Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp. 30- 41 Volume 4, No.1 , Februari 2015 - 30 ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN (Studi Kasus Ruas Jalan Sisimangaraja – Tanjung Morawa Medan) Armanton Marajon Simanjuntak 1 , Renni Anggraini 2 , Irin Caisarina 3 1) Mahasiswa, Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Dosen, Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia Abstract : Road is one of an essential infrastructure to support human activities both in the social, political, and economic areas. As the human population grows up day by day, the need for transportation increases. The condition of Singamangaraja Road is that the number of vehicles continues to grow, but the capacity of the existing infrastructure does not increase and there are many public transportations that pick up and put passengers in places carelessly. There are also damaged roads at some points so that the vehicles crossing the roads reduce their speed. The purposes of this study are to evaluate the performance of Singamangaraja - Tanjung Morawa Road and to evaluate the amount of travel expenses due to delays that occur on the roads. The method of this study is based on Indonesian Highway Manual Capacity (MKJI) 1997 and the calculation of Vehicles Operational Costs (VOC) of Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung, LAPI ITB. The results of this study show that the performance of Singamangaraja Road is in the condition of a high resistance class with the highest DS ≥ 0,75 due to the high side barriers on the side of the road which is the location of bus counter terminal and activities in the bus terminal disturbs the traffic flow. VOC value on the existing conditions towards Medan - Tj.Morawa Rp 7.322.590.368/year and BOK towards Tj.Morawa - Medan Rp 6.852.401.163/year. VOC value on the plan speed condition from Medan - Tj.Morawa road direction is Rp 2.623.568.574/year and the VOC value on Tj. Morawa - Medan is Rp 2.650.479.711/year. The VOC differences obtained from Medan - Tj. Morawa is Rp 4.699.021.794/year. As for Tj.Morawa - Medan road direction, the VOC difference obtained is Rp 4.201.921.452/year. The amount of added VOC value reached twice from the VOC plan speed caused by poor road performance and a high side barriers so that the speed was lower due to the delay. Keywords: Road Performance, Medan - Tj Morawa, VOC. Abstrak: Jalan merupakan salah satu prasarana yang sangat penting dalam menunjang kegiatan manusia baik dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi. Semakin tinggi populasi manusia mengakibatkan kebutuhan akan transportasi pun meningkat. Kondisi yang terjadi pada ruas Jalan Sisingamangaraja, Medan dengan jumlah kendaraan yang terus bertambah, namun prasarana yang ada pada ruas jalan tersebut tidak mengalami penambahan kapasitas dan masih banyaknya angkutan umum yang menurunkan dan menaikkan penumpang di sembarangan tempat, juga terdapat di beberapa titik ruas jalan yang mengalami kerusakan sehingga kendaraan yang melintasi mengurangi laju kendaraannya. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah evaluasi kinerja jalan mengenai penyebab dan dampak dari kemacetan sehingga terjadi antrian kendaraan serta biaya operasional kendaraan (BOK) yang dikeluarkan akibat kemacetan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja ruas jalan Sisingamangaraja dan mengevaluasi besarnya biaya perjalanan akibat tundaan yang terjadi pada ruas jalan tersebut. Metode penelitian berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan perhitungan BOK dari Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung, LAPI ITB. Hasil penelitian untuk kinerja jalan pada ruas jalan tersebut dengan kondisi kelas hambatan samping yang tinggi dengan DS tertinggi > 0,75 dikarenakan hambatan samping tinggi di sisi jalan yang merupakan lokasi loket bus besar dan aktifitas seperti terminal yang sangat mengganggu arus lalu lintas. Nilai BOK pada kondisi existing arah Medan – Tj. Morawa sebesar Rp 7.322.590.368/tahun dan BOK arah Tj. Morawa – Medan sebesar Rp 6.852.401.163/tahun. Nilai BOK pada kondisi kecepatan rencana arah Medan – Tj. Morawa sebesar Rp 2.623.568.574/tahun dan BOK arah Tj. Morawa – Medan sebesar Rp 2.650.479.711/tahun. Selisih BOK yang didapatkan untuk arah Medan – Tj. Morawa adalah sebesar Rp 4.699.021.794/tahun. Sedangkan untuk arah Tj. Morawa – Medan adalah sebesar Rp 4.201.921.452/tahun. Besarnya pertambahan nilai BOK yang mencapai lebih dari dua kali lipat dari BOK kecepatan rencana disebabkan oleh kinerja jalan yang buruk serta hambatan samping yang tinggi sehingga kecepatan semakin rendah akibat tundaan tersebut. Kata Kunci : Kinerja Jalan, Medan, Tj Morawa, BOK.
12
Embed
ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN (Studi …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.1.mts/... · Volume 4, No.1 , Februari 2015 - 30 ANALISIS BIAYA PERJALANAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp. 30- 41
Volume 4, No.1 , Februari 2015 - 30
ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN
(Studi Kasus Ruas Jalan Sisimangaraja – Tanjung Morawa Medan)
Armanton Marajon Simanjuntak1, Renni Anggraini2, Irin Caisarina3 1) Mahasiswa, Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3) Dosen, Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
Abstract: Road is one of an essential infrastructure to support human activities both in the social,
political, and economic areas. As the human population grows up day by day, the need for
transportation increases. The condition of Singamangaraja Road is that the number of vehicles
continues to grow, but the capacity of the existing infrastructure does not increase and there are many
public transportations that pick up and put passengers in places carelessly. There are also damaged
roads at some points so that the vehicles crossing the roads reduce their speed. The purposes of this
study are to evaluate the performance of Singamangaraja - Tanjung Morawa Road and to evaluate the
amount of travel expenses due to delays that occur on the roads. The method of this study is based on
Indonesian Highway Manual Capacity (MKJI) 1997 and the calculation of Vehicles Operational Costs
(VOC) of Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung, LAPI ITB. The results of
this study show that the performance of Singamangaraja Road is in the condition of a high resistance
class with the highest DS ≥ 0,75 due to the high side barriers on the side of the road which is the
location of bus counter terminal and activities in the bus terminal disturbs the traffic flow. VOC value
on the existing conditions towards Medan - Tj.Morawa Rp 7.322.590.368/year and BOK towards
Tj.Morawa - Medan Rp 6.852.401.163/year. VOC value on the plan speed condition from Medan -
Tj.Morawa road direction is Rp 2.623.568.574/year and the VOC value on Tj. Morawa - Medan is Rp
2.650.479.711/year. The VOC differences obtained from Medan - Tj. Morawa is Rp 4.699.021.794/year.
As for Tj.Morawa - Medan road direction, the VOC difference obtained is Rp 4.201.921.452/year. The
amount of added VOC value reached twice from the VOC plan speed caused by poor road performance
and a high side barriers so that the speed was lower due to the delay.
Keywords: Road Performance, Medan - Tj Morawa, VOC.
Abstrak: Jalan merupakan salah satu prasarana yang sangat penting dalam menunjang kegiatan
manusia baik dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi. Semakin tinggi populasi manusia
mengakibatkan kebutuhan akan transportasi pun meningkat. Kondisi yang terjadi pada ruas Jalan
Sisingamangaraja, Medan dengan jumlah kendaraan yang terus bertambah, namun prasarana yang ada
pada ruas jalan tersebut tidak mengalami penambahan kapasitas dan masih banyaknya angkutan umum
yang menurunkan dan menaikkan penumpang di sembarangan tempat, juga terdapat di beberapa titik
ruas jalan yang mengalami kerusakan sehingga kendaraan yang melintasi mengurangi laju
kendaraannya. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah evaluasi kinerja jalan mengenai penyebab dan
dampak dari kemacetan sehingga terjadi antrian kendaraan serta biaya operasional kendaraan (BOK)
yang dikeluarkan akibat kemacetan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
kinerja ruas jalan Sisingamangaraja dan mengevaluasi besarnya biaya perjalanan akibat tundaan yang
terjadi pada ruas jalan tersebut. Metode penelitian berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) 1997 dan perhitungan BOK dari Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi
Bandung, LAPI ITB. Hasil penelitian untuk kinerja jalan pada ruas jalan tersebut dengan kondisi kelas
hambatan samping yang tinggi dengan DS tertinggi > 0,75 dikarenakan hambatan samping tinggi di sisi
jalan yang merupakan lokasi loket bus besar dan aktifitas seperti terminal yang sangat mengganggu arus
lalu lintas. Nilai BOK pada kondisi existing arah Medan – Tj. Morawa sebesar Rp 7.322.590.368/tahun
dan BOK arah Tj. Morawa – Medan sebesar Rp 6.852.401.163/tahun. Nilai BOK pada kondisi
kecepatan rencana arah Medan – Tj. Morawa sebesar Rp 2.623.568.574/tahun dan BOK arah Tj.
Morawa – Medan sebesar Rp 2.650.479.711/tahun. Selisih BOK yang didapatkan untuk arah Medan –
Tj. Morawa adalah sebesar Rp 4.699.021.794/tahun. Sedangkan untuk arah Tj. Morawa – Medan
adalah sebesar Rp 4.201.921.452/tahun. Besarnya pertambahan nilai BOK yang mencapai lebih dari
dua kali lipat dari BOK kecepatan rencana disebabkan oleh kinerja jalan yang buruk serta hambatan
samping yang tinggi sehingga kecepatan semakin rendah akibat tundaan tersebut.
Kata Kunci : Kinerja Jalan, Medan, Tj Morawa, BOK.
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
29 - Volume 4, No. 1, Februari 2015
PENDAHULUAN
Jalan merupakan salah satu prasarana
yang sangat penting dalam menunjang kegiatan
manusia baik dalam bidang sosial, politik, dan
ekonomi. Semakin tinggi populasi manusia
mengakibatkan jumlah kendaraan dan
kebutuhan akan transportasi pun meningkat.
Sehingga kondisi ini akan berdampak pada
meningkatnya arus lalu-lintas pada suatu daerah
yang bisa menyebabkan kemacetan tidak
terkecuali Kota Medan merupakan kota
metropolitan yang pesat pertumbuhan jumlah
kendaraan Di sisi lain, perilaku pengemudi juga
turut menjadi salah satu pemicu kemacetan di
jalan. Kurangnya kesadaran pengemudi dalam
mematuhi peraturan lalu lintas menyebabkan
berbagai pelanggaran dan ketidaknyamanan
dalam melewati suatu ruas jalan. Seperti
kondisi yang terjadi pada ruas Jalan
Sisingamangaraja – Jalan Tanjung Morawa
Medan yaitu jumlah kendaraan yang terus
bertambah, namun prasarana yang ada pada
ruas Jalan Sisingamangaraja – Jalan Tanjung
Morawa Medan tidak mengalami penambahan
maupun perbaikan. Masih banyaknya angkutan
umum yang menurunkan dan menaikkan
penumpang di sembarangan tempat, juga
terdapat di beberapa titik ruas jalan yang
mengalami kerusakan sehingga kendaraan yang
melintasi mengurangi laju kendaraannya.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Transportasi
transportasi merupakan dasar untuk
pembangunan ekonomi dan perkembangan
masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi.
Dengan adanya transportasi menyebabkan
adanya spesialisasi atau pembagian pekerjaan
menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat-
istiadat, dan budaya suatu bangsa atau daerah.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa
tergantung pada tersedianya pengangkutan
dalam negara atau bangsa yang bersangkutan.
Suatu barang atau komoditi mempunyai nilai
menurut tempat dan waktu, jika barang tersebut
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Dalam hal ini, dengan menggunakan
transportasi dapat menciptakan suatu
barang/komoditi berguna menurut waktu dan
tempat (time utility and place utility). Salim
(2008
Kecepatan Arus Bebas
Kecepatan arus bebas untuk kendaraan
ringan telah dipilih sebagai dasar untuk kriteria
dasar untuk kinerja segmen jalan pada arus = 0.
Kecepatan arus bebas untuk kendaraan berat
dan sepeda motor juga diberikan sebagai
rujukan. Kecepatan arus bebas mobil
penumpang biasanya 10-15% lebih tinggi dari
tipe kendaraan ringan lain. Persamaan untuk
kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum
sebagai berikut (MKJI, 1997).
FV = (FVO + FVw) x FFVSF x FFVCS .................. (1)
Keterangan :
FV = kecepatan arus bebas kendaraan
ringan untuk kondisi sesungguhnya
(km/jam).
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 4, No.1 , Februari 2015 - 32
FVO = kecepatan arus bebas dasar untuk
kendaraan ringan pada jalan yang
diamati (km/jam).
FVW = penyesuaian kecepatan untuk lebar
jalan (km/jam).
FFVSF = faktor penyesuaian untuk hambatan
samping dan lebar bahu atau jarak
kerb penghalang
FFVCS = faktor penyesuaian kecepatan untuk
ukuran kota.
Kapasitas Jalan
Kapasitas didefinisikan sebagai arus
maksimum yang melalui suatu titik di jalan
yang dapat dipertahankan per satuan jam pada
kondisi tertentu. Untuk jalan dua lajur dua arah,
kapasitas ditentukan untuk arus dua arah
(kombinasi dua arah), sedangkan untuk jalan
dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah
dan kapasitas ditentukan per lajur.
C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS ............ (2)
Keterangan:
C = kapasitas (smp/jam)
Co = kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = faktor penyesuaian pemisah arah
(hanya untuk jalan tak terbagi)
FCSF = faktor penyesuaian hambatan samping
dan bahu jalan/kereb
FCCS = faktor penyesuaian ukuran kota
(jumlah penduduk)
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan
sebagai rasio arus (Q) terhadap kapasitas (C),
digunakan sebagai faktor utama dalam
penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen
jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen
jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas
atau tidak, perumusannya adalah sebagai
berikut (MKJI, 1997):
DS = Q
C .......................................................... (3)