Top Banner
Jurnal Ilmiah Exacta Vol. 2 No.1 Mei 2009 ALAT PARUT UBI KAYU SISTEM PUTARAN ENGKOL UNTUK BAHAN KUE OPAK I Made Pars a, I GN Budiana dan Surahanto Persetujuan Ditbinlitabmas melalui DIPA Undana Th. 2005. Staf Dosen Faperta dan JPTK FKlP Undana Email: [email protected] Abstract: The aim of this Voucher Program is to refine hay which which has been dried, so that the working time for cutting grass becomes faster or shorter and the quality.of refining products becomes level, so that cattle like to eat a lot and the cattle fattemng process becomes faster. The method used in the Voucher Program supervision, demonstration and evaluation of the use of the hay (gulma) refinery tool using propeller system with electric generator which has been given to Ros Nesain Timor Cattle Feed Industry in Kupang. The results of the Voucher program are: (l) Cattle breeders can be efficient in working time in producing cattle feed in the form of refining hay (gulma) which are elastic and stiff with the design of the feed in accordance with the need of the cattle (cows), and (2) Cattle Breeders can possess the hay (gulma) refinery tool using propeller system with electric generator to be produced into various shapes of models of feed which wqill make cattle conveniently chew the hay (gulma). Before the introduction of this tool 1 cubic meter of hay (gulma) was refined in 60 minutes but since the operation of this tool 5 cubic meters of hay (gulma) are refined in 60 minutes. Keywords: Refinery of Hay (Gulma). PENDAHULUAN Sumber daya alam yang dimiliki provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat variatif, dengan luas daratan wilayah NTT 47.349,9 km 2 , sedangkan luas wilayah lautan diperkirakan yaitu 189.399,6 km 2 . Dari luas daratan tersebut, terhitung hanya 33,7 % dapat dipakai untuk areal pertanian, baik lahan basah maupun perladangan. Sedangkan sisanya terdiri dari pegunungan dan bukit dengan tingkat kemiringan rata- rata 75° . NTT memiliki musim kemarau cukup panjang berkisar sekitar 7 sampai 8 bulan (April sampai Nopember), dengan curah hujan yang selalu bervariasi dari tahun ke tahun (BPS-NTT, 2001). Jumlah penduduk NTT 3.299.994 jiwa, hanya memiliki SDM dengan lulusan SLTP ke atas 18,96 % yaitu sekitar 62.5679 jiwa. Sumber daya manusia (SDM) NIT yang berpendidikan SLTP ke atas tersebut diharapkan dapat mengolah 47.349,9 km 2 daratan dan 189.399,6 km 2 I~utan. Kondisi dan potensi daratan yang dapat diolah peladangan dan pertanian di NTT hanya 33,7 % sekitar 15.956,9 km 2 , juga dipengaruhi oleh musim panas/kemarau yang cukup panjang sampai 8 bulan, maka program pembangunan SDM NTT diarahkan pada potensi pengolahan sumber daya laut dan pertanian. Pengelolaan sumber daya pertanian NTT berorientasi pada perladangan pertanian lahan kering. Secara umum pemanfaatan dan pengolahan perladangan ke arah pertanian lahan kering, berorientasi pada penanaman ubi kayu dan jagung. 1 http://www.univpancasila.ac.id 8/13
7

Alat Parut Ubi Kayu Sistem Putara 2

Dec 29, 2015

Download

Documents

Jeha Ittaqaesa

alat parut, termasuk ibu, kayu dan lain lainnya....
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Alat Parut Ubi Kayu Sistem Putara 2

Jurnal Ilmiah ExactaVol. 2 No.1 Mei 2009

ALAT PARUT UBI KAYU SISTEM PUTARANENGKOL UNTUK BAHAN KUE OPAK

I Made Pars a, I GN Budiana dan SurahantoPersetujuan Ditbinlitabmas melalui DIPA Undana Th. 2005.

Staf Dosen Faperta dan JPTK FKlP UndanaEmail: [email protected]

Abstract:The aim of this Voucher Program is to refine hay which which has been dried, so

that the working time for cutting grass becomes faster or shorter and the quality.of refiningproducts becomes level, so that cattle like to eat a lot and the cattle fattemng processbecomes faster.

The method used in the Voucher Program supervision, demonstration andevaluation of the use of the hay (gulma) refinery tool using propeller system with electricgenerator which has been given to Ros Nesain Timor Cattle Feed Industry in Kupang.

The results of the Voucher program are: (l) Cattle breeders can be efficient inworking time in producing cattle feed in the form of refining hay (gulma) which are elasticand stiff with the design of the feed in accordance with the need of the cattle (cows), and(2) Cattle Breeders can possess the hay (gulma) refinery tool using propeller systemwith electric generator to be produced into various shapes of models of feed whichwqill make cattle conveniently chew the hay (gulma). Before the introduction of thistool 1 cubic meter of hay (gulma) was refined in 60 minutes but since the operationof this tool 5 cubic meters of hay (gulma) are refined in 60 minutes.

Keywords: Refinery of Hay (Gulma).

PENDAHULUANSumber daya alam yang dimiliki

provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)sangat variatif, dengan luas daratan wilayahNTT 47.349,9 km2, sedangkan luas wilayahlautan diperkirakan yaitu 189.399,6 km2

.

Dari luas daratan tersebut, terhitung hanya33,7 % dapat dipakai untuk areal pertanian,baik lahan basah maupun perladangan.Sedangkan sisanya terdiri dari pegunungandan bukit dengan tingkat kemiringan rata-rata 75° . NTT memiliki musim kemaraucukup panjang berkisar sekitar 7 sampai 8bulan (April sampai Nopember), dengancurah hujan yang selalu bervariasi daritahun ke tahun (BPS-NTT, 2001). Jumlahpenduduk NTT 3.299.994 jiwa, hanyamemiliki SDM dengan lulusan SLTP ke atas

18,96 % yaitu sekitar 62.5679 jiwa. Sumberdaya manusia (SDM) NIT yangberpendidikan SLTP ke atas tersebutdiharapkan dapat mengolah 47.349,9 km2

daratan dan 189.399,6 km2 I~utan.Kondisi dan potensi daratan yang

dapat diolah peladangan dan pertanian diNTT hanya 33,7 % sekitar 15.956,9 km2

,

juga dipengaruhi oleh musimpanas/kemarau yang cukup panjang sampai8 bulan, maka program pembangunan SDMNTT diarahkan pada potensi pengolahansumber daya laut dan pertanian. Pengelolaansumber daya pertanian NTT berorientasipada perladangan pertanian lahan kering.Secara umum pemanfaatan dan pengolahanperladangan ke arah pertanian lahan kering,berorientasi pada penanaman ubi kayu danjagung.

1http://www.univpancasila.ac.id 8/13

Page 2: Alat Parut Ubi Kayu Sistem Putara 2

lorna! DOOah &acta

Dengan memperhatikan curah hujan yangsangat keeil sementara musim kemaraulebih panjang sampai 8 bulan, data produksiubi kayu di NTT bam mencapai 51.437,7ton / tahun sebesar 43,93 % dari potensiperladangan yang tersedia (Dinas PertanianNTT, 2002). Rendahnya tingkat eksploitasiproduksi pertanian laban kering khususnyaubi kayu di NTT akibat dari rendahnyasumber daya manusia (sdm) masyarakatyang kurang mampu mengolah pasca panenubi kayu.

Untuk mengimbangi kemampuanSDM yang dimiliki masyarakat NTTtersebut, maka program utama dalampembangunan daerah NTT menekankanpembangunan sumber daya manusia.Karena SDM inilah yang merupakan kunciutama yang dapat mengantarkan tingkatkesejahteraan masyarakat baik di bidangekonomi, teknologi, sosial, politik maupunmengikuti perkembangan globalisasi.Pengembangan sdm sejak lama telahmenjadi target Kebijakan ProgramPembangunan baik oleh Gubernur HermanMusakabe tahun periode 1994-1998 dengan"Tujuh Program Strategi", maupun olehGubernur Piet A. Tallo tahun periode 1998-2003 dengan "Tiga Batu Tungku", yangberorientasi pada pengembanganPendidikan (SDM), Ekonomi danKesehatan, (piet A. Tallo, 2003).

Salah satu industri keeil yang ikutmengolah hasil sumber daya alam lahankering, khususnya ubi kayu menjadiberbagai macam jenis makanan dalam halini jenis kue Opak adalah Industri Kecil Bu'Koroh, yang bertempat Desa Baumata,Kecamatan Kupang Timur KabupatenKupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.Pengelolaan produksinya masih sederhanamenggunakan alat-alat manual seperti : alatparut manual, ulekan batu, pisau, wajan,baskom dan beberapa peralatan manuallainnya. Sistem pemasarannya masihbersifat lokal di daerah Wisata kolamrenang Baumata, namun produknya sudahmenyebar ke berbagai daerah wisata danpasar lokal maupun pertokoan yang ada diKota Kupang, produk tersebut sebagianbesar berupa makanan kue Opak dalamberbagai ukuran dan model tampilan. Sisipermodalannya masih tergolong keeil dan

VoL 2 No.1 Mei 2009

merakyat (home industry) disekitarmasyarakat desa Baumata, sehinggakemampuan produksinya masih terbatas.

Kegiatan produksi sangatsederhana tetapi memerlukan tenagamanusia yang cukup banyak terutama waktumemarut bahan baku ubi kayu, danpenyelesaian waktu pekerjaan sangat lama.Hal ini merupakan kendala besar dalammeningkatkan kuantitas maupun kualitashasil produk kue Opak, yang semakin harisemakin banyak pesanan dari konsumen,terutama wisatawan yang datang keBaumata sebagai oleh-oleh khas produkmasyarakat, yang harus dapat dikerjakandengan cepat dan kualitas yang baik.

Universitas Nusa Cendana(Undana) sebagai bagian integral darimasyarakat NIT berusaha sedapatmungkin membantu meningkatkanketerampilan dan pengembanganperalatan teknologi tepat guna untukmembantu Industri keeil. Oleh karena ituhasil research menemukan bahwakuantitas dan kualitas produksi kue Opakdari ubi kayu akan dapat ditingkatkandengan merancang dan membuat alat pamtubi kayu sistem putaran engkol untuk bahankue opak.

Atas dasar pengembangan iptek,Undana sesuai dengan tugas dan fungsinya,hams ikut dalam mengimplementasikanpembangunan industri agribisnis, baikmelalui aplikasi teori-teori di kampustentang putaran untuk mengolah sumberdaya alam, salah satunya adalah berupapengolahan pasca produksi ubi kayu,menjadi makanan kue opak dan jenisjajanan lainnya yang memiliki nilaiekonomi yang sangat tinggi. Hal ini jugamemberi peluang bagi perluasankesempatan bekerja dengan pemanfaatanenergi putaran dalam pengelolaan industrihasil pertanian laban kering.

Untuk peningkatan pemanfaatanenergi putaran engkol sebagai sumbertenaga bagi peralatan industri hasil lautyaitu ikan, maka diciptakan model AlatParut Ubi Kayu Sistem Putaran EngkolUntuk Bahan Kue Opak. Hal inidiperlukan karena pekerjaan memarut ubikayu selama ini masih dibuat secaramanual, sehingga memerlukan waktu kerja

2http://www.univpancasila.ac.id 8/13

Page 3: Alat Parut Ubi Kayu Sistem Putara 2

JurnalIlmiah Exacta

produksi yang lama, dan proses kerja yangharus ekstra hati-hati karena kalau tanganterpleset menyebabkan luka, serta menyeraptenaga kerja yang sangat banyak.

Pada Alat ini berbagai desainpemarut ubi kayu yang dirancang dapatbekerja cepat dari berbagai bentuk ubi kayu,selain itu dapat mengefisienkan tenaga danwaktu kerja penyelesaian/finishing yanglebih cepat dan berkualitas. Alat Parut UbiKayu Sistem Putaran Engkol Untuk BahanKue Opak, merupakan rakitan sendiri,tidak dijual pada toka-toko (buil-up)seperti terdapat pada skema gambar dibagian halaman berikut.

Dalam kondisi indutri sasaran homeindustry kue Opak di Baumata Kupang,dinilai ada beberapa masalah antara lain :a. Adanya pesanan produksi kue Opak dari

bahan parutan lembut dan halus ubikayu, oleh konsumen yang cukupbanyak dengan kualitas hasil yang baik,bersih dan gurih.

b. Belum memiliki alat yang mampumemarut ubi kayu, sebagai bahan bakukue Opak dengan waktu produksi cepat,keselamatan kerja tinggi dan tenagakerja yang sedikit.

Dengan adanya model Alat ParutUbi Kayu Sistem Putaran Engkol UntukBahan Kue Opak mendapatkan seperti :a. Kursus merancang dan membuat alat

pamt ubi kayu system putaran engkoluntuk bahan kue Opak.

b. Membuat hasil parutan ubi kayu yanglebih berkualitas karena dalam membuatlempengan-Iempengan kue Opakketebalannya harus sarna.

c. Memberikan pelayanan dan contohmengoperasikan alat parut ubi kayusystem putaran engkol untuk bahan kueOpak, dalam berbagai model ukurandan ketebalan irisan putaran engkol,yang baik dan benar serta cara-carapemeliharaannya.

Dengan adanya model Alat ParutUbi Kayu Sistem Putaran Engkol UntukBahan Kue Opak menghasilkan :

a. Memanfaatkan secara ekonomis dalampengolahan hasil perladangankhususnya pertanian lahan keringproduksi ubi kayu pasca panen menjadimakanan kue opak.

VoL 2 No.1 Mei 2009

b. Dapat menghasilkan tepung ubi kayuyang halus dan lembut dalam kuantitasdan kualitas untuk produksi kue opakyang efektif dengan penggunaan tenagakerja serta waktu kerja yang efisien.

c. Dapat meningkatkan pendapatanindustri rekan dari penjualan kue opakdari hasil produksi pertanian lahankering ubi kayu, yang juga dapat diolahpemamtan pada hasil produksi pertanianlainnya, seperti ketela rambat, kelapadan lainnya.

Alat parut ubi kayu dengan putaranengkol ini juga dapat mengatasi masalahyang sejenis lainnya, dalam memproduksiberbagai makanan dari bahan baku hasilpertanian lahan kering, seperti ubi rambat,kelapa dan sejenisnya. Alat ini dapatmeningkatkan efisiensi baik dari waktukerja, tenaga maupun secara kualitas dankemampuan industri rekan meningkatdalam produksi serta pelayanan padakonsumen regionaVnasional. Alat ininantinya dapat dirancang dandikembangkan dengan memanfaatkanmotor-motor listrik sebagai alatpenggeraknya. Secara Nasional hasillimbah ubi kayu merupakan potensi pakantemak seperti : babi, ayam, itik dan yanglainnya.

Pesatnya perkembangan industribaik besar maupun kecil didukung olehtersedianya energi putaran yang dapatdigunakan untuk memperoleh energimekanik melalui pemanfaatan putaranengkol pedal sepeda bekas, sebagai tenagapenggeraknya. Ayunan engkol adalah suatualat atau pesawat yang menggunakan ataumengubah suatu bentuk tenaga ayunanmenjadi tenaga gerak (mekanik).Sedangkan kopel putaran adalah sebuahalat yang berfungsi menghubungkanayunan pedal keporos putaran untukmenjadi tenaga gerak (berputar atau geraklurus), (Charles K.l990). Kopel putarantersebut tidak dapat bergerak atau perputardengan sendirinya, hal ini dihasilkan olehputaran engkol, bekas pedal sepeda.

Alat gerak yang dilengkapi denganperalatan bantu kopeVpuli sehinggamampu berfungsi sebagai pengubah suatubentuk tenaga tersebut dinamakan mesinengine (Chapura, 1991). Untuk

3http://www.univpancasila.ac.id 8/13

Page 4: Alat Parut Ubi Kayu Sistem Putara 2

Jurnal Dmiah Exacta

memanfaatkan putaran pedal sebagai tenagapenggerak memerlukan transmisi sepertiporos transmisi atau poros penerus daya daripedal dan sebagian lainnya melalui alat-alattransmisi seperti roda gigi dan lainnya(Raffei dan Tedja, 1979).

BAHAN DAN METODESurvei awal pada industri makanan

Bu' Koroh di Desa Baumata KabupatenKupang dengan menawarkan alat parut ubikayu sistem putaran engkol untuk bahan kueopak dan sampai pada proses produksi danpasca produksi, dalam mengatasi perumusanpermasalah pada bab I.

Selanjutnya dirancang desain(perancangan alat parut ubi kayu sistemputaran engkol untuk bahan kue opak),pengadaan bahan dan pembuatan/perakitanalat parut ubi kayu sistem putaran engkoluntuk bahan kue opak (sesuai denganrancangan gambar alat di bawah), denganmelibatkan Work Shop Undana dan SMK2 (STM) Negeri Kupang. Kegiatan inisesuai dengan jadual kerja dari bulanJuni 2005 sampai bulan Nopember 2005.

Penyuluhan, demontrasi danevaluasi penggunaan alat parot ubi kayusistem putaran engkol untuk bahan kueopak, telah diberikan kepada industrimakanan dan jajanan Bu' Koroh di DesaBaumata Kabupaten Kupang. Semuatahapan kerja ini sesuai dengan jadual padaProposal dilaksanakan tahun 2005.

Adapun lokasi kegiatan Intdilakukan selain di Work Shop Undanauntuk merancang alat parot ubi kayu sistemputaran engkol untuk bahan kue opakdengan : operasional, demontrasi danpemakaian alat dilakukan di industri mitraBu' Koroh Kabupaten Kupang. Jadualpelaksanaan serta macam kegiatannyaseperti pada tabel di bawah ini :

VoL 2 No.1 Mei 2009

Prosedur Metode Perancangan KaryaDisain Teknologi Alat Pencacah RumputGajah Sistem Baling-baling DenganMotor Listrik sebagai berikut :

GAMBAR DESAIN ALAT PARUT UBI KAYUSISTEM PUTARAN ENGKOL UNTIJK BAHAN

KTlF. OPAK (R vlewKennstll1cmm)

PENYEDIAAN MATERIAL ALAT SESUAIKEBUI1JHAN

~MEMOTONG MATERIAL SESUAI DENGAN

UKURAN YANG DIPERLUKAN

~PERAKITAN KOMPONENIMATERIAL SESUAI

DENGAN DESAIN PEMARUT

IPEMASANGAN SISTEM PUTARAN ENGKOL

DAR! ALAT PARUT UBI KAYU

IALAT PARUT UBI KAYU SISTEM PUTARAN

ENGKOL UNTUK BAHANKUE OPAK SlAP MEMECAHKAN MASALAH

Langkah selanjutnya:1. Melakukan putaran engkol, sehingga

mata parot aluminium berputaT.2. Mata parot aluminium berputar akan

memarut ubi kayu bahan baku kue opak.3. Hasil parutan ubi kayu yang halus di

bumbui, kemudian dicetak bulat dandijemur.

4. Cetakan bulat yang kering digoreng,didinginkan dan dikemas kedap udara.

4http://www.univpancasila.ac.id 8/13

Page 5: Alat Parut Ubi Kayu Sistem Putara 2

Jumal Dmiah Exacta

HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan Achtion Research

dilakukan dalam bentuk "Pendidikan,Pelayanan dan Back Stopping" denganmengadakan kegiatan yang disusun atasbeberapa tahapan kerja untuk dapatmemudahkan pelaksanaan dan evaluasinya(Nurhadi Indro, 1999). Adapun tahapan-tahapan yang dimaksud adalah sebagaiberikut:a. Kursus model perancangan/disain alat

parut ubi kayu system putaran engkoluntuk bahan kue Opak, sesuaimetodelogi yang ditawarkan di atas ..

b. Memberi penyuluhan/pelayanan,contoh, cara-cara memarut ubi kayusystem putaran engkol untuk bahan kueOpak, pemeliharaan peralatan danpengaturan desain pemarut yang benarserta baik, dengan mengundangbeberapa industri sejenis lain yangberada di sekitar lokasi home industryBu' Koroh, agar dapat meningkatkanketerampilan, pendapatan danmenambah nilai guna dari alat parut ubikayu system putaran engkol untukbahan kue Opak tersebut.

c. Evaluasi hasil kegiatan baik pada Bu'Koroh rekan, maupun dengan industrisejenis lainnya yang diikutkan dalamkegiatan penyuluhan guna dilihattanggapan mereka, terhadap proseskerja dari alat parut ubi kayu systemputaran engkol untuk bahan kue Opak.

d. Pelaporan dari seluruh basil kegiatan,termasuk kesimpulan sementara dansaran untuk kegiatan selanjutnya.

Metode Perancangan KaryaTeknologi program Vucer dilakukan denganlangkah-langkah kegiatan sebagai berikut :

Energi putaran yang dapatdigunakan untuk memperoleh energimekanik melalui pemanfaatan putaranpedal sebagai penggeraknya. Ayunan pedaladalah suatu alat atau pesawat yangmenggunakan atau mengubah suatu bentuktenaga ayunan menjadi tenaga gerak(mekanik) yang akan memutar pisau untukmelakukan pemotongan atau irisan padakrupuk yang telah tercetak. Sedangkankopel putaran adalah sebuah alat yangberfungsi menghubungkan ayunan pedal

VoL 2 No.1 Mei 2009

keporos putaran untuk menjadi tenaga gerak(berputar atau gerak lurus), (CharlesK.1990). Kopel putaran tersebut tidak dapatbergerak atau perputar dengan sendirinya,hal ini dihasilkan oleh putaran pedal. Energiputaran pedal inilah yang dikopel denganmata parut yang berfungsi memarut ubikayu, hasil parutan ubi kayu ini yangdigunakan sebagai bahan utama kue Opak.

Alat gerak yang dilengkapi denganperalatan bantu kopel/puli sehinggamampu berfungsi sebagai pengubah suatubentuk tenaga tersebut dinamakan mesinengine (Chapura, 1991). Untukmemanfaatkan putaran pedal sebagai tenagapenggerak memerlukan transmisi sepertiporos transmisi atau poros penerus daya daripedal dan sebagian lainnya melalui alat-alattransmisi seperti roda gigi dan lainnya(Raffei dan Tedja, 1979).

Alat parut ubi kayu sistem putaranengkol untuk bahan kue opak, inihendaknya dikembangkan terutama padadesain pisau parot pada putaran engkolyang ada pada poros utama dalammenghasilkan parutan ubi kayu denganhalus tanpa serat. Ukuran dan desainparutan ubi kayu sistem putaran engkoluntuk bahan kue opak yang diinginkansesuai pesanan konsumen. Selain ituberdasar pengalaman kerja dari alat parutubi kayu sistem putaran engkol untuk bahankue opak ini, temyata bahan baku pisauparut dan pedal, hendaknya dari kualitasbaja yang kuat dan kenyal, hal inimembawa dampak pada ketahananfkekuatandari mata pisau parot alat ini.

Evaluasi perbaikan danpengembangan rancangan alat parut ubikayu sistem putaran engkol untuk bahan kueopak, yang telah mendapat perhatian dankunjungan monitoring dari stafDitbinlitambas Dikti Depdiknas Jakarta danTim pemantau Lembaga PengabdianKepada Masyarakat Universitas NusaCendana pada industri makanan Bu' Korohdi desa Baumata Kabupaten Kupang.

Hasil monitoring tersebutmemberikan masukan yang positipterhadap perkembangan kegiatan yang telahdilakukan, bahkan dapat ditingkatkan dalamprogram Vucer multi years. Hanya kendalayang akan dihadapi sesuai keluhan dari

5http://www.univpancasila.ac.id 8/13

Page 6: Alat Parut Ubi Kayu Sistem Putara 2

--- - -~-----------------------------

Jurnal Dmiah Exacta

industri rekan adalah bahan ubi kayu yangproduksinya sangat tergantung dengankondisi panen petani. Oleh karena itudiberikan masukan kepada Departementerkait, seperti Dinas Pertanian danTanaman Pangan Daerah NTT untuk dapatmeningkatkan produktivitas hasil ubikayu, dengan eara yang kontinyu, sekalipunmusim kering. Hasil diskusi dariDitbinlitabmas khusus kepada tim programvueer, peralatan ini dapat digunakan untukjenis jajanan sejenis lainya.

Dalam penerapan teknologi tepatguna diperlukan desain perakitan sehinggamenjadi suatu alat yang bermanfaat bagiindustri keeil yang membutuhkan (Sularso,1979). Model dan raneangan alatnyaadalah sebagai berikut :

3

6

Gambar: Alat Parut Ubi Kayu SistemPutaran Engkol Untuk Bahan Opak

Keterangan gambar:

1. Mata Parut Aluminium.2. Dudukan Mata Parut3. Meja pengatur Ubi Kayu4. Tutup Penahan Ubi Kayu.5. Putaran Engkol.6. Pembuang limbah serat Ubi Kayu

VoL 2 NO.1 Mei 2009

Bahan baku Ubi Kayu yang sudahdikupas dan bersih diletakkan di atas mataparut aluminium (1), dan setel dudukanmata parut aluminium (2) tergantungluaslbesarnya ubi kayu yang akan diparut.Bantalan meja (3) juga diaturkedudukannya sedemikian rupa sehinggaubi kayu yang telah bersih diletakkan padaposisi lurus horizontal. Penjepit danpemegang ubi kayu (4) melalui penutupdengan tangan kiri, sekaligus untukmenahan dan mengatur tekanan putaranmata pemarut aluminium terhadap ubi kayuyang sedang diparut sebagai bahan bakuopak. Putarlah engkol dari pedal sepedabekas dengan tangan kanan (5) yang akanmemutar mata parut aluminium untukmelakukan pekerjaan pemarutan ubi kayuhingga menjadi lembut dan halus, sebagaibahan baku makanan krupuk opak melaluiputaran mata parut aluminium tersebut.Setelah ubi kayu diparut sampai lembit danhalus, maka sisa-sisa ampasnya akanterbuang melalui (6) saluran pembuanganlimbah serat-serat ubi kayu.

SIMPULANHasH kegiatan pelaksanaan

penelitian dan pengembangan teknologitepat guna alat parut ubi kayu sistemputaran engkol untuk bahan kue opak,mampu membawa industri makanan Bu'Koroh di desa Baumata KabupatenKupang, sehingga dapat disimpulkan :a. Para pekerja makanan ringan dapat

dengan efisien dalam memenuhipesanan konsumen kue Opak dari bahanparutan lembut dan halus ubi kayu, olehkonsumen yang eukup banyak dengankualitas hasH yang baik, bersih dangurih

b. Para pekerja makanan ringan dapatmemiliki alat parut ubi kayu sistemputaran engkol untuk bahan kue opak,yang mampu mengolah bahan ubi kayumenjadi berbagai parutan yang tip is-tipis yang tanpa serat dan merata dalamwaktu yang cepat, dimana sebelumadanya alat ini 1 kg ubi kayu dikerjakanmemarut dalam waktu 15 menit, tetapisejak alat ini dioperasionalkan 1 kg ubikayu dapat diproses dalam 2 menit.

6http://www.univpancasila.ac.id 8/13

Page 7: Alat Parut Ubi Kayu Sistem Putara 2

Jumal Dmiah Exacta VoL 2 NO.1 Mei 2009

Dinamika

Pamuntjak,PerkakasWijaya.

Amir

II

DAFTAR PUSTAKAII (1977), Membuat:,'Bengkel, Jakarta:

II

Charles K, (1990), !Motor-Motor Listrik,Alih Baha~a Djoko Aehyanto,

IIJakarta: Erlangga.II

Chapura, Steven <C, (1991), Numerical'I

Methode lior Engineers, TexasMe Crow Hill Book Company.

Nurhadi Indro dkk.II(1999), Materi WorkShop Proposal Penelitian, diUniversitas II Nusa Cendana,Jurusan mesin ITB.

!IMusakabe H.(1994),

P IIembangun(ln NTT, Kupang:Pemerintah Daerah (Pemda) NTT.

Pemda NTT. (1999). ~otensi PertumbuhanPertanian dan Kelautan di NusaTenggara II Timur. Kupang:Pereetakan Flobamora.

Raffei Mohd, Tedjl Suarpradja (1980).Bagian-Bagian Mesin 2,Depertemenl Pendidikan danKebudayaan' Republik Indonesia.

Sularso, (1979), EIJmen Mesin, Jakarta:Pradnya Parlmnta.

UCAPAN TERIMAKASIHDengan mengueapkan puji dan

syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,akhirnya pelaksanaan kegiatan Penelitiandan Pengembangan Teknologi Tepat Gunapada Industri Keeil oleh Perguruan Tinggimelalui Program Vucer dapat diselesaikan.Kegiatan Program Vueer ini dibiayaimelalui DIP A Universitas Nusa CendanaDepartemen Pendidikan Nasional denganNomor Kontrak: 47/Jl5.PPK/KTR/2005,tanggal13 Juni 2005.

Atas pemberian biaya tersebutkami sampaikan penghargaan dan terimakasih kepada Ditbinlitabmas Dikti,Rektor Undana, Pimpinan ProyekUndana, Ketua Lembaga PengabdianKepada Masyarakat Undana, dan DekanFKIP Undana. Demikian pula kepada semuapihak, khususnya peserta kursus daripengusaha/industri keeil rekan Bu' Korohdi desa Baumata Kabupaten Kupang.

Kegiatan ini dapat berjalandengan lancar atas bantuan danpemberian fasilitas dari Ketua Work ShopUndana, serta kerja sarna yang baik darisemua anggota pelaksana dan pesertakursus, dalam merancang dan membuat :alat pamt ubi kayu system putaran engkoluntuk bahan kue Opak, di Perusahaanindustri keeil rekan Bu' Koroh di desaBaumata Kabupaten Kupang. Untuk itukami sampaikan terima kasih danpenghargaan yang setinggi-tingginya.

7http://www.univpancasila.ac.id 8/13