Page 1
i
AKTUALISASI LAYANAN BIMBINGAN KARIR TENTANG
CITA-CITAKU DI SMP NEGERI 1 BALIKPAPAN
Disusun oleh:
MARHANI, S.Pd
NDH: 23
PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN IX
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA
2020
Page 2
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan IX
Tahun 2020:
Nama : Marhani, S.Pd.
NDH : 23
NIP : 19920530 201903 2 017
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling Ahli Pertama
Instansi : SMP Negeri 1 Balikpapan
Judul Laporan Aktualisasi : “Aktualisasi Layanan Bimbingan Karir
tentangCita-citaku di SMP Negeri 1 Balikpapan”
Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Laporan Aktualisasi pada
hari Kamis, tanggal 19 Maret 2020 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN
Samarinda.
Mentor,
Arintoko, S.Pd
NIP. 19660525 199103 1 017
Coach,
Muhamad Harry Rahmadi, S.Pi.,M.M
NIP. 19851009 201101 1 012
Page 3
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi
Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan IX
Tahun 2020:
Nama : Marhani, S.Pd.
NDH : 23
NIP : 19920530 201903 2 017
Jabatan : Guru Bimbingan Konseling Ahli Pertama
Instansi : SMP Negeri 1 Balikpapan
Judul Laporan Aktualisasi : “Aktualisasi Layanan Bimbingan Karir
tentangCita-citaku di SMP Negeri 1 Balikpapan”
TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Laporan Aktualisasi pada hari Kamis,
tanggal 19 Maret 2020 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.
Mentor,
Arintoko, S.Pd
NIP. 19660525 199103 1 017
Coach,
Muhamad Harry Rahmadi, S.Pi.,M.M
NIP. 19851009 201101 1 012
Penguji,
Dr. Rahmat Suparman, MA
NIP. 19710303 199603 1 001
Page 4
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat, rahmat, dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi tepat waktu. Laporan
Aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Latihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan IX Tahun 2020 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Balikpapan yang diselenggarakan di Puslatbang KDOD LAN
Samarinda.
Penyusunan Laporan Aktualisasi ini tidak lepas dari hambatan dan beberapa
kesulitan. Meskipun demikian, penulis mendapatkan bimbingan, bantuan, nasehat,
dan motivasi serta saran-saran dari berbagai pihak, khususnya coach dan mentor,
sehingga segala hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini dengan setulus hati penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku Kepala Puslatbang KDOD LAN
Samarinda beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angakatan IX Pemerintah Kota
Balikpapan,
2. Bapak Muhamad Harry Rahmadi, S.Pi.,M.M selaku coach, atas semua
inspirasi, motivasi, saran, dan bimbingannya dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini;
3. Bapak Arintoko, S.Pd. selaku mentor, atas arahan, motivasi, dukungan,
masukan, dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi;
4. Seluruh panitia penyelenggara Diklatsar CPNS Golongan III, widyaiswara
yang telah membimbing dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA
untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi;
5. BKPSDM Pemerintah Kota Balikpapan yang telah memfasilitasi kegiatan
Diklatsar CPNS Golongan III Angkatan IX Tahun 2020;
6. Keluarga yang telah memberikan dukungan materiil dan moril;
Page 5
v
7. Segenap dewan guru dan karyawan di SMP Negeri 1 Balikpapan;
8. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan IX tahun 2020.
Penulis menyadari bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap saran dan masukan dari berbagai
pihak agar Laporan Aktualisasi ini menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan
perbaikan dalam pelaksaan layanan bimbingan karir ke depannya, serta
memberikan manfaat bagi semua pihak.
Balikpapan, 15 Maret 2020
Penulis
Page 6
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
LEMBAR KONSULTASI COACH ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . ..................................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi.................................................................................. 4
C. Manfaat................................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup ....................................................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil SMP Negeri 1 Balikpapan ............................................................ 6
B. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Balikpapan ............................................... 7
C. Struktur Organisasi. ................................................................................ 9
D. Tugas dan Jabatan Guru ......................................................................... 10
E. Nilai-Nilai Organisasi ........................................................................... 11
BAB III LANDASAN TEORI
A. Nilai Dasar Profesi Aperatur Sipil Negara ............................................ 14
1. Akuntabilitas .................................................................................... 14
2. Nasionalisme ................................................................................... 16
3. EtikaPublik ...................................................................................... 16
4. Komitmen Mutu. ............................................................................. 17
5. Anti Korupsi. ................................................................................... 18
B. Peran Kedudukan dan Peran ASN .......................................................... 19
1. Manajemen ASN. ............................................................................ 19
2. Pelayanan Publik. ............................................................................ 20
3. Whole of Government. .................................................................... 21
Page 7
vii
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu ........................................................................................ 23
B. Prioritas / Teknik Analisis . .................................................................... 24
C. Isu Terpilih ............................................................................................. 25
D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ............................................................ 26
E. Matriks Rancangan Aktualisasi .............................................................. 27
F. Jadwal Rencana Aktualisasi ................................................................... 36
BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................ 37
1. Assesment Non tes ............................................................................ 37
2. Menyusun Rencanan Pelaksanaan Layanan BK . ............................. 42
3. Layanan Bimbingan Klasikal tentang Aku dan Cita-citaku ............. 46
4. Pengenalan Profesi Melalui Kelas Inspirasi ...................................... 51
5. Membuat Pop Up tentang Cita-citaku ............................................... 60
6. Membuat Pojok Konseling “Poling Spansa” .................................... 65
7. Melakukan Evaluasi Layanan .......................................................... 70
B. Role Model ............................................................................................. 73
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 75
B. Saran . ..................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 8
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang kemudian disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. ASN diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan pegawai negeri sipil yang kemudian disingkat PNS adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Pernyataan ini tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur Negara memiliki
kekuatan dan kemampuan professional kelas dunia, berintegritas tinggi non
parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan
kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan Sumber Daya
Manusia.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga fungsi penting, yaitu sebagai
pelayan publik, pembuat dan pelaksana kebijakan, serta perekat dan pemersatu
bangsa. ASN juga memiliki peran yang amat penting dalam rangka menciptakan
masyarakat yang madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
adil, makmur, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat. Dalam menjalankan peran dan tugasnya tersebut ASN diikat oleh
asas, prinsip, nilai dasar, serta kode etik dan kode perilaku.
Untuk mewujudkan ASN profesional yang bekerja sesuai dengan tugas
dan fungsinya berdasarkan undang-undang, pemerintah melalui undang-undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) mewajibkan
Page 9
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 2
memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Selain itu, Peraturan
Pemerintahan Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga menetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang
strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional
adalah Diklat Prajabatan. Penyelenggaraan Diklat Prajabatan bertujuan untuk
membentuk PNS yang profesional, yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh
nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya
secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
Sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan III, peserta Diklat mendapatkan materi mengenai nilai-nilai dasar
profesi PNS, yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu dan Anti korupsi) serta materi peran dan kedudukan PNS
meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government.
Dalam sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon CPNS, setiap peserta
pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi
pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang
difasilitasi dalam pembelajaran agenda habituasi. Mengadopsi pendapat Samani
dan Haryanto (20011:239) tentang habituasi, peserta Pelatihan Dasar Calon PNS
dalam pembelajaran agenda habituasi difasilitasi untuk menghasilkan suatu
penciptaan situasi dan kondisi (persistence life situation) tertentu yang
memungkinkan peserta melakukan proses pembiasaan untuk berprilaku sesuai
kriteria tertentu
Indikator keberhasilan pembelajaran agenda habituasi adalah
teridentifikasinya suatu kondisi yang terjadi di dalam lingkungan kerja sebagai isu
yang harus dipecahkan. Isu yang diangkat merupakan masalah atau harapan yang
merupakan bagian tupoksi pekerjaan. Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3, memaparkan bahwa “Pendidikan Nasional
Page 10
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 3
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”. Hal ini sejalan dengan isu yang didapatkan di sekolah yaitu
pengoptimalan peran guru BK di sekolah, karna masih ada pemahaman yang
keliru mengenai bimbingan dan konseling, peserta didik yang belum memiliki
pandangan karir atau arah cita-cita di masa depan, masih rendahnya motivasi
berprestasi peserta didik.serta kondisi ruang BK yang belum mamadai. Beberapa
isu ini baik secara secara langsung ataupun tidak memberikan pengaruh tentang
pencapaian tujuan pendidikan.
Penulis sebagai guru Bimbingan Konseling melihat fakta berdasarkan
tingkat dan jenis masalah yang dialami peserta didik terkhusus kelas 8.1 selama
tiga bulan terakhir ini salah satunya berakar dari kurangnya pemahaman tentang
fungsi layanan BK di sekolah, terlebih beberapa kali peserta melakukan asesment
di kelas tentang apa yang ingin mereka capai di masa depan, dan ingin menjadi
apa mereka kelak, hampir sebagian peserta didik menjawab belum tau apa cita-
cita mereka. Hal tersebut menjadi salah satu indikator bahwa peserta didik belum
memiliki inspirasi dan pandangan tentang masa depan yang dapat mempengaruhi
semangat belajar dan semangat berprestasi mereka, sehingga perlu dilakukan
langkah-langkah kreatif pemecahan isu seperti mengumpulkan informasi dan data
yang berkaitan dengan cita-cita, modifikasi metode pemberian layanan,
menghadirkan motivator melalui “kelas inspirasi” dan berbagai kegiatan kreatif
lainnya guna meningkatkan antusias siswa dalam belajar yang efek jangka
panjangnya adalah untuk memberikan pemahaman dan pandangan cita-cita
mereka di masa depan.
Berdasakan beberapa masalah di atas Peserta didik belum memiliki
pengetahuan tentang karir dan cita-cita di masa depan menjadi satu isu yang
menarik perhatian penulis untuk diselesaikan dengan cara mengintegrasikannya
Page 11
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 4
melalui layanan Bimbingan karir. Maka penulis menyusun Rancangan aktualisasi
dengan judul “Aktualisasi Layanan Bimbingan Karir Tentang Cita-Citaku di SMP
Negeri 1 Balikpapan”.
B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan
a. Tujuan umum pelaksanaan rancangan aktualisasi ini antara lain:
1) Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam
kegiatan yang akan dilaksanakan di lingkungan SMP Negeri 1
Balikpapan, yaitu:
a) Mengaktualisasikan nilai akuntabilitas sehingga memiliki
tanggungjawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b) Mengaktualisasikan nilai nasionalisme sehingga bekerja atas dasar
semangat nilai-nilai pancasila.
c) Mengaktualisasikan nilai Etika Publik sehingga menciptakan
lingkungan pelayanan publik yang baik.
d) Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima terhadap masyarakat yang akan datang ke
tempat pelayanan publik.
e) Mengaktualisasikan nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima terhadap masyarakat yang akan datang ke
tempat pelayanan publik.
b. Tujuan khusus pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah untuk
memberikan pengetahuan karir tentang Cita-Citaku kepada siswa kelas
8.11 di SMP Negeri 1 Balikpapan”.
C. Manfaat Aktualisasi
a. Manfaat untuk peserta latihan dasar antara lain:
1) Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA
sebagai landasan dalam menjalankan profesi sebagai guru
Page 12
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 5
2) Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai
dasar ANEKA di SMP Negeri 1 Balikpapan
b. Manfaat untuk unit kerja di SMP Negeri 1 Balikpapan
1) Meningkatkan efektifitas, efisiensi, inovasi dan mutu pelayanan
pendidikan di SMP Negeri 1 Balikpapan
2) Membantu mewujudkan visi dan misi SMP Negeri 1 Balikpapan
c. Manfaat untuk peserta didik SMP Negeri 1 Balikpapan
1) Mendapatkan Pelayanan Pendidikan yang prima sebagai wujud
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA
2) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik
SMP Negeri 1 Balikpapan
d. Manfaat untuk Bangsa dan Negara
1) Meningkatkan semangat bela negara
2) Menjunjung tinggi nilai nasionalisme serta kebersamaan
3) Ikut andil dalam menjalankan kebijakan negara.
D. Ruang Lingkup
Pelaksanaan Latihan Dasar (LATSAR) CPNS Golongan III Angkatan
IX Kota Balikpapan berlangsung selama 54 hari kerja yaitu pada tanggal 14
Januari 2020 – 20 Maret 2020, dengan tahapan kegiatan:
1. Tahapan On Kampus, dilaksanakan tanggal 14 Januari – 4 Februari 2020
bertempat di PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda.
2. Tahapan Aktualisasi, dilaksanakan saat habituasi mulai tanggal 5 Februari
– 17 Maret 2020 bertempat di SMP Negeri 1 Balikpapan, Jalan Kapten
Pierre Tendean No. 63 RT. 46, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kecamatan
Balikpapan Tengah, Balikpapan Kode Pos 76121. Adapun aktor yang
terlibat adalah Siswa kelas 8.11, mentor, coach, teman-teman sejawat, dan
warga sekolah SMP Negeri 1 Balikpapan.
3. Seminar Aktualisasi, dilaksanakan tanggal 18 Maret – 20 Maret 2020
bertempat di PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda.
Page 13
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 6
BAB II
PROFIL ORGANISASI
A. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP NEGERI 1 BALIKPAPAN
b. NPSN : 30401453
c. Status : Negeri
d. Akreditasi : A
e. Alamat : Kapten Pierre Tendean No. 63 RT. 46
f. Kelurahan : Gunung Sari Ilir
g. Kecamatan : Balikpapan Tengah
h. Kabupaten/Kota : Balikpapan
i. Provinsi : Kalimantan Timur
j. Jumlah Rombel/Kelas : 33
k. Telepon/HP/Fax : (0542) 422703
l. Nilai Akreditasi Sekolah : A
m. Luas
a. Lahan : 10.940 m²
b. Bangunan : 9.000 m²
c. Lapangan Olahraga : 1.602 m²
Tabel 1.1 Identitas Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah
No. Jabatan Nama Jenis Kelamin
Usia Pend.
Akhir
Masa
Kerja L P
1. Kepala Sekolah ARINTOKO,S.Pd 1 - 53 S1 26
2. Wakil Kepala Sekolah ISMADJI, S. Pd. MM 1 - 59 S2 35
Page 14
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 7
B. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi Sekolah
“BERAKHLAK MULIA, BERPRESTASI, SEHAT DAN
BERBUDAYA LINGKUNGAN”
Visi tersebut kami pilih dengan berorientasi pada tujuan jangka panjang,
menengah, dan pendek, sebagai pedoman bagi setiap warga sekolah dan
alumni untuk mewujudkan tujuan sekolah yang tercermin pada profil serta
cita-cita SMP Negeri 1, antara lain:
a. Mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia, taat beribadah,santun
dalam berucap,sopan dalam berbertindak,berkepribadian mulia,sejuk
dipandang mata.
b. Mewujudkan peserta didik yang berprestasi akademik maupun non
akademik ,mampu berkompetisi secara sehat untuk melanjutkan pendidikan
di berbagai sekolah faforit di seluruh Indonesia
c. Mengembangkan lingkungan sekolah yang sehat dengan menjamin
ketersediaan kantin, toilet, kelas, kantor, UKS, serta fasilitas pendukung
yang sehat sesuai standar.
d. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, sejuk, indah sebagai tempat
dan sumber belajar dan mendukung program green,clean and healthy
Indikator Visi Sekolah :
1. Unggul dalam penyiapan SDM Tenaga pendidik dan kependidikan yang
berkompeten,siap bekerja keras, amanah dan santun dengan
mengedepankan sikap
“Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso
Tut Wuri Handayani”
2. Unggul dalam kegiatan yang berbasis imtaq, seni, ketrampilan dan
olahraga.
Page 15
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 8
3. Terdapat dokumen kurikulum dan sarana prasarana sekolah yang adaptif
sebagai pendukung dalam mewujudkan prestasi peserta didik
4. Terwujudnya kegiatan yang mendorong peserta didik untuk mewujudkan
prestasi akademik maupun non akademik untuk bekal proses pendidikan
lanjutnnya.
5. Unggul dalam pengelolaan sekolah yang menumbuhkan budaya sehat dan
berwawasan lingkungan.
2. Misi Sekolah
Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan suatu misi berupa kegiatan
jangka panjang dengan arah yang jelas. Misi SMP Negeri 1 Balikpapan yang
disusun berdasarkan visi diatas, antara lain sebagai berikut:
1. Melaksanakan konsep manajemen mutu yang akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang amanah, santun,
kompeten dan tangguh dalam rangka perwujudan peserta didik yang
berakhlak mulia dengan prestasi yang luar biasa
2. Menumbuhkembangkan minat baca peserta didik melalui gerakan literasi
sekolah serta pembelajaran yang menyenangkan dan perilaku keteladanan
3. Mewujudkan perangkat kurikulum serta sarana prasarana yang lengkap,
berwawasan ke depan untuk mewujudkan prestasi akademik peserta didik
yang sehat serta mutu lulusan yang kompetitif dalam melanjutkan sekolah
4. Mengembangkan aktifitas kegiatan peningkatan keimanan dan ketaqwaan
yang berkelanjutan untuk mewujudkan peserta didik berakhlak mulia dan
berbudi pekerti luhur.
5. Menumbuhkembangkan minat dan bakat peserta didik di bidang seni,
olah raga dan ketrampilan, melalui kegiatan ekstrakurikuler guna
mewujudkan prestasi berbagai lomba non akademik
6. Melaksanakan kegiatan pendidikan yang berwawasan lingkungan dalam
upaya mewujudkan lingkungan sekolah yang asri, bersih, sehat sebagai
sumber dan tempat belajar yang aman dan nyama
Page 16
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 9
C. Struktur Organisasi
Page 17
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 10
D. Tugas dan Fungsi Guru
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Selain itu, guru juga memiliki tugas sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Fungsi guru berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
adalah sebagai berikut:
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis dan dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.1
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Page 18
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 11
Tugas Guru Bimbingan Dan Konseling
Sesuai Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas yaitu membantu peserta
didik dalam :
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan
kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis,
berkeadilan dan bermartabat.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karir. 2
E. Nilai-nilai Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus
dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan
tugasnya. Untuk memberikan panduan kepada ASN dilingkungan Pemerintah
Kota Balikpapan telah diterbitkan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32
tahun 2013 Tentang Kode Etik Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Kota
Balikpapan. Nilai-nilai dasar organisasi yang harus dijadikan acuan dalam bekerja
oleh seluruh Aparatur Sipil Negera di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan
antara lain :
2 Depdiknas. 2009. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas: Jakarta, Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Page 19
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 12
1. Responsif
a. Cepat menindaklanjuti hal-hal yang positif dan terkait dengan tugas
pokoknya;
b. Menanggapi apabila ada pertanyaan terutama terkait dengan tugas
pokoknya;
c. Aktif memberi saran dan pendapat baik secara tertulis maupun lisan
kepada pimpinan secara berjenjang terkait dengan tugas kedinasan;
d. Tidak masa bodoh terhadap lingkungan kerja, dan lingkungan
masyarakat sekitar; serta
e. Menindaklanjuti setiap masalah yang menjadi tanggungjawabnya dan
memastikan penyelesaiannya hingga tuntas.
2. Humanis
a. Ramah, sopan santun dan terbuka dalam memberikan pelayanan,
bergaul di lingkungan kantor dan masyarakat;
b. Aparatur yang memiliki pergaulan hidup yang lebih baik berdasarkan
asas perikemanusiaan;
c. Sederhana dalam berpenampilan, berkomunikasi dan berperilaku
sehingga menciptakan hubungan yang harmonis dengan rekan sejawat
dan masyarakat; serta
d. Menempatkan masyarakat yang dilayani sebagai pelanggan.
3. Profesional
a. Menjalankan tugas sesuai dengan keahlian, keterampilan dan
pengetahuan di bidangnya untuk mencapai kinerja terbaik dengan tetap
menjunjung tinggi kode etik Pegawai;
b. Bekerja efektif, efisien, inovatif dan kreatif;
c. Selalu belajar untuk mengembangkan diri dengan keterampilan,
pengetahuan dan keahliannya berwawasan luas dan pandangan jauh ke
depan; serta
d. Bekerja berdasarkan prinsip kehati-hatian dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Page 20
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 13
4. Integritas
a. Membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab, moral,
serta satu kata antara ucapan dengan perbuatan;
b. Menjaga kehormatan, harga diri, citra sebagai Pegawai dan
melaksanakan tugas dengan ikhlas;
c. Berani menyatakan fakta apa adanya secara transparan dan jujur
dengan tetap menjaga rahasia negara sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan;
d. Menjunjung tinggi kebenaran sesuai dengan kode etik Pegawai, dan
mencintai pekerjaan dan menjaga citra organisasi; serta
e. Bersikap terbuka dalam mengungkap gagasan dan pendapat.. 3
3 Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32 tahun 2013 Tentang Kode Etik Pegawai Di
Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan. H 4-5
Page 21
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 14
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara sebagai mata pelatihan kami, terdiri
dari ANEKA yang merupakan kepanjangan dari Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Selain itu juga ada Pelayanan
Publik, Whole of Government (WoG) dan Manajemen ASN yang merupakan
substansi-substansi dasar dari pembelajaran dalam pendidikan dan pelatihan dasar
CPNS golongan III. Penjelasan dari hal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang sedah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya.4 Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
4Lembaga Administrasi Negara, Akuntabilitas Modul Pelatihan Prajabatan Golongan III, (Jakarta:
LAN, 2015), h. 7.
Page 22
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 15
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
Page 23
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 16
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
(chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain.5
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan public. Integritas publik menuntut para
pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan
5 Lembaga Administrasi Negara, Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III, (Jakarta: LAN, 2015), h. 1-2.
Page 24
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 17
mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-
dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan public.6
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir. 7
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
6 Lembaga Administrasi Negara, Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III, (Jakarta: LAN, 2015), h. 8. 7 Lembaga Administrasi Negara, Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, (Jakarta: LAN, 2015), h. 10.
Page 25
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 18
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu
terhadap produk atau jasa.8
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi
sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena
dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup,
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut
tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak
secara jangka panjang. 9 Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari
suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara
materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
8 Lembaga Administrasi Negara, Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III, (Jakarta: LAN, 2015), h. 63 9 Lembaga Administrasi Negara, Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III, (Jakarta: LAN, 2015), h. 1
Page 26
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 19
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung
yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang
lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap
apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi. 10
B. Peran dan Kedudukan Aparatur Sipil Negara
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara
menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil
negara yang memiliki integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi
politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
10 Lembaga Administrasi Negara, Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III, (Jakarta: LAN, 2015), h. 50
Page 27
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 20
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.11
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat
dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa
baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.12 Adapun prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan
jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
11 Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Manajemen
Aparatur Sipil Negara”, (Jakarta: LAN, 2017), h. 7. 12 Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Pelayanan Publik”,
(Jakarta: LAN, 2017), h. 8.
Page 28
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 21
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang
mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi
mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan
tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
Page 29
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 22
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik.13
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak;
2) Dialog atau pertukaran informasi;
3) Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Joint working, atau kolaborasi sementara;
2) Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
3) Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
1) Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
13 Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Whole of
Goverment”, (Jakarta: LAN, 2017), h. 1.
Page 30
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 23
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau
problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik
di instansi tempat bekerja, yaitu SMP Negeri 1 Balikpapan. Sumber isu yang
diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang
menjadi dasar rangcangan aktualisasi ini bersumber tiga dari aspek, yaitu: a.
Whole of Goverment (WoG), b. Pelayanan Publik, dan c. Manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain sebagai berikut :
1. Pemahaman keliru mengenai Bimbingan dan Konseling
2. Peserta didik belum memiliki pengetahuan tentang karir dan cita-cita di
masa depan
3. Kurang bijaknya peserta didik dalam pemanfaatan gadget
Tabel 4.1 Identifikasi Isu
No Identifikasi Isu Prinsip
ASN
Kondisi Saat
Ini
Kondisi yang
Diharapkan
1. Pemahaman keliru
mengenai Bimbingan
dan Konseling di
SMP Negeri 1
Balikpapan
Pelayanan
Publik
Masih ada
beberapa PD
yang
menganggap
BK hanya
diberikan
kepada PD
yang
bermasalah
Adanya
pengoptimalan
peran dan fungsi
layanan BK di
sekolah sebagai
wadah
pemahaman dan
perkembangan
seluruh PD yang
membutuhkan.
2. Peserta didik belum
memiliki pengetahuan
tentang karir dan cita-
cita di masa depan
Pelayanan
Publik
masih sering
ditemukan
peserta didik
yang bingung
Adanya kegiatan
yang
menginspirasi
peserta didik
Page 31
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 24
tentang
pandangan
masa depan dan
belum memiliki
cita-cita yang
jelas
untuk
memahami
keadaan dirinya,
potensi dan arah
cita-citanya.
3. Kurang bijaknya
peserta didik dalam
pemanfaatan gadget
Pelayanan
Publik
Sebagian besar
peserta didik
menggunakan
gadget untuk
bermain game
dan selfie
Peserta didik
dapat
memanfaatkan
gadget dengan
baik dalam
kegiatan belajar
B. Prioritas / Tehnik Analisis
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu yang menjadi prioritas
yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat
bantu penetapan kriteria kualitas isu USG (Urgency, Seriousness, dan
Growth).
Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan
sistem atau tidak, dan sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Tabel 4.3 Analisis Isu dengan Metode USG
Page 32
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 25
No. Isu Aktual/Masalah Pokok Kriteria
Jumlah Prioritas U S G
1. Pemahaman keliru mengenai
Bimbingan dan Konseling 3 3 3 9 III
2. Peserta didik belum memiliki
pengetahuan tentang karir dan cita-
cita di masa depan
4 4 4 12 I
3.
Kurang bijaknya peserta didik
dalam pemanfaatan gadget 3 3 4 10 II
Keterangan
Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat
Angka 4 : gawat/mendesak/cepat
Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat
Angka 2 : kurang gawat/mendesak/cepat
Angka 1 : tidak gawat/mendesak/cepat
C. Isu Terpilih
Isu yang paling prioritas yakni “Kurang optimalnya penanaman nilai-
nilai akhlak mulia di SMP Negeri 1 Balikpapan” dengan perolehan skor USG
12. Adapun dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang telah
dianalisis menggunakan metode USG dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
Pelayanan
Publik
Peserta didik belum
memiliki pengetahuan
karir dan cita-cita di masa
depan
• Sulitnya mewujudkan visi misi
sekolah
• Semangat berprestasi semakin
berkurang
Page 33
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 26
D. Rancangan Aktualisasi
Judul : Aktualisasi Layanan Bimbingan Karir Tentang
Cita-Citaku Di SMP Negeri 1 Balikpapan
Nama : Marhani, S.Pd
Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Balikpapan
Coach : Muhamad Harry Rahmadi, S.Pi.,M.M.
Mentor : Arintoko, S.Pd
Identifikasi Isu :
1. Pemahaman keliru mengenai Bimbingan dan Konseling
2. Peserta didik belum memiliki pengetahuan tentang karir dan cita-cita di
masa depan
3. Kurang bijaknya peserta didik dalam pemanfaatan gadget
Isu terpilih dari tiga isu di atas adalah “Peserta didik belum memiliki
pengetahuan karir dan cita-cita di masa depan”. Gagasan penyelesaian isu
tersebut adalah dengan mengaktualisasikan layanan bimbingan karir tentang
cita-citaku kepada peserta didik. Adapun langkah-langkah kegiatannya
sebagai berikut :
1. Assesment Non-tes, mengumpulkan informasi dan data yang berkaitan
dengan pengetahuan karir dan cita-cita siswa
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling (RPL
BK)
3. Layanan klasikal bimbingan tentang Aku dan cita-citaku
4. Pengenalan profesi melalui “Kelas Inspirasi”
5. Membuat POP UP tentang cita-citaku
6. Membuat Pojok Konseling “Poling Spansa”
7. Melakukan Evaluasi
Page 34
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 27
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
Tabel 4.5 Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA Kontribusi Terhadap
Visi dan Misi Organisasi
Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
1.
Assesment
Non-tes,
Wawancara
dan video
a. Menyiapakan bahan instrument wawancara
b. Mengkonsultasikan kegiatan wawancara dengan Kepala Sekolah dan Guru BK SMPN 1 Balikpapan
c. Melakukan wawancara dengan peserta didik mengenai pengetahuan karir dan cita-cita (video)
d. Pengolahan data dan informasi yang diperoleh
1. Notulensi 2. Tersedianya
data dan informasi keadaan peserta didik terkait pengetahuan karir dan cita-cita mereka
3. Dokumentasi
➢ Akuntabilitas
(Tanggung jawab)
Memahami kondisi
peserta didik,
salah satu
tanggung jawab
sebagai seorang
Guru.
➢ Nasionalisme
(sila ke-5)
menghargai
kesempatan
pengembangan diri
peserta didik
➢ Etika Publik,
Berperilaku Sopan
dan berpenampilan
rapih dan tutur
kata yang santun
dalam melakukan
tanya jawab
Terkumpulnya data yang
valid, dapat
dipertanggungjawabkan
mewujudkan misi
sekolah
“Melaksanakan konsep
manajemen mutu yang
akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik
dan tenaga
kependidikan yang
amanah, santun,
kompeten dan tangguh
dalam rangka
perwujudan peserta
didik yang berakhlak
mulia dengan prestasi
yang luar biasa”
Pada kegiatan
ini
mengandung
nilai Humanis
dalam
kegiatan
Page 35
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 28
dengan peserta
didik.
➢ Komitmen Mutu,
Dengan
pengumpulan data
maka akan
diperoleh
gambaran yang
jelas mengenai
kondisi PD sehingga
dapat dibuat
rencana
penyelesaian
masalah yang
efektif dan efisien
➢ Anti Korupsi
(sederhana)
menggunakan
kamera HP dalam
pengambilan video
2. Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Layanan
Bimbingan
Konseling (RPL
BK)
a. Membuat rancangan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling (RPL BK)
b. Menyiapkan materi layanan BK
c. Mencetak Rencana layanan yang telah dirancang untuk
Terciptanya Perangkat Layanan BK (Rencana Pelaksanaan Layanan)
➢ Akuntabilitas kejelasan target dalam membuat rencana pelaksanaan layanan BK.
➢ Nasionalisme, Bertanggungjawab menyusun RPL
Melalui penyusunan RPL
BK maka dapat
mewujudkan misi
sekolah, yaitu:
Mewujudkan perangkat
kurikulum serta sarana
prasarana yang
Pada kegiatan
ini
mengandung
nilai
Responsif
dalam
Page 36
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 29
“Aku dan Cita-
citaku”
dikoreksi dan diberikan masukan oleh mentor.
d. Mengkonsultasikan Rancangan RPL BK dengan Guru BK dan Kepala Sekolah
e. Setelah disetujui, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ditandangani mentor.
f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siap untuk diterapkan kedalam proses layanan klasikal.
dengan baik ➢ Etika Publik
Siap menerima masukan dari rekan Guru Bk dan kepala sekolah
➢ Komitmen mutu, dalam menyusun rencana layanan BK terus berusaha menghadirkan hal-hal baru agar proses layanan lebih menyenangkan
➢ Anti korupsi, Efisien dalam menggunakan perlengkapan yang ada seperti laptop, LCD, dan media yang lain
lengkap, berwawasan
ke depan untuk
mewujudkan prestasi
akademik peserta didik
yang sehat serta mutu
lulusan yang kompetitif
dalam melanjutkan
sekolah
kegiatan
3. Layanan
klasikal
bimbingan
tentang Aku
dan cita-citaku
Pertemuan I
“mengenali Kelebihan dan
kekuranganku”
a. Memulai kegiatan
dengan berdo’a.
b. mengecek kehadiran
peserta didik.
c. Menyampaikan tujuan
kegiatan kepada peserta
didik.
1. Peserta didik memiliki gambaran tentang kelebihan dan kekurangan dirinya
2. Peserta didik memiliki gambaran tentang cita-cita mereka
➢ Akuntabilitas,
(partisipatif)
Membuat
perencanaan
sebelum memulai
kegiatan
➢ Nasionalisme
(sila ke-1) berdoa
sebelum dan
sesudah belajar
Dengan layanan klasikal
maka dapat
mewujudkan misi
sekolah, yaitu:
“Melaksanakan konsep
manajemen mutu yang
akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik
dan tenaga
kependidikan yang
Kegiatan ini
mengandung
nilai
Responsif;
dalam
kegiatan
Page 37
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 30
d. membagikan kertas HVS
kepada peserta didik
e. mengarahkan peserta
didik mengidentifikasi
kelebihan dan
kekurangannya dari
sudut pandang diri
sendiri
f. mengarahkan peserta
didik mengidentifikasi
kelebihan dan
kekurangannya dari
sudut pandang orang
lain
g. kesimpulan / feed back
dari peserta didik
h. Mengakhiri Layanan
klasikal dengan doa.
Pertemuan ke II
Cita-citaku
a. Memulai kegiatan
dengan berdo’a.
b. mengecek kehadiran
peserta didik
c. Menyampaikan tujuan
kegiatan kepada peserta
didik.
➢ Etika Publik
(tulus)
Memberikan
pelayanan kepada
semua peserta
didik kelas 8.11
(tanpa terkecuali)
➢ Komitmen Mutu
Memberikan
kesempatan
kepada peserta
didik untuk
menyampaikan
maksud dari
kegiatan
identifikasi
kelebihan dan
kekurangan
diri(Efektif)
➢ Anti Korupsi,
Bersikap adil
kepada semua
peserta didik
dalam melakukan
layanan klasikal.
Dan Keluar kelas
setelah jam
bimbingan selesai.
amanah, santun,
kompeten dan tangguh
dalam rangka
perwujudan peserta
didik yang berakhlak
mulia dengan prestasi
yang luar biasa”
Page 38
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 31
d. Pemutaran video
tentang kisah orang
sukses
e. menuliskan cita-cita di
buku masing-masing
e. Feed back dari peserta
didik (lembar evaluasi
proses)
f. Mengakhiri Layanan
klasikal dengan doa.
4. Pengenalan
profesi melalui
“Kelas
Inspirasi”
a. Berkonsultasi dengan
Kepala Sekolah dan Guru
BK SMPN 1 Balikpapan
b. Menghubungi
narasumber KI (Dokter,
influencer instagram,
dll)
c. Menyiapkan kebutuhan
pelaksanaan Kelas
Inspirasi (design
background, pohon cita-
cita dan ruang
multimedia)
d. Pelaksanaan Kelas
Inspirasi
e. Evaluasi peserta didik
dengan menempelkan
cita-cita mereka pada
pohon cita-cita.
1. Notulen
2. Peserta didik
memiliki
pemahaman
tentang profesi
3. Road map cita-
cita PD
ditempel di
dinding kelas
4. Dokumentasi
➢ Akuntabilitas,
(Kejelasan
Target)
Melakukan
perencanaan untuk
pelaksanaan KI
➢ Nasionalisme,
(sila ke-5)
Memberikan
kesempatan kepada
PD untuk menulis
cita-citanya dan
menempelkan
dipohon cita-cita
➢ Etika Publik,
(Sopan dan
santun)
Berperilaku Sopan
dan santun dalam
Dengan “Kelas Inspirasi”
maka dapat
mewujudkan misi
sekolah, yaitu :
“Menumbuhkembangka
n minat baca peserta
didik melalui gerakan
literasi sekolah serta
pembelajaran yang
menyenangkan dan
perilaku keteladanan”
Dan
“Menumbuhkembangka
n minat dan bakat
peserta didik di bidang
seni, olah raga dan
ketrampilan, melalui
Kegiatan ini
mengandung
nilai
Profesional;
dalam
kegiatan
Page 39
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 32
menghubungi
narasumber
➢ Komitmen Mutu,
(Orientasi Mutu)
Mengundang
narasumber yang
sesuai dengan
kebutuhan PD
➢ Anti Korupsi,
(tanggung jawab)
Memantau kegiatan
kelas inspirasi
kegiatan
ekstrakurikuler guna
mewujudkan prestasi
berbagai lomba non
akademik”
5. Membuat POP
UP tentang
cita-citaku
a. Berkonsultasi dengan
Kepala Sekolah dan
Guru BK SMPN 1
Balikpapan
b. Menyiapkan alat dan
bahan untuk pembuatan
POP UP
c. Mencari referensi
tutorial pembuatan POP
UP dan disampaikan
kepada siswa
d. Mengarahkan siswa
Mendesign POP UP
sesuai dengan
kreativitasnya
e. Presentasi dan Tanya
jawab hasil POP UP
1. Notulen
2. POP UP
tentang cita-
citaku
3. Dokumentasi
➢ Akuntabilitas,
(adil) membimbing
siswa tanpa terk
ecuali
➢ Nasionalisme,
(Rela Berkorban)
Menyiapkan kertas
bufalo
warna/warni,
origami, dan pencil
warna
➢ Etika Publik,
Berperilaku Sopan
dan berpenampilan
rapih dan tutur
kata yang santun
dalam melakukan
Dengan terciptanya POP
UP cita-citaku dapat
mewujudkan misi
sekolah yaitu :
“Melaksanakan konsep
manajemen mutu yang
akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik
dan tenaga
kependidikan yang
amanah, santun,
kompeten dan tangguh
dalam rangka
perwujudan peserta
didik yang berakhlak
mulia dengan prestasi
Kegiatan ini
mengandung
nilai
Humanis;
dalam
kegiatan
Page 40
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 33
yang dibuat
konsultasi kepada
Kepala Sekolah
➢ Komitmen Mutu
(orientasi mutu)
Memberikan
layanan dengah
sepenuh hati
➢ Anti Korupsi,
(jujur)
mengapresiasi
karya peserta didik
sesuai hasil karya
yang dibuat
yang luar biasa”
6. Membuat Pojok
Konseling
“Poling
Spansa”
a. Berkonsultasi dengan
Kepala Sekolah dan Guru
BK SMPN 1 Balikpapan
b. Mendesain banner
“Poling Spansa”
c. Membuat buku
Pengunjung Pojok
Konseling”
d. Memasang banner di
ruang BK
e. Mensosialisasikan
“Poling Spansa” kepada
peserta didik
1. Terciptanya
Pojok
Konseling
“Poling
Spansa”
2. Banner tentang
“Poling
Spansa”
3. Buku
pengunjung
Pojok
Konseling
4. Dokumentasi
➢ Akuntabilitas,
(Bertanggung
Jawab) membuat
design banner yang
menarik
➢ Nasionalisme,
(sila ke-5)
menghargai setiap
siswa yang
membutuhkan
bantuan konseling
➢ Etika Publik,
(Bersikap hormat),
Konsultasi dengan
kepala sekolah dan
guru BK dengan
Dengan terciptanya
Pojok Konseling dapat
mewujudkan misi
sekolah yaitu :
“Melaksanakan konsep
manajemen mutu yang
akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik
dan tenaga
kependidikan yang
amanah, santun,
kompeten dan tangguh
dalam rangka
perwujudan peserta
Kegiatan ini
mengandung
nilai
Responsif;
dalam
kegiatan
Page 41
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 34
penyampaian baik
dan hormat
➢ Komitmen Mutu
(Orientasi mutu),
Melayani konseli
yang membutuhkan
bimbingan dengan
ramah
➢ Anti Korupsi,
(Mandiri) Mencetak
banner dengan
biaya sendiri
didik yang berakhlak
mulia dengan prestasi
yang luar biasa”
7. Melakukan
Evaluasi
Layanan
a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah
b. Menyediakan alat kamera atau handpone untuk merekam video.
c. Mengarahkan Peserta didik untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baik ketika menceritakan pesan-kesannya untuk evaluasi layanan BK
d. wawancara kepada peserta didik tentang kesan mengikuti layanan bimbingan karir
Hasil respon peserta didik terhadap layanan bimbingan karir yang diberikan berupa video
➢ Akuntabilitas, memberikan bukti nyata dari hasil dan proses layanan yang dilakukan, berupa video
➢ Nasionalisme, (Sila ke-3) mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan santun
➢ Etika Publik Mengajak peserta didik menceritakan pesan dan kesannya tanpa
Dengan adanya kegiatan
evaluasi dapat
mewujudkan misi
sekolah yaitu :
“Melaksanakan konsep
manajemen mutu yang
akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik
dan tenaga
kependidikan yang
amanah, santun,
kompeten dan tangguh
dalam rangka
perwujudan peserta
didik yang berakhlak
Kegiatan ini
mengandung
nilai
Integritas;
dalam
kegiatan
Page 42
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 35
paksaan ➢ Komitmen Mutu:
Laporan berupa video kondisi nyata peserta didik, yang menjadi perbaikan layanan selanjutnya
➢ Anti Korupsi Proses wawancara tidak mengganggu jam pelajaran (disiplin)
mulia dengan prestasi
yang luar biasa”
Page 43
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 36
F. Jadwal Rencana Aktualisasi
Tabel 4.6. Jadwal Rencana Aktualisasi
NO KEGIATAN Februari Maret
Output/Hasil 2 3 4 1
1. Assessment Non-tes (wawancara) 1. Data siswa
2. Video wawancara
2.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Konseling (RPL BK) “Aku dan
Cita-citaku”
1. RPL BK
2. Materi Layanan BK
3. Layanan klasikal bimbingan tentang Aku dan
cita-citaku
1. lembar evaluasi proses
2. Foto Kegiatan
4. Pengenalan profesi melalui “Kelas Inspirasi” 1. cita-cita yang ditempel di pohon cita-cita
2. Literasi
3. Foto Kegiatan
5. Membuat POP UP tentang cita-citaku 1. POP UP tentang cita-citaku
2. Literasi
3. Foto Kegiatan
6. Membuat Pojok Konseling “Poling Spansa”
1. Pojok Konseling
2. Banner tentang “Poling Spansa”
3. Buku pengunjung Pojok Konseling
4. Foto Kegiatan
7. Melakukan Evaluasi layanan Hasil respon peserta didik terhadap layanan
bimbingan karir yang diberikan berupa video
Page 44
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Nilai – nilai dasar CPNS yang didapatkan saat menjalani masa habituasi
telah diimplementasikan dalam kegiatan off campus atau aktualisasi. Kegiatan
aktualisasi dilaksanakan terhitung tanggal 05 Februari 2020 sampai dengan 17
Maret 2020. Identifikasi isu dalam kegiatan aktualisasi ini adalah Peserta didik
belum memiliki pengetahuan karir dan cita-cita di masa depan”. Langkah-langkah
penyelesaian atau gagasan pemecah isu yang penulis tawarkan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut terdiri dari 7 kegiatan, yakni ; a) Assesment
Non-tes, mengumpulkan informasi dan data yang berkaitan dengan pengetahuan
karir dan cita-cita siswa, b) menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
Konseling (RPL BK), c) layanan klasikal bimbingan tentang Aku dan cita-citaku,
d) pengenalan profesi melalui “Kelas Inspirasi”, e) membuat POP UP tentang
cita-citaku, f) membuat Pojok Konseling “Poling Spansa” dan g) melakukan
evaluasi. Adapun tahapan, bukti dan hasil/output dari kegiatan-kegiatan
aktualisasi tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Assesment Non-tes, mengumpulkan informasi dan data yang berkaitan
dengan pengetahuan karir dan cita-cita peserta didik
Assesment non-tes adalah penilaian yang digunakan untuk melihat gambaran
tentang kondisi responden (mereka yang mengerjakan instrument melalui
pengadministrasiaan yang di lakukan oleh penyelengara atau konselor ).
Seperti : observasi, angket, wawancara, sosiometri, dan inventori. Adapun
dalam kegiatan ini saya menggunakan teknik wawancara dengan tujuan untuk
memperoleh informasi untukk menjelaskan kondisi peserta didik tentang
pengetahuan karir dan cita-cita mereka.
37 Latsar CPNS Gol. III Akt. IX
Page 45
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 38
Gambar 1.
Menyiapkan instrument wawancara
Gambar 2.
Instrument wawancara
Adapun Tahapan dalam kegiatan Assesement Non tes antara lain :
a. Menyiapakan bahan instrument angket dan wawancara
b. Mengkonsultasikan kegiatan wawancara dengan Kepala Sekolah
c. Melakukan wawancara dengan peserta didik mengenai pengetahuan karir
dan cita-cita (video)
d. Pengolahan data dan informasi yang diperoleh
Deskripsi Kegiatan
Sebelum berkonsultasi
dengan kepala sekolah, penulis
menyiapkan instrumen pertanyaan
yang akan disampaikan kepada
peserta didik pada saat wawancara dan
tertulis, sebagai bentuk akuntabilitas
(tanggung jawab) dengan memahami
kondisi peserta didik. Selanjutnya
penulis melakukan konsultasi dengan
kepala sekolah dengan menyampaikan
instrument yang telah disiapkan
tersebut. Dan menyampaikan tujuan
dilakukannya wawancara guna membantu
mewujudkan visi misi SMP Negeri 1
Balikpapan. Dalam berkonsultasi penulis menggunakan bahasa yang santun
dan berpenampilan rapi (Etika Publik). Setelah mendapatkan persetujuan dari
Bapak kepala sekolah, saya menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
agar pelaksanaan berjalan lancar dan sesuai target.
Page 46
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 39
Gambar 3.
Konsultasi dengan Kepala Sekolah
Gambar 4.
Wawancara 1 dengan peserta didik
Tahap selanjutnya adalah wawancara
kepada peserta didik, tahap ini
dilaksanakan pada hari Rabu, 12
Februari 2020 di ruang BK dan pojok
baca sekolah pada saat kegiatan
istirahat, wawancara ini bertujuan
agar dapat memperoleh informasi
pengetahuan peserta didik tentang karir dan
cita-cita mereka, serta materi layanan apa yang mereka butuhkan pada waktu
dekat. Tahap ini juga menunjukkan betapa kami menghargai kesempatan
pengembangan diri setiap peserta didik Nasionalisme (sila ke-5), untuk mencapai
perkembangan yang optimal.
Gambar 5.
Wawancara 2 dengan peserta didik
Page 47
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 40
Setelah proses wawancara, hal yang selanjutnya dilakukan adalah mengolah data
dan informasi dari peserta didik, dilaksanakan pada hari kamis, 13 Februari 2020
di ruang BK. Melalui pengelolaan data ini maka akan diperoleh gambaran yang
jelas mengenai kondisi Peserta Didik sehingga dapat dibuat rencana penyelesaian
masalah yang efektif dan efisien (Komitmen Mutu).
Adapun hasil wawancara tersebut sebagai berikut :
Tabel 4.6. Hasil Wawancara
No. Nama Pengetahuan
Karir Cita-cita
Materi layanan
BK yang di
Butuhkan
1. Responden 1 Belum tahu apa
itu karir
Belum tau mau
jadi apa
2. Responden 2 Pengen jadi
pelukis dan
Pembina
pramuka
3. Responden 3 Belum tahu apa
itu karir
Pengen jadi
Jaksa
Materi tentang
karir
4. Responden 4 Karir itu seperti
pekerjaan
Pengacara Materi tentang cita-
cita masa depan
5. Responden 5 Belum tahu apa
itu karir
Pengacara Materi tentang
karir
6 Responden 6 Belum tahu apa
itu karir
Dokter Materi tentang
karir
7 Responden 7 Belum tahu Belum ada Cita-cita
8 Responden 8 Belum tahu Belum ada Cita-cita
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan Assesment non-tes ini dapat memberikan gambaran kepada
peserta didik tentang pengetahuan karir dan membantu penulis dalam
mengumpulkan data yang valid serta dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini sesuai
misi sekolah “Melaksanakan konsep manajemen mutu yang akuntabilitas
dalam mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang amanah,
Page 48
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 41
santun, kompeten dan tangguh dalam rangka perwujudan peserta didik yang
berakhlak mulia dengan prestasi yang luar biasa”
Analisis Dampak Kegiatan
Kegiatan Assesment Non-tes, mengumpulkan informasi dan data yang
berkaitan dengan pengetahuan karir dan cita-cita peserta didik dalam bentuk
wawancara berdampak tidak hanya bagi pelaku inisiasi, melainkan juga bagi
objek yaitu peserta didik dan sekolah tempat dilaksanakannya kegiatan yaitu SMP
Negeri 1 Balikpapan. Bagi Pelaku Inisiasi, kegiatan ini belum tentu dapat
terlaksana dengan baik bila tidak mengacu pada nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, antikorupsi dan manajemen mutu.
Kegiatan ini harus dilakukan dengan santun, dikoordinasikan dengan baik, cermat,
jujur, sesuai kompetensi, dan transparan. Bagi Objek yaitu Peserta didik,
kegiatan ini memberikan dampak pada keberanian mereka memandang masa
depan, memiliki pengetahuan tentang karir dan termotivasi untuk berprestasi
sesuai kemampuannya masing-masing. Adapun dampak bagi sekolah yaitu sesuai
dengan visi dan misi SMP Negeri 1 Balikpapan sebagai sekolah yang
mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia, berprestasi, sehat dan berbudaya
lingkungan.
Faktor penghambat dan pendukung
Faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah belum adanya waktu yang
terjadwal untuk meminta kesiapan peserta didik dalam meminta pendapat atau
wawancara, selain itu juga perlengkapan rekaman video masih menggunakan
hp android yang sederhana sehingga hasil rekaman belum maksimal. Adapun
faktor pendukung yaitu Kepala Sekolah dan guru BK SMP Negeri 1
Balikpapan sangat mendukung kegiatan yang dilakukan karena dapat memberi
nuansa baru bagi peserta didik sebelum memulai layanan bimbingan dan
konseling.
Page 49
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 42
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling (RPL
BK)
Berbicara mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran atau biasanya
disingkat menjadi RPP tidak asing lagi dikalangan para guru. RPP merupakan
salah satu item perangkat pembelajaran yang harus disiapkan sebelum melaksanan
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Begitupun dengan layanan BK, yang
lebih dikenal dengan rencana pelaksanaan layananan (RPL BK). Rencana
pelaksanaan layanan ini bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan
Guru BK/Konselor selama proses layanan agara lebih mudah menyampaikan
materi layanan kepada peserta didik dan peserta didik mudah memahami dengan
baik.
Tahapan kegiatan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
Konseling (RPL BK) antara lain :
a. Membuat rancangan Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling
(RPL BK)
b. Menyiapkan materi layanan BK
c. Mencetak Rencana layanan yang telah dirancang untuk dikoreksi dan
diberikan masukan oleh mentor.
d. Mengkonsultasikan Rancangan RPL BK dengan Guru BK dan Kepala
Sekolah
e. Setelah disetujui, Rencana Pelaksanaan layanan BK ditandangani mentor.
f. Rencana Pelaksanaan layanan siap untuk diterapkan kedalam proses layanan
klasikal
Page 50
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 43
Gambar 6.
Panduan layanan Bimbingan Karir
Deskripsi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan membuat rencana pelaksanaan layanan ini dilaksanakan
selama kegiatan aktualisasi atau sebelum layanan BK diberikan baik secara
klasikal maupun non klasikal. Pada saat menyusun RPL perlu memperhatikan
beberaa hal sebagai panduan untuk memberikan layanan kepada peserta didik
dengan memperhatikan perbedaan individu peserta didik, mendorong
partisipasi aktif peserta didik, memberikan umpan balik dan tindak lanjut,
adanya keterkaitan dan keterpaduan komponen layanan, dan menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi. Tahap pelaksanaan dimulai dengan
Kegiatan kedua ini, penulis mulai pada hari sabtu, 15 Februari 2020. Tahap
pertama penulis membuat rencana dan target penyelesaian RPL pada hari
tersebut sebagai bentuk Akuntabilitas adanya kejelasan target dalam membuat
rencana pelaksanaan layanan BK. Awalnya penulis memperhatikan data yang
diperoleh pada kegiatan pertama, kemudian penulis merancang pelaksanaan
layanan BK yang sesuai dengan pedoman panduan pelayanan bimbingan karir,
adapun metode yang digunakan pada
penyusunan RPL ini adalah
Experiential learning (EL). Metode
EL ini adalah suatu pendekatan
dalam pemberian layanan bimbingan
menggunakan dinamika yang efektif
bagi perkembangan individu yang
terlibat. Dikatakan efektif ketika
mampu menghadirkan suasana jiwa
yang diantara peserta yang terlibat,
meningkatkan spontanitas,
munculnya perasaan positif,
meningkatkan minat atau gairah untuk
semakin terlibat dalam proses,
memungkinkan terjadinya katarsis, dan meningkatkan kemampuan sosialnya
Page 51
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 44
Gambar 7.
RPL BK
(Prayitno, dkk, 1998:90). Pada dasarnya pembelajar EL menekankan pada
partisipasi aktif individu untuk terbuka dalam menerima pengalaman baru yang
berbeda dan mentransformasikan pengalaman tersebut untuk mendapat
pengetahuan baru.
Metode ini dipilih karna proses dan hasilnya dapat dirasakan bahwa
belajar melalui pengalaman lebih efektif dan dapat mencapai tujuan secara
maksimal. Langkah-langkahnya pun sederhana dimulai dengan melakukan
(do), refleksikan (reflect) dan kemudian terapkan (apply). Jika dielaborasi lagi
maka akan terdiri dari lima langkah, yaitu mulai dari proses mengalami
(experience), berbagi (share), analisis pengalaman tersebut (proccess),
mengambil hikmah atau menarik kesimpulan (generalize), dan menerapkan
(apply). Begitu seterusnya kembali ke fase pertama, alami. Siklus ini
sebenarnya tidak pernah berhenti. Masing-masing tujuan dari rangkaian
tersebut kemudian muncul langkah-langkah experiential learning, yaitu:
Concrete experience, Reflective observation, Abstract conceptualization,
Active experimentation. RPL yang dibuat pada kegiatan ini bertema aku dan
cita-citaku, yang dibagi menjadi 2 pertemuan di antaranya tentang pemahaman
diri (kelebihan dan kekuranganku) dan cita-citaku.
.
Page 52
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 45
Gambar 8.
Konsultasi dengan Guru BK
menyusun RPL dengan baik sebagai salah satu bentuk tanggungjawab seorang
Guru (Nasionalisme) dan berusaha menghadirkan hal-hal baru agar proses
layanan lebih menyenangkan (Komitmen Mutu). Dalam perencanaan ini saya
menggunakan perlengkapan yang ada seperti laptop, proyektor dan media lain
yang mendukung (anti korupsi).
Setelah rancangan selesai kemudian dicetak untuk dikoreksi dan diberikan
masukan oleh guru BK dan kepala sekolah. Pada hari senin, 17 Februari 2020
saya melakukan konsultasi
dengan guru BK dan kepala
sekolah untuk menerima masukan
dan saran (Etika Publik) terkait
RPL yang saya buat. Setelah
disetujui, Rencana Pelaksanaan
layanan BK ditandangani mentor
dan siap untuk diterapkan kedalam
proses layanan klasikal
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
kegiatan menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan konseling (rpl
bk) ini dapat meningkatkan efektivitas pelayanan bk yang sesuai dengan
kondisi peserta didik untuk mewujudkan pelayanan yang optimal guna
mencapai perkembangan peserta didik yang optimal, berakhlak mulia,
berprestasi, sehat dan berbudaya lingkungan. Hal ini juga sesuai dengan misi
sekolah yaitu: Mewujudkan perangkat kurikulum serta sarana prasarana
yang lengkap, berwawasan ke depan untuk mewujudkan prestasi
akademik peserta didik yang sehat serta mutu lulusan yang kompetitif
dalam melanjutkan sekolah.
Page 53
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 46
Analisis Dampak Kegiatan
Kegiatan menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan konseling
(RPL BK) ini berdampak tidak hanya bagi pelaku inisiasi, melainkan juga
bagi objek yaitu peserta didik dan sekolah tempat dilaksanakannya kegiatan
yaitu SMP Negeri 1 Balikpapan. Bagi Pelaku Inisiasi, kegiatan ini belum
tentu dapat terlaksana dengan baik bila tidak mengacu pada nilai-nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi.
Kegiatan ini harus dilakukan dengan jelas sesuai target, bertanggungjawab,
siap menerima kritik dan saran, dikoordinasikan dengan baik, cermat, jujur,
sesuai kompetensi, dan transparan. Bagi Objek yaitu Peserta didik, kegiatan
ini memberikan dampak pada pemahaman mereka tentang diri dan cita-cita
mereka di masa depan. Adapun dampak bagi sekolah yaitu sesuai dengan visi
dan misi SMP Negeri 1 Balikpapan sebagai sekolah yang mewujudkan peserta
didik yang berakhlak mulia, berprestasi, sehat dan berbudaya lingkungan.
Faktor penghambat dan pendukung
Adapun faktor penghambat pada kegiatan ini adalah penulis beberapa kali
merubah format RPL karena RPL yang digunakan saat ini adalah format satu
lembar, secara perlahan penulis mencoba mempelajari. Sementara faktor
pendukungnya adalah adanya rekan BK yang saling mendukung dan menjadi
teman diskusi dalam pembuatan RPL.
3. Layanan bimbingan klasikal tentang Aku dan cita-citaku
Layanan Bimbingan klasikal adalah layanan dasar bagi siswa yang
berjumlah antara 30-40 orang melalui kegiatan klasikal yang disajikan secara
sistematis, terjadwal, bersifat preventif, dan memberikan pemahaman diri dan
pemahaman tentang orang lain yang berorientasi pada bidang pembelajaran,
pribadi, sosial dan karir dengan tujuan menyediakan informasi yang akurat dan
Page 54
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 47
dapat membantu individu untuk merencanakan pengambilan keputusan dalam
hidupnya kemudian mengembangkan potensinya secara optimal. Pada kegiatan
ini, penulis memberikan layanan tentang aku dan cita-citaku yang sesuai
dengan assessment yang dilakukan pada kegiatan sebelumnya. Dilaksanakan
pada Rabu, 19 Februari 2020 di kelas 8.11 yang berjumlah 32 orang.
Deskripsi Kegiatan
Pertemuan I
Kegiatan ini dilaksanakan pada, Rabu 19 Februari 2020 di kelas
8.11 dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Pada tahap pertama saya
menyiapkan RPL dan kertas HVS untuk kebutuhan layanan
(Akuntabilitas), kemudian memulai kegiatan dengan berdo’a
(nasionalisme, Sila ke-1), mengecek kehadiran, menyampaikan tujuan
kegiatan layanan di antaranya agar peserta didik dapat menuliskan kelebihan
dan kekurangan diri dan orang lain, mampu mengidentifikasi persamaan
kelebihan dan kekurangan diri dari dua sudut pandang (diri sendiri dan
orang lain, mengaitkan kedua pandangan dengan kondisi ideal diri yang
diharapkan, mengemukakan pendapat peserta didik tentang kegiatan yang
dilakukan. Setelah disampaikan tujuan, tahap selanjutnya saya membagikan
kertas HVS kepada peserta didik, kemudian mengarahkan peserta didik
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya dari sudut pandang diri
sendiri, setelah itu di balik kertas mereka dan secara bergilir di berikan
kepada teman di sampingnya secara terus menerus dam mengarahkan
peserta didik mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya dari sudut
pandang orang lain. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa tanpa terkecuali
(Etika Publik) Tahap selanjutnya silakukan kesimpulan sebagai feed back
dari peserta didik (Komitmen mutu) dilanjutkan dengan berdo’a. Kegiatan
diakhiri setelah bel pergantian jam pelajaran berbunyi (anti korupsi,
bersikap adil).
Page 55
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 48
Gambar 9.
Kegiatan Layanan Klasikal Pertemuan I
(memahami kelebihan dan kekuranganku)
Pertemuan ke II
Setelah pertemuan pertama tentang memahami kelebihan dan
kekurangan diri dari sudut pandang diri dan orang lain, serta kondisi ideal
yang mereka inginkan. Selanjutnya peserta didik diajak mengenal cita-cita
impian dari perjalanan cerita orang sukses. Tahap pertama dimulai dengan
berdo’a, mengecek kehadiran peserta didik, menyampaikan tujuan
kegiatan layanan, yang diantaranya agar peserta didik dapat menjelaskan
pengertian cita-cita, memahami hubungan cita-cita, karir dan kesuksesan,
Page 56
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 49
menganalisis faktor-faktor dalam menggapai cita-cita dan memilih cita-
cita yang diimpikan. Selanjutnya pemutaran video tentang tentang cita-cita
dan perjalanan Danang Ambar Prabowo Secara singkat video tersebut
menggambarkan cita-cita dan impian seorang danang, ia menuliskan
sebanyak 100 target hidupnya dalam dua lembar kertas buram kemudian
menempelkannya di pintu lemari baju sehingga teman-temannya juga bisa
dengan jelas melihatnya. Pada akhirnya, sang waktu menjadi saksi
keberhasilannya mencapai mimpi-mimpi itu. Satu per satu ia coret daftar
rincian target-targetnya. Ia buktikan pada orang-orang yang dulu
meragukan kemampuannya, bahwa Allah telah mewujudkan mimpinya
bahkan rencana Allah jauh lebih luar biasa. Setelah itu peserta didik diajak
menuliskan cita-cita di buku mereka masing-masing, kemudian
mengambil kesimpulan, dan kegiatan diakhiri dengan doa.
Gambar 10.
Kegiatan Layanan Klasikal Pertemuan ke 2
tentang Cita-citaku
Page 57
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 50
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan layanan klasikal ini sebagai pengantar peserta didik pada
pengetahuan dan cita –cita mereka di masa depan. Sebelum mereka menelusuri
mereka ingin menjadi apa kelak, mereka perlu mengetahui potret diri,
memahami kelebihan dan kekurangan mereka yang sangat berpengaruh pada
pencapaian cita-cita. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatan
semangat belajar siswa, baik dari segi akademik maupun non akademik
sehingga sangat berkontribusi dalam pencapaian perkembangan optimal peserta
didik. Hal tersebut sesuai dengan misi sekolah “Melaksanakan konsep
manajemen mutu yang akuntabilitas dalam mewujudkan pendidik dan
tenaga kependidikan yang amanah, santun, kompeten dan tangguh dalam
rangka perwujudan peserta didik yang berakhlak mulia dengan prestasi
yang luar biasa”
Analisis Dampak Kegiatan
Kegiatan ini berdampak pada meningkatnya pemahaman peserta didik
mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya, menerima keadaan dirinya agar
mampu mengoptimalkan kemampuan yang ada pada dirinya, menjadi sumber
semangat mereka untuk terus mengasah kemampuan bahwa setiap kita punya
kelebihan dan kekurangan yang patut disyukuri. Selanjutnya setelah mereka
memahami apa yang menjadi potret diri mereka , peserta didik lebih objektif
memandang masa depan, mengarahkan dirinya ke arah minat yang sesuai
dengan keadaan dirinya dan dengan kondisi seperti ini menjadi indikasi
berkembangnya kemampuan peserta didik ke arah yang lebih optimal.
Page 58
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 51
Faktor Penghambat dan Pendukung
Pada kegiatan ini ditemukan faktor penghambat kurangnya waktu/durasi
tatap muka dengan peserta didik, karna hanya 40 menit setiap pertemuan dan
ditambah tidak ada jam khusus untuk BK. Adapun faktor pendukungnya adalah
tersedianya fasilitas BK dalam meberikan layanan seperti LCD, Speaker dan
lain-lain.
4. Pengenalan profesi melalui “Kelas Inspirasi”
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran,
keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik, dan lain sebagainya.
Pengenalan profesi ini menjadi sangat penting karena Dengan begitu peserta
didik akan punya target yang jelas sejak dini ingin menjadi apa saat tumbuh
dewasa nanti. Untuk itu diperlukan pengenalan berbagai jenis pekerjaan yang
detail sejak dini. Harapannya mereka akan berupaya lebih baik lagi untuk
mencapai profesi yang memang mereka minati. Pada kegiatan ini, penulis
berinisiasi mengajak alumni SMP Negeri 1 Balikpapan yang sudah menggeluti
profesinya masing-masing sesuai bidangnya, berbagi dan menginspirasi peserta
didik berdasarkan pengalaman sekolah dan pengalamannya menggapai profesi
yang dinginkan hingga menjadi seperti saat ini.
Tahap Kegiatan kelas Inspirasi antara lain :
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah dan Guru BK SMPN 1 Balikpapan
b. Menghubungi narasumber KI (Dokte dan influencer instagram)
c. Menyiapkan kebutuhan pelaksanaan Kelas Inspirasi (design background,
pohon cita-cita dan ruang multimedia)
d. Pelaksanaan Kelas Inspirasi
e. Evaluasi peserta didik dengan menempelkan cita-cita mereka pada pohon
cita-cita
Page 59
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 52
Deskripsi Kegiatan
Sebagai langkah awal, pada Senin, 24 Februari 2020 saya meminta
bimbingan dari Kepala Sekolah sebagai Mentor saya dan menyampaikan
perencanaan pelaksanaan kelas inspirasi pada hari Rabu, 26 februari 2020
Akuntabilitas (Kejelasan Target).
(Gambar. 11 Konsultasi dengan Mentor)
Setelah itu, saya berkoordinasi dengan rekan-rekan guru BK untuk
mendapatkan rekomendasi alumni yang dapat diundang mengisi kelas
inspirasi, namun terlebih dahulu saya sampaikan bahwa pemateri yang
sesuai dengan peserta didik, kekinian dan millenials.
(Gambar 12. Konsultasi dengan Rekan guru BK)
Page 60
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 53
Selanjutnya, saya menghubungi narasumber yang telah direkomendasikan
oleh rekan guru BK, saya menghubungi melalui media sosial DM
instagram dengan bahasa yang santun (etika publik).
Yang pertama Alifia Tira Tsabithah alumni SMP Negeri 1 pada tahun
2015 yang saat ini berprofesi sebagai seorang penyanyi dan master of
ceremony (MC) di Balikpapan. Kemudian yang kedua dr. Liny
Rahmaningtyas, alumni SMP Negeri 1 pada tahun 2008, yang saat ini
berprofesi sebagai seorang dokter di RSKD Kanujoso Djatiwibowo
(Gambar 13. Menghubungi Narasumber KI)
Kemudian saya merancang design background untuk kegiatan kelas
inspirasi dengan menggunakan media power point.
(Gambar 14. Menyiapkan design background Kelas Inspirasi)
Page 61
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 54
Selanjutnya menyiapkan design
banner pohon cita-cita yang akan
digunakan untuk menempelkan cita-
cita peserta didik yang telah mereka
tuliskan, kemudian mengirim ke
percetakan, dan keesokan harinya
diambil dipercetakan.
(Gambar 15. Design Background Kelas Inspirasi)
(Gambar 16. Design Background Kelas Inspirasi)
Persiapan selanjutnya adalah mengkondisikan ruang multimedia, dengan
menghubungi wakasek di bidang sarpras Bapak Mat Sholeh, pada hari
selasa, 24 februari 2020. Beliau merekomendasikan ruang multimedia
untuk digunakan.
Gambar 17.
Persiapan ruang Multimedia untuk kelas Inspirasi
Page 62
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 55
Tahap selanjutnya, Pelaksanaan Kelas Inspirasi yang dilaksanakan pada
Rabu, 26 Februari 2020. Awalnya penulis membuka kegiatan dengan salam
dan berdo’a. mengecek kehadiran siswa, kemudian mengajak siswa untuk
ice breaking. Kegiatan ini dilakukan sebagai pengantar untuk peserta didik
agar lebih bersemangat dan siap menerima materi selanjutnya.
Gambar 18.
Ice breaking sebelum kegiatan kelas inspirasi
Materi Inspirasi pertama diberikan oleh Alifia Tira seorang penyanyi dan
MC di Balikpapan, ia menyelesaikan sekolah di SMP Negeri 1 Balikpapan
pada tahun 2015, pada saat sekolah ia mengikuti banyak kegiatan
ekstrakurikuler dan juga tak ketinggalan pelajaran, di sekolah ia masuk
kelas unggulan. Kegiatan yang ia ikuti di sekolah seperti ekskul tari dan
green generation. Ia memulai karirnya sejak masih kecil dengan mengisi
siaran radio dan menjadi penyanyi di kegiatan pesta. Ia menggeluti
kegiatan tersebut sampai pada usia 20 tahun ini, mengikuti banyak lomba,
MC, mengisi kegiatan di Balikpapan, juga bekerja di instansi pemerintah.
Semangat pantang menyerah yang ia berikan kepada peserta didik begitu
luar biasa, pada akhir penyampaiannya materinya ia menyampaikan bahwa
kesuksesan itu diraih bukan dengan berleha-leha, kita harus siap menjadi
orang yang berbeda, percaya dengan kemampuan diri kita, rajin berdo’an
dan harus bangkit dari zona kaum rebahan (keluar dari zona nyaman)
Page 63
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 56
Gambar 19.
Penyampaian Inspirasi dari Alifia Tira Tsabithah
Inspirasi yang kedua disampaikan oleh dr. Liny Rahmaningtyas, saat ini
beliau berprofesi sebagai seorang dokter di rumah sakit umum kanudjoso
Balikpapan, dalam penyampaiannya dr liny menyampaikan hal yang
berbeda dengan pemateri pertama, bahwa ia ketika sekolah di SMP 1
hanya 2 tahun karna mengikuti kelas akselerasi hingga beliau SMA,
kegiatan beliau di sekolah dan di rumah, belajar dan terus belajar juga
tidak mengikuti kegiatan ekskul sekolah. Beliau menyampaikan saat ini ia
meraih gelar dokter banyak usaha yang ia lakukan terutama belajar dengan
semangat dan terus menebar kebaikan kepada sesama.
Gambar 20.
Penyampaian Inspirasi dari dr. Liny Rahmaningtyas
Page 64
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 57
Kedua pemateri tersebut dihadirkan berdasarkan rekomendasi guru
BK dan sesuai dengan kebutuhan Peserta didik (Komitmen Mutu) yang
kekinian dan millenials, masing-masing berasal dari bidang seni dan
kedokteran, dengan harapan mereka mendapatkan inspirasi dari 2 profesi
yang berbeda. Adapun akhir dari kegiatan kelas inspirasi ini adalah peserta
didik menuliskan cita-cita yang mereka impikan di masa depan
(Nasionalisme), dan secara berani dan percaya diri menempelkan di
pohon cita-cita, hal ini merupakan feed back dari peserta didik terhadap
materi yang mereka peroleh pada kegiatan kelas inspirasi ini.
s
Gambar 21.
Peserta didik Menuliskan cita-cita impian mereka
Gambar 22.
Peserta didik menempelkan cita-cita impian mereka pada pohon cita-cita
Page 65
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 58
Gambar 23.
Dokumentasi Peserta didik dengan Narasumber Kelas Inspirasi
Gambar 24.
Dokumentasi peserta didik menempelkan cita-cita di pohon cita-cita
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Kegiatan kelas Inspirasi ini memberikan gambaran dan pemahaman
kepada siswa tentang bagaimana proses seseorang meraih cita-cita yang
diimpikan, menggali potensi dan memberi semangat berprestasi. Kegiatan
ini sangat bermanfaat dalam meningkatan semangat belajar siswa, baik dari
segi akademik maupun non akademik. Hal tersebut sesuai dengan misi
sekolah “Menumbuhkembangkan minat baca peserta didik melalui
gerakan literasi sekolah serta pembelajaran yang menyenangkan dan
Page 66
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 59
perilaku keteladanan” Dan “Menumbuhkembangkan minat dan bakat
peserta didik di bidang seni, olah raga dan ketrampilan, melalui
kegiatan ekstrakurikuler guna mewujudkan prestasi berbagai lomba
non akademik.
Analisis Dampak Kegiatan
Kegiatan kelas inspirasi ini berdampak tidak hanya bagi pelaku
inisiasi, melainkan juga bagi objek yaitu peserta didik dan sekolah tempat
dilaksanakannya kegiatan yaitu SMP Negeri 1 Balikpapan. Bagi Pelaku
Inisiasi, kegiatan ini belum tentu dapat terlaksana dengan baik bila tidak
mengacu pada nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan antikorupsi. Kegiatan ini harus dilakukan dengan jelas
sesuai target, bertanggungjawab, siap menerima kritik dan saran,
dikoordinasikan dengan baik, cermat, jujur, sesuai kompetensi, dan
transparan. Bagi Objek yaitu Peserta didik, kegiatan ini memberikan
dampak pada pemahaman mereka tentang cita-cita, karir dan kesuksesan di
masa depan. Adapun dampak bagi sekolah yaitu sesuai dengan visi dan
misi SMP Negeri 1 Balikpapan sebagai sekolah yang mewujudkan peserta
didik yang berakhlak mulia, berprestasi, sehat dan berbudaya lingkungan
Faktor Penghambat dan Pendukung
Faktor penghambat pada kegiatan ini adalah terlewatnya persiapan
microfon yang baiknya digunakan di ruang multimedia, yang pada
akhirnya pemateri tidak menggunakan microfon pada saat penyampaian.
Adapun faktor pendukungnya adalah dukungan penuh dari kepala sekolah
dalam penggunaan ruang multimedia yang nyaman untuk peserta didik,
serta partsispasi guru BK yang memberikan saran dan rekomendasi alumni
untuk dijadikan pemateri.
Page 67
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 60
5. Membuat POP UP tentang cita-citaku
Media pop up memiliki pengertian sebagai buku yang ketika halamannya
dibuka akan muncul bagian gambar yang dapat berdiri membentuk unsur 3
dimensi, serta memberikan visualisasi cerita atau informasi yang lebih menarik,
mulai dari tampilan gambar yang membentuk 3 dimensi hingga informasi yang
didapat. Sehingga, dapat menarik perhatian peserta didik dalam memahami
materi. Dari beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media
sangat membantu dalam proses pemberian layanan bimbingan konseling. Hal
ini dapat dibuktikan dalam salah satu penelitian tentang pengembangan Media
Bimbingan Karir Berbasis Multimedia Interaktif Pada Pokok Bahasan
Pengenalan Pekerjaan untuk Siswa Kelas III SDN Percobaan I Kota Malang
(Yely:2009). Dengan adanya media siswa diharapkan lebih bersemangat dan
memahami, sehingga siswa dapat aktif dalam proses belajar di kelas dan
mampu berprestasi. Menurut Walgito (dalam Irham dan Wiyani, 2014:183) alat
dan pelengkap belajar, artinya dalam proses belajar perlu media sebagai alat
yang akan mempermudah dalam menjelaskan baik secara demonstratif maupun
praktek tanpa alat dan perlengkapan belajar proses belajar akan terganggu.
Oleh sebab itu sekolah dan pendidik diharapkan kreatif membuat sendiri media
dan alat-alat pembelajaran. Dari itu semua yang mendasari keinginan untuk
mengembangkan media pop up pengenalan karir pada siswa kelas 8.11.
Media pop up ini akan dirancang dan dibuat oleh siswa kelas 8.11, yang
bahannya disiapkan oleh penulis dan diberikan referensi tutorial untuk
pembuatannya, berisi macam-macam pekerjaan yang dimasukan pada media
pop up disesuaikan dengan cita-cita yang mereka tuliskan pada kelas inspirasi.
Seperti TNI, Dokter, Polisi, Sopir, Guru, Penjahit, Pedagang, Petani, Kepala
desa, Tukang kayu, Tukang roti dan lain sebagainya.
Page 68
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 61
Tahap pertama saya menemui
kepala sekolah selaku mentor
untuk meminta saran dan pendapat
beliau terkait kegiatan POP UP di
kelas 8.11, dalam penyampaian
saya menyampaikan dengan tutur
kata yang santun dan
berpenampilan rapih (Etika
Publik).
Tahap Kegiatan Pembuatan POP UP Cita-citaku, antara lain :
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah dan Guru BK SMPN 1 Balikpapan
b. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan POP UP
c. Mencari referensi tutorial pembuatan POP UP dan disampaikan kepada
siswa
d. Mengarahkan siswa Mendesign POP UP sesuai dengan kreativitasnya
e. Presentasi dan Tanya jawab hasil POP UP yang dibuat
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan membuat POP UP ini dilaksanakan di dalam kelas pada rabu, 04
Maret 2020, untuk menarik perhatian peserta didik melanjutkan langkah-
langkah mereka mengenal cita-cita lebih dekat, selain itu di kelas 8.11 ini
cenderung memiliki kemampuan menggambar yang cukup baik, oleh karena itu
untuk mengembangkan kemampuan tersebut peserta didik diajak untuk
mengeksplor kemampuan menggambar dan menghias POP UP sesuai dengan
kemampuan, kreativitas dan profil cita-cita yang mereka impikan.
Gambar 25.
Konsultasi dengan Kepala Sekolah
Page 69
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 62
Gambar 26.
Alat dan bahan membuat POP UP
Selanjutnya saya menyiapkan alat dan
bahan pembuatan POP UP seperti kertas
buffalo, kertas origami, sticky notes dan
pensil warna (Nasionalisme, rela
Berkorban), adapun alat-alat lain
seperti Pernak-pernik (tali, kancing
baju,dll) peserta didik membawa
masing-masing.
Tahap selanjutanya, saya mencari referensi tutorial pembuatan POP UP dan
disampaikan kepada peserta didik
Gambar 27.
Referensi tutorial membuat POP UP
Tahap selanjutnya yaitu tahap pembuatan POP UP di kelas, secara aktif peserta
didik masing-masing mulai berkreasi dan membuat gambar sesuai dengan cita-
cita mereka.
Gambar 28.
Proses Pembuatan POP UP Cita-citku
Page 70
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 63
Pada proses pembuatan peserta didik saling membantu dan menggunakan
handphone sebagai media penunjang proses pembuatan POP UP, saya
mengajak seluruh peserta didik berpartisipasi aktif dan membimbing mereka
tanpa terkecuali (Akuntabilitas, Adil), selanjutnya dalam proses layanan
ditemukan siswa yang belum mampu menggambar maka teman-teman yang
bisa di antara mereka saling membantu, adapun di antara mereka baru membuat
pertama kali sering bertanya maka tugas kami sebagai pembimbing menjawab
dan melayani dengan sepenuh hati (Komitmen mutu).
Gambar 29.
Hasil POP UP Cita-citku
Tahap terakhir dilakukan evaluasi dengan penyampaian perwakilan beberapa
siswa tentang proses pembuatan POP UP dan presentasi secara singkat tentang
POP UP yang telah dibuat, dan saya mengapresiasi karya peserta didik sesuai
hasil karya yang dibuat dengan jujur (Anti korupsi).
Page 71
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 64
Gambar 30.
Presentasi Hasil POP UP Cita-citku
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Membuat media POP UP cita-citaku salah satu cara mendekatkan peserta
didk pada pengetahuan cita-cita impian mereka, media ini mengasah kembali
kreativitas dan dapat menarik perhatian peserta didik dalam memahami materi.
Sehngga Dengan terciptanya POP UP cita-citaku dapat menjadi perantara
mewujudkan misi sekolah yaitu : “Melaksanakan konsep manajemen mutu
yang akuntabilitas dalam mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan
yang amanah, santun, kompeten dan tangguh dalam rangka perwujudan
peserta didik yang berakhlak mulia dengan prestasi yang luar biasa”.
Analisis dampak kegiatan
Kegiatan ini berdampak pada meningkatnya kemampuan peserta didik dalam
mengetahui karir, jenis-jenis pekerjaan, dan cita-cita mereka di masa depan,
dampak saat ini mendorong semangat belajar, kreativitas dan semangat
berprestasi. kegiatan ini belum tentu dapat terlaksana dengan baik bila tidak
mengacu pada nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan antikorupsi. Kegiatan ini harus dilakukan dengan jelas sesuai target,
bertanggungjawab, siap menerima kritik dan saran, menyampaikan arahan
dengan santun, mengkoordinasikan dengan baik, memandang setiap siswa
Page 72
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 65
memiliki kemampuan, memberikan kesempatan untuk berkarya dan tanpa
membedakan-bedakan antara satu dengan yang lain.
Faktor penghambat dan Pendukung
Adapun faktor penghambat dalam kegiatan ini, hanya ada beberapa siswa yang
sulit memulai membuat POP UP, walaupun sudah di beri dukungan oleh
teman-temannya tetap saja ia belum mau memulai. Akibatnya ia belum
memiliki karya yang dipresentasikan. Faktor pendukungnya adalah didukung
oleh kepala sekolah selaku mentor dan rekan kerja sesama guru BK, dalam
terlaksananya kegiatan menggunakan media POP UP Cita-cita.
6. Membuat Pojok Konseling “Poling Spansa”
Pojok konseling ini dibuat sebagai tindak lanjut kegiatan layanan
bimbingan yang diberikan di kelas. Berdasar pada peserta didik memiliki
karakter yang berbeda, dan unik. Tentu dengan karakter yang berbeda tersebut
juga membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Oleh karena itu saya
memberikan ruang khusus untuk peserta didik yang ingin menyampaikan
cerita, permasalahan atau sekedar sharing. Bukan hanya tentang karir,
melainkan juga pribadi, sosial dan belajar. Adapun sifat layanannya, peserta
didik ada yang datang secara mandiri, dipanggil atau direkomendasikan oleh
wali kelasnya untuk datang. strategi bimbingan dan konseling dilakukan pada
poling spansa ini berupa konseling individual, konsultasi, konseling kelompok
dan bimbingan kelompok.
Tahap-tahap membuat Pojok Konseling “Poling Spansa”
a. Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah dan Guru BK SMPN 1 Balikpapan
b. Mendesain banner “Poling Spansa”
c. Membuat buku Pengunjung Pojok Konseling”
d. Memasang banner di ruang BK
e. Mensosialisasikan “Poling Spansa” kepada peserta didik
Page 73
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 66
Gambar 31.
Konsultasi dengan Kepala Sekolah
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini terlaksana pada akhir februari 2020.
Tahap awal dalam pelaksaanan kegiatan ini adalah
saya melakukan konsultasi dengan kepala sekolah
selaku mentor dengan penyampaian yang baik dan
hormat (Etika public) terkait penyampaian
kegiatan pembuatan POP UP cita-citaku.
Selanjutnya saya mencari referensi di google
tentang design banner pojok konseling. Setelah
menemukan referensi banner pojok konseling,
saya mencoba membuat design banner pada menu Microsoft publisher, saya
menghubungi guru BK yang lain untuk meminta pendapat tentang konten yang
akan dimasukkan pada banner polling tersebut, agar terlihat menarik
(akuntabilitas, tanggung jawab) dan guru BK yang lain pun ada di dalamnya.
Konsultasi saya dengan guru BK dilakukan pada via grup WhatsApp karena
pada pekan tersebut guru BK menjadi proctor simulasi UNBK.
Gambar 32.
Konsultasi dengan Guru BK
Page 74
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 67
Gambar 33.
Design Banner yang siap dicetak
Dari hasil konsultasi tersebut diperoleh
konten “Poling Spansa Mantul”
akronim dari pojok konseling SMP
Negeri 1 Balikpapan mandiri, aktif,
nasionalisme, tanggap dan layak.
Mandiri artinya dalam proses
penyelesaian masalah peserta didik tetap
bebas dalam menentukah arah
penyelesaian masalahnya BK hanya
memfasilitasi dan menguatkan. Aktif
artinya sebuah sikap memperhatikan dan
mendengarkan setiap perkataan atau
perbincangan orang lain.sikap
mendengarkan yang terfokus dan selalu
memberikan respon-respon komunikasi
non verbal dan verbal yang sederhana dalam
proses konseling. Nasionalisme artinya pada
prosesnya peserta didik terus diberi semangat untuk maju, mengembangkan
kemampuan untuk diri, keluarga dan bangsanya. Tanggap artinya sebagai
seorang konselor cepat tanggap dalam menghadapi konseli, merespon dengan
langkah-langkah tertentu. Dan layak artinya memberikan layanan bimbingan
sesuai dengan kondisi peserta didik yang berbeda. Setalah design banner sudah
fix saya menghubungi percetakan yang juga rekan saya untuk mencetak banner
tersebut dan mengambilnya besok hari pada hari jum’at, 28 februari 2020.
Adapun biaya pencetakan banner ini menggunakan biaya sendiri (anti
korupsi).
Page 75
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 68
Gambar 35.
Sosialisasi Poling Spansa
Tahap selanjutnya saya membuat buku kunjungan pojok konseling. Buku
kunjungan ini dibuat sebagai rekam data peserta didik yang berkunjung ke
pojok konseling.
Gambar 34.
Buku pengunjung Poling Spansa
Kemudian memasang banner di pojok ruang BK, dilanjutkan dengan tahap
sosoialisasi tentang pojok konseling, peserta didik menyambut dengan antusias
adanya pojok konseling tersebut, mengingat di ruang BK belum ada ruang
khusus untuk konseling individu maupun kelompok, dengan adanya pojok
konseling tersebut menjadi pertanda bahwa pojok ruang tersebut digunakan
untuk konseling, namun pada prosesnya kegiatan konseling tidak hanya
dilakukan di pojok tersebut, melainkan juga dapat dilakukan di pojok-pojok
baca ataupun secara online via whatsApp.
Page 76
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 69
Gambar 36.
Proses Konseling
Setelah sosialisasi, peserta didik melakukan
konsultasi maupun konseling. Saya sebagai
konselor sekolah menghargai sestiap pesrta
didik yang membutuhkan bantuan konseling
(Nasionalisme, Sila ke-5), dan melayani
mereka dengan ramah (Komitmen mutu) hal
ini menjadi tanggungjawab konselor agar
peserta didik merasa nyaman dengan pelayanan
yang diberikan.
Gambar 37.
Proses Konsultasi
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan terciptanya Pojok Konseling tersebut, dapat mewujudkan misi sekolah
yaitu :
“Melaksanakan konsep manajemen mutu yang akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang amanah, santun,
kompeten dan tangguh dalam rangka perwujudan peserta didik yang
berakhlak mulia dengan prestasi yang luar biasa”
Page 77
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 70
Analisis dampak kegiatan
Kegiatan pojok konseling ini berdampak pada meningkatkan motivasi
belajar dan merubah mindset negative tentang diri dan masa depannya, belajar
mengentaskan masalah, dan lain sebagainya. Kegiatan ini sangat bermanfaat
dalam meningkatkan pemahaman diri peserta didik, baik dari baik dari sisi
pribadi, sosial, belajar dan karirnya. Dengan kegiatan ini peserta didik. kegiatan
ini belum tentu dapat terlaksana dengan baik bila tidak mengacu pada nilai-
nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi.
Kegiatan ini harus dilakukan dengan jelas sesuai target, bertanggungjawab,
memandang setiap siswa memiliki kemampuan, pribadi yang unik yang
mebutuhkan tindakan yang berbeda pula, memberikan penghargaan atas
mereka yang datang, dan melayani dengan ramah dan penerimaan yang baik.
Dengan demikian pojok konseling menjadi salah satu wadah untuk mereka
mengekspresikan rasa dan pengalaman, untuk terus mengembangkan
kemampuan, memperbaiki diri dan mencapai perkembangan yang optimal.
Faktor penghambat dan faktor pendukung
Adapun faktor penghambat dalam kegiatan ini yakni kondisi ruang BK
yang panas dan belum ada ruang khusus untuk konseling individu maupun
kelompok. Faktor pendukung pada kegiatan ini yaitu Kepala Sekolah dan guru
BK SMPN 1 Balikpapan sangat mendukung kegiatan yang dilakukan karena
dapat memberi kesan baru bagi peserta didik ketika masuk di ruang BK.
7. Melakukan Evaluasi Layanan
Evaluasi layanan merupakan kegiatan yang dilakukan diakhir pelaksanaan
layanan untuk mengetahui efektifan dan efisiensi layanan yang telah
dilaksnakan, mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan layanan dan
mengetahui tercapai tidaknya target/tujuan layanan yang telah dirancang.
Page 78
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 71
Tahapan kegiatan evaluasi layanan BK ini antara lain :
a. Konsultasi dengan Kepala Sekolah
b. Menyediakan alat kamera atau handpone untuk merekam video.
c. Mengarahkan Peserta didik untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik ketika menceritakan pesan-kesannya untuk evaluasi layanan BK
d. Wawancara kepada peserta didik
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir pelaksanaan layanan bimbingan
karir, sebagai bukti nyata dari hasil dan proses layanan yang dilakukan,
berupa video (Akuntabilitas). Setelah layanan berakhir saya mulai
melakukan pendekatan persuasif kepada peserta didik dan saat mereka duduk
santai istriahat dengan maksud proses wawancara tidak mengganggu jam
pelajaran (anti korupsi). Tahap yang dilakukakn sebelum memulai
wawancara saya mengarahkan peserta didik untuk menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan santun (Nasionalisme) dan mengajak peserta didik
menceritakan pesan dan kesannya tanpa paksaan (Etika Publik), dan
menyampaikan maksud dari wawancara ini sebagai evaluasi hasil kegiatan
bimbingan karir yang kita lakukan juga untuk perbaikan ke depannya
(komitmen mutu). Ketika memberikan kesempatan untuk menceritakan
pesan dan kesannya setelah proses layanan peserta didik lebih memilih diam
karena masih merasa kurang percaya diri dan merasa malu. Namun setelah
diberikan motivasi beberapa menit, satu atau dua peserta mulai menunjukkan
sikap untuk berani bercerita. Dari hasil wawancara beberapa kegiatan karir
peserta didik ada yang menyampikan menjadi lebih termotivasi, memberikan
wawasan baru, bisa memperbaiki diri dan jadi tahu cita-cita mereka jadi apa.
Page 79
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 72
Gambar 38.
Proses Wawancara
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan adanya kegiatan evaluasi dapat mewujudkan misi sekolah yaitu :
“Melaksanakan konsep manajemen mutu yang akuntabilitas dalam
mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang amanah, santun,
kompeten dan tangguh dalam rangka perwujudan peserta didik yang
berakhlak mulia dengan prestasi yang luar biasa”.
Analisis Dampak Kegiatan
Kegiatan Evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini
berdampak tidak hanya bagi pelaku inisiasi, melainkan juga bagi objek yaitu
peserta didik dan sekolah tempat dilaksanakannya kegiatan yaitu SMP Negeri
1 Balikpapan. Bagi Pelaku Inisiasi, kegiatan ini belum tentu dapat
Page 80
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 73
terlaksana dengan baik bila tidak mengacu pada nilai-nilai akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi. Kegiatan ini
harus dilakukan dengan jelas sesuai target, bertanggungjawab, siap menerima
evaluasi dari peserta didik, dikoordinasikan dengan baik, cermat, jujur, sesuai
kompetensi, dan transparan. Bagi Objek yaitu Peserta didik, kegiatan ini
memberikan dampak pada pemahaman mereka tentang diri dan cita-cita
mereka di masa depan, menumbuhkan keberanian mereka mengemukakan
pendapat, jujur, termotivasi dan semangat berprestasi. Adapun dampak bagi
sekolah yaitu sesuai dengan visi dan misi SMP Negeri 1 Balikpapan sebagai
sekolah yang mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia, berprestasi,
sehat dan berbudaya lingkungan.
Faktor penghambat dan pendukung
Faktor yang mengahambat kegiatan ini seperti persiapan alat rekaman / HP yang
masih belum memadai, peserta didik belum percaya diri, rasa malu dan takut
melakukan kesalahan. Adapun faktor pendukungnya seperti peserta didik yang
proaktif masih bisa diajak untuk bercerita di depan kamera setelah dilakukan
pendekatan persuasif. Pendekatan dilakukan dengan cara memberikan motivasi
kepada peserta didik.
A. Role Model
Dalam program habituasi banyak sekali yang
dapat saya pelajari dari instansi tempat bekerja. Salah
satunya saya menemukan seseorang yang bisa dijadikan
panutan atau role model. Beliau adalah Bapak
Arintoko, S.Pd yang merupakan kepala sekolah
sekaligus mentor saya.
Beliau lahir di Blitar tanggal 25 Mei 1966.
Beliau memulai pendidikan di SDN Ngaglik 1 Kecamatan Srengat (1978),
Page 81
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 74
kemudian melanjutkan di SMP Negeri Blitar (1981), kemudian melanjutkan
di SPG selama 3 tahun (1984). Dan melanjutkan pendidikan di PG SMTP di
Balikpapan (1988), kemudian di UT pendidikan D3 di Balikpapan (2003),
dan Strata satu (S1) di Universitas Negeri Malang (UM) pada tahun 2006.
Beliau memiliki moto “Tidak ada yang tidak bisa”. Karena menurut
beliau segala sesuatu itu bisa dipelajari. Beliau menjalani profesinya dengan
semangat yang tinggi, selain itu beliau juga merupakan sosok yang tegas
dalam mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Karena sikap dan
semangatnya itulah maka penulis ingin meneladani beliau. Harapannya
setelah program Latsar ini penulis juga bisa meniru sikap beliau dalam
bekerja. Bekerja lebih tekun dan semangat dalam menjalani tugas sebagai
pemimpin dan Pegawai Negeri Sipil.
Page 82
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 75
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tujuan nasional bangsa Indonesia dituangkan secara jelas dalam
pembukaan UUD 1945. Guru memiliki peran penting dalam mewujudkan
tujuan nasional tersebut terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan salah satu upayanya yaitu menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang
terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi dalam kegiatan Aktualisasi yang merupakan tugas penting
dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan IX Tahun
2020.
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1
Balikpapan terdiri dari tujuh kegiatan, yaitu ; 1) melakukan assesment non-tes
wawancara 2) menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling (rpl bk) 3) layanan bimbingan klasikal tentang aku dan cita-citaku,
4) pengenalan profesi melalui kelas inspirasi, 5) membuat pop up tentang
cita-citaku, 6) membuat pojok konseling “poling spansa”, dan 7) melakukan
evaluasi pelaksanaan layanan melaui wawancara.
Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam
kegiatan aktualisasi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut mampu
mengatasi isu yang diangkat oleh penulis yaitu kurangnya pengetahuan
peserta didik tentang karir dan cita-cita di SMP Negeri 1 Balikpapan. Dengan
kegiatan-kegiatan tersebut peserta didik memiliki pengetahuan tentang karir,
profesi, dan dapat memiliki gambaran tentang cita-cita di masa depan.
Dengan demikian hal tersebut dapat mendorong peserta didik untuk terus
mengembangkan kemampuannya, memperbaiki dirinya dan terus
bersemangat meraih prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik.
Page 83
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 76
A. SARAN
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan, maka
penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Diri Sendiri
Bagi CPNS sendiri diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan
mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Sekolah
Hendaknya pihak sekolah selalu memberikan dukungan terhadap guru
dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling berupa adanya jam
khusus untuk layanan bimbingan dan konseling.
3. Bagi Peserta Didik
Hendaknya siswa dapat terus meningkatkan pemahaman dan kemampuan
menuju cita-cita yang diimpikan
4. Bagi Orang Tua / Wali Murid
Orang tua siswa / wali murid hendaknya ikut berpartisipasi dan
mendukung kemampuan dan kebutuhan peserta didik dan dapat
menyalurkan sesuai dengan tempatnya.
Page 84
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 77
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
Depdiknas. 2009. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas: Jakarta,
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 32 tahun 2013 Tentang Kode Etik
Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III: Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III: Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III: Etika Publik.Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III: Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan
III: Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole
of Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Page 85
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 78
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Page 86
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 79
Page 87
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 80
Page 88
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 81
Page 89
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 82
Page 90
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 83
Page 91
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 84
Page 92
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 85
Page 93
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 86
Pohon Cita-cita pada kelas inspirasi
Page 94
Latsar CPNS Gol. III Akt. IX 87
Banner Poling Spansa di ruang BK
Page 95
PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 1 BALIKPAPAN Jl. Kapt. P TendeanTelp. (0542) 422703 Fax : (0542) 440746 Balikpapan Website : www.smpn1bpn.sch. Id E-mail : [email protected]
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Nama Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Balikpapan
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Pemahaman Diri (Kelebihan dan kekuranganku)
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
A. Tujuan Layanan Peserta didik dapat :
a. Menuliskan kelebihan dan kekurangan diri dan orang lain
b. Mengidentifikasi persamaan kelebihan dan kekurangan diri dari dua sudut
pandang (diri sendiri dan orang lain)
c. Mengidentifikasi perbedaan kelebihan dan kekurangan diri dari dua sudut
pandang (diri sendiri dan orang lain)
d. Mengaitkan kedua pandangan dengan kondisi ideal diri yang diharapkan
e. Mengemukakan pendapat peserta didik tentang kegiatan yang dilakukan
B. Kegiatan layanan
1. Tahap awal/pendahuluan ✓ Guru BK/konselor mengucapkan salam, berdoa, menyampaikan tujuan,
menjelaskan langkah kegiatan,
✓ Guru BK/konselor mengarahkan (konsolidasi) kegiatan
✓ Guru BK/konselor melaksanakan ice breaking
2. Inti Model / Strategi layanan ; Experential learning
1) Concrete
experience (feeling)
Peserta didik/konseli melibatkan diri dalam pengalaman melalui permainan
“Potret Diri”
2) Reflective Observation
(watching)
Peserta didik/konseli secara individu merefleksikan persepsi, pemikiran,
perasaan dan judgement tentang kelebihan dan kekurangan dirinya dan orang
lain
3) Abstract conceptualization
(thinking)
✓ Peserta didik/konseli mengisi LK Potret Diri pada bagian “Aku Ideal”
✓ Peserta didik/konseli menginaterpretasikan hasil LKPD dan membuat
kesimpulan tentang dirinya
4. Active Experimentation
(doing)
Peserta didik/konseli mempresentasikan pendapat tentang kegiatan yang
dilakukan
3. Penutup ✓ Guru BK/konselor memberikan penguatan
✓ Guru BK/konselor merencanakan tindak lanjut
C. Evaluasi
1. Evaluasi Proses focus pada identifikasi kekuatan dan kelemahan strategi pelaksanaan layanan
yang meliputi materi, metode, teknik, media, waktu, dll
2. Evaluasi Hasil meliputi perubahan untuk berfikir positif, perasaan positif, perubahan perilaku
peserta didik dan rencana tindakan
Balikpapan, 11 Februari 2020
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Balikpapan Guru Pembimbing
Arintoko, S.Pd Marhani, S.Pd
NIP 19660525 199103 1 017 NIP 19920530 201903 2 017
Page 96
PEMAHAMAN DIRI
Pemahaman diri yang objektif akan membuat seseorang mengerti akan dirinya,
termasuk kelemahan dan kelebihan yang dimiliki serta bisa bersikap positif dalam
menanggapi kelemahan dan kelebihan yang ada. Menurut Loekmono tujuan mengenal dan
memahami diri sendiri bukannya untuk membuat orang menjadi kecewa setelah
mengetahui bagaimana kepribadian dirinya, tetapi diharapkan agar setelah mengenal dan
memahami dirinya sendiri seseorang dapat menerima kenyataan yang ada lalu berusaha
dengan yang ada pada dirinya untuk mengembangkan pribadinya agar sehat dan memiliki
karakteristik yang positif.
Memahami diri sendiri merupakan suatu tugas yang sulit. Ini memerlukan usaha
memahami diri sendiri sepanjang kehidupan secara objekif. Untuk mencapai pemahaman
diri yang memadai dituntut pemahaman tentang dirinya menurut keadaan yang
sesungguhnya.
Setiap orang adalah unik, berbeda satu dengan yang lain, bahkan kembar identik
pun pasti ada bedanya. Perbedaan tersebut bisa berupa perbedaan fisik, emosi, perasaaan,
tingkah laku, cita-cita, dan sebagainya.
Perbedaan-perbedaan tersebut secara kasat mata ada yang dapat diketahui orang
lain, namun ada pula yang tidak bisa. Oleh karena itu, sampai dengan tahap tertentu, yang
paling mengenal diri seseorang adalah orang itu sendiri.
Dengan mengenal diri, kita memiliki pengetahuan yang cukup luas atas kelebihan
dan kelemahan kita, hobi dan minat kita, ciri-ciri fisik kita, serta sifat-sifat kita yang baik
dan buruk. Berdasarkan pengetahuan tersebut, kita bisa mengasah dan mengembangkan
diri.
Mengenal diri berarti memahami kenyataan diri kita (real self) maupun diri kita
yang diinginkan (ideal self), yang di dalamnya terdapat aspek-aspek, pembentukan diri,
yakni aspek fisik, proses alur pikiran, emosi, perasaan, tingkah laku, dan interkasi dengan
sesama.
MATERI
Page 97
Dengan mengenal diri, kita bisa menilai diri sendiri. Misalnya apakah kita kita
cenderung menyenangi matematika daripda seni. Fisik kita lebih cocok pada bidang
tertentu apa. Hasil penilaian antara harapan (ideal self) dan fakta diri (real self) akan
menghasilkan harga diri. Semakin besar ketidak sesuaiaan antara harapan dan kenyataan,
semakin rendah harga diri seseorang. Begitu pun sebaliknya, jika kenyataan diri (real self)
semakin mendeka standar harapan (ideal self), semakin tinggi atau positif pula rasa harga
diri seseorang.
Harga diri positif akan membangkitkan rasa percaya diri, penghargaan diri, rasa
yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa bahwa kehadirannya diperlukan di
dunia ini.
Cara Mengenal Diri
Cara mengenal diri sendiri sangat dipengaruhi oleh diri kita dan lingkungan, seperti
keluarga, taman, masyarakat, dan media. Oleh karena itu, kita harus mencari lingkungan
yang baik untuk membantu kita dalam mengenal dan mengembangkan diri. Cara mengenal
diri dapat dilakukan dengan menganalisis beberapah hal berikut.
1. Sejarah perkembangan diri. Misalnya, kapan lahir, lahir di mana, siapa orang tuamu,
prestasi apa saja yang pernah dicapai, dan di mana saja pernah tinggal.
2. Penelusuran bakat dan kepribadian. Hal ini bisa diketahui dari hasil tes psikologi yang
mengukur bakat dan minat diri atau melalui kecenderungan dan prestasi yang dicapai.
Misalnya, kita merasa senang jika mengerjakan aktivitas dan tugas yang terkait dengan
olahraga fisik, prestasi olahraga juga cukup banyak, atau merasa senang melihat pola
hidup seorang atlet.
3. Pengalaman sehari-hari. Hal ini meliputi perasaan memiliki dan dimiliki, perasaan
kompeten atau mampu melakukan sesuatu, dan perasaan berharga. Sebagai contoh, kita
merasa menjadi orang yang cerdas karena mampu beradaptasi pada berbagai situasi dan
mendapatkan apa yang kita inginkan.
4. Kebersamaan dengan orang lain. Misalnya, kita merasa mampu bersosialisasi karena
memiliki banyak teman, sahabat, dan keluarga yang sayang kepada kita.
5. Kaca mata orang lain. Pendapat dari keluarga, teman, guru, atau orang lain yang
berpengaruh (significant other) mengenal diri kita merupakan masukan agar kita lebih
Page 98
6. mengenal diri sendiri. Keterbukaan, lapang dada, dan intropeksi untuk melakukan
perbaikan diri dengan tetap melakukan komunikasi adalah sikap yang tepat dalam
menghadapi masukan atau pendapat orang lain. Misalnya orang lain menilai kita sebagai
orang yang rajin karena tidak perna menunda-nunda pekerjaan atau tugas.
7. Refleksi pribadi. Refleksi adalah melihat kembali gambaran diri secara utuh. Misalnya,
melihat bagaimana sikap, sifat, kebiasaan, fisik, dan hal-hal lainnya dari diri kita. Refleksi
diri dapat dilakukan dengan bercermin dan menganalisis fisik, sikap, emosi, dan
sebagainya, atau dengan bercermin pada orang lain dan bertanya pada diri sendiri tentang
persamaan atau perbedaan kita dengan orang lain. “Aku seperti siapa, ya ? Seperti Dina,
aku tidak suka dibhongi.”
Page 99
LEMBAR KERJA SISWA
POTRET DIRI
Aku Kelebihan Kekurangan
Menurut aku
sendiri (identifikasi
diri)
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Menurut Teman
(persepsi sosial)
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Aku Ingin Menjadi
(diri ideal)
Page 100
PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 1 BALIKPAPAN Jl. Kapt. P TendeanTelp. (0542) 422703 Fax : (0542) 440746 Balikpapan Website : www.smpn1bpn.sch. Id E-mail : [email protected]
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Nama Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Balikpapan
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema Layanan : Aku dan Cita-citaku
Kelas / Semester : 8 / Genap
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
A. Tujuan Layanan Peserta didik dapat :
a. Menjelaskan pengertian cita-cita
b. Memahami hubungan cita-cita, karir dan kesuksesan
c. Menganalisis faktor-faktor dalam menggapai cita-cita
d. Memilih cita-cita yang diimpikan
B. Kegiatan layanan
1. Tahap awal/pendahuluan ✓ Guru BK/konselor mengucapkan salam, berdoa, menyampaikan tujuan,
menjelaskan langkah kegiatan,
✓ Guru BK/konselor mengarahkan (konsolidasi) kegiatan
✓ Guru BK/konselor melaksanakan ice breaking
2. Inti Model / Strategi layanan ; Experential learning
1) Concrete
experience (feeling)
1) Brainstorming pengalaman peserta didik tentang cita-cita
2) Mengajak peserta didik menyimak video tentang kisah-kisah orang sukses
2) Reflective Observation
(watching)
Peserta didik/konseli secara individu merefleksikan persepsi, pemikiran,
perasaan tentang video yang disimak
3) Abstract conceptualization
(thinking) Meminta peserta didik untuk mencari informasi yang berhubungan dengan cita-cita yang mereka impikan serinci mungkin.
4. Active Experimentation
(doing)
Peserta didik/konseli mempresentasikan cita-cita yang diimpikan
3. Penutup ✓ Guru BK/konselor memberikan penguatan
✓ Guru BK/konselor merencanakan tindak lanjut
C. Evaluasi
1. Evaluasi Proses focus pada identifikasi kekuatan dan kelemahan strategi pelaksanaan layanan
yang meliputi materi, metode, teknik, media, waktu, dll
2. Evaluasi Hasil meliputi perubahan untuk berfikir positif, perasaan positif, perubahan perilaku
peserta didik dan rencana tindakan
Balikpapan, 11 Februari 2020
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Balikpapan Guru Pembimbing
Arintoko, S.Pd Marhani, S.Pd
NIP 19660525 199103 1 017 NIP 19920530 201903 2 017
Page 101
Lampiran :
Cita-citaku
Pengertian CITA-CITA adalah harapan dalam hati yang ingin di wujudkan,baik
harapan-harapan tersebut bersifat sementara maupun tidak. KARIR adalah suatu rangkaian
atau pekerjaan yang dicapai seseorang dalam kurunwaktu tertentu yang berkaitan dengan
sikap, nilai, perilaku dan motivasi dalam individu. SUKSES adalah suatu impian atau
tujuan yang adalah suatu impian atau tujuan yang kita inginkan telah tercapai dengan usaha
dan kerja keras yang dijalani dalam hidup dalam mencapai kesuksesan dan keinginan
tersebut berupa hal yang positif baik untuk diri sendiri dan orang lain serta dapat
bermanfaat bagi orang lain disekitar kita, yang tidak hanya berupa materi, tapi kesuksesan
itu bisa berupa non materi. SUKSES DALAM KARIR adalah jika seseorang mengalami
gagal kerja, rugi bahkan bangkrut, apabila ia dapat menerima kenyataan pahit tersebut dan
menjadikan kegagalan itu sebagai motivator agar ia bisa bangkit dan berusaha kembali,
maka orangseperti itulah yang disebut sebagai orang yang sukses dalam karir 3 Faktor
yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita-cita.
Ada 3 Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita – citanya
antara lain :
1. Manusia itu sendiri,
2. Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
3. Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
Tips dalam memilih cita-cita. Ada beberapa tips dalam meraih cita-cita yaitu:
1. Kenali kemampuan dan cita-cita anda. Ini adalah langkah paling awal dari pencapaian
cita-cita.
2. Fokus pada tujuan. Fokus, penting untuk diterapkan. Jika seorang petani mengejar ayam
2 ekor sekaligus, maka tidak satu ekorpun yang ia dapat. Yang ia dapat hanya kelelahan.
Fokus dan konsentrasi, langkah perlangkah untuk menuju cita-cita itu.
3. Terus asah bakatmu. Setelah konsentrasi, selanjutnya adalah mengasah apa yang telah
dipelajari.
BAHAN BACAAN
Page 102
4. Berani mencoba sesuatu yang baru. Jangan takut untuk mencoba. dalam mencoba pasti
ada jatuh nya. Tapi jangan dilihat seberapa banyak jatuhnya, melaikan seberapa banyak
kamu dapat bangkit.
5. Tekunlah berlatih. Orang yang tidak pintar, tapi belajar, lebih baik daripada yang pintar
tapi tidak belajar. Lebih baik lagi jika pintar dan belajar.
6. Belajarlah dari orang sukses. Tentu kalau kamu bercita-cita menjadi presiden, figur
presiden seperti apa yang kamu inginkan. Tentukanlah sesuai dengan cita-citamu.
7. Berdoalah dan tawakal selalu. Agar hidupmu tenang, berdoalah. Mintalah doa dari
orang-orang yang kita cintai dan disekeliling kita Pedoman dalam memilih cita-cita
yang tepat. Adapun pedoman dalam memilih cita-cita yang tepat adalah :
a) Melakukan survey berbagai pilihan dari cita-cita.
b) Membuat peta peluang.
c) Memilih cita-cita yang tepat.
Merencanakan pengembangan cita-cita menuju karir dimasa depan Survey dilakukan
untuk menemukan berbagai macam peluang dari cita-cita yang ada.Setelah kita memiliki
data mengenai alternatif pilihan cita-cita tersebut maka selanjutnya kitabuat peta dari cita-
cita itu.
Peta cita-cita adalah gambaran mengenai berbagai pilihan cita-cita yang akan menjadi
karir kita nantinya yang dihubungkan dengan persyaratan cita-cita yang pokok terutama
bidang dan tingkat pendidikan. Hal inipenting untuk pedoman pemilihan cita-cita yang sesuai
dengan bidang atau tingkatpendidikan kita atau untuk pedoman perencanaan pendidikan,
agar kita bisa memilihpendidikan yang cocok dengan cita-cita yang kita inginkan.
Dari Peta cita-cita kita akan mendapatkan gambaran umum mengenai cita-citayang bisa
kita pilih namun untuk menentukan secara tepat dan teliti maka perludiperhatikan faktor-
faktor berikut ini :
1. Kemampuan dan ketertarikan.
2. Kemungkinan pengembangan dari cita-cita tersebut.
3. Biaya pendidikan untuk memenuhi persyaratan cita-cita yang akan menjadi karir kita
suatu saat nanti.
4. Penghasilan yang akan diperoleh setelah kita memilih cita-cita tepat selanjutnya adalah
membuat rencana untukmencapai cita-cita tersebut dan mengembangkannya.
Perencanaan cita-cita pada intinyaadalah menentukan langkah-langkah yang harus
kita lakukan agar kita bisamemenuhi semua persyaratan cita-cita yang ada. Setelah cita-cita
Page 103
kita capai maka kitaharus berusaha meningkatkan cita-cita kita. Ciri-ciri orang Sukses dalam
meraih cita-cita. Berikut ciri-ciri orang yang sukses. Ini dapat dijadikan salah satu alat untuk
instropeksi diri : Penuh percaya diri Tekun berusaha walaupun gagal Berkata “saya Bisa”
Dapat menghadapi hal yang tidak dharapkan Berpendirian teguh Selalu bertahan, Giat
berpikir, Tahu menempatkan diri Bersikap positif, Kaya kreativitas, Hidup mandiri, Tidak
malu meminta pertolongan, Tidak pernah mengeluh, Berpikir dulu sebelum bertindak,
Menghadapi masalah sebagai, Cermat dalam bekerja tantangan, Menciptakan kesempatan.
Page 104
Rencana Penilaian : Penilaian Segera (Laiseg)
A. Penilaian Proses (Observasi di kelas)
No. Indikator yang
diamati 3 2 1
1. Partisipasi peserta didik
dalam mengikuti layanan
2. Keaktifan peserta dalam
mengikuti layanan
3. Kemampuan
mengeluarkan pendapat
Jumlah
Keterangan : A : Baik = Jumlah Skor 7 - 9
B : Cukup = Jumlah skor 4 - 6
C : Kurang = Jumlah skor 1 - 3