1 ANALISIS EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK MELALUI LAYANAN SAMSAT DRIVE THRU (Studi Kasus Kantor Bersama Samsat Batu Kota) NOVIA RAHMAWATI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT This research purposes to determine the effectiveness of tax collection on SAMSAT Drive Thru services and to compare the revenue collection before and after the application of SAMSAT Drive Thru service. This research was conducted in KB SAMSAT of Batu City , using secondary data fiscal year 2009 through 2013. This quantitative research the effectiveness ratio and descriptive analyse used to describe the data and the percentage. The value of revenue efectiveness ratio show that SAMSAT drive thru service increase in revenue, this factors can be seen on the number of taxpayers of SAMSAT Drive Thru service, revenue, standard of services, and the satisfaction of the taxpayers. Based on the calculation of the ratio effectiveness and statistic descriptive analysis can be conclude that show that SAMSAT Drive Thru service at KB SAMSAT of Batu City has been very effective. Keywords: Effectiveness of Tax Collection, SAMSAT Drive Thru Service I. PENDAHULUAN Masyarakat selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari birokrat, meskipun perwujudannya sering tidak sesuai dengan harapan. Pelayanan publik berkualitas yang diinginkan oleh masyarakat adalah pelayanan yang mudah, cepat, dan transparan. Hal ini mendorong terciptanya paradigma baru dalam bidang pelayanan publik, yaitu dengan meningkatkan kualitas kinerja dari instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik. Instansi yang menerapkan inovasi untuk meningkatkan pelayanannya adalah Samsat Kota Batu. Pada tahun 2009 Samsat Kota Batu membuat terobosan baru (inovasi pelayanan) yang diberikan kepada wajib pajak yaitu sistem layanan Drive Thru. Layanan Drive Thru merupakan salah satu bentuk penerapan dan pelaksanaan program Quick Wins dan juga salah satu bentuk perbaikan pelayanan di Kantor Bersama Samsat Batu Kota, dimana pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dilaksanakan di luar Kantor Bersama Sistem Administrasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISIS EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK MELALUI LAYANAN SAMSAT
DRIVE THRU (Studi Kasus Kantor Bersama Samsat Batu Kota)
NOVIA RAHMAWATI
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
ABSTRACT
This research purposes to determine the effectiveness of tax collection on SAMSAT Drive
Thru services and to compare the revenue collection before and after the application of
SAMSAT Drive Thru service. This research was conducted in KB SAMSAT of Batu City ,
using secondary data fiscal year 2009 through 2013. This quantitative research the
effectiveness ratio and descriptive analyse used to describe the data and the percentage. The
value of revenue efectiveness ratio show that SAMSAT drive thru service increase in revenue,
this factors can be seen on the number of taxpayers of SAMSAT Drive Thru service, revenue,
standard of services, and the satisfaction of the taxpayers. Based on the calculation of the
ratio effectiveness and statistic descriptive analysis can be conclude that show that
SAMSAT Drive Thru service at KB SAMSAT of Batu City has been very effective.
Keywords: Effectiveness of Tax Collection, SAMSAT Drive Thru Service
I. PENDAHULUAN
Masyarakat selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari birokrat, meskipun
perwujudannya sering tidak sesuai dengan harapan. Pelayanan publik berkualitas yang
diinginkan oleh masyarakat adalah pelayanan yang mudah, cepat, dan transparan. Hal ini
mendorong terciptanya paradigma baru dalam bidang pelayanan publik, yaitu dengan
meningkatkan kualitas kinerja dari instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik.
Instansi yang menerapkan inovasi untuk meningkatkan pelayanannya adalah Samsat Kota
Batu. Pada tahun 2009 Samsat Kota Batu membuat terobosan baru (inovasi pelayanan) yang
diberikan kepada wajib pajak yaitu sistem layanan Drive Thru.
Layanan Drive Thru merupakan salah satu bentuk penerapan dan pelaksanaan program
Quick Wins dan juga salah satu bentuk perbaikan pelayanan di Kantor Bersama Samsat Batu
Kota, dimana pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Surat Tanda
Nomor Kendaraan (STNK) dilaksanakan di luar Kantor Bersama Sistem Administrasi
2
Manunggal Satu Atap (SAMSAT) dan hanya membutuhkan waktu transaksi sekitar 5 (lima)
menit. layanan Drive Thru dilakukan untuk memutus mata rantai operasi para calo Surat
Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang mulai marak dan berkeliaran di sekitar Kantor
Samsat. Berikut adalah perkembangan obyek berdasarkan jenis kendaraan di Samsat Batu
yang terjadi pada tahun 2012 dan 2013 :
Tabel 1
Perkembangan Obyek Berdasarkan Jenis Kendaraan Di Samsat Batu Tahun 2012
No. Jenis Obyek Jumlah
1. Mobil Penumpang 8.891
2. Mobil Bus 88
3. Mobil Barang 4.958
4. Alat Berat 0
5. Sepeda Motor 68.839
Jumlah 82.776
Tabel 2
Perkembangan Obyek Berdasarkan Jenis Kendaraan Di Samsat Batu Tahun 2013
No. Jenis Obyek Jumlah
1. Mobil Penumpang 10.750
2. Mobil Bus 100
3. Mobil Barang 5.425
4. Alat Berat 0
5. Sepeda Motor 99.185
Jumlah 115.460
Sumber:2013 (Diolah)
Berdasarkan tabel 1 dan 2 jumlah kendaraan bermotor khususnya sepeda motor
meningkat pesat di Kota Batu pada tahun 2012 ditabel 1 mengalami peningkatan jumlah
kendaraan sebesar 68.839 dan pada tahun 2013 ditabel 2 ini jumlah kendaraan bermotor roda
dua mengalami peningkatan pesat yaitu sebesar 99.185 jumlah kendaraan. Dengan
meningkatnya jumlah perkembangan obyek kendaraan bermotor di kota batu diharapakan
laju pertumbuhan penerimaan pendapatan pajak kendaraan bermotor juga meningkat. Jika
3
laju pertumbuhan penerimaan pendapatan pajak kendaraan bermotor meningkat maka
pemerataan hasil pembangunan untuk kemakmuran masyarakat dapat dicapai. Namun tidak
dapat dipungkiri juga dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermotor maka
semakin tinggi juga tunggakan pajak kendaraan bermotor. Di wilayah Kota Batu untuk tahun
2012 yang menggunakan layanan induk (konvensional) dan layanan Drive Thru tercatat
tunggakan pajak kendaraan bermotor sebesar 13.124 atau sebesar 17% yang sebagian besar
tunggakan tersebut berasal dari sepeda motor. Sedangkan pada tahun 2007 yang masih
menggunakan layanan induk (konvensional) tunggakan pajak kendaraan bermotor sebesar
10% dari 62.207 wajib pajak. Di wilayah Malang Utara pada tahun 2007 tunggakan pajak
kendaraan bermotor sebesar 10% yaitu sekitar 1.226 sedangkan pada tahun 2012 tunggakan
pajak kendaraan bermotor sebesar 15% yaitu sekitar 11.554 yang kebanyakan berasal dari
kendaraan pribadi wajib pajak sedangkan di wilayah Malang kota yang tercatat di Samsat
kota Malang pada tahun 2007 tunggakan pajak kendaraan bermotor sebesar 10% yaitu sekitar
1.358 obyek pajak, untuk tahun 2012 tunggakan pajak kendaraan bermotor sebesar 15% yaitu
sekitar 13.002 obyek pajak yang kebanyakan juga bersal dari kendaraan pribadi wajib pajak.
Dari jumlah tunggakan pajak kendaraan bermotor di tiga lokasi yaitu Samsat Batu, Samsat
Karangploso (Malang Utara), dan Samsat Malang kota dapat dilihat bahwa tunggakan pajak
kendaraan bermotor yang tinggi berasal dari wajib pajak dari Samsat Batu kota. Dari
fenomena tesebut, maka peneliti ingin mengetahui penerapan sistem pemungutan pajak
kendaraan bermotor melalui layanan Drive Thru berjalan secara efektif atau tidak.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemungutan pajak
pada layanan Samsat Drive Thru di KB Samsat Batu Kota dan untuk mengetahui
perbandingan penerimaan pendapatan sebelum dan sesudah adanya penerapan layanan
Samsat Drive Thru pada KB Samsat Batu Kota, sehingga diharapkan dapat memberikan
evaluasi dan masukan dalam hal penerapan layanan Samsat Drive Thru.
II. KAJIAN PUSTAKA
Pajak Kendaraan Bermotor
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 pasal 2, Pajak Kendaraan Bermotor,
yaitu pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor
adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan
darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang
berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak
4
kendaraan bermotor yang bersangkutan termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang
dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta
kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.
Pajak kendaraan bermotor merupakan salah satu jenis Pajak Daerah dalam klasifikasi
Pajak Provinsi yang ditetapkan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur melalui
UPT Dispenda Jawa Timur Malang Utara dan Batu Kota untuk melaksanakan pemungutan
pajak yang salah satu fungsinya adalah sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Malang
dan Batu melalui bentuk bagi hasil untuk kepentingan Pemerintah Daerah Kota Malang dan
Batu. Pajak kendaraan bermotor dikenakan terhadap subjek pajak kendaraan bermotor yang
dilaksanakan melalui pemungutan pajak kendaraan bermotor di Kantor Bersama SAMSAT,
bersamaan dengan diterbitkannya Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB) atas
objek pajak kendaraan bermotor dengan ketetapan masa pajak 12 (dua belas) bulan berturut-
turut terhitung mulai saat pendaftaran kendaraan bermotor yang dibayar sekaligus di muka.
Efektifitas
Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang
menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu
pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya,
maka dapat dikatakan efektif (Ravianto:1998). efektivitas pajak daerah menunjukkan
kemampuan Pemerintah Daerah dalam mengumpulkan pajak daerah sesuai dengan jumlah
penerimaan pajak daerah yang ditargetkan. Efektivitas juga berhubungan dengan derajat
keberhasilan suatu operasi sektor publik sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif jika
kegiatan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan
masyarakat yang merupakan sasaran yang telah ditentukan (Mahmudi:2010).
Efektifitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya.
Efektifitas tidak menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk
mencapai tujuan tersebut. Efektifitas hanya melihat apakah suatu kegiatan atau program telah
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut ini beberapa indikator yang mengukur
efektifitas dari layanan Samsat Drive Thru :
1) Wajib Pajak
Wajib pajak kendaraan bermotor adalah pribadi atau badan yang memiliki kendaraan
bermotor. Efektif tidaknya suatu layanan dapat dilihat dari besarnya jumlah wajib pajak
5
yang menggunakan layanan tersebut. Dengan membandingkan target dan realisasi
jumlah wajib pajak yang menggunakan layanan Drive Thru.
2) Penerimaan
Penerimaan yang dimaksud disini adalah besarnya pendapatan yang diterima dari proses
layanan Drive Thru. Efektif tidaknya penerimaan dari layanan adalah dengan
membandingkan realisasi penerimaan layanan drive thru dengan target penerimaan
layanan drive thru.
3) Standar pelayanan
Standar pelayanan didefinisikan sebagai tata cara yang sifatnya baku yang telah
ditetapkan oleh sebuah organisasi yang harus diperhatikan oleh penerima pelayanan
(wajib pajak) dan pemberi pelayanan (petugas). Dalam hal ini dapat dilihat apakah
standar pelayanan yang diterapkan oleh instansi (SAMSAT) sederhana atau berbelit-
belit. Standar pelayanan ini meliputi kecepatan pelayanan, persyaratan pelayanan, dan
kepastian biaya.
4) Kepuasan masyarakat (wajib pajak)
Kepuasan masyarakat merupakan apa yang telah dirasakan oleh pengguna jasa atas
pelayanan yang telah diberikan petugas dibandingkan dengan apa yang mereka harapkan
dari pelayanan tersebut. Pengukuran kepuasan masyarakat merupakan elemen penting
bagi pelayanan publik dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efesien, dan
lebih efektif. Apabila wajib pajak merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang
disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif. Kepuasan masyarakat
ini meliputi tanggung jawab petugas pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas
pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, keamanan pelayanan, dan lain-lain.
Hasil yang ingin dicapai setelah terbentuknya layanan Samsat Drive Thru ini adalah
meningkatkan, memudahkan, dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan
adanya layanan ini yang mengutamakan transparansi pelayanan publik khususnya pelayanan
pajak kendaraan bermotor (STNK) harus dilaksanakan secara cepat, tepat, mudah, akurat, dan
transparan karena instansi terkait ingin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dengan
memutuskan rantai calo pajak kendaraan bermotor.
Layanan Samsat Drive Thru
Drive Thru adalah pelayanan pengesahan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan),
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu
6
Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang tempat pelaksanaannya di luar Gedung Kantor Bersama
SAMSAT dan memungkinkan Wajib Pajak (WP) melakukan transaksi tanpa harus turun dari
kendaraan bermotor yang dikendarainya seperti pelayanan restoran cepat saji (Ega P. : 2011).
Layanan Drive Thru merupakan suatu implementasi komitmen Polri untuk membangun
kepercayaan dari masyarakat melalui pelayanan yang transparan. Selain menghemat waktu,
pelayanan dengan sistem ini dapat memberantas adanya pungutan liar.
Sistem Drive Thru adalah layanan pengesahan STNK, pembayaran Pajak Kendaraan
Bermotor dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan baik kendaraan roda
dua maupun roda empat yang tempatnya di luar gedung kantor bersama Samsat dan
memungkinkan pemilik kendaraan melakukan transaksi tanpa harus turun dari kendaraan
bermotor yang dikendarainya namun tidak meninggalkan aspek securiti terhadap registrasi
dan identifikasi kendaraan itu sendiri. Persyaratan pengesahan STNK pada layanan Samsat
Drive Thru adalah wajib pajak harus membawa identitas asli (KTP) yang sesuai dengan nama
pemilik yang tercantum di STNK dan membawa STNK asli yang akan di sahkan. Dalam
layanan Samsat Drive Thru yang perlu diperhatikan adalah layanan Samsat Drive Thru tidak
melayani kendaraan blokir, khusus melayani kendaraan bermotor roda dua dan roda empat
bukan angkutan penumpang umum. Dulu, layanan Samsat Drive Thru hanya melayani
pemilik kendaraan bermotor sesuai dengan identitas yang ada pada STNK dan tidak bisa
diwakilkan namun sekarang ada perubahan kebijakan bahwa pengesahan dan pembayaran
Pajak Kendaraan Bermotor dapat diwakilkan asal identitas (KTP asli) sesuai dengan nama
pemilik yang tercantum pada STNK.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu peneliti mendeskripsikan efektifitas
penerapan pemungutan pajak melalui layanan Drive Thru. Penelitian ini bersifat studi kasus
dengan ruang lingkup penelitian pada Kantor Bersama Samsat Batu Kota khususnya layanan
Samsat Drive Thru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu dengan
menggunakan data angka-angka yang diperoleh dari UPT Dinas Pendapatan Jawa Timur
Malang Utara dan Batu Kota dan Kantor Bersama Samsat Batu Kota. Data kuantitatif
tersebut adalah data target dan realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor tahun 2009-
2013, data jumlah wajib pajak layanan drive thru tahun 2009-2013, data jumlah obyek
layanan Drive Thru tahun 2009-2013, dan data pendapatan layanan Drive Thru tahun 2009-
2013.
7
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio efektifitas yang
digunakan untuk mengukur efektifitas dari layanan Samsat Drive Thru dan rasio
pertumbuhan yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan penerimaan pajak kendaran
bermotor di tahun 2009-2013, ssebagai berikut :
Analisis Tingkat Efektifitas Pemungutan pajak melalui Layanan Samsat Drive Thru
Analisis Efektifitas yaitu suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar
realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor berhasil mencapai potensi yang seharusnya
dicapai pada suatu periode tertentu ( Halim, 2004:166 ). Besarnya efektivitas pajak dapat