Tugas Akhir Manajemen Stratejik Analisa Keseluruhan Strategi Retail PT Matahari Departement Store Oleh : Kevin Fernandez Dena Sihwiana Rivan Hamdani Ayu Diana Ansori Ekky Endah Safitri Richardi Giri Santoso 2014
Tugas Akhir Manajemen Stratejik
Analisa Keseluruhan Strategi Retail
PT Matahari Departement Store
Oleh :
Kevin Fernandez
Dena Sihwiana
Rivan Hamdani
Ayu Diana Ansori
Ekky Endah Safitri
Richardi Giri Santoso
2014
Analisis Strategi Keseluruhan
PT Matahari Department Store
I. COMPANY PROFILE
PT Matahari Department Store Tbk (Matahari) adalah perusahaan ritel yang
menyediakan pakaian, aksesoris, perlengkapan kecantikan, dan perlengkapan rumah.
Perusahaan ini didukung oleh jaringan pemasok lokal dan internasional yang terpercaya.
Perusahaan ini memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dengan memiliki
gerai dengan visualisai menarik, berkualitas, modern dan pelayanan yang baik. Target
market dari perusahaan ini adalah masyarakat kelas menengah, yang tumbuh pesat di
Indonesia.
A. HISTORY
1958
Pada 24 Oktober dibuka gerai pertama oleh Hari Darmawan berlokasi di Pasar
Baru, Jakarta
1972
Matahari menjadi pelopor konsep departement store modern di Indonesia.
1986
Pendirian PT Matahari Putra Prima
1992
PT Matahari Putra Prima melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang menjadi perusahaan publik.
2009
PT Pacific Utama Tbk, perusahaan afiliasi dari MPP, mengakuisisi Divisi
Matahari Department Store, menjadikan Matahari sebagai satu perusahaan publik
yang berdiri sendiri, dan berganti nama menjadi PT Matahari Department Store
Tbk (Matahari).
2010
Matahari dibeli oleh PT Meadow Indonesia (MI), suatu anak perusahaan dari Asia
Color Company Limited (ACC).
2011
PT MI and Matahari bergabung, menggunakan Matahari sebagai entitas yang
bertahan.
2013
Matahari terus melakukan ekspansi dengan membuka 9 gerai baru di seluruh
wilayah Indonesia. Sampai akhir tahun, Matahari telah memiliki 125 gerai di 61
kota di seluruh Indonesia. Matahari mempertahankan posisinya sebagai pemimpin
pasar ritel department store modern dengan mencatat rekor tahunan penjualan dan
pendapatan. Pada tahun ini 43,75% saham matahari dimiliki oleh publik.
1958
Pada 24 Oktober dibuka gerai pertama oleh Hari Darmawan berlokasi di Pasar
Baru, Jakarta
1972
Matahari menjadi pelopor konsep departement store modern di Indonesia.
1986
Pendirian PT Matahari Putra Prima
1992
PT Matahari Putra Prima melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang menjadi perusahaan publik.
2009
PT Pacific Utama Tbk, perusahaan afiliasi dari MPP, mengakuisisi Divisi
Matahari Department Store, menjadikan Matahari sebagai satu perusahaan publik
yang berdiri sendiri, dan berganti nama menjadi PT Matahari Department Store
Tbk (Matahari).
2010
Matahari dibeli oleh PT Meadow Indonesia (MI), suatu anak perusahaan dari Asia
Color Company Limited (ACC).
2011
PT MI and Matahari bergabung, menggunakan Matahari sebagai entitas yang
bertahan.
2013
Matahari terus melakukan ekspansi dengan membuka 9 gerai baru di seluruh
wilayah Indonesia. Sampai akhir tahun, Matahari telah memiliki 125 gerai di 61
kota di seluruh Indonesia. Matahari mempertahankan posisinya sebagai pemimpin
pasar ritel department store modern dengan mencatat rekor tahunan penjualan dan
pendapatan. Pada tahun ini 43,75% saham matahari dimiliki oleh publik.
B. VISION AND MISSION
Visi
Menjadi Peritel Pilihan Utama Indonesia
Matahari tidak hanya ingin menjadi jaringan department store yang terbesar dan
terpercaya tetapi juga menjadi pilihan utama konsumen Indonesia dalam
mendapatkan semua kebutuhan fashion mereka. Matahari terus berusaha untuk
memenuhi setiap ekspektasi pelanggan dengan memberikan pengalaman
berbelanja yang berkualitas sesuai dengan cita rasa khas masyarakat Indonesia.
Misi
Secara konsisten menyediakan beragam produk fashion yang tepat serta
layanan terbaik untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen.
Pertumbuhan konsumen Matahari tidak hanya berdampak pada meluasnya lokasi
gerai Matahari, tetapi juga meningkatnya ragam pilihan busana fashion,
perlengkapan rumah tangga dan produk kecantikan yang ditawarkan. Dengan
memelihara hubungan yang erat dengan pelanggan, Matahari ingin senantiasa
menyesuaikan diri dengan setiap perubahan gaya hidup pelanggan,
mengantisipasi kebutuhan masa depan, dan memastikan gerai Matahari tetap
menjadi tempat yang menarik untuk berbelanja dengan staf yang cekatan dan
berwawasan.
Tabel : 9 komponen misi Matahari
Komponen Misi Kandungan komponen misi dalam misi Matahari
Pelanggan Masyarakat kelas menengah
Barang/jasa busana fashion, perlengkapan rumah tangga dan
produk kecantikan
Pasar Pasar dalam negeri
Teknologi Tidak mengembangkan teknologi tertentu
Komitmen dalam
bertahan,
bertumbuh dan
keuntungan
Menyesuaikan diri dengan setiap perubahan gaya
hidup pelanggan, mengantisipasi kebutuhan masa
depan, dan memastikan gerai Matahari tetap menjadi
tempat yang menarik untuk berbelanja denga staf
yang cekatan dan berwawasan
Filosofi Konsistensi bisnis dengan mengutamakan pelanggan
Karyawan Aset berharga, berusaha untuk mendidik, melatih dan
mengembangkan karyawan sehingga sadar akan
tugas dan kewajiban
Public Image Departement store yang terbesar dan terpercaya di
Indonesia
Self Concept Diferensiasi produk dengan memberikan pelayanan
dan kemudahan bagi konsumen
C. BUSINESS MODEL
D. GENERAL STRATEGIES
Berikut beberapa hal yang dilakukan Matahari untuk mencapai visi dan misinya :
Secara berkelanjutan membuka gerai-gerai baru di berbagai lokasi. Pada 2011
Matahari membuka 9 gerai baru, 13 gerai baru di 2012, dan 9 gerai baru di 2013.
Sejak 31 Desember 2013, Perseroan telah menandatangani delapan Memorandum
of Understanding (MOU) untuk pembukaan gerai baru di berbagai daerah di
2014, dan empat MOU untuk pembukaan gerai baru di 2015
Membuat dekorasi, tampilan dan tata ruang gerai yang menarik dan berkesan bagi
konsumen serta membuat konsumen nyaman sehingga meningkatkan kepuasan
konsumen. Selain itu dilakukan juga perbaikan gerai secara berkala tiap tahunnya.
Melakukan promosi melalui berbagai media, Matahari beriklan sepanjang tahun
melalui direct mail, surat kabar, majalah, banner dan surat edaran. Selain website,
Matahari juga hadir melalui akun Facebook dan Twitter
Untuk menekankan merek Matahari sebagai ritel mode terdepan, Perseroan secara
rutin mensponsori dan berpartisipasi dalam acara-acara fashion, termasuk Gadis
Sampul, Jakarta Fashion Week 2014, Jakarta Kids Festival, dan Wajah Femina.
Meluncurkan program Loyalty Program Matahari Club Card (MCC) untuk
menjaga hubungan jangka penjang dengan konsumen. Pemegang kartu MCC
dapat menikmati serangkaian manfaat yang luas seperti poin rewards, kesempatan
berbelanja eksklusif dan kerja sama dengan pihak ketiga termasuk diskon spesial
di lebih dari 120 outlet hotel.
Merancang program pemasaran yang lebih akurat dengan menggunakan data yang
diperoleh dari penggunaan MMC, melalui penggunaan kartu itu perusahaan dapat
memantau perilaku pembelian konsumennya.
Membuat pusat pemulihan bencana yang dikelola oleh pihak ketiga untuk
menaggulangi gangguan pada pusat data utama yang memuat informasi-informasi
krusial mengenai perusahaan.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia perusahaan dengan melakukan
program-program pelatihan untuk membangun budaya yang berorientasi pada
konsumen.
Melakukan survey kepuasan karyawan secara berkala untuk mengetahui
permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan serta berusaha mengatasi
masalah tersebut sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawannya.
Memperbaiki pelayanan kepada konsumen dengan meluncurkan fitur call center
khusus untuk layanan konsumen.
Meningkatkan kenyamanan konsumen melalui berbagai fasilitas seperti kamar
kecil, ruang shalat, ruang duduk, parkir mobil dan layanan bungkus kado, selian
itu perusahaan juga menawarkan lebih banyak kemudahan, seperti pembayaran
barang di satu gerai dan pengambilan di gerai lainnya.
II. PROBLEMS DESCRIPTION
Dalam rangka mengembangkan PT Matahari Departement Store , kami
mengidentifikasi tantangan – tantangan atau problem yang harus dihadapi
Matahari Departement Store dengan menganalisis dan menjabarkan setiap
masalah yang berpotensi muncul dari masing – masing sasaran yang ingin di
capai oleh PT Matahari Departement Store .
Masalah yang dihadapi PT Matahari Departement Store adalah sulitnya
meningkatkan upaya untuk memacu mesin pertumbuhan Matahari Departement
store untuk masa depan di tengah tengah perhambatan ekonomi Indonesia dan
persaingan industry yang semakin Intensif.
Perlambatan ekonomi Indonesia dapat jelas terlihat dari terus melemahnya
nilai tukar rupiah terhadap dollar serta tidak stabilnya harga bahan bakar dunia.
Kita juga melihat adanya sensitivitas terhadap suatu product maupun
branding terhadap sebuah fashion yang mempengaruhi perilaku konsumen, selain
itu PT Matahari Departement Store belum menjadi market leader, Tantangan
lainnya adalah bagaimana pendanaan yang akan di lakukan oleh PT Matahari
Departement store, Biasnya Segmentansi yang dilakukan oleh PT Matahari
Departement Store juga menjadi titik yang perlu di evaluasi. Untuk melewati
keadaan ini kami memberikan beberapa solusi yang dapat dicapai PT Matahari
Departement Store
III. EXTERNAL ANALYSIS
A. PORTER’S FIVE-FORCES MODEL
ANCAMAN CALON PENDATANG BARU (THREAT OF NEW ENTRANTS)
Ancaman calon pendatang baru pada dasarnya bersifat “sedang” karena pasar yang ada
sekarang ini sudah demikian didominasi oleh banyak pemain besar baik lokal maupun
asing. Untuk dapat masuk ke dalam industri ini sedikitnya dibutuhkan modal,
pengalaman, dan jaringan distribusi luas yang cukup menyulitkan bagi calon pendatang
baru.
Analisis ancaman calon pendatang baru:
1. Skala ekonomis pada industri ritel cukup tinggi dan calon pendatang baru harus bisa
mendapatkan keuntungan finansial yang memadai agar dapat terus melakukan
investasi baru.
2. Kebutuhan akan modal cukup besar tergantung pada bentuk format yang akan
dimasuki. Calon pendatang baru yang bermodal besar lebih mempunyai
kesempatan untuk dapat melakukan ekspansi usaha bersaing dengan pemain yang
sudah ada atau memasuki pangsa pasar baru.
3. Pemahaman terhadap tehnologi job reenggering terutama yang berkaitan dengan
teknologi informasi sangat diperlukan agar perusahaan dapat memperoleh
efisiensi yang tinggi dan penghematan di berbagai sektor. Untuk itu diperlukan
seperangkat keras sarana penunjang dan sumber daya manusia yang menguasai
tehnologi tersebut. 4
4. Beragamnya alternatif tempat berbelanja dan harga yang ditawarkan menyebabkan
loyalitas konsumen rendah.
5. Hambatan umum antara lain sulitnya membangun jaringan distribusi yang luas dan
kuat karena masih terbatasnya prasarana atau infrastruktur yang ada.
ANCAMAN PRODUK PENGGANTI (THREAT OF SUBSTITUTE PRODUCT
OR SERVICES)
Ancaman dari produk pengganti atau substitusi dalam industri ritel dapat dikatakan
bersifat “cukup kuat” karena sudah hadir jauh sebelum adanya industri ritel modern yaitu
berupa pasar dan toko tradisional. Keunggulan dari adanya pasar dan toko tradisional ini
adalah harga yang relatif lebih murah dan juga lokasi yang lebih dekat dengan tempat
tinggal penduduk terutama bagi kalangan menengah ke bawah. Oleh karena itu peritel
modern menentukan segmennya sendiri yaitu kalangan menengah ke atas. Selain itu
adanya produk pengganti lain yang mulai berkembang saat ini, yaitu berupa sistem ritel
dan berbelanja melalui saluran telepon, internet, maupun catalogue shopping.
KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMASOK (BARGAINING POWER OF
SUPPLIERS)
Kekuatan dari pemasok dikatakan bersifat “sedang” disebabkan adanya saling
ketergantungan dari posisi tawar menawar antara peritel dan pemasok atau sebaliknya.
Persyaratan yang ditentukan oleh pemasok biasanya berdasarkan pada dua kriteria yaitu:
secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, peritel harus dapat memenuhi
pemesanan atau pembelian dalam jumlah volume minimal tertentu. Sedangkan secara
kualitatif, peritel harus dapat memperlihatkan prospek perusahaan dan keterbukaannya.
Pemasok akan menilai apakah peritel sudah mempunyai infrastruktur yang baik dan
manajemen yang baik. Hal ini penting karena pemasok berkepentingan untuk mengetahui
dan memonitor setiap pergerakan dari barang- barang yang dijual.
Pemasok umumnya berasal dari perusahaan manufaktur dan distributor. Saat ini terdapat
banyak sekali jumlah industri ritel karena produk yang ditawarkanpun jumlah itemnya
ribuan. Perusahaan ritel raksasa yang telah memiliki nama besar mempunyai posisi tawar
yang cukup kuat terhadap produsen dan distributor sehingga mereka dapat memperoleh
margin yang lebih besar dan mendapatkan diskon harga yang menyebabkan mereka bisa
menjual barang dengan harga lebih murah. Peritel yang kuat adalah mereka yang dapat
langsung berhubungan dengan distributor tanpa melalui perantara.
Analisis kekuatan pemasok :
1. Jumlah pemasok diperkirakan akan terus bertambah di masa depan apalagi dengan
era perdagangan bebas yang sudah dibuka sehingga peritel dapat memasukkan
barang- barang produk luar. Hal ini menyebabkan ketergantungan peritel terhadap
satu pemasok menjadi rendah dan makin banyaknya produk yang akan dijadikan
pilihan alternatifnya.
2. Peritel dapat saja menggantikan pasokan satu jenis barang dari satu pemasok ke
pemasok lainnya.
3. Pemasok mempunyai kepentingan akan kualitas produk akhir yang digunakan
konsumen.
KEKUATAN TAWAR MENAWAR PEMBELI (BARGAINING POWER OF
BUYERS)
Kekuatan dari konsumen bersifat “kuat” karena mereka biasanya cenderung tidak loyal
pada satu ritel tertentu dan dengan mudahnya merubah pola kebiasaan berbelanja sesuai
dengan keinginan mereka. Jumlah konsumen pada industri ritel sangatlah besar
berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat, pada tahun 2003
berkisar 220 juta jiwa. Ancaman konsumen berkaitan dengan perubahan pola berbelanja
masyarakat yang mempengaruhi strategi masing-masing peritel.
Untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan setianya peritel melakukan berbagai
upaya seperti yang dilakukan PT Matahari dengan program Matahari club Card yang
diarahkan untuk memberi banyak kemudahan dan nilai tambah bagi konsumen. Analisis
kekuatan konsumen:
1. Jumlah pembeli utama cenderung terus bertambah disebabkan adanya
pertumbuhan jumlah wanita yang bekerja/berkarir dan juga banyaknya kaum pria
yang ikut berbelanja dikarenakan mereka juga dapat menemukan kebutuhannya.
2. Daya beli diperkirakan akan meningkat seiring dengan membaiknya
perekonomian Indonesia.
3. Konsumen banyak menerima informasi baik dari media cetak maupun elektronik
sehingga mereka dapat membandingkan kualitas atau harga antar satu peritel
dengan peritel lainnya.
PERSAINGAN ANTAR PERUSAHAAN (RIVALRY AMONG EXISTING
FIRMS)
Persaingan antar perusahaan yang terjadi dalam format bisnis ritel yaitu antara format
ritel tradisional dan modern, atau persaingan antara peritel lokal dan asing yang dapat
dikatakan bersifat “kuat.” Di satu sisi daya beli masyarakat yang rendah sehingga tingkat
konsumsinya pun rendah padahal jumlah gerai terus bertambah. Di sisi lain, besarnya
jumlah penduduk dan makin stabilnya ekonomi makro dan kondisi keamanan dapat
menarik minat calon pendatang baru untuk masuk melakukan investasi di Indonesia.
Persaingan dalam industri ritel juga ditandai dengan hadirnya beragam format ritel baru
yang timbul karena konsumen mencari alternatif berbelanja lain disesuaikan dengan
kemampuannya. Format ritel baru yang dimaksud adalah berbentuk factory outlet,
specialty store, dan retail on-line. Analisis persaingan antar perusahaan:
1. Jumlah pesaing atau pemain dalam industri ritel cukup banyak terdiri dari peritel
lokal tradisional, modern dan peritel asing dengan format ritel modern. Persaingan
yang terjadi cukup tinggi.
2. Tingkat pertumbuhan ritel modern meningkat.
3. Biaya tetap yang dikeluarkan cenderung bertambah seiring dengan kenaikan
harga-harga pokok seperti beban biaya listrik, telepon, upah tenaga kerja, dan
biaya penyewaan ruang.
4. Diferensiasi produk diperlukan agar peritel mempunyai ciri khas yang
membedakan dengan pemain lain misalnya dengan mengembangkan brand sales
dll.
B. DRIVING FORCES
Merupakan hal-hal yang mempunyai pengaruh terbesar dalam mengubah industri
dan persaingannya.
1. Perubahan pertumbuhan Industri dalam jangka panjang
Dari tahun ke tahun industri ritel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang pesat.
Berdasarkan survey yang dilakukan Bank Indonesia, pada September 2014 saja penjualan
retailer meningkat 17,9%. Peningkatan ini lebih tinggi daripada penjualan bulan
sebelumnya yang hanya meningkat sebesar 8,9%. Berikut data mengenai penjualan real
industri retail beberapa tahun belakangan :
Selain penjualan yang trend nya terus meningkat, jumlah pemain dalam industri retail ini
juga terus meningkat dari tahun ke tahun, berikut data mengenai jumlah ritel beberapa
tahun lalu :
2. Globalisasi
Dengan adanya globalisasi ini maka menarik peritel asing untuk masuk di Indonesia.
Sebab peritel asing melihat masih besarnya kesempatan untuk melakukan bisnis retail di
Indonesia daripada di negara-negara lain di Asia Tenggara (98,7% retailer merupakan
departement store, dimana di Indonesia jumlah departement store masih rendah, sekitar
2,7 departement store per juta orang, lebih rendah daripada negara Asia Tenggara lain
yang mencapai 4 ,8 departement store per juta orang) selain itu menurut Euromonitor
Indonesia merupakan pangsa apparel terbesar di Asian Tenggara, sehingga diperkirakan
akan lebih banyak retailer asing yang masuk ke Indonesia dan persaingan industri retail
akan menjadi lebih ketat. Pesaing asing yang baru-baru ini masuk ke Industri Retail
Indonesia adalah PT Parkson Retail Group melalui akuisisi Centro yang telah membuka
gerai pertamanya di Jakarta pada awal tahun ini.
3. Perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat
Akhir – akhir ini masyarakat lebih suka berbelanja di retailer modern daripada di pasar
tradisional. Perubahan ini terjadi karena masyarakat saat ini lebih menyukai kepraktisan,
keterjangkuan dan kenyamanan yang diberikan oleh retailer-retailer modern, sehingga
banyak yang mulai meninggalkan pasar tradisional. Berikut data mengenai presentase
penduduk yang berbelanja di retailer modern :
C. KEY SUCCESS FACTORS
Dalam menjalankan bisnisnya, terdapat beberapa faktor yang menjadi kunci
kesuksesan perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Lokasi usaha. Pemilihan lokasi yang baik adalah faktor penting untuk
keberhasilan bisnis ini. Lokasi yang dipilih bukan hanya sekedar yang strategis
dan memiliki ukuran yang cukup besar (luas) namun juga perlu diperhatikan
tentang masalah akses yang baik ke berbagai lokasi-lokasi penting lain, suasana
yang menyenangkan, lahan parkir yang luas dan aman, mudah dijangkau serta
harus lebih unggul dari pesaing.
2. Tehnologi canggih. Teknologi diperlukan untuk efisiensi dan efektivitas dari
berbagai kegiatan perusahaan. Penggunaan teknologi ini misalnya digunakan
dalam sistem JIT, marketing, dan hubungan dengan konsumen. Tanpa teknologi
yang canggih, perusahaan dalam industri retail akan sulit bersaing dengan
perusahaan lain.
3. Kelengkapan produk. Kelengkapan produk dan lancarnya pasokan merupakan hal
penting untuk mengungguli pesaing. Perusahaan retail harus memastikan
kelengkapan dan ketersediaan barang. Jika pesaing memiliki barang yang lebih
lengkap, maka perusahaan akan dapat tersaingi. Begitu juga dengan adanya
ketersediaan barang. Perusahaan retail yang mengalami stock out dapat disaingi
oleh perusahaan lain.
4. Superior atas infomasi mengenai core customer wants. Informasi mengenai
kebutuhan dan keinginan juga diperlukan agar perusahaan dapat menyediakan
produk yang tepat dan memiliki daya saing di mata konsumen.
5. Produk-produk yang berkualitas dengan harga yang murah dan services yang
mendukung. Harga yang murah tentu saja dapat menarik konsumen retail dan
merupakan alat persaingan industri retail.
6. Network terhadap produsen dan distributor yang kuat. Perusahaan retail perlu
memiliki jaringan untuk mendapatkan supply barang dan memiliki jaringan
dengan distributor agar distributor mampu menyalurkan barang-barang yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk dijual. Hubungan dengan produsen dan
distributor sangat penting untuk menjaga kelangsungan operasi perusahaan.
7. Kemampuan permodalan yang kuat. Untuk memasuki industri retail yang telah
diisi oleh perusahaan-perusahaan besar, permodalan yang kuat sangat diperlukan.
Hal ini karena selain untuk mendirikan berbagai cabang juga diperlukan untuk
menjalin hubungan dengan supplier dan distributor.
IV. INTERNAL ANALYSIS
A. MATRIX SWOT
Strategi SWOT :
1. Strategi SO, adalah strategi yang memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk
meningkatkan kemungkinan mengambil peluang yang ada.
2. Strategi WO, adalah strategi yang digunakan untuk mengatasi kelemahan
dengan berusaha mengambil peluang yang ada.
3. Strategi ST, merupakan strategi yang memaksimalkan kekuatan untuk
menghindari ancaman yang mungkin terjadi.
4. Strategi WT, adalah strategi dimana perusahaan berupaya memperkecil
kelemahan serta menghindari ancaman.
Berikut ini merupakan matriks analisis SWOT dari PT. Matahari Department Store Tbk :
Strength ( S ) Weakness ( W )
1. Memiliki area
penjualan terbesar
dan terluas di
Indonesia
2. Memiliki Track
record yang sangat
baik di bidang
industry ritel
3. Brand Awareness
yang baik
4. Memiliki
pemahaman local
yang baik
5. Berada dalam
group bisnis yang
1. Harga Produk
cenderung lebih
mahal di banding
produk pesaing
2. Kurang cepat
adaptasi terhadap
pesaing
3. Terlalu banyak
jumlah pekerja
4. Merek produk yang
dijual di matahari
bisa juga di
dapatkan ditempat
lain dengan mudah
5. Kurangnya
besar dan kuat
6. Memiliki program
membership
sehingga menarik
banyak langganan
loyalitas pelanggan
6. Rawan pencurian
terhadap barang
perusahaan dan
barang konsumen
karena tidak ada
tempat penitipan
barang untuk
pelanggan
Opportunities SO WO
1. Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
yang semakin
meningkat
2. Pangsa Bisnis Ritel
di Indonesia yang
cukup besar
3. Banyaknya kota/
kabupaten di
Indonesia yang
belum tersentuh
department store
4. Daya Beli
masyrakat yang
makin meningkat
5. Timbul kesadaran
masyarakat akan
berpakaian yang
mengikuti tren
fashiond
6. Munculnya Mall
dan pusat
perbelanjaan baru
1. Menambah jumlah
gerai gerai di kota
kota yang baru
membuka mall
2. Meyakinkan
investor dan pihak
luar lainnya untuk
bekerjasa dalam
melakukan
franchising dengan
membuka gerai
gerai baru di mall-
mall dan pusat
perbelanjaan
lainnya di seluruh
Indonesia
3. Promosi intensif di
dalam dan di luar
area Mall dan
pemasangan
pamphlet dan
baliho untuk
meningkatkan
minat pelanggan
1. Membuat Program
join franchising
yang artinya untuk
membuka satu
gerai baru tidak
hanya di lakukan
oleh satu investor
tetapi bisa di
laukan dengan cara
join atau patungan
sehingga modal
bisa di tanggung
secara bersama
sama
2. Memberikan
disctount besar
besaran selama
periode awal
pembukaan gerai
baru sehingga
masyarakat kelas
bawah pun bisa
membeli di gerai
Matahari
Threats ST WT
1. Banyaknya dan
munculnya pesaing
yang bergerak pada
bidang yang sama
2. Beberapa produk
1. Meningkatkan
pelayanan dan
fasilitas yang ada
di gerai untuk tetap
menarik minat dari
1. Meningkatkan
kerjasama dengan
pihak brand
fashion dengan
menawarkan
yang dijual di
Matahari mulai
membuka gerai
sendiri
3. UMR dan harga
produk dari
supplier yang terus
mengalami kenaik
4. Banyaknya
masyarakat yang
melirik produk
local
5. Beberapa pesaing
menjual produknya
dengan harga yang
lebih murah
6. Sikap pemerintah
yang mendukung
munculnnya
entrepreneur baru
pelanggan
2. Membuka unit
penjualan via
online shop dan
delivery order
berbasis telepon
3. Merangkul brand
local terkenal yang
disukai masyarakat
dan menjualnya di
gerai baik dengan
Sistem bagi hasil
maupun reseller
formula profit
share yang baru
agar brand fashion
tidak membuka
gerai mandiri
2. Memberikan
discount yang
cukup besar untuk
produk produk
branded yang
sudah agak
ketinggalan tren
3. Membentuk tim
khusus yang
bertugas sebagai
pengamat pasar
dan pesaing
sehingga langkah
inovasi dan
adaptasi terhadap
pesaing bisa lebih
cepat dilakukan
B. COMPANY VALUE CHAINS
Value Chain (rantai nilai) merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam rangka penciptaan dan penyampaian nilai kepada pelanggan.
Value chain terdiri dari aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung
(supporting activities). Aktivitas utama dari Matahari sebagai perusahaan retail
adalah supply chain dan distribusi, sales dan marketing, dan service. Sedangkan
aktivitas pendukung value chain terdiri dari sumber daya manusia dan keuangan.
1. Supply Chain dan Distribusi
Supply chain Matahari laksanakan berdasarkan sistem ‘just in time’.
Barang tidak disimpan di pusat distribusi karena pusat distribusi melayani fasilitas
flow-through, di mana pemasok mengantar barang secara rutin ke pusat,
kemudian mendistribusikan secepatnya ke gerai-gerai. Hal ini dapat menekan
biaya dan risiko persediaan serta memaksimalkan efisiensi dan fleksibilitas.
Sebagian besar barang didistribusikan melalui jalur darat di daerah Jawa, Bali,
dan Sumatra. Sedangkan untuk menjangkau Indonesia bagian Timur, distribusi
dilakukan melalui laut. Transporter yang dikontrak termasuk dalam daftar vendor
yang telah dipercaya.
2. Service
Dalam hal pelayanan, Matahari berusaha untuk terus meningkatkan
pelayanan konsumen untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang berkesan
bagi konsumen. Sejumlah inisiatif telah diterapkan, termasuk call centre khusus
untuk layanan konsumen, peningkatan waktu pelayanan di kasir, dan pelatihan
tambahan bagi karyawan yang mencakup tak hanya pelayanan konsumen tapi
juga kemampuan umum seperti bahasa Inggris dan rasa percaya diri.
Matahari bertujuan untuk memastikan kenyamanan konsumen melalui
berbagai fasilitas seperti kamar kecil, ruang shalat, ruang duduk, parkir mobil dan
layanan bungkus kado. Dari waktu ke waktu, acara khusus dan peragaan diadakan
di gerai Matahari untuk meningkatkan pengalaman belanja dan memperagakan
beberapa produk. Dengan jaringan nasional perusahaan, Matahari juga dapat
menawarkan lebih banyak kemudahan, seperti pembayaran barang di satu gerai
dan pengambilan di gerai lainnya, Matahari tidak memiliki ketentuan
pengembalian barang. Namun, konsumen dapat menukarkan produk dalam kurun
waktu tujuh hari dari pembelian (misalnya barang rusak, atau pertukaran warna
yang berbeda untuk produk yang sama).
3. Sales dan Marketing
Marketing Mix Analysis
Matahari mempromosikan gerai dan produknya melalui media online dan
offline, termasuk televisi, radio, media cetak dan website Matahari. Matahari
beriklan sepanjang tahun melalui direct mail, surat kabar, majalah, banner dan
surat edaran. Selain website, Matahari juga hadir melalui akun Facebook dan
Twitter, yang kini menjadi bagian yang penting dalam kegiatan promosi dan
pemasaran kami. Kampanye pemasaran melalui SMS untuk menargetkan anggota
kartu loyalti juga digunakan. Kampanye iklan Perseroan yang terus berubah
dirancang tak hanya untuk menarik konsumen tapi juga untuk menekankan citra
Matahari sebagai merek yang berasosiasi dengan mode, keragaman dan nilai.
Penekanan pada nilai tambah disampaikan melalui iklan Perseroan yang
berfokus pada promosi. Penawaran promosi matahari mempromosikan gerai dan
produknya melalui media online dan offline, termasuk televisi, radio, media cetak
dan website Matahari. Matahari beriklan sepanjang tahun melalui direct mail,
surat kabar, majalah, banner dan surat edaran. Selain website, Matahari juga hadir
melalui akun Facebook dan Twitter, yang kini menjadi bagian yang penting dalam
kegiatan promosi dan pemasaran kami. Kampanye pemasaran melalui SMS untuk
menargetkan anggota kartu loyalti juga digunakan. Kampanye iklan Perseroan
yang terus berubah dirancang tak hanya untuk menarik konsumen tapi juga untuk
menekankan citra Matahari sebagai merek yang berasosiasi dengan mode,
keragaman dan nilai.
Penekanan pada nilai tambah disampaikan melalui iklan Perseroan yang
berfokus pada promosi. Penawaran promosibersamaan dengan promosi khusus
dalam gerai tersebut. Terutama di kota-kota kecil, acara pembukaan toko sering
diadakan atas koordinasi dengan pusat perbelanjaan atau pengembang mall,
pejabat dan pemasok setempat. Biasanya, liputan yang didapat dari acara-acara
dari media daerah dapat menjadi faktor utama untuk menarik konsumen. Di
daerah di mana gerai Matahari memiliki kompetitor yang aktif, program promosi
kihusus dirancang untuk memastikan visibility yang tinggi bagi Matahari.
Untuk menekankan merek Matahari sebagai ritel mode- terdepan,
Perseroan secara rutin mensponsori dan berpartisipasi dalam acara-acara fashion,
termasuk Gadis Sampul, Jakarta Fashion Week 2014, Jakarta Kids Festival, dan
Wajah Femina.
Visibility tinggi dari merek ekskslusif Matahari melalui kegiatan
pemasaran dan iklan Perseroan telah membantu mengkonsolidasi posisinya di
kalangan merek popular Indonesia, dan meraih banyak penghargaan merek
popular di 2013. Total dana pemasaran Perseroan adalah Rp 130,9 miliar di 2013,
mewakili 1,03% dari total penjualan barang dagangan selama tahun tersebut.
4. Analisis Sumber Daya Manusia
Sebagai perusahaan jasa, Matahari menyadari pentingnya peran sumber
daya manusia terhadap kesuksesan bisnis. Dengan pesatnya perkembangan
jaringan gerai, sangat penting bagi Matahari untuk dapat menarik dan
mempertahankan karyawan yang memadahi di setiap daerah dan bagian bisnis.
Dalam memenuhi tantangan ini, perusahaan secara konsisten berupaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, serta memastikan bahwa
Matahari memberikan suasana kerja yang menarik dan kompetitif.
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Dalam sebuah perusahaan, adanya pelatihan dan pengembangan karyawan
menjadi hal yang penting. Pelatihan dan pengembangan di Matahari ditujukan
untuk membangun kompetensi yang relevan bagi karyawan, membekali
mereka untuk dapat memenuhi potensi mereka dan memenuhi tanggung
jawab mereka secara efektif. Program pelatihan di Matahari juga dirancang
untuk membangun budaya yang berorientasi kepada konsumen Matahari.
Pelatihan yang telah dilakukan di tahun 2013:
Untuk mendukung strategi pertumbuhannya, perusahaan berupaya
untuk mempertahankan talenta terbaiknya melalui jalur pengembangan karir
yang menjanjikan bagi mereka yang berbakat di manajemen. Secara berkala,
karyawan menjalani program testing dan pelatihan untuk mengidentifikasikan
pemimpin masa depan. Kandidat terbaik akan ditempatkan di program
pengembangan yang mempersiapkan mereka untuk di posisi manajemen
menengah dan senior. Kebanyakan dari mereka yang berada di posisi
manajemen telah dipromosikan secara internal. Program ini juga telah
diterapkan di jaringan gerai, di mana hampir seluruh manajer di gerai baru
adalah mereka yang memiliki pengalaman mengelola gerai Matahari yang
telah ada. Dengan strategi ini, perusahaan dapat mempertahankan nilai-nilai
dan budaya organisasi, serta menjaga talenta perusahaan dengan orang-orang
yang berpengalaman dan mengerti tujuan perusahaan.
Kepuasan Karyawan
Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan dan kondisi kerja mereka akan
lebih termotivasi untuk melakukan yang terbaik untuk memberikan kualitas
pelayanan yang lebih baik, yang akhirnya akan memperkuat posisi kompetitif
Matahari di pasar. Matahari menawarkan bonus dan serangkaian insentif yang
dirancang untuk meningkatkan kepuasan karyawan dan meningkatkan
loyalitas karyawan. Insentif ini termasuk program kepemilikan kendaraan,
jaminan kesehatan, asuransi jiwa dan cuti hamil. Dalam mengukur kepuasan
karyawan, perusahaan mengadakan survey sebanyak dua kali dalam setahun.
Area fungsional dengan nilai paling rendah akan menjadi fokus perbaikan di
masa yang akan datang. Ukuran ini adalah bagian dari strategi yang dirancang
untuk memastikan bahwa Matahari dapat terus merekrut dan
mempertahankan karyawan berkualitas tinggi di setiap jajaran di organisasi.
Perusahaan juga meninjau gaji dan benefit karyawan secara rutin dan
membandingkannya dengan perusahaan retail lain, untuk memastikan bahwa
gaji dan benefit yang ditawarkan kompetitif. Hal ini juga berpengaruh pada
turnover karyawan yang rendah. Selain itu, perusahaan juga mengadakan
kampanye kebersihan untuk memotivasi setiap gerai untuk memperbaiki
kondisi, kebersihan dan penampilan ruang di mana karyawan menghabiskan
waktunya saat mereka istirahat. Adanya kompetisi untuk manajer gerai
terbaik juga mengubah pola pikir dan menanamkan rasa bangga akan tempat
kerja dan membantu untuk menanamkan budaya pengelolaan yang baik.
Hubungan Karyawan
Hubungan Matahari dengan karyawannya dilandasi tiga pilar: Lembaga Kerja
Sama (LKS); Ikatan Karyawan Matahari (IKM); dan Koperasi Matahari.
Setiap institusi ini hadir di gerai Matahari, di kantor pusat dan pusat distribusi
untuk memfasilitasi komunikasi dan hubungan baik antara Perseroan dan
karyawan. Setiap gerai memiliki Koperasi Matahari, suatu badan yang
dibentuk dan dikelola oleh karyawan tanpa dukungan dari Perseroan. Selain
membantu karyawan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dengan
pinjaman darurat, dukungan kesejahteraan dsb, koperasi ini juga
menyediakan pelatihan pengelolaan usaha kecil dan keuangan bagi karyawan.
Manajemen Prestasi
Dalam hal ini, setiap departemen memiliki key performance indicator (KPI).
Perusahaan menilai dan mengevaluasi kinerja karyawan secara rutin. Hal ini
untuk menentukan program pelatihan dan memastikan bahwa perusahaan
menempatkan karyawan di posisi yang tepat dan mengidentifikasi karyawan
yang dapat ditempatkan pada posisi pemimpin.
5. Analisis Keuangan
Analisis yang digunakan hanya berasal dari data laporan keuangan tahun 2011-
2013 karena pada tahun 2010 perusahaan melakukan akuisisi dengan PT Meadow
Indonesia sehingga laporan keuangan perusahaan tahun 2011-2013 tidak dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan di tahun 2010.
Setelah terjadinya akuisisi dengan PT Meadow Indonesia di tahun 2010,posisi
ekuitas PT Matahari Department Store mengalami kondisi negatif mencapai Rp -3.2
triliun. Namun laba yang terus meningkat per tahunnya membuat persentase dari tiap
komponen neraca berubah. Total aset perusahaan per tahun selalu naik dan cenderung
stabil di tahun 2013 sebesar 2,9 triliun . Sementara itu hutang perusahaan per tahun
cenderung menurun menjadi 3,7 trilliun di tahun 2013. Total hutang berkurang dan
menurunkan ekuitas negatif. Hal tersebut mengindikasikan performa keuangan
perusahaan yang makin membaik setiap tahunnya.
TOTAL ASSETS
TOTAL LIABILITIES
TOTAL EKUITAS
Sementara itu dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 cadangan kas perusahaan turun
menjadi 241.26 milliar karena perusahaan menggunakan 237.92 milliar untuk melakukan
aktivitas investasi. Namun disisi lain, perusahaan juga menghasilkan arus kas bersih
sebesar 1.67 trilliun dari aktivitas operasionalnya.
CASH
Net Cash Flow provided from operating activities
Dari analisa laporan laba rugi per tahun diketahui bahwa penjualan perusahaan selalu
meningkat dimana total penjualan di tahun 2013 tumbuh sebesar 17,2% menjadi Rp
12.735 miliar. Didorong oleh peningkatan produktifitas di gerai-gerai yang ada dan
penambahan gerai baru di lokasi strategis di seluruh negeri, pertumbuhan PT Matahari
Department Store Tbk juga naik dari 11,1% di 2012 menjadi 12,1% di 2013.
SALES
Tiap tahun pendapatan perusahaan juga selalu bertambah. Pada tahun 2012 pendapatan
naik sebesar 19,5% dan pada tahun 2013 naik sebesar 20.25% dari 5.52 triliun menjadi
6.75 triliun di tahun 2013.
REVENUE
Seiring peningkatan penjualan maka laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan
yang signifikan. Pada tahun 2012 terjadi kenaikan sebesar 65.5% dan tahun 2013 terjadi
kenaikan sebesar 49.2% dari 770.88 miliar menjadi 1.15 triliun.
NET INCOME
Seiring dengan meningkatnya net income perusahaan, maka laba bersih yang diterima
dari tiap saham juga meningkat. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan pada Earning per
Share meningkat dimana pada tahun 2013, Earning per share perusahaan naik dari
48.62% menjadi 49.20% .
EARNING PER SHARE
Peningkatan performa keuangan perusahaan terutama disebabkan oleh peningkatan
pertumbuhan segmen pelanggan yang menjadi target Matahari. Selain itu ada pula faktor
perbaikan mutu dan kualitas produk, serta pembukaan gerai-gerai baru.
Rasio Keuangan
Berikut adalah rasio keuangan perusahan dibandingkan dengan industry dan sector secara
keseluruhan:
Perusahaan Industi Sektor
Liquidity Ratio
Current ratio 0.77 1.28 1.5
Quick ratio 0.39 0.96 1.21
Leverage Ratio
Interest coverage 5.31 27.99 7.07
Activity Turnover
Asset turnover 2.88 1.26 0.88
Inventory turnover 3.74 10.55 10.66
Receivable turnover 261.79 18.62 11.70
Profitability Ratio
Gross margin 63.82 39.75 22.94
Operating margin 26.14 7.26 13.58
Net profit margin 17.06 4.74 10.71
ROA 49.17 5.97 9.39
ROE 27.39 10.93 20.31
ROI 143.00 9.51 16.20
Market Ratio
P/E ratio 33.76 38.27 16.40
Price to sales 5.76 2.20 321.93
Price to cash flow 28.76 22.84 11.00
Dividen yield 1.04 1.49 2.50
Hasil liquidity ratio menunjukkan bahwa PT Matahari Department Store memiliki
tingkat likuiditas yang lebih rendah dibanding rata-rata industry dan sektor. Hal ini
mengindikasikan bahwa kemampuan atau likuiditas perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar lebih rendah dari rata-
rata industry dan sektor, dan merupakan indikator tidak likuidnya aset perusahaan.
Ini membuat investasi penanaman modal pada PT Matahari Department Store
menjadi cukup riskan. Namun rasio likuiditas yang terlalu tinggi juga akan
berpengaruh buruk pada profitabilitas perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu
meningkatkan likuidasnya minimal pada tingkat rata-rata industri untuk menarik
minat investor dalam berinvestasi.
Leverage rasio PT Matahari Department Store memberikan hasil yang juga lebih
rendah dibanding dengan tingkat laverage rata-rata industi dan sector. Hal ini
membuat investor kurang yakin dalam menanamkan modalnya di perusahaan. Jika
perusahaan dapat meningkatkan rasio likuiditasnya, diharapkan laverage rasio
perusahaan pun juga akan naik.
Hasil rasio aktivitas menunjukkan bahwa PT Matahari Department Store memiliki
tingkat perputaran aktivitas yang lebih tinggi dibanding rata-rata industi dan sector.
Hal ini mengindikasikan bahwa PT Matahari Department Store mampu
menggunakan aset dan piutang secara efisien untuk menghasilkan keuntungan.
Rasio profit margin PT Matahari Department Store dinilai sangat baik karena
memiliki kemampuan menghasilkan laba yang jauh lebih tinggi dibanding rata-rata
industi dan sector. Selain itu, perusahaan mampu melakukan efisiensi manajemen
aset dan ekuitas yang jauh lebih baik dibanding perusahaan lain dalam industi dan
sector yang sama.
PT Matahari Department Store memiliki P/E yang lebih rendah dari rata-rata
industry namun sudah melampaui rata-rata sector. Rasio ini sudah nilai tinggi dalam
satuan investasi karena investor bersedia membayar 33.76 rupiah pada tiap laba yang
dihasilkan perusahaan. Ketika PER turun maka investor menilai bahwa investasi
pada perusahaan memiliki risiko yang lebih besar. Deviden yield Unilever yang
lebih rendah mengindikasikan prospek pertumbuhan yang lebih tinggi.
C. COMPETITIVE ADVANTAGES
PT. Matahari Department Store Tbk. merupakan salah satu perusahaan retail
terbesar di Indonesia. Namun raksasa perusahaan retail yang ada di Indonesia bukan
hanya PT. Matahari Department Store Tbk. saja, ada beberapa perusahaan besar
lainnya yang bergerak di sektor yang sama. Beberapa pesaing berat PT. Matahari
Department Store Tbk. di Indonesia antara lain:
1. PT. Ramayan Lestari Sentosa Tbk. (Ramayana Department Store)
2. PT. Metropolitan Retailmart (Metro Department Store)
Untuk mempertahankan posisi bersaing dan dapat unggul dari pesaing, PT
Matahari Department Store Tbk memiliki merek ekslusif dan portofolio merek yang
kuat. Jaringan gerai Matahari kini terdiri dari 125 gerai di 61 kota di seluruh
kepulauan nusantara. Jangkauan geografis ini tak tertandingi oleh jaringan
department store lainnya di Indonesia. Dengan jaringan gerai nasional terbesar dan
operasional logistik yang efisien menempatkan perusahaan untuk meraih keuntungan
dari peluang pertumbuhan di seluruh Indonesia. Ditambah dengan geografis
Indonesia yang luas, hal tersebut membuat kompetitor atau pendatang baru yang
kecil sulit untuk mereplikasi dalam jangka waktu menengah.
Selain itu, salah satu kekuatan yang membuat Matahari berbeda dari
kompetitornya berasal dari merek in-house eksklusifnya. Kinerja dari Lima merek
terpopulernya yaitu Nevada, Cole, Super T, Little M dan St Yves berhasil menjadi
merek pilihan kalangan segmen pelanggan yang berbeda. Dijual secara eksklusif di
gerai Matahari, portofolio merek yang kuat ini membedakan Matahari dari
kompetitor dan memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan campuran barang
sesuai pilihan konsumen setempat.
Strategi Matahari untuk memberi nilai lebih pada konsumen dengan menawarkan
pilihan produk fashion yang sangat beragam dan berkualitas tinggi dengan harga
yang terjangkau, ditata dalam lingkungan gerai yang menarik dan modern membuat
perusahaan berhasil mendapatkan kesetiaan pelanggannya. Hal ini terlihat dari
kesuksesan loyalty program MCC, yang memiliki lebih dari 2,6 juta anggota yang
aktif di akhir 2013, menjadikannya salah satu program kartu loyalti terbesar di
Indonesia. Keahlian operasional dan model bisnis tersebut terbukti telah
memberikan keuntungan yang konsisten di seluruh gerai, dan memungkinkan
Matahari untuk berkembang secara pesat dan menguntungkan.
V. BUSINESS LEVEL STRATEGY
A. GENERIC STRATEGY
Dapat kita ketauhi di dalam teori yang dikemukakan oleh Porter bahwa terdapat 3
pendekatan yang dapat digunakan dari Strategic generic inbi yaitu Product
Differentiation, Cost Leadership, dan Best Cost, dilihat jelas dari PT Matahari
Departement Store dan dengan diperkuat oleh hal-hal yang sudah dikemukakan tadi
bahwa diferensiasi dan penekanan cost sama pentingnya di dalam menjalani bisnis
retail, maka dari itu Strategic Generic yang dapat digunakan oleh PT Matahari
Departement Store adalah best cost dimana kedua hal tersebut menjadi titik focus
dari Matahari Departement Store, Best Cost diplih dikarenakan sumber daya
manusia dan kesiapan perusahaan akan menyiapkan hal ini dan nantinya dapat
menyukseskan kembali PT Matahari Departement Store.
VI. CORPORATE LEVEL STRATEGY
A. DIVERSIVICATION
Dilihat dari sejarahnya, semenjak didirikan PT Matahari Department Store
Tbk tercatat melakukan berbagai bentuk diversifikasi sebagai usaha untuk
mengembangkan bisnis unitnya. Dimulai pada tahun 2009, PT Pacific Utama Tbk
sebagai perusahaan afiliasi dari PT Matahari Putra Prima Tbk, mengakuisisi
Divisi Matahari Department Store, menjadikan Matahari sebagai satu perusahaan
publik yang berdiri sendiri, dan berganti nama menjadi PT Matahari Department
Store Tbk (Matahari). Kemudian di tahun 2010, Matahari dibeli oleh PT Meadow
Indonesia (MI), suatu anak perusahaan dari Asia Color Company Limited (ACC).
Keduanya secara tidak langsung dimiliki secara mayoritas oleh CVC Asia Fund
III. Kemudian di tahun 2011, PT Meadow Indonesia dan Matahari bergabung,
menggunakan Matahari sebagai entitas yang bertahan.
VII. ETHICS AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Matahari Department Store Tbk (Matahari), sebagai salah satu jaringan
department store terkemuka di Indonesia, berkomitmen untuk menerapkan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Penerapan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, keadilan dan
kesetaraan dalam semua aspek operasinya merupakan landasan untuk
keberhasilan pertumbuhan sekaligus memberikan manfaat yang berkelanjutan
bagi seluruh pemangku kepentingan.
Perusahaan telah melebur prinsip-prinsip GCG di seluruh prosedur
operasional dan digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan Kode Etik Perseroan.
Disamping memastikan bahwa Perseroan mematuhi perundang-undangan dan
peraturan lainnya baik dari pemerintah pusat maupun daerah, Perseroan
berkomitmen untuk memantau dan memperkuat implementasi GCG dengan cara:
Terus melakukan konsolidasi hubungan antara Dewan Komisaris dan
Direksi;
Terus melakukan penguatan pengawasan Perseroan dan fungsi
manajemen;
Memastikan akurasi dan integritas sistem keuangan;
Memastikan pengungkapan informasi yang tepat waktu;
Mengambil keputusan yang sesuai etika dan bertanggung jawab;
Mengidentifikasi dan mengelola risiko;
Menghargai hak-hak pemegang saham secara konsisten;
Memberikan remunerasi yang pantas secara bertanggung jawab
Di tahun tahun 2012 lalu, dengan kerangka GCG yang baik perusahaan
melakukan pemisahan fungsi pengawasan dan pengambilan keputusan,
pengendalian internal yang kuat, audit eksternal, manajemen risiko, program
whistle-blowing, penyediaan informasi secara tepat waktu di situs Perseroan, serta
keterlibatan aktif dari Sekretaris Perusahaan.
Perusahaan berusaha menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yang baik (termasuk transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi,
kewajaran dan kesetaraan) melalui Kode Etik. Kode Etik menjabarkan nilai-nilai
inti Matahari dan memberi panduan bagi Tim Manajemen, Direksi, Dewan
Komisaris dan seluruh karyawan lainnya dalam menjalankan tanggung jawab
sehari-hari termasuk interaksi mereka dengan sesama karyawan, pemegang
saham, pemasok, dan regulator.
Kode Etik mendorong karyawan untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, dan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku,
melaksanakan seluruh pekerjaan dengan tingkat profesionalisme dan integritas,
menghindari pemberian hadiah, suap dan komisi yang tidak seharusnya,
menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan
pekerjaan, dan melindungi informasi rahasia perusahaan, baik selama masih
ataupun tidak lagi menjadi karyawan perusahaan.
Kode etik dan segala ketentuannya secara teratur disosialisasikan ke
seluruh karyawan yang telah lama bekerja maupun karyawan yang baru dengan
menandatangani pernyataan kode etik setidaknya setiap dua tahun. Kode etik juga
senantiasa ditinjau dan diperbarui agar dapat memenuhi tujuan akhir dari Kode
etik tersebut, yaitu untuk mengintegrasikan nilai-nilai Matahari ke dalam perilaku
karyawan untuk melaksanakan praktik-praktik bisnis yang beretika agar sejalan
dengan visi dan misi perusahaan, memberi gambaran yang jelas mengenai nilai-
nilai Matahari dan perilaku yang dapat diterima yang harus dipatuhi oleh seluruh
karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka sehari-hari,
memberikan pedoman dasar bagi semua tingkatan di Perseroan yang harus
diterapkan selama berinteraksi antar atasan – karyawan, rekan kerja, pemegang
saham, pemasok, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Ada beberapa program yang Matahari laksanakan dalam melaksanakan
Corporate Social Responsibility. Program – program yang Matahari lakukan ini
telah sesuai dengan Triple Bottom Line yaitu People, Planet dan Profit. Matahari
juga terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan sosial dan masyarakat di
seluruh Indonesia. Selain kemitraan jangka panjang dengan UNICEF, Yayasan
Dompet Dhuafa, Yayasan Pendidikan Pelita Harapan, Ikatan Karyawan Matahari
dan lainnya, Matahari juga memberikan kontribusi melalui gerainya ke organisasi
lainnya dan berbagai inisiatif yang layak, baik nasional maupun lokal. Matahari
berfokus untuk memberikan pelayanan terbaik dari seluruh program yang
didukung untuk memastikan bahwa program ini memberikan dampak perubahan
yang terus berkelanjutan dalam kehidupan komunitas yang terbantu.
1. People
Pembangunan Sosial
Matahari telah memiliki kemitraan jangka panjang dengan
beberapa organisasi yang bekerja secara efektif, di tingkat nasional
maupun lokal. Matahari memberikan kontribusi terutama di bidang
pendidikan, kesehatan dan pengembangan sosial dan bantuan
bencana alam. Beberapa donasi untuk program ini digalang
melalui proses sukarela dan transparan di mana konsumen diajak
saat di bagian kasir jika mereka mau memberikan koin kembalian
untuk menjadi sumbangan. Penerima donasi dari program ini akan
berubah setiap 2 bulan. Program ini terbukti sangat populer di
kalangan konsumen dan telah membantu beberapa ribu orang yang
layak selama bertahun-tahun.
2. Planet
Kepedulian Lingkungan
Sebagai department store ritel, Matahari tentunya harus
menyediakan tas belanja selama bisnisnya berjalan. Namun,
penggunaan plastik yang berlebihan diketahui memberikan
kontribusi ke berbagai polusi lingkungan yang mempengaruhi
pemanasan global. Karena itu, Matahari menggunakan tas plastik
biodegradable, yang dapat terurai secara biologis dalam waktu dua
hingga empat tahun. Ketentuan ini telah diterapkan di seluruh gerai
Matahari di Indonesia sejak 2011.
3. Profit
Menghargai Karyawan
Tujuan kebijakan sumber daya manusia Matahari adalah untuk
meningkatkan produktivitas, kesejahteraan dan retensi karyawan
dengan menyediakan lingkungan kerja yang memotivasi dan
menguntungkan. Selain itu, untuk membina hubungan industri
yang nyaman dan memfasilitasi komunikasi, Matahari mendukung
tiga forum utama, Ikatan Karyawan Matahari (IKM), Lembaga
Kerja Sama (LKS) dan koperasi karyawan yang berada di setiap
gerai Matahari, kantor pusat dan kantor distribusi.
Baik IKM dan LKS telah saling membantu membina hubungan
saling menghormati, sadar berkomunitas di antara karyawan, dan
penanganan keluhan karyawan yang efektif dan sensitif, sehingga
memberikan pengaruh positif pada kepuasan kerja dan
produktivitas.
Untuk melindungi karyawan, pemasok dan kontraktor dari
tindakan tidak etis atau ilegal, dan praktek bisnis yang tidak adil,
Matahari telah menerapkan mekanisme whistleblower, Suara
Matahari. Segala tindakan ilegal dan tidak sesuai dapat dilaporkan
melalui Suara Matahari–saluran telepon bebas pulsa, fax, website,
e-mail dan pos– dengan sangat rahasia dan dengan anonimitas
penuh. Untuk menjamin perlindungan penuh bagi informan,
Perusahaan telah menunjuk administrator independen yaitu
Deloitte.
Matahari berpegang teguh pada praktek perekrutan yang adil tanpa
diskriminasi, dan berupaya untuk sedapat mungkin merekrut secara
lokal dan mempromosikan secara internal. Seluruh faktor ini telah
memberikan kontribusi pada pencatatan tingkat pergantian
karyawan yang rendah, kepuasan kerja yang tinggi dan tidak
adanya gangguan ketenagakerjaan dalam beberapa tahun terakhir.
Kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
Matahari berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang
aman bagi seluruh karyawan di gerai, pusat distribusi dan kantor
pusat. Staf yang ada di gerai menikmati kenyamanan dan
keamanan yang sama dengan konsumen, dan berpartisipasi dalam
pelatihan kebakaran secara berkala dan prosedur keamanan lainnya
yang diatur oleh mall, atau pengelola pusat perbelanjaan. Panduan
keselamatan untuk pekerjaan yang spesifik dikomunikasikan
kepada karyawan yang terlibat dalam logistik dan distribusi.
Perlindungan Konsumen
Sebagai bisnis yang berorientasi kepada konsumen, Matahari wajib
mengakui dan melindungi hak-hak konsumen. Selain patuh dengan
seluruh kode dan standard bangunan, semua gerai dan tata ruang
gerai di-desain untuk kemudahan, kenyamanan dan keamanan
konsumen, dan setiap gerai dilengkapi dengan alarm kebakaran,
sistem sprinkler dan akses menuju tangga darurat.
Kebijakan jaminan dan garansi produk Matahari memberikan
jaminan bagi konsumen jika adanya kerusakan. Untuk memastikan
standar kualitas produk yang tinggi, Matahari mengevaluasi
produk sebelum menempatkannya di rak dan memantau keluhan
konsumen.Perusahaan memberikan waktu 7 hari setelah pembelian
bagi konsumen untuk dapat menukar barang yang telah dibeli
dengan barang serupa.
Matahari memiliki beberapa fasilitas dimana konsumen dapat
menyampaikan saran, keluhan dan meminta informasi. Konsumen
dapat menyampaikan hal yang menjadi perhatian mereka di meja
layanan konsumen di dalam gerai selama jam operasional gerai,
atau melalui Halo Matahari call centre, yang dikelola oleh agen
terpilih dan terlatih, melalui telepon. Halo Matahari beroperasi dari
jam 08.00 hingga 22.00 setiap hari. Konsumen juga dapat
menghubungi Matahari melalui website, e-mail atau telepon.
Seluruh masukan yang diterima dari konsumen akan dikumpulkan
dan dikirim ke kantor pusat sebagai pertimbangan pengambilan
keputusan.
Matahari menerima beberapa penghargaan untuk kepuasan
konsumen dan layanan konsumen di tahun 2013, termasuk posisi
kedua dari seluruh perusahaan di Indonesia untuk National
Customer Service Championships 2013. Manajemen percaya
bahwa pengakuan ini adalah cermin dari komitmen Matahari untuk
mengutamakan kebutuhan konsumen.
Program yang dilakukan matahari terhadap planet ialah program kepedulian
lingkungan, dalam bentuk pemakaian plastic yang dapat terdegradasi oleh lingkungan,
sehingga matahari ikut andil dalam melestarikan lingkungannya. Program CSR matahari
yang berguna untuk masyarakat adalah program kepedulian social, dana program ini
berasal dari sumbangan konsumen matahari dan dana perusahaan yang digunakan untuk
pengembangan social dan bantuan bencana alam. Terakhir program CSR yang berguna
untuk keuntungan perusahaan itu sendiri adalah kepedulian matahari terhadap
karyawannya sendiri. Seperti kesehatan dan keselamatan karyawan sehingga
mmeningkatkan tingkat produktifitas karyawan dalam bekerja. Kemudian program
perlindungan konsumen. Demi terjaganya hubungan dan nama baik matahari terhadap
konsumen, matahari menjamin dan memberi garansi selama 7 hari kepada konsumen bila
terjadi cacat pada produknya. Dua program ini dapat meningkatkan profit matahari
karena dapat meningkatkan produktifitas karyawan dan kepercayaan konsumen terhadap
matahari.
VIII. IMPLEMENTING STRATEGY
Sesuai dengan misi perusahaan, PT Matahari Department Store
memusatkan strateginya untuk memberikan pengalaman berbelanja ritel terbaik
bagi para pelanggan dengan menyediakan beragam produk fashion yang tepat
serta pelayanan yang maksimal. Strategi tersebut mampu mempertahankan brand
image perusahaan sehingga mereka mampu berkompetisi dan menjadi pemain
terdepan di segmen Department store dalam industri ritel. Untuk implementasi
dan eksekusi strategi tersebut, PT Matahari Department Store menjalankan
strategi superior berupa :
a. Membangun organisasi dengan kapabilitas, orang-orang, dan struktur yang
dibutuhkan hingga mampu mencapai kesuksesan eksekusi strategi. Karyawan
yang terlatih dan berdedikasi didukung oleh tim manajemen dengan kombinasi
pengalaman ritel global dan kekuatan implementasi lokal. Masing-masing
anggota tim manajemen memiliki pengalaman ritel yang beragam selama 17-35
tahun, dan secara kolektif mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang ritel
department store dan kekuatan implementasi lokal.
b. Mengadaptasi proses manajemen yang mendorong perbaikan berkelanjutan dari
eksekusi strategi yang dilakukan. Salah satunya terdapat dalam supply chain
perusahaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem ‘just in time’. Barang tidak
disimpan di pusat distribusi karena pusat distribusi melayani fasilitas flow-
through, di mana pemasok mengantar barang secara rutin ke pusat kemudian
mendistribusikan secepatnya ke gerai-gerai. Hal ini dapat menekan biaya dan
risiko persediaan serta memaksimalkan efisiensi dan fleksibilitas.
c. Memberlakukan sistem operasi dan informasi yang memungkinkan tiap anggota
dalam perusahaan mampu menjalankan aktivitasnya dengan baik. Sistem
informasi gerai dan produk yang canggih, riset pasar yang terus dilakukan dan
database berisi 2,6 juta anggota MMC memberikan pengetahuan terhadap
perbedaan pola dan konsumsi di setiap daerah dan gerai. Selain itu, sistem inti
perusahaan terintegrasi sepenuhnya, membentuk backbone IT yang dikelola oleh
VisioNet untuk menghindari kesalahan duplikasi dan meningkatkan kecepatan
dan efektifitas operasional perusahaan secara keseluruhan.
d. Memberikan balasan atas tercapainya target tertentu. Dalam hal ini, setiap
departemen di Perusahaan memiliki Key Performance Indicators (KPI) terperinci
yang mencakup target spesifik, kualitas dan kompetensi. Kenaikan gaji dan bonus
karyawan juga didasarkan pada hasil observasi kinerja tersebut. Perusahaan
kemudian menawarkan bonus dan serangkaian insentif yang dirancang untuk
meningkatkan kepuasan karyawan dan meningkatkan loyalitas karyawan. Insentif
ini termasuk program kepemilikan kendaraan,jaminan kesehatan, asuransi jiwa
dan cuti hamil. Seluruh karyawan Perseroan berhak untuk mendapatkan manfaat
yang dibayarkan melalui Jamsostek serta program keamanan sosial bagi pekerja
di sector formal.
e. Menanamkan budaya organisasi yang mampu mendorong eksekusi strategi
dengan baik. Hal tersebut dilakukan dengan menjaga komunikasi dan membangun
hubungan baik dengan para pegawainya dalam rangka mencapai kepuasan dan
loyalitas pegawai yang nantinya akan berpengaruh pada berkurangnya biaya
tenaga kerja. Perusahaan terus berinvestasi untuk menjaga hubungan kerja yang
tanggap dan kooperatif dengan karyawannya melalui dukungan aktif bagi asosiasi
karyawan Matahari, forum koperasi dan biparti.
IX. RECOMMENDATIONS
Dari analisis keuangan yang dilakukan, kami merekomendasikan bahwa
perusahaan harus dapat meningkatkan rasio likuiditas dan laveragenya agar dapat
menarik lebih banyak investor untuk berinvesatasi di perusahaan. Kami merasa
Matahari dapat merealisasikan hal tersebut mengingat kecenderungan hutangnya
yang selalu turun dan nilai asset yang terus bertambah tiap tahunnya.
Untuk membangun reputasi salah satunya bersumber dari sumber daya
manusia yang unggul. Maka dari itu,diperlukan sumber daya yang memadai
secara kualitas dan juga kuantitas untuk menunjang sasaran ini. Diharapkan
kedepannya Matahari dapat mengundang lebih banyak orang-orang yang
memiliki potensi dan motivasi tinggi untuk bergabung dengan PT Matahari
Department Store tbk.
Untuk mendorong pengembangan diri karyawan, perusahaan dapat
melakukan kegiatan – kegiatan berupa interaksi sosial, rohani, olahraga, rekreasi
dan pengembangan ide. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan program
ESOP (Employee Stock Option Program) pada karyawan atas kinerjanya.
Memberikan balasan atas tercapainya target tertentu dinilai dapat meningkatkan
kepuasan dan loyalitas pegawai.
Matahari dinilai telah mampu membangun loyalitas konsumennya dengan
baik. Terbukti dengan keberhasilan program Matahari Club Card (MCC) yang
telah mampu menggaet lebih dari 2,6 juta anggota yang aktif sekaligus menjadi
program loyalitas kartu department store terbesar di Indonesia. Untuk itu
perusahaan diharapkan dapat terus melakukan perbaikan termasuk perbaikan
pelayanan melalui gerai-gerainya maupun layanan konsumen. Kami merasa
bahwa Matahari perlu memperluas ruang gerak antar display produk agar
konsumen dapat dengan leluasa bergerak saat berbelanja.
Sedangkan dari segi pemasaran, perlu adanya segementasi pasar yang
lebih jelas dari Matahari Department Store, yaitu masyarakat Indonesia
berpendapatan Rp3-4 juta.
Kemudian
Matahari Department Store juga perlu memperjelas target pasarnya. Kami
menyarankan agar Matahari mentarget masyarakat golongan menengah ke bawah.
Untuk positioning, Matahari dapat memposisikan dirinya sebagai department store yang
dapat dijangkau semua kalangan yang mengutamakan kebersaingan harga,
keterjangkauan, dan kenyamanan.
MMEENNEENNGGAAHH KKEE
BBAAWWAAHH
REFERENSI
Bank Indonesia. (2014, September). Retail Sales Survey. Retail Sales Survey . Jakarta,
Jakarta, Indonesia: Bank Indonesia.
Gamble/Peteraf/Thompson. (2013). Essentials of Strategic Management The Quest for
Competitive Advantage 4th Edition. New York: McGraw-Hill Education.
PT Matahari Departement Store. (2013). Enhancing The Quality of Life Style Laporan
Tahunan 2013. Jakarta: PT Matahari Departement Store.
Putusan, 09/KPPU-L/2009 (Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia
2009).
Sudrajatulloh, D. (2013). TUGAS BESAR IV Analisis Strategi PT Matahari Departement
Store Indonesia. TUGAS BESAR IV Analisis Strategi PT Matahari Departement Store
Indonesia . Malang, Jawa Timur, Indonesia: Universitas Ma Chung Malang.
Indonesian Commercial Newsletter. (2011, Juni). Monthly Report Indonesian
Commercial Newsletter Juni 2011. Retrieved November 2014, from Monthly Report
Indonesian Commercial Newsletter: http://www.datacon.co.id/Ritel-
2011Store.html
Selanosa. (2014, Januari 8). PT Matahari Departement Store Tbk. Retrieved
November 26, 2014, from Selanosa:
http://sellanossaaa.wordpress.com/2014/01/08/pt-matahari-department-store-
tbk-2/
Gamble/Peteraft/Thompson.(2013).Essentials of Strategic ManagementThe Quest for
Competitive Advantage.New York: Mc Graw-Hill Education.