i ANALISIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN BERBAHAYA DAN TINGKAT PENGETAHUAN KEAMANAN PANGAN PARA SANTRI TERHADAP JAJANAN YANG DIPERDAGANGKAN DI WILAYAH PESANTREN JAWA TIMUR (Dikembangkan Sebagai Media Pembelajaran Biologi Dalam Bentuk Poster Pada Materi Sistem Pencernaan Pokok Bahasan Zat Aditif Makanan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi Disusun Oeh : MAY HASTUTI LUBIS 201210070311129 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
21
Embed
ANALISIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN BERBAHAYA DAN …eprints.umm.ac.id/45497/1/jiptummpp-gdl-mayhastuti-46802-1-pendahu… · dapat memotivasi berkembangnya studi dan penelitian lebih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ANALISIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN BERBAHAYA DAN TINGKAT PENGETAHUAN KEAMANAN PANGAN
PARA SANTRI TERHADAP JAJANAN YANG DIPERDAGANGKAN DI WILAYAH PESANTREN JAWA
TIMUR
(Dikembangkan Sebagai Media Pembelajaran Biologi Dalam Bentuk Poster
Pada Materi Sistem Pencernaan Pokok Bahasan Zat Aditif Makanan)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Disusun Oeh : MAY HASTUTI LUBIS
201210070311129
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Man Jadda wa Jada, Man Shabara Zhafira,
Man Sara ala Darbi Washala, Man Yazra’ Yahsud”
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
3.3.4 Dasar Pemilihan Sumber Belajar .................................................. 66
3.3.5 Pemanfaatan Media Poster Sebagai Sumber Belajar .................... 67
xi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Kegiatan Tahap I ..................................................................... 68
4.1.1 Jenis BTP Berbahaya Teridentifikasi dalam Jajanan.................. 68
4.1.2 Jenis Jajanan Mengandung BTP Berbahaya ............................... 70
4.1.3 Tingkat Keamanan Para Santri ................................................... 75
4.1.4 Tingkat Keamanan Pangan Para Pedagang ................................ 78
4.2 Hasil Analisis Data ............................................................................. 79
4.2.1 Hasil Analisis Data Kegiatan Tahap I ........................................... 79
4.2.2 Data Jumlah BTP Berbahaya Pada Jajanan .................................. 80
4.2.3 Data Tingkat Keamanan Pangan Para Santri Antar Pesantren ..... 81
4.2.4 Data Tingkat Keamanan Pangan Para Pedagang antar Pesantren . 82
4.3 Pembahasan Kegiatan Tahap I ........................................................... 83
4.3.1 Jenis BTP Berbahaya yang Teridentifikasi ................................... 83
4.3.2 Jenis Jajanan yang Mengandung BTP Berbahaya ........................ 86
4.3.3 Tingkat Pengatahuan Keamanan Pangan Para Santri ................... 90
4.3.4 Tingkat Pengetahuan Keamanan Pangan Para Pedagang ............. 92
4.3.5 Analisis Perbedaan Jumlah BTP Antar Pesantren ........................ 93
4.3.6 Perbedaan Tingkat Pengetahuan Keamanan Pangan Para santri .. 94
4.3.7 Perbedaan Tingkat Keamanan Pangan Para Pedagang ................ 95
4.4 Hasil Kegiatan Tahap II ..................................................................... 96
4.4.1 Pengembangan Hasil Penelitian Menjadi Media Pembelajaran Poster Pada Materi Sistem Pencernaan Makanan Pokok Bahasan Zat Aditif Makanan ...................................................................... 98
Tabel 4.1 Jumlah BTP Berbahaya yang Teridentifikasi dalam Jajanan......... 69
Tabel 4.2 Jenis Jajanan yang Teridentifikasi Mengandung BTP Berbahaya . 71
Tabel 4.3 Kategori Tingkat Pengetahuan Keamanan Pangan Para Santri di Wilayah Pesantren Jawa Timur ..................................................... 77
Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Keamanan Para Pedagang ........................... 78
Tabel 4.7 Hasil Ringkas Chi-Sqaure Uji Rhodamin B Antar Pesantren ........ 81
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data Tingkat Pengetahuan Santri ............. 82
Tabel 4.9 Hasil Ringkasan Analisis Satu Faktor Tingkat Pengetahuan Pengetahuan Keamanan Pangan Para Santri ................................. 82
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data Tingkat Keamanan Para Pedagang 83
Tabel 4.11 Hasil Ringkasan Analisis Satu Faktor Tingkat Keamanan Para Pedagang ..................................................................................... 83
Tabel 4.12 Kumpulan Konsep-konsep Esesnsial ........................................... 100
Tabel 4.13 Hasil Need Assesment yang diperoleh dari Silabus dan Hasil Penelitian ..................................................................................... 103
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian Analisis Bahan Tambahan Pangan Berbahaya dan Tingkat Keamanan Pangan Para Santri Terhadap Jajanan yang Diperdagangkan Di Wilayah Pesantren Jawa Timur 49
Gambar 3.1 Bagan Teknik Sampling ............................................................ 54
Gambar 3.2 Moditifkasi Pengembangan Poster Menggunakan Learning Cycle 3-E ..................................................................................
Gambar 4.1 Contoh Jenis Jajanan yang Ditemukan di Wilayah Pesantren .. 70
Gambar 4.2 Jajanan yang Teridentifiksi Boraks ........................................... 73
Gambar 4.3 Jajanan yang Teridentifikasi Formalin ...................................... 74
Gambar 4.4 Jajanan yang Teridentifikasi Rhodamin B ................................. 75
Gambar 4.5 Jenis BTP yang Teridentifikasi dalam Makanan ...................... 84
Gambar 4.6 Jenis Jajanan yang Teridentifikasi Mengandung BTP .............. 89
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Tingkat Pengetahuan Santri...................................... 107
Lampiran 2 Instrumen Tingkat Keamanan Pangan Para Pedagang .............. 111
Lampiran 3 Data Uji Bahan Tambahan Pangan Berbahaya .......................... 114
Lampiran 4 Datal Tingkat Pengetahuan Santri Jawa Timur ......................... 121
Lampiran 5 Rekapan Tingkat Pengetahuan Santri Jawa Timur .................... 125
Lampiran 6 Tingkat Pengetahuan Keamanan Pangan Para Santri ............... 126
Lampiran 7 Data Nilai Keamanan Pangan Kantin/Warung Jawa Timur ...... 128
Lampiran 8 Hasil Analisis Data .................................................................... 130
Lampiran 9 Jajanan Posiyif Mengandung BTP ............................................ 139
Lampiran 10 Kegiatan Uji Lembar Instrumen .............................................. 143
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Adinugroho, Nurjaya. 2013. Pengaruh Pemberian Boraks Dosis Bertingkat Terhadap Perubahan Gambaran Makroskopis Dan Mikroskopis Hepar Selama 28 Hari (Studi pada tikus wistar). Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Annisa, Anantika. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan
Eritrosin Dan Rhodamin B Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang
Dijual Oleh Pedagang Di SDN Sekelurahan Pondok Benda Tahun 2015.
Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah.
Aprianna, Dina. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Poster Dengan Media
Iklan Layanan Masyarakat Di Televisi Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 4
Cilacap. Skripsi. UNNES.
Ardianirini & Gunanti. 2004. Kajian Keamanan Pangan Ditinjau Dari Kandungan Pewarna Sintetik Dan Pemanis Buatan Dalam Minuman Jajanan (Studi Pada SDN Dukuh Menanggal 111425 Gayungan Surabaya). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol (7) No (1): 65-75
Arief, Z. 2012. Analisis Sederhana Kandungan Boraks Dalam Makanan
Menggunakan Air Kunyit. Penelitian Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Badan Inteligen Nasional. 2012. Online: www.bin.go.id. “JAJANAN
BERBAHAYA DI SEKITAR ANAK”. Jakarta: Diakses tanggal 15 September 2016
Cahyadi, W. 2006. Analisis Dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan pangan.
Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara
Cahyadi, W. 2008. Analisis Dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara.
Damayanti, Dkk. 2013. 2013. Pendidikan Gizi Informal Kepada Penjaja Pangan Untuk Peningkatan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Dasar. Penelitian Gizi dan Pangan Vol (36) No (1): 20-30
Daniaty, Lia. 2009. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa Tentang Makanan
dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Tertentu di SMPN 3 dan SMAN 1 Binjai. Skripsi. S1 Kesehatan Masyarakat. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Darussalam, Dian. 2014. Metode Pembelajaran Guided Note Taking dengan
Media Poster Pada Pembelajaran Matematika Di SMP Kelas VII.
Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
Departemen Keagamaan RI. 2010. Al-Qur’an Terjemah. Bandung: Mutiara Qolbu
Salim. Djarismawati, dkk. 2004. Pengetahuan Dan Prilaku Pedagang Cabe Merah
Giling Dalam Penggunaan Rhodamin B Di Pasar Tradisional Di DKI
Jakarta. Jurnal ekologi kesehatan Vol (3) No (1): 7-12
Fatmawati, Suci., Rosidi, A., & Erma, H. 2013. Perilaku Higiene Pengolah Makanan Berdasarkan Pengetahuan Tentang Higiene Mengolah Makanan Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Pusat Pendidikan Dan Latihan Olahraga Pelajar Jawa Tengah. Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08.
Hamida, K, Dkk. 2012. Penyuluhan Gizi dan Media Komik untuk Meningkatkan Pengetahuan tentang Keamanan Makanan Jajanan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 67-73
Haryani, Dwi. 2015. Jual Beli Kerupuk Yang Mengandung Boraks (Studi Kasus
Di Desa Karang Asem Kabupaten Demak. Skripsi. Semarang: Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Walisongo.
Infodatin. 2015. Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Tentang
Situasi Pangan Jajanan Anak Sekolah Tahun 2014. Kementrian
Kesehatan RI.
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Justika, Devi. S., Ashar, T. & Wirsal, H. 2013. Higiene dan Sanitasi Pengelolaan Makanan Dan Kepadatan Lalat Pada Warung Makan Di Pasar Tradisional Pasar Horas Pematangsiantar Tahun 2013. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Departemen Kesehatan Lingkungan.
Kemenkes RI. 2015. Ketahanan Pangan. Kemenkes RI. ISSN 2088-270X Khasianturi, Vini. 2015. Uji Kandungan Formalin Pada Buah Pepaya (Carica
Papaya L.) Dan Buah Nanas (Ananas Comosus L.) Yang Di Jula
Dilingkungan UIN Raden Fatah Palembang Dengan Metode
Spektrofotometri Dan Sumbangsihnya Pada Materi Makanan Kelas XI
SMA. Skripsi. UIN Raden Fatah Palembang.
xviii
Khomasan. 2008. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Kristianto, dkk. 2009. Faktor Determinan Pemilihan Pangan Jajanan Pada Siswa
Sekolah Dsar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol (7) No (11) :
489-494
Lindiawati, Puspitasari Riris. 2013. Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, Vol. 2, No.1.
Made, Astawan. 2009. Membuat Mie dan Bihun. Jakarta: Penerbit Swadaya. Marek, Edmund A. 2008. Why the Learning Cycle?. Journal of Elementary
Science Education Vol (20) No (3). Western Illinois University. Mudjajanto. 2005. Keamanan Jajanan Makanan Tradisionoal. Ebookpangan.com Murtiyanti. 2012. Identifikasi Penggunaan Zat Pewarna Pada Pembuatan
Kerupuk & Faktor Prilaku Produsen. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Nasution, Annis Syarifah. 2014. Kandungan Pewarna Sintetis Pada Makanan
Dan Minuman Jajanan Di Sdn I-X Kelurahan Ciputat Kecamatan
Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2014. Skripsi. UIN Syarif
Hidayatullah
Nazilyyah, Fazriatun. 2012. Studi Analisis Keputusan Komisi Fatwa Dan Kajian
Hukum Islam MUI Jawa Tengah Nomor: /Kom.Fat & Kaj. HI/I/ 2006
Tentang Makanan Dan Minuman Yang Mengandung Zat Berbahaya
Relevansinya Dengan Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang.
Nuraida L. 2009. Menuju Kantin Sehat Di Sekolah. Bogor: SEAFAST centre
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Praja, Deny Indra. 2015. Zat Aditif Pangan: Manfaat Dan Bahayanya.
Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.
Pratiwi, D. 2013. Analisis Kandungan Zat Pewarna Sintetik B dan Methanil
Yellow Pada Jajanan Anak di SDN Kompleks Mangkura Kota Makassar.
Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin.
xix
Priandini, Imelda Meilany. 2015. Kandungan Boraks Pada Bakso Di Makassar.
Skripsi. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Pujiastuti, Zeta Rina. 2002. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemakaian Bahan Tambahan Pangan (BTP) Pada Produk Kerupuk Di
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Skripsi. Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Program Pasca Sarjana.
Universitas Diponegoro Semarang.
Purwaningtiyas, Sulistyo. 2013. Gambaran Penyelenggaraan Makan Di Pondok
Pesantren Al-Qodiri Kabupaten Jember. Skripsi. Universitas Jember.
Rakhmadona. 2009. Penilaian Media Cetak. Jakarta : Universitas Indonesia Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2004 Tentang Kemanan, Mutu Dan Gizi Pangan. Lembaran Negara RI Tahun 2004, No 17. Jakarta: Sekretariat Negara.
Rahayu. 2012. Makalah: Keamanan Pangan Dalam Rangka Peningkatan Daya
Saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Untuk Penguatan Ekonomi Nasional. Disampaikan pada Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi: 20-21
Rindiwitia, A. P. I., Djamil, S. R., & Afiana, R. 2015. Pengaruh Formalin Peroral Terhadap Kadar SGOT dan SGPT Tikus Wistar. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 2 Nomor 1.
Rinto, AU. Kajian Keamanan Pangan (Formalin, Garam dan Mikrobia) pada Ikan Sepat Asin Produksi Indralaya. Jurnal Pembangunan Manusia. Vol (8) No (2): 124-131
Rofieq, A. 2012. Pengembangan Model Peningkatan Mutu Perilaku Kesehatan
Santri Mukim Berdasarkan Usaha Kesehatan Sekolah dan Budaya Pesantren di Jawa Timur. LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING. Malang: DP2M UMM.
Universitas Muhammadiyah Malang: UMM Press. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Rokhanawati, Ani Yulia. 2008. Pengingkatan Keterampilan Menulis Poster
Dengan Metode Copy The Master Pada Siswa Kelas VIII A Mts Al-
Hidayah Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Skripsi. UNNES.
Sadiman, Arief S, dkk. 2007. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, Dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
xx
Sajiman. Dkk. 2015. Kajian Bahan Berbahaya Berformalin, Boraks, Rhodamin B Dan Methanil Yellow Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Di Banjarbaru. Jurnal skala kesehatan Vol (6) No. (1). Gizi Poltekes Kemenkes Banjarmasin.
Saparianto, Cahyo & Hidayati, Diana. 2006. Bahan Tambahan Pangan.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Setiawati, Aisyah. 2006. Hubungan Menu Hidangan Makan, Kecukupan Energi Serta Protein Dengan Status Gizi Santr1 Putri Di Pondok Pesantren (Studi di Pondok Pesantren AT-TAUHID Sidoresmo Surabaya). Skripsi. Universitas Airlangga.
Sholihah, Yani Andriany, dkk. 2013. Gambaran Pola Konsumsi Dan Tingkat
Kepuasan Santri Putri Terhadap Hidangan Di Yayasan Pondok
Pesantren Hidayatullah Makassar. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin Makassar.
Sinaga, Helena. 2009. Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Guru Sekolah Dasar
Terhadap Makanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Pangan Dan
Bahan Kimia Berbahaya Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Labuhan
Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Sitorus, Lesnauli. 2007. Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Sekolah Dasar
Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan
Tambahan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sri, Dewi Purnamasari. 2013. Pengaruh Rhodamine B Peroral Dosis Bertingkat Selama 12 Minggu Terhadap Gambaran Histomorfometri Limpa (Studi Pada Diameter Folikel Pulpa Putih, Diameter Centrumgermi Nativum Dan Jarak Zona Marginalis Limpa Tikus Wistar). KTI Tidak Diterbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Sugiyatmi, S. 2006. Analisis Faktor-Faktor Resiko Pencemaran Bahan Toksik Boraks Dan Pewarna Pada Makanan Jajanan Tradisional Yang Dijual Di Pasa-pasar Kota Semarang Tahun 2006. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Susilo, Anthony. 2014. Pengaruh Pemberian Metanil Yellow Peroral Dosis
Bertingkat Selama 30 Hari Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal
Mencit Balb/C. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Diponegoro..
xxi
Susiyawati, Yuni & Qusyairi. Pengetahuan Siswa Tentang Makanan Yang
Mengandung Zat Pengawet Dan Pewarna Berbahaya Di SMP Islam
Kota Malang. Jurnal Keperawatan Vol (4) No (1). Perawat Rumah Sakit
Saiful Anwar Malang.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Triasari, Rifka. 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Mengenal Jajanan
Aman Dengan Prilaku Memilih Jajanan Pada Siswa Kelas V SD Negeri
V SD Negeri Cipayung 2 Kota Depok. Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Triatama. 2014. Identifikasi kandungan Boraks Pada Keripik Usus Ayam
(Berizin) yang Dijual di Pasar Besar Kota Kuala Kapuas Kalimantan
Tengah. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Tubagus, I, dkk. 2013. Identifikasi dan Penerapan Kadar Boraks Dalam Bakso
Jajanan di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol (2 No (4): 142-148 Tumbel, M. 2010. Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah Yang Beredae
Di Kota Makassar. Jurnal chemica Vol (11) N0 (1): 57-64
Wasis dan Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Sekawan Cipta Karya.
Wijaya, Rika. 2009. Penerapan Peraturan dan Praktek Kemanan Pangan Jajanan
Anak Sekolah Di Sekolah Dasar Kota dan Kabupaten Bogor.
Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia. Institut
Pertanian Bogor.
Yasmin, Ghaida dkk. 2010. Prilaku Penjaja Pangan Jajanan Terkait Gizi Dan Keamanan Pangan Di Jakarta dan Sukabumi. Jurnal Gizi dan Pangan Vol (5) No (3): 148-157