Bahan Ajar Ordo Chroococcales & Ordo Nostocales Tujuan : Cyanophyta atau alga hijau biru merupakan kelompok alga prokariotik. Cyanophyta ini disebut pula Myxophyceae atau ganggang lendir karena memiliki struktur lendir. Organisme tersebut memiliki peran sebagai produsen dan penghasil senyawa nitrogen di perairan. Beberapa Cyanophyta juga diketahui dapat memproduksi toksin (racun). Selain menghasilkan toksin, Cyanophyta mampu menghasilkan senyawa yang bermanfaat bagi mahluk hidup lain, antara lain protein dan senyawa lain untuk obat-obatan. a)HABITAT Organisme dari devisi Cyanophyta bersifat kosmopolit, tidak hanya ditemukan di habitat akuatik melainkan juga ditemukan di habitat terestrial. Cyanophyta ada yang hidup sebagai plankton dan ada pula yang hidup sebagai bentos. Spesies-spesies yang bersifat planktonik umumnya merupakan spesies-spesies yang mengakibatkan terjadinya ledakan populasi (blooming) akibat eutrofikasi (pengayaan nutrisi). Eutrofikasi biasanya disebabkan oleh proses alamiah atau akibat pencemaran. Keadaan perairan yang kaya nutrisi tersebut menyebabkan pertumbuhan Cyanophyta yang sangat cepat. Cyanophyta juga diketahui diketahui mampu tumbuh di padang gurun, padang salju, dan sumber air panas, dengan suhu harian - 1 |Ordo Chroococcales&Ordo Nostocales
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Bahan Ajar
Ordo Chroococcales & Ordo Nostocales
Tujuan :
Cyanophyta atau alga hijau biru merupakan kelompok alga prokariotik. Cyanophyta ini disebut
pula Myxophyceae atau ganggang lendir karena memiliki struktur lendir. Organisme tersebut memiliki
peran sebagai produsen dan penghasil senyawa nitrogen di perairan. Beberapa Cyanophyta juga
diketahui dapat memproduksi toksin (racun). Selain menghasilkan toksin, Cyanophyta mampu
menghasilkan senyawa yang bermanfaat bagi mahluk hidup lain, antara lain protein dan senyawa lain
untuk obat-obatan.
a) HABITAT
Organisme dari devisi Cyanophyta bersifat kosmopolit, tidak hanya ditemukan di habitat akuatik
melainkan juga ditemukan di habitat terestrial. Cyanophyta ada yang hidup sebagai plankton dan ada pula
yang hidup sebagai bentos. Spesies-spesies yang bersifat planktonik umumnya merupakan spesies-spesies
yang mengakibatkan terjadinya ledakan populasi (blooming) akibat eutrofikasi (pengayaan nutrisi).
Eutrofikasi biasanya disebabkan oleh proses alamiah atau akibat pencemaran. Keadaan perairan yang kaya
nutrisi tersebut menyebabkan pertumbuhan Cyanophyta yang sangat cepat. Cyanophyta juga diketahui
diketahui mampu tumbuh di padang gurun, padang salju, dan sumber air panas, dengan suhu harian -60
derajat Celcius sampai +15 derajat Celcius, dapat tumbuh pula pada tempat gelap gulita maupun yang
terkena matahari langsung, diperairan dengan kandungan garam sebanyak 27 persen pun cyanophyta tetap
ada.
Pada Cyanophyta protoplasma selnya tidak lagi terbagi atas sitoplasma dan inti serta tidak ada
organel yang jelas. Tetapi di bawah mikroskop dapat terlihat ada 2 bagian. Bagian terluar adalah
kromatoplasma yang berisi berbagai selaput fotosintesis pipih yang disebut kromatofor. Kemudian bagian
dalamnya disebut sentroplasma. Walaupun tidak terdapat inti yang jelas bahan DNAnya terdapat pada
sentroplasma tetapi tidak tersusun dalam kromosom kromosom.Cirinya lagi, tidak ditemukan vakuola
makanan yang besar yang terisi oleh cairan seperti pada ciri tumbuhan melainkan vakuolanya kecil kecil
1 |O r d o C h r o o c o c c a l e s & O r d o N o s t o c a l e s
banyak dan bukan berisi cairan melainkan berisi gas. Fungsinya adalah agar alga ini dapat mengapung serta
membantu dalam pergerakan untuk mencari cahaya karena alga ini tidak memiliki flagel.
Perkembangbiakannya selalu secara vegetatif tidak ada yang secara seksual. Untuk beberapa ordo ada yang
bersel tunggal, ada yang berkoloni dan ada pula yang bentuk selnya seperti benang.
b) KARAKTERISTIK
Cyanophyta tidak memiliki kloroplas yang jelas dalam selnya, walaupun begitu proses utama
fotosintesis berlangsung di dalam kromatofor yang fungsinya dianggap sama dengan tilakoid sebuah
kloroplas. Molekul molekul klorofil merupakan komponen tilakoid kloroplas dan kromatofor. Pada
Cyanophyta hanya memiliki 1 macam klorofil yaitu klorofil a, tetapi selain juga terdapat 2 macam pigmen
kromatoprotein yang larut dalam air yaitu fikosianin berpigmen warna biru dan fikoeritrin berpigmen
warna merah. Pigmeen pigmen ini juga berperan dalam proses fotosintesis. Kedua pigmen ini yyang
menyerap cahaya pada spektrum yang berbeda dengan molekul klorofil, hal ini tampaknya dapat
mengalihkan energi cahaya ke klorofil a untuk digunakan dalam fotosintesis. Hasil fotosintesis disimpan
dalam bentuk polisakarida yang mirip glikogen yang lebih tepatnya disebut pati sianophysin. Beberapa
koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatif
adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe heterokista yang
berdinding tebal yang mengandung enzim nitrogenase. Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel
yang tebal, lentur, dan Gram negatif.
Kelompok tertentu memfiksasi N2 dari atmosfera. kelompok filamen punya hetericystb. kelompok
filamen tanpa heterocystc. kelompok Unicell. Bentuk ganggang ini bisa uniseluler (bersel tunggal), koloni
(gabungan beberapa sel) atau filamen (benang). Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan
selulosa,dan mempunyai selaput berlendir.
Ganggang hijau biru yang berbentuk filamen dapat juga membentuk spora berdinding tebal yang
resisten terhadap panas dan pengeringan dan dapak memfiksasi/mengikat N (nitrogen) yaitu heterokist.
Selain heterokist ada juga bagian spora yang membesar berisi cadangan makanan yang disebut akinet.
2 |O r d o C h r o o c o c c a l e s & O r d o N o s t o c a l e s