PENGARUH KELENGKAPAN RESUME MEDIS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP KE UNIT ASSEMBLING DI RSUD KEBUMEN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III Program Studi Teknik Elektronika Disusun Oleh : USWATUN HASANAH NPM. 11.304.008
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KELENGKAPAN RESUME MEDIS TERHADAP
KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN BERKAS
REKAM MEDIS RAWAT INAP KE UNIT
ASSEMBLING DI RSUD
KEBUMEN
TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Kelulusan Ujian Semester V Program Diploma III
Program Studi Teknik Elektronika
Disusun Oleh :
USWATUN HASANAH
NPM. 11.304.008
POLITEKNIK DHARMA PATRIA
KEBUMEN
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : PENGARUH KELENGKAPAN RESUME MEDIS
TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN
BERKAS REKAM MEDIS KE UNIT ASSEMBLING DI
RSUD KEBUMEN
Penulis / NPM : USWATUN HASANAH / 11.304.008
Program : Diploma III
Program Studi : Teknik Elektronika
Konsentrssi : Teknik Elektro dan Rekam Medis Kesehatan
Lulus Ujian : 2014
Ketua Program Studi, Pembimbing,
Khakim Fisabil, S .T . Triyo Rachmadi , S .Kep., M.H (Kes) NUPN : 99-390000-13
Mengetahui dan Disahkan Oleh
Direktur
Politeknik Dharma Patria Kebumen,
DR. H . K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M . M . NIDN : 04-100568-01
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : PENGARUH KELENGKAPAN RESUME MEDIS
TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENGEMBALIAN
BERKAS REKAM MEDIS KE UNIT ASSEMBLING DI
RSUD KEBUMEN
Penulis / NPM : USWATUN HASANAH / 11.304.008
Program : Diploma III
Program Studi : Teknik Elektronika
Konsentrasi : Teknik Elektro dan Rekam Medis Kesehatan
8. Segenap Karyawan Karyawati Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen.
9. Ahmad S dan Kartinah, Selaku orang tua tercinta yang senantiasa
mendo’akan dan memotivasi sehingga laporan ini dapat terselesaikan
i
10. Adik-adikku yang telah memberikan motivasi dan semangat sampai saat
ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa Politeknik Dharma Patria Kebumen.
12. Semua teman-teman yang telah membantu dan mendo’akan demi
terselesaikannya Tugas Akhir ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian penyusunan Tugas Akhir ini. Semoga Allah
SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, Amin.
Penyusun sangat sadar, bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat diharapkan.
Kebumen, November 2014
Penulis
ii
ABSTRAK
Politeknik Dharma PatriaProgram DIII Teknik Elektro dan Rekam Medis Kesehatan Uswatun HasanahPENGARUH KELENGKAPAN RESUME MEDIS TERHADAP KETEPATAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP KE UNIT ASSEMBLING DI RSUD KEBUMEN.
59 Halaman
Resume merupakan ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien. Lembar ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat. Pengisian resume medis yang tidak lengkap dan tidak segera dilakukan dapat menyebabkan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di RSUD Kebumen keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap dari bangsal ke unit assembling masih sering terjadi. Pengembalian berkas rekam medis masih belum sesuai dengan prosedur tetap pengembalian yaitu 2 x 24 jam dan pengisian lembar resume masih banyak yang tidak lengkap.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase kelengkapan resume medis pasien rawat inap dan prosentase ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSUD Kebumen dan mengetahui pengaruh kelengkapan resume medis terhadap ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke unit assembling.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan pendekatan cross-sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah resume medis untuk pasien rawat inap yang pulang pada tanggal 29 Oktober 2014 dengan jumlah sampel 34 lembar resume. Analisis data menggunakan uji statistic chi square.
Hasil prosentase kelengkapan resume medis adalah 44% dan prosentase ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke unit assembling adalah 32%. Berdasarkan uji statistik Terdapat pengaruh antara kelengkapan resume medis dengan ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke unit assembling dengan p value = 0.020.
Polytechnic Dharma PatriaDiploma Program in Electrical Engineering and Medical Record HealthUswatun HasanahINFLUENCE OF COMPLETENESS OF THE MEDICAL RESUME ON TIMELINESS RETURN OF INPATIENT MEDICAL RECORD FILE TO ASSEMBLING UNIT IN RSUD KEBUMEN
59 pages
Resume is a summary of the entire term care and treatment of patients. This sheet must be signed by the patient’s treating physician. Charging medical resume incomplete and may cause delays immediate medical record file returns. Based on the observation that the author did in the late return of RSUD Kebumen inpatient medical record file from ward to assembling units are still common. Returns of medical record file is still not in accordance with the procedure remains the return is 2 x 24 hours and resume charging sheet is still much incomplete.
The purpose of this study was to determine the percentage of completeness of medical inpatients resume and percentage of timeliness returns inpatient medical record file in RSUD Kebumen and determine the influence of medical resume completeness of the timely of return inpatient medical record file to the assembling unit.
The design of this study used quantitative research methods and cross-sectional study design. The population in this study is medical resume inpatients home on 29 October 2014 with a sampel of 34 resumes. Statistical analysis of the data using the chi square test.
The percentage of the medical resume completeness is 44% and the percentage of timeliness refund inpatient medical record file to assembling unit is 32%. Based on the statistical test there is influence between the completeness of the medical resume with timeliness returns inpatient medical record file to assembling unit with p value = 0.030.
iv
Keywords : Completeness, Medical Resume, Timeliness, Medical Record File, Assembling
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR TIM PENGUJI
PERNYATAAN PENULIS
MOTO
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
ABSTRAK......................................................................................................... iii
ABSTRACK........................................................................................................ iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian.............................................................. 1
1.2. Pokok Permasalahan...................................................................... 4
Rumah sakit merupakan satu di antara unsur dalam pelayanan
kesehatan yang mempunyai teknis pelayanan (medik, keperawatan,
penunjang medik dan rujukan), pendidikan dan pelatihan, pendidikan dan
pengembangan serta hubungan masyarakat. Fungsi-fungsi tersebut
diselenggarakan melalui manajemen rumah sakit.
Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan
lengkap. Indikator mutu rekam medis yang baik adalah kelengkapan isi,
akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum.
Menurut Permenkes No. 269 / MenKes / per / III / 2008 pasal 1 ayat
(1), Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis bukan hanya
mencatat, akan tetapi rekam medis merupakan salah satu kegiatan
penyelenggaraan rumah sakit dimana setelah dilakukan pencatatan secara
lengkap, kegiatan penyeleggaraan rumah sakit dilanjutkan dengan proses
penyimpanan serta pengeluaran (peminjaman) berkas rekam medis dari
tempat penyimpanan untuk melayani peminjaman dari pasien.
1
2
Berkas rekam medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dalam pengisian atau
pencatatan rekam medis dilakukan oleh dokter atau perawat mengenai hasil
kegiatan medis yang telah dilakukan. Untuk itu di dalam pelaksanaan
pengisian dan pencatatan berkas rekam medis harus diisi dengan lengkap
sehingga dapat menghasilkan informasi yang akurat dan berkesinambungan.
Resume merupakan ringkasan dari seluruh masa perawatan dan
pengobatan pasien. Lembar ini harus ditandatangani oleh dokter yang
merawat (Hatta, 2008). Resume medis harus ditulis pada saat pasien pulang.
Resume medis harus berisi ringkasan tentang penemuan dan kejadian
penting selama pasien dirawat, keadaan waktu pulang, dan rencana
pengobatan selanjutnya.
Sebagaimana tercantum dalam peraturan Menteri Kesehatan No. 269 /
MenKes / III / 2008 bab II pasal 3 ayat (2), ringkasan pulang (resume) harus
dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. Isi
ringkasan pulang (resume) pada pasal 4 ayat (2) memuat : identitas pasien,
diagnosa masuk dan indikasi pasien dirawat, ringkasan hasil pemeriksaan
fisik dan penunjang, diagnosa akhir, pengobatan dan tindak lanjut dan nama
dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan
kesehatan.
3
Pengembalian berkas rekam medis adalah sistem yang cukup penting di
unit rekam medis, karena pengembalian berkas rekam medis dimulai dari
berkas berada di ruang rawat sampai dengan kembali ke unit rekam medis
sesuai dengan kebijakan batas waktu pengembalian yaitu 2 x 24 jam (sesuai
SOP). Sedangkan pengisian resume medis yang tidak lengkap dan tidak
segera dilakukan dapat menyebabkan keterlambatan pengembalian berkas
rekam medis dan berakibat kesuliatan dalam pembuatan laporan eksteren
maupun interen.
Keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap dari
bangsal ke unit assembling di RSUD Kebumen masih sering terjadi.
Pengembalian berkas rekam medis masih belum sesuai dengan prosedur
tetap pengembalian yaitu 2 x 24 jam. Selain itu, pengisian lembar resume di
RSUD Kebumen masih banyak yang tidak lengkap. Hal ini dapat dilihat
dari belum terisinya beberapa data yang ada pada lembar resume, seperti
pada diagnosa, keadaan pulang dan nama serta tanda tangan dokter.
Melihat dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
PENGARUH KELENGKAPAN RESUME MEDIS TERHADAP
KETEPATAN WAKU PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS
RAWAT INAP KE UNIT ASSEMBLING DI RSUD KEBUMEN.
4
1.2. Pokok Permasalahan
Berdasarkan masalah di atas maka pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah “Adakah pengaruh kelengkapan resume medis terhadap
ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis ke unit assembling di
RSUD Kebumen”.
1.3. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana kelengkapan resume medis rawat inap di RSUD Kebumen?
b. Bagaimana ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat
inap ke unit assembling di RSUD Kebumen?
c. Adakah pengaruh kelengkapan resume medis terhadap ketepatan waktu
pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke unit assembling di
RSUD Kebumen?
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh kelengkapan resume medis terhadap ketepatan
waktu pengembalian berkas rekam medis ke unit assembling di
RSUD Kebumen.
1.4.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui bagaimana kelengkapan resume medis rawat inap di
RSUD Kebumen
5
b. Mengetahui bagaimana ketepatan waktu pengembalian berkas
rekam medis rawat inap ke unit assembling di RSUD Kebumen
c. Mengetahui adakah pengaruh kelengkapan resume medis
terhadap ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis
rawat inap ke unit assembling di RSUD Kebumen
1.5. Kegunaan Penelitian
Dari penulisan Tugas Akhir ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi
bidang ilmu rekam medis, khususnya mengenai pengaruh kelengkapan
resume medis terhadap ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis
rawat inap ke unit assembling. Sehingga dalam pelaksanaan pengisian
resume medis menjadi lebih disiplin dan resume medis terisi secara lengkap
dan tepat sehingga informasi yang dihasilkan tepat, akurat,
berkesinambungan serta dapat dipertanggung jawabkan dan pelaksanaan
pengembalian berkas rekam medis rawat inap dapat tepat waktu sesuai
dengan prosedur tetap yang berlaku agar proses pengolahan berkas rekam
medis dan pelaporan baik intern maupun ekstern dapat berjalan lancar.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Konsep Rumah Sakit
Sesuai dengan Keputuan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1204 / MenKes / SK / X / 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit, dinyatakan bahwa Rumah Sakit
merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang
sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan
penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan
atau gangguan kesehatan.
Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 340 / MenKes / per / III / 2010
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
2.1.2. Konsep Rekam Medis
2.1.2.1. Pengertian Rekam Medis
Rekam medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan
No. 269 / MenKes / per / III / 2008 adalah Berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
6
7
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
diberikan kepada pasien.
Pengertian rekam medis menurut Huffman yang
dikutip kembali oleh Bambang Shofari (2004 : 4) adalah :
‘Rekaman atau catatan mengenai apa, siapa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan, yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperoleh serta memuat informasi yang cukup untuk mengidentidikasi pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya’.
2.1.2.2. Tujuan Rekam Medis
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya
tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, tidak akan
tercipta tertib administrasi rumah sakit sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah
satu faktor yang menetukan di dalam upaya pelayanan
kesehatan di rumah sakit (Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik (2006 : 13).
8
2.1.2.3. Kegunaan Rekam Medis
Menurut Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
(2006 : 13) kegunaan rekam medis adalah:
a. Aspek Administrasi
Di dalam dokumen rekam medis mempunyai nilai
administrasi, karena isinya menyangkut tindakan
berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan paramedik dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai
medis, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai
dasar untuk merencanakan pengobatan / perawatan
yang diberikan kepada seorang pasien dan dalam
rangka mempertahankan serta meningkatkan mutu
pelayanan melalui kegiatan audit medis, manajemen
risiko klinis serta keamanan / keselamatan pasien dan
kendali biaya.
c. Aspek Hukum
Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai
hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya
jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam
rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan
9
bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. Rekam
medis adalah milik Dokter dan Rumah Sakit sedangkan
isinya yang terdiri dari Identitas Pasien, Pemeriksaan,
Pengobatan, Tindakan dan Informasi yang dapat
dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku (UU Praktik
Kedokteran RI No.29 Tahun 2004 Pasal 46 ayat 1).
d. Aspek Keuangan
Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai
keuangan, karena isinya mengandung data / informasi
yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.
Kaitannya rekam medis dengan aspek keuangan sangat
erat sekali dalam hal pengobatan, terapi serta tindakan-
tindakan apa saja yang diberikan kepada seorang pasien
selama menjalani perawatan di rumah sakit, oleh karena
itu penggunaan sistem teknologi komputer di dalam
proses penyelenggaraan rekam medis sangat diarapkan
sekali untuk diterapkan pada setiap instansi pelayanan
kesehatan.
e. Aspek Penelitian
Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai
penelitian, karena isinya menyangkut data dan
informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
10
pendukung penelitian dan pengambilan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai
pendidikan, karena isinya menyangkut data / informasi
tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien,
informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan /
referensi pengajaran di bidang profesi pendidikan
pasien.
g. Aspek Dokumentasi
Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai
dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber
ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah
sakit. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
informasi dapat diaplikasikan penerapannya di dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis yang
cukup efektif dan efisien. Pendokumentasian data
medis seorang pasien dapat dilaksanakan dengan
mudah dengan efektif sesuai aturan serta prosedur yang
telah diterapkan.
11
Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut di
atas, rekam medis mempunyai kegunaan yang sangat
luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien
dengan pemberi pelayanan kesehatan saja. Kegunaan
rekam medis secara umum adalah :
1) Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan
tenaga kesehatan lainnya yang ikut ambil bagian
dalam proses pemberian pelayanan, pengobatan
dan perawatan kepada pasien.
2) Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan /
perawatan yang harus diberikan kepada seorang
pasien.
3) Sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala
tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan
pengobatan selama pasien berkunjung / dirawat di
rumah sakit.
4) Sebagai bahan yang berguna untuk analisa,
penelitian dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan
yang telah diberikan kepada pasien.
5) Melindungi kepentingan hukum bagi pasien,
rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan
lainnya.
12
6) Menyediakan data-data khusus yang berguna
untuk keperluan penelitian dan pendidikan.
7) Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya
pembayaran pelayanan medis yang diterima pasien.
8) Menjadi sumber ingatan yang harus
didokumentasikan serta bahan
pertanggungjawaban dan laporan.
2.1.2.4. Pencatatan Kegiatan Pelayanan Medis
a. Penanggung Jawab Pengisian Rekam Medis
Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang melakukan pelayanan rawat jalan
maupun rawat inap wajib membuat rekam medis. Yang
membuat / mengisi rekam medis adalah dokter dan
tenaga kesehatan lainnya :
1) Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan
dokter gigi spesialis yang melayani pasien di rumah
sakit.
2) Dokter tamu yang merawat pasien di rumah sakit
3) Residen yang sedang melaksanakan kepaniteraan
klinik
4) Tenaga paramedik perawatan dan tenaga para medis
non perawatan yang langsung terlihat di dalam
Antara lain ; perawat; perawat gigi; bidan; tenaga
a. Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medik dengan
kualitas yang tinggi serta sebagai bahan referensi yang
berguna bagi dokter yang menerima, apabila pasien
tersebut dirawat kembali di rumah sakit
b. Sebagai bahan penilaian staf medis rumah sakit
c. Untuk memenuhi permintaan dari badan-badan resmi
atau perorangan tentang perawatan seorang pasien,
misalnya dari perusahaan asuransi (dengan persetujuan
pimpinan)
18
d. Untuk diberikan tembusan kepada sistem ahli yang
memerlukan catatan tentang pasien yang pernah mereka
rawat.
2.1.4.3. Isi Resume Medis
Resume ini harus disingkat dan hanya menjelaskan
informasi penting tentang penyakit, pemeriksaan yang
dilakukan dan pengobatannya. Resume ini harus ditulis
segera setelah pasien keluar dan isinya menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut :
a. Mengapa pasien rumah sakit (pertanyaan klinis singkat
tentang keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang)
b. Apakah hasil-hasil penting pemeriksaan laboratorium,
rontgen dan fisik (hasil negatif mungkin sama
pentingnya dengan hasil positif)
c. Apakah pengobatan medis maupun operasi yang
diberikan (termasuk respon pasien, komplikasi dan
konsultasi)
d. Bagaimana keadaan pasien pada saat keluar (perlu
berobat jalan, mampu bergerak sendiri, maupun untuk
bekerja)
e. Apakah anjuran perawatan / pengobatan yang diberikan
(nama obat dan dosisnya, tindakan pengobatan lainnya,
dirujuk kemana, perjanjian untuk datang lagi)
19
Di dalam berkas rekam medis lembaran resume
diletakkan di muka depan dengan maksud memudahkan
dokter melihatnya apabila diperlukan. Resume harus ditanda
tangani oleh dokter yang merawat, bagi pasien yang
meninggal tidak dibuatkan resume, tetapi dibuatkan laporan
sebab kematian.
2.1.5. Konsep Ketepatan Waktu
Ketepatan adalah kesamaan atau kedekatan suatu hasil
pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya.
Ketepatan waktu adalah keadaan betul / benar dalam
mengembalikan berkas rekam medis ke tempat asalnya / semula
dengan waktu yang ditetapkan (Laela, 2010).
2.1.6. Konsep Ketepatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap
Menurut Bambang Shofari (2004 : 34), Pengembalian berkas
rekam medis rawat inap adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
petugas bagian instalasi rawat inap setelah menyelesaikan dan
mengisi berkas rekam medis secara lengkap dan dikembalikan dalam
waktu 2 X 24 jam setelah pasien pulang dari rumah sakit.
Ketentuan pengembalian berkas rekam medis merujuk pada
PERMENKES 749A / MENKES / PER / XII / 2008 tentang medical
record yaitu ‘Seseorang yang menerima atau meminjam rekam
medis, berkewajiban untuk mengembalikan dalam keadaan baik dan
tepat pada waktu yang telah ditentukan yaitu 2 x 24 jam bagi rekam
20
medis rawat inap setelah pasien keluar dari Rumah Sakit’. Adapun
menurut peraturan Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen (2008),
pengembalian berkas rekam medis rawat inap yang mengacu ke
prosedur tetap sebagai berikut :
a. Pengembalian berkas rekam medis rawat inap yaitu tata cara
pengembalian dokumen rekam medis pasien rawat inap yang
telah selesai menjalani perawatan.
b. Tujuan pengembalian dokumen rekam medis rawat inap agar
pengolahan data pasien rawat inap dapat segera diolah untuk
mendukung pelaporan data intern maupun ekstern.
c. Prosedur
1) Pasien rawat inap yang telah selesai mendapatkan
perawatan / pulang baik sembuh maupun mati, maka
dokumen rekam medis dikembalikan ke Sub Bagian Rekam
Medis setelah diisi lengkap.
2) Dokumen rekam medis dikembalikan dalam waktu 2 x 24
jam.
3) Dokumen rekam medis dikembalikan dengan menggunakan
buku ekspedisi pengembalian dokumen rekam medis yang
ditanda tangani oleh petugas rekam medis.
d. Unit yang terkait yaitu unit rawat inap dan sub bagian rekam
medis.
21
2.1.7. Konsep Assembling
Menurut Savitri Citra Budi (2011) assembling berarti merakit,
tetapi untuk kegiatan assembling berkas rekam medis di fasilitas
pelayanan kesehatan tidaklah hanya sekedar merakit atau mengurut
satu halaman ke halaman yang lain sesuai dengan aturan yang
berlaku. Pengurutan halaman ini dimulai dari berkas rekam medis
rawat darurat, rawat jalan dan rawat inap.
Kegiatan assembling juga termasuk mengecek kelengkapan
pengisian berkas rekam medis dan formulir yang harus ada pada
berkas rekam medis. Untuk kegiatan pengisian ini termasuk bagian
kecil dari analisis kuantitatif.
Berkas rekam medis dari unit pelayanan akan dikembalikan ke
unit rekam medis bagian assembling. Bagian assembling mencatat
pada buku register semua berkas yang masuk sesuai tanggal masuk
ke bagian assembling dan tanggal pulang. Pada proses ini akan
diketahui berkas yang kembali tepat waktu dan terlambat kembali ke
unit rekam medis. Setelah itu berkas rekam medis dianalisis untuk
mengetahu kelengkapan pengisiannya. Berkas yang tidak lengkap
akan dikembalikan ke tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
pada pasien melalui unit kerjanya.
22
2.1.8. Konsep Rawat Inap
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses
perawatan oleh tenaga kesehatan professional akibat penyakit
tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit.
Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat. Pasien yang
berobat jalan di unit rawat inap akan mendapat surat rawat dari
dokter yang merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan perawatan
di dalam rumah sakit, atau menginap di rumah sakit.
Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan di rumah sakit di
mana penderita tinggal / mondok sedikitnya satu hari, berdasarkan
rujukan dari pelaksana pelayanan kesehatan tingkat I atau Dokter
spesialis yang dirujuk.
Jenis pelayanan yang diberikan meliputi :
a. Mondok dan makan sesuai dengan kebutuhan gizi
b. Visite / konsul ahli sekurangnya 1 (satu) kali sehari
c. Tindakan medis
d. Obat-obatan dan alat kesehatan
e. Penunjang diagnostik
f. Operasi
23
2.2. Kerangka Pemikiran
Resume Medis
Pengisian (Dokter dan
Petugas)
Kelengkapan :Identitas pasien
Diagnosa masuk
Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik dan penunjang
Terapi / pengobatan
Diagnosa akhir
Keadaan pulang / keluar
Tindak lanjut / kontrol
Nama dan tanda tangan dokter
Ketepatan waktu pengembalian berkas RM
24
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Pengaruh Kelengkapan Resume Medis terhadap Ketepatan Waktu Pengembalian Berkas Rekam
Medis Rawat Inap ke Unit Assembling di RSUD Kebumen.
2.3. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikkan
di atas, maka dapat diajukan asumsi yang melandasi hipotesis yaitu “Ada
pengaruh kelengkapan resume medis terhadap angka ketidaklengkapan
berkas rekam medis”.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan
penganalisisan data dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian
ini menggunakan rancangan pendekatan cross-sectional study, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2012).
3.2. Definisi Operasional Variabel
No
Variabel Definisi Operasional
Metode Indikator Skala
Variabel
independen
1. Kelengkapan
Resume
medis
Kelengkapan
resume medis
adalah
ringkasan
seluruh masa
perawatan
rawat inap
yang telah
diupayakan
oleh para
tenaga
kesehatan
Check list Resume medis
yang lengkap
berisi :
1. Identitas
Pasien
2.Diagnosa
masuk
3.Riwayat
penyakit
4.Pemeriksaan
fisik dan
penunjang
Nominal
1. Leng
kap
2. Tidak
Leng
kap
26
27
yang memuat
identitas
pasien,
diagnosa
awal,
diagnosa
akhir, keluhan
penyakit
pasien, terapi
dan tindakan
pengobatan
yang diisi oleh
dokter atau
dokter gigi
yang merawat
pasien dan
membubuhka
n tanda tangan
serta nama
jelas yang
harus
dilengkapi
selambat-
lambatnya 2 x
24 jam setelah
pasien pulang
5.Terapi /
pengobatan
6.Diagnosa
akhir
7.Keadaan
pulang atau
keluar
8.Tindak
lanjut /
kontrol
9.Nama dan
tanda tangan
dokter
28
Variabel
dependen
1.
Ketepatan
waktu
pengembalian
berkas rekam
medis
Ketepatan
pengiriman
kembali
berkas rekam
medis dari
bangsal ke
bagian
assembling
dalam batas
waktu 2 x 24
jam setelah
pasien pulang.
Studi
Dokumen
dan
Observasi
1) ≤ 2 X 24
jam = Tepat
Waktu
2) > 2 X 24
jam =
Tidak
Tepat
Waktu
Nominal.
1. Tepat
2. Tidak
Tepat
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2012 : 80) adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang diambil penulis adalah berkas rekam medis rawat
inap pada semua bangsal (anggrek, bougenvile, cempaka, dahlia,
kenanga, melati, peristi, terate) pada bulan Oktober 2014 khusus
untuk pasien yang pulang pada tanggal 29 Oktober 2014 di RSUD
Kebumen yang berjumlah 34 berkas rekam medis.
29
3.3.2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2012 : 81) adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik sampling yang dilakukan penulis adalah sampling jenuh,
yaitu teknik penentuan sampel yang semua anggota populasinya
digunakan sebagai sampel. Sampel yang penulis ambil adalah sama
dengan jumlah populasi, yaitu 34 berkas rekam medis.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,
2009 : 224).
Pengumpulan data dilakukan melalui pengambilan data sekunder.
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan melihat data yang sudah
ada di RSUD Kebumen berkaitan dengan kelengkapan resume medis dan
ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis. Selain mengumpulkan
data sekunder penulis juga melakukan :
a. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi (1986) yang dikutip kembali oleh Sugiyono
dalam bukunya, Observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis.
30
Dua diantara yang terpenting adalah proses - proses pengamatan dan
ingatan (Sugiyono, 2012 : 145).
Penulis melakukan observasi dan melakukan checklist di unit rawat
inap (bangsal) untuk meneliti kelengkapan resume medis dari masing-
masing berkas rekam medis.
b. Tinjauan Pustaka
Jonathan (2006 : 26) mendefinisikan tinjauan pustaka adalah :
“Mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain dimana tujuannya adalah untuk mendapatkan landasan teori mengenai permasalahan yang akan diteliti.”
Penulis mempelajari dan mengambil data dari teori-teori maupun
konsep-konsep dari buku-buku ilmiah serta kajian-kajian ilmiah
lainnya yang sudah ada, terkait dengan pembahasan yang diteliti selama
penulis melaksanakan praktek kerja lapangan.
3.5. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis yang dilakukan penulis menggunakan uji chi kuadrat (χ2)
menggunakan aplikasi SPSS. Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan
frekuensi antara dua kelompok independen. Skala data pengukuran data
minimal ber-skala nominal. Secara umum uji tentang perbedaan ini sama
artinya dengan uji hubungan dua buah variabel yang berskala nominal atau
ordinal yang dapat dihitung frekuensinya (Ibnu Fajar, et.al., 2009 : 79).
Variabel yang diteliti ada dua yaitu variabel independen yaitu
kelengkapan resume medis dan variabel dependen yaitu ketepatan waktu
31
pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke unit assembling. Sampel
yang diteliti sejumlah 34 berkas rekam medis rawat inap untuk pasien yang
pulang pada 29 Oktober 2014.
3.5.1. Langkah-langkah Pengujian Hipotesis :
a. Tentukan hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan Antara 2 variabel kategorik
H1 : Ada hubungan antara 2 variabel kategorik
b. Gunakan uji statistik chi kuadrat (χ2)
c. Tentukan nilai signifikansi (α ) yang sesuai 0,01 atau 0,05
Titik kritis χ2 pada α = 0,05 dan df = (b-1)(k-1)
d. Kriteria pengujian Ho :
Ho ditolak bila χ2 hitung > χ2 tabel (α, df)
e. Perhitungan
f. Kesimpulan :
Apabila χ2 hitung lebih besar dari χ2 tabel, Ho ditolak maka dapat
disimpulkan ada hubungan antara dua variabel kategorik pada α
yang sesuai
3.5.2. Pengujian
a. Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh antara kelengkapan resume dengan
ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat
inap ke unit assembling
32
H1 : Ada pengaruh antara kelengkapan resume dengan ketepatan
waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke
unit assembling
b. Uji statistik yang sesuai dengan uji chi kuadrat (χ2)
c. Tingkat signifikansi (α) = 0.05
Titik kritis χ2 (0.05 ; 1) = 3.481
d. Kriteria pengujian :
H0 ditolak bila χ2 hitung > 3.481
e. Dari pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 diperoleh
nilai χ2 hitung = 5.399 dan p value = 0.030.
f. Kesimpulan :
Karena χ2 hitung > 3.481 maka H0 ditolak, dan dapat
disimpulkan bahwa Ada pengaruh antara kelengkapan
resume dengan ketepatan waktu pengembalian berkas rekam
medis rawat inap ke unit assembling
BAB IV
KONSEP DAN IMPLEMENTASI
4.1. Sejarah Singkat RSUD Kebumen
Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen didirikan pada tahun 1916
dengan nama “ZENDING HOSPITAL PANJURUNG” yang dikelola oleh
yayasan Kristen di bawah naungan pemerintah Hindia Belanda karena
Belanda menyerah kepada Jepang pada tahun 1942, maka ZENDING
HOSPITAL PANJURUNG menjadi milik pemerintah pendudukan japang
sampai pada tahun 1945.
Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah
Jepang menyerahkan Zending Hospital Panjurung, pengelolaannya
diserahkan kepada Republik Indonesia. Pada tahun 1950 Zending Hospital
Panjurung pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah kabupaten
Kebumen. Pegawai-pegawainya yang berasal dari Zending Hospital
Panjurung dialihkan statusnya, yang medis menjadi pegawai Depkes
sedangkan yang non medis atau tata usaha menjadi pegawai pemerintah
Daerah Kabupaten Kebumen. Dengan demikian Zending Hospital
Panjurung menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen sampai sekarang.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen terletak di bagian
selatan kota Kebumen, yaitu di jalan Rumah Sakit No.13 termasuk dalam
wilayah RT 01 RW 1 kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen. Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kebumen menempati areal seluas 26.942 m2
33
34
dengan luas bangunan 6100 m2. Batas-Batas lokasi Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Jalan RSU dan jalan kereta api jurusan Jakarta-
Surabaya
Sebelah Timur : Pemukiman Penduduk
Sebelah Selatan : Sungai Lukulo
4.2. Visi dan Misi RSUD Kebumen
4.2.1. Visi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen, yaitu :
“Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen sebagai Rumah
Sakit Modern, Profesional, Terjangkau dengan Unggulan Bidang
Trauma.”
4.2.2. Misi
Adapun Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen,
yaitu :
a. Meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat, sebagai rumah sakit rujuknya
khususnya kasus trauma
b. Mengembangkan pelayanan dan sarana prasarana menjadi
Rumah Sakit rujukan kelas B yang modern, professional dan
terjangkau
35
c. Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang bermutu dan modern
yang dapat memuaskan pelanggan dan efisiensi dalam
pengelolaannya ;
d. Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia melalui
peningkatan kompetensi yang berperhatian terhadap pasien;
e. Meningkatkan mutu manajemen penerapan pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD);
f. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
4.3. Unit - Unit Kerja, Tugas Pokok dan Fungsi Rekam Medis Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kebumen
4.3.1. Unit-unit Kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
Tabel 4.1 Sumber Daya Manusia di RSUD KebumenNo. Sumber Daya Manusia Jumlah
1 Staf Medik Fungsional 40 Orang
2 Staf Medik Non Fungsional 2 Orang
3 Tenaga Keperawatan 250 Orang
4 Tenaga Kefarmasian 15 Orang
5 Tenaga Kesehatan Masyarakat 9 Orang
6 Tenaga Gizi 7 Orang
7 Tenaga Keterapian Fisik 5 Orang
8 Tenaga Keteknisan Medis 27 Orang
9 Tenaga Non Kesehatan 199 Orang
Jumlah Keseluruhan 553 Orang
Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen 2014
36
Adapun Unit - Unit Kerja Rekam Medis Rawat Inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen sebagai berikut :
Tabel 4.2 Petugas Rekam Medis Rawat Inap di RSUD KebumenNo. Jabatan Jumlah
1 Kepala Rekam Medis 1 Orang
2 Petugas Perakitan (Assembling) 4 Orang
3 Petugas Pengkodean dan Indeks (coding
dan indexing)
2 Orang
4 Petugas Analisis dan Pelaporan (Analisis
dan Reporting)
1 Orang
5 Petugas Penyimpanan (Filling) 1 Orang
Sumber : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen 2014
4.3.2. Tugas Pokok dan Fungsi Rekam Medis di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kebumen
a. Petugas pengolahan data rekam medis rawat inap, mempunyai
tugas dan fungsi sebagai berikut :
1) Menerima sensus harian dari semua kelas atau ruang
perawatan
2) Meneliti atau mengecek kebenaran sensus harian tentang
pasien masuk dan pasien keluar
3) Membuat rekapitulasi sensus harian satu bulan sekali
4) Meneliti kelengkapan berkas rekam medis pasien yang
sudah keluar dari rumah sakit secara kualitatif dan
kuantitatif
37
5) Memberi kode diagnosa sesuai dengan International
Statistical Classification of Diseases and related health
problem (ICD X)
6) Membuat indeks penyakit dan indeks operasi apabila di
perlukan
7) Membuat laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat
inap sesuai ketentuan yang berlaku
8) Membuat laporan kegiatan pasien rawat inap.
b. Petugas Assembing rawat inap, mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut :
1) Menerima dokumen rekam medis dan sensus harian dari
unit-unit pelayanan.
2) Meneliti kelengkapan isi dan merakit kembali urutan
formulir rekam medis.
3) Mencatat dan mengendalikan dokumen rekam medis yang
isinya belum lengkap dan secara periodik melaporkan
kepada Kepala Unit Rekam Medis mengenai ketidak
lengkapan isi dokumen dan petugas yang bertanggung
jawab terhadap kelengkapan isi tersebut.
4) Mengendalikan penggunaan formulir-formulir rekam medis
dan secara periodik melaporkan kepada Kepala Unit Rekam
Medis mengenai jumlah dan jenis formulir yang telah
digunakan.
38
5) Mengalokasikan dan mengendalikan nomor rekam medis.
6) Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap
ke fungsi pengkode dan pengindeks.
7) Menyerahkan sensus harian ke fungsi analisis dan
pelaporan.
c. Petugas pelaporan rekam medis rawat inap, mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut :
1) Menerima laporan bulanan dari semua bagian urusan rekam
medis rawat inap
2) Membuat laporan dari unit pelaksana fungsional tentang
kegiatan pelayanan masing-masing unit pelaksana
fungsional
3) Membuat laporan kegiatan lainnya sesuai dengan aturan
dan ketentuan yang berlaku
4) Mengirim laporan bulanan rekam medis rawat inap ke
Kepala Sub Bagian Rekam Medis setiap tanggal 7 untuk
laporan interen dan ke Dinas Kesehatan setiap tanggal 5
bulan berikutnya untuk laporan eksteren.
39
4.3.3. Ruang Perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
Tabel 4.3 Ruang Perawatan di RSUD Kebumen
No. Ruang Keterangan
1 Anggrek Ruang Perawatan VIP
2 Bougenville Ruang Perawatan khusus pasien
kebidanan
3 Cempaka Ruang Perawatan pria penyakit dalam
4 Terate Ruang Perawatan khusus pasien bedah,
orthopedi, THT, mata, kulit dan
kelamin.
5 Dahlia Ruang Perawatan wanita penyakit
dalam
6 Melati Ruang Perawatan anak
7 Peristi Ruang Perawatan bayi
8 ICU/ICCU Ruang Perawatan khusus pasien yang
memerlukan perawatan intensif
9 Kenanga Ruang Perawatan dewasa penyalit
syaraf
Sumber : Rumah Sakit Umum daerah Kabupaten Kebumen 2014
40
4.4. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
Sumber: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen 2014Gambar: 4.1. Bagan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen
DIREKTUR
SEKSI ANGGARAN DAN
PERBENDAHARAA
N
SUB BAGIAN PERENCANA
AN
BIDANG PELAYANAN MEDIS
BIDANG PENUNJANG MEDIS DAN NON MEDIS
BIDANG KEUANGAN
SUB BAGIAN KEPEGAWAI
AN
SUB BAGIAN UMUM
BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI REKAM
MEDIS DAN RUJUKAN
SEKSI PENUNJANG NON MEDIS
SEKSI VERIFIKAS
I DAN AKUNTAN
SI
SEKSI KEPERAWA
TAN
SEKSI PENUNJANG
MEDIS
41
4.5. Prosedur Tetap dan Alur Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat
Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen
4.5.1. Prosedur Tetap Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap
a. Prosedur tetap pengembalian berkas rekam medis rawat inap
yaitu tata cara pengembalian dokumen rekam medis pasien
rawat inap yang telah selesai menjalani perawatan.
b. Tujuan prosedur tetap pengembalian dokumen rekam medis
rawat inap agar pengolahan data pasien rawat inap dapat segera
diolah untuk mendukung pelaporan data intern maupun ekstern.
c. Prosedur
1) Pasien rawat inap yang telah selesai mendapatkan
perawatan / pulang baik sembuh maupun mati, maka
dokumen rekam medis dikembalikan ke Sub Bagian Rekam
Medis setelah diisi lengkap.
2) Dokumen rekam medis dikembalikan dalam waktu 2 x 24
jam.
3) Dokumen rekam medis dikembalikan dengan menggunakan
buku ekspedisi pengembalian dokumen rekam medis yang
ditanda tangani oleh petugas rekam medis.
d. Unit yang terkait yaitu unit rawat inap dan sub bagian rekam
medis.
42
4.6. Alur Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Kebumen
Tidak
Ya
Gambar 4.1. Flowchart Alur Berkas Rawat Inap di RSUD KebumenSumber : Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen, 2014.
Ruang perawatan(Bangsal)
Ruang Coding & Indexing
Ruang Assembling
Lengkap
Ruang Analicing & Reporting
Ruang filling
43
Rincian:
a. Setelah pasien pulang dari rumah sakit, perawat atau petugas instalasi
rawat inap berkewajiban mengisi berkas rekam medis sebelum
dikembalikan ke Sub Bagian Rekam Medis ruang assembling.
b. Berkas rekam medis rawat inap langsung dikembalikan ke Sub Bagian
Rekam Medis ruang assembling, kemudian petugas rekam medis bagian
assembling mengecek berkas rekam medis yang belum lengkap dan yang
sudah lengkap.
c. Apabila ada berkas yang belum lengkap pengisiannya maka berkas
rekam medis rawat inap dikembalikan ke ruang perawatan (bangsal)
untuk dilengkapi sebelum 2 x 24 jam.
d. Rekam medis yang sudah lengkap pengisiannya dicatat dibuku
pengembalian rekam medis rawat inap dan ditandatangani oleh penerima
berkas rekam medis. Kemudian dirakit kembali sesuai urutan formulir
rekam medis oleh petugas bagian assembling.
e. Rekam medis rawat inap di coding dengan menggunakan International
Statistical Classification of Diseases and Related Health Problem (ICD-
X), kemudian di indexing.
f. Rekam medis rawat inap di analisa dan dibuat laporan oleh petugas sub
bagian rekam medis.
g. Rekam medis rawat inap disimpan di ruang penyimpanan atau Filling.
44
4.7. Kelengkapan Resume Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Kebumen
Terdapat bermacam-macam bentuk formulir rekam medis yang dipakai
oleh rumah sakit, namun semuanya harus memenuhi keperluan-keperluan
yang mendasar, sebagaimana yang telah diuraikan pada kegunaan rekam
medis. Setiap formulir hasrus diisi dengan lengkap supaya informasi yang
terkandung di dalamnya tepat, akurat, berkesinambungan serta dapat
dipertanggung jawabkan. Formulir rekam medis yang lengkap dapat
digunakan bagi referensi pelayanan kesehatan, melindungi hukum,
menunjang informasi untuk quality assurance, membantu menetapkan
diagnosis, prosedur pengkodean, penggantian biaya perawatan dan untuk
kepentingan penelitian.
Resume merupakan ringkasan dari seluruh masa perawatan dan
pengobatan pasien. Resume medis harus berisi ringkasan tentang penemuan
dan kejadian penting selama pasien dirawat, keadaan waktu pulang, dan
rencana pengobatan selanjutnya. Di dalam berkas rekam medis, lembar
resume diletakkan di muka depan dengan maksud memudahkan dokter
melihatnya apabila diperlukan. Pengisian lembar resume dilakukan oleh
dokter / dokter gigi yang merawat dan haruslah dilengkapi dengan segera
ketika pasien pulang.
Kelengkapan resume medis rawat inap adalah ringkasan seluruh masa
perawatan rawat inap yang telah diupayakan oleh para tenaga kesehatan
yang memuat identitas pasien, diagnosa awal, diagnosa akhir, keluhan
penyakit pasien, terapi dan tindakan pengobatan yang diisi oleh dokter atau
45
dokter gigi yang merawat pasien dan membubuhkan tanda tangan serta
nama jelas yang harus dilengkapi selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah
pasien pulang. Pernyataan tersebut juga didukung Peraturan Menteri
Kesehatan No. 269 / MenKes / III / 2008 bab II pasal 3 ayat (2), ringkasan
pulang (resume) harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan
perawatan pasien. Isi ringkasan pulang (resume) pada pasal 4 ayat (2)
memuat : identitas pasien, diagnosa masuk dan indikasi pasien dirawat,
ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa akhir,
pengobatan dan tindak lanjut dan nama dan tanda tangan dokter atau dokter
gigi yang memberikan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan terhadap keterisian resume
medis untuk pasien yang pulang pada tanggal 29 Oktober 2014 dari masing
– masing berkas rekam medis sejumlah 34 berkas dari semua bangsal
perawatan menggunakan metode checklist masih banyak data pada resume
medis yang tidak terisi sehingga resume medis banyak yang tidak lengkap.
Adapun keterisian data resume medis pada bulan Oktober 2014 untuk
pasien rawat inap yang pulang pada tanggal 29 Oktober 2014 di RSUD
Kebumen yang penulis peroleh sebagai berikut :
46
Tabel 4.4 Kelengkapan Pengisian Data Resume Medis Rawat Inap untuk Pasien yang Pulang tanggal 29 0otober 2014 di RSUD Kebumen
No KelengkapanKeterangan
JumlahTerisi Tidak Terisi
n % n % n %
1Identitas Pasien
33 97.06 1 2.94 34 100.00
2Diagnosa Masuk
31 91.18 3 8.82 34 100.00
3Riwayat Penyakit
34 100.00 0 0.00 34 100.00
4Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
33 97.06 1 2.94 34 100.00
5Terapi / pengobatan
27 79.41 7 20.59 34 100.00
6Diagnosa Akhir
23 67.65 11 32.35 34 100.00
7Keadaan Pulang / Keluar
22 64.71 12 35.29 34 100.00
8Tindak Lanjut / Kontrol
20 58.82 14 41.18 34 100.00
9Nama dan Tanda Tangan Dokter
17 50.00 17 50.00 34 100.00
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa prosentase keterisian
resume medis pada identitas pasien sebesar 97.06%, diagnosa masuk
91.18%, riwayat penyakit 100.00%, pemeriksaan fisik dan penunjang
97.06%, terapi / pengobatan 79.41%, diagnosa akhir 67.65%, keadaan
pulang / keluar 64.71%, tindak lanjut / kontrol 58.82%, nama dan tanda
tangan dokter 50.00%. Prosentase data pada lembar resume yang paling
sering terisi adalah riwayat penyakit (100.00%) dan yang paling sering tidak
terisi adalah tanda tangan dan nama dokter yaitu (50.00%).
47
Dengan melihat keterisian data pada resume medis yang masih belum
terisi (100.00%), maka resume medis di RSUD Kebumen masih banyak
yang tidak lengkap. Adapun kelengkapan resume medis untuk pasien rawat
inap yang pulang pada tanggal 29 Oktober 2014 di RSUD Kebumen sebagai
berikut :
Tabel 4.5. Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap untuk Pasien yang Pulang pada 29 Oktober 2014 di RSUD Kebumen
No. BangsalKeterangan
Total BerkasLengkap
Tidak Lengkap
1 Anggrek 1 2 3
2 Bougenvile 9 2 11
3 Cempaka 0 6 6
4 Dahlia 0 3 3
5 Kenanga 0 2 2
6 Melati 3 2 5
7 Peristi 1 0 1
8 Teratai 1 2 3
Total 15 19 34
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan masih banyak resume medis rawat
inap untuk pasien yang pulang pada tanggal 29 Oktober 2014 di RSUD
Kebumen yang tidak lengkap. Resume medis yang lengkap sebagian besar
berasal dari bangsal bougenvile
48
Tabel 4.6 Distribusi Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap untuk Pasien yang Pulang pada Tanggal 29 Oktober 2014
KeteranganJumlah
(n)Prosentase
(%)
Lengkap 15 44
Tidak Lengkap 19 56
Total 34 100
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan jumlah resume yang lengkap dari
34 berkas rekam medis rawat inap sebanyak 15 resume dan yang tidak
lengkap sebanyak 19 resume, prosentase resume medis yang lengkap
sebesar 44% dan yang tidak lengkap sebesar 56%. Tingkat kelengkapan
resume medis di RSUD masih rendah. Ketidaklengkapan resume medis
disebabkan karena banyak data pada resume medis yang belum lengkap
(tabel 4.4) yang berkaitan dengan perilaku dokter karena dokterlah yang
bertanggung jawab untuk melengkapi data medis di lembar resume.
Ketidaklengkapan resume medis ini dapat menghambat kegiatan rekam
medis selanjutnya terutama untuk kegiatan pengembalian berkas rekam
medis dari bangsal ke unit assembling.
49
Sumber : Data Diolah
Gambar 4.1 Diagram Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap untuk Pasien yang Pulang pada 29 Oktober 2014 di RSUD Kebumen
Sumber : Data Diolah
Gambar 4.2 Prosentase Kelengkapan Resume Medis Rawat Inap untuk Pasien yang Pulang pada 29 Oktober 2014 di RSUD
Kebumen
50
Cara Perhitungan :
4.8. Ketepatan Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap ke
Unit Assembling di RSUD Kebumen
Ketepatan waktu adalah keadaan betul / benar dalam mengembalikan
berkas rekam medis ke tempat asalnya / semula dengan waktu yang
ditetapkan (Laela, 2010).
Pengembalian berkas rekam medis rawat inap yaitu tata cara
pengembalian dokumen rekam medis pasien rawat inap yang telah selesai
menjalani perawatan. Tujuan pengembalian dokumen rekam medis rawat
inap agar pengolahan data pasien rawat inap dapat segera diolah untuk
mendukung pelaporan data intern maupun ekstern.
Setelah pasien pulang dari rumah sakit, perawat atau petugas instalasi
rawat inap berkewajiban mengisi berkas rekam medis sebelum
dikembalikan ke Sub Bagian Rekam Medis ruang assembling. Di ruang
assembling semua berkas rekam medis yang dikembalikan dari instalasi
rawat inap akan dicek kelengkapannya, baik dari segi kelengkapan isi
maupun kelengkapan jumlah formulir dari setiap berkas (Alur Berkas
Rekam Medis RSUD Kebumen).
Jumlah Resume Lengkap X 100% Jumlah Resume tanggal 29 0ktober
51
Ketentuan pengembalian berkas rekam medis menurut PERMENKES
749A / MENKES / PER / XII / 2008 tentang medical record yaitu seseorang
yang menerima atau meminjam rekam medis, berkewajiban untuk
mengembalikan dalam keadaan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan yaitu 2 x 24 jam bagi rekam medis rawat inap setelah pasien
keluar dari rumah sakit. Begitu pula dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) tentang Pengembalian Berkas Rekam Medis di RSUD Kebumen
disebutkan bahwa pasien rawat inap yang telah selesai mendapatkan
perawatan / pulang baik sembuh maupun mati, maka berkas rekam medis
dikembalikan ke Sub Bagian Rekam Medis setelah diisi lengkap. Berkas
rekam medis dikembalikan dalam waktu 2 x 24 jam. Dengan kata lain,
pengembalian berkas rekam medis dikatakan tepat waktu apabila
dikembaliakan ke unit assembling kurang dari atau sama dengan 2 X 24
jam, jika melebihi waktu 2 X 24 jam maka dikatakan tidak tepat waktu
(terlambat).
Adapun pengembalian berkas rekam medis dari instalasi rawat inap ke
unit assembling untuk pasien yang pulang pada tanggal 29 Oktober 2014 di
RSUD Kebumen, yaitu:
52
Tabel 4.7 Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap untuk Pasien yang Pulang tanggal 29 Oktober 2014 ke Unit Assembling di RSUD Kebumen
No. BangsalTepat Waktu (≤ 2 x 24 Jam)
Tidak Tepat Waktu (> 2 x 24
Jam)
Total Berkas
1 Anggrek 0 3 3
2 Bougenvile 11 0 11
3 Cempaka 0 6 6
4 Dahlia 0 3 3
6 Kenanga 0 2 2
7 Melati 0 5 5
8 Peristi 0 1 1
9 Teratai 0 3 3
Total 11 23 34Sumber : Data diolah
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan masih banyak berkas rekam medis
rawat inap untuk pasien yang pulang pada tanggal 29 Oktober 2014 di
RSUD Kebumen yang tidak tepat waktu (> 2 x 24 jam). Berkas rekam
medis yang tepat waktu hanya berasal dari satu bangsal yaitu dari bangsal
bougenville.
Tabel 4.8 Distribusi Ketepatan Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap ke Unit Assembling di RSUD Kebumen
KeteranganJumlah
(n)Prosentase
(%)
Tepat 11 32
Tidak Tepat 23 68
Total 34 100
Sumber : Data Diolah
Dari tabel 4.8 menunjukkan pengembalian berkas rekam medis rawat
inap ke unit assembling yang tepat waktu untuk pasien yang pulang pada
53
tanggal 29 Oktober 2014 sebanyak 11 (32%) dan yang tidak tepat waktu
sebanyak 23 (68%).
Sumber : Data Diolah
Gambar 4.3. Diagram Ketepatan Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis untuk Pasien yang Pulang pada tanggal 29 Oktober
2014 di RSUD Kebumen
Sumber : Data Diolah
54
Gambar 4.4. Prosentase Ketepatan Pengembalian Berkas Rekam Medis untuk Pasien yang Pulang pada tanggal 29 Oktober 2014 di
RSUD Kebumen
Cara Perhitungan :
4.9. Pengaruh Kelengkapan Resume Medis Terhadap Ketepatan Waktu
Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap ke Unit Assembling di
RSUD Kebumen
Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hubungan Kelengkapan Resume Medis Terhadap Ketepatan Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap
Kelengkapan
Resume
Ketepatan Waktu Pengembalian Total
p valueTidak Tepat Tepat
n % n % n %
Tidak Lengkap
16 84.2 3 15.8 19100,0
100,00,03
Lengkap 7 46.7 8 53.3 15
Sumber: Data Diolah
Jumlah berkas tepat waktuX 100%
Jumlah berkas tanggal 29 Oktober
55
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa prosentase resume medis
lengkap yang tepat waktu dalam pengembaliannya sebanyak 8 lembar
(53.3%) lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak lengkap sebanyak 3
lembar (15.8%).
Berdasarkan Uji Chi Square diketahui nilai p = 0.03, dengan demikian
nilai p < 0.05. Hal ini berarti secara statistik Ada hubungan antara
kelengkapan resume medis terhadap ketepatan waktu pengembalian berkas
rekam medis rawat inap ke unit assembling di RSUD Kebumen.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh
antara kelengkapan resume medis tehadap ketepatan waktu pengembalian
berkas rekam medis rawat inap. Hal ini dikarenakan resume medis tidak
lengkap yang tidak tepat waktu prosentasenya lebih tinggi yaitu 84.2%
dibandingkan dengan yang tepat waktu yaitu 15.8%.
4.10.Permasalahan yang Timbul pada Kelengkapan Resume Medis dan
Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Kebumen
Selama penulis melakukan observasi pada tanggal 31 Oktober Oktober
2014 penulis menemukan beberapa masalah yang berkaitan dengan
kelengkapan resume medis pasien rawat inap dan pengembalian berkas
rekam medis rawat inap di RSUD Kebumen diantaranya :
a. Perilaku Dokter yang kurang disiplin dalam mengisi resume medis
sehingga menyebabkan resume medis tidak lengkap.
56
Dokter belum mengisi dan melengkapi resume medis selama batas
waktu pelengkapan resume (2 x 24 jam). Berdasarkan observasi yang
penulis lakukan di instalasi rawat inap di RSUD Kebumen dengan
meneliti kelengkapan resume medis untuk pasien yang pulang pada
tanggal 29 Oktober 2014, penulis menemukan masih banyak resume
medis yang tidak lengkap sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014.
Resume medis seharusnya diisi dan dilengkapi sesegera mungkin
setelah pasien pulang sesuai dengan ketentuan pengisian rekam medis
bahwa setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien,
selambat - lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam harus ditulis dalam lebar
rekam medis (Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medis, 2006).
b. Banyak data pada lembar resume yang tidak terisi terutama pada nama
dan tanda tangan Dokter yang merawat.
Untuk kasus di RSUD Kebumen, seringkali dokter hanya
membubuhkan tanda tangan saja tanpa disertai nama terang atau
mencamtumkan nama terang tanpa membubuhkan tanda tangan.
Bahkan terkadang nama dan tanda tangan dokter tidak terisi sama
sekali. Nama dan tanda tangan Dokter sebagai data yang paling sering
tidak lengkap seharusnya tidak terjadi karena tanda tangan Dokter
merupakan bukti autentik bahwa seorang dokter telah melakukan
serangkaian tindakan / pengobatan terhadap seorang pasien yang
apabila terjadi gugatan dari pasien terhadap dokter atas pengobatan atau
tindakan yang telah dilakukan oleh dokter, berkas tersebut dapat
57
menjadi alat bukti. Sebagaimana disebutkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 / MENKES / PER / III /2008
BAB III pasal 5, mengenai Tata Cara Penyelenggaraan Rekam medis
yaitu setiap pencacatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan
tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung.
c. Tidak adanya petugas khusus (distributor) rekam medis yang bertugas
mengembalikan berkas rekam medis ke unit assembling.
Hal ini menyebabkan sering terjadinya ketidaktepatan waktu
pengembalian berkas rekam medis rawat inap. Karena tidak ada
petugas khusus, petugas rawat inap yang sedang tidak ada pekerjaanlah
yang bertugas mengembalikan berkas rekam medis ke unit assembling.
Namun tidak jarang petugas assembling yang mengambil berkas rekam
medis ke instalasi rawat inap karena petugas rawat inap tidak segera
mengembalikan berkas rekam medis. Ketidaktepatan waktu
pengembalian berkas rekam medis menyebabkan proses assembling
menjadi terhambat.
58
4.11. Upaya Pemecahan Masalah
Dengan masih adanya permasalahan-permasalahan yang terjadi di sub
bagian rekam medis khususnya yang berkaitan dengan kelengkapan resume
di RSUD Kebumen, maka ada beberapa upaya pemecahan masalah yang
dapat dilakukan oleh pihak rumah sakit diantaranya :
a. Pihak rumah sakit memberikan sanksi tegas kepada Dokter yang tidak
disiplin mengisi resume medis.
b. Membuat prosedur tetap tetap tentang pengisian rekam medis terkait
dengan tanggung jawab pengisian resume dan ketentuan pengisian
resume medis serta mensosialisasikannya kepada Dokter yang
bersangkutan supaya Dokter lebih disiplin mengisi dan melengkapi
resume medis.
c. Menyediakan petugas khusus untuk mengembalikan berkas rekam
medis ke unit assembling agar proses assembling tidak terhambat dan
pelayanan rekam medis menjadi lebih cepat dan efisien. Selain itu perlu
adanya sosialisasi berkala tentang prosedur tetap pengembalian berkas
rekam medis rawat inap minimal 3 bulan 1 X untuk merefresh
pengetahuan petugas tentang pengembalian berkas rekam medis dan
mengentisipasi apabila ada petugas baru yang belum mengetahui
prosedur tetap pengembalian berka rekam medis serta melakukan
evaluasi sehingga dalam pelaksanaan pengembalian berkas rekam
medis dapat lebih baik dan tepat waktu.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Observasi di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kebumen terkait dengan kelengkapan resume medis dan
ketepatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke unit assembling
serta dari penjelasan - penjelasan di atas maka dapat disim
pulkan :
a. Tingkat kelengkapan resume medis sebanyak 14 (44%) lebih sedikit
dibandingkan dengan resume medis yang tidak lengkap sebanyak 19
(56%). Prosentase keterisian resume medis pada identitas pasien
sebesar 97.06%, diagnosa masuk 91.18%, riwayat penyakit 100.00%,
pemeriksaan fisik dan penunjang 97.06%, terapi / pengobatan 79.41%,
diagnosa akhir 67.65%, keadaan pulang / keluar 64.71%, tindak lanjut /
kontrol 58.82%, nama dan tanda tangan dokter 50.00%.
b. Tingkat ketepatan waktu berkas rekam medis rawat inap ke unit
assembling sebanyak 11 (32%) dan yang tidak tepat waktu sebanyak 23
(68%).
c. Tingkat resume medis lengkap yang tepat waktu sebanyak 8 lembar
(53.3%) lebih besar dari yang tidak lengkap sebanyak 3 lembar
(15.8%).
59
60
d. Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh kelengkapan resume
medis terhadap ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis
rawat inap ke unit assembling dengan p value = 0.030.
5.2. Saran
Dari hasil observasi yang penulis lakukan di RSUD Kebumen tentang
terkait dengan kelengkapan resume medis dan ketepatan pengembalian
berkas rekam medis rawat inap ke unit assembling penulis menyarankan :
a. Tenaga kesehatan diharapkan lebih meningkatkan kedisiplinan dalam
mengisi resume medis dan pihak rumah sakit diharapkan memberikan
sanksi tegas untuk Dokter yang mengisi resume medis secara tidak
lengkap dan tidak tepat waktu.
b. Diperlukan petugas khusus (distributor) untuk mengembalikan berkas
rekam medis rawat inap ke unit assembling untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
c. Adanya sosialisasi berkala tentang prosedur tetap pengembalian berkas
rekam medis ke bagian instalasi rawat inap.
DAFTAR PUSTAKA
A. DOKUMEN
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelayanan Medik. (1997). Pedoman Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia Revisi 1. Jakarta : Menteri Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983 / MENKES / SK / XI / 1992. Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta : Menteri Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1410 / MENKES / SK / X / 2003. Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia Revisi V. Jakarta : Menteri Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 749/MENKES/PER/XII/2008. Tentang Medical Record. Jakarta : Menteri Kesehatan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelayanan Medik. (2008). Standar Operasional Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204 / MenKes / SK / X / 2004. Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
B. BUKU-BUKU ILMIAH
Fajar, Ibnu dkk. (2009). Statistika Untuk Praktisi Kesehatan. Graha Ilmu : Yogyakarta.