BAB 1A. LATAR BELAKANGThorak atau dada adalah daerah tubuh yang
terletak antara leher dan abdomen. Didepan dan dibelakang thorak
rata dan di samping melengkung. Anatomi radiografis thorax dibagi
menjadi tiga yaitu rangka dada, sistem pernafasan dan mediastinum
(Bontrager,2001).Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut,
pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian
belakang lebih panjang dari pada bagian depan. Rongga dada berisi
paru-paru dan mediastinum. Mediastinum adalah ruang di dalam rongga
dada di antara kedua paru-paru. Di dalam rongga dada terdapat
beberapa sistem diantaranya yaitu sistem pernafasan dan peredaran
darah. Organ pernafasan yang terletak dalam rongga dada yaitu
esofagus dan paru, sedangkan pada sistem peredaran darah yaitu
jantung, pembuluh darah dan saluran linfe. Pembuluh darah pada
sistem peredaran darah terdiri dari arteri yang membawa darah dari
jantung, vena yang membawa darah ke jantung dan kapiler yang
merupakan jalan lalulintas makanan dan bhan buangan (Pearce, 2003 :
53).Paru kanan terbagi menjadi dua fisura dan tiga lobus yaitu
superior, media dan inferior. Paru kiri terbagi oleh sebuah fisura
dan dua lobus yaitu superior dan inferior (Pearce, 2003 :
215).Brochus pada setiap sel sisi bercabang menjadi cabang-cabang
utama, satu untuk setiap lobus paru. Segmen paru daerah tersebut
disuplai oleh cabang utama bronchus, setiap segmen adalah unit
mandiri dengan supali darah sendiri. Paru kanan memiliki sepuluh
segmen, paru kiri memiliki sembilan segmen. Setiap segmen berbentuk
biji yang tipis pada hilus paru (Pearce, 2003 :214).Di dalam
segmen, cabang brochus utama memecah menjadi cabang-cabang yang
lebih kecil. Duktus alveolus adalah cabang yang paling kecil,
setiap ujung terdapat sekelompok alveolus. Alveolus adalah kantong
berdinding tipis yang mengandung udara, melalui seluruh dinding
inilah terjadi pertukaran gas. Setiap paru mengenadung sekitar 300
juta alveoli. Lubang-lubang kecil di dalam dinding alveola
memungkinkan udara melewati suatu alveolus ke alveolus lain
(Pearce, 2003 : 214).
Rangka dada merupakan bagian dari sistem skeletal yang
melindungi organ pernafasan dan sirkulasi darah. Bagian depan
rangka dada adalah sternum, yang terdiri dari manubrium, body of
sternum dan xiphoid process. Bagian atas rangka dada terdiri dari
dua clavicula yang menghubungkan sternum dengan kedua scapula. Dua
belas pasang costa melingkari thorax dan dua belas vertebra
thorakalis di bagian belakang(Bontrager, 2001)Pemeriksaan foto
thorax polos tampak gambaran berupa bronkovaskuler kasar yang
umumnya terdapat di lapangan bawah paru atau gambaran garis-garis
translusen yang panjang menuju ke hilus dengan bayangan konsolidasi
sekitarnya akibat peradangan sekunder, kadang-kadang juga bisa
berupa bulatan-bulatan transulen yang sering dikenal sebagai
gambaran sarang tawon (honey comb appearence). Bulatan transulen
bisa berukuran besar (diameter 1-10 cm) yang berupa kista-kista
transulen dan kadang-kadang berisi cairan (air fluid level) akibat
peradangan sekunder (Rasad, 2005: 110).
A. RUMUSAN MASALAH Sesuai dengan laporan kasus ini , maka
masalah-masalah yang akan di bahas antara lain :1. Bagaimana tata
pemeriksaan radiologi Thorax AP Top Lordotik 2. Apa saja kriteria
yang harus terpenuhi pada radiograf Thorax AP Top Lordotik ?3.
Apakah proyeksi AP Top Lordotik dapat mendiagnosa penyakit paru
tertentu seperti TB ?
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan laporan kasus ini antara lain :
1. Untuk mengetahui tata pemeriksaan radiologi Thorax AP
TopLordotik 2. Untuk mengetahui diagnosi dari hasil radiograf
Thorax AP Top Lordotik3. Sebagai bahan ajar foto Thorax AP Top
Lordotik
C. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan laporan kasus ini diantaranya :
1. Sebagai bahan ajar bagi saya mahasiswa pkl mengenai
pemeriksaan Thorax AP Top Lordotik 2. Sebagai laporan kasus bagi
saya mahasiswa pkl3. Memberikan gambaran yang jelas tentang teknik
pemeriksaan thorax prooyeksi AP Top Lordotik
BAB II
A. LANDASAN TEORI
1. ANATOMI DAN FISIOLOGI THORAX
Thorak atau dada adalah daerah tubuh yang terletak antara leher
dan abdomen. Didepan dan dibelakang thorak rata dan di samping
melengkung. Anatomi radiografis thorax dibagi menjadi tiga yaitu
rangka dada, sistem pernafasan dan mediastinum (Bontrager,2001).
Setiap paru berbentuk kerucut dan memiliki :
Apek yang meluas ke dalam leher sekitar 2,5 cm ke atas
clavivula. Permukaan costo-vertebral, menempel pada bagian dalam
dinding dada. Permukaan mediantinum menempel pada perikardium dan
jantung. Basis terletak pada diafragma (Pearce, 2003 : 216).
Paru kanan terbagi menjadi dua fisura dan tiga lobus yaitu
superior, media dan inferior. Paru kiri terbagi oleh sebuah fisura
dan dua lobus yaitu superior dan inferior (Pearce, 2003 : 215).
a. Rangka Dada
Rangka dada merupakan bagian dari sistem skeletal yang
melindungi organ pernafasan dan sirkulasi darah. Bagian depan
rangka dada adalah sternum, yang terdiri dari manubrium, body of
sternum dan xiphoid process. Bagian atas rangka dada terdiri dari
dua clavicula yang menghubungkan sternum dengan kedua scapula. Dua
belas pasang costa melingkari thorax dan dua belas vertebra
thorakalis di bagian belakang(Bontrager, 2001)
Gambar 2.1. Rangka Dada (Bontrager,2001)
b. Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan terdiri dari organ-organ tubuh yang dilewati
udara yang masuk melalui dari hidung sampai ke paru-paru. Sistem
pernafasan terdiri dari pharynx, larynx, trachea, bronchi, dan
paru-paru. (Bontrager, 2001).
1) Pharynx
Bagian atas pharynx terletak diantara hidung dan mulut sedangkan
bagian bawah pharynx terletak diantara esophagus dan larynx.
Pharynx dibagi menjadi tiga yaitu nasopharynx, oropharynx, dan
laryngopharynx. Pharynx merupakan jalan makanan dan minuman sebelum
masuk esophagus, juga merupakan jalan udara yang akan masuk ke
paru-paru oleh karena itu pharynx tidak dianggap sebagai sistem
pernafasan yang sebenarnya (Bontrager, 2001).
Gambar 2.2 Gambar anatomi pharyink (diktat anatomi situs
thoracis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK UNISSULA.)
2) LaryinkBentuknya seperti sangkar,dengan struktur kartilago
dengan panjang 4-5 cm pada orang dewasa. Terletak di bagian
anterior leher dan menempel pada tulang hyoid. Hyoid terletak di
leher atas tepat dibawah lidah atau bagian bawah mulut. Hyoid bukan
bagian dari larynx. Di dalam larynx terdapat organ yang dapat
menghasilkan suara yang disebut vocal cords. Larynx terletak
setinggi vertebra cervical 3-6. Bagian dari larynx yang terbesar
dan menonjol adalah thyroid cartilage disebut juga adam apple atau
laryngeal prominens terletak setinggi vertebra cervical 5. Cricoid
cartilage berupa cincin kartilago membentuk bagian inferior dan
posterior larynx, menempel dengan cincin kartilago pertama dari
trachea. Epiglotis berbentuk mirip daun yang berfungsi
melindungi/menutup trachea saat terjadi proses penelanan makanan
sehingga makanan tidak masuk ke trachea dan ke sistem pernafasan
(Bontrager, 2001).
Gambar 2.3. Anterior dari Larynx (diktat anatomi situs thoracis,
ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK UNISSULA.)
3) TracheaBerbentuk tabung fibrous muscular berdiameter 2 cm dan
panjangnya 11 cm. kira-kira 20 cincin kartilago. Terletak setinggi
vertebra cervical 6 sampai vertebra thorakal 4-5. Beberapa kelenjar
yang terletak disekitar trachea adalah kelenjar thyroid, kelenjar
parathyroid dan kelenjar thymus (Bontrager, 2001).
Gambar 2.4 Trachea (diktat anatomi situs thoracis, ed. 2011,
Laboratorium Anatomi FK UNISSULA.)
Trakhea terbelah menjadi dua bronkhus utama, bronkhus ini
bercabang lagi sebelum masuk paru-paru. Dalam perjalanannya
menjelajahi paru-paru bronkhus-brokhus pulmonaris bercabang dan
banyak sekali (Pearce ,2001). Kedua brochus tersebut adalah:
a) Bronchus kananUkurannya lebih besar dan lebih pendek
dibandingkan bronchus kiri. Panjangnya 2,5 cm dan berdiameter 1,3
cm mempunyai sudut 25
b) Bronchus kiriUkuran diameternya lebih kecil disbanding
bronchus kanan tetapi lebih panjang. Panjang bronchus kiri 5 mm dan
berdiameter 1,1 cm membentuk sudut 37.Carina merupakan percabangan
bronchi, bagian bawah trachea sebelum masuk ke bronchus kanan dan
kiri. Letakknya setinggi vertebra thorakal 5, biasa digunakan untuk
penempatan ROI (region of interest ) pada pemeriksaan CT Scan
thorax (Bontrager, 2001).
4) ParuOrgan paru-paru tersusun atas sel-sel parenchyma, mirip
spons yang ringan dan sangat elastis sehingga memungkinkan
terjadinya mekanisme pernafasan (Bontrager, 2001).Fungsi paru-paru
ialah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Pada pernapasan
melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dihirup melalui
hidung dan mulut, pada waktu bernapas, oksigen masuk melalui
trakhea dan pipa bronkhial ke alveoli dan berikatan dengan darah di
dalam kapiler pulmonaris (Pearce,2001).
5) Lobus paru-paru
Paru-paru kanan terdapat tiga lobus yaitu lobus superior,middle
dan inferior. Ketiga lobus dipisahkan oleh dua fisura. Paru-paru
kiri terdiri dari dua lobus yaitu lobus superior (upper) dan lobus
inferior (lower) keduanya dipisahkan oleh fisura oblik (Bontrager,
2001).
Gambar 2.5. Lobus dan pleura paru-paru
(Wooschi.bloogspot.com)
6) Pleura
Paru-paru dilindungi selaput yang disebut pleura. Pleura yang
melekat pada dinding thorax dan diafragma disebut Pleura
Parietalis. Pleura yang melekat pada paru-paru disebut Pleura
pulmonary atau pleura visceralis. Rongga antara kedua pleura
disebut pleural cavity atau cavum pleura (Bontrager,2001).
7) Hilus paru-paru.Hilus paru-paru dibentuk oleh struktur
sebagai berikut :a) Arteri pulmonali, yang mengalirkan darah tanpa
oksigen kedalam paru-paru untuk diisi oksigen,b) Vena pulmonalis
yang mengalirkan darah berisi oksigen dari paru-paru ke jantung.c)
Bronkhus yang bercabang dan beranting membentuk pohon bronkhial
merupakan jalan utama udara.d) Arteri bronkhialis keluar dari aorta
dan mengalirkan darah ke jaringan paru-paru.e) Vena bronkhialis
mengalirkan sebagian darah dari paru-paru ke vena kava superior,
dan pembuluh limfe. Persarafan paru-paru berasal dari saraf vagus
dan saraf simpatis (Pearce,2001).
c. MediastinumMediastinum adalah ruang di bagian tengah rongga
dada diantara kedua paru-paru. Organ-organ penting yang terletak
dalam mediastinum adalah kelenjar thymus, jantung dan
pembuluh-pembuluh darah besar, esophagus dan trachea (Bontrager,
2001).2. PATOLOGI
a. Secara UmumTerdapat beberapa penyakit yang dapat menyerang
rongga dada diantaranya adalah :1) PNEUMO THORAX
Pneumo thorax adalah adanya udara atau gas dalam rongga pleura,
yang dapat terjadi secara spontan, sebagai akibat truma. (LeMone,
Priscilla & Karen M. Burke, 1996)
2) EFUSI PLEURA
Efusi Fleura adalah pengumpulan cairan di dalam rongga pleura,
dimana rongga pleura merupakan rongga yang terletak di antara
selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada (Porth, 1994)
3) CARDIOMEGALI
Cardiomegali adalah hipertropi jantung atau pembesaran jantung,
dalam keadaan anatomis dimana besarnya jantung lebih besar dari
ukuran jantung normal. (LeMone, Priscilla & Karen M. Burke,
1996)
a. Secara KhususTBC paru merupakan penyakit infeksi yang
menyerang parenkin paru-paru dan disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis (Somantri,2009).Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah
penyakit infeksi, penyakit kronis, penyakit menular yang dapat
menyerang siapa saja (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin,
kaya), terutama mereka yang tinggal ditempat gelap, lembab,
ventilasi udara tidak baik, dan orang yang daya tahan tubuhnya
rendah. TBC terutama menyerang paru-paru (TB paru), dan juga bisa
menyerang organ lain di luar paru separti tulang dan sendi, usus,
kelenjar hati, dan lain-lain, di sebut TBC ekstra paru.
Tuberkulosis pada anak dan TC pada ibu hamil yang penting
diketahui, dapat di baca pada buku ini. Mengenal gejala-gejala
penyakit TBC paru maupun ekstra paru, TB anak TB pada kehamilan
adalah penting, agar dapat meningkatkan komunikasi dengan dokter,
sehingga bisa sedini mungkin dapat di obati dan di sembuhkan.
Disamping itu, mengetahui cara mencegah TBC , lingkungan perumahan
sehat cukup ventilasi, cukup cahaya matahari yang bisa masuk
kedalam rumah, imunisasi BCG, serta bagaimana melaksanakan makan
obat anti TBC yang benar dan teratur, merupakan kontribusi yang
besar untuk mencegah, menyembuhkan, dan memberantas penyakit TBC.
Buku ini perlu di miliki oleh masyarakat umum dan juga mahasiswa,
peneliti, dan pemerhati penyakit TBC. (Misnadiarly, 2006)
Tubercholosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tubercolosa. Penyakit ini menyebar melalui pernafasan lewat bersin
atau batuk . Penyakit ini pada umumnya menyerang paru , namun dapat
juga menyerang organ lain seperti kulit atau tulang (Kemenkes
RI,Buku Pedoman Nasional Penanggulangan TB Tahun 2011)
Gejala penyakit TB :1) Gejala awal adalah lemah badan2)
Penurunan berat badan3) Demam dan sering keluar keringat di malam
hari4) Nyeri dada dan batuk berdahak(Kemenkes RI,Buku Pedoman
Nasional Penanggulangan TB Tahun 2011)Tuberkulosis paru merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium
tuberculosis tipe humanus, sejenis kuman berbentuk batang dengan
panjang 1-4 mm dan tebal 0,3-0,6 mm. Struktur kuman ini terjadi
atas lipid (lemak) yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam,
serta dari gangguan berbagai kimia dan fisik. Kuman ini juga tahan
berada di udara kering dan keadaan dingin (misalnya di dalam lemari
es) karena sifatnya yang dormant, yaitu dapat bangkit kembali dan
menjadi lebih aktif. Selain itu, kuman ini juga bersifat aerob.
(Somantri,2009)Tuberkulosis paru merupakan infeksi pada saluran
pernapasan yang vital. Basil Mycobacterium masuk kedalam jaringan
paru melalui saluran napas (dreplet infection) sampai alveoli dan
terjadilah onfeksi primer (Gbon). Kemudian, dikelenjar getah bening
terjadilah primer kompleks yang disebut tuberculosis primer. Dalam
sebagian besar kasus, Bagian yang terinfeksi ini dapat mengalami
penyembuhan. Peradangan terjadi sebelum tubuh mempunyai kekebalan
spesifik terhadap basil Mycobacterium pada usia 1-3 tahun.
Sedangkan, post primer tuberculosis (reinfection) adalah peradangan
yang terjadi pada jaringan paru yang disebabkan oleh penularan
ulang. (Somantri,2009)Tuberkulosis pada manusia dapat dibedakan
dalam dua bentuk, yaitu tuberkulosis primer dan tuberkulosis
sekunder :1) Tuberkolosis primerTuberkulosis adalah infeksi bakteri
TB Dari penderita yang belum mempunyai reaksi spesifik terhadap
bakteri TB. Bila bakteri TB terhirup dari udara melalui saluran
pernapasan dan mencapai alveoli atau bagian terminal saluran
pernapasan, maka bakteri akan ditangkap dan dihancurkan oleh
makrofag yang berada di alveoli. Jika pada proses ini bakteri
ditangkap oleh makrofag yang lemah, maka bakteri akan berkembang
biak dalam tubuh makrofag yang lemah itu dan menghancurkan
makrofag. Dari proses ini, dihasilkan bahan kemotaksis yang menarik
monisit (makrofag) dari aliran darah dan membentuk tuberkel.
Sebelum mengahncurkan bakteri, makrofag harus diaktifkan terlebih
dahulu oleh limfokin yang dihasilkan oleh limfosit T.
(Somantri,2009)
1) Tuberkolosis sekunderTelah terjadi resolusi dari infeksi
primer; sejumlah kecil bakteri TB masih dapat hidup dalam keadaan
dorman di jaringan parut. Sebanyak 90% di antaranya tidak mengalami
kekambuhan. Reaktifasi penyakit TB (TB pascaprimer/TB sekunder)
terjadi bila daya tahan tubuh menurun, pecandu alkhohol akut,
silikosis, dan pada penderita diabetes melitus serta AIDS.Bebeda
dengan TB primer, pada TB sekunder kelenjar limfe regional dan
organ lainnya jarang terkena, lesi lebih terbatas, dan
terlokalisir. Reaksi imunologis terjadi dengan adanya pembentukan
granuloma, mirip dengan yang terjadi pada TB primer. Tetapi,
nekrosis jaringan lebih mencolok dan menghasilkan lesi kaseosa
(perkejuan) yang luas dan disebut tuberkulema. Plotease yang
dikeluarkan oleh makrofag aktif akan menyebabkab pelunakan bahan
kaseosar. Secara umum, dapat dikatakan bahwa terbentuknya kafisatas
dan manifestasi lainnya dari TB sekunder adalah akibat dari reaksi
nekrotik yang dikenal sebagai hipersensitivitas.
(Somantri,2009)
3. Teknik Radiografi Thoraxa. Persiapan Alat:Dalam melakukan
pemeriksaan foto thorax diperlukan berbagai macam alat ,
diantaranya :1) Pesawat sinar-X2) Kaset dan Film sesuai
ukuran,biasanya memakai ukuran 35x353) Marker R / L4) Pakaian
pasien5) Alat processing6) ID Camera.
b. Persiapan PasienPemeriksaan thorax tidak ada persiapan secara
khusus cukup dengan memberikan pengertian kepada pasien tentang
pelaksanaan yang akan dilakukan,sehingga pasien tahu tindakan apa
yang akan dilakukan selama pemeriksaan.Selain itu membebaskan objek
yang akan difoto dari benda-benda yang mengganggu radiograf.c.
Teknik Radiografi1) Posterior Anterior (PA)a) Posisi Pasien:
Berdiri atau erect pada standart kaset.b) Posisi Obyek: Dada
ditempelkan pada kaset. Dagu ditengadahkan pada pertengahan kaset.
MSP tubuh pada pertengahan kaset. Tepi atas kaset berjarak 3-4 cm
di atas shoulder. Kedua dorsum manus endurotasi maksimal,
diletakkan di atas crista illiaca, siku didorong hingga menempel
kaset.c) Posisi Sinar: CR : tegak lurus kaset secara horisontal. CP
: setinggi Thoracal VII (pada angulus inferior scapula). Eksposi :
inpirasi kedua dan tahan nafas. Kriteria Gambar: Tampak kedua
bagian paru, udara pada trachea, hillum, jantung dan aorta serta
costae. Scapula tidak menutupi gambaran paru-paru Kedua costal
margin dan sinus costoprenikus tidak terpotong Kedua paru simetris
dilihat dari jarak costal margin ke columna vertebra dan jarak
acromioclavicular joint simetris Tampak juga gambaran thoracal
I-VII sebagai indikasi kV yang cukup
Gambar 2.6 Posisi Pasien dan Radiograf Thorax PA
(caturrontgen.blogspot.com)2) Anterior Posterior (AP)a) Posisi
Pasien: Supine atau semi erect.b) Posisi Obyek: Atur kedua lengan
endorotasi di samping tubuh. Atur MSP tubuh di tengah kaset. Batas
atas kaset berjarak 4-5 cm di atas shoulder joint.c)Posisi Sinar:
CR : 5 caudad. CP : setinggi Thoracal VII (8-10 cm di bawah jugular
notch). Eksposi : inspirasi kedua dan tahan nafas. Kriteria Gambar:
Jantung akan tampak lebih besar akibat dari peningkatan perbesaran
dari pendek SID dan peningkatan OID jantung. Biasanya kurang full
inspirasi, hanya sampai costae 8-9 di atas diafragma. Untuk pasien
efusi pleura akan sering mengkaburkan tanda paru vascular bila
dibandingkan dengan proyeksi AP erect.
Gambar 2.7 Posisi Pasien dan Radiograf Thorax AP
(caturrontgen.blogspot.com)3) AP Top Lordotika) Posisi Pasien
Posisikan pasien Erect dengan menghadap Tube dan di beri jarak /
30cm dari IR Lalu pasien di instruksikan doyong ke belakang dengan
bagian bahu menempel IR
b) Posisi Objek
Atur jarak 2 inchi daari batas atas kaset ke bahu saat posisi
lordotik
c) Posisi Sinar
CR : Horizontal tegak lurus CP : Pada Thoracal 7/6 pada
pertengahan sternum Eksposi : Inspirasi kedua dan tahan napas
Kriteria Gambar : Clavicula terlihat diatas apex paru-paru Bagian
distal clavicula terlihat pada sternum simetris terhadap CV,
Cervicalis Apex paru-paru tercakup Clavicula tampak horizontal
dengan bagian akhir medial nya overlapp dengan iga ke 1 atau ke 2
saja Iga mengalami distorsi dengan bagian anterior dan posterior
nya saling superposisi gambaran clavicula terlempar ke arah
superior
Gambar 2.7 Posisi Pasien dan Radiograf Thorax AP
(caturrontgen.blogspot.com)
BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN
A. PAPARAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama:Mrs. XUmur:37 tahunJenis Kelamin:PerempuanAlamat:Depok,
Sleman YogyakartaTanggal Pemeriksaan:05 Januari 2015Diagnosis
Masuk:Suspect TBRuang inap:-
2.Riwayat PasienMrs. X merupakan pasien klinik paru instalasi
rawat jalan RSUP.DR.SARDJITO, Dokter memberikan diagnosa suspet TB.
Pada tanggal 05 Januari 2015 Pasien datang ke ruang radiologi untuk
melakukan foto rontgen thorax.
3. Tata laksana pemeriksaan thorax dengan proyeksi PA dan AP Top
Lordotik .
Pelaksanaan Pemeriksaan Thorax di instalasi Radiologi RSUP dr
Sardjito Yogyakarta harus melalui beberapa prosedur, Antara lain
meliputi :a. Pendaftaran pasienSebelum dilakukan pemeriksaan ,
pasien atau yang mengantar datang ke instalasi Radiologi RSUP
dr.Sardjito Yogyakarta harus mendaftar dahulu di loket pendaftaran
dengan menyerahkan surat pengantar dan permintaan foto yang di
dalamnya terdapat identitas pasien dan jenis pemeriksaan yang
diminta , setelah mendaftar pasien mendapat nomor rontgen sebagai
identitas foto, selanjutnya pasien menunggu untuk dilakukan
pemeriksaan.
b. Persiapan pasienUntuk melaksanakan pemeriksaan persiapan yang
harus di lakukan meliputi :1) Persiapan pasienDalam persiapan
pasien pemeriksaan thorax tidak melakukan persiapan khusus, karena
tidak menggunakan media kontras sebelum dilakukan pemeriksaan,
awalnya pasien di panggil untuk masuk ke ruang pemeriksaan,
kemudian pasien di arahkan masuk ke kamar ganti untuk memakai baju
pasien dengan melepas semua baju atasan termasuk pakaian dalam(BH)
termasuk semua benda(kalung,Peniti) yang dapat menimbulkan gambaran
artefak pada hasil radiograf.2) Persiapan alat dan bahanAlat dan
bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan thorax meliputi :a.)Pesawat
sinar-xb.)standing buckyc.)Kaset dengan ukuran 35x35d.)Marker R/Lc.
Pelaksanaan pemeriksaanTeknik pemeriksaan untuk pembuatan radiograf
Thorax pada diagnose suspect TB di instalasi Radiologi RSUP Dr.
Sardjito menggunakan proyeksi PA dan AP Top Lordotik
1)Posteo Anterior a.)Posisi pasienPasien berdiri dengan
menghadap standing bucky dengan, dada di dekatkan terhadap bucky ,
dagu di letakkan pada pertengahan standing bucky, Kedua dorsum
manus endurotasi maksimal, diletakkan di atas crista illiaca, siku
didorong hingga menempel kaset.b.)Posisi objekMSP tubuh tepat pada
pertengahan kaset, dagu di letakkan pada pertengahan standing
bucky, Kedua dorsum manus endorotasi maksimal, diletakkan di atas
crista illiaca, siku didorong hingga menempel kaset.
c.)Pengaturan kaset CR:Horisontal tegak lurus CP:setinggi
Thoracal VII Film:35x35 cm