Top Banner
i AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY DANGKE FERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN YEAST EXTRACT DAN LAMA INKUBASI BERBEDA SKRIPSI OLEH ANDI TUANG I 111 13 037 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
63

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

Nov 17, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

i

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN

pH WHEY DANGKE FERMENTASI DENGAN

PENAMBAHAN YEAST EXTRACT DAN LAMA

INKUBASI BERBEDA

SKRIPSI

OLEH

ANDI TUANG

I 111 13 037

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

ii

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN

pH WHEY DANGKE FERMENTASI DENGAN

PENAMBAHAN YEAST EXTRACT DAN LAMA

INKUBASI BERBEDA

Oleh

ANDI TUANG

I 111 13 037

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

iii

Page 4: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

iv

Page 5: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

v

ABSTRAK

ANDI TUANG. I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey

Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract dan Lama Inkubasi

Berbeda. Dibawah bimbingan oleh WAHNIYATHI HATTA sebagai

pembimbing utama dan FARIDA NUR YULIATI sebagai pembimbing anggota.

Whey dangke memiliki kandungan laktosa tinggi sehingga dapat

digunakan sebagai substrat fermentasi. Whey dangke memiliki kandungan protein

cukup rendah sehingga perlu dilakukan penambahan suplemen nutrisi untuk

meningkatkan pertumbuhan bakeri asam laktat (BAL). Salah satu suplemen

nutrisi yang dapat ditambahkan berupa yeast extract (YE). YE mengandung

protein sekitar 40-50%, vitamin B kompleks dan asam amino yang lengkap.

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh penambahan yeast extract,

lama inkubasi dan interaksi keduanya terhadap aktivitas antioksidan, asam laktat

serta nilai pH whey dangke fermentasi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) pola faktorial, faktor A adalah level penambahan YE (0 %, 0,5%,

1 % dan 1,5 %), dan faktor B adalah lama inkubasi, (0, 24, 48, 72, dan 96 jam)

dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan YE

berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai antioksidan, kadar asam laktat

dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH whey dangke fermentasi. Lama

inkubasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai antioksidan, kadar

asam laktat dan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pH whey dangke

fermentasi. Interaksi antara penambahan YE dan lama inkubasi berpengaruh nyata

(P<0,05) terhadap nilai antioksidan whey dangke fermentasi. Peningkatan level

YE 1,5% dan lama inkubasi 96 jam dapat meningkatkan nilai antioksidan, kadar

asam laktat, dan menurunkan nilai pH whey dangke fermentasi. Terdapat interaksi

antara level penambahan YE dan lama inkubasi terhadap nilai antioksidan namun

terhadap kadar asam laktat dan nilai pH tidak ada interaksi. Level penambahan

YE 1,5% dan lama inkubasi 96 jam menghasilkan whey fermentasi dengan

karakteristik terbaik.

Kata Kunci: Whey, Yeast Extract, Antioksidan, Kadar Asam Laktat dan Nilai

pH.

Page 6: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

vi

ABSTRACT

ANDI TUANG. I 111 13 037. Value Antioxidants, Lactic Acid, and pH Whey

Dangke Fermentation Yeast Extract Addition and Various Long Incubation.

Under the guidance of WAHNIYATHI HATTA main Supervisor and FARIDA

NUR YULIATI as Co-Supervisor.

Whey dangke has a high lactose content so it can be used as a fermentation

substrate. Whey dangke protein content low enough so necessary to add

nutritional supplements to improve growth bakeries lactic acid (BALyang

complete. The purpose of this study is to describe the effect of adding yeast

extract, length of incubation and the interaction of both of antioxidant activity,

lactic acid and pH value of whey dangke fermentation . Research using

completely randomized design (CRD) factorial design, factor A is the level of

addition of YE (0%, 0.5%, 1% and 1.5%), and factor B is a long incubation, (0,

24, 48, 72, and 96 hours) with three replications. the results showed that the

addition of YE highly significant (P <0.01) against the value of antioxidants,

lactic acid levels and significantly (P <0.05) pH value of fermented whey dangke .

old incubation was highly significant (P <0.01) against the value of antioxidants,

and lactic acid levels did not significantly affect the pH value dangke fermented

whey. the interaction between the addition and the old YE inkubas i significant (P

<0.05) on the antioxidant value dangke fermented whey. YE increased levels of

1.5% and long incubation of 96 hours can increase the value of antioxidants, lactic

acid levels, and lower the pH value dangke fermented whey. There is no

interaction between the level of addition of YE and long incubation of the value of

antioxidants, but on levels of lactic acid and pH values no interaction. Level the

addition of 1.5% and long YE 96 hour incubation produce whey fermented with

the best characteristics.

Keywords: Whey, Yeast Extract, Antioxidants, lactic acid levels and pH values

Page 7: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim…..

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis senantiasa panjatkan rahmat dan karunia Allah

SWT yang senantiasa memberikan nikmat kesehatan jasmani dan rohani sehingga

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir/ Skripsi pada waktu yang tepat. Skripsi

tersebut berjudul “Aktivitas Antioksidan, Asam Laktat, dan pH Whey Dangke

Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract dan Lama Inkubasi Berbeda”

sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Penulis dengan rendah hati mengucapakan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini

utamanya:

1. Segala hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Wahniyathi

Hatta, S.Pt., M.Si. selaku Pembimbing utama dan Ibu drh. Hj. Farida Nur

Yuliati, M.Si. selaku pembimbing Anggota, atas segala bantuan dan

keikhlasannya untuk memberikan bimbingan, motivasi, nasehat dan saran-

saran sejak awal penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini.

2. Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Ambo

Ako, M.Sc, Ibu Dr. Nahariah, S.Pt., M.P. dan Ibu Endah Murpi Ningrum,

S.Pt., M.P. atas saran-saran dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ir., Ismartoyo M.Agr.Sc selaku Penasehat Akademik.

Page 8: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

viii

4. Ibu Prof. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M.Sc selaku Ketua Program Studi

Teknologi Hasil Ternak, terima kasih atas segala bantuan terhadap penulis

selama menjadi mahasiswa di Program Studi THT, Fakultas Peternakan.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc selaku Dekan Fakultas

Peternakan dan seluruh Staf Pegawai Fakultas Peternakan, terima kasih atas

segala bantuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Fakultas

Peternakan.

6. Ibu dan Bapak Dosen tanpa terkecuali yang telah membimbing saya selama

kuliah di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

7. Bapak Prof. Dr. Ir. M.S. Effendi Abustam, M.Sc selaku Pembimbing

Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah membimbing penulis selama

pelaksanaan PKL, serta terima kasih kepada Kakanda Syamsuddin, S.Pt.,

selaku Pembimbing Lapangan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah banyak

membantu penulis selama pelaksanaan PKL.

8. Kedua orang tua, ayahanda Patta Kanang dan ibunda Denjiang.BS atas segala

doa, motivasi, teladan, pengetahuan dan dukungan penuh kasih sayang terbesar

dan selamanya sehingga penulis selalu berusaha dengan semangat dan percaya

diri. Kepada keempat kakak penulis Andi Saparuddin. B beserta istri, Andi

supriadi beserta istri, Riskawati S.Pd beserta suami dan Andi Muliadi S.K.M..

dan kepada kedua adik penulis Risnawati dan Andi Anitapuspita Sari yang

selalu memberikan doa, bantuan dan dukungan yang telah banyak memberikan

semangat dan selalu menjaga penulis dengan penuh sikap tegas serta selalu

mengingatkan kodrat saya sebagai perempuan untuk menjaga kesopanan dalam

berpakaian dan bertutur kata. Keponakan penulis Andi Nurul izzah Nabila

Page 9: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

ix

putri, Andi aditiya sastrawan dan Andi nur Afifah yang selalu menjadi

sahabat setia penulis untuk menjadi teman penghibur di saat lelah menghampiri.

9. Teman satu tim Praktek Kerja Lapang (PKL) Dartina, Abd. Rahman, Eka

Wahyuni dan Indrawati Basmar terima kasih atas kerja sama dan

bantuannya mulai dari rencana sampai selesainya Praktek Kerja Lapang

(PKL).

10. Kepada sahabat-sahabat setiaku Heriyana Muheyyade, Fitria Ananda Eka

putri AR dan Dartina terima kasih atas segala kebaikan, bantuan dan

kebersamaan yang kalian berikan kepada penulis selama ini, saudara meski

tak sedarah yang setia bertahan menemani dan mendukung penulis meskipun

sikap yang selalu menjengkelkan namun rasa sayangnya lebih besar daripada rasa

bencinya. Kepada Ainun Raudya Tuz Zahira terima kasih atas segala

motivasi, saran yang diberikan kepada penulis dan telah menjadi pendengar

yang baik penulis.

11. Seluruh Sahabat-sahabat LARFA-ku terima kasih telah menemani penulis

disaat suka maupun duka selama menempuh pendidikan di bangku kuliah.

Kalian adalah bagian-bagian lembaran kehidupan yang sangat ingin aku

ceritakan kepada anak cucuku nanti.

12. Sahabat-sahabat ”THT 13 ; Ainun , Rahman, Eka, Tri Wahyuni, Indah,

Ita, Ani, Fitri Endang, Erna, Ira, Linda, Tina, Aci, Fira, Vika, Rifadha,

Getri, Bernice, Niar, Hikmah, Sukma, Atira, Nita, Sertin, Upy, Alim, Tyo,

Syafi’i, Akbar Hapdang, Ardi, Dhayat, Wahyu, Febriansyah, Gede, Ode,

Page 10: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

x

Dede, Wawan, Ashyadi.” terima kasih yang setinggi-tingginya atas segala

pengorbanan, bantuan, pengertian, canda tawa serta kebersamaan selama ini.

13. Kepada Kakanda Syamsuddin, S.Pt, Kakanda Syachroni, S.Pt, Kakanda

Andri Teguh Prabowo, S.Pt, Kakanda Nurul Ilmi Harun S.Pt, Kakanda

Asmi Mangalisu, S.Pt, Kakanda Syahriana sabil, S.Pt, Kakanda Rachmat

Budianto S.Pt, Kakanda Nur Ichwan Husain, S.Pt, Kakanda Haikal S.Pt,

Kakanda Andi Dharmawan Wicaksono, S.Pt, dan kakanda Kartina S.Pt,

terima kasih atas bantuan dan motivasinya kepada penulis.

14. Kepada teman Cimi-cimiku kak Nurul Ilmi Harun, Abd.Rahman,

Indrawati Basmar dan dartina terima kasih telah setia membantu penulis

dalam segala hal dan telah mengerti penulis meskipun terkadang penulis

banyak maunya dan menjengkelkan,tapi saya yakin bahwa rasa sayang kalian

lebih besar daripada rasa jengkelnya.

15. Terima kasih kepada Rekan-Rekan Asisten Teknologi Pengolahan Limbah

dan Sisa Hasil Ternak atas bantuan, pengalaman dan ilmu yang diberikan

selama penulis kuliah di Fakultas Peternakan.

16. “SEMA FAPET-UH” atas segala bentuk pengalaman dan ilmu yang telah di

ajarkan kepada penulis.

17. “HIMATEHATE-UH” yang selalu memberi keceriaan dan bagian paling

bersejarah dalam harian penulis.

18. Kepada Merpati 09, Lion 10, Situasi 10, Solandeven 011, Flock Mentality

012, dan Larfa 013, Ant 014, Rantai 015, Tanduk 016 penulis ucapkan

banyak terima kasih.

Page 11: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

xi

19. Teman-teman KKN Reguler UNHAS angkatan 93 khususnya Kecamatan

Tamalatea, Kelurahan Bontotanga, Kabupaten Jeneponto; Serli Hatul

Hidaya, Fikalia Arsyad, Muh. Janwar, Muh.Adrian, Nabila, Rezki

Kurniawan. Terima Kasih atas kebersamaan yang telah kalian ciptakan serta

dukungan dan motivasi yang mengalir kepada penulis.

20. Kepada sahabat DIRT‟B, Rosdiana, Sri Mutmainna, Rena Devi Safitri dan

Bambang (Bembi) terima kasih telah menjadi sahabat dari bangku sekolah

hingga sekarang meskipun kita beda kampus namun masih menyisihkan

waktu untuk bertemu dan persahabatan kita tetap terjalin.

21. Kepada teman terspesial saya Ariyandi Saputra Bahar S,A.P. terima kasih

atas motivasi, cinta, kasih sayang dan kepercayaan yang telah diberi mulai

dari bangku SMA sampai saat ini dan terima kasih selalu memberi solusi dari

semua keluh kesah saya tanpa harus memilih-milih.

22. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, Terima Kasih atas

segala bantuan yang diberikan kepada penulis selama menyelesaikan studi.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dengan limpahan berkah, rahmat,

karunia dan hidayah-Nya. Amin. Melalui kesempatan ini penulis mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya mendidik, apabila dalam penyusunan skripsi ini

terdapat kekurangan dan kesalahan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis maupun pembaca Amin. Wassalam.

Makassar, April 2017

Andi Tuang

Page 12: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

xii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA

Whey Dangke ............................................................................................ 3

Fermentasi ................................................................................................. 5

Bakteri Asam Laktat ................................................................................. 6

Antioksidan ............................................................................................... 9

Kebutuhan Protein Bakteri Asam Laktat .................................................. 10

Ekstrak Khamir (yeast exstract) sebagai Suplemen Nutrisi ..................... 11

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat .................................................................................... 13

Materi Penelitian ...................................................................................... 13

Rancangan penelitian ................................................................................ 13

Prosedur penelitian ................................................................................... 14

Pengukuran Parameter .............................................................................. 15

Analisa data .............................................................................................. 17

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nilai Antioksidan ..................................................................................... 18

Kadar Asam Laktat ................................................................................... 22

Nilai pH ................................................................................................... 25

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 29

Page 13: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Diagram Alir Pembuatan Kultur Kerja ..................................................... 14

2. Diagram Alir Penelitian ............................................................................. 16

3. Interaksi antara level penambahan yeast extract (YE) dan lama inkubasi

pada nilai antioksidan whey dangke fermentasi......................................... 20

Page 14: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

xiv

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Komposisi Whey Dangke .......................................................................... 4

2. Nilai rata-rata antioksidan (%) whey dangke fermentasi pada berbagai

level penambahan yeast extract (YE) dan lama inkubasi .......................... 18

3. Kadar asam laktat (%) whey dangke fermentasi dengan penambahan

level yeast extract (YE) dan lama inkubasi................................................ 22

4. Nilai pH whey dangke fermentasi dengan penambahan level yeast

extract (YE) dan lama inkubasi.................................................................. 25

Page 15: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Tabel analisis ragam pengaruh level penambahan YE,lama inkubasi,

serta interaksi keduanya terhadap kapasitas antioksidan whey dangke

fermentasi ................................................................................................... 33

2. Tabel Analisis ragam pengaruh level penambahan YE, lama inkubasi

terhadap kadar asam laktat whey dangke fermentasi ................................. 36

3. Tabel Analisis ragam pengaruh level penambahan YE, lama inkubasi

terhadap pH whey dangke fermentasi ........................................................ 39

4. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 42

Page 16: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

1

PENDAHULUAN

Whey dangke merupakan produk samping dari industri pembuatan dangke

berupa cairan bening berwarna kuning yang diperoleh dari penyaringan dan

pengepresan curd dangke. Whey banyak dihasilkan di daerah Enrekang, Sulawesi

Selatan sebagai daerah penghasil utama dangke. Umumnya masyarakat di daerah

tersebut memanfaatkan whey sebagai pakan ternak, dan minuman. Whey yang

dibuang ke tanah atau sungai dapat menyebabkan polusi karena whey dapat

menyebabkan pencemaran lingkungan.

Pemanfaatan whey dangke dengan fermentasi merupakan langkah

penanganan whey dangke sebagai sumber laktosa yang tinggi dan masih

mengandung protein, vitamin, dan mineral. Kandungan laktosa memungkinkan

whey dimanfaatkan sebagai substrat untuk fermentasi. Ketersediaan laktosa dan

adanya nutrisi lainnya penting untuk pertumbuhan mikroorganisme membuat

whey potesial sebagai bahan untuk fermentasi.

Bakteri asam laktat (BAL) adalah jenis bakteri yang mampu

memetabolisme laktosa untuk menghasilkan asam laktat dan memegang peranan

penting dalam proses fermentasi. Bakteri asam laktat mampu menghasilkan asam

laktat yang dapat menurunkan pH. Bakteri Lactobacillus casei merupakan salah

satu contoh BAL yang dapat dimanfaatkan dalam proses fermentasi. Bakteri

casei dalam proses fermentasi akan memecah laktosa menjadi asam laktat.

Semakin banyak asam laktat yang dihasilkan maka nilai pH akan semakin rendah.

Proses fermentasi L. casei juga akan memecah protein menjadi peptida yang akan

Page 17: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

2

menghasilkan asam amino. Beberapa peptida yang dihasilkan dari proses

perombakan protein tersebut mempunyai sifat sebagai antioksidan.

Bakteri asam laktat dapat tumbuh dan beraktivitas dengan baik apabila

memiliki nutrisi yang cukup. Semakin banyak nutrisi dimanfaatkan oleh bakteri

asam laktat pada saat inkubasi maka semakin banyak pula asam-asam organik dan

produk metabolit lainnya yang dihasilkan. Selain ketersediaan nutrisi yang cukup,

Lama inkubasi juga mempengaruhi aktivitas BAL sehingga semakin lama

inkubasi maka BAL akan menghasilkan asam laktat dan nilai antioksidan

meningkat akan tetapi nilai pH akan semakin menurun. Fatma dkk (2012)

menyatakan bahwa kandungan protein yang dimiliki oleh whey dangke sekitar

0,63%. Kandungan protein whey dangke cukup rendah sehingga perlu dilakukan

penambahan suplemen nutrisi untuk meningkatkan pertumbuhan BAL. Salah satu

suplemen nutrisi yang dapat ditambahkan untuk meningkatkan pertumbuhan BAL

yaitu berupa yeast extract. Yeast extract mengandung protein sekitar 40-50%,

vitamin B kompleks dan asam amino yang lengkap.

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh penambahan yeast

extract, lama inkubasi dan interaksi keduanya terhadap kapasitas antioksidan,

asam laktat serta nilai pH whey dangke fermentasi. Kegunaan penelitian ini

adalah memberikan informasi ilmiah mengenai pengaruh penambahan yeast

extract pada proses fermentasi whey dangke terhadap aktivitas antioksidan , asam

laktat dan nilai pH.

Page 18: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

3

TINJAUAN PUSTAKA

Whey Dangke

Dangke merupakan produk olahan susu sejenis keju lunak tanpa proses

fermentasi. Berdasarkan kandungan airnya, dangke merupakan keju lunak (soft

cheese). Pembuatan dangke dapat dengan bahan penggumpal alami seperti ekstrak

buah pepaya yang mengandung papain (Anggraini dkk., 2013). Papain adalah

salah satu enzim proteolitik yang tergolong dalam protease sulfilhildril (Winarno,

1995; Muchtadi dkk., 1992).

Whey didefinisikan sebagai serum atau bagian air dari susu yang tersisa

setelah pemisahan curd dan merupakan hasil koagulasi protein susu dengan asam

atau enzim proteolitik (Panesar dkk., 2007). Setiap 10 liter susu yang

digumpalkan selama proses pengolahan keju akan menghasilkan sekitar 6 - 9 liter

whey yang tergantung pada tipe keju (Almeida dkk., 2008). Whey merupakan

hasil samping proses pembuatan keju mengandung 6,5% padatan yang terdiri atas

4,8% laktosa; 0,6% protein; 0,6% mineral; 0,15% asam laktat; 0,25% nitrogen

non protein dan 0,1% lemak (Handayani, 2004). Whey merupakan sumber protein

yang baik dan mengandung vitamin, mineral,dan laktosa yang tinggi. Whey

mengandung sejumlah laktosa, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai substrat

untuk fermentasi (Nagar dan Nagal, 2013). Ketersediaan laktosa dan adanya

nutrisi penting lainnya, seperti protein dan fosfat untuk pertumbuhan

mikroorganisme, membuat whey dan limbah pengolahan keju lainnya potensial

sebagai bahan untuk produksi biokimia (Siso, 1996). Pengolahan limbah whey

dibutuhkan sebagai solusi terhadap pencegahan pencemaran lingkungan dan

Page 19: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

4

sekaligus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan manusia (Vinderola

dkk., 2002; Staszewski and Jagus, 2008).

Komponen nutrisi whey dari produk samping pengolahan dangke dapat

dimanfaatkan oleh bakteri sebagai sumber nutrisi pertumbuhan. Whey

mengandung sekitar 55% total nutrisi dari susu seprti laktosa, protein terlarut,

lemak, vitamin yang larut dalam air dan garam mineral. Whey dangke dapat

diolah menjadi berbagai produk yang salah satunya menjadi produk fermentasi

(Gallardo-Escamila dkk., 2007).

Menurut Spreer (1998), walaupun whey merupakan produk samping

namun whey mempunyai nilai nutrisi protein dan karbohidrat sehingga dapat

dimanfaatkan dalam bidang pangan. Pemanfaatan whey secara tepat akan

memberikan nilai ekonomi yang tinggi, memberikan kelengkapan dan efisiensi

penggunaan bahan baku susu, serta mengurangi polutan cair. Pemanfaatan whey

secara komersial telah dilakukan, yaitu dengan mengolah whey menjadi bahan

makanan dan minuman (Gordon,1993). Karakteristik whey dangke dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Whey Dangke

Komponen Kandungan

Total Padatan (%) 6,95 ± 0,23

Asam Laktat (%) 0,1 ± 0,003

Lemak (%) 0,2 ± 0,005

Protein (%) 0,63 ± 0,009

Laktosa (%) 5,08 ± 0,009

pH 6,31 ± 0.01

Viskositas (poise) 0.19 ± 0,004

Sumber : Fatma dkk. (2012).

Whey fermentasi memperlihatkan efek penghambatan terhadap

Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus pyogenes, Proteus

Page 20: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

5

mirabilis, Salmonella typhii, dan Shigella sp. Selama periode fermentasi nilai pH

whey menurun sedangkan total keasaman tertitrasi meningkat. Kadar lemak,

protein dan abu meningkat sementara kadar air dan karbohidrat menurun

(Adegbehingbe dan Bello, 2014).

Fermentasi

Fermentasi adalah salah satu bentuk metabolisme energi, berasal dari

reaksi oksidasi reduksi secara biologi dengan penerima elektron terakhir berupa

senyawa organik. Fermentasi adalah perubahan biokimia terbatas yang

disebabkan oleh mikroba atau enzim yang dihasilkan. Fermentasi susu merupakan

salah satu cara pengawetan dan penganekaragaman pangan yang telah dilakukan

sejak jaman dulu (Wibowotomo, 1990).

Fermentasi dapat diartikan sebagai perubahan gradual oleh enzim

beberapa bakteri, khamir dan jamur. Contoh perubahan kimia dari fermentasi

meliputi pengasaman susu, dekomposisi pati dan gula menjadi alkohol dan

karbondioksida, serta oksidasi senyawa nitrogen organik (Hidayatdkk., 2006).

Rahman dkk., (1992) menyatakan bahwa pertumbuhan mikroba pada proses

fermentasi dapat menimbulkan berbagai perubahan karakteristik salah satunya

adalah pembentukan asam.

Sugiharto (1991) menyatakan bahwa perubahan pH dalam fermentasi

disebabkan karena dalam aktivitasnya bakteri Lactobacillus caseise lain

menghasilkan protein sebagai metabolit primer juga menghasilkan asam-asam

seperti asam malat, asam tartarat, asam sitrat, asam laktat, asam asetat, asam

butirat sebagai hasil sampingan. Asam-asam ini menurunkan pH medium.

Page 21: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

6

Proses fermentasi diharapkan dapat meningkatkan kandungan asam laktat

dan antioksidan pada whey. Fermentasi bakteri asam laktat (BAL) akan

menghasilkan senyawa metabolit primer berupa asam laktat, asam asetat, dan

hidrogen peroksida, juga metabolit sekunder berupa bakteriosin, senyawa flavour,

dan eksopolisakarida (Surono 2004). Proses fermentasi menghasilkan peptida

bioaktif yang memiliki fungsi antioksidan. Antimikroba hasil fermentasi BAL

dapat dimanfaatkan sebagai bahan terapeutik karena dapat menghambat

pertumbuhan bakteri patogen (Rolfe, 2000).

Bakteri Asam Laktat

Bakteri asam laktat (BAL) adalah mikroorganisme yang paling sering

digunakan dalam fermentasi makanan. Peran penting BAL terutama terkait

dengan gambaran fisiologisnya, seperti pemanfaatan substrat, kemampuan

metabolisme, dan sifat probiotiknya. Keberadaannya yang umum dalam

makanan, selain sejarah panjang penggunaannya berkontribusi terhadap

penerimaan BAL sebagai GRAS(Generally Recognized As Safe) untuk konsumsi

manusia (Liu dkk., 2011). Bakteri asam laktat dapat menghambat pertumbuhan

bakteri lain dengan memproduksi protein yang disebut bakteriosin. Salah satu

contoh bakteriosin yang dikenal luas adalah nisin, diproduksi oleh Lactobacillus

lactis ssp.lactis. Nisin dapat menghambat pertumbuhan beberapa bakteri, yaitu

Bacillus, Clostridium, Staphylococcus, dan Listeria. Senyawa bakteriosin yang

diproduksi BAL dapat bermanfaat karena menghambat bakteri patogen yang

dapat merusak makanan ataupun membayakan kesehatan manusia, sehingga

keamanan makanan lebih terjamin. Penghambatan mikroorganisme patogenoleh

Page 22: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

7

BAL adalah fenomena kompleks yang melibatkan sejumlah faktor penghambat.

Asam organik (asam laktat, asam asetat, dan asam format) merupakan metabolit

utama dalam fermentasi susu dan telah dibuktikan menjadi salah satu faktor

penghambat (Wong dan Chen,1988).

Asam laktat (asam α-hidroksi propionat = C3H6O3) adalah asam organik

alami yang memiliki sejumlah aplikasi dalam industri farmasi, makanan dan

kimia sebagai antioksidan, pengawet, dan substrat bagi produksi beberapa asam

organik lainnya. Asam laktat dapat diproduksi melalui proses fermentasi mikroba

atau dengan sintesis kimiawi. Dari total asam laktat yang diproduksi dunia setiap

tahunnya, sekitar 90 % dibuat melalui fermentasi bakteri asam laktat dan sisanya

diproduksi secara sintetik. Asam laktat secara alami tersedia dalam dua bentuk,

yaitu asam laktat D(-) dan asam laktat L(+). Jumlah asam laktat D(-) lebih

berbahaya bagi manusia (Hofvendahl dan Hahn-Hagerdal, 2000).

Bakteri asam laktat adalah kelompok bakteri yang mampu mengubah

karbohidrat menjadi asam laktat (Amin dan Leksono, 2001). Karakter BAL

dikelompokkan sebagai bakteri Gram positif, bentuk coccus atau batang yang

tidak berspora, dengan asam laktat sebagai produk utama fermentasi karbohidrat

(Malaka dan Laga, 2005). Proses fermentasi karbohidrat dapat menghasilkan

asam laktat yang dapat menurunkan pH. Penurunan nilai pH dapat menghambat

pertumbuhan mikroba lain, terutama bakteri patogen. Bakteri pembentuk asam

laktat terbagi menjadi 2 tipe fermentasi, yaitu 1) spesies homofermentatif yang

mampu mengubah glukosa mejadi asam laktat sebagai hasil utama, 2) spesies

heterofermentatif, merupakan kelompok bakteri yang memproduksi asam laktat

Page 23: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

8

dalam jumlah sedikit dan produk yang dihasilkan yaitu etanol, asam asetat, dan

asam format (Moat dkk., 2002). Terdapat banyak genus yang termasuk ke dalam

BAL yaitu Carnobacterium, Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus,

Lactosphaera,Leuconostoc, Melissococcus, Oenococcus, Pediococcus,

Streptococcu, Tetragenococcus, Vagococcus dan Weissella. Lactobacillus dan

Bifidobacterium merupakan mikroflora normal usus yang paling banyak berperan

menjaga kesehatan fungsi saluran pencernaan, sehingga kedua genus ini paling

banyak digunakan dalam pengembangan produk probiotik. Lactobacillus dan

Bifidobacterium dimanfaatkan sebagai probiotik yang tahan terhadap asam

lambung, cairan empedu, mampu menempel pada dinding saluran pencernaan

sehingga melindungi mukosa saluran pencernaan dan mampu menghasilkan zat

yang berpotensi sebagai antimikroba (Simadibrata, 2010).

Bakteri asam laktat memanfaatkan gula sebagai sumber energi,

pertumbuhan dan menghasilkan metabolit berupa asam laktat selama proses

fermentasi. Mikroba akan merombak senyawa karbon menjadi energi untuk

pertumbuhan dan asam laktat sebagai metabolitnya. Mikroba membutuhkan gula

untuk aktivitas metabolisme dan perkembangbiakan sel. Hal tersebut berkaitan

dengan peningkatan jumlah sel bakteri, semakin banyak sel bakteri yang ada,

maka gula akan semakin banyak digunakan untuk metabolisme sel. peningkatan

jumlah bakteri menyebabkan peningkatan perombakan senyawa gula yang ada

pada medium menjadi asam–asam organik (Rahmawati, 2006). Whey

mengandung 4,5–5% laktosa. Laktosa ini digunakan oleh BAL sebagai sumber

Page 24: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

9

metabolisme untuk menghasilkan energi dan memproduksi asam laktat

(Lehninger, 1995).

Antioksidan

Antioksidan adalah subtansi yang dapat menunda, mencegah,

menghilangkan kerusakan oksidatif pada molekul target, seperti lemak, protein,

dan DNA. Antioksidan merupakan suatu inhibitor dari proses oksidasi bahkan

pada konsentrasi yang relatif kecil, dan memiliki peran fisiologis yang beragam

dalam tubuh. Antioksidan yang digunakan dalam sistem biologis berfungsi untuk

mengatur kadar radikal bebas agar kerusakan pada molekul penting pada tubuh

tidak terjadi dan tercipta sistem perbaikan yang diperlukan untuk

mempertahankan kelangsungan hidup dari sel (Milbury and Richer, 2011).

Antioksidan berfungsi mencegah kerusakan sel dan jaringan tubuh karena

dalam hal ini antioksidan bertindak sebagai scavenger. Antioksidan merupakan

zat yang dapat menetralkan radikal bebas sehingga dapat melindungi sistem

biologi tubuh dari efek merugikan yang timbul dari proses atau reaksi yang

menyebabkan oksidasi yang berlebihan. Radikal bebas adalah molekul yang

sangat reaktif karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbit

luarnya sehingga dapat bereaksi dengan molekul sel tubuh dengan cara mengikat

molekul sel tersebut. Dalam melindungi tubuh dari serangan radikal bebas,

substansi antioksidan berfungsi untuk menstabilkan radikal bebas dengan

melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas sehingga menghambat

terjadinya reaksi berantai (Wijaya, 1996).

Page 25: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

10

Fungsi utama antioksidan digunakan sebagai upaya untuk memperkecil

terjadinya proses oksidasi dari lemak dan minyak, memperkecil terjadinya proses

kerusakan dalam makanan, memperpanjang masa pemakaian dalam industri

makanan, meningkatkan stabilitas lemak yang terkandung dalam makanan serta

mencegah hilangnya kualitas sensori dan nutrisi. Lipid peroksidasi merupakan

salah satu faktor yang cukup berperan dalam kerusakan selama dalam

penyimpanan dan pengolahan makanan. Antioksidan tidak hanya digunakan

dalam industri farmasi, tetapi juga digunakan secara luas dalam industri makanan,

industri petroleum, industri karet dan sebagainya (Tahir dkk., 2003).

Aktivitas antioksidan berkaitan dengan peningkatan total bakteri asam

laktat. Lactobacillus adalah salah satu contoh BAL yang memiliki aktivitas

antioksidan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dan

mencegah peroksidasi lemak. Kemampuan BAL untuk memecah protein

(proteolitik) menjadi peptida-peptida kecil (bioactive peptides) yang memiliki

aktivitas antioksidan juga berkaitan dengan peningkatan aktivitas antioksidan.

Aktivitas antioksidan merupakan mekanisme yang dimiliki oleh senyawa

antioksidan untuk menunda, menghambat, memperlambat dan mencegah proses

oksidasi lemak, sehingga dapat melindungi sel dari kerusakan oksidatif oleh

radikal bebas seperti singlet oksigen, superoksida, peroksil radikal, hidroksil

radikal dan peroxynitrite (Zhang ,2011).

Kebutuhan Protein Bakteri Asam Laktat

Protein adalah sumber asam‐asam amino yang mengandung unsur‐unsur

C,H,O,dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Unit penyusun

Page 26: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

11

protein yang disebut asam amino tersebut juga berbeda‐beda berat molekulnya,

dari yang terkecil yaitu glisin (Mr75) sampai sistein (Mr119). Asam amino

memiliki dua gugus istimewa yaitu gugus karboksil (‐COOH) dan gugus amino

(‐NH2) dalam molekulnya. Dalam pembentukan protein, unit‐unit asam amino

tersebut berikatan antara satu dengan yang lain melalui ikatan peptide yaitu unsur

nitrogen dari gugus amino dari senyawa asam amino yang satu berkaitan dengan

gugus karbonil (CO) dari asam amino yang lain dengan kehilangan satu molekul

air. Susunan antara asam amino dan jenis‐jenis asam amino yang menyusun

protein sangat spesifik dan khas bagi setiap jenis protein (Sudarmadji dkk.,1997).

Asam laktat yang dihasilkan oleh BAL akan tersekresikan keluar sel dan

akan terakumulasi dalam cairan fermentasi. Dengan meningkatnya jumlah asam

yang diekskresikan oleh BAL karena proses akumulasi asam dalam substrat, maka

akan meningkatkan keasaman substrat. Peningkatan akumulasi asam dalam

substrat ini dapat diketahui dengan penurunan pH substrat. Proses fermentasi oleh

BAL di samping meningkatkan kadar asam laktat, keasaman substrat, kerapatan

sel BAL juga meningkatnya kadar protein dalam cairan fermentasi (Yusmarini

dan Efendi ,2004).

Ekstrak Khamir (Yeast extract) sebagai Suplemen Nutrisi

Yeast extract merupakan suatu produk protein yang diperoleh dengan cara

mengekstrak sel khamir. Yeast extract dapat tumbuh dalam larutan yang pekat,

misalnya dalam larutan gula, garam dan asam yang berlebih. Adanya sifat-sifat

tahan terhadap stres lingkungan (gula, garam, dan asam berlebih) menjadikan

yeast extract dapat bertahan atau bersaing dengan bakteri patogen (Fardiaz,1992).

Page 27: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

12

Unsur kimia untuk pertumbuhan sel bakteri yaitu karbon, nitrogen,

oksigen, sulfur, fosfor, magnesium, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya.

Karbon dan sumber energi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari berbagai

jenis gula karbohidrat sederhana. Kebutuhan nitrogen dapat diperoleh dari sumber

anorganik berupa garam ammonium, atau garam phospat. Nitrogen merupakan

salah sumber alami yang diperlukan dalam proses fermentasi asam laktat

(Zubaidah, dkk., 2008).

Yeast extract mengandung asam-asam amino, protein dan vitamin B

kompleks yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan mikroorganisme. Yeast

extract mempunyai bahan pertumbuhan khamir berupa asam amino, purin,

pirimidin, vitamin serta mineral berupa fosfor, potasium, magnesium dan kalsium,

bekerja sama dalam sel untuk perbanyakan dan pengaktifan enzim. Yeast extract

sebagai sumber nitrogen berperan dalam proses fisiologis, seperti pembentukan

protein, asam nukleat dan koenzim. Yeast extract berperan dalam pertumbuhan

sel serta menjaga dan memelihara kemampuan sel untuk membentuk enzim.

(Suryono, 2009).

Page 28: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

13

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 - Februari 2017

bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Hewan dan Kesehatan Ternak serta

Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging dan Telur, Fakultas Peternakan,

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer UV-

VIS, mikropipet, pipet tetes, timbangan analitik, pH meter, botol sampel, lemari

pendingin, gelas ukur, pengaduk, kain kasa, erlenmeyer, inkubator, autoklaf,

bunsen, waterbath, sentrifugasi, tanur, oven, tabung sentrifugasi, hot plate,

pengaduk magnetik dan vorteks.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah whey dangke dari

Kabupaten Enrekang, diphenil-picrilhidrazil (DPPH), metanol, kultur

Lactobacillus casei, susu skim, deMann Rogosa Sharpe (MRS)Broth, akuades,

spiritus, NaOH 0,1 N, yeast extract (Merck) dan indikator phenolphthalein (PP).

Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola

faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor A adalah level penambahan yeast exstract

(YE) sebagai suplemen nutrisi yakni :

A1 = Tanpa penambahan YE A3 = 1 %

A2 = 0,5 % A4 = 1,5 %

Page 29: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

14

Faktor B adalah lama inkubasi, yakni :

B1 = 24 jam B3 = 72 jam

B2 = 48 jam B4 = 96 jam

Persiapan Kultur Kerja

Diinokulasi 10%

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Kultur Kerja

Prosedur Penelitian

Pembuatan Sampel Whey

Whey disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit untuk

menghilangkan curd yang masih tersisa kemudian disterilisasi (121oC selama 10

menit). Setelah itu dilakukan penambahan YE dalam whey sesuai perlakuan

( 0%, 0,5%, 1%, 1,5%). Whey selanjutnya dimasukkan ke dalam botol sampel

yang telah disterilisasi masing-masing sebanyak 50 ml. Media dibiarkan dingin

dan selanjutnya whey diinokulasi dengan kultur L.casei sebanyak 4 ml dan

diinkubasi pada suhu 41oC selama 24, 48, 72, 96 jam.

Kultur stok Lactobacillus casei

MRS Broth 10 ml

Diinkubasi (37ᵒC) selama 24 jam

Susu skim rekonstitusi

Disterilisasi

Susu rekonstitusi steril

Kultur kerja

Page 30: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

15

Pengukuran Parameter

a .Uji diphenil-picrilhidrazil (DPPH).

Penentuan aktivitas antioksidan ini menggunakan metode DPPH

modifikasi (Son dan Lewis). DPPH digunakan sebagai radikal stabil. Sampel

sesuai perlakuan diambil 2 ml dan disuspensikan dengan 2 ml metanol dalam

erlenmeyer dan distirer selama ± 10 menit. Kemudian diambil 2 ml fraksi whey

ditambah 2 ml reagen DPPH (4 x 10-4

M) dicampur dengan hati-hati dan

didiamkan dalam ruangan gelap pada suhu kamar selama 30 menit. Absorban

segera ditera pada panjang gelombang 517 nm. Blangko DPPH dalam metanol

digunakan sebagai kontrol. Aktivitas antioksidan sampel dinyatakan sebagai %

penghambatan dari DPPH absorbansi. Antioksidan dihitung dengan rumus :

(AKontrol– ASampel)

Nilai Antioksidan (%) = x 100 %

AKontrol

Keterangan:

Panjang AKontrol : Absorbansi DPPH

Asampel : Absorbansi sampel

b. Asam Laktat

Sampel whey sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan

ditambahkan aquades 25 ml. Sampel dititrasi dengan NaOH 0,1 N dengan

indikator phenolphthalein (PP) sebanyak 5 tetes. Titrasi dihentikan setelah sampel

berwarna merah muda terang. Kadar asam laktat dihitung dengan rumus :

Page 31: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

16

c. Nilai pH

Alat pH meter dikalibrasi dengan larutan buffer pada pH 4 dan pH 7.

Elektroda dibilas dengan akuades lalu dikeringkan dengan tissu. Alat pH-meter

dicelupkan ke dalam sampel whey dan nilai pH diperoleh dengan membaca skala

yang muncul pada layar.

Pengujian

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

Dimasukkan ke dalam botol sampel sebanyak 50 ml

Diinokulasi L. casei sebanyak 4 ml

Penambahan yeast extract 0%,0,5%,1 %,1,5%

Diinkubasi pada 41°C selama 24, 48, 72 ,96 jam

Disentrifugasi (3000 rpm selama 15 menit)

Sampel whey fermentasi

Whey dangke

Disterilisasi

pH

Asam Laktat Nilai Antioksidan

Page 32: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

17

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan Sidik Ragam berdasarkan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 4 dengan 3 kali ulangan

(Gasperz, 1991) dengan model matematika sebagai berikut :

i = 1, 2, 3, dan 4 (Faktor a)

j = 1, 2, 3, dan 4 (Faktor b)

k = 1, 2 dan 3 (Ulangan)

Keterangan :

= Nilai pengamatan pada unit perlakuan ke-k yang diperoleh dari

penambahan yeast extract dan lama inkubasi ke-j.

= Nilai tengah sampel atau rata-rata perlakuan

= Pengaruh penambahan yeast extract ke-i terhadap nilai antioksidan,

asam laktat dan pH

= Pengaruh lama inkubasi ke-j terhadap nilai antioksidan, asam laktat

dan pH

= Pengaruh penambahan yeast extract ke-i dan lama inkubasi ke-j

terhadap nilai antioksidan, asam laktat dan pH

= Pengaruh galat yang timbul perlakuan ke-k yang diperoleh dari

penambahan yeast extract ke-i dan perlakuan lama inkubasi ke-j.

Selanjutnya apabila perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata, maka

akan dilanjutkan dengan uji Duncan (Gasperz, 1991).

Page 33: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

18

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nilai Antioksidan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka nilai rata-rata

antioksidan whey dangke fermentasi pada berbagai level penambahan YE dan

lama inkubasi disajikan pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Nilai rata-rata antioksidan (%) whey dangke fermentasi pada berbagai

level penambahan yeast extract (YE) dan lama inkubasi

Level

YE (%) Lama inkubasi (Jam) Rata-rata

24 48 72 96

0 53,16±4,49 54,23±1,61 60,00±1,87 61,66±1,10 57,26±4,40

a

0,5 56,26±2,13 57,23±1,81 74,86±1,50 77,70±0,95 66,51±10,35b

1 58,46±1,10 58,40±1,21 76,13±0,66 79,00±0,62 68,00±10,07c

1,5 60,76±1,01 61,06±0,68 76,80±0,87 80,50±0,78 69,78±9,38d

57,16±3,67a 57,73±2,82

a 71,95±7,32

b 74,71±7,97

c

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)

Analisis ragam menunjukkan bahwa level YE berpengaruh sangat nyata

(P<0,01) terhadap nilai rata-rata antioksidan whey dangke fermentasi. Hasil uji

lanjut Duncan menunjukkan bahwa nilai rata-rata antioksidan whey dangke

fermentasi yang ditambahkan YE pada level 0% terhadap level 0,5% ,1% dan

1,5% berbeda sangat nyata (P<0,01). Nilai antioksidan paling rendah terdapat

pada level penambahan YE 0%, sedangkan nilai antioksidan paling tinggi terdapat

pada level penambahan YE 1,5%. Peningkatan nilai antioksidan disebabkan YE

kaya akan senyawa protein. Pada proses fermentasi L. casei akan memecah

protein yang terkandung dalam YE menjadi peptida sehingga menghasilkan asam

amino yang penting untuk pertumbuhan dan akktivitas L. casei. Beberapa peptida

Page 34: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

19

yang dihasilkan L. casei dari proses perombakan protein tersebut mempunyai sifat

sebagai antioksidan yang mampu menghambat radikal bebas. Tidona dkk.,

(2009) menyatakan,bakteri asam laktat yang digunakan sebagai starter akan

menghasilkan peptida selama fermentasi. Bakteri asam laktat menunjukkan

aktivitas antioksidan dengan bermacam mekanisme pada saat fermentasi yang

menghasilkan peptida. Peptida merupakan fragmen protein spesifik yang memiliki

dampak positif terhadap aktivitas antioksidan. Menurut Sudjatha dan Wisaniyasa

(2002), bahwa bakteri asam laktat dapat memecah protein yang terdapat pada

yeast extract (ekstrak khamir) sehingga akan menghasilkan enzim peptidase.

Analisis ragam (Lampiran 1) menunjukkan bahwa lama inkubasi

berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai antioksidan whey dangke

fermentasi. Hasil penelitian pada Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai antioksidan

whey dangke yang difermentasi oleh L. casei mengalami peningkatan nilai

antioksidan selama masa inkubasi. Nilai rata-rata antioksidan 24 jam dan 48 jam

yaitu 57,16% dan 57,73% , sedangkan nilai rata-rata antioksidan 72 jam dan 96

jam yaitu 71,95% dan 74,71%. Uji lanjut yang dilakukan menunjukkan bahwa

nilai rata-rata antioksidan pada masa inkubasi 24 jam dan 48 jam relatif sama,

sedangkan nilai rata-rata setelah inkubasi 72 jam dan 96 jam mengalami

peningkatan nilai antioksidan menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan L. casei

tumbuh dan beraktivitas lebih baik dengan ketersediaan nutrisi yang cukup yang

diperoleh dari kandungan nutrisi YE dan whey dangke fermentasi. Semakin

banyak nutrisi dimanfaatkan oleh bakteri asam laktat pada saat inkubasi maka

semakin banyak pula asam-asam organik dan produk metabolit lainnya yang

Page 35: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

20

dihasilkan. Semakin lama inkubasi maka BAL akan menghasilkan nilai

antioksidan yang semakin meningkat. Aloglu dan Oner (2011)

menyatakan,bakteri asam laktat yang digunakan sebagai starter bertanggung

jawab dalam menghasilkan peptida selama fermentasi susu. Kemampuan bakteri

asam laktat untuk memecah protein (proteolitik) menjadi peptida-peptida kecil

(bioactive peptides) yang memiliki aktivitas antioksidan juga berkaitan dengan

peningkatan lama fermentasi.

Interaksi antara level penambahan yeast extract (YE) dan lama inkubasi

pada nilai antioksidan whey dangke fermentasi disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Interaksi antara level penambahan YE dan lama inkubasi terhadap

nilai antioksidan whey dangke fermentasi

Interaksi antara level penambahan YE dan lama inkubasi pada nilai

antioksidan whey dangke fermentasi pada Gambar 3 menunjukkan bahwa setiap

level penambahan YE mempunyai interaksi yang berbeda pada setiap lama

53

58

63

68

73

78

24 48 72 96

Nil

ai A

nti

ok

sid

an

(%

)

Lama Inkubasi (Jam)

0% YE 0.5% YE 1% YE 1.5% YE

Page 36: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

21

inkubasi. Nilai antioksidan whey dangke fermentasi paling tinggi terdapat pada

interaksi level penambahan YE 1,5%;1%;0,5% dengan lama inkubasi 96 jam

diikuti pada lama inkubasi 72 jam. Nilai antioksidan paling rendah terdapat pada

interaksi level penambahan YE 0% dengan lama inkubasi 24 jam dan 48 jam. Hal

ini menunjukkan bahwa nilai antioksidan whey dangke fermentasi meningkat

seiring dengan meningkatnya level penambahan YE dan lama inkubasi.

Peningkatan nilai antioksidan terjadi selama fermentasi, karena L.casei bekerja

secara optimal dengan adanya ketersedian nutrisi yang cukup diperoleh dari level

penambahan YE. Aktivitas L.casei untuk tumbuh dan memecah protein

menghasilkan asam amino tetap berlangsung selama masa inkubasi karena adanya

ketersedian nutrisi yang cukup. Molyneux (2004) menyatakan kandungan asam

amino yang semakin banyak akan menyebabkan semakin besar pula aktivitas

antioksidan saat fermentasi.

Zhang dkk. (2011) menjelaskan aktivitas antioksidan merupakan

mekanisme yang dimiliki oleh senyawa antioksidan untuk menunda, menghambat,

memperlambat dan mencegah proses oksidasi lemak, sehingga dapat melindungi

sel dari kerusakan oksidatif oleh radikal bebas seperti singlet oksigen dan

superoksida. Apabila antara radikal bebas dengan aktivitas antioksidan tidak

seimbang, maka terjadi kondisi stres oksidatif dalam tubuh. Kondisi inilah yang

menginisiasi berbagai penyakit kronik degeneratif, gangguan paru-paru, hati,

kanker, imunodepresi, dan hipertensi. Kandungan antioksidan dapat menetralisir

radikal bebas melalui aktivitas antioksidan yang tinggi, sehingga dapat mencegah

berbagai penyakit.

Page 37: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

22

Kadar Asam Laktat

Data hasil perhitungan kadar asam laktat whey dangke fermentasi pada

level YE dan lama inkubasi disajikan pada Tabel 3 berikut :

Tabel 3. Kadar asam laktat (%) whey dangke fermentasi dengan penambahan

level yeast extract (YE) dan lama inkubasi

Level YE

(%) Lama inkubasi (Jam) Rata-rata

24 48 72 96

0 0,53±0,18 0,67±0,14 1,03±0,03 1,10±0,05 0,83±0,26a

0,5 0,82±0,77 0,96±0,07 1,28±0,20 1,43±0,18 1,12±0,28b

1 0,99±0,17 1,18±0,01 1,62±0,21 1,76±0,23 1,38±0,35c

1,5 1,23±0,03 1,37±0,12 1,70±0,18 2,14±0,39 1,61±0,40d

Rata-rata 0,89±0,28a 1,04±0,28

b 1,41±0,31

c 1,60±0,45

d

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01)

Analisis ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa level penambahan YE

berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar asam laktat whey dangke

fermentasi. Hasil penelitian pada Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata asam

laktat whey dangke fermentasi mengalami peningkatan seiring meningkatnya

level YE selama fermentasi. Penambahan level YE yang mengalami perubahan

berturut-turut dari yang terendah ke tertinggi adalah, 0%; 0,5%; 1% dan 1,5%,

masing-masing sebesar 0,83; 1,12 ;1,38; dan 1,61%. Peningkatan kandungan asam

laktat tersebut berasal dari akumulasi asam laktat yang dihasilkan dari proses

fermentasi BAL. Kadar asam laktat meningkat karena adanya ketersediaan nutrisi

yang diperoleh dari penambahan YE pada whey dangke fermentasi yang

menyebabkan pertumbuhan BAL juga relatif baik, sehingga produksi asam laktat

meningkat. Asam laktat sebagai produk akhir metabolisme bakteri menyebabkan

peningkatan keasaman selama fermentasi sehingga terjadi peningkatan

Page 38: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

23

konsentrasi ion hidrogen. Pertumbuhan sel diiringi dengan terbentuknya metabolit

berupa asam laktat yang dihasilkan dari perombakan protein dan asam-asam lain.

Menurut Radamayanti (2001) ketersediaan nutrisi dalam medium yang

dikonsumsi oleh L. casei akan mengalami peningkatan keasaman selama

fermentasi akibat adanya konsentrasi ion hidrogen untuk pembentukan energi dan

komponen-komponen sel. Pertumbuhan sel diiringi dengan terbentuknya

metabolit berupa asam laktat yang dihasilkan dari perombakan gula, protein, dan

asam-asam lain. Menurut Lindgren dan Dobrogosz (1990) pada saat proses

fermentasi oleh bakteri asam laktat ditandai dengan peningkatan asam-asam

organik. Semakin tinggi persentase yeast extract yang ditambahkan, maka

semakin banyak karbohidrat yang dirombak menjadi glukosa, alkohol, asam laktat

dan senyawa lainnya.

Analisis ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa lama inkubasi

berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar asam laktat whey dangke

fermentasi. Hasil penelitian pada Tabel 3 menunjukkan bahwa kadar asam laktat

whey dangke yang difermentasi oleh L. casei mengalami peningkatan selama

masa inkubasi. Hal ini disebabkan selama inkubasi memberikan kesempatan bagi

BAL untuk beraktivitas sehingga lebih banyak asam –asam organik yang akan

dihasilkan dengan ketersediaan nutrisi yang cukup pada saat fementasi. Menurut

Misrianti (2013) peningkatan kandungan asam laktat berasal dari akumulasi asam

yang dihasilkan BAL selama masa inkubasi. Asam laktat sebagai produk akhir

metabolisme bakteri menyebabkan peningkatan keasaman whey fermentasi.

Jumlah asam menunjukkan aktifitas bakteri asam laktat dalam memecah laktosa

Page 39: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

24

untuk menghasilkan asam laktat. Fardiaz (1988) menyatakan bahwa semakin lama

waktu fermentasi maka semakin banyak asam-asam organik yang dihasilkan

seperti asam laktat, asam asetat, dan asam format. Buckle dkk., (1987)

menyatakan bahwa semakin lama waktu penyimpanan maka akan menyebabkan

peningkatan total asam sehingga bahan pangan menjadi asam.

Analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara level

penambahan YE dan lama inkubasi terhadap kadar asam laktat pada whey dangke

fermentasi. Nilai rata-rata asam laktat terendah terdapat pada penambahan level

YE 0% pada lama inkubasi 24 jam, sedangkan rata-rata kadar asam laktat

tertinggi terdapat pada penambahan level YE 1,5% dengan lama inkubasi 96 jam.

Kadar asam laktat whey dangke yang difermentasi oleh L. casei semua perlakuan

memiliki pola yang sama yaitu semakin lama inkubasi maka asam laktat yang

diproduksi juga semakin meningkat. Hal ini membuktikan terjadinya perubahan

kimia pada komponen gula menjadi komponen asam. Pembentukan asam laktat

berasal dari penggunaan laktosa sebagai sumber energi dan karbon selama proses

fermentasi sebagai pertumbuhan bakteri.

Page 40: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

25

Nilai pH

Nilai rata-rata pH whey dangke yang difermentasi oleh L. casei dengan

penambahan level YE dan lama inkubasi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut :

Tabel 4. Nilai pH whey dangke fermentasi dengan penambahan level yeast

extract (YE) dan lama inkubasi

Level YE

(%)

Lama inkubasi

(Jam)

Rata-rata

24 48 72 96

0 5,40±0,17 5,30±0,00 5,23±0,05 5,23±0,05 5,29±0,10a

0,5 5,16±0,15 4,96±0,40 4,96±0,40 4,83±0,55 4,98±0,36ab

1 5,13±0,11 4,86±0,57 4,80±0,51 4,63±0,50 4,85±0,43b

1,5 5,13±0,05 4,80±0,51 4,80±0,51 4,53±0,45 4,81±0,43b

Rata-rata 5,20±0,16 4,98±0,42 4,95±0,40 4,80±0,46

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan

perbedaan yang nyata (P<0,05)

Analisis ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa penambahan YE

berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH whey dangke yang difermentasi

oleh L. casei. Hasil penelitian pada Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai pH yang

paling tinggi terdapat pada level penambahan YE 0%, sedangkan nilai pH

terendah terdapat pada level penambahan YE 1,5%. Nilai pH mengalami

penurunan sejalan dengan kenaikan level YE yang diberikan pada sampel. Nilai

pH pada perlakuan kontrol yang lebih tinggi menunjukkan tingkat keasaman yang

lebih rendah dibandingkan pada sampel yang ditambahkan YE. Hal ini

kemungkinan terjadi akibat masih rendahnya aktifitas BAL karena kadar nutrisi

medium yang belum mencukupi untuk proses metabolisme. Pada sampel yang

ditambahkan YE selama proses fermentasi masih lebih aktif berlangsung oleh

pengaruh interaksi jumlah L. casei dengan ketersediaan nutrisi yang terkandung

dalam YE. Nilai pH yang rendah akan menghambat pertumbuhan bakteri akibat

Page 41: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

26

terjadinya kerusakan sistem transport membran yang terjadi pada mikroorganisme

(bakteri). Stauffer (1989) menjelaskan, bahwa pH mempengaruhi metabolisme

energi mikroba dengan menghambat transport atau lalu lintas air pada membran

sel, dan stabilitas makromolekuler seluler mikroba. Rahayu (1989) menjelaskan

indikasi adanya pengaruh antioksidan dalam proses fermentasi whey dangke

kemungkinan disebabkan oleh proses fermentasi yang berlangsung merupakan

reaksi reduksi antara asam laktat dan kalsium yang terikat dalam protein kasein.

Analisis ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa lama inkubasi tidak

berpengaruh nyata terhadap nilai pH whey dangke yang difermentasi oleh L.

casei. Berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 4 , terlihat bahwa terdapat

kecenderungan penurunan pH seiring dengan semakin lama waktu fermentasi.

Nilai rata-rata pH whey dangke fermentasi paling tinggi dihasilkan pada lama

inkubasi 24 jam yaitu 5,20 % dan terendah pada lama inkubasi 96 jam yaitu

4,80%. Penurunan pH medium dengan meningkatnya masa inkubasi kemungkinan

disebabkan semakin banyak L. casei yang tumbuh sehingga asam laktat yang

dihasilkan juga akan semakin tinggi, menyebabkan menurunnya pH medium

fermentasi. Winarno (1991) menyatakan bahwa akumulasi asam laktat yang

dihasilkan BAL dapat menurunkan pH media fermentasi, nilai pH terhitung

merupakan konsentrasi H+ yang terbebaskan selama fermentasi.

Analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara

penambahan YE dan lama inkubasi terhadap nilai pH pada whey dangke

fermentasi. Nilai pH pada penambahan level YE 0,5%; 1%; dan 1,5% memiliki

nilai rata-rata pH relatif sama selama inkubasi 96 jam. Secara umum perubahan

Page 42: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

27

pH pada perlakuan penambahan YE selama fermentasi mengikuti pola yang sama

pada setiap lama inkubasi. Seiring bertambahnya lama inkubasi, maka aktivitas

mikroba semakin meningkat sehingga pH medium menjadi menurun. Nilai pH

yang terukur bergantung pada sifat-sifat asam organik yang dihasilkan oleh

bakteri asam laktat (BAL). Selama fermentasi, asam laktat adalah asam organik

utama yang dihasilkan sehingga terjadi penurunan pH. Menurut Lindgren dan

Dobrogosz (1990) fermentasi oleh bakteri asam laktat (BAL) ditandai dengan

peningkatan asam organik yang diiringi dengan penurunan pH.

Semakin rendah tingkat keasaman suatu bahan pada larutan menyebabkan

pH naik. Spiegel and Huss (2001) menyatakan semakin rendah tingkat keasaman

suatu bahan pada larutan maka semakin kecil kecenderungan untuk melepaskan

proton (ion H+) sehingga pH naik. Perubahan pH terjadi karena selama fermentasi

pada tahap awal berlangsung metabolisme asam-asam organik yang terdapat

dalam jumlah relatif banyak yang menghasilkan asam laktat dan asetat.

Page 43: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

28

KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Peningkatan level yeast extract (YE) dapat meningkatkan nilai antioksidan,

kadar asam laktat, dan menurunkan nilai pH whey dangke fermentasi.

2. Nilai antioksidan dan kadar asam laktat semakin meningkat selama masa

inkubasi, serta nilai pH whey dangke fermentasi semakin menurun.

3. Terdapat interaksi antara level penambahan yeast extract (YE) dan lama

inkubasi terhadap nilai antioksidan namun kadar asam laktat dan nilai pH

tidak ada interaksi.

Saran

Pembuatan whey dangke fermentasi dengan level penambahan YE 1,5%

sebaiknya menggunakan waktu inkubasi 96 jam untuk menghasikan produk yang

baik.

.

Page 44: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

29

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, R.P., H.D.R. Agustinus dan S.S. Singgih. 2013. Pengaruh level enzim

bromelin dari nanas masak dalam pembuatan tahu susu terhadap rendemen

dan kekenyalan tahu susu. Jurnal Ilmiah Peternakan, 1(2): 507–513.

Almeida, K.E., A. Y. Tamime, and M. N. Oliviera, 2008. Acidification rates of

probiotic in Minas frescal cheese whey. LWT,41: 311-316.

Adegbehingbe, K. T. and M. Bello.2014. Antibacterial activities of fermented

whey on some selected Enteropathogenic bacteria. Int J Curr Microbiol

App Sci 3(9): 152-161.

Amin dan Leksono.2001.Efektivitas Bakteri Asam Laktat dalam Menghambat

Bakteri.Airlangga.Yogyakarta.

Aloglu HS, Oner Z. 2011. Determination of antioxidant activity of bioactive

peptide fractions obtained from yogurt. J Dairy Sci. 94:5305-5314.doi:

10.3168/jds.2011-4285.

Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wotton. 1987. Ilmu Pangan.

Terjemahan H. Purnomo dan Adiano. UI-Press, Jakarta.

Fatma, Soeparno, Nurliyani, C.Hidayat dan M.Taufik. 2012.Karakteristik whey

limbah dangke dan potensinya sebagai produk minuman dengan

menggunakan Lactobacillus acidophilus FNCC 0051. Jurnal Teknologi

Pertanian Agritech, 32 (4) : 1-5.?CX

Fardiaz. S. 1992. Mikrobiologi Pangan1. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Garfindo Pesada,

Jakarta.

Gallardo-Escamilla, F.J., A.L. Kelly and C.M. Delahunty. 2007. Mouthfeel and

flavour of fermented whey with added hydrocolloids. International Dairy

Journal, 17, 308-315.

Gordon, J., 1993. Dairy Products in Food Industries Manual 23rd ed.

ChapmanandHall.London.

Gaspersz, V. 1991. Metode Rancangan Percobaan. Arminco. Bandung.

Hidayat N, Padaga MC, Suhartini S. 2006. Mikrobiologi Industri. Andi Offset,

Yogyakarta.

Page 45: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

30

Handayani, R.M. 2004. Pemanfaatan Whey untuk Produk Nata de Whey (Kajian

Konsentrasi Starter dan Lama Inkubasi). http:// digilib, umm.ac.

id/files/disk1/7/dijtummpp-gdl-s1. (Diakses 7 Desember 2016).

Hofvendahl, K. and B. Hahn-Hagerdal. 2000. Factors affecting the fermentative

lactic acid production from renewable resources. Enzyme Microb

Technol.26(2-4): 87-107.

Lindgren, S. E. and W.J. Dobrogosz. 1990. Antagonistic activities of lactic

acidbacteria in food and feed fermentations. FEMS Microbiology

Letters 87(1-2):149-164.

Lehninger, A.L. 1995. Dasar-dasar Biokimia (terjemahan). Erlangga, Jakarta.

Liu, P., S. R. Shen, H. Ruan, Q. Zhou, L. L. Ma, and G. Q. He. 2011. Production

of conjugated linoleic acids by Lactobacillus plantarum strains isolated

from naturally fermented Chinese pickles. Biomed dan Biotechnol12(11):

923-930.

Malaka, R. dan A.Laga.2005. Isolasi dan identifikasi Lactobacillus

bulgaricusstrain ropy dari yoghurt komersial.J.Sains dan Teknol5 (1): 50-

58.

Milbury, P.E., and A.C. Richer.2011. Understanding theantioxidant controversy:

Scrutinizing the„fountain of youth‟. Greenwood Publishing Group. USA.

Moat, G.A.,W.J.FosterandP.M.Spector. 2002.Microbial Physiology. fourthedition.

Wiley-Liss.USA.

Misrianti B. 2013. Pengaruh Penambahan Sukrosa pada Pembuatan Whey Kerbau

Fermentasi Terhadap Penghambatan Bakteri Patogen. Skripsi. Fakultas

Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Molyneux, P. 2004. The Use Of The Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl

(DPPH) For Estimating Antioxidant Activity.J. Sci. Technol. 26(2) : 211-

219.

Nagar, S. and S. Nagal. 2013. Whey: composition, role in human health and

itsutilization in preparation of value added products. Int. J. Food Fermen

Technol 3(2): 93-100.

Panesar, P.S., Kennedy, J.F., Gandhi, D.N. dan Bunko, K. 2007. Bioutilisation of

wheyfor lactic acid production. Food Chemistry105: 1-14.

Rahmawati. 2006. Studi Viabilitas dan Aktivitas Antimikrobial Bakteri Probiotik

(Lactobacillusacidophillus) dalam Medium Fermentasi Berbasis Susu dan

Page 46: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

31

Bekatul Selama Proses Fermentasi. Skripsi. Jurusan THP. Universitas

Brawijaya. Malang.

Rahman A, Fardiaz S, Rahaju WP, Suliantari, dan CC, Nurwitri. 1992. Teknologi

Fermentasi Susu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rolfe. 2000. The Role of Probiotic Cultures in the control of Gastrointestinal

Health. J.of noutrition.130,396S-402S.

Rahayu, K.K. 1989. Fermentasi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.

Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.

Radamayanti, E. 2001. Pembuatan Yoghurt Susu Tempe; Kajian Penambahan

Susu Skim dan Air Pengekstrak Tempe Terhadadap Sifat Fisik, Kimia,

Fisika, dan Organoleptik. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang. Malang

Suryono.2009. Komposisi yang Terkandung dalam Ragi.Kanisius. Yogyakarta

Spreer, E. 1998. Milk and Dairy Product Technology. Marcel Dekker Inc. USA.

Siso, M. I. and Gonzalez, 1996. The Biotechnological Utilization of Cheese

Whey:Review. Journal Of Bioresource Technology .57: 1-11.

Surono IS. 2004. Probiotik Susu Fermnetasi dan Kesehatan. Tri Cipta Karya.

Jakarta.

Sugiharto, P.E., 1991, Analisis Kuantitatif Kadar Etanol dari Bonggol Pisang oleh

Saccharomyces cerevisiae. Skripsi. Fakultas MIPA. Universitas Brawijaya.

Malang.

Simadibrata, M. 2010. Probiotik-Peranannya dalam Dunia Medis.Universitas

Indonesia. Jakarta.

Staszewski, M. and R.J. Jagus. 2008. Natural antimicrobial; Effects of

MicrogardTM

and nisin against Listeria Innocua in Liquid cheess whey.

International Dairy Journal, 18, 255-259.

Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi. 1997. Analisis Bahan Makanan dan

Pertanian.: Penerbit Liberty bekerja sama dengan Pusat Antar Universitas

Pangan dan Gizi UGM.Yogyakarta.

Sudjartha, W. dan Wisaniyasa, N,W. 2002. Pengaruh Lama peragian Tape Ketan

terhadap konsentrasi Logam dalam Brem Muda. Laporan Penelitian.

Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.

Page 47: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

32

Spiegel, T and M. Huss, 2001. Whey Protein Aggregation Under Shear

Condition- Effect of pH-Value and Removal Calcium. International Journal

of Food Science and Technology. 37: 559-568.

Stauffer, C. E. 1989. Enzyme Assays for Food Scientists. Van Nostrand Reinhold,

New York

Tahir, I.K., Wijaya, K.D., Widianingsih. 2003. Seminar on Chemometrics-

Chemistry Dept Gadjah Mada University, Terapan Analisis Hansch Untuk

Aktivitas Antioksidan senyawa Turunan Flavon/Flavonol, 25 Januari 2003.

Tidona F, Criscione A, Guastella AM, Zuccaro A, Bordonaro S, Marletta D. 2009.

Bioactive peptides in dairy products. Ital J Anim Sci. 8:315-340.

Vinderola, C. G., P. Mocchiutti , and J. A. Reinheimer. 2002. Interactions

amonglactic starter and probiotic bacteria use for fermented dairy products.

Journal Dairy Science, 8, 721-729.

Wong, H. C. and Y. L. Chen. 1988. Effects of Lactic Acid Bacteria and Organic

Acids on Growth and Germination of Bacillus cereus. Appl Environ

Microbiol 54(9): 2179-2184.

WibowotomoB. 1990. Produk Fermentasi Susu. Skripsi. Jurusan Teknologi

Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Wijaya A. 1996. Radikal Bebas dan Parameter Status Antioksidan, Forum

Diagnosticum.Prodia Diagnostic Educational Services, No. 1: 1–12.

Winarno. F.G. 2000. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia PustakaUtama. Jakarta.

Yusmarini dan Efendi R. 2004. Evaluasi mutu soygurt yang dibuat dengan

penambahan beberapa jenis gula.Jurnal Natur Indonesia 6(2), 104‐110.

Zhang, S, 2011. Antioxidative activity of lactic acid bacteria in yogurt. African

Journal of Microbiology Research;Vol. 5(29):5194-5201.

Zubaidah, S, 2011. Antioxidative activity of lactic acid bacteria in yogurt. African

Journal of Microbiology Research;Vol.5(29):5194-5201.

Page 48: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

33

Lampiran 1. Analisis ragam pengaruh level penambahan YE,lama inkubasi,serta

interaksi keduanya terhadap kapasitas antioksidan whey dangke

fermentasi

Descriptive Statistics

Dependent Variable:Antioksidan

Penambahan

_Yeast_Ekstr

ak Inkubasi Mean Std. Deviation N

0% 24 jam 53.1667 4.49592 3

48 jam 54.2333 1.61967 3

72 jam 60.0000 1.87350 3

96 jam 61.6667 1.10151 3

Total 57.2667 4.40709 12

0,5% 24 jam 56.2667 2.13854 3

48 jam 57.2333 1.81475 3

72 jam 74.8667 1.50444 3

96 jam 77.7000 .95394 3

Total 66.5167 10.35803 12

1% 24 jam 58.4667 1.10151 3

48 jam 58.4000 1.21244 3

72 jam 76.1333 .66583 3

96 jam 79.0000 .62450 3

Total 68.0000 10.07977 12

1,5% 24 jam 60.7667 1.01160 3

48 jam 61.0667 .68069 3

72 jam 76.8000 .87178 3

96 jam 80.5000 .78102 3

Total 69.7833 9.38953 12

Total 24 jam 57.1667 3.67333 12

48 jam 57.7333 2.82628 12

72 jam 71.9500 7.32958 12

96 jam 74.7167 7.97289 12

Total 65.3917 9.89487 48

Page 49: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

34

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Antioksidan

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 4511.750a 15 300.783 107.009 .000

Intercept 205251.363 1 205251.363 7.302E4 .000

Penambahan_Yeast_Ekstr

ak 1120.457 3 373.486 132.874 .000

Inkubasi 3075.217 3 1025.072 364.686 .000

Penambahan_Yeast_Ekstr

ak * Inkubasi 316.077 9 35.120 12.494 .000

Error 89.947 32 2.811

Total 209853.060 48

Corrected Total 4601.697 47

a. R Squared = .980 (Adjusted R Squared = .971)

Homogeneous Subsets

Antioksidan

Penamb

ahan_Y

east_Ek

strak N

Subset

1 2 3 4

Duncana 0% 12 57.2667

0,5% 12 66.5167

1% 12 68.0000

1,5% 12 69.7833

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

Homogeneous Subsets

Antioksidan

Inkubasi N

Subset

1 2 3

Duncana 24 jam 12 57.1667

48 jam 12 57.7333

72 jam 12 71.9500

96 jam 12 74.7167

Sig. .414 1.000 1.000

Page 50: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

35

Antioksidan

Interaksi N

Subset

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Duncana Tanpa

yeast

ekstrak -

inkubasi

24 jam

3 53.166

Tanpa

yeast

ekstrak -

inkubasi

48 jam

3 54.233 54.233

Yeast

ekstrak

0,5% -

inkubasi

24 jam

3

56.266 56.266

Yeast

ekstrak

0,5% -

inkubasi

48 jam

3

57.233 57.233

yeast

ekstrak

1% -

inkubasi

48 jam

3

58.400 58.400 58.400

Yeast

ekstrak

1% -

inkubasi

24 jam

3

58.466 58.466 58.466

Tanpa

yeast

ekstrak -

inkubasi

72 jam

3

60.000 60.000 60.000

Yeast

ekstrak

1,5% -

inkubasi

24 jam

3

60.766 60.766

yeast

ekstrak

1,5% -

inkubasi

48 jam

3

61.066 61.066

Tanpa

yeast

ekstrak -

inkubasi

96 jam

3

61.666

Page 51: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

36

Lampiran 2. Analisis ragam pengaruh level penambahan YE, lama inkubasi

terhadap kadar asam laktat whey dangke fermentasi

Descriptive Statistics

Dependent Variable:Asam_Laktat

Penambahan_Yeast_Ekstrak Inkubasi Mean Std. Deviation N

0% 24 jam .5367 .18009 3

48 jam .6733 .14844 3

72 jam 1.0333 .03512 3

96 jam 1.1000 .05196 3

Total .8358 .26814 12

0,5 % 24 jam .8233 .07767 3

yeast

ekstrak

0,5% -

inkubasi

72 jam

3

74.866

yeast

ekstrak

1% -

inkubasi

72 jam

3

76.133 76.133

yeast

ekstrak

1,5% -

inkubasi

72 jam

3

76.800 76.800

yeast

ekstrak

0,5% -

inkubasi

96 jam

3

77.700 77.700 77.700

yeast

ekstrak

1% -

inkubasi

96 jam

3

79.000 79.000

yeast

ekstrak

1,5% -

inkubasi

96 jam

3

80.500

Sig. .442 .147 .151 .072 .090 .276 .066 .063 .061

Page 52: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

37

48 jam .9667 .07095 3

72 jam 1.2867 .20232 3

96 jam 1.4300 .18000 3

Total 1.1267 .28195 12

1% 24 jam .9900 .01732 3

48 jam 1.1800 .01732 3

72 jam 1.6200 .21932 3

96 jam 1.7600 .23065 3

Total 1.3875 .35489 12

1,5% 24 jam 1.2433 .03055 3

48 jam 1.3767 .12897 3

72 jam 1.7000 .18735 3

96 jam 2.1400 .39230 3

Total 1.6150 .40971 12

Total 24 jam .8983 .28139 12

48 jam 1.0492 .28688 12

72 jam 1.4100 .31718 12

96 jam 1.6075 .45448 12

Total 1.2412 .43662 48

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Asam_Laktat

Source

Type III Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Corrected Model 8.058a 15 .537 19.046 .000

Intercept 73.954 1 73.954 2.622E3 .000

Penambahan_Yeast_Ekstrak 4.063 3 1.354 48.017 .000

Inkubasi 3.805 3 1.268 44.973 .000

Penambahan_Yeast_Ekstrak *

Inkubasi .190 9 .021 .747 .664

Error .903 32 .028

Total 82.914 48

Corrected Total 8.960 47

Page 53: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

38

Descriptive Statistics

Dependent Variable:Asam_Laktat

Penambahan_Yeast_Ekstrak Inkubasi Mean Std. Deviation N

0% 24 jam .5367 .18009 3

48 jam .6733 .14844 3

72 jam 1.0333 .03512 3

96 jam 1.1000 .05196 3

Total .8358 .26814 12

0,5 % 24 jam .8233 .07767 3

48 jam .9667 .07095 3

72 jam 1.2867 .20232 3

96 jam 1.4300 .18000 3

Total 1.1267 .28195 12

1% 24 jam .9900 .01732 3

48 jam 1.1800 .01732 3

72 jam 1.6200 .21932 3

96 jam 1.7600 .23065 3

Total 1.3875 .35489 12

1,5% 24 jam 1.2433 .03055 3

48 jam 1.3767 .12897 3

72 jam 1.7000 .18735 3

96 jam 2.1400 .39230 3

Total 1.6150 .40971 12

Total 24 jam .8983 .28139 12

48 jam 1.0492 .28688 12

72 jam 1.4100 .31718 12

96 jam 1.6075 .45448 12

a. R Squared = .899 (Adjusted R Squared = .852)

Page 54: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

39

Homogeneous Subsets

Asam_Laktat

Penamb

ahan_Ye

ast_Ekst

rak N

Subset

1 2 3 4

Duncana 0% 12 .8358

0,5 % 12 1.1267

1% 12 1.3875

1,5% 12 1.6150

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

Homogeneous Subsets

Asam_Laktat

Inkubasi N

Subset

1 2 3 4

Duncana 24 jam 12 .8983

48 jam 12 1.0492

72 jam 12 1.4100

96 jam 12 1.6075

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

Lampiran 3. Analisis ragam pengaruh level penambahan YE, lama inkubasi

terhadap pH whey dangke fermentasi

Descriptive Statistics

Dependent Variable:pH

Penambahan

_Yeast_Ekstr

ak Inkubasi Mean Std. Deviation N

0% 24 jam 5.4000 .17321 3

48 jam 5.3000 .00000 3

72 jam 5.2333 .05774 3

96 jam 5.2333 .05774 3

Total 5.2917 .10836 12

0,5% 24 jam 5.1667 .15275 3

48 jam 4.9667 .40415 3

Page 55: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

40

72 jam 4.9667 .40415 3

96 jam 4.8333 .55076 3

Total 4.9833 .36639 12

1% 24 jam 5.1333 .11547 3

48 jam 4.8667 .57735 3

72 jam 4.8000 .51962 3

96 jam 4.6333 .50332 3

Total 4.8583 .43996 12

1,5% 24 jam 5.1333 .11547 3

48 jam 4.8000 .51962 3

72 jam 4.8000 .51962 3

96 jam 4.5333 .45092 3

Total 4.8167 .43240 12

Total 24 jam 5.2083 .16765 12

48 jam 4.9833 .42391 12

72 jam 4.9500 .40339 12

96 jam 4.8083 .46604 12

Total 4.9875 .39820 48

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:pH

Source

Type III

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Corrected Model 2.819a 15 .188 1.298 .259

Intercept 1194.00

7 1 1194.007 8.246E3 .000

Penambahan_Yeast_Ekstrak 1.661 3 .554 3.824 .019

Inkubasi .988 3 .329 2.273 .099

Penambahan_Yeast_Ekstrak * Inkubasi .171 9 .019 .131 .998

Error 4.633 32 .145

Total 1201.46

0 48

Corrected Total 7.452 47

a. R Squared = .378 (Adjusted R Squared = .087)

Page 56: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

41

Homogeneous Subsets

pH

Penambaha

n_Yeast_Ek

strak N

Subset

1 2

Duncana 1,5% 12 4.8167

1% 12 4.8583

0,5% 12 4.9833 4.9833

0% 12 5.2917

Sig. .320 .056

Homogeneous Subsets

pH

Inkubasi N

Subset

1 2

Duncana 96 jam 12 4.8083

72 jam 12 4.9500 4.9500

48 jam 12 4.9833 4.9833

24 jam 12 5.2083

Sig. .297 .125

Page 57: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

42

Page 58: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

43

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Sampel K1 sebagai kontrol (tanpa YE)

Sampel whey dangke fermentasi dengan penambahan YE 0,5%

Page 59: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

44

Sampel whey dangke fermentasi dengan penambahan YE 1%

Sampel whey dangke fermentasi dengan penambahan YE 1,5%

Page 60: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

45

Kultur Bakteri L. casei sebelum di inokulasi

Kultur Bakteri L. casei setelah di inokulasi

Page 61: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

46

Inokulasi L.casei pada sampel whey dangke fermentasi

Uji kadar asam laktat

Page 62: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

47

Uji kapasitas antioksidan

Uji Nilai pH

Page 63: AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ASAM LAKTAT DAN pH WHEY … · v ABSTRAK ANDI TUANG.I 111 13 037. Akivitas Antioksidan, Asam Laktat dan pH Whey Dangke Fermentasi dengan Penambahan Yeast Extract

48

RIWAYAT HIDUP

Andi Tuang lahir pada tanggal 14 Oktober 1994 di Bontoia,

Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis adalah

anak ke lima dari pasangan Patta Kanang dan Denjiang BS.

Pada tahun 2000 penulis memulai pendidikan di Sekolah

Dasar (SDN) Bontodatara dan tamat pada tahun 2006 dan

penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bontomatene, tamat

pada tahun 2009. Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas

Negeri 1 Bontomatene dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun yang sama pula,

penulis melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri dan lulus melalui

jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Fakultas

Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar. Saat ini Penulis aktif di

Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Ternak Universitas Hasanuddin

(HIMATEHATE_UH) dan sebagai asisten praktikum Teknologi Pengolahan

Limbah dan Sisa Hasil Ternak di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin.