-
TUGAS AKHIR (614415A)
ANALISIS CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT DAN CUSTOMER ACQUISITION
COST UNTUK APLIKASI PENGIRIMAN PETI KEMAS PADA PERUSAHAAN PELAYARAN
(STUDI KASUS SAMUDERA SHIPPING LINE Ltd)
Nadya Eva Almira Wardani NRP. 1115040024
DOSEN PEMBIMBING Muhammad Khoirul Hasin S.Kom M.Kom Danis
Maulana S.T., MBA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA
2019
-
i
TUGAS AKHIR (614415A)
ANALISIS CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT DAN CUSTOMER ACQUISITION
COST UNTUK APLIKASI PENGIRIMAN PETI KEMAS PADA PERUSAHAAN PELAYARAN
(STUDI KASUS SAMUDERA SHIPPING LINE Ltd)
Nadya Eva Almira Wardani NRP. 1115040024
DOSEN PEMBIMBING Muhammad Khoirul Hasin S.Kom M.Kom Danis
Maulana S.T., MBA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA
2019
-
ii
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
ANALISIS CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT DAN CUSTOMER
ACQUISITION COST UNTUK APLIKASI PENGIRIMAN PETI KEMAS
PADA PERUSAHAAN PELAYARAN (STUDI KASUS SAMUDERA
SHIPPING LINE Ltd)
Disusun Oleh
Nadya Eva Almira Wardani
NRP. 1115040024
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Studi D-4 Manajemen Bisnis
Jurusan Teknik Bangunan Kapal
POLITEKIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir Tanggal Ujian : 6 Agustus
2019
Periode wisuda : September 2019
Mengetahui/Menyetujui,
Dosen Penguji NIDN Tanda Tangan
1. Ir. Gaguk Suhardjito, M.M.
2. Muhammad Khoirul Hasin S.Kom., M.Kom.
3. Yesica Novrita Devi S.ST., M.MT.
4. Wibowo Arnin Putranto ST., M.Kom.
5. Afif Zuhri Arfianto ST., MT.
(0014016107)
(0025128802)
(0004118902)
(0003128701)
(0015077710)
(……………………..)
(……………………..)
(……………………..)
(……………………..)
(……………………..)
Dosen Pembimbing NIDN Tanda Tangan
1. Muhammad Khoirul Hasin S.Kom., M.Kom.
2. Danis Maulana, S.T., MBA.
(0025128802)
(0025128802)
(……………………..)
(……………………..)
Menyetujui,
Ketua Jurusan
Ruddianto, ST., MT.,
NIP. 196910151995011001
Mengetahui,
Koordinator Program Studi
Yugowati Praharsi, S.Si., M.Sc., Ph.D
NIP. 198108282015042001
-
iv
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
No. : F.WD I. 021
Date : 3 Nopember 2015
Rev. : 01
Page : 1 dari 1
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Nadya Eva Almira Wardani
NRP : 1115040024
Jurusan / Prodi : Teknik Bangunan Kapal / Manajemen Bisnis
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
Tugas Akhir yang akan saya kerjakan dengan judul :
Analisis Continual Service Improvement dan Customer Acquisition
Cost untuk
Aplikasi Pengiriman Peti Kemas pada Perusahaan Pelayaran (Studi
Kasus
Samudera Shipping Line Ltd)
Adalah benar karya saya sendiri dan bukan plagiat dari karya
orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya
ilmiah tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
yang berlaku.
Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung
jawab.
Surabaya, 12 September 2019
Yang membuat pernyataan,
Nadya Eva Almira Wardani
NRP. 1115040024
-
vi
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah
Subhanahu
wa Ta’ala atas rahmat, berkah dan hidayah-Nya kepada Penulis
dalam
mengerjakan Tugas Akhir yang telah selesai dan tepat waktu.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Manajemen
Bisnis,
Jurusan Teknik Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak akan pernah
terwujud
tanpa dukungan dan doa orang-orang sekitar yang telah membantu
penulis. Dan
banyak sekali dukungan, doa, moral dan materi dalam penyusunan
Tugas Akhir
ini. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa
terima kasih dan
rasa hormat kepada :
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan kemudahan,
kelancaran,
kekuatan dan akal sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir dan
perkuliahan hingga selesai dan tepat waktu.
2. Keluarga, Bapak Mochamad Yusuf dan Ibu Diatrinari Ratih dan
Eyang
Moedjono yang telah memberikan segala dukungan, doa, materi,
dan
perhatian selama kuliah Penulis selama 8 semester hingga
penyusunan
Tugas Akhir ini.
3. Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA selaku Direktur
Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
4. Bapak Ruddianto ST., MT., MRINA, selaku Ketua Jurusan
Teknik
Bangunan Kapal.
5. Ibu Yugowati Praharsi, S.Si., M.Sc., Ph.D selaku Kepala
Program Studi
Manajemen Bisnis.
6. Dosen Pembimbing, Bapak Khoirul Hasin S.Kom., M.Kom dan
Bapak
Danis Maulana ST., MBA penulis mengucapkan terima kasih banyak
atas
segala bimbingan, waktu, tenaga, pikiran, dukungan, doa, kritik
dan saran
-
viii
yang membangun dalam penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai
tepat
waktu dan juga selama Penulis kuliah di Manajemen Bisnis.
7. Manajer, staff dan karyawan Samudera Shipping Line Ltd
Surabaya yang
telah membantu penulis dalam pengambilan data selama proses
penelitian
ini.
8. Bapak dan Ibu dosen Penguji, penulis mengucapkan terima kasih
atas
kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan Tugas Akhir
ini.
9. Seluruh jajaran dosen Program Studi Manajemen Bisnis, terima
kasih atas
segala ilmu yang telah diberikan kepada Penulis selama kuliah
di
Manajemen Bisnis. Semoga ilmu ini dapat berguna bagi penulis,
nusa dan
bangsa.
10. Citra, Karunia, Fastin, Danny, Wahyu, Khairil, Rani yang
telah
memberikan pengalaman dan pelajaran hidup selama mengenal satu
sama
lain.
11. Terima kasih untuk seluruh mahasiswa Manajemen Bisnis
Angkatan 2015
yang telah berjuang bersama, saling memberi dukungan, doa dan
saling
menguatkan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Tugas Akhir ini.
Oleh
karena itu Penulis mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya
dan
menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun. Semoga
Tugas Akhir
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi perkembangan Ilmu
Manajemen
Keuangan.
Surabaya, 1 Agustus 2019
Penulis
-
ix
ANALISIS CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT DAN
CUSTOMER ACQUISITION COST UNTUK APLIKASI
PENGIRIMAN PETI KEMAS PADA PERUSAHAAN
PELAYARAN (STUDI KASUS SAMUDERA SHIPPING LINE
LTD)
Nadya Eva Almira Wardani
ABSTRAK
Perusahaan pelayaran Samudera Shipping Line Ltd merupakan
perusahaan
yang menyediakan jasa persewaan dan pengiriman peti kemas.
Pelayanan kepada
konsumen pada perusahaan ini masih dilakukan secara manual oleh
eksekutif
pemasaran dan dinilai mengurangi waktu eksekutif pemasaran untuk
mendapatkan
konsumen baru. Perusahaan ini belum memiliki aplikasi yang dapat
diakses
melalui smartphone untuk memberikan pelayanan yang lebih
fleksibel bagi
konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sewa
peti kemas
bagi Samudera Shipping Line Ltd yang dapat menampilkan jadwal
pelayaran,
daftar narahubung, melakukan pemesanan, dan melihat pemesanan.
Sebelum
merancang aplikasi ini dilakukan penggambaran proses bisnis
menggunakan
Business Process Model Notation (BPMN) kemudian perancangan
dengan
menggunakan Use case diagram dan Activity diagram. Kemudian
analisis
Customer Aqcuisition Cost (CAC) dan Continual Service
Improvement juga
dilakukan untuk mengukur efektivitas aplikasi yang dibuat bagi
pelayanan
konsumen. Hasil dari penelitian ini berupa prototype aplikasi
android yang
memuat fitur terkait dengan jadwal pelayaran, booking, tracking,
deskripsi hasil
analisis kesiapan perusahaan untuk menerapkan aplikasi, serta
biaya yang
diperlukan untuk mendapatkan konsumen dengan asumsi adanya
biaya
perancangan aplikasi.
Kata kunci: Aplikasi, Customer Acquisition Cost, Continual
Service Improvement,
Perusahaan Pelayaran
-
x
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
xi
CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT AND CUSTOMER
ACQUISITION COST ANALYSIS FOR CONTAINER SHIPPING
APPLICATION ON SHIPPING COMPANY (SAMUDERA
SHIPPING LINE LTD CASE STUDY)
Nadya Eva Almira Wardani
ABSTRACT
Shipping company Samudera Shipping Line Ltd is a container
shipping
company. Service to costumers at this company is still done
manually by
marketing executives and approved by marketing executives to get
new customers.
This company does not yet have an application that can be
accessed via a
smartphone to provide more flexible services for customers. This
study discusses
the shipping application for Samudera Shipping Line Ltd which
can display
shipping schedules, register contacts, place orders, and view
orders. Before
designing this application, a description of business processes
was carried out
using the Notation of Business Process Model (BPMN) then
designed using Use
case diagrams and Activity diagrams. Then the analysis of
Customer Aqcuisition
Cost (CAC) and Continuous Service Improvement is also done to
measure
effectivity of the application made for customer service. The
results of this study
consisted of a prototype android application with features
related to shipping
schedules, ordering, tracking, description of the company's
readiness assessment
for application implementation, and the costs needed to get
consumers assumed
that the company invested in application making.
Keyword : Application, Customer Acquisition Cost, Continual
Service
Improvement, Shipping Company
-
xii
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
...................................................................................
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
.......................................................................
v
KATA PENGANTAR
..........................................................................................
vii
ABSTRAK
.............................................................................................................
ix
ABSTRACT
...........................................................................................................
xi
DAFTAR ISI
........................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
...............................................................................................
xvii
DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................
xix
BAB 1 PENDAHULUAN
.......................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
.........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
....................................................................................
3
1.3 Tujuan Masalah
........................................................................................
4
1.4 Manfaat Penelitian
....................................................................................
4
1.5 Batasan Masalah
.......................................................................................
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
..............................................................................
7
2.1 Teori Sistem Informasi Manajemen
......................................................... 7
2.1.1 Data
...................................................................................................
7
2.1.2 Sistem
................................................................................................
7
2.1.3 Informasi
...........................................................................................
7
2.1.4 Sistem Informasi Manajemen
........................................................... 8
2.2 Use case diagram
.....................................................................................
8
2.3 Activity diagram
.......................................................................................
9
2.4 Business Process Modelling Notation
.................................................... 10
2.5 Profil Perusahaan
....................................................................................
12
2.5.1 Struktur Organisasi
.........................................................................
14
2.5.2 Skema Pelayaran Samudera Shipping Lines Carrier Owned
Container (COC)
............................................................................................
16
2.6 Customer Acquisition Cost (CAC)
......................................................... 18
2.7 Continual Service Improvement (CSI)
................................................... 19
2.7.1 Pendekatan Continual Service Improvement
.................................. 21
2.7.2 Peranan pengukuran
........................................................................
22
-
xiv
2.7.3 Model Plan-Do-Check-Act (PDCA)
................................................ 22
2.7.4 The Seven-step Improvement Process
............................................. 23
2.8 Peramalan (Forecasting)
.........................................................................
24
2.9 Hasil Penelitian Terdahulu
......................................................................
25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
................................................................
27
3.1 Diagram Alur Penelitian
.........................................................................
27
3.1.1 Tahap Perumusan Masalah
..............................................................
28
3.1.2 Tahap Studi Lapangan dan Studi Pustaka
....................................... 28
3.1.3 Tahap Identfikasi Sistem Pelayanan Konsumen di Perusahaan
...... 28
3.1.4 Analisis Fitur Rancangan
................................................................
29
3.1.5 Perancangan Prototype Sistem
........................................................ 29
3.1.6 Tahap Evaluasi dan Pengujian
......................................................... 29
3.1.7 Kesimpulan dan Saran
.....................................................................
29
3.2 Bahan Penelitian
.....................................................................................
30
3.2.1 Teknik Pengambilan Data
...............................................................
30
3.2.2 Pengumpulan Data
...........................................................................
31
3.2.3 Tempat dan Waktu Penelitian
......................................................... 31
3.3 Bentuk Penelitian
....................................................................................
32
3.4 Alat Penelitian
.........................................................................................
32
3.4.1 Hardware
.........................................................................................
32
3.4.2 Software
...........................................................................................
32
3.5 Jadwal Kegiatan Tugas Akhir
.................................................................
33
BAB 4 PEMBAHASAN
.......................................................................................
34
4.1 Business Process Modelling Notation (BPMN)
..................................... 35
4.2 Use case diagram
....................................................................................
38
4.3 Activity diagram
......................................................................................
41
4.3.1 Activity diagram dari modul Use case Check Schedule
.................. 41
4.3.2 Activity diagram dari modul Use case Global Agency
Information 42
4.3.3 Activity diagram dari modul Use case Booking
.............................. 43
4.3.4 Activity diagram dari modul Use case Shipments
........................... 46
4.4 Interface Aplikasi
...................................................................................
48
4.4.1 Interface Aplikasi
End-user.............................................................
48
4.4.2 Interface Laman Admin
...................................................................
58
-
xv
4.5 Analisis Continual Service Improvement (CSI)
..................................... 61
4.5.1 Penilaian Kuesioner
........................................................................
61
4.5.2 Service Metrics
................................................................................
65
4.5.3 Tantangan Penerapan
......................................................................
66
4.5.4 Risiko Penerapan dan Strategi Mitigasi
.......................................... 66
4.5.5 Determinan Implementasi
...............................................................
67
4.6 Analisis Customer Acquisition Cost (CAC)
........................................... 67
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
.................................................................
70
5.1 Kesimpulan
.............................................................................................
71
5.2 Saran
.......................................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................
73
LAMPIRAN 1
........................................................................................................
77
LAMPIRAN 2
........................................................................................................
79
LAMPIRAN 3
........................................................................................................
81
LAMPIRAN 4
........................................................................................................
88
LAMPIRAN 5
........................................................................................................
90
LAMPIRAN 6
........................................................................................................
93
-
xvi
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel elemen BPMN
.............................................................................
11
Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terkait
.......................................................................
25
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tugas Akhir
.............................................................
33
Tabel 4.1 Penjelasan Business Process Modelling Notation
................................ 35
Tabel 4.2 Deskripsi Aktor untuk Use Case Diagram
............................................ 38
Tabel 4.3 Tabel Penjelasan Use Case Diagram Rancangan Aplikasi
................... 40
Tabel 4.4 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Divisi
............................. 62
Tabel 4.5 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia................................ 62
Tabel 4.6 Hasil Penilaian CSI
...............................................................................
62
Tabel 4.7 Kompetitor Samudera Shipping Line
................................................... 64
Tabel 4.8 Tabel Service Level Agreement
............................................................ 65
Tabel 4.9 Tabel Tantangan Penerapan
..................................................................
66
Tabel 4.10 Tabel Strategi Mitigasi
........................................................................
66
Tabel 4.11 Tabel Customer Acquisition Cost
....................................................... 68
Tabel 4.12 Tabel Perhitungan CAC Tanpa Biaya Penerapan Aplikasi
Baru ........ 69
-
xviii
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram pelayanan konsumen yang dilakukan manual
...................... 2
Gambar 2.1. Contoh use case diagram (Sede, et al.,
2015)..................................... 9
Gambar 2.2 Contoh Activity diagram (Simaremare, et al., 2013)
........................ 10
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Samudera Shippig Line Ltd agen
Surabaya ...... 14
Gambar 2.4 Proses bisnis Samudera Shipping Line Ltd Surabaya
(Samudera
Shipping Line Ltd Surabaya, 2018)
......................................................................
17
Gambar 2.5 Model Continual Service Improvement (Spalding, 2007)
................ 21
Gambar 2.6 Siklus Deming (Gannon & Mear, 2009)
........................................... 22
Gambar 2.7 Skema Seven-step Improvement Process (Gannon &
Mear, 2009) .. 23
Gambar 3.1 Diagram Alur
Penelitian....................................................................
27
Gambar 4.1 Use case diagram modul pengecekan jadwal
(C01).......................... 39
Gambar 4.2 Use case diagram modul informasi kantor agen (C02)
..................... 39
Gambar 4.3 Use case diagram modul booking (B01)
........................................... 39
Gambar 4.4 Use case diagram modul pengiriman/penyewaan (S01)
................... 40
Gambar 4.5 Activity diagram modul pengecekan jadwal use case
lihat jadwal
pelayaran dan update jadwal
pelayaran.................................................................
41
Gambar 4.6 Activity diagram Network list use case lihat
informasi kantor agen
dan update network list dan update jadwal pelayaran
........................................... 42
Gambar 4.7 Activity diagram Booking use case booking information
................. 43
Gambar 4.8 Activity diagram Booking use case select sailing dan
booking review
...............................................................................................................................
44
Gambar 4.9 Activity diagram Shipments use case check shipments
.................... 46
Gambar 4.10 Activity diagram Shipments use case cancel booking
.................... 47
Gambar 4.11 Interface Home
................................................................................
48
Gambar 4.12 Interface menu shipping schedule
................................................... 49
Gambar 4.13 Interface jadwal pelayaran
..............................................................
50
Gambar 4.14 Interface menu select country
......................................................... 51
Gambar 4. 15 Interface menu narahubung negara dipilih
..................................... 52
Gambar 4.16 Interface log in booking
..................................................................
53
Gambar 4.17 Interface booking information
......................................................... 54
Gambar 4.18 Interface select sailing
.....................................................................
55
Gambar 4.20 Interface bookimg
review................................................................
56
Gambar 4.21 Interface shipments
.........................................................................
57
Gambar 4.22 Interface Log in admin
....................................................................
58
Gambar 4.23 Interface laman schedule
.................................................................
59
Gambar 4.24 Interface laman tambah schedule
.................................................... 59
Gambar 4.25 Interface laman tambah schedule
.................................................... 59
Gambar 4 26 Interface laman tambah network list
............................................... 60
Gambar 4.27 Interface laman shipments
...............................................................
60
Gambar 4.28 Interface laman add users
................................................................
61
Gambar 4.29 Interface laman penambahan add users
........................................... 61
Gambar 4.30 Grafik radar nilai rata-rata kesiapan
CSI......................................... 63
-
xx
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi
disetiap lini
kehidupan, termasuk lini bisnis pelayaran, membutuhkan inovasi
untuk menjawab
tantangan tersebut. Arus informasi yang sangat cepat menuntut
sumber daya
manusia pada perusahaan bekerja secara efisien dan tepat agar
dapat memenuhi
permintaan pasar. Jika tidak, maka perusahaan dapat kehilangan
pangsa pasar
mereka dan berdampak langsung pada menurunnya revenue/income
yang
didapatkan oleh perusahaan.
Dalam dunia bisnis transportasi yang semakin berkembang ini,
perusahaan
semakin bergerak untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh
karena itu
perusahaan dituntut untuk mengelola sumber daya perusahaan
dengan efektif dan
efisien agar dapat mencapai tujuan. Tujuan utama dari perusahaan
ingin
meningkatkan nilai perusahaan untuk menarik banyak investor
maupun konsumen
dan suatu keharusan meningkatkan laba untuk mampu beroperasi
dengan baik.
Studi kasus yang diangkat pada penelitian ini dilakukan pada
perusahaan
pelayaran Samudera Shipping Line Ltd yang berlokasi di Surabaya.
Samudera
Shipping Line Ltd merupakan perusahaan pelayaran niaga yang
menyediakan jasa
sewa peti kemas yang diangkut oleh kapal laut dengan tujuan
ekspor ke beberapa
negara di Asia. Peti kemas yang disewakan merupakan peti kemas
yang dimiliki
oleh Samudera Shipping Line Ltd sendiri sehingga disebut dengan
Carrier Owned
Container (COC). Samudera Shipping Line Ltd masih belum memiliki
pelayanan
konsumen berbasis android untuk memberikan pelayanan kepada
konsumennya
seperti pengecekan jadwal pelayaran, tracking peti kemas,
booking sewa peti
kemas dan request rate.
Peningkatan tuntutan efisiensi waktu untuk mampu memenuhi
target
penjualan pemasaran berimbas pada dituntutnya eksekutif
pemasaran untuk
mampu menunjukkan produktivitas tinggi. Faktor efisiensi,
efektivitas dan profit
perlu ditingkatkan melalui digitalisasi guna mencapai
pengoptimalan kinerja
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Linearnya
variabel waktu
-
2
dibanding jumlah data yang sangat besar menunjukkan kelemahan
sistem
konvensional. Booking system harus mengirimkan shipping
instruction, cek
jadwal pelayaran kapal dengan cara dikirimkan oleh eksekutif
pemasaran yang
harus di update secara manual, rate & local charges
dikirimkan melalui surel saat
ada permintaan dari konsumen, tracking peti kemas dengan cara
mengirimkan
surel kepada kantor agent dan mendapatkan balasan dari pihak
agent, serta
informasi narahubung dan alamat kantor agen Samudera Shipping
Line Ltd di
negara destinasi yang hanya dikirimkan oleh marketing jika ada
masalah atau
kendala terjadi.
Gambar 1.1 Diagram pelayanan konsumen yang dilakukan manual
Sumber : data perusahaan (diolah)
Gambar 1.1 menunjukkan grafik kegiatan pelayanan konsumen yang
dilakukan
secara manual. Pada bulan Januari 2019 pelayanan manual yang
diberikan kepada
konsumen dengan jumlah dari paling banyak diurutkan adalah
booking manual (264
transaksi), request rate (236 transaksi), meminta data B/L (221
transaksi), meminta
jadwal pelayaran (142 transaksi), informasi tracking cargo (136
transaksi), meminta
data agen di port of destination (75 transaksi), meminta
informasi mengenai local
charges (45 transaksi).
Banyaknya jumlah pelayanan yang menggunakan metode
konvensional/manual
menunjukkan masih tingginya ketergantungan konsumen terhadap
pelayanan
eksekutif pemasaran dan kurang efektifnya waktu yang digunakan.
Hal ini
142
236
264
75
136
45
221
0
50
100
150
200
250
300
Jum
lah
Pe
laya
nan
Jenis Pelayanan
Pelayanan Konsumen - Januari 2019
Minta Schedule
Request Rate
Booking Manual
Minta Data Agen di POD
Tracking Cargo
Minta Local Charge di POD
Minta Data BL
-
3
menyebabkan waktu yang dialokasikan untuk sales call mendapatkan
konsumen baru
jauh berkurang. Sistem konvensional tersebut menuntut adanya
inovasi pemesanan
peti kemas dan pelayanan konsumen yang lebih membantu
dibandingkan dengan
metode konvensional yang telah disebutkan.
Melihat masalah ini, maka perlu dibuat aplikasi sistem informasi
berbasis
android dengan tujuan mampu membantu eksekutif pemasaran
perusahaan dalam
memperluas jaringan pemasaran dan fleksibilitas bagi konsumen
untuk
mendapatkan pelayanan dari perusahaan. Hal ini mampu membantu
eksekutif
pemasaran perusahaan mengalokasikan waktu lebih banyak untuk
mencari
konsumen baru dan dengan harapan perusahaan memiliki keunggulan
untuk
bersaing dengan kompetitor tanpa perlu mengalokasikan biaya
tambahan untuk
sumber daya manusia.
Akan tetapi, dengan adanya aplikasi yang dibuat, belum bisa
dipastikan akan
mudah untuk membawa konsumen baru. Biaya pembuatan aplikasi,
kemudahan
aksesibilitas oleh konsumen, efektivitas penggunaan aplikasi
perlu di analisis dan
diteliti hingga sejauh mana bisa memberi manfaat, sehingga
marketing perusahaan
tidak salah dalam menentukan alternatif kemudahan yang diberikan
kepada
konsumen. Maka dari itu dipilihlah metode Customer Acqusition
Cost (CAC) dan
Continual Service Improvement (CSI) yang masing-masing berfungsi
sebagai
pengukur efektivitas dari penggunaan aplikasi sewa peti kemas
berbasis
smartphone dan mengukur performa jasa informasi teknologi dan
mengetahui
fitur atau bagian proses yang perlu dikembangkan untuk
meningkatkan efisiensi,
efektivitas, dan efektivitas biaya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang aplikasi berbasis android untuk Carrier
Owned
Container (COC) Samudera Shipping Line Ltd yang dapat
membantu
konsumen dan perusahaan?
2. Bagaimana membangun prototype aplikasi berbasis android
untuk
Carrier Owned Container (COC) Samudera Shipping Line Ltd
yang
dapat membantu konsumen dan perusahaan?
3. Bagaimana analisis Continual Service Improvement (CSI)
pada
aplikasi yang telah dirancang?
-
4
4. Bagaimana analisis Customer Aqcuisition Cost (CAC) pada
aplikasi
yang telah dirancang?
1.3 Tujuan Masalah
1. Merancang aplikasi pelayanan konsumen Carrier Owned
Container
(COC) Samudera Shipping Line Ltd berbasis android.
2. Membuat aplikasi pelayanan konsumen Carrier Owned
Container
(COC) Samudera Shipping Line Ltd berbasis android.
3. Untuk mengetahui perbaikan fitur aplikasi yang dibuat
menggunakan
analisis Continual Service Improvement (CSI).
4. Untuk mengetahui tingkat efektivitas aplikasi yang dibuat
terhadap
pelayanan konsumen menggunakan analisis Customer Aqcuisition
Cost
(CAC).
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
a. Sebagai sarana untuk menambah informasi, wawasan, kreatifitas
terkait
aplikasi pemesanan peti kemas perusahaan pelayaran.
b. Mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan
pada
mata kuliah sistem informasi manajemen dan manajemen
pemasaran.
c. Membandingkan penerapan teori dan praktik yang sudah
diperoleh di
bangku kuliah di bidang sistem informasi manajemen dan
manajemen
pemasaran.
d. Sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar
diploma IV
manajemen bisnis di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai repository tambahan
dalam
penulisan penelitian di Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya.
3. Bagi Perusahaan
a. Membantu Samudera Shipping Line dalam proses pengolahan
pemesanan peti kemas dan pencarian jadwal kapal konsumen SSL
-
5
Carrier Owned Container (COC) sehingga mempermudah eksekutif
pemasaran dalam memberikan pelayanan bagi konsumen dan
memperluas jaringan pemasaran
b. Dapat menunjang kinerja di Samudera Shipping Line untuk
mengembangkan digitalisasi yang dapat digunakan oleh
perusahaan.
c. Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai
informasi
konsumen yang akan menggunakan jasa perusahaan.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas dan dapat memperloeh hasil
yang sesuai
dengan tujuan penelitian, maka batasan yang diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Objek dari analisis yaitu kebutuhan konsumen Samudera
Shipping Line
Ltd Carrier Owned Container (COC) Surabaya.
2. Proses yang dibuat dalam aplikasi ini berkaitan dengan
pelayanan
konsumen yang biasa diberikan seperti booking, mengecek
jadwal
pelayaran kapal, rate & local charges, tracking peti kemas,
serta informasi
narahubung dan alamat kantor agen Samudera Shipping Line Ltd di
negara
destinasi.
-
6
“Halaman ini sengaja dikosongkan”
-
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Sistem Informasi Manajemen
Teori yang berhubungan dengan sistem informasi meliputi data,
sistem,
informasi, sistem infomasi dan sistem informasi manajemen.
2.1.1 Data
Data merupakan bahan dasar yang menyusun sebuah sistem
informasi
yang umumnya berjumlah banyak dan merupakan dasar dari sebuah
informasi
yang tidak diatur dalam urutan (Grabowski, et al., 2014). Data
adalah fakta-fakta
dan gambar mentah yang akan di proses menjadi informasi
(Williams & C, 2001).
Data juga dikatakan sebagi fakta-fakta yang dikumpulkan,
dicatat, disimpan, dan
diproses oleh sistem informasi (Romney & Steinbart, 2009).
Dari beberapa
sumber diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan
sekumpulan
bahan, fakta, nilai, sifat, atau kejadian yang belum memiliki
arti bagi penerima,
sehingga perlu adanya proses pengolahan untuk menghasilkan
sebuah informasi.
2.1.2 Sistem
Sistem yaitu suatu kelompok unsur yang saling berhubungan,
yang
memiliki fungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu (Sutabri,
2012). Sistem merupakan rangkaian dari komponen-komponen yang
saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai
suatutujuan.Sebagian besar
sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung
sistem yang lebih
besar (Romney & Steinbart, 2009). Dari uraian diatas dapat
ditarik kesimpulan
bahwa sistem adalah suatu kaitan unsur-unsur yang berhubungan
untuk mencapai
sebuah tujuan.
2.1.3 Informasi
Informasi merupakan data yang di proses dengan diurutkan,
dikelompokkan, maupun dihitung (Grabowski, et al., 2014)..
Informasi
merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap
elemen sistem
tersebut menjadi bentuk ynag mudah dipahami dan merupakan
pengetahuan yang
relevan dan dibutuhkan dalam pemahaman fakta-fakta yang ada
(Oetomo, 2007).
-
8
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi merupakan
hasil pengolahan
data yang dilakukan sehingga dapat disajikan untuk mendukung
kebutuhan
pengambilan informasi.
2.1.4 Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sumber daya yang
saling
terkait yang ingin mencapai suatu tujuan (Bodnar & Hopwood,
2006). Sistem
informasi muncul dari kebutuhan penggunanya untuk memperoleh
data yang
akurat, relevan dan berguna untuk mempermudah perencanaan,
menganalisis, dan
mengontrol kerja perusahaan sebagai suatu cara untuk
mengoptimalkan
perkembangan perusahaan tersebut (Grabowski, et al., 2014). Dari
pernyataan-
pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
informasi manajemen
adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam
organisasi
dan disatukan apabila dipandang perlu untuk memberikan data
kepada manajemen
untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
2.2 Use case diagram
Use case diagram merupakan sebuah fungsionalitas pekerjaan
tertentu yang
merepresentasikan interaksi antara aktor dan sistem. Dengan kata
lain, use case
diagram merupakan sebuah pola atau gambaran yang menunjukkan
kelakuan atau
kebiasaan sistem. Aktor bisa berupa manusia/mesin yang melakukan
sebuah
deskripsi pekerjaan tertentu. Use case sendiri dapat dibagi
menjadi 4 tipe
sebagaimana berikut (Henderi, 2007).
1. Use case
Peristiwa yang terjadi di sistem dan diperbuat oleh aktor.
2. Use case yang termasuk oleh satu use case
Use case jenis ini merupakan use yang otomatis terpanggil jika
use case
yang menginclude dioperasionalkan secara normal.
3. Use case yang termasuk oleh lebih dari satu use case
Use case yang tidak bisa untuk terduplikasi
fungsionalitasnya.
4. Use case extend
Use case yang meng extend use case lain dengan behavior nya
sendiri.
-
9
Gambar 2.1. Contoh use case diagram (Sede, et al., 2015)
2.3 Activity diagram
Merupakan diagram yang menggambarkan sifat dinamis secara
alamiah
sebuah sistem dalam bentuk model aliran dan control dari
aktivitas ke
aktivitas lainnya. Activity diagram tidak menggambarkan
behaviour internal
sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak,
tetapi lebih
menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level
atas secara
umum. Perbedaan mendasar antara Activity diagram dan Use case
adalah
Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use
case
menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk
melakukan
aktivitas (Henderi, 2007). Berikut adalah contoh dari activity
diagram dari
sebuah rancangan sistem.
-
10
Gambar 2.2 Contoh Activity diagram (Simaremare, et al.,
2013)
2.4 Business Process Modelling Notation
BPMN adalah business process modelling notation, metode yang
bertujuan untuk menyediakan notasi yang mudah digunakan dan
bisa
dimengerti oleh semua orang yang terlibat dalam bisnis (analis
bisnis,
pembangun sistem, baerbagai macam tingkatan manajemen) sehingga
mampu
membantu pengambilan keputusan. BPMN memiliki kelebihan
untuk
memodelkan aliran pesan secara berurutan (sekuensial) dalam
lingkungan e-
commerce dimana orang akan mengirim pesan kepada yang lain
sebagai
bagian dari aliran proses. BPMN juga memungkinkan untuk
memetakan
-
11
proses bisnis ke bahasa eksekusi berbasi XML. Beberapa elemen
dari BPMN
adalah sebagai berikut (Object Management Group Inc., 2011).
1. Flow Objects: events, activities, gateways
2. Data: data objects, data inputs, data ouputs, data stores
3. Connecting Objects: sequence flows, message flows,
associations, data
associations
4. Swimlanes: pools, lanes
5. Artifacts: group, text annotation
Berikut adalah beberapa elemen BPMN yang umum digunakan
dalam
menggambarkan proses sebuah bisnis.
Tabel 2.1 Tabel elemen BPMN
No Simbol Keterangan
1.
Event
Sesuatu yang terjadi dalam sebuah proses.
2.
Activity
Pekerjaan yang dilakukan perusahaan dalam
sebuah proses.
3.
Gateway
Kontrol perbedan dan pertemuan antar titik dari
Sequence Flow dalam sebuah proses.
4.
Sequence Flow
Menunjukkan urutan activities akan dilakukan
dalam sebuah proses.
5. Message Flow
Menunjukkan arah pesan antara dua partisipan.
6.
Association Flow
Menghubungkan informasi dan artifacts.
-
12
7.
Pool
Representasi dari partisipan dalam sebuah
collaboration. Juga berperan sebagai swimlane.
8.
Lane
Sub-bagian dar Proses, terkadang berada di dalam
Pool. Untuk mengkategorikan activities.
9.
Data Object
Menyediakan informasi mengenai activities yang
diperlukan dan/atau apa yang dihasilkan.
10.
Message
Untuk menggambarkan konten komunikasi antar
dua partisipan.
11.
Group
Mengelompokkan elemen grafis yang sama dalam
satu kategori.
12.
Text Annotation
Mekanisme untuk memberikan teks tambahan
untuk pembaca BPMN.
Sumber: (Object Management Group Inc., 2011)
2.5 Profil Perusahaan
Pada tahun 1964 Samudera Indonesia didirikan oleh Soedarpo
Sastrosatomo
sebagai perusahaan pelayaran di Indonesia dan mulai memasuki
bisnis logistik
dengan menyediakan jasa angkutan truk pada tahun 1975 serta
menyediakan jasa
project logistic pada tahun 1976. Pada tahun 1990 memulai jasa
pelayaran
container feeder diikuti dengan membuka bisnis container depot.
Didirikan pada
tahun 1993, Samudera Shipping Line telah secara progresif
membentuk rekam
jejak profesionalisme dan kompetensi yang baik di bidang
pengangkutan kargo
peti kemas dan non-peti kemas melalui segmen Container Shipping
dan segmen
-
13
Bulk & tanker Business. Kapal dan layanan Samudera Shipping
Line saat ini
menjembatani rute perdagangan yang menghubungkan berbagai
pelabuhan di
Asia Tenggara, Sub Benua India, Timur Jauh, dan Timur Tengah.
Dengan
memanfaatkan jaringannya yang luas, segmen bisnis Container
Shipping
Samudera menawarkan feeder yang andal antara "hub" port di
Singapura dan port
"spoke" lainnya di Asia, serta layanan pengiriman kontainer
antardaerah untuk
produsen, eksportir, dan importir. Samudera Shipping Line
melayani berbagai
macam pengirim dari kantor pusatnya di Singapura, dan melalui
kantor
perwakilan dan agen di berbagai kota di Asia Tenggara, Indochina
dan Timur
Jauh, Sub Benua India dan Timur Tengah.
Sebagai bagian dari Samudera Indonesia Group di Indonesia,
Samudera
mengembangkan kemampuan dukungan transportasi laut dan darat
dari
perusahaan induknya, sinergi yang memungkinkan Grup Samudera
untuk
memberikan layanan bernilai tambah kepada pelanggannya. Grup
Samudera juga
menawarkan agen pengiriman dan solusi logistik kepada
pelanggannya di
kawasan termasuk pergudangan, pengiriman barang dan layanan
penanganan
kargo. Melalui kombinasi layanan transportasi dan logistik, Grup
Samudera
bertujuan untuk menghubungkan mitra globalnya dengan Indonesia
dan
sekitarnya. Kantor agen Samudera Shipping Line di seluruh
Indonesia berdiri
dengan nama PT. Samudera Agencies Indonesia yang memungkinkan
perusahaan
beroperasi sesuai dengan regulasi pemerintah Indonesia dan area
tiap kota.
Sebagaimana perusahaan lainnya, PT. Samudera Agencies Indonesia
juga
memiliki struktur organisasi yang berguna untuk mengetahui
pembagian tugas
dari masing-masing departemen. Struktur organisasi tersebut
menspesifikasikan
pembagian kegiatan kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau
kegiatan yang
berbeda-beda itu dihubungkan.
a. Nama Perusahaan : PT Samudera Agencies Indonesia
(Mengageni
Samudera Shipping Line Ltd)
b. Tanggal Pendirian : 1993
c. Kegiatan Usaha Utama :
-
14
- Pengiriman kontainer ekspor maupun impor dari destinasi
tertentu
(COC)
- Penjualan slot diatas kapal untuk container (SOC)
d. Kantor Pusat : Jalan Perak Timur No. 400 Surabaya 60165
2.5.1 Struktur Organisasi
Samudera Shipping Line agen Surabaya sendiri terbagi menjadi 2
divisi,
yaitu divisi COC dan SOC. Masing-masing dipimpin oleh satu orang
manajer
yang sama. Gambar 2.3 menggambarkan struktur organisasi yang ada
di
Samudera Shipping Line Ltd agen Surabaya.
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Samudera Shippig Line Ltd agen
Surabaya
Manager SSL
Document Customer Service Marketing executive Finance
-
15
1. Manager SSL
a. Bertanggung terhadap seluruh kegiatan Finance Department,
Operation
Department, dan Marketing Department.
a. Merupakan penerima laporan kerja dari masing-masing divisi
untuk
mengetahui keadaan perusahaan, kegiatan operasional perusahaan,
pemasaran
jasa yang telah dilakukan, penjualan jasa yang telah dicapai
serta
pengembangan bisnis yang telah dilakukan.
b. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk
meningkatkan
jumlah pelanggan dan menentukan sistem promosi yang tepat untuk
mencapai
target penjualan yang telah ditentukan.
c. Melakukan forecast penjualan jasa setiap tahunnya berdasarkan
jasa yang telah
terjual ditahun sebelumnya.
d. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan untuk memastikan
tercapainya target
kepuasan pelanggan yang telah ditentukan.
2. Finance Staff
a. Sebagai kasir yang memegang brankas uang perusahaan dan
melayani keluar
masuknya uang perusahaan.
b. Memegang account payable, yaitu yang mengurus biaya untuk
pembayaran
hutang ke vendor dalam bentuk cash maupun bank.
c. Memegang account receivable, yaitu membuat invoice untuk
setiap Job Order
yang kemudian ditagihkan ke customer.
d. Melakukan pencatatan seluruh transaksi keluar masuk kas
maupun bank
perusahaan.
3. Marketing
a. Melakukan proses penjualan dan strategi bisnis guna mancapai
lifting yang
telah ditentukan
b. Memonitor dan mengevaluasi support dari para customer serta
kendala yang
dihadapi oleh client.
c. Mempertahankan konsumen agar tetap menggunakan jasa SSL.
d. Membina hubungan baik dengan customer.
4. Traffic
-
16
a. Sebagai perantara komunikasi antara client, team dokumen dan
marketing
b. Membuat DO, laporan lifting serta pelayanan langsung terhadap
customer.
5. Document Team
a. Memproses data SI yang final yang dikirimkan oleh customer
dan
melakukan revisi jika terdapat data yang tidak sesuai
b. Membuat manifest
2.5.2 Skema Pelayaran Samudera Shipping Lines Carrier Owned
Container (COC)
Samudera Shipping Lines Ltd (SSL) merupakan salah satu
entitas
perusahaan dibawah Samudera Indonesia yang bergerak dibidang
pelayaran Internasional. Samudera Shipping Lines sendiri dibagi
menjadi
2 bagian yaitu SSL Shipper’s Own Container (SOC) dan Carrier
Owned
Container (COC). SSL Carrier Owned Container (COC) sendiri
memiliki
beberapa jasa pelayaran ke banyak pelabuhan utamanya di area
Asia
Tenggara (Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina,
Kamboja dan
Myanmar) serta beberapa pelabuhan utama di India. Sesuai
dengan
batasan masalah, pembahasan hanya menyangkut pada Samudera
Shipping
Lines Ltd Surabaya dimana jasa yang diberikan hanya terkait
pemesanan
(booking), cek jadwal pelayaran, tracking peti kemas, cek harga
jasa, dan
informasi mengenai kantor agen di kota maupun negara lainnya.
Berikut
adalah tahapan proses bisnis yang digambarkan secara
sederhana.
-
17
Gambar 2.4 Proses bisnis Samudera Shipping Line Ltd Surabaya
(Samudera
Shipping Line Ltd Surabaya, 2018)
1. Shipper (konsumen atau pengirim barang) melakukan
persetujuan
terkait jadwal pelayaran dan harga sewa peti kemas. Kemudian
shipper mengirimkan shipping instruction yang berisikan data
komoditi yang akan dimuat di dalam peti kemas.
2. Bila komoditi termasuk kedalam kategori dangerous goods
(barang
berbahaya) maka shipper harus melampirkan letter of
indemnity
(LOI) dan material safety data sheet (MSDS) yang kemudian
akan
diajukan kepada kantor pusat Samudera Shipping Lines di
Singapura
dan perusahaan operator kapal.
Finance release 3 BL
Approval about rate (marketing) from GSS
Finance take data from Integrated Agency System & Release
Invoice
Matching CLL (Container Load List)
and Shipping Instruction (SI), draft & fixation, Bill of
Lading (BL)
Stack Permit & Loading Permit
Izin memasukkan barang ke Terminal Peti kemas (TPS). Loading
report.
Delivery Order (DO)
...or Booking Confirmation (BC). Stuffing.
NOTE: IF GOODS ARE DANGEROUS
Should be attached with letter of indemnity (LOID) & MSDS.
Approval from SIN & Third Party Shipper
Shipper
(Agreement, rate, shipper data)
-
18
3. Apabila telah mendapat persetujuan dari kantor pusat dan
operator
kapal, Samudera Shipping Line Surabaya akan mengirimkan
dokumen delivery order (DO) sebagai bukti booking peti kemas
yang dapat digunakan oleh shipper untuk mengambil peti kemas
di
depo, peti kemas yang telah diambil dapat dimuat komoditi
yang
prosesnya biasa disebut dengan stuffing.
4. Samudera Shipping Line Surabaya menyusun loading report
untuk
diserahkan kepada Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang
berisi
nama konsumen, pelabuhan asal, pelabuhan tujuan, komoditi,
dan
beban.
5. Dokumen shipping instruction,container loading list
dicocokkan dan
disusun menjadi draf Bill of Lading (B/L) yang kemudian
menjadi
final B/L setelah data yang dimasukkan sesuai dengan
permintaan
shipper.
6. Divisi keuangan (finance) Samudera Shipping Line Surabaya
mendapatkan informasi mengenai harga sewa (rate) peti kemas
yang
diberikan oleh eksekutif pemasaran kepada shipper melalui
sistem
informasi milik Samudera Shipping Line yang bernama Global
Shipping Samudera (GSS) dan mengeluarkan tagihan pembayaran
sewa peti kemas (invoice) kepada shipper.
7. Apabila transaksi pembayaran telah dilakukan dan selesai,
bagian
keuangan akan melepaskan/menerbitkan/mengeluarkan tiga buah
B/L sebagai dokumen yang dapat digunakan untuk mengambil
peti
kemas beserta isinya pada pelabuhan tujuan.
2.6 Customer Acquisition Cost (CAC)
Customer Acquisition Cost (CAC) adalah biaya yang diperlukan
untuk
mendapatkan konsumen baru. CAC juga mengacu pada sumber daya
yang
harus dialokasikan oleh bisnis (finansial atau lainnya) untuk
mendapatkan
pelanggan tambahan. CAC digunakan untuk mennetukan tingkat
investasi
pada bidang sales & marketing (Botteri, 2009). Pada
penelitian ini CAC
digunakan untuk mengukur efektivitas dari penggunaan aplikasi
berbasis
-
19
android pada sewa peti kemas. Rumus CAC diketahui sebagai
berikut (Faiz,
2017).
𝐶𝐴𝐶 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝐴𝑘𝑢𝑖𝑠𝑖𝑠𝑖 (𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 &
𝑃𝑒𝑚𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛
𝐶𝐴𝐶 = 𝑀𝐶𝐶 + 𝑊 + 𝑆 + 𝑃𝑆 + 𝑂
𝐶𝐴
Dengan
MCC : total biaya kampanye pemasaran terkait customer
acquisition
W : upah terkait pemasaran dan penjualan
S : biaya seluruh software terkait pemasaran dan penjualan
PS : servis professional tambahan yang digunakan
O : pengeluaran tambahan lainnya terkait pemasaran dan
penjualan
CA : total konsumen yang didapatkan
CAC dihitung per periode sehingga pada penelitian ini CAC dapat
dihitung
per 3 bulan, per semester, maupun per tahun. Hasil dari
perhitungan tersebutdapat
berupa angka dalam jumlah rupiah untuk mengetahui besaran biaya
yang
diperlukan untuk mendapatkan pelanggan untuk membeli/menyewa
jasa
perusahaan. Contohnya, bila perusahaan mengeluarkan biaya Rp
10.000.000
untuk pemasaran dan penjualan dan mendapatkan 100 konsumen, maka
CAC
adalah Rp 100.000.
2.7 Continual Service Improvement (CSI)
Continual Service Improvement (CSI) adalah sebuah metode yang
digunakan
untuk mengukur performa jasa informasi teknologi secara terus
menerus,
mengembangkan proses pelayanan teknologi informasi dan struktur
teknologi
informasi untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
efektivitas biaya. CSI
bertujuan untuk menghantarkan nilai bisnis dengan memastikan
keuntungan
(2.1)
(2.2)
-
20
pelayanan perusahaan yang diharapkan terus tetap tersampaikan.
Tujuan CSI
dijelaskan sebagai berikut (Rudd, 2010).
Untuk meninjau, menganalisis dan membuat rekomendasi pada
peluang pengembangan pada tiap fase Lifecycle: Service
Strategy,
Service Design, Service Transition, dan Service Operation;
Untuk meninjau dan menganalisis hasil target Service Level
Achievement;
Untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan kegiatan
individual untuk memperbaiki kualitas pelayanan teknologi
informasi dan memperbaiki efisiensi dan efektivitas;
Untuk meningkatkan efektivitas biaya dalam memberikan
layanan
TI tanpa mengorbankan kepuasan pelanggan;
Untuk memastikan metode manajemen kualitas yang berlaku
digunakan untuk mendukung kegiatan peningkatan/perbaikan
yang berkelanjutan.
Nilai CSI untuk bisnis disampaikan dalam empat cara utama
sebagai
berikut.
1. Improvements: hasil yang bila dibandingkan dengan keadaan
sebelumnya menunjukkan peningkatan kearah yang diinginkan
atau pengurangan hal yang tidak diinginkan;
2. Benefits: hasil yang diraih melalui realisasi dari
improvements,
biasa dinyatakan dalam istilah keuangan, meskipun seringkali
tidak berwujud seperti kenaikan brand image atau kepuasan
pelanggan.
3. Return on Investment (ROI): perbedaan dari keuntungan
(pendapatan) dan jumlah uang yang digunakan (biaya) untuk
merealisasikan benefits tersebut.
4. Value on Investment (VOI): nilai tambahan yang tercipta
dengan
membangun benefits yang bersifat non-moneter atau jangka
panjang.
-
21
Kunci dalam menerapkan prinsip ini adalah:
Pendekatan Continual Service Improvement
Peranan pengukuran
Model Planning-Do-Check-Action (PDCA)
2.7.1 Pendekatan Continual Service Improvement
Gambar 2.5 Model Continual Service Improvement (Spalding,
2007)
Tahapan Continual Service Improvement dapat diringkas sebagai
berikut
(Spalding, 2007).
Visi ditentukan dengan memahami tujuan bisnis, sehingga bisnis
dan
strategi yang diterapkan di IT selaras.
Nilai keadaan saat ini untuk mendapatkan gambaran
posisi/keadaan
organisasi dengan akurat dan tidak bias.
Memahami dan menyetujui prioritas untuk perbaikan
berdasarkan
pengembangan yang lebih dalam dari prinsip-prinsip yang
didefinsikan dalam visi.
Rincikan rencana CSI untuk mendapatkan/mencapai penyediaan
kualitas yang lebih tinggi dengan mengimplementasikan
proses-proses
manajemen layanan teknologi informasi atau biasa disebut
Information Technology Service Management (ITSM).
Pastikan pengukuran dan metrik berada pada tempatanya untuk
memastikan tolok ukur pencapaian tercapai, kesesuaian proses
tinggi,
-
22
tujuan dan prioritas bisnis terpenuhi oleh tingkat layanan
yang
diberikan.
Proses ini harus dapat memastikan momentum untuk peningkatan
kualitas dipertahankan dengan memastikan bahwa perubahan
tertanam
dalam organisasi.
2.7.2 Peranan pengukuran
Pengukuran berperan penting dalam Continual Service Improvement.
Ada
tiga jenis pengukuran yang perlu dilakukan untuk mendukung
kegiatan Continual
Service Improvement (Rudd, 2010).
1. Technology metrics: terkait dengan komponen dan aplikasi,
seperti
performa dan ketersediaan.
2. Process metrics: berbentuk critical success factors (CSF),
key
performance indicator (KPI) dan pengukuran kegiatan dari
proses
pelayanan untuk mengetahui keadaan sistem/proses.
3. Service metrics: hasil pengukuran karakteristik end-to-end
service,
umumnya diperoleh dari menganalisis metrik komponen.
2.7.3 Model Plan-Do-Check-Act (PDCA)
Model ini digagaskan oleh W. Edwards Deming untuk memastikan
pengembangan kualitas sebuah proses. Setelah tiap siklus/tahapan
proses,
kegiatan konsolidasi harus dilakukan untuk mencegah regresi,
sebelum memulai
pengembangan lebih lanjut.
Gambar 2.6 Siklus Deming (Gannon & Mear, 2009)
-
23
2.7.4 The Seven-step Improvement Process
The seven-step improvement process atau tujuh tahap
pengembangan
merupakan proses utama dari CSI sebuah daur hidup sistem. Tujuan
dari tahapan
ini adalah menyediakan kemampun untuk mendeteksi peristiwa,
memahaminya,
dan menentukan tidakan control-action yang tepat untuk
dilakukan. Sasaran dari
tahapan ini adalah untuk memastikan pengembangan
diimplementasikan dengan
sukses dan mampu meningkatkan nilai bisnis yang telah di
prediksikan
sebelumnya. Berikut adalah skema Seven-step Improvement Process
(Rudd,
2010).
Gambar 2.7 Skema Seven-step Improvement Process (Gannon &
Mear, 2009)
The initial activities: tahapan yang mengembangkan visi, dan
tujuan.
Step 1 Define what you should measure: analisis desain dari
sitem
pelayanan yang telah ada. Tahapat ini berkaitan dengan
pernyataan
‘Where are we now’ yang mampu mengidentifikasi situasi yang
ideal
bagi perusahaan dan teknologi informasi yang dirancang.
Step 2 Define what you can measure: berkaitan dengan
pernyataan
‘Where do we want to be?’ dengan cara mengidentifikasi
tingkat
keperluan pelayanan yang baru pada bisnis, kemampuan
perancangan
teknologi informasi, dan anggaran yang tersedia untuk
mengidentifikasi peluang pengembangan yang mampu menjawab
pernyataan ‘How will we get there?’
-
24
Step 3 Gather the data: untuk menjawab pertanyaan ‘Did we
get
there?’data perlu dikumpulkan berdasarkan sasaran dan tujuan
yang
telah disepakati. Pada tahapan in data biasanya bersifat mentah
dan
belum dapat ditarik menjadi kesimpulan.
Step 4 Process the data: data diolah dengan menggunakan KPI
(Key
performance Indicator). Tujuan dari tahapan ini adalah mengolah
data
dari beberapa sumber berbeda dan dibuat menjadi konsisten
sehingga
mampu dibandingkan. Setelah data telah dirasionalisasikan,
analisis
dapat dimulai.
Step 5 Analyse the data: data diproses menjadi informasi,
lalu
dianalisis untuk mengidentifikasi service gaps (kesenjangan
layanan),
tren, dan dampaknya pada bisnis.
Step 6 Present and use the information: jawaban untuk
pertanyaan
‘Did we get there?’ di format dan dikomunikasikan kepada
stakeholder dengan gambaran akurat dari hasil kegiatan
pengembangan. Pengetahuan disajikan kepada perusahaan dalam
bentuk yang mencerminkan kebutuhan mereka dan membantu
perusahaan dalam menentukan tahapan selanjutnya.
Step 7 Implement corrective action: pengetahuan yang
didapatkan
digunakan untuk mengoptimalkan, mengembangkan dan
memperbaiki
jasa.
2.8 Peramalan (Forecasting)
Peramalan atau forecasting merupakan ilmu untuk memperkirakan
kejadian
di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan mendapatkan data
historis dan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model
matematis
ataupun prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau dapat
juga dilakukan dengan
menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan
dengan
pertimbangan yang baik dari seorang expert. (Heizer &
Render, 2009)
Berdasarkan jenis dan data forecasting yang disusun, forecasting
dibagi
menjadi dua jenis, yaitu : (Saputro & Asri, 2000)
-
25
1. Forecasting Kualitatif
Forecasting ini dilakukan didasarkan data kualitatif pada masa
lalu.
Hasil forecasting yang dibuat bergantung kepada orang yang
menyusunnya. Hal ini penting karena forecast yang dibuat
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan
pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya.
2. Forecasting Kuantitatif
Forecast ini dilakukan berdasarkan data penjualan pada masa
lalu.
Hasil forecasting yang dibuat sangat tergantung pada metode
yang
dipergunakan dalam forecasting tersebut. Penggunaan metode
yang
berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda pula.
2.9 Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terkait
No Judul Penelitian (Nama
Peneliti, Tahun) Persamaan
Perbedaan
Terdahulu Sekarang
1 Pembuatan Sistem
Informasi Penjualan
Berbasis Web untuk
Memperluas Pangsa Pasar
(Kosasi, 2014)
Perancangan sistem
informasi menggunakan
use case diagram
Rancangan
dibuat untuk
sistem informasi
berbasis web
Rancangan
dibuat untuk
sistem informasi
berbasis aplikasi
mobile
2 Rancang bangun Aplikasi
Pemesanan Tiket Online
Kapal Laut berbasis
Android (Sede, et al.,
2015)
a. Perancangan aplikasi
berbasis android.
b. Menggunakan use
case diagram sebagai
salah satu alat
perancangan
Diaplikasikan
pada pemesanan
tiket kapal laut
Diaplikasikan
pada persewaan
peti kemas
3 E-Marketing Berbasis
Web untuk Memenangkan
Persaingan Bisnis
(Juniardi & So, 2012)
Pengembangan e-
marketing berbasis web
dengan analisis seven stage
of internet marketing
Pengembangan
e-marketing
berbasis web
Pengembangan
e-marketing
berbasis aplikasi
android
4 Analisis Dan Pemodelan
Proses Bisnis Bidang
Pelayanan Perizinan
Penggambaran proses
bisnis menggunakan
Business Process Model
a. Proses
penggamba
ran proses
Penggambaran
model bisnis dari
sebuah aplikasi
-
26
Menggunakan Business
Process Model and
Notation (BPMN) (Studi
Pada Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Pemerintah Kota Malang)
(Rahmawati, et al., 2017)
and Notation (BPMN) bisnis dari
sebuah
system
yang sudah
ada
b. Objek dari
penggamba
ran berbeda
yang akan
dibuat.
5. Strategy Implementing
Continual Service
Improvement with ITIL
Framework at PT.
Anabatic Technologies
Tbk (Ranggadara &
Prastiawan, 2018)
Penerapan Continual
Service Improvement pada
sistem informasi
Penerapan CSI
pada sistem
informasi
perbankan
Penerapan CSI
pada aplikasi
pngiriman peti
kemas
-
27
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alur Penelitian
Berikut ini adalah tahap-tahap dalam perancangan sistem
informasi
manajemen data konsumen pada perusahaan pelayaran Samudera
Shipping
Line Ltd.
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
-
28
3.1.1 Tahap Perumusan Masalah
Pada tahap perumusan masalah, penulis menentukan tema
permasalahan
yang diteliti. Penulis terlibat langsung dalam kegiatan proses
bisnis di perusahaan.
Masalah didapat dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan
penulis pada
saat melaksanakan on job training di Samudera Shipping Line Ltd
selama 4 bulan
pada divisi pemasaran adalah tidak adanya aplikasi yang dapat
diakses konsumen
perusahaan pelayaran melalui android yang mampu mendukung
fleksibilitas
pelayanan konsumen perusahaan pelayaran.
3.1.2 Tahap Studi Lapangan dan Studi Pustaka
Pada tahap ini, studi lapangan dilakukan dengan wawancara dan
observasi.
Wawancara dilakukan dengan pihak pemasaran perusahaan mengenai
data
customer support. Selanjutnya observasi dilakukan dengan
penelitian langsung ke
lapangan agar mempermudah analisis data untuk perancangan
sistem. Observasi
yang dilakukan terkait dengan pelayanan konsumen perusahaan,
jenis-jenis
dokumen pendukung pelayanan konsumen, proses bisnis perusahaan,
pola
pelayanan konsumen, dan analisis pesaing yang dimiliki oleh
Samudera Shipping
Line Ltd Carrier Owned Container (COC) .
Pada studi pustaka dilakukan dengan mempelajari buku dan
literatur yang
relevan dengan penelitian. Studi pustaka yang dipelajari terkait
analisis Continual
Service Improvement, Customer Acquisition Cost, pemasaran
berbasis elektronik,
dan cara merancang sebuah aplikasi berbasis android.
3.1.3 Tahap Identfikasi Sistem Pelayanan Konsumen di
Perusahaan
Dalam tahap ini penulis mengidentifikasi apa saja yang terkait
dengan
proses sistem informasi pemasaran yang ada di perusahaan.
Identifikasi dilakukan
dengan mencari tahu fungsi-fungsi, dokume-dokumen, catatan dan
prosedur yang
terkait dengan sistem informasi pemasaran. Lalu dilanjutkan
dengan
menggambarkan proses bisnis di perusahaan menggunakan Business
Process
Modeling Notation (BPMN).
-
29
3.1.4 Analisis Fitur Rancangan
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui batasan fitur yang
akan
dirancang menjadi prototype aplikasi berbasis android Dengan
mempertimbangkan faktor kemudahan dan aksesibilitas pengguna,
diharapkan
fitur yang mewakili/dirancang mampu memberikan gambaran serta
menjawab
kebutuhan konsumen secara umum. Pada tahap ini juga dilakukan
benchmarking
sederhana terhadap aplikasi yang dimiliki oleh pesaing
menggunakan metode
marketing mix 4P (product, price, promotion, place).
3.1.5 Perancangan Prototype Sistem
Pada tahap perancangan prototype sistem informasi, dilakukan
observasi
terhadap sistem yang ada. Adapun alat bantu perancangan adalah
:
1. Model desain sistem yang terdiri dari BPMN, use case
diagram,
activity diagram.
2. Perancangan antar muka / interface menggunakan aplikasi
framework
Ionic atau Android Studio.
3.1.6 Tahap Evaluasi dan Pengujian
Pada tahap ini dilakukan evaluasi sistem yang dirancang
menggunakan
metode Customer Acquisition Cost (CAC) guna mengukur efektivitas
dari aplikasi
yang dikembangkan, metode CAC memerlukan data tunjangan dari
perusahaan
berupa biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan konsumen dan
jumlah
konsumen yang didapatkan dalam satu periode. Dilakukan juga
analisis Continual
Service Improvement guna mengetahui apakah aplikasi yang telah
dirancang
memenuhi keperluan perusahaan dan mendapatkan umpan balik berupa
saran atas
aplikasi tersebut yang sesuai dengan standar dari teori yang
dikaji.
3.1.7 Kesimpulan dan Saran
Tahap ini merupakan tahapan yang terakhir dimana dapat
ditarik
kesimpulan untuk menjawab tujuan dan rumusan permasalahan yang
sudah
ditentukan sebelumnya. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan
langkah-langkah yang
telah diambil selama proses penelitian. Saran dalam penelitian
ini merupakan
masukan berupa perbaikan pada sistem yang berkaitan dengan
penelitian.
-
30
3.2 Bahan Penelitian
Penelitian dilakukan pada kantor PT Samudera Agencies Indonesia
yang
mengageni Samudera Shipping Line Ltd di Surabaya. Penelitian
dilakukan
menggunakan pendekatan langsung dan observasi yaitu dengan
mengambil data
langsung dari perusahaan yang kemudian diolah menjadi kebutuhan
yang akan
dirancang dalam sistem.
3.2.1 Teknik Pengambilan Data
Metode ini digunakan penulis unutk mendapatkan data yang
diperlukan
yang terdiri dari:
a. Metode Obervasi
Observasi adalah sebuah cara pengumpulan informasi dengan
mengamati atau meninjau langsung sebuah obyek. Pada penelitian
ini
penulis melakukan observasi pada :
hari : Senin-Sabtu
pukul : 08.00-16.00
jangka waktu : 4 bulan
Tempat: PT. Samudera Agencies Indonesia
Alamat : Jl. Perak Timur No. 400
b. Metode Wawancara & Kuesioner
Wawancara adalah sebuah tindakan pengumpulan informasi
dengan
cara tanya jawab secara lisan. Dalam penelitian ini peneliti
akan
melakukan wawancara dengan eksekutif pemasaran dan manajer
Samudera Shipping Lines sebagai narasumbernya.
Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan kuesioner
“Continual
Service Improvement Readiness Assessment.” (Penilaian
Kesiapan
Peningkatan Layanan Berkelanjutan) dengan pernyataan yang
sudah
disesuaikan dengan kondisi perusahaan dan aplikasi yang telah
dirancang.
Terdapat 96 indikator dalam kuesioner ini yang diisi oleh 10
responden.
-
31
c. Dokumentasi
Dalam dokumentasi penulis akan mencari dan mengumpulkan data
yang diperoleh dari dokumen yang ada atau catatan yang
tersimpan.
d. Studi Literatur
Dengan mempelajari buku, jurnal, prosiding dan
penelitian-penelitian
lain yang terkait dan relevan dengan penelitian.
3.2.2 Pengumpulan Data
Pada proses ini studi lapangan dan literatur dilakukan untuk
memperoleh
data yang kemudian digunakan sebagai materi dasar dalam
melakukan penelitian.
1. Studi Lapangan
Studi lapangan yaitu pengamatan awal yang bertujuan untuk
menggali
informasi terkait dengan sistem informasi manajemen pemasaran
yang
dilakukan dengan cara wawancara dengan eksekutif pemasaran
Samudera
Shipping Line serta dokumen perusahaan yang akan menjadi data
untuk
penelitian. Data yang dibutuhkan diperoleh dari dokumen
perusahaan
berupa:
a. Daftar pembelian konsumen (volume, komoditas, harga)
b. Daftar stok peti kemas
c. Jadwal pelayaran kapal
d. Informasi kantor agen di negara lain
e. Dokumen booking confirmation, shipping instruction.
3.2.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kantor unit bisnis Samudera Shipping
Line Ltd,
PT. Samudera Agencies Indonesia Jalan Perak Timur No.400 dengan
waktu
pengerjaan tugas akhir yang dimulai di akhir semester 7 yang
diawali dengan
pengajuan proposal tugas akhir dan dilanjutkan pada semester 8
dengan waktu
efektif ±6 bulan.
-
32
3.3 Bentuk Penelitian
Penelitian ini berupa perancangan aplikasi pelayanan konsumen
berbasis
android pada perusahaan pelayaran studi kasus unit bisnis
Samudera Shipping
Line Ltd, adalah penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif
dengan metode
pengembangan sistem prototipe serta teknik pengambilan data
melalui wawancara
dan observasi.
3.4 Alat Penelitian
Alat penelitian yang dimaksud adalah komponen hardware dan
software
yang digunakan sebagai alat dalam mendukung peneltian yang
dilakukan, alat ini
yang akan dijadikan sebagai alat pengolahan data dan pembuatan
sistem yang
akan dirancang.
3.4.1 Hardware
Sepesifikasi dari hardware yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Processor : Intel® Core™ i3
b. Laptop dan personal computer
c. Memory : 6 GB
d. Harddisk : SSD 256 GB
3.4.2 Software
Kebutuhan software yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Sistem Operasi Windows 10 64 bit
b. Visual Studio Code untuk membuat program database
c. Android Studio 3.2 untuk membangun framework aplikasi
-
33
3.5 Jadwal Kegiatan Tugas Akhir
Berikut ini adalah bar chart dari kegiatan penelitian yang
dilakukan selama 6 (enam) bulan:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tugas Akhir
Kegiatan
Periode
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
4
1 Identifikasi Masalah
2 Studi Literatur
3 Penyusunan Proposal
TA
4 Pendaftaran Judul
Proposal TA
5 Sidang Proposal TA
6 Revisi Proposal TA
7 Pengumpulan Data
8 Analisis
Permasalahan
9 Progres TA
10 Kesimpulan dan
Saran
11 Penyusunan Laporan
TA
12 Sidang TA
-
34
Halaman ini sengaja dikosongkan
-
35
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Business Process Modelling Notation (BPMN)
Proses bisnis yang digambarkan merupakan hasil dari identifikasi
penulis
yang dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi berkas
pada perusahaan.
Pada bisnis persewaan peti kemas ini melibatkan 4 unit
pelayanan, pelanggan
(shipper) dan pihak ketiga yaitu kantor principal Samudera
Shipping Line Ltd,
document traffic pemilik kapal, dan Terminal Peti Kemas
Surabaya. Unit
pelayanan perusahaan meliputi marketing, customer service,
document export,
dan finance. Gambar BPMN terdapat pada Lampiran 6. Penjelasan
model proses
bisnis Sewa Peti Kemas disajikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Penjelasan Business Process Modelling Notation
No. Pelaku
proses Tipe Keterangan Penjelasan Dokumen
1. Shipper Start event - Shipper memulai
proses bisnis sewa
peti kemas
2. Shipper Third
party Cek rute
Shipper mengecek
rute pelayaran yang
tersedia
3. Shipper Third
party
Cek jadwal
Shipper mengecek
jadwal pelayaran
yang tersedia
4. Shipper Third
party
Login dengan
akun
Shipper login
dengn akun yang
dimiliki ke dalam
aplikasi
5. Shipper Third
party
Mengisi
dokumen
shipping
instruction
Shipper mengisi
dokumen shipping
instruction (SI) dan
material safety data
sheet (MSDS)
untuk
mendeskripsikan
kargo yan akan
dimuat
menggunakan peti
kemas
Shipping
instruction
6. Marketing
Start
message
event
Marketing
menerima dokumen
SI dan MSDS dari
shipper
7. Marketing Parallel
gateway
Marketing
meneruskan
dokumen SI ke
Shipping
instruction
-
36
customer service
8. Marketing Third
party
Review
shipping
instruction
Meninjau dokumen
SI dan MSDS
shipping
instruction
dan material
safety data
sheet
9. Marketing Third
party
Klasifikasi
jenis kargo
Mengirim
klasifikasi jenis
kargo (dangerous
goods, flexybag,
general cargo) dan
memasukkan data
HS Code kepada
third party
Surel
klasifikasi
kargo
10. Third party
Start
message
event
Menerima MSDS
dan klasifikasi
kargo
MSDS
11. Third party Third
party
Review
MSDS
third party
meninjau
klasifikasi kargo
dan MSDS untuk
dimuat kedalam
peti kemas dan
diatas kapal
MSDS
12. Third party Exclusive
gateway
Penolakan
atau
penerimaan
kargo
Third party
memutuskan
apakah kargo aman
untuk dimuat
kedalam peti kemas
dan diatas kapal
MSDS
13. Third party Third
party
Penerima-an
kargo
Third party
menyusun surel
konfirmasi
penerimaan kargo
Surel
penerimaan
kargo
14. Third party Third
party
Penolakan
kargo
Third party
menyusun surel
konfirmasi
penolakan kargo
Surel
penerimaan
kargo
15. Third party Third
party
Third party
mengirim surel
konfirmasi kargo
kepada marketing
Surel
konfirmasi
kargo
16. Marketing
Message
interme-
diate catch
event
Konfirmasi
kargo
Marketing
menerima surel
konfirmasi kargo
17. Marketing Third
party
Kargo
diterima
Marketing
meneruskan surel
ke bagian customer
service dan
dokumen ekspor
Shipping
instruction,
18. Customer
service
Third
party Menerima SI
Menerima
dokumen SI dari
marketing
SI
19. Customer
ser vice
Third
party
Booking sementara
pada sistem
Tabel 4.1 Penjelasan Business Process Model Notation
-
37
20. Customer
service
Third
party
Mencetak dokumen
booking
confirmation
Booking
confirmation
21. Customer
service
Third
party
Memberikan segel
peti kemas dan
booking
confirmation
kepada shipper
Booking
confirma-tion
22. Shipper Third
party
Menerima segel
peti kemas dan
booking
confirmation untuk
mengambil peti
kemas di depo
Booking
confirmation
23. Shipper Third
party
Stuffing
container
Shipper memuat
barang ekspor
kedalam peti kemas
& truk angkutan
24. Customer
service
Third
party
Menyusun dan
mengunggah
dokumen Vessel
Gross Mass ke TPS
Vessel Gross
Mass
25.
Terminal
petikemas
surabaya
Service
Task
Website menerima
unggahan VGM
dari customer
service dan
memberi
pernyataan
kebenaran format
dokumen
Vessel Gross
Mass
26. Dokumen
ekspor
Third
party
Membuat
draf Bill of
Lading (BL)
Membuat draf Bill
of Lading dari data
Booking
Confirmation dan
klarifikasi dengan
shipper mengenai
kebenaran data
Draft bill of
lading
27. Shipper Third
party
Revisi data
pengirim dan
penerima barang
untuk BL
Draft bill of
lading
28. Dokumen
eskpor
Third
party
Menetapkan data
pada BL Bill of Lading
29. Financial Third
party
Membuat surat
penagihan (invoice)
untuk shipper
Invoice
30. Shipper
Message
interme-
diate catch
event
Menerima invoice
untuk melakukan
pembayaran sewa
peti kemas
Invoice
31. Shipper Third
party
Melakukan
pembayaran sewa
peti kemas
Bukti
pembayaran
32. Financial Third
party
Membebaskan/me
mberikan 3 salinan
BL untuk
Bill of Lading
Tabel 4.1 Penjelasan Business Process Model Notation
-
38
membebaskan
kargo dari
pelabuhan tujuan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
4.2 Use case diagram
Use case diagram yang digambarkan disini digunakan untuk
mengetahui
proses yang terjadi pada aplikasi yang akan dibuat. Use case
diagram yang telah
digambar melibatkan beberapa aktor yaitu konsumen, marketing,
customer
service. Penjelasan mengenai aktor dan hal yang dilakukan dalam
use case ini
dijelaskan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Deskripsi Aktor untuk Use Case Diagram
No. Aktor Penjelasan
1. Konsumen
Konsumen dapat berupa
perorangan/perusahaan
forwarding/shipper yang
mengakses aplikasi dan hendak
membuat booking
2. Marketing
Eksekutif pemasaran perusahaan
yang mampu merubah konten
aplikasi sesuai dengan
permintaan perusahaan
3. Customer service
Eksekutif customer service yang
mampu membuat/membatalkan
pesanan pelanggan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Use case diagram yang ditampilkan oleh Gambar 4.1 menunjukkan
use
case diagram modul pengecekan jadwal. Gambar 4.2 menunjukkan use
case
diagram modul informasi kantor agen. Gambar 4.3 menunjukkan use
case
diagram modul booking. Gambar 4.4 menunjukkan use case diagram
modul
shipment.
Tabel 4.1 Penjelasan Business Process Model Notation
-
39
Berikut adalah gambar use case diagram yang dibuat berdasarkan
modul
dengan penjelasan pada tabel 4.3.
Gambar 4.1 Use case diagram modul pengecekan jadwal (C01)
Gambar 4.2 Use case diagram modul informasi kantor agen
(C02)
Gambar 4.3 Use case diagram modul booking (B01)
-
40
Gambar 4.4 Use case diagram modul shipments (S01)
Tabel 4.3 Tabel Penjelasan Use Case Diagram Rancangan
Aplikasi
Kode
Modul
Use case
Aktor Nama Use case Deskripsi Use case
C01 Konsumen Lihat jadwal
Melihat jadwal pelayaran kapal
dari asal dan tujuan yang telah
dipilih
C01 Marketing Update jadwal
pelayaran
Untuk memperbarui jadwal
pelayaran terkini
C02 Konsumen Lihat informasi
kantor agen
Melihat informasi narahubung
kantor agen Samudera
Shipping Line yang ada di kota
dan negara yang telah dipilih
C02 Marketing Update network list
Update informasi mengenai
informasi narahubung kantor
agen Samudera Shipping Line
B01 Konsumen Booking information
Mengisi data & informasi
mengenai booking yang akan
dilakukan
B01 Konsumen Select sailing
Memilih pelayaran dengan
jadwal yang paling sesuai dan
informasi pelayaran yang
dipilih
B01 Konsumen Booking review
Melihat ringkasan Booking
information & Select sailing
dan konfirmasi booking
S01 Konsumen Check shipments
Konsumen dapat memeriksa
pengiriman/pelayaran yang
telah di booking dan sedang
berlangsung
S01 Konsumen Cancel booking
Membatalkan booking/pesanan
yang belum terbayar & belum
berjalan
S01 Customer service Confirm delete
booking on system
Konfirmasi pembatalan
booking pada sistem
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
-
41
4.3 Activity diagram
Activity diagram yang telah disusun merupakan runtutan kegiatan
yang
dilakukan dari rancangan sistem yang ada pada use case
diagram.
4.3.1 Activity diagram dari modul Use case Check Schedule
Gambar 4.5 Activity diagram modul pengecekan jadwal use case
lihat jadwal
pelayaran dan update jadwal pelayaran
Activity diagram pada Gambar 4.5 menjelaskan tahapan yang
dapat
dilakukan dalam menu Check Schedule. Aktor yang terlibat dalam
kegiatan ini
adalah konsumen dan marketing perusahaan, namun keduanya tidak
berada pada
use case yang sama. Activity diagram lihat jadwal pelayaran
digunakan untuk
melihat jadwal pelayaran yang tersedia melalui aplikasi dengan
cara:
memilih pelabuhan asal dan tujuan
melihat jadwal pelayaran.
Activity diagram update jadwal pelayaran digunakan oleh pihak
marketing
perusahaan untuk memperbarui jadwal pelayaran dengan cara:
membuka opsi jadwal pelayaran
mengunggah pembaruan jadwal pelayaran.
-
42
4.3.2 Activity diagram dari modul Use case Global Agency
Information
Gambar 4.6 Activity diagram Network list use case lihat
informasi kantor agen
dan update network list dan update jadwal pelayaran
Activity diagram pada Gambar 4.6 diatas menjelaskan tahapan yang
dapat
dilakukan dalam menu Network list. Aktor yang terlibat dalam
kegiatan ini adalah
konsumen dan marketing perusahaan, namun keduanya tidak berada
pada use
case yang sama. Activity diagram lihat informasi kantor agen
digunakan untuk
melihat alamat dan narahubung kantor agen yang tersedia di
beberapa negara
melalui aplikasi dengan cara :
Memilih negara
memilih kota operasional
melihat informasi kantor agen.
Activity diagram update network list digunakan oleh pihak
marketing
perusahaan untuk memperbarui alamat dan narahubung kantor agen
dengan cara:
membuka opsi network list
mengunggah pembaruan informasi network list
-
43
4.3.3 Activity diagram dari modul Use case Booking
Gambar 4.7 Activity diagram Booking use case booking
information
Activity diagram pada Gambar 4.7 menjelaskan tahapan yang
dapat
dilakukan dalam menu Booking. Aktor yang terlibat dalam kegiatan
ini adalah
konsumen dan marketing perusahaan. Activity diagram booking
information
digunakan untuk memasukkan informasi yang diperlukan untuk
menyewa peti
kemas melalui aplikasi dengan cara:
Membuka menu booking
Memilih pelabuhan asal (port of loading)
Memilih pelabuhan transit (port of transshipment)
Memilih pelabuhan tujuan (port of discharge)
-
44
Memasukkan kode harga yang diberikan oleh marketing
perusahaan
bila tersedia
Memilih tanggal keberangkatan
Mengetikkan jenis komoditas (barang)
Memilih jenis peti kemas
Memilih jumlah peti kemas
Memasukkan berat kargo (barang)
Gambar 4.8 Activity diagram Booking use case select sailing dan
booking revie