IV. ANALISIS TITIK IMPAS DAN EKONOMI TEKNIK 4.1 Analisis Titik Impas ( ATI ) 4.1.1 Konsep Dasar Analisis BEP adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik, dalam satuan unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan sama dengan pendapatan perusahaan.Titik itu disebut sebagai titik break even ( BEP,break-even point ). Kegunaan analisis BEP adalah dapat diketahui pada volume penjualan berapa perusahaan mencapai titik impasnya, tidak rugi tetapi juga tidak untung, sehingga apabila penjualanmelebihi titik tersebut maka perusahaan mulai mendapatkan untung. Estimasi biaya yang diperlukan dalam analisi BEP : 1. Biaya tetap ( fixed cost ) : biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan besar yang tetap ,tidak tergantung pada volume penjualan, sekalipun perusahaan tidak melakukan penjualan , contoh : depresiasi pajak bumi dan bangunan , bunga kredit , gaji karyawan tetap. 2. Biaya variable ( variable cost ) : biaya yang besarnya bervariasi sesuai dengan jumlah unit
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IV. ANALISIS TITIK IMPAS DAN EKONOMI TEKNIK
4.1 Analisis Titik Impas ( ATI )
4.1.1 Konsep Dasar
Analisis BEP adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu
titik, dalam satuan unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya-biaya yang
dikeluarkan perusahaan sama dengan pendapatan perusahaan.Titik itu disebut
sebagai titik break even ( BEP,break-even point ).
Kegunaan analisis BEP adalah dapat diketahui pada volume penjualan
berapa perusahaan mencapai titik impasnya, tidak rugi tetapi juga tidak untung,
sehingga apabila penjualanmelebihi titik tersebut maka perusahaan mulai
mendapatkan untung.
Estimasi biaya yang diperlukan dalam analisi BEP :
1. Biaya tetap ( fixed cost ) : biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan
besar yang tetap ,tidak tergantung pada volume penjualan, sekalipun
perusahaan tidak melakukan penjualan , contoh : depresiasi pajak bumi
dan bangunan , bunga kredit , gaji karyawan tetap.
2. Biaya variable ( variable cost ) : biaya yang besarnya bervariasi sesuai
dengan jumlah unit yang dijual, contoh : biaya kerja tenaga langsung,
biaya material, biaya gas,listrik , air.
Gambar 4.1 menunjukkan model dasar analisi break-even , dimana garis
pendapatan berpotongan dengan garis biaya pada titik break-even ( BEP ) .
Sebelah kiri BEP menunjukkan daerah kerugian,sedangkan daerah sebelah
kanan BEP menunjukkan daerah keuntungan. Model ini memiliki asumsi
dasar bahwa biaya per unit ataupun harga jual per unit dianggap
tetap/konstan., tidak tergantung dari jumlah unit yang terjual. Meskipun pada
kenyataannya,biaya tetap dan biaya variable per unit tidak selamanya
konstan. Misalnya, dengan semakin bertambahnya volume produksi maka
perusahaan harus menambah mesin dan ruangan , sehingga jumlah biaya tetap
bertambah. Atau dengan semakin banyaknya jumlah karyawan terampil yang
direkrut dibandingkan dengan karyawan yang kurang terampil akan
mengakibatkan rata-rata upah menjadi lebih besar, sehingga biaya variable
per unit berubah.
Rupiah
garis total pendapatan
laba garis total biaya
biaya variabel
rugi
biaya tetap
Volume ( unit per periode )
Gambar 4.1 Model dasar analissi break-even
Rumus BEP adalah :
atau
Apabila keuntungan dinyatakan dengan , volume yang diperlukan untuk
menghasilkan keuntungan tertentu dapat dicari dari persamaan berikut ini :
Apabila unsur pajak terhadap keuntungan ( t ) dimasukkan dalam analisis , rumus
di atas berubah menjadi sebagai berikut :
Keterangan notasi-notasi di atas :
BEP ( rp ) = titik break even point dalam rupiah.
BEP ( x ) = titik break even point dalam satuan unit.
X = jumlah uniy yang dijual.
F = total biaya tetap.
V = biaya variable per unit.
P = harga jual netto per unit.
TR = total pendapatan.
TC = total biaya
= laba atau keuntungan.
t = pajak keuntungan
Contoh soal
PT Semarang mempunyai biaya tetap sebesar Rp. 1.000.000 pada periode ini.
Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 1.500 per unit dan biaya material
sebesar Rp. 500 per unit. Harga jual produk Rp. 4.000 per unit. Tentukan :
a. BEP.
b. Apabila keuntungan ditargetkan sebesar Rp. 560.000, berapa unit produk
yang harus terjual ?
c. Apabila dari hasil keuntungan dikenakan pajak sebesar 30 %, berapa unit
yang harus terjual agar keuntungan tetap sebesar Rp. 560.000 ?
Jawaba. Biaya variable per unit , V = 1500 + 500 = 2000
BEP ( rp ) =
BEP dalam unit :
BEP ( unit ) =
b. x = unit
c. x = unit
Sasaran analisis break-even untuk mengetahui pada tingkat volume berapa
perusahaan mencapai titik impas dari kegiatan usahanya. Dalam hal lain, analisis
ini dapat dipakai untuk membantu pemilihan jenis produk atau proses dengan
mengidentifikasi produk atau proses yang mempunyai total biaya terendah untuk
suatu volume yang diharapkan. Dalam pemilihan lokasi,analisis ini dapat dipakai
untuk menentukan lokasi yang memiliki total biaya terendah,yang berarti juga
memiliki total pendapatan tertinggi untuk kapasitas produksi yang ditentukan.
Seperti telah disebutkan,biaya variable per unit dan pendapatan per unit dapat
berubah dengan berubahnya kapasitas produksi atau volume penjualan. Gambar
4.2 menunjukkan bagaimana analisis break-even digunakan dalam situasi seperti
ini.
Rupiah
Pendapatan
D Biaya C
A B
Volume/tahunGambar 4.2 Model break-even untuk fasilitas yang berbeda
Misalnya,suatu perusahaan beroperasi dalam lingkup kapasitas awal dimana titik
break-even terjadi pada titik A.Perusahaan mulai mendapat untung apabila
volume penjualan sudah melebihi V1 unit. Keuntungan akan meningkat searah
dengan pertambahan volume penjualan.Apabila volume sudah mencapai V2 ,
perusahaan perlu menambah fasilitas baru yang memerlukan investasi tambahan
sebesar BC. Akibatnya , pada volume di atas V2 , biaya tetap menjadi lebih besar.
Perusahaan baru mendapat untung apabila volume penjualan telah mencapai V3.
Informasi analisis break-even ini dapat membantu manajemen dalam mengambil
keputusan. Jika terget penjualan sudah ditentukan , dapat diketahui volume
output yang diperlukan untuk mencapai target itu.
4.1.2 Analisis Break-Even Point untuk Multiproduk
Analisis BEP dibedakan antara penggunaan untuk produk tunggal dan
penggunaan untuk beberapa produk sekaligus ( multiproduk ).
Kebanyakan perusahaan membuat atau menjual lebih dari satu poduk dengan
menggunakan fasilitas yang sama, contoh : pasar swalayan , industri bahan
bangunan .
Menghitung titik BEP untuk setiap produk sukar meskipun biaya variable dan
harga jual setiap jenis produk dapat diketahui. Hal ini disebabkan sukarnya
menghitung biaya tetap untuk masing-masing jenis produk.
Untuk mengetahui posisi BEP , biasanya dilakukan bukan untuk per jenis produk
melainkan untuk semua produk yang dibuat/dijual perusahaan secara
keseluruhan. Sehingga rumus BEP untuk produk tunggal tidak dapat langsung
digunakan untuk multiproduk karena biaya variabel dan harga jual setiap jenis
produk berbeda.
Rumus titik BEP untuk multiproduk :
atau
dimana :
F =biaya tetap per periode.
Vi = Biaya variable per unit.
Pi = harga jual per unit.
Wi = Persentase penjualan produk i terhadap total rupiah penjualan.
= kontribusi tertimbang.
TVC = total biaya variable.
TR = total pendapatan.
Contoh soal
Perusahaan industri kaca Kristal memproduksi enam tipe produk yang masing-
masing memiliki data harga jual,biaya variable dan estimasi penjualan sebagai
2. Dalam berapa tahun sebuah investasi sekarang sebesar $ 1.000 akan menjadi $ 2.000, dengan bunga 3 % ?
Jawab : Diagram aliran dana ( cash flow diagram ) :
$ 2.000
/ /
i = 3 %n = ?
$ 1,000
F = P ( 1 + i )n
2.000 = 1.000 ( 1 + 0,03 )n
( 1 + 0,03 )n = = 2
Harga n dapat diketahui dengan cara Trial & Error dan interpolasi :
Jika n = 20 ,maka ( 1 + 0,03 )20 = 1,81
Jika n = 21 ,maka ( 1 + 0,03 )21 = 1,86
Jika n = 22 ,maka ( 1 + 0,03 )22 = 1,9
Jika n = 23 ,maka ( 1 + 0,03 )23 = 1,97
Jika n = 24 ,maka ( 1 + 0,03 )24 = 2,03
Ternyata harga yang dicari ( = 2 ) terletak antara n = 23 dan n = 24 ,maka
pasangan harga tersebut diinterpolasi dan menghasilkan n = 23,5 tahun
SOAL
1. Toko roti babah Gendut , yang saat ini memiliki sebuah cabang, sedang mempertimbangkan cabangnya yang kedua. Habibi , sipemilik took memperkirakan biaya tetap untuk cabang baru itu sebesar Rp. 3.000.000 per minggu, sedangkan biaya buruh dan bahan baku untuk memproduksi roti Rp. 1.200 per buah. Harga roti Rp.3.200 buah.
a. Berapa jumlah roti yang harus terjual setiap minggu agar tercapai break-even ?
b. Berapa keuntungan ( atau kerugian ) yang terjadi jika volume penjualan sebesar 1.000 roti per minggu ?
c. Berapa volume yang harus terjual untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 2.000.000?
2. Seorang manajer dihadapkan pada keputusan untuk membuat atau membeli suatu komponen yang diperlukan dalam proses produksi kipas angin. Biaya dan volume yang diperkirakan sebagai berikut :
Biaya/Volume Membuat Membeli
Biaya tetap tahunan ( Rp ) 6.000.000 Tidak adaBiaya variabel/unit ( Rp ) 1.200 1.600Volume tahunan ( unit ) 12.000 12.000
a. Berdasarkan data di atas, tentukan apakah perusahaan harus membuat atau membeli komponen tersebut?
b. Terdapat kemungkinan bahwa volume yang diperlukan akan bertambah dikemudian hari,tentukan batas volume yang membedakan antara membuat atau membeli?
3. Perusahaan ABC memproduksi barang yang terbuat dari karet,yang memiliki struktur biaya,sebagai berikut.
Biaya tetap Rp. 30.000.000 per tahun Biaya variable Rp. 15.000 per unit Harga jual Rp. 30.000 per unit
a. Tentukan titik berak-even,dalam unit atau pun rupiah.b. Jika penjualan sekarang 1.500 unit,tentukan berapa keuntungan atau
kerugian yang diperoleh.c. Jika penjualan sekarang mencapai Rp. 75.000.000,hitung keuntungan atau
kerugiannya.
4. Perusahaan Bagindo membeli sebuah mobil untuk digunakan sebagai kendaraan pengantar pesanan. Terdapat dua pilihan akhir yang harus diputuskan Toyota Kijang yang berbakar bahan bensin atau berbahan bakar diesel. Harga mobil Rp. 90.000.000 untuk mobil bensin dan 100.000.000 untuk mobil diesel. Biaya operasi untuk mobil bensin Rp.1.000 per liter,sedangkan untuk mobil diesel sebesar Rp. 700 per liter. Penggunaan bahan bakar diperkirakan 700 liter bensin atau 600 litr solar per bulan. Apabila umur mobil diperkirakan 5 tahun, dan biaya perawatan masing-
masing sebesar Rp. 500.000 per bulan. Tentukan mobil mana yang sebaiknya dipilih.
5. PT. Beta Farma baru saja mengembangkan sejenis obat influenza. Obat itu dapat diproduksi dalam bentuk kapsul atau kaplet. Biaya untuk masing-masing jenis kemasan ,sebagai berikut :
Perusahaan hanya akan memproduksi satu jenis kemasan kapsul atau kaplet.a. Tentukan berapa titik break-even dalam volume.b. Permintaan diperkirakan 2 juta butir per tahun,berapa keuntungan
produksi dalam bentuk kapsul jika harga jual ditentukan Rp. 200 per butir?
c. Jika keuntungan ditargetkan Rp. 40.000.000 untuk kaplet dengan harga jual Rp. 160 per butir, berpa volume penjualan harus dipenuhi?
6. Suatu perusahaan sedang memilih sebuah lokasi untuk pabriknya. Terdapat dua lokasi yang menjadi alternatif. Lokasi A diperkirakan memberikan biaya tetap Rp. 600.000.000 per tahun,biaya variable Rp. 126.000 per unit, dan pendapatan Rp. 136.000 per unit. Lokasi B mempunyai biaya tetap Rp. 900.000.000 per tahun dengan biaya variable Rp. 106.000 per unit dengan pendapatan Rp. 136.000 per unit. Volume penjualan diperkirakan sebesar 40.000 unit per tahun. Tentukan lokasi mana yang lebih menarik?
7. Weisse Corporation sedang menentukan jenis tata letak bagi pabrik bola tennis yang baru di Indonesia. Biaya tetap untuk jenis tata letak proses $20,000 dan biaya variable $ 0.7 per bola. Biaya tetap untuk tata letak produk $ 30,000 dan biaya variabelnya $ 0.6 per bola. Setiap bola tennis dijual seharga $ 0.95.Keputusan apa yang harus diambil berkaitan dengan tata letak pabrik itu ?
8. Sebuah perusahaan mempunyai data produksi,sebagai berikut : gaji karyawan Rp. 10.000.000 per tahun biaya pabrikasi Rp. 30.000.000 per tahun biaya bahan baku Rp. 300.000 per unit biaya lembur karyawan Rp. 100.000 per unit harga jual produk Rp. 600.000 per unita. Tentukan berapa minimal vol.produksi tahunan agar perusahaan tdk rugi ?
b. Apabila keuntungan ditargetkan Rp. 20.000.000 per tahun , berapa unit produk harus dihasilkan ?
c. Jika pajak keuntungan sebesar 20 % per tahun,berapa unit produk harus dihasilkan agar keuntungan tetap Rp. 20.000.000 per tahun?
9. Sebuah perusahaan memiliki data produksi sebagai berikut : biaya tetap Rp. 75.000.000 per tahun,biaya variable Rp. 2.500 per unit , dan harga jual Rp. 7.500 per unit.Tentukan :a. berapa unit harus diproduksi agar tercapai BEP ?b. berapa unit harus diproduksi agar memperoleh keuntungan Rp.
30.000.000 per tahun ?c. jika ada pajak keuntungan sebesar 25 % per tahun,berapa unit harus
diproduksi agar keuntungannya Rp. 30.000.000 per tahun?
10. Suatu proyek bantuan luar negeri menawarkan tender untuk pengiriman alat-alat pertanian ke daerah Maluku. Tiga perusahaan pengangkutan telah mengajukan proposal. Perusahaan A menawarkan biaya pengangkutan secara flat sebesar $ 1,000 per ton. Perusahaan B menawarkan biaya pengangkutan sebesar $ 1,100 untuk 30 ton pertama dan $ 900 per ton selebihnya.Perusahaan C menawarkan biaya$ 1,200 per ton jika total beratnya kurang dari 40 ton, $ 1,050 per ton jika beratnya antara 40 sampai dengan 60 ton, dan $ 950 per ton untuk total berat di atas 60 ton.a. Gambarkan grafik biaya untuk masing-masing penawaran itu.b. Tentukan jumlah tonnage yang merupakan break-even bagi
penawaran perusahaan A dan B.c. Jika total berat barang yang diangkut sebesar 70 ton,perusahaan
mana yang sebaiknya dipilih?
11. Sebuah perusahaan bahan bangunan memproduksi tegel, batako,dan genteng. Harga jual dan biaya produksi seperti dalam tabel berikut ini.
Apabila biaya tetap sebesar Rp. 12.000.000 per tahun, tentukan titik BEP perusahaan itu.?
12. Toko pakaian olah raga Segar Bugar menjual berbagai macam pakaian renang wanita dengan data sebagai berikut.
Jenis pakaian Harga jual( Rp/unit )
Biaya variable( Rp/unit )
% penjualan ( dalam rupiah )
Dewasa F 60.000 25.000 15Dewasa SF 50.000 20.000 10Dewasa B 30.000 12.000 8
Remaja F 50.000 19.000 27Remaja SF 40.000 15.000 20Putri FA 25.000 10.000 10Putri FB 20.000 8.000 10
Biaya tetap took itu sebesar Rp. 5.000.000 per bulan.a. Tentukan titik break-even per tahun.b. Apabila kapasitas produksi took itu ( dari total penjualan ) sebesar Rp.
200.000.000 per tahun , sedangkan took hanya menjual 75 % dari kapsitas produksi, hitung keuntungan toko itu.
13. Sebuah industri makanan memproduksi empat macam produk kecap manis,kecap asin,saos tomat ,dan sambal dalam botol. Tabel berikut menunjukkan data yang relevan dengan produksi ( dalam rupiah )
Biaya tetap per tahun = Rp. 250.000.000,-Kapasitas produksi = Rp. 700.000.000,-a. Berapa rupiah break-even penjualan per tahun?b. Seandainya kapasitas produksi sebesar hanya tercapai 60 % , apakah
perusahaan dalam posisi untung atau rugi?
14. Restoran kereta api Majapahit menjual berbagai jenis makanan bagi para penumpang kereta api. Harga jual,biaya variabel,dan prakiraan penjualan makanan itu, sebagai berikut.
Biaya tetap restoran itu sebesar Rp. 10.000.000 per bulan.a. Tentukan titik-break even per bulan.b. Dalam sebulan, restoran itu memiliki kapasitas produksi sebesar Rp.
50.000.000 ( dari total penjualan ), namun rata-rata penjualan hanya sebesar 80 % dari kapasitas yang ada. Hitung berapa keuntungan yang diperoleh.
15. Seorang investor bermaksud mendirikan biro perjalanan wisata. Target pasarnya para wisatawan asing yang ingin mengunjungi objek turisme di Indonesia. Sejauh ini direncanakan terdapat lima jenis paket wisata yang akan ditawarkan. Tabel berikut memuat informasi tentang rencana biaya dan penjualan dari produk perusahaan itu. Apabila biaya tetap yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan,sewa kantor dan keperluan operasional rutin diperkirakan sebesar $ 786.25 per bulan. Berapa nilai BEP per tahun?
Jenis tour
Tarif per orang
( $ )
Biaya variabel per orang
( $ )
Prakiraan peserta (orang/tahun)
Paket A 200 150 30Paket B 50 40 480Paket C 160 136 75Paket D 250 225 24Paket E 80 64 150
TUGAS 1
MANAJEMEN PRODUKSIKelas IIIC
Materi:Analisa Titik Impas (BEP) dan Ekonomi Teknik