PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) DAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SETELAH PEMBERIAN ANTIDOT Na 2 CaEDTA TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) DARAH TIKUS DENGAN METODE SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Euthalia Sintami Putri NIM: 058114080 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009
139
Embed
Allium sativum L.) DAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH
(Allium sativum L.) DAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SETELAH PEMBERIAN ANTIDOT
Na2CaEDTA TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) DARAH TIKUS
DENGAN METODE SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Euthalia Sintami Putri
NIM: 058114080
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
ii
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH
(Allium sativum L.) DAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SETELAH PEMBERIAN ANTIDOT
Na2CaEDTA TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) DARAH TIKUS
DENGAN METODE SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
Euthalia Sintami Putri
NIM: 058114080
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH
(Allium sativum L.) DAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SETELAH PEMBERIAN ANTIDOT
Na2CaEDTA TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) DARAH TIKUS
DENGAN METODE SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM
Yang diajukan oleh:
Euthalia Sintami Putri
NIM: 058114080
Skripsi ini telah disetujui oleh:
Pembimbing
(Ipang Djunarko, S. Si, Apt.) Tanggal: 2 Februari 2009
iv
Pen gesahan Skripsi Berjudul
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH
(Allium sativum L.) DAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SETELAH PEMBERIAN ANTIDOT
Na2CaEDTA TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) DARAH TIKUS
DENGAN METODE SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM
Oleh:
Euthalia Sintami Putri NIM: 058114080
Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
pada tanggal : 2 Februari 2009
Mengetahui Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Dekan
(Rita Suhadi, M. Si., Apt.) Pembimbing: (Ipang Djunarko, S. Si., Apt.) Panitia Penguji: 1. Ipang Djunarko, S. Si., Apt. .........................................
3. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. .........................................
iv
v
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka
yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah” (Rm 8:28)
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Allah Bapa di Kerajaan Surga, Tuhan Yesus Kristus dan Allah Roh Kudus
Bapak, Ibu, Kak Robet, Kak Bhanu
Sahabat-sahabatku tercinta
Dan Almamaterku
Aku mengasihi kalian semua
vi
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa yang Maha Kuasa
atas segala kasih karunia, berkat, dan kebaikan-Nya sehingga skripsi dengan judul
“Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.)
dan Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) setelah
Pemberian Antidot Na2CaEDTA terhadap Kadar Timbal (Pb) Darah Tikus dengan
Metode Spektroskopi Serapan Atom” dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
pada Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi USD.
2. Ipang Djunarko, S. Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Sulasmono, Apt., selaku dosen penguji atas pengarahan dan kesediannya
menguji.
4. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt., selaku dosen penguji atas pengarahan dan
kesediannya menguji.
5. Mas Parjiman, Mas Heru, Mas Kayat, Mas Sigit, Mas Wagiran, Mas Andri,
Mas Yuwono, Mas Ottok dan Pak Parlan yang telah memberikan bantuan
yang sangat berharga selama pelaksanaan penelitian.
vii
6. Karyawan Merapi Farma atas serbuk umbi bawang putih dan serbuk rimpang
temulawak, serta Bu Astuti dan segenap karyawan LPPT Unit I UGM yang
telah banyak membantu dalam penelitian skripsi ini.
7. Bapak, Ibu, Kak Robet, dan Kak Bhanu atas doa dan dukungan yang tidak
kenal lelah.
8. Mba Sisil, Mba Fila, dan Yudi atas kerjasama, canda tawa, keluh kesah, dan
semangat selama penelitian dan penyusunan skripsi.
9. Sekar, Nolen, Anna, Illon, Lina, dan teman-teman “Kos Pelangi” atas
semangat dan dukungannya, Mas Ardian, Vika, Rita, Suci, Made, Bambi, Sasa
atas dukungan doa dan nasehat-nasehatnya.
10. Teman-teman angkatan 2005, atas kebersamaan dan suka-dukanya selama
menjalani tahun-tahun kuliah di Farmasi.
11. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini yang tak
dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tak lepas dari
segala keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi
ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan
dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2 Februari 2009
Penulis,
Euthalia Sintami Putri
ix
INTISARI
Polusi timbal merupakan masalah lingkungan yang mengancam kesehatan manusia terutama potensial merusak sistem saraf dan otak. Na2CaEDTA yang biasa digunakan sebagai terapi antidot memiliki banyak efek samping, yaitu defisiensi zink, anemia, dan nekrosis sel tubular ginjal. Sehingga perlu dikembangkan senyawa dari tanaman yang dapat membantu kerja antidot menurunkan kadar timbal darah. Berdasarkan penelitian, bawang putih dan temulawak dapat menurunkan kadar timbal darah.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dan lama waktu yang efektif pada pemberian ekstrak etanol umbi bawang putih (Allium sativum L.) dan ekstrak etanol rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) setelah pemberian antidot Na2CaEDTA dalam menurunkan kadar timbal darah tikus. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak pola satu arah.
Na2CaEDTA, ekstrak etanol umbi bawang putih, dan ekstrak etanol rimpang temulawak diberikan selama 10 hari setelah pemejanan timbal asetat 0,5 g/kg BB/oral/hari/tikus selama 30 hari. Besarnya kadar timbal darah sampel ditentukan dengan metode spektroskopi serapan atom. Perbedaan kadar timbal kelompok perlakuan dianalisis dengan taraf kepercayaan 95%. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik dengan uji Kruskal Wallis dan uji Friedman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Na2CaEDTA, ekstrak etanol umbi bawang putih, dan ekstrak etanol rimpang temulawak dapat menurunkan kadar timbal darah sebesar 87,55% dalam waktu 5 hari.
Kata kunci: timbal, Allium sativum L., Curcuma xanthorrhiza Roxb.,
Lead pollution is an environment problems that threat man’s health and potentially interfere nervous system and brain. Na2CaEDTA has been used as antidote, but have many adverse effects, include zinc deficiency, anemia, and renal tubular necrosis. The explore of plants compounds to help antidot to reduce blood lead level is need. At previous study, garlic and turmeric can reduce blood lead level.
The aim of this study is want to know the influence of ethanol extract of garlic bulb (Allium sativum L.) and ethanol extract of tumeric rhizome (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) after antidote Na2CaEDTA administration against blood lead level in rat. This study was pure experimental study with complete randomized design.
Na2CaEDTA, ethanol extract of garlic bulb, and ethanol extract of tumeric rhizome given for 10 days after 0,5 g/kg BB/orally/day/rat lead acetat for 30 days. Blood lead level was determined by atomic absorption spectroscopy method. Difference of blood lead level were analysed with 95% of confidence interval. The result was analyzed statistically by using Kruskal-Wallis test and Friedman test.
The study’s result showed that administration Na2CaEDTA, ethanol extract of garlic bulb, and ethanol extract of tumeric rhizome can reduce blood lead level until 87,55% in 5 days.
Linieritas suatu prosedur analisis merupakan kemampuan untuk
mendapatkan hasil uji secara langsung atau secara matematis, proporsional
dengan konsentrasi analit di dalam sampel dengan pemberian rentang. Sebagai
24
parameter adanya hubungan linier digunakan koefisien korelasi (r). Persyaratan
data linieritas yang biasa diterima jika memenuhi nilai koefisien korelasi (r) >0,99
(Christian, 2004). Rentang adalah jarak antara level terbawah dan teratas dari
metode analisis yang telah dipakai untuk mendapatkan presisi, linieritas dan
akurasi yang bisa diterima (Anonim, 2007).
4. Spesifisitas
Spesifisitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengukur dengan
baik komponen lain dalam analit yang mungkin ada seperti pengotor, produk
degradasi, dan komponen matriks (Anonim, 2007).
5. Limit of detection (LOD) dan limit of quantitation (LOQ)
LOD adalah kadar terkecil analit yang masih dapat di deteksi, tetapi tidak
secara kuantitatif pada kondisi percobaan yang dinyatakan. LOQ merupakan
adalah kadar terkecil analit dalam sampel yang dapat ditetapkan dengan presisi
dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi percobaan yang dinyatakan.
Validasi metode analisis dapat digolongkan menjadi 4 kategori, yaitu:
a. Kategori I, mencakup metode-metode analisis kuantitatif, untuk menetapkan
komponen-komponen utama bahan obat atau zat aktif dalam sediaan farmasi.
b. Kategori II, mencakup metode-metode analisis kualitatif dan kuantitatif yang
digunakan untuk analisis impurities atau degradation compounds dalam
sediaan farmasi.
c. Kategori III, mencakup metode-metode analisis yang digunakan untuk
menentukan karakteristik penampilan suatu sediaan farmasi.
d. Kategori IV merupakan tes identifikasi (Anonim, 2007).
25
Tabel II. Parameter validitas metode yang dipersyaratkan untuk setiap kategori
Parameter analisis Kategori I Kategori II Kategori III Kategori IV Kuantitatif Kualitatif Akurasi Ya Ya * * Tidak Presisi Ya Ya Tidak Ya Tidak LOD Tidak Tidak Ya * Ya LOQ Tidak Ya Tidak * Tidak
Linearitas Ya Ya Tidak * Tidak Range Ya Ya * * Tidak
* = mungkin tidak diperlukan, tergantung sifat spesifik tes (Anonim, 2007)
Menurut Chan et.al (2004), karakteristik validasi metode kuantitatif pada
logam berat, termasuk timbal, dengan spektroskopi meliputi:
Tabel III. Syarat karakteristik validasi metode analisis logam berat dengan spektroskopi
Karakteristik Identifikasi Uji kemurnian
Pengujian kadar logam Kuantitatif Limit
Akurasi - + - +
Presisi
Repeatibilitas - + - +
Intermediate precision - - - +
Spesifisitas + + + +
LOD - - + -
LOQ - + - -
Linearitas - + - +
Rentang - + - + - : karakteristik tidak biasa dilakukan. +: karakteristik biasa dilakukan
Terdapat 3 prinsip dasar yang perlu diketahui untuk meningkatkan
validitas percobaan. Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi replikasi, randomisasi
dan adanya kontrol (Nazir, 2005).
I. Landasan Teori
Paparan timbal yang terus-menerus akan mengakibatkan kondisi
keracunan kronis dengan gejala yang ditimbulkan antara lain anoreksia, lelah,
malaise, sakit kepala, depresi, kelemahan otot kaki dan tangan, anemia, neuropati
perifer (Katzung, 2004).
26
Na2CaEDTA biasa digunakan untuk terapi penawarracunan timbal.
Kalsium pada Na2CaEDTA akan berikatan dengan timbal menghasilkan khelat
yang kurang toksik dan lebih polar sehingga lebih mudah diekskresikan. Akan
tetapi, terapi khelasi dengan Na2CaEDTA dapat menimbulkan beberapa efek
samping, antara lain nekrosis sel tubular ginjal, hematuria, proteinuria, mialgia,
sakit kepala, mual, muntah, anemia, dan defisiensi zink (Dollery, 1999).
Bawang putih dan temulawak mempunyai aktivitas terapetik potensial
untuk mengatasi keracunan timbal. Senyawa pada bawang putih yang diduga
dapat mengurangi kadar timbal adalah selenium, sedangkan pada temulawak
adalah kurkumin. Penelitian mengenai umbi bawang putih dan rimpang
temulawak telah banyak dilakukan. Senapati, Dey, Dwivedi, dan Swarup (2001)
telah meneliti efek ekstrak bawang putih dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan
400 mg/kg BB, dapat menurunkan kadar timbal darah tikus. Fedelia (2008)
meneliti tentang pengaruh ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200 mg/kg BB
setelah pemberian Na2CaEDTA yang terbukti mampu menurunkan kadar timbal
darah dan memiliki efek terapi yang sinergis untuk menurunkan kadar timbal jika
digunakan selama 10 hari.
Penelitian mengenai rimpang temulawak yang pernah dilakukan
sebelumnya yaitu efek rimpang temulawak terhadap kondisi parameter
pemeriksaan darah tikus yang diberi larutan timbal anorganik (Sugiharto, 2003
dan 2006). Menurut Astoro (2008), pemberian ekstrak etanol rimpang temulawak
setelah pemberian antidot Na2CaEDTA, mampu menurunkan kadar timbal darah
dalam kurun waktu 10 hari pemberian.
27
Penelitian tentang efek pemberian timbal anorganik pada tikus putih
telah dilakukan oleh Hariono (2005). Hasilnya, timbal dalam darah tikus
mencapai kadar 0,75 µg/ml dalam kurun waktu 4 minggu. Menurut hasil
penelitian orientasi sebelumnya, pemejanan timbal selama 45 hari telah mencapai
kadar toksik sebesar 0,75 ppm (Wahyunengsih, Fedelia, Astoro, Putri, 2007).
Maka dilakukan pemejanan timbal asetat selama 30 hari yang dilanjutkan dengan
pemberian Na2CaEDTA, ekstrak etanol umbi bawang putih, dan ekstrak etanol
rimpang temulawak selama 10 hari setelah pemejanan timbal. Keefektifan ketiga
bahan tersebut dapat diketahui dengan mengukur kadar timbal darah tikus dengan
metode spektroskopi serapan atom.
J. Hipotesis
Pemberian ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol rimpang
temulawak setelah pemberian Na2CaEDTA memiliki efek yang sinergis dalam
menurunkan kadar timbal darah tikus.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental murni dengan
rancangan acak pola satu arah.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel utama
a. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu dosis senyawa uji.
1) Dosis antidot Na2CaEDTA 189 mg/kg BB tikus.
2) Dosis ekstrak etanol umbi bawang putih 200 mg/kg BB tikus dan dosis
sklerenkim, parenkim korteks, sel minyak, butir pati, endodermis, dan parenkim
silinder pusat. Bau khas aromatik, rasa pahit.
Hasil pengamatan mikroskopik yang diperoleh yaitu adanya fragmen
berkas pembuluh dengan trakeida, rambut penutup tipe non glanduler, butir pati
dengan tipe amilum eksentris, sel minyak berwarna kuning dan parenkim korteks.
Hasil tersebut setelah dicocokkan dengan acuan baku (Anonim, 1979), memang
benar sebagai fragmen penyusun serbuk rimpang temulawak. Menurut Anonim
(1979), sebagai fragmen pengenal untuk rimpang temulawak yaitu butir pati,
fragmen parenkim dengan sel minyak, fragmen berkas pembuluh, dan warna
kuning yang intensif.
B. Pembuatan Ekstrak Etanol Tanaman
Menurut FAO (Food and Agriculture Organization) (Anonim, 2004)
pelarut yang paling baik digunakan dalam penyiapan ekstrak kurkumin adalah
etanol, karena kurkumin terlarut sempurna di dalam etanol, yaitu 1 mg kurkumin
per 1 ml etanol. Maka, dalam pembuatan ekstrak etanol rimpang temulawak
digunakan etanol 80%, dengan tujuan agar kadar kurkumin di dalam ekstrak
besar. Menurut Ridha (2005), metode ekstraksi terbaik untuk umbi bawang putih
yaitu ekstraksi menggunakan air pada suhu 60oC dengan lama ekstraksi 4 jam.
Sedangkan ekstraksi menggunakan etanol diperoleh hasil terbaik saat ekstraksi
40
dilakukan pada suhu kamar. Sehingga dalam pembuatan ekstrak etanol umbi
bawang putih digunakan etanol 45% (Anonim, 1986).
Serbuk simplisia kering diekstraksi dengan pelarut etanol dengan metode
maserasi untuk mendapatkan ekstrak etanolik tanaman yang akan digunakan
sebagai ekstrak uji. Penyari akan menembus dinding sel dan melarutkan zat aktif
yang sesuai dengan kepolaran penyari. Karena adanya perbedaan konsentrasi
antara larutan zat aktif dalam sel yang lebih tinggi, maka zat aktif dalam sel
tersebut akan terdesak keluar sampai terjadi kesetimbangan konsentrasi. Etanol
dapat melarutkan alkaloida basa, minyak menguap, glikosida, kurkumin, kumarin,
antrakinon, flavonoid, steroid, damar dan klorofil. Lemak, malam, tanin dan
saponin hanya sedikit larut, dengan demikian zat pengganggu yang larut hanya
terbatas (Anonim, 1986). Metode penyarian yang dipilih adalah metode maserasi
dengan pengadukan terus-menerus karena metode ini sederhana, mudah untuk
dilakukan, tidak memerlukan panas tinggi dan cairan penyari yang diperlukan
lebih sedikit bila dibandingkan metode perkolasi. Pengadukan bertujuan untuk
memaksimalkan proses penyarian zat aktif dari bahan tanaman dan memperbesar
kontak serbuk dengan cairan penyari sehingga cairan penyari akan membasahi
serbuk secara merata. Pengadukan diperlukan untuk menjaga derajat perbedaan
konsentrasi yang besar antara larutan di dalam sel dan larutan di luar sel.
Dalam pembuatan ekstrak ada saat dimana maserat yang diperoleh
ditampung di dalam bejana tertutup dan dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari
cahaya, selama 2 hari. Tujuannya yaitu untuk mengendapkan zat-zat yang tidak
diperlukan tetapi ikut larut dalam cairan penyari, misalnya tanin, lipid, dan
41
klorofil. Proses ini dilakukan dalam wadah yang tertutup untuk menghindari
tumbuhnya bakteri dan jamur pada ekstrak. Pemekatan dilakukan dengan cara
penguapan hingga diperoleh ekstrak kental (Anonim, 1986). Tujuan pemekatan
ekstrak adalah untuk menguapkan cairan penyari dan air, karena air dapat menjadi
media pertumbuhan kapang, jamur dan bakteri pada ekstrak.
C. Pengukuran Kadar Timbal Darah
Pengukuran kadar timbal di dalam darah tikus menggunakan metode
spektrometri serapan atom. Prinsip dasar dari metode ini yaitu adanya penyerapan
sumber radiasi (sinar ultraviolet) oleh atom-atom netral dalam keadaan gas yang
berada dalam nyala, dengan udara sebagai oksidan dan asetilen sebagai bahan
bakarnya. Atom-atom netral ini mempunyai sifat yang khas yaitu akan menyerap
radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh lampu katoda (hollow cathode
lamp). Jumlah radiasi yang diserap oleh atom sesuai dengan jumlah energi yang
diperlukan untuk tereksitasi ke salah satu tingkat energi eksitasi. Sinar radiasi
yang dipancarkan akan diukur pada panjang gelombang (λ) tertentu.
1. Kurva baku timbal
Kurva baku larutan timbal berasal dari seri larutan baku timbal dengan
konsentrasi 0,5 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, dan 8 ppm. Serapan seri
larutan baku ini dibaca pada λ 283,3 nm dengan spektrometer serapan atom.
Larutan baku selalu dibuat baru sebab senyawa timbal di dalam larutan kurang
stabil sehingga akan mempengaruhi hasil pengukuran. Dalam pengukuran kadar
timbal darah tikus pada hari ke-0, ke-15, ke-30, ke-35, dan ke-40, dilakukan
42
penentuan kurva baku untuk setiap pengukuran. Data hasil penentuan kurva baku
dapat dilihat pada gambar-gambar berikut:
Gambar 5. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-0 sebelum pemejanan timbal
asetat (Y= 1,5122.10-3X - 8,6361.10-4; r =0,99903)
Gambar 6. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-15 setelah pemejanan timbal
selama 15 hari (Y= 1,8513.10-3X - 2,8387.10-4; r =0,99973)
Gambar 7. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-30 setelah pemejanan timbal
selama 30 hari (Y= 2,0978.10-3X - 7,0052.10-4; r =0,99785)
43
Gambar 8. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-35 setelah kondisi
praperlakuan selama 30 hari dan pemberian Na2CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak selama 5 hari
(Y= 2,0978.10-3X - 7,0052.10-4; r =0,99785)
Gambar 9. Kurva baku pengukuran larutan timbal hari ke-40 setelah kondisi
praperlakuan selama 30 hari dan pemberian Na2CaEDTA yang dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak selama 10 hari
(Y= 2,5087.10-3X - 9,0077.10-4; r =0,99883)
Dari penentuan kurva baku akan diperoleh persamaan kurva baku yang
akan digunakan dalam penentuan kadar timbal di dalam darah. Parameter suatu
kurva baku dikatakan baik dapat dilihat dari harga koefisien korelasi (r). Harga
koefisien korelasi yang mendekati satu menunjukkan bahwa antara kadar dengan
serapan memiliki hubungan yang linear yang bagus (Christian, 2004), sehingga
perubahan nilai serapan berbanding lurus dengan perubahan kadar timbal.
44
Dari table IV dapat dilihat bahwa setiap kali penentuan kurva baku
diperoleh harga koefisien korelasi yang mendekati satu, hal ini menunjukkan
adanya hubungan linier antara kadar timbal dengan absorbansi, dengan demikian
syarat linearitas dari suatu metode analisis telah terpenuhi.
Tabel IV. Nilai linearitas kurva baku timbal hasil pengukuran dengan metode spektrometri serapan atom
Kurva baku timbal Linearitas (r) Hari ke-0 0,99903 Hari ke-15 0,99973 Hari ke-30 0,99785 Hari ke-35 0,99785 Hari ke-40 0,99883
Dalam penelitian ini tidak dilakukan validasi metode. Parameter-
parameter validitas suatu metode analisis meliputi, akurasi, presisi, spesifisitas,
linearitas, rentang, LOD (Limit of Detection), dan LOQ (Limit of Quantitation).
Dalam penelitian ini, tidak dapat dilakukan perhitungan recovery yang merupakan
parameter dari akurasi yang nantinya akan menentukan taraf kepercayaan dari
suatu metode penelitian. Sehingga dalam penelitian ini, taraf kepercayaan
terhadap metode penelitian rendah. Presisi adalah ukuran keterulangan suatu
metode analisis dan dinyatakan dalam simpangan baku relatif atau koefisien
korelasi (KV). Kriteria seksama diberikan jika metode memberikan simpangan
baku relatif atau koefisien variasi kurang dari 2%, akan tetapi hal ini sangat
fleksibel tergantung dari kondisi analit yang diperiksa, jumlah sampel dan kondisi
laboratorium. Menurut Harmita (2004), koefisien variasi (KV) pada penelitian
dengan kadar analit 0,1% – 1 ppm yaitu kurang dari 16%. Dari tabel V dapat
dilihat bahwa harga KV untuk sebagian besar kelompok perlakuan pada penelitian
ini lebih besar dari 16%, Hal ini menunjukkan bahwa presisi metode ini kurang
45
baik. Hal ini dimungkinkan karena adanya variasi sistem metabolisme hewan uji,
yang mengakibatkan kadar timbal di dalam darah menjadi bervariasi juga.
Selain itu, juga tidak dilakukan penentuan LOQ, LOD dan rentang,
melainkan hanya dilakukan optimasi dan kalibrasi alat (spektrometer serapan
atom) yang digunakan (lampiran 2). Kalibrasi alat dilakukan oleh LPPT Unit I
UGM setiap satu tahun sekali, yaitu setiap bulan Agustus, sedangkan optimasi alat
dilakukan setiap kali akan dilakukan pengukuran menggunakan spektrometer
serapan atom. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode acak (random)
dalam pemilihan sampel, adanya kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, serta
kontrol penangan hewan uji. Kesahihan data berdasarkan linearitas kurva baku
yang diperoleh dan nilai koefisien variasi (KV) perlakuan terhadap kontrol.
Tabel V. Nilai koefisien variasi (KV) kontrol dan perlakuan
Hari pengukuran
Koefisien variasi (KV) (%) Kelompok
I Kelompok
II Kelompok
III Kelompok
IV Kelompok
V Kelompok
VI Hari ke-0 249,62 0,00 0,00 137,43 0,00 0,00
Hari ke-15 64,86 90,80 27,49 17,14 18,64 15,93
Hari ke-30 26,66 21,38 65,59 61,34 41,82 65,10
Hari ke-35 23,53 58,06 25,72 16,94 23,71 80,60
Hari ke-40 25,02 19,25 111,40 276 303,33 81,91
Ket.: Kelompok I = kontrol negatif aquadest Kelompok II = kontrol positif timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok III = kontrol Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB selama 10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok IV = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200mg/kgBB selama 10 hari setelah
praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari Kelompok V = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan dengan ekstrak
etanol rimpang temulawak dosis 137,61 mg/kgBB selama 10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok VI = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200 mg/kgBB dan dilanjutkan dengan ekstrak etanol rimpang temulawak dosis 137,61 mg/kgBB selama
10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Dalam penelitian ini, parameter spesifisitas dan lineritas telah terpenuhi.
Metode spektroskopi serapan atom adalah metode yang spesifik, dimana pada
metode ini digunakan lampu katoda yang spesifik untuk timbal, sehingga yang
46
akan terukur hanya timbal yang terkandung di dalam sampel. Meskipun demikian,
akan lebih baik bila pada penelitian selanjutnya, dilakukan validasi metode
spektroskopi serapan atom untuk pengukuran kadar timbal di dalam darah.
2. Kadar timbal darah akibat penawarracunan pemberian ekstrak etanol
bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak setelah pemberian
Na2CaEDTA
Berdasarkan nilai serapan sampel yang terbaca, akan diperoleh kadar
timbal terukur, hasil kadar timbal darah tikus dapat dilihat pada lampiran 17. Nilai
rata-rata kadar timbal darah dari setiap kelompok perlakuan, pada setiap
pengukuran, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel VI. Nilai rata-rata kadar timbal darah (ppm) hasil pengukuran dengan metode spektrometri serapan atom
Kelompok perlakuan
x ± SD Hari ke-0 Hari ke-15 Hari ke-30 Hari ke-35 Hari ke-40
I 0,26±0,649 9,67±6,272 3,71±0,989 16,65±3,917 5,97±1,494
II 0,00±0,000 32,64±29,637 12,07±2,581 27,88±16,186 4,02±0,774
III 0,00±0,000 20,46±5,624 7,85±5,149 24,44±6,286 2,15±2,395
IV 1,05±1,443 14,77±2,532 8,38±5,140 28,94±4,903 0,10±0,276
V 0,00±0,000 13,73±2,560 12,45±5,207 41,70±9,887 0,03±0,091
VI 0,00±0,000 21,65±3,449 3,92±2,552 3,47±2,797 16,26±13,319
Ket.: Kelompok I = kontrol negatif aquadest Kelompok II = kontrol positif timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok III = kontrol Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB selama 10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok IV = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200mg/kgBB selama 10 hari setelah
praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari Kelompok V = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan dengan ekstrak
etanol rimpang temulawak dosis 137,61 mg/kgBB selama 10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok VI = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200 mg/kgBB dan dilanjutkan dengan ekstrak etanol rimpang temulawak dosis 137,61 mg/kgBB selama
10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Dari tabel VI, dapat dilihat bahwa sebagian besar hasil pengukuran kadar
timbal darah yang diperoleh memiliki nilai standar deviasi (SD) yang cukup besar.
Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kadar timbal darah yang cukup besar
47
Tabel VII. Hubungan perbedaan kadar timbal secara statistik Hari
pengukuran
Kelompok perlakuan I II III IV V VI
Hari ke-0
I TB TB TB TB TB
II TB TB TB TB TB
III TB TB TB TB TB
IV TB TB TB TB TB
V TB TB TB TB TB
VI TB TB TB TB TB
Hari ke-15
I B B TB TB B
II B TB TB B TB
III B TB B B TB
IV TB TB B TB B
V TB B B TB B
VI B TB TB B B
Hari ke-30
I B TB TB B TB
II B TB TB TB B
III TB TB TB TB TB
IV TB TB TB TB TB
V B TB TB TB B
VI TB B TB TB B
Hari ke-35
I TB B B B B
II TB TB TB TB B
III B TB TB B B
IV B TB TB B B
V B TB B B B
VI B B B B B
Hari ke-40
I B B B B TB
II B B B B TB
III B B B B B
IV B B B TB B
V B B B TB B
VI TB TB B B B
Ket.: Kelompok I = kontrol negatif aquadest Kelompok II = kontrol positif timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok III = kontrol Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB selama 10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok IV = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200mg/kgBB selama 10 hari setelah
praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari Kelompok V = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan dengan ekstrak
etanol rimpang temulawak dosis 137,61 mg/kgBB selama 10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok VI = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200 mg/kgBB dan dilanjutkan dengan ekstrak etanol rimpang temulawak dosis 137,61 mg/kgBB selama
10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
TB = berbeda tidak bermakna B = berbeda bermakna
48
antarhewan uji dalam satu kelompok perlakuan. Nilai SD yang cukup besar ini,
dapat disebabkan oleh perbedaan fungsi fisiologis hewan uji, yang mempengaruhi
farmakokinetika timbal di dalam tubuh setiap hewan uji.
Selain melihat adanya perbedaan kadar timbal darah antara kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan, dilihat juga persentase perubahan kadar timbal
darah yang terjadi pada kelompok perlakuan setelah pemejanan timbal asetat
selama 30 hari (kondisi praperlakuan) bila dibandingkan dengan kontrol positif,
untuk mengetahui efektifitas penggunaan Na2CaEDTA bersama dengan ekstrak
etanol tanaman dibandingkan dengan pemberian Na2CaEDTA tunggal, dalam
menurunkan kadar timbal di dalam darah.
Tabel VIII. Persen perubahan kadar timbal darah kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol setelah kondisi praperlakuan
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
Kelompok VI
Kelompok II
Hari ke-35 - 12,34% + 3,80% + 49,57% - 87,55%
Hari ke-40 - 46,52% - 97,51% - 99,25% + 304,48% Ket.: Kelompok II = kontrol positif timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok III = kontrol Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB selama 10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok IV = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200mg/kgBB selama 10 hari setelah
praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari Kelompok V = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan dengan ekstrak
etanol rimpang temulawak dosis 137,61 mg/kgBB selama 10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari
Kelompok VI = kelompok Na2CaEDTA dosis 189 mg/kgBB dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi bawang putih dosis 200 mg/kgBB dan dilanjutkan dengan ekstrak etanol rimpang temulawak dosis 137,61 mg/kgBB selama
10 hari setelah praperlakuan timbal dosis 0,5 g/kgBB selama 30 hari + : peningkatan kadar timbal darah - : penurunan kadar timbal darah
Dari gambar 13 terlihat profil farmakokinetika timbal di dalam tubuh
hewan uji selama 30 hari masa praperlakuan (pemejanan timbal asetat dosis 0,5
g/kgBB tikus) dan 10 hari pemberian Na2CaEDTA dilanjutkan pemberian ekstrak
49
etanol tanaman. Pada hari ke-0, kadar timbal darah masih sangat kecil, bahkan
sebagian besar hewan uji menunjukkan hasil pengukuran kadar timbal sebesar 0
ppm. Akan tetapi harga 0 ppm ini bukanlah harga mutlak, melainkan karena kadar
timbal di dalam darah terlalu kecil dan berada di bawah LOD (Limit of Detection),
sehingga tidak dapat dideteksi oleh spektrometer serapan atom.
Gambar 13. Profil farmakokinetika timbal. Garis putus-putus (- - - -) menunjukkan
pemejanan timbal asetat dilakukan selama 30 hari (kondisi praperlakuan).
Menurut Ebdon (1998), LOD untuk pengukuran timbal menggunakan
spektrometer serapan atom adalah 0,015 ppm. Kadar timbal darah antarkelompok
perlakuan juga menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna. Hal ini
disebabkan belum dilakukan pemejanan timbal asetat, sehingga kadar timbal di
dalam darah masih sangat kecil. Selain itu, juga dilakukan pengendalian variabel
pengacau, yaitu makanan dan minuman hewan uji. Akan tetapi, ada beberapa
hasil pengukuran kadar timbal yang lebih besar dari 0 ppm, hal ini disebabkan
karena di dalam aquadest dan makanan hewan uji juga mengandung timbal.
50
Pada pengukuran hari ke-15 terlihat bahwa terjadi peningkatan kadar
timbal darah untuk semua kelompok perlakuan. Kadar timbal darah kelompok II,
III, dan VI menunjukkan hasil yang berbeda bermakna, sedangkan kelompok IV
dan V menunjukkan hasil yang berbeda tidak bermakna, bila dibandingkan
dengan kelompok I. Hal ini karena selama 15 hari telah dilakukan pemberian
timbal asetat dan timbal telah terakumulasi di dalam darah. Kelompok kontrol
negatif aquadest juga mengalami peningkatan kadar timbal darah, yang
disebabkan timbal yang terkandung di dalam air minum. Akan tetapi peningkatan
yang terjadi pada kelompok kontrol negatif ini paling kecil bila dibandingkan
dengan kelompok lainnya, karena pada kelompok kontrol negatif aquadest tidak
dilakukan pemberian timbal asetat.
Semua kelompok perlakuan mengalami penurunan kadar timbal darah
yang signifikan pada hari ke-30 bila dibandingkan dengan kadar timbal pada hari
ke-15. Kadar timbal darah kelompok II dan V menunjukkan hasil yang berbeda
bermakna, sedangkan kelompok III, IV, dan VI menunjukkan hasil yang berbeda
tidak bermakna, bila dibandingkan dengan kelompok I. Penurunan ini
dikarenakan timbal telah mengalami distribusi ke dalam jaringan lunak (hati, otak,
ginjal, dll.) dan jaringan keras (kuku, gigi, dan tulang). Selain itu, ada sebagian
kecil timbal yang telah diekskresikan sehingga kadar timbal di dalam darah
menurun.
Terjadi variasi kadar timbal pada setiap kelompok perlakuan selama
masa praperlakuan (30 hari), padahal setiap kelompok perlakuan tersebut sama-
sama menerima timbal asetat (kecuali kelompok kontrol negatif aquadest). Hal ini
51
dimungkinkan karena adanya perbedaan faktor fisiologis hewan uji, yang tidak
dapat dikendalikan, yang berpengaruh terhadap farmakokinetika timbal di dalam
tubuh hewan uji.
Pada pengukuran kadar timbal hari ke-35, kadar timbal darah kelompok
III, IV, V dan VI menunjukkan hasil yang berbeda bermakna, bila dibandingkan
dengan kelompok I. Hasil ini disebabkan telah dilakukan pemberian Na2CaEDTA
dan ekstrak etanol tanaman selama 5 hari. Sedangkan kelompok II menunjukkan
hasil yang berbeda tidak bermakna, bila dibandingkan dengan kelompok I, karena
pada kelompok II tidak diberikan perlakuan pemberian Na2CaEDTA dan ekstrak
etanol tanaman. Selain itu, terlihat bahwa hampir semua kelompok perlakuan
mengalami peningkatan kadar timbal bila dibandingkan kadar timbal pada hari ke-
30. Hal ini dikarenakan pemberian Na2CaEDTA dan ekstrak etanol tanaman akan
meningkatkan ekskresi timbal dari dalam darah. Akibat dari penghentian
pemejanan timbal dan ekskresi timbal yang cukup besar dari dalam darah,
mengakibatkan terlepasnya (redistribusi) timbal yang tadinya sudah berada di
dalam jaringan lunak dan jaringan keras ke dalam darah untuk menyeimbangkan
kadar timbal di dalam darah dengan kadar timbal di dalam jaringan lunak dan
jaringan keras, sehingga terjadi peningkatan kadar timbal pada hari ke-35.
Akan tetapi, kejadian di atas tidak berlaku untuk kelompok perlakuan
Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol
rimpang temulawak. Karena pada kelompok ini, pada pengukuran kadar timbal
hari ke-35 terjadi penurunan kadar timbal yang signifikan bila dibandingkan
kelompok kontrol positif (kontrol timbal), yaitu sebesar 87,55%. Peristiwa ini
52
disebabkan karena kandungan kalsium (Ca) yang terdapat di dalam ekstrak etanol
umbi bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak, menghambat proses
redistribusi timbal dari jaringan keras dan jaringan lunak ke dalam darah. Proses
redistribusi ini merupakan proses untuk menyeimbangkan kadar timbal di dalam
darah dengan kadar timbal di dalam jaringan lunak dan jaringan keras akibat dari
penghentian pemejanan timbal dan ekskresi timbal yang cukup besar dari dalam
darah. Menurut Kosnett (2006) dan Manahan (2003), peningkatan uptake kalsium
akan menghambat proses absorpsi timbal di dalam tubuh, dan demikian pula
sebaliknya, penurunan uptake kalsium akan meningkatkan absorpsi timbal di
dalam tubuh.
Kadar timbal yang masih terkandung di dalam darah berasal dari timbal
yang terdeposit di dalam jaringan lunak dan jaringan keras yang mulai
teredistribusi ke dalam darah secara perlahan-lahan. Sehingga, pemberian
Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol
rimpang temulawak belum memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan
kadar timbal darah, hal ini ditunjukkan dari kecilnya perubahan kadar timbal yang
terjadi antara hari ke-30 dan hari ke-35. Meskipun demikian, hal inilah yang
menjadi kelebihan dari pemberian Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi
bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak, yaitu tidak terjadi
peningkatan kadar timbal darah yang cukup tinggi seperti pada kelompok lainnya,
melainkan terjadi penurunan kadar timbal di dalam darah. Karena peningkatan
kadar timbal darah yang cukup tinggi yang terjadi pada kelompok lainnya, tidak
53
dapat diprediksi, sehingga ditakutkan dapat mencapai kadar toksik yang dapat
membahayakan jiwa.
Pada hari ke-40, hampir semua kelompok perlakuan mengalami
penurunan kadar timbal di dalam darah bila dibandingkan kelompok kontrol
positif, bahkan untuk kelompok perlakuan Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol
umbi bawang putih terjadi penurunan sebesar 97,51% dan kelompok perlakuan
Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol rimpang temulawak terjadi penurunan
sebesar 99,25%. Akan tetapi, hal ini tidak terjadi pada kelompok perlakuan
Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol
rimpang temulawak. Karena pada kelompok ini, pada hari ke-40, kadar timbal di
dalam darah mengalami peningkatan sebesar 304,48%, bila dibandingkan dengan
kelompok kontrol positif. Peristiwa ini disebabkan karena pada hari ke-40 terjadi
peningkatan redistribusi timbal yang berada di dalam jaringan lunak dan jaringan
keras ke dalam darah. Sedangkan pada kelompok perlakuan lainnya, hal ini telah
terjadi pada hari ke-35. Akan tetapi redistribusi yang terjadi ini tidak terlalu besar
bila dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat profil
farmakokinetika timbal bila dilakukan pengukuran kadar timbal pada hari ke-3
setelah pemberian Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dan
ekstrak etanol rimpang temulawak dan bila pemberian Na2CaEDTA dilanjutkan
ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak
diperpanjang hingga 15 hari.
54
Pada pemberian Na2CaEDTA, akan terbentuk khelat timbal dengan
Na2CaEDTA, dimana kalsium pada Na2CaEDTA akan digantikan oleh timbal.
Hal ini dikarenakan timbal dapat membentuk kompleks yang lebih stabil dengan
Na2EDTA dibandingkan dengan kalsium. Kompleks ini juga bersifat lebih polar,
sehingga mudah diekskresikan melalui ginjal dan akan ditemukan di dalam urin.
Reaksi pembentukan khelat timbal dengan Na2CaEDTA, yaitu:
Na O C
O
CH2
N
H2C
C O
Ca
O C
CH2
N
O
H2CCH2
H2C C O
O
Na
O
+ Pb2+ O
Pb
ON N
O
OO
O
O
O
+ Ca2+
(14)
Senyawa selenium yang terdapat di dalam umbi bawang putih
memberikan aksi profilaksis terhadap efek timbal, yaitu memperbesar kapasitas
antioksidan endogen sel dengan meningkatkan aktivitas superoksida dismutase,
glutation reduktase, dan senyawa glutation lainnya (Othman and El Missiry,
1998). Akibatnya, proses eliminasi timbal di dalam tubuh dipercepat dan dapat
mengurangi efek toksik timbal di dalam tubuh. Sedangkan dalam rimpang
temulawak mengandung senyawa kurkuminoid, yang bila ditinjau dari stuktur
kimianya, ternyata senyawa kurkuminoid berpotensi sebagai chelating agent
karena mempunyai struktur elektron bebas dan memungkinkan untuk mengikat
logam berat (Pan et al., 1999). Maka, proses distribusi timbal untuk masuk ke
dalam jaringan keras dan jaringan lunak dapat dihambat. Akibatnya, timbal tetap
berada di dalam darah dalam bentuk bebas dan tidak terikat dengan senyawa
endogen, sehingga proses eliminasi dari tubuh akan lebih cepat dan dapat
mengurangi efek toksik timbal di dalam tubuh.
55
Kedua senyawa esensial dan kandungan kalsium yang terkandung di
dalam kedua tanaman inilah yang meningkatkan efektifitas kerja dari
Na2CaEDTA, dimana mekanisme kerja dari Na2CaEDTA yaitu meningkatkan
eliminasi timbal dari dalam tubuh. Sehingga, akibat penurunan aktifitas timbal
dalam membentuk khelat dengan senyawa endogen tubuh dan timbal banyak
terdapat dalam bentuk bebas di dalam tubuh, maka timbal akan menjadi lebih
mudah untuk diekskresikan dari dalam tubuh oleh Na2CaEDTA. Maka,
penawarracunan timbal menjadi lebih cepat, lama terapi dengan Na2CaEDTA
menjadi lebih singkat, dan efek samping yang ditimbulkan oleh Na2CaEDTA
dapat diminimalisir.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol
rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na2CaEDTA yaitu dapat
menurunkan kadar timbal darah pada tikus dengan lebih cepat.
2. Lama waktu pemberian ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol
rimpang temulawak setelah pemberian antidot Na2CaEDTA yang efektif dalam
menurunkan kadar timbal darah tikus sebesar 87,55% adalah selama 5 hari.
B. Saran
1. Perlu dilakukan validasi metode pengukuran kadar timbal darah dengan
metode spektroskopi serapan atom, karena dalam penelitian ini tidak dilakukan
presisi dan recovery, serta harga KV yang terlalu besar.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui profil farmakokinetika
timbal secara lebih mendetail dengan melakukan pengukuran kadar timbal
pada hari ke-3 setelah pemberian Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol
umbi bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak dan bila perlakuan
diperpanjang hingga 15 hari.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan pemberian ekstrak etanol tanaman
tanpa pemberian antidot Na2CaEDTA, untuk melihat efektifitas ekatrak
tanaman dalam menurunkan kadar timbal di dalam darah.
57
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Materia Medika Indonesia, Jilid III, 64-70, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Edisi I, 2-4, 6-7, 10-16, 71, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1995a, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, 20-23, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1995b, Farmakope Indonesia, Edisi IV, 7, 16, 1201, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim, 1999, WHO Monographs on Selected Medicinal Plants, Volume 1, 115-
125, World Health Organization, Geneva. Anonim, 2004, Curcumin Chemical and Technical Assesment (CTA),
http://www.ftp.fao.org.pdf, diakses tanggal 20 Januari 2009. Anonim, 2007, US Pharmacopeia 30-NF25, Lawrence, The United States
Pharmacopeial Convention, United State of America. Anonim, 2008a, Calcium Disodium Versenate Injection (3M),
http://www.drugs.com/pdr/edetate-calcium-disodium.html, diakses tanggal 5 Juli 2007.
Anonim, 2008b, Selenium Select,
http://www.supplementspot.com/seleniumselect.html, diakses tanggal 30 Maret 2008.
Validation and Instrument Performance Verification, 110, John Wiley & Sons Inc., New Jersey
Chisolm, J. J., 1990, Evaluation of the Potential Role of Chelation Therapy in
Treatment of Low to Moderate Lead Exposure, http://www.pubmedcentral.nih.gov.pdf, diakses tanggal 4 Desember 2008
Christian, G.D., 2004, Analitycal Chemistry, edisi 6, 107, John Wiley, United
State of America. Clarkson, T.W., 1987, Metal Toxicity in the Central Nervous System,
Environmental Health Perspectives, Vol. 75, 59-64, http://www.pubmedcentral.nih.gov.pdf, diakses tanggal 25 April 2008
Darmono, 1995, Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup, 62-64, 96-97, UI
Press, Jakarta. DeRoss, Fj., 1997, Smelters and Metal Reclaimenrs in Occupational, Industrial,
and Environmental Toxicology, 291-330 , Mosby-Year Book, New York Dollery, C., 1999, Therapetic Drugs, Volume 1, 2nd edition, E1-E2, Churchill
Livingstone, Edinburgh Donatus, I. A., 1997, Penanganan dan Pertolongan Pertama Keracunan Bahan
Berbahaya, 1, Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Ebdon, L., 1998, An Introduction to Analytical Atomic Spectrometry, 17-50, John
Wiley & Sons Ltd., England.
59
Fedelia, F., 2008, Pengaruh Ekstrak Etanol Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) setelah Pemberian Na2CaEDTA terhadap Kadar Timbal Darah Tikus dengan Metode Spektroskopi Serapan Atom, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Goldstein, B.D. and Kiper, H.M., 1994, Hematologic Disorder In Levy and
Wegman (eds): Occupational Health Recognizing and Preventing work-Related Disease,3rd ed., Little Brown and Company, United State of America.
Hariono, B., 2005, Efek Pemberian Plumbum (timah Hitam) Anorganik pada
Tikus Putih (Rottus norvegicus), http://jvs.ugm.ac.id/pdf/vol232/Bambang.pdf, diakses tanggal 14 Desember 2008
Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya,
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3, 117 – 135, http://jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/2004/v01n03/Harmita010301.pdf, diakses tanggal 21 November 2008.
Hidayat, S.S.S., Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat, Cetakan I, 26-27,
192-193, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Izgi, B., Gucer, S., and Jaćimović, R., 2005, Determination of Selenium in Garlic
(Allium sativum) and Onion (Allium cepa) by Electro Thermal Atomic Absorption Spectrometry, Ljubljana, http://www.sciencedirect.com/science?ob=PublicationURL&tockey=%23TOC%235037%, diakses tanggal 24 September 2007.
Katzung, B. G., 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik, 428-429, EGC, Jakarta. Khopkar, S.M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, 274-287, UI Press, Jakarta. Kosnett, M.J., 2006, Poisoning and Drug Overdose, 5th edition, 446-448,
McGraw-Hill, California Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L., 2003, Drug Information
Handbook, 11th edition, 467, Lexi-comp Inc., Hudson. Levinson, R., 2006, Modern Chemical Techniques, The Royal Society of
Chemistry: Atomic Absorption Spectrometry, http://www.chemsoc.org/pdf/LearnNet/rsc/AA_txt.pdf, diakses 20 Oktober 2007 .
60
Majeed, M., Bammi, R. K., Badmaev, V., Prakash, S., Nagabhushanam, K., 2005, Compositions Containing Allium sativum Linn. (Garlic) Naturally Enriched with Organic Selenium Compounds for Nutritional Supplementation, New Jersey, http://www.freepatentsonline.com/20060240126.pdf, diakses tanggal 24 September 2007.
Manahan, S. E., 2003, Toxicological Chemistry and Biochemistry, 3rd edition,
207-231, CRC Press, USA. Nazir, M., 2005, Metode Penelitian, 223-226, Ghalia Indonesia, Bogor. Newall, C.A., 1996, Herbal Medicines: A Guide for Health Care Professionalls,
129, The Pharmaceutical Press, London. Nordberg, G., 1998, Metal: Chemical Properties and Toxicology, Encyclopedia of
Occupational Health and Safety, ILO, Geneva. Othman, A.I., El Missiry, M.A., 1998, Role of Selenium Against Lead Toxicity in
Male Rats, http://www.interscience.wiley.com/rss/journal/38998, diakses tanggal 26 Agustus 2007.
Pan MH, Huang TM, dan Lin JK, 1999. Biottransformation of Curcumin
Through Reduction and Glucuronidation in Mice, Drug Metabolism and Disposition 27(1): 486-494, http://www.dmd.aspetjournals.org.pdf, diakses tanggal 14 Desember 2008.
Papanikolau, N. C., 2005, Lead Toxicity Update,
http://www.journals.indexcopernicus.com/fulltxt.php, diakses tanggal 1 Oktober 2008.
Ridha, A. S., 2005, Pengaruh Suhu, Jenis Pelarut, dan Waktu Ekstraksi terhadap
Rendemen Total Senyawa Terekstrasi dalam Ekstrak Umbi Lapis Bawang Putih (Allium sativum L.), http://www.bahan-alam.fa.itb.ac.id, diakses tanggal 21 Januari 2009
Sarker, S. D., 2006, Natural Product Isolation, 2nd edition, 27-46, Humana Press,
New Jersey Senapati, S.K., Dey, S., Dwivedi, S.K., Swarup, D., 2001, Effect of Garlic
(Allium sativum L.) Extract on Tissue Lead Level in Rats, http://www.epa.gov/lead, diakses tanggal 20 November 2008.
Sjamsudin, U., Suyatna, F.D., 2007, Keracunan Pb,
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10KeracunanPb013.pdf, diakses tanggal 30 November 2008.
61
Skoog, D.A., West, D.M., dan Holler, F.J., 1994, Analytical Chemistry : An
Introduction, sixth edition, 457, Saunders College Publishing, USA. Soedibyo, M., 1998, Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan, 1, 73-74,
Balai Pustaka, Jakarta. Sugiharto, 2003, Pengaruh Infus Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza
Roxb.) terhadap Kondisi Parameter Pemeriksaan Darah Tikus Putih yang Diberi Larutan Timbal Anorganik, http://www.adln.unair.ac.id, diakses tanggal 30 Jnauari 2009.
Sugiharto, 2006, Efek Rimpang Temulawak terhadap Jumlah Eritrosit, Kadar Pb
dan Cd dalam Darah Tikus yang diberi Larutan Pb(NO3)2 dan CdCl2, http://www.journal.discoveryindonesia.com.pdf, diakses tanggal 30 November 2008.
Anti Racun Natrium Edetat dan Perasan Mentimun (Cucumis sativus L.) terhadap Timbal (Pb), Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
62
Lampiran 1. Hasil determinasi Allium sativum L. dan Curcuma xanthorrhiza
Roxb.
63
Lampiran 2. Formulir hasil kalibrasi internal spektrometer serapan atom
Hitachi Z-8000 Polarized Zeeman
1. Identitas alat
a. Nama alat : AAS
b. Merek : Hitachi
c. Tipe/ No. Seri : Z-8000
d. Kapasitas : 300 sampel/ bulan
2. Pemilik alat
a. Nama : LPPT-UGM
b. Alamat : Jl. Kaliurang Km 4 Yogyakarta
3. Standar/ kalibrator
a. Nama : standard solution (Cu, Cd, Cr, Mn, Ni, Pb, Zn) (Merck)
b. Ketelusuran : Cu, Cd, Mn, Ni, Pb, Zn = SRM 682
Cr = SRM 3112 α
4. Pelaksanaan kalibrator
a. Tanggal : 6-8 Agustus 2007
b. Tempat : LPPT unit I
c. Suhu ruangan : 26°C
d. Kelembaban : 62%
5. Hasil kegiatan
a. Uji sensitifitas detektor
Menggunakan logam Cu 5,0 ppm
64
Tabel IX. Hasil pengujian sensitifitas detektor spektrometer serapan atom
Pembacaan Rata-rata 0,1266 0,1263 0,1261 SD = 2,52 x 10-4
0,1263 RSD = 0,20% Keterangan : untuk kadar Cu 5,0 ppm, ketidakpastian 0,20%
b. Uji linearitas detektor
Linearitas detektor diuji dengan menggunakan konsentrasi logam Cu 0,5-
8,0 ppm
Tabel X. Hasil pengujian linearitas detektor spektrometer serapan atom
Konsentrasi Cu (ppm) Absorbansi rerata Persamaan regrasi linear 0,5 0,0134
Mann-Whitney UWilcoxon WZAsymp. Sig. (2-tailed)Exact Sig. [2*(1-tailedSig.)]
Kadar TimbalDarah hari
ke-0
Kadar TimbalDarah hari
ke-15
Kadar TimbalDarah hari
ke-30
Kadar TimbalDarah hari
ke-35
Kadar TimbalDarah hari
ke-40
Not corrected for ties.a.
Grouping Variable: Kelompok perlakuanb.
96
Lampiran 20. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah kontrol aquadest
dengan metode Friedman
Tests of Normality
.492 6 .000 .496 6 .000
.313 6 .068 .733 6 .013
.169 6 .200* .984 6 .969
.315 6 .063 .798 6 .056
.165 6 .200* .946 6 .704
Kadar TimbalDarah hari ke-0Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
Friedman Test
Ranks
1.00
3.67
2.17
4.83
3.33
Kadar TimbalDarah hari ke-0Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Mean Rank
Test Statisticsa
620.667
4.000
NChi-SquaredfAsymp. Sig.
Friedman Testa.
97
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0a .00 .00 ke-15 - Kadar Timbal Positive Ranks 6b 3.50 21.00 Darah hari ke-0 Ties 0c Total 6 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0d .00 .00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 6e 3.50 21.00 Darah hari ke-0 Ties 0f Total 6 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0g .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 6h 3.50 21.00 Darah hari ke-0 Ties 0i Total 6 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0j .00 .00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 6k 3.50 21.00 Darah hari ke-0 Ties 0l Total 6 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 6m 3.50 21.00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 0n .00 .00 Darah hari ke-15 Ties 0o Total 6 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 1p 2.00 2.00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 5q 3.80 19.00 Darah hari ke-15 Ties 0r Total 6 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 3s 5.00 15.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 3t 2.00 6.00 Darah hari ke-15 Ties 0u Total 6 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0v .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 6w 3.50 21.00 Darah hari ke-30 Ties 0x Total 6 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 1y 1.00 1.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 5z 4.00 20.00 Darah hari ke-30 Ties 0aa Total 6 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 6bb 3.50 21.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0cc .00 .00 Darah hari ke-35 Ties 0dd Total 6
98
a. Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 b. Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 c. Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 d. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 e. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 f. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 g. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 h. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 i. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 j. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 k. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 l. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 m. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 n. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 o. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 p. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 q. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 r. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 s. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 t. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 u. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 v. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 w. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 x. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 y. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 z. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 aa. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 bb. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 cc. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 dd. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Z -2.201a -2.201a -2.201a -2.201a
Asymp. Sig. (2-tailed) .028 .028 .028 .028
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30 Z -2.201b -1.782a -.943b -2.201a
Asymp. Sig. (2-tailed) .028 .075 .345 .028
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-35 Z -1.992a -2.201b
Asymp. Sig. (2-tailed) .046 .028a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
99
Lampiran 21. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah kontrol timbal (Pb)
dengan metode Friedman
Tests of Normalityb
.392 5 .011 .693 5 .008
.168 5 .200* .968 5 .860
.399 5 .009 .725 5 .017
.184 5 .200* .988 5 .974
Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
Kadar Timbal Darah hari ke-0 is constant. It has been omitted.b.
Friedman Test
Ranks
1.00
4.40
3.00
4.60
2.00
Kadar TimbalDarah hari ke-0Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Mean Rank
Test Statisticsa
519.040
4.001
NChi-SquaredfAsymp. Sig.
Friedman Testa.
100
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0a .00 .00 ke-15 - Kadar Timbal Positive Ranks 5b 3.00 15.00 Darah hari ke-0 Ties 0c Total 5 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0d .00 .00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 5e 3.00 15.00 Darah hari ke-0 Ties 0f Total 5 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0g .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 5h 3.00 15.00 Darah hari ke-0 Ties 0i Total 5 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0j .00 .00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 5k 3.00 15.00 Darah hari ke-0 Ties 0l Total 5 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 5m 3.00 15.00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 0n .00 .00 Darah hari ke-15 Ties 0o Total 5 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 2p 3.50 7.00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 3q 2.67 8.00 Darah hari ke-15 Ties 0r Total 5 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 5s 3.00 15.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0t .00 .00 Darah hari ke-15 Ties 0u Total 5 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0v .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 5w 3.00 15.00 Darah hari ke-30 Ties 0x Total 5 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 5y 3.00 15.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0z .00 .00 Darah hari ke-30 Ties 0aa Total 5 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 5bb 3.00 15.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0cc .00 .00 Darah hari ke-35 Ties 0dd Total 5
101
a. Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 b. Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 c. Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 d. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 e. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 f. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 g. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 h. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 i. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 j. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 k. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 l. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 m. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 n. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 o. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 p. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 q. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 r. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 s. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 t. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 u. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 v. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 w. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 x. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 y. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 z. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 aa. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 bb. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 cc. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 dd. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Z -2.023a -2.023a -2.023a -2.023a
Asymp. Sig. (2-tailed) .043 .043 .043 .043
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30 Z -2.023b -.135a -2.023b -2.023a
Asymp. Sig. (2-tailed) .043 .893 .043 .043
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-35 Z -2.023b -2.023b
Asymp. Sig. (2-tailed) .043 .043a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
102
Lampiran 22. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah kontrol Na2CaEDTA
dengan metode Friedman
Tests of Normalityb
.106 7 .200* .991 7 .994
.232 7 .200* .883 7 .242
.287 7 .084 .791 7 .033
.244 7 .200* .815 7 .058
Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
Kadar Timbal Darah hari ke-0 is constant. It has been omitted.b.
Friedman Test
Ranks
1.07
4.29
2.86
4.71
2.07
Kadar TimbalDarah hari ke-0Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Mean Rank
Test Statisticsa
725.928
4.000
NChi-SquaredfAsymp. Sig.
Friedman Testa.
103
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0a .00 .00 ke-15 - Kadar Timbal Positive Ranks 7b 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0c Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0d .00 .00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 7e 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0f Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0g .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 7h 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0i Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0j .00 .00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 6k 3.50 21.00 Darah hari ke-0 Ties 1l Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7m 4.00 28.00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 0n .00 .00 Darah hari ke-15 Ties 0o Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 2p 3.00 6.00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 5q 4.40 22.00 Darah hari ke-15 Ties 0r Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7s 4.00 28.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0t .00 .00 Darah hari ke-15 Ties 0u Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0v .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 7w 4.00 28.00 Darah hari ke-30 Ties 0x Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 6y 4.50 27.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 1z 1.00 1.00 Darah hari ke-30 Ties 0aa Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7bb 4.00 28.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0cc .00 .00 Darah hari ke-35 Ties 0dd Total 7
104
a. Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 b. Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 c. Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 d. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 e. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 f. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 g. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 h. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 i. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 j. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 k. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 l. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 m. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 n. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 o. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 p. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 q. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 r. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 s. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 t. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 u. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 v. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 w. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 x. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 y. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 z. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 aa. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 bb. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 cc. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 dd. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Z -2.366a -2.366a -2.371a -2.201a
Asymp. Sig. (2-tailed) .018 .018 .018 .028
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30 Z -2.366b -1.352a -2.366b -2.366a
Asymp. Sig. (2-tailed) .018 .176 .018 .018
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-35 Z -2.197b -2.366b
Asymp. Sig. (2-tailed) .028 .018a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
105
Lampiran 23. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah perlakuan
Na2CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol umbi
bawang putih dengan metode Friedman
Tests of Normality
.257 7 .180 .772 7 .021
.239 7 .200* .941 7 .647
.187 7 .200* .949 7 .717
.194 7 .200* .919 7 .460
.504 7 .000 .453 7 .000
Kadar TimbalDarah hari ke-0Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
Friedman Test
Ranks
1.93
3.86
3.00
5.00
1.21
Kadar TimbalDarah hari ke-0Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Mean Rank
Test Statisticsa
725.956
4.000
NChi-SquaredfAsymp. Sig.
Friedman Testa.
106
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0a .00 .00 ke-15 - Kadar Timbal Positive Ranks 7b 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0c Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 1d 2.00 2.00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 6e 4.33 26.00 Darah hari ke-0 Ties 0f Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0g .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 7h 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0i Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 4j 2.50 10.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0k .00 .00 Darah hari ke-0 Ties 3l Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 6m 4.33 26.00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 1n 2.00 2.00 Darah hari ke-15 Ties 0o Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0p .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 7q 4.00 28.00 Darah hari ke-15 Ties 0r Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7s 4.00 28.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0t .00 .00 Darah hari ke-15 Ties 0u Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0v .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 7w 4.00 28.00 Darah hari ke-30 Ties 0x Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7y 4.00 28.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0z .00 .00 Darah hari ke-30 Ties 0aa Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7bb 4.00 28.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0cc .00 .00 Darah hari ke-35 Ties 0dd Total 7
107
a. Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 b. Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 c. Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 d. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 e. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 f. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 g. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 h. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 i. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 j. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 k. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 l. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 m. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 n. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 o. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 p. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 q. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 r. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 s. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 t. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 u. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 v. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 w. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 x. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 y. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 z. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 aa. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 bb. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 cc. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 dd. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Z -2.366a -2.028a -2.366a -1.826b
Asymp. Sig. (2-tailed) .018 .043 .018 .068
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30 Z -2.028b -2.366a -2.366b -2.366a
Asymp. Sig. (2-tailed) .043 .018 .018 .018
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-35 Z -2.366b -2.366b
Asymp. Sig. (2-tailed) .018 .018a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
108
Lampiran 24. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah perlakuan
Na2CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol
rimpang temulawak dengan metode Friedman
Tests of Normalityb
.245 7 .200* .862 7 .158
.193 7 .200* .977 7 .946
.259 7 .172 .861 7 .155
.504 7 .000 .453 7 .000
Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
Kadar Timbal Darah hari ke-0 is constant. It has been omitted.b.
Friedman Test
Ranks
1.43
3.43
3.57
5.00
1.57
Kadar TimbalDarah hari ke-0Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Mean Rank
Test Statisticsa
726.388
4.000
NChi-SquaredfAsymp. Sig.
Friedman Testa.
109
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0a .00 .00 ke-15 - Kadar Timbal Positive Ranks 7b 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0c Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0d .00 .00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 7e 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0f Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0g .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 7h 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0i Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0j .00 .00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 1k 1.00 1.00 Darah hari ke-0 Ties 6l Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 3m 5.00 15.00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 4n 3.25 13.00 Darah hari ke-15 Ties 0o Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0p .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 7q 4.00 28.00 Darah hari ke-15 Ties 0r Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7s 4.00 28.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0t .00 .00 Darah hari ke-15 Ties 0u Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0v .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 7w 4.00 28.00 Darah hari ke-30 Ties 0x Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7y 4.00 28.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0z .00 .00 Darah hari ke-30 Ties 0aa Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7bb 4.00 28.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 0cc .00 .00 Darah hari ke-35 Ties 0dd Total 7
110
a. Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 b. Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 c. Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 d. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 e. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 f. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 g. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 h. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 i. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 j. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 k. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 l. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 m. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 n. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 o. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 p. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 q. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 r. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 s. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 t. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 u. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 v. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 w. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 x. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 y. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 z. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 aa. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 bb. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 cc. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 dd. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Z -2.366a -2.366a -2.366a -1.000a
Asymp. Sig. (2-tailed) .018 .018 .018 .317
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30 Z -.169b -2.366a -2.366b -2.366a
Asymp. Sig. (2-tailed) .866 .018 .018 .018
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-35 Z -2.366b -2.366b
Asymp. Sig. (2-tailed) .018 .018a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
111
Lampiran 25. Hasil uji signifikansi kadar timbal darah perlakuan
Na2CaEDTA yang dilanjutkan dengan ekstrak etanol
bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak
dengan metode Friedman
Tests of Normalityb
.204 7 .200* .909 7 .392
.345 7 .012 .789 7 .032
.242 7 .200* .866 7 .172
.207 7 .200* .914 7 .423
Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
Kadar Timbal Darah hari ke-0 is constant. It has been omitted.b.
Friedman Test
Ranks
1.14
4.57
2.86
2.57
3.86
Kadar TimbalDarah hari ke-0Kadar TimbalDarah hari ke-15Kadar TimbalDarah hari ke-30Kadar TimbalDarah hari ke-35Kadar TimbalDarah hari ke-40
Mean Rank
Test Statisticsa
719.478
4.001
NChi-SquaredfAsymp. Sig.
Friedman Testa.
112
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Mean Rank Sum of Ranks Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0a .00 .00 ke-15 - Kadar Timbal Positive Ranks 7b 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0c Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0d .00 .00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 7e 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0f Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0g .00 .00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 5h 3.00 15.00 Darah hari ke-0 Ties 2i Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 0j .00 .00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 7k 4.00 28.00 Darah hari ke-0 Ties 0l Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7m 4.00 28.00 ke-30 - Kadar Timbal Positive Ranks 0n .00 .00 Darah hari ke-15 Ties 0o Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 7p 4.00 28.00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 0q .00 .00 Darah hari ke-15 Ties 0r Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 4s 4.75 19.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 3t 3.00 9.00 Darah hari ke-15 Ties 0u Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 4v 4.25 17.00 ke-35 - Kadar Timbal Positive Ranks 3w 3.67 11.00 Darah hari ke-30 Ties 0x Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 2y 2.00 4.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 5z 4.80 24.00 Darah hari ke-30 Ties 0aa Total 7 Kadar Timbal Darah hari Negative Ranks 2bb 2.50 5.00 ke-40 - Kadar Timbal Positive Ranks 5cc 4.60 23.00 Darah hari ke-35 Ties 0dd Total 7
113
a. Kadar Timbal Darah hari ke-15 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 b. Kadar Timbal Darah hari ke-15 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 c. Kadar Timbal Darah hari ke-15 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 d. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 e. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 f. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 g. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 h. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 i. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 j. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-0 k. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-0 l. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-0 m. Kadar Timbal Darah hari ke-30 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 n. Kadar Timbal Darah hari ke-30 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 o. Kadar Timbal Darah hari ke-30 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 p. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 q. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 r. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 s. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-15 t. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-15 u. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-15 v. Kadar Timbal Darah hari ke-35 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 w. Kadar Timbal Darah hari ke-35 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 x. Kadar Timbal Darah hari ke-35 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 y. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-30 z. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-30 aa. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-30 bb. Kadar Timbal Darah hari ke-40 < Kadar Timbal Darah hari ke-35 cc. Kadar Timbal Darah hari ke-40 > Kadar Timbal Darah hari ke-35 dd. Kadar Timbal Darah hari ke-40 = Kadar Timbal Darah hari ke-35
Test Statisticsc
Kadar Timbal Darah hari ke-15 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal Darah hari ke-0
Z -2.366a -2.366a -2.023a -2.366a
Asymp. Sig. (2-tailed) .018 .018 .043 .018
Kadar Timbal Darah hari ke-30 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-15
Kadar Timbal Darah hari ke-35 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30 Z -2.366b -2.366b -.845b -.507b
Asymp. Sig. (2-tailed) .018 .018 .398 .612
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-30
Kadar Timbal Darah hari ke-40 - Kadar Timbal
Darah hari ke-35 Z -1.690a -1.521a
Asymp. Sig. (2-tailed) .091 .128a Based on negative ranks. b Based on positive ranks. c Wilcoxon Signed Ranks Test
114
Lampiran 26. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari
ke-0
Pb-->Na2CaEDTA--
>ekstrakbawang putih--
>ekstraktemulawak
Pb -->Na2CaEDTA -->ekstrak etanol
rimpangtemulawak
Pb -->Na2CaEDTA -->ekstrak etanolumbi bawang
putih
kontrol Pb -->Na2CaEDTA
kontrol Pbkontrolpensuspensi
Kelompok perlakuan
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
-1.00
-2.00
Mea
n Ka
dar T
imba
l Dar
ah h
ari k
e-0
Error bars: +/- 2.00 SD
Lampiran 27. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari
ke-15
Pb-->Na2CaEDTA--
>ekstrakbawang putih--
>ekstraktemulawak
Pb -->Na2CaEDTA --
> ekstraketanol rimpang
temulawak
Pb -->Na2CaEDTA --
> ekstraketanol umbi
bawang putih
kontrol Pb -->Na2CaEDTA
kontrol Pbkontrolpensuspensi
Kelompok perlakuan
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
-20.00
-40.00
Mea
n Ka
dar T
imba
l Dar
ah h
ari k
e-15
Error bars: +/- 2.00 SD
115
Lampiran 28. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-30 setelah kondisi praperlakuan
Pb-->Na2CaEDTA--
>ekstrakbawang putih--
>ekstraktemulawak
Pb -->Na2CaEDTA -->ekstrak etanol
rimpangtemulawak
Pb -->Na2CaEDTA -->ekstrak etanolumbi bawang
putih
kontrol Pb -->Na2CaEDTA
kontrol Pbkontrolpensuspensi
Kelompok perlakuan
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
-5.00
Mean
Kad
ar T
imba
l Dar
ah h
ari k
e-30
Error bars: +/- 2.00 SD
Lampiran 29. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-35 setelah kondisi praperlakuan dan pemberian antidot Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak selama 5 hari
Pb-->Na2CaEDTA--
>ekstrakbawang putih--
>ekstraktemulawak
Pb -->Na2CaEDTA --
> ekstraketanol rimpang
temulawak
Pb -->Na2CaEDTA --
> ekstraketanol umbi
bawang putih
kontrol Pb -->Na2CaEDTA
kontrol Pbkontrolpensuspensi
Kelompok perlakuan
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
-10.00
Mean
Kad
ar T
imba
l Dar
ah h
ari k
e-35
Error bars: +/- 2.00 SD
116
Lampiran 30. Histogram standar deviasi kadar timbal pada pengukuran hari ke-40 setelah kondisi praperlakuan dan pemberian antidot Na2CaEDTA dilanjutkan ekstrak etanol umbi bawang putih dan ekstrak etanol rimpang temulawak selama 10 hari
Pb-->Na2CaEDTA--
>ekstrakbawang putih--
>ekstraktemulawak
Pb -->Na2CaEDTA --
> ekstraketanol rimpang
temulawak
Pb -->Na2CaEDTA --
> ekstraketanol umbi
bawang putih
kontrol Pb -->Na2CaEDTA
kontrol Pbkontrolpensuspensi
Kelompok perlakuan
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
-10.00
Mea
n K
adar
Tim
bal D
arah
har
i ke-
40
Error bars: +/- 2.00 SD
117
BIOGRAFI PENULIS
Penulis yang bernama lengkap Euthalia Sintami Putri
adalah anak ketiga dari pasangan Bapak Petrus
Nolascus Sumadi, S. Pd. dan Ibu Martina Sudarti, lahir
di Jambi pada tanggal 27 Agustus 1987. Penulis
menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK
Xaverius 1 Jambi pada tahun 1992-1993, dilanjutkan di
SD Xaverius 1 Jambi pada tahun 1993-1999. Kemudian
melanjutkan di SLTP Xaverius 1 Jambi pada tahun
1999-2002.
Tahun 2002-2005 penulis menempuh pendidikan di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta dan kemudian dilanjutkan studi untuk jenjang S-1 di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama kuliah, penulis pernah menjadi
Asisten Praktikum Botani Dasar, Kimia Dasar, Kimia Analisis, Farmasi Fisika II
dan Bioanalisis. Selain itu, penulis juga aktif dalam Badan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas (BPMF) Farmasi 2005/2006 (Bendahara), Ketua BPMF Farmasi
2006/2007, serta aktif di berbagai kepanitiaan seperti Inisisasi Fakultas Farmasi
TITRASI 2008 (Stearing Comite), Inisiasi Universitas Sanata Dharma INSADHA
2007 (Sekretaris 1), Inisisasi Fakultas Farmasi TITRASI 2006 (Konseptor),
Pharmacy Event Cup 2006 (Sie. Konsumsi), Pharmacy Performance “REAKSI”
2005 (Sie. Dana dan Usaha). Penulis pernah mengikuti dan menjadi peserta
terseleksi Program Kreativitas Mahasiswa 2007 dengan judul penelitian Daya
Terapi Antiracun Natrium-kalsiumedetat dan Perasan Mentimun (Cucumis sativus
L.) terhadap Timbal (Pb) yang diadakan Direktorat Pendidikan Tinggi.