Top Banner

of 29

agroeko mbuh

Jul 06, 2018

Download

Documents

Tina
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    1/29

    1

    IV. ANALISA BEBERAPA TIPE PENGGUNAAN LAHAN UNTUK 

    PRODUKSI PERTANIAN

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Agroekologi yaitu ilmu yang membahas dan mendiskusikan

    hubungan timbal balik antara lingkungan dengan upaya peningkatan

     produksi tanaman melalui proses biologi. Bagian dari agroekologi yaitu

    agroekosistem yang merupakan ekosistem dalam pertanian. Pada

    agroekosistem terdapat begitu kompleks hubungan antar komponen yang

    terlibat, baik itu interaksi antar komponen abiotik, antar komponen

     biotik, maupun hubungan keduanya. Manusia telah mengubah ekosistem

    alam secara luas sejak mulai mengenal pemukiman. Mereka mengubah

    hutan dan padang rumput menjadi lahan untuk mengusahakan tanaman

     bahan pangan. Kegiatan manusia tersebut dapat menimbulkan beberapa

    agroekosistem, baik agroekosistem dengan diversitas rendah sa!ah,

    tegal dan perkebunan" maupun agroekosistem dengan diversitas tinggi

    hutan dan talun". Agroekosistem dicirikan dengan tingginya lapis

    trans#er energi dan nutrisi terutama di  grazing food chain  dengan

    demikian hemeostatis kecil. Agroekosistem$agroekosistem tersebut

    sangat tergantung dengan alam, gangguan ilkim, hama dan penyakit.

    %umberdaya alam terutama sumberdaya lahan dan air mempunyai

     peranan penting, terutama dalam upaya peman#aatannya secara

     berkelanjutan. Kedua sumberdaya alam tersebut mudah mengalamidegradasi atau penurunan kualitas. Keberhasilan pengelolaan sumberdaya

    lahan pada daerah hulu selain menguntungkan, juga akan dapat

    menyelamatkan daerah hilirnya, karena menurunnya resiko banjir,

    sedimentasi dan polusi air, serta kekeringan. Analisis pendekatan dengan

    &one agroekosistem sangat perlu dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk 

    meneliti hubungan antara karateristik biosi#ik, pengelolaan sumberdaya

    alam, dan sosial ekonomi yang ada di &one agroekosistem tersebut, serta

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    2/29

    2

    dampaknya terhadap lingkungan. Praktikum agroekologi ini membahas

     beberapa agroekosistem yang dikenal dengan isitilah subsistem, yaitu

    subsistem persa!ahan, subsistem tegal'talun, subsistem pekarangan, dan

    subsistem perkebunan. %etiap subsistem tersebut dicirikan oleh tingkat

    kehadiran individu tumbuhan atau tanaman serta mahluk hidup yang lain

    termasuk unsur lingkungan #isik yang terlibat di dalamnya.

    (. )ujuan

    Praktikum Agroekologi acara Analisa Beberapa )ipe Penggunaan

    Lahan untuk Produksi Pertanian bertujuan untuk*

    a. Memperkenalkan mahasis!a %emester ++ dengan berbagai tipe

     penggunaan lahan untuk kepentingan produksi pertanian.

     b. Meningkatkan pemahaman mahasis!a tentang perlunya pengelolaan

    setiap subsistem dengan memperhitungkan kaidahkaidah

    lingkungan.

    c. Meningkatkan kecerdasan mahasis!a dengan kesadaran dan pikiran

    logis dari apa yang mereka liat di lapangan dengan teori dan kajian

    yang selama ini diperoleh di kelas saat tatap muka.

    B. Tinjauan Pustaka

    1. %ubsistem persa!ahan

    Lahan %a!ah adalah lahan pertanian yang berpetakpetak dan

    dibatasi oleh pematang galengan", saluran untuk menahan ' menyalurkan

    air, yang biasanya ditanami padi sa!ah tanpa memandang dari mana

    diperolehnya atau status lahan tersebut. Lahan yang terda#tar di  Pajak 

    -asil Bumi, +uran Pembangunan aerah, lahan bengkok, lahan

    serobotan, lahan ra!a yang ditanami padi dan lahanlahan bukaan baru.

    Lahan sa!ah mencakup pengairan, tadah hujan, sa!ah pasang surut,

    rembesan, lebah dan lain sebagainya. %a!ah sesungguhnya suatu

    rangkaian /organisme hidup dan bendabenda mati yang saling

    mempengaruhi untuk menghasilkan pertukaran bahan antara bagian

     bagian hidup dan tak hidup/ tidak ada dalam literatur

    )hompson (001".

    1

    http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/pajak.aspxhttp://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/pajak.aspxhttp://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/pajak.aspx

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    3/29

    3

    Pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan

    dasarnya berasal dari tumbuhan. Pestisida relati# mudah dibuat dengan

    kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. leh karena terbuat dari

     bahan alami maka jenis pestisida ini bersi#at mudah terurai

    biodegradable" di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relati# 

    aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah

    hilang. Pestisida nabati bersi#at 2pukul dan lari3 yaitu, apabila

    diaplikasikan akan membunuh hama pada !aktu itu dan setelah hamanya

    terbunuh maka residunya akan cepat menghilang di alam

    Kardinan (004".

    Pengendalian erosi atau penga!etan tanah dilakukan dengan cara

    menanam berbagai tanaman dengan larikanlarikan yang searah dengan

    garis kontur adalah penting, karena cara demikian dapat memperlambat

    lajunya aliran permukaan. )entang pembuatan terasteras atau sengkedan

    merupakan perbuatan yang terbaik dalam mengatur aliran air di daerah

    daerah yang lahannya miring. Pada lahan yang berlereng panjang, kita

    akan mengetahui laju aliran air pada permukaan tanah adalah demikian

    cepat dan kejadian ini tenunya akan mengakibatkan pengikisan tanah ang

    lebih besar Kartasapoetra (005".

    Lapangan produksi ada bermacam macam antara lain adalah lahan

    terbuka yang terdiri dari sub sistem antara lain sa!ah, tegalan, kebun

     buah, dan kebun sayur. %a!ah terdiri dari beberapa macam antara lain

    adalah sa!ah berpengairan teknis, setengah teknis dan tadah hujan.

    Perbedaan antara sa!ah dan tegalan adalah di lahan sa!ah terdapat

     pematang, tapi di tegalan tidak ditemukan %upriyono (006".

    Air pengairan diberikan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi

    kebutuhan, evapotranspirasi, perkolasi, dan kehilangan pada saluran.

    Artinya air yang diberikan berada pada kisaran air tersedia atau

    mendekati kapasitas lahannya. Apabila lahan pertanian berada pada

    kondisi yang cukup air maka e#isiensi penggunaan air akan meningkat

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    4/29

    4

    dan akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

    Kurnia (005".

    %istem pengairan pertanaman lahan kering, kondisi topogra#is

    memegang peranan cukup penting dalam penyediaan air, serta

    menentukan cara dan #asilitas pengairan. %umber air biasanya berada

     pada bagian yang paling rendah, sehingga air perlu dinaikkan terlebih

    dahulu agar pendistribusiannya merata dengan baik. leh karena itu,

     pengairan pada lahan kering dapat berhasil dan e#ekti# pada !ilayah yang

    datarberombak. Pengairan lahan kering perlu memperhatikan si#atsi#at

    tanahtanah yang bertekstur halus sampai sangat halus dan struktur tanah

    remah mempunyai e#isiensi pemakaian air lebih tinggi dibandingkan

    dengan tanah yang bertekstur kasar. 7aktor#aktor yang mempengaruhi

     pengairan antara lain adalah iklim, ketersediaan sumber air, serta

    kebutuhan air tanaman Kurnia (005".

    (. %ubsistem talun

    )alun tegal pekarangan" adalah salah satu sistem agro#orestry yang

    khas, ditanami dengan campuran tanaman tahunan'kayu perennial" dan

    tanaman musiman annual", dimana strukturnya menyerupai hutan,

    secara umum ditemui di luar pemukiman dan hanya sedikit yang berada

    di dalam pemukiman. 7ungsi talun dapat dibedakan menjadi 5 bagian,

    yaitu produksi subsisten, produksi komersil, sumber daya nut#ah dan

    konservasi tanah, dan #ungsi social. %ebagai salah satu

    komponen agroekosistem, komposisi dan struktur talun serta #ungsi

    tumbuhan yang ditemukan di dalamnya dipengaruhi oleh berbagai #aktor 

     bio#isik, sosial ekonomi, dan budaya masyarakat setempat. Adanya

     berbagai #aktor tersebut dan intensitas pengelolaan lahan oleh pemiliknya

    memungkinkan struktur vegetasi talun berbedabeda pada setiap daerah.

    %truktur multi strata dan bermacammacamnya komposisi spesies pada

    talun sangat penting bagi berbagai organisme dalam menggunakan talun

    tersebut sebagai habitatnya, terutama pada suatu daerah yang cukup jauh

    dari hutan 8anto (009".

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    5/29

    5

    Macammacam subsistem agroekosistem yaitu sa!ah, tegal,

     perkebunan dan talun. %a!ah, tegal dan perkebunan merupakan

    subsistem dengan dominasi tanaman tertentu. Kebun dapat sengaja

    ditanam, tumbuh sendiri, atau tumbuh dari bekas pemangkasan.)alun

    merupakan subsistem dengan deversitas tinggi. )alun adalah suatu tata

    guna lahan, dimana vegetasi yang menutupinya didominasi oleh berbagai

     jenis tumbuhan'tanaman berumur panjang perennial" dimana strukturnya

    menyerupai hutan, secara umum ditemui di luar pemukiman dan hanya

    sedikit yang berada di dalam pemukiman %oemar!oto (000".

    )alun dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu talun permanen dan

    talun tidak permanen talunkebun". Pada talun permanen, tidak 

    ditemukan adanya pergiliran tanaman dan pohonpohonnya rapat dengan

    kanopi menutupi area, sehingga cahaya yang tembus sedikit dan hanya

    sedikit tanaman toleran yang ditanam. Pada talun yang pohonnya jarang,

    cahaya bisa banyak tembus, sehingga tanaman musiman tumbuh dan

    dapat ditemukan ditemuakan, talun seperti itu disebut juga 2Kebun

    :ampuran3. Pada talun tidak permanen, ditemukan adanya pergiliran

    tanaman, biasanya terdiri dari tiga #ase, yaitu kebun, kebun campuran,

    dan talun ;idagda (000".

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    6/29

    6

    Kenampakan #isik dan dinamika di dalamnya mirip dengan ekosistem

    hutan alam baik hutan primer maupun hutan sekunder. %istem

    agro#orestri kompleks dibedakan menjadi dua yaitu pekarangan berbasis

     pepohonan dan agro#oresti kompleks =an >oord!ijk (00?".

    Praktek agrikultur dengan intensitas rendah seperti perladangan

     berpindah, pekarangan tradisional, talun, rotasi lahan, menyisakan

     banyak proses ekosistem alami dan komposisi tumbuhan, he!an dan

    mikroorganisme. %istem dengan intensitas tinggi, termasuk perkebunan

    modern yang seragam dan peternakan besar, mungkin merubah

    ekosistem secara keseluruhan sehingga sedikit sekali biota dan

    keistime!aan bentang alam sebelumnya yang tersisa Karyono (010".

    Lahan pekarangan beserta isinya merupakan satu kesatuan

    kehidupan yang saling menguntungkan. %ebagian dari tanaman

    diman#aatkan untuk pakan ternak, dan sebagian lagi untuk manusia,

    sedangkan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk kandang untuk 

    menyuburkan tanah pekarnagn. engan demikian, hubungan antara

    tanah, tanaman, he!an piaraan, ikan dan manusia sebagai unitunit di

     pekaranagn merupakan satu kesatuan terpadu Prati!i (005".

    Pekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di sekitar rumah

    dan umumnya berpagar keliling. i atas lahan pekarangan tumbuh

     berbagai ragam tanaman. Bentuk dan pola tanaman pekarangan tidak 

    dapat disamakan, bergantung pada luas tanah, tinggi tempat, iklim, jarak 

    dari kota, jenis tanaman. Pada lahan pekarangan tersebut biasanya

    dipelihara ikan dalam kolom , dan he!an piaraaan seperti ayam, itik,

    kambing, domba, kelinci, sapi dan kerbau. Keragaman tumbuhan dan

     bintang piaraan inilah yang menciptakan pelestarian lingkungan hidup

     pada pekarangan Lunda (00?".

    5. %ubsistem tegal

    Musim kemarau keadaan tanahnya terlalu kering sehingga tidak 

    ditanami. )anaman utama di lahan tegalan adalah jagung, ketela pohon,

    kedelai, kacang tanah, dan jenis kacangkacangan untuk sayur. )anaman

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    7/29

    7

     padi yang ditanam pada tegalan hanya panen sekali dalam satu tahun dan

    disebut padi gogo. %elain itu tanah tegalan dapat ditanami kelapa, buah

     buahan, bambu, dan pohon untuk kayu bakar. :ara bertani di lahan

    tegalan menggunakan sistem tumpangsari, yaitu dalam sebidang lahan

     pertanian ditanami bermacammacam tanaman Kardinan (004".

    Pengairan lahan kering perlu memperhatikan si#atsi#at tanah.

    Lahan yang bersi#at halus, sampai sangat halus dan struktur tanah remah

    mempumyai e#isiensi pemakaian air lebih tinggi dibandingkan dengan

    tanah yang bertekstur kasar. 7aktor#aktor yang mempengaruhi pengairan

    antara lain adalah iklim, ketersediaan sumber air, serta kebutuhan air 

    tanaman Kurnia (005".

    )egal adalah suatu lahan yang kering dry farming " tanpa adanya

     pengairan. Pertanian tegalan adalah cara bertani yang secara tetap tanpa

     pengairan. Pertanian tegalan dikerjakan secara tetap dan intensi# dengan

     bermacammacam tanaman secara bergantian crop rotation" antara

     pala!ija seperti jagung, kacang tanah, ketela pohon" dan padi

    gogorancah Prati!i (005".

    )egalan adalah lahan kering yang ditanami dengan tanaman

    musiman atau tahunan, seperti padi ladang, pala!ija, dan holtikultura.

    )egalan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah. )egalan sangat

    tergantung pada turunnya air hujan. )egalan biasanya diusahakan pada

    daerah yang belum mengenal sistem irigasi atau daerah yang tidak 

    memungkinkan dibangun saluran irigasi. Permukaan tanah tegalan tidak 

    selalu datar Kardinan (004".

    )egal pekarangan merupakan lahan yang letaknya disekitar 

     pemukiman. i subsistem tegal ini sistem pengairan mengandalkan curah

    hujan namun sudah ada campur tangan dari manusia. )anaman yang

     biasanya ditanam berupa padi gogo, tanaman pala!ija, dan tanaman

     pangan Adi (00

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    8/29

    8

    ?. %ubsistem perkebunan karet

    %ubsistem perkebunan berupa lahan luas yang hanya terdapat satu

    komoditas pertanian yang diusahakan dan permanen. %ystem perkebunan

     perlu diutamakan tata rumah tangga yang sedikit atau sama sekali

    tertutup dimana di dalamnya terdapat suatu satuan unit tanah yang luas.

    )anaman yang diusahakan biasanya kelapa sa!it, karet, teh dan kopi

    Barchia (004".

    Perkebunan merupakan usaha penanaman tumbuhan secara teratur 

    sesuai dengan ilmu pertanian dan mengutamakan tanaman perdagangan.

    Perkebunan penting bagi bahan ekspor dan bahan industry. @enisjenis

    tanaman perkebunan khususnya di +ndonesia anatara lain karet, kelapa

    sa!it, kopi, the, tembakau, tebu, kelapa, cokelat, kina, kapas, cengkih

    %oerjani (00".

    Perkebunan memang lebih banyak melindungi tanah, air dan

    sejumlah kecil #lora dan #auna yang ada di dalamnya daripada sa!ah,

    tetapi perkebunan tidak dapat mencapai e#isiensi perlindungan lahan

    seperti hutan alam yang de!asa. )anaman teh terutama tumbuh di daerah

    tropis diantara garis balik :ancer dan :apricorn, memerlukan curah

    hujan hingga 10001(?0 mm per tahun, dengan temperatur ideal antara

    10 hingga

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    9/29

    9

    . !et"d"l"#i P$aktiku%

    1. ;aktu dan )empat Praktikum

    Praktikum Agroekologi acara Analisa Beberapa )ipe Penggunaan

    Lahan untuk Produksi Pertanian telah dilaksanakan pada hari

    %abtu, (< April (016 bertempat*

    a. %ubsistem persa!ahan di esa )engklik, Kecamatan Polokarto,

    Kabupaten %ukoharjo

     b. %ubsistem tegal di esa )engklik, Kecamatan Polokarto, Kabupaten

    %ukoharjo

    c. %ubsistem talun di esa )engklik, Kecamatan Polokarto, Kabupaten

    %ukoharjo

    d. %ubsistem perkarangan di esa )engklik, Kecamatan Polokarto,

    Kabupaten %ukoharjo

    e. %ubsistem perkebunan karet di esa )engklik, Kecamatan Polokarto,

    Kabupaten %ukoharjo

    (. Alat dan Bahan

    a. Alat

    1" Klinometer 

    (" CP%

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    10/29

    10

    &. :ara Kerja

    a. Menentukan lokasi pengamatan.

    '. Melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap lokasi menurut

    garis lintang dan bujur, kelembaban tanah, p- tanah, intensitas

    cahaya, kemiringan, kelembaban tanah dan udara serta suhu udara.

    (. Menentukan denah pola tanam dan cara pengelolaan lahan.

    d. Menentukan batasbatas daerah pengamatan.

    e. Mencatat hasil pengamatan.

    ). Melakukan dokumentasi.

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    11/29

    11

    D. Hasil Pen#a%atan dan Pe%'ahasan

    *. %ubsistem Persa!ahan

    a. -asil Pengamatan

    )abel 5.1 Pro#il )empat %ubsistem Persa!ahan

    IDENTITAS

    %ubsistem %a!ah

     >arasumber Brotoyono

    ASPEK EKOLOGI

    Lokasi position"Ketinggian 1(,9 mdplL% * 0o

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    12/29

    U

    12

    ;aktu pemberian Pupuk  Pertama umur ? hari)%P dan urea"

    Hmur

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    13/29

    13

    Cambar 5.1 enah Letak %ubsistem Persa!ahan dan Pola)anam

     b. Pembahasan

    Menurut )hompson (001" lahan sa!ah adalah lahan pertanian

    yang berpetakpetak dan dibatasi oleh pematang galengan", saluran

    untuk menahan'menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sa!ah

    tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status lahan tersebut.

    Lahan yang terda#tar di Pajak  -asil Bumi, +uran Pembangunan aerah,

    lahan bengkok, lahan serobotan, lahan ra!a yang ditanami padi dan

    lahanlahan bukaan baru. Lahan sa!ah mencakup pengairan, tadah

    hujan, sa!ah pasang surut, rembesan, lebah dan lain sebagainya. %a!ah

    sesungguhnya suatu rangkaian /organisme hidup dan bendabenda mati

    yang saling mempengaruhi untuk menghasilkan pertukaran bahan

    antara bagianbagian hidup dan tak hidup/ tidak ada dalam literatur.

      Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di sa!ah yang

     berlokasi di Kabupaten Karanganyar di dapat hasil pro#il tempat, letak 

    astronomi 00

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    14/29

    14

    dilakukan dengan menyorok pada saat 1? -%). Pola tanam yang

    digunakan adalah monokultur.Pengolahan tanah sa!ah yaitu tanah di

     bajak dengan traktor atau di cangkul. +rigasinya berasal dari sumur dan

     parit. %iklus hara yang ada di subsistem sa!ah ini terbuka yaitu input

     berasal dari luar seperti benih'bibit, pupuk dan pestisida.

    Menurut Kurnia (005" pada sistem pengairan pertanaman lahan

    kering, kondisi topogra#is memegang peranan cukup penting dalam

     penyediaan air, serta menentukan cara dan #asilitas pengairan. %umber 

    air biasanya berada pada bagian yang paling rendah, sehingga air perlu

    dinaikkan terlebih dahulu agar pendistribusiannya merata dengan baik.

    leh karena itu, pengairan pada lahan kering dapat berhasil dan e#ekti# 

     pada !ilayah yang datarberombak. Pengairan lahan kering perlu

    memperhatikan si#atsi#at tanahtanah yang bertekstur halus sampai

    sangat halus dan struktur tanah remah mempunyai e#isiensi pemakaian

    air lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar.

    7aktor#aktor yang mempengaruhi pengairan antara lain adalah iklim,

    ketersediaan sumber air, serta kebutuhan air tanaman.

    (. %ubsistem )alun

    a. -asil Pengamatan

    )abel 5.( Pro#il )empat %ubsistem )alun

    IDENTITAS

    %ubsistem )alun

     >arasumber

    ASPEK EKOLOGI

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    15/29

    15

    Lokasi position"L% * 0o

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    16/29

    16

    :ara Aplikasi

    Penyiangan ada'tidak" )idak ada

    ASPEK INPUT+OUTPUT

    +nput yang digunakan )idak ada

    utput produk"Kayu jati, toga, rumput

    makanan ternak"

    Produksi Per Luasan Lahan ton'ha"

    Keuntungan per -ektar Gp"

    %umber* Broadlist 

    Cambar 5.( enah Pola )anam %ubsistem )alun

    %umber* Boardlist 

     b. Pembahasan

    Pengamatan talun ini terletak di esa )engklik, Kecamatan

    Polokarto, Kabupaten %ukoharjovdengan kelembaban tanah pada talun

    50F termasuk rendah yaitu !et karena tidak adanya hujan pada hari

    hari sebelumnya. Kelembaban udaranya 55F, termasuk tidak terlalu

    tinggi karena tertutupi oleh daundaun kanopi sehingga mencegah

    masuknya sinar matahri. p- tanah pada talun yaitu 6.

    Pengamatan ini mempunyai tanaman utama yaitu @ati dan mahoni,

    dengan tanaman pelengkap berupa toga, singkong, bambu dan masih

     banyak tanman yang lainnya. )anaman pelengkap sela" haruslah

    tanaman yang tidak banyak membutuhkan intensitas cahaya matahari

    karena letaknya yang harus ternaungi tanaman utama. Penanaman

    tanaman sela ini sebagai tindakan untuk meman#aatkan lahan kosong di

    )anaman selain

     jati

    mahoni

    @ati

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    17/29

    17

    antara tanaman @ati agar tidak kosong. Berdasarkan hal tersebut, talun

     pada daerah ini bisa dikatakan menggunakan pola tanam multikultur 

    dengan jarak tanam yang tidak beraturan dengan tumbuhan penutup

    yaitu rumput. Adapun batasbatas di sekelilingnya seluruhnya adalah

     pemukiman !arga maupun jalan.

    +nput untuk komoditas utama yaitu hanya bibit jati saja. )idak 

    diperlukan pupuk karena jati termasuk tanaman yang kuat sehingga

    tidak mudah terserang oleh hama maupun gulma. -al ini berarti talun

    menggunakan siklus hara tertutup dengan output berupa kayu jati. Luas

    lahan untuk membudidayakan jati cukup luas yaitu kirakira sekitar 

    6000m(, karena ketaknya yang berada di area pemukiman sehingga

    tidak diperlukan lahan yang begitu luas.

    arasumber 

    ASPEK EKOLOGI

    Lokasi position"

    Ketinggian 155 mdpl

    L% * 0o

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    18/29

    18

    +ntensitas :ahaya

    G- tanah ry, Moist, ;et" 60F

     p- tanah ?,(

    ASPEK VEGETASI

    @enis )anaman

    Pepaya, %ingkong, Mangga,

    Kacang )anah, %a!o, @ambu,

    Mlinjo

    @arak )anam Kacang )anah * 19 cm D 19 cm%ingkong * (? cm D (? cm,

    Luas Lahan 1000 m(

    Ada')idak cover crop Ada. Kacang )anah

    Ada')idak ada naungan Ada. Mangga dan Pepaya

    Gotasi )anaman Kacang $ Kacang

    ASPEK KEHARAAN

    %iklus -ara terbuka'tertutup" )erbuka

    @enis Pupuk Ponska, Pupuk Kandang, Hrea

    ;aktu pemberian Pupuk 1? hari setelah penanaman

    osis pupuk Hrea * 1? kg, Phonska * 10 kg,

     pupuk kandang* 90 kg

    ASPEK PE!ELIHARAAN

    @enis Pestisida )idak Ada

    osis Pestisida )idak Ada

    :ara Aplikasi )idak Ada

    Penyiangan ada'tidak" Ada

    ASPEK INPUT+OUTPUT

    +nput yang digunakan Bibit, pupuk  

    utput produk" Pepaya, %ingkong, Mangga,

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    19/29

    19

    Kacang )anah

    Produksi Per Luasan Lahanton'ha"

    99 kg

    Keuntungan per -ektar Gp" Gp 500.000,

      %umber* Boardlist 

     Cambar 5.< enah Pola )anam %ubsistem Pekarangan

    Keterangan *

    M * Mangga

    P * Pepaya

    K * Kacang )anah

    % * %a!o

    %i * %ingkong

     b. Pembahasan

    Pekarangan adalah areal tanah yang biasanya berdekatan

    dengan sebuah bangunan. )anah ini dapat diplester, dipakai untuk 

     berkebun, ditanami bunga atau terkadang memiliki kolam.

    Pekarangan bisa berada di depan, di belakang, disamping sebuah

     bangunan, tergantung besar sisa tanah yang tersedia setelah dipakai

    untuk bangunan utamanya. Praktikum agroekologi acara analisa

    subsistem pekarangan dilaksanakan Kabupaten Karanganyar.

    Berdasarkan analisa pekarangan di desa tersebut di dapat hasil

    ketinggian tempat pekarangan yang diamati yaitu 155 mdpl dengan

    kemiringan ?F yang tergolong datar. p- pekarangan yaitu ?,( yang

    Gumah

    %i %

    M > P P M

    KKKKKKKKK 

    @ M @ M

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    20/29

    20

     berarti asam tetapi mendekati netral. Kelembaban tanahnya 60F.

    %uhu udaranya tergolong rendah yaitu (o:. %uhu yang tergolong

    rendah mempengaruhi intensitas cahaya, sehingga intensitas

    cahayanya tidak terlalu tinggi. Batasbatas pekarangan ini dikelilingi

    oleh pemukiman seluruhnya dengan luas pekarangan itu sendiri yaitu

    1000m(.

    Berdasarkan pengamatan pada desa ini kebanyakan ditanami

    tanaman bahan pangan, di antaranya yaitu kacang tanah, mangga,

     papaya sa!o dan singkong Pola tanam seperti ini lah yang dikenal

    sebagai pola tanam multikultur dengan jarak tanamnya yang tidak 

     beraturan antar tanaman. Hntuk tanaman kacang tanah diberi jarak 

    tanam 19 D 19 cm dan singkong (? D (? cm. Berdasarkan hal ini,

    tidak dilakukan pengolahan tanah pada masa pra tanam, hanya saja

    masih dilakukan pemupukan yaitu berupa pupuk kandang yang

     berkisar 90kg untuk seluruh lahan, pupuk urea 1?kg dan pupuk 

     phonska. @adi bisa disimpulkan jika pekarangan ini siklus haranya

    merupakan terbuka. Menurut sang pemilik, permasalahan yang

    terjadi biasanya adalah gulma dan hama seperti ulat yang memakan

    daun tanaman pada pekarangannya.

    5. %ubsistem )egal

    a. -asil Pengamatan

    )abel 5.5 Pro#il )empat %ubsistem )egal

    IDENTITAS

    %ubsistem )egal

     >arasumber Parno

    ASPEK EKOLOGI

    Lokasi position"

    Ketinggian 1?0 mdpl

    L% *  o

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    21/29

    21

    %uhu udara o:"

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    22/29

    22

    utput produk" Kacang )anah, dan @agung

    Produksi Per Luasan Lahan ton'ha" (,? k!intal

    Keuntungan per -ektar Gp" ( @utaan

      %umber* Boardlist 

     

    U

    Cambar 5.5 enah Pola )anam %ubsistem )egal

     b. Pembahasan

    )egal merupakan lahan yang letaknya disekitar pemukiman.

    %ubsistem tegal ini sistem pengairan mengandalkan curah hujan namun

    sudah ada campur tangan dari manusia. )anaman yang biasanya

    ditanam berupa jagung tanaman tahunan yang biasanya tidak 

    memburuhkan pera!atan intensi#.

    Gumah

    )alun

    @

    A

    L

    A

     >

     G 

    A

    8A

    ooooooooo

    Kacang

    )anah

    ooooooooo

    oooooo

    vvvvvvvvv

    vvvvvvvvv

    @agung

    vvvvvvvvv

    vvvvvvvvv

    %a!ah

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    23/29

    23

    )egal diamati dalam praktikum ini terletak di kabupaten

    Karanganyar. Ketinggian yang mencapai 1?( mdpl. %uhu cukup tinggi,

    yaitu pada praktikum ini dihasilkan suhu arasumber :o ass

    ASPEK EKOLOGI

    Lokasi position"

    Ketinggian 1?5 mdpl

    L% * 0,o

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    24/29

    24

    G- Hdara F"

    +ntensitas :ahaya

    G- tanah ry, Moist, ;et" Moist

     p- tanah 5,?

    ASPEK VEGETASI

    @enis )anaman Karet

    @arak )anam 5 m D ? m

    Luas Lahan ?10 ha

    Ada')idak cover cropAda, rerumputan liar,

    tanaman kacang"

    Ada')idak ada naungan )idak ada

    Gotasi )anamanPeremajaan (? s.d

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    25/29

    25

    utput produk" Karet, Kayu

    Produksi Per Luasan Lahan ton'ha"

    Keuntungan per -ektar Gp"

    %umber* Boardlist 

    Cambar 5.? enah Pola )anam %ubsistem Perkebunan Karet

     b. Pembahasan

    Perkebunan karet yang diamati dalam praktikum ini berada di

    Batu @amus dengan ketinggian tempatnya 1?5 mdpl dan slope 59F

    yang tergolong datar. %emakin tinggi suatu tempat semakin rendah

    suhunya. Perkebunan karet ini dibatasi oleh pemukiman pada sebelah

     barat karena belum mengetahui luas lahannya maka batas timur, selatan

    dan utara adalah perkebunan karet. Pola tanam yang digunakan yaitu

    monokultur, dengan hanya pohon karet yang dibudidayakan. @arak 

    tanamnya cukup jauh, yaitu 5D?m. -al ini memungkinkan untuk 

    mengurangi persaingan penyerapan nutrisi pada tiaptiap tanaman

    mengingat jangkauan akar karet yang cukup jauh pula.

    +nputnya berupa pemberian pupuk >PK. %elain itu, juga diberikan

    #ungisida dan pestisida untuk membasmi #ungi dan gulma di sekitar 

    tanaman. -al ini menandakan bah!a siklus hara perkebunan karet ini

    yaitu terbuka. utputnya berupa getah karet yang dapat dipanen dalam

    kurun !aktu tertentu bergantung pada banyaknya getah karet yang telah

    tertampung dengan cara melakukan pengecekan rutin untuk 

    Pohon Karet

    5m

    ?m

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    26/29

    26

    mengetahuinya. %elain gulma, permasalahan perkebunan karet juga

    terjadi pada musim penghujan di mana air yang bercampur dengan

    getah karet akan mengurangi kualitasnya. Hntuk itulah dilakukan

     perlakuan penutupan tempat getah karet dengan payungpayungan

    untuk melindungi dari air hujan.

    E. K"%,$ehensi) 

    Ada empat tipe penggunaan lahan untuk produksi pertanian, yaitu

    subsistem persa!ahan, subsistem tegal'talun, subsistem pekarangan,

    dan subsistem perkebunan. Akan tetapi, dalam praktikum ini ada enam

    subsistem yang akan diamati, yaitu subsistem sa!ah, tegal dataran

    rendah, talun, pekarangan, perkebunan karet dan perkebunan teh. )iap

    tiap tipe subsistem tersebut yang diamati adalah pengolahan tanah, pola

    tanah, diversitas, input, output, jenis vegetasi, dan siklius hara. @adi

    masingmasing subsistem mempunyai karakteristik yang berbedabeda.

    Berdasarkan pengamatan, pada tiaptiap subsistem memiliki

    karakteristik yang berbeda. -al ini dikarenakan letak astronomis dan

    ketinggian tempat pada masingmasing subsistem berbeda.

    Letak astronomis akan mempengaruhi lokasi suatu lahan berada,

    apakah berada di dataran rendah ataupun dataran tinggi, bahkan

     pegunungan. Posisi subsistem inilah yang menyebabkan diversitas

    tanaman serta penyebaran varietas tanaman tertentu. Ketinggian tempat

    akan mempengaruhi unsurunsur iklim dan cuaca yang mempengaruhi

     pada tiaptiap subsistem, misalnya suhu, intensitas cahaya, kelembaban

    udara dan tanah, serta p-. Hnsurunsur tersebut akan menjadi dasar 

    tanaman apa yang akan dibudidayakan dalam suatu lahan yang sesuai

    dengan karakteristiknya.

    Ada dua pembagian pola tanam, yaitu monokultur dan

    multikultur. Monokultur yaitu budidaya tanaman dengan hanya satu

     jenis tanaman saja, sedangkan multikulutr yaitu budidaya tanaman

    dengan berbagai jenis tanaman. Persa!ahan, tegal dan perkebunan karet

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    27/29

    27

    tergolong tipe monokultur karena pada masingmasing subsistem

    tersebut hanya ada satu jenis tanaman yang dibudidayakan.

    -. Kesi%,ulan Dan Sa$an

    1. Kesimpulan

    Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat di

    simpulkan sebagai berikut *

    a. Pada subsistem sa!ah, tegal dan perkebunan tanamannya bersi#at

    homogen, yaitu hanya satu jenis tanaman yang dibudidayakan.

     b. Pada tipe talun dan pekarangan tanamannya bersi#at heterogen, yaitu

    terdapat beranekaragam tanaman yang tumbuh.

    c. )anaman yang homogen diversitasnya rendah dan rentan teradap

    gangguan alam resiliensi tinggi", seperti hama, gulma, dan lainlain.leh karena itu, subsistem ini kurang stabil stabilitas rendah".

    d. )anaman yang heterogen diversitasnya tinggi dan tahan terhadap

    gangguan alam resiliensi rendah". %ehingga subsistem ini relati# 

    stabil stabilitas tinggi".

    e. %iklus hara pada subsistem sa!ah, tegal dan perkebunan adalah siklus

    asiklik'terbuka, karena pupuk berasal dari pupuk kimia.

    ). %iklus hara pada subsistem pekarangan, talun adalah siklus

    siklik'tertutup, karena pupuk berasal guguran daun, ranting dan

    cabang tanaman yang terdekomposisi oleh mikroorganisme dalam

    tanah, yang selanjutnya akan menjadi humus.

    (. %aran

    Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka saran yang

    dapat dismpaikan adalah agar saat akan melakukan #ield trip para coass

    lebih mengkoordinir jalannya #ieldtrip agar lebih e#ekti# dan e#isien bagi

     praktikan, sebagai contoh dalam hal narasumber. >arasumber yang sedikit

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    28/29

    28

    dengan jumlah mahasis!a yang banyak menyebabkan praktikan kesulitan

    untuk mendapatkan data yang jelas langsung dari narasumber.

    DA-TAR PUSTAKA

    Adi. (00asional Pengelolaan dan

    Perlindungan %umber aya Cenetik di +ndonesia* Man#aat Nkonomi

    untuk Me!ujudkan Ketahanan >asional.

    Barchia. (004. !groekosistem Perkebunan. Malang* Hniversitas Bra!ijaya.

    N##endi . (010. Budidaya dan Pasca Panen eh. Bogor* )rijaya.

    7ahri. (004. "saha ani Perkebunan Bernuansa #rian $aya. Hniversitas

    iponegoro. %emarang.

    Kardinan A. (004.  Pestisida %abati &amuan dan !plikasi. @akarta* P) Penebar 

    %!adaya.

    Kartasapoetra C. (005. eknologi Konser'asi anah dan !ir. @akarta* P) Gineka

    :ipta.

    Karyono. (010. Menejemen Agroekosistem.  http())www.fo*itsoftware.com.

    iakses pada tanggal 4 Mei (016.

    Kurnia, Hndang. (005.  Prospek pengairan pertanian tanaman semusim lahan

    kering. Balai Penelitian )anah.

    Lunda. (00?.  Beberapa +aktor ,ang empengaruhi Pemanfaatan Pekarangan

    "ntuk arung /idup 0i 0esa Girigondo Kecamatan Pituruh Kabupaten

     Purworejo. %emarang* Hniversitas iponegoro.

    Musa L. (006. asar +lmu )anah. Medan* H%H Press.

     >oord!ijk van et al. (00?. %istem Agro#oresty. http())www.worldagroforestry.org .

    iakses pada tanggal 4 Mei (016.

    Prati!i A. (005. Biologi S!. @akarta* Nrlangga.

    %etyamidjaja . (010. eh Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. 8ogyakarta*

    Kanisius.

    %haragi AB. (010. edicinal and therapeutic potentialities of tea 12amellia

     sinensis 3.". $ournal +ood &esearch #nternational  5( (004" ?(4?

  • 8/16/2019 agroeko mbuh

    29/29

    29

    %ianturi -. (001. Budidaya )anaman Karet. Medan* H%H Press.

    %oemar!oto. (000. Nkosistem. www.fp.ugm.ac.id . iakses 4 Mei (016

    %oerjani. (00. 3ingkungan /idup. @akarta* Hniversitas +ndonesia Press.

    %upriyono. (006. Agroekosistem %a!ah dan )egal.  $urnal Pengantar #lmu

     Pertanian. ?