tiga, proses pendewasaan ini dilakukan

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dari Kamus Besar Bahasa

Indonesia tersebut juga dapat dipahami bahwa pendidikan

merupakan proses, cara, dan perbuatan mendidik.1 Jelas, dengan

pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) maka melalui pendidikan seseorang dapat melakukan proses

pengubahan sikap dan perilaku dengan cara adanya peatihan maupun

pengajaran yang dilakukan secara berulang secara baik dan benar.

Kini ditengah kemajuan teknik, ekonomi, dan globalisasi,

sekolah bukanlah satu-satunya tempat belajar. Sekolah demikian

juga institusi pendidikan lainnya untuk dapat bertahan hidup, dimana

pun jua dan kapan pun jua senantiasa, orang harus belajar terus-

menerus. Ia harus belajar ditempat kerjanya, dan dalam hampir

setiap langkah perjalanan hidupnya. Terlebih ia harus belajar ketika

tempat dan pegangan yang dikiranya sudah mapan tiba-tiba guncang

1 Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,

2011), hal. 8.

Page 26: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

9

karena pesatnya kemajuan dan mendadaknya perubahan.2 Dengan

demikian pendidikan itu sendiri dapat dikatakan bahwa pendidikan

dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Entah itu pada lingkup

kecil seperti dalam keluarga maupun pada lingkup yang lebih luas

seperti lingkungan masyarakat.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.3 Dengan demikian telah dijelaskan bahwa dalam

Undang-Undang pun pendidikan adalah sebuah usaha dimana

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada pada

dirinya dengan terencana dan secara sadar demi dapat menata masa

depan yang lebih baik untuk dirinya.

Di masa depan pendidikan kita akan terjamin jika tanggung

jawab pendidikan itu tidak dipikulkan melulu pada bahu sekolah.

Dengan kata lain pendidikan harus dikembalikan kepada masyarakat,

dan anggota masyarakat ikut bersama-sama memikul tanggung

jawab itu.4 Oleh karenanya pendidikan harus dapat menjadi kan

setiap individu menyadari akan perannya pada lingkungan

masyarakat. Sebab dengan mampunya setiap individu menjalankan

perannya di masyarakat, maka akan terciptanya kondisi sosial yang

jauh lebih baik dari sebelumnya. Dengan semua pihak dalam

lingkungan berperan dalam mendidik satu sama lain, maka jelas

2Sindhunata, Menggagas paradigma baru pendidikan Demokrasi, Otonomi, Civil Society,

Globalisasi (Yogyakarta : Kanisius, 2000), hal. 9. 3https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf

diakses pada 23 September 2019 4 Sindhunata, op.cit., hal. 13.

Page 27: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

10

bahwa pendidikan dapat dilakukan dimana saja tak hanya pada

sekolah saja.

b. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Pendidikan, Fuad

Ihsan mengatakan bahwa “Tingkat atau jenjang pendidikan adalah

tahap pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan

tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kerumitan bahan

pengajaran dan cara menyajikan bahan pengajaran”. Kemudian

seperti yang telah tercantum pada Undang-undang No. 20 Tahun

2003 Pasal 17 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa jenjang

pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan

jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah

ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah

menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau

bentuk lain yang sederajat.

Menurut Fuad Ihsan “Pendidikan dasar adalah pendidikan

yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan

sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan

peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah”. Pendidikan

menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan

menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan

menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk sekolah

menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah

kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk

lain yang sederajat seperti yang termuat pada Undang-undang No. 20

Tahun 2003 Pasal 18 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

“Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan

Page 28: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

11

peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan

sosial budaya, dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan

kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan” (Fuad

Ihsan, 2003: 23).5

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma,

sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh

pendidikan tinggi. Perguruan Tinggi dapat berbentuk akademi,

politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas (Undang-undang

No. 20 Tahun 2003 Pasal 19 dan 20 tentang Sistem Pendidikan

Nasional). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Tingkat

Pendidikan Orang Tua adalah tingkat pendidikan menurut jenjang

pendidikan yang telah ditempuh, melalui pendidikan formal di

sekolah berjenjang dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat

yang paling tinggi, yaitu dari SD, SMP, SMA sampai Perguruan

Tinggi.6

Dengan definisi tentang pendidikan di atas maka pendidikan itu

sangatlah penting. Salah satu elemen penting dari pendidikan adalah

sekolah. Sekolah adalah salah satu elemen penting dari pembentukan

karakter seseorang. Dimana pada tahap menekuni pendidikan di

sekolah seseorang akan menemukan hal-hal baru pada kehidupannya.

Pada sekolah pun seseorang dituntut untuk dapat ikut dan

berpartisipasi dalam lingkungannya dalam mengembangkan potensi

yang ada pada dirinya maupun memperoleh keterampilan yang belum

dimilikinya. Karena pada dasarnya pendidikan bersifat sangat

dinamis. Sebab pendidikan kini layaknya nyawa pada manusia. Jika

seseorang tak mendalami dalam dunia pendidikan, maka akan

5 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 18

6 Ibid 23

Page 29: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

12

berdampak negatif bagi dirinya maupun bagi bangsanya. Oleh karena

itu jika tiap individu sejak dini dibekali dengan fasilitas pendidikan

yang baik maka setiap anak akan mempunyai karakter yang kuat.

Selain disekolah pun pendidikan pun dapat didapatkan pada

lingkungan keluarga. Dan peran penting keluarga terhadap sang anak

belajar atau terdidik dari lingkungan keluarganya pun sangat penting,

sebab awal sebelum anak terjun ke dunia pendidikan sekolah maupun

lingkungan yang lebih luas awal mereka belajar ialah pada keluarga.

Sebab dengan sudah terbekalinya seorang individu sebelum terjun

pada pendidikan pada tahap sekolah, maka akan adanya kelanjutan

tahap pendidikan.

c. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Jenjang pendidikan berkelanjutan akan selalu dilaui oleh

seorang siswa dalam proses tumbuh kembangnya dalam segi proses

pembelajaran. Dimulai dari SD, SMP/MTs, SMA/SMU/SMK,

kemudian tingkat Perguruan Tinggi. Semua layaknya harus dilalui

seorang siswa guna menyempurnakan potensi dan membentuk

karakter yang kuat dalam pribadi seorang anak. Pun begitu dalam

tingkat pendidikan jenjang menengah kejuruan, tiap siswa yang ada

didalamnya akan selalu diarahkan untuk selalu berkembang dan

mengasah kemampuannya dalam segi skill dilapangan pekerjaan

langsung.

Oleh sebab itu pembelajaran di SMK menuntut kerjasama yang

baik antara sekolah dan dunia kerja, terutama dalam

mengidentifikasi dan menganalisis kompetensi yang perlu diajarkan

kepada peserta didik di sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh

Bonch (1978) bahwa pendidikan SMK harus memberi kesempatan

pada peserta didiknya untuk belajar dalam realita yang sebenarnya;

hanya melalui praktek kerja yang berkesinambungan peserta didik

akan memahami kaitan antara teori yang dipelajari di sekolah dengan

Page 30: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

13

dunia kerja atau industri. SMK melaksanakan proses pembelajaran

proses pembelajaran yang meliputi kelompok mata pelajaran spesifik

SMK yaitu kelompok mata pelajaran normatif, adaftif, dan produktif.

SMK mempunyai kekhususan yang terletak pada kelompok mata

pelajaran produktif. Mata pelajaran ini dikembangkan dengan

mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI).7

Dengan singkat model pembelajaran pendidikan pada SMK

meliputi : Model Pasar, Model Sekolah, Model Pusat Latihan dengan

Perusahaan, Model Sekolah dan Perusahaan, dan Informal Vocational

Education.

Model Pasar adalah model pembelajaran pendidikan kejuruan

yang dilaksanakan sepenuhnya di industri. Model Sekolah adalah

adalah model pemebelajaran kejuruan yang dilaksanakan

sepenuhnyaoleh pihak sekolah. Model Pusat Latihan dengan

Perusahaan adalah model pembelajaran yang diselenggarakan bersama

antara pusat-pusat pelatihan dan industri. Model Sekolah dan

Perusahaan adalah model pembelajaran yang diselenggarakan bersama

antara sekolah dan perusahaan. Informal Vocational Education adalah

model pembelajaran yang lahir dengan sendirinya, atas inisiatif

pribadi atau kelompok untuk memenuhi keterampilan yang tidak dapat

dipenuhi di pendidikan formal yang ada.8

2. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial,

tanpa interaksi sosial tidak ada kehidupan bersama. Bertemunya orang

perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan

hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru

7 Iwan Purwanto. “Kontribusi Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa, Persepsi Siswa dan

Guru Tentang Kompetensi Guru, Terhadap Pengembangan Kecakapan Hidup (Life Skills) Siswa

Sekolah Menengah Kejuruan”. Penelitian tersebut adalah penelitian untuk Disertasi 2010, hlm 30 8 Ibid, hlm 50

Page 31: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

14

akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau kelompok-kelompok

manusia bekerja sama, saling berbicara, dan seterusnya untuk

mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian

dan lain sebagainya.9 Dimana interaksi sosial di sini diartikan sebagai

tahapan dari seseorang melakukan penyesuaian diri antar individu

maupun individu dengan kelompok. Oleh karena itu jika hubungan

yang terjalin berjalan dengan baik maka individu tersebut maka dapat

dikatakan telah melakukan interaksi sosial yang baik.

Dengan proses sosial kita dimasksudkan “cara-cara interaksi

(aksi reaksi yang dapat kita amati apabila individu-individu dan

kelompok-kelompok bertemu dan mengadakan sistem perhubungan

mengenai cara-cara hidup yang telah ada”. Dengan kata lain : apabila

dua orang atau lebih saling berhubungan (mengadakan interaksi),

maka akan terjadi apa yang dinamakan proses sosial. Proses ini dapat

terjadi antara orang dengan orang, orang dengan kelompok, atau

kelompok dengan kelompok. Yang satu memberi dorongan kepada

yang lain, yang dibalas dengan reaksi secara timbal balik.10

Interaksi sosial antar manusia selalu berada dalam proses yang

dinamis. Tanpa adanya proses, interaksi sosial hanya terjadi dari satu

pihak ke pihak lain tanpa meninggalkan kesan apa-apa. Proses-proses

interaksi sosial ini ada empat, yaitu:

a. Pertukaran sosial merupakan proses interaksi sosial yang terjadi

karena ada pertukaran perilaku (verbal/non-verbal) yang bermakna

demi meningkatkan hubungan antara dua pihak. Misalnya,

pertukaran informasi karena kebutuhan untuk saling mengetahui;

b. Kerja sama untuk membentuk kesatuan pola pikir dan pola tindak.

Artinya, dua pihak bekerja sama karena memiliki gagasan yang

sama, atau bekerja sama dalam bentuk fisik;

9 Kimball Young dan Reymond, W. Mack dalam Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu

Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1990), hlm. 54-55. 10

Ahmadi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hal. 99.

Page 32: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

15

c. Persaingan menunjukkan bahwa interaksi sosial terjadi karena

kedua pihak sama-sama menginginkan atau membutuhkan barang

atau jasa yang langka. Apalagi jika barang atau jasa tersebut hanya

ada satu, sehingga kedua pihak harus bersaing untuk

mendapatkannya;

d. Konflik merupakan proses interaksi sosial dimana satu pihak

berjuang melawan pihak lain untuk mencapai tujuan yang dicita-

citakan, atau untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan

dibutuhkannya. Kerap kali proses interaksi sosial yang berbentuk

konflik disertai dengan kekerasan psikologis maupun fisik.11

Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat

itu. Mereka saling bertegur sapa, berjabat tangan, saling berbicara atau

mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan

bentuk-bentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu

muka tersebut tidak saling berbicara atau tidak saling bertukar tanda-

tanda, interaksi sosial telah terjadi karena masing-masing sadar akan

adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam

perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan, yang

disebabkan oleh misal bau keringat, minyak wangi, suara berjalan, dan

lain sebagainya. Semua itu menimbulkan kesan di dalam pikiran

seseorang, yang kemudian menentukan tindakan apa yang akan

dilakukannya.12

Oleh karena itu dalam hidup manusia tak kan lepas dari sebuah

interaksi sosial. Dengan kata lain maka interaksi sosial adalah

kebutuhan pokok dari keberlangsungan hidup manusia. Tanpa adanya

suatu proses interaksi sosial yang baik maka seorang individu tak kan

dapat menjalani hidup dengan sempurna. Sebab proses sosial sendiri

terbentuk oleh adanya interaksi sosial terlebih dahulu tidak langsung

11

Alo Liliweri, Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat

Multikultur (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2005), hal. 129. 12

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1990), hlm. 55.

Page 33: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

16

tiba-tiba terjadi tanpa sebuah proses. Dengan terjadinya proses

interaksi sosial maka individu akan menjadi pribadi yang utuh sebab

individu merupakan suatu kesatuan yang terpadu dan terorganisasi.

3. Remaja

Pada masa remaja, manusia tidak dapat disebut sudah dewasa

tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa

peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan

masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan

antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.

Remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, yaitu bahwa

mereka tidak termasuk golongan anak-anak tetapi tidak juga termasuk

golongan orang dewasa. Ausubel mengatakan bahwa kalau status

orang dewasa sebagai status primer, artinya status itu diperoleh

berdasarkan kemampuan dan usaha sendiri dan status anak adalah

status yang diperoleh yaitu tergantung dari apa yang diberikan orang

tua dan masyarakat, maka remaja ada dalam interim sebagai akibat dari

posisi yang sebagai akibat dari posisi yang sebagian diberikan oleh

orang tua dan masyarakat sebagian melalui usaha sendiri yang

selanjutnya memberi prestise tertentu bagi dirinya.13

Jadi dengan

demikian oleh karena status seorang remaja tidak mempunyai tempat

yang jelas, maka akan ada upaya lebih dari seorang remaja untuk

mendapatkan posisi atau tempat dalam keluarga maupun masyarakat.

Sebab masa remaja adalah masa transisi dari posisi anak-anak menuju

masa kedewasaan.

Masa remaja itu merupakan masa transisi, baik biologis,

psikologis, sosial, maupun ekonomis. Masa remaja merupakan masa

yang penuh dengan gejolak keguncangan. Pada masa ini timbul minat

terhadap jenis kelamin lain secara biologis mampu mempunyai anak.

Relatif anak-anak menjadi lebih bijaksana, lebih rumit, dan bertambah

13

Soetjiningsih, Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya, (Jakarta: CV Agung Seto,

2004), hlm. 45

Page 34: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

17

pandai membuat keputusan-keputusan. Secara hukum anak-anak

remaja sudah boleh bekerja dan mempunyai hak untuk memberikan

suaranya dalam sesuatu pemilihan seperti pemilihan kepala desa (akhir

remaja. Perkembangan selama masa remaja menyangkut serangkaian

proses, ada yang panjang dan ada yang pendek, ada yang lancar, dan

ada pula yang tersendat-sendat. Ada sementara remaja yang lebih awal

matang, ada pula yang lebih lambat.14

Dengan kata lain seorang remaja

sedang mengalami masa-masa peralihan yang sangat amat penting

dalam hidupnya. Dan seorang remaja akan mengalami perasaan yang

tak karuan, karena akan merasakan bimbang jika dihadapkan pada

suatu keadaan.

Dilihat dari bahasa Inggris "teenager", remaja artinya yakni

manusia berusia belasan tahun. Dimana usia tersebut merupakan

perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan

pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman

memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja

menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence"

yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence

mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan

mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki

tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk

golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau

tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994)

bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau

peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak

lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004:

53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa

yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk memasuki

masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai

14

M. Dimyati Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2017), hlm.

41

Page 35: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

18

dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun

bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja

adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa.

Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa

perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka

bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau

bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal

senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja

(adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara

masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,

kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum

digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.

Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,

yaitu:

a. Masa remaja awal, 12 - 15 tahun

b. Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun

c. Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun

Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja

menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa

remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun,

dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:192). Definisi

yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan

Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa

peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang

usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses

pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.15

Sebenarnya tidak mudah untuk mendefinisikan remaja secara

tepat, karena banyak sekali sudut pandang yang dapat digunakan

dalam mendefinisikan remaja. Kata “Remaja” berasal dari bahasa

15

https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja. diakses pada Senin, 7 Mei 2018

Page 36: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

19

Latin adolescene berarti to grow atau to grow maturity (Golinko,

1984, Rice, 1990 ). Banyak tokoh yang memberikan definisi remaja,

seperti De Brun mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan

antara masa kanak-kanak dan dewasa 16

. Maka karenanya remaja

adalah masa transisi individu guna mencapai fase kedewasaan.

Papalia dan Olds tidak memberikan pengertian remaja secara

eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja

(adolescence). Menurut Papalia dan Olds, masa remaja adalah masa

transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang

pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada

usia akhir belasan tahun atau awal dua puluh tahun, Sedangkan Anna

Freud berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses

perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan

dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam

hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, di mana

pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa

depan.17

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan batasan mengenai

siapa remaja secara konseptual. Dikemukakannya oleh WHO ada tiga

kriteria yang digunakan; biologis, psikologis, dan sosial ekonomi,

yakni: (1) individu yang berkembang saat pertama kali ia

menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia

mencapai kematangan seksual, (2) individu yang mengalami

perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi

dewasa, dan (3) terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi

yang penuh kepada keadaan yang lebih mandiri.18

16

Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:Kencana, 2011), hlm. 219 17

Ibid., hlm. 220. 18

S. Wirawan, Psikologi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 11

Page 37: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

20

Oleh karena itu remaja adalah sebuah fase dimana tumbuh

kembang menuju kedewasaan yang sudah pasti dilalui oleh manusia.

Pada masa-masa ini layaknya sebuah pohon yang sedang bertumbuh,

remaja akan banyak menemui berbagai macam situasi dan kondisi.

Dengan lingkungan yang baik maka pohon tersebut akan tumbuh

menjadi pohon yang sehat dan kokoh. Namun sebaliknya, jika pohon

tersebut berada pada lingkungan yang buruk maka tumbuh kembang

pohon tersebut akan bertumbuh menuju pohon yang cenderung tidak

kokoh dan akan cepat tergerus kearah yang negatif. Maka pada fase

remaja ini tiap individu harus mendapatkan bimbingan dan perhatian

dari lingkungannya. Baik pada lingkungan keluarga, teman

sepermainan, sampai pada lingkungan sekolah. Karena masa-masa

remaja sangat rentan terhadap pembentukan karakter yang cenderung

salah jalan. Dan jika telah salah jalan, maka dampak yang dihasilkan

akan buruk atau negatif.

4. Minat

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal

atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu di

luar diri sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin

besar minatnya. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang

menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal

lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu

aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh

kemudian.19

Jadi minat sendiri timbul oleh adanya dorongan dari

dalam dirinya sendiri. Minat pula dapat berkembang oleh adanya

pengaruh dari luar dirinya sendiri yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu.

19

Djaali, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta; PT Bumi Aksara ), hlm 121

Page 38: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

21

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional; Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kegiatan

pendidikan formal dilakukan secara berjenjang, dengan batas waktu

tertentu untuk lulusnya. Jenjang Pendidikan sekolah juga telah diatur

dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 14 menjelaskan bahwa

jenjang pendidikan terbagi atas Pendidikan Dasar, Pendidikan

Menengah, dan Pendidikan Tinggi.20

Kemudian menurut Slameto dalam bukunya yang berjudul

belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pun

menggolongkannya menjadi beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi belajar siswa menjadi dua, yaitu faktor intern dan

faktor ekstern.

1) Faktor Intern adalah faktor yang di dalam diri individu yang sedang

belajar. Faktor ini meliputi tiga aspek, yaitu:

a) Faktor jasmaniah, seperti: faktor kesehatan, cacat tubuh.

b) Faktor psikologis, seperti: intelegensi, perhatian, bakat, motif,

kematangan, kesiapan. c) Faktor kelelahan.

2) Faktor Eksternal

20

Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional Beserta Penjelasannya. (Bandung: Citra Umbara, 2003).

Page 39: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

22

a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, tugas rumah.

c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.21

Oleh karena itu minat sendiri terbentuk tak lepas dari proses

sosial yang dilakukan oleh seorang individu selain atas dorongan dari

dirinya sendiri. Minat sendiri akan terbentuk oleh banyak faktor

tergantung bagaimana individu tersebut. Baik faktor internal maupun

eksternal tiap individu akan berbeda secara pencapaian minatnya. Ada

yang dicapai dengan dorongan atas kemauannya sendiri untuk

melakukan suatu hal dan menggapai cita-citanya. Serta ada pula yang

mencapainya atas dasar dorongan dari luar, seperti : keluarga, teman

sebaya, maupun lingkungan masyarakat yang lebih luas. Sebab minat

sendiri merupakan hasil dari pengalaman dan pembelajaran individu

tersebut dari lingkungannya.

B. Penelitian Relevan

Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang “Analisis Faktor

Pendorong Siswa Memilih Melanjutkan Sekolah Ke Jenjang SMK (Studi

Kasus Pada Siswa Yang Sedang Menempuh Pendidikan Pada Jenjang

SMK Di Desa Cidokom)”, terlebih dahulu peneliti melakukan kajian

terhadap penelitian yang relevan yaitu :

21

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, ( Jakarta; PT Bumi Aksara

), hlm 54

Page 40: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

23

1. Penelitian yang berjudul FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMENGARUHI MINAT SISWA SMP MASUK SMK DI KOTA

PONTIANAK, (Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah

statistik deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan data

masing – masing variabel dan analisis regresi yang digunakan untuk

pengujian hipotesis siswa SMP masuk SMK di Kota Pontianak)”,

yang dilakukan oleh Winna Dharmayanti dan Sudji Munadi..

Penelitian tersebut adalah penelitian untuk Jurnal Pendidikan Vokasi.

Penelitian dilakukan pada tahun 2014. Penelitian dilakukan di 12

Sekolah SMP Negeri dan SMP Swasta yang ada di enam Kecamatan

kota Pontianak dilakukan pada bulan Februari 2014 sampai dengan

April 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dengan

jenis penelitian yaitu ex-post facto. Adapun hasil dari penelitian adalah

Berdasarkan hasil analisis data pen-garuh Pemahaman Diri,

Lingkungan, dan Ci-tra SMK terhadap Minat Siswa SMP Masuk SMK

di Pontianak baik secara parsial maupun secara simultan, maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Distribusi skor variabel

Minat Siswa SMP Masuk SMK mempunyai kecendrungan

dalamkategori Baik dengan rata-rata nilai 41,79, variabel pemahaman

diri mempunyai kecendrungan dalam kategori baik dengan rata-rata

nilai 39,60, variabel lingkun-gan mempunyai kecendrungan dalam

kategori cukup dengan rata-rata nilai 39,60, variabel citra SMK

mempunyai kecenderungan dalam kategori baik dengan rata-rata nilai

33,84. (2)Pemahaman Diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Minat Siswa SMP Masuk SMK di kota Pontianak ditunjukan dengan

nilai r = 0,753; p = 0,000.(3) Lingkungan Siswa berpengaruh positif

dansignifikan terhadap Minat Siswa SMP Masuk SMK di Kota

Pontianak ditunjukan dengan nilai r = 0,527; p = 0,000. (4) Citra SMK

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Siswa SMP Masuk

SMK di Kota Pontianak ditunjukan dengan nilai r = 0,678; p = 0,000.

(5) Pemahaman Diri, Lingkungan Siswa, dan Citra SMK, secara

Page 41: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

24

bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Siswa

SMP Masuk SMK di Kota Pontianak dengan persamaan regresi Y = -

8,735 + 0,749 X1 + 0,126 X2 + 0,453 X3. Nilai R2 regresi linier

berganda sebesar 0,628. Hal ini berarti ketiga variabel independen,

yaitu Pemahaman Diri (X1), Lingkungan Siswa (X2), dan Citra SMK

(X3) mampu menjelaskan perubahan variabel dependen Minat Siswa

SMP Masuk SMK sebesar 62,8%, sisanya (37,2%) dijelaskan oleh

faktor lain selain pemahaman diri, lingkungan siswa, dan citra SMK.22

2. Penelitian yang berjudul FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE

PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI

SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013, yang dilakukan oleh

Ninuk Indriyanti, Siswandari dan Elvia Ivada. Penelitian tersebut

adalah penelitian untuk Jurnal Pendidikan UNS, Vol. 1, No. 2, Hal 1 s/d

10 dilakukan pada tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada siswa

kelas XII Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta tahun 2013 dilakukan

pada bulan Februari 2014 sampai dengan April 2014. Penelitian ini

metode deskriptif eksploratif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilaksanakan, adapun simpulan dari penelitian ini adalah : Ada 7

faktor yang memengaruhi minat siswa SMK melanjutkan pendidikan

ke perguruan tinggi. Ketujuh faktor tersebut adalah a) faktor potensi

diri yang mewakili variabel bakat dengan indikator pengembangan

bakat dan bakat dalam diri, sikap dengan indikator keaktifan, motivasi

dengan indikator dorongan internal, cita-cita dengan indikator

kemapanan, dan prestasi dengan indikator persaingan akademik. b)

Faktor motivasi yang mewakili variabel kepribadian dengan indikator

keyakinan dan pengembangan diri, prestasi dengan indikator beasiswa,

teman- teman dengan indikator bahan pembicaraan, motivasi dengan

indikator dukungan orang tua, dan sikap dengan indikator usaha. c)

22

Winna Dharmayanti dan Sudji Munadi. “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI

MINAT SISWA SMP MASUK SMK DI KOTA PONTIANAK”. Penelitian tersebut adalah penelitian

untuk Jurnal Pendidikan Vokasi., 2014

Page 42: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

25

Faktor ekspektasi masa depan yang mewakili variabel prestasi

dengan indikator tingkat prestasi dan kepribadian dengan indikator

masa depan. d) Faktor peluang yang mewakili variabel cita-cita

dengan indikator jenis pekerjaan, pengalaman dengan indikator

kesuksesan, dan motivasi dengan indikator kemudahan memperoleh

pekerjaan. e) Faktor lingkungan sosial yang mewakili variabel

lingkungan masyarakat dengan indikator persepsi masyarakat, teman-

teman dengan indikator pengaruh teman dan sekolah dengan indikator

guru. f) Faktor situasi dan kondisi yang mewakili variabel keluarga

dengan indikator pendapatan orang tua dan pendidikan orang tua dan

pengalaman dengan indikator pengangguran. g) Faktor institusional

yang mewakili variabel sekolah dengan indikator kurikulum. Faktor

yang paling besar mempengaruhi minat siswa melanjutkan ke

perguruan tinggi adalah faktor potensi diri yang mempunyai eigenvalue

7,974 dan mampu memberikan kontribusi33,225% terhadap minat

siswa melanjutkan pendidikan. Faktor ini terdiri dari variabel bakat

dengan indikator pengembangan bakat dan bakat dalam diri, sikap

dengan indikator keaktifan, motivasi dengan indikator dorongan

internal, cita-cita dengan indikator kemapanan, dan prestasi dengan

indikator persaingan akademik.23

3. Penelitian yang berjudul MINAT SISWA SMP NEGERI

MELANJUTKAN KE SMK DITINJAU DARI SOSIAL

EKONOMI KELUARGA DI KABUPATEN BANTUL Untuk jenis

penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan oleh Rony

Windarto Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan PPs

UNY. Penelitian tersebut adalah penelitian untuk Jurnal Pendidikan.

Penelitian dilakukan pada tahun 2013. Populasi penelitian ini adalah

siswa kelas IX SMP Negeri tahun ajaran 2012/2013 di Kabupaten

Bantul. Dari populasi di atas diambil 17 SMP sebagai sampel

23

Ninuk Indriyanti. “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Melanjutkan Pendidikan ke

Perguruan Tinggi”. Penelitian tersebut adalah penelitian untuk Jurnal Pendidikan UNS., 2013

Page 43: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

26

penelitian, sehingga sampel penelitian menjadi 364 orang, yang diambil

secara proporsional random sampling. Berdasarkan hasil dan

pembahasan penelitian yang dikemukakan di atas maka kesimpulan

yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan siswa dengan

minat siswa SMP di Kabupaten Bantul dalam melanjutkan sekolah ke

SMK yang dibuktikan dengan thitung sebesar 2,028 lebih besar dari

ttabel sebesar 1,978 (thitung2,028 > ttabel 1,978) dan nilai r = 0,627

yang mempunyai makna nilai pengaruh tersebut moderate dan paling

dominan mempengaruhi minat siswa ke SMK. Sehingga hipotesis

pertama diterima. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara

informasi pendidikan dengan minat siswa SMP di Kabupaten Bantul

dalam melanjutkan sekolah ke SMK yang dibuktikan dengan thitung

sebesar 51,088 lebih besar dari ttabel sebesar 1,978 (thitung51,088 >

ttabel 1,978) dan nilai r = -0,181 yang mempunyai makna nilai

pengaruh tersebut lemah. Sehingga hipotesis kedua diterima. 3.

Terdapat pengaruh yang signifikan antara kesejahteraan keluarga

dengan minat siswa SMP di Kabupaten Bantul dalam melanjutkan

sekolah ke SMK yang dibuktikan dengan thitung sebesar -58,538 lebih

besar dari ttabel sebesar 1,978 (thitung58,538 > ttabel 1,978) dan nilai r

= -0,227 116 − Jurnal Pendidikan Vokasi Jurnal Pendidikan Vokasi,

Vol 3, Nomor 1, Februari 2013 yang mempunyai makna nilai pengaruh

tersebut lemah. Sehingga hipotesis ketiga diterima. 4. Terdapat

pengaruh yang signifikan antara pemenuhan keluarga dengan minat

siswa SMP di Kabupaten Bantul dalam melanjutkan sekolah ke SMK

yang dibuktikan dengan thitung sebesar -44,959 lebih besar dari ttabel

sebesar 1,978 (thitung44,959 > ttabel 1,978) dan nilai r = -0,156 yang

mempunyai makna nilai pengaruh tersebut lemah. Sehingga hipotesis

keempat diterima. 5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara

lingkungan siswa, informasi pendidikan, kesejahteraan keluarga, dan

pemenuhan keluarga dengan minat siswa SMP di Kabupaten Bantul

Page 44: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

27

dalam melanjutkan sekolah ke SMK yang dibuktikan dengan dengan R

= 0,648 ; R2 = 0,420; Adjusted R Square 0,414 dan Fhitung sebesar

65,037 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,37 (Fhitung65,037 >Ftabel ).

Sehingga variabel lingkungan siswa, informasi pendidikan,

kesejahteraan keluarga, dan pemenuhan keluarga mampu menjelaskan

tentang variabel independent yang memberikan sumbangan efektif

sebesar 42% terhadap variabel minat siswa. Sedangkan 58% minat

siswa dipengaruhi oleh faktorfaktor selain keempat variabel tersebut.24

C. Kerangka Berpikir

Remaja pada dasarnya adalah makhuk yang masih berada pada fase

labil. Pada dasarnya segala bentuk tindakan remaja sering kali didapati

atau dipengaruhi oleh interaksi sosialnya di lingkungan tempat tinggalnya.

Namun belakangan ini yang peneliti temukan, seringkali remaja lebih

susah beradaptasi dan berinteraksi terhadap lingkungan barunya. Seperti

kebanyakan remaja lainnya, remaja dari latar belakang orang tuanya

adalah orang jawa lebih sering berdiam diri di rumah dan tidak mau

memulai interaksi terlebih dahulu kepada remaja asli di daerah tersebut.

Dalam penelitian ini, permasalahan utama yang akan dikaji adalah

mengenai faktor pendorong seorang siswa di Desa Cidokom RT 01/01

untuk memilih melanjutkan sekolah ke jenjang SMK oleh karenanya ini

perlu di ketahui bagaimana latar belakang yang mendorong terjadinya

pengambilan keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMK.

Secara singkat dapat digambarkan kerangka alur pikir dibawah ini :

24

Roni Windarto. “MINAT SISWA SMP NEGERI MELANJUTKAN KE SMK DITINJAU

DARI SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI KABUPATEN BANTUL”. Penelitian tersebut adalah

penelitian untuk Jurnal Pendidikan Vokasi., 2013

Page 45: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Gambar 3.1

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil objek Remaja RT

01/01 Desa Cidokom, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Desa Cidokom sendiri ini adalah salah satu desa yang terletak di

Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor serta masih termasuk

bagian dari Provinsi Jawa Barat. Dari segi kondisi lingkungannya

dalam beberapa tahun terakhir terlihat desa ini terus mengalami

perkembangan, baik dalam segi infrastruktrnya maupun masyarakatnya

sendiri. Oleh karenanya mungkin dapat mempengaruhi pola pikir dalam

penentuan siswa dalam melanjutkan sekolahnya.

Pemilihan tempat ini penulis memutuskan berdasarkan pada

kebutuhan penelitian, dan karakteristik responden yang diperlukan serta

didapatkan jumlah sampel yang dikehendaki.

Penelitian ini dilakukan di Desa Cidokom dengan pertimbangan

yang memungkinkan penelitian ini terlaksana yakni :

Page 46: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

29

a. Diharapkan sampel Remaja yang sedang menempuh di jenjang

SMK Desa Cidokom dapat mewakili secara representatif dari

karakteristik populasi penelitian.

b. Pada Interaksi Sosial Remaja yang sedang menempuh di jenjang

SMK Desa Cidokom.

Pertimbangan waktu, tenaga, biaya dan kemungkinan untuk

pengurusan izin tidak terlalu sulit.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni sampai dengan bulan

Oktober 2019. Adapun rincian kegiatannya sebagai berikut :

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No

Kegiatan

Mei

2019

Juni

2019

Juli

2019

Agustus

2019

September

2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

Proposal

2. Penyusunan

Bab I

Pendahuluan

No

Kegiatan

Oktober

2019

November2

2019

Desember

2019

Januari

2020

Febuari

2020

3. Penyusunan

Bab II

Kajian Pustaka

6 Penyusunan

Bab III

Metode

Penelitian

7 Observasi dan

Penelitian

Page 47: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

30

8 Penyusunan

Bab IV

Hasil Penelitian

9 Penyusunan

Bab V

Kesimpulan

dan Saran

10 Penyusunan

Laporan

Penelitian

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Secara umum metode penelitian ialah cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, seperti wawancara,

observasi, tes maupun dokumentasi. Sedangkan metode penelitian

merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan

terhadap segala permasalahan.

Berdasarkan masalah yang diajukan, maka dalam penelitian ini

adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif sendiri

bermaksud untuk memberikan uraian mengenai suatu gejala

berdasarkan pada indikator-indikator yang dia jadikan dasar dari ada

tidaknya suatu gejala yang diteliti. Metode penelitian kualitatif sering

disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan

pada kondisi yang alamiah (nature setting) disebut juga sebagai metode

etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan

untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai kualitatif,

karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. 1

Jenis penelitian ini akan lebih mampu mengungkap berbagai informasi

kualitatif dengan deskripsi yang penuh nuansa yang lebih berharga dari

sekedar pernyataan jumlah atau frekuensi dalam bentuk angka.

1 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta ,

2008), hlm. 8.

Page 48: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

31

Menurut Bogdan dan Taylor, jenis penelitian kualitatif ini

merupakan proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati, dan dari pendekatan ini dapat diarahkan pada latar dan individu

tersebut secara holistik/menyeluruh.2

C. Sumber Data

1. Data Primer

Data adalah bahan keterangan suatu objek penelitian yang

diperoleh di lokasi penelitian. Definisi data sebenarnya mirip dengan

definisi informasi, hanya saja informasi lebih ditonjolkan segi

pelayanan, sedangkan data lebih menonjolkan aspek materi.3 Pada

penelitian ini peneliti lebih berfokus dengan menggunakan data primer.

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data

pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.4 Yaitu dalam

penelitian ini penulis mengambil data primer berdasarkan kriteria yaitu

informan Siswa SMK di Desa Cidokom, Kecamatan Gunung Sindur,

Kabupaten Bogor.

2. Objek Penelitian dan Informan

Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi.

Spradley mengungkapkan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak

menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan social situation atau

situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku

(actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.5

Berdasarkan hal tersebut maka objek dalam penelitian ini adalah siswa

SMK yang berada di Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur

2 Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif., (Bandung : Remaja Rosdakarya 2002),

hlm. 4. 3 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta : Pranada media, 2005), hlm.

129. 4 Ibid., hlm. 132.

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,2009),

hlm. 215.

Page 49: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

32

Kabupaten Bogor. Kemudian yang lebih peneliti spesifikan pada siswa

yang bertempat tinggal di wilayah Desa Cidokom RT 01/01.

Adapun informan penelitian adalah subjek yang memahami

informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang

memahami ruang lingkup suatu objek penelitian.6 Dalam hal ini,

penentuan informan oleh peneliti harus sesuai dengan pengetahuan

maupun pemahaman dari objek penelitian, dimana hal tersebut dimiliki

oleh informan yang bersangkutan.

Berdasarkan penjelasan atas objek penelitian dan informan di atas,

penentuan informan akan dilakukan dengan teknik Purposive Sampling

karena peneliti menentukan kriteria mengenai responden mana saja

yang dapat dipilih sebagai objek penelitian. Kemudian pengambilan

informan dengan menggunakan anggapan/pendapatnya (judgement)

sendiri, sebagai informan penelitiannya peneliti mengetahui persis siapa

yang akan dipilih sebagai informan. Adapun berdasarkan dengan teknik

pengambilan informan yang akan diteliti secara purposif, dari

keseluruhan siswa yang terdapat di Desa Cidokom yaitu berjumlah 12

orang peneliti hanya mengambil informan (siswa) berjumlah 5 orang,

dimana diantaranya terdiri siswa SMK kelas X dan XI yang bertempat

tinggal di lingkungan RT 01/01 Desa Cidokom Kecamatan Gunung

Sindur Kabupaten Bogor.

3. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah peneliti itu

sendiri. Dalam hal ini, penelitian kualitatif bertujuan untuk

mendapatkan kesan yang mendalam terhadap suatu fenomena, dan

kesan yang mendalam tidak akan bisa didapatkan secara maksimal

melalui kuesioner, maka dari itu, dalam penelitian kualitatif yang

menjadi instrumen utamanya peneliti sendiri. Instrumen teknis yang

6 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Pranada Media Group, 2007), hlm.76

Page 50: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

33

digunakan oleh peneliti adalah pedoman wawancara. Adapun kisi-kisi

dari instrumen wawancara dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Pedoman Kisi-kisi Instrumen Wawancara

NO ASPEK MASALAH SUB ASPEK MASALAH KET

1. Latar belakang yang

mempengaruhi minat siswa

memutuskan melanjutkan sekolah

ke jenjang SMK.

1. Alasan memutuskan

melanjutkan ke

jenjang SMK

2. Faktor- faktor yang

mempengaruhi minat siswa

memutuskan melanjutkan sekolah

ke jenjang SMK.

1. Faktor Keluarga

2. Faktor Teman Sebaya

3. Faktor Lingkungan

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan suatu pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya,

selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.

Adapun yang dimaksud metode observasi adalah metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui

pengamatan dan pengindraan.7 Teknik pengumpulan data yang dilakukan

7 Ibid., hlm. 115.

Page 51: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

34

secara sistematis, yang dilakukan melalui pengamatan secara terus

menerus melalui pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Dengan

pengamatan langsung ini dapat mengkaji, menangkap dan mengungkapkan

fenomena-fenomena yang ada hubungannya dengan penelitian secara

nyata dan mendalam. Pada penelitian ini yang diobservasi adalah Siswa

SMK kelas X dan XI yang bertempat tinggal di lingkungan RT 01/01 Desa

Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Adapun rician

kegiatannya dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3

Daftar Kegiatan Observasi

NO ASPEK YANG DIAMATI KOMENTAR

1. Perilaku Individu

a. Sikap

b. Respon terhadap suatu

hal

2. Interaksi social

c. Intensitas waktu

berkumpul bersama

teman bermain.

d. Cara interaksi dengan

teman bermain.

2. Wawancara Mendalam (In-Depth Interview)

Menurut J. Moleong wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu, dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai yang memberikan

jawaban jawaban atas pertanyaan tersebut.8

Wawancara dengan Siswa yang baru memasuki jenjang SMK di Desa

8 Moleong, Lexy J, op.cit, hlm. 186.

Page 52: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

35

Cidokom dengan tujuan menangkap realitas yang sebenarnya mengenai

siswa SMP yang memilih melanjutkan proses belajar dengan memasuki

jenjang SMK di Desa Cidokom. Dalam wawancara ini menggunakan

petunjuk umum wawancara (interview guide). Jenis wawancara ini

mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-

pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Penyusunan pokok-

pokok ini dilakukan sebelum wawancara dilakukan. Pokok-pokok yang

dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Petunjuk wawancara

hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi

wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat

tercakup seluruhnya.anaan wawancara dan pengurutan pertanyaan

disesuaikan dengan keadaan informan dalam konteks wawancara yang

sesungguhnya.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data ini adalah pengambilan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen. Dengan cara mengadakan pencatatan data dari

dokumen yang ada, angket dan menghimpun data yang ada (foto-foto).

Lincoln dan Guba membedakan antar dokumen dan record. Dokumen ialah

setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan

karena adanya permintaan seorang penyidik. Sedangkan record adalah

setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk

keperluan pengujian atau suatu peristiwa atau menyajikan akunting.9

E. Teknik Analisis dan Pengolahan Data

Analisa data yang digunakan adalah analisa model interaktif, yaitu

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Ketiga hal tersebut

adalah :

1. Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan proses pengumpulan data dengan

menggunakan teknik pengumpilan data yang telah ditentukan sejak awal.

9Ibid., hlm. 216-217.

Page 53: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

36

Proses pengumpulan data sebagaimana diungkap dimuka harus melibatkan

sisi aktor (informan), aktivitas, latar, atau konteks terjadinya peristiwa.10

Dalam penelitian ini, proses pengumpulan data harus memperhatikan

aspek dari teknik pengumpulan data itu sendiri. Sehingga tidak tidak

terjadi suatu kesalahan dalam proses pengumpulan data penelitian.

2. Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data

kasar yang mucul dari catatan-catatan tertulis dari hasil data di lapangan.

Tahap reduksi data merupakan bagian kegiatan analisis sehingga pilihan-

pilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, dibuang, pola-pola

mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebut, cerita-cerita apa

yang berkembang, merupakan pilihan-pilihan analitis.11

Proses seleksi,

pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data (kasar) yang ada pada

penelitian ini dimulai dari sebelum pengumpulan pelaksanaan penelitian

pada saat pengumpulan data berlangsung. Reduksi data berupa pembuatan

singkatan, coding, memusatkan tema dan membuat batas-batas

permasalahan.

3. Penyajian Data

Penyajian data dimaknai oleh Miles dan Huberman sebagai

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan mencermati

penyajian data, peneliti akan lebih mudah memahami apa yang sedang

terjadi dan apa yang harus dilakukan.12

Dengan melihat suatu penyajian

data, peneliti akan mengerti apa yang akan terjadi dan memungkinkan

untuk mengerjakan suatu analisa atau suatu tindakan lain berdasarkan

tindakan tersebut. Susunan penyajian data yang baik dan jelas

10

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Sosial (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif),

(Yogyakarta: Erlangga, 2009), hlm 148. 11

Ibid., hlm.150. 12

Ibid., hlm.151

Page 54: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

37

sistematikanya akan banyak menolong peneliti sendiri.

4. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan

Dalam tahap akhir analisis data, peneliti menyimpulkan data penelitian.

Adapun verifikasi dan penarikan kesimpulan dimaknai sebagai penarikan

arti suatu data yang telah ditampilkan. Pemberian makna ini tergantung pada

sejauh mana pemahaman dari si peneliti dan interpretasi yang dibuatnya.

Beberapa cara yang dilakukan dalam proses ini, adalah dengan melakukan

pencatatan untuk pola-pola dan tema yang sama, pengelompokkan dan

pencarian kasus-kasus negatif (kasus khas, hal yang berbeda, mungkin pula

menyimpang dari kebiasaan yang ada di masyarakat).13

Dalam hal tersebut,

penarikan kesimpulan oleh peneliti harus sesuai dengan tema yang mana

menjawab suatu rumusan masalah dalam penelitian

Dalam penelitian ini, kesimpulan dibuktikan dengan cara menafsirkan

berdasarkan kategori yang ada sehingga dapat diketahui faktor apa yang

mempengaruhi minat seorang siswa dalam memutuskan melanjutkan

pendidikannya ke jenjang SMK.

F. Rencana Pengujian Keabsahan Data Penelitian

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji

validitas dan realibilitas (referensi). Pada penelitian kualitatif, temuan atau data

dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan

peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi

perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif

tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia,

dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan

berbagai latar belakangnya. Oleh karena itu untuk menguji keabsahan data

dilakukan dengan :

13

Ibid., hlm.151.

Page 55: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

38

1. Meningkatkan ketekunan Pengamatan

Meningkatkan ketekunan merupakan salah satu cara mengontrol atau

mengecek pekerjaan apakah data yang telah dikumpulkan, dibuat, dan

disajikan sudah benar atau belum. Meningkatkan ketekunan peneliti dapat

dilakukan dengan cara membaca berbagai referensi, buku, hasil penelitian

terdahulu, dan dokumen-dokumen terkait dengan membandingkan hasil

penelitian yang telah diperoleh.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini adalah triangulasi data atau

yang juga disebut dengan triangulasi sumber, yaitu dengan beberapa sumber

yang berbeda. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

3. Member Check

Member Check adalah salah satu cara yang penting pada akhir

wawancara maupun juga pada saat penelitian berlangsung. Peneliti disini

mengulangi dalam garis besarnya apa yang telah dikatakan oleh informan

dengan maksud agar dapat memperbaiki apabila ada kekeliruan atau

menambah yang masih kurang. Atau peneliti memeriksa hasil wawancara

untuk mendapat pengertian yang tepat atau melihat kekurangan-kekurangan

yang mungkin untuk lebih memantapkan.

Page 56: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti,

dapat disimpulkan bahwa latar belakang siswa dapat memutuskan

melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMK adalah antara lain disebabkan

oleh faktor keluarga dan faktor teman sebaya. Pembentukan karakter

perihal kedewasaannya akan dibentuk seiring dengan berbagai keadaan

yang Ia hadapi dan bagaimana penyikapan Ia dalam mengambil sebuah

keputusan yang Ia dapat ciptakan sendiri. entah akan ada keputusan yang

diambil berdasarkan faktor internal dari dalam dirinya sendiri maupun

faktor eksternal yang Ia dapatkan dari lingkungan sekitarnya. Bagi siswa

yang menjadikan faktor keluarga sebagai latar belakang Ia dapat

memutuskan pendidikan yang akan ia jalani menuju jenjang SMK adalah

dikarenakan siswa tersebut memiliki dukungan yang sangat berlebih dari

orang tuanya dan para siswa diberi motivasi serta saran-saran dari orang

tua bahwa setiap pilihan sekolah yang dirasa cocok bagi orang tuanya

dapat menunjang kehidupan siswa nantinya kelak setelah lulus dari jenjang

SMK dan bagi siswa yang menempatkan atau menjadikan faktor keluarga

sebagai faktor yang paling dominan dalam hal Ia dapat memutuskan

pendidikan selanjutnya ke jenjang SMK, Ia pun memposisikan bahwa

faktor dari teman sebaya sebagai faktor setelahnya yang mendukung

keputusannya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMK .

Kemudian pada kondisi siswa yang menentukan keputusannya

berdasarkan faktor teman sebaya pun mengungkapkan bahwa, latar

belakang dirinya memutuskan pendidikan ke jenjang SMK atas dasar

ajakan dari teman sebayanya berargumen bahwa agar Ia nantinya tidak

kesulitan lagi dalam berinteraksi sosial dengan teman dilingkungan

barunya. Oleh karenanya Ia memutuskan masuk SMK bersama teman-

Page 57: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

64

teman yang sudah lama Ia kenal dan memposisikan faktor orang tua

menjadi faktor pendukung keputusannya.

Dari kedua faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa dua yaitu

faktor keluarga dan teman sebaya sangat mempengaruhi seorang siswa

dalam memutuskan pendidikannya untuk masuk ke jenjang SMK.Yang

membedakan hanyalah soal porsi dari setiap faktor tersebut berpengaruh

pada tiap keputusan seorang siswa terhadap pemilihan masuk ke jenjang

pendidikan dalam hal ini SMK

B. Implikasi

Hasil penelitian ini dapat memberikan implikasi pada siswi, orang

tua bahkan masyarakat bagimana mempersiapkan dan menyikapi kejadian

fenomena maraknya siswa yang memutuskan untuk melanjutkan

pendidikannya ke jenjang SMK, implikasi tersebut dapat berupa implikasi

akademis dan non akademis serta pengetahuan mengenai latar belakang

dan faktor apa yang mempengaruhi keputusan seorang siswa ingin

melajutkan pendidikannya ke SMK. Dampak dari penelitian tentang

pernikahan dikalangan mahasiswi ini antara lain :

Pertama, Untuk para siswa baik yang sedang dihadapkan untuk

memutuskan keberlanjutan tujuan jenjang pendidikannya kemana atau

yang ingin berpikir jauh kedepannya saat telah lulus SMP/MTs memiliki

keinginan dan memiliki keinginan untuk masuk ke dunia SMK, penelitian

ini dapat menjadi referensi apa saja latar belakang kenapa ada siswa yang

memutuskan melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMK dan faktor apa

saja yang menyebabkannya memutuskan melanjutkan pendidikannya ke

jenjang SMK.

Kedua, kepada orang tua, dengan adanya penelitian ini harusnya

dapat menjadikan pembelajaran bagaimana memberikan arahan yang baik

kepada anak, kedekatan dan mengetahui bagaimana keadaan yang terjadi

saat ini, hal ini bertujuan agar orang tua bisa paham bagaimana keadaan

anak yang ingin sedang pada posisi pemilihan jenjang pendidikan,

Page 58: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

65

bagaimana pun orang tua harus memberikan pendidikan tentang dunia

pendidikan agar orang tua dapat memberi saran dan masukan bagi sang

anak dalam menentukan dan memutuskan kelanjutan dunia

pendidikannya.

Ketiga, kepada masyarakat dengan adanya penelitian ini di

harapkan masyarakat luas harus lebih terbuka dan memberikan respon

positif dalam memberikan masukan kepada siswa-siswa yang sedang

menempuh pendidikan agar dalam memutuskan suatu hal para siswa dapat

melihat jalur pendidikan seperti apa yang cocok baginya kelak.

C. Saran

Dari hasil penelitian tentang Keluarga Dan Teman Sebaya

Mendorong Keputusan Siswa Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Jenjang

SMK, ada beberapa hal yang harus dipelajari dan kemudian dijadikan

sebuah saran atau masukan, Adapun saran-saran tersebut ditunjukan

kepada :

1. Bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke dunia SMK

hendaknya terlebih dahulu mempersiapkan diri segala sesuatunya

dengan baik, dari segi apapun dan mengetahui bagaimana konsekuensi

serta tanggung jawab apa saja yang nantinya akan dihadapi pada saat

nanti berada di dunia SMK. Agar keputusan yang diambil dapat

menjadi batu loncatan untuk mencapai cita-cita.

2. Perlu adanya keterbukaan dan kedekatang antara orang tua dengan anak

bagaimana memberikan saran-saran tentang dunia pendidikan. Agar

ketika anak memutuskan ingin masuk ke jenjang pendidikan seperti

apa, orang tua dapat memeberikan saran-saran yang membanu sang

anak.

3. Kepada masyarakat luar harus lebih terbuka dan positif dalam

memahami keputusan seorang siswa dalam hal memutuskan ingin

masuk ke jenjang pendidikan seperti apa,dan tidak hanya sekedar

memberikan pengetahuan ketika masuk pada dunia SMK nantinya bisa

langsung kerja.

Page 59: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

66

4. Perlu diadakannya suatu bimbingan konseling ataupun penyuluhan agar

siswa nantinya memiliki gambaran yang luas mengenai dunia

pendidikan selanjtnya.

5. Bagi peneliti lain, sebaiknya mencari sumber data yang lebih luas

sehingga menghasilkan data yang lebih dapat diperbandingkan dan

dapat lebih dipertanggung jawabkan kevaliditasan datanya.

Page 60: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

67

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2007.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Pranada media,

2005.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat), Jakarta: Kencana Prenadamedia

Grup, 2006.

Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media

Group, 2011

Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007.

Gerungan, W. A. Psikologi Sosial, Bandung : Eresco, 1996.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif), Yogyakarta : Erlangga, 2009.

Ihsan, Fuad. Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005

Jahja, Yudrik, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Kencana, 2011.

Lexy J, Moleong. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya,

2002.

Lilweri, Alo, Prasangka dan Konflik, Yogyakarta : LKIS Pelangi Aksara, 2005.

Mahmud, M. Dimyati, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta : C.V Andi Offset,

2017.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Grafindo

Utama, 2005.

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, Jakarta : C.V

Agung Seto, 2004.

Sindhunata Menggagas Paradigma Baru Pendidikan Demokrasi, Otonomi, Civil

Society, Globalisasi, Yogyakarta : Kanisius, 2000

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta,

2008.

Page 61: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

68

Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya, Bandung: Citra Umbara,

2003

Wirawan, Sarlito, Psikologi Remaja, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,

Jakarta : Prenada Media Group, 2014

Sumber Jurnal :

Iwan Purwanto. “Kontribusi Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa, Persepsi

Siswa dan Guru Tentang Kompetensi Guru, Terhadap Pengembangan

Kecakapan Hidup (Life Skills) Siswa Sekolah Menengah Kejuruan”.

Ninuk Indriyanti, Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Melanjutkan

Pendidikan ke Perguruan Tinggi, 2013

Roni Windarto, Minat Siswa Smp Negeri Melanjutkan Ke Smk Ditinjau Dari

Sosial Ekonomi Keluarga Di Kabupaten Bantul, 2013

Winna Dharmayanti dan Sudji Munadi, Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat

Siswa Smp Masuk Smk Di Kota Pontianak, 2014

Sumber Internet :

http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/pd/2/020500.

http://datapokok.ditpsmk.net.

https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja.

https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wpcontent/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2

003.pdf

http://khalifahcenter.com/q9.71.

Page 62: ANALISIS FAKTOR PENDORONG SISWA MELANJUTKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51048... · 2020. 6. 17. · LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi bery'udul

BIODATA

Nama lengkap penulis adalah Nikiwan Saputra,

biasa dipanggil “Nikiwan” lahir di Jakarta, 11 April 1998.

Putra dari pasangan Bapak Kiyato dan Ibu Sukini. Penulis

merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Alamat email

penulis adalah [email protected]

Penulis mengenyam pendidikan di SDN Cidokom

03 Tahun 2004-2009, SMP Negeri 1 Parung Tahun 2009-

2012, SMA Negeri 1 Parung Tahun 2012-2015, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015-2020 pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi

Sosiologi.

Skripsi yang penulis buat berjudul “Analisis Faktor Pendorong Siswa

Melanjutkan Sekolah Ke Jenjang SMK (Studi Kasus Pada Siswa Yang

Sedang Menempuh Pendidikan Pada Jenjang Smk Di Desa Cidokom)”.

Skripsi ini dibuat melalui arahan dan bimbingan dari Bapak Dr. Abdul Rozak,

M.Si dan Bapak Dr. H. Nurochim, M.M.