AKTIVITAS DAKWAH DRA. HJ QURROTA A’YUNIN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I) Oleh : SUPRIADI NIM : 109051000151 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1435 H
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
AKTIVITAS DAKWAH DRA. HJ QURROTA A’YUNIN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Oleh :
SUPRIADI
NIM : 109051000151
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013 M/1435 H
2
AKTIVITAS DAKWAH DRA. HJ QURROTA A’YUNIN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunbikasi
UntukMemenuhiPersyaratanMemperolehGelar
SarjanaKomunikasi Islam (S. Kom.I)
Oleh
SUPRIADI
NIM: 109051000151
Pembimbing
Dr. Hj. Roudhonah, MA
NIP. 195809101987032001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013 M/1435 H
3
4
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
sala satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (Satu) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian inin telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ini karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,.........
Supriadi
i
ABSTRAK
Supriadi
Aktivitas Dakwah Dra. Hj Qurrota A’yunin
Dakwah pada hakikatnya mengajak manusia kepada kebaikan, kedamaian,
juga kesalehan baik secara individu maupun sosial. Qurrota A’yunin seorang
da’iyah yang dikenal dimasyarakat dan mampu menyampaikan misi dakwahnya
yang mengandung nilai-nilai ke-Islaman, dengan cita-cita yang luhur yaitu
mencari ridha Allah SWT. Selalu perpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits
yang merupkan pedoman tertinggi agama Islam. Qurrota A’yunin mempunyai
semangat tinggi untuk menyampaikan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam
aktivitas dakwahnya, tidak hanya melalui mimbar akan tetapi melalui media cetak
maupun elektronik sebagai suatu alat komunikasi yang efektif sehingga Qurrota
A’yunin menjadi seorang da’iyah yang mempunyai kharismatik.
Dari uraian diatas dapat dirumuskan bagaimana aktivitas dakwah yang
dilakukan oleh Dra. Hj Qurrota A’yunin? Materi apa yang digunakan Dra. Hj
Qurrota A’yunin serta metode dakwah apa saja yang digunakan oleh Dra. Hj
Qurrota A’yunin.
Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif adalah metode dengan
menghimpun data aktual dengan melakukan wawancara dengan narasumber serta
observasi secara langsung dan kemudian memaparkan data serta menarik
kesimpulan dari analisis tersebut dengan data yang didapatkan dilapangan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas dakwah
Dra. Hj Qurrota A’yunin adalah sebagai berikut: yang pertama, Dalam
menyampaikan dakwah Qurrota A’yunin menggunakan metode bil lisan melalui
ceramah dan bil qalam secara tulisan dalam bentuk karya yang buat dan bil hal,
yang kedua metode dakwah yang digunakan yaitu Al-Hikmah (kebijaksanaan),
Mauizahtil hasanah (nasehat yang baik), Mujadalah (perdebatan) seperti inilah
yang dilakukan oleh Qurrota A’yunin dalam menyampaikan kebenaran di jalan
Allah SWT. Dan materi dakwah yang disampaikan oleh Qurrota A’yunin meliputi
aqidah, akhlak, syariat dan pada saat berdakwah tidak lepas dari pedoman Al-
Qur’an dan Hadits.
Keywords:Aktivitas, Dakwah, Qurrota A’yunin.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alahamdullilahirabbil’alamin, tiada kata yang pantas diucapkan melainkan
kalimat syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan penguasa semesta alam. Yang telah
menciptakan manusia sebagai khalifah dijagat raya. Shalawat serta salam mudah-
mudahan selalu terlimpahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Nabi
terakhir di alam semesta yang memiliki banyak jasa, membawa berita gembira
dan duka pada segenap insan dalam perjalanan mereka menuju alam baka.
Dengan kesehatan yang diberikan Allah SWT, penulis mendapatkan
kesempatan dan kemampuan untuk meyelesaikan skripsi yang berjudul “Aktivitas
Dakwah Dra. Hj Qurrota A’yunin” ini semua impian dan cita-cita penulis dapat
terwujud karena adanya dukungan dari beberapa pihak yang telah senang hati
memberikan bantuan, bimbingan, dan motivasi.
Untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tiada terhingga
kepada semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan penulisan skripsi, rasa
terima kasih penulis ucapkan kepada:
1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta pembantu Dekan Bidang
Akademik Dr. Suparto, M. Ed, MA. bidang Administrasi Umum dan Keuangan
Drs. Jumroni, M. Si. dan Bidang Kemahasiswaan Drs. Wahidin Saputra, MA.
2. Drs. Jumroni, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
yang telah memberikan begitu banyak wawasan keilmuan dan pengetahuan
kepada penulis.
iii
3. Umi Musyarofah M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, yang telah banyak membantu penulis selama menjadi mahasiswa di UIN
A. Latar Belakang Keluarga Dra. Hj Qurrota A’yunin
Qurrota A’yunin adalah seorang da’iyah keturunan yang berasal dari
Madura-Jawa-Arab. Kedua orang tuanya adalah K.H Yazid Bustomi dan Hj
Rabiah Adawiyah, Qurrota A’yunin dilahirkan di Malang bertepatan dengan
hari kemerdekaan RI Tanggal 17 Agustus 1966, dan di besarkan di daerah
Pasuruan. Sekarang Qurrota A’yunin tinggal di daerah Kampung Pulo, RT
017/RW 07, Penggilingan- Cakung, Jakarta Timur No 13.1 Qurrota A’yunin
dikarunia oleh Allah 2 buah hati tercinta yakni Putri Maya Sabara dan Paradis
Rahmawati, Qurrota A’yunin mempunyai saudara kandung bernama H Zainul
dan Zahrotul Jinan.2
Sejak kecil kedua orang tuanya sudah mempersiapkan bekal pendidikan
agama, berupa tata cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai
dengan ilmu tajwid, cinta dengan ilmu agama yang mengharuskan ia untuk
belajar dan terus belajar. Pada masa kecilnya Qurrota A’yunin tidak jauh
berbeda dengan kebanyakan anak-anak pada umumnya. Seperti bermain
bersama teman-temanya disawah, mandi dikali, namun Qurrota A’yunin
mempunyai kelebihan yangtidak banyak dimiliki oleh kebanyakan teman-
teman yang lain seperti, sudah berani pidato/ceramah didepan umum semenjak
kelas 1 sekolah dasar, hobbi membaca kitab-kitab klasik dan kitab-kitab
1Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV
Jalan.pintu II-TMII, Jakarta Timur. 2Wawancara dengan bapak Karya, pada 11 Oktober 2013, tempat Kampung Pulo Rt 017/
Rw 07 Pengilingan Cakung Jakarta Timur
33
kuning/Arab gundul. Kegemaran Qurrota A’yunin dalam membaca dan
menulis masih eksis sampai Qurrota A’yunin menjadi seorang da’iyah seperti
sekarang ini.
Qurrota A’yunin biasa dipanggil Umi oleh para jama’ahnya, ia dikenal
anak yang sangat pemberani dan pinter berbicara didepan umum, Dengan sifat
seperti itulah akhirnya Qurrota A’yunin disukai oleh kebanyakan teman-
temannya dan sampai sekarang retorika ceramah Qurrota A’yunin tambah
mantap. Sedangkan pendidikan yang diberikan pihak keluarga kepada Qurrota
A’yunin adalah pendidikan agama yang sangat luar biasa yaitu, dengan jalan
mendekatkan diri kepada Allah. Sifat demokratis adalah salah satu cara yang
selalu ditanamkan oleh pihak keluarganya kepada Qurrota A’yunin. Hal ini
didasarkan atas kedisiplinan ilmu yang dimiliki keluarga Qurrota
A’yunin.3Qurrota A’yunin mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk
menjadi seorang yang sukses dalam segala bidang ilmu pengetahuan.
Terutama ilmu tentang jalan mencapai Ridho Allah.
Kegiatan Qurrota A’yunin seperti itu masih terus berlanjut sampai
akhirnya Qurrota A’yunin berumah tangga. Hal inilah yang membuktikan
konsistensi Qurrota A’yunin dalam menuntut ilmu patut kita semua tiru.
Sebagai keturunan dari para juru dakwah, tentunya Qurrota A’yunin sangat
disiplin sekali dalam mempelajari ilmu-ilmu agama. Dalam mengembangkan
dan memajukan ajaran Islam. Pendidikan yang diberikan orang tuanya
menjadikan Qurrota A’yunin seorang yang selalu prihatin dan peduli kepada
3 Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV
Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
34
keadaan disekelilingnya. Oleh karena itu, Qurrota A’yunin sangat di kenal
sosok pekerja keras dan pantang menyerah dalam mempelajari ilmu-ilmu
keagaman khususnya.4
Sosok pribadi Qurrota A’yunin yang dikenal dengan kepribadiannya
yang ramah, dekat dengan jama’ah, 5akhirnya mendapat restu dan dukungan
dari pihak keluarganya, sebelum memutuskan untuk menjadi seorang juru
dakwah Qurrota A’yunin sempat bercita-cita untuk menjadi seorang penyanyi
dangdut, karena pada saat itu belum ada wadah untuk menyalurkan cita-cita,
akhirnya Qurrota A’yunin dengan niat yang mulia memutuskan untuk fokus
dalam berdakwah.6 Akan tetapi cita-cita Qurrota A’yunin diiringi dengan
semangat yang kuat, dan dengan sifat sabar dan pantang menyerah yang
Qurrota A’yunin miliki, akhirnya semua berjalan dengan lancar dan
mendapatkan hasil yang bermanfaat buat orang banyak.
B. Latar Belakang Pendidikan Dra. Hj Qurrota A’yunin
1. Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) didaerah Pasuruan, lulus Tahun (1977)
2. Madrasah Tsanawiyah (MTS/SMP) didaerah Kediri, lulus Tahun (1980)
3. Madrasah Aliyah (MA/SMA) didaerah Cirebon, lulus Tahun (1984)
4. Dipondok pesantren Al-Falah, didaerah Kediri, lulus Tahun (1986)
5. Perguruan Tinggi Al-Aqidah di Fakultas Usuludin Jurusan Dakwah.
Didaerah Kayu Manis.7
4 Wawancara dengan bapak Karya, pada 11 Oktober 2013, tempat Kampung Pulo Rt
017/Rw 07 Pengilingan Cakung Jakarta Timur 5Hasil wawancara dengan Producer taman hati Rudi Hendradi Sarwono, pada tanggal 04
Juni 2013, tempat studio 3 MNC TV, Jalan Pintu II-TMII, Jakarta Timur 6Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC
TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur. 7Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada tanggal 30 April 2013, tempat studio 3 MNC
TV Jalan. Pintu II- TMII, Jakarta Timur
35
C. Karya-karyaDra. Hj Qurrota A’yunin
Selain mempunyai kemampuan dalam berdakwah, Qurrota A’yunin
juga aktif, membuat tulisan/menulis buku-buku Islami dan lagu-lagu Religi.8
1. Karya Tulis Bentuk buku yang sudah terbit
a. Gara-gara sepatu Nabi Idris masuk Surga
b. Perdebatan sengit antara calon jenazah dengan Malaikat Izroil
c. Pertolongan sehelai bulu
d. Teman-teman Setan
e. Detik-detik menjelang wafatnya Rasulullah SAW
2. Media Kaset Berupa lagu-lagu Islami
Selain menerbitkan buku-buku hasil karyanya, Qurrota A’yunin juga
menerbitkan beberapa kaset, sebagai salah satu pesan dakwah.
a. Senandung Istigfar
b. Muqoddimah
c. Astaghfirullah
d. Assalamualaik
e. Do’a Penutup9
3. Taman Hati
Taman hati adalah sebuah program acara yang dipersembahkan oleh
MNC TV setiap Kamis dan Jumat pagi pukul 04.30 WIB. Program taman
hati mulai ditanyangkan akhir tahun 2009 sampai sekarang masih tetap
8Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat studio 3 MNC TV Jalan.
Pintu II-TMII, Jakarta Timur 9Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC
TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
36
eksis bahkan acara ini mendapat rating yang cukup tinggi dari berbagai
acara yang sejenisnya. Program ini menampilkan karya Qurrota A’yunin
berupa ceramah atau dakwah Islamiyah yang telah diproduksi oleh
producer Taman Hati. Bahkan sampai saat ini banyak jama’ah yang
mendaftar untuk hadir langsung ke studio MNC TV mengikuti ceramah
agama yang disampaikan oleh Qurrota A’yunin.10
Keberhasilan Qurrota A’yunin dalam berdakwah tersebar luas mulai
dari Sabang sampai Merauke, sampai-sampai susah mengatur jadwal
karena banyak undangan untuk meminta Qurrota A’yunin mengisi
ceramah keagamaan. 11
Hal itu tentunya tidak lepas dari bantuan mass
media elektronik seperti stasiun televisi swasta MNC TV, yang pertama
kali memperkenalkan Qurrota A’yunin dengan masyarakat luas sampai
sekarang ini.
D. Kehidupan Sosial, Budaya dan Agama Dra. Hj Qurrota A’yunin
1. Kehidupan Sosial Dra. Hj Qurrota A’yunin
Daerah yang pernah Qurrota A’yunin tempati selama pendidikannya,
ternyata banyak membawa pengaruh yang tidak sedikit, di samping ilmu
agama yang Qurrota A’yunin dapatkan juga banyak ilmu pengetahuan
umum. Proses sosialisasi juga banyak memberikan sumbangsih ke arah
pemikirannya dalam bermasyarakat. Karena kepandaiannya Qurrota
A’yunin dalam bidang dakwah, menjadikan Qurrota A’yunin dapat
10
Hasil wawancara dengan Producer taman hati Rudi Hendradi Sarwono, pada tanggal 04 Juni 2013, tempat studio 3 MNC TV, Jalan Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
11Wawancara dengan pembawa acara Taman hati, Ustadz Ali Zainal Abidin pada tanggal
23 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV, Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
37
bersosialisasi kepada banyak kalangan, baik kepada orang tua, para alim
ulama, aparat pemerintah bahkan para artis.
2. Kehidupan Budaya Dra. Hj Qurrota A’yunin
Di sekitar lingkungan Qurrota A’yunin tinggal saat ini banyak
terdapat berbagai kebudayaan, mulai dari budaya Sunda, Jawa, Sumatera,
dan Betawi. Karena Qurrota A’yunin pandai bergaul dengan berbagai
kalangan, sehingga tidak membuat Qurrota A’yunin sulit untuk
beradaptasi, Qurrota Ayunin juga hampir bisa menguasai bahasa daerah.12
3. Kehidupan Agama Dra. Hj Qurrota A’yunin
Penduduk kampung Pulo Rt 17Rw 07 Pengilingan Cakung Jakarta
Timurdaerah tempat tinggal Qurrota A’yunin merupakan penduduk yang
mayoritas Islam, kehidupan beragama ditengah-tengah masyarakat sangat
penting karena agama merupakan unsur mutlak dalam mencapai keadaan
masyarakat yang aman dan nyaman serta damai dan tentram dalam
membina masyarakat di kehidupan sehari-hari. Hampir setiap perayaan
hari besar agama Qurrota A’yunin mengadakan tablig akbar di
kediamannya. 13
E. Perjalanan Dakwah Dra. Hj Qurrota A’yunin
Perjalanan dakwah Qurrota A’yunin berawal dari semangat yang sangat
kuat serta keinginan untuk mencapai ridha Allah SWT. Dengan dukungan dan
pendidikan yang diberikan keluarga kepada Qurrota A’yunin akhirnya
12
Wawancara dengan bapak Karya, pada 11 Oktober 2013, tempat Kampung Pulo Rt 017/ Rw 07 Pengilingan Cakung Jakarta Timur
13Wawancara dengan ketua RT Bapak Madini, pada 11 Oktober 2013, tempat Kampung
Pulo Penggilingan Cakung Jakarta Timur
38
sekarang Qurota A’yunin menjadi salah seorang da’iyah yang dipandang
kemampuannya dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat luas.
Qurrota A’yunin memulai dakwahnya dari musholla ke musholla, dari majlis
ke majlis, dari masjid ke masjid. Sampai sekarang kegiatan dakwah Qurrota
A’yunin masih terus berjalan, dakwah yang disampaikan oleh Qurrota
A’yunin mendapat sambutan atau respon yang positif dari kalangan
masyarakat. Qurrota A’yunin tidak pernah tidak datang atau menolak jika
diundang, kecuali jika ada halangan seperti, urusan keluarga atau sakit.14
Dakwahnya terus berkembang dan semakin mendapat sambutan dari
masyarakat ketika Qurrota A’yunin hijrah ke Jakarta pada tahun 1986.
Meskipun baru berusia (20) dua puluh tahun ia sudah ceramah keberbagai
daerah di Indonesia.15
Bahkan untuk memperluas jangkauan dakwahnya,
Qurrota A’yunin memberanikan diri mengirimkan rekaman ceramah
kebeberapa stasiun televisi. Namun ternyata tidak semudah yang ia
bayangkan. Dakwah Qurrota A’yunin memang diterima oleh masyarakat, tapi
untuk bergabung di stasiun televisi tampaknya banyak aspek yang perlu
diperhatikan.16
Berbagai upaya yang dilakukan Qurrota A’yunin dalam mensyiarkan
dakwah baik di masyarakat maupun ke berbagai media akan tetapi tidak
mendapatkan sambutan yang baik, bukan Qurrota A’yunin namanya kalau
gampang menyerah. Meski ditolak ia tidak putus asa bahkan aktivitasnya
14
Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
15Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat STUDIO 3 mnc TV
Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur. 16
Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
39
semakin padat, karena bagi Qurrota A’yunin dakwah adalah kewajiban
sebagai seorang hamba. Melalui media televisi atau bukan, dirinya harus tetap
berdakwah. Demi syiar Islam, Qurrota A’yunin tetap bersabar bahkan semakin
semangat dalam berdakwah. Tidak lupa ia juga begitu bersyukur kepada Allah
SWT atas apa yang telah dicapai oleh-Nya. Qurrota A’yunin berpedoman
dengan surat Al-Qura’an yang artinya“ Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti kami akan menambah nikmat kepadaMu, tetapi jika kamu mengingkari
nikmat-Ku sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Qs. Ibrahim (14): 7.
Artinya: dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Pada tahun 2007, sahabat Qurrota A’yunin yang tidak lain anak
komedian H. Jaja Miharja, yaitu Fita mengirimkan rekaman ceramah Qurrota
A’yunin terbaru ke TPI (kini MNC TV).17
Ternyata semua Creew bahkan juga
Manajemen, menyukai cara dan metode ceramah Qurrota A’yunin, yang
dinilai berbeda dengan muballighah lainnya. Sejak itulah Qurota A’yunin
dipercaya mengisi salah satu program religi di TPI dengan dipandu oleh
Ustadzah Lulu Susanti, S.Pd.I tapi sekarang diganti oleh Ustadz Ali Zainal
Abidin (Ali Limau) dengan alasan penyegaran.18
Dalam menyampaikan misi dakwahnya, Qurrota A’yunin sering kali
diundang diberbagai kota seperti: Lampung, Tasikmalaya, Kalimantan Timur,
17
Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
18Wawancara dengan Producer taman hati Rudi Hendradi Sarwono, pada tanggal 04 juni
2013, tempat studio 3 MNC TV Jalan pintu II TMII Jakarta Timur.
40
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Manado, Sulawesi, Gorontalo, Bali,
Bandung, Jakarta, Bogor, Tanggerang, Banten, Bekasi, Karawang, Medan,
Padang, Palembang. Selain itu juga rombongan yang pernah hadir langsung di
taman hati yaitu, berasal dari daerah, Padang, Makasar, Kalimantan, Palang
karaya, Jawa seperti Surabaya, Pekalongan, Banten kebanyakan sekitar
Jakarta, Lampung, Palembang, Medan, Padang, kalau dari Sumatera hampir
pernah semua datang ke MNC TV. 19
Selain berdakwah di negeri sendiri, Qurrota A’yunin juga pernah
mengisi atau berdakwah di luar negeri seperti, Brunei Darussalam, waktu itu
Qurrota A’yunin diundang langsung oleh istri Datok Hasanah Bolqiah mengisi
ceramah agama disana.20
Eksistensi dan kemampuan Qurrota A’yunin dalam
dunia dakwah sudah tidak diragukan lagi. Walapun notabene mad’unya ibu-
ibu, tetapi Qurrota A’yunin mempunyai kharismatik tersendiri dalam
berdakwah.21
Perjalanan dakwah Qurrota A’yunin begitu banyak hal-hal yang tidak
mudah untuk dilalui, akan tetapi karena Qurrota A’yunin sebagai seorang
da’iyah yang mempunyai semangat tinggi dalam menjalankan tugas, Qurota
A’yunin menggunakan metode dakwahnya dengan cara Bil lisan
berkomunikasi langsung dengan mad’unya, dalam berdakwah lebih banyak
menyukai kalangan ibu-ibu dengan kharismatiknya.22
Akan tetapi apa yang
telah diuraikan menurut Qurrota A’yunin tentang da’i dan da’iyah yang
19
wawancara dengan Producer taman hati Rudi Hendradi Sarwono, pada tanggal 04 Juni 2013, tempat studio 3 MNC TV, Jalan Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
20Wawancara dengan Qurrota A’yunin, Pada 30 April 2013, tempat studio 3 MNC TV
Jalan. Pintu II TMII, Jakarta Timur. 21
Wawancara dengan ketua RT Bapak Madini, pada 11 Oktober 2013, tempat Kampung Pulo Penggilingan Cakung Jakarta Timur
22Wawancara dengan Ibu Afillah Jama’ah Taman Hati Asal Lampung, Pada 23 April 2013,
tempat Masjid MNC TV.
41
profesional yaitu bisa menyampaikan pesan dakwahnya, dan pesan dakwah itu
bisa diterima dan diamalkan oleh jama’ahnya.23
Selain itu Qurrota A’yunin menyarankan kepada generasi muda yang
menekuni bidang dakwah pertama setelah nanti jadi orang, pakailah ilmu
padi, jangan merasa diri lebih, kalau bisa merasa diri paling bodoh diantara
yang lain, jadi kalau seandanya ada celaan kita tidak sakit hati, dan yang
kedua pesan untuk para da’i dan da’iyah muda, dalam segi penyampaian
mahroj itu harus diperhatikan terutama dalam bahasa Arab, karena , bahasa
Arab itu beda huruf beda arti/makna.24
Qurrota Ayunin mampu merangkul khalayak luas seperti, ibu-ibu untuk
semakin mendekatkan diri kepada jalan yang diperintahkan Allah SWT.25
Akan tetapi dalam menjalankan aktivitas berdakwah tidak boleh adanya
paksaan atau memaksa kepada mad’unya, ataupun kepada sasaran dakwah,
karena hal itu bisa dilakukan dengan cara pelan-pelan dan melalui proses
misalnya, mengajak seseorang untuk melakukan shadaqah, jika yang diajak
tidak mau maka seorang da’i atau da’iyah harus sabar untuk mengajaknya
sehingga akhirnya orang tersebut mau untuk menginfakan hartanya ke jalan
Allah SWT.26
Dalam perjalanan dakwah Qurrota A’yunin mempunyai ciri khas
tersendiri, yaitu, disetiap ceramahnya Qurrota A’yunin selalu menggunakan
23
Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
24Hasil Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC
TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur. 25
Wawancara dengan Ibu Murni Jama’ah Majlis Taklim Ar-Rahman, pada 11 Oktober 2013, tempat majlis taklim Ar-Rahman.
26Hasil Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC
TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
42
kitab kuning, kalau saya mau mengisi ceramah terutama di MNC TV saya
mempersiapkan kitab-kitab klasik, kitab-kitab kuning, ya boleh dibilang kitab
Arab gundul itu karena saya pengen mengembalikan ketradisionalan waktu
saya dipesantren ya biar dikenang, dan diingat-ingat lagi, makanya saya tetap
pakai kitab kuning, bukanya melarang untuk pakai alat-alat
teknologi/komunikasi yang lebih cangih tapi itu lah cara saya.27
Dakwah Qurrota A’yunin adalah dakwah yang sangat membimbing dan
mendidik bagi setiap masyarakat luas. Karena dakwahnya mengandung nilai-
nilai ke-Islaman yang sangat tinggi.28
Menurut Qurrota A’yunin kenapa
sampai sekarang masih istiqomah dalam berdakwah, karena dakwah itu
kewajiban dalam Islam untuk menyampaikanya, bukan hanya seorang da’i dan
dai’yah atau ulama saja melainkan setiap manusia yang sudah mampu dan
mengetahui banyak tentang sesuatu yang akan disampaikan, intinya adalah
kebenaran dari Allah yang harus disampaikan wajib kepada semua orang.29
F. Tujuan dan Sasaran Dakwah Dra. Hj Qurrota A’yunin
Tujuan merupakan salah satu faktor penting dalam suatu organisasi,
adalah suatu kegagalan apabila suatu kegiatan dilakukan tanpa tujuan yang
hendak dicapai. Tujuan adalah landasan utama dan menjadi dasar bagi
penentuan sasaran dan strategi atau kebijaksanaan serta langkah-langkah
oprasional suatu organisasi.
27
Hasil Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
28Wawancara dengan Bapak Karya, pada 11 Oktober 2013, tempat Kampung Pulo
Penggilingan Cakung Jakarta Timur 29
Hasil Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
43
Qurrota A’yunin mempunyai tujuan yaitu, Menyampaikan pesan
dakwah kepada para jama’ah supaya mengerti, kalau yang tadinya sudah
mengerti bisa mengamalkan dan yang belum mengerti biar mengerti dan
mengamalkan. Kegiatan tablig umum adalah bertujuan untuk syi’ar Islam
(menyebar luaskan agama Islam), dan untuk membentuk kesatuan umat Islam,
sama halnya dengan tujuan dakwah yang ingin dicapai oleh Qurrota
A’yunin.30
Dengan berdakwah kepada beragam kalangan masyarakat, mulai dari
masyarakat kelas atas sampai menegah ke bawah, Qurrota A’yunin
mengharapkan tersampainya pesan dakwah dengan lebih merata dan efektif.
Sehingga semakin banyak umat Islam yang mampu memahami ajaran-ajaran
agama dengan lebih mendalam.
Melalui dakwah yang banyak memaparkan kandungan isi Al-Qur’an dan
Hadits, Qurrota A’yunin bermaksud mengakrabkan kedua kitab tersebut
kepada masyarakat muslim agar Al-Qur’an dan Hadits senantiasa menjadi
pedoman hidup bagi mereka. Untuk mengapai kebahagian didunia dan
kebahagian diakherat.31
G. Tahapan-tahapan Aktivitas Dakwah Dra. Hj Qurrota A’yunin
Dalam rangka melaksanakan tugas dakwah untuk menjadikan
kepribadian manusia (individu) yang kokoh, tangguh, serta utuh, sehingga
pada akhirnya dapat diterima oleh masyarakat luas demi untuk keselamatan
30
Hasil Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
31Hasil Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC
TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
44
dunia dan akhirat. Hal ini tidak terlepas dari sebuah tahapan yang harus
dilakukan oleh Qurrota A’yunin secara terus-menerus, terprogram dan
berjalan secara alamiah sampai saat sekarang ini masih terus berjalan. Adapun
tahapan-tahapan yang ditempu Qurrota A’yunin sebagai berikut :
1. Pendekatan atau pembinaan
Pembekalan dai’yah Qurrota A’yunin adalah tahapan sebelum terjun
langsung ke majlis-majlis dengan cara:
a. Menjadi figur Teladan
Bahasa perbuatan jauh lebih efektif dari kata-kata. Usahakanlah
yang kita ucapkan sesuai dengan perbuatan kita (as-shaf: 2-3),” hai orang-
orang yang beriman, mengapa kamu katakan apa yang tidak kamu perbuat,
amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak
kamu kerjakan”. Seperti apa yang telah di lakukan oleh Qurrota A’yunin
sebelum melakukan dakwah selalu mengeluarkan kata-kata yang baik
terhadap siapapun baik dilingkungan keluarga maupun di masyarakat, dan
jika Qurrota A’yunin mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas selalu
mengucapkan istigfar dan meminta maaf kepada jama’ah dan memohon
ampun kepada Allah SWT. Qurrota A’yunin juga selalu mengajak dan
mengajurkan kepada para mad’unya ketika berceramah agar berbicara
yang baik-baik saja dan yang penting saja supaya tidak salah
ngomong/bicara, apa lagi mengunjing orang lain itu dilarang oleh Allah
SWT dalam Al- Quran.32
32
Hasil Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
45
b. Berdakwah Dengan ilmu Pengetahuan
Berdakwah dengan ilmu pengetahuan dan penuh persahabatan,
seperti dalam surat an-Nahl 125,” serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih tau
siapa yang tersesat dari jalanya. Dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk”. Dalam berdakwah Qurrota A’yunin tidak
hanya dakwah, tapi dengan persiapan ilmu yang dipelajari semasa
sekolahnya dan didikan pada masa kecil dari orang tua, Qurrota A’yunin
berdakwah berdasarkan ilmu yang dipelajari seperti Al-Quran, hadits dan
kitab-kitab klasik.33
c. Berbicara dengan baik
Islam memerintahkan umatnya untuk beradap dan beretika dalam
berbicara. Bahasa yang terbungkus dan penuh kesopan santun, lemah
lembut dalam bertutur sapa, penuh kasih terhadap sesama halus dalam
tutur kata serta menyejukan hati adalah kunci keberhasilan seorang da’i
dalam merebut simpati. Qurrota A’yunin selalu berbicara baik kepada
siapapun yang ajak bicara pada anak kecil sekali pun, karena berbicara
yang baik merupakan suatu ibadah, dalam berdakwah harus memberikan
contoh yang baik, seperti halnya perkataan dalam penyampaian dakwah
dan kehidupan sehari-hari, begitu juga halnya yang dilakukan oleh Qurrota
A’yunin dan keluarganya.
33
Hasil Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
46
2. Mengatur Jadwal Ceramah
Jadwal dakwah Qurrota A’yunin tentunya disesuaikan dengan
kegiatan yang lain, dan juga ketika di MNC TV tentunya dari pihak MNC
TV bagian programing yang mengatur jadwal syuting tapi ketika Qurrota
A’yunin ceramah diluar selain di MNC TV yang mengatur jadwal
ceramahnya yaitu putra angkatnya sendiri yang menjadi asisten.34
3. Pendekatan Kepada Masyarakat
Langkah awal ketika ceramah Qurrota A’yunin adalah dengan
menguasai suasana podium (tempat penyampaian ceramah) yaitu harus,
mampu mengambil simpati mustami (pendengar atau jama’ah). Hal ini
dapat dilakukan dengan cara :
a. Menggunakan tehnik retorika tangan yang sesuai dengan kadar bahasa
yang diungkapkan.
b. Mengatur intonasi nada (tinggi atau rendah) sesuai semaksimal
mungkin agar dapat dibedakan atara nada keras atau tinggi, dan lembut
atau pelan.
c. Menggunkan unsur humor.
d. Canda yang sehat dan bersahabat.
e. Menggunakan bahasa ungkapan lain logika-logika yang mudah dicerna
oleh jama’ah.
f. Menggunakan nyayian secara sepontanitas ketika menyampaikan
ceramah
g. Diiringi oleh qosidah dan gambus ketika ceramah.
34
Hasil wawancara dengan producer Taman Hati, pada tanggal 04 Juni 2013, tempat studio 3 MNC TV.
47
4. Evaluasi Dalam Aktivitas Dakwah
Evaluasi dilakukan Qurrota A’yunin, setelah usaha yang sangat
intensif yang dilaksanakan, maka Qurrota A’yuinin tidak lupa untuk
memohon bantuan (dalam do’a) pada Allah agar ceramah yang
disampaikan benar-benar diterima dengan baik dan dilaksanakan oleh
masyarakat . kemudian meminta maaf setelah ceramah kepada mad’u, dan
meminta maaf kepada Allah SWT. Dengan adanya evaluasi para da’i dapat
memperbaiki diri dengan lebih baik. Selain itu Qurrota A’yunin setelah
ceramah selalu melihat hasil ceramahnya dari kaset untuk melihat apa
yang harus diperbaiki, ini bertujuan supaya apa yang sampaikan benar-
benar sesuai dengan yang syariat Islam.35
Dengan melakukan analisis diskriptif maka diketahui kekuatan atau
pendukung dakwah yang dimiliki Qurrota A’yunin yaitu dari segi internal,
latar belakang pendidikan Qurrota A’yunin adalah sarjana Islam, dan
pernah mondok menjadi santri, sehingga ilmu pengetahuan yang Qurrota
A’yunin miliki tentu cukup memadai untuk melakukan dakwah.
Sedangkan dari segi konsentrasi Qurrota A’yunin berdakwah, sudah sejak
sekolah dasar mulai ceramah mengisi muhadoroh didepan teman-
temannya sampai sekarang masih aktif berdakwah dimajlis-majlis taklim
dan melalui media televisi.
Kemudian dari segi eksternal (segi masyarakat), tentunya ada
kegairahan untuk memperdalam dan membutuhkan sentuhan-sentuhan
35
Hasil Wawancara dengan Qurrota A’yunin, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-TMII, Jakarta Timur.
48
keagamaan khususnya, dikalangan para ibu-ibu rumah tangga yang sibuk
dalam berbagai aktivitas dikantor dan pegawai swasta maupun negeri.
Dalam setiap melaksanakan kegiatan dakwah, maka tidak heran dan tidak
mustahil akan ditemukan masalah-masalah yang dapat menghambat
kelancaran dalam menyampaikan materi dakwahnya baik, itu factor dari
internal maupun dari eksternal.
Adapun hambatan-hambatan dari dalam (internal) yang dialami
Qurrota A’yunin adalah masalah kecapean, adapun profesi kesibukan
keseharian disamping sebagai juru dakwah, Qurrota A’yunin juga
rekaman lagu-lagu Islami sehingga dari sekian banyak kesibukan dan
aktivitas dakwah itulah yang sering membuat kecapean. Hambatan dari
faktor eksternal adalah ganguan dari soud system, karena itu sangat
berpengaruh ketika soud system tidak bagus maka secara tidak langsung
dakwah yang disampaikan akan berkurang ke efektifanya.
Sedangkan untuk menanggulangi hambatan-hambatan yang bersifat
eksternal seperti yang telah disebutkan diatas, Qurrota A’yunin berusaha
menyampaikan materi dakwah dengan sebaik mungkin, karena kiprah atau
aktivitas dakwah yang dilakukan adalah semata-mata untuk mengharapkan
dan melaksanakan perintah Allah SWT yang telah disebutkan dalam Al-
Qur’an yaitu melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar.
Qurrota A’yunin juga menyadari bahwa aktivitas-aktivitas dakwah
yang dilakukannya tidak langsung dapat diterima oleh masyarakat luas,
namun terus menerus berusaha setahap demi setahap untuk menyakinkan
49
masyarakat tentang kebenaran yang disyi’arkan dalam dakwahnya. Karena
ketika permulaan bahkan akhir hayat Rasulullah SAW, selalu mendaptkan
berbagai macam tantangan dan hambatan dalam usaha untuk menyi’arkan
agama Allah SWT, kepada segenap manusia yang ada di muka bumi. Hal
inilah yang memberi motivasi Qurrota A’yunin untuk tetap melakukan
perjuangan dakwahnya.
Perjuangan Qurrota A’yunin bukan suatu hal yang gampang dan
mudah, karena umat Islam seperti dikota-kota besar/metropolitan seperti
sekarang ini yang sangat rentan dengan pengaruh-pengaruh negatif yang
timbul, hal ini dipengaruhi budaya asing yang lebih condong bersifat
negatif yang akan membawa perubahan tehadap tingkah laku umat Islam
itu sendiri.
Dengan demikian keberadaan Qurrota A’yunin, sangat dibutuhkan
sekali di tengah-tengah kehidupan masyarakat sekarang ini dalam upaya
memberikan pencerahan demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat dalam melaksanakan dakwahnya kepada jalan yang diridhai
oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
50
BAB IV
AKTIVITAS DAKWAH DRA HJ QURROTA A’YUNIN
A. Bentuk-Bentuk Aktivitas Dakwah Qurrota A’yunin
1. Dakwah BilLisan
Penggunaan dakwah dalam bentuk bill lisan ini sering dipakai oleh
Qurrota A’yunin dalam kegiatan dakwahnya seperti.
a. Pengajian Mingguan Ibu-ibu
Dalam rangka mencerdaskan umat Qurrota A’yunin yang
sekarang memiliki aktivitas dakwah yang cukup sibuk, Qurrota A’yunin
masih menyempatkan diri untuk berbagi ilmu khususnya ilmu agama
mulai dari masjid ke masjid dari majlis taklim-kemajlis taklim. Seperti
Qurrota Ayunin mengisi pengajian diantaranya:
1) Majlis Taklim Ar-Rahman, di daerah Bintara Jaya Pimpinan Hj
Rosdiyati Pelaksanaan pengajian rutin dilaksanakan setiap hari
Jum’at Siang Jam 13.30-15.00 yang dipimpin oleh Qurrota A’yunin.
2) Masjid Al –Baroqah di daerah Pengilingan setiap Sabtu pagi 08-10
3) Al-Istiqomah dilaksanakan sesuai permintaan jama’ah
4) An- Nuriyah dilaksanakan sesuai permintaan jama’ah
5) Darl- Mutaqin dilaksanakan sesuai permintaan jama’ah1
Pengajian tersebut umum untuk semua kalangan, baik ibu-ibu
yang bekerja maupun ibu rumah tangga. Jama’ah yang hadir disetiap
pengajiannya cukup banyak, yaitu terdiri dari kebanyakan kalangan ibu-
1Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim
Ar-Rahman daerah Bintara Jaya.
51
ibu yang berasal dari lingkungan tempat tinggal maupun dari luar
lingkungan tempat tinggal Qurrota A’yunin. Kemudianmateri yang
dibahas dalam setiap pengajian berganti-ganti sesuai permintaan
jama’ahnya, seperti pembahasan mengenai akhlak, syariat, aqidah.
Pengajian ini bertujuan untuk membimbing ibu-ibu supaya mengerti
dan memahami ilmu agama dengan baik serta dapat mengamalkan
didalam kehidupan sehari-hari. Adapun teknik pelaksanaannya yaitu:
1) Pembukaan yang dipimpin oleh moderator
2) Penyampaian materi
3) Tanya jawab
4) Doa dan penutup2
b. Peringatan Hari Besar Islam
Dalam menjalankan kegiatan dakwahnya QurrotaA’yunin juga
sering diundang untuk mengisi peringatan-peringatan hari besar Islam,
seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj, serta peringatan hari besar Islam
lainya, dengan mengadakan Tablig Akbar, selamatan maupun
pengajian, selain sering diundang untuk mengisi peringatan hari besar
Islam dimajlis taklim dan masjid, Qurrota A’yunin juga rutin
mengadakan dikediamannya sendiri, seperti memperingatin Maulid
Nabi Muhammad SAW yang dihadiri oleh warga setempat maupun
jama’ah Qurrota A’yunin dari berbagai daerah.3
2Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim
Ar-Rahman daerah Bintara Jaya. 3Wawancara dengan Ketua RT/017, bapak Madini, tempat kediamanya daerah kampung
pulo Rt 17Rw 07 Pengilingan Cakung Jakarta Timur
52
c. Dakwah Melalui Media Elektronik
Pengajian yang dilakukan oleh Qurrota A’yunin tidak hanya
melalui majlista’lim, melainkan juga lewat media massa seperti, media
elektronik kegiatan dakwah QurrotaA’yunin di stasiun TV Swasta di
Indonesia dimulai daritahun 2009 akhir Sampai akhir tahun 2013.
Pertama kali QurrotaA’yunin dalam ceramahnya di TV swasta yaitu
MNC TV. Dari sinilah mulai terangkat nama Qurrota A’yunin dan
dikenal oleh masyarakat Indonesia, Qurota A’yunin menjadi nara
sumber tetap di MNC TV, yang ditanyangkan pada hari Kamis dan
Jum’at jam 04.30 pagi dalam acara” Taman Hati”. Materi yang
disampaikan seperti, aqidah, syari’at, akhlak.4
Adapun majlis taklim yang pernah datang langsung ke studio
MNC TV untuk mengikuti syuting taman hati yaitu. 5
1) Majlis Taklim Dzarul Hijrah, daerah Citangkel, Cilegon Banten
2) PKK Darma wanita pemda lampung, Tanggamus, kota Agung-
Lampung
3) Majlis Taklim Syafinatu Jannah, Muara Angke Jakarta.
4) Majlis Taklim Nurul Jannah, Kerawang
5) Majlis Taklim Miftahul Hasanah, Rajeg- Tanggerang
6) Majlis Taklim Aisyah, Sijunjung, Padang- Sumatera Barat
7) Majlis Taklim Darul Takwa, Ciampea- Bogor.
4Wawancara Qurrota A’yun, pada 30 April 2013, tempat Studio 3 MNC TV Jalan. Pintu II-
TMII, Jakarta Timur. 5Hasil dari observasi penulis saat mengikuti pengajian pada Syuting Taman Hati, tempat
MNC TV
53
8) Majlis Taklim, Al-Ikhlas, Cilicing Jakarta Utara
9) Majlis Taklim Jamiatu Nur, Cilegon- Banten
10) Majlis Taklim Khoerunnisa, Bandung
d. Berdakwah Keberbagai Daerah
Selain berdakwah di majlis taklim, masjid, dan di media Qurrota
A’yunin juga sering diundang ceramah agama berbagai kota di tanah
air antara lain: Lampung, Tasikmalaya, Kalimantan Timur, Timika,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Manado, Sulawesi, Gorontalo,
Bali, Bandung, Jakarta, Bogor, Tanggerang, Banten, Bekasi, Karawang,
Medan, Padang, Palembang. Bulan Oktober 2013 Qurrota A’yunin
diundang oleh Pemdah Sumsel khususnya di kabupaten lubuk linggau
Qurrota A’yunin menyampaikan ceramah didepan masyarakat
setempat.6
e. Berdakwah diLuar Negeri
Selain berdakwah di negeri sendiri Qurrota A’yunin juga pernah
berdakwah ke negeri Brunei Drussalam.
2. Dakwah Bil Hall
Dakwah bil hall adalah dakwah yang digunakan dengan perbuatan
nyata yang meliputi keteladanan. Dakwah bilhall dapat dilakukan oleh
setiap individu tanpa memiliki keahlian khusus dalam bidang dakwah.
Dakwah bil hall dapat dilakukan misalnya dengan tindakan nyata dan
hasilnya dapat dirasakan secara konkret di masyarakat, seperti
6Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim
Ar-Rahman daerah Bintara Jaya.
54
pembangunan rumah sakit, pondok pesantren dan fasilitas-fasilitas lain
yang dapat digunakan untuk kemaslahatan umat. Adapun dakwah bil hall
yang dilakukan oleh QurrotaA’yunin seperti :
a. Menyantunin anak-anak Yatim masalah waktu tidak ditentukan
b. Menyantunin kaum Dhuafa masalah waktu tidak ditentukan
c. Mengadakan Sunatan Massal musim libur sekolah
d. Bersilaturrahmi kepada DKM dan beberapa majlis taklim
e. Berencana mendirikan pondok pesantren putri didaerah kecamatan
Rengas Dengklok kabupaten Karawang Jawa Barat.7
3. Dakwah Bil al-Qalam
Dakwah bi al-qalam adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan,
dakwah ini memerlukan keahlian khusus dalam menulis, merangkai kata-
kata sehingga orang yang membacanya dengan mudah memahami dan
mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, dakwah tersebut dapat
dilakukan melalui media massa seperti surat kabar, majalah, buku, buletin
maupun internet.
Selain berdakwah dengan Bil Hall, Quurota A’yunin juga berdakwah
dengan cara tulisan (menulis), bagi Quurota A’yunin berdakwah melalui
tulisan lebih abadi dibandingkan dengan lisan. Hal ini terbukti dengan
berbagai judul karya tulis buku dan kaset Islami yang telah Qurrota
A’yunin hasilkan antara lain:
7Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim
Ar-Rahman daerah Bintara Jaya.
55
a. Karya Tulis Bentuk Tulisan (Buku) yang Sudah Terbit
1) Gara-gara sepatu Nabi Idris Masuk Surga(Kitab Durotu Nasehi)
Cerita Nabi Idris, Nabi Idris Pengen jajalin wafat, akhirnya dicabut
nyawanya sementara, setelah wafat benaran jalan-jalan ke Neraka
hingga sampai ke Surga, ketika sampai di Surga Nabi Idris punya
siasat, artiya tidak mau ke luar dari Surga tetapi tidak mau
menyinggung perasaan Malaikat Izroil yang waktu itu gantariin,
jadi sepatunya ditaru di bawah pohon.8
2) Perdebatan sengit antara calon jenazah dengan Malaikat Izroil
(dakotu akbar)
Karena pada saat Malaikat Izroil mau menyabut nyawa kita,
anggota tubuh manusia memberikan perlawann, Mau dicabut dari
mata, kata mata tidak bisa karena mata selalu saya gunakan untuk
membaca Al-Quran, kalau nanti saya meninggal gara-gara dicabut
dari mata bagaimana kalau nanti saya mau membaca Al-Quran.9
3) Pertolongan sehelai bulu
Kisah ada salah seorang yang suka dan gemar melakukan
perbuatan-perbuatan maksiat yang gak habis-habis, tetapi pada
suatu ketika dia menangis takut dengan siksa api Neraka, tetapi dia
tetap masuk Neraka karena amal perbuatan baiknya sangat sedikit
sedangkan perbuatan jelek banyak, kemudian air mata min
Hosyatillah komplent.10
8Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim
Ar-Rahman daerah Bintara Jaya. 9Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim
Ar-Rahman daerah Bintara Jaya. 10
Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim Ar-Rahman daerah Bintara Jaya.
56
4) Teman-teman Setan
Teman-teman setan itu diantaranya orang yang yang menyimpang
dalam jalur perintah Allah, diantaranya Hakim yang tidak adil itu
benar-benar temannya setan.
5) Detik-detik menjelang wafatnya Rasulullah SAW
Intinya bagaimana proses Rasulullah pada saat mau dicabut
nyawanya
b. Media Kaset Berupa lagu-lagu Islami
1) Senandung Istigfar
Setiap manusia melakukan maksiat harus diiringi dengan membaca
Istiqfar Sebagai penghapus dosa, jadi kalu kita melakukan dosa
akan terhapus dengan kita banyak-banyak membaca istigfar.11
2) Muqoddimah
Itu didalamnya terdapat ucapan-ucapan/ pembukaan Qurrota
A’yunin ketika mau memulai menyampaikan isi ceramahnya.
3) Astaghfirullah
Didalamnya terdapat makna minta maaf dan ampun kepada Allah.
4) Assalamualaik
Kalau kita mau ziarah kemakam Rasulullah, kita ngucapkan
Asslammualikum Ya Rasulullah Asslammualaikum Ya
Habiballah.12
11
Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim
Ar-Rahman daerah Bintara Jaya. 12
Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim
Ar-Rahman daerah Bintara Jaya.
57
5. Do’a Penutup
Didalamanya terdapat doa yang sering kita panjatkan doa sapu jagat
mintak keselamatan baik didunia maupun diakhirat.13
c. VCD Dakwah
1) Perempuan Penghuni Surga
2) Kenapa Do’a Tertolak
B. MateriDakwah Dra. Hj QurrotaA’yunin.
Jika dikaji dalam sudut pandang ruang lingkup materi dakwah, materi
yang disajikan oleh Qurrota A’yunin mencakup tiga ruang lingkup materi
dakwah (aqidah, syari’ah, akhlak) secara menyeluruh. Secara spesifik ruang
lingkup materi dakwah Qurrota A’yunin dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Materi Aqidah
Materi aqidah sangat releven dengan keadaan dan kebutuhan
manusia yang beragama (Islam). Allah pun menegaskan sekaligus
memerintahkan manusia untuk masuk kedalam Islam secara menyeluruh
dan tidak hanya setengah-setengah. Hal ini dapat terlihat pada salah satu
firman-Nya, surat Al-Baqarah ayat 208:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
13
Wawancara pribadi dengan Qurrota A’yunin, tanggal 11-10-2013, tempat majlis taklim
Ar-Rahman daerah Bintara Jaya.
58
Ayat di atas menegaskan bahwa proses Islamnya seseorang tidaklah
didasarkan pada faktor keturunan atau terlebih lagi faktor takut diasingkan
akan tetapi harus didasarkan pada kebesaran dalam menentukan pilihan
hati. Kebebasan dalam hidup termasuk didalamnya dalam hal memeluk
kepercayaan merupakan hal yang sangat vital. Pemelukan atau pemilihan
agama (ideologi kepercayaan) yang tidak bebas dipengaruhi atau bahkan
dipaksa oleh pihak lain hanya akan semakin mengaburkan agama itu
sendiri.
2. Materi Syari’at
Materi syariat yang dipaparkan oleh Qurrota A’yunin jika dikaji
secara mendalam lebih mengarahkan dan mengingatkan umat Islam akan
statusnya. Penjelasan tentang syari’at-syari’at yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah melalui aturan-aturan peribadatan manusia kepada
Allah merupakan gambaran dakwah terkait dengan status manusia sebagai
makhluk Allah yang sudah seharusnya mematuhi setiap syari’at yang telah
diatur Allah seperti syari’at berikut ini :
a. Sholat
Materi dakwah yang berhubungan dengan syari’at atau aturan
yang diberlakukan oleh Allahkepada manusia terkait dengan tugas atau
kewajiban manusia kepada Allah, didalam pesan materi dakwah
Qurrota A’yunin“ sesungguhnya kita di ciptakan bukan tanpa tujuan.
Allah menjadikan manusia dan seluruh makhluk lainnya dengan satu
tujuan utama yakni beribadah kepada Allah SWT.
59
b. Syari’at berprilaku kepada alam semesta
Pada sisi lain Allah SWT juga memerintahkan dalam syari’at
Allah SWT kepada manusia berkenaan dengan aturan-aturan dalam
berhubungan dengan sesama makhluk. Seperti bagaimana kita
memperlakukan alam semesta. Alam semesta ini memang diciptakan
hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia semata, akan tetapi tidak
berati bahwa manusia bisa berbuat seenaknya terhadap alam semesta,
mengambil dan memanfaatkan tanpa pernah ada usaha untuk
melestarikanya.
Allah SWT juga telah menjelaskan ketetapan tersebut di dalam
firman-Nya surat Luqman ayat 20.
Artinya: tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan
apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-
Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang
membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan
atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.
Ayat tersebut menjadi penguat hukum bahwasanya alam semesta
memang benar-benar diciptakan untuk manusia dan dapat
didayagunakan manusia untuk keperluan hidupnya. Meskipun
mendapat hak untuk mendayagunakan alam raya, bukan berati umat
manusia dapata seenaknya dalam memanfaatkan sumber daya alam.
60
Terlebih lagi pada masa sekarang, dengan berbagai kesulitan
hidup, manusia banyak yang melupakan status dan tanggung jawab
mereka sebagai makhlukAllah. Waktu yang mereka miliki lebih
banyak dihabiskan dan difokuskan untuk mencari harta dunia
ketimbang mengenal atau bahkan mendekatkan diri kepada Allah.
Mereka juga tidak lagi memperhatikan rambu-rambu (agama) Allah
yang seharusnya menjadi acuan dalam mengambil tindakan hidup.
Padahal jika dikembalikan kepada nilai-nilai ajaran Islam, status
manusia sudah jelas sebagai khalifah atau wakil Allah di muka bumi
yang harus mampu menjaga, menjunjung tinggi, memperhatikan serta
mengamalkan seluruh syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
3. Materi Akhlak
Akhlak merupakan wujud implementasi sekaligus sebagai tolak ukur
Keimanan dan KeIslaman seorang muslim. Pembicaraan sebagai masalah
akhlak dalam penyampain materi dakwah Qurrota A’yunin. Menurut
penulis mengandung pesan dan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Akhlak Bermasyarakat
Pesan yang berhubungan dengan akhlak umat Islam dalam
bermasyarakat bisa dipahami pada pesan dakwah berikut ini, oleh
karenanya dalam berhubungan dengan umat manusia, baik yang
seagama (sesama umat Islam) maupun dengan umat yang berbeda
agama, sudah seharusnya umat Islam mampu menjaga harmonisasi
hubungan manusia sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi
61
Muhammad SAW tatkala membangun dan mengembangkan
pemerintah umat Islam di Madinah. Karena sesungguhnya yang paling
mulia di sisi Allah hanyalah orang yang paling bertaqwa.
b. Akhlak Dalam Berkeluarga
Didalam beberapa proses dakwahnya, masalah keluarga
senantiasa diikut sertakan sebagai salah satu materi dakwahnya. Pokok
bahasan yang ditampilkan pun beraneka ragam. Qurrota A’yunin.
Cenderung mengingatkan kembali kepada pasangan suami istri untuk
dapat menjaga sikap dan perasaan pasangannya, isi materi yang
berkaitan dengan akhlak suami istri di atas, menurut penulis sangat
relevan dengan usaha dalam membentuk dan membina rumah tangga.
Secara keseluruhan, isi materi dakwah Qurrota A’yunin
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kali
memberikan atau menyampaikan pesan dakwahnya, Qurrota A’yunin
senantiasa tidak memisahkan dan memfokuskan pada salah satu ruang
lingkup materi dakwah semata. Ketiga ruang lingkup materi dakwah
tersebut selalu disajikan secara bersamaan dan menjadi mata rantai
yang saling menyambung. Menurut penulis tujuan dakwah Qurrota
A’yunin adalah pembentukan dan pendasaran segala aktivitas manusia
pada segi pembentukan dan penguatan aqidah. Hal tersebut dapat
terlihat pada dakwahnya yang senantiasa menyertakan ibadah (sebagai
aplikasi dan bukti keimanan seseorang) sebagai sarana untuk
memotivasi mad’u dalam menerima dan melaksanakan pesan-pesan
dakwah.
62
Jika diuraikan secara sendiri-sendiri, pada segi agidah dan
syari’at, Qurrota A’yunin menekankan pentingnya nilai ketaatan dalam
setiap pelaksanaan agidah dan syari’at bagi umat Islam. Sedangkan
pada segi akhlak, khususnya akhlak tehadap khalayak ramai, Qurrota
A’yunin menekankan pada pentingnya nilai harmonisasi (kerukunan)
dalam berakhlak sebagimana harmonisasi yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW ketika memimpin umat di Madinah.
4. Pemilihan Materi Dakwah
Salah satu unsur kesuksesan proses dakwah adalah adanya pemilihan
materi yang tepat dan berguna. Dikatakan tepat apabila materi yang
disajikan benar-benar sesuai dengan kondisi yang sedang dialami oleh
mad’u. Sedangkan suatu materi dikatakan berguna manakala isi materi
tersebut memiliki nilai kegunaan yang biasanya berhubungan dengan
kebutuhan mad’u. Oleh karenanya dalam memilih materi dakwah, seorang
da’i tidak dapat dan diperbolehkan melakukanya dengan sembarangan dan
berdasar pada kehendak sendiri tanpa sebab. Secara garis besar, materi
yang dipilih oleh Qurrota A’yunin lebih banyak mengacu pada dua pola
hubungan yang dimiliki oleh manusia, yakni pola hubungan dengan Sang
Pencipta disatu sisi dan pola hubungan dengan sesama makhluk Allah
disisi lainnya. Sedangkan dalam proses pemilihan materinya, menurut
penulis, ada beberapa faktor yang dijadikan dasar oleh Qurrota A’yunin
antara lain sebagai berikut:
63
a. Faktor keimanan
Setiap proses dakwah senantiasa berhubungan dengan faktor
keimanan, yakni bertujuan untuk meningkatkan keimanan mad’u, baik
secara wacana maupun prakteknya. Hal itulah yang menjadi salah satu
faktor dasar pemilihan materi dakwah Qurrota A’yunin.
Selain penekanan terhadap bentuk keimanan dan proses beriman
seseorang, Qurrota A’yunin melalui materi dakwahnya dalam ranah
keimanan juga menjelaskan tentang tata cara memupuk dan
meningkatkan kualitas keimanan seseorang.
b. Faktor realita/fenomena sosial
Maksud dari realita sosial adalah kondisi atau keadaan nyata yang
sedang berlangsung atau berkembang di lingkungan masyarakat.
Realita sosial yang menjadi target dari dakwah Qurrota A’yunin di sini
tidak hanya menyangkut pada realita sosial yang berhubungan dengan
agama semata. Akan tetapi juga melibatkan realita-realita sosial yang
secara anggapan umum sedikit berhubungan dengan masalah agama
seperti masalah ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya.
c. Faktor momentum/peristiwa
Pemilihan materi dakwah yang didasarkan pada momentum atau
peristiwa sudah seringkali dilaksanakan oleh para da’i dan dai’yah
bukan merupakan yang teramat khusus. Pemilihan berdasarkan
momentum dalam proses dakwah Quurota A’yunin seperti peringatan
Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi Muhammad SAW.
64
d. Faktor kebutuhan mad’u
Contoh pemilihan materi berdasarkan faktor kebutuhan
mad’unya. Yakni mengenai walimatu arsy, walimatu khitan, walimatu
safar, dan lain-lain. Kebutuhan di atas tidak lantas dimaknai sebagai
kebutuhan yang bersifat duniawi semata, namun juga kebutuhan-
kebutuhan ukhrawi.
C. Metode Dakwah Dra. Hj Qurrota A’yunin
Dalam kegiatan dakwah, metode merupakan suatu bagian yang
menentukan berhasil atau tidaknya suatu aktivitas dakwah. Selain juga dapat
menentukan materi yang disampaikan, metode juga dapat menentukan
tahapan-tahapan, apa yang harus di tempuh untuk mencapai tujuan dari
aktivitas dakwah yang dilakukan.
Dari keseluruhan bentuk-bentuk dakwah yang dilakukan oleh Qurrota
A’yunin lebih banyak menggunakan dakwah bil lisan, yaitu dengan cara
ceramah tabligh, komunikasi langsung dengan para jama’ah, dan mengadakan
diskusi atau tanya jawab tentang masalah keagamaan. Dengan demikian
bentuk dakwah Qurrrota A’yunin di samping untuk melakukan upaya-upaya
penyadaran umat akan agamanya sendiri (ceramah), juga tentunya pencapaian
dakwah.
Metode dakwah yang digunakan Qurrota A’yunin, memakai konsep
dakwah Rasulullah SAW, yaitu bil hal bil hikmah. Bil hal artinya da’i
menjalankan terlebih dulu terhadap dirinya sebagai uswah (contoh) bagi
mad’u, baru kemudian disampaikan kepada orang dengan hikmah. Bil hikmah
artinya berbicara benar dengan tidak menyinggung orang lain. Kemudian
65
dalam cara berbicara dilihat dengan siapa dan kepada siapa. Ketika berbicara
dengan orang yang berilmu memakai mauizdah hasanah, kalau berbicara
dengan orang yang keras kepala menggunakan debat ( mujadalah) sedangkan
jika berbicara dengan oarang yang tidak berilmu menggunakan kasih sayang.
Kemudian dalam ceramahnya Qurrota A’yunin mengamalkan metode
dakwah yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl: 125
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Adapun metode dakwah Qurrota A’yunin yang biasa direalisasikan
dalam berdakwah kepada para jama’ah sesuai yang dijelaskan dalam Al-
Qur’an sebagai berikut: Metode Bil-hikmah, Mauizah hasanah, dan Mujadalah
Bil lati hiya ahsan.
1. Metode Al-Hikmah ( Kebijaksanaan)
Kata hikmah dalam bentuk masdarnya adalah ”hukuman” yang
diartikan secara makna aslinya adalah mencegah. Jika dikaitkan dengan
hukum berarti mencegah dari kedzaliman dan jika dikaitkan dengan
dakwah berati menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam
melaksanakan tugas dakwah. Sebagai metode dakwah, al-hikmah di
artikan bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang
bersih, menarik perhatian orang kepada agama atau tuhan.14
14
M. Munir, Metode Dakwah ( Jakarta: Prenada Media, 2003), cet. Ke-1, h.8
66
Ketika berdakwah maka serulah mereka dengan hikmah: adalah
perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bathil. Setiap seseorang yang berdakwah dalam penyampaian
dakwah tentunya harus membawahnya benar apa yang di sampaikan.
Da’i/da’iyah harus berani mengatakan kebenaran walapun itu pahit pada
diri seorang pendakwah dan dalam berdakwah juga harus memperhatikan
situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada
kemampuan mereka, sehingga dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam
selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa.
Dari berbagai kegiatan dakwah Qurrota A’yunin yang di lakukan
banyak sekali seputar keagamaan yang membekas di hati para jama’ah
tentang kepribadian Qurrota A’yunin yang mempunyai jati diri yang
begitu rendah hati, dan sifatnya tidak sombong dan sosok pribadi
bersahaja, bijaksana terhadap lingkungan yang ada disekitarnya, yaitu
meliputi keluarga, jamaahnya bahkan masyarakat sekitar, Qurrota A’yunin
selalu memberikan fatwahnya dengan berhati-hati dan tidak pernah
memaksakan kehendak dirinya, tetapi Qurrota A’yunin selalu mengajak
dengan secara perlahan dan tidak langsung memaksa.15
2. Metode Mauizhatil Hasanah ( Nasihat yang baik)
Mauizhatil Hasanah terdiri dari dua kata, yaitu mau’izhah yang
berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan kata Hasanah yang artinya
kebaikan. Jadi bisa di artikan Mauizhah Hasanah adalah ungkapan yang
15
Wawancara pribadi dengan bapak karya (keluarga Qurrota A’yun), tempat kampung pulo
Rt 17Rw 07 Pengilingan Cakung Jakarta Timur.
67
mengandung unsur nasihat, bimbingan, pendidikan, dan peringatan yang
positif yang bisa dijadikan tuntunan dalam kehidupan sehari-hari agar
selamat dunia dan akhirat.16
Dalam Al-Qur’an yaitu penyampaian dakwah harus dengan
Mauizhah Hasanah: adalah dengan memberikan contoh yang baik. Dalam
diri seorang da’iyah harus memiliki dan wajib mempunyai karakter ini
agar seorang pendakwah tidak dikatakan orang yang munafik, artinya
ketika berdakwah yang mengajak dan memerintahkan dalam hal kebaikan,
tetapi untuk merealisasikan dalam kehidupan pendakwah tidak di
terapkan, dan inilah yang banyak di khawatirkan oleh para pendakwah.
3. Metode Mujadalah (perdebatan)
Dalam Al-Qur’an Mujadalah adalah berdakwah dengan cara
bertukar pikiran dan membantah dengan cara yan sebaik-baiknya dengan
memberikan argumentasi dan bukti yang kuat dan tidak memberikan
tekanan-tekanan kepada mad’unya sehingga tidak melahirkan permusuhan
nantinya.
Dengan kata lain Mujadalah merupakan tukar pendapat yang
dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan
permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang diajukan
denagn memberikan argumentasi dan bukti yang kuat.
Pendekatan diskusi dan tanya jawab pada zaman sekarang sering di
lakukan lewat berbagai diskusi keagamaan. Da’iyah berperan sebagai
16
M. Munir, Metode Dakwah( Jakarta: Kencana 2006), cet ke-2, h. 17.
68
narasumber jama’ah berperan sebagai audience. Tujuan dari diskusi dan
tanya jawab ini adalah untuk membahas dan menemukan pemecahan
semua masalah atau problematika yang ada kaitanya dengan dakwah
sehingga apa yang menjadi permasalahan dapat ditemukan jalan keluarnya
dan penyelesaianya.
69
BAB V
PENUTUP
Dari uraian atau analisis diskriftif penulis tentang Aktivitas Dakwah Dra.
Ustadzah Hj. Qurrota A’yunin dalam pelaksanaan tugas dakwahnya dapat penulis
simpulkan adalah sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Kegiatan dakwah Qurrota A’yun yang selama ini masih berjalan tidak hanya
melalui media televisi saja, melainkan juga di majlis-majlis ta’klim
khususnya kalangan ibu-ibu. Aktivitas dakwah Qurrota A’yunin cukup
membanggakan. Sedari kecil Qurrota A’yunin telah terbiasa berceramah
didepan teman-teman kelasnya, Qurrota A’yunin telah memperaktikkan
dakwahnya sesuai dengan pengetahuan, kemampuan, dan usianya kala itu.
Namun seiring dengan perjalanan waktu, dakwah Qurrota A’yunin terus
berkembang dan meningkat menjadi lebih baik, bahkan aktivitas dakwahnya
telah merambah dunia luar, seperti Brunei Darussalam. Akan tetapi.
Aktivitas dakwah yang dilakukan oleh Qurrota A’yunin yang cukup
mengesankan, membanggakan dan bermanfaat untuk orang banyak dia juga
membarengi kegiatan dakwah lisanya dengan dakwah bil hal dan bil qalam .
Salah satu bukti kongkrit dakwah bil hal yang dilakukan oleh Qurrota
A’yunin adalah berencana akan mendirikan pondok pesantren, menyantunin
anak yatim dan kaum dhuafa, mengadakan sunatan massal. Inilah yang
seharusnya diteladani oleh para da’i dan da’iyah yang lain.
70
2. Metode dakwah yang dilakukan oleh Qurrota A’yunin pada dasarnya
bermuara pada bi al-hikmah, al-mauizhah al-hasanah dan wa jadilhum bi
alati hia ahsan.
3. Adapun materi dakwah yang disampaikan Qurrota A’yunin, pada intinya,
adalah ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Namun, bila kita garis besarkan, maka materi Al-Qur’an berkisar pada tiga
bagian pokok, yaitu akidah, hukum, akhlak. Tiga materi ini antara yang satu
dengan yang lain saling melengkapi, tidak dapat dipisahkan. Sementara itu
meski ajaran yang terkandung dalam As-Sunnah tidak jauh berbeda dengan
Al-Qur’an karena ia menjadi penjabaranya.
B. Saran
Dakwah yang dilakukan Qurrota A’yunin nyaris sempurna dengan segala
kemampuan khususnya dalam mentrasfer knowledge pesan dakwah, hinga
hampir setiap mad’u yang mendengarkannya selalu fokus dan konsen
mendengarkan dan mencerna. Akan tetapi tidak ada gading yang tak retak. Hal
ini yang sama juga dialami oleh Qurrota A’yunin. penulis bisa memberikan
saran kepada Qurrota A’yunin dalam beberapa hal.
1. Popularitas yang telah didulang oleh Qurrota Ayunin semoga tidak
membuat menjadi tinggi hati, apalagi Qurrota A’yunin masih berusia cukup
muda dibandingkan dengan para da’i dan da’iyah lain.
2. Mengenai materi ceramah yang sampaikan, maka Qurrota A’yunin sudah
seharusnya terus menerus memperkaya dan memperbarui wawasanya
tersebut, apalagi dengan perkembangan teknologi dan masuknya informasi
di tengah-tengah kita yang cukup pesat.
71
3. Semoga Qurrota A’yunin tidak terjebak dalam dunia” bisnis” yang biasa
dilakukan oleh para da’i dan da’iyah. Sebab tidak sedikit di antara para da’i
dan da’iyah yang menjadikan aktivitas dakwahnya sebagai sarana meraup
kekayaan. Sebenarnya seorang da’i dan da’iyah sah-sah saja mendapat upah
sekedarnya dari dakwah yang dilakukanya. Namun menjadi sesuatu yang
tidak biasa seandainya seorang da’i dan da’iyah justru menyulitkan para
mad’unya untuk menimba ilmu dan wawasan agama darinya. Sebab untuk
masalah yang satu ini, Nabi Muhammad SAW sendiri pun pernah ditegur
oleh Allah SWT. Semoga saja aktivitas dakwah yang dilakukan oleh
Qurrota A’yunin dan para da’i dan da’iyah yang lainnya mendapatkan
keridhaan dari Allah SWT. Sehingga dapat membukakan pintu keberkahan-
Nya dari langit dan bumi. Amin.
72
DAFTAR PUSTAKA
Abda Slamet Muhaemin, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994).
Ali Aziz. Moh, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004).
Amir Samsul Munir, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009).
Aripudin Acep, Pengembangan Metode Dakwah, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011).
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT, Bina Aksara, 1985).
As Enjang, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009).
Harjono Anwar, Dakwah dan Masalah Sosial Kemasyarakatan, (Jakarta: Media
Dakwah, 1985).
Hefni Harjani Suparta Munzier, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009).
Hasanudin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996).
Khasanah Siti Uswatun, Berdakwah Dengan Jalan Debat Antar Muslim dan Non
Muslim, (Yogyakarta: STAIN Purwokerto dan Pustaka Pelajar, 2007).
Mahmud Ali Abdul Halim, Jalan Dakwah Muslimah, (Jakarta: Era Intermedia,