1 ANALISIS DAN PEMBUATAN SIMULASI PERUBAHAN ZAT BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH Naskah Publikasi disusun oleh: Cynthia Larasati Manggiasih 07.12.2088 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKRTA 2011
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISIS DAN PEMBUATAN SIMULASI PERUBAHAN ZAT
BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE
FLASH
Naskah Publikasi
disusun oleh:
Cynthia Larasati Manggiasih
07.12.2088
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKRTA
2011
2
3
ANALYSIS AND SIMULATION MAKING CHANGES IN SUBSTANCE-BASED
INTERACTIVE MULTIMEDIA USING ADOBE FLASH
ANALISIS DAN PEMBUATAN SIMULASI PERUBAHAN ZAT BERBASIS
MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH
Cynthia Larasati Manggiasih Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of the computer world has reached a very impressive development. Almost all fields of work in the world has been controlled by the computer. Just like other fields, computers are also very closely related to the world of education. In the field of teaching, the computer allows for the implementation of distance teaching and learning, or learning without face to face.
Physics is an empirical science. These statements must be supported by the results of physics experiments. Basically, physics is an abstraction of various nature in the form of concepts. In addition, quantitative physics, meaning that the use of concepts and relationships between those concepts that many uses mathematical calculations. All three of these properties, empirical, and mathematical abstraction, making the computer a lot of play in the field of application or a development in physics. Computers can be used to make abstract concepts become concrete through visualization of static or animated. Through animation can be made a more interesting concept that adds motivation to learn physics. With the possibility of making a computer program in interactive multimedia.
From the discussion above, the issues raised was how to develop software in the form of an interactive multimedia simulation for teaching science in particular subject. Purpose Changes of this research is to develop such software in the form of a multimedia teaching package to assist learning for teaching science. Based uaraian of the above background, it will be simulated changes in substance that consists of changes in physical and chemical substances in the form of multimedia applications with the title "Analysis And Simulation Making Changes in Substance-Based Interactive Multimedia Using Adobe Flash".
Keywords: multimedia, analysis, making changes, simulation, adobe flash
4
1. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan berbagai benda.
Kalau kita cermati benda-benda tersebut banyak mengalami perubahan. Perubahan yang
terjadi pada benda – benda tersebut salah satunya di akibatkan oleh perubahan zat baik
perubahan secara fisika maupun perubahan secara kimia. Proses perubahan zat akan
lebih jelas dan mudah di pahami dengan cara mengimplementasikan suatu simulasi
perubahan zat sehingga lebih mudah di pahami.
IPA merupakan suatu ilmu yang empiris. Pernyataan-pernyataan IPA harus
didukung oleh hasil eksperimen. Pada dasarnya IPA merupakan abstraksi terhadap
berbagai sifat alam dalam wujud konsep-konsep. Selain itu IPA bersifat kuantitatif, artinya
penggunaan konsep-konsep dan hubungan antara konsep tersebut yang banyak
menggunakan perhitungan matematis. Ketiga sifat ini empiris, abstraksi dan matematis,
membuat komputer banyak berperan dalam bidang aplikasi atau pengembangan dalam
IPA. Media peraga dalam ilmu IPA khususnya fisika dan kimia sangat minim di jumpai.
Kebanyakan siswa mendapatkan sumber materi pembelajaran hanya dari buku atau
keterangan dari guru, sehingga menyebabkan rendahnya visualisasi para siswa tentang
materi yang di pelajari. Hal ini menimbulkan kejenuhan pada para siswa dalam
mempelajari ilmu IPA khususnya tentang perubahan zat baik secara fisika maupun kimia.
Komputer dapat digunakan membuat konsep yang abstrak menjadi konkret melalui
visualisasi statis maupun animasi. Melalui animasi dapat dibuat suatu konsep yang lebih
menarik sehingga menambah motivasi untuk mempelajari IPA. Dengan komputer
dimungkinkannya pembuatan program secara multimedia yang interaktif.
Dari uraian di atas, maka permasalahan yang diangkat adalah bagaimanakah
mengembangkan perangkat lunak berupa simulasi multimedia yang interaktif untuk
pembelajaran IPA khususnya pokok bahasan Perubahan Zat.Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengembangkan perangkat lunak berupa paket ajar berbentuk multimedia
untuk membantu pembelajaran mata pelajaran IPA.
Berdasarkan uaraian dari latar belakang di atas, maka akan dibuat simulasi
perubahan zat yang terdiri dari perubahan zat fisika dan kimia dalam bentuk aplikasi
multimedia dengan judul “Analisis Dan Pembuatan Simulasi Perubahan Zat Berbasis
Multimedia Interaktif Menggunakan Adobe Flash”.
5
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Multimedia
Multimedia diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media
berarti media atau perantara. Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu
teks, grafik, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan.
Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi. Bagi pengguna komputer
multimedia dapat diartikan sebagai informasi komputer yang dapat disajikan melalui
audio atau video, teks, grafik dan animasi.
Disini dapat digambarkan bahwa multimedia adalah suatu kombinasi data atau
media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih
menarik.
Penyajian dengan menggabungkan seluruh elemen multimedia tersebut
menjadikan informasi dalam bentuk multimedia yang dapat diterima oleh indera
penglihatan dan pendengaran, lebih mendekati bentuk aslinya dalam dunia sebenarnya.1
Multimedia interaktif adalah bila suatu aplikasi terdapat seluruh elemen
multimedia yang ada dan pemakai (user) diberi kebebasan / kemampuan untuk
mengontrol dan menghidupkan elemen-elemen tersebut.
2.2 Elemen Multimedia
Multimedia merupakan kombinasi atau gabungan dari beberapa medium yang
dimainkan link dalam menyediakan jalan bagi pengguna untuk berinteraksi dan
melakukan navigasi.2 Multimedia terdiri dari beberapa komponen atau unsur, yaitu :
1. Teks
Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah
teks. Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan
bahasa. Kebutuhan teks bergantung kepada penggunaan aplikasi multimedia.3
2. Suara (Sound)
1 http://janiansyah.wordpress.com/2009/pengertian-multimedia/.Diakses tanggal 6 november 2011 2 M. Suyanto, MULTIMEDIA alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing, C. V. ANDI
OFFSET, Yogyakarta, 2003, 2005. hal 255 3 Ibid.
6
Audio (suara) atau bunyi dalam PC multimedia, khususnya pada aplikasi bidang bisnis
dan game sangat bermanfaat. PC multimedia tanpa bunyi hanya disebut unimedia,
bukan multimedia.
3. Gambar (Image)
Alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau publikasi multimedia
adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibanding
dengan teks. Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara yang
baru dan lebih berguna. Sering dikatakan bahwa gambar mampu menyampaikan seribu
kata, tapi itu hanya berlaku ketika pengunjung bisa menampilkan gambar yang diinginkan
saat memerlukannya.
4. Video
Video adalah salah satu media audio visual yang digunakan sebagai media
komunikasi dalam pembangunan.
5. Animasi
Kata animasi diambil dari kata animation, to animate. Jadi kurang lebih definisi
animasi adalah menghidupkan segala benda atau objek mati. Kata “menghidupkan” disini
bukanlah memberi nyawa yang merupakan hak tuhan, melainkan membuatnya bergerak
sehingga terlihat seperti hidup.
2.3 Struktur Sistem Multimedia
Struktur aplikasi multimedia sangat besar fungsinya terutama di dalam
pembuatan atau perancangan suatu aplikasi multimedia, karena dengan menggunakan
struktur tersebut suatu rancangan aplikasi multimedia dapat terbantu dengan mudah.
Untuk mendesain struktur aplikasi multimedia dapat menggunakan icon dibawah ini agar
mudah dipahami:4
4 Laura Lemay, Jon M. Duff, James L. Mohler, Desain grafik dan halaman web, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 1997. hal 142-143
7
1. Struktur Linier
Bila desain struktur aplikasi multimedia menonjolkan arus informasi antar level 2 -
1 halaman, maka pertimbangkan pemakaian desain struktur linier.
Desain Struktur Linier
2. Struktur Hierarki
Bila informasi relasi ini lebih banyak menonjolkan topik tiap level, maka
pertimbangkan pemakaian desain struktur hierarki. Struktur hierarki menunjukan semua
level, dua halaman bersamaan.
Desain Struktur Hierarki
8
3. Struktur Piramida
Bila desain struktur aplikasi multimedia menunjukan ke semua level, maka
struktur piramid lah yang sesuai. Struktur piramid menunjuk ke semua level, tiga resource
yang memiliki tingkat ketersediaan yang sama.
Desain Struktur Piramida
4. Struktur Polar
Desain struktur polar membuat resource tiga level tersedia secara universal dari
level halaman dua, tetapi dapat langsung diasosiasikan pada topik khusus level dua.
Desain Struktur Polar
9
2.4 Siklus Hidup Pengembangan Multimedia
Aplikasi multimedia sering bernilai strategis atau mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan keunggulan bersaing sehingga mempunyai kelayakan strategis.
Gambar Rincian siklus pengembangan aplikasi multimedia oleh Raymon Mc Leod5
5 Raymon Mc Leod, Sistem Informasi Manajemen II, PT. Prenhallindo, Jakarta, 1996. hal 243
Langkah 1
Langkah 2 Merancang Konsep
Merancang Isi
Menulis Naskah
Merancang Grafik
Memproduksi Sistem
Melakukan pengujian pemakai
Memelihara Sistem
Mendefinisikan Masalah
Profesional
Komunikasi
Spesialis
Informasi
Pemakai
Perlu
Diran
cang Ulan
g
Langkah 4
Langkah 3
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
Langkah 8
Langkah 9
Menggunakan
Sistem
10
1. Mendefinisikan Masalah
Pada tahap analisis, analis mempunyai tugas mendefinisikan masalah sistem,
melakukan studi kelayakan, dan menganalisa kebutuhan aplikasi multimedia.
2. Merancang Konsep
Analisis sistem bekerjasama dengan pemakai untuk dapat merancang konsep
yang menentukan keseluruhan pesan dan membuat aliran (urutan) pada aplikasi
multimedia yang akan dibuat.
3. Merancang Isi Multimedia
Dalam merancang isi analis menyiapkan aplikasi spesifikasi yang rinci.
Merancang isi merupakan komersialisasi dari merancang konsep atau implementasi dari
strategi kreatif. Merancang isi meliputi mengevaluasi dan memilih daya tarik pesan, gaya
dalam mengeksekusi pesan dan kata (tema) dalam mengeksekusi pesan.
4. Merancang Naskah
Dalam merancang naskah, Analis menetapkan dialog dan urutan elemen-elemen
secara rinci. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi
dalam aplikasi multimedia.
5. Merancang Grafik
Setelah naskah ditulis, selanjutnya analis merancang grafik. Dalam merancang
grafik ini, Analis memilih grafik yang sesuai dengan dialog. Merancang grafik meliputi
merancang grafik dua dimensi, merancang video, merancang audio dan merancang
animasi.
6. Memproduksi Sistem Multimedia
Dalam memproduksi sistem multimedia komersial, misalnya iklan televisi atau
profil perusahaan atau situs web perusahaan melibatkan tiga tahap, yaitu tahap
praproduksi, produksi, pasca produksi. Masing-masing tahap mempengaruhi secara
dramatis terhadap biaya dan kualitas.
7. Pengatesan Sistem Multimedia
Pengetesan merupakan langkah setelah aplikasi multimedia di produksi. Fungsi
dari pengetesan adalah untuk memastikan bahwa hasil produksi aplikasi multimedia
sesuai dengan yang direncanakan. Pertanyaan kunci dalam pengetesan hasil aplikasi
multimedia ini adalah “Apakah aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan yang
direncanakan?”.
8. Penggunaan Sistem Mltimedia
Pendekatan penggunaan sistem multimedia bergantung pada fungsi dari sistem
multimedia. Apakah sistem multimedia ini menggantikan atau menyempurnakan sistem
yang lama?, atau sistem yang baru tersebut hanya sebagai pelengkap, misalnya aplikasi
multimedia untuk periklanan televisi.
11
9. Pemeliharaan Sistem Multimedia
Setelah sistem digunakan, maka sistem akan dievaluasi oleh pemakai dan
spesialis multimedia untuk menentukan apakah sistem multimedia untuk menentukan
apakah sistem yang baru tersebut sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah
ada revisi atau modifikasi. Setelah terjadinya perubahan dalam perangkat keras,
perangkat lunak, dokumentasi atau prosedur untuk mengoreksi kesalahan bertemu
dengan kebutuhan baru atau perbaikan pada efisiensi proses, maka pengembangan
sistem multimedia akan masuk pada tahap pemeliharaan sistem.6
3. Analisis
3.1 Analisis Sistem
Aplikasi multimedia ini merupakan sebuah aplikasi yang dapat menyajikan
beberapa simulasi perubahan zat khususnya perubahan zat fisika. Aplikasi ini dibuat
sebagai alat bantu ajar bagi guru dalam menyampaikan materi perubahan zat pada
siswa.
Aplikasi ini menyuguhkan materi antara lain pengertian perubahan zat,
perubahan fisika, macam-macam perubahan fisika dalam bentuk teks dan animasi, serta
di lengkapi dengan kuis sebagai evaluasi bagi siswa.
Jadi dengan adanya aplikasi ini siswa diharapkan dapat lebih memahami serta
dapat mengimplementasikan materi perubahan zat dengan lebih baik.
3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Agar mempermudah analisis sistem dalam menentukan kebutuhan secara lengkap, maka
analisis dibagi dua jenis yaitu kebutuhan secara fungsional dan kebutuhan non
fungsional.
1. Kebutuhan fungsional
Kebutuhan fungsional berisi tentang proses apa saja yang di lakukan oleh
sistem. Di harapkan system dapat melakukan fungsi:
a. Sistem dapat memberikan informasi tentang pengertian perubahan zat.
b. Sistem dapat memberikan informasi tentang pengertian dan macam-macam
perubahan zat secara fisika
c. Sistem dapat membantu siswa dalam menyerap materi khususnya perubahan zat.
d. Sistem dapat mensimulasikan setiap proses yang terdapat dalam materi perubahan
zat.
e. Sistem dapat membantu guru dalam menjelaskan materi perubahan zat.
6 M. Suyanto, MULTIMEDIA alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing, Andi Offset,
Yogyakarta, 2003, 2005. hal 393
12
2. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional menjabarkan apa-apa saja yang harus dimiliki oleh
sistem agar dapat berjalan. Analisis kebutuhan non fungsional bertujuan untuk
mengetahui sistem seperti apa yang cocok diterapkan, perangkat keras dan perangkat
lunak apa saja yang dibutuhkan serta siapa saja pengguna yang akan menggunakan
sistem ini.
a. Kebutuhan Perangkat Keras
Analisis perangkat keras bertujuan untuk mengetahui secara tepat perangkat
keras yang dibutuhkan. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk pembuatan.
Kebutuhan Perangkat Keras
Spesifikasi Kebutuhan
Processor Intel Core i3 2,13GHz
Hard disk 320 GB
VGA Intel(R) Graphics accelerator
HD (core i3) 256MB (32 bit)
RAM 1 GB
Monitor 14 inci
b. Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak disini adalah sebuah sistem atau program yang digunakan untuk
mengendalikan kegiatan dari sistem komputer. Sistem yang mengendalikan kegiatan
komputer atau sering disebut sebagai sistem operasi, merupakan program utama dari
sistem pengendali komputer.
13
Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi Kebutuhan
Sistem operasi Windows 7
Aplikasi Adobe Flash
Adobe Audition
Adobe Photoshop
c. Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Brainware)
Sebagai pelaksana dari sistem yang diusulkan yaitu :
Kebutuhan sumber daya manusia
Pengguna Keterangan
Siswa Siswa SMP kelas VII
Animator Pembuat Multimedia
Guru Pemapar materi
3.3 Analisis Kelayakan
SistemAnalisis kelayakan sistem merupakan pengujian terhadap sistem yang
sedang diteliti apakah sistem tersebut layak diteruskan atau dihentikan. Analisis
kelayakan sistem juga berarti mencari kebenaran terhadap penggunaan sistem baru
apakah layak dianggap sebagai pengembangan sistem lama atau tidak.
Pada media pembelajaran berbasis multimedia sistem yang dibuat layak untuk
dikatakan sebagai pengembangan sistem lama.
3.3.1 Kelayakan Teknologi
Teknologi komputer saat ini sudah semakin canggih, maka dapat dibuat suatu
sistem multimedia yang berisi materi pelajaran dalam hal ini akan dibuat simulasi
14
perubahan zat dalam bentuk sistem multimedia. Karena sistem ini berupa sistem
multimedia, maka dibutuhkan perangkat komputer dimana komputer saat ini mudah untuk
didapatkan di pasaran. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sistem baru yang
diusulkan ini layak dari segi teknologi.
3.3.2 Kelayakan Operasional
Sistem multimedia ini sangat mudah penggunaannya, dan mudah dioperasikan.
Pemeliharaan sistem pada sistem multimedia ini hanya membutuhkan seseorang yang
mengerti multimedia. Dengan demikian, maka sistem multimedia ini layak secara
operasional.
3.3.3 Kelayakan Hukum
Isi yang terkandung dalam sistem ini tidak melanggar hukum karena hanya
berisikan tentang simulasi perubahan zat yang dibuat berdasarkan teori yang ada dan
tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang dapat melanggar hukum, sehingga dapat
dikatakan layak secara hukum. Selain itu dalam aplikasi ini tercantum sumber materi baik
nama pengarang, buku, maupun penerbitnya.
4. Pembahasan
4.1 Pembuatan Layer Intro
Langkah pertama yaitu membuat layer pada Adobe Flash CS 3, dengan membuat file
dengan pengaturan size 640 x 480 yang memiliki 640 lebar pixel dan panjang 480
pixel, dengan frame rates 12, maksudnya yaitu dapat menampilkan 12 frame per
detik.
Tampilan Layer Intro
15
4.2 Pembuatan Animasi
Tampilan Animasi Menu Destilasi
4.3 Pembuatan Drop Down Menu
Tampilan Drop Down Menu Perubahan Fisika
4.4 Pembuatan Menu Kuis
Pada menu kuis berisi tentang latihan soal pilihan ganda yang disajikan dengan
bobot nilai. Tampilannya yaitu sebagai berikut :
16
Tampilan Menu Kuis
4.5 Uji Coba Sistem
Uji coba sistem bertujuan untuk mengetahui apakah sistem sudah dapat berjalan
sesuai dengan urutan yang benar atau belum. Uji coba menggunakan Black Box.
Fungsi dari uji coba sistem sendiri adalah untuk mengetahui apakah program
tersebut sudah dijalankan dengan baik atau masih ada kesalahan.
a. Pengujian Loading File Aplikasi
Pengujian loading file aplikasi perubahan zat ini dilakukan pada dua sistem yaitu
CPU dengan memori 1 GB dan komputer pentium III dengan memori 256 MB.
Hasil testing Loading Aplikasi
Tidak
Bisa
Loading
Sedang
(8-12 detik)
Cepat
(1-5 detik)
CPU Processor Intel(R) Core(TM)
i3 CPU M330 @ 2.13GHz, Memori
1 GB
Komputer Pentium III dengan
Memori 256 MB
b. Pengujian Error Sistem
Pengujian error sistem dilakukan pada CPU yang digunakan penyusun sendiri
dengan spesifikasi Processor Intel(R) Core(TM) i3 CPU M330 @ 2.13GHz,
Memori 1 GB dan sistem kedua yaitu Pentium III 800 Mhz, Memori 256 MB.
17
Hasil Pengujian Error Sistem
Terjadi Error Tidak Terjadi Error
CPU Processor Intel(R)
Core(TM) i3 CPU M330
@ 2.13GHz, Memory 1
GB
Komputer Pentium III
dengan Memory 256 MB
5. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya, dan rangka mengakhiri
pembahasan “Analisis Dan Pembuatan Simulasi Perubahan Zat Berbasis Multimedia
Interaktif Menggunakan Adobe Flash” ini, maka penulis mengambil kesimpulan, yaitu
a. Materi maupun animasi dalam aplikasi ini dibuat sesuai dengan isi materi dalam
buku tanpa merubah sedikitpun penjelasan yang ada.
b. Meskipun materi perubahan zat tidak hanya pada perubahan fisika tetapi aplikasi
ini hanya membahan perubahan zat secara fisika.
c. Analisis dan pembuatan simulasi perubahan zat berbasis multimedia
interaktif menggunakan adobe flash ini dapat di gunakan sebagai media
pembelajaran kepada siswa SMP kelas VII yang berisi antara lain pengertian
perubahan fisika, pengertian perubahan kimia, pengertian kromatografi,