SKRIPSI Oleh: MONITA KRIDHA PUSPITA NIM. 135080100111047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PENGARUH SUBSTITUSI DEDAK DENGAN TEPUNG KULIT PISANG KEPOK MUDA TERFERMENTASI Rhizopus oligosporu TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK KELINCI PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE SKRIPSI Oleh: Yuli Puspitaningsih NIM. 125050101111041 PROGRAM STUDI PETERNKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017
86
Embed
Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA ...repository.ub.ac.id/5426/1/Puspitaningsih, Yuli.pdf · analisis kadmium (cd) pada air, sedimen dan kerang darah (anadara granosa)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
PENGARUH SUBSTITUSI DEDAK DENGAN
TEPUNG KULIT PISANG KEPOK MUDA
TERFERMENTASI Rhizopus oligosporu
TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK
KELINCI PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE
SKRIPSI
Oleh:
Yuli Puspitaningsih
NIM. 125050101111041
PROGRAM STUDI PETERNKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
PENGARUH SUBSTITUSI DEDAK DENGAN
TEPUNG KULIT PISANG KEPOK MUDA
TERFERMENTASI Rhizopus oligosporus
TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK
KELINCI PERANAKAN NEW ZEALAND WHITE
SKRIPSI
Oleh:
Yuli Puspitaningsih
NIM. 125050101111041
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Peternakan Fakultas
Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang
PROGRAM STUDI PETERNKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
Lembar Pengesahan
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
Identitas Tim Penguji
1. Dr. Ir. Eko Widodo, M.Agr.Sc, M.Sc.
NIP: 196310021988021
NIDN 0002106307
2. Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS
NIP : 196001281987011001
NIDN : 0028016008
3. Prof. Dr. Ir. Moch Junus, MS
NIP: 195503021981031004
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Yuli Puspitaningsih
NIM : 125050101111041
Fakultas : Peternakan
dengan ini saya menyatakan bahwa judul skripsi “Pengaruh
Substitusi Dedak Dengan Tepung Kulit Pisang Kepok Muda
Terfermentasi Rhizopus oligosporus Terhadap Karakteristik
Fisik Kelinci Peranakan New Zealand White” benar bebas dari
plagiat, dan apabila surat pernyataan ini terbukti tidak benar
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Malang, 15 Agustus 2017
Yuli Puspitaningsih
NIM. 125050101111041
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Klaten Jawa Tengah pada
tanggal 6 Juli 1994 merupakan anak terakhir dari enam
bersaudara, putri dari Bapak Sumanto dan Ibu Suprapti.
Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT penulis telah lulus dari
pendidikan formal di SD N 2 Wonoboyo Klaten pada tahun
2006, SMP N 1 Jogonalan Klaten pada tahun 2009, SMA
Padmawijaya Klaten jurusan IPA pada tahun 2012. Tahun
2012 penulis diterima di Program Studi Ilmu Peternakan
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang melalui
jalur SNMPTN undangan.
Selama menempuh pendidikan kuliah, penulis
mengikuti PKL (Praktek Kerja Lapang) pada bulan Juli-
Agustus 2015 di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Poultry
Breeding Division di Purwakarta Jawa Barat dengan judul
“Tatalaksana Pemeliharan Parent Stock Broiler Fase Layer di
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Bojong 2 Pawenang
Purwakarta Jawa Barat”. Penulis pernah mengikuti berbagai
kegiatan kepanitiaan yaitu: Seminar Hari Susu Nusantara
tahun 2013 sebagai anggota divisi konsumsi, panitia KRIMA
(Krida Mahasiswa) tahun 2013 sebagai anggota divisi Kestari,
Panitia Lokal PEMIRA tahun 2013 dan 2014, panitia
PK2MABA tahun 2014 sebagai anggota divisi Kesehatan. Di
Bidang Organisasi penulis pernah memegang amanah di
lembaga kemahasiswaan yaitu sebagai Staff bidang
kepelatihan Teater Cowboy periode 2013-2014, Sekretaris
Umum Teater Cowboy Fapet UB periode 2014-2015.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
Ucapan Terimakasih
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT
2. Bapak Sumanto dan Ibu Suprapti selaku orang tua atas
doa dan dukungannya baik secara moril maupun materiil.
3. Dr. Ir. Sri Minarti, MP selaku dosen pembimbing utama
dan Prof. Dr. Ir. Hendrawan S, M.Rur.Sc. selaku dosen
pembimbing pendamping atas saran, motivasi dan sabar
meluangkan waktu untuk membimbing dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
4. Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS, Prof. Dr. Ir. Moch Junus,
MS dan Dr. Ir. Eko Widodo. M.Agr.Sc, M.Sc selaku
dosen penguji yang senantiasa meluangkan waktu,
memberi masukan dan pengarahan yang sangat
bermanfaat saat dan setelah ujian sarjana.
5. Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi, MS., selaku dekan Fakultas
Peternakan Univeersitas Brawijaya Malang.
6. Bapak Winarto yang telah bersedia mengizinkan penulis
melaksankan penelitian.
7. Kakak kandung penulis yang sangat disayangi: Eko R,
Dwi N, Endang T.P, Hery S, Rahmat P dan sepupu
penulis Agus W. yang selalu memberikan motivasi.
8. Teman satu penelitian Shinta Dewi Pramesthi dan
Wishnu Gandhi yang selalu kompak selama penelitian,
selalu memberi saran dan motivasi serta atas izinnya
untuk mengutip data penelitian yang penulis manfaatkan
sebagai data pendukung penelitian penulis.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
9. Syahrizal, Edi, Wisnu R, Kasma, Ajeng Murti, lifah,
Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Proses fermentasi
kulit pisang mengacu pada prosedur fermentasi kulit
pisang kepok menggunakan Rhizopus oligosporus yang
dilakukan oleh Koni (2009).
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
25
Gambar. 3 Proses pembuatan kulit pisang fermentasi
3.2.5. Tepung Kulit Pisang Fermentasi
Proses pembuatan tepung kulit pisang dilakukan
dengan mengacu pada proses penepungan yang dilakukan
oleh Nuramanah (2012) kulit pisang hasil fermentasi
dikeringkan dengan menggunakan oven 70ºC selama 24
jam. Setelah itu kulit pisang dihaluskan dengan
menggunakan blender dan diayak dengan ayakan saringan
plastik dengan ukuran ayakan 80 mesh. Tepung kulit
pisang yang telah jadi kemudian dimasukkan dalam
plastik tertutup rapat dan disimpan.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
26
Gambar 4. Proses Pembuatan Tepung Kulit Pisang
3.2.6. Proses Pembuatan Pellet
Bahan pakan yang telah dicampur dimasukkan
dalam mesin pellet yang ditambahkan sedikit air.
Pembuatan pellet ini dilakukan di Bumi Aji Kota Batu di
Peternakan kelinci milik Mashury Azhar.
3.3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode percobaan lapang menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5
perlakuan dan tiap perlakuan dilakukan 5 ulangan.
Kulit pisang
fermentasi
Digiling/dihaluskan
menggunakan mesin grinding
Dimasukkan dalam
plastik dan ditutup rapat
Dikeringkan dalam oven
70oC selama 24 jam
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
27
Perlakuan yang dicobakan adalah :
P0: Tanpa subsitusi tepung kulit pisang fermentasi
P1: Substitusi dedak dengan tepung kulit pisang
fermentasi 5%
P2: Substitusi dedak dengan tepung kulit pisang
fermentasi 10%
P3: Substitusi dedak dengan tepung kulit pisang
fermentasi15%
P4: Substitusi dedak dengan tepung kulit pisang
fermentasi 20%
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
28
Tabel 5. Susunan dan Kandungan Zat Makanan Pakan
Perlakuan
Keterangan : Kandungan zat makanan diperoleh dari hasil
perhitungan
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
29
3.3.1. Prosedur Penelitian
3.3.1.1 Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan meliputi beberapa langkah
sebagai berikut :
1. Mempersiapkan kandang dan peralatan,
mengadakan kelinci New Zealand White
lepas sapih dengan umur 30-45 hari dengan
bobot badan awal 580 gr.
2. Mempersiapkan kandang dan peralatan yang
akan digunakan.
Gambar 5. Tahapan Persiapan Kandang
3. Mengadakan pakan basal berupa tepung
kacang hijau, dedak, kulit kacang, bungkil
kopra, jagung, pollard, bekatul, bungkil
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
30
kedelai, molasses, skim yang dibentuk pellet
dan daun bunga kol.
4. Mengadakan kulit pisang kepok dari pabrik
keripik pisang di Kecamatan Turen,
Kabupaten Malang.
5. Mengadakan sanitasi kandang
6. Malakukan fermentasi kulit pisang kepok
dengan menggunakan inokulum Rhizopus
oligosporus sesuai dengan metode pembuatan
fermentasi yang dicantumkan dalam gambar
2.
7. Melakukan penepungan kulit pisang kepok
fermentasi di Laboratorium Nutrisi dan
Makanan Ternak Fakultas Peternakan
Universitas Brwaijaya.
8. Melakukan analisis proksimat kulit pisang
kepok segar dan kulit pisang kepok hasil
fermentasi dengan Rhizopus oligosporus di
Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
9. Menyusun ransum pakan perlakuan
3.3.1.2 Tahap Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan penelitian meliputi
beberapa langkah sebagai berikut :
1. Membersihkan kandang.
2. Menimbang kelinci yang digunakan.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
31
3. Memasukkan kelinci kedalam kandang yang
telah dipersiapkan, masing-masing kandang
diisi 1 ekor kelinci.
4. Adaptasi pakan terhadap kelinci selama 14
hari. Pemberian pakan disesuaikan dengan
pakan perlakuan yang diugnakan saat
penelitian.
5. Pemberian pakan.
Pakan yang berupa konsentrat yang sudah
dijadikan pellet diberikan pada pagi hari
sekitar pukul 08.00 WIB dan daun kembang
kol diberikan pada sore hari sekitar pukul
16.00 WIB dengan jumlah pemberian
disesuaikan dengan susunan pakan
perlakuan. Kegiatan pemberian pakan
dilakukan selama 6 minggu.
6. Pemberian air minum.
Air minum diberikan pada ternak dengan
menggunakan media wadah plastik yang
sudah dimodifikasi untuk memudahkan
ternak dalam mendapatkan air minum.
7. Penimbangan bobot badan kelinci dilakukan
pada awal penelitian dan tiap akhir minggu
selama diberi pakan perlakuan sampai ternak
dipotong. Alat untuk menimbang
menggunakan timbangan digital dengan
ketelitian 1 g.
8. Pemotongan kelinci
a. Pemotongan kelinci dilakukan pada hari
ke-42 dari dimulainya perlakuan pakan.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
32
b. Kelinci yang hendak dipotong dipuasakan
untuk mengosongkan isi usus, ditimbang,
dan sebelum memotong membaca bacaan
basmalah.
c. Pemotongan dilakukan dengan cara
memotong bagian leher dengan
memotong bagian vena jugularis, arteri
karotis, trakea, dan esophagus.
d. Dilakukan pengulitan yaitu dengan
menggantung kaki kelinci belakang
dibagian atas, kemudian pengulitan mulai
dari kaki belakang ke arah kepala.
e. Pengeluaran jeroan dengan cara kulit
perut disayat kemudian jeroan kecuali
ginjal dikeluarkan. Karkas lalu ditimbang.
9. Pemisahan daging, tulang dan lemak karkas
yaitu dengan cara pemisahan manual
menggunakan pisau tajam. Kemudian
ditimbang.
3.3.1.3 Tahap Pengamatan
1. Penimbangan bobot badan dilakukan satu
minggu sekali.
2. Sisa pakan ditimbang setiap hari.
3. Penimbangan bobot potong, bobot karkas
dan bobot daging, tulang dan lemak karkas
dilakukan setelah pemotongan ternak.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
33
3.4. Variabel pengamatan
Variabel yang diamati dalam penelitian ini ada 4 yaitu :
3.4.1. Pertambahan Bobot Badan Mingguan
Pertambahan bobot badan mingguan didapat dari
penimbangan kelinci penelitian setiap seminggu
sekali.
3.4.2. Bobot Potong
Bobot hidup akhir seekor ternak sebelum
dipotong.
3.4.3. Bobot Karkas
Bobot karkas dapat dihitung dengan menimbang ternak yang sudah dipotong yang sudah dikurangi dengan darah, kulit, kepala, kaki, isi rongga dada, dan saluran pencernaannya kecuali ginjal.
3.4.4. Persentase Karkas
Persentase karkas adalah perbandingan
antara bobot karkas dengan bobot hidup waktu
disembelih dikalikan dengan 100%.
%Karkas X 100%
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
34
3.5. Analisa Statistik
Rancangan percobaan yang digunakan pada
penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan model linearnya sebagai berikut:
Keterangan: Yij = Pengamatan pada
perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ = Nilai rataan umum
πi = Pengaruh tingkat
penambahan tepung
kulit Pisang pada P0, P1,
P2, P3, dan P4
εij = Galat percobaan
selanjutnya hasil pengamatan (data) dianalaisis
dengan analisis ragam dengan model tabel seperti
disajikan pada table 6 berikut:
Tabel 6. Analisis Ragam
SK db JK KT Ftotal Ftabel
Perlakuan 4
Galat 18
Total 22
Apabila hasil penelitian menunjukkan adanya
pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) maka dilanjnutkan
Yij = µ + πi+ εij
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
35
dengan UJBD untuk menentukan pengaruh perlakuan
yang terbaik. Berikut adalah rumus yang digunakan :
Keterangan: SE : Standard error
KT Galat : Kuadrat Tengah Galat
r : Banyaknya Ulangan
Berdasarkan analisa data maka hipotesis
operasional dari penelitian ini adalah:
H0 : Penggunaan beberapa level tepung kulit pisang
kepok terfermentasi Rhizopus oligosporus tidak
dapat meningkatkan karakteristik fisik kelinci
peranakan New Zealand White lepas sapih.
H1 : Penggunaan beberapa level tepung kulit pisang
kepok terfermentasi Rhizopus oligosporus
dapat meningkatkan karakteristik fisik kelinci
peranakan New Zealand White lepas sapih.
3.6. Batasan Istilah
1. Lepas Sapih : Kelinci yang berumur
30-45 hari, dengan estimasi belum
terkontaminasi pakan dari luar selain susu
dari induknya.
2. Inokulum : kultur mikroba (dalam
penelitian ini menggunakan Rhizopus
SE =
�
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
36
oligosporus) yang diinokulasikan kedalam
medium pada saat kultur mikrobia tersebut
pada fase pertumbuhan.
3. Pisang Kepok : jenis buah pisang yang
kulitnya memiliki 3, 4 dan 5 sisi
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Laboratorium Tepung Kulit Pisang
Hasil analisis laboratorium Nutrisi dan Makanan
Ternak Fakultas PeternakanUniversitas Brawijaya Malang
terdapat pada Tabel. 7 dibawah ini :
Tabel 7. Kandungan Nutrisi Kulit Pisang Kepok
Keterangan : Berdasarkan 100% BK
*) Hasil analisis laboratoirum Nutrisi dan Makanan Ternak FakultasPeternakan Universitas Brawijaya
**) Hasil analisis laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Koni (2009)
yang menyatakan bahwa kulit pisang yang difermentasi
dengan bakteri Rhizopus oligosporus meningkatkan
kandungan Protein Kasar (dari 3,63% menjadi 22,15%)
dan menurunkan Serat Kasar (dari 18,71% menjadi
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
38
15,75%), berbeda dengan hasil uji analisis laboratorium
pada penelitian ini meningkatkan Protein Kasar sebesar
13% yaitu dari 6,85% menjadi 7,92% dan meningkatkan
Serat Kasar sebesar 27% dari 9,85% menjadi 13,1%.
Peningkatan kalsium dan fosfor adalah akibat dari
terurainya asam fitat yang mengikat mineral kalsium dan
fosfor sehingga mineral-mineral tersebut lebih tersedia.
Dalam setiap gram kulit pisang terkandung 0,28 mg asam
fitat (Anhwange et al., 2009). Asam fitat sendiri
merupakan senyawa antinutrisi yang jumlahnya dapat
dikurangi dengan cara perendaman, pemasakan dan
fermentasi (Rokhmah, 2008). Proses fermentasi mampu
memecah ikatan asam fitat dengan karbohidrat, protein
ataupun kation dengan dihasilkannya enzim fitase. Fitase
(myo-inositol hexakisfosfat fosfohidrolase) adalah enzim
yang dikenal dapat menghidrolisis fosfat pada karbon 1, 3
atau 6 di posisi inositol dari fitat. Penghapusan gugus
fosfat oleh fitase menghasilkan pelepasan mineral P, Ca,
Fe, Zn, dan logam lainnya (Lei and Porres, 2003). Sabu et
al. (2002) melaporkan maksimum produksi enzim fitase
oleh kapang Rhizopus oligosporus yang
dikembangbiakkan dengan substrat kopra pada pH 5,3,
suhu 30oC dan kadar air 54,5% setelah lama inkubasi 96
jam adalah sebesar 14,29 µ / g berat kering.
Kulit pisang kepok mentah yang belum
terfermentasi masih banyak mengandung tanin. Tanin
memiliki aktivitas antibakteri melalui aksi molekulernya
yaitu membentuk kompleks dengan protein melalui ikatan
hidrogen dan ikatan hidrofibik (Cowan 1999 dikutip oleh
Ningsih, Nurmiati dan Agustien,2013). Hasil analisis
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
39
laboratorium Ilmu Makanan Ternak Fakultas Peternakan
dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang tentang
kulit pisang kepok sebelum fermentasi dan setelah
fermentasi diketahui oleh Hudiansyah dkk (2015) bahwa
kulit pisang yang difermentasi jumlah kandungan tanin
akan menurun sebesar 54,8% dari 3,72% menjadi 1,68%,
sehingga kulit pisang kepok dapat digunakan dalam
ransum sebagai bahan pakanalternatif sampai tarat 5%.
4.2. Persentase Pertambahan Bobot Badan
Hasil pengamatan tampak tersaji seperti Lampiran
4, setelah di analisisternyata kulit pisang fermentasi
tidakmempengaruhi persentasepertambahan bobot badan
kelinci (P> 0,05). Adapun rataannya tampak seperti tabel
8 diawah ini:
Tabel 8. Persentase Pertambahan Bobot Badan Mingguan
(g/ekor)
Berdasarkan tabel 8 diatas menunjukkan bahwa
pertambahan bobot badan kelinci tidak selalu naik, bahkan bisa menurun, dalam penelitian Tambunan, Yurmiaty dan Mansyur (2014) bahwa keinci yang diberi pakan basal dedak padi, bungkil kedelai, tepung jagung,
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
40
rumput gajah, molasses dan premix bisa menaikkan bobot badan sebesar 63,49 g/ekor/minggu sedangkan pada penelitian Rizqiani (2011) bahwa kelinci yang diberi pakan pellet (jagung, dedak padi, bungkil inti sawit, bungkil kedelai, tepung ikan, premix, DCP, CPO (minyak sawit) dan NaCl pertambahan bobot badan akan naik sebesar 123,2 g/ekor/minggu tanpa pakan perlakuan. Penelitian yang dilakukan menaikkan bobot badan kelinci 169,75 g/ekor/minggu, sehingga pada penelitian ini untuk pertambahan bobot badan mingguan dalam kategori tinggi. Selanjutnya pola persentase Persentase Pertambahan Bobot Badan Mingguan kelinci dapat dilihat pada gambar 6 berikut :
Gambar 6. Rataan PersentaseBobot Badan
Mingguan kelinci penelitian
Gambar 6 menerangkan bawa penimbangan bobot
badan dilakukan seminggu sekali karena pada saat itu
alat pencernaan bisa menyerap nutrisi makanan dan
dalam kurun waktu seminggu ternak bisa bertambah
0
10
20
30
40
M1 M2 M3 M4 M5 M6
%/e
kor/
min
ggu
Persentase Pertambahan Bobot Badan
P0
P1
P2
P3
P4
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
41
bobot badannya. Penampilan ternak bisa diamati
dengan melihat produksi ternak yaitu dengan melihat
pertambahan bobot badannya. Nilai pertambahan
bobot badan yang tinggi menunjukkan bahwa ternak
dapat berproduks dengan baik. Menurut Smith dan
Mangkoewidojo (1988) menerangkan bahwa selama
proses pertumbuhan, ternak dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain faktor genetik, pemberian
pakan, suhu, kemampuan beradaptasi dan
lingkungan.
4.3. Pengaruh Perlakuan terhadap Bobot Potong
Hasil penelitian bobot potong kelinci terdapat
pada Lampiran 5. Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa tepung kulit pisang yang terfermentasi
berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot potong
kelinci.Rataan bobot potong kelinci dapat dilihat pada
tabel 9 berikut:
Tabel 9. Rataan Bobot Potong Kelinci
Perlakuan Rata-rata (g/ekor)
P0 1570±46,86c
P1 1474±95,84bc
P2 1392±75,91b
P3 1281±65,59ab
P4 1211±124,24a
Keterangan : huruf superscript(a-c) menunjukkan adanya
perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
Berdasarkan Tabel 9, Bobot potong ternak dapat
ditentukan oleh bobot hidupnya, bobot hidup dipengaruhi
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
42
oleh konsumsi pakan. Bobot potong akan sangat
berpengaruh terhadap besarnya bobot karkas dan
persentase karkas. Hasil terbaik dari bobot potong kelinci
ditunjukkan perlakuan P0 yaitu tanpa penambahan tepung
kulit pisang terfermentasi. Bobot akhir kelinci
dipengaruhi oleh jumlah pakan yang dikonsumsi dan
nutrisi yang diserap oleh tubuh. Tubuh kelinci yang bisa
menyerap nutrisi yang lebih maka akan memberikan
bobot akhir yang lebih tinggi karena jaringan tubuh dari
kelinci akan menimbun lemak yang lebih banyak pula
(Atmaja, Nuriyasa dan Budaarsa,2016). Selanjutnya pola
persentase Persentase Pertambahan Bobot Badan
Mingguan kelinci dapat dilihat pada gambar 7 berikut:
Gambar 7. RataanBobot Potong Kelinci
Penelitian
1570 1474 1392 1281 1211
0
500
1000
1500
2000
P0 P1 P2 P3 P4
gram
Perlakuan
Rataan Bobot Potong (g/ekor)
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
43
Gambar 7 menunjukkan bahwa P1 tidak berbeda
nyata dengan P0, sehingga pakan perlakuan jika diberikan
kepada ternak maka tidak akan mempengaruhi bobot
potongnya. Menurut Muryanto dan Prawirodigdo (1993)
dikutip oleh Risqiani (2011) yang menyatakan bahwa
semakin tinggi bobot potong maka semakin tinggi pula
persentase karkasnya, hal tersebut dikarenakan proporsi
bagian tubuh yang menghasilkan daging akan bertambah
seiring dengan ukuran bobot tubuh. Menurut Sinaga,
Marsudin dan Rikas (2011) bahwa besarnya bobot potong
mempengaruhi bobot karkas, semakin tinggi bobot
potongnya maka akan menghasilkan bobot karkas yang
tinggi dan meningkatkan persentase karkas. Pemberian
pakan yang memenuhi kebutuhan kelinci secara kualitas
ataupun kuantitas mampu memberikan pengaruh terhadap
peningkatan bobot ternak itu sendiri.Nutrisi yang
diberikan harus bisa meningkatkan palatabilitas ternak
sehingga peningkatan bobot badan ternak bisa tercapai
sesuai keinginan.
Menurut Santoso dan Sutarno (2009) menyatakan
bahwa fermentasi adalah cara yang terbaik karena tidak
ada pengaruh terhadap penurunan bobot potong.
Penurunan yang terjadi karena palatabilitasnya juga
menurun. Semakin tinggi jumlah ransum yang dikonsumsi
maka semakin baik pertumbuhan (pertambahan bobot
badan) dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
bobot potong kelinci (Haryanto,2006). Menurut Koni, dkk
(2013) menyatakan bahwapenurunan bobot potong ini
disebabkan karena rendahnya pertambahan bobot badan
(PBB). Bobot potong dipengaruhi oleh pertambahan
bobot badan dan umur ternak, sedangkan pertambahan
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
44
bobot badan dipengaruhi oleh asupan nutrien.Rendahnya
bobot potong ini sejalan dengan penurunan konsumsi
ransum, dengan menurunnya konsumsi ransum maka
asupan nutrien menurun sehingga PBB dan bobot potong
menurun. Jumlah pakan perlakuan yang diberikan
semakin banyak maka bobot potong akan semakin
menurun, yang diakibatkan zat antinutrisi yang ada
didalam kulit pisang tidak dapat dinetralisis dengan
adanya fermentasi. Pakan yang diberikan dibandingkan
dengan biaya, tenaga dan produksi tidak sebanding.
sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot karkas. Rataan
bobot karkas tertera dalam tabel 10 dibawah ini:
Tabel 10. Rataan Bobot Karkas Kelinci
Perlakuan Rata-rata (g/ekor)
P0 778±44,08c
P1 709±47,88bc
P2 683±85,27b
P3 578±78,47ab
P4 538±92,37a
Keterangan: huruf superscript(a-c) menunjukkan adanya
perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)
Tabel 10 menerangkan bahawa bobot karkas yang
baik dihasilkan dari bobot potong yang baik pula, apabila
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
45
bobot potong menurun maka bobot karkas juga akan
menurun sesuai dengan jumlah nutrisi yang dapat diserap
oleh tubuh ternak. Selanjutnya pola bobot karkas kelinci
dapat dilihat pada gambar 8 berikut:
Gambar 8. Rataan Bobot Karkas Kelinci
Penelitian
Gambar 8menerangkan bahwa penurunan bobot
karkas yang terjadi diduga pakan yang diberikan
mengandung senyawa yang tidak dapat terdegradasi pada
saat proes fermentasi sehingga menghambat pertumbuhan
kelinci. Karkas adalah bagian dari ternak kelinci yang
dipotong dikurangi kepala, keempat kaki, kulit, ekor serta
organ dalam. Bobot karkas mempunyai hubungan yang
erat dengan komponen karkas yaitu daging, tulang serta
lemak. Bobot hidup yang ringan mengandung otot yang
lebih banyak dan lemak yang lebih sedikit (Surya,2010
dikutip dari Soeparno 1994). Bobot karkas ada
hubungannya dengan bobot badan kelinci, yang dimana
778 709 683578 538
0
500
1000
P0 P1 P2 P3 P4
gram
Perlakuan
Rataan Bobot Karkas (g/ekor)
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
46
kelinci memiliki bobot badan yang tinggi maka akan
menghasilkan bobot karkas yang tinggi sedangkan bobot
karkas yang rendah maka akan menghasilkan bobot
karkas yang rendah pula (Saputra, Nuriyasa, dan
Ardika,2015).
Bobot karkas pada level pemberian 5% ternyata
mengalami penurunan, hal ini disebabkan konsumsi pakan
yang menurun dan tingkat kesukaan ternak terhadap
pakan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pemberian
tepung kulit pisang terfermentasi sampai tingkat 10%
dalam ransum tidak memberikan pengaruh nyata terhadap
bobot karkas kelinci, akan tetapi memberikan pengaruh
yang sangat nyata terhadap P4. Penambahan tepung kulit
pisang pada taraf 20% memberikan pengaruh yang sangat
nyata karena tepung pisang yang diberikan semakin
banyak dan senyawa yang diduga tanin juga semakin
bertambah, sehingga tingkat kesukaan ternak terhadap
pakan juga menurun. Hasil penelitian yang tertera pada
lampiran 3 mempengaruhi konsumsi pakan. Pola
penurunan konsumsi pakan tertera pada gambar 9
dibawah:
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
47
Gambar 9. Rataan konsumsi BK harian kelinci
penelitian
Penurunan konsumsi pakan ini diduga disebabkan
karena semakin meningkatnya penggunaan kulit pisang
terfermentasi dalam pakan akan menyebabkan semakin
meningkat pula kandungan tanin didalamnya. Estimasi
kandungan tanin dalam 150 gram bahan kering pakan
perlakuan tersaji pada Tabel 11 berikut ini:
75,5474,72
72,05
69,57 69,27
66
68
70
72
74
76
78
P0 P1 P2 P3 P4
Gra
mRataan Konsumsi BK
Harian
Konsumsi Pakan
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
48
Tabel 11. Estimasi kandungan tanin dalam 150 g Bahan
Kering
Bahan pakan Perlakuan
P0 P1 P2 P3 P4
Proporsi dalam 150 g BK
Kacang hijau (g) 2,54 2,57 2,60 2,63 2,66
Dedak (g) 39,46 31,93 24,40 16,87 9,34
Kulit pisang (g) 0,00 7,50 15,00 22,50 30,00
Tanin yang terkandung
Kacang hijau (mg) 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03
Dedak (mg) 27,62 22,35 17,08 11,81 6,54
Kulit pisang (mg) 0,00 181,57 363,15 544,72 726,30
Total tanin (mg) 27,65 203,95 380,26 556,56 732,87
Keterangan : Hasil perhitungan berdasarkan data sekunder kandungan tannin dalam kacang hijau: 0,0113 mg/g BK (Onwurafor, Onweluzo and Ezeoke, 2014)dedak: 0,70 mg/g BK (Kaur, Sharma and Nagi, 2011)kulit pisang: 24,21 mg/g BK (Aboul-Enein, Salama, Gaafar, Aly, Bou-Elella and Ahmed, 2016)
Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan
bahwa peningkatan kandungan tanin cukup banyak
seiring dengan meningkatnya perbandingan penggantian
dedak dan kacang hijau dengan kulit pisang dalam pakan.
Kulit pisang yang masih muda memiliki kandungan
tannin sebesar 7,36-1,99%, jadi perlu adanya perlakuan
sebelum digunakan untuk pakan ternak. Pengolahan kulit
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
49
pisang (Musa brachyarpa) dengan uap, amoniasi dan
silase fermentasi dapat menurunkan kandungan NDF,
ADF, selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika.Salah satu
metode untuk pengolahan pakan dengan bioteknologi
fermentasi. Fermentasi merupakan proses metabolisme
dengan bantuan enzim yang menghasilkan mikroba
(mikroorganisme) untuk melakukan oksidasi, reduksi,
hidrolisis dan reaksi kimia lainnya, dalam perubahan
kimia mengakibatkan substrat organik untuk
menghasilkan produk tertentu (Astuti, Amir, Yelni, and
Istyaturryadhah, 2014).Data pakan yang dikonsumsi oleh
kelinci penelitian kurang akurat karena ada kesalahan
prosedur dalam pengambilan sisa pakan.
Penurunan bobot ternak yag terjadi diduga pakan
yang diberikan mengandung senyawa tanin, sehingga
pakan yang diberikan menimbulan rasa pahit dan ternak
tidak. Menurut pendapat Ismarani (2012) menyatakan
bahwasenyawa taninmerupakan senyawa astrigent yang
memiliki rasa pahit dari gugus polifenilnya yang dapat
mengikat dan mengendapkan protein.Zat astrigent dari
taninini menyebabkan rasa kering dan puckery (kerutan)
di dalam mulut.Prayogi (2008) yang menyakan bobot
potong yang berbeda tidak nyata berpengaruh terhadap
bobot karkasnya yang berbeda tidak nyata. Adanya
kecenderungan proporsi bagian – bagian tubuh yang
menghasilkan daging ( kaki belakang, pinggang, dada,
leher) akan bertambah besar sesuai dengan bertambahnya
bobot badan, sehingga bobot karkas yang dihasilkan
dipengaruhi oleh bobot potong dari ternak yang
bersangkutan. Bobot potong sangat berpengaruh terhadap
berat karkas dan bagian-bagian karkas.Penurunan bobot
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
50
karkas ini diakibatkan karena pakan yang diberikan masih
mengandung tannin yang dapat menyebabkan ternak
penelitian tidak mau memakan pakan yang diberikan.
4.5. Pengaruh Perlakuan terhadap Persentase Karkas
Hasil penelitian persentase karkasterdat paa
Lampiran 7. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
tepung kulit pisang tang terfermentasi tidak berpengaruh
nyata (P>0,05)terhadap persentase karkas. Rataan
persentase karkas tertera pada tabel 12 dibawah ini: