Analisa Kavitasi Pada Back Loading Pump di PT. Pertamina (Persero) Terminal Transit BBM Teluk Kabung (Sepriadi) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyaluran BBM oleh PT. Pertamina (Persero) Terminal Transit BBM Teluk Kabung kepada konsumen menggunakan sarana/fasilitas antara lain : 1. Mobil tanki (Loading Truck). Mobil tanki ini digunakan untuk penyaluran BBM ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), industri-industri wilayah Sumatra Barat, konsinyasi/hubungan ke wilayah UPms (Unit Pemasaran) II, dan konsumen industri daerah Riau. 2. Kapal tanker (Back Loading Ship) Kapal tanker ini digunakan untuk penyaluran BBM ke Sibolga, Meulaboh, Kreung Raya, Gunung Sitoli dan Bengkulu. Dalam pelayanan konsumen PT. Pertamina (Persero) Terminal Transit BBM Teluk Kabung sangat memperhatikan kepuasan konsumennya melalui komitmen perusahaan yaitu 5T “Tepat Mutu, Tepat Jumlah, Tepat waktu, Tepat Tujuan dan Tepat Keamanan”. Maka dari itu perusahaan sangat memperhatikan peralatan-peralatan yang digunakan untuk penyaluran BBM siap pakai, sehingga kepuasan pemegang saham, pelanggan, pekerja dan masyarakat tetap terjaga. Salah satu peralatan yang digunakan dalam penyaluran BBM tersebut adalah menggunakan pompa sentrifugal yang digerakan dengan motor listrik. Pompa ini digunakan untuk mengisap bahan bakar minyak (premium, solar, kerosin dan avtur) dari tanki persedian/tanki timbun dan mendorongnya menuju marine loading arm/nozzle (lampiran 1) yang terdapat di dermaga serta pada filling Shed (lampiran 2) di 16 titik pengisian BBM. Dalam penyaluran BBM ke kapal tanker terdapat permasalahan kerusakan, sehingga pemindahan BBM dari tanki timbun ke kapal tanker tersebut mengalami gangguan dan hambatan. Kerusakan ini terjadi pada bantalan poros pompa yang mengalami getaran yang berlebihan, akibat dari pompa yang dioperasikan dalam keadaan impeller pompa yang tidak seimbang karena impeller mengalami keausan. Hasil pengamatan dilapangan menyimpulkan bahwa keausan yang terjadi pada impeller disebabkan oleh pompa beroperasi dalam keadaan berkavitasi. Karena kavitasi sangat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Analisa Kavitasi Pada Back Loading Pump di PT. Pertamina (Persero) Terminal Transit
BBM Teluk Kabung
(Sepriadi)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyaluran BBM oleh PT. Pertamina (Persero) Terminal Transit BBM Teluk
Kabung kepada konsumen menggunakan sarana/fasilitas antara lain :
1. Mobil tanki (Loading Truck).
Mobil tanki ini digunakan untuk penyaluran BBM ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum), industri-industri wilayah Sumatra Barat, konsinyasi/hubungan ke
wilayah UPms (Unit Pemasaran) II, dan konsumen industri daerah Riau.
2. Kapal tanker (Back Loading Ship)
Kapal tanker ini digunakan untuk penyaluran BBM ke Sibolga, Meulaboh, Kreung
Raya, Gunung Sitoli dan Bengkulu.
Dalam pelayanan konsumen PT. Pertamina (Persero) Terminal Transit BBM Teluk
Kabung sangat memperhatikan kepuasan konsumennya melalui komitmen perusahaan
yaitu 5T “Tepat Mutu, Tepat Jumlah, Tepat waktu, Tepat Tujuan dan Tepat Keamanan”.
Maka dari itu perusahaan sangat memperhatikan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
penyaluran BBM siap pakai, sehingga kepuasan pemegang saham, pelanggan, pekerja dan
masyarakat tetap terjaga.
Salah satu peralatan yang digunakan dalam penyaluran BBM tersebut adalah
menggunakan pompa sentrifugal yang digerakan dengan motor listrik. Pompa ini
digunakan untuk mengisap bahan bakar minyak (premium, solar, kerosin dan avtur) dari
tanki persedian/tanki timbun dan mendorongnya menuju marine loading arm/nozzle
(lampiran 1) yang terdapat di dermaga serta pada filling Shed (lampiran 2) di 16 titik
pengisian BBM.
Dalam penyaluran BBM ke kapal tanker terdapat permasalahan kerusakan,
sehingga pemindahan BBM dari tanki timbun ke kapal tanker tersebut mengalami
gangguan dan hambatan. Kerusakan ini terjadi pada bantalan poros pompa yang
mengalami getaran yang berlebihan, akibat dari pompa yang dioperasikan dalam keadaan
impeller pompa yang tidak seimbang karena impeller mengalami keausan. Hasil
pengamatan dilapangan menyimpulkan bahwa keausan yang terjadi pada impeller
disebabkan oleh pompa beroperasi dalam keadaan berkavitasi. Karena kavitasi sangat
merugikan, yaitu mengakibatkan turunnya kinerja pompa timbulnya getaran serta rusaknya
material pompa, maka gejala ini harus dicegah.
Melihat kondisi ini, penulis mengangkat judul “Analisa Kavitasi Pada Back
Loading Pump di PT. Pertamina (Persero) Terminal Transit BBM Teluk Kabung”.
Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh, akan dapat disimpulkan analisa pencegahan
dan alternatif penyelesaian untuk mengurangi tingkat kerusakan dari pompa tersebut.
Sehingga, diharapkan dengan adanya hasil pangamatan ini, akan dapat meningkatkan
kinerja dari pompa sebagai unit penyaluran BBM ke konsumen sehingga tepat mutu, tepat
jumlah, tepat waktu, tepat tujuan dan tepat keamanan.
1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek
1.2.1 Tujuan Umum
Kerja praktek adalah salah satu mata kuliah wajib 1 sks bagi mahasiswa (ITP)
dalam menyelesaikan pendidikan. Program Strata 1 (S1).
Pelaksanaan kerja praktek nantinya memberikan kesempatan kepada mahasiswa
mengenal dunia kerja sehingga dapat melakukan sebuah penelitian kecil yang ada
dilapangan dan dapat menerapkan atau mengaplikasikan langsung ilmu pengetahuan yang
didapat di kampus. Kerja praktek ini dilaksanakan dengan mengirim mahasiswa ke suatu
perusahaan atau industri yang telah ditentukan oleh mahasiswa tersebut dan
dikoordinasikan oleh ketua jurusan sesuai dengan bidang dan jurusannya masing-masing.
Dengan demikian tujuan secara umum dari kerja praktek ini antara lain :
1. Dapat melihat dan mengenal langsung keadaan sebenarnya dari suatu perusahaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan kerja praktek.
2. Dapat melihat secara langsung cara-cara melakukan suatu pekerjaan dari karyawan
yang terampil sesuai dengan bidangnya masing-masing.
3. Dapat melihat dan mencoba secara langsung cara-cara memperbaiki alat-alat,
menggunakan suatu alat, serta menggunakan alat keselamatan kerja yang ada di
perusahaan tersebut.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan kerja praktek, mahasiswa di wajibkan membuat laporan
tertulis kerja praktek yang telah dilaksanakan. Hal ini bertujuan antara lain :
1. Menganalisa penyebab kavitasi pada pompa penyaluran BBM ke kapal tanker (Back
Loading) di PT. Pertamina (Persero) Terminal Transit BBM Teluk Kabung.
2. Mencari alternatif penyelesaian masalah/solusi untuk pencegahan kavitasi pada pompa
penyaluran BBM ke kapal tanker (Back Loading) di PT. Pertamina (Persero) Terminal
Transit BBM Teluk Kabung.
1.3 Batasan Masalah
Agar penulisan laporan ini lebih terarah, maka batasan masalah penulisan ini adalah
analisa kavitasi di sisi hisap pompa berdasarkan instalasi yang tersedia di lapangan seperti
pada analisa Tinggi Tekan Hisap (Net Positive Suction Head, NPSH).
BAB II
PT. PERTAMINA (PERSERO)
TERMINAL TRANSIT BBM TELUK KABUNG
2.1 Sejarah Umum Terminal Transit BBM Teluk Kabung
Dalam melaksanakan kegiatan pengangkutan bahan bakar minyak mulai dari kilang
hingga ke konsumen/masyarakat menggunakan sarana seperti, pipa-pipa peyaluran, kapal
tanker, mobil tangki dan sebagainya harus dijaga dengan ketat, supaya kualitas dan
kuantitas bahan bakar minyak mencapai tingkat efisiensi yang tinggi.
Demikian juga sarana dan fasilitas yang berada/dimiliki oleh Pertamina, semuanya
harus selalu dibuat seefisien dan seefektif mungkin serta selalu mengantisipasi
pertentangan untuk masa yang akan datang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut diatas maka Pertamina membangun terminal
transit-transit yang baru, diantarnya Terminal Transit BBM Teluk Kabung yang berlokasi
disebelah Barat pantai Sumatra. Hal tersebut diperlukan untuk memudahkan jangkauan
pola suplai dan distribusi BBM untuk daerah tersebut.
Lokasi Terminal Transit BBM Teluk Kabung terletak di Kelurahan Pasar Teluk
Kabung dan Kelurahan Koto sekarang menjadi satu kelurahan yaitu Kelurahan Teluk
Kabung Tengah Kecamatan Bungus Teluk Kabung KM. 24 jalan raya Padang – Painan
dari kota Padang dengan luas area ± 20 Ha, dibangun pada tahun 1993 dan diresmikan
pada 24 Mei 1994 oleh Mentri Pertambangan dan Energi saat itu bapak I.B Sujodna pada
saat itu Terminal Transit BBM Teluk Kabung berada diwilayah operasi Pertamina UPPDN
(Unit Pembekalan dan Pemasaran Dalam Negri) I cabang Padang.
Dengan telah berlakunya Undang-Undang Migas No. 22 tahun 2001, maka
Pertamina menjadi PT. Pertamina (Persero) dan tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan
yang mengelola usaha perminyakan dan gas bumi (Migas). Setelah berlakunya perundang-
undangan ini kegiatan usaha Migas akan dapat dilaksanakan oleh beberapa badan usaha
seperti : BUMN, BUMD, koperasi, badan usaha swasta dan usaha kecil.
Bagi PT. Pertamina (Persero) dalam menanggapi berlakunya undang-undang migas
tersebut harus segera mungkin mempersiapkan diri dan mengoptimalkan semua sumber
daya yang dimiliki untuk meraih kesuksesan dalam bisnis migas ini, sebab bisnis migas ini
telah dilaksanakan oleh PT. Pertamina (Persero) sangat diyakini mempunyai kemampuan
sangat baik dimasa yang akan datang dengan tingkat kebutuhan bahan bakar minyak oleh
masyarakat khususnya sektor transportasi, rumah tangga, maupun industri-industri terus
meningkat seiring dengan berkembangnya laju pertumbuhan pembangunan.
PT. Pertamina (Persero) dituntut selalu siap memenuhi dan menyesuaikan
berdasarkan permintaan pasar yang ada, bahkan tidak menutup kemungkinan bisnis energi
alternatif yang lain juga akan merupakan peningkatan didalam meraih kesuksesan demi
tujuan bisnis atau usahanya.
2.2 Kegiatan Utama Terminal Transit BBM Teluk Kabung
Kegiatan utama dari Terminal Transit BBM Teluk Kabung adalah sistem
pendistribusian, yang meliputi :
1. Distribusi : penerimaan, penimbunan dan penyaluran BBM
2. Teknik : sarana penunjang untuk kelancaran distribusi
3. Laboratorium : sarana penunjang dalam pengawasan dan pengendalian mutu BBM
4. LK3 : penunjang didalam kesehatan dan keselamtam kerja terutama
dalam pencemaran darat, sungai dan laut
5. Administrasi : menunjang kegiatan kalancaran operasi dan menyangkut
kebutuhan SDM
6. Security : menunjang pelaksanaan operasi dalam bidang keamanan.
2.3 Sarana dan Fasilitas Penyaluran BBM di Terminal Transit BBM Teluk Kabung
Untuk penyaluran atau mendistribusikan BBM kepada konsumen di Terminal
Transit BBM Teluk Kabung, saat ini meliputi :
Dermaga II umtuk penyaluran konsinyasi atau disebut back loading ke seafed yang
lengkap dengan peralatan Marine Loading Arm (MLA) dan turbin flow meter untuk
memonitor banyaknya penyaluran produk premium, kerosin, solar dan avtur.
Dermaga I untuk penyaluran back loading juga apabila di dermaga II sedang ada
kegiatan penyaluran BBM.
Dermaga ringan untuk bunker service produk solar.
Filling shed untuk penyaluran kepada konsumen dengan mobil tangki untuk produk
premium, solar, kerosine dan avtur.
Penyaluran dengan mobil tangki di Filling Shed mempunyai satu (1) bangsal
pengisian mobil tangki dengan perincian sebagai barikut :
- Untuk produk avtur : 1(satu) bay pengisian
- Untuk produk premium : 2 (dua) bay pengisian
- Untuk produk kerosine : 3 (tiga) bay pengisian
- Untuk solar : 4 (empat) bay pengisian
Kapasitas pompa di filling shed adalah sebagai berikut :
- Ponpa premium dengan kapasitas : 120 kl/jam
- Pompa kerosine dengan kapasitas : 180 kl/jam
- Pompa solar dengan kapasitas : 240 kl/jam
- Pompa avtur dengan kapasitas : 60 kl/jam
2.3.1 Pola Suplai dan Distribusi BBM di Terminal Transit BBM Teluk Kabung.
Yang dimaksud dengan pola suplai dan disribusi adalah kegiatan penerimaan BBM
dari kilang ke tangki penimbunan selanjutnya disalurkan kepada konsumen dengan
menganut manajemen 5T, meliputi produk avtur, premium, solar dan kerosine.
Penyaluran kepada konsumen dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Penyaluran langsung yaitu melalui mobil tangki melayani kebutuhan BBM untuk SPBU
dan industri di wilayah Sumatra Barat. Penyaluran tidak langsung yaitu melakukan
konsinyasi/permintaan dengan back loading untuk produk premium, kerosine dan solar ke
seafet depot di Pesisir Barat pulau Sumatra antara lain :
Depot Sibolga
Depot Gunung Sitoli
Depot Meulaboh
Depot Sabang
Depot Krueng Raya
Depot pulau Baai/Bengkulu
Depot Panjang/Lampung
Untuk produk avtur melakukan konsinyasi ke Tabing Padang dan Bendara
Internasional Minangkabau.
2.3.2 Penerimaan Bahan Bakar Minyak
Terminal Transit BBM Teluk Kabung mendapat suplai bahan bakar minyak dari
kilang dalam negri, antara lain :
Kilang Plaju
Kilang Dumai
Kilang Cilacap
Diangkut dengan kapal tanker dengan kapasitas :
Untuk produk avtur s/d kapasitas 6.500 DWT, dilakukan pembongkaran di dermaga II.
Untuk produk premium, kerosin, solar s/d kapasitas 35.000 DWT (Dead Weigth Ton)
dilalukan pembongkaran di dermaga I.
Dermaga penerimaan/pembongkaran terdiri dari 2 (dua) buah dermaga khusus yaitu
Dermaga I
Ukuran : 33 M X 23 M
Konstruksi : Beton cor bertulang
Kapsitas sandar : 6.500 s/d 35.000 DWT
Fungsi :Untuk penerimaan dan penyaluran (Back Loading) produk