Page 1
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
1
PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI
TERHADAP INFLASI1
Desla Kusuma Wardani2
20160430129/B
Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
E-mail : [email protected]
Abstrak
Paper ini mencoba untuk mengkaji pengaruh kebijakan pemindahan konsumen listrik 900
VA ke tarif non-subsidi terhadap inflasi pada tahun 2017. Kebijakan tersebut akan secara langsung
mempengaruhi kenaikan tarif dasar listrik (TDL). TDL adalah salah satu indicator ekonomi yang
mempengaruhi perkembangan sector riil perekonomian. Kenaikan tarif dasar listrik berarti
masyarakat harus mengeluarkan dana yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang
berkaitan dengan penggunaan energi listrik, sehingga konsumsi dan daya beli masyarakat akan
menurun. Hal ini memicu terjadinya inflasi penawaran (cost-push inflation) yaitu inflasi yang
disebabkan oleh kenaikan pada biaya produksi atau biaya penadaan barang dan jasa akibat naiknya
tarif dasar listrik.
Kata Kunci : Tarif dasar Listrik, Inflasi, Biaya Produksi
I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Energi listrik sudah menjadi kebutuhan seluruh masyarakat di Indonesia. Hampir seluruh
kegiatan sehari-hari masyarakat tidak terlepas dari penggunaan energi listrik. Oleh karena itu tarif
dasar listrik sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian masyarakat baik secara mikro
maupun makro. Jika tarif dasar listrik terlalu tinggi maka masyarakat harus mengeluarkan porsi
anggaran yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Sehingga akan mengurangi
1 Paper ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir semester tiga mata kuliah teori ekonomi makro 2 yang diampu oleh Ibu
Esty Setyaningrum S.E, M.Si 2 Penulis adalah mahasiswa ilmu ekonomi UMY. NIM 20160430129
Page 2
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
2
porsi anggaran untuk konsumsi lainnya. Karena kebutuhan manusia yang semakin kompleks dan
terus berkembangnya teknologi, membuat pola masyarakat modern menjadi seakan tidak bisa hidup
tanpa listrik. Meskipun begitu, pendistribusian listrik masih belum terdistribusi secara merata pada
seluruh masyarakat, terutama penduduk yang tinggal di daerah terpencil.
Pemerintah memutuskan untuk melakukan pencabutan subsidi listrik secara bertahap kepada
19,0 juta pelanggan rumah tangga mampu berdaya 900 Volt Ampere (VA) sejak Januari 2017 lalu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan bahwa alasan
subsidi kepada rumah tangga mampu berdaya 900 Volt Ampere (VA) dicabut, lantaran rumah
tangga golongan tersebut sudah dianggap tak layak mendapatkan subsidi. Mantan Menteri
Perhubungan itu berujar, upaya itu dilakukan untuk membuat pengeluaran yang ditanggung oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN) lebih efesien. Karena itu, ia menegaskan, pencabutan subsidi
rumah tangga mampu berdaya 900 VA tersebut akan dialihkan juga demi pembangunan
infrastruktur energi yang lebih merata. 3
Kenaikan tarif dasar listrik pada tahun 2017 ini bukan menjadi hal baru karena pada tahun
2014 pemerintah sudah pernah melakukan hal serupa. Namun pada tahun 2014 kenaikan TDL
diberlakukan bagi pelanggan rumah tangga daya 1.300 VA dan 2.200 VA. Sementara untuk
pelanggan rumah tangga kecil daya 450 VA dan 900 VA, bisnis dan industri kecil serta pelanggan
sosial tarifnya tetap dan tidak diberlakukan tariff adjustment. Pelanggan golongan ini masih
diberikan subsidi oleh pemerintah. 4
Berdasarkan analisa sebelumnya rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dinilai tidak
rasional. Selain masih buruknya pelayanan PLN, kebijakan tersebut juga akan mengganggu
perekonomian, terutama usaha kecil dan menengah. Mengakibatkan turbulensi di ranah industri.
Pengusaha akan menaikkan harga produk atau bahkan mengurangi tenaga kerja sebagai bentuk
rasionalisasi biaya produksi yang terpaksa ditempuh oleh produsen akibat kenaikan TDL. Sehingga
inflasi akan naik akibat menurunnya sektor produksi akibat kenaikan ongkos produksi. Perlunya
PLN melakukan sosialisasi sebelum kenaikan TDL diberlakukan kepada seluruh sektor, khususnya
3 http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/06/14/alasan-pemerintah-cabut-subsidi-listrik-untuk-pelanggan-900-va
(Rabu, 14 Juni 2017 16:06 WIB) 4 http://setkab.go.id/tarif-dasar-turun-per-1-desember-pelanggan-listrik-1-300-va-ke-atas-tidak-lagi-dapat-subsidi/ (30
November 2015)
Page 3
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
3
kepada sektor industri tekstil yang paling banyak menggunakan tenaga listrik dan tenaga kerja.
Sosialisasi tersebut sangat penting untuk menghadapi masalah-masalah yang terjadi.5
Bank Indonesia memperkirakan kenaikan harga tarif listrik sebagai konsekuensi dari
pencabutan subsidi listrik 900 VA dan 450 VA serta kenaikan tarif elpiji tiga kilo gram memberikan
sumbangan inflasi hingga 1%. Deputi Gubenur BI Perry Warjiyo mengatakan, bobot total harga
yang diatur pemerintah (administered prices) terhadap inflasi nasional tidak terlalu besar, yaitu
hanya mencapai 18%. BI memperkirakan, tanpa memperhitungkan kenaikan tarif dasar listrik
tersebut dan epliji 3 kg serta kebijakan administered price lainnya maka inflasi nasional 2017 bisa
mencapai 3,6%. Sementara kalau memasukkan kenaikan tarif listrik yang 900 VA dan 450 VA dan
juga kenaikan elpiji (maka inflasi nasional 2017 mencapai) 4,6%, Jumat (6/1). Dengan demikian,
sumbangan inflasi administered prices terhadap inflasi nasional tahun ini mencapai 1%. Lebih
lanjut menurutnya, meski tarif-tarif tersebut mengalami kenaikan dan berdampak pada peningkatan
inflasi, namun dampak multiplier yang ditimbukan, termasuk terhadap daya beli masyarakat tak
akan signifikan. Karena memang permintaan di dalam negerinya masih di bawah kapasitas produksi
nasional sehingga second round effect-nya tidak akan besar. Meski begitu, Perry bilang pihaknya
akan mempererat koordinasi dengan pemerintah dalam hak pengendalian harga pangan yang
bergejolak (volatile food). Menurut Perry, harga pangan yang terkendali dapat mengompensasi
kenaikan inflasi pada administered prices.6
Maka untuk mempertajam dan memfokuskan bahasan dalam makalah ini, penulis mengajukan
rumusan permasalahan sebagai berikut ;
1. Apa itu tarif dasar listrik?
2. Apa itu inflasi?
3. Apakah alasan pemerintah mencabut subsidi listrik 900 VA?
4. Bagaimana pengaruh pencabutan subsidi listrik 900 VA terhadap tingkat inflasi?
Metodologi yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penggunaan bahan dokumenter seperti buku,
artikel, dan jurnal penelitian menjadi rujukan utama dalam pembahasan.
5 http://parelsmnaibaho.blogspot.co.id/2014/05/dampak-riil-kenaikan-tdl-bagi.html (Mei, 2014)
6 KONTAN news. "Kenaikan tarif listrik sumbang inflasi 1% 2017." Nasional/Makroekonomi, January 06, 2017: 1.
Page 4
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
4
I.2 Tinjauan Pustaka
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi yang
tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satua volt (v)
dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan watt (w) untuk menggerakkan
motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan kembali suatu peralatan
mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.7
Tarif dasar listrik adalah tarif harga jual listrik yang dikenakan oleh pemerintah untuk para
pelanggan PLN. PLN adalah satu-satunya perusahaan yang boleh menjual listrik secara langsung
kepada masyarakat Indonesia. Pengenaan tarif didasarkan pada besarnya daya yang digunakan.
Untuk tarif dasar rumah tangga (R1) pada tahun 2017 terdapat beberapa golongan yaitu; 8
Golongan Tarif/ daya Keterangan Tarif (Rp/Kwh)
R-1/450 VA Subsidi 415
R-1/900 VA Subsidi 586
R-1/900 VA –RTM (Rumah Tangga Mampu) Non-Subsidi 1352
R-1/1300 VA Non-Subsidi 1467,28
R-1/2200 VA Non-Subsidi 1467,28
Subsidi (subvensi) adalah bentuk bantuan keuangan dari pemerintah yang dibayarkan kepada
suatu bisnis atau sektor ekonomi.Subsidi listrik adalah merupakan sejumlah dana yang dibayar oleh
Pemerintah Indonesia kepada PT. PLN (Persero) yang dihitung berdasarkan selisih antara harga
pokok penjualan untuk tegangan rendah dengan tarif dasar listrik dikalikan dengan jumlah Kwh
yang dikonsumsi para pelanggan maksimum 30kWh per bulan.9
Kewenangan terkait dengan energi listrik berada dibawah Kementrian Energi dan Sumber Daya
Mineral, Direktoral Jendral Ketenagalistrikan. Landasan hukum mengenai energi listrik sebagai
berikut :10
1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi
7 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Energi_listrik
8 https://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik-pln/
9 http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-subsidi-listrik.html Monday, 22 February 2016)
10 https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-kebijakan-subsidi-listrik-tepat-sasaran-rumah-tangga-daya-
900-va.pdf (Januari 2017)
Page 5
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
5
Pasal 7
1) Harga energi ditetapkan berdasarkan nilai keekonomian berkeadilan.
2) Pemerintah dan pemerintah daerah menyediakan dana subsidi untuk kelompok
masyarakat tidak mampu.
2. Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan
Pasal 4 : Untuk penyediaan tenaga listrik, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan
dana untuk kelompok masyarakat tidak mampu.
Pasal 34 ayat (1): Pemerintah sesuai dengan kewenangannya menetapkan tarif tenaga listrik
untuk konsumen dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Inflasi adalah suatu kecenderungan meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum
dan terus-menerus. Kenaikan harga barang dan jasa secara umum, yang tinggi akan menjadi beban
oleh banyak pihak. Dengan inflasi, maka daya beli suatu mata uang menjadi lebih rendah atau
menurun. Dengan menurunnya daya beli mata uang, maka kemampuan masyarakat berpendapatan
tetap dalam membeli barang dan jasa kebutuhan sehari-hari akan menjadi semakin rendah. 11
BPS saat ini juga mempublikasikan inflasi berdasarkan pengelompokkan yang lainnya yang
dinamakan disagregasi inflasi. Disagregasi inflasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan suatu
indikator inflasi yang lebih menggambarkan pengaruh dari faktor yang bersifat fundamental. Di
Indonesia disagregasi inflasi IHK tersebutdikelompokkan menjadi :
1. Inflasi inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten di dalam pergerakan
inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental seperti :
a. Interaksi permintaan-penawaran
b. Lingkungan eksternal : nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang
c. Ekspektasi inflasi pedagang dari konsumen
2. Inflasi non inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya karena dipengaruhi
oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti terdiri dari :
a. Inflasi komponen bergejolak (Volatile Food)
11
Suseno, Siti Aisyah. "Inflasi." In Inflasi, by Siti Aisyah Suseno, 1. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan, 2009.
Page 6
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
6
Inflasi dominan dipengaruhi oleh shock (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti
panen, gangguan alam, atau faktor perkembagan harga komoditas pangan domestik maupun
perkembangan komoditas pangan internasional.
b. Inflasi komponen harga yang diatur pemerintah (Administered Prices)
Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shock berupa kebijakan dari pemerintah, seperti
kenaikan BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan dll.
Inflasi dapat disebabkan dari sisi permintaan, sisi penawaran, maupun ekspektasi. Faktor yang
juga menyebabkan inflasi tersebut dapat merupakan gabungan dari ketiga faktor tersebut.
1. Inflasi permintaan. Inflasi permintaan adalah inflasi yang timbul sebagai hasil interaksi antara
permintaan dan penawaran domestik dalam jangka panjang. Tekanan inflasi dari sisi
permintaan akan timbul apabila permintaan agregat berbeda dengan penawaran agregat atau
potensi output yang tersedia.
2. Inflasi ekspektasi. Disebabkan oleh ekspektasi para pelaku ekonomi atau yang sering disebut
inflasi ekspektasi (Gordon, 2007). Pembentukan inflasi ekspektasi yang bersifat adaptif (
backward expectation ) ini dipengaruhi oleh berbagai hal yang antara lain sebagai berikut: i)
inflasi permintaan yang persisten di masa lalu, ii) inflasi penawaran yang besar atau sering
terjadi, dan iii) inflasi penawaran yang diperkuat oleh kebijakan moneter yang akomodatif.
3. Inflasi penawaran. inflasi yang ditimbulkan sering disebut sebagai cost push atau supply shock
inflation . Jenis inflasi ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi atau biaya pengadaan
barang dan jasa. Termasuk dalam jenis inflasi ini adalah inflasi yang disebabkan faktor
penawaran lainnya yang memicu kenaikan harga penawaran atas suatu barang (termasuk
barang-barang yang harus diimpor), serta harga barang-barang yang dikendalikan oleh
Pemerintah. Contoh : adanya kenaikan harga minyak dunia, harga Bahan Bakar Minyak
(BBM), dan Tarif Dasar Listrik (TDL). Di samping itu, inflasi juga disebabkan oleh faktor
alam misalnya, gagalnya panen atau panen yang berlebih, faktorfaktor sosial ekonomi,
misalnya, adanya masalah atau hambatan dalam distribusi suatu barang, atau faktor-faktor
yang timbul karena kebijakan tertentu, misalnya, karena adanya kebijakan tarif, pajak,
pembatasan impor, atau kebijakan lainnya.12
12 Suseno, Siti Aisyah. "Faktor-faktor yang menyebabkan inflasi." In Inflasi, by Siti Aisyah Suseno, 11-17. Jakarta: PPSK
BI, 2009.
Page 7
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
7
II. Pembahasan
Pemerintah memutuskan untuk melakukan pencabutan subsidi listrik secara bertahap kepada
19,0 juta pelanggan rumah tangga mampu berdaya 900 Volt Ampere (VA) sejak Januari 2017
lalu. Setelah melalui enam tahapan kronoligis kebijakan subsidi lirtrik tepat sasaran sebagai
berikut :13
1. Rapat kerja dengan Komisi VII DPR tanggal 17 September 2015, yang menghasilkan
keputusan sebagai berikut :
a. Subsidi listrik pada tahun 2016 ditujukan pada 24,7 juta rumah tangga miskin dan rentan
miskin.
b. Subsidi listrik pada tahun 2016 sesuai data TNP2K
(Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) adalah lembaga yang
dibentuk untuk menangani dan berkoordinasi dalam hal-hal yang berkaitan dengan
penanggulangan dan pengentasan kemiskinan di Republik Indonesia.)
2. Sidang Kabinet Teratas pada tanggal 4 November 2015.
a. Untuk seluruh rumah tangga daya 450VA tetap disubsidi
b. Hanya rumah tangga 900 VA mampu yang dicabut subsidinya
c. Pencabutan subsidi dilakukan setelah rekonsiliasi data TNP2K dengan data pelanggan PLN
selesai
3. Pencocokan Data BDT dengan Pelanggan PLN.
a. Data rumah tangga miskin dan rentan pelanggan daya 900 VA dari TNP2K telah diserahkan
ke PLN sejumlah 4,1 juta
b. PT.PLN (Persero) telah melakukan pencocokan data
4. Raker dengan Komisi VII DPR pada 14 Juni 2016.
Diusulkan diterapkan mulai 1 Juli 2016, namun tidak mendapat persetujuan
5. Nota Keuangan dan RAPBN 2017.
Diusulkan kembali untuk diterapkan mlai 1 Januari 2017
6. Raker dengan Komisis VII DPR pada 22 September 2016.
13 https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-kebijakan-subsidi-listrik-tepat-sasaran-rumah-tangga-daya-
900-va.pdf (Januari 2017)
Page 8
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
8
Menyetujui pencabutan subsidi listrik dengan daya 900 VA bagi golongan rumah tangga yang
ekonominya mampu.
Dari kronologis kebijakan subsidi lirtrik tepat sasaran terlihat bahwa pencabutan subsidi
sudah diwacanakan sejak akhir tahun 2015. Namun usulan tersebut baru disahkan oleh DPR pada
akhir tahun 2016. Barulah pada Januari 2017 pemerintah merealisasikan pencabutan subsidi listrik
dengan daya 900 VA bagi rumah tangga yang ekonominya mampu secara bertahap.
Pada tahun 2016 Kementrian ESDM mencatat bahwa rumah tangga dengan tarif listrik non-
subsidi sebanyak 21%, dan sisanya sebanyak 79% rumah tangga mendapatkan subsidi tarif listrik.
Setelah realisasi kebijakan dilakukan pada awal tahun 2017, rumah tangga non-subsidi listrik
jumlahnya bertambah manjadi 54% dan rumah tangga penerima subsidi listrik berkurang menjadi
46%.
Golongan tarif Jumlah Pelanggan (Juta)
Tahun 2016 Tahun 2017
R.1/ 450 VA 23,16 23,16
R.1/ 900 VA 23,09 4,10
R.1/ 900 VA- RTM - 18,99
R.1/ 1.300 VA 8,83 8,83
R.1/ 2.200 VA 2,45 2,45
R.2/> 3.500 s/d 5.500 VA 0,91 0,91
R.3/6.600 VA ke atas 0,20 0,20
Jumlah 58,63 58,63
Sumber : Kementrian ESDM 14
Pelanggan rumah tangga mampu 900 VA tersebut akan dikenakan tarif dari sebelumnya
bersubsidi menjadi keekonomian atau non-subsidi secara bertahap. Kenaikan tarif dilakukan setiap
dua bulan sekali. Dengan skenario tersebut, maka secara bertahap tarif pelanggan rumah tangga
mampu 900 VA akan mengalami kenaikan dari Rp 605 menjadi Rp 791 per 1 Januanri 2017, Rp
1.034 mulai 1 Maret 2017, dan Rp 1.352/kWh per 1 Mei 2017. Lalu mulai 1 Juli 2017, pelanggan
rumah tangga mampu 900 VA akan dikenakan penyesuain tarif otomatis setiap bulan seperti 12
golongan tarif non-subsidi lainnya. Sehingga ditargetkan mulai 1 Juli 2017 tarif listrik 900 VA akan
14
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-kebijakan-subsidi-listrik-tepat-sasaran-rumah-tangga-daya-900-va.pdf (Januari 2017)
Page 9
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
9
sama dengan 1.300 VA yang mengikuti mekanisme tariff adjusment (penyesuaian tarif). Kebijakan
tariff adjusment mulai berlaku sejak 1 Januari 2015 sesuai dengan Permen ESDM No. 31 tahun
2014. Tariff adjustment diberlakukan setiap bulan menyesuaikan 3 faktor, yaitu perubahan nilai
tukar rupiah, harga bahan bakar, dan inflasi bulanan. 15
Dengan mekanisme tariff adjustment, tarif
listrik setiap bulan dimungkinkan untuk turun, tetap, atau naik berdasarkan ketiga indikator tersebut.
Alasan pemerintah mencabut subsidi listrik tercantum dalam pokok – pokok kebijakan fiskal
subsidi listrik tahun 2017:16
1. Meningkatkan efisiensi anggaran subsidi listrik;
2. Memperbaiki mekanisme penyaluran penerima subsidi listrik yang lebih tepat sasaran;
3. Memberikan subsidi listrik yang lebih tepat sasaran kepada rumah tangga miskin dan tidak
mampu untuk pelanggan 900 VA;
4. Meningkatkan rasio elektrifikasi secara nasional, dan secara bersamaan mengurangi
disparitas antar wilayah;
5. Meningkatkan efisiensi penyediaan tenaga listrik, melalui optimalisasi pembangkit listrik
berbahan bakar gas dan batu bara, dan menurunkan komposisi pemakaian BBM dalam
pembangkit tenaga listrik; dan
6. Mengembangkan energi baru dan energi terbarukan yang lebih efisien khususnya di pulau-
pulau terdepan yang berbatasan dengan negara lain dan daerah terpencil namun memiliki
potensi energi baru dan energi terbarukan, serta mensubstitusi PLTD di daerah-daerah
terisolasi.
Kebutuhan subsidi listrik dengan penerapan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran akan
membutuhkan anggaran sebesar Rp 48,56 Triliun. Sementara jika kebijakan subsidi listrik tepat
sasaran tidak jadi diterapkan kebutuhan anggaran mencapai Rp 70,63 triliun. Terdapat potensi
penghematan sebesar Rp 22,07 triliun.
Penyesuaian tarif listrik menyebabkan secara bertahap ini mengakibatkan tingkat inflasi
meningkat pada awal 2017. Mengingat kebijakan ini berdampak pada administered prices untuk
15
MALANG TODAY. "Tarif Dasar Listrik Naik Bertahan hingga Juli 2017, ini rinciannya." Nasional, April 2017.
16 https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-kebijakan-subsidi-listrik-tepat-sasaran-rumah-tangga-daya-
900-va.pdf (Januari 2017)
Page 10
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
10
TDL 900 VA sampai dengan Mei 2017. Berikut data perkembangan inflasi akhir tahun 2016
sampai dengan akhir 2017 : 17
Sumber tabel : BI
Dalam tabel tersebut dapat dianalisis bahwa
pada akhir tahun 2016 tingkat inflasi berfluktuatif di
kisaran 3,02 % - 3,58%. Tetapi memasuki awal tahun
2017 inflasi kembali meningkat di tingkat 3,49 %
bebarengan dengan realisasi kebijakan pemerintah
untuk mencabut subsidi listrik 900 VA RTM pada
Januari 2017. Bulan-bulan berikutnya tingkat inflasi
kembali berfluktuatif dengan kecenderungan menaik
hingga mencapai 4,37% di bulan Juni 2017. Mekanisme
kenaikan TDL secara bertahap oleh pemerintah
puncaknya ada di bulan Mei 2017 dengan TDL yang
awalnya Rp 605/kWh (Desember 2016) menjadi Rp
1.352/kWh (Mei 2017). Kenaikan tingkat inflasi hingga
mencapai 4.37% di bulan Juni 2017 selain disebabkan
karena kenaikan TDL juga disebabkan karena kenaikan
BBM dan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri 2017.
Pertumbuhan ekonomi 2016 yang meningkat
didukung oleh inflasi yang terkendali. Inflasi 2016 tercatat cukup rendah di level 3,02% sehingga
sama dengan capaian pada 2015 yang berada dalam rentang sasaran 4,0±1. Inflasi yang rendah juga
dipengaruhi inflasi kelompok administered prices yang rendah sebagai akibat penurunan harga
beberapa komoditas energi strategis seperti BBM, tarif tenaga listrik untuk golongan pelanggan di
atas 2.200 VA, dan LPG 12 kg. Secara keseluruhan, koordinasi kebijakan antara Bank Indonesia
dan Pemerintah dalam mengendalikan inflasi, termasuk melalui Tim Pemantauan dan Pengendalian
17
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx
Bulan Tahun Tingkat Inflasi
September 2016 3.07 %
Oktober 2016 3.31 %
November 2016 3.58 %
Desember 2016 3,02%
Januari 2017 3.49 %
Februari 2017 3.83 %
Maret 2017 3.61 %
April 2017 4.17 %
Mei 2017 4.33 %
Juni 2017 4.37 %
Juli 2017 3.88 %
Agustus 2017 3.82 %
September 2017 3.72 %
Oktober 2017 3.58 %
November 2017 3.30 %
Page 11
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
11
Inflasi, baik di tingkat pusat (TPI) maupun daerah (TPID) berkontribusi positif pada inflasi 2016
yang rendah. 18
Hingga akhir tahun 2018, inflasi diperkirakan lebih rendah dibanding inflasi 2017. Lebih
rendahnya inflasi terutama bersumber dari kelompok administered price seiring telah selesainya
dampak penyesuaian tarif listrik daya 900 VA non subsidi. Sementara itu, inflasi inti dan volatile
foods diperkirakan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Asumsi harga minyak yang diperkirakan
meningkat, nilai tukar yang berpotensi melemah, serta menguatnya daya beli seiring pertumbuhan
ekonomi yang lebih tinggi akan mendorong naiknya inflasi inti. Di sisi lain, inflasi VF diperkirakan
sedikit menguat setelah koreksi yang dalam pada tahun 2017 diikuti dengan naiknya harga beberapa
komoditas pangan global. Selain itu, terdapat risiko naiknya administered prices terkait kenaikan
tarif listrik seiring tren meningkatnya harga batu bara. Meski demikian, dengan berbagai risiko
diatas, inflasi pada 2018 diperkirakan masih akan berada dalam kisaran target 3,5%±1%.19
Bank Indonesia menyatakan dampak penyesuaian TDL golongan 900 VA terhadap inflasi
akan berakhir di Juni 2017. Gubernur BI Agus DW Martowardojo menjelaskan, hal tersebut bisa
terlihat pada survey BI yang dilakukan pada minggu kedua Juni dimana tercatat inflasi 0,5%
sementara year on year 4,17%. Angka tersebut memunjukkan bahwa inflasi relative cukup terjaga.
Otoritas moneter mengapresiasi langkah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang menjaga
stabilitas dan menyediakan pasokan secara memadai. Saat ini capaian inflasi masih sejalan dengan
target 4±1% di tahun 2017. 20
Analisa sebelumnya yang menyatakan bahwa pencabutan subsidi listrik akan mempengaruhi
inflasi secara signifikan dikarenakan kebijakan tersebut akan mengganggu perekonomian, terutama
usaha kecil dan menengah kurang tepat. Karena data membuktikan bahwa tingkat inflasi masih
dalam kisaran target yaitu 4±1%. Hal ini disebabkan karena pemerintah tidak semerta-merta
mencabut subsidi listrik, tetapi sebelumnya telah dilakukan survei kepada pelanggan listrik 900 VA
apakah layak mendapatkan subsidi atau tidak.
18 BI. "bagian II Perekonomian Domestik." In Laporan Perekonomian Indonesia 2016, 33. 2016.
19 BI. "Kajian ekonomi dan keuangan regional." In Laporan Nusantara November 2017, 10. 2017.
20 http://m.metrotvnews.com/ekonomi/mikro/Rb1ORj1k-dampak-inflasi-kenaikan-tdl-berakhir-bulan-ini (19 Juli 2017,
Suci Sedya Utami)
Page 12
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
12
Jika dalam hasil survey belum sempurna, maka pemerintah masih membuka mekanisme
pengaduan dengan ketentuan sebagai berikut : 21
Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait penerapan Subsidi Listrik Tepat
sasaran melalui kantor Desa dan Kelurahan untuk kemudian diteruskan ke kantor kecamatan
dan / atau kantor kabupaten. Oleh kecamatan atau kabupaten, pengaduan tersebut diteruskan
ke Posko Pusat.
Apabila rumah tangga pengadu terdapat dalam Data Terpadu, maka segera ditindaklanjuti
oleh PLN dan diberikan tarif bersubsidi;
Apabila rumah tangga pengadu tidak terdapat dalam Data Terpadu, maka Pokja Pengelola
Data Terpadu akan memverifikasi pengaduan tersebut, apakah termasuk kategori miskin
dan tidak mampu.
Dengan adanya kebijakan tersebut pemerintah dapat melakukan penghematan anggaran,
sehingga terdapat potensi penghematan sebesar Rp 22,07 triliun. Anggaran tersebut dimanfaatkan
untuk dana terpadu progran penanganan fakir miskin yang kemudian akan dialokasikan pada JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional), KPS(Kartu Perlindungan Sosial), KKS (Kartu Keluarga Sejahtera),
KIP (Kartu Indonesia Pintar), Rastra (Beras Sejahtera).22
Selain strategi tepat sasaran dari pemerintah, koordinasi antara BI dan pemerintah dalam
mengendalikan inflasi sesuai dengan target juga ikut berperan. Kenaikan TDL yang akan
mempengaruhi admistered prices inflation meningkat akan dikendalikan dengan penysuaian
terhadap core inflation dan volatile food inflation. Sehingga dampak administered prices tidak
terlalu besar.
III. Kesimpulan
Tarif dasar listrik adalah tarif harga jual listrik yang dikenakan oleh pemerintah untuk para
pelanggan PLN. PLN adalah satu-satunya perusahaan yang boleh menjual listrik secara langsung
kepada masyarakat Indonesia. Pengenaan tarif didasarkan pada besarnya daya yang digunakan.
21
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-kebijakan-subsidi-listrik-tepat-sasaran-rumah-tangga-daya-900-va.pdf (Januari 2017) 22
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-kebijakan-subsidi-listrik-tepat-sasaran-rumah-tangga-daya-900-va.pdf (Januari 2017)
Page 13
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
13
Inflasi adalah suatu kecenderungan meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum
dan terus-menerus. Inflasi komponen harga yang diatur pemerintah (Administered Prices) adalah
inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shock berupa kebijakan dari pemerintah, seperti kenaikan
BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan dll.
Alasan pemerintah mencabut subsidi listrik 900 VA yang berlaku mulai 1 Januari 2017 yaitu
untuk meningkatkan efisiensi anggaran subsidi listrik dan memperbaiki mekanisme penyaluran
penerima subsidi listrik yang lebih tepat sasaran.
Pengaruh pencabutan subsidi listrik 900 VA tidak begitu signifikan terhadap inflasi, bahkan
pengaruhnya rendah. Karena data membuktikan bahwa tingkat inflasi masih dalam kisaran target
yaitu 4±1% pada tahun 2017. Alasannya yaitu berhasilnya koordinasi antara pemerintah dan BI,
yaitu strategi tepat sasaran oleh pemerintah terhadap subjek pencabutan subsidi listrik 900 VA dan
pengendalian admistered prices inflation yang meningkat terhadap core inflation dan volatile food
inflation.
IV. Daftar Pustaka
BI.2016. "bagian II Perekonomian Domestik." In Laporan Perekonomian Indonesia 2016, 33.
BI. 2017."Kajian ekonomi dan keuangan regional." In Laporan Nusantara November 2017, 10.
KONTAN news. "Kenaikan tarif listrik sumbang inflasi 1% 2017." Nasional/Makroekonomi, January 06, 2017:
1.
MALANG TODAY. "Tarif Dasar Listrik Naik Bertahan hingga Juli 2017, ini rinciannya." Nasional, April 2017.
Suseno, Siti Aisyah. 2009."Faktor-faktor yang menyebabkan inflasi." In Inflasi, by Siti Aisyah Suseno, 11-17.
Jakarta: PPSK BI,
Suseno, Siti Aisyah. 2009."Inflasi." In Inflasi, by Siti Aisyah Suseno, 1. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi
Kebanksentralan,
http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/06/14/alasan-pemerintah-cabut-subsidi-listrik-untuk-pelanggan-
900-va (Rabu, 14 Juni 2017 16:06 WIB)
http://setkab.go.id/tarif-dasar-turun-per-1-desember-pelanggan-listrik-1-300-va-ke-atas-tidak-lagi-dapat-
subsidi/ (30 November 2015)
http://parelsmnaibaho.blogspot.co.id/2014/05/dampak-riil-kenaikan-tdl-bagi.html (Mei, 2014)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Energi_listrik
https://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik-pln/
Page 14
[PENGARUH PEMINDAHAN KONSUMEN LISTRIK 900 VA KE TARIF NON-SUBSIDI TERHADAP INFLASI] December 13, 2017
14
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-subsidi-listrik.html Monday, 22 February
2016)
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-kebijakan-subsidi-listrik-tepat-sasaran-rumah-
tangga-daya-900-va.pdf (Januari 2017)
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx
http://m.metrotvnews.com/ekonomi/mikro/Rb1ORj1k-dampak-inflasi-kenaikan-tdl-berakhir-bulan-ini (19
Juli 2017, Suci Sedya Utami)