Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian Analisis Data Konsumsi Energi di Industri Pulp dan Kertas Kamis, 14 Oktober 2021
Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian
Analisis Data Konsumsi Energi di Industri Pulp dan Kertas
Kamis, 14 Oktober 2021
2
Industri Pengolahan merupakan penopang perekonomian, disisi lain Industri Pulp dan Kertas merupakan salah satu sektor strategis
Peran Industri Pengolahan serta Industri Pulp dan Kertas di Masa Pandemi
Hasil Kajian Kebutuhan Energi pada Industri Pulp dan Kertas Indonesia
Analisis Kebutuhan Energi pada Industri Pulp dan Kertas Indonesia
Data Konsumsi Energi
Data SIINas
OUTLINE
Sektor industri menjadi sektor kedua terbesar pengguna energi final
Kebutuhan Energi Sektor Industri
4
INDUSTRI PENGOLAHAN MENOPANG PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA PANDEMIK COVID‐19
*Sumber pertumbuhan
INDUSTRI PENGOLAHAN NON‐MIGAS
6,91% (Y‐on‐Y)
Periode Triwulan II 2021
Pada Jan‐Jun 2021 Kontribusi ekspor sektor industri 82,38 % terhadap Ekspor Nasional sebesar US$ 98,41 M
Pada Jan‐Jun 2021 Investasi sektor sekunder tumbuh paling tinggi diantarasektor lain, yaitu 27.24 %
Pada Jan‐Jun 2021 Kontribusi Investasi Asing sektor sekunder 52.9%terhadap Total Investasi Asing di Indonesia
5
PERAN INDUSTRI PULP DAN KERTAS PADA TRIWULAN II TAHUN 2021
Industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman merupakan 10 besar penopang industri pengolahan. Padatriwulan II tahun 2021, perannya mencapai 3,47% atau naik 0,02% dibandingkan triwulan I tahun 2021. Selain itu, industri tersebutmerupakan 5 besar investasi pada triwulan II tahun 2021 dengan kenaikan 35% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
6
KINERJA INDUSTRI PULP DAN KERTAS TAHUN 2021*
Meskipun memiliki peran strategis dalam industri pengolahan, pertumbuhan industrikertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman masihmengalami kontraksi. Data menunjukan pertumbuhan industri kertas dan barang darikertas, percetakan dan reproduksi media rekaman turun 4,01% pada triwulan II‐2021dibandingkan periode yang sama tahun 2020.Demikian pula dengan kinerja perdagangannya.Ekspor‐impor industri pulp dan kertasselama masa pandemik covid‐19 mengalami penurunan. Meskipun demikian, kinerjaperdagangannya pada Jan‐Agustus 2021 dinilai cukup baik dimana neracaperdagangannya masih menunjukkan surplus hingga Agustus 2021.
‐
2.00
4.00
6.00
8.00
2018 2019 2020 Jan‐Agustus2020
Jan‐Agustus2021
Ekspor-Impor Industri Pulp dan Kertas (Miliar USD)
Ekspor Impor Neraca Linear (Ekspor) Linear (Impor)
Sektor Industri merupakan sektor keduaterbesar dalam penggunaan energi finalsetelah sektor transportasi. Berdasarkanjenisnya, konsumsi batubara merupakanyang terbesar dikonsumsi sektor industridisusul dengan gas bumi dan listrik.Kebijakan penyediaan energi nasionaldalam jangka panjang mengarah padatransisi penggunaan bahan bakar fosilmenuju energi baru terbarukan. Hal iniakan berpengaruh pada keamananpenyediaan energi untuk sektor industri.
Konsumsi Energi Final berbagai sektor
Secara umum, terjadi perubahan pola konsumsi energi per sub‐sektorindustri pada tahun 2017‐2018 antara lain:1. menurunnya konsumsi energi listrik (PLN) pada tahun 2018 sebesar
50% dibandingkan tahun 2017, namun terjadi peningkatan konsumsienergi listrik yang dihasilkan oleh perusahaan penyedia listrik non PLNmenjadi 3 kali lipat dari nilai tahun 2017;
2. konsumsi LPG meningkat pesat;3. konsumsi gas cenderung menurun khususnya pada industri semen,4. konsumsi batubara cenderung tetap,5. konsumsi bensin dan solar meningkat khususnya di industri tekstil dan
kertas.
9
Komposisi Kebutuhan Energi Sektor Industri 2017‐2018 2018
10,11,12 Makanan, Minuman, Tembakau 85.422.953 945.935.738 1.321.962.816 52.000.930 5.601.713.072 698.487.440 1.971.786.527 253.866.726 13,14,15 Tekstil, garmen, barang kulit dan alas kaki 166.377.846 442.257.663 586.577.074 15.115.214 7.730.687.252 742.477.314 153.672.703 160.092.717
16 Barang kayu dan hasil hutan lainnya 7.581.800 76.545.026 16.415.900 923.236 954.001.707 3.513.252 336.858.457 2.293.117 17, 18 Kertas, barang dari kertas, percetakan 151.762.580 113.303.857 344.372.000 1.737.763 1.118.750.183 1.633.022.481 448.409.151 465.674.686
19,20,21 Kimia, farmasi 35.358.735 165.389.009 149.084.682 5.159.327 2.928.153.367 3.177.265.710 689.489.601 616.395.186 22 Karet, Barang Karet, Barang Plastik 28.453.317 186.524.300 50.836.985 2.062.567 6.712.748.142 1.148.297.349 200.751.189 234.478.929 23 Semen, Barang Galian Non Logam 26.984.011 575.727.857 1.424.195.413 8.028.758 5.984.923.592 1.847.455.591 3.001.960.881 767.562.248 24 Logam Dasar Besi Baja dan Non‐Ferro 11.339.264 119.563.687 40.571.080 999.291.852 3.589.036 1.465.032.644 850.840.289 969.433.669
25, 26,27 Barang logam, Elektronik, Peralatan Listrik 174.016.270 315.705.637 97.427.272 19.884.700 4.315.997.758 2.371.458.313 479.593.871 1.197.880.690 28, 29,30 Alat angkutan dan Mesin Peralatan 133.515.898 270.549.681 19.942.697 7.641.301 4.141.558.199 2.647.313.848 792.016.450 577.133.744 31, 32,33 Industri Barang Lainnya (Aneka, Furnitur, Reparasi) 20.584.657 35.490.744 103.208 3.205.921 690.290.516 164.768.731 27.803.347 63.731.466
841.397.331 3.246.993.199 4.051.489.127 1.115.051.569 40.182.412.824 15.899.092.673 8.953.182.466 5.308.543.178
Gas PGN(M3)
Industri Pengolahan
Bensin(Liter)
LPG(Kg)
Listrik PLN(Kwh)
Listrik Non PLN(Kwh)
Bahan Bakar LainnyaKBLI UraianSolar(Liter)
Batubara(Ton)
2017
10,11,12 Makanan, Minuman, Tembakau 80.994.603 571.750.826 593.438.018 147.508.145 30.259.377 4.054.923.921 346.106.022 1.400.542.718 13,14,15 Tekstil, garmen, barang kulit dan alas kaki 66.036.389 163.432.907 1.299.961.124 81.326.338 9.228.361 6.609.167.030 53.937.726 94.458.922
16 Barang kayu dan hasil hutan lainnya 24.906.070 94.926.918 40.053.649 207.542 8.485.787 642.802.688 21.177.447 118.605.367 17, 18 Kertas, barang dari kertas, percetakan 19.598.874 58.721.756 375.868.656 81.924.455 672.636 876.629.373 605.629.582 181.907.077
19,20,21 Kimia, farmasi 66.250.580 152.673.168 250.953.999 139.607.983 4.534.458 3.408.056.109 145.372.859 122.008.090 22 Karet, Barang Karet, Barang Plastik 28.613.286 145.823.889 12.985.981 40.235.734 2.392.300 2.696.165.755 169.224.757 362.558.695 23 Semen, Barang Galian Non Logam 11.925.234 249.507.118 1.411.819.932 1.054.247.975 59.741.102 4.100.184.427 62.390.572 340.215.726 24 Logam Dasar Besi Baja dan Non‐Ferro 4.047.814 54.237.090 21.324.521 62.562.834 3.131.134 2.668.829.463 247.093.286 43.359.606
25, 26,27 Barang logam, Elektronik, Peralatan Listrik 101.857.062 65.935.618 63.298.469 49.086.007 8.411.536 2.670.842.882 279.459.701 157.809.170 28, 29,30 Alat angkutan dan Mesin Peralatan 38.915.255 68.617.813 5.689.500 57.098.906 7.293.297 3.376.012.391 210.248.900 85.948.164 31, 32,33 Industri Barang Lainnya (Aneka, Furnitur, Reparasi) 13.182.779 34.878.561 391.196 3.751.781 2.723.219 589.503.097 87.807.220 24.405.417
456.327.946 1.660.505.664 4.075.785.045 1.717.557.700 136.873.207 31.693.117.136 2.228.448.072 2.931.818.952
Listrik Non PLN(Kwh)
Industri Pengolahan
Batubara(Ton)
Gas PGN(M3)
LPG(Kg)
Bahan Bakar LainnyaListrik PLN(Kwh)
KBLI Uraian Bensin(Liter)
Solar(Liter)
Jika dibandingkan tahun 2017‐2018, terjadi perubahan pola konsumsi industri Kertas, barang dari kertas, percetakan. Pada tahun 2018, terjadipeningkatan konsumsi yang cukup signifikan pada penggunaan ahan bakar lainnya dindustri Kertas, barang dari kertas, percetakan.
Sumber: Biro Perencanaan-Kemenperin, 2021
10
Tren perkembangan permintaan energi di sektor industri hingga tahun 2040 didominasi oleh gas, diikuti batubara, listrik dan EBT,sedangkan BBM hanya digunakan di sebagian kecil industri terutama untuk genset dan mesin industri. Sub sektor industri semen,logam, makanan dan minuman, pupuk, keramik serta kertas merupakan sub sektor yang paling lahap energi. Total permintaanenerginya mencapai 87% dari total pemakaian energi di sektor industri.
PERKEMBANGAN PERMINTAAN ENERGI DI SEKTOR INDUSTRI
Sumber: Energy Outlook 2017, Data Kementerian ESDM
11
No. Industri 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
A SEBAGAI BAHAN BAKU 1151.00 1151.00 1151.00 1393.00 1758.00 1758.00 2232.00 2232.001 Pupuk 961.00 961.00 961.00 946.00 1011.00 1011.00 1011.00 1011.002 Petrokimia 190.00 190.00 190.00 447.00 747.00 747.00 1221.00 1221.00
B SEBAGAI SUMBER ENERGI 1220.13 1233.80 1267.96 1272.15 1281.12 1284.71 1289.56 1294.02
a. Terkait dengan proses 372.49 372.77 373.93 373.93 374.05 374.05 374.05 374.17
1 Keramik 134.37 134.52 134.68 134.68 134.68 134.68 134.68 134.682 Kaca 79.70 79.81 79.81 79.81 79.93 79.93 79.93 80.043 Glassware 24.74 24.74 24.74 24.74 24.74 24.74 24.74 24.744 Semen 9.00 9.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.005 Logam 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 120.00 120.006 Sarung Tangan Karet 3.73 3,73 3.73 3.73 3.73 3.73 3.73 3.73
b. Bahan bakar utilitas 847.64 861.04 894.03 898.22 907.07 910.66 915.51 919.85
1 Makanan dan Minuman 65.03 67.22 68.25 69.18 70.27 71.56 73.09 75.112 Logam 134.28 134.34 134.34 134.34 134.63 134.63 134.63 134.633 Tekstil dan Produk Tekstil 64.17 64.33 64.49 64.65 64.82 64.99 65.16 65.344 Petrokimia 98.09 104.34 131.34 131.34 136.34 136.34 136.34 136.345 Kertas 307.92 307.92 307.92 310.92 312.92 314.92 317.92 319.926 Ban 55.45 55.45 55.45 55.45 55.45 55.45 55.45 55.457 Kendaraan bermotor 4.89 4.89 4.89 4.89 4.89 4.89 4.89 4.898 Alat-alat Mobil dan Motor 8.05 8.17 8.26 8.34 8.63 8.74 8.86 8.999 Karbit 29.27 30.27 31.27 31.27 31.27 31.27 31.27 31.2710 MSG 11.27 12.27 13.27 13.27 13.27 13.27 13.27 13.2711 Coklat 0.62 0.65 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.6812 CPO dan Turunan 39.07 39.07 39.07 39.07 39.07 39.07 39.07 39.0713 Pakan Ternak 4.94 5.01 5.17 5.17 5.17 5.17 5.17 5.1714 Kimia Anorganik Dasar 5.40 6.42 7.44 7.46 7.48 7.50 7.52 7.5415 Sorbitol 3.11 4.11 5.11 5.11 5.11 5.11 5.11 5.1116 Gas Industri 2.88 2.88 2.88 2.88 2.88 2.88 2.88 2.8817 Elektronika 10.37 10.88 11.39 11.39 11.39 11.39 11.39 11.3918 Kimia Hilir Lainnya 2.81 2.81 2.81 2.81 2.81 2.81 2.81 2.81
Jumlah 2370 2383,7 2417,83 2664,02 3037,99 3041,58 3520,43 3524,89
PROYEKSI KEBUTUHAN GAS BUMI UNTUK INDUSTRI (MMSCFD)
12
Proyeksi kebutuhan energi di sektor industri
Kebutuhan energi pada teknologi proses di industri berkembang dengan laju pertumbuhan cukup tinggi yaitu sebesar 5,1% per tahun.
• Pemanfaatan batubara mendominasi penggunaan bahan bakar dalam sektor industri dengan laju pertumbuhan 4,9% per tahun. Namun proyeksi pangsa penggunaan batubara terus mengalami penurunan yang semula sebesar 47,7% pada tahun 2014 menjadi 45,7% pada tahun 2050.
• Sementara itu, proyeksi pangsa penggunaan gasoleh industri meningkat dari 26,5% pada tahun 2014 menjadi 27,8% pada tahun 2050.
Sumber: Energy Outlook 2016, Data Kementerian ESDM dan BPS, diolah Kemenperin
TahunBatubara (Ribu Ton)
Listrik(GWH)
BBM(Barel)
2020 47,476.8 108,438.0 43,146.0
2025 56,381.2 167,190.0 37,045.5
2030 70,880.7 263,973.0 30,028.0
2035 91,809.4 426,122.9 23,010.5
PROYEKSI KEBUTUHAN ENERGI UNTUK INDUSTRI SELAIN DARI GAS BUMI
13
Sumber: Data Kementerian ESDM dan BPS, diolah Kemenperin
No IndustriBatubara(Ribu Ton)
Gas(MMBTU)
Listrik(GWH)
BBM(Barel)
1 Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau 6,579.0 198,254.3 39,325.4 4,555.9
2 Industri Tekstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki 8,531.3 168,962.5 73,338.1 2,590.4
3 Industri Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 4,935.2 80,705.1 66,663.6 1,395.0
4 Industri Kertas dan Barang Cetakan 8,966.7 97,975.1 31,869.2 1,225.1
5 Industri Pupuk, Kimia, & Barang dari Karet 7,557.2 1,239,993.8 43,819.3 2,619.4
6 Industri Semen & Barang Galian bukan Logam 33,969.5 211,535.6 52,698.3 1,795.4
7 Industri Logam Dasar Besi & Baja 13,771.6 186,871.5 79,542.0 3,955.1
8 Industri Alat Angkutan, Mesin & Peralatannya 5,775.7 130,017.0 26,527.4 4,006.7
9 Industri Barang lainnya 1,723.3 36,064.4 12,414.4 867.6
Total 91,809.4 2,350,379.1 426,122.6 23,010.6
Proyeksi Kebutuhan Masing‐masing Jenis Energi Pada 9 Subsektor Industri Pada Tahun 2035
16
Sebaran Industri Pulp dan Kertas di Indonesia
Berdasarkan jenis produk, ada sekitar 101 perusahaan yang dapat digolongkan sebagai industri bubur kertas, industri bubur kertas dan kertas terintegrasi, industri bubur kertas dan jaringan terintegrasi, industri kertas Tulis & Pencetakan, Surat Kabar, Kertas Khusus & Kertas Keamanan, Kertas Karung, Kertas Tisu, Kertas Rokok, Kertas Joss, Dupleks/Manila, Kraft Fluting/Liner.
17
Karakteristik teknologi yang digunakan pada industri pulp dan kertasbergantung dari jenis bahan baku, proses pembuatan pulp dan jenisproduk akhir yang dihasilkan. Energi yang diperlukan berasal dari bahanbakar seperti batubara, gas, minyak, listrik, black liquor, dan biomassa.Di Industri kertas, mesin pengguna energi terbesar adalah Paper Machine.Mesin ini mengonsumsi energi dalam bentuk listrik dan steam. Listrik yangdikonsumsi di industri ini disuplai oleh PLN maupun dibangkitkan sendiriDi pabrik tissue, selain energi listrik dan steam diperlukan pula gas alamdan batubara. Gas alam digunakan sebagai bahan bakar Boiler danPemanas udara (Air Dryer), sedangkan batubara digunakan untuk bahanbakar Boiler guna menghasilkan uap yang digunakan untuk kebutuhanproses.
Distribusi Penggunaan Energi di Pabrik Pulp dan Kertas
Distribusi Energi Di Pabrik Kertas
Distribusi Energi di Pabrik Tissue
Distribusi Penggunaan Energi Industri Pulp dan Kertas di Indonesia
18
• Potensi Pertumbuhan• a. Faktor internal Indonesia
1. Hampir semua jenis kertas sudah dapat diproduksi di Indonesia, ini berarti dari sisi penguasanteknologi proses tidak ada hambatan yang signifikan. Dari hasil survey terhadap beberapapabrik pulp dan kertas di Indonesia, terlihat mereka sudah memasang teknologi terbaik yang ditawarkan oleh para produsen mesin terkemuka di dunia, dengan demikian industry Pulp dan kertas di Indonesia sudah mecapai level yang tinggi dilihat dari sisi kualitas dankeberagaman produk .
2. Konsumsi kertas per kapita di Indonesia masih sangat rendah yaitu sekitar 32.6 kg dibandingkan negara maju antara lain : USA 324 kg , Belgia 295 kg , Denmark 270 , Kanada250 kg , Jepang 242 kg , Singapura , 180 kg , Korea 160 kg , dan Malaysia 106 kg. denganmelihat angka angka ini,adalah wajar jika kita berharap bahwa akan ada peningkatan yang signifikan terhadap kebutuhan kertas di Indonesia, atau dengan kata lain pasar kertas di Indonesia akan terus berkembang.
3. Industri hilir kertas juga sudah berkembang, antara lain industri Kertas Karton Bergelombang(KKG), percetakan, buku tulis, industri converting, dll.
4. Potensi hutan di Indonesia masih besar . Fakta ini diharapkan akan sangat membantupertumbuhan industri Pulp di Indonesia.
5. Produk Pulp dan kertas merupakan unggulan eksport Indonesia
METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI
19
b. Faktor eksternal
Industri kertas terus bertumbuh meskipunada sedikit penurunan pada jenis kertasgrapis (printing dan newsprint). Produkkertas yang paling tinggi lajupertumbuhannya adalah kertas tissue (3,6% pertahun). Sedangkan industry kertasyang sudang menurun pertumbuhannyaadalah untuk produk newsprint danPrinting and writing.
METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI (2)
20
No Jenis Kertas CAGR(%)
1 Tissue > 22 Wood free paper 0‐23 Kraft paper and speciality 0‐24 Cartonboard >25 Container board >26 Market bleached hardwood
kraft pulp>2
7 Market bleached softwoodkraft pulp
>2
Pertumbuhan industri pulp dan kertas di beberapa kawasan
21
• Aturan pemerintah terkait lingkungan yang dirasa menghambat misalnya adalah beberapa pointdi Permen LHK no 17‐2017, yang pada implementasinya berpotensi untuk menurunkanketersediaan bahan baku.
• Isu‐isu lingkungan terkait kertas bekas yang diimpor ke Indonesia sebagai bahan baku.• Kebakaran hutan membuat Indonesia menjadi target sentiment negatif di dunia, yang berpotensiuntuk lahirnya peraturan‐peraturan baru terkait konservasi hutan sebagai respon terhadaptekanan dunia internasional. Hal ini berpotensi kepada menurunnya ketersediaan bahan bakukayu.
• Komitmen pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca berpotensimenurunkan ketersediaan bahan bakun kayu, karena target pemerintah untuk penurunan GRKcukup tinggi yaitu 29 % tanpa bantuan atau 41% dengan bantuan internasional pada tahun 2030.Dengan adanya kebakaran lahan gambut pada beberapa tahun terakhir ini akan meningkatkanupaya‐upaya deforestrisasi sebagai kompensasi dari kebakaran lahan gambut.
• Posisi ekspor pulp Indonesia menepati urutan kelima di dunia, ditahun 2017 market share eksporproduk pulp Indonesia sebesar 5,2 % dari keseluruhan kebutuhan pulp dunia. Pada market sharesebesar 5,2 % tersebut, Indonesia telah memaksimalkan produktifitas hutan sebesar 83 % daripotensi hutan tanam industri yang dimiliki oleh Indonesia. Oleh karena itu dapat kita simpulkanbahwa keunggulan ekspor pulp diindonesia telah sampai pada titik maksimal dan cenderunguntuk stagnan pada titik market share ekspor pulp dunia sebesar 5,2 %.
Hambatan industri
22
Hasil Analisis Kebutuhan Energi pada Industri Pulp dan Kertas Indonesia
I. Energi Untuk Industri Pulp dan Kertas Terintegrasi Kebutuhan Energi dengan asumsi bahwatingkat produksi ditahun 2020 sekitar 80persen dari kapasitas terpasang, danmeningkat 2,5 persen setiap tahun padaIndustri pulp dan kertas terintegrasi sekitar465.080.000 GJ pertahun dengan komposisi63% energi non fosil fuel.
Hasil analisis sebagai berikut :• Penggunaan fossil fuel didominasi oleh batubara sekitar 76,5 % dari konsumsi energi
bahan bakar fossil. Dengan melihat bahwa rata‐rata jenis batubara yang digunakanadalah dari jenis low rank coal yang memiliki nilai kalori 4780 kcal/kg.
• Kebutuhan gas alam sekitar 20 % dari kebutuhan total energi fossil;• Kebutuhan energi biomass sekitar 63 %, tetapi perlu diketahui bahwa sekitar 82,5 %
energi biomass dalam bentuk black liquor yang merupakan waste recovery dari proses pemasakan kayu di Digester.
• Kebutuhan biomass dari luar proses hanya sekitar 17,5 % saja yang datang dari bark (kulit kayu), tandan kosong, cangkang sawit fiber sawit, dll
Jenis Energi Satuan Kebutuhan Berdasarkan Kapasitas per tahun
Kebutuhan Energi Berdasarkan Produksi
2020 2021 2022
Energi Termal Fosil Giga Joule 172.079.600 137.663.680 141.965.670 146.267.660
Batu Bara Ton 6.577.804 5.262.243 5.426.688 5.591.133
Gas Alam MMBTU 32.619.994 26.095.995 26.911.495 27.726.995
Biomass GJ 293.000.400 234.400.320 241.725.330 249.050.340
Biomass impor GJ 51.275.070 41.020.056 42.301.933 43.583.810Sumber : Pusdatin, Kemenperin
372.064.000 383.691.000 395.318.000
465.080.000 465.080.000 465.080.000
0
50000000
100000000
150000000
200000000
250000000
300000000
350000000
400000000
450000000
500000000
2020 2021 2022
Giga
Jpule
energi demand
mengacu produksi mengacu kapasitas
23
Hasil Analisis Kebutuhan Energi pada Industri Pulp dan Kertas Indonesia (2)
II. Energi Untuk Industri Kertas Tisu
Kebutuhan Energi dengan mengasumsi bahwa tingkat produksiditahun 2020 sekitar 70 persen dari kapasitas terpasang, danmeningkat 3 persen setiap tahun pada Industri kertas tisu sekitar685.105.304 GJ pertahun.Energi termal yang dikonsumsi di industri kertas tisu sekitar 42%dalam bentuk gas alam dan 57% dalam bentuk batubara
Jenis Energi Satuan Kebutuhan Berdasarkan Kapasitas per
tahun
Kebutuhan Energi Berdasarkan Produksi
2020 2021 2022
Energi Termal Fosil Giga Joule 28.458.300 19.920.810 20.774.559 21.628.308
Batu Bara Ton 810.539 567.377 591.693 616.010
Gas Alam MMBTU 11.328.769 7.930.139 8.270.002 8.609.865
Sumber : Pusdatin, Kemenperin
479.573.713 500.126.872 520.680.031
685.105.304 685.105.304 685.105.304
0
100000000
200000000
300000000
400000000
500000000
600000000
700000000
800000000
2020 2021 2022
GJ
energi listrik (kWh)
mengacu produksi mengacu kapasitas
Kebutuhan energi listrik pertahun di industri Tissue (kWh)
24
Hasil Analisis Kebutuhan Energi pada Industri Pulp dan Kertas Indonesia (3)
III. Energi Untuk Industri Kertas
Konsumsi energi termal atau bahan bakar di industri kertas lebih dari 90%, dimana 65% bahan bakar atau energi thermal berasal daribatubara. Jika mengacu kepada batubara yang digunakan sekarang ini (low rank coal dengan nilai kalor 4780 kcal/kg), maka kebutuhanbatubara berdasarkan kapasitas adalah 3.930.849 Ton/tahun.Pada penelitian ini perhitungan kebutuhan energi listrik tidak menghitung listrik yang dibangkitan oleh pabrik tidak disertakan dalamperhitungan ini karena akan ada menimbulkan perhitungan ganda. Listrik yang dibangkitkan sendiri oleh industri telah dihitung dalamperhitungan bahan bakar (input mesin pembangkit) yang dibutuhkan industri. Sehingga kebutuhan energi listrik yang sebenarnya lebihbesar.
Jenis Energi Satuan Kebutuhan Berdasarkan
Kapasitas per tahun
Kebutuhan Energi Berdasarkan Produksi
2020 2021 2022
Energi Termal Fosil Giga Joule 121.027.170 96.821.736 99.847.415 102.873.095
Batu Bara Ton 3.930.849 3.144.679 3.242.950 3.341.221
Gas Alam MMBTU 16.059.625 12.847.700 13.249.191 13.650.681
Listrik kWh 1.879.583.362 1.503.666.690 1.550.656.274 1.597.645.858
Sumber : Pusdatin, Kemenperin
25
2020 2021 2022488.806.546 504.312.974 519.819.403 GJ11.674.911 12.045.275 12.415.638 TOE
2020 2021 20221.983.240.402 2.050.783.146 2.118.325.889 KWH
170.528 176.336 182.143 TOE
Energi termal Energi Listrik PLN
2020 2021 2022COAL 8.974.299 9.261.331 9.548.364 TONNG 46.873.834 48.430.688 49.987.541 MMBTUBIOMASS IMPORT 234.400.320 241.725.330 249.050.340 GJ
Kebutuhan Totalmengacu ke Produksi
27
Data SIINas terkait Energi Industri Pulp dan Kertas
Dari 481 laporan SIINas perusahaan Industri Pulp dan Kertas hanya 65 laporan dari 13 perusahaan yang konsisten melaporkan dari semester 1‐2019 hingga semester 1‐2021. Adapun perkembangan jumlah konsumsi energi pada 13 perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
Tahun Solar Batubara PGN CNG Pelumas Biofuel Sludge Listrik PLN Listrik Non PLN Listrik Pembangkit Sendiri
2019 2.633.015 21.178.943 1.804.909 310.457 5.884.790.256 1.375 23.534 533.776.277 132.198.936 812.257.898
2020 31.234.262 112.801.066 3.273.554 2.437.590 204.482 78.752 ‐ 481.363.102 159.366.354 928.040.655
2021 862.304 6.771.634 3.448.842 2.212.130 151.449 77.823 ‐ 211.834.043 147.138.700 487.853.529
Grand Total 34.729.581 140.751.643 8.527.305 4.960.177 5.885.146.187 157.950 23.534 1.226.973.422 438.703.990 2.228.152.082
Jumlah Energi yang digunakan untuk pembangkit Listrik :
Tahun Solar Batubara Briket Batubara Pelumas Biofuel
2019 186.732 1.596.382 553.147 2.380 443.568
2020 486.449 66.799.917 ‐ 400 764.183
2021 342.585 794.431 ‐ 52.378 294.781
Grand Total 1.015.766 69.190.730 553.147 55.158 1.502.532
Satuan : • Bensin, Solar : Liter• Batubara, Briket Batubara : Ton• PGN,CNG :MMBTU• LPG :kg• Pelumas : Liter
• Listrik : kWh• Gas : MMBTU• Biofuel : Liter
Sumber : SIINas, Last access 10 Okt 21, Kemenperin
Sumber : SIINas, Last access 10 Okt 21, Kemenperin
28
Daftar 13 Perusahaan Pelapor Rutin Data Energi SIINas (Semester 1‐2019 s.d. Semester 1‐2021)
No Nama Perusahaan
1 Kertas Trimitra Mandiri
2 Lohdjinawi Widjaya
3 Mekabox International
4 Pabrik Kertas Indonesia (PT. Pakerin)
5 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
6 PT. Aspex Kumbong
7 Pura Barutama
8 Sopanusa Tissue & Packaging Saranasukses
9 Star Paper Supply
10 Sun Paper Source
11 Suparma Tbk
12 Surya Zig Zag
13 Universal Jasa Kemas