Page 1
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAMAL-QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI ISLAM YANG
PERTAMA
OLEHSEMESTER 1BKELOMPOK 6
NAMA NPM SEBAGAIo YENI SAFITRI 1213053123 PENYAJIo NURHAYAT 1213053084 MODERATORo RIA NURMALA DEWI 1213053096 NOTULEN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Page 2
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tidak
pernah putus sehingga pada kesempatan kali ini kami
dapat menyelesaikan makalah agama yang berjudul “AL-
QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI ISLAM YANG PERTAMA” dalam
rangka memenuhi salah satu nilai tugas matakuliah
Pendidikan Agama Islam.Pada kesempatan kali ini kami
akan menyajikan pembahasan mengenai Al-qur’an sebagai
sumber nilai islam yang pertama untuk lebih mendalami
pengetahuan mengenai sumber-sumber nilai dan hukum
Islam.
Namun kami menyadari dalam penyusunan makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami
menerima kritik dan saran yang bersifat memperbaiki
untuk kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi mahasiswa khususnya dan memperkaya khasanah ilmu
Page 3
pengetahuan terutama mata kuliah pendidikan agama
islam.
Wasalamualaikum wr.wb.
Metro, 17 September
2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..........................................
........................................ . i
KATA
PENGANTAR......................................
.......................................... ii
Page 4
DAFTAR
ISI............................................
...............................................
....iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang ......................................
..............................1
2. Rumusan
Masalah..................................
..............................1
3. Tujuan
Penulisan ...............................
..................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi agama dan Pengertian Al-
Quran......................... 3
2.1.1 Nama-Nama Lain Al-
Quran.....................................3
2.2 Kedudukan dan Fungsi Al-
Quran....................................
. 8
2.3 Tuntutan Iman Kepada Al-
Quran.................................. .
.10
Page 5
2.4 Bahaya Melupakan Al-Quran…………………………..
13
2.5 Kemukjizat Al-Quran………………………………….. 15
2.6 Pokok Kandungan Al-Quran…………………………...
16
2.7 Dimensi Keilmuan Dalam Al-
Quran…………………... 17
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan............................
.........................................
..,19
3.2 Saran…………………………………………………….19
DAFTAR
PUSTAKA .......................................
........................................21
BAB IPENDAHULUAN
Page 6
1. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna yang tentunya
sudah memiliki aturan dan hukum yang harus
dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh umatnya.
Setiap aturan dan hukum memiliki sumbernya sendiri
sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Islam
sebagai agama yang sempurna memiliki hukum yang
datang dari Yang Maha Sempurna, yang disampaikan
melalui Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW, yakni Al
Qur’an Al Kariim.
Namun keberadaan kitab suci umat Islam yaitu
Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari sering
diabaikan terutama mengenai nilai dan norma,
banyak diantara kita yang mendahulukan As-Sunnah
dibanding Al-Qur’an sebagai pedoman hidup yang
telah ditetapkan oleh Allah SWT di dalam Al-
Qur’an. Sudah sepatutnya kita kembali bersumber
pada hukum yang paling utama, yaitu Al-Qur’an
barulah diikuti denganAs-Sunnah lalu adapula
Ijtihad.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
untuk menambah pengetahuan agama khususnya untuk
penulis sendiri dan umumnya untuk semua yang
membaca makalah ini dan kemudian dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.
Page 7
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami
merumuskan masalah al-Quran sebagai sumber nilai
islam yang pertama sebagai berikut
Apakah definisi tentang agama dan nama lain
dari Al-Quran?
Bagaimana kedudukan dan fungsi Al-Quran?
Mengapa ada tuntutan iman kepada Al-Quran?
Apa sajakah bahaya melupakan Al-Quran?
Bagaimana kemukjizatan Al-Quran?
Apakah pokok kandungan serta dimensi keilmuan
dalam Al-Quran?
3.Tujuan Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini kami mempunyai
tujuan, diantaranya:
o Untuk mengetahui definisi agama dan nama lain
dari al- Quran
o Untuk memahami kedudukan dan fungsi Al- Quran
bagi umat manusia
o Untuk menjelaskan tuntunan iman kepada Al-
Quran
o Untuk mengetahui bahaya melupakan Al- Quran
o Untuk mengetahui kemukjizatan Al- Quran
o Untuk mengetahui pokok kandungan serta dimensi
keilmuan dalam Al- Quran
Page 8
BAB IIPEMBAHASAN
AL-QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI ISLAM YANG PERTAMA
2.1 Definisi Agama dan Pengertian Al-Quran
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama
yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk
menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari
bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare
yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan
bereligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Page 9
Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: ن� (آل�ق�رآ�adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa
Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman,
yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui
perantaraan Malaikat Jibril.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-
Qur'an sebagai berikut:
Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya,
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi
dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan
ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan
kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan
mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan
surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.
2.1.1 Nama-Nama Al-Qur’an
Al-Quran merupakan Kalam Allah yang
mengandung ayat-ayat Allah yang diturunkan kepada
nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril untuk
disampaikan kepada semua manusia. Al-Quran
merupakan mukjizat yang paling agung yang telah
mendapat jaminan dari Allah SWT yang akan kekal
terpelihara. Terdapat lebih dari 10 nama Al-Quran
dirakamkan oleh Allah dalam kitabNya. Nama-nama
itu menepati ciri-ciri dan kriteria Al-Quran itu
sendiri.
Page 10
1. Al-Kitab (Kitab)
Perkataan Kitab di dalam bahasa Arab dengan
baris tanwin di akhirnya (kitabun) memberikan
makna umum yaitu sebuah kitab yang tidak
tertentu.
Apabila ditambah dengan alif dan lam di
depannya menjadi (Al Kitab) ia telah berubah
menjadi suatu yang khusus (kata nama tertentu).
Dalam hubungan ini, nama lain bagi Al-Quran itu
disebut oleh Allah adalah Al-Kitab.
Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, (menjadi)
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (al-Baqarah: 2)
2. Al-Hudaa (Petunjuk)
Allah SWT telah menyatakan bahawa Al-Quran
itu adalah petunjuk. Dalam satu ayat Allah
menyatakan Al-Quran sebagai petunjuk bagi
manusia (2:185) dan dalam satu ayat yang lain
Allah nyatakan ia sebagai petunjuk bagi orang-
orang betaqwa. (3:138 )
… ان� ق�رق�� ان� وآل� ض� ي� رم� ذ� ل آل� �ز ن�� ه آ� ي� ن� ف�� ق�رآ� ذي آل� اس ه� لن� ل� ات� ن� ي. من� وب�1 هذى� آل�هر ش�;
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya
diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan
Page 11
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang benar dan yang batil) … (al-Baqarah: 185)
3. Al-Furqan (Pembeda)
Al-Furqan berarti Al-Quran sebagai pembeda
antara yang haq dan yang batil. Mengenali Al-
Quran maka sewajarnya dapat mengenal Al-Haq dan
dapat membedakannya dengan kebatilan.
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Quran)
kepada hambaNya (Muhammad) … (al-Furqan: 1)
4. Ar-Rahmah (Rahmat)
Allah menamakan Al-Quran dengan rahmat karena
dengan Al-Quran ini akan melahirkan iman dan
hikmah. Bagi manusia yang beriman dan berpegang
kepada Al-Quran ini mereka akan mencari
kebaikan dan cenderung kepada kebaikan
tersebut.
Dan Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi
penawar serta rahmat bagi orang-orang yang beriman,
sedangkan bagi orang-orang yang zalim (Al-Quran itu) hanya
akan menambah kerugian. (al-Isra: 82)
5. An-Nuur (Cahaya)
Page 12
Panduan yang Allah gariskan dalam Al-Quran
menjadi cahaya dalam kehidupan dengan
mengeluarkan manusia daripada taghut kepada
cahaya kebenaran, dari kesesatan dan kejahilan
kepada kebenaran ilmu, dari perhambaan sesama
manusia kepada mengabdikan diri semata-mata
kepada Yang Maha Mencipta dan daripada
kesempitan dunia kepada keluasan dunia dan
akhirat.
ق�ر ن� ك� ي<� ذ� وآ آل� ل� ا� ن� ق�� Bاهلل آ ح و ه� مسي� ن� آل� Hم آي� ل مري�� ق� من� ملكQ ف�� ى��
ا هلل آ ن� ي� ن�W ش�; Bرآدآ أ� �Zن هلكQ آ� ح ي�� مسي� ن� آل� Hم آي� ه مري�� م ن� وآ� ي� وم� ذ ف� ق� ل�ا رض�� ن� لأ� م�
Dengan kitab itulah Allah member petunjuk kepada orang
yang mengikuti keridhaanNya ke jalan keselamatan, dan
(dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang itu dari
kegelapaan kepada cahaya dengan izinNya dan menunjukkan
ke jalan yang lurus. (al-Maidah: 17)
6. Ar-Ruuh (Roh)
Allah SWT telah menamakan wahyu yang
diturunkan kepada rasulNya sebagai roh. Sifat
roh adalah menghidupkan sesuatu. Seperti jasad
manusia tanpa roh akan mati, busuk dan tidak
Page 13
berguna. Dalam hubungan ini, menurut ulama, Al-
Quran mampu menghidupkan hati-hati yang mati
sehingga dekat dengan Penciptanya.
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad)
Ruuh (Al-Quran) dengan perintah Kami, … (ash-Shura: 52)
7. Asy-Syifaa’ (Penawar)
Al-Quran diturunkan kepada umat manusia
sebagai penawar dan penyembuh.. Dalam tafsir
Ibnu Kathir dinyatakan bahwa Al-Quran adalah
penyembuh dari penyakit-penyakit yang ada dalam
hati manusia seperti syirik, sombong, congkak,
ragu dan sebagainya.
Wahai manusia! Sungguh, telah Kami datangkan kepadamu
pelajaran (Al-Quran) dari Tuhanmu, penawar bagi penyakit
yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi
orang yang beriman. (Yunus: 57)
8. Al-Haq (Kebenaran)
Al-Quran dinamakan dengan Al-Haq karena dari
awal hingga akhirnya, kandungan Al-Quran adalah
semuanya benar. Kebenaran ini adalah datang
dari Allah yang mencipta manusia dan mangatur
sistem hidup manusia dan Dia Maha Mengetahui
Page 14
segala-galanya. Oleh itu, ukuran dan pandangan
dari Al-Quran adalah sesuatu yang sebenarnya
mesti diikuti dan dijadikan prioritas yang
paling utama dalam mempertimbangkan sesuatu.
Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali
engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu. (al-
Baqarah: 147)
9. Al-Bayaan (Keterangan)
Al-Quran adalah kitab yang menyatakan
keterangan dan penjelasan kepada manusia
tentang apa yang baik dan buruk untuk mereka.
Menjelaskan antara yang haq dan yang batil,
yang benar dan yang palsu, jalan yang lurus dan
jalan yang sesat. Selain itu Al-Quran juga
menerangkan kisah-kisah umat terdahulu yang
pernah mengingkari perintah Allah lalu
ditimpakan dengan berbagai azab yang tidak
terduga.
Inilah (Al-Quran) suatu keterangan yang jelas untuk semua
manusia, dan menjadi petunjuk kepada seta pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa. ( Ali-Imran: 138 )
10. Al-Mau’izhah (Pengajaran)
Al-Quran yang diturunkan oleh Allah adalah
untuk kegunaan dan keperluan manusia, karena
Page 15
manusia senantiasa memerlukan peringatan dan
pelajaran yang akan membawa mereka kembali
kepada tujuan penciptaan yang sebenarnya. Tanpa
bahan-bahan pengajaran dan peringatan itu,
manusia akan terlalai dan alpha dari tugasnya
karena manusia sering didorong oleh nafsu dan
dihasut oleh syaitan dari mengingati dan
mentaati suruhan Allah.
Dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Quran untuk
peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil
pelajaran? (daripada Al-Quran ini).(al-Qamar: 22)
11. Adz-Dzikr (Pemberi Peringatan)
Allah SWT menyifatkan Al-Quran sebagai adz-
dzikr (peringatan) karena sebetulnya Al-Quran
itu senantiasa memberikan peringatan kepada
manusia karena sifat lupa yang tidak pernah
lekang daripada manusia. Manusia mudah lupa
dalam berbagai hal, baik dalam hubungan dengan
Allah, hubungan sesama manusia maupun lupa
terhadap tuntutan-tututan yang sepatutnya
ditunaikan oleh manusia.
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-zikra (Al-Quran)
dan Kamilah yang akan menjaganya (Al-Quran). (al-Hijr: 9)
12. Al-Busyraa (Berita Gembira)
Page 16
Al-Quran sering menceritakan khabar gembira
bagi mereka yang beriman kepada Allah dan
menjalani hidup menurut kehendak dan jalan yang
telah diatur oleh Al-Quran. Kabar-kabar ini
menyampaikan pengakhiran yang baik dan balasan
yang menggembirakan bagi orang-orang yang patuh
dengan intipati Al-Quran.
e ;عث Hن �ي� ن� ل ف� ك� ه� م ذآ آ� هن� هم ش�; لي� ن� ع� سهم م� ف� ن�� ا آ� ن� ئ� Hوج� Qك Hذآ ب� هن� لىس; لأء ع� ؤ� ه�ا ن� ل� �ز كQ ون�� لن� اتH ع� كن� أ آل� ان�� ن� ي1 zل ب� ك ء ل� ي� ذي ش; مه� وه� ري ورح� ش; Hن� وب� لمسلمي� وم ل� �Zي و
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan setiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami
datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka.
Dan Kami turunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu untuk
menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk serta rahmat
dan khabar gembira bagi orang yang berserah diri (muslim).
(an-Nahl: 89)
2.2 Kedudukan dan Fungsi Al-qur’an.
Kedudukan Al-Qur’an
Atas dasar hukum syara’ adalah kehendak Allah
tentang tingkah laku manusia mukallaf, maka dapat
dikatakan bahwa pembuat hukum adalah Allah SWT.
Ketentuannya itu terdapat dalam kumpulan firman-Nya
yang disebut al Qur’an. Dengan demikian ditetapkan
bahwa al Qur’an itu sumber utama bagi hukum Islam,
Page 17
sekaligus juga sebagai dalil utama fiqh. Al Qur’an itu
membimbing dan memberikan petunjuk untuk menemukan
hukum-hukum yang terkandung dalam sebagian ayat al
Qur’an.
Karena kedudukan Al- Qur’an itu sebagai sumber
utama bagi penerapan hukum, maka bila seseorang ingin
menemukan hukum untuk suatu kejadian, tindakan
pertama yang harus dia lakukan adalah mencari jawaban
dari al Qur’an. Selama hukumnya dapat ditemukan dalam
al Qur’an maka dia tidak boleh mencari jawaban lain
dari luar Al- Qur’an.
Selain itu sesuai dengan kedudukan Al- Qur’an
sebagai sumber utama hukum Islam, itu berarti Al-
Qur’an adalah sumber dari segala sumber hukum. Karena
itu jika akan menggunakan sumber hukum lain dari luar
Al Qur’an maka harus sesuai dengan petunjuk Al Qur’an
dan tidak boleh melakukan sesuatu yang bertentangan
dengan Al Qur’an.
Fungsi Al- Qur’an
Bila ditelusuri ayat-ayat yang menjelaskan fungsi
turunnya Al- Qur’an kepada umat manusia sangatlah
banyak, diantaranya :
Sebagai petunjuk bagi kehidupan umat. Fungsi
petunjuk ini banyak sekali terdapat dalam al
Qur’an, misalnya dalam surah al baqarah:2.
Page 18
Artinya : “Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.(QS.
Al Baqarah : 2). Sebagai rahmat atau
keberuntungan yang diberikan Allah
dalam bentuk kasih sayang-Nya. Jadi Al
Qur’an merupakan rahmat untuk umat
manusia.
Artinya : "Menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
berbuat kebaikan" (QS. Luqman : 3).
Sebagai mauizah atau pengajaran yang akan
mengajar dan membimbing umat dalam
kehidupannya untuk mendapatkan kebahagiaan
dunia dan akhirat.
ا ن� Hي ن� ي� له وك� وآح ف� ل� ن� آلأ� ل م� ء ك� ي� ة� ش; ظ� وع� لأ م� ن� ص ف� ل ون�� ك ل�
ء ي� ا ش; ه� ذ� خ� ة� ف�� ؤ ق� Hمر ن� كQ وآ� وم� وآ ق� ذ� ج�� أ� ها ن�� سي� ح� أ� Hم ن� ك ن<� ر ا� ن� دآر ش� ي� ق� اس� ق� آل�Artinya: "Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-
luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan
1penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami
berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan
teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada
(perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya,
Page 19
nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri
orang-orang yang fasik." (QS. Al A’raf:145)
Sebagai pembenar/pengakuan terhadap kitab-
kitab sebelumnya,
Artinya: Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan
sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan
sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil." (QS. Ali Imran:
3).
Memang terdapat pula dalam ayat-ayat lain
yang mengisyaratkan fungsi al Qur’an selain di
atas. Kesemuanya itu dapat terangkum dalam dua
hal pokok, yaitu:
1) Sebagai rahmat yang dikaruniakan Allah kepada
umat manusia bila mereka menerima dan
mengamalkan keseluruhan isi Al Qur’an, dan
niscaya akan mendapatkan kehidupan yang bahagia
di dunia dan di akhirat.
2) Sebagai petunjuk, ini dapat berarti petunjuk
bagi manusia untuk mengenal rasul dan
membuktikan kebenaran identitas kerasulan. Dan
petunjuk akan kebenaran rasul karena dalam Al-
Qur’an terdapat daya mukjizat yang menunjukkan
bahwa pembawa Al- Qur’an itu adalah benar-benar
seorang rasul.
Page 20
2.3 Tuntutan Iman kepada Al-Qur’an
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 4, firman Allah SWT
yang menceritakan ciri orang bertaqwa, diantaranya
adalah beriman pada kitab-kitab Allah, termasuk
Al-Qur’an yang paling sempurna.
ؤن� �ن وف�� م ي�� رة� ه� خ�� ألأ� Hون� Qلك Hن ن� ف�� ل م� �ز ن�� أ آ� كQ وم� ن� ل� Bل آ �ز ن�� ما آ� Hؤن� ى� ن� م� و� ن� ي�� ي<� ذ� وآل�Artinya: Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran)
yang Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah
diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat.(Al-Baqarah: 4).
Tetapi sebagai orang yang telah menyatakan
beriman kepada Al-Quran dan meyakini kebenarannya,
kita dituntut untuk mewujudkannya dalam bentuk
amal nyata. Empat hal yang diantaranya:
a. Berhubungan erat dengan Al-Qur’an.
Menjalin hubungan yang erat dengan Al-
Quran dapat diwujudkan dalam beberapa hal
berikut:
1.Mempelajari dan mengajarkan serta membacanya
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah, 121:
ه وم�ن� Hؤن� ب� ن� م� و� كQ ي�� ـن� ول� ه آ� لأوب�� ق� ن�� ه ح� لؤب�� ن� اتH ن�� كن� م آل� اه� ن� ي� z§ب ن� آ� ي<� ذ� و آل� ا� ق� م ل� كQ ه� ـئ�
اسرون� خ� ه آل� Hق�ر ب� ك ن��
Page 21
Artinya: Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab
kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang
sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. dan barangsiapa
yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang
rugi.(Al-Baqarah/2: 121)
Keutamaan membaca Al- Quran
ه Hاب� خ ص� عا لأ� ن� ف� س�; امه� ن� ف� وم آل� ى ي�� � ت< أ� ه ن�� ب�� Bا ن� ق�� ق�رآ� �رءوآ آل� آق�“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan
datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi
orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
2. Memahami dan mentadaburinya
firman Allah dalam surat An-Nisa:
e لأ ق�� نHZزون� آ� ذ ن� ن� ن�� ق�رآ� و آل� ان� ول� ن� ك� ذ م� ن� ر ع� ي� غ� ذوآ آهلل Hه وج� ي� ا ل ف�� لأق�� ن� رW آح�� ي� ث; آك�
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Quran? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di
dalamnya. (An-Nisa/4: 82)
3.Melaksanakan (mengamalkan)nya
orang-orang yang membacanya dan mengimani
berita-berita Al-Qur`an, membenarkannya, dan
Page 22
mengamalkan hukum-hukumnya, … sehingga Al-Qur`an
menjadi hujjah yang membela mereka.
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
Qك و ع�لن� ه� ل�كQ آ� Hن� ح�ج آل�ق�رآ�“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau
sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.” [HR.
Muslim]
4. Menghafal dan memeliharanya
Namun, perlu diperhatikan pula cara membacanya
yang benar dan adab dalam membacanya. Oleh karena
itu, setiap muslim semestinya berusaha untuk
mempelajari al-Qur’an dari seorang guru yang
memilki kemampuan dan bukan mempelajarinya sendiri
tanpa ada bimbingan dan selanjutnya berusaha untuk
banyak membacanya sesuai dengan kemampuannya.
Rasulullah bersabda:
ه لي� ؤ ع� ه وه� ي� ع ف�� عن� ن� zي ن� وب�� ق�رآ� ق�رآ� آل� ي� ن�� ذ� ررة�W وآل� Hكزآم آلي ق�رة� آل� ع آل�س م� ن� ق�رآ� أل� Hر ن� ماه� آل�
رآن� Hخ� اق�¾ له آ� ش�;
Orang yang mahir dalam membaca al-Qur’an akan bersama para
malaikat yang mulia dan selalu berbuat baik sedangkan orang
yang membaca al-Qur’an dalam keadaan terbata-terbata dan dia
kesulitan (dalam membaca) maka baginya dua pahala.” (HR. al-
Page 23
Bukhari dan Muslim)
b. Menerima dan tunduk dengan hukum-hukumnya
Firman Allah dalam Surat An-Nisa, 65:
ل كQ آ ق�� HZب ؤن� لأ ور ن� م� ؤ� ين� ن� مؤك�Q ح� ك خ ما ي�� ي� ر ف�� Hج سهم ش�; ف� ن�� ي� آ� ذوآ ف� Hخ لأ ي��م هم ي�; ي� ي. ا ب�1 Hرج� سل خ� �Zب ث� و ي� ص� ا ق�� م م�
Artinya: Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya)
tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim
terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.(An-Nisa/4: 65)
c. Menda’wahkannya
Allah berfirman dalam Surat An-Nahl, 125:
ة� سي� ح آل� ة� ظ� مؤع� وآل� مه� ك خ أل� Hن� Qك HZب ل ر ن� ي1 لى ش� Bسن� آدع آ ح� ي� هي� آ� ت� أل� Hهم ن� ادل� Hوج�
ن� ي<� ذ مهن� أل� Hلم ن� ع� ؤ آ� له وه� ن� ي1 ن� ش� ل ع� من� ض�� Hلم ى� ع� ؤ آ� كQ ه� HZب ن� ر Bآ
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang
Page 24
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.(An-Nahl: 125)
Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu
berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
مه )) ل ن� وع� ق�رآ� م آل� عل ن� ن�� م م� رك� ي� اري� (( خ� خ� Hروآة آل�ب .“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan
mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]
d. Menegakkannya di muka bumi
Firman Allah dalam Surat Asy-Syuro, 13:
Artinya: Dia Telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama
apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah
kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan
kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi
Page 25
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.
Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali
(kepada-Nya). (Asy-Syuuro/42: 13)
2.4 Bahaya Melupakan Al-quran
Kesan kepada individu diantaranya:
1. Buta matahati
Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia di
dunia ini. Siapa yang melupakan dan
meninggalkannya tidak akan dapat melihat
kebenaran Allah karena matahatinya telah gelap
dan ditutupi daripada cahaya kebenaran.
“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga
hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat
mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang
buta ialah hati yang di dalam dada” (al-Hajj: 46)
2. Keras hati
Page 26
Hati yang jauh dari petunjuk Allah menjadi
keras dan sukar untuk menerima kebenaran sehingga
disifatkan oleh Allah lebih keras daripada batu.
3. Sempit dada
Apabila bergantung kepada salain Allah
(makhluk) maka kita akan bergantung kepada
sesuatu yang lemah dan tidak memiliki apapun.
Kita akan merasa sempit apabila bergantung
selain kepada Allah apabila tidak mampu memenuhi
kehendak dan keinginan kita.
4. Lupa terhadap diri sendiri
Hubungan Allah dengan hamba-hambaNya begitu
dekat. Apabila hamba dekat kepadaNya maka Allah
lebih dekat lagi. Tetapi apabila hamba
melupakan Allah, maka Allah akan melupakan
hambaNya, bahkan menjadikan mereka lupa akan
diri mereka sendiri.
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada
Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri
sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik” (al-Hasyr: 19).
5. Fasiq
Page 27
Fasiq merujuk kepada golongan yang keluar
dari batasan-batasan yang telah ditentukan oleh
Allah swt. Apabila kita melupakan Al-Quran atau
meninggalkannya, maka kita telah berada di luar
batasan Allah swt sedangkan semua itu
disebutkan dan diperingatkan di dalam kitabNya.
Sedangkan kesan kepada masyarakat diantaranya:
1. Kehidupan serba sulit
Allah swt telah berjanji bahwa siapa yang
berpaling dari ajaran yang telah dibawa oleh
nabi saw akan menerima balasan dalam
kehidupannya. Kerana petunjuk selain dari Allah
mempunyai kekurangan dalam setiap sisi.
2. Zalim dan hina
Apabila kita lari dari keadilan yang
ditunjukkan oleh Allah maka tempat untuk kita
adalah kezaliman karena kita telah meletakkan
sesuatu tidak pada posisi yang sepatutnya
menurut apa yang dikehendaki Allah.
Kebergantungan kepada selain Yang Maha Pencipta
akan melahirkan kehinaan.
3. Nifaq
Nifaq adalah sifat yang berbahaya bagi
masyarakat dan bagi individu tersebut.
Hal ini karena orang tidak mengetahui mereka
dengan baik, karena pada akhirnya mereka
Page 28
seperti orang (muslim) lain. Tetapi Allah Maha
Mengetahui apa yang ada di dalam hati-hati
mereka. Rasulullah saw menceritakan sifat atau
ciri-ciri nifaq dan meminta kita menjauhinya.
4. Sesat
Petunjuk yang diturunkan oleh Allah swt
adalah petunjuk yang jelas kebenarannya,
dengan bukti-bukti yang begitu jelas sehingga
tidak ada lagi alasan bagi mereka untuk
berpaling setelah mereka mengaku beriman,
kecuali keingkaran mereka terhadap hakikat yang
begitu jelas yang terbukti di hadapannya.
Inilah yang disebutkan kesesatan yang nyata.
م ل� ز آ� لى ن�� Bن� آ ي<� ذ� مؤ آل� ع� هم ر� ي�� ؤآ� ن� م� ما آ� Hآى�ل �ز ن�� كQ آ� ن� ل� Bأ آ ل وم� �ز ن�� ن� آ� لكQ م� Hن ذون� ف�� ن<� ز أ ن�� مؤآ ن�� اك� خ ت� لى ن�� Bآ ؤت� اغ� آل�ط
ذ مروآ وق�� ن� آ� ق�روآ آ� ك ه ن�� Hذ ب� ن<� ز �Zن ان� و ط ي� ن� آل�س; هم آ� ل ض� لألأ ي�� ذآ ض�� عن� ن�1“Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan orang-
orang yang mengaku bahawa mereka telah beriman kepada
apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang
diturunkan sebelummu? Tetapi mereka masih inginkan
ketetapan hukum kepada thaghut, padahal mereka telah
diperintahkan untuk mengingkari thaghut itu. Dan syaitan
Page 29
bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang
sejauh-jauhnya” (an-Nisa’: 60)
2.5 Kemukjizatan Al-Quran
Kata “Mukjizat” menurut Quraish Shihab berasal
dari bahasa Arab ر� Hع�ج yang berarti “melemahkan atau آ�menjadikan tidak mampu”. Sedangkan menurut pakar
agama Islam adalah “suatu hal atau peristiwa luar
biasa yang terjadi melalui seorang yang disebut
Nabi, sebagai bukti kenabiannya yang di tantangkan
pada yang meragukan, untuk melakukan atau
mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak mampu
melayani tantangan tersebut.
Berdasarkan sifatnya, mukjizat (Al-Qur`an) yang
diberikan kepada nabi Muhammad SAW sangatlah berbeda
dengan mukjizat-mukjizat yang diberikan kepada nabi-
nabi terdahulu. Jika para nabi sebelumnya bersifat
Hissiy-Matrial sedangkan Al-Qur`an bersifat
maknawy / immateri. Perbedaan tersebut bertolak pada
dua hal mendasar yaitu pertama, para nabi sebelum
Muhammad SAW. ditugaskan pada masyarakat dan masa
tertentu. Oleh karenanya mukjizat tersebut hanya
sementara. Sedangkan Al-Qur`an tidak terbatas pada
masyrakat dan masa tertentu sehingga berlaku
sepanjang masa. Kedua, secara historis-sosiologis
dalam pemikirannya manusia mengalami perkembangan.
Page 30
Dari segi kebahasaan dan kesastraannya Al-
Qur`an mempunyai gaya bahasa yang khas yang sangat
berbeda dengan bahasa masyarakat Arab, baik dari
pemilihan huruf dan kalimat yang keduanya mempunyai
makna yang dalam. Kalimat-kalimat dalam Al-Qur`an
mampu mengeluarkan sesuatu yang abstrak kepada
fenomena yang konkret sehingga dapat dirasakan roh
dinamikanya, termasuk menundukkan seluruh kata dalam
suatu bahasa untuk setiap makna dan imajinasi yang
digambarkannya.
Secara umum Said Aqil merangkum keistimewaan
Al-Qur`an sebagai berikut:
Kelembutan Al-Qur`an secara lafziyah yang
terdapat dalam susunan suara dan keindahan
bahasa.
Keserasian Al-Qur`an baik untuk orang awam
maupun cendekiawan.
Sesuai dengan akal dan perasaan, yakni Al-
Qur`an memberi doktrin pada akal dan hati,
serta merangkum kebenaran serta keindahan
sekaligus.
Keindahan sajian serta susunannya, seolah-
olah suatu bingkai yang dapat memukau akal
dan memusatkan tanggapan dan perhatian.
Keindahan dalam liku-liku ucapan atau kalimat
serta beraneka ragam dalam bentuknya.
Page 31
Mencakup dan memenuhi persyaratan
global(ijmali) dan terperinci (tafsily).
Dapat memahami dengan melihat yang tersurat
dan tersirat.
2.6 Pokok Kandungan Al-Quran
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat al- Quran
terdapat beberapa hal pokok beserta pengertian
dari masing-masing kandungan inti sarinya :
1. Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia
mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki
oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan
akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan
keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang
tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak.
Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu
butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak
percaya terhadap rukun iman disebut sebagai
orang-orang kafir.
2.Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut
dari segi bahasa. Dari pengertian "fuqaha"
ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang
Page 32
dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan
ridho dari Allah SWT.
3. Akhlaq / Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh
manusia, baik akhlak yang terpuji atau
akhlakul karimah maupun yang tercela atau
akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi
Muhammad untuk memperbaiki akhlaq. Setiap
manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi
suruhan atau perintah kepada orang yang
beriman untuk mengadili dan memberikan
penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang
terbukti bersalah. Hukum dalam islam
berdasarkan Alqur'an ada beberapa jenis atau
macam seperti jinayat, mu'amalat, munakahat,
faraidh dan jihad.
5. Peringatan/Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang
memberi peringatan kepada manusia akan ancaman
Allah SWT berupa siksa neraka atau waa'id.
Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi
orang-orang yang beriman kepadaNya dengan
Page 33
balasan berupa nikmat surga jannah atau
waa'ad.
6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai
orang-orang yang terdahulu baik yang
mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah
SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan
akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah
SWT.
7. Dorongan Untuk Berpikir
Di dalam al-Qur'an banyak ayat-ayat yang
mengulas suatu bahasan yang memerlukan
pemikiran manusia untuk mendapatkan manfaat
dan juga membuktikan kebenarannya, terutama
mengenai alam semesta.
2.7 Dimensi Keilmuan dalam Al-quran
Terdapat dua pandangan berbeda di kalangan
ulama :
Pandangan pertama mengatakan bahwa Al-
Quran mencakup seluruh bentuk pengetahuan
dengan demikian ia mencakup unsur-unsur dasar
seluruh ilmu kealaman.
Page 34
Pandangan kedua, Al-Quran adalah kitab
petunjuk, karena itu membicarakan ilmu
kealaman adalah bukan tujuannya. Pintu-pintu
ilmu adalah akal dan ekperimentasi, bukan
hadis dan Al-Quran. Teori-teori ilmu berubah,
sehingga tidak benar menafsirkan Al-Quran
menurut teori-teori yang berubah.
Dalam Al-Quran terdapat lebih dari 750 ayat
membahas berbagai fenomena alam. Ayat-ayat
ini melibatkan sebuah pesan penting bagi para
ilmuwan Muslim.
1. Dianjurkan untuk mengkaji seluruh aspek
alam dan menemukan misteri-misteri
penciptaan.
ن� ماء م� ن� آل�س ل آل�له م� �ز ن�� هار وم�أ آ� ل و آل�ي� ن� آل�ل لأف� ن� و آح��أت�¾ ن�� أح آ� ن<� آل�ر ف� �Zري ص ها و ي�� وي�� عذ م� Hرض� ن� ه آلأ� Hي ب� ت� ح� ا� ق�� ق� رر�
لؤن� عق� ؤم ن�� ق� ل� " Dan pada penciptaan kalian dan pada binatang-
binatang melata itu terdapat ayat-ayat bagi kaum yang
meyakininya (Q.S Al-Jatsiyah 45 :5)
2. Ayat-ayat itu menegaskan bahwa segala
sesuatu di dunia itu teratur dan
bertujuan. Dan tidak ada cacat.
Page 35
"... Dan Dia ciptakan segala sesuatu, kemudian Dia
mengaturnya dengan sangat tepat."(Q.S Al-Furqan 25:2)
3. Al-Quran menyuruh kita mengenali hukum-
hukum alam ( pola-pola Allah di alam semesta)
dan mengeksploitasinya untuk kesejahteraan
manusia denga tidak melampaui batas-batas
syariah.
4. Sains adalah perwujudan berbeda dari satu
dunia yang diciptakan dan yang dikelola oleh
Tuhan. Karena itu kombinasi ilmu-ilmu tersebut
harus menggiring kita kepada gambaran tunggal
dunia.
5. Al-Quran dan hubungannya dengan sains,
adalah keunikan pandangan dunia dan
epistemologinya. Kebanyakan kesalahan yang
terjadi pada perkembangan sains memiliki akar
pada pandangan materialistik yang menyertai
sains modern.
Ringkasnya, hal penting dari ayat-ayat
keilmuan Al-Quran :
1. Prioritas harus diberikan pada manusia
pada penemuan alam dengan menggunakan
indera dan akal.
Page 36
2. Al-Quran memberi kita pandangan-dunia
(world-view) yang benar.
BAB IIIPENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Al-quran merupakan sumber nilai yang pertama
dalam islam dan juga sebagai pedoman dasar dalam
kehidupan manusia. Dalam islam, al-quran merupakan
tuntunan hidup yang bersumber dari firman Allah
untuk mengatur seluruh aspek kehidupan. Banyak orang
tidak menyadari bahaya yang akan timbul jika manusia
melupakan al-quran. Padahal apabila manusia mau
mengkaji lebih dalam tentang kandungan al-quran, ada
mukjizat luar biasa yang kelak menyelamatkan manusia
dari siksa neraka. Sebagai seorang muslim, harus
bisa mengkaji lebih dalam mengenai dimensi keilmuan
yang terkandung di dalam al-quran agar tidak salah
dalam memaknai dan mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3.2 SARAN
Page 37
Demikianlah dalam hal ini penulis akhiri makalah
ini, tak lupa mohon maaf kepada semua pihak, kritik
dan saran penulis harapkan demi perbaikan penulisan
makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Zakky.2007.Menjadi Cendikiawan Muslim.PT MagentaBhakti Guna.Jakarta.
Suresman, Edi dkk. 2006 .Pendidikan Agama Islam. Bandung.UPI PRESS.
http://almanhaj.or.id/content/2944/slash/0
www.media.isnet.org.
http://wmazmi.wordpress.com/2008/04/16/nama-nama-al-quran/
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/ 2031497-
menyoal-dalil-tak-masuk- akal/