1 ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR ZAKAT MAAL (STUDI KASUS PADA LAZISMU KOTA MAKASSAR) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Rahayu Jannah NIM : 105251105216 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H/ 2020 M
111
Embed
ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM … · 1 ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR ZAKAT MAAL (STUDI KASUS PADA LAZISMU KOTA MAKASSAR) SKRIPSI Diajukan Untuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM
MEMBAYAR ZAKAT MAAL (STUDI KASUS PADA
LAZISMU KOTA MAKASSAR)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Rahayu Jannah
NIM : 105251105216
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H/ 2020 M
ii
ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM
MEMBAYAR ZAKAT MAAL (STUDI KASUS PADA
LAZISMU KOTA MAKASSAR)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)
Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Rahayu Jannah
NIM : 105251105216
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H/ 2020 M
ii
iii
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
Rahayu Jannah. 105251105216. Analis is Faktor Kepatuhan Masyarakat
dalam Membayar Zakat Maal (Studi Kasus Pada Lazismu Kota
Makassar) di Bimbing Oleh H. Muchlis Mappangaja dan Siti Walida
Mustamin
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan
langsung di Lazsimu Kota Makassar dengan menggunakan skala Likert dengan 1
sampai 5 skor berdasarkan data-data yang diperoleh dari Lazsimu Kota Makassar.
Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif. Proses pengukuran adalah bagian
yang sentral dalam penelitian kuantitatifkarena hal ini memberikan hubungan
yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis serta
hubungan-hubungan kuantitatif
Dalam penelitian ini, populasi yang dipilih sebanyak 75 orang yang
menjadi mustahik pada Lazsimu Kota Makassar dan Adapun sampel dari
penelitian ini adalah sebagian mustahik pada Lazsimu Kota Makassar sebanyak
63 Orang, Analisis data dilakukan dengan cara analisis menggunakan metode
Smart PLS 2.0. M3
Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukan bahwa
hubungan antara variabel Pendapatan Muzakki memliki pengaruh besar terhadap
variabel pengelolaan sebesar 5,391562. Sedangkan berdasarkan tabel distribusi t
menunjukan bahwa thitung = 5,391562 Lebih besar dari ttabel = 1.99962 yang
menunjukan bahwa dari hipotesis 1 diterima karena terdapat pengaruh antara
variabel pendapatan Muzaki terhadap variabel pengelolaan
Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukan bahwa
hubungan antara variabel Pengelolaan memliki pengaruh besar terhadap variabel
tingkat kepatuhan sebesar .5,668276. Sedangkan berdasarkan tabel distribusi t
menunjukan bahwa thitung = 5,668276 Lebih besar dari ttabel = 1.99962 yang
menunjukan bahwa dari hipotesis 2 diterima karena terdapat pengaruh antara
Variabel pengelolaan terhadap variabel tingkat kepatuhan..Hasil pengujian outer
model yang telah dilakukan menunjukan bahwa hubungan antara variabel
Pendapatan muzakki memliki pengaruh besar terhadap variabel tingkat
kepatuhan sebesar 3,344894. Sedangkan berdasarkan tabel distribusi t
menunjukan bahwa thitung = 3,344894 Lebih besar dari ttabel = 1. 99962 yang
menunjukan bahwa dari hipotesis 3 diterima karena terdapat pengaruh antara
variabel pendapatan Muzakki terhadap variabel Tingkat Kepatuhan
Kata Gunci :FaktorKepatuhan MasyarakatZakat Maal
viii
ABSTRACT
Rahayu Jannah. 105251105216. Analysis of Community Compliance Factors in
Paying Zakat Maal (Case Study on Lazismu Makassar City) in Bimbing By H.
Muchlis Mappangaja and Siti Walida Mustamin
This study uses data obtained from direct observations at LazsimuMakassar
City by using a Likert scale with 1 to 5 scores based on data obtained from
LazsimuMakassar City. This research uses quantitative methods. The
measurement process is a central part of quantitative research because it provides
a fundamental relationship between empirical observation and mathematical
expression and quantitative relationships
In this study, the population chosen was 75 people who became mustahik in
LazsimuMakassar City and the sample of this study was a part of mustahik in
Lazismu Makassar City as many as 63 people. Data analysis was done by means
of analysis using Smart PLS 2.0 method. M3
The results of outer model testing that have been done show that the
relationship between Muzakki's Revenue variabel has a big influence on the
management variabel of 5.391562. While based on the distribution table t shows
that tcount = 5.391562 is greater than ttable = 1.99962 which shows that from
hypothesis 1 is accepted because there is an influence between Muzaki's income
variabel on the management variable
The results of outer model testing that have been done show that the
relationship between the Management variable s has a major influence on the
variabel level of compliance of .5,668276. Whereas based on the t distribution
table shows that tcount = 5.668276 is greater than ttable = 1.99962 which shows
that from hypothesis 2 is accepted because there is an influence between
management variabel s on the level of compliance. muzakki has a large influence
on the variabel level of compliance by 3.344894. While based on the distribution
table t shows that tcount = 3.344894 is greater than ttable = 1. 99962 which shows
that from hypothesis 3 is accepted because there is an influence between
Muzakki's income variabel on the Compliance Level variabel
Keywords: Factor Community Compliance Zakat Maal
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kepada Allah Swt. Dengan
keizinaan-Nya penulis dapat merampungkan Skripsi ini, kepada-Nya penulis
memohonkan agar senantiasa mendapat hidayat dan senantiasa pula berada dalam
ridha-Nya. Shalawat beriring salam kepada yang mulia, Rasulullah Muhammad
Saw, semoga penulis termasuk umat yang dapat meneladani beliau untuk dapat
beramal shaleh dan mencapai derajat taqwa.
Sebagaimana melengkapi tugas untuk memperoleh gelar Sarjana pada
program Studi Hukum Ekonomi Syari`ah Strata 1 (S1) pada program Sarjana
Unismuh Makassar, penulis telah menyusun Skripsi dengan judul: “ANALISIS
FAKTOR KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR ZAKAT
MAAL (STUDI KASUS PADA LAZISMU KOTA MAKASSAR)
Ucapan terima kasih yang tak terhingga, karna selama ini tanpa ada orang
yang di sekitar memebantu saya dalam menuntut ilmu maka saya tidak bisa
sampai saat ini maka dari itu peneliti haturkan banyak terima kasih terkhusu
kepada :
1. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama Islam.
3. Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP selaku pembimbing I dan Ketua Prodi
Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
x
Makassar yang telah memberikan banyak masukan demi perbaikan skripsi
ini.
4. Siti Walida Mustamin, S.Pd., M.Si. pembimbing II yang telah memberikan
banyak masukan demi perbaikan skripsi ini.
5. Secara khusus, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kedua orang tua
tercinta Bapak Muh. Alim dan Ibu Jumiati, yang tiada henti-hentinya
mendoakan, memberi dorongan moril maupun materil selama menempuh
pendidikan.
6. Sahabat dan teman penulis, yang selalu memberikan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih pula, kepada rekan Mahasiswa S-1 prodi Hukum
Ekonomi Syari`ah Kelas Hes (B) Angkatan 2016, para sahabat dan berbangai
pihak yang tidak tersebutkan satu persatu, yang turut membantu memberikan
sumbangan pemikiran, sumber rujukan dan berbangai kontribusi lainya, sehingga
Skripsi ini dapat diselesaikan.
Akhir kata, penulis memohan kritik dan saran dari para pembaca, kiranya
disertai ini dapat bermanfaat bangi penulis dan menambah pengembangan
perzakatan dan ekonomi islam.
Makassar, 9 Sya‟ban 1441 H
03 April 2020 M
Rahayu Jannh
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................... iii
BERITA ACARA MUNAQASYA .......................................................... iv
PESETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... v
SURAT PERNYATAAN ........................................................................ vi
ABSTRAK .............................................................................................. vii
ABTRACT ............................................................................................ viii
KATAPENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTARISI ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv
BABI PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ......................................................................... 1
B. RumusanMasalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian................................................................... 5
BABII TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Teori ........................................................................... 6
1. Zakat
a. Faktor-Faktor Kepatuhan ............................................... 6
b. Landasan Hukum ZAkat ................................................ 8
c. Jenis ZAkat ................................................................. 11
d. Tujuan Zakat ............................................................... 12
e. Muzaki dan Syarat-Syaratnya ...................................... 13
f. Jenis Harta yang Wajib di Zakati ................................. 16
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara atas
permasalahan penelitian yang memerlukan data untuk menguji kebenaran
dugaan tersebut. Dari permasalahan sebelumnya, penulis mengemukakan
hipotesis dari penelitian ini, yaitu
1) Di duga terdapat variabel pendapatan secara parsial yang mempengaruhi
variabel kepatuhan masyarakat membayar zakat maal
2) Di duga terdapat variabel pegelolaan zakat maal secara parsial yang
mempengaruhi variabel kepatuhan masyarakat membayar zakat maal
3) Di duga terdapat pengaruh variabel lpedapatan dan pengelolaan zakat maal
secara simultan terhadap variabel kepatuhan membayar zakat maal
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil
pengamatan langsung di Lazismu Kota Makassar dengan menggunakan
skala Likert dengan 1 sampai 5 skor berdasarkan data-data yang diperoleh
dari Lazismu Kota Makassar.
Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif yang sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis dan teori-teori serta hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatifkarena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis serta
hubungan-hubungan kuantitatif.20
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus,
yaitu pendekatan yang ditunjukkan untuk melakukan pengkajian terhadap
suatu peristiwa, orang atau konteks tertentu secara mendalam dan
intensif.21
20 Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), h. 23.
21 Irwan Tarmiwi. Metode Penelitian. (Cet 1; Surabaya : UIN SA Press, 2014), h. 172.
26
27
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di LazismuKota Makassar, Jalan G.
Lompobattang No.201, Kota Makassar. Objek dalam penelitian ini adalah
karyawan (staf) pada LazismuKota Makassar dan mustahik yang menerima
bantuan dana zakat dari LazismuKota Makassar. Alasan mengapa Lembaga ini
menjadi lokasi penelitian karena lembaga ini merupakan salah satu amil zakat
yang bagian dari naungan Muhammadiyah serta LazismuKota Makasar
merupakan cabang terbesar di Kota Makassar.
Selanjutnya penelitian didasari pertimbangan bahwa Kota Makassar
merupakan wilayah yang tempat berdirinya kantor cabang utama Lazismudi
Provinsi Sulawesi Selatan, disamping itu juga karakteristik mustahik dengan
berbagai latar belakang sosial sehingga memungkinkan memperoleh data dan
informasi yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Kemudian waktu yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah kurang lebih 2 bulan.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Pendapatan dan Pengelolaan)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi penyebab perubahan pada variabel lain. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel bebas diantaranya Pendapatan Muzaki dana zakat(𝛽)
dan Penegelolan (𝛾). Variabel ini dikatakan variabel bebas dikarenakan
keberadaan variabel ini tidak bergantung pada adanya variabel lain atau
bebas dari ada atau tidaknya variabel lain.
28
2. Variabel Terikat (Kepatuhan)
Variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi
atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah Kepatuhan Muzaki (𝜗). Dinamakan variabel terikat
karena kondisi atau variasinya terikat atau dipengaruhi oleh variasi
variabel lain, yaitu dipengaruhi oleh variabel bebas.
D. Definisi Operasional Variabel
Berikut ini adalah pengertian tentang defenisi operasional variabel:
1) Pendapatan adalahPenghasilan yang di peroleh masyarakat yang di peroleh
masyarakat baik program maupun perusahaan atas Prestasi kerjanya dalam
periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, maupun periode tahunan,
2) Pengelolaan dana zakat adalah suatu kegiatan perencanaan,
pengorgansasian, pelaksanaan, pengawasan terhadap pengumpulan dan
pendistribusian, serta pendayagunaan zakat. Pengelolaan zakat dilakukan
oleh badan amil zakat yang dibentuk oleh pemerintah yang
diorganisasikan dalam bentuk suatu badan atau lembaga.
3) Kepatuhan adalah suatu sikap yang akan muncul pada seseorang yang
merupakan suatu reaksi terhadap sesuatu yang ada di dalam peraturan
yang harus di jalankan
E. Populasi dan Sampel
29
1. Populasi
Menurut Suhasimi Arikunto adalah “keseluruhan objek yang
diteliti”.22
Berdasarkan pendapat tersebut populasi dalam penelitian ini
adalah mustahik yang tinggal di Kota Makassar. Dalam penelitian ini,
populasi yang dipilih sebanyak 75 orang yang menjadi mustahik pada
Lazsimu Kota Makassar.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diteliti (Djarwanto, 1994:43). Sampel yang baik, yang kesimpulannya
dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang bersifat representatif
atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi atau sampel yang
merupakan bagian dari suatu populasi.23
Adapun sampel dari penelitian ini adalah sebagian mustahik pada
Lazismu Kota Makassar sebanyak 63 Orang. Pada saat penelitian
berlangsung menggunakan Rumus sloving, sebagai berikut :
Rumus Sloving : n = N
(1 + N e2)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat error (5%)
22SuharsimiArikunto, Prosedur Penelitian(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 102. 23 Umar, Husain, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis(Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada , 2001), h. 136.
30
Diketahui : n = 75
1+(0,05)(75)2
= 75
1,1875
= 63 Responden
F. Instrumen Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara
langsung objek yang diteliti, yang berupa angket. Sedangkan data sekunder,
yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang
memuat peristiwa masa lalu yang dapat dapat diperoleh dari jurnal, majalah,
buku, data statisitik maupun dari internet. Selain itu, data juga dapat diperoleh
dalam bentuk yang sudah dipublikasikan yang tersedia di lembaga seperti
literatur, company profile, jurnal, dan sebagainya. Selanjutnya dalam kegiatan
penelitian ini penulis menggunakan bebarapa alat yang mendukung dalam
melakukan penelitian ini, yaitu : handphone dan alat tulis.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting
demi keberhasilan penelitian. Metode pengumpulan data merupakan teknik
atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik yang
dipergunakan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas
metode :24
24Ejournal.uinsamata.ac.id diakses November 2019. Pukul 20. 13 WITA.
31
1. Wawancara
Dalam wawancara peneliti akan mencatat opini dan hal lain yang
berkaitan dengan penelitian yang ada didalam lembaga Dengan demikian
ada banyak informasi yang akan didapat dari hasil wawancara tersebut.
Dalam melakukan penelitian ini akan dilakukan dengan Wawancara
langsung (Direct Interview).
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah wawancara langsung dengan informan dari Lazismu
Kota Makassar.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung atau peninjauan secara
cermat di lapangan atau lokasi penelitian yang sedang dilakukan.
Observasi dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data-data kongkret di
tempat penelitian.Observasi digunakan dalam melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
3. Kuesioner (Angket)
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan
memberikan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan untuk dijawab oleh
para responden. Dalam hal ini, jumlah maupun kualifikasi para responden
ditentukan berdasarkan dengan metode pengambilan sampel.
Cara pengumpulan data ini dipilih dengan harapan bahwa peneliti,
melalui jawaban responden mampu memperoleh informasi yang relevan
32
dengan permasalahan yang dikaji dan mempunyai derajat yang tinggi.
Jumlah pertanyaan yang ada, diambil dari masing-masing item yang
diperoleh dari masing-masing indikator variabel, baik indikator
independen maupun variabel dependen.
Angket diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar
lebih efektif dan efesien menjangkau jumlah sampel dan mudah
memberikan penjelasan berkenaan dengan pengisian angket tersebut.
Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini
menggunakan skala Likert dengan skor 1-5, Jawaban responden berupa
pilihan 5 (lima) alternatif yang ada yaitu :
Table 3.1 Skala Likert
ALTERNATIF JAWABAN
JAWABAN SKOR
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
33
majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya.25
Dokumentasi ini
digunakan untuk mendapatkan keterangan dan penerangan pengetahuan
dan bukti.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara analisis kuantitatif dengan
menggunakan metode Smart PLS 2.0. M3. Partial Least Square (PLS) adalah
suatu metode yang berbasis regresi yang dikenalkam oleh Herman O.A Word
untuk menciptakan dan pembagunan model dan metode untuk ilmu-ilmu
sosial dengan pendekatan yang berorientasi pada prediksi. PLS memiliki
asumsi data penelitian bebas distribusi (Distriburion- Free), artinya data
penelitian tidak mengacuh pada salah satu distribusi tertentu (misalnya
distribusi normal). PLS merupakan pengembangan metode alternatif dari
Structural Equation Modeling (SEM) yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan hubungan diantara variabel yang kompleksitas namun ukuran
sampel datanya yang kompleks datanya kecil (30 sampai 100), mengingat
SEM memiliki ukuran sampel data maksimal 100.
PLS digunakan untuk mengetahui kompleksitas hubungan suatu
konstrak dan konstrak yang lain, serta hubungan suatu konstrak dan indikator-
indikatornya. PLS didefinisikan oleh dua persamaan, yaitu inner model dan
outer model. Inner model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak
dan konstrak yang lain, sedangkan outer model menentukan spesifikasi
hubungan antara konstrak dan indikator- indikatornya. Konstrak terbagi
25 Suharsimi Arikunto, op. cit., h.149.
34
menjadi dua yaitu konstrakeksogen dan konstrak endogen.Konstrak endogen
merupakan konstrak penyebab,konstrak yang tidak dipengaruhi oleh konstrak
sedangkan konstrak endogen merupakan konstrak yang dijelaskan oleh
konstrakeksogen. Konstrak endogen adalah efek dari konstrakeksogen. PLS
dapat bekerja untuk model hubungan konstrak dan indikator-indikatornya
yang bersifat reflektif dan formatif, sedangkan SEM hanya bekerja pada
model hubungan yang bersifat reflektif saja.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah
Muhammadiyah (Lazismu) Kota Makassar
1) Latar Belakang Lazismu
Lazismu adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat
dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif
dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari
perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.
Didirikan oleh PP. Muhammadiyah pada tanggal 17 Juli 2002,
selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai
Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002.
Dengan telah berlakunya Undang-undang Zakat nomor 23 tahun 2011,
Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 2014, dan Keputusan Mentri Agama
Republik Indonesia nomor 333 tahun 2015. Lazismu sebagai lembaga amil
zakat nasional telah dikukuhkan kembali melalui SK Mentri Agama
Republik Indonesia nomor 730 tahun 2016.
Lazismu adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat
dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif
dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari
perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Latar belakang
berdirinya Lazismu terdiri atas dua faktor. Pertama, fakta Indonesia yang
berselimut dengan kemiskinan yang masih meluas, kebodohan dan indeks
35
36
pembangunan manusia yang sangat rendah. Semuanya berakibat dan
sekaligus disebabkan tatanan keadilan sosial yang lemah.
Kedua, zakat diyakini mampu bersumbangsih dalam mendorong
keadilan sosial, pembangunan manusia dan mampu mengentaskan
kemiskinan. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,
Indonesia memiliki potensi zakat, infaq dan wakaf yang terbilang cukup
tinggi. Namun, potensi yang ada belum dapat dikelola dan didayagunakan
secara maksimal sehingga tidak memberi dampak yang signifikan bagi
penyelesaian persoalan yang ada.
Berdirinya Lazismu dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat
dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi
bagian dari penyelesai masalah (problem solver) sosial masyarakat yang
terus berkembang. Dengan budaya kerja amanah, professional dan
transparan, Lazismu berusaha mengembangkan diri menjadi Lembaga
Zakat terpercaya. Dan seiring waktu, kepercayaan publik semakin
menguat.
Adanya spirit kreatifitas dan inovasi, Lazismu senantiasa
menproduksi program-program pendayagunaan yang mampu menjawab
tantangan perubahan dan problem social masyarakat yang berkembang.
Saat ini, Lazismu hamper tersebar diseluruh Indonesia yang menjadikan
program-program pendayagunaan mampu menjangkau seluruh wilayah
secara cepat, fokus dan tepat sasaran.26
26
www.lazismumakassar.org. Diakses pada 19 November 2019. Pukul 13.15 WITA.
37
Salah satu cabang Lazismu yaitu yang berada di Jalan G.
Lompobattang No.201, Kota Makassar. Di mana, Lazismu Makassar
memiliki program-program yang sangat menarik seperti satu hari satu
mustahiq dan kotak infaq keluarga, yang tentunya dengan adanya
program-program ini bisa membantu para mustahik.
2) Perkembangan Lazismu Kota Makassar
Di Kota Makassar Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah
(Lazismu) sebagai lembaga otonom sudah ada sejak tahun 200327
, namun
hanya beroperasi di kalangan terbatas khususnya di cabang Makassar dan
cabang Karunrung. Setelah Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang
bulan Juli tahun 2005, maka struktur pimpinan mengalami perkembangan
diantaranya “Majelis Wakaf” dikembangkan menjadi “Majelis Wakaf dan
ZIS”, Lazismu diintegrasikan ke dalam persyarikatan dengan nama “Tim
Pengelola Zakat Muhammadiyah” yang dibentuk pada bulan September
2008. Tim ini melakukan kegiatan membentuk Unit Pengumpulan Zakat
disingkat menjadi “UPZ” di cabang-cabang Muhammadiyah dan amal
usaha Muhammadiyah, untuk melakukan pendataan Muzakki dan
Mustahik, mengumpul dan mendistribusikan ZIS tahun 1429 H-2009 M
dan menyusun Pedoman Pengelolaan ZIS.
Perkembangan terakhir, dalam lokakarya Nasional Lembaga Pengelola
ZIS Muhammadiyah yang berlangsung tanggal 28 Januari 2009 di Jakarta
disepakati semua lembaga pengelola ZIS di lingkungan Muhammadiyah harus
terintegrasi dalam satu payung hukum Lazismu dengan model "JEJARING".
27
www.lazismumakassar.org. Diakses pada 19 November 2003. Pukul 13.15 WITA.
38
Karena itu Tim Pengelola Zakat Muhammadiyah Makassar menyesuaikan diri
menjadi Lazismu MAKASSAR JEJARING LAZISMU PUSAT JAKARTA.
3) Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi Lembaga Amil Zakat Terpercaya
b. Misi
1) Optimalisasi pengelolaan IS yang amanah, profesional dan
transparan;
2) Optimalisasi pendayagunaan ZIS yang kreatif, inovatif dan
produktif;
3) Optimalisasi pelayanan donator.
4) Prinsip
Sesuai dengan buku pedoman Lazismu bab 3 pasal 4 tentang
prinsip dan tujuan Lazismu, maka pengelolaan dana zakat dana ziska
berprinsip:
a. Syariat Islam, artinya dalam menjalankan tugas dan fungsinya, harus
berpedoman sesuai dengan syariat Islam mulai dari tata cara perekrutan
pegawai hingga tata cara pendistribusian dana ZISKA;
b. Amanah dan integritas, artinya harus menjadi lembaga yang
dipercaya, dengan memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip
moral;
c. Kemanfaatan, artinya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
mustahik;
39
d. Keadilan, artinya mampu bertindak adil, yakni sikap memperlakukan
secara setara di dalam memenuhi hak-hak yang timbul berdasarkan
perjanjian serta peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Kepastian hukum, artinya Muzakki dan mustahik harus memiliki
jaminan Dan kepastian hukum dalam proses pengelolaan dana ZISKA;
f. Terintegrasi artinya harus dilakukan secara hirarkis sehingga mampu
meningkatkan kinerja pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan dana ZISKA;
g. Akuntabilitas, artinya pengelolaan dana ZISKA harus bisa
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan mudah diakses oleh
masyarakat dan pihak lain yang berkepentingan;
h. Profesional, artinya perilaku yang selalu mengedepankan sikap dan
tindakan yang dilandasi oleh tingkat kompetensi, kredibilitas, dan
komitmen yang tinggi;
i. Transparansi, artinya tindakan menyampaikan informasi secara
transparan, konsisten dan kredibel untuk memberikan layanan yang
lebih baik dan lebih cepat kepada pemangku kepentingan;
j. Sinergi, artinya sikap membangun dan memastikan hubungan
kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis
dengan para pemangku kepentingan dan aziska untuk menghasilkan
karya yang bermanfaat dan berkualitas;
k. Berkemajuan artinya melakukan sesuatu secara baik dan benar yang
berorientasi ke depan.
40
5. Tujuan
Sementara itu, Pengelolaan dana ZISKA (Zakat, Infaq, Sedekah dan
Dana Sosial Keagamaan) bertujuan:
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan
dana ZISKA dalam rangka mencapai maksud dan tujuan persyarikatan;
b. Meningkatkan manfaat dana ZISKA untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan dalam rangka mencapai
maksud dan tujuan persyarikatan;
c. Meningkatkan kemampuan ekonomi umat melalui pemberdayaan usaha-
usaha produktif.28
6. Pelaksanaan Program Kerja
a. Jaringan Kerjasama Dan Fundraising
Sebagai lembaga yang kekuatannya ditentukan oleh
kemampuan melakukan kerjasama, Lazismu telah menginisiasi
memperkuat eksistensinya dengan membangun kerjasama dengan
beberapa pihak, baik pemerintah, swasta maupun organisasi
masyarakat sipil lainnya. Secara internal Lazismu juga membangun
kemitraan dengan majelis, lembaga dan ortom (MLO)
Muhammadiyah. Kerjasama dibangun dengan pemerintah sebagai
bagian dari upaya sinergikan gerakan filantropi Islam dengan misi
yang dimiliki pemerintah.
28 Rencana Strategis LAZISMU Kota Makassar 2015-2020, h 26-27.
41
Bersama MLO Muhammadiyah, Lazismu kota Makassar telah
membangun kemitraan untuk menjalankan program:
1) Lembaga penanggulangan bencana (Muhammadiyah Disaster
Management Center) untuk program penanggulangan bencana
di berbagai daerah.
2) Program beasiswa kepada mahasiswa.
3) Program lansia bersama dengan Aisyiah daerah dan LSM.
4) Peduli dhuafa bersama Aisyiyah cabang.
b. Penguatan Kapasitas SDM dan Kelembagaan
1) Mendorong peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan:
a) Menerima kunjungan PB Lazismu Sulsel.
b) Membentuk 38 KLL.
c) Mengikuti MUSYKERWIL Lazismu di Pare-Pare.
d) Mengutus sekretaris BP mengikuti pelatihan keuangan di
Jakarta.
e) Melakukan kunjungan ke cabang-cabang.
f) Mengutus tiga orang BP pada RAKERWIL lazismu di Pare Pare
-
g) Mengikuti RAKORNAS Lazismu di Semarang 1 orang Badan
Pengurus.
h) Mengutus dua orang Eksekutif mengikuti pelatihan ambil
Lazismu Sulsel
42
i) Mengutus 3 orang BP untuk mengikuti Workshop Fundraising
di Jakarta.
j) Jakarta tanggal 20-21/3/2018 (Muflih. Muh. imaduddin Ahmad
Khairunniam)
k) Melaksanakan pelatihan Amil.
l) Mengutus 4 orang Badan Pengurus mengikuti RAKERWIL
Lazismu Sulsel.
m) Mengutus dua orang BP ke Pelatihan Keuangan dan
Kesekretariatan LPPK PD.
n) Mengutus dua orang Eksekutif mengikuti Amil Camp.
2) Peningkatan Sumber Daya Insani Kaum Dhuafa‟
a) Beri bantuan school kit dan buku tulis 50 orang siswa
SDN/SMKM.
b) Bantuan beasiswa SMPM, M.TSM, SMAM, MAM, SMKM.
c) Bantuan biaya pendidikan S1 an. imaduddin.
d) Bantuan biaya pendidikan S1 an. M. Amir Mahmud
e) Bntuan beasiswa 102 orang SDM/
MIM,SMPM/M.TsM,SMAM/MAM/SMKM.
f) Bantuan pendidikan S1 an. Siti Normawati Mhs UNDIP.
g) Bantuan pendidikan S1 an. Yusril Arham mahasiswa University
of Africa Khrtaum Sudan.
h) Bantuan pendidikan biaya S1 an. Nana Apriani.
43
i) Bantuan perlengkapan sekolah korban Palu an. Fauzan Ahmad
jumardin.
j) Bantuan perlengkapan sekolah korban Palu an. Taufiq Ervan.
3) Pemberdayaan Ekonomi Dhuafa‟
a) Memberi bantuan modal usaha bergulir kepada 8 orang:
(1) Muh. Ismail Idrus.Khairan.
(2) G. Ramadan.
(3) Musrajab
(4) Imaduddin.
(5) Mursalim.
(6) Armin super.
(7) M. Tajudin.
4) Bidang Kesehatan Masyarakat
1) Bantuan biaya rumah sakit 1 orang.
2) Bantuan biaya rumah sakit an. Sumarni.
3) Bantuan kepada panitia khitanan massal.
4) Beri bantuan kepada NA dalam rangka kegiatan pelayanan remaja
sehat Titi
5) Beri bantuan biaya pengobatan an. Haerana.
6) Bantuan biaya rumah sakit an. Zulaifa Wahab.
7) Bantuan kepada orang tua jompo an. Hj. Hasminah.
5) Peduli Bencana
a) Bencana Kebakaran:
44
(1) Bantuan kebakaran di Maccini Parang.
(2) Bantuan kebakaran di Ujung Tanah 28 KK.
(3) Bantuan kebakaran 16 KK di Capoa Pannampu.
(4) Bantuan korban kebakaran 5 KK di Ujung Pandang Baru
Kecamatan Tallo.
b) Peduli Rohingya Dan Palestina
(1) Menyalurkan bantuan rohingya melalui Lazismu Sulsel.
(2) Salurkan bantuan kemanusiaan Palestina melalui Lazismu
Sulsel.
6) Gempa Lombok
a) Bantuan biaya pemberangkatan Tim SAR MDMC ke Lombok.
b) Bantuan biaya pemberangkatan Tim SAR MDMC ke Lombok tahap
2.
c) Menyerahkan bantuan Lombok kepada Lazismu Sulsel.
7) Gempa Palu
a) Bantuan kepada MDMC dalam rangka gempa Palu.
b) Bantuan biaya angkutan bantuan bencana Palu melalui Hercules.
c) Bantuan kepada MDMC untuk persiapan penampungan pengungsi
Palu.
d) Bantuan BOP relawan penanganan pengungsi Palu.
e) Penyerahan bantuan Palu kepada PB. Lazismu Sulsel.
f) Bantuan kepada korban bencana Donggala an. Ibrahim L.