Top Banner
ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH JUNAEDI H14103081 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
98

ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

Mar 22, 2019

Download

Documents

hakhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP

PEREKONOMIAN INDONESIA

OLEH JUNAEDI H14103081

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Page 2: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP

PEREKONOMIAN INDONESIA

Oleh

JUNAEDI H14103081

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Page 3: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

RINGKASAN

JUNAEDI. Dampak Peningkatan Ekspor di Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Terhadap Perekonomian Indonesia (Analisis Input-Output) (dibimbing oleh Wiwiek Rindayati).

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia merupakan sektor andalan yang terus berkembang, kontribusi sektor industri tekstil dan prodok tekstil (TPT) dalam pembentukan PDB rata-rata dari tahun 2001 hingga 2005 sekitar 3,2 persen per tahun yang menempati posisi ke dua setelah industri makanan, minuman, dan tembakau di dalam lingkup industri pengolahan. Selain industri ini memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), sektor ini juga memberikan kontribusi yang besar dalam penyerapan tenaga kerja dan pendapatan devisa negara.

Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis peran sektor industri tekstil dan produk tekstil terhadap perekonomian Indonesia, menganalisis keterkaitan antara sektor industri tekstil dan produk tekstil dengan sektor-sektor perekonomian lainnya dan dampak penyebarannya, menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil berdasarkan efek multiplier terhadap output, pendapatan, dan kesempatan kerja. Dan menganalisis dampak peningkatan ekspor yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil terhadap perekonomian Indonesia dilihat dari pembentukan output, pendapatan dan tenaga kerja.

Model analisis yang digunakan untuk mengkaji dampak peningkatan ekspor di sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terhadap perekonomian Indonesia dalam penelitian ini adalah Analisis Input-Output Sisi Permintaan. Peranmgkat lunak Grimp 7.2 dan Microsoft Excel.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS pusat. Data yang akan diolah merupakan data Input-Output Indonesia tahun 2003. Tabel Input-Output 2003 tersebut terdiri dari 66 sektor, yang kemudian dalam penelitian ini diagregasi menjadi 15 sektor.

Dalam penelitian ini dilakukan simulasi berupa shock pada bagian ekspor sektor industri TPT sebesar Rp. 5,6 triliun atau 7,77 persen dari total ekspor industri TPT. Shock ini dilakukan untuk mengetahui sektor mana yang memiliki dampak paling besar terhadap peningkatan ekspor di sektor TPT. Besarnya shock diperoleh dari nilai persentase rata-rata ekspor di sektor TPT dari tahun 2002-2005 yaitu sebesar 7,77%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sangat bergantung pada sektor industri pengolahan lainnya, sektor tanaman perkebunan, dan sektor listrik, gas dan air bersih. Sementara sektor yang banyak memanfaatkan output sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) adalah sektor jasa-jasa, sektor angkutan dan komunikasi dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Analisis dampak penyebaran menunjukkan bahwa sektor

Page 4: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

industri tekstil dan produk tekstil (TPT) lebih mampu untuk menarik pertumbuhan sektor hulunya dibandingkan untuk mendorong sektor hilirnya.

Analisis multiplier menunjukkan bahwa kemampuan sektor industri TPT untuk mempengaruhi pembentukan output, pendapatan dan tenaga kerja di seluruh sektor perekonomian cukup kuat. Hasil analisis ekspor menunjukkan bahwa sektor yang paling berpengaruh terhadap peningkatan ekspor di sektor industri TPT dari sisi output adalah sektor industri TPT itu sendiri, industri pengolahan lainnya, sektor perdagangan, hotel dan restoran. Dari sisi pendapatan sektor yang paling berpengaruh terhadap peningkatan ekspor di sektor industri TPT adalah sektor industri TPT itu sendiri, industri pengolahan lainnya, dan sektor tanaman perkebunan. Dari sisi penyerapan tenaga kerja sektor yang paling berpengaruh terhadap peningkatan ekspor di sektor industri TPT adalah sektor industri TPT itu sendiri, sektor tanaman perkebunan, dan sektor industri pengolahan lainnya. Sedangkan yang pengaruhnya paling kecil baik dari sisi output pendapatan dan penyerapan tenaga kerja adalah sektor perikanan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka pemerintah harus lebih memperhatikan sektor industri TPT, karena dari hasil pembahasan menunjukkan bahwa peningkatan ekspor di sektor TPT ternyata dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar. Hal ini tentu saja akan menekan angka pengangguran di Indonesia. Selain memperhatikan sektor industri TPT, pemerintah juga harus memperhatikan sektor-sektor yang terkait dengan sektor industri TPT itu sendiri. Di sektor hulu terdapat sektor industri pengolahan lainnya, sektor tanaman perkebunan, dan sektor listrik, gas dan air bersih, sedangkan di sektor hilir terdapat sektor jasa-jasa, sektor angkutan dan komunikasi dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Page 5: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Agustus 2007

Junaedi H14103081

Page 6: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Junaedi lahir pada 10 Januari 1985 di Jakarta, yang

merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan M. Sholeh dan Zuhriah.

Jenjang pendidikan penulis dilampaui tanpa kendala, penulis menamatkan sekolah

dasar di SD Negeri Rawa Barat 05 pagi Jakarta pada tahun 1997 kemudian

melanjutkan ke SLTP Negeri 56 Jakarta dan lulus pada tahun 2000. pada tahun

yang sama penulis diterima di SMU Nugeri 49 Jakarta dan lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2003 penulis meninggalkan kota tercinta untuk melanjutkan

belajarnya ke jenjang yang lebih tinggi di Institut Pertanian Bogor (IPB). Penulis

masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima

sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi yang pada waktu itu masih

bernama Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi dan

Manajemen.

Page 7: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................vii

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 9

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................13

1.4. Manfaat Penelitian ...............................................................................14

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................15

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................16

2.1. Pentingnya Perdagangan Luar Negeri Bagi Perekonomian .................16

2.2. Defenisi Industri....................................................................................20

2.3. Pengertian Industri TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) .........................23

2.4. Prospek Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) ..............................27

2.5. Teori Analisis Input-Output (I-O).........................................................29

2.5.1. Struktur Tabel Input-Output (I-O) .............................................30

2.5.2. Asumsi-Asumsi Keterbatasan Model Input-Output ...................33

2.5.3. Analisis Dampak Penyebaran ....................................................34

2.5.4. Analisis Keterkaitan ...................................................................34

2.5.5. Analisis Pengganda (Multiplier) ................................................35

2.6. Penelitian Terdahulu ............................................................................36

2.7. Kerangka Pemikiran Konseptual .........................................................38

III. METODE PENELITIAN ............................................................................41

3.1. Jenis dan Sumber Data .........................................................................41

3.2. Lingkup dan Waktu Penelitian..............................................................41

3.3. Metode Analisis ...................................................................................41

3.3.1. Koefisien Input ...........................................................................42

Page 8: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

ii

3.3.2. Analisis Keterkaitan (Lingkage) ................................................43

3.3.3. Analisis Dampak Penyebaran ....................................................45

3.3.4. Analisis Pengganda (Multiplier) ................................................46

3.3.5. Koefisien Pendapatan .................................................................50

3.3.6. Koefisien Tenaga Kerja ..............................................................50

3.4. Analisis Ekspor ....................................................................................51

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................53

4.1. Peranan Sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) terhadap

Perekonomian Indonesia .......................................................................53

4.2. Analisis Keterkitan ...............................................................................56

4.2.1. Keterkaitan ke Depan .................................................................56

4.2.2. Keterkaitan ke Belakang ............................................................58

4.3. Analisis Dampak Penyebaran ..............................................................59

4.3.1. Koefisien Penyebaran .................................................................60

4.3.2. Kepekaan Penyebaran ................................................................61

4.4. Analisis Multiplier ...............................................................................61

4.4.1. Multiplier output ........................................................................62

4.4.2. Multiplier Pendapatan ................................................................63

4.4.3. Multiplier Tenaga Kerja .............................................................64

4.5. Dampak Peningkatan Ekpor Sektor Tekstil dan Produk

Tekstil (TPT) Terhadap Perekonomian Indonesia ...............................65

4.5.1. Dampak Terhadap Output ..........................................................65

4.5.2. Dampak Terhadap Pendapatan ...................................................67

4.5.3. Dampak Terhadap Tenaga Kerja ...............................................68

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................71

5.1. Kesimpulan ..........................................................................................71

5.2. Saran .....................................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................75

LAMPIRAN .........................................................................................................77

Page 9: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1.1. Persentase Produk Domestik Bruto di Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha tahun 2001-2005 .......................... 2

1.2. Peranan Sektor Perekonomian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia tahun 2003-2005 (Ribu Orang) ................................................. 3

1.3. Nilai ekspor non migas Indonesia (menurut sektor) tahun 2001–2005 (juta US$).................................................................................... 4

1.4. Persentase Produk Domestik Bruto di Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut sektor tahun 2001-2005 ........................................... 5

1.5. Nilai Ekspor Impor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia Tahun 2001–2005 (dalam juta US$) ............................................. 6

1.6. Impor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia Tahun 2001–2005...................................................................................................... 7

1.7. Impor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia Dari Rep. Rakyat China ......................................................................................... 8

1.8. Impor Serat (Fiber) Indonesia Dari Rep. Rakyat China ............................... 8

2.1. Klasifikasi Industri TPT menurut Harmonized System.................................. 23

2.2. Klasifikasi Industri TPT menurut BPS Mulai Tahun 1998-2002 .................. 25

2.3. Ilustrasi Tebel I-O .......................................................................................... 32

3.1. Nilai Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia Tahun 2002–2005 (dalam juta US$) ............................................................. 51

4.1. Nilai Permintaan Akhir, Permintaan Antara dan Jumlah Permintaan di Indonesia Tahun 2003 (milyar rupiah) ...................................................... 54

4.2. Alokasi Permintaan Sektor Industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia (juta rupiah) ................................................................................... 55

4.3. Stuktur Input Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia Tahun 2003 (juta rupiah) .............................................................................. 56

4.4. Keterkaitan ke Depan Sektor Perekonomian Indonesia Tahun 2003 ........... 57

4.5. Keterkaitan ke Belakang Sektor Perekonomian Indonesia Tahun 2003........ 58

4.6. Koefisien dan Kepekaan Penyebaran Sektor Perekonomian Indonesia Tahun 2003 .................................................................................................... 59

4.7. Nilai Multiplier output, Pendapatan dan Tenaga Kerja Sektor

Page 10: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

iv

Perekonomian Indonesia Tahun 2003............................................................ 62

4.8. Dampak Peningkatan Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil Terhadap Perubahan Output (juta Rupiah) ................................................... 66

4.9. Dampak Peningkatan Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil Terhadap Perubahan Pendapatan (juta Rupiah) ............................................ 67

4.10. Dampak Peningkatan Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil Terhadap Perubahan tenaga kerja (orang). .................................................. 69

4.11. Dampak Peningkatan Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil Terhadap Perubahan Output, Pendapatan, dan Tenaga kerja....................... 70

Page 11: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1.1. Ekspor Impor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia

Tahun 2001-2005 ............................................................................... 9

1.2. Nilai Ekspor Bersih Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Indonesia Tahun 2001-2005............................................................... 10

2.1. Pembentukan Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan

Pengeluaran ........................................................................................ 17

2.2. Hubungan Antara Ekspor dan Impor Dengan Tingkat Pendapatan

Pendapatan Nasional .......................................................................... 19

2.3. Diagram Alur Struktur Industri TPT Indonesia ................................. 27

2.4. Kerangka Pemikiran........................................................................... 40

Page 12: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Tabel Klasifikasi 15 Sektor Tabel Input-Output Indonesia 2003 ........ 73

2. Tabel Transaksi Total Atas Dasar Harga Produsen 15 Sektor Tahun

2003.... ................................................................................................. 76

3. Matriks Koefisien Input........................................................................ 79

4. Matriks Kebalikan Leontif Terbuka ..................................................... 80

4. Matriks Kebalikan Leontif Tertutup..................................................... 81

Page 13: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul Analisis Dampak Peningkatan Ekspor di Sektor Industri

Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Terhadap Perekonomian Indonesia dan disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada

Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah memberi bantuan selama penelitian skripsi ini, antara lain:

1. Ir. Wiwiek Rindayati, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan mulai dari pembuatan proposal sampai dengan

akhir penyusunan skripsi sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak, ibu serta adik-adikku tercinta, dan tak lupa juga untuk HoneyKu

Fenny yang selama ini telah memberikan cinta, kasih sayang serta doa dan

dukungannya.

3. M. Yusuf H.S selaku pembahas dan para peserta seminar hasil penelitian

skripsi atas saran dan kritiknya yang sangat bermanfaat dalam

penyempurnaan skripsi ini.

4. Rio, Reni, Dio, Rizal, Nova, Rizki, Kristian, Ryan, Berri, Beni, Sri, dan

Angga atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.

5. Teman- teman Departemen Ilmu Ekonomi angkatan 40.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun

penulis berharap karya ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Bogor, Juli 2007

Junaedi H14103081

Page 14: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang mempunyai luas

lahan dan jumlah penduduk yang besar, yang didalamnya terkandung kekayaan

alam melimpah, Salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah mensejahterakan

rakyatnya dengan pembangunan yang merata. Kekayaan alam yang berlimpah dan

jumlah penduduk yang besar merupakan modal bagi bangsa Indonesia untuk dapat

mewujudkan tujuan pembangunan. Pembangunan yang lebih baik selalu

diupayakan guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang selama ini menjadi

penghambat pertumbuhan ekonomi seperti pengangguran, kemiskinan dan lain

sebagainya. Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-

sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan.

Sektor industri mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia

dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB). Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa,

kontribusi sektor industri dalam pembentukan PDB dari tahun ke tahun terus

meningkat. Kontribusi sektor industri rata-rata dari tahun 2001 hingga 2005

sekitar 29.14 persen per tahun yang menempati posisi pertama. Angka ini

menunjukkan bahwa sektor industri merupakan sektor pembentuk PDB terbesar

dibandingkan dengan sektor-sektor perekonomian lainnya. Namun pada tahun

2005 terjadi penurunan PDB yang cukup signifikan. Penurunan yang besar ini

dikarenakan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan

sektor industri pengolahan menurunkan jumlah produksinya. Selain itu juga pada

Page 15: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

2

tahun 2005 juga terjadi penurunan drastis pada penanaman modal dalam negeri

(PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) yang berdampak pula terhadap

berkurangnya output yang dihasilkan oleh industri pengolahan (kompas, 2005).

Hal yang patut diperhatikan adalah bagaimana caranya mengembangkan sektor

industri, agar sektor ini dapat menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang makmur

dan sejahtera.

Table 1.1. Persentase Produk Domestik Bruto Indonesia Atas Dasar Harga

Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2001-2005.

Lapangan Usaha 2001 2002 2003 2004 2005 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan

15,64 15,38 16,91 16,47 14,54

Pertambangan dan Penggalian 11,66 11,29 11,79 10,63 9,30Industri Pengolahan 27,60 27,79 31,08 31,12 28,10Listrik, Gas dan Air Minum 0,63 0,66 0,73 0,72 0,92Bangunan 5,55 5,61 6,30 6,39 5,91Perdagangan, Hotel dan Restoran 16,24 16,16 18,05 17,99 16,83Pengangkutan dan Komunikasi 4,59 5,06 6,01 6,43 6,26Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan

8,02 8,74 9,88 10,03 9,26

Jasa-jasa 9,04 9,23 10,21 10,10 9,14Produk Domestik Bruto (PDB) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2005.

Kontribusi sektor industri juga dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja

yang tersaji pada Tabel 1.2. Tabel ini menunjukkan bahwa sektor industri

pengolahan pada tahun 2003 menyerap tenaga kerja sebesar 11.495.900 orang,

turun menjadi 11.070.500 orang pada tahun 2004 dan meningkat kembali menjadi

11.652.400 orang pada tahun 2005. Meskipun daya serap sektor industri

pengolahan mengalami penurunan pada tahun 2004 dari tahun sebelumnya

sebesar 425.400 orang, namun pada tahun 2005 mengalami peningkatan dengan

angka yang lebih besar dari penurunan tersebut yaitu sebesar 581.900 orang.

Page 16: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

3

Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi yang besar dalam penyerapan

tenaga kerja yaitu urutan ke 3 setelah sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Sektor ini perlu diperhatikan pemerintah karena sektor industri merupakan sektor

padat karya yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar sehingga dapat

mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia Oleh karena itu, industri

pengolahan merupakan industri yang cukup penting dalam perekonomian

Indonesia.

Tabel 1.2. Peranan Sektor Perekonomian Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di

Indonesia Tahun 2003-2005 (Ribu Orang).

Penyerapan Tenaga Kerja Lapangan Usaha 2003 2004 2005

Pertanian, Peternakan , Kehutanan dan Perikanan

43.042,1 40.608,0 41.814,2

Pertambangan dan Penggalian 732,8 1.034,7 808,8Industri pengolahan 11.495,9 11.070,5 11.652,4Listrik Gas, dan Air bersih 151,8 230,8 186,8Bangunan 4.054,7 4.540,1 4.147,1Perdagangan, Hotel dan Restoran 17.249,5 19.119,2 18.896,9Pengangkutan dan Komunikasi 4.939,7 5.480,5 5.552,5Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

1.306,5 1.125,1 1.042,8

Jasa-jasa 9.837,8 10.513,1 10.576,6Sumber : Badan Pusat Statistik, 2005.

Selain dari pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan

tenaga kerja, sektor industri juga memberikan kontribusi yang besar dalam

pendapatan devisa negara. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.3 yang menunjukkan

besarnya ekspor sektor industri pengolahan. Jumlah ekspor non migas yang paling

besar selama periode tahun 2001 hingga tahun 2005 adalah pada sektor industri.

Sektor industri memberikan kontribusi terhadap pembentukan ekspor rata-rata

sebesar 85,83 persen per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri telah

Page 17: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

4

memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan ekspor dibandingkan

dengan sektor-sektor lainnya. Ini memberikan arti bahwa kontribusi pertumbuhan

nasional dari sektor industri masih sangat besar, sehingga apabila kinerja pada

sektor industi ini mengalami gangguan, maka secara tidak langsung perekonomian

nasional juga ikut terganggu. Produk-produk industri dinilai selalu memiliki nilai

tukar yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang

lebih besar dibandingkan dengan produk-produk sektor lain.

Tabel 1.3. Nilai Ekspor Non Migas Indonesia (menurut sektor) Tahun 2001–2005

(juta US$)

NO SEKTOR 2001 2002 2003 2004 2005 2.438,5 2.568,3 2.526,1 2.496,2 2.880,2 1. Sektor Pertanian

(5,58) (5,70) (5,33) (4,46) (4,34)3.569,6 3.743,7 3.995,6 4.761,4 7.946,8 2. Sektor Pertambangan

(8,17) (8,31) (8,43) (8,51) (11,96)37.671,1 38.729,6 40.879,9 48.677,3 55.593,63. Sektor Industri

(86,24) (85,98) (86,23) (87,02) (83,69)5,4 4,5 5,2 4,4 7,84. Komoditi Sektor Lainnya

(0,01) (0,01) (0,01) (0,01) (0,01)Sumber : Badan Pusat Statistik, 2005.

Industri yang selama ini cukup menjadi andalan bagi Indonesia adalah

industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Kompetensi industri TPT nasional

selama kurang lebih 35 tahun menjadikan Indonesia dikenal dan diperhitungkan

sebagai negara Produsen & Eksportir TPT dunia. Fundamental industri TPT

Indonesia kuat karena terintegrasi dari sub-sektor industri hulu dan hilir. Dari

industri man made fiber sampai industri garment. Keunggulan TPT Indonesia

yaitu setiap sub-sektor memiliki skala kapasitas produksi besar dengan tingkat

utilisasi sangat mungkin diekspansi.

Page 18: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

5

Bila dilihat dari sisi ekonomi makro, kontribusi industri TPT mempunyai

peranan penting bagi perekonomian Indonesia dalam pembentukan Produk

Domestik Bruto (PDB). Dari Tabel 1.4 terlihat bahwa, kontribusi sektor industri

TPT dalam pembentukan PDB rata-rata dari tahun 2001 hingga 2005 sekitar 3,2

persen per tahun yang menempati posisi ke dua setelah industri makanan,

minuman, dan tembakau di dalam lingkup industri pengolahan. Angka ini

menunjukkan bahwa sektor industri TPT merupakan sektor pembentuk PDB yang

yang cukup besar.

Tabel 1.4. Persentase Produk Domestik Bruto di Indonesia Atas Dasar Harga

Konstan 2000 Menurut Sektor Tahun 2001-2005.

SEKTOR 2002 2003 2004 2005 BUKAN INDUSTRI 72,14 71,99 71,64 71,09INDUSTRI Industri Pengolahan 27,86 28,01 28,36 28,101. Industri Migas 3,47 3,34 3,12 2,79 a. Kilang Minyak 1,45 1,42 1,35 1,21 b. Gas Alam dan Cair 2,02 1,92 1,77 1,582. Industri Pengolahan Bukan Migas 24,39 24,67 25,24 25,31 a. Makanan, minuman, dan tembakau 7,55 7,38 7,13 6,94 b. Tekstil, pakaian jadi dan kulit 3,22 3,26 3,23 3,10 c. Kayu, bambu dan rotan 1,36 1,32 1,23 1,15 d. Kertas dan barang cetakan 1,33 1,38 1,41 1,37 e. Pupuk, kimia, dan barang dari karet 3,00 3,17 3,29 3,39 f. Semen dan barang galian bukan logam 0,85 0,87 0,91 0,89 g. Logam dasar besi dan dan baja 0,59 0,52 0,48 0,44 h. Alat angkutan mesin dan peralatannya 6,31 6,56 7,34 7,81 i. Lainnya 0,18 0,21 0,22 0,22PDB 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber : Badan Pusat Statistik, 2005.

Kontribusi industri TPT juga terlihat pada penyerapan tenaga kerja, tahun

2001 sektor ini mampu menyerap sebesar 1.219.325 tenaga kerja, tahun 2002

sebanyak 1.182.212 tenaga kerja, tahun 2003 sebanyak 1.182.871 tenaga kerja,

Page 19: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

6

tahun 2004 menyerap sebanyak 1.184.079 tenaga kerja dan pada tahun 2005

meningkat sebesar 1,84 juta tenaga kerja. Jumlah tersebut membuktikan bahwa

sektor industri TPT bersifat padat karya dan akan sangat membantu pemerintah

dalam mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

Industri TPT merupakan salah satu industri andalan bagi Indonesia dalam

peningkatan devisa negara. Tabel 1.5 menyajikan besarnya ekspor maupun impor

serta nilai ekspor bersih industri TPT. Apabila perbandingkan dengan Tabel 1.3

kita dapat melihat bahwa industri TPT menyumbang rata-rata sebesar 15,5 persen

per tahunnya terhadap pembentukan ekspor pada sektor industri. Ekspor industri

TPT tahun 2001 adalah sebesar 7.675,41 juta US$ dan terjadi penurunan ekspor

pada tahun 2002 menjadi 6.888,56 juta US$ atau terjadi penurunan sebesar 10,25

persen. Namun tahun 2003 hingga 2005 ekspor industri TPT berhasil meningkat

dengan rata-rata 7,77 persen per tahunnya. Bila dilihat dari selisih ekspor dan

impornya, pada sektor industri TPT mendapatkan surplus yang setiap tahun terus

meningkat. Angka yang tertera pada tahun 2005 yaitu industri TPT surplus

sebesar 6.997,35 juta US$ dari sinilah industri TPT dapat disebut sebagai salah

satu industri andalan bagi Indonesia dalam peningkatan devisa negara.

Tabel 1.5. Nilai Ekspor Impor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Indonesia Tahun 2001–2005 (dalam juta US$).

Tahun Nilai Ekspor % Perubahan Nilai Impor % Perubahan Ekspor Bersih2001 7.675,41 - 2.440,11 - 5.235,302002 6.888,56 -10,25 1.824,57 -25,23 5.063,992003 7.033,49 2,10 1.673,12 -8,30 5.360,372004 7.647,44 8,73 1.720,56 2,84 5.926,882005 8.602,87 12,49 1.605,53 -6,67 6.997,35

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Depperin, 2005 (diolah).

Page 20: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

7

Nilai impor TPT secara total mengalami penurunan sebesar 6,69%, akan

tetapi apabila dilihat sektor per sektor terdapat kenaikan impor yang cukup besar

baik dalam volume maupun nilai, khususnya pada impor produk pakaian jadi

(garmen) yang mengalami kenaikan cukup besar. Secara lengkap data mengenai

impor industri TPT Indonesia tercantum pada Tabel 1.6.

Tabel 1.6. Impor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia Tahun

2001–2005.

Sub-sektor Satuan 2001 2002 2003 2004 2005 Ribu Ton 977,59 807,45 672,55 642,24 598,26

Serat Juta US$ 1336,12 922,48 838,01 956,26 801,77Ribu Ton 84,59 83,21 87,63 109,43 108,53

Benang Juta US$ 260,70 219,53 196,79 244,89 267,04Ribu Ton 154,25 116,16 83,29 98,76 99,41

Kain Juta US$ 755,05 588,65 403,04 433,51 405,99Ribu Ton 11,95 11,65 3,65 3,23 11,08

Pakaian Jadi Juta US$ 17,56 27,64 15,08 28,24 53,24Ribu Ton 37,62 30,30 24,17 27,24 33,35Prod. tekstil

jadi lainnya Juta US$ 73,04 69,94 61,59 57,66 77,49Ribu Ton 1266,01 1048,76 871,28 880,89 850,63

Total Juta US$ 2442,46 1828,24 1514,52 1720,56 1605,53Sumber : Badan Pusat Statistik dan Depperin, 2005 (diolah ).

Impor bahan baku industri TPT sebagian besar berasal dari china berupa

produk pakaian jadi (garmen), dalam volume maupun nilai, disamping garmen

juga terdapat kenaikan impor yang besar juga berasal dari China berupa jenis

produk tekstil jadi lain (other textile product) seperti dapat dilihat pada tabel 1.7

dan 1.8.

Page 21: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

8

Tabel 1.7. Impor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia Dari Rep. Rakyat China.

2004 2005 % Share 2005

Produk 1000 Ton Juta US$ 1000 Ton Juta US$ Ton US $ Serat 6,51 9,17 3,85 6,48 -40,79 -29,32Benang 13,44 32,66 20,33 46,29 51,26 41,74Kain 33,12 115,35 43,42 144,28 31,08 25,08Pakaian Jadi 0,93 3,21 7,15 19,67 666,69 513,07Prod. Tekstil Jadi Lainnya 2,87 4,26 3,87 6,18 34,80 45,11Total 56,88 164,64 78,63 222,90 38,24 35,38

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Depperin, 2005 (diolah).

Tabel 1.8. Impor Serat (Fiber) Indonesia Dari Rep. Rakyat China.

2004 2005 % Share 2005 Serat Ton Ribu US$ Ton Ribu US$ Ton US $

Serat Alam 465.017 702.387 469.990 589.499 1,07 -16,07 Sutra 194 235 312 821 61,02 249,55 Wol 1.884 10.23 1.298 6.156 -29,59 -39,83 Kapas 458.914 390.064 464.963 580.582 1,32 -15,87 Serat Alam

Lainnya 4.065 1.857 3.416 1.94 -15,96 4,46Serat Buatan 177.222 253.874 128.275 212.274 -27,62 -16,39Total 642.239 956.26 598.265 801.773 -6,85 -16,16

Sumber : Badan Pusat Statistik dan Depperin, 2005 (diolah).

Perkembangan sektor industri TPT di Indonesia menjadikan industri ini

sebagai salah satu industri terpenting meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Industri tekstil dan produk tekstil memberikan efek multiplier dalam kehidupan

masyarakatnya baik dari sisi tenaga kerja, pendapatan maupun terhadap output

industri itu sendiri. Selain itu perlu juga dilihat bagaimana dampak penyebaran

industri ini dan keterkaitan terhadap sektor-sektor industri lainnya. Hal tersebut

yang menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai industri tekstil di

Indonesia.

Page 22: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

9

1.2. Perumusan Masalah

Industri TPT memberikan kontribusi yang cukup besar dalam

pembentukkan PDB dan penyerapan tenaga kerja. Semakin berkembangnya sektor

industri TPT dari tahun ke tahun diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah

pengangguran dan pemerataan pendapatan yang terjadi di Indonesia. Yang lebih

diperhatikan di sini adalah kontribusi sektor industri TPT dalam pembentukan

devisa negara. Saat ini Indonesia menduduki posisi ke-11 untuk jenis kain dan

benang dan posisi ke-8 untuk jenis produk pakaian jadi (Asosiasi Pertekstilan

Indonesia, 2007).

Gambar 1.1. Ekspor Impor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia

Tahun 2001-2005

Ekspor Impor TPT

0100020003000400050006000700080009000

10000

2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

Juta

US$

Ekspor TPT Impor TPT

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005 (diolah).

Seperti yang sudah di bahas sebelumnya, sektor industri TPT berhasil

meningatkan nilai ekspor dan menurunkan impornya yang berarti juga industri ini

menghasilkan jumlah devisa negara yang cukup besar. Naik turunnya nilai ekspor

Page 23: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

10

impor sektor industri TPT dapat dilihat pada Gambar 1.1. Pada gambar tersebut

sangat jelas memperlihatkan tren nilai ekspor yang meningkat dan impor yang

menurun. Pada Gambar 1.2 memperlihatkan besarnya devisa yang dihasilkan oleh

sektor ini meningkat dari tahun ke tahun.

Gambar 1.2. Nilai Ekspor Bersih Industri Tekstil dan Produk Pekstil (TPT)

Indonesia Tahun 2001-2005

5235.3 5063.99 5360.375926.88

6997.35

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Juta US$

2001 2002 2003 2004 2005

Tahun

Nilai Ekspor Bersih

Nilai Ekspor Bersih

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005 (diolah).

Peningkatan yang terjadi disetiap tahunnya, bukan berarti pula industri

TPT tidak mengalami hambatan. Pada tahun 2002 penurunan ekspor TPT sebesar

10,25 persen ini disebabkan oleh relokasi pabrik tekstil ke Cina dan Vietnam, hal

ini terjadi sejak iklim bisnis Indonesia yang kurang mendukung berkaitan dengan

masalah domestik struktural yang belum dapat dipecahkan. Ekspor TPT juga

menurun pada tahun 2003 karena masalah-masalah yang dihadapi dihadapi

perusahaan seperti mesin-mesin yang sudah tua, keterbatasan sumber pembiayaan

investasi serta munculnya pesaing-pesaing baru dari Cina dan Vietnam. Industri

Page 24: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

11

TPT yang selama ini menjadi unggulan ekspor nonmigas dan menyerap sekitar

1,84 juta pekerja terancam hancur akibat kalah bersaing di era pasar bebas.

Ancaman itu begitu serius karena sebagian besar mesin-mesin tekstil sudah

berumur di atas 15 tahun sehingga produktivitasnya kian merosot, sementara

konsumsi energi makin boros. Sebaliknya China, India, Pakistan dan Vietnam

terus memperbarui mesin produksi dengan teknologi terkini yang jauh lebih

efisien, sehingga kian mengancam pasar lokal. Sedangkan pabrik lokal justru

mulai tutup satu per satu. Revitalisasi yang sejak lima tahun terakhir dicanangkan

pemerintah sulit direalisasikan karena perbankan tidak bersedia membiayai.

Menurut perkiraan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), kebutuhan dana

restrukturisasi mesin tekstil membutuhkan dana US$3,5 miliar, untuk

meningkatkan kinerja industri dan menggenjot ekspor. International Finance

Corporation dan Japan Bank for International Cooperation sebenarnya sanggup

membiayai program itu. Namun, pemerintah tidak bersedia memberikan

jaminan.Akibatnya, kinerja ekspor TPT cenderung menurun. Pada 2000 ekspor

TPT mencapai US$8,2 miliar, tetapi sejak itu tidak pernah lagi menyentuh US$8

miliar, kecuali tahun 2005 senilai US$8,6 miliar.

Upaya peningkatan industri TPT nasional masih dan selalu saja menemui

berbagai permasalahan baik eksternal maupun internal. Dari permasalahan

eksternal seperti terbentuknya blok-blok perdagangan maupun perdagangan antar

kawasan/regional yang baru, khususnya di negara-negara yang selama ini menjadi

tujuan utama ekspor TPT Indonesia, dengan segala proteksi, preferensi, dan

subsidi yang diterapkan baik langsung maupun tidak langsung dapat menghambat

Page 25: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

12

bagi eksistensi kinerja ekspor TPT nasional. Selain itu tumbuhnya kompetitor–

kompetitor baru juga telah menambah berat persaingan dalam menghadapi era

pasar global yang semakin terbuka dan pasti.

Disamping permasalahan eksternal, yang menjadi sumber dari segala

permasalahan adalah permasalahan internal yang kerap kali menjadi penghambat

bagi peningkatan kinerja industri TPT nasional yang secara langsung dapat

dirasakan pengaruhnya pada aktifitas produksi maupun pemasaran perusahaan

mulai dari adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan Tarif Dasar

Listrik (TDL), suku bunga yang relatif tinggi, naiknya biaya-biaya administrasi

yang tergolong penerimaan negara bukan pajak, naiknya biaya transportasi baik

darat maupun laut, sistem pengupahan, maraknya impor TPT ilegal ditambah lagi

dengan pungutan-pungutan resmi maupun tidak resmi. Dengan kata lain bahwa

adanya kenaikan-kenaikan biaya tersebut ditambah dengan permasalahan

eksternal dan internal belum sepenuhnya diimbangi oleh adanya suatu kebijakan

yang memberikan kemudahan bagi dunia usaha khususnya industri TPT untuk

dapat berkembang (Asosiasi Pertekstilan Indonesia, 2007).

Meningkatnya kinerja dari sektor-sektor perekonomian yang menjadi

prioritas utama dalam pembangunan negara Indonesia memerlukan suatu kondisi

yang dapat mendukung sektor-sektor perekonomian tersebut mulai hal yang

paling mendasar sampai langkah akhir dalam pengelolaan outpunya serta

diperlukan adanya kebijakan pemerintah yang diharapkan dapat meningkatkan

jumlah ekspor sehingga memberikan peningkatan dalam pembentukan nilai

tambah bruto dan kesempatan kerja. Berdasarkan latar belakang, dengan melihat

Page 26: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

13

kedudukan sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam perekonomian

Indonesia serta peluang dan potensi yang dimilikinya, maka beberapa

permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Berapa besar peranan sektor industri tekstil dan produk tekstil terhadap

perekonomian Indonesia?

2. Bagaimana keterkaitan antara sektor industri tekstil dan produk tekstil

dengan sektor-sektor perekonomian lainnya dan dampak penyebarannya?

3. Berapa besar dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri

tekstil dan produk tekstil berdasarkan efek multiplier terhadap output,

pendapatan, dan kesempatan kerja?

4. Berapa besar peningkatan ekspor yang ditimbulkan oleh sektor industri

tekstil dan produk tekstil terhadap perekonomian Indonesia dilihat dari

pembentukan output, pendapatan dan tenaga kerja?

1.3. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antar

sektor serta dampak ekspor sektor industri tekstil dan produk tekstil dalam

perekonomian Indonesia. Sesuai dengan penjelasan latar belakang dan perumusan

masalah di atas, maka secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis peran sektor industri tekstil dan produk tekstil terhadap

perekonomian Indonesia.

2. Menganalisis keterkaitan antara sektor industri tekstil dan produk tekstil

dengan sektor-sektor perekonomian lainnya dan dampak penyebarannya.

Page 27: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

14

3. Menganalisis dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri

tekstil dan produk tekstil berdasarkan efek multiplier terhadap output,

pendapatan, dan kesempatan kerja.

4. Menganalisis dampak peningkatan ekspor yang ditimbulkan oleh sektor

industri tekstil dan produk tekstil terhadap perekonomian Indonesia dilihat

dari pembentukan output, pendapatan dan tenaga kerja.

1.4. Manfaat Penelitian

Hal-hal yang diperoleh dengan dan dari penelitian tentang analisis peranan

serta dampak investasi sektor industri tekstil dan produk tekstil terhadap

perekonomian Indonesia diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

terkait dengan permasalahan yang telah diteliti ini. Secara ringkas, manfaat yang

penulis harapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi Pemerintah Indonesia dan pihak

terkait lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan

ekonomi, terutama terkait dengan sektor-sektor industri tekstil dan produk

tekstil.

2. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang lain sebagai

bahan pelengkap penelitian yang relevan dengan permasalahan skripsi ini.

3. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

mahasiswa jurusan ilmu ekonomi pada umumnya dalam memahami

permasalahan mengenai peranan serta dampak peningkatan ekspor di

sektor industri tekstil dan produk tekstil terhadap perekonomian Indonesia.

Page 28: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

15

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas dampak kenaikan ekspor di sektor industri tekstil

dan produk tekstil terhadap sektor-sektor perekonomian lainnya mengenai

pengaruh, keterkaitan, dampak penyebaran dalam perekonomian Indonesia.

Dalam penelitian ini tidak membahas pengaruh peningkatan impor yang

disebabkan oleh meningkatnya jumlah ekspor sektor industri tekstil dan produk

tekstil melainkan jumlah impor di penelitian ini diasumsikan tetap. Penelitian ini

juga mengansumsikan koefisien teknologi dalam tabel Input-Output tetap,

sehingga tidak ada perubahan koefisien teknologi dati tahun 2003 hingga tahun

2007. Termasuk dalam penelitian industri TPT ini adalah industri serat, benang,

kain, industri pakaian jadi dan produk tekstil lainnya yang diagregasi menjadi

sektor sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Analisis sektor industri

TPT ini dilakukan dengan menggunakan data pada tabel Input-Output (I-O)

Indonesia tahun 2003. Oleh karena itu, penelitian ini tidak melihat wilayah secara

khusus melainkan mencakup wilayah nasional secara keseluruhan.

Page 29: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pentingnya Perdagangan Luar Negeri Bagi Perekonomian

Perdagangan luar negeri timbul karena tidak ada suatu negara pun di dunia

ini yang dapat menghasilkan semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

seluruh penduduk. Kalaupun berbagai kebutuhan tersebut dapat dihasilkan di

dalam negeri, tetapi dalam banyak hal sering lebih murah mengimpor barang-

barang yang diperlukan dari luar negeri daripada harus dihasilkan sendiri di dalam

negeri (Deliarnov,1995).

Manfaat yang dapat diambil dengan adanya perdagangan luar negeri

berupa sumber devisa, dengan mengekspor suatu komoditi maka kita akan

mendapat devisa yang dapat digunakan untuk mengimpor barang modal dan

konsumsi. Kesempatan kerja akan semakin luas akibat perdagangan luar negeri

terutama kegiatan ekspor. Selain itu, harga barang-barang akan stabil dengan

adanya impor, peralihan teknologi juga akan semakin cepat serta terjadi

peningkatan kualitas konsumsi.

Perdagangan luar negeri terjadi dalam perekonomian terbuka, sedangkan

dalam perekonomian tertutup hanya memiliki tiga komponen PDB yaitu

pengeluaran konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintahan (G).

Ekspor bersih (Ekspor – Impor) terjadi pada perekonomian terbuka. Ekspor bersih

dapat bertanda positif maupun negatif. Bila tandanya positif maka jumlah barang

yang diekspor ke luar negeri lebih banyak daripada barang-barang yang diimpor.

Sementara bila tandanya negatif maka jumlah barang yang diimpor (M) lebih

Page 30: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

17

banyak daripada jumlah barang yang diekspor (X). Pendapatan nasional dapat

dirumuskan dengan : Y = C + I + G + (X – M).

Gambar 2.1 Pembentukan Pendapatan Nasional Dengan

Pendekatan Pengeluaran Sumber : Mankiw, 2000.

Perdagangan luar negeri terdiri dari ekspor dan impor, dimana ekspor

adalah penjualan barang yang dihasilkan oleh suatu negara ke negara lain

sedangkan impor adalah barang yang dikirimkan dari luar negeri karena negara

tersebut tidak dapat memproduksi barang tersebut atau karena produksi negara

kurang untuk memenuhi permintaan dalam negeri. Ekspor netto adalah selisih

antara ekspor dan impor. Ekspor neto sama dengan selisih antara apa yang

diproduksi dan apa yang diinginkan untuk konsumsi, investasi, dan belanja

Pengeluaran Agregat (AE)

45˚ Pendapatan Nasional Riil (Y)

Y = AE

ΔNX

AE2 = C+I+G+(EX1-IM)

AE1 = C+I+G+(EX2-IM)

Y2 Y1

AS

AD2

AD1

Tingkat harga (P)

P1

P2

Pendapatan Nasional Riil (Y)

Page 31: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

18

pemerintah (Mankiw, 2000). Apabila diturunkan ke kurva permintaan agregat

(Agregat Demand/AD) dan penawaran agregat (Agregat Suplay/AS), pada

Gambar 2.1 terlihat bahwa penurunan pada ekspor neto akan menggeser Agregate

Expenditure (AE) ke bawah, selain itu juga akan mengakibatkan permintaan

agregat (Agregate Demand/AD) menurun, hal ini akan mendorong tingkat harga

turun. Dari sisi pendapatan nasional, pendapatan nasional (Y) akan mengalami

penurunan (kontrasionary) dari Y1 menjadi Y2.

Ekspor merupakan penjualan barang yang dihasilkan oleh suatu negara ke

negara lain. Suatu negara dapat mengekspor barang-barang yang dihasilkannya ke

negara-negara lain yang tidak dapat menghasilkan sendiri barang-barang yang

dihasilkan oleh negara pengekspor. Ekspor merupakan salah satu komponen atau

bagian dari pengeluaran agregat. Makin banyak jumlah barang yang dapat

diekspor, makin besar pengeluaran agregat, dan makin tinggi juga pendapatan

nasional suatu negara.

Impor merupakan kebalikan dari ekspor. Jika ekspor dikatakan sebagai

faktor injeksi maka impor merupakan kebocoran dalam pendapatan nasional.

Artinya, makin besar impor makin banyak uang negara yang pindah ke luar

negeri. Jumlah impor ditentukan oleh kemampuan dalam menghasilkan barang-

barang yang bersaing dengan buatan dalam negeri. Makin tinggi tingkat

pendapatan nasional serta makin rendah kemampuan untuk menghasilkan barang-

barang dan makin tinggi impor, dan pendapatan nasional akan menurun. Ekspor

neto, mempunyai peranan penting yakni sebagai motor penggerak perekonomian

Page 32: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

19

nasional. Sebab ekspor neto dapat menghasilkan devisa yang selanjutnya dapat

digunakan untuk membiayai pembangunan sektor-sektor dalam negeri.

Pada Gambar 2.2 panel a) terlihat bahwa jumlah ekspor (X) ditentukan

oleh faktor eksogen dan tidak tergantung pada besarnya pendapatan nasional.

Sebaliknya dari panel b) terlihat antara impor (M) dengan pendapatan nasional

terdapat kaitan yang erat. Makin besar pendapatan nasional makin besar impor

ditentulan oleh marginal propencity to import .

a) b)

Gambar 2.2. Hubungan Antara Ekspor dan Impor Dengan Tingkat Pendapatan Nasional

Sumber : Deliarnov, 1995.

Sementara itu Todaro dan Smith (2003) menyatakan peranan perdagangan

luar negeri dalam pembangunan ekonomi terbagi dua yaitu manfaat langsung dan

tidak langsung. Manfaat langsung perdagangan luar negeri adalah :

1) Perdagangan internasional memperluas pasaran dan merangsang investasi,

pendapatan dan tabungan melalui alokasi sumberdaya dengan lebih

efisien.

M + Mo + mY

Mo

0

X

0

M

X

Y Y

Δ Y

Δ M

Page 33: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

20

2) Sumber-sumber yang ada digunakan lebih produktif dan alokasi sumber-

sumber menjadi lebih efisien berdasarkan fungsi-fungsi produksi tertentu.

3) Membantu mengalihkan sektor pangan subsisten ke sektor uang karena

pasar bagi produk pertanian meningkat dan pendapatan serta standar

kehidupan meningkat dan pendapatan serta standar hidup petani

meningkat.

Sedangkan manfaat tidak langsung dari perdagangan luar negeri adalah :

1) Perdagangan luar negeri membantu mempertukarkan barang-barang yang

mempunyai kemampuan pertumbuhan rendah dengan barang luar negeri

yang mempunyai kemampuan pertumbuhan tinggi.

2) Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh mendidik, artinya dapat

memberikan sarana dan wahana untuk menyebarluaskan pengetahuan

teknis, pemasukan gagasan, keterampilan, bakat manajer, dan

kewiraswastaan yang dapat menyebabkan kemajuan teknologi.

3) Perdagangan luar negeri memberikan dasar bagi pemasukan modal luar

negeri ke negara-negara berkembang.

4) Perdagangan luar negeri dapat meningkatkan persaingan sehat dan

mengendalikan monopoli yang tidak efisien.

2.2. Defenisi Industri

Industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan

barang-barang yang homogen atau barang-barang yang mempunyai sifat saling

mengganti (Hasibuan, 1993). Sedangkan menurut Dumairi (1995) istilah industri

mempunyai dua arti. Pertama, industri dapat berarti himpunan perusahaan-

Page 34: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

21

perusahaan sejenis. Dalam konteks ini misalnya sebutan industri tekstil berarti

himpunan atau kelompok perusahaan penghasil tekstil. Kedua, industri dapat pula

merujuk ke suatu sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif

yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

Sementara itu industri berbeda dengan perusahaan, menurut Badan Pusat Statistik

(2002) perusahaan merupakan suatu satuan usaha yang melakukan kegiatan

ekonomi dengan tujuan menghasilkan dan atau menjual barang atau jasa.

Perusahaan terletak atau menempati lokasi tersendiri dan bersifat menetap,

mempunyai aktivitas dan catatan administrasi yang dapat dipisahkan dari kegiatan

lain serta ada seseorang atau lebih yang bertanggung jawab penuh atas resiko

usaha serta dapat menjamin kelangsungan usaha tersebut baik sebagai pemilik

atau pimpinan ataupun pekerja.

Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan

kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan

sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang

nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dan sifatnya lebih dekat kepada

pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri dan pekerjaan

perakitan. (BPS, 2003).

Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2002, industri pengolahan

dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu:

1. Industri Migas

a. Kilang minyak

b. Gas alam dan cair

Page 35: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

22

2. Industri Pengolahan Bukan Migas

a. Industri makanan, minuman, dan tembakau

b. Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit

c. Industri kayu, bambu dan rotan

d. Industri kertas dan barang cetakan

e. Industri pupuk, kimia, dan barang dari karet

f. Industri semen dan barang galian bukan logam

g. Industri logam dasar besi dan dan baja

h. Industri alat angkutan mesin dan peralatannya

i. Industri barang ainnya

Industri pengolahan dibagi dalam 4 golongan berdasarkan tenaga kerjanya

yaitu sebagai berikut (BPS, 2004):

1. Industri besar. Industri besar merupakan perusahaan industri yang

memiliki tenaga kerja 100 orang atau lebih.

2. Industri sedang. Industri sedang adalah perusahaan industri yang memiliki

tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang.

3. Industri kecil. Industri kecil adalah perusahaan industri yang memiliki

tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang.

4. Industri kerajinan rumah tangga. Industri kerajinan rumah tangga adalah

perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja kuran dari 5 orang.

Page 36: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

23

2.3. Pengertian Industri TPT (Tekstil dan Produk Tekstil)

Secara umum, tekstil adalah bahan pakaian atau kain. Dilihat dari sisi

keuntungan atau benefitnya, tekstil tidak hanya untuk pakaian, tapi juga dapat

digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industri atau kegunaan lainnya (kain

kasur, gorden, taplak meja, tas, koper, parasut, kain layer, jok mobil atau kap

mobil, ban pipa atau selang untuk minyak dan pemadam kebakaran, dan lain-lain).

Tekstil berasal dari bahasa Latin, yaitu textiles yang berarti menenun atau kain

tenun. Tekstil berarti pula:

a. Suatu benda yang dibuat dari benang, dijadikan kain sebagai bahan pakaian.

Tabel 2.1. Klasifikasi Industri TPT menurut Harmonized System

Chapter 50 Silk, mulai dari cocoons suitable for reeling sampai woven pabrics

Chapter 51 Cotton, mulai not carded dan cotton waste sampai woven fabrics Chapter 52 Wool, mulai unimproved wol sampai woven fabrics Chapter 53 Other vegetable fibre, mulai processed but not spun sampai

woven fabrics Chapter 54 Man made stample filaments, mulai yarn & thread sampai

woven fabrics Chapter 55 Man made stample fibres, mulai fiber & tows termasuk waste,

sampai woven fabrics (synthetic atau artificial) Chapter 56 Non-woven, special yarns, ropes, etc.,sampai netting (dari semua

jenis fibers) Chapter 57 Carpets, dari semua jenis fibers Chapter 58 Special woven fabrics, embroidery dari semua bahan dalam

raschel dikelompokkan Chapter 60 (knitted fabrics) Chapter 59 Impregnated coated, laminated, and textiles articles suitable for

industrial use Chapter 60 Knitted or crocheted fabrics dari semua bahan Chapter 61 Apparel and clothing accessories, knitted or crocheted Chapter 62 Apparel and clothing accessories, not knitted or crocheted Chapter 63 Other made up articles, termasuk blanket, bed linen, table linen,

toilet linen, sails, sampai worn clothing. Sumber: Djafrie, 2003.

Page 37: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

24

b. Suatu benda yang berasal dari serat atau benang yang dianyam (ditenun) atau

dirajut, direnda, dilapis, dikempa, untuk dijadikan bahan pakaian atau untuk

keperluan lainnya (Djafrie, 2003).

Pengklasifikasian TPT dilakukan bergantung pada tujuan penggunaan TPT

itu sendiri sehingga menimbulkan beberapa cara dalam mengklasifikasinya. Pada

saat ini, masih ada 2 (dua) jenis klasifikasi yang berbeda sekali, yaitu klasifikasi

berdasarkan produk (industri) dan berdasarkan perdagangan. Untuk keperluan

statistik perdagangan dan penggolongan barang dalam tarif pabean, semua

anggota GATT sepakat menggunakan hasil dari Custom Cooperation Council

dalam bentuk The Harmonized Commodity Discription and Coading System

disingkat HS (Harmonized System) pada Tabel 2.1. Kesepakatan anggota GATT

itu telah diterima PBB dengan mengadakan revisi 2 United Nation tentang

Standard International Trade Classification (SITC). Harmonized System terdiri

dari 21 Section dan 99 chapters (diantaranya dua chapters cadangan). TPT

termasuk section XI, tetapi beberapa produk dari section lain dalam MFA

dimasukkan ke dalam cakupan section TPT. Dalam rentang waktu penelitian yang

dilakukan, yaitu 1983-2002, sektor industri TPT telah mengalami tiga kali

perubahan dalam pembagian golongan pokok industri. Pertama, pada 1983-1989,

statistik industri tekstil, garmen dan produk kulit (ISIC 32) terdiri dari 16 cabang,

mulai batik tradisional dan kerajinan perkakas tenun hingga benang tekstil modern

dan industri tenun. Kemudian pada 1990-1997 terjadi pengembangan

pengklasifikasian industri menjadi 33 cabang. Terakhir, perubahan terjadi pada

Page 38: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

25

tahun 1998-2002 (Tabel 2.2), industri TPT terpisah menjadi tiga golongan pokok,

yaitu KLUI 17 (industri tekstil) dan KLUI 18 (pakaian jadi).

Tabel 2.2. Klasifikasi Industri TPT menurut BPS Mulai Tahun 1998-2002

17111 Persiapan serat tekstil 17112 Pemintalan benang 17113 Pemintalan benang jahit 17114 Pertenunan (kecuali pertenunan karung goni dan karung lainnya) 17115 Kain tenun ikat 17121 Penyempurnaan benang 17122 Penyempurnaan kain 17123 Percetakan kain 17124 Batik 17211 Barang jadi tekstil, kecuali untuk pakaian jadi 17212 Barang jadi tekstil, untuk keperluan kesehatan 17213 Tekstil jadi untuk keperluan kosmetik 17214 Karung goni 17215 Bagor dan karung lainnya 17220 Permadani 17231 Tali 17232 Barang-barang dari tali 17291 Kain pita 17292 Kain keperluan industri 17293 Border/sulam 17294 Non woven 17295 Kain ban 17299 Tekstil yang tidak diklasifikasikan di tempat lain 17301 Kain rajut 17302 Pakaian jadi rajutan 17303 Rajutan kaos kaki 17304 Barang jadi rajutan 17400 Kapuk 18101 Pakaian jadi dari tekstil 18102 Pakaian jadi lainnya dari tekstil 18103 Pakaian jadi dari kulit 18104 Pakaian jadi lainnya dari kulit 18201 Bulu tiruan 18202 Pakaian jadi/barang jadi berbulu dan atau aksesoris 18203 Pencelup bulu

Sumber: BPS, 2002.

Page 39: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

26

Empat sektor penting industri tekstil dan produk tekstil (TPT) adalah serat,

benang, tenunan/kain dan garmen. Secara teknis, struktur industri TPT nasional

dibagi menjadi tiga subsektor, yaitu:

1. Sektor hulu (upstream)

Industri sektor hulu adalah industri pembuat serat (fibre) dan pemintal

(spinning), seperti serat kapas, serat sintetik, serat selulosa dan bahan baku

serat sintetik. Umumnya, industri pada sektor hulu bersifat padat modal,

full-automotic, berskala besar, jumlah tenaga kerja sedikit dan output

pertenaga kerja besar.

2. Sektor Menengah (midstream)

Sektor menengah meliputi industri yang bergerak pada bidang pemintalan

(spinning), pertenunan (weaving) dan pencelupan/penyempurnaan

(dyeing/finishing). Sifat dari industri sektor menengah adalah semi padat

modal dan teknologi yang dipakai telah berkembang dengan penyerapan

tenaga kerjanya lebih besar dari sektor hulu.

3. Sektor hilir (downstream)

Industri pada sektor hilir adalah pakaian jadi (garment). Sektor ini paling

banyak menyerap tenaga kerja sehingga sifat industrinya adalah padat

karya. Pembeda sektor hilir dan sektor hulu maupun sektor menengah

adalah pada jumlah tenaga kerjanya, yaitu sebagian besar tenaga kerjanya

adalah wanita.

Page 40: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

27

Gambar 2.3. Diagram Alur Struktur Industri TPT Indonesia Sumber: Djafrie, 2003.

2.4. Prospek Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Secara umum, tekstil adalah bahan pakaian atau kain. Dilihat dari segi

keuntungannya, tekstil tidak hanya untuk pakaian tapi juga dapat digunakan untuk

kebutuhan rumah tangga, industri atau kegunaan lainnya (kain kasur, gorden,

taplak meja, tas, koper, parasut, kain layar, jok mobil, ban pipa, selang untuk

minyak dan pemadam kebakaran, dan lain-lain). Tekstil berasal dari bahasa latin

yaitu textiles yang berarti menenun atau kain tenun. Tekstil berarti pada : (a) suatu

benda yang dibuat dari benang kemudian dijadikan kain sebagai bahan pakaian,

(b) suatu benda yang berasal dari serat atau benang yang dianyam dari atau

SERAT ALAM SERAT BUATAN

PENCELUPAN

PEMBUATAN BENANG TEKSTUR

PERAJUTAN

NON WOVEN

BATIK

PEMBORDIRAN

PENCELUPAN/PENCETAKAN

PAKAIAN JADI

PEMINTALAN

PERTENUNAN

Page 41: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

28

dirajut, direnda, dilapis, dikempa, untuk dijadikan bahan pakaian atau untuk

keperluan lain (Djafrie, 2003).

Banyak masalah yang menghambat perkembangan industri nasional saat

ini, seperti masalah infrastruktur yang belum banyak tersedia, tingkat suku bunga

yang tinggi, aturan pajak yang ketat, ketersediaan bahan baku dan juga sistem

perindustriannya (Asosiasi Pertekstilan Indonesia, 2007). Hal tersebut akan

semakin menekan pertumbuhan sektor industri. Tekstil dan produk tekstil

termasuk dalam 10 industri yang menjadi prioritas pemerintah selain minyak

kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil), alas kaki, elektronik, industri kertas dan

bubur kertas, tembakau, dan lain- lain. Permasalahan yang dihadapi industri TPT

saat ini adalah serbuan tekstil dari India dan Cina dengan daya saing tinggi, krisis

ekonomi tahun 1997 juga ikut mengakibatkan kemunduran industri TPT (Asosiasi

Pertekstilan Indonesia, 2007).

Negara pesaing TPT Indonesia yang utama adalah Cina. Cina sebagai

saingan utama memiliki cukup tenaga kerja disamping memiliki keunggulan lain

yang tidak dimiliki Indonesia yaitu kaya akan kapas. Oleh karena itu dalam

rangka mempertahankan daya saing TPT, Indonesia mengembangkan TPT dari

bahan sintetis yang bahan bakunya cukup tersedia di dalam negeri. Masalah lain

yang menghambat perkembangan TPT adalah rendahnya efisiensi mesin.

Selama ini industri TPT Indonesia memiliki keunggulan komparatif yakni

tersedianya cukup tenaga kerja dengan upah yang murah dibanding dengan negara

pengeksportir lainnya kecuali Cina. Oleh karena itu pada saat upah buruh mahal

maka industri TPT kita akan jatuh. Upaya untuk mengatasinya adalah mengurangi

Page 42: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

29

ketergantungan terhadap bahan baku impor seperti kapas yang diimpor dari

Amerika Serikat dan pengembangan kreasi produk sendiri. Prospek pasar dunia

untuk TPT masih sangat cerah. Permintaan pasar produk ini tidak akan pernah

berhenti seiring dengan peningkatan kesejahteraan penduduk dunia,

perkembangan kebudayaan, etika dan bertambahnya populasi penduduk.

2.5. Teori Analisis Input-Output (I-O)

Menurut Badan Pusat Statistik (2003), Tabel Input-Output (I-O) adalah

suatu alat analisis yang menyajikan informasi transaksi barang dan jasa serta

saling kerterkaitan antara sektor yang satu dengan sekor lainnya, dalam suatu

wilayah pada periode tertentu dengan bentuk penyajian berupa matrik. Isian

sepanjang baris tabel I-O menunjukkan pengalokasian output yang dihasilkan oleh

suatu sektor untuk memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir. Isian pada

baris nilai tambah menunjukkan komposisi penciptaan nilai tambah sektoral.

Sedangkan isian sepanjang kolomnya menunjukkan struktur input yang digunakan

oleh masing-masing sektor dalam proses produksi, baik yang berupa input antara

maupun input primer.

Alat analisis Input-Output (I-O) pertama kali dikenalkan oleh W. Leontif

pada tahun 1930-an dan telah berkembang untuk keperluan yang lebih luas dalam

analisis ekonomi. Kegunaan dari analisis input-output menurut BPS (2003)

adalah sebagai berikut :

Page 43: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

30

1. Untuk memperkirakan dampak permitaan akhir terhadap output, nilai

tambah, impor, penerimaan pajak dan penyerapan tenaga kerja di berbagai

sektor produksi.

2. Untuk melihat komposisi penyediaan barang dan penggunaan barang dan

jasa terutama dalam analisis terhadap kebutuhan impor dan kemungkinan

substitusinya.

3. Untuk analisis perubahan harga yaitu dengan melihat pengaruh secara

langsung dan tidak langsung dari perubahan harga input terhadap output.

4. Untuk mengetahui sektor-sektor yang pengaruhnya paling dominan

terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor yang peka terhadap

pertumbuhan perekonomian.

5. Untuk menggambarkan perekonomian suatu wilayah dan

mengidentifikasikan karakteristik struktural suatu perekonomian wilayah.

2.5.1. Struktur Tabel Input-Output (I-O)

Pada umumnya kerangka tabel Input-Output adalah suatu matriks

berukuran “n x n” yang mendeskripsikan suatu hubungan. Isi sepanjang baris ke-i

menunjukkan alokasi output yang dihasilkan sektor i untuk memenuhi permintaan

antara sektor-sektor lainnya dan permintaan akhir. Di sepanjang kolom ke-j

menunjukkan stuktur input yang digunakan oleh sektor j dalam produksinya, baik

input antara maupun primer. Isi dalam tabel I-O terdiri dari empat kuadran, yaitu:

Page 44: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

31

1. Kuadaran I (Intermediate Quadran)

Setiap selnya merupakan transaksi antara, memuat transaksi barang dan jasa

yang digunakan dalam proses produksi, kuadran ini memberikan informasi

mengenai saling ketergantungan antar sektor produksi dalam suatu

perekonomian. Kuadran ini berperan penting karena menunjukkan keterkaitan

antara sektor ekonomi dalam melakukan proses poduksinya.

2. Kuadaran II (final Demand Quadran)

Kuadran ini menunjukkan penjualan barang dan jasa yang dihasilkan oleh

sektor-sektor perekonomian untuk memenuhi permintaan akhir. Komponen

permintaan akhir terdiri dari output suatu sektor yang langsung digunakan

oleh rumahtangga, pemerintah, pembentukan modal tetap, perubahan stok, dan

ekspor.

3. Kuadaran III (Primary Input Quadran)

Menunjukkan pembelian input yang dihasilkan diluar sistem produksi oleh

sektor-sektor dalam kuadran antara. Kuadran ini terdiri dari pendapatan rumah

tangga (upah), pajak tak langung, surplus usaha, dan penyusutan. Jumlah

keseluruhan nilai tambah ini akan menghasilkan produk domestik bruto yang

dihasilkan oleh wilayah tersebut.

4. Kuadran IV (Primary Input-Final Demand Quadran)

Menunjukkan transaksi langsung antara kuadran input primer dengan

permintaan akhir tanpa melalui sistem produksi atau kuadran antara. Ilustrasi

tabel input-output ditunjukkan oleh Tabel 2.3.

Page 45: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

32

Tabel 2.3. Ilustrasi Tebel I-O

Sumber : Tabel I-O Indonesia, BPS, 2003.

Isian angka-angka sepanjang baris (horizontal) memperlihatkan bagaimana

output suatu sektor dialokasikan, sebagian untuk memenuhi permintaan antara

(intermediate demand) sebagian lagi dipakai untuk memenuhi permintaan akhir

(final demand). Sedangkan isian angka menurut garis vertikal (kolom)

menunjukkan pemakaian input antara maupun input primer yang disediakan oleh

sektor-sektor lain kegiatan produksi suatu sektor.

Persamaan aljabar dari tabel di atas jika dilihat secara baris (horizontal)

adalah sebagai berikut :

(2.1)

Permintaan Antara

Sektor Produksi

Susunan Input 1 2 .......... n

Permin

taan

akhir

Jumlah

output In

put A

ntar

a

Se

ktor

Pro

duks

i 1

2

.

.

.

n

.

.

.

.

.

.

..........

..........

.

.

.

..........

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jumlah Input Primer ...........

Jumlah Input ...........

Alokasi Output

11X

21X12X

22XnX 1

nX 2

1F

2F1X2X

1nX 2nX

1V 2V nV

nX1X 2X

nnX nF nX

nnnnnn

n

n

XFXXX

XFXXX

XFXXX

=++++

=++++

=++++

..................

...............

................

21

2222221

1111211

Page 46: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

33

Secara umum persamaan di atas dapat dirumuskan kembali menjadi :

i

i

jij XFix =+∑

=1

; untuk i = 1, 2, 3 dst (2.2)

dimana ijx adalah banyaknya output sektor i yang digunakan sebagai input oleh

sektor j dan Fi adalah permintaan akhir terhadap sektor i serta ix adalah jumlah

output sektor i.

Persamaan aljabar dari tabel di atas jika dilihat dari kolom dapat dituliskan

menjadi :

(2.3)

Secara ringkas dapat ditulis menjadi :

jj

j

iij XVx =+∑

=1 ; untuk j = 1, 2, 3 dst (2.4)

dimana jV adalah input primer (nilai tambah bruto) dari sektor j.

2.5.2. Asumsi-Asumsi Keterbatasan Model Input-Output

Terdapat tiga asumsi atau prinsip dasar dalam menyusun tabel I-O yaitu :

1. Keseragaman (Homogenitas)

Suatu prinsip dimana output hanya dihasilkan secara tunggal, yang berarti

bahwa setiap sektor ekonomi hanya memproduksi satu jenis barang dan

nnnnnn

n

n

XVXXX

XVXXX

XVXXX

=++++

=++++

=++++

..................

...............

................

21

2222212

1112111

Page 47: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

34

jasa dengan susunan input tunggal (seragam) dan tidak ada substitusi

otomatis terhadap input dari output sektor yang berbeda.

2. Kesebandingan (Proportionality)

Suatu prinsip dimana hubungan antara output dan input pada setiap sektor

produksi merupakan fungsi linier, artinya kenaikan dan penurunan output

suatu sektor akan sebanding dengan kenaikan dan penurunan input yang

digunakan oleh sektor tersebut.

3. Penjumlahan (Additivitas)

Suatu asumsi bahwa total efek dari kegiatan produksi berbagai sektor

merupakan penjumlahan dari efek pada masing-masing kegiatan.

2.5.3. Analisis Dampak Penyebaran

Analisis dampak penyebaran terbagi dua yaitu koefisien penyebaran (daya

penyebaran ke belakang) untuk mengetahui distribusi manfaat dari perkembangan

suatu sektor terhadap perkembangan sektor-sektor lainnya melalui mekanisme

transaksi pasar input, dan kepekaan penyebaran (daya penyebaran ke depan) yang

bermanfaat untuk mengetahui tingkat kepekaan satu sektor terhadap sektor-sekor

lainnya melalui mekanisme pasar output

2.5.4. Analisis Keterkaitan

Konsep keterkaitan biasa digunakan sebagai dasar perumusan strategi

pembangunan ekonomi dengan melihat keterkaitan antar sektor dalam suatu

sistem perekonomian. Konsep keterkaitan yang biasa dirumuskan meliputi

Page 48: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

35

keterkaitan kebelakang (backward lingkage) yang menunjukkan hubungan

keterkaitan antar industri atau sektor dalam pembelian terhadap total pembelian

input yang digunakan untuk proses produksi dan keterkaitan ke depan (forward

lingkage) yang menunjukkan hubungan keterkaitan antar industri atau sektor

dalam penjualan total penjualan output yang dihasilkan.

Berdasarkan konsep ini dapat diketahui besarnya pertumbuhan suatu

sektor yang dapat menstimulir petumbuhan sektor lainnya melalui mekanisme

induksi. Keterkaitan langsung antar sektor perekonomian dalam pembelian dan

penjualan input antara ditunjukkan oleh koefisien langsung, sedangkan keterkaitan

langsung dan tidak langsungnya ditunjukkan dari matrik kebalikan leontif.

2.5.5. Analisis Pengganda (Multiplier)

Analisis mutiplier atau analisis dampak berganda memperlihatkan

rangkaian pengaruh suatu sektor baik secara langsung, tidak langsung atau induksi

tehadap sektor lain dalam perekonomian. Hal ini berbeda dengan analisis

keterkaitan yang tidak dapat memperlihatkan rangkaian pengaruh keterkaitan atar

sektor dalam peekonomian.

Analisis pengganda ini terbagi menjadi pengganda output, pengganda

pendapatan, pengganda tenaga kerja, dan pengganda tipe I dan II. Pengganda

output dihitung dalam per unit perubahan output sebagai efek awal (initial efect),

yaitu kenaikan atau penurunan output sebesar satu unit satuan moneter.

Pengganda pendapatan mengukur peningkatan pendapatan akibat adanya

perubahan output dalam perekonomian. Pengganda tenaga kerja menunjukkan

Page 49: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

36

perubahan tenaga kerja yang disebabkan oleh perubahan awal dari sisi output.

Sedangkan pengganda tipe I dan II digunakan untuk mengukur efek dari output

pendapatan maupun tenaga kerja masing-masing sektor perekonomian yang

disebabkan karena adanya perubahan dalam jumlah output, pendapatan, dan

tenaga kerja yang ada disuatu negara atau wilayah.

2.6. Penelitian Terdahulu

Dengan semakin berkembangnya dan semakin banyaknya industri tekstil

di Indonesia, serta semakin banyaknya masalah yang timbul pada industri ini

maka banyak yang tertarik untuk membahas atau melakukan penelitian di bidang

industri tekstil.

Prihartini (2004) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor

tekstil Indonesia ke Singapura menggunakan metode analisis OLS dan variabel

dummy. Hasil analisisnya adalah secara parsial variabel harga riil di Indonesia

dan dummy tidak nyata mempengaruhi ekspor benang tekstil Indonesia ke

Singapura. Variabel harga riil di Singapura, pendapatan perkapita Singapura dan

nilai tukar riil Indonesia. Singapura mempengaruhi ekspor benang tekstil

Indonesia ke Singapura secara nyata. Sedangkan variabel harga riil di Indonesia,

harga riil di Singapura dan nilai tukar riil tidak nyata mempengaruhi ekspor kain

tenunan kapas namun variabel pendapatan per kapita Singapura dan dummy

mempengaruhi ekspor kain tenunan kapas Indonesia ke Singapura secara nyata.

Variabel harga riil di Singapura berhubungan negatif dengan volume ekspor

benang tekstil Indonesia ke Singapura karena komoditi barang tekstil Indonesia

Page 50: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

37

memiliki harga rata-rata lebih tinggi dari Cina. Variabel dummy menunjukkan

hubungan negatif dengan volume ekspor Indonesia ke Singapura.

Kusumawardani (2005) melakukan penelitian menganalisis perkembangan

ekspor TPT dan peran pasar kuota bagi Indonesia. Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif atau kualitatif dan metode OLS berdasarkan hasil penelitian,

kebijakan kuota dalam proses implementasi dan cara pengaturannya untuk jenis

kuota tetap dan kuota pertumbuhan telah berjalan sebagaimana semestinya.

Adanya pasar kuota di Indonesia membawa dampak yang positif dan negatif

terhambat perkembangan ekspor TPT.

Yulaekha (2005) menganalisis produktivitas Industri TPT Indonesia pada

periode tahun 1983-2002 dengan regresi berganda menggunakan alat OLS.

Produktivitas dihitung dengan menggunakan penurunan dari produk total yaitu

produk marginal dan produk rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor

produksi bahan baku (R) dan energi (M) ternyata memberikan pengaruh positif

terhadap peningkatan output tekstil dan produk tekstil Indonesia dengan nilai

koefisien sebesar 1,51 dan 3,44. sedangkan tenaga kerja, kapital dan dummy krisis

memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan output. Produkstivitas yang

terbesar adalah energi (PRM = 22,2596) dan bisa dikatakan bahwa terjadi efisiensi

dalam penggunaan energi sehingga meskipun secara kuantitatif penggunaan faktor

produksi ini lebih sedikit namun ternyata dapat menghasilkan output yang lebih

besar.Pada penelitian ini, yang akan diteliti adalah komoditi tekstil karena dari

segi Produk Domestik Bruto komoditi ini merupakan salah satu komoditi yang

memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi. Tetapi walaupun

Page 51: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

38

menunjukkan kenaikkan dalam peranannya terhadap PDB, produksi industri

tekstil menurun. Oleh karena itu peneliti akan membahas penurunan yang terjadi

di sektor tersebut. Penelitian yang berjudul ” Analisis Dampak Penurunan Ekspor

Industri Tekstil terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia” ini mempunyai

perbedaan dengan penelitian lain yaitu peneliti akan meneliti penurunan ekspor

tekstil, selain itu belum ada peneliti lain yang meneliti tekstil dengan

menggunakan metode Sistem Neraca Sosial Ekonomi.

Penelitian yang dilakukan oleh Musliha (2006) mengenai dampak ekspor

CPO terhadap perekonomian Indonesia menunjukkan bahwa adanya peningkatan

ekspor mengakibatkan peningkatan output, pendapatan dan tenaga kerja masing-

masing sebesar Rp 7,66 triliun, Rp 947,58 milyar dan 205.436 jiwa tenaga kerja.

Penelitian tersebut mengasumsikan bahwa terjadi peningkatan ekspor sektor CPO

adalah sebesar Rp 3,85 triliun. Analisis yang dilakukan adalah analisis Input-

Output sisi permintaan.

2.6. Kerangka Pemikiran Konseptual

Pembangunan ekonomi merupakan suatu kegiatan yang akan selalu

dilaksanakan oleh suatu wilayah atau negara di dunia ini. Indonesia sebagai

negara berkembang selalu melaksanakan pembangunan ekonomi diwilayahnya.

Pembangunan ekonomi di Indonesia menyebabkan perkembangan dan

pertumbuhan positif pada perekonomian Indonesia. Harapan Peningkatan

perekonomian sangat mendorong pemerintah untuk menyusun suatu perencanaan

pembangunan di segala bidang bersifat multi dimensi dan komperhensif.

Page 52: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

39

Salah satu perkembangan perekonomian di Indonesia adalah terjadinya

peningkatan ekspor sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) secara

signifikan dari tahun 2001-2005. Peningkatan ekspor di sektor industri tekstil dan

produk tekstil (TPT) ini akan memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi

Indonesia yang dapat dianalisis dengan menggunakan tabel Input-Output.

Penggunaan analisis tabel I-O dalam perencanaan perekonomian secara

simultan dapat melukiskan hubungan permintaan dan penawaran pada tingkat

yang seimbang serta dapat diketahui pengaruh suatu sektor terhadap sektor

lainnya menyangkut tenaga kerja, pendapatan dan lain-lain. Dengan demikian

hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian

berikutnya yang sesuai dengan bidang perencanaan wilayah dan bahan masukan

dan pertimbangan aparat perencana pembangunan agar mempermudah dalam

menyusun tahapan pembangunan secara sistematis, terintegrasi secara serasi,

selaras dan seimbang. Secara sederhana, konsep pemikiran konseptual dapat

digambarkan pada Gambar 2.4. :

Page 53: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

40

Keterangan : : Hal yang dianalisis : Hal yang tidak dianalisis

Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran.

Perekonomian Indonesia

Analisis Keterkaitan

Analisis Penyebaran

Analisis Pengganda (Multiplier)

Multiplier Pendapatan Multiplier Output Multiplier Tenaga Kerja

Pembangunan Ekonomi Indonesia

Tabel I-O Indonesia 2003

Migas

Pertanian

Non Migas

Industri Pertambangan

Lainnya

Peningkatan Ekspor TPT

Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

Ekspor

Page 54: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian mengenai dampak peningkatan ekspor sektor industri tekstil dan

produk tekstil dalam perekonomian Indonesia memerlukan data sekunder untuk

menjadi sumber informasi dalam menganalisis permasalahan penelitian tersebut.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang telah tersedia

pada instansi-instansi yang terkait, seperti Badan Pusat Statistik (BPS),

Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, Asosiasi Pertekstilan

Indonesia (API), dan perpustakaan LSI IPB. Data-data sekunder yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Tabel I-O tahun 2003, data ekspor, tenaga kerja, dan

data-data lainnya yang masih terkait dengan penelitian ini.

3.2. Lingkup dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama 5 bulan, dari Februari 2007

hingga Juni 2007. Karena penelitian ini menggunakan data sekunder maka lokasi

penelitiannya hanya pada tempat sumber-sumber data.

3.3. Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang digunakan untuk

menghitung beberapa hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis Input-Output berupa

tabel yang terdiri dari baris dan kolom, isian sepanjang baris memuat

Page 55: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

42

pengalokasian output yang dihasilkan suatu sektor dalam proses produksi,

sedangkan isian sepanjang kolom memuat struktur input yang digunakan oleh

masing-masing sektor dalam proses produksi, baik input antara maupun input

primer. Dalam pengolahan datanya didukung dengan program Grimp 7.2 dan

Microsoft Excel.

3.3.1. Koefisien Input

Koefisien input atau koefisien teknologi merupakan perbandingan antara

jumlah output sektor i yang digunakan dalam sektor j ( Xij) dengan input dari

sektor i yang dibutuhkan untuk menghaslkan satu unit output sektor j, yang dapat

dirumuskan menjadi :

(3.1)

Persamaan diatas apabila didistribusikan ke persamaan (2.1) maka dapat diperoleh

matriks sebagai berikut:

(3.2)

Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi :

+ =

A X F X (3.3)

j

ijij X

Xa =

nnnnnnn

nn

nn

XFXaXaXa

XFXaXaXa

XFXaXaXa

=++++

=++++

=++++

................

.................

................

2211

22222121

111212111

nn

n

n

aa

aaaa

................................

..............................

..............................

31

221

111

3

2

1

.

.

X

XX

nF

FF

.

.2

1

nX

XX

.

.2

1

Page 56: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

43

AX + F = X atau (I-A) X = F atau X = F (3.4)

dimana :

A = matriks koefiien teknis

I = matriks identitas

F = permintaan akhir

X = jumlah output

(I – A) = matrik Leontif, dan

= matrik kebalikan Leontif

Matriks kebalikan Leontif mencerminkan efek langsung dan tidak

langsung dari perubahan permintaan akhir terhadap output sektor perekonomian.

3.3.2. Analisis Keterkaitan (Lingkage)

a). Keterkaitan Langsung Ke Depan

Menunjukkan akibat suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang

menggunakan sebagian output tersebut secara langsung per unit kenaikan

permintaan total. Secara matematis dapat ditulis:

(3.5)

Dimana :

= keterkaitan langsung kedepan.

= unsur matrik koefisien teknis.

( ) 1−− AI

( ) 1−− AI

iKD

ija

∑=

=n

jiji aKD

1

Page 57: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

44

b). Keterkaitan Langsung Ke Belakang

Menunjukkan akibat suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang

menyediakan input antara bagi sektor tersebut secara langsung per unit kenaikan

permintaan total. Rumus untuk mencari keterkaitan kebelakang adalah :

(3.6)

Dimana :

= keterkatan langsung kebelakang.

= unsur matrik koefisien teknis

c). Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung Kedepan

Mengukur akibat adanya suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang

menggunakan output sektor tersebut secara langsung maupun tidak langsung per

unit kenaikan permintaan total. Rumusnya adalah :

(3.7)

Dimana :

= keterkaitan langsung dan tidak langsung kedepan sektor i.

= unsur matrik kebalikan Leontif model terbuka.

d). Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung Ke Belakang

Mengukur akibat suatu sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi

sektor tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung unit kenaikan

permintaan total. Rumusnya adalah :

(3.8)

Dimana :

= keterkaitan langsung dan tidak langsung kebelakang.

∑=

=n

iijj aKB

1

jKB

ija

∑=

=n

iKDLT1j

ijα

iKDLT

ijα

∑=

=n

jKBLT1i

ijα

jKBLT

Page 58: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

45

= unsur matrik kebalikan Leontif model terbuka.

3.3.3. Analisis Dampak Penyebaran

a). Koefisien Penyebaran

Konsep ini diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk meningkatkan

pertumbuhan industri hulunya. Sektor j dikatakan mempunyai kaitan kebelakang

yang tinggi apabila memiliki nilai lebih besar dari 1, dan sebaliknya jika

nilai lebih kecil dari 1 maka memiliki keterkaitan kebelakang yang rendah.

Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien ini adalah:

(3.9)

Dimana :

= koefisien penyebaran sektor j.

= unsur matrik kebalikan Leontif.

n = jumlah sektor

b). Kepekaan Penyebaran

Konsep ini diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk meningkatkan

pertumbuhan produksi sektor lain yang memakai input dari sektor ini. Sektor i

dikatakan mempunyai kepekaan penyebaran yang tinggi apabila nilai lebih

besar dari 1. Sebaliknya jika lebih kecil dari 1 maka sektor i memiliki

kepekaan penyebaran yang rendah. Rumusnya adalah sebagai berikut :

(3.10)

jPd

∑∑

= =

== n

i

n

jij

n

iij

j

nPd

1 1

1

α

α

jPd

ijα

jPd

iSd

∑∑

= =

== n

i

n

jij

n

jij

i

nSd

1 1

1

α

α

iSd

ijα

Page 59: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

46

Dimana :

= kepekaan penyebaran sektor i.

= unsur matrik kebalikan Leontif.

n = jumlah sektor

3.3.4. Analisis Pengganda (Multiplier)

Analisis Input-Output terbagi dua yaitu model analisis Input-Output

terbuka, dimana rumah tangga sebagai faktor eksogen dan model Input-Output

tertutup yang memperlakukan rumah tangga sebagai faktor endogen. Pengganda

biasa yang memasukkan dampak langsung dan tidak langsung dari suatu peubah

eksogen, diperoleh dengan menggunakan analisis Input-Output terbuka. Pada

pengganda total yang memasukkan dampak langsung dan tidak langsung serta

memperhitungkan dampak akibat masuknya rumah tangga sebagai suatu sektor

produksi dalam perekonomian, diperoleh dengan menggunakan model Input-

Output tertutup.

a). Multiplier Output Tipe I

Analisis pengganda output tipe I ini bertujuan untuk mengetahui hingga

seberapa jauh pengaruh kenaikan permintaan akhir suatu sektor dalam

perekonomian suatu wilayah terhadap output sektor yang lain, baik secara

langsung maupun tidak langsung, untuk menghitung pengganda output tipe I

digunakan rumus sebagai berikut:

jO = 1

n

ijiα

=∑ (3.11)

iSd

ijα

Page 60: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

47

Dimana :

jO = pengganda output tipe I sektor j

ijα = matriks kebalikan leontif terbuka

b). Multiplier output tipe II

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hingga seberapa jauh pengaruh

kenaikan permintaan akhir suatu sektor dalam perekonomian suatu wilayah

terhadap output sektor yang lain baik secara langsung maupun tidak langsung

serta efek induksi rumah tangga, rumus untuk menghitung nilai pengganda output

tipe II ini adalah :

jO = ∑+

=

1

1

n

iijα (3.12)

Dimana:

jO = pengganda output tipe II sektor j

ijα = matriks kebalikan leontif tertutup.

c). Multiplier pendapatan tipe I

Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui akibat dari peningkatan

permintaan akhir suatu sektor terhadap pendapatan semua sektor. Rumus yang

digunakan untuk menghitung nilai pengganda ini adalah:

jH = ij

n

iina α∑

=+

1,1

jY = 1,

j

n j

Ha +

(3.13)

Page 61: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

48

Dimana:

jH = pengganda pendapatan tipe I sektor j

jY = pengganda pendapatan tipe I sektor j

ijα = matriks kebalikan leontif terbuka

1,n ja + = koefisien pendapatan sektor j.

d). Multiplier Pendapatan tipe II

Analisis pengganda pendapatan tipe II ini digunakan untuk mengetahui

akibat dari peningkatan permintaan akhir suatu sektor terhadap pendapatan semua

sektor baik secara langsung maupun tidak langsung serta efek induksi rumah

tangga. Rumus yang digunakan adalah:

jH = ij

n

iina α∑

+

=+

1

1,1

ijY = 1,

j

n j

Ha +

(3.14)

Dimana:

jH = pengganda pendapatan tipe II sektor j

ijY = pegganda pendapatan tipe II sektor j

ijα = matriks kebalikan leontif tertutup

1,n ja + = koefisien pendapatan sektor j.

Page 62: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

49

e). Multiplier Tenaga Kerja Tipe I

Pengganda ini untuk mengetahui akibat dari peningkatan permintaan akhir

suatu sektor terhadap perubahan tenaga kerja pada semua sektor. Rumus yang

digunakan adalah:

jE = ij

n

iinw α∑

=+

1,1

jW = 1,

j

n j

Ew +

(3.15)

Dimana:

jE = pengganda tenaga kerja tipe I sektor j

jW = pengganda tenaga kerja tipe I sektor j

ijα = matriks kebalikan leontif terbuka

1,n jw + = koefisien tenaga kerja sektor j

f). Multiplier Tenaga Kerja Tipe II

Analisis ini digunakan untuk mengetahui akibat dari peningkatan

permintaan akhir suatu sektor terhadap perubahan tenaga kerja semua sektor baik

secara langsung maupun tidak langsung serta efek induksi rumah tangga. Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:

jE = ij

n

iinw α∑

+

++

1

1,1

jW = 1,

j

n j

Ew +

(3.16)

Dimana:

Page 63: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

50

jE = pengganda tenaga kerja tipe II sektor j

jW = pengganda tenaga kerja tipe II sektor j

ijα = matriks kebalikan leontif tertutup

1,n jw + = koefisien tenaga kerja sektor j.

3.3.5. Koefisien Pendapatan (δ)

Koefisien pendapatan yaitu suatu bilangan yang menunjukkan besarnya

jumlah pendapatan yang diterima oleh pekerja yang diperlukan untuk

menghasilkan satu unit output. Koefisien pendapatan diperlukan untuk mencari

dampak perubahan input primer terhadap pembentukkan pendapatan. Rumusnya

adalah :

(3.17)

Dimana :

δj = Koefisien pendapatan sektor j.

Uj = Jumlah upah dan gaji.

Xj = Jumlah output total sektor j.

3.3.6. Koefisien Tenaga Kerja (β)

Koefisien tenaga kerja yaitu suatu bilangan yang menunjukkan besarnya

jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit output.

Koefisien tenaga kerja diperlukan untuk mencari dampak perubahan terhadap

input primer terhadap pembentukkan tenaga kerja. Rumusnya adalah :

jj

j

UX

δ =

Page 64: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

51

(3.18)

Dimana :

βj = Koefisien tenaga kerja sektor j.

Lj = jumlah upah dan gaji sektor j.

Xj = Jumlah output.

3.4. Analisis Ekspor

Dalam penelitian ini dilakukan simulasi berupa shock pada bagian ekspor

sektor industri TPT, dilakukan untuk mengetahui sektor mana yang memiliki

dampak yang paling besar terhadap peningkatan ekspor disektor industri TPT.

Besarnya shock diperoleh dari nilai persentase rata-rata volume ekspor sektor

industri TPT tahun 2002-2005.

Tabel 3.1. Nilai Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia

Tahun 2002–2005 (dalam juta US$).

Tahun Nilai Ekspor % Perubahan 2002 6.888,56 - 2003 7.033,49 2,102004 7.647,44 8,732005 8.602,87 12,49

Rata-rata pertumbuhan per tahun 7,77Sumber : Badan Pusat Statistik dan Deperind, 2005(diolah) Dari Tabel 3.1. di atas diperoleh rata-rata nilai pertumbuhan ekspor industri TPT

adalah 7,77 persen. Nilai pertumbuhan ini digunakan untuk melakukan shock

pada ekspor sektor industri TPT. Rumus dalam menganalisis dampak ekspor

industri TPT dapat dilihat sebagai berikut (Miller dan Peter, 1985) :

jj

j

LX

β =

Page 65: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

52

a) Dampak terhadap pembentukkan output,

Δ X = ( I-A)-1 ΔF (3.19)

b) Dampak terhadap pendapatan rumah tangga,

Δ I = an+1( I-A)-1 ΔF (3.20)

c) Dampak terhadap penyerapan tenaga kerja,

Δ L= wn+1 ( I-A)-1 ΔF (3.21)

Dimana :

Δ X = dampak terhadap pembentukkan output

Δ I = dampak terhadap pendapatan rumah tangga

Δ L = dampak terhadap penyerapan tenaga kerja

Δ F = perubahan nilai ekspor TPT

( I-A)-1 = matrik kebalikan Leontif terbuka

an+1 = koefisien pendapatan

wn+1 = koefisien tenaga kerja

Page 66: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Peranan Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Terhadap Perekonomian Indonesia. Peranan sektor industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) terhadap

perekonomian Indonesia dapat dikaji menggunakan analisis Tabel Input-Output,

sehingga akan diperoleh nilai permintaan antara, permintaan akhir, input antara,

impor, input primer atau nilai tambah bruto serta dampak kenaikan ekspor pada

sektor industri TPT terhadap sektor lain dalam perekonomian Indonesia.

Berdasarkan Tabel Input-Output Indonesia tahun 2003 klasifikasi 15 sektor, total

permintaan barang dan jasa yang dihasilkan Indonesia sebesar Rp. 4.655.112

milyar. Jumlah permintaan tersebut untuk memenuhi permintaan antara sebesar

Rp. 2.095.549 milyar atau 45,02 persen dan permintaan akhir sebesar Rp.

2.559.562 milyar atau 54,98 persen.

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa sektor industri TPT memberikan

kontribusi sebesar Rp. 233.703 milyar atau sekitar 5,02 persen terhadap

perekonomian Indonesia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan konsumsi.

Sektor industri TPT menyediakan sekitar Rp. 105.849 milyar atau sebesar 5,05

persen dari total permintaan antara untuk memenuhi kebutuhan input sektor-sektor

lain untuk keperluan produksi, sementara untuk memenuhi permintaan barang dan

jasa untuk keperluan konsumsi sektor industri TPT menyediakan Rp. 127.854

milyar atau 5,00 persen dari total permintaan akhir.

Page 67: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

54

Tabel 4.1. Nilai Permintaan Akhir, Permintaan Antara dan Jumlah Permintaan di Indonesia Tahun 2003 (milyar rupiah).

Sektor Permintaan

Antara Permintaan AkhirJumlah

Permintaan

Tanaman Bahan Makanan 114.214

(5,45)85.566 (3,34)

199.780(4.29)

Tanaman Perkebunan 80.140(3,82)

13.313 (0,52)

93.453(2,01)

Peternakan 52.215(2,49)

55.066 (2,15)

107.281(2,30)

Kehutanan 22.850(1,09)

1.183 (0,05)

24.033(0,52)

Perikanan 16.063(0,77)

44.728 (1,75)

60.791(1,31)

Pertambangan 140.612

(6,71)105.732

(4,13) 246.344

(5,29)Industri Makanan, Minuman dan Tembakau

130.384(6,22)

298.604 (1,67)

428.988(9,22)

Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)

105.849(5,05)

127.854 (5,00)

233.703(5,02)

Industri Pengolahan Lainnya 686.706(32,77)

590.848 (23,08)

1.277.554(27,44)

Listrtik, Gas dan Air Bersih 44.518(2,12)

25.913 (1,01)

70.431(1,51)

Bangunan 25.991(1,24)

305.104 (1,.92)

331.095(7,11)

Perdagangan, Hotel dan Restoran 264.473(12,62)

344.483 (13,46)

608.956(13,08)

Angkutan dan Komunikasi 169.501

(8,09)135.238

(5,28) 304.739

(6,55)

Lembaga Keuangan 85.036(4,06)

50.308 (1,97)

135.344(2,91)

Jasa-jasa 156.997

(7,49)375.622 (14,68)

532.619(11,44)

Total 2.095.549 2.559.562 4.655.112Sumber: Tabel I-O Indonesia 2003, klasifikasi 15 sektor (diolah). Keterangan: Angka dalam kurung menunjukkan persentase.

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa permintaan akhir sektor industri

tekstil dan produk tekstil sebesar Rp. 127.854 milyar atau 54,71 persen dari total

permintaan sektor industri TPT. Alokasi terbesar terdapat pada ekspor, dengan

kata lain sebagian besar permintaan akhir sektor industri TPT berasal dari ekspor

Page 68: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

55

sektor industri TPT sendiri. Sementara permintaan antara hanya sekitar 45,29

persen dari keseluruhan alokasi output sektor konstruksi dengan nilai Rp. 105.849

milyar. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan sektor industri TPT untuk

keperluan konsumsi lebih besar dibandingkan untuk keperluan produksi.

Tabel 4.2. Alokasi Permintaan Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil di

Indonesia (juta rupiah).

Alokasi Permintaan Nilai (juta rupiah) Persen Permintaan Antara 105.849.090 45,29Permintaan Akhir 127.853.662 54,71 -Konsumsi RT 54.700.208 23,41 -Konsumsi Pemerintah - - -Pembentukan Modal Tetap Bruto 234.875 0,10 -Perubahan Stok 864.837 0,37 -Ekspor Barang Dagangan 72.053.742 30,38 -Ekspor Jasa - -

Total 233.702.752 100,00Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah).

Pada Tabel 4.3 diketahui bahwa sektor tekstil dan produk tekstil

membutuhkan input antara sebesar Rp. 139.995 milyar. Input primer atau nilai

tambah bruto adalah balas jasa atas pemakaian faktor produksi yang digunakan

dalam proses produksi suatu sektor, dan sektor industri tekstil dan produk tekstil

memerlukan lebih sedikit input dalam bentuk input primer yaitu sebesar Rp.

75.585 milyar seperti upah dan gaji sebesar Rp. 26.833 milyar (12,45%), surplus

usaha sebesar Rp. 36.244 milyar (16,81%), penyusutan Rp. 9.007 milyar (4,18%),

dan pajak tak langsung sebesar Rp. 3.500 milyar (1,62%).

Page 69: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

56

Tabel 4.3. Stuktur Input Sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia Tahun 2003 (juta rupiah).

Stuktur Input Nilai (juta rupiah) Persen Input Antara 139.995.735 64,94 Impor 0 - Input Primer 75.585.735 -a) Upah dan Gaji 26.833.622 12,45b) Surplus Usaha 36.244.065 16,81c) Penyusutan 9.007.679 4,18d) Pajak tak Langsung 3.500.369 1,62e) Subsidi 0 -

Total 215.581.470 100,00Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah). 4.2. Analisis Keterkitan

Analisis keterkaitan digunakan untuk mengkaji keterkaitan antar sektor

produksi dala suatu perekonomian terutama dari sisi input dan sisi output.

Keterkaitan dengan bahan mentah atau input disebut keterkaitan ke belakang,

sedangkan penjualan output disebut keterkaitan ke depan.

4.2.1. Keterkaitan ke Depan

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa sektor Industri pengolahan

lainnya memiliki nilai keterkaitan langsung maupun langsung dan tidak langsung

ke depan terbesar yaitu 1,561 dan 4,449. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi

kenaikan permintaan akhir sektor industri pengolahan lainnya sebesar satu-satuan

maka akan meningkatkan output sektor industri pengolahan lainnya dan sektor-

sektor lain dalam perekonomian secara langsung sebesar 1,561 satuan dan secara

langsung dan tidak langsung sebesar 4,449 satuan.

Sektor industri TPT memiliki nilai keterkaitan ke depan yang cukup besar

baik secara langsung maupun langsung dan tidak langsung. Sektor industri TPT

Page 70: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

57

berada di peringkat 7 dari 15 sektor perekonomian di Indonesia. Sektor industri

TPT memiliki nilai keterkaitan ke depan langsung sebesar 0,427 dan keterkaitan

langsung dan tidak langsung sebesar 1,798. Angka ini menunjukkan bahwa

apabila terjadi peningkatan permintaan akhir di sektor industri TPT sebesar satu-

satuan maka akan meningkatkan output sektor TPT dan sektor-sektor lain dalam

perekonomian secara langsung sebesar 0,427 satuan dan secara langsung dan tidak

langsung sebesar 1,798 satuan.

Tabel 4.4. Keterkaitan ke Depan Sektor Perekonomian Indonesia Tahun 2003.

Keterkaitan ke Depan

No. Sektor Langsung Langsung dan tidak

Langsung 1. Tanaman Bahan Makanan 0,333 1,5992. Tanaman Perkebunan 0,343 1,5933. Peternakan 0,267 1,4354. Kehutanan 0,048 1,1145. Perikanan 0,067 1,1006. Pertambangan 0,633 2,1847. Industri Makanan, 0,507 1,860 Minuman dan Tembakau

8. Industri Tekstil 0,427 1,798 dan Produk Tekstil (TPT)

9. Industri Pengolahan Lainnya 1,561 4,44910. Listrtik, Gas dan Air Bersih 0,211 1,37011. Bangunan 0,086 1,15812. Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,769 2,45813. Angkutan dan Komunikasi 0,428 1,94714. Lembaga Keuangan 0,289 1,54615. Jasa-jasa 0,545 1,955

Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah).

Page 71: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

58

4.2.2. Keterkaitan ke Belakang

Tabel 4.5. Keterkaitan ke Belakang Sektor Perekonomian Indonesia Tahun 2003.

Keterkaitan ke Belakang

No. Sektor Langsung Langsung dan tidak

Lanngsung 1. Tanaman Bahan Makanan 0,121 1,1992. Tanaman Perkebunan 0,261 1,4903. Peternakan 0,503 1,9874. Kehutanan 0,193 1,3505. Perikanan 0,233 1,4206. Pertambangan 0,188 1,3297. Industri Makanan, 0,658 2,094 Minuman dan Tembakau

8. Industri Tekstil 0,649 2,465 dan Produk Tekstil (TPT)

9. Industri Pengolahan Lainnya 0,633 2,28710. Listrtik, Gas dan Air Bersih 0,738 2,24611. Bangunan 0,662 2,39312. Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,419 1,83013. Angkutan dan Komunikasi 0,559 2,15014. Lembaga Keuangan 0,274 1,48315. Jasa-jasa 0,421 1,840

Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah).

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sektor listrik, gas dan air bersih

memiliki nilai keterkaitan langsung ke belakang terbesar yaitu sebesar 0,738. Hal

ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan permintaan akhir sektor listrik,

gas dan air bersih sebesar satu-satuan maka akan meningkatkan permintaan input

sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor-sektor lain dalam perekonomian secara

langsung sebesar 0,738 satuan. Jika dilihat dari nilai keterkaitan langsung dan

tidak langsung ke belakang, maka sektor industri TPT memiliki nilai tertinggi

sebesar 2,465.

Page 72: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

59

Keterkaitan langsung maupun langsung dan tidak langsung ke belakang

sektor industri TPT berada di peringkat 4 dan 1 dari 15 sektor perekonomian yaitu

sebesar 0,649 dan 2,465. Nilai tersebut menunjukkan bahwa jika terjadi

peningkatan permintaan akhir sektor industri TPT sebesar satu-satuan maka akan

meningkatkan permintaan input sektor industri TPT dan sektor-sektor lain dalam

perekonomian secara langsung sebesar 0,649 satuan dan secara langsung dan tidak

langsung sebesar 2,465 satuan.

4.3. Analisis Dampak Penyebaran

Tabel 4.6. Koefisien dan Kepekaan Penyebaran Sektor Perekonomian Indonesia

Tahun 2003.

No. Sektor Koefisien

Penyebaran Kepekaan

Penyebaran 1. Tanaman Bahan Makanan 0,653 0,8702. Tanaman Perkebunan 0,811 0,8673. Peternakan 1,081 0,7814. Kehutanan 0,735 0,6065. Perikanan 0,773 0,5996. Pertambangan 0,723 1,1897. Industri Makanan, 1,140 1,012 Minuman dan Tembakau

8. Industri Tekstil 1,342 0,978 dan Produk Tekstil (TPT)

9. Industri Pengolahan Lainnya 1,245 2,42110. Listrtik, Gas dan Air Bersih 1,222 0,74511. Bangunan 1,302 0,63012. Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,996 1,33813. Angkutan dan Komunikasi 1,170 1,05914. Lembaga Keuangan 0,807 0,84115. Jasa-jasa 1,001 1,064

Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah).

Page 73: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

60

Analisis dampak penyebaran digunakan untuk mengetahui sektor-sektor

dalam perekonomian yang mempunyai kemampuan untuk mendorong

pertumbuhan sektor hulu dan sektor hilir. Analisis ini dapat digunakan untuk

melihat sektor ekonomi andalan dalam perekonomian Indonesia. Analisis ini

terdiri dari koefisien penyebaran dan kepekaan penyebaran.

4.3.1. Koefisien Penyebaran

Kuatnya kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan sektor-

sektor yang menyediakan input bagi sektor tersebut dapat dilihat dari nilai

koefisien penyebaran yang lebih besar dari satu. Pada Tabel 4.6 dapat dilihat

bahwa ada 8 sektor yang memiliki kemampuan mendorong peningkatan output

industri hulunya yaitu sektor peternakan, industri makanan minuman dan

tembakau, industri TPT, industri pengolahan lainnya, listrtik gas dan air bersih,

bangunan, angkutan dan komunikasi, dan juga sektor jasa-jasa. Diantara sektor

perekonomian tersebut, sektor industri TPT memiliki nilai koefisien penyebaran

tertinggi yaitu sebesar 1,342. Hal ini menandakan bahwa sektor industri TPT

dapat mendorong peningkatan output sektor hulunya sebesar 1,342 satuan. Nilai

koefisien penyebaran sektor industri TPT yang lebih besar dari satu menunjukkan

bahwa sektor industri TPT memiliki kemampuan yang tinggi dalam mendorong

pertumbuhan sektor hulunya. Nilai koefisien penyebaran yang besar juga

menunjukkan sektor industri TPT relatif banyak menggunakan input yang berasal

dari sektor-sektor lain.

Page 74: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

61

4.3.2. Kepekaan Penyebaran

Nilai kepekaan penyebaran lebih dari satu menunjukkan kemampuan suatu

sektor untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor yang menggunakan output

dari sektor tersebut. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sektor-sektor yang memiliki

daya dorong kuat bagi perekonomian Indonesia adalah sektor pertambangan,

industri makanan minuman dan tembakau, industri pengolahan lainnya,

perdagangan hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi, dan juga sektor jasa-

jasa. Sektor industri pengolahan lainnya merupakan sektor dalam perekonomian

Indonesia memiliki nilai kepekaan penyebaran terbesar yaitu sebesar 2,421 satuan.

Kepekaan penyebaran sektor industri TPT berada di peringkat ke 7 yaitu

sebesar 0,978. Nilai kepekaan sektor industri TPT yang kurang dari satu

menunjukkan bahwa sektor industri TPT lemah dalam mendorong pertumbuhan

sektor-sektor hilir. Rendahnya nilai kepekaan penyebaran tersebut juga

menunjukkan bahwa output dari industri TPT kurang banyak digunakan dalam

proses produksi sektor-sektor lain.

4.4. Analisis Multiplier

Analisis multiplier memperlihatkan rangkaian pengaruh suatu sektor

terhadap sektor lain dalam perekonomian. Analisis ini meliputi multiplier output,

multiplier pendapatan, dan multiplier tenaga kerja, masing-masing tipe I dan tipe

II. Multiplier tipe I dan tipe II digunakan untuk mengukur efek dari output,

pendapatan, maupun tenaga kerja masing-masing sektor perekonomian yang

Page 75: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

62

disebabkan karena adanya perubahan dalam jumlah output, pendapatan dan tenaga

kerja yang ada di suatu negara atau wilayah.

Tabel 4.7. Nilai Multiplier output, Pendapatan dan Tenaga Kerja Sektor

Perekonomian Indonesia Tahun 2003.

Multiplier Output

Multiplier Pendapatan

Multiplier Tenaga Kerja

No. Sektor Tipe I Tipe II Tipe I Tipe II Tipe I Tipe II

1 Tanaman Bahan Makanan 1,199 1,438 1,206 1,706 1,160 1,478

2 Tanaman Perkebunan 1,490 1,831 1,322 1,870 1,234 1,3033 Peternakan 1,987 2,372 1,742 2,468 1,566 1,9974 Kehutanan 1,350 1,561 1,437 2,033 1,302 1,6375 Perikanan 1,420 1,619 1,118 2,037 1,323 1,5646 Pertambangan 1,329 1,570 1,467 2,076 1,878 3,1297 Industri Makanan, 2,094 2,646 2,737 3,864 3,451 4,289

Minuman dan Tembakau

8 Industri Tekstil 2,465 3,052 2,597 3,674 2,797 3,726

dan Produk Tekstil (TPT)

9 Industri Pengolahan Lainnya 2,287 3,447 2,563 3,626 2,681 3,658

10 Listrtik, Gas dan Air Bersih 2,246 2,607 3,122 4,415 3,460 5,449

11 Bangunan 2,393 3,403 2,105 2,975 1,812 2,456

12 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,830 2,758 1,762 2,501 2,167 3,210

13 Angkutan dan Komunikasi 2,150 2,850 2,471 3,502 2,295 3,185

14 Lembaga Keuangan 1,483 1,821 1,470 2,080 1,443 2,02115 Jasa-jasa 1,840 3,170 1,452 2,056 1,434 1,976

Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah).

4.4.1. Multiplier output

Multipier output tipe I menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan

permintaan akhir di suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan

output diseluruh sektor perekonomian sebasar nilai multiplier tersebut, sedangkan

Page 76: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

63

nilai multiplier output tipe II menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan

konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir pada suatu

sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan output diseluruh

perekonomian sebesar nilai multipliernya. Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai nilai

multiplier output tipe I terbesar dimiliki oleh sektor industri TPT yang bernilai

2,465 dan multiplier output tipe II terbesar dimiliki oleh sektor Industri

pengolahan lainnya yang bernilai 3,447.

Nilai multiplier output tipe I sektor industri TPT adalah sebesar 2,465 hal

ini menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor industri

TPT sebesar satu satuan akan meningkatkan output diseluruh sektor

perekonomian sebesar 2,465 satuan. Sementara itu, nilai multiplier output tipe II

sektor industri TPT sebesar 3,052 menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan

konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir sebesar satu

satuan pada sektor industri TPT akan meningkatkan output di seluruh

perekonomian sebesar 3,052 satuan.

4.4.2. Multiplier Pendapatan

Multiplier pendapatan tipe I menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan

permintaan akhir di suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan

pendapatan di seluruh sektor perekonomian sebesar satu nilai multiplier tersebut,

sedangkan multiplier pendapatan tipe II menunjukkan bahwa jika terjadi

peningkatan konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir

pada suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan pendapatan

Page 77: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

64

diseluruh perekonomian sebesar nilai multipliernya. Pada Tabel 4.7 diketahui nilai

multiplier pendapatan terbesar baik tipe I maupun tipe II dimiliki oleh sektor

listrtik, gas dan air bersih yang masing-masing bernilai 3,122 dan 4,415.

Nilai multiplier pendapatan tipe I sektor industri TPT sebesar 2,597 hal ini

menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor industri TPT

sebesar satu satuan akan meningkatkan pendapatan diseluruh sektor

perekonomian sebesar 2,597 satuan. Sementara itu, nilai multiplier output tipe II

sektor TPT sebesar 3,674 menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan konsumsi

rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan

pada sektor industri TPT akan meningkatkan pendapatan di seluruh perekonomian

sebesar 3,674 satuan.

4.4.3. Multiplier Tenaga Kerja

Multiplier tenaga kerja tipe I menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan

permintaan akhir di suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan

penyerapan tenaga kerja di seluruh sektor perekonomian sebesar satu nilai

multiplier tersebut, sedangkan multiplier pendapatan tipe II menunjukkan bahwa

jika terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan

permintaan akhir pada suatu sektor sebesar satu satuan maka akan meningkatkan

penyerapan tenaga kerja diseluruh perekonomian sebesar nilai multipliernya. Pada

tabel 4.7. diketahui nilai multiplier tenaga kerja terbesar baik tipe I maupun tipe II

dimiliki oleh sektor listrtik, gas dan air bersih yang masing-masing bernilai 3,460

dan 5,449.

Page 78: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

65

Nilai multiplier tenaga kerja tipe I sektor industri TPT sebesar 2,797 hal

ini menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor TPT

sebesar satu satuan akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja diseluruh sektor

perekonomian sebesar 2,797 satuan atau 3 orang. Sementara itu, nilai multiplier

output tipe II sektor industri TPT sebesar 3,726 menunjukkan bahwa jika terjadi

peningkatan konsumsi rumah tangga akibat adanya peningkatan permintaan akhir

sebesar satu satuan pada sektor industri TPT akan meningkatkan penyerapan

tenaga kerja di seluruh perekonomian sebesar 3,726 satuan atau 4 orang.

4.5. Dampak Peningkatan Ekpor Sektor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Terhadap Perekonomian Indonesia.

Nilai ekspor dapat diketahui dengan menggunakan Tabel Input-Output

dimana nilai ekspor pada tabel I-O di beri kode 305, dimana total ekspor untuk

sektor industri TPT di Indonesia pada tahun 2003 adalah sebesar Rp. 72.053.742

juta atau Rp. 72,05 triliun. Pada penelitian ini analisis peningkatan ekspor

dilakukan dengan mengadakan shock sebesar 7,77 persen dari nilai ekspor sektor

industri tekstil dan produk tekstil yang terdapat pada tabel I-O tahun 2003

sehingga diperoleh shock sebesar Rp. 5.598.576 juta atau Rp. 5,6 triliun.

4.5.1. Dampak Terhadap Output

Dari Tabel 4.8. terlihat bahwa peningkatan ekspor sektor industri TPT

sebesar Rp. 5,6 triliun akan meningkatkan output yang dihasilkan oleh seluruh

output perekonomian sekitar Rp. 13,80 triliun.

Page 79: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

66

Tabel 4.8. Dampak Peningkatan Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil Terhadap Perubahan Output (juta Rupiah).

No. Sektor Nilai Persen 1 Tanaman Bahan Makanan 78.058 0,572 Tanaman Perkebunan 493.075 3,573 Peternakan 93.538 0,684 Kehutanan 125.620 0,915 Perikanan 11.497 0,086 Pertambangan 229.893 1,677 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 237.541 1,728 Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) 9.195.379 66,639 Industri Pengolahan Lainnya 1.468.420 10,6410 Listrtik, Gas dan Air Bersih 204.523 1,4811 Bangunan 30.740 0,2212 Perdagangan, Hotel dan Restoran 769.401 5,5713 Angkutan dan Komunikasi 466.153 3,3814 Lembaga Keuangan 213.306 1,5515 Jasa-jasa 184.504 1,34

Total 13.801.650 100,00Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah).

Kenaikan permintaan akhir berupa peningkatan ekspor sektor industri TPT

ini, berdampak paling besar pada sektor industri TPT itu sendiri yaitu sebesar Rp.

9,19 triliun atau sekitar 66,63 persen dari total peningkatan output seluruh

perekonomian. Sektor kedua yang paling berpengaruh terhadap peningkatan

ekspor ini adalah sektor industri pengolahan lainnya yaitu sebesar Rp. 1,47 triliun

atau sekitar 10,64 persen, sektor ketiga yang paling berpengaruh terhadap

peningkatan ekspor ini adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu

sebesar Rp. 0,77 triliun atau sekitar 5,57 persen, sedangkan sektor yang paling

sedikit perubahan outputnya akibat peningkatan ekspor sektor industri TPT ini

adalah sektor perikanan yaitu sebesar Rp. 11,50 milyar atau hanya sekitar 0,08

persen dari total peningkatan output seluruh perekonomian. Berikut disajikan

Page 80: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

67

secara lengkap tabel mengenai dampak peningkatan ekspor industri TPT terhadap

perubahan output di seluruh sektor yang terdapat dalam perekonomian.

4.5.2. Dampak Terhadap Pendapatan

Tabel 4.9. Dampak Peningkatan Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Terhadap Perubahan Pendapatan (juta Rupiah). No. Sektor Nilai Persen 1 Tanaman Bahan Makanan 11.587 0,642 Tanaman Perkebunan 126.724 7,003 Peternakan 17.988 0,994 Kehutanan 20.985 1,165 Perikanan 1.868 0,106 Pertambangan 21.270 1,187 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 22.337 1,238 Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) 1.144.557 63,249 Industri Pengolahan Lainnya 151.235 8,3610 Listrtik, Gas dan Air Bersih 12.961 0,7211 Bangunan 5.013 0,2812 Perdagangan, Hotel dan Restoran 125.011 6,9113 Angkutan dan Komunikasi 52.068 2,8814 Lembaga Keuangan 39.025 2,1615 Jasa-jasa 57.342 3,17

Total 1.809.978 100,00Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah).

Dari sisi pendapatan, dampak peningkatan ekspor sektor industri TPT akan

meningkatkan pendapatan total perekonomian sebanyak Rp. 1,82 triliun.

Kenaikan permintaan akhir berupa peningkatan ekspor sektor industri TPT ini,

berdampak paling besar pada sektor industri TPT itu sendiri yaitu sebesar Rp.

1,14 triliun atau sekitar 63,24 persen dari total peningkatan pendapatan seluruh

perekonomian. Sektor kedua yang paling berpengaruh terhadap peningkatan

Page 81: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

68

ekspor ini adalah sektor industri pengolahan lainnya yaitu sebesar Rp. 151,23

milyar atau sekitar 8,36 persen, sektor peringkat ketiga yang paling berpengaruh

terhadap peningkatan ekspor ini adalah sektor tanaman perkebunan yaitu sebesar

Rp. 126,72 milyar atau sekitar 7,00 persen, sedangkan sektor yang paling sedikit

perubahan pendapatannya akibat peningkatan ekspor sektor industri TPT ini

adalah sektor perikanan yaitu sebesar Rp. 1,87 milyar atau hanya sekitar 0,10

persen dari total peningkatan pendapatan seluruh perekonomian. Berikut disajikan

secara lengkap tabel mengenai dampak peningkatan ekspor industri TPT terhadap

perubahan pendapatan di seluruh sektor yang terdapat dalam perekonomian.

4.5.3. Dampak Terhadap Tenaga Kerja

Dari sisi tenaga kerja, peningkatan ekspor sektor industri TPT akan

meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 85.145 orang. Kenaikan

permintaan akhir berupa peningkatan ekspor sektor industri TPT ini, berdampak

paling besar pada sektor industri TPT itu sendiri yaitu sebesar 49.990 orang atau

sekitar 58,71 persen dari total peningkatan penyerapan tenaga kerja seluruh

perekonomian. Sektor kedua yang paling berpengaruh terhadap peningkatan

ekspor ini adalah sektor tanaman perkebunan yaitu sebesar 10.193 orang atau

sekitar 11,97 persen, sektor peringkat ketiga yang paling berpengaruh terhadap

peningkatan ekspor ini adalah sektor industri pengolahan lainnya yaitu sebesar

6.605 orang atau sekitar 7,76 persen, sedangkan sektor yang paling sedikit

perubahan pendapatannya akibat peningkatan ekspor sektor industri TPT ini

adalah sektor perikanan yaitu sebesar 138 orang atau hanya sekitar 0,16 persen

Page 82: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

69

dari total peningkatan penyerapan tenaga kerja seluruh perekonomian. Berikut

disajikan secara lengkap tabel mengenai dampak peningkatan ekspor tekstil

industri TPT terhadap perubahan tenaga kerja di seluruh sektor yang terdapat

dalam perekonomian.

Tabel 4.10. Dampak Peningkatan Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Terhadap Perubahan Tenaga Kerja (orang). No. Sektor Nilai Persen 1 Tanaman Bahan Makanan 932 1,092 Tanaman Perkebunan 10.193 11,973 Peternakan 1.447 1,704 Kehutanan 1.688 1,985 Perikanan 138 0,166 Pertambangan 490 0,587 Industri Makanan, Minuman dan Tembakau 976 1,158 Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) 49.990 58,719 Industri Pengolahan Lainnya 6.605 7,7610 Listrtik, Gas dan Air Bersih 407 0,4811 Bangunan 312 0,3712 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.113 4,8313 Angkutan dan Komunikasi 2.850 3,3514 Lembaga Keuangan 2.066 2,4315 Jasa-jasa 2.938 3,45

Total 85.145 100,00Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah).

Dampak peningkatan ekspor pada sektor industri TPT sebesar Rp.

5.598.576 juta atau Rp. 5,6 triliun menyebabkan bertambahnya output,

pendapatan dan tenaga kerja seluruh sektor perekonomian. Pada Tabel 4.10

terlihat perubahan angka pada total output, pendapatan dan tenaga kerja seluruh

perekonomian. Akibat adanya peningkatan ekspor sektor industri TPT sebesar Rp.

5,6 triliun atau sebesar 7,77 persen, output total sektor perekonomian bertambah

Page 83: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

70

sebesar Rp. 13,80 triliun atau bertambah sebesar 0,0030 persen dari jumlah total

output sebelum adanya peningkatan ekspor. Perubahan output ini sesuai dengan

nilai multiplier output tipe I yaitu sebesar 2,465, yang artinya apabila terjadi

peningkatan akhir di sektor industri TPT sebesar Rp. 5,6 triliun, maka total output

seluruh perekonomian akan bertambah sebesar Rp. 13,80 triliun atau meningkat

sebesar 2,465 kali lipat. Apabila dilihat dampak peningkatan ekspor sektor

industri TPT terhadap total pendapatan, maka akan meningkatkan total

pendapatan seluruh perekonomian sebesar Rp. 1,81 triliun atau bertambah sebesar

0,0029 persen dari jumlah total pendapatan sebelum adanya peningkatan ekspor.

Dan apabila dilihat dampak peningkatan ekspor sektor industri TPT terhadap

tenaga kerja, maka akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja seluruh

perekonomian sebesar 85.145 orang atau bertambah sebesar 0,0027 persen dari

jumlah total tenaga kerja sebelum adanya peningkatan ekspor.

Tabel 4.11. Dampak Peningkatan Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil

Terhadap Perubahan Output (juta rupiah), Pendapatan (juta rupiah), dan Tenaga kerja (orang).

Dampak Sebelum Shock Tambahan

Akibat Shock Sesudah Shock Persentase Perubahan

Output 4.655.112.296 13.801.650 4.668.913.946 0,0030Pendapatan 627.210.076 1.809.979 629.020.055 0,0029Tenaga Kerja 31.642.910 85.145 31.728.055 0,0027

Sumber: Tabel I-O Indonesia klasifikasi 15 sektor, 2003 (diolah).

Page 84: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan berdasarkan temuan penelitian

yang telah dilakukan serta saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi penelitian

selanjutnya maupun untuk pertimbangan kebijakan. Pada bagian pertama akan

dibahas mengenai kesimpulan sedangakn bagian kedua akan dibahas saran-saran

berdasarkan kesimpulan penelitian.

5.1. Kesimpulan

1. Hasil analisis keterkaitan menunjukkan bahwa industri tekstil dan produk

tekstil (TPT) memiliki nilai keterkaitan ke depan yang rendah dibandingkan

sektor-sektor lainnya, berarti output industri TPT banyak digunakan untuk

konsumsi langsung. Sedangkan untuk keterkaitan ke belakang, industri TPT

memiliki nilai yang cukup besar dibandingkan nilai keterkaitan ke depannya,

berarti industri TPT merupakan sektor yang penting bagi pengembangan

sektor-sektor penyedia input industri tersebut.

2. Analisis dampak penyebaran menunjukkan bahwa industri tekstil dan produk

tekstil (TPT) lebih mampu menarik sektor hulunya yang dapat dilihat dari

koefisien penyebarannya yang mempunyai nilai lebih dari satu yaitu sebesar

1,342 dibandingkan menarik sektor hilirnya yang memiliki nilai kepekaan

penyebaran yang kurang dari satu yaitu sebesar 0,978.

3. Hasil analisis multiplier menunjukkan bahwa sektor industri TPT memiliki

nilai multiplier output tipe I terbesar dan nilai multiplier output tipe II

menduduki peringkat ke dua setelah industri pengolahan lainnya, untuk

Page 85: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

72

multiplier pendapatan tipe I dan II yang terbesar adalah sektor listrik, gas dan

air bersih sedangkan industri TPT menduduki peringkat ke tiga dan untuk

multiplier tenaga kerja tipe I dan II yang terbesar adalah sektor listrik, gas dan

air bersih sedangkan industri TPT juga menduduki peringkat ke tiga.

4. Hasil analisis ekspor menunjukkan bahwa sektor yang paling berpengaruh

terhadap peningkatan ekspor di sektor industri TPT dari sisi output adalah

sektor industri TPT itu sendiri, industri pengolahan lainnya, sektor

perdagangan, hotel dan restoran. Dari sisi pendapatan sektor yang paling

berpengaruh terhadap peningkatan ekspor di sektor industri TPT adalah sektor

industri TPT itu sendiri, industri pengolahan lainnya, dan sektor tanaman

perkebunan. Dari sisi penyerapan tenaga kerja sektor yang paling berpengaruh

terhadap peningkatan ekspor di sektor industri TPT adalah sektor industri TPT

itu sendiri, sektor tanaman perkebunan, dan sektor industri pengolahan lainnya.

Sedangkan yang pengaruhnya paling kecil baik dari sisi output pendapatan dan

penyerapan tenaga kerja adalah sektor perikanan.

5.2. Saran

1. Analisis keterkaitan dan penyebaran menunjukkan bahwa industri TPT

merupakan sektor lemah dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor hilir.

Rendahnya nilai kepekaan penyebaran tersebut juga menunjukkan bahwa

output dari industri TPT kurang banyak digunakan dalam proses produksi

sektor-sektor lain, maka pemerintah hendaknya melakukan kebijakan atau

program yang mendorong perkembangan sektor-sektor yang menggunakan

Page 86: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

73

output dari TPT ini, sektor-sektor hilir industri TPT antara lain sektor

transportasi dan sektor perdagangan. Pemerintah hendaknya menyediakan dan

memperbaiki sarana dan prasarana angkutan agar output dari TPT ini dapat

mendorong sektor angkutan yang termasuk ke dalam sektor hilir dari industri

tekstil dan produk tekstil, juga dengan restrukturisasi mesin sehingga terjadi

peremajaan terhadap industri TPT yang memperbaiki kualitas produk tekstil

Indonesia dan berdampak pada sektor perdagangan yang juga ikut berkembang

sebagai sektor hilir dari industri TPT tersebut.

2. Hasil analisis multiplier pendapatan dan penyerapan tenaga kerja menunjukkan

industri TPT masih rendah dibandingkan beberapa sektor lainnya, oleh karena

itu sebaiknya pemerintah dan perusahaan lebih memperhatikan kualitas para

pekerja dengan memberikan pelatihan kepada mereka yang telah bekerja dan

menetapkan standar kualitas bagi penerimaan karyawan baru selain itu juga

membangkitkan semangat para pekerja agar produktivitas mereka makin

meningkat.

3. Hasil analisis ekspor menunjukkan bahwa peningkatan ekspor di sektor

industri TPT dapat mempengaruhi perubahan output, pendapatan, dan tenaga

kerja sektor lainnya. Oleh karena itu diperlukan usaha dari pemerintah dalam

meningkatkan ekspor di industri TPT guna mendorong peningkatan output,

pendapatan, dan tenaga kerja tersebut, seperti perbaikan kualiatas output sektor

TPT, perbaikan iklim perekonomian yang mampu mengundang investor asing,

memperbaiki birokrasi yang berbelit-belit, pemangkasan biaya birokrasi,

penurunan pajak, dan lain sebagainya.

Page 87: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

74

4. Hasil analisis dalam penelitian ini hanya melihat sektor industri TPT secara

umum, sehingga penelitian ini tidak membahas secara rinci subsektor-

subsektor yang ada di dalam sektor industri TPT. Berdasarkan hal tersebut

maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai subsektor yang terdapat

di dalam industri TPT sehingga dapat terlihat subsektor mana yang lebih

unggul.

Page 88: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Pertekstilan Indonesia. 2007. Revitalisasi Daya Saing TPT Indonesia. Buku Panduan MUNAS XI API, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2002. Klasifikasi Industri TPT. BPS, Jakarta. --------------------------. 2003. Input-Output Updating. BPS, Jakarta. --------------------------. 2003. Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2003. BPS,

Jakarta --------------------------. 2004. Statistika Indonesia. BPS, Jakarta. --------------------------. 2005. Ekspor Non Migas Indonesia Tahun 2001-2005.

BPS, Jakarta. --------------------------. 2005. Pendapatan Nasional. BPS, Jakarta. Deliarnov. 1995. Perkembangan Pemikiran Ekonomi (edisi revisi). Raja Grafindo

Persada. Jakarta. Djafrie, C. 2003. Gagasan Seputar Pengembangan Industri dan Perdagangan

TPT (Tekstil dan Produk Tekstil). API & CIDESINDO, Jakarta. Dumairy, M. A. 1995. Perekonomian Indonesia. Erlangga, Jakarta. Hasibuan, N. 1993. Ekonomi Industri: Persaingan, Monopoli dan Regulasi.

LP3ES. Jakarta. Kusumawardani. 2005. Analisis Perkembangan Ekspor TPT dan Peran Kuota

Bagi Indonesia [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mankiw, N. G. 2000. Teori Makro Ekonomi. Imam Nurmawan [penerjemah].

Erlangga, Jakarta. Marbun, P. O. 2005. Strategi Mengenjot Industri Manufaktur. [kompas online].

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/07/ekonomi/1627602.htm [4 juni 2007].

Miller, B dan Peter, D. B. 1985. Input-Output Analysis: Fundation and Extensions. Pretince-Hall, Ince, New Jersey.

Page 89: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

72

Musliha, M. 2006. Dampak Ekspor CPO Terhadap Perekonomian Indonesia [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nazara, S. 1997. Analisis Input-Output. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Universitas Indonesia, Jakarta. Prihartini. 2004. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Tekstil

indonesia ke Singapura [skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tarigan, R. 2005. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Bumi Aksara, Jakarta. Todaro, M. P. dan S.C. Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga.

Erlangga, Jakarta. Yulaekha, S. 2005. Analisis Produktifitas Industri Tekstil Dan Produk Tekstil

(TPT) Indonesia (periode 1983-2002) [skripsi]. Fakultas Ekonomi da Manajemen, Institus Pertanian Bogor, Bogor.

Page 90: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

73

Lampiran 1. Tabel Klasifikasi 15 Sektor Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2003

Kode

Sektor Agregasi Tabel Input-

Output 2003 Kode

Sektor Agregasi Dalam Penelitian 1 Padi 1 Tanaman bahan makanan 2 Tanaman kacang-kacangan 1 Tanaman bahan makanan 3 Jagung 1 Tanaman bahan makanan 4 Tanaman Umbi-umbian 1 Tanaman bahan makanan

5 Sayur-sayuran dan buah-buahan 1 Tanaman bahan makanan

6 Tanaman bahan makanan lainnya 1 Tanaman bahan makanan

7 Karet 2 Tanaman perkebunan 8 Tebu 2 Tanaman perkebunan 9 Kelapa 2 Tanaman perkebunan 10 Kelapa sawit 2 Tanaman perkebunan 11 Tembakau 2 Tanaman perkebunan 12 Kopi 2 Tanaman perkebunan 13 Teh 2 Tanaman perkebunan 14 Cengkeh 2 Tanaman perkebunan 15 Hasil tanaman serat 2 Tanaman perkebunan 16 Tanaman perkebunan lainnya 2 Tanaman perkebunan 17 Tanaman lainnya 2 Tanaman perkebunan 18 Peternakan 3 Peternakan 19 Pemotongan hewan 3 Peternakan 20 Unggas dan hasil-hasilnya 3 Peternakan 21 Kayu 4 Kehutanan 22 Hasil hutan lainnya 4 Kehutanan 23 Perikanan 5 Perikanan

24 Penambangan batu bara dan bijih logam 6 Pertambangan

25 Penambangan minyak, gas dan panas bumi 6 Pertambangan

26 Penambangan dan penggalian lainnya 6 Pertambangan

27 Industri pengolahan dan pengawetan makanan 7

Industri makanan, minuman dan tembakau

28 Industri minyak dan lemak 7 Industri makanan, minuman dan tembakau

29 Industri penggilingan padi 7 Industri makanan, minuman dan tembakau

Page 91: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

74

30 Industri tepung, segala jenis 7 Industri makanan, minuman dan tembakau

31 Industri gula 7 Industri makanan, minuman dan tembakau

32 Industri makanan lainnya 7 Industri makanan, minuman dan tembakau

33 Industri minuman 7 Industri makanan, minuman dan tembakau

34 Industri rokok 7 Industri makanan, minuman dan tembakau

35 Industri pemintalan 8 Industri tekstil dan produk tekstil (TPT)

36 Industri tekstil, pakaian dan kulit 8

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT)

37 Industri bambu, kayu dan rotan 9 Industri pengolahan lainnya

38 Industri kertas, barang dari kertas dan karton 9 Industri pengolahan lainnya

39 Industri pupuk dan pestisida 9 Industri pengolahan lainnya 40 Industri kimia 9 Industri pengolahan lainnya 41 Penggilinan minyak bumi 9 Industri pengolahan lainnya

42 Industri barang karet dan plastik 9 Industri pengolahan lainnya

43 Industri barang-barang dari mineral bukan logam 9 Industri pengolahan lainnya

44 Industri semen 9 Industri pengolahan lainnya 45 Industri dasar besi dan baja 9 Industri pengolahan lainnya 45 Industri dasar besi dan baja 9 Industri pengolahan lainnya

46 Industri logam dasar bukan besi 9 Industri pengolahan lainnya

47 Industri barang dari logam 9 Industri pengolahan lainnya

48 Industri mesin, alat-alat dan perlengkapan listrik 9 Industri pengolahan lainnya

49 Industri alat pengangkutan dan perbaikannya 9 Industri pengolahan lainnya

50

Industri barang lain yang belum digolongkan dimanapun 9 Industri pengolahan lainnya

51 Listrik, gas dan air bersih 10 Listrtik, gas dan air Bersih 52 Bangunan 11 Bangunan

53 Perdagangan 12 Perdagangan, hotel dan restoran

54 Restoran dan hotel 12 Perdagangan, hotel dan restoran

Page 92: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

75

55 Angkutan kereta api 13 Angkutan dan komunikasi 56 Angkutan darat 13 Angkutan dan komunikasi 57 Angkutan air 13 Angkutan dan komunikasi 58 Angkutan udara 13 Angkutan dan komunikasi 59 Jasa penunjang angkutan 13 Angkutan dan komunikasi 60 Komunikasi 13 Angkutan dan komunikasi 61 Lembaga keuangan 14 Lembaga keuangan

62 Usaha bangunan dan jasa perusahaan 15 Jasa-jasa

63 Pemerintahan umum dan pertahanan 15 Jasa-jasa

64 Jasa sosial kemasyarakatan 15 Jasa-jasa 65 Jasa lainnya 15 Jasa-jasa

66 Kegiatan yang tak jelas batasannya 15 Jasa-jasa

180 Jumlah permintaan antara 180 Jumlah permintaan antara 190 Jumlah input antara 190 Jumlah input antara 200 Input antara impor 200 Input antara impor 201 Upah dan gaji 201 Upah dan gaji 202 Surplus usaha 202 Surplus usaha 203 Penyusutan 203 Penyusutan 204 Pajak tak langsung 204 Pajak tak langsung 205 Subsidi 205 Subsidi 209 Nilai tambah bruto 209 Nilai tambah bruto 210 Jumlah input 210 Jumlah input

301 Pengeluaran konsumsi rumah tangga 301

Pengeluaran konsumsi rumah tangga

302 Pengeluaran konsumsi pemerintah 302

Pengeluaran konsumsi pemerintah

303 Pembentukan modal tetap bruto 303

Pembentukan modal tetap bruto

304 Perubahan Stok 304 Perubahan Stok 305 Ekspor barang dagangan 305 Ekspor barang dagangan 306 Ekspor jasa 306 Ekspor jasa 309 Jumlah permintaan akhir 309 Jumlah permintaan akhir 310 Jumlah permintaan 310 Jumlah permintaan

Page 93: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

76

Lampiran 2. Tabel Transaksi Total Atas Dasar Harga Produsen 15 Sektor Tahun 2003 (juta rupiah)

Sektor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 9,311,755 1,129,041 3,446,887 0 83,673 0 88,359,472 76 655,2502 2,525,342 6,056,334 490,886 1,057,392 3,592,765 0 33,068,906 9,282,020 22,687,2803 2,485,179 1,597,138 17,702,114 0 23,447 0 7,942,042 826,341 780,8564 1,570 16,787 4,061 135,085 26,362 30,792 91,440 2,382,902 15,079,8495 0 2,113 0 0 2,068,920 0 11,204,516 27,245 56,0146 0 2 2,295 0 0 18,432,383 1,760,086 18,927 79,844,8227 0 276,096 21,336,522 0 2,493,561 0 59,006,470 2,940,746 4,788,6118 13,220 39,107 773 10,019 39,388 56,364 125,180 83,748,206 8,944,6429 4,216,511 6,892,919 336,947 361,078 2,237,740 8,016,943 9,884,212 16,239,531 340,408,06710 646 16,819 66,676 13,879 12,874 65,615 1,031,097 3,180,075 15,589,11411 44,876 526,388 11,853 271,631 52,331 1,546,095 96,366 96,404 1,440,07812 3,401,897 1,670,314 6,307,262 262,704 2,517,786 1,713,253 37,064,150 11,962,395 48,031,23713 542,509 321,843 1,781,653 121,561 347,856 4,735,490 18,716,630 6,215,563 58,507,16314 140,305 212,310 97,626 90,338 383,668 461,519 2,368,068 2,610,136 18,459,39515 402,041 3,210,116 219,063 2,212,953 220,491 4,254,375 463,471 465,168 7,453,400

190 23,085,851 21,967,327 51,804,618 4,536,640 14,100,862 39,312,829 271,168,852 139,995,735 622,725,778200 0 0 0 0 0 0 0 0 0201 28,333,941 21,645,061 19,798,070 3,929,883 9,042,112 19,323,187 38,752,276 26,833,622 101,332,681202 135,531,476 37,144,969 29,841,008 13,622,606 34,390,272 139,698,727 66,800,432 36,244,065 196,512,901203 1,902,505 2,326,483 758,217 1,051,388 2,034,227 8,430,841 10,678,713 9,007,679 42,843,236204 2,012,578 1,135,162 746,348 383,433 908,349 2,082,776 24,698,063 3,500,369 21,125,812205 0 0 0 0 0 0 0 0 -653,380209 167,780,500 62,251,675 51,143,643 18,987,310 46,374,960 169,535,531 140,929,484 75,585,735 361,161,250210 190,866,351 84,219,002 102,948,261 23,523,950 60,475,822 208,848,360 412,098,336 215,581,470 983,887,028

Page 94: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

77

Lanjutan (lampiran 2)

Sektor 10 11 12 13 14 15 180 301 1 0 0 8,202,255 499,759 0 2,525,933 114,214,101 82,792,3492 0 0 431,820 36,312 81 911,044 80,140,182 10,193,0963 0 0 17,969,362 1,057,024 0 1,831,588 52,215,091 53,038,1534 15 4,862,597 22,023 2,906 0 193,348 22,849,737 1,821,2965 0 0 2,316,258 149,604 0 238,441 16,063,111 35,939,4166 30,082,067 10,234,518 1,898 159,380 0 75,999 140,612,377 1,929,5877 0 0 20,448,134 11,324,039 22,406 7,747,417 130,384,002 291,867,2408 16,401 460,117 5,026,849 984,498 25,948 6,358,378 105,849,090 54,700,2089 7,059,946 147,438,423 54,429,821 48,214,211 2,641,799 38,327,428 686,705,576 237,523,05110 10,054,258 158,998 8,015,983 1,176,598 743,883 4,404,941 44,518,202 25,912,81611 360,438 135,846 3,166,494 4,131,461 315,494 13,795,188 25,990,943 012 2,595,370 32,112,480 54,689,439 26,621,860 2,603,372 32,919,517 264,473,036 236,367,60513 579,552 5,716,896 21,631,373 28,132,650 4,025,528 18,124,384 169,500,651 121,764,95214 286,307 5,957,468 16,555,973 9,197,097 15,536,117 12,679,918 85,036,245 45,021,99715 928,663 12,086,962 33,201,210 18,100,185 8,095,508 65,683,479 156,997,085 205,809,206190 51,963,017 219,164,305 246,108,892 149,787,584 34,010,136 205,817,003 2,095,549,429 1,404,680,972 200 0 0 0 0 0 0 0 123832971201 4,463,355 53,999,216 95,337,332 29,941,287 22,683,187 151,794,866 627,210,076 202 8,412,986 43,079,940 199,760,174 49,907,104 62,483,425 93,182,366 1,146,612,451 203 9,296,734 9,776,945 22,167,493 34,424,305 3,754,915 29,539,814 187,993,495 204 1,035,266 5,074,440 23,391,741 4,049,052 1,051,900 8,074,797 99,270,086 205 -4,740,337 0 0 -54,418 0 0 -5,448,135 209 18,468,004 111,930,541 340,656,740 118,267,330 89,973,427 282,591,843 2,055,637,973 210 70,431,021 331,094,846 586,765,632 268,054,914 123,983,563 488,408,846 4,151,187,402

Page 95: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

78

Lanjutan (lampiran 2)

Sektor 302 303 304 305 306 309 310 1 0 0 2,007,055 766,714 0 85,566,118 199,780,2192 0 0 -2,730,647 5,850,510 0 13,312,959 93,453,1413 0 1,162,547 -418,522 1,284,047 0 55,066,225 107,281,3164 0 0 -914,903 277,478 0 1,183,871 24,033,6085 0 0 -33,584 8,822,742 0 44,728,574 60,791,6856 0 246,757 -2,052,488 105,608,085 0 105,731,941 246,344,3187 0 0 -25,683,518 32,420,162 0 298,603,884 428,987,8868 0 234,875 864,837 72,053,742 0 127,853,662 233,702,7529 0 64,296,381 4,579,226 278,416,037 6,033,323 590,848,018 1,277,553,594

10 0 0 0 0 0 25,912,816 70,431,01811 0 305,103,901 0 0 0 305,103,901 331,094,84412 0 14,169,110 2,279,194 62,712,823 28,954,240 344,482,972 608,956,00813 0 0 0 0 13,473,193 135,238,145 304,738,79614 0 0 0 0 5,286,105 50,308,102 135,344,34715 163,701,240 1,005,463 0 0 5,105,770 375,621,679 532,618,764190 163,701,240 386,219,034 -22,103,350 568,212,340 58,852,631 2,559,562,867 4,655,112,296200 2165864 45384027 15978938 0 0 187361800 503924895201 302 303 304 305 306 309 310202 0 0 2,007,055 766,714 0 85,566,118 199,780,219203 0 0 -2,730,647 5,850,510 0 13,312,959 93,453,141204 0 1,162,547 -418,522 1,284,047 0 55,066,225 107,281,316205 0 0 -914,903 277,478 0 1,183,871 24,033,608209 0 0 -33,584 8,822,742 0 44,728,574 60,791,685210 0 246,757 -2,052,488 105,608,085 0 105,731,941 246,344,318

Page 96: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

79

Lampiran 3. Matriks Koefisien Input

Sektor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 0.049 0.013 0.033 0.000 0.001 0.000 0.214 0.000 0.001 0.000 0.000 0.014 0.002 0.000 0.0052 0.013 0.072 0.005 0.045 0.059 0.000 0.080 0.043 0.023 0.000 0.000 0.001 0.000 0.000 0.0023 0.013 0.019 0.172 0.000 0.000 0.000 0.019 0.004 0.001 0.000 0.000 0.031 0.004 0.000 0.0044 0.000 0.000 0.000 0.006 0.000 0.000 0.000 0.011 0.015 0.000 0.015 0.000 0.000 0.000 0.0005 0.000 0.000 0.000 0.000 0.034 0.000 0.027 0.000 0.000 0.000 0.000 0.004 0.001 0.000 0.0006 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.088 0.004 0.000 0.081 0.427 0.031 0.000 0.001 0.000 0.0007 0.000 0.003 0.207 0.000 0.041 0.000 0.143 0.014 0.005 0.000 0.000 0.035 0.042 0.000 0.0168 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.000 0.388 0.009 0.000 0.001 0.009 0.004 0.000 0.0139 0.022 0.082 0.003 0.015 0.037 0.038 0.024 0.075 0.346 0.100 0.445 0.093 0.180 0.021 0.07810 0.000 0.000 0.001 0.001 0.000 0.000 0.003 0.015 0.016 0.143 0.000 0.014 0.004 0.006 0.00911 0.000 0.006 0.000 0.012 0.001 0.007 0.000 0.000 0.001 0.005 0.000 0.005 0.015 0.003 0.02812 0.018 0.020 0.061 0.011 0.042 0.008 0.090 0.055 0.049 0.037 0.097 0.093 0.099 0.021 0.06713 0.003 0.004 0.017 0.005 0.006 0.023 0.045 0.029 0.059 0.008 0.017 0.037 0.105 0.032 0.03714 0.001 0.003 0.001 0.004 0.006 0.002 0.006 0.012 0.019 0.004 0.018 0.028 0.034 0.125 0.02615 0.002 0.038 0.002 0.094 0.004 0.020 0.001 0.002 0.008 0.013 0.037 0.057 0.068 0.065 0.134

Page 97: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

80

Lampiran 4. Matriks kebalikan leontif terbuka Sektor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 1.054 0.021 0.114 0.003 0.017 0.002 0.274 0.014 0.010 0.004 0.009 0.034 0.023 0.003 0.0172 0.017 1.084 0.037 0.052 0.074 0.003 0.113 0.088 0.045 0.008 0.023 0.014 0.018 0.003 0.0133 0.018 0.028 1.223 0.003 0.006 0.002 0.041 0.017 0.008 0.004 0.009 0.046 0.015 0.003 0.0124 0.001 0.003 0.001 1.007 0.002 0.002 0.002 0.022 0.025 0.004 0.027 0.004 0.007 0.001 0.0055 0.000 0.001 0.009 0.000 1.037 0.000 0.034 0.002 0.001 0.001 0.001 0.007 0.004 0.000 0.0026 0.005 0.018 0.010 0.008 0.010 1.107 0.021 0.041 0.160 0.573 0.111 0.031 0.045 0.013 0.0307 0.006 0.016 0.305 0.006 0.056 0.004 1.190 0.042 0.023 0.009 0.020 0.065 0.073 0.008 0.0358 0.001 0.005 0.004 0.005 0.004 0.003 0.006 1.642 0.028 0.007 0.018 0.022 0.018 0.005 0.0319 0.047 0.166 0.065 0.067 0.091 0.091 0.123 0.262 1.617 0.256 0.762 0.216 0.390 0.079 0.21710 0.002 0.005 0.006 0.004 0.004 0.003 0.009 0.037 0.034 1.174 0.019 0.025 0.018 0.012 0.02011 0.001 0.009 0.003 0.016 0.003 0.010 0.004 0.005 0.008 0.013 1.008 0.011 0.024 0.007 0.03612 0.027 0.045 0.128 0.031 0.065 0.024 0.149 0.137 0.115 0.079 0.172 1.145 0.173 0.047 0.12013 0.009 0.023 0.051 0.018 0.020 0.037 0.080 0.083 0.123 0.049 0.087 0.073 1.164 0.054 0.07514 0.003 0.011 0.012 0.012 0.014 0.008 0.020 0.038 0.046 0.019 0.049 0.048 0.065 1.152 0.04815 0.007 0.056 0.020 0.118 0.016 0.033 0.027 0.033 0.044 0.045 0.078 0.089 0.114 0.096 1.178

Page 98: ANALISIS DAMPAK PENINGKATAN EKSPOR DI SEKTOR … · ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri tekstil dan produk tekstil ... yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara

81

Lampiran 5. Matriks kebalikan leontif tertutup Sektor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RT

1 1.089 0.087 0.179 0.050 0.058 0.028 0.324 0.076 0.061 0.042 0.075 0.090 0.076 0.055 0.104 0.1932 0.030 1.109 0.062 0.069 0.090 0.013 0.132 0.112 0.065 0.023 0.049 0.036 0.039 0.023 0.047 0.0753 0.036 0.061 1.255 0.027 0.027 0.015 0.066 0.048 0.034 0.023 0.043 0.074 0.042 0.029 0.056 0.0984 0.003 0.007 0.006 1.010 0.005 0.004 0.006 0.027 0.029 0.007 0.031 0.008 0.010 0.005 0.011 0.0135 0.009 0.018 0.026 0.013 1.048 0.007 0.047 0.019 0.015 0.011 0.019 0.021 0.018 0.014 0.025 0.0516 0.020 0.046 0.039 0.029 0.029 1.118 0.043 0.069 0.183 0.590 0.140 0.056 0.069 0.036 0.069 0.0857 0.080 0.155 0.442 0.104 0.144 0.060 1.295 0.175 0.131 0.090 0.160 0.182 0.186 0.118 0.220 0.4098 0.022 0.044 0.042 0.032 0.028 0.019 0.035 1.679 0.057 0.029 0.057 0.054 0.049 0.035 0.082 0.1139 0.155 0.371 0.268 0.212 0.222 0.173 0.278 0.458 1.776 0.375 0.969 0.390 0.557 0.242 0.490 0.60410 0.012 0.024 0.025 0.018 0.016 0.011 0.024 0.055 0.049 1.185 0.039 0.041 0.034 0.027 0.045 0.05711 0.004 0.015 0.009 0.020 0.007 0.012 0.009 0.011 0.013 0.017 1.014 0.016 0.028 0.012 0.044 0.01812 0.101 0.186 0.267 0.131 0.154 0.080 0.256 0.271 0.224 0.161 0.314 1.264 0.287 0.158 0.307 0.41413 0.052 0.104 0.132 0.076 0.072 0.070 0.142 0.161 0.187 0.097 0.170 0.143 1.231 0.119 0.184 0.24114 0.022 0.046 0.046 0.036 0.036 0.022 0.047 0.071 0.073 0.039 0.085 0.078 0.093 1.179 0.095 0.10315 0.062 0.161 0.123 0.192 0.083 0.075 0.106 0.133 0.126 0.106 0.184 0.178 0.200 0.179 1.318 0.308RT 0.253 0.481 0.475 0.340 0.305 0.192 0.363 0.457 0.373 0.280 0.485 0.406 0.391 0.380 0.639 1.415