perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK HYGIENE MEREK CALMIC DI SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Pemasaran Oleh : KARTIKA LUCKY PRATIWI F3209065 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
73
Embed
ANALISIS BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK - …/Analisis-Brand-Loyalty...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK HYGIENE MEREK
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK HYGIENE MEREK CALMIC DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan
Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Oleh :
KARTIKA LUCKY PRATIWI
F3209065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu
sudah selesai dari suatu urusan kerjakan lah dengan sesungguh-sungguhnya
urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap. (QS: Al- Insyirah: 68)
Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali atas izin Allah,
dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan
petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Qs: At-Tagabun: 11)
�
�
�
�
�
�
�
�
�
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini Penulis Persembahkan Kepada:
· Papa dan Mama tercinta yang selalu menyayangi dan mendorong
untuk terus maju meraih impian
· Adik tersayang yang selalu memberi semangat saat menulis Tugas
Akhir
· Teman-teman MP yang selalu memberi motivasi saat dalam
menghadapi kesulitan dalam penulisan Tugas Akhir
· Keluarga besar PT. Calmic Cabang Solo yang membantu dalam
penulisan Tugas Akhir
· Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala berkat dan karunia-Nya sehingga laporan tugas akhir dengan
judul “Analisis Brand Loyalty Terhadap Produk Hygiene Merek Calmic Di
Surakarta” dapat terselesaikan dengan lancar dan baik adanya.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat untuk mencapai
gelar ahli mencapai gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Studi
Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak – pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini :
1. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Studi Manajemen
Pemasaran pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sebelas Maret
Surakarta.
3. Pram Suryanadi, SE, Msi, selaku Pembimbing Tugas Akhir.
4. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah membekali ilmu kepada penulis.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan
Tugas Akhir ini. Penulis mengharapakan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya sederhana penulisan Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat, bagi penulis maupun semua pihak yang
membutuhkan.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
Kartika Lucky Pratiwi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
D. Manfaat penelitian .................................................................................... 4
E. Metode penelitian ..................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 13
A. Landasan Teori..................................................................................... 13
B. Kerangka Pemikiran............................................................................. 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 26
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 26
B. Laporan Magang Kerja .......................................................................... 43
C. Analisis Data dan Pembahasan.............................................................. 45
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 57
A. Kesimpulan ........................................................................................... 57
B. Saran ...................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
3.1 Jumlah Karyawan PT. Calmic Cabang Solo .................................... 33
3.2 Jam Kerja PT. Calmic Cabang Solo ................................................. 33
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen PT. Calmic Cabang Solo terhadap produk hygiene merek Calmic. Dan juga untuk mengetahui apakah brand loyalty terhadap produk hygiene merek Calmic tersebut menunjukkan loyalitas yang kuat ataukah lemah. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif dimana merupakan jenis riset yang tujuan utamanya adalah menggambarkan sesuatu. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen produk hygiene merek Calmic di Surakarta. Dengan menggunakan perhitungan sampel menurut Roscoe, bahwa ukuran sampel diambil sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah judgmental sampling, periset menggunakan pertimbangan tertentu terhadap elemen populasi yang dipilih sebagai sampel. Kriteria yang dimaksudkan untuk menjadi sampel pada penelitian ini adalah konsumen di Surakarta yang menggunakan produk hygiene merek Calmic lebih dari satu kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan terhadap produk hygiene merek Calmic itu kuat, karena penggambaran piramidanya membentuk piramida terbalik. Hasil penelitian antara lain: yang tergolong pada tingkat switcher sebanyak 7%, tingkat habitual buyer 77%, tingkat satisfied buyer 88%, tingkat likes the brand 86%, dan tingkat committed buyer 23%. Dari tingkatan pertama sampai ketiga piramida melebar. Hanya saja pada tingkatan liking the brand bentuk piramida mengecil. Hal ini menunjukkan 14% responden tidak suka dengan produk hygiene merek Calmic dan 77% responden tidak berkomitmen terhadap produk hygiene merek Calmic. Meskipun hasil liking the brand dan committed buyer menurun, tetapi penelitian menunjukkan bahwa responden termasuk loyal terhadap merek hygiene merek Calmic. Dari hasil analisis tersebut diharapkan PT. Calmic Cabang Solo tetap mempertahankan loyalitas pelanggannya, dengan memberikan produk serta service yang baik yang dapat mempertahankan pelanggan lama dan menarik pelanggan baru. Serta tetap menjaga hubungan dan kedekatan dengan pelanggan agar loyalitas dapat terjaga dan bertahan lama. Kata kunci: Analisis Brand Loyalty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACK ANALYSIS OF BRAND LOYALITY
TOWARD CALMIC BRAND HYGIENE PRODUCT IN SURAKARTA
KARTIKA LUCKY PRATIWI NIM F3209065
This research aims is to determine the level of consumer loyalty PT. Calmic
Branch Solo toward Calmic- brand hygiene products. And also to find out whether the brand loyalty Calmic- brand hygiene products shows that loyalty strong or weak. The method used is descriptive where the type of research whose main purpose is to describe something. The population in this study is the consumer brand of Calmic- brand hygiene products in Surakarta. By using the calculation of the sample according to Roscoe, the sample size of 100 respondents was taken. Sampling technique was used for judgmental sampling, researchers using a particular consideration toward population elements are selected as samples. The criteria are intended to be sampled in this study is the consumers in Surakarta that using Clamic- brand hygiene products more than once. The results showed that customer loyalty to Clamic- brand hygiene products is strong, because the depiction of a pyramid upside down pyramid. The results are: belonging to the switcher levels as much as 7%, 77% level of habitual buyer, satisfied buyer 88% rate, the rate of 86% likes the brand, and the level of committed buyers 23%. From first to third levels of the pyramid widens. It's just at the level of brand liking the smaller pyramid shape. This shows 14% of respondents do not like the brand of Calmic hygiene products and 77% of respondents are not committed to the Initial brand hygiene products. Although the results of liking the brand and committed buyer decrease, but research shows that respondents are loyal to Clamic- brand hygiene. From the analysis of the expected PT. Clamic Branch Solo retain loyalty customers, by providing the products and good service to retain existing customers and attract new customers. And maintain the relationship and proximity of customers so loyalty can be maintained and durable. Key words: Analysis of Brand Loyalty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin disadari bahwa dalam persaingan antar perusahaan sekarang
ini semakin ketat, terutama persaingan antar perusahaan yang menghasilkan
produk yang sejenis untuk merebut pangsa pasar, baik dalam kualitas produk,
harga, distribusi serta promosinya. Tidak hanya kegiatan pemasaran saja tetapi
kualitas produk dan pelayanan juga faktor penting yang mempengaruhi
perusahaan untuk bertahan dalam bisnis dan menang dalam suatu persaingan.
Dalam dunia persaingan bisnis, banyaknya pesaing di lingkungan
bisnis tidak hanya menjadikan ancaman bagi perusahaan. Tetapi dengan
adanya pesaing tersebut dapat menumbuhkan semangat perusahaan untuk
selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Karena banyaknya pesaing,
maka perusahaan harus tetap bertahan hidup. Mengingat daur hidup produk
yang menyatakan bahwa produk tidak selalu berada diatas, tetapi produk dapat
mengalami penurunan. Usia untuk masing-masing produkpun berbeda-beda,
terkadang ada yang sanggup bertahan lama, tetapi ada juga yang tidak mampu
bertahan lama.
Tujuan utama berbisnis adalah mencari keuntungan. Namun seiring
perkembangan zaman, hanya mengejar keuntungan semata bukan lagi tipe
bisnis yang baik. Dari itulah pentingnya pemberian sebuah merek, tidak hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
sebagai identitas atau pembeda produk. Tetapi dengan adanya merek,
perusahaan dapat mengukur kesetiaan pelanggannya terhadap mereknya. Hal
terpenting yang harus dilakukan perusahaan adalah tetap mengikat pelanggan
yang lama dan menarik pelanggan yang baru. Hal tersebut dapat dicapai
dengan cara tetap mempertahankan loyalitas baik pelanggan yang lama
maupun pelanggan yang baru saja bergabung.
Keberhasilan suatu merek untuk jangka panjang tidak didasarkan pada
banyaknya konsumen yang melakukan pembelian sekali saja terhadap merek
itu. Sebaliknya, merek dapat dikatakan berhasil bila memiliki konsumen yang
setia, yang membeli atau menggunakan secara berulang.
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi
dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau
jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari
produk pesaing. (Kotler, 2001: 575)
Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau
jasa yang dihasilkan sehingga berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan
oleh pesaing. (Rangkuti, 2004: 2)
Merek yang dapat mengikat pelanggan tidak hanya dilihat dari aspek
komunikasi, melainkan dari charisma merek itu sendiri dan merek harus tetap
konsisten. Karena merek merupakan suatu penggambaran produk, maka
produk tersebut harus tetap menjaga kualitasnya dari waktu ke waktu.
Bagi perusahaan, memiliki konsumen yang loyal atau setia terhadap
merek yang dipasarkan merupakan sasaran yang ingin dicapai dalam jangka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
panjang. Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu merek tidak akan
dengan mudah memindahkan pembeliannya ke merek lain, apapun yang
terjadi dengan merek tersebut (Durianto, dkk, 2001: 126). Oleh karena itu,
perusahaan akan berusaha menggunakan berbagai strategi yang bisa
mempertahankan konsumennya agar tetap setia dan tidak berpindah ke merek
lain. Upaya penciptaan kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap merek
harus selalu diikuti dengan evaluasi terhadap tingkat kepuasan dan loyalitas
yang dicapai oleh konsumennya. Hal ini sangat diperlukan karena dengan
mengetahui loyalitas konsumen, perusahaan akan mampu mengetahui strategi
pemasaran yang akan digunakan pada masa yang akan datang dengan baik.
PT. Calmic adalah suatu perusahaan penyedia produk hygiene yang
sering digunakan di gedung atau ruangan yang biasanya terdapat aktivitas-
aktivitas di dalamnya, seperti ruangan kantor, gedung bioskop, perpustakaan,
supermarket, toilet, dan sebagainya. Namun seiring dengan berjalannya waktu,
bisnis penyedia produk hygiene ini mengalami peningkatan persaingan dengan
makin banyaknya merek-merek produk hygiene yang bermunculan.
Perusahaan berlomba-lomba menarik minat pelanggan baru dengan
penawaran harga yang relative lebih murah. Dan dengan penawaran harga
produk hygiene yang bersaing ini, membuat para konsumen tertarik untuk
berpindah ke merek produk hygiene yang menawarkan harga termurah.
Penggambaran tersebut menunjukkan bahwa sebuah perusahaan harus lebih
mempertahankan pelanggan dari berbagai ancaman yang berada di sekitar
perusahaan agar mereka tetap loyal terhadap produk perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Perilaku loyalitas konsumen terhadap produk hygiene merek Calmic
mungkin berbeda dengan produk hygiene merek lain. Sehubungan dengan
loyalitas konsumen, PT. Calmic perlu mengetahui apakah konsumen memiliki
loyalitas merek Calmic yang dipasarkannya.
Dari uraian diatas maka penulis mengambil judul “ANALISIS
BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK HYGIENE MEREK
CALMIC DI SURAKARTA”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat loyalitas konsumen terhadap produk hygiene merek
Calmic di Surakarta?
2. Apakah tingkatan loyalitas tersebut membentuk piramida yang
menunjukkan “brand loyalty lemah” atau piramida terbalik yang
menunjukkan “brand loyalty kuat” ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen terhadap produk
hygiene merek Calmic di Surakarta.
2. Untuk mengetahui tingkatan loyalitas tersebut membentuk piramida
yang menunjukkan “brand loyalty lemah” atau piramida terbalik yang
menunjukkan “brand loyalty kuat”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Praktisi
Dapat dijadikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi PT. Calmic
Cabang Solo mengenai loyalitas konsumen terhadap merek dan dapat
memberikan gambaran mengenai strategi-strategi dalam menarik dan
mempertahankan loyalitas konsumen terhadap merek. Sehingga dapat
dijadikan pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan
yang tepat dalam mengambil keputusan.
2. Bagi Akademisi
Bermanfaat sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang
ingin melakukan penelitian yang sejenis atau yang masih ada
hubungannya dengan loyalitas konsumen terhadap merek, sehingga
bisa membantu dan mengurangi tingkat kesulitan.
E. Metode Penelitian
1. Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode diskriptif. Pendukung model penelitian
diskriptif yang dilakukan adalah dengan mengadakan survei kepada
konsumen.
Survei merupakan metode yang digunakan secara luas,
khususnya dalam riset konsumen. Informasi dikumpulkan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
menanyai orang melalui daftar pertanyaan atau kuesioner yang
terstruktur.
2. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Calmic yang berada di Jl.
Tanjung No. 2A, Karangasem, Laweyan, Solo.
3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang
lingkup dan waktu yang ingin di teliti (Durianto, dkk, 2001: 26).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang
menggunakan produk hygiene merek Calmic di Surakarta.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi
dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat
mewakili populasinya (Durianto, dkk, 2001: 26). Dalam penentuan
jumlah sampel yang akan digunakan, peneliti berpedoman pada
rekomendasi yang dikemukakan oleh Roscoe (dalam Sekaran,
2006: 160) bahwa ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500
adalah telah tercukupi untuk digunakan dalam penelitian. Namun
untuk mengantisipasi adanya kuesioner yang rusak dan adanya
keterbatasan waktu, biaya dan tenaga, maka peneliti mengambil
sampel sebanyak 100 responden. Kriteria untuk menjadi sampel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pada penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan produk
hygiene merek Calmic lebih dari satu kali.
c. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judmental
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang menggunakan
pertimbangan tertentu terhadap elemen populasi yang dipilih
sebagai sampel. Dengan teknik ini, sampel diambil berdasarkan
kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh si peneliti.
(Durianto, dkk, 2001: 33)
4. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber
pertama, misalnya dari individu atau perseorangan, seperti hasil
wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan
oleh peneliti. (Durianto, dkk, 2001: 14)
Data primer penelitian ini berupa kuesioner yang di bagikan
kepada konsumen produk hygiene merek Calmic di Surakarta.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh
pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan oleh pengumpul data primer atau pihak lain yang
biasanya disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. (Durianto,
dkk, 2001: 17)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Data sekunder berupa gambaran umum tentang
perusahaaan, sejarah berdirinya, mengenai bagian sumber daya
manusia, dan struktur organisasi yang terdapat di PT. Calmic
Cabang Solo.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan
dengan diwawancarai, dapat juga secara tidak langsung seperti
memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain
(Umar, 2005: 169). Pihak yang berkompeten untuk diwawancarai
disini adalah Supervisor, sales, dan karyawan PT. Calmic.
b. Angket (Kuesioner)
Teknik yang menggunakan angket (kuesioner) adalah suatu
cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan
memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2005:
167). Peneliti menggunakan kuesioner yang dikembangkan
Durianto, dkk (2001: 131).
c. Studi Pustaka
Peneliti mencari sumber-sumber data dari berbagai referensi
atau literatur yang ada seperti data-data perusahaan, referensi-
referensi buku teori dan artikel yang telah ada sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
6. Definisi Operasional
a. Gambaran umum responden
Gambaran umum responden merupakan karakteristik
konsumen yang melakukan pembelian produk hygiene merek
Calmic.
Karakteristik konsumen:
1) Umur responden ditentukan dengan hitungan tahun.
2) Jenis kelamin responden terdiri dari dua kategori yaitu laki-laki
dan perempuan.
3) Tingkat penghasilan per bulan dalam hitungan rupiah.
b. Loyalitas merek dibangun dari lima variabel yaitu: (Durianto, dkk,
2001: 128)
1) Switcher (berpindah-pindah)
Pelanggan pada tingkat ini adalah mereka membeli sesuatu
produk karena harganya murah.
2) Habitual buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)
Pembeli yang berada pada tingkat ini dapat dikategorikan
sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang
dikonsumsinya.
3) Satisfied buyer (pembeli yang puas terhadap biaya
peralihan)
Pembeli merek masuk dalam kategori puas bila mereka
mengkonsumsi merek tersebut atau memindahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
pembeliannya ke merek lain dengan menanggung biaya
peralihan.
4) Like the brand (menyukai merek)
Pembeli yang masuk dalam kategori ini merupakan pembeli
yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut.
5) Comitted buyer (pembeli yang komit)
Pembeli pada tingkat ini adalah pelanggan yang setia.
7. Teknik Analisis Data
Analisis merupakan tindakan mengolah data sehingga menjadi
informasi yang bermanfaat untuk menjawab masalah riset. Analisis
data yang digunakan adalah teknik analisa data deskriptif yaitu
mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data dan kemudian
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini
menggunakan data hasil kuesioner yang telah disebar kepada 100
responden, kemudian dilakukan analisis sehingga menghasilkan
gambaran deskriptif yang jelas. Data tersebut nantinyaakan
ditampilkan dengan skala likert, rata-rata, dan standar deviasi.
Skala likert yaitu skala yang dapat memperlihatkan tanggapan
konsumen terhadap karakteristik suatu produk. Sebagai gambaran
peneliti memberikan 5 alternatif jawaban kepada responden, dengan
rentang skala yang digunakan adalah 1 sampai 5. Pemetaan bobot
penilaian adalah sebagai berikut: (Durianto, dkk, 2001: 42)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Skala 1 = sangat jelek, diberi bobot 1
Skala 2 = jelek, diberi bobot 2
Skala 3 = cukup, diberi bobot 3
Skala 4 = baik, diberi 4
Skala 5 = sangat baik, diberi bobot 5
Kemudian nilai score yang diperoleh dikelompokkan pada setiap
pertanyaan yang terdapat dalam angket. Lalu mengkalikan besarnya
bobot pada kategori tertentu yang telah ditetapkan dengan jumlah
responden yang masuk dalam kategori yang sama. Selanjutnya, dari
data yang diperoleh dicari nilai rata-ratanya dan standar deviasinya
untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran keragaman tanggapan
responden. Rumus yang digunakan: (Durianto, dkk, 2001: 43)
Rata-rata:
Standar Deviasi (S) =
Keterangan:
xi : nilai pengukuran ke-i
fi : frekuensi kelas ke-i
n : banyaknya pengamatan
Hasil dari nilai rata-rata dan standar deviasi kemudian dipetakan dalam
rentang skala yang mempertimbangkan informasi interval :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Interval = nilai tertinggi – nilai terendah= 5 – 1 = 0,8
Banyaknya kelas 5
Rentang skala dapat ditunjukkan sebagai berikut :
1,00 – 1,80 = sangat jelek (SJ)
1,80 – 2,60 = jelek (J)
2,60 – 3,40 = cukup (C)
3,40 – 4,20 = baik (B)
4,20 – 5,00 = sangat baik (SB)
Penggunaan skala likert tersebut diharapkan dapat mengukur
tingkatan loyalitas terhadap produk hygiene merek Calmic.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Merek (Brand)
Produk-produk yang terdapat di pasaran sebagian besar memiliki
merek, produk konsumen maupun produk industrial. Merek-merek
dibubuhkan pada produk yang dijual untuk memberikan identifikasi
khusus pada suatu produk, sehingga konsumen akan memperoleh
kemudahan untuk membeda-bedakan produk yang banyak terdapat di
pasar.
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau
kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk
membedakannya dari produk pesaing. (Kotler, 2001: 575)
Merek-merek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi,
merek lebih dari sekedar simbol. Merek dapat memiliki enam level
pengertian (Kotler, 2001: 575), yaitu sebagai berikut:
a. Atribut: merek mengingatkan pada atribut tertentu. Mercedes
memberi kesan sebagai mobil yang mahal, dibuat dengan baik,
dirancang dengan baik, tahan lama, dan bergengsi tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Manfaat: bagi konsumen, kadang sebuah merek tidak sekedar
menyatakan atribut, tetapi manfaat. Mereka membeli produk
tidak membeli atribut, tetapi manfaat. Atribut yang dimiliki oleh
suatu produk dapat diterjemahkan menjadi manfaat fungsional
dan atau emosional. Sebagai contoh atribut “tahan lama”
diterjemahkan menjadi manfaat fungsional “tidak perlu cepat
beli lagi”, atribut “mahal” diterjemahkan menjadi manfaat
emosional “bergengsi”, dan lain-lain.
c. Nilai: merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen.
Jadi, Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan
lain-lain.
d. Budaya: merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes
mewakili budaya Jerman, terorganisasi, efisien, bermutuu tinggi.
e. Kepribadian: merek mencerminkan kepribadian tertentu.
Mercedes mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang),
singa yang memerintah (binatang), atau istana yang agung
(objek).
f. Pemakai: merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli
atauu menggunakan produk tersebut.
2. Peran dan Kegunaaan Merek (Brand)
Merek memegang peranan sangat penting salah satunya adalah
menjembatani harapan konsumen pada saat seseorang menjanjikan sesuatu
kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikaatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil
merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tetapi mereka
tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama.
Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor,
seperti: (Durianto, dkk, 2001: 2)
a. Emosi konsumen terkadang turun naik. Merek mampu membuat
janji emosi menjadi konsisten dan stabil.
b. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. Bisa
dilihat bahwa suatu merek yang kuat mampu diterima di seluruh
dunia dan budaya. Contoh yang paling fenomenal adalah Coca
Cola yang berhasil menjadi “Global Brand”, diterima di mana
dan kapan saja di seluruh dunia.
c. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan
konsumen.
d. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku
konsumen. Merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku
konsumen.
e. Merek memudahkan proses pengambilan keputusan pembeli dan
konsumen.
f. Merek berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi
perusahaan.
Keberadaan suatu merek yang telah dikenal secara luas menjadi
suatu harapan dan andalan bagi perusahaan dalam meraih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
pangsa pasar yang besar bahkan menjadi market leader
(pemimpin pasar).
3. Ekuitas Merek (Brand Equity)
Brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang
terkait dengan suatu merek, nama, symbol, yang mampu menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh sebua produk atau jasa baik pada
perusahaan maupun pada pelanggan (Durianto, dkk, 2001: 4).
Brand equity dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori (A.
Aaker, dalam Durianto, dkk, 2001: 4), yaitu:
1. Brand awareness (kesadaran merek)
Kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat
kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk
tertentu.
2. Brand association (asosiasi merek)
Pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya
dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis,
harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain.
3. Perceived quality (persepsi kualitas)
Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan
suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang
diharapkan.
4. Brand loyalty (loyalitas merek)
Tingkat keterkaitan konsumen dengan suatu merek produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
5. Other proprietary brand assets (aset-aset merek lainnya)
Brand equity merupakan aset yang dapat memberikan nilai
tersendiri di mata pelanggannya. Di samping memberi nilai bagi
konsumen, brand equity juga memberikan nilai bagi perusahaan
(Durianto, dkk, 2001: 6), dalam bentuk:
1. Brand equity yang kuat dapat mempertinggi keberhasilan program
dalam memikat konsumen baru atau merangkul kembali konsumen
lama.
2. Empat dimensi brand equity: brand awareness, perceived quality,
asosiasi-asosiasi, dan aset merek lainnya dapat mempengaruhi
alasan pembelian konsumen.
3. Brand loyalty yang telah diperkuat merupakan hal penting dalam
merespons inovasi yang dilakukan para pesaing.
4. Brand association juga sangat penting sebagai dasar strategi
positioning maupun strategi perluasan produk.
5. Salah satu cara memperkuat brand equity adalah dengan
melakukan promosi besar-besaran yang membutuhkan biaya besar.
6. Brand equity yang kuat dapat digunakan sebagai dasar untuk
pertumbuhan dan perluasan merek kepada produk lainnya atau
menciptakan bidang bisnis baru yang terkait yang biayanya akan
jauh lebih mahal untuk dimasuki tanpa merek yang memiliki brand
equity tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
7. Brand equity yang kuat dapat meningkatkan penjualan karena
mampu menciptakan loyalitas saluran distribusi.
8. Aset-aset brand equity lainnya dapat memberika keuntungan
kompetitif bagi perusahaan dengan memanfaatkan celah-celah
yang tidak dimiliki pesaing.
Brand equity menempati posisi yang demikian penting bagi
tercapainya tujuan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan yang ingin
tetap bertahan dan melangkah lebih maju untuk memenangkan persaingan,
sangat perlu mengetahui brand equity produknya melalui riset terhadap
elemen-elemen brand equity.
4. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
a. Pengertian
Brand loyalty merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan
kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan sebuah
gambaran tentang mungkin atau tidaknya seorang pelanggan beralih ke
merek produk yang lain, terutama jika merek tersebut didapati adanya
perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. (Durianto,
dkk, 2001: 126)
b. Fungsi Brand Loyalty
Dengan pengelolaan dan pemanfaatan yang benar, brand loyalty
dapat menjadi aset strategis bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa
potensi yang dapat diberikan oleh brand loyalty kepada perusahaan: